Top Banner
Obat obat Antimikobakteri Infeksi bakteri yang sulit sembuh Penyebab 3 juta kematian (tahun 1996) dan 8 juta kasus baru.
35

Tbc Lepra Jamur

Sep 29, 2015

Download

Documents

tbc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Obat obat AntimikobakteriInfeksi bakteri yang sulit sembuhPenyebab 3 juta kematian (tahun 1996) dan 8 juta kasus baru.

  • PRINSIP KERJAIdeal: menghambat kuman selektifObat bahaya utk parasit / tidak untuk man.Toksiknya relatif: Konsentrasi ttt merusak parasit ,aman utk Host.Tergantung proses kimia penting yang hanya ada pada parasit / tidak pada man.

  • FAKTOR YANG MEMPERSULIT PENGOBATAN:Daya tahan hospes terhadap mikobakterium kurang.Daya bakterisid obat yang ada kurang.Timbul resistensi kuman thdp obat .Efek samping obat.

  • TuberkulosisMikobakterium: organisme berkembang lambat, relatif resisten thdp antibiotik.Dapat menjadi dormant (tdk aktif) sgt resisten thdp beberapa obat .Dibunuh secara lambat dg kombinasi obat.Dinding sel kaya lipid ,sulit ditembus obat.

  • Mycobacterium tuberculosis is an intracellular organism surviving inside phagocytes in a dormant form for many months.

    Consequently, therapy needs to be prolonged.

  • Drug-resistant mutants are often present and will proliferate if only single drug therapy is used; hence several drugs are used simultaneously to avoid resistance.

    Failure of therapy : poor compliance with the drugs >drugs resistance.

  • Organisme Mycobacterium TBTerletak di INTRA SEL.Dalam macrophageTidak dapat ditembus obat obat dengan daya penetrasi lemah.Mampu menyebabkan resistensi terhadap setiap obat tunggal.Respon thdp kemoterapi lambat perlu waktu berbulan bulan/ tahun.

  • Regimens for treating pulmonary TB:UK:1. Rifampicin and Isoniazid for 6 months2. in addition ,pyrazinamide and ethambutol for the first 2 months (Quadruple therapy)

  • Durasi terapi tuberkulosa yang direkomendasikan

  • ISONIAZID (INH)Mampu menembus kedalam sel-sel fagosit aktif melawan organisme ekstrasel maupun intrasel.

    Bactericidal

    Mekanisme kerja: menghambat sintesa asam mikolat (komponen ptg dinding sel mikobakteri.

  • Samb: INHProdrug yang diaktifkan oleh catalase peroxidase mikobakteri hambat sintesa asam mikolat bakteri.Per oral absorbsi baik dan didistribusikan luas termasuk ke CNS.Mengalami asetilasi di liver sebelum di ekskresikan . (Genetic polymorphism: Fast and slow acetylator). Kemampuan asetilasi mempengaruhi efisiensi dan toksisitas pada setiap individu.

  • Adverse effects:Peripheral neuropathy (occurs particulary in slow acetylators and is preventable by giving pyridoxine)HepatitisRashesDrug-induced lupus syndrome

    Drug interaction: is a liver enzyme inhibitor (caution w/ phenitoin and warfarin)

  • RifampinBakterisid terhadap mikobakteri ,dapat langsung menembus sebgn besar jaringan dan sel-sel fagosit.Dapat membunuh organisme yang tahan terhadap banyak jenis obat ( organisme intraseluler, dalam abses dan kavitas paru.Absorbsi peroral baik.Bactericid, menghambat sintesa RNA pada bakteri , tidak pada host.

  • Adverse effect:Warna oranye tdk membahayakan, pada urine, keringat, air mata dan lensa kontak (noda permanen)Induksi enzim Cyt. P450 : 1.meningkatkan eliminasi dari methadon bbrp obat anticoagulant, anti convulsant.Obat kontrasepsi

  • 2. Kadar serum rendah pada pemberian bersama-sama Ketoconazole* Cyclosporine Chloramphenicol*) Ketoconazole sebaliknya mengurangi konsentrasi Rifampin dalam serum.Absorbsi per-oral baik terutama pada lambung kosong.Distribusi luas, pengikat protein yg relatif tinggi konsentrasi yg cukup di CSS, bila ada peradangan selaput otak atau SST.

  • Adverse effects:MalaiseFever, rashesHepatitisAll body secretion (urine, tears etc) become an orange-red colour.

  • PyrazinamideBactericidalDiserap baik dan distribusi luas.Dapat mencapai CNS.Adverse effects: Hepatitis , bila pemberian dgn dosis tinggi, LFT (Liver Function Test) harus di monitor.Hyperuricaemia.

  • EthambutolMekanisme kerja: menghambat enzim arabinosyl transverase mikobakteri dalam pembentukan arabinoglikan (suatu komponen esensial dinding sel mikobakteri.Diserap baik melalui usus. Kadar puncak 2-5 g/ml dicapai dalam 2-4jam.Pada ggn ginjalakumulasi ethambutolMenembus BBB dlm infeksi selaput otak.

  • Penggunaan klinis:15-25 mg/kg BB dosis tunggal , kombinasi dgn INH atau Rifampin.Untuk meningitis tuberkulasa, dosis lebih tinggi yaitu: 50 mg/kgBB bila jadual 2 x seminggu.Adverse effects:Neuritis retrobulber, ggn visus dan buta warna (merah-hijau)

  • STREPTOMYCIN:Sulit menembus kedalam sel, hanya aktif melawan basil basil tuberkel ekstraseluler.Perlu obat tambahan untuk mengeliminasi organisme intraseluler.Menembus sawar darah otak pd radang selaput otak.Bila dibutuhkan bentuk injeksi.Inj i.m/i.v setiap hari utk beberapa mgg dan 3 x sehari utk beberapa bulan.

  • Adverse effects:Ototoksik NefrotoksikVertigo dan pendengaran menurun.

    2nd line Drugs :EthionamideCapreomycinCycloserineKanamycin dan Amikacin dll

  • PENATALAKSANAAN A. Kombinasi (paduan) standar: (Px BTA pos)2 H R Z / 4 H R atau 2 H R Z / 4 H2R2 ( dgn supervisi)B. Regimen alternatif (kalah poten dibdg A): Bila paduan standard tidak dapat digunakan dgn berbagai alasan.2 S H R / 4 H R2 E H R / 4 H R2 S H E/ 10 H E1 S H / 11 S 2 H 2

  • LEPRAInfeksi oleh Mycobacteria leprae.Kombinasi obat dibutuhkan ,juga tgt type dan keparahan penyakitnya.2 bentuk klinik: Tuberkuloid & Lepromatosa.

  • Klasifikasi 4/6 type:I = IndeterminateTT = Tuberculoid TypeBL = Borderline LepromatosaLL= Lepromatous Type

  • 2 Gol besar untuk Pengobatan:Pausi Basiler (PB) BTA - (I & TT )Multi Basiler (MB) BTA + (BT-BB-BL-LL) walau BTA neg. (I & TT ) bila BTA + masuk MB

  • Pemilihan Obat:Dapson / DDS (Diamino-Difenil-Sulfon)d.o.c untuk semua type penyakit LEPRA

    MB :Klofazimin + DDS+ RMP PB : DDS+ RMP WHO: Kombinasi obat

  • Kombinasi obat Lepra ( WHO ) :PB : DDS : 100 mg/hari 6-9 bln RMP : 600 mg/1bln 1 x 6 blnMB : DDS : 100 mg /hari setiap hari RMP : 600 mg/ 1x1bln awasi ! Klofazimin 50 mg/hari setiap hari (300mg/1x1bln awasi! SAMPAI 2 THN & BTA neg.

  • OBAT OBAT ANTI JAMURInfeksi di kulit, mucous membrane dan kuku. Banyak / sering tjd.Kebanyakan cukup dg pengobatan topikal Obat obat topikal: Griceovulvin,Imidazole, Triazole, Tolnaftat dan Nystatin.Obat obat sistemik: Amphotericin B, Flucitocin, Ketoconazole dan fluconazole.

  • Infeksi kulit superfisial & membran mukosa.Klasifikasi: 1. Dermatomikosis. Penyebabnya sering Ring worm (tinea) 2. Candidiasis. Opportunist infections bila ada kerusakan kulit; perubahan normal flora o.k.anti biotik dan penurunan sistim imun.ONYCHIA: infeksi pd kuku: sulit dan butuh bbrp bulan Griceovulvin.

  • Nystatin Topical sangat toksik bila sistemik dan tdk di absorbsi di GIT.Penggunaan topikal utk: - oral,oesophageal dan vaginal infection yang disebabkan Candida albicans dan beberapa dermatophytes.

  • ImidazoleMiconazole dan Clotrimazole TOPIKALKetoconazole dan Fluconazole sistemik Mekanisme kerja:Menghambat jamur dengan cara menghambat biosintesa lipid jamur ( Ergosterol ) dalam membran sel jamur.Interaksi obat: Bersama RMP kedua obat kadarnya sama2 menurun di serum.

  • Amphotericin B98 % efektif anti jamur.Mek.kerja: Berikatan kuat dengan Ergosterol permeab.membrane dan mekanisme transport ddg sel menurun sel jamur bocor ireversibel.Tidak toksik pd man dan hewan o.k tidak berefek pada Cholesterol.

  • Samb Amphotericin:Px yg mendapat Amphotericin ini harus dirawat di RSPengawasan ketat : urine ;darah BUN, s.creatinin. Bahaya Insufisiensi ginjal.Efek non-terapi: awal injeksi demam ,menggigil.80 % Px mengalami penurunan faal ginjal. Dosis besar penurunan GFR menetap.Resiko menurun bila diberi bersama Flucytosine.

  • Indikasi penggunaan Amphotericin:Life-threatening systemic fungal infection.Meningitis o.k infeksi jamur coccidioidomycosis.

    FLUCITOCIN.Obat utk life-threatening syst.fungal infection.Bahaya utamanya : efek toksiknya thdp bone marrow.

    Genetic polymorph : Variation in metabolism owing to genetic differences producing enzymes of different activity.