Top Banner

of 137

Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

Jun 03, 2018

Download

Documents

faridze79
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    1/137

    AlfredHitchcockDanTrioDetektif

    dalam:

    PENGEMISBUTABERMUKARUSAK

    Alihbahasa: Agus Setiadi

    DJVU: Zonadjadoel

    Convert & edit: Farid ZE

    Blog Pecinta Buku - PP Assalam Cepu

    DAFTARISI

    Sepatah kata dari Hector Sebastian

    1. Ke Mana Larinya si Buta Tadi?

    2. Dompet yang Tercecer

    3. Pria Misterius

    4. Trio Detektif Mendapat klien

    5. Penuturan Mr. Bonestell

    6. Pemimpi yang Ketakutan

    7. Pete Menghadiri Rapat

    8. Beberapa Petunjuk Baru

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    2/137

    9. Penata Rias

    10. Kawanan Teroris

    11. Serangan!

    12. Alat Penyadap Percakapan

    13. Peringatan

    14. Ernie Mengadakan Perjanjian

    15. Bob dalam Kesulitan

    16. Jupe Terjebak

    17. Petunjuk yang Menentukan

    18. Para Tawanan

    19. Mimpi Menjadi Kenyataan

    20. Akhir yang Dahsyat

    21. Mr. Sebastian Merasa Ingin Tahu

    SepatahKatadariHectorSebastian

    PERTAMA-TAMA saya ucapkan selamat datang pada kalian. Saya merasa senang

    dan juga bangga bahwa Trio Detektif meminta saya agar menuliskan kata

    pendahuluan untuk kisah petualangan mereka yang terbaru ini. Kisahnya

    membingungkan, dengan liku-liku internasional, dan melibatkan sebuah dompet

    yang hilang, perampokan bank, serta kawanan terorisyang semuanya

    dihubungkan oleh seorang tunanetra yang mukanya rusak.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    3/137

    Tapi kalian tentunya sudah bertanya-tanya dalam hati: kenapa bukan Alfred

    Hitchcock yang menuliskan kata pengantar ini. Itu merupakan pertanyaan yang

    tepat, dan jawabannya akan dapat ditemukan dalam buku ini.

    Mengenal kisahnya sendiri, saya tidak mau terlalu banyak bercerita, karena

    khawatir keasyikan kalian nanti berkurang. Kalau sudah tidak sabar lagi, silakan

    mulai saja membaca Bab 1. Tapi jika di antara kalian ada yang kebetulan baru

    sekali ini berkenalan dengan Trio Detektifsaya rasa kemungkinan itu sangat

    kecilbaiklah saya katakan secara singkat bahwa ketiga detektif remaja itu

    bertempat tinggal di Rocky Beach, sebuah kota kecil di pinggir kota besar Los

    Angeles, di pantai barat Amerika Serikat. Pemimpin mereka bernama Jupiter

    Jones. Daya ingatnya luar biasa, sangat cerdas, dan tingkah lakunya berwibawa.

    Pete Crenshaw, penyelidik yang satu lagi, bertubuh tinggi kekar. Ia lebih suka

    berhati-hati kalau dibandingkan denjan Jupiter, yang biasa disapa dengan

    panggilan Jupe. Bob Andrews bertugas di bidang penelitian dan pencatatan, meskiia juga gemar melakukan petualangan.

    Kalian mungkin ingin tahu, aku ini siapa. Baca saja kisah berikut ini, nanti kalian

    pasti tahu juga.

    HECTORSEBASTIAN

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    4/137

    Bab 1

    KEMANALARINYASIBUTATADI?

    HHH! Kalau begini terus, bisa-bisa aku menjerit nanti! kata wanita bermantel

    hujan itu dengan kesal, setengah pada diri sendiri.

    Tiba-tiba datang angin kencang menyapu. Payung terbuka yang dipegang wanita

    itu disentakkan angin sehingga terbalik ke atas. Air hujan bertemperasan

    dibuatnya, membasahi kaca jendela toko-toko yang berjejer di tepi Wilshire

    Boulevard.

    Bob Andrews yang saat itu sedang berdiri di halte bis, untuk sesaat mengira wanita

    itu benar-benar akan menjerit, melihat caranya mendelikkan mata menatap

    payungnya yang rusak. Kemudian dipandangnya Bob dengan sikap menuduh,

    seakan-akan semua itu karena kesalahan Bob. Tapi tahu-tahu wanita itu tergelak.

    Sialan! katanya. Dicampakkannya payung rusak itu ke tong sampah yang

    terdapat di tepi trotoar. Salahku sendiri, kenapa kelur juga, meski sudah tahu

    sekarang ini di kawasan California sedang sering hujan dan angin."

    Wanita itu menghampiri bangku yang ada di sebelah papan tanda halte bis, lalu

    duduk di situ.

    Bob menggigil. Ia menyempitkan bahunya, menahan kelembapan udara dan hawa

    dingin. Sepanjang ingatannya, belum pernah dialaminya bulan April yang begitu

    basah. Dan bukan cuma sangat sering hujan, tapi juga dingin! Saat itu hampir

    pukul enam sore, hari Senin Paskah. Hari sudah gelap, karena cuaca mendung.

    Sudah siang tadi Bob tiba di Santa Monica, karena disuruh ibunya mendatangi

    sebuah toko kain untuk membeli pola gaun. Ia tidak berkeberatan menggunakan

    masa liburan musim seminya untuk melakukan tugas itu. Tapi kini rasanya ia

    sudah begitu lama menunggu datangnya bis untuk kembali ke Rocky Beach. Untuk

    kesekian kalinya, dengan jengkel dikeringkannya kaca matanya yang basah kenaair hujan.

    Ah, orang buta itu datang lagi, kata wanita yang duduk di bangku.

    Bob mendengar bunyi tongkat diketuk-ketukkan ke trotoar dan gerincing uang

    logam dalam mangkuk kaleng. Ia menoleh ke arah bunyi itu.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    5/137

    "Kasihan," kata wanita itu iagi. "Belakangan ini ia sering nampak di sekitar sini.

    Setiap kali berjumpa, aku selalu memberinya uang sekadarnya."

    Wanita itu mencari-cari dalam dompetnya, sementara orang buta itu semakin

    mendekat. Bob melihat bahwa orang itu kurus dan bungkuk. Kerah jasnya yang

    kumuh dilipat ke atas untuk menutupi telinga, sedang topi petnya yang terbuat dan

    bahan kain dibenamkan dalam-dalam menutupi kening. Matanya terlindung di

    batik kaca mata hitam. Sepotong kardus dengan tulisan rapi digantungkan dengan

    peniti pada bagian depan jasnya. Kertas kardus itu ditapisi dengan plastik supaya

    tidak basah. Tulisannya berbunyi, "Saya tunanetra. Semoga Tuhan memberkati

    Anda

    Cuacanya tidak enak, kata wanita tadi sambil berdiri, lalu menjatuhkan sekeping

    uang ke dalam mangkuk yang dipegang orang buta itu.

    Orang itu mengatakan sesuatu dengan suara tidak jelas. Tongkatnya yang dicat

    putih diketuk-ketukkan pada tepi trotoar, lalu dipukulkan ke bangku. Ia mengetuk-

    ngetukkannya sepanjang tepi bangku itu dulu. Setelah itu ia duduk.

    Bob dan wanita tadi masih memperhatikan orang itu sesaat. Kemudian mereka

    memalingkan muka, menatap jendela-jendela bangunan bank yang terang

    benderangyang terdapat di seberang jalan.

    Ruangan bank itu nampaknya baru saja selesai dibersihkan. Kursi-kursi di

    dalamnya diatur pada tempat-tempat semestinya, dan meja-meja pelayanankelihatan mengkilat. Ada dua orang yang melakukan tugas membersihkan di situ.

    Satu di antaranya pria berambut kelabu gondrong. Ia memakai pakaian kerja tanpa

    lengan. Rekannya wanita, bertubuh pendek gempal. Mereka berdiri menunggu di

    pintu bank yang membuka ke serambi depan bangunan, di mana bank itu berada.

    Seorang satpam berpakaian seragam beigegas-gegas datang dari sebelah belakang

    ruangan bank, membawa seberkas anak kunci. Ia bercakap-cakap sebentar dengan

    kedua pekerja yang menunggu itu. Kemudian dibukakannya pintu bank, dan kedua

    orang itu melangkah keluar.

    Ketika kedua orang itu sudah masuk ke lift yang terdapat di seberang serambi, Bob

    secara tidak sengaja menoleh lagi ke orang buta tadi. Dilihatnya rambut beruban

    bersembulan dari tepi bawah topi pet orang itu. Pipinya ditumbuhi cambang yang

    kelihatannya sudah beberapa hari tidak dicukur. Juga dilihatnya bekas luka yang

    lebar memanjang dari dagu sampai tulang pipi. Luka separah itu pasti disebabkan

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    6/137

    kecelakaan yang gawat kata Bob dalam hati. Ia menduga-duga, mungkin

    kecelakaan itu pula yang menyebabkan orang itu buta.

    Orang yang sedang diperhatikannya mencondongkan tubuhnya ke depan, seakan-

    akan hendak berdiri. Tapi rupanya kakinya terkait ke tongkatnya. Itu menyebabkan

    ia terhuyung ke samping dalam keadaan masih setengah duduk.

    Wanita yang duduk di sebelahnya kaget. Cepat-cepat dipegangnya lengan orang

    buta itu, untuk menjaga jangan sampai terjatuh. Entah bagaimana, tahu-tahu

    mangkuk kaleng yang dipegangnya jatuh terpental ke tanah. Uang yang ada di

    dalamnya berserakan ke mana-mana.

    "Uangku!" seru orang buta itu.

    Biar kami yang memungutkannya untuk Anda." kata wanita itu. Ia berjongkok

    untuk memunguti keping-keping uang yang terserak di trotoar, sementara Bob

    mencari-cari dalam selokan. Kemudian wanita tadi mengambil mangkuk kaleng

    yang terguling sampal ke dekat sebuah tong sarnpah, lalu memasukkan keping-

    keping uang itu ke dalamnya.

    Sudah ketemu semuanya? tanya si Buta. Itu hasilku sehari penuh."

    Bob menjatuhkan tiga keping uang yang basah karena terendam ke dalam

    mangkuk, dua uang dua puluh lima sen dan satu uang sepuluh sen.

    Rasanya semua sudah terkumpul kembali, katanya.

    Wanita itu menyodorkan mangkuk itu pada si Buta. Orang itu menumpahkan

    keping-keping uang itu ke telapak tangannya lalu menghitung-hitung jumlahnya. Ia

    mendengus dan berkata, "Ya, cocok.

    Anda juga menunggu bis? tanya wanita itu. Kelihatannya sudah datang.

    Tidak, jawab si Buta. Terima kasih, Nyonya. Saya tinggal di dekat sini."

    Bob memandang ke seberang jalan. Pria yang tadi membersihkan ruang bank

    nampak muncul lagi di serambi depan bangunan itu. Ia berdiri di depan pintu

    lembaga keuangan itu sambil mengguncang-guncang pintunya. Dari arah sebelah

    belakang bank nampak satpam datang dengan berkas kunci di tangan. Ia membuka

    pintu kemudian berbicara sebentar dengan pria pembersih ruangan yang lalu

    masuk ke dalam bank.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    7/137

    Si Buta berdiri lalu melangkah pergi sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya ke

    trotoar.

    Kasihan, kata wanita tadi. Mudah-mudahan saja tempat tinggalnya memang

    tidak jauh dari sini."

    Bob memperhatikan si Buta berjalan dengan langkah tertegun-tegun menyusur

    Wilshire Boulevard.

    Eh, kata wanita itu, "ia menjatuhkan sesuatu!

    "He, Pak!" seru Bob memanggil. Tunggu sebentar! "

    Tapi si Buta rupanya tidak mendengar seruannya, karena ia terus saja berjalan.

    "Tunggu!" seru Bob. Ia berlari dan memungut sebuah dompet yang tergeletak ditrotoar.

    Sementara itu si Buta sudah sampai di ujung sebuah jalan samping. Ia melangkah

    sampai ke tepi trotoar, meraba-raba dengan tongkatnya, lalu melangkah ke jalan

    samping itu.

    Sosok tubuhnya yang kurus nampak jelas disoroti lanpu-lampu besar sebuah mobil

    yang datang dari jalan samping itu dengan kecepatan agak tinggi. Pengemudinya

    mengerem karena di ujung jalan itu ada tanda Stop. Tapi karena jalan licin kena

    air hujan, kendaraan itu tidak bisa langsung berhenti. Bob berseru kaget, sementara

    wanita yang masih ada di dekatnya menjerit. Terdengar bunyi ban mendecit-decit.

    Si Buta membalikkan tubuh, berusaha menghindari mobil yang bergerak dengan

    kecepatan yang masih cukup tinggi ke arahnya. Terdengar bunyi berdebum, dan

    pengemis buta itu jatuh terguling ke jalan.

    Mobil yang membenturnya berhenti, dan pengemudinya meloncat ke luar. Bob

    berlari menghampiri, disertai wanita itu. Mereka bertiga sampai pada waktu yang

    sama di tempat orang buta itu tergeletak.

    Pengemudi mobil berjongkok di samping korban. Ia menjamah lengan orang itu,

    hendak membantunya duduk.

    Tapi pengemis itu malah berteriak. Dipukulnya orang yang hendak menolong itu

    dengan tangan terkepal, sehingga orang itu buru-buru mundur.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    8/137

    "Kaca mataku! Tangan pengemis itu menggerayang, mencari-cari.

    Wanita yang datang bersama Bob mengambil kaca mata hitam yang tergeletak di

    jalan dan menyodorkannya pada Si Buta. Untung kacanya tidak pecah.

    Si Buta memakai kaca matanya kembali, lalu meraba-raba lagi mencaritongkatnya.

    Pengemudi mobil mengambilkannya dan menyodorkannya ke tangan Si Buta.

    Pengemudi mobil itu masih muda. Bob melihat mukanya yang pucat karena masih

    kaget diterangi sorot lampu mobilnya.

    Dengan pelan-pelan pengemis buta itu berdiri. Ia menggerak-gerakkan kepalanya

    dengan sikap mencari, seakan-akan bisa melihat jika Ia cukup keras berusaha, lalu

    melangkah masuk ke jalan samping. Jalannya kini pincang. Setiap kali ia napasnya

    tersentak seperti kesakitan.

    Tunggu sebentar, Pak! seru pengemudi mobil.

    "Ia pasti cedera." kata wanita yang datang bersama Bob. "Kita mestinya

    memanggil polisi!

    Sementara itu si Buta terus berjalan sambil mengetuk-ngetukkan tongkatnya.

    Terpincang-pincang dan dengan napas tersentak-sentak. Tapi walau begitu

    geraknya masih cukup cepat, hampir-hampir berlari.

    Bob lari menyusul sambil berseru-seru menyuruhnya menunggu.

    Pengemis buta itu menghilang masuk ke dalam sebuah lorong yang terdapat di

    belakang sederetan toko Bob menyusul masuk ke situ. Lorong itu sangat gelap

    sehingga Bob tersandung-sandung berjalan dengan tangan diulurkan ke depan

    untuk berjaga-jaga apabila di depan ada rintangan. Di ujung lorong itu ada

    pekarangan sempit. Sebuah bola lampu menyala di atas pintu belakang sebuah

    bangunan, menerangi sebuah tong sampah dan selembar kardus yang kelihatan

    sudah mulai lunak kena air hujan. Bob melihat ada lorong lain di situ, yang menujukembali ke Wilshire Boulevard. Tapi pengemis buta tadi tidak kelihatan lagi.

    Orang itu menghilang!

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    9/137

    Bab 2

    DOMPET YANG TERCECER

    PASTI ia tidak benar-benar buta, kata Bob. Sebab, kalau buta mana mungkin

    bisa lari begitu cepat?

    Mungkin saja orang yang buta bisa cukup gesit jalannya apabila berada dilingkungan yang dikenal baik olehnya, kata Jupiter Jones. Dan jangan lupa,

    orang buta sudah biasa bergerak dalam gelap. Jupiter mengatakannya dengangaya bicaranya yang khas.

    Saat itu sudah keesokan harinya. Bob sedang berkumpul bersama kedua

    sahabatnya, Jupiter dan Pete Crenshaw, di bengkel Jupe yang terdapat di

    pekarangan Pangkalan Jones. Hujan sudah berhenti. Langit pagi itu cerah, dan

    ketiga remaja itu sedang membicarakan kejadian yang dialami Bob pada petang

    hari sebelumnya. Dompet pengemis buta yang tercecer tertetak di bangku kerjaJupe.

    Katakanlah ia sebenarnya tidak buta, tapi kenapa ia lari?" kata Bob. Ia bersikapseperti takut pada kami yang ada di sana waktu itu.

    Bob berpikir sebentar.

    Kurasa kami yang ada di sana waktu itu semuanya bersikap aneh, katanya

    kemudian. Wanita yang saat itu bersama aku sedang menunggu bis, tahu-tahu

    sudah pergi ketika aku sedang masuk ke lorong. Rupanya saat itu bis datang dan ialangsung saja naik. Pengemudi mobil yang menubruk orang buta itu dengan segera

    pergi setelah kukatakan padanya bahwa orang buta itu tidak ada lagi. Sedang aku

    cuma berdiri saja di situseperti orang tololsambil memegangi dompet itu.

    Padahal, mestinya kan kusebutkan nama si Buta pada pengemudi mobil itu, sertanamaku juga.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    10/137

    "Kau kan sedang kaget waktu itu, kata Jupiter. Dalam keadaan seperti begitu,orang sering bertingkah laku aneh.

    Sambil mendengarkan Bob bercerita, Jupiter sibuk mengutik-utik sebuah pesawat

    televisi bekas yang dibawa pulang ke pangkalan barang-barang bekas itu oleh

    Paman Titus seminggu sebelumnya. Jupiter telah menukar lampu-lampunya yang

    sudah mati dengan lampu-lampu baru yang tersedia di situ, serta melakukan

    beberapa penyetelan di bagian dalam pesawat. Kini ditegakkannya pesawat itu dibangku kerjanya, lalu dicolokkannya kabel listriknya ke steker.

    Seketika itu juga terdengar bunyi mendengung.

    Nah! kata Jupiter.

    Lagi-lagi kau berhasil, kata Pete berlagak kagum.

    "Mungkin," kata Jupe. Diputarnya sebuah tombol.

    Ketiga remaja itu tertawa nyengir. Jupiter Jones mernang bisa dibilang jenius kalau

    disuruh membetulkan barang-barang rusak atau membuat berbagai benda dari

    bermacam-macam suku cadang yang sudah dibuang orang lain. Ia-lah yang

    membuat ketiga pesawat radio walkie-talkie yang sering dipergunakan oleh ketiga

    remaja itu. Dia pula yang membetulkan mesin cetak tua yang kini terdapat di salah

    satu sudut bengkel itu. Dan ia yang membangun teropong yang merupakan bagian

    perlengkapan kantor mereka, yang terletak dalam sebuah karavan tua yang sudahtidak terpakai lagi. Karavan itu terletak dekat bengkel Jupiter, disembunyikan di

    bawah tumpukan barang rongsokan. Paman Titus dan Bibi Mathilda yang

    memberikan karavan itu kepada Jupiter dan kedua temannya untuk dijadikan

    tempat berkumpul, sudah hampir-hampir tidak pernah ingat lagi kalau kendaraanbekas itu ada di situ.

    Paman dan bibi Jupiter tahu bahwa ketiga remaja itu berminat menyelidiki kasus-

    kasus kejahatan. Mereka juga tahu bahwa mereka menamakan diri mereka Trio

    Detektif. Tapi Paman Titus dan Bibi Mathilda tidak tahu bahwa anak-anak itu

    sangat giat melakukan kegemaran mereka itu. Karavan bekas yang diberikan padamereka diperlengkapi dengan berbagai peralatan yang diperlukan untuk

    menyelidiki kasus-kasus yang ditangani. Ada laboratorium kecil di situ, lengkap

    dengan alat pemeriksa sidik jari serta sebuah mikroskop. Ketiga remaja itu

    mencuci dan mencetak sendiri foto-foto mereka di kaman gelap yang juga ada di

    dalam karavan. Sebuah lemari arsip dari besi berisi catatan kasus-kasus yang sudah

    mereka selesaikan. Ada pula pesawat telepon yang sewanya dibayar dengan uang

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    11/137

    yang mereka peroleh dengan jalan membantu-bantu di pangkalan milik paman danbibi Jupiter itu.

    Dan kini, nampaknya pesawat televisi itu akan menjadi penlengkapan tambahan di

    dalam kantor mereka. Di layarnya muncul gambar yang semula masih bergerak-gerak sedikit, tapi dengan segera menjadi stabil.

    ...dengan warta berita, kata orang yang nampak di layar. Rupanya ia pembawaacara.

    Wajahnya digantikan seorang pembaca benita, yang pertama-tama mengucapkan

    selamat pagi. Setelah itu ia mengatakan bahwa topan yang datang dari Pasifik

    sudah melewati kota Los Angeles, dan diprakirakan bahwa untuk beberapa hariberikut cuaca akan cerah di atas kawasan California Selatan.

    Di bukit-bukit sebelah atas Malibu tenjadi tanah longsor di beberapa tempat,

    kata pembaca berita itu melanjutkan. Dan penduduk Big Tujunga Canyon sibuk

    membersihkan bekas-bekas banjir bandang yang melanda daerah ngarai itukemarin.

    Reporter kami melaporkan terjadinya perampokan berani di sebuah bank,The

    Santa Monica Thrift and Savings Company, yang baru ketahuan tidak sampai duajam yang lalu.

    Para pelakunya memasuki bank itu kemarin petang dengan menyamar sebagaipetugas pembersih ruangan. Satpam yang bertugas di situ mereka sekap di dalam

    ruang direksi. Dengan tenang para pelakunya kemudian menunggu sampai pagi ini,

    menunggu saat para pegawai datang bekerja. Ketika kunci pengaman lemari besi

    yang disetel agar hanya bisa dibuka pada waktu-waktu tertentu sudah tidak aktif

    lagi pukul delapan empat puluh lima pagi ini, Samuel Henderson, wakil direktur

    bank itu, dipaksa para penjahat untuk membuka lemari besi. Para pelaku kemudian

    berhasil meloloskan diri dengan membawa uang tunai sebanyak kira-kira

    seperempat juta dolar serta berbagai barang berharga yang tidak diketahui nilai

    keseluruhannya, yang diambil dari kotak-kotak penitipan. Perincian lebih lanjut

    tentang kasus ini akan kami sampaikan nanti, dalam warta berita tengah hari.

    "Nah, begitulah!" kata Jupe, sambil mematikan pesawat televisi.

    Astaga!" seru Bob. The Santa Monica Thrift and Savings! Aku kemarin petang

    ada tepat di seberang bank itu ketika pengemis buta itu... ketika... Ia tertegun. Air

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    12/137

    mukanya berubth, nampak menjadi agak pucat. Kurasa saat itu aku melihat salahseorang dari perampok itu, katanya.

    Pete dan Jupe diam saja, menunggu Bob meneruskan kata-katanya.

    "Ya, sungguh, kata Bob lagi. "Dari tempatku berdiri di halte bis, aku bisa melihatke dalam ruangan bank yang letaknya persis di seberang jalan. Aku melihat kedua

    orang yang membersihkan tempat itu keluar lalu masuk ke lift untuk naik ke atas.

    Tapi kemudian salah seorang dari merekayang priadatang lagi. Ia mengetuk-ngetuk pintu bank, yang kemudian dibukakan oleh satpam yang bertugas di situ.

    Ia datang lagi? kata Jupe. Orangnya sama dengan yang kaulihat pergi bersama

    rekannya?"

    Yah, mestinya... kurasa... Bob kelihatan bingung. Terus terang saja, aku tidak

    tahu, katanya kemudian. "Pengemis buta itu menjatuhkan mangkuk kalengnya

    sehingga uang yang ada di dalamnya berserakan ke mana-mana. Karena itu aku

    dan wanita yang juga sedang menunggu bis lntas sibuk memunguti. Lalu setelah

    mangkuk itu kami kembalikan pada si Buta, saat itulah aku melihat tukangpembersih ruangan yang pria muncul lagi di depan pintu bank.

    Jadi bisa saja dia sebenarnya bukan orang yang kaulihat pengi bersama

    rekannya? kata Jupe.

    Bob mengangguk.

    Hebat sekali siasat mereka! seru Pete. Para petugas pembersih ruangan naik ke

    atas dengan lift, setelah menyelesaikan tugas membersihkan ruangan bank.

    Kemudian seseorang yang berpakaian menyerupai petugas pembersih ruangan

    muncul dan mengetuk-ngetuk pintu. Satpam yang bertugas datang membukakan,

    lalu... Bukk! Satpam disekap di sebuah ruangan di sebelah belakang. Sementara

    para penjahat sudah aman, berada di dalam bank. Mereka tinggal menunggu parapegawai datang keesokan paginya.

    "Ya, betul! kata Bob. Pasti begitulah kejadiannya."

    Kau melihat dari mana petugas pembersih ruangan itu datang?" tanya Jupe.Maksudku, a datang di serambi depan itu lewat lift, atau masuk dari jalan?"

    Bob menggeleng.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    13/137

    Ketika aku melihatnya, a sudah ada di depan pintu bank. Kusangka waktu itu, ia

    tentunya turun lagi ke bawah dengan lift. Tapi kalau kupikir-pikir, bisa saja a

    masuk dari luarjika ia bukan salah satu petugas pembersih ruangan yang ada didalam gedung itu

    Dengan begitu muncul alur pemikiran yang menarik, kata Jupiter. Diambilnya

    dompet yang tadi digeletakkan Bob di bangku kerjanya. Katakanlah, orang yang

    kaulihat itu datang dari luar, dari jalan. Si Buta menjatuhkan mangkuknya yang

    berisi uang sewaktu orang yang masuk itu menghampiri pintu bank. Kau dan

    wanita yang ada bersamamu di halte bis membungkuk untuk memunguti uang

    yang berserakan di trotoar. Siapa pun juga, pasti juga akan melakukannya, karena

    merasa kasihan pada pengemis buta itu. Kau begitu sibuk dengan urusan itu

    sehingga tidak sempat melihat perampok masuk ke serambi. Ada sesuatu yangtimbul dalam pikiran kalian sekarang?"

    Bob terkejut.

    Pengemis buta itu sebenarnya pembantu para perampok!

    Jupiter mengamat-amati dompet yang ada di tangannya.

    Bagus sekali, katanya. Terbuat dari kulit burung unta. Dibukanya dompet itu.

    Dibelinya saja di Neiman-Marcus, salah satu toko paling mahal di kota itu.

    Aku malah tidak melihatnya, kata Bob. Aku cuma memeriksa untuk melihatapakah di dalamnya ada nomor telepon si Buta, karena aku bermaksud

    meneleponnya untuk memberitahu. Tapi tidak ada catatan nomor teleponnya disitu.

    Jupiter memeriksa isi dompet.

    Selembar kartu kredit, uang tunai dua puluh dolar, dan sebuah kartu SIM

    Sementara. Nah untuk apa orang buta punya surat izin mengemudi?"

    Bob mengangguk.

    "Jadi benar katau begitu, katanya. Ia hanya pura-pura saja buta.

    Hector Sebastian, kata Jupiter, yang membaca nama yang tertera pada kartu

    SIM. Menurut yang tertulis di sini, tinggalnya di Malibu, di Cypress CanyonDrive nomor 2287.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    14/137

    Malibu! Wah, itu tempat tinggal yang nyaman, kata Pete. Mungkin penghasilanpengemis lebih besar daripada yang umumnya dikira orang.

    Mungkin juga ini bukan alamatnya, kata Jupiter mengetengahkan. Mungkin

    saja si Buta itu di samping pengemis juga pencopet, dan dompet ini hasil

    kelincahan jari-jarinya. Atau bisa juga ia menemukannya di salah satu tempat.Sudah kaucari nama Hector Sebastian ini di buku telepon, Bob?

    "Namanya tidak terdaftar di dalamnya, jawab Bob.

    Jupiter berdiri.

    Ada kemungkinan di tangan kita sekarang ini ada sesuatu yang menarik bagi

    polisi," katanya. Tapi di pihak lain, kenyataan bahwa seorang pengemis buta

    menjatuhkan dompet ini belum tentu berarti apa-apa. Begini sajalahCypress

    Canyon Drive kan tidak begitu jauh dari sini. Bagaimana jika kita selidiki dulu kesana, sebelum kita putuskan tindakan apa yang harus kita ambil?

    Setuju." kata Bob dengan segera.

    Kebetulan Bob dan Pete tadi datang dengan sepeda masing-masing. Karenanya

    dalam beberapa menit saja ketiga remaja itu sudah menyusur jalan raya pesisir

    yang bernama Pacific Coast Highway ke arah utara, menuju Malibu. Tidak sampai

    setengah jam kemudian mereka sudah melewati daerah pertokoan di kawasan

    pemukiman yang terkenal itu.

    Cypress Canyon Drive adalah sebuah jalan sempit yang merupakan percabangan

    dari jalan raya pesisir. Setelah berkelok-kelok mendaki sejauh beberapa ratus

    meter, jalan itu kemudian sejajar dengan Pacific Coast Highway, tapi letaknya

    lebih jauh ke darat. Anak-anak yang sementara itu sudah bersepeda di jalan sempit

    itu bisa mendengar bunyi mobil-mobil yang lalu lalang di jalan raya pesisir. Sekali-

    sekali nampak Samudra Pasifik membentang luas, dilihat dari sela-sela pepohonan

    yang berjejer di sisi kiri jalan. Di sebelah kanannya terdapat lereng pegununganpesisir, dengan langit yang biru cerah di atas puncak-puncak pegunungan itu.

    Rasanya tidak ada yang tinggal di sekitar sini, kata Bob, setelah mereka selama

    beberapa waktu bersepeda di jalan becek dan beralur-alur bekas ban kendaraan itu.

    Aku sejak tadi tidak melihat sebuah rumah pun. Jangan-jangan alamat yangtertulis di kartu SIM itu palsu!

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    15/137

    Situasi menjadi semakin misterius," kata Pete. Untuk apa orang yang buta punya

    SIM? Dan jika SIM ini benar kepunyaan si Buta, untuk apa ia memakai alamatpalsu?"

    Jalan yang meneka lewati menurun masuk ke sebuah cekungan yang dilintasi

    sebuah kali kecil. Setelah itu jalan menanjak lagi. Anak-anak berhenti ketika sudah

    sampai di ujung seberang tanjakan itu. Di depan mereka terbentang sebuah parit

    yang mestinya kering pada waktu musim panas, tapi kini penuh berisi air yang

    mengalir deras. Dan di sisi kiri jalan, hampir di tepi parit yang sedang banjir itu

    nampak sebuah bangunan tua yang kelihatannya mirip lumbung, dengan jendela-

    jendela beratap di tingkat dua. Lampu-lampu neon terpasang sepanjang cucuran

    atap. Sebuah papan nama yang terpasang pada salah satu ujung cucuran atap

    bangunan yang kelihatan tidak terawat itu menunjukkan bahwa tempat itu bernamaCharlies Place

    Restoran? kata Bob.

    Jupe mengeluarkan dompet yang ditemukan Bob dari kantungnya. Dibacanya lagitulisan yang tertera pada kartu SIM.

    Nomor 2287, katanya. Nomor itu yang tertulis pada kotak pos yang masih baru,

    yang terpasang di sebelah depan sana itu.

    Anak-anak mendengar bunyi mobil datang dari arah sebelah belakang mereka.

    Dengan segera mereka menepi. Sebuah mobil sport berwarna merah benjalanpelan-pelan menyeberangi sungai kecil yang sudah mereka lewati. Seorang pria

    kurus dngan rambut ubanan dan wajah berkerut yang nampak agak murung,

    duduk di belakang setir. Ia lewat saja, tanpa kelihatannya memperhatikan mereka

    bertiga. Ia membelokkan mobil merah itu memasuki lapangan becek berlumpur

    yang merupakan pelataran parkir bangunan yang bernama Charlies Place itu.

    Mobil dihentikannya di situ, lalu ia keluar dengan gerakan pelan. Diambilnya

    sebuah tongkat yang terletak di lantai kendaraannya. Setelah itu dinaikinya dengan

    pelan jenjang depan yang melendut dari bangunan reyot itu, lalu ia masuk kedalam. Pintu nyamuk yang dibukanya dibiarkan tertutup sendiri.

    Jalannya pincang! kata Pete bersemangat. He, Bob, bukankah kau tadi

    mengatakan pengemis buta itu ketika buru-buru pergi kemarin petang, jalannyaterpincang-pincang?

    Mungkinkah dia pengemis itu? kata Jupe. Adakah kemiripannya dengan si

    Buta?

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    16/137

    Bob mengangkat bahu.

    Tingginya kurang lebih sama, begitu pula umurnya. Tapi pasti ada jutaan orangyang seperti itu.

    Baiklah, kata Jupe. Tahu-tahu sikapnya menjadi lugas. Aku akan masuk.

    Mau apa kau di situ? tanya Pete. Membeli hamburger?

    Mungkin juga, kata Jupe. Atau, bisa juga aku menanyakan jalan. Pokoknya,

    akan kuselidiki siapa orang tadi. Bob, sebaiknya kau jangan sampai kelihatan. Jika

    memang dia orang yang ada di luar bank di Santa Monica itu kemarin malam, adakemungkinan kau dikenalinya kembalilalu reaksinya tidak enak bagi kita.

    Aku juga di sini sajalah, menemani Bob, kata Pete. Aku alergi, kalaumenghadapi orang yang tahu-tahu bisa naik pitam."

    "Pengecut," ujar Bob mengejek.

    Bukan pengecut, tapi cuma ambisius saja, kata Pete membalas. Aku berambisiuntuk hidup terus sampai uzur.

    Jupe terkekeh geli, lalu sambil mendorong sepedanya masuk ke pelataran parkir

    Charlies Place. Bob dan Pete ditinggalkannya di pinggir jalan. Setelah

    menyandarkan sepeda ke dinding bangunan itu, Ia pun menaiki jenjang yang

    menuju ke serambi depan yang sempit. Ditariknya pintu berkawat nyamuksehingga terbuka, lalu ia masuk.

    Ruangan yang dimasukinya remang-remang. Jupiter melihat lantai papan yang

    mengkilat, serta dinding yang dilapisi panel kayu berwarna gelap. Lurus di

    depannya, di belakang sebuah ambang yang lebar, nampak sebuah ruangan yang

    luas. Ruangan itu kosong. Dinding sebelah depannya terdiri dari jejeran jendela-

    jendela. Di belakang jendela-jendela itu, di balik pepohonan, nampak samudra

    yang kemilau airnya. Menurut dugaan Jupe, ruangan itu dulunya pasti ruang makan

    sebuah restoran yang kini sudah ditutup.

    Jupe berdiri di sebuah lorong lebar, yang sebenarnya merupakan serambi di luar

    ruangan luas tadi. Di kiri serambi itu ada tempat yang berisi meja layan, bangku-

    bangku tinggi dan bilik-bilik dengan meja serta bangku-bangku. Nampak pula

    poci-poci kopi di situ. Semuanya kelihatan berdebu, diselubungi sarang labah-

    labah. Itu dulu pasti ruangan tempat minum kopi, kata Jupe menduga dalam hati.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    17/137

    kemudian a memandang ke kanan. Dilihatnya ada dinding di situ, dengan

    beberapa pintu. Di tempat yang merupakan bekas kedai kopi, nampak kotak-kotak

    kardus dan peti-peti yang ditumpuk-tumpuk. Di serambi pun terdapat pula

    beberapa kotak kardus lagi. Sejumlah peti terdapat di lantai ruangan besar. Satu di

    antaranya sudah terbuka. Dan dalamnya melimpah serutan kayu dan kertas-kertas

    yang merupakan bahan pelindung barang-barang yang semula terdapat dalam petikemas itu.

    Jupe bergerak maju dengan langkah-langkah lambat. Baru saja ia hendak berseru

    untuk memanggil, ketika didengarnya gagang telepon diangkat dari tempatnya.

    Jupiter langsung berhenti. Ia memasang telinga. Seseorang yang berada di ruang

    luas dan terang di hadapannya, tapi tidak kelihatan dari tempatnya berdiri,memutar nomor pesawat seseorang.

    Sesaat kemudian terdengar suara seorang pria berbicara.

    Di sini Sebastian."

    Setelah sunyi sebentar, terdengar lagi suara orang itu.

    Ya, katanya, Saya tahu harganya mahal, tapi saya bersedia membayarnya.

    Semua memang ada harganya.

    Saat itu Jupiter merasa ada sesuatu yang kecil tapi keras disodokkan ke

    punggungnya, sedikit di atas pinggangnya.

    Silakan angkat tangan, kata seseorang yang ada di belakangnya dengan suara

    pelan. Jika Anda bergerak, saya potong Anda menjadi dua!

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    18/137

    Bab3

    PRIA MISTERIUS

    JUPITER mengangkat kedua tangannya tinggi-tinggi. Dirasakannya bulutengkuknya meremang.

    Saya cuma hendak.. katanya.

    Harap diam! kata orang yang ada di belakangnya.

    Terdengar bunyi langkah orang berjalan di lantai papan. Pria beruban yang datang

    dengan mobil merah beberapa menit yang lalu, muncul di ambang pintu ruangan

    besar. Ia berdiri bertopang pada tongkatnya, sambil memandang Jupe dengankepala agak dimiringkan ke samping. Kelihatannya seperti heran.

    Ada apa, Don? katanya. Siapa dia?"

    Kening Jupiter berkerut. Ia rasanya seperti mengenal orang yang baru muncul itu.

    Tapi Ia tidak yakin apakah cuma suaranya, atau sikap kepalanya yang agak

    dimiringkan. Pernahkah ia berjumpa dengan orang itu? Jika ya di mana? Dankapan?

    Anak ini masuk tanpa diundang, kata orang yang menodong Jupiter daribelakang. Ia berdiri di sini, sambil mendengarkan Anda menelepon.

    Saya cuma ingin menanyakan jalan, kata Jupe. Pada papan yang terpasang di

    luar, saya tadi membaca tulisan, Charlies Place. Bukankah ini restoran? Dan saya

    bukan masuk tanpa diundang. Ini kan tempat untuk umum, dan pintu depanterbuka.

    Tempat ini dulu memang restoran, kata si pria beruban. Ia mendatangi Jupiter

    sambil tersenyum. Dan pintu depan memang terbuka.

    Kini Jupiter melihat bahwa pipi orang itu kemerah-merahan dan hidungnya yang

    mancung dan tipis terbakar matahari. Kulitnya terkelupas di sana-sini. Sepasangmatanya di bawah alis yang tebal, kelihatan sangat biru warnanya.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    19/137

    Tenang sajalah, Anak muda, katanya. Don takkan mungkin bisa menembakmu,juga apabila ia ingin melakukannya."

    Dengan hati-hati Jupiter menurunkan kedua lengannya, lalu berpaling untuk

    melihat orang yang dipanggil dengan nama Don Itu.

    Kau menyangka aku punya pistol, kata orang yang ditatapnya dengan nada puas.

    Jupiter melihat bahwa orang itu orang Asia. Ia hampir sepantar dengan Jupe.

    Tubuhnya langsing, sedang wajahnya bersih dan ramah. Di tangannya tergenggam

    sendok kayu yang gagangnya ditudingkan ke arah Jupe. Kau lihat ini bukanpistol, katanya. Tipuan ini kutiru dari televisi.

    Hoang Van Don ini baru saja datang dari Vietnam, kata pnia beruban itu.

    Sekarang ia sedang belajar bahasa inggris, dengan jalan menonton film-film yang

    diputar pada saat tengah malam. Tapi kulihat sekarang bahwa kecuali belajarbahasa Inggris, Don juga mempelajari hal- hal lain yang bermanfaat pula.

    Orang Vietnam itu membungkuk.

    Jika terkurung dalam ruang tingkat atas, cara yang benar untuk lari adalah dengan

    membuat tali dari kain seprai. Jika tidak ada seprai, meluncur turun lewat pipasaluran air.

    Ia membungkuk lagi, lalu masuk ke ruangan yang dulunya kedai kopi. Jupitermengikutinya dengan pandangan heran.

    Kau hendak menanyakan jalan? tanya pria yang beruban.

    Jupiter terkejut.

    0 ya, betul, katanya buru-buru. Di depan ada parit menggenangi jalan, sesudah

    rumah ini. Jupiter menunjuk ke arah depan rumah. "Apakah di seberang genangan

    itu masih ada jalan terus? Adakah tempat di mana kami bisa menyeberanginya,

    atau haruskah kami kembali lagi ke jalan raya?

    "Di seberang parit itu tidak ada jalan lagi, karena memang hanya sampai di situ

    saja. Dan jangan coba-coba menyeberangi parit itu, karena lumayan jugadalamnya. Kau pasti hanyut.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    20/137

    Oh, kata Jupiter, yang hanya mendengarkan sambil lalu saja. Perhatiannya

    terarah pada salah satu kotak kardus yang terdapat di sebuah sudut ruang serambi

    itu. Isinya sekitar setengah lusin buku yang semuanya berjudul sama. Buku-buku

    itu bersampul hitam, dengan tulisan berhuruf merah menyala. Gambarnya berupa

    sebilah belati yang terhunjam menembus selembar kertas dokumen. Buku ituberjudul Warisan Terkutuk.

    Hector Sebastian! seru Jupe. Didatanginya kotak kardus itu, lalu diambilnya

    salah satu buku yang terdapat di dalamnya. Dibaliknya buku itu, dan dilihatnya

    foto yang terpampang pada sampul sebelah belakang. Nampak wajah orang yangberdiri di hadapannya, dalam serambi kecil yang remang-remang itu.

    Ini kan Anda! kata Jupiter. Sikap mantap yang selalu dibangga-banggakannya,

    lenyap tak berbekas. Kegembiraannya membuat Jupiter bersikap persis seperti

    remaja biasa. Anda Hector Sebastian! Maksud saya, Anda yang baru-baru initampil di televisi!

    Betul, kata pria itu. Bahkan sudah beberapa kali.

    Saya sudah membaca Warisan Terkutuk, kata Jupiter Jagi. Kalau saat itu ia

    sempat memperhatikan, pasti ia akan heran mendengar suaranya sendiri. Nadanya

    melengking, bersemangat. Caranya bicara seperti seseorang penggemar film yang

    berhadapan dengan bintang pujaanny. Asyik sekali buku itu! DanPembangkit

    Kengerian, itu juga hebat! Anda tidak perlu repot-repot merampok bank, Mr.

    Sebastian!

    Jadi mulanya kau menyangka aku merampok bank? kata Hector Sebastian

    sambil tersenyum. Kurasa kau tidak hanya kebetulan saja masuk kemari untukmenanyakan jalan. Ada apa sebetulnya?"

    Muka Jupiter menjadi merah.

    "Saya... mengaku apa yang ada dalam pikiran saya saja, sudah tidak enak rasanya,katanya, lalu menyambung, Anda kehilangan dompet, Mr. Sebastian?

    Pria itu terkejut. Dirabanya kantung jasnya yang sebelah dalam, lalu ditepuknya

    kantung sebelah belakang celananya.

    "Wah, tidak ada! katanya dengan nada cemas. "Kau menemukannya?"

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    21/137

    Bukan saya, tapi teman saya Bob, kata Jupe, lalu buru-buru menceritakan

    kejadian yang dialami Bob sehari sebelumnya. Dijelaskannya penampilan orang

    buta dari siapa dompet itu tercecer, dan dituturkannya peristiwa perampokan bankserta kecelakaan lalu lintas yang dialami orang buta itu.

    Hebat! kata Mr. Sebastian. Kedengarannya seperti awal sebuah film yang

    disutradarai Alfred Hitchcock

    Air muka Jupe langsung berubah, kelihatan suram.

    Ada apa?" kata Mr. Sebastian. Salah bicarakah aku? .

    "Bukan begitu," kata Jupe. "Cuma, Mr. Hitchock itu teman baik kami. Ia selalu

    menuliskan kata pengantar untuk catatan yang disusun oleh Bob mengenai kasus-

    kasus yang kami tangani. Kami sangat sedih ketika Mr. Hitchcock meninggaldunia. Kami benar-benar merasa kehilangan.

    Ya. tentu saja, kata Mr. Sebastian. Tapi aku tidak mengerti. Kasus-kasus apa,

    maksudmu? Dan dimana temanmu Bob itu, yang kaukatakan tadi menemukandompetku?

    Ada di luar, kata Jupe. Sebentar, akan saya panggilkan!

    Jupiter melesat ke luar, lalu berlari melintasi pelataran parkir.

    Ayo masuk! serunya memanggil. Mr. Sebastian ingin ketemu dengan kalian.

    Kalian tahu siapa dia?"

    Bob dan Pete berpandangpandangan. Pete menggeleng.

    Harus tahukah kami? tanyanya.

    Aku yang mestinya tahu!jawab Jupiter sambil nyengir. Mestinya aku langsung

    mengenali namanya. Rupanya otakku mulai beku sekarang! Dialah yang

    mengarang Warisan Terkutuk, Jaga Malam, dan Pembangkit Kengerian.Belakangan ini sering tampil dalam acara-acara di TV. Studio Moorpark baru saja

    menyelesaikan pembuatan film berdasarkan kisah Pembangkit Kengerian, yangmusik pengiringnya akan digubah oleh Leonard Orsini."

    Sekarang Pete tertawa lebar.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    22/137

    0, itu! katanya. "Aku pernah mendengar ayahku berbicara tentangPembangkitKengerian. Jadi orang yang bernama Sebastian itu pengarangnya?

    Ya, betul! kata Jupe. Mukanya merah karena bersemangat. Dulu dia detektif

    swasta di New York. Tapi kemudian Ia mengalami kecelakaan dengan pesawat

    terbang yang dikemudikan olehnya sendiri. Kakinya patah. Sementara menunggu

    cederanya sembuh, secara iseng-iseng Ia mulai mengarang sebuah novel,

    berdasarkan salah satu kasusnya. Novel itu berjudulJaga Malam, dan setelah

    diterbitkan ternyata banyak yang menyukainya. Pernjualannya sangat laris. Setelah

    itu Mr. Sebastian menulis sebuah novel lagi, berjudul Warisan Terkutuk. Ceritanya

    mengenai seseorang yang pura-pura sudah mati, dengan tujuan agar istrinya bisa

    memperoleh pembayaran dari perusahaan asuransi. Novel itu kemudian dijadikan

    film. ingat tidak kalian? Setelah itu Mr. Sebastian memutuskan untuk sepenuhnya

    menjadi pengarang novel. Ia menulis skenario untuk film Pembangkit Kengerian,

    setelah hak pembuatan film untuk buku itu dijual pada Studio Moorpark. Ayolah!Kalian tidak kepingin berkenalan dengan dia? Dompet itu kaubawa, Bob?

    Kan sudah kuberikan padamu, kata Bob. Masa tidak ingat lagi! Wah, kau

    benar-benar terpesona karena berjumpa dengan Mr. Sebastian, ya!

    Jupe meraba kantung-kantungnya sambil meringis malu. "0 ya, ini dia. Oke, kitamasuk saja sekarang."

    Pete dan Bob mengikutinya kembali ke dalam, di mana keduanya kemudian

    diperkenalkan oleh Jupe pada Mr. Sebastian. Pengarang itu mengajak mereka keruangan besar dengan jejeran jendela pada salah satu sisinya, lalu menyilakan

    anak-anak itu duduk di kursi-kursi lipat yang diatur mengelilingi sebuah meja

    rendah berdaun kaca. Meja seperti itu biasanya ditaruh di luar. Di teras misalnya,

    atau di tepi kolam renang. Meja, kursi-kursi, serta sebuah pesawat teleponmerupakan satu-satunya perlengkapan yang ada dalam ruangan itu.

    Lama-lama tempat ini akan nyaman juga ditinggali, kata Mr. Sebastian. Aku

    dan Don baru minggu lalu pindah kemari, dan kami belum punya waktu untukmengatur segala-galanya.

    Anda berniat hendak bertempat tinggal di sini? tanya Pete.

    Sekarang pun aku sudah tinggal di sini, jawab pengarang itu. Ia pergi ke

    serambi, lalu berseru memanggil Don. Beberapa saat kemudian orang Vietnam itumuncul membawa baki berisi teko kopi serta sebuah cangkir dengan tatakannya.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    23/137

    Tolong ambilkan minuman untuk anak-anak ini, kata Mr. SebastIan. Kita punyaminuman ringan di lemari es?

    Ada, limun, kata Don, sambil meletakkan baki ke atas meja.Natures Own,

    untuk cita rasa matang di pohon."

    Jupiter tersenyum karena mengenali kata-kata itu, yang merupakan semboyan iklan

    salah satu merek limun yang terkenal. Pasti itu termasuk pengetahuan yangdiperoleh Don dari menonton televisi!

    Mau limun?" kata Mr. Sebastian sambil memandang anak-anak, yang cepat-cepat

    mengangguk. Don masuk lagi ke dapur, yang terletak di belakang kedai kopi.

    "Coba Don sekali-sekali mau menonton siaran pelajaran masak, daripada selalu

    saja memelototi film-film tua itu, yang setiap lima menit sekali diselingi iklan.

    kata Mr. Sebastian ketika orang Vietnam itu sudah tidak ada di situ. Masakanyang dihidangkannya, kadang-kadang aneh sekali!"

    Setelah itu ia bercerita tentang bangunan bekas restoran yang baru saja seminggu

    ditempatinya, serta rencananya untuk mengubahnya menjadi rumah tempat tinggal.

    Kedai kopi itu nantinya akan menjadi ruang makan resmi, kalau ada tamu,

    katanya pada anak-anak. "Di sebelah serambi ada gudang yang nantinya akan

    menjadi kamar tidur Don, lalu akan kubuatkan kamar mandi untuk dia di sebelah

    sana, di bawah tangga itu.

    Anak-anakmemandang tangga yang menuju ke atas, menyusur dinding sebelah

    dalam dekat serambi. Di sebelah atas tangga itu ada semacam balkon yang

    menjulur sepanjang bangunan dan membuka di pinggir atas ruang besar tempat

    Mr. Sebastian sedang duduk-duduk bersama anak-anak. Langit-langit ruangan

    besar itu tinggi, langsung terletak di bawah atap bangunan bertingkat dua itu.

    Separuh bagian depan dari bangunan itu, yang ditempati ruangan serambi, gudang,

    kedai kopi, dan dapur, tingkat duanya berisi kamar-kamar dengan pintu-pintu yangsemua menghadap ke balkon.

    Aku tahu, tempat ini kelihatan acak-acakan, kata Mr. Sebastian. Tapi

    konstruksinya masih baik. Sebelum kubeli, aku minta tolong dulu pada seorang

    arsitek dan seorang kontraktor bangunan untuk menilainya. Kalian tahu berapa

    uang yang harus kukeluarkan untuk membeli rumah sebesar ini, yang letaknyabegini dekat ke pantai?"

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    24/137

    Yang jelas, pasti sangat mahal, kata Jupe.

    Mr. Sebastian mengangguk.

    Dan bayangkan betapa indahnya tempat ini nanti, kalau sudah selesai dibenahi.

    Ruangan ini, begini saja pun sudah hebat! Ada perapian di kedua ujungnya. Belumlagi jejeran jendela-jendela itu, semuanya menghadap ke pantai! Dan atapnya sama

    sekali tidak bocor. Untuk kalian, hal seperti itu mungkin kalian anggap biasa-biasa

    saja. Tapi aku dua puluh tiga tahun lamanya tinggal di sebuah apartemen di

    Brooklyn, yang atapnya saban kali bocor lagi. Aku sampai-sampai harus selalu

    menyediakan sejumlah panci dan ember untuk kuletakkan di bawah tempat-tempatyang bocor kalau ada hujan.

    Mr. Sebastian meringis, lalu menyambung,

    Siapa ya namanya, orang yang mengatakan bahwa ia pernah kaya dan juga pernahmiskin, tapi hidup sebagai orang kaya ternyata lebih enak? Yah, siapa punnamanya, yang jelas pendapatnya itu kusetujui!

    Saat itu Don datang lagi membawa limun. Sementara Ia menghidangkan minuman

    itu pada anak-anak, Mr. Sebastian mengambil dompet yang diletakkan Jupe di atas

    meja.

    "Dijatuhkan oleh pengemis buta, katamu tadi?" katanya. Dibukanya dompet itu,

    lalu diperiksanya isinya. Rupanya pengemis itu tidak begitu sengsara hidupnya,

    karena uang yang ada di sini samasekali tidak diambil olehnya.

    "Tapi ia mengemis, kata Bob. Ia menenteng mangkuk kaleng berisi uang logam.

    Kaleng itu diguncang-guncangnya terus.

    Aku ingin tahu, bagaimana ia sampai menemukan dompet ini. kata Mr.Sebastian sambil merenung. "Jika ia buta..."

    Ya, betul, kata Jupiter. Orang buta takkan bisa melihat benda yang tergeletak di

    trotoar. Memang, mungkin saja kakinya secara tidak sengaja tersandung, lalu

    dompet itu dipungutnya. Kapan terakhir kalinya Anda tahu dompet itu masih adapada Anda, Mr. Sebastian?

    Caramu bertanya persis detektif," kata pengarang itu pada Jupe. Aku takkan

    heran jika sekarang kau mengeluarkan pensil dan buku catatan, lalu mulai

    mencatat. Tadi kau juga menyebut-nyebut nama Mr. Hitchcock. Katamu, selama

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    25/137

    ini ia selalu menuliskan kata pengantar untuk kisah-kisah tentang kasus-kasuskalian? Kalian ini sedang belajar menjadi detektif, barangkali?

    "Bukan sedang belajar, Sir, kami ini memang detektif, kata Jupiter dengan

    bangga. Ia mengambil dompetnya, lalu mengeluarkan selembar kartu nama daridalamnya. Kartu itu disodorkannya pada Mr. Sebastian, yang langsung membaca:

    TRIO DETEKTIF

    Kami Menyelidiki Apa Saja

    Penyelidik Satu .......................... Jupiter Jones

    Penyelidik Dua ....................... Peter Crenshaw

    Data dan Riset ........................... Bob AndrewsOh, begitu," kata Mr. Sebastian sambil mengangguk-angguk. "Kalian menamakan

    diri kalian Trio Detektif, dan kalian bersedia menyelidiki apa saja. Berani juga

    kalian, kalau mengingat bahwa detektif swasta kadang-kadang dimintaipertolongan untuk menyelidiki hal yang aneh-aneh.

    Memang, kami juga tahu, kata Jupiter. Selama ini sudah beberapa kali kami

    menjumpai kejadian-kejadian yang sangat aneh bahkan ada pula yang bisa

    dibilang ajaib. Itu kekhususan kami. Kami sering berhasil datam menangani kasus-

    kasus yang tidak dapat diselesaikan oleh aparat penegak hukum.

    Aku percaya, kata Mr. Sebastian sambil mengangguk. "Otak anak-anak masih

    lincah, belum dibebani dengan pandangan-pandangan kaku tentang apa yangmungkin dan yang mustahil."

    Bob mencondongkan badannya ke depan.

    Kami tertarik pada pengemis buta itu karena ingin tahu apakah ada kemungkinan

    ia terlibat dalam peristiwa perampokan bank kemarin malam, katanya. Anda

    kemarin ke Santa Monica, Mr. Sebastian? Mungkinkah dompet Anda tercecer

    waktu itu di sana? Atau barangkali orang buta itu mencopetnya dari Anda."

    Itu tidak mungkin. Mr. Sebastian merebahkan punggungnya ke sandaran kursi.

    Aku tahu, kemarin pagi dompetku ini masih ada. Aku ingat bahwa aku

    memasukkannya ke dalam kantung sewaktu meninggalkan rumah untuk pergi ke

    Denicolas. Setelah itu pikiranku tidak ke dompetku, sampai kau tadi

    menyebutnya. Rupanya terjatuh sewaktu aku sedang di Denicolas, karena aku

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    26/137

    kemarin cuma ke sana saja. Yang jelas, aku sama sekali tidak mendatangi tempat

    ramai di mana ada kemungkinan dompetku ini dicopet orang. Dan kalau berjumpadengan seseorang yang buta, aku pasti ingat.

    Denicolas? Bukankah itu tempat di pantai sebelah utara dari sini, di mana orang

    yang hendak memancing di laut bisa menyewa perahu motor? kata Pete.

    Mr. Sebastian mengangguk.

    "Aku menaruh speedboat-ku di sana, karena letaknya lebih dekat daripada marina-

    marina yang lainnya di sekitar sini. Jika aku hendak memakainya, anak yang

    membantu Mrs. Denicola mengantarkan aku dengan perahu ke pelampung di mana

    speedboat-ku itu ditambatkan. Kemarin aku pesiar sebentar dengannya. Dompetkumestinya tercecer saat itu, dekat galangan, atau bisa juga di pelataran parkir."

    Lalu ditemukan orang buta itu dan dipungutnya, kata Pete.

    "Lalu ia pergi ke Santa Monica, tanpa mengatakan apa-apa tentang dompet itu

    pada orang-orang yang ada di Deriicolas, kata Bob. Kemudian, ia secara

    kebetulan saja berada di seberang jalan, tepat pada saat para perampok masuk ke

    dalam bank dengan menyamar sebagai petugas pembersih ruangan. Mungkin ia

    bahkan menyebabkan perhatian orang-orang yang ada di halte bis teralih dari bankitu, dengan jalan menjatuhkan mangkuk kalengnya yang berisi uang.

    "Bisa saja mangkuk itu licin, karena saat itu kan sedang hujan, kata Mr. Sebastian.Atau mungkin saja ia capek. Kenyataan bahwa mangkuk itu terlepas dari

    tangannya, belum berarti apa-apa.

    "Ia langsung lari sesudah dompet itu terjatuh dari Bob mengejar untuk

    mengembalikan padanya,kata Jupe mengetengahkan. Lalu ia lari lagi, sesudahditubruk mobil.

    Itu tidak aneh, kata Mr. Sebastian. Bisa saja itu tenjadi karena ia sangat kaget.

    Mungkin pula merasa bersalah, karena membawa dompet yang bukan miliknya.

    Atau ia takut polisi. Polisi sering bersikap keras terhadap pengemis. Rasanya kecilsekali kemungkinannya ia ada sangkut-pautnya dengan perampokan bank itu. Tapi

    kenapa kalian tidak ke polisi saja untuk melaporkan kejadian itu? Kalau kalian rasaperlu, sebut saja namaku. Aku mau membantu, sebisa-bisaku.

    Ya, memang itulah yang sebaiknya dilakukan, kate Jupiter. Ia merasa kecewa.

    Dan kata Anda tadi mungkin juga benar. Pengemis itu hanya kebetulan saja ada di

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    27/137

    sana, ketika para perampok masuk ke dalam bank. Saya rasa sekali ini kami tidakjadi menemukan kasus baru.

    Ya, kelihatannya memang begitu, kata Mr. Sebastian. Tapi aku sangat

    berterima kasih, kalian sudah mau bersusah-payah kemari untuk memulangkan

    dompet ini." Ia mengatakannya sambil meneliti uang yang ada di dalam dompetitu.

    Ah, itu kan biasa, kata Pete buru-buru.

    Kami senang bisa melakukannya, tambah Bob. Anda tidak perlu repot-repot,

    memberi apa-apa pada kami."

    Kalau begitu, dengan cara bagaimana aku bisa membalas jasa? tanya Mr.

    Sebastian. Bagaimana jika kita pesiar dengan speedboatku? Mau ikut, jika akulain kali ingin jalan-jalan di laut?

    Wah! Bolehkah kami ikut? seru Pete bergairah.

    Tentu saja boleh! Kalian berikan saja nomor telepon kalian, supaya bisakuhubungi."

    Dan dalam waktu setengah jam kami sudah akan ada di sini, kata Pete dengan

    gembira.

    Ketiga remaja itu memberikan nomor telepon rumah masing-masing pada Mr.

    Sebastian. Kemudian mereka pergi, diantar sampai ke pintu oleh detektif swastayang kini suclah menjadi pengarang terkenal itu.

    Orangnya ramah," kata Pete, ketika mereka sudah sampai lagi di jalanan.

    Ya, memang, kata Jupe sependapat. Dan kelihatannya dengan berat hati ia

    melepaskan kita, sewaktu kita minta diri tadi. Tidak merasa kesepiankah dia, hidup

    seorang diri di tempat sesunyi ini. Apalagi kalau mengingat bahwa sebelumnya ia

    tinggal di New York yang begitu ramai.

    Setiap saat ia ingin ditemani pesiar dengan speedboat-nya, aku pasti siap, kata

    Bob. Wow! Ini benar-benar"

    Ia tidak melanjutkan kalimatnya. Sebuah sedan kecil berwarna coklat muncul dari

    arah depan dan melewati ketiga remaja itu dengan kecepatan sedang, lalu

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    28/137

    membelok masuk ke pekarangan tempat tinggal Mr. Sebastian. Dari dalamnya

    keluar seorang pria yang sudah berumur. Ia menghampiri Mr. Sebastian yangmasih berdiri di ambang pintu, lalu mengatakan sesuatu.

    Saat itu anak-anak sudah terlampau jauh, sehingga tidak bisa menangkap

    pembicaraan kedua orang itu. Tapi mereka tidak pergi, melainkan tetap

    memperhatikan dari jalan. Mereka melihat bahwa sesaat kemudian Mr. Sebastian

    melangkah mundur, seperti mempersilakan orang yang baru datang itu masuk kedalam rumah. Dan itu memang terjadi.

    Wah, wah! kata Bob. Ternyata penyelidikan masih perlu dilanjutkan."

    Kenapa kau mengatakan begitu?" tanya Pete.

    Orang tadi itu satpam yang membukakan pintu bagi perampok yang menyamar

    sebagai petugas pembersih ruangan, sehingga bisa masuk ke dalam bank, kata

    Bob. Untuk apa ia mendatangi Mr. Sebastian?

    Bab 4

    TRIO DETEKTIF MENDAPAT KLIEN

    "BENAR-BENAR aneh." kata Jupiter. Hector Sebastian kan sama sekali tidak

    kekurangan uang! Buku-bukunya kan sangat laris!

    "Baiklah! kata Bob. Tapi jika ia tidak ada sangkut-pautnya dengan perampokan

    bank itu, lalu kenapa satpam dari bank itu mendatanginya?

    Tentang itu, aku tidak tahu, kata Jupe.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    29/137

    Saat itu hari sudah siang. Ketiga remaja itu berada dalam kantor mereka yang

    tersembunyi letaknya di dalam pekarangan Pangkalan Jones. Tadi mereka

    menunggu di tepi jalan di luar bangunan bekas restoran di Cypress Canyon Drive,

    sampai petugas satpam dari bank di Santa Monica itu sudah pergi lagi dari tempat

    kediaman Hector Sebastian. Anak-anak masih berembuk seberitar, apakah

    sebaiknya mereka masuk lagi dan menanyakan pada Mr. Sebastian tentang

    kedatangan satpam itu. Tapi Jupe tidak setuju. Ia segan sekali lagi mengganggu

    pengarang terkenal itu dengan alasan hanya untuk memuaskan rasa ingin tahu saja.

    Karenanya ketiga detektif remaja itu lantas kembali ke kantor mereka, untuk

    membicarakan kejadian-kejadian pagi itu. Dan kini mereka sudah duduk-duduk

    mengelilingi meja kerja di situ. Bob sibuk menuliskan hal-hal yang dianggapnyaperlu dalam buku catatannya.

    Pengemis itu terpincang-pincang jalannya kemarin petang, sesudah kecelakaan

    itu, katanya sambil menulis, "dan Mr. Sebastian juga pincang."

    Kaki Mr. Sebastian patah, jadi pincangnya itu sudah lama." kata Jupe. Pengemis

    itu, sudah pincang tidak jalannya sebelum ditubruk mobil?"

    Aku tidak tahu pasti, kata Bob.

    Bisa saja cuma kebetulan kedua-duanya pincang, kata Pete, tapi bagaimana

    dengan urusan dompet? Itu satu kebetulan lagi! Lalu tadi orang yang membukakan

    pintu sehingga para perampok bisa menyusup masuk ke dalam bank, mendatangi

    Mr. Sebastian. Itu satu kebetulan lagi. Tapi tiga peristiwa kebetulan secaraberuntun, rasanya agak terlalu banyak!

    Kenapa kita tidak ke polisi saja untuk melaporkannya? kata Bob. Mr. Sebastian

    kan mengatakan tadi, sebaiknya itu saja yang kita lakukan. Untuk apa ia

    mengusulkan begitu, jika ia memang terlibat dalam kasus perampokan itu?"

    Ia harus mengatakan begitu, kata Pete dengan mantap. Ia tidak berani

    mengambil risiko tidak mengatakannya, karena itulah yang selalu dikatakan orangdewasa.

    Kurasa polisi nanti akan mengatakan teori kita terlalu mengada-ada, kata Jupiter,

    dan mungkin juga mereka benar. Rasanya mustahil membayangkan Mr. Sebastian

    ikut membantu perampokan itu. Bagi dia, taruhannya terlalu besar, mengingat

    bahwa uangnya lebih dari cukup. Tapi di pihak lain, pasti ada pertalian antara dia

    dan kejadian itu. Mungkin saja Mr. Bonestell bisa membantu kita menemukanpertalian itu.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    30/137

    "Mr. Bonestell? tanya Bob.

    Jupiter membuka surat kabaryang tergeletak di atas meja. Surat kabar itu edisi dini

    dari harian Santa Monica Evening Outlook. Jupiter membelinya tadi di kios, ketika

    ketiga remaja itu mampir sebentar untuk membelipizza dalam perjalanan pulang.

    Mr. Bonestell, atau lengkapnya Walter Bonestell itu petugas satpam yang

    membukakan pintu sehingga para perampok bisa masuk ke dalam bank." katanya.

    Ini, namanya tertulis dalam artikel pada halaman depan. Ia meraih buku telepon

    lalu mencari-cari sampai menemukan yang dikehendakiriya. "Hmm... dalam buku

    telepon Santa Monica ini terdaftar seorang Walter Bonestell, yang tinggalnya diDolphin Court nomor 1129. Itu cuma beberapa blok saja dari pantai.

    Saat itu terdengar suara memanggil-manggil di luar.

    Jupiter! Jupiter Jones! Ke mana lagi anak itu? Jupiter!

    Bibi Mathilda sudah kesal lagi kedengarannya, kata Jupiter sambil mendesah.

    Ia belum melihat aku lagi sejak sarapan pagi tadi. Sekarang sudah pasti banyaksekali pekerjaan yang menurut dia harus kulakukan."

    Mungkin aku sementara ini juga sudah dicari-cari ibuku, kata Pete.

    Aku sebenarnya hendak mengusulkan kunjungan ke Mr. Bonestell itu." kata

    Jupiter. Mungkin nanti petang kita bisa melakukannya. Bagaimana, kalianrasanya bisa tidak? Jika kita berkumpul di depan Rocky Beach Market sekitar

    pukul tujuh, kita bisa bersepeda ke pantai untuk mendatangi petugas satpam itu dirumahnya.

    Aku sih, boleh-boleh saja," kata Pete.

    "Besok kita kan tidak sekolah, kata Bob sambil nyengir. Jadi nanti malam tidak

    ada persoalan!

    Ketiga remaja itu keluar dari karavan. Lalu sepanjang siang sampai sore, Jupitersibuk bekerja di pangkalan milik paman dan bibinya yang berdagang barang-

    barang bekas. Dan malamnya, sesudah buru-buru makan bersama Bibi Mathilda

    dan Paman Titus, ia langsung berangkat dengan sepeda ke Rocky Beach Market.

    Bob dan Pete muncul pukul tujuh kurang lima menit, lalu berangkatlah merekabertiga menuju Santa Monica.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    31/137

    Dolphin Court ternyata merupakan seruas jalan yang pendek dan buntu. Letaknya

    di lingkungan pemukiman yang terdiri dari rumah-rumah kecil yang masing-

    masing ditinggali satu keluarga saja. Nomor 1129 adalah sebuah rumah kayu yang

    letaknya kurang lebih di pertengahan jalan itu. Di jalan masuknya diparkir mobil

    kecil berwarna coklat yang sudah dilihat anak-anak sewaktu di Cypress Canyon

    Drive. Sisi depan rumah itu gelap. Tapi sebuah jendela di bagian belakang

    kelihatan terang. Anak-anak membelokkan Sepeda mereka ke jalan masuk itu.

    Mereka terus sampai di belakang, lalu memandang ke dalam lewat jendela yangterang. Ternyata itu jendela dapur.

    Petugas satpam itu ada di situ. Ia seorang diri saja, sedang duduk menghadapi meja

    dekat jendela. Di depannya nampak setumpuk surat kabar, sedang di dekat sikunya

    ada pesawat telepon. Ketika anak-anak menjenguk ke dalam, orang itu tidak

    sedang menelepon. Ia hanya menatap taplak meja dengan pandangan kosong.

    Penampilannya saat itu lebih tua daripada paginya, dan lebih ringkih. Ronggamatanya cekung dan hitam.

    Anak-anak hanya memandang sambil membisu. Sesaat kemudian Jupe berbalik.

    Maksudnya hendak ke pintu depan dan membunyikan bel.

    Tapi ia dihadang seorang laki-laki. Dan orang itu menggenggam pistol otomatis!

    Cari apa kalian di sini?" tanya orang itu. Pistol yang dipegangnya tidak

    diacungkan, dan ia berbicara dengan suara lirih dan tenang. Tapi Jupe langsung

    merasa keselamatan mereka bertiga sangat terancam saat itu. Penampilan orangberpistol itu dingin dan penuh tekad. Mulutnya nampak berupa garis tipis,

    menandakan bahwa a tidak bisa diajak bercanda. Matanya tertutup di balik kacamata hitam yang lebar.

    Napas Pete tersentak karena kaget. Seketika itu juga orang yang tahu-tahu muncul

    itu membentak dengan suara lirih, Diam!

    Jendela dapur terbuka, dan Mr. Bonestell menjenguk ke luar.

    Ada apa, Shelby?"

    Laki-laki itu menggerakkan pistolnya, menunjuk ke arahanak-anak.

    Mereka bertiga ini mengintip Anda dari balik jendela."

    Reaksi Mr. Bonestell bernada kaget bercampur heran.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    32/137

    Wah, katanya kemudian, tapi kini dengan nada cemas.

    Ayo masuk! perintah orang yang memegang pistol. Lewat situ! Cepat!

    Jupe dan kedua temannya merasa bahwa tidak ada pilihan lain kecuali mematuhi

    perintah itu. Mereka menuju ke pekarangan belakang, dan dari situ masuk ke dapurlewat serambi.

    "Ada apa ini sebenarnya? kata Mr. Bonestell. ketika aku mendatangi Mr.

    Sebastian tadi pagi, a mengatakan bahwa sebelum aku datang ada tiga remaja

    mendatanginya. Itu kalian, kan? Dan kalian ada di pinggir jalan ketika aku datang,kan? Kalian membawa sepeda."

    Betul, Mr. Bonestell, kata Jupiter.

    Tapi duduklah dulu, kata Mr. Bonestell. Ditariknya sebuah kursi yang ada di

    sebelah meja dekat jendela.

    "Ada apa sebenarnya, Walter? tanya laki-laki yang masih selalu menggenggam

    pistol.

    Aku juga tidak tahu pasti, jawab Mr. Bonestell. "Simpan pistolmu itu, Shelby.Tidak enak rasanya melihatmu terus menggenggamnya!

    Orang yang bernama Shelby itukelihatan ragu-ragu sebentar. Kemudian ditariknya

    pipa celananya ke atas sampai melewati tulang keringnya, lalu diselipkannya pistolitu ke sarungnya yang terikat ke betisnya.

    Pete melotot sambil terkejap-kejap melihatnya. Tapi ia diam saja. Ketiga remaja itu

    mengambil tempat di kursi-kursi yang ada di sekeliling meja.

    Mr. Sebastian mengatakan, kalian melihat orang yang mencurigakan dekat bank,

    kata Mr. Bonestell.

    Ada apa sih, sebenarnya?" seru Shelby.

    Mr. Bonestell mendesah.

    Kau tidak mendengar beritanya di radio? katanya. Bank dirampok tadi pagi.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    33/137

    Perampokan? Aku tidak mendengarnya. Radio di mobil tidak kunyalakan.

    Apakah yang terjadi? Dan aku tidak mengerti, apa urusannya dengan anak-anakini?

    Mr. Bonestell menuturkan peristiwa perampokan itu secara singkat pada Shelby.

    Dan aku yang membukakan pintu, sehingga para perampok itu bisa masuk,

    katanya kemudian. Kurasa menurut polisi aku pasti bersekongkol dengan

    mereka. Air mukanya nampak keruh. Jika saat itu kuperhatikan benar-benar

    tampang orang yang minta dibukakan pintu, mestinya aku akan tahu bahwa ia tak

    kukenal. Tapi biarpun aku ceroboh, itu tidak berarti bahwa aku ini penjahat!

    Seumur hidup, aku belum pernah melakukan perbuatan yang melanggar hukum!

    Tapi payahnya, polisi tidak mengenal siapa aku. Jadi aku harus mencari seseorang

    yang bisa membantuku membuktikan bahwa aku tidak bersalah.

    Seorang pengacara hukum, kata Shelby. Ia mengatakan sambil mengangguk

    dengan sikap puas, seperti orang yang selalu mengetahui penyelesaian yang benar

    dari setiap persoalan yang timbul. Itu keputusan yang bijak, Walter! Tapi, apa

    hubungannya dengan anak-anak ini? Kenapa mereka memandangmu dari balikjendela?

    Wajah Mr. Bonestell nampak murung.

    "Kurasa mereka pun merasa curiga." Ia mencondongkan tubuhnya ke arah Jupiter,

    lalu menyambung, Mula-mula kusangka barangkali saja Mr. Sebastian bisamenolong. Aku kebetulan melihat dia tampil diHarry Travers Show minggu lalu.

    Ketika itu ia bercerita tentang film yang naskahnya baru saja selesai ditulisnya. Ia

    juga mengatakan bahwa orang kadang-kadang bisa terlibat dalam kesulitan, hanya

    karena kebetulan saja berada di lokasi suatu kejadian. Aku termasuk orang yang

    bernasib sial seperti itu, jadi kusangka Mr. Sebastian mungkin akan tertarik pada...

    yah, pada kasusku. Salah seorang sekretaris di bank berpendapat, ada kemungkinan

    ia akan bisa menolong aku. Diusahakannya alamat Mr. Sebastian darisalah satu

    sumber yang dikenalnya. Nomor teleponnya tidak terdaftar dalam buku telepon

    seperti halnya banyak di antara orang-orang terkenaljadi aku lantas langsungsaja mendatanginya dan...

    Jangan mengoceh, Walter! tukas Shelby. "Katakan dulu, siapa itu Mr.Sebastian?"

    Jupiter mendeham, lalu menjawabkan untuk Mr. Bonestell, Dia itu pengarang

    novel dan penulis skenario. Dulunya detektif swasta. Tadi pagi kami mendatangi

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    34/137

    dia. Soalnya begini. Bob, teman saya ini, memungut dompet yang dijatuhkanseseorang di trotoar, di depan bank. Dompet itu milk Mr. Sebastian.

    Menurut perkiraan saya, ketika perampok itu minta dibukakan pintu, saya sedang

    berada di seberang jalan," sela Bob. "Saya melihat Anda membukakan pintu. Mr.Bonestell.

    Ketika kami melihat Anda datang ke tempat kediaman Mr. Sebastian tadi pagi

    sesudah kami mengembalikan dompet itu padanya, kami memang merasa curiga."kata Pete.

    Kami menduga mungkin ada pertalian antara Anda dan Mr. Sebastian, dan juga

    dengan... dengan perampokan itu. Pete berhenti sebentar, sementara mukanya

    memerah. "Kalau dipikir-pikir, sebenarnya dugaan itu konyol, katanya

    menyambung dengan berterus terang.

    Aku ke sana sebetulnya hanya untuk minta tolong, kata Mr. Bonestell, tapi Mr.

    Sebastian mengatakan bahwa ia saat ini tidak punya waktu, karena sedang mulai

    menulis buku baru. Diberikannya alamat beberapa orang detektif swasta di Los

    Angeles sini, tapi menurut dia sebaiknya aku menghubungi pengacara hukum. Aku

    sudah menelepon beberapa orang pengacara tadi. kalian tahu berapa tarifpengacara? Dan detektif swasta? Mana mungkin aku mampu memikul biayanya!

    Jupiter meluruskan duduknya.

    Kami memang merasa curiga ketika kemari tadi, Mr. Bonestell, tapi sekarang

    saya sudah tidak curiga lagi. Saya rasa kami bisa membantu Anda. Kami inidetektif, Mr. Bonestell.

    Jupiter mengeluarkan kartu nama Trio Detektif dan menyodorkannya pada orangitu.

    Wah, menarik! kata Shelby, yang ikut membaca dari belakang punggung Mr.

    Bonestell. Ia mengatakannya dengan nada meremehkan. Jupiter menangkap

    maknanya, tapi ia tetap tenang.

    "Kasus-kasus keberhasilan kami selama ini mungkin bisa membuat biro-biro

    detektif lainnya merasa iri. Kami tidak terhambat oleh berbagai prasangka, seperti

    yang umum dialami oleh orang-orang yang sudah dewasa. Menurut kami, boleh

    dibilang apa pun juga bisa saja terjadi, dan kami percaya bahwa dalam bertindak

    sebaiknya kita mengikuti naluri, Mr. Bonestell. Menurut perasaan saya, tidak

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    35/137

    mungkin Anda terlibat dalam perampokan bank itu. Dan saya rasa, teman-temansaya sependapat mengenainya."

    Bob dan Pete mengangguk.

    Tapi kalian masih begini muda." kata Mr. Bonestell.

    Apakah itu merupakan hambatan?" balas Jupe.

    Sebaiknya yang kuhubungi biro detektif yang biasa, tapi... tapi... Satpam yang

    sudah berumur itu meremas-remas tangannya dengan sikap bingung.

    Berapa biayanya untuk itu, Walter? tanya Shelby. Pria yang lebih muda dari Mr.

    Bonestell itu menarik kursi ke dekat meja lalu duduk di situ. Ia menatap

    bayangannya sendiri yang tercermin di kaca jendela, dengan kening berkerut.

    Dengan jari-jari disisirnya rambutnya yang lurus dan berwarna pirang ke belakang.

    Dibukanya kaca mata hitam yang selama itu terus dipakai, lalu dikantunginya.

    "Aku tidak mengerti, mengapa kau begitu cemas, katanya kemudian pada Mr.

    Bonestell. Berdasarkan hukum yang berlaku di negara ini, kalian menganutprinsip praduga tak bersalah.

    Tapi aku sedikit banyak merasa bersalah, karena kan aku yang membukakan pintu

    sehingga perampok-perampok itu bisa masuk, kata Mr. Bonestell.

    Itu belum cukup untuk dijadikan alasan memenjarakan dirimu, kata Shelby.

    Tapi jika kau memang merasa tidak tenang, kenapa tidak kauterima saja

    penawaran ariak-anak ini? Aku tidak tahu dengan cara bagaimana mereka bisa

    membuktikan bahwa kau tidak bersalahtapi siapa tahu, barangkali saja merekabisa.

    Yang jelas, kami akan berusaha, kata Pete berjanji.

    "Kalian nampaknya ingin sekali menolong," kata Mr. Bonestell. Lega sekali

    hatiku mendengarnya, karena tidak banyak orang yang bersikap begini ramahpadaku hari ini. Kurasa... jika kalian benar-benar mungkin bisa menolong... yah,aku mau menjadi kilen kalian. Aku benar-benar memerlukan pertolongan!"

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    36/137

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    37/137

    Anda tahu pasti, Anda tidak punya alibi?" kata Jupe. Coba Anda ingat-ingat

    dulu. Jika Anda salah satu dari para perampok itu, maka mestinya dalam beberapa

    hari yang lalu ini ada waktu Anda yang dipergunakan untuk merancang aksi

    perampokan. Dan Anda harus kenal perampok-perampok yang lain. Bisakah Anda

    katakan apa saja kesibukan Anda selama... yah, katakanlah, selama dua minggubelakangan?

    Mr. Bonestell menggeleng dengan sedih.

    Bagaimana dengan teman Anda tadi? Menurut dugaan saya, Mr. Shelby itu

    tinggal di sini juga, ya? Barangkali ia bisa mengatakan apa saja kesibukan Andaselama beberapa hari terakhir ini?"

    Sekali lagi Mr. Bonestell menggeleng.

    Shelby memang mondok di sini, tapi ia jarang ada di rumah. Ia petugas lapangan

    dari Systems TX-4, sebuah perusahaan komputer. kerjanya berkeliling sebagai

    konsultan untuk perusahaan-perusahaan yang hendak mulai menggunakan

    peralatan komputer. Minggu lalu sampai dengan awal minggu ini ia sama sekali

    tidak pulang, karena ada urusan di Fresno. Ia membantu sebuah perusahaan di kota

    itu, yang melengkapi diri dengan sistem komputer TX. Ia baru saja kembali tadi.

    Tapi kalau sedang ada di rumah pun, ia jarang bicara dengan aku. Ketika aku dulumasih bekerja di TX-4, rasanya ia bersikap lebih ramah."

    "Anda dulu bekerja di Systems TX-4?" tanya Jupiter.

    Betul. Setelah perusahaan itumengambil aIih Jones-Templeton, yang bergerak di

    bidang mesin-mesin perkantoran. Untuk pertama kali nampak membayang

    perasaan bangga di wajah pria yang sudah berumur itu. Lebih dari tiga puluh aku

    bekerja di perusahaan Jones-Templeton." katanya lagi. "Aku mulai di sana segera

    seusai Perang Dunia Kedua. Mula-mula di bagian ekspedisi, lalu pindah ke bagian

    pengadaan, dan di situ karirku menanjak. Pernah ada dua belas pegawai di bagian

    itu, dan aku menjadi orang kedua di dalamnya. Itu sewaktu anak-anak mulai besar.

    Aku senang bekerja di situ, dan anak-anak bisa hidup dengan sentosa. Tenang!

    Tidak setiap kali pindah, seperti yang dialami beberapa orang. Mr. Bonestellberdiri, laIu pergi ke ruang duduk.

    Dengan segera ia sudah kembali lagi, membawa sebuah foto yang dibingkai. Foto

    itu menampakkan dirinya sendiri yang masih muda, dengan rambut yang masih

    tebal dan belum beruban. Bersama dia nampak seorang wanita berwajah bulat danberambut pirang, serta dua orang anak.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    38/137

    "Istriku, Eleanor, katanya sambil menunjuk wanita yang nampak di foto. Kami

    menikah setahun sesudah perang. Ia meninggal dunia empat tahun yang lalu karenapenyakit jantung. Padahal masih begitu muda.

    Mr. Bonestell berhenti berbicara, karena suaranya tiba-tiba menjadi serak.

    Sayang, kata Jupiter. Ia ikut terharu.

    Ya, memang, kata Mr. Bonestell, yang nampaknya sudah bisa menguasai

    perasaannya kernbali. Yah, begitulah, kalau sudah nasib. Tapi sepi rasanya hidup

    sendiri di sini, sejak anak-anak meninggalkan rumah ini. Anakku yang laki-laki

    menjadi pengatur bagian produksi pada perusahaan Elliot Electronics di

    Sunnydale, sedang Debra, anakku yang wanita, sekarang sudah menikah.

    Suaminya pegawai perusahaan asuransi. Mereka bertempat tinggal di Bakersfield.

    Anak mereka sekarang sudah dua."

    Jadi sudah sepatutnya aku bersyukur--- karena telah membesarkan dua orang anak

    yang kini hidup sentosa. Tapi ingin juga rasanya mereka tinggal lebih dekat

    kemari. Sayang, mereka tidak mau tetap tinggal di sini. Jadi aku lantas mencari

    seseorang yang bisa diajak sama-sama memikul biaya memelihara rumah ini. Itu

    ketika aku masih di TX-4. Shelbynama lengkapnya Shelby Tuckermansaat itu

    kebetulan mencari tempat tinggal. karenanya lantas kuajak tinggal bersama-sama..."

    Pintu belakang terbuka, dan Shelby masuk lagi dengan membawa sebuah kantungkertas. Ia pergi ke lemari es, lalu memasukkan bahan pangan beku yangdikeluarkannya dari kantung yang dibawa.

    "Mengenai kejadian kemarin petang." kata Jupiter sesaat kemudian, Maukah

    Anda menceritakannya? "

    "Boleh saja, kalau kauanggap ada gunanya," kata Mr. Bonestell. Pada mulanya

    semua biasa-biasa saja. Aku sudah hampir setahun menjadi satpam di situ. Aku

    mulai dinas pukul dua belas tengah hari dengan tugas mengerjakan ini dan itu

    pokoknya tidak ada tugas penting di antaranya. Pekerjaan itu kuterima hanyakarena bosan rasanya menganggur saja sesudah aku... yah, dipensiunkan dariSystems TX-4. Tenagaku diganti dengan komputer."

    Jadi aku sekarang menjadi orang suruhan berseragam di bank itu. Sesudah bank

    tutup, aku mengawasi para pekerja yang membersihkan ruangan. Sebentar saja

    mereka sudah selesai, biasanya sebelum pukul enam. Sesudah mengunci pintu

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    39/137

    setelah para pekerja itu keluar, kuperiksa sekali lagi tempat itu untuk memastikan

    bahwa semuanya beres. Setelah itu aku pulang. Pada malam haribank tidak dijaga

    satpam, karena dianggap tidak perlu. Lemari besi tidak bisa dibuka tanpa

    menyebabkan alarm berbunyi. Dan begitu alarm berbunyi, dengan segera polisiberdatangan dari segala penjuru.

    "Itu rupanya alasan kenapa Anda disekap para penjahat itu sepanjang malam," kata

    Bob. "Mereka tidak bisa berbuat apa-apa selama sistem alarm masih bekerja."

    Betul, kata Mr. Bonestell. Mereka bertiga, dan tentu saja mereka mengenal cara

    kerja di bank itu. Rupanya mereka mengintai sambil menunggu di salah satu

    tempat sampai para petugas pembersih ruangan sudah keluar dan masuk ke lift.

    Lalu salah satu dari perampok itu datang ke pintu dan mengetuk-ngetuk minta

    dibukakan. Cahaya lampu di serambi depan tidak begitu terang. Ketika aku

    memandang ke luar lewat daun pintu yang terbuat dan kaca, kulihat seseorangmemakai pakaian kerja tanpa lengan dengan rambut gondrong beruban dan topi pet

    yang dibenamkan dalam-dalam menutupi kening. Kusangka dia Rolf yang

    kembali, karena ada sesuatu yang ketinggalan. Ketika pintu sudah kubuka dan

    orang itu masuk, barulah kusadari bahwa ia bukan Rolf. Aku tidak bisa berbuatapa-apa lagi, karena orang itu menggenggam pistol.

    Dengan cepat dua temannya menyusul masuk. Mereka memakai rambut palsu,

    begitu pula kumis dan cambang mereka. Aku disuruh masuk ke ruang direksi, di

    mana aku tidak bisa dilihat dari jalan. Sepanjang malam aku dijaga terus. Selama

    itu mereka sama sekali tidak pernah menghampiri lemari besi. Keesokan paginyaketika para pegawai muiai berdatangan, mereka digiring pula masuk ke ruang

    direksi. Ketika Mr. Henderson datangdialah yang mengetahui angka-angka

    kombinasi untuk membuka pintu lemari besi para perampok ternyata sudah tahu

    siapa dia. Mr. Henderson mereka paksa membuka lemari besi, ketika kuncipengaman dengan penyetelan waktu sudah tidak bekerja lagi.

    Shelby Tuckerman duduk di samping Pete.

    Kurasa seseorang di sekitar sini mengintai gerak-gerik Anda selama ini, kata

    Shelby pada Mr. Bonestell. Atau mungkin juga salah satu dari para gaek yangtinggal di Panti Wreda itu yang melakukannya."

    Mr. Bonestell kelihatan jengkel mendengar kata-kata itu.

    Aku kan masih bisa mengenali tetangga atau kawan, Shelby." katanya. Aku tidak

    mengenal orang-orang yang muncul kemarin petang itu.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    40/137

    Shelby berdiri, lalu meletakkan cerek berisi air di atas kompor.

    Mereka menyamar, kan? katanya. Kurasa tidak ada jeleknya jika anak-anak ini

    mengamat-amati para tetangga kita. Mereka tidak bisa dibilang tergolong bisa

    dibanggakan.

    Apakah mereka memang harus bisa dibanggakan? balas Mr. Bonestell dengan

    jengkel.

    Tentu saja Anda tidak perlu mencurigai para tetangga Anda, kata Jupiter

    menyela, tapi di pihak lain, kelihatannya memang ada seseorang yang benar-

    benar mengetahui seluk-beluk kegiatan sehari-hari di bank itu. Anda tahu pasti

    tidak ada yang mengamati gerak-gerik Anda belakangan ini? Ada yang bertanya-tanya tentang pekerjaan Anda?"

    Tidak. Mr. Bonestell nampak benar-benar merasa tidak enak.

    Air dalam cerek mendidih. Shelby menyendokkan kopi bubuk ke sebuah cangkir

    lalu menuangkan air mendidih ke dalamnya. Setelah itu ia kembali ke meja

    membawa cangkir yang berisi minuman kopi panas. Sambil meneguk minumannyaia memandang Jupe dan Mr. Bonestell, silih berganti.

    Mungkin kita harus membuktikan bahwa ada orang lain yang bersalah, sebelum

    bisa membuktikan bahwa Anda sama sekali tidak terlibat, kata Jupe. "Untuk itu,

    mungkin kami punya petunjuk."

    Petunjuk?" kata Mr. Bonestell bergairah. Petunjuk apa?"

    Saat ini kita belum bisa memastikan apakah itu benar-benar merupakan

    petunjuk. kata Jupe lagi. Jadi lebih balk jangan kita bicarakan dulu. Kami akan

    melakukan penyidikan mengenainya, lalu dalam satu atau dua hari ini Anda akan

    kami hubungi lagi. Sementara itu, apabila Anda merasa ada di antara kenalan Anda

    yang bersikap lain dari biasa atau terlalu ingin tahu, tolong beritahukan pada kami.Nomor telepon kami ada di balik kartu nama kami."

    "Ya, baiklah.

    Jupe mengajak kedua temannya pergi. Ketika pintu rumah sudah ditutup kembali

    di belakang mereka, Bob berkata, Petunjuk? Maksudmu, dompet itu? itupetunjuknya?

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    41/137

    Memang tidak bisa terlalu diandalkan, tapi itu satu-satunya pegangan kita, kata

    Jupe. kurasa sementara ini aku sudah bisa menarik kesimpulan bahwa balk Mr.

    Sebastian maupun Mr. Bonestell bukan penjahat. Tapi jika orang buta itu ada

    sangkut-pautnya dengan perampokan itu, maka ada kemungkinan bahwa Mr.

    Sebastian pernah berurusan dengan seorang penjahat. Pertaliannya dompet itu, jadiada gunanya jika kita menelusurinya."

    Oke, kalau kau mengatakan begitu, kata Pete. Tapi usahakan, jangan sampai

    kita datang ke tempat-tempat di mana kita nanti ditodong orang, ya?"

    Bab 6

    PEMIMPI YANG KETAKUTAN

    SEBELUM pukul sembilan keesokan paginya, Bob Andrews sudah meninggalkan

    Rocky Beach. Ia bersepeda ke selatan, menyusur jalan raya pesisir ke arah Santa

    Monica. Ia diserahi tugas menanyai toko-toko yang terdapat di dekat bank yang

    dirampok, apakah si pengemis buta sejak peristiwa itu masih datang lagi ke sana.

    Setelah itu a harus kembali ke Rocky Beach lagi, untuk bekerja selama beberapajam di perpustakaan.

    Setelah Bob pergi, Pete dan Jupiter berangkat ke utara. Sebelum pukul setengah

    sepuluh mereka sudah melewati Malibu. Mereka mengayuh sepeda masing-masingmendaki suatu tanjakan di luar kota itu, lalu meluncur dengan cepat menuruni

    lereng di belakangnya menuju dermaga milik perusahaan pengelola olahragamemancing, Denicola Sport Fishing Company.

    Kedua rernaja itu berhenti di tepi jalan, di seberang dermaga itu. Mereka sudah

    sering melihat tempat itu dalam perjalanan melewatinya. Tapi baru saat itu mereka

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    42/137

    benar-benar menaruh perhatian. Sebelumnya. Dermaga Denicola bagi mereka

    hanya merupakan salah satu tempat di sepanjang jalan raya itu, tempat para

    penggemar olahraga memancing biasa berkumpul. Beberapa karavan diparkir di

    pinggir jalan, dan nampak sejumlah pria dan wanita sedang asyik memancing

    dalam air di tepi pantai sebelah selatan dermaga. Angin musim semi di pagi hari itu

    terasa menusuk tulang. Tapi walau begitu ada juga beberapa orang berpakaian

    kedap air bermain selancar agak ke tengah laut di mana ombak mulai memecah

    sebelum mencapai pantai.

    Asyik juga gelombang hari ini, kata Pete dengan nada iri. Ia memang mahir

    bermain selancar, dan pasti senang jika saat itu bisa meluncur di atas ombak yangmelaju ke arah pantai.

    Tapi Jupiter sama sekali tidak tertarik pada keadaan gelombang. Perhatiannya

    terarah ke dermaga dan perahu penangkap ikan yang ditambatkan ke situ. Perahuitu bernamaMaria III. Potongannya kekar dan rapi. Panjangnya sekitar lima belas

    meter, dengan rumah kemudi dan geladak terbuka tempat para pengail yang

    menyewanya. Saat itu sebuah lubang di geladak terbuka, dan seorang pemuda yang

    memakai jaket badai berwarna biru sedang memandang ke bawah, memperhatikanmesin perahu motor itu.

    Di sisi utara dermaga, di seberang tempatMaria III ditambatkan, ada sebuah rakit

    dengan sebuah jembatan sempit yang menghubungkannya dengan dermaga.

    Sebuah sampan tertambat pada rakit itu. Di bagian yang lebih dalam di depan

    dermaga, nampak sebuah perahu motor yang langsing, tertambat pada sebuahpelampung. Kokpitnya ditutupi dengan terpal.

    Pasti itulah speedboat Mr. Sebastian, kata Jupe.

    Hm kata Pete asal-asalan, karena perhatiannya masih tetap tertuju pada orang-

    orang yang asyik berselancar meniti ombak.

    Kau mau tinggal di sini, menjaga sepeda-sepeda kita? kata Jupiter.

    Hm, kata Pete sekali lagi.

    Jupiter tersenyum, lalu menyeberang jalan. Sepedanya ditinggal di dekat Pete.

    Sebuah jalan yang bisa dilalui mobil, mengarah dari jalan raya langsung ke

    dermaga. Di sebelah kirinya ada pelataran parkir yang tidak terlalu luas. Saat itu

    tidak nampak kendaraan diparkir di situ. Di sebelah kanan, suatu jalur dan jalan

    raya menuju ke sebuah rumah beratap genting batu yang berwarna kelabu pudar.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    43/137

    Sebuah mobil jenis station wagon nampak di garasi terbuka di sebelah rumah itu.

    Antara tempat itu dan dermaga ada sebuah pondok kecil yang kelihatannya

    merupakan kantor. Pada tiga sisinya terdapat jendela-jendela, sedang pintunya

    terdapat pada sisi yang paling dekat letaknya dengan dermaga. Lewat jendela-

    jendela pondok itu Jupe bisa melihat bahwa di dalamnya ada seorang wanita

    berambut kelabu dan bergaun hitam, yang sedang sibuk meneliti sebuah buku kas,

    sementara seorang wanita lagi yang nampak lebih muda dan berambut lebat

    berwarna merah dan keriting sedang menelepon.

    Jupiter mendatangi kantor itu. Ia tersenyum dari balik kaca jendela pada wanita

    yang berambut merah, membuka pintu, lalu masuk.

    Ruang kantor itu dipenuhi bau air laut, sepatu karet, ganggang laut dan barang

    lapuk. Sebuah bangku kayu disandarkan dekat sebuah dinding, beserta sebuah

    meja yang di atasnya ada brosur-brosur mengenai olahraga memancing ikan sertaberbagai acara pesiar dengan perahu motor sewaan ke Pulau-pulau Selat yangterletak di depan pesisir California.

    Wanita yang berambut merah menutup corong tempat bicara dan pesawat teleponyang sedang dipegangnya.

    Sebentar, ya, katanya pada Jupiter.

    Saya tidak terburu-buru, kata Jupe.

    Wanita yang berambut kelabu mendongak. Tiba-tiba Jupiter merasakan tatapan

    matanya yang menusuk. Bulu tengkuknya langsung merinding. Jupiter merasa

    seram. Mata wanita itu berwarna gelap. Tatapannya aneh dan sepertinya bisa

    melihat apa yang sedang pada dalam pikiran Jupiter. Tapi senyumnya polos,

    seakan-akan tidak menyadari dampak tatapan matanya pada Jupiter. Setelahmemandang sekilas, ia kembali menekuni buku kas yang sedang diperiksa.

    Jupiter merasa kikuk. Ia memalingkan muka, memandang ke arah dermaga.

    Pemuda berjaket badai yang ada di sana rupanya sudah selesai mengecek mesin

    Maria III. Ia menutup lubang palka, lalu melompat ke dermaga dan berjalanmenuju kantor itu sambil bersiul-siul.

    Oke, kata wanita berambut merah pada orang yang sedang berbicara dengan dia

    lewat telepon. Jadi empat puluh tiga orang, hari Sabtu. Jika ada tambahan, harapberi tahu, ya!

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    44/137

    Ia mengembalikan gagang telepon ke tempatnya. Pada saat yang sama, pemudaberjaket badai tadi masuk.

    Ya, ada perlu apa? tanya wanita itu pada Jupe.

    Saya ingin bertanya, apakah ada yang kebetulan menemukan dompet di sini?"tanya Jupe. "Mr. Sebastian kehilangan dompetnya, satu atau dua hari yang lalu.

    Mr. Sebastian? Dia kemari belakangan ini? Aku tidak melihatnya. Ernie, kau

    mengantar dia ke perahunya? Coba kauperiksa di sampan, mungkin dompet itu ada

    di situ.

    Tidak ada apa-apa di situ, kata pemuda yang berjaket badai. Mr. Sebastian

    kemari dua hari yang lalu. Sesudah menjemputnya kembali ke dermaga, aku

    sempat membersihkan sampan. Jika dompet itu terjatuh di situ, pasti waktu itusudah kutemukan."

    Pemuda itu menoleh ke arah Jupiter dengan heran.

    Kenapa bukan Mr. Sebastian sendiri yang datang? katanya. Atau menelepon?"

    Sedang sibuk, kata Jupiter. Selama dua hari belakangan ini ia pergi ke beberapa

    tempat dan ia tidak ingat di mana terakhir kalinya dompet itu masih ada.

    Kukatakan padanya, biar kudatangi saja langsung tempat-tempat itu untuk

    menanyakan. Dengan cara begitu lebih besar kemungkinan berhasil. kalau lewattelepon, belum tentu orang yang ditelepon mau repot-repot mencarikan.

    Jupiter sebenarnya masih hendak menambahkan bahwa Mr. Sebastian melihat

    seorang laki-laki yang rambutnya ubanan, memakai kaca mata hitam dan di

    mukanya ada bekas luka. Tapi sebelum ia sempat menyebutkan ciri-ciri pengemisbuta itu, wanita yang lebih tua menoleh lagi ke arahnya.

    Kau menanyakan tentang dompet?" katanya. Aneh, kemarin malam aku

    bermimpi, tentang dompet.

    Wanita yang berambut merah tersenyum.

    Mertuaku ini kadang-kadang menyeramkan, katanya pada Jupiter. Ia suka

    memimpikan hal- hal yang kemudian benar-benar terjadi.

  • 8/12/2019 Td31-Pengemis Buta Bermuka Rusak

    45/137

    Bukan aku yang mengerikan, kata mertuanya. Ia berbicara dengan logat tertentu,

    yang kemudian menjadi lebih kentara ketika ia menyambung, Kadang-kadang

    mimpiku itu membuat aku ketakutan. kemarin malam aku bermimpi, ada seorang

    laki-laki datang. Aku tidak kenal orang itu. Ia memungut sebuah dompet yangtergeletak di tanah, lalu cepat-cepat mengantunginya.

    Orang itu aneh! Rambutnya kelabu seperti rambut Vincenzo, suamiku, sebelum Ia

    meninggal dunia. Tapi ia tidak kecil dan tua, seperti Vincenzo. Umurnya lebih

    muda, dan ia memakai kaca mata hitam. Di mukanya ada bekas luka, yang

    kelihatannya seperti bekas sayatan pisau. Ia berjalan sambil meraba-raba dengan

    tongkat seperti tunanetra