Top Banner
ISI Press TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Fawarti Gendra Nata Utami Penerbit: ISI PRESS
29

TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

Sep 06, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

i

Daftar Isi

ISI P

ress

Penerbit :

TATA KELOLAFESTIVAL SENI PERTUNJUKAN

Fawarti Gendra Nata Utami

Penerbit:ISI PRESS

Page 2: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

ii

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

TATA KELOLAFESTIVAL SENI PERTUNJUKAN

Cetakan Pertama: Oktober 2018xii + 73Ukuran: 15,5 x 23

Penulis:Fawarti Gendra Nata Utami, S.Sn., M.Sn

Tata Letak:Josef Tedjo Sulistijo

Desain Sampul:Nur Rokhim, S.Sn., M.Sn

ISBN: 978-602-5573-40-8

Anggota APTI:Nomor: 003.043.1.05.2018

ISI PRESSJl. Ki Hadjar Dewantara 19, Kentingan, Jebres, Surakarta 57126

Telp. (0271) 647658, Fax. (0271) 646175

All rights reserved© 2018, Hak Cipta dilindungi Undang-undang.

Dilarang keras menterjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penulis.

Sanksi pelanggaran pasal 72 Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002)1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana

dimaksudkan dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2)dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulandan/atau denda paling sedikit Rp. 1.000.000,00 (satu juta rupiah), ataupidana paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyakRp. 5.000.000.000,00 (lima milyar rupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, ataumenjual kepada umum suatu ciptaan atau barang hasil pelanggaran HakCipta sebagaimana diumumkan dalam ayat (1), dipidana dengan pidanapenjara paling lama 5 tahun dan/atau denda paling banyakRp. 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Page 3: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

iii

Pengantar dan Terima Kasih

PENGANTAR DAN TERIMA KASIH

Saya tidak pernah mengira jika kemudian saya akan bergelutdi persoalan administrasi tata kelola atau manajemen senipertunjukkan. Ternyata proses yang saya jalani terkait menekunipersoalan art management sudah cukup panjang, sudah lebih dari15 tahun.

Sejak dari mahasiswa memang saya sudah senang untukberorganisasi. Ada Himpunan Mahasiswa Jurusan Tari, bergabungdengan kegiatan Senat Mahasiswa tahun 1994 dan mempunyaiprogram-program festival yang diselenggarakan dan dimotori olehSenat Mahasiswa waktu itu masih STSI Surakarta. Ada programnamanya Festival Tari Garapan Baru yang diikuti oleh sejumlahperguruan tinggi seni maupun non seni. Nah, di situ memang sebagaimahasiswa sudah mulai aktif berorganisasi dan berhadapan denganpersiapan festival, khususnya saya sudah dihadapkan pada persoalanuntuk menyusun, mengorganisasi, kemudian termasuk jugamengelola. Mulai dari mengurus menjadi pendamping peserta atauLO (Laisson Officer), membantu distribusi konsumsi, kemudian disekertariat dan lain lain. Pada saat mahasiswa juga pernah membantumas Eko Supriyanto berfestival ke Jakarta pada Indonesian DanceFestival, banyak membantu produksi penyajian karya tugas akhirpenyajian tari. Pilihan tergabung pada ektrakurikuler teater sangatberpengaruh sekali, tergabung dalam Teater Jejak. Selain sayaberkesempatan mengikuti festival teater mahasiswa ke ISI Jogja, keSTSI Bandung dan STSI Denpasar, dengan berteater kita terbiasabekerja bersama, kerja dengan banyak orang dan prosespendewasaan dalam berkreasi seni. Nah, perjalanan-perjalananterkait dengan event seni pertunjukan dimulai bekerja dengan MasHeru Mataya. Heru Mataya sekarang adalah vounder dan direkturFestival Payung di Solo. Direktur Mataya Art and Harritage jugapernah mencetus membuat Festival Pasar Kumandang, membuatFestival Jenang, Festival Koreografer Wanita, Solo dance festivaldan sebagainya.

Tetapi saya lebih memilih fokus menangani berbagai hajatanseni pertunjukan adalah setelah saya lulus sarjana seni. Setelah tahun2000 tepat setelah saya sudah selesai S1 dan mulai masuk programpasca sarjana yang kebetulan ISI Surakarta membuka program

Page 4: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

iv

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

tersebut dan saya menjadi mahasiswa angkatan pertama. Mulailahsatu demi satu event seni pertunjukan saya tangani.

Waktu itu STSI bertepatan berubah menjadi ISI saatmembuka program pascasarjana yakni tahun 2000, di situlahkemudian di salah satu forum seminar internasional yang di-supportoleh Ford Foundation saya menjadi notulen seminar tersebut melaluiprogram pascasarjana. Salah satu pembicaranya adalah pak SardonoW Kusumo, yang berbicara sebagai nara sumber tanpa ada paparanatau makalah. Selesai seminar beliau meminta hasil notulensi saya.Besuknya pak Sardono W. Kusumo meminta saya ke studionyadan kita ngobrol bersama mas Hanindawan, Bambang BesurSuryono dan kemudian meminta saya untuk mengelola studionya.Namanya studio Sono Seni Solo yang beralamat di Jalan EmpuGandring 40 di Kemlayan Kampung Kemlayan Surakarta, tepat diTengah kampung Kemlayan kampungnya para empu gamelan dikota Solo. Tanah seluas 1.400 meter persegi dengan pendopo yangdibangun pada 1811 dan pernah ditinggali selir Mangkunegara ke7, terdapat pula selasar tempat latihan dan limasan sebagai kantordi bagian belakang. Sambil proses awal studi S2 itu kemudian sayahampir setiap hari ke studio Kemlayan. Terkadang ikut mneyimakmahasiwa pencitaan S2 yang pada waktu itu hampir setiap harikuliah di Studio Sono Seni Solo.

Sebelum fokus untuk mengelola studio tersebut saya memangdiberi les privat oleh ibu Amna W. Kusumo, istri Pak Sardono, tentangbagaimana awalnya mengelola festival, sampai pada hal-hal dasar,bagaimana membuat ajuan atau estimasi anggaran dan untuksebuah event hingga bagaimana berpenampilan untuk meyakinkanseorang client.

Waktu itu di lingkungan Kentingan tidak seperti era sekarangsemua sudah serba computerised serba gadget dan tidak sepertisekarang semua mahasiwa meneteng laptop. Pada waktu itumahasiswa yang mampu pegang komputer itu masih bisa dihitungdengan jari. Bahkan yang punya HP bisa dihitung hanya sebagiankecil. Bu Amna Kusumo mengajari betul bagaimana membuat ajuandengan program excel yang sangat akurat dan akuntabel, beberapakali setiap pagi saya datang dirumahnya di jalan Kenanga 20, BadranKota Barat waktu itu.

Page 5: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

v

Pengantar dan Terima Kasih

Kemudian saya diajarkan membuat proposal, selanjutnyasetelah mulai mengelola studio Sono Seni di Kemlayan, kebetulansaja mengalir job-job menggelar karya untuk Pak Sardono, baik itudiundang ke festival luar negeri maupun untuk sebuah peristiwaseni, hajatan, event di Solo dan road ke beberapa kota.

Saya langsung dihadapkan produksi pementasan OperaDiponegoro di Solo dan digelar beberapa hari bertempat di gedungRRI Surakarta. Kemudian ke Jakarta, Semarang dan terus bergulir.Ada juga program pementasan lainnya di Studio Sono Seni Solo.Yang menjadi catatan pada tahun 2001 saat membantu OperaDiponegoro diselenggarakan di RRI Surakarta, selama lima hari digelar full bahkan kita sampai menolak-nolak penonton dari luar kotaSolo karena tiket terjual habis dan peristiwa saat itu menjadi catatanpenting bagi kerja managerial seni pertunjukan, karena kita menjualtiket untuk penonton. Itu yang membuat saya surprise dan belajardari awal betul, langsung terjun di lapangan tentang persoalanmanajerial. Hingga satu demi satu berbagai persoalan di dalammanagerial seni kita hadapi.

Berlanjut terus peristiwa-peristiwa dan event-event lainnya,seperti Konser Wanita Indonesia di Solo dalam rangka fundraisingbongkar Museum Kraton Kasunanan Surakarta. Tajuknya adalahuntuk mencari sponsor atau donasi untuk membongkar MuseumKeraton Surakarta setelah pasca kebakaran. Kemudian ada eventbesar memperingati Hari Kartini Nasional tahun 2003 di KeratonMangkunegaran, juga melibatkan ratusan pendukung penari danmusisi.

Saya terus menikmati dengan serius ketika dihadapkan untukmenangani job-job festival-festival bukan berarti bahwa kita harusmenyelenggarakan tetapi kita juga diundang menjadi bagian darifestival besar, misalnya Festival Budaya Asean di Malaysia tahun2004. Kita membawa kurang lebih 45 rombongan pemusik, penaridari keraton Surakarta untuk festival di Malaysia. Kemudianbekerjasama dengan World Wife Foundation untuk event di Bangkok.Ini merupakan konsorsium dan festival besar tentang kepeduliandan perlindungan kita pada hewan dan sebagainya. Kita jugamembawa rombongan besar di mana karya pak Sardonoberkolaborasi dengan seniman-seniman besar seperti Nyak InaResauki, Tony Prabowo.

Page 6: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

vi

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Awal mula berkecimpung di kegiatan festival dengan membuatfestival sederhana pada waktu itu bersama mas Heru Mataya sepertiFestival Temu Koreografer Wanita, kemudian ada Solo DanceFestival. Solo dance Festival adalah mengundang Solois-solois,koregrafer-koreografer yang menampilkan karya tunggal; bertempatdi Teater Arena TBS, kita kemudian bekerjasama dengan ISI dansebagainya.

Sejak tahun 2001 hingga akhir 2008 saya fulltime bekerjauntuk Studio Sono Seni Solo dan Sardono Dance Theatre, selainmenangani program program yang berlangsung di Sono Seni sayajuga memanaj managerial pak Sardono. Bersamaan dengan waktutersebut saya banyak membantu produksi karya tugas akhir untukpara mahasiswa S2 yang mengambil pascasarjana di ISI Surakartayang kebetulan adalah mahasiswa bimbingan pak Sardono, mungkinlebih dari 20 karya dengan berbagai penanganan yang berbedakarena ada yang di selenggarakan di Pasar tradisional, di atas sungai,di jalanan gang sempit, di hutan dan sebagainya.

Full time mungkin sampai 2008, artinya sanggar Sono SeniSolo itu memang saya yang memanaj, bangga sekali waktu itudihadirkan mbak Jenifer Lindsay, untuk memberikan workshopkepada saya belajar bagaimana membuat program festival dan senipertunjukkan jangka panjang. Kalau kita mempunyai satu studio,satu pusat sanggar seni, kita bisa membuat program jangka panjang,jangka pendek, mencari fund raising, dan menghadirkan kerjasama-kerjasama, yang pada saat itu memang kemudian saya tidak pernahmembayangkan. Kita menjadi berkembang dengan mempunyaiprogram-program yang didatangkan dari Eramus Huis, JapanFoundation, Bhritis Council. Pada waktu itu sudah berhasilmendatangkan resital piano, grup kelompok Jass dari Belanda, danbanyak sekali seniman-seniman kelas dunia, yang kemudian punyaprogram di Studio Sono Seni Solo. Termasuk melahirkan kelompokmusik kontemporer Sono Seni Ensemble yang waktu itu di peloporioleh Alm. I Wayan Sadra. Sekarang yang masih menjadi bagiandari kelompok musik itu, yaitu ada Mas Joko S Gombloh, kemudianZulkarnain Mirtortoify, dan lain-lain. Sampai akhirnya saya selainfokus di Studio Sono Seni Solo saya memanej kelompok Seni TeaterTari Sahita. Di Sahita, saya pegang full, sejak 20 Juni 2001 sampaitahun 2010, sekitar 7- 8 tahun bersama Sahita.

Page 7: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

vii

Pengantar dan Terima Kasih

Studio Sono Seni kemudian bekerja sama dengan instansi ISISurakarta karena pada waktu itu intensif untuk pusat studi temen-temen di pascasarjana, khususnya penciptaan untuk berproses,ruang workshop, perkuliahan dan sebagainya. Bahkan untuk saranaatau venue untuk penyelenggaraan karya-karya tugas akhir. Jadisangat hidup sekali program berjalan. Kemudian ada Sardono DanceTheatre, beberapa penari yang direkrut oleh Pak Sardono jugaberlatih intensif di studio seperti Mugiyono Kasido, Fajar Satriadi,Bambang Besur kemudian Danang Pamungkas, Ni kadek Yulia,Retno Sulistyorini, Didik Panji dan sebagainya.

Pengalaman saya memanaj Sahita mulai dari job ke Jakartanaik sepur plutuk, dan akhirnya kita bisa terbang dengan pesawatGaruda. Dari kita punya pengalaman tidur di Jalan Jaksa yang permalam Rp 45.000, sampai di hotel Grand Melia. Saya sangatmerasakan keseruan bersama-sama ibu-ibu di kelompok tetaer tariSahita ini. Saya selain juga istilahnya mengatur perjalanan dan tourdan juga job-job mereka, tetapi saya juga sedikit banyak membantukonsep-konsep karya yang lahir. Jadi kadang-kadang kita terbukasharing. Misalnya membuat karya pertunjukan yang temanya apa,konsepnya apa, mencarikan referensi dari 2001 sampai 2007mereka punya karya-karya yang sangat-sangat fenomenal. Tentusaja setelah perjalanan sekian tahun kemudian Sahita masuk wilayahindustri, pada program televisi Hitam Putih oleh Dedy Corbuzer,Kick Andy, kemudian tampil di Indosiar, dengan karya-karyanyalebih cair, lebih untuk masyarakat. Menurut saya karya Sahitasemakin nge-pop.

Tetapi di tahun-tahun sebelumnya Sahita sangat produktif danluar biasa. Ada karya-karya mengandung banyak pesan misalnyaSrimpi Srimpet, karya ini mendekonstruksikan pola-pola gerak yangsangat pakem, kemudian tiba-tiba tidak semestinya penari Jawamelakukan gerak gerak tersebut misalnya sembahan tidak denganjengkeng tetapi mekekeh, posisi tangan membuka ketiak. Kemudiantema-tema gender, feminism yang selalu melekat, kritik-kritik tajamyang dipersembahkan Sahita kepada audiens.

Sekarang sebetulnya saya ingin membuka kembali konsepkonsep karya Sahita, karena karya mereka bisa sampaimenghantarkan ke festival woman conference, konferensi yangmempertemukan perempuan-perempuan teater di Filipina.

Page 8: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

viii

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Konferensi itu sangat mengesankan mereka karena Sahita menggelardan menampilkan karyanya.

Mengelola Studio Sono Seni Solo, Sardono W Kusumo, Sahita,kemudian juga bergabung dalam Solo Heritage Society menjadinotuken pada rapat rapatnya, membantu produksi karya karya S2program pascasarjana ISI Surakarta. Saya juga membantu parakoreografer muda, untuk berfestival di luar kota Solo, misalnya adaDanang Pamungkas, Bobi Ari Setiawan, Otniel Tasman. Waktu itusaya juga aktif menulis tari di media, beberapa artikel tentang tarisaya dimuat di koran kompas, majalah Tempo, majalah Gong, KoranSolopos, Harian Joglo Semar dan sebagainya. Seiring berjalannyawaktu belum lama saya membawa sanggar Moncar Iswarakoreografer Agung Kusumo Widagdo untuk mengikuti Parade ofMacau tahun 2015. Kemudian teman-teman seniman AnggonoKusumo, Wasi Bantolo juga bersama garapannya berhasilmelakukan pementasan di Marina Bay Esplanade Theatre beberapakali pada program Danz Festival di Singapura.

Akhirnnya pada tahun 2004 bertemu dengan Mas GarinNugroho pada saat persiapan pembuatan film Opera Jawa, akhiryamembantu beliau untuk research persiapan sebuah film tari,ensiklopedi dari seni pertunjukan di Indonesia. Pembuatan filmOpera Jawa, kemudian kita lahirkan versi operanya untuk 100 tahunTropen Museum Amsterdam, tahun 2008 berhasil memboyongsejumlah seniman, musisi maupun penari untuk berpentas di TropenMuseum, bergulir terus kemudian tour ke Paris di Musee de quaiBranly.

Perjalanan menangani bidang tata kelola festival senipertunjukkan terus dan terus berlanjut. Banyak tentunya pengalamandemi pengalaman baik suka maupun duka, artinya pengalamanyang banyak dan berharga sekali untuk saya pribadi adalah, dengankarya silent movie Setan Jawa karya sutradara Garin Nugroho. Sayaterlibat mulai dari riset dan workshop sekitar 2,5 tahun persiapanfilm ini sebelum shooting dilakukan. Jadi film bisu hitam putih,berjudul Setan Jawa yang berkolaborasi dengan Rahayu SupanggahGamelan Orchestra dan orkestra dari Melbourne Simpony Orchestrayang pertama dikerjakan.

Bergabung dalam produksi film Setan Jawa sayamendapatkan pengalaman dari festival ke festival yang sangat

Page 9: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

ix

Pengantar dan Terima Kasih

berkelas international di berbagai gedung pertunjukan kelas dunia,mulai dari festival Asia Topa di Melbourne di Arts Centre Melbourne,kemudian Holland Festival di Amsterdam festival tersebut sudahberusia 70 tahun di Belanda. Kemudian ke London, ke Glasgow,Pasa Raya Festival di Esplanade Singapura dan Sound festival diBerlin.

Setiap kunjungan dan lawatan festival ke luar negeri itulahsaya mendapatkan ilmu-ilmu yang terkait dengan persoalanmanajerial atau tata kelola seni pertunjukkan. Jadi tidak hanyapenyelenggaraan di dalam negeri, ketika saya atau team saya ataupribadi diminta untuk menyelenggarakan sebuah event atau festival,tetapi mendatangi, mendapat undangan-undangan festival-festivalbesar berkelas di dunia internasional tersebut, kita juga sekaligusmendapat pelajaran yang luar biasa bagaimana menangani sebuahfestival sekalian ngangsu kawruh (menimba pengetahuan) .

Demikian perjalanan saya mengelola seni pertunjukkan dansebetulnya bukan menjadi pilihan utama saya. Saya sebetulnya lebihbercita cita menjadi penulis, yang selalu mendapat dorongan melaluiguru pembimbing thesis saya pada waktu itu, sudah seperti bapaksaya yang selalu mendorong bahwa saya harus menjadi penulis,beliau Pak Sal Murgiyanto. Dorongan Dr. Sal Murgianto adalah sayaharus menjadi penulis di bidang tari, menjadi kritikus tari, tetapisaya akhirnya sekalipun secara sadar bukan membelot, tetapi karenarutinitas saya lebih sering menangani persoalan produksi akhirnyasaya lebih sering di dunia manajerial sekalipun tidak sepenuhnyameninggalkan kegiatan menulis.

Terdapat sederet nama yang harus saya sebut di antaranya:Ibu Amna W. Kusumo, selain memang memberikan privat managerialkepada saya, banyak memberikan kesempatan kepada saya untukmengikuti banyak lokakarya mangement yang di adakan olehYayassan Kelola. Beliau yang memberikan kesempatan saya untukmengikuti berbagai workshop terkait dengan pengembangan sanggaratau studio yang terkait dengan seni pertunjukan, pengelolaanfestival dan workshop manejemen di LPPM Jakarta. Hampir setiapprogram workshop saya mengikutinya.

Kemudian ucapan terima kasih tak terhingga saya sampaikankepada Pak Sardono W. Kusumo, maturnuwun mas Don. Denganberbagai pengalaman mengikuti beliau di berbagai event dan festival

Page 10: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

x

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

kelas dunia, juga mengelola sanggar Studio Sono Seni Solo, disinisaya banyak diketemukan oleh tokoh tokoh seni pertunjukan dunia.Dr. Sal Murgianto yang waktu itu banyak memberikan nasehat dancambuk semangat kepada saya. Beliau selalu menasehati jika semuaakan menjadi penari atau sri panggungnya, siapa yang akanmengurus koreografer atau senimannya. Kalau semua ingin jadipenari, siapa yang akan menuliskan tarian, masih selalu tergiang ditelinga saya.

Ucapan terimakasih selanjutnya kepada Mas Garin Nugroho,karena banyak sekali proses-proses panjang dalam berbagai karya,diskusi dan berbagai kesempatan yang diberikan kepada saya, untukmengikuti karya-karya beliau di panggung-panggung internasional.Dr. Joko Aswoyo yang juga wajib saya sebutkan, yang banyakbekerjasama dan mendorong saya untuk kembali ke almamatertercinta untuk mengabdikan diri. Mbak Sari Madjid, mbak Ary Sutedjapendiri Jak Arts Festival, dan Eko Supriyanto. Melalui beliau sayaberkesempatan mengikuti workshop manager festival tingkatinternational yaitu Mungkin baru satu-satunya peserta dari Indonesiayang bisa mengikuti Atelier Young Manager, Workshop managertingkat dunia di mana saya mengikutinya tahun 2012 berkatrekomendasi dan jaringan dari JakArt. Kita dipertemukan denganmanajer-manajer muda festival dari seluruh dunia. Kemudian mentoratau pengajar-pengajar workshop selama 8 hari ini, bertemu denganberbagai direktur festival dunia.

Pak Jokowi dan Pak F.X. Hadi Rudyatmo pada masapemerintahan di Solo sampai saat ini memberikan banyakkepercayaan menangani berbagai event kota Solo seperti BengawanSolo Festival, Solo Karnaval, Adeging Kutha Solo, RamayanaBakdan, Festival kampung Kota dan International Gamelan festival. Dan kepada seluruh pembaca buku ini, terutama mahasiswa yangmengambil Mata Kuliah Seni Pertunjukan, semoga buku inibermanfaat. Kritik dan saran sangat diharapkan untuk perbaikan isi

buku ini.

Surakarta, Oktober 2018

Penyusun

Page 11: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

xi

Daftar Isi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ........................................................ i

PENGANTAR DAN TERIMA KASIH ........................... iii

DAFTAR ISI ..... ............................................................... xi

BAB IPENGELOLAAN MANAJEMEN SENIPERTUNJUKAN ............................................................. 1

Definisi Festival Seni Pertunjukan ................................. 1Definisi Manajemen ...................................................... 3Proses Manajemen Seni Pertunjukan ............................ 5Manfaat Tata Kelola/Manajemen Seni Pertunjukan ........ 9Pengelolaan Manajemen Seni Pertunjukan Modern ....... 10Persiapan Produksi Festival Seni Pertunjukan ................ 11Pemasaran dan Publikasi Festival Seni Pertunjukan ....... 13

BAB IIPENGEMBANGAN MANAJEMEN FESTIVAL ............ 18

Definisi Festival ............................................................. 18Penggambaran Festival yang ada di Indonesia .............. 19Hal-hal Mendasar dalam Penyelenggaraan Festival ........ 21Pengembangan Manajemen Produksi Festival ............... 24

BAB IIIPROBLEM-PROBLEM FESTIVAL SENIPERTUNJUKAN ............................................................ 26

Kerjasama dan Sponsorship ......................................... 26Supporting and Funding .............................................. 27Sumber Daya Manusia ................................................ 28Manajemen Penonton ................................................... 30Fundraising ................................................................... 30

BAB IVPENGALAMAN MENANGANI TATA KELOLAFESTIVAL SENI PERTUNJUKAN ................................ 37

Page 12: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

xii

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Persiapan Menangani Festival ........................................ 37Struktur Organisasi dan Bagan Festival Seni Pertunjukan. 39Perjalanan Menangani Festival Seni Pertunjukan ........... 39Penanganan Mengikuti dan Menangani Festival SeniPertunjukan ................................................................... 40Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan BerbasisKomunitas .. .. ............................................................... 45Tata Kelola Festival Berbasis Instansi ............................. 46

BAB VPENANGANAN FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN .... 52

Festival Seni Pertunjukan di Kota Solo ........................... 52Penanganan Festival di Luar Negeri .............................. 54Platform Indonesiana: Sebuah Model Tata KelolaFestival ....... .. ............................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ....................................................... 65

TENTANG PENULIS ..................................................... 67

Page 13: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

1

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

BAB IPENGANTAR TATA KELOLA

FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN

Buku ini bertujuan untuk mengembangkan pembelajaran dibidang Tata Kelola atau Manajemen Seni Pertunjukan khususnyaManajemen Festival Seni Pertunjukan. Mengingat buku danpenelitian tentang manajemen seni khususnya tentang festival masihsangat minim dilakukan. Sementara kegiatan manajemen danpengelolaan seni adalah hal utama yang harus dikerjakan sedinimungkin di luar persoalan artistik sebuah festival, gelaran ataupentas seni. Manajemen tidaklah sempit hanya seputar pengelolaansejumlah dana untuk penyelenggarakan sebuah pergelaran ataufestival tetapi lebih kompleks dari pada itu.

Kegiatan seni pertunjukan di Indonesia saat ini mengalamiperkembangan yang sangat cepat, banyak sekali berbagai festivalseni pertunjukan, event dan hajatan hajatan yang terkait dengandunia seni pertunjukan.

Definisi Festival Seni Pertunjukan

Festival seni pertunjukan adalah sebuah peristiwa kesenianyang perlu penangangan khusus, perencanaan yang matang danjuga wilayah kerja yang luas dan melibatkan banyak team kerja.Banyak hal yang mesti diperhatikan bagaimana sebuah festival itupenting untuk diadakan atau dikerjakan. Banyak pertanyaan besaryang mesti dijawab; tentang apakah festival itu sesungguhnya?Kepada siapa festival itu diperuntukkan, apa goal-nya dari festivalitu diselenggarakan, apa target dari festival ini di selenggarakan?Tema apa yang diusung ? Wacana dan issu apa yang penting dalamfestival tersebut dan masih banyak lagi.

Pembagian wilayah tentang tata kelola festival, pemetaanpotensi kesenian, kuratorial, fund rising atau penggalangan dana,supporting pemerintah, keterlibatan masyarakat dan komuniti,artistic board yang kuat, dan tidak kalah penting adalah persoalanmanajemen penonton. Manajemen penonton menjadi pentingkarena festival selalu identik dengan penonton dengan skala besarbahkan ribuan dan pada persoalan ini sering tidak tertangani

Page 14: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

2

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

dengan baik dan cenderung tidak terpikirkan jauh sebelumpelaksanaan.

Selain mendapat gambaran yang konkret tentang berbagaifestival yang diselenggarakan di beberapa kota tentu saja dengankeunggulan dan kekurangan masing-masing, kita jugaberkesempatan untuk mendikusikan dari wacana dan problem yangterjadi dalam penyelenggaraan sebuah gelaran festival. Untuk itupenulis akan melihat dan mengurai beberapa festival besar yangdiadakan di Indonesia pada tahun 2018 ini di antaranya; PasaHarau, International Gamelan Festival, dan beberapa festival di luarnegeri. Selain mendapat gambaran yang konkrit tentang berbagaifestival di kota Solo yang tentu saja dengan keunggulan dankekurangan masing-masing, kita juga berkesempatan untukmendikusikan dari wacana dan problem yang terjadi dalampenyelenggaraan sebuah festival.

Penyelenggaraan festival-festival seni dan budaya di berbagaidaerah selama ini berlangsung secara fragmentatif, dalam artidilakukan secara terpisah-pisah dengan orientasi yang berbeda-beda. Hal itu inherent dengan karakteristik sosio-kultural yangberagam berikut tujuan-tujuan praktis yang bermacam-macam pula.Keragaman tersebut memang menunjukkan kekayaan budayaIndonesia. Berbagai festival seni dan budaya yang dikelola secaraterpisah mestinya bisa saling bersinergi misalnya antar daerahpemerintah dan pusat. Akan tetapi juga bersinergi dengan parapelaku budaya dan ekosistem di daerah dimana festival tersebutdiselenggarakan.

Buku Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan sebagai acuanbersama sekaligus mekanisme pengelolaan yang bertujuan untukmeningkatkan perbaikan tata kelola festival, baik festival yang sudahada maupun pengadaan festival baru yang relevan dengan potensidan karakter budaya di daerah atau kawasan masing-masing. Fokusutamanya adalah peningkatan kualitas manajemen festival,perluasan akses dan penguatan jejaring budaya, fasilitasi pertukaranbudaya (silang budaya) yang produktif di tataran lokal, regional,nasional dan internasional. Pengembangan Sumber Daya Manusiapengelola kebudayaan yang berkualitas di seluruh Indonesia, inimenjadi keprihatinan karena SDM yang profesional dibidang TataKelola Festival. Juga pengembangan promosi dan pengembangan

Page 15: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

3

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

jaringan maupun kerjasama yang lebih luas dengan berbagaipemangku kepentingan budaya di tingkat lokal, nasional maupuninternasional. Dengan peningkatan standar manajemenpenyelenggaraan festival yang lebih baik dan ada semacam standaroperational prosedur , maka keunggulan dan karakteristik setiapbudaya dapat dikelola secara lebih optimal sehingga membawadampak kultural yang lebih besar.

Festival atau ‘pesta’ dikenal dan dilakukan oleh umat manusiadi berbagai penjuru dunia sepanjang masa. Salah satu bagianpenting di salam sebuah festival adalah pertunjukan. Sebuah festivalyang tetap hidup (sepert i Hari Raya Lebaran, Natal,Nyepi),ditunggu dan dielu-elukan oleh masyarakat pendukungnyakarena memiliki makna tersendiri bagi dan berakar di dalam tatakehidupan masyarakat setempat. Sebuah festival akan kehilanganmakna dan berubah menjadi sekedar pertunjukan sekuler ketikatak lagi didukung oleh masyarakat dimana festival itu dilakukan.Festival berasal dari kata Latin ‘festum’ dan ‘feria’. ‘festum’ (tunggal)dan ‘festa’ (jamak) berarti kesenangan dan kegembiraan bersamayang amat sangat. Sementara ‘feria’ (tunggal) atau ‘feriae’ (jamak)berarti berhenti bekerja untuk menghormati Tuhan. Berdasarkanpengertian itu, maka festival atau pesta biasanya diartikan sebagaisebuah perayaan suci atau profan yang ditandai dengan upacara-upacara.Akan tetapi saat sekarang festival lebih sering diartikan sebagaisebuah peristiwa yang menampilkan peragaan dalam suatu (atauberbagai) cabang seni. Sementara didalam ilmu ilmu sosial, festivalumumnya didefinisikan sebagai sebuah peristiwa diselenggarakansecara terkoordinir. Secara langsung atau tidak, festival hampirmelibatkan hampir seluruh anggota masyarakat, yang merasa terikatatasnya berdasarkan pertalian suku, bahasa, agama, sejarah, dan/atau pandangan hidup (Sal Murgiyanto, 216:2017).

Definisi Manajemen

Manajemen merupakan perencanaan, pengorganisasian,pengarahan, dan pengendalian kegiatan anggota organisasi dalamupaya mencapai tujuan dengan menggunakan sumber daya yangada.

Page 16: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

4

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, manajemendidefinisikan 1) penggunaan sumber daya secara efektif untukmencapai sasaran; 2) pimpinan yang bertanggung jawab atasjalannya perusahaan dan organisasi.

Manajemen adalah seni menyelesaikan pekerjaan melaluiorang lain. Definisi Mary Parker Follet ini berarti bahwa seorangmanajer bertugas mengatur dan mengarahkan orang lain untukmencapai tujuan organisasi. Ricky W. Griffin mendefinisikanmanajemen sebagai sebuah proses perencanaan, pengorganisasian,pengkoordinasian, dan pengontrolan sumber daya untuk mencapaisasaran secara efektif dan efesien. Efektif berarti bahwa tujuan dapatdicapai sesuai dengan perencanaan, sementara efisien berartibahwa tugas yang ada dilaksanakan secara benar, terorganisir, dansesuai dengan jadwal. Manajemen belum memiliki definisi yangluas dan diterima secara universal (Wikipedia).

Kata Manajemen berasal dari bahasa Perancis kunoménagement, yang memiliki arti “seni melaksanakan danmengatur”.

Kata manajemen mungkin berasal dari bahasa Italia (1561)maneggiare yang berarti “mengendalikan,” terutama dalam konteksmengendalikan kuda, yang berasal dari bahasa latin manus yangberarti “tangan”. Bahasa Prancis lalu mengadopsi kata ini daribahasa Inggris menjadi ménagement, yang memiliki arti senimelaksanakan dan mengatur.

Banyak kesulitan yang terjadi dalam melacak sejarahmanajemen, namun diketahui bahwa ilmu manajemen telah adasejak ribuan tahun yang lalu. Hal ini dibuktikan dengan adanyapiramida di Mesir. Piramida tersebut dibangun oleh lebih dari100.000 orang selama 20 tahun. Piramida Giza tak akan berhasildibangun jika tidak ada seseorang—tanpa memedulikan apasebutan untuk manajer ketika itu—yang merencanakan apa yangharus dilakukan, mengorganisir manusia serta bahan bakunya,memimpin dan mengarahkan para pekerja, dan menegakkanpengendalian tertentu guna menjamin bahwa segala sesuatunyadikerjakan sesuai rencana.

Page 17: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

5

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

Piramida di Mesir. Pembangunan piramida ini tak mungkinterlaksana tanpa adanya seseorang yang merencanakan,mengorganisasikan dan menggerakan para pekerja, dan mengontrolpembangunannya.

Praktik-praktik manajemen lainnya dapat disaksikan selamatahun 1400-an di kota Venesia, Italia, yang ketika itu menjadi pusatperekonomian dan perdagangan. Penduduk Venesiamengembangkan bentuk awal perusahaan bisnis dan melakukanbanyak kegiatan yang lazim terjadi di organisasi modern saat ini.Sebagai contoh, di gudang senjata Venesia, kapal perangdiluncurkan sepanjang kanal; pada tiap-tiap perhentian, bahan bakudan tali layar ditambahkan ke kapal tersebut. Hal ini mirip denganmodel lini perakitan yang dikembangkan oleh Henry Ford untukmerakit mobil-mobilnya. Selain lini perakitan, orang Venesiamemiliki sistem penyimpanan dan pergudangan untuk memantauisinya, manajemen sumber daya manusia untuk mengelolaangkatan kerja, dan sistem akuntansi untuk melacak pendapatandan biaya.

Daniel Wren membagi evolusi pemikiran manajemen dalamempat fase, yaitu pemikiran awal, era manajemen sains, eramanusia sosial, dan era modern (Wikipedia). Untuk selanjutnyaadalah pembahasan lebih pada managemen seni pertunjukan.

Proses Manajemen Seni Pertunjukan

Berikut skema proses manajemen yang bisa kita gunakan dalamkegiatan atau organisasi, bahkan membuat sebuah event, festivalseni pertunjukkan:

Page 18: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

6

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

PPEERREENNCCAANNAAAANN

PPEENNGGOORRGGAANNIISSAASSIIAANN

PPEENNGGAARRAAHHAANN

PPEENNGGEENNDDAALLIIAANN

- PerencanaanPerencanaan merupakan hal-hal sebelum membuat sesuatudalam bentuk konsep festival, konser, tari. Mulai dari gagasanatau konsep serta latar belakang festival tersebut, tema, lokasi,para pemain, penari, pemusik, termasuk anggaran, kerjasama(sponsorship), koordinasi, juga menyusun program yang akandilaksanaan.Perencanaan adalah proses manajemen paling awal yangmenentukan kelancaran sebuah festival serta bisa menilaisukses tidaknya sebuah event. Maka seyogyanya prosesperencanaan dipikirkan dengan sangat matang bersama teamkerja.Perencanaan dalam sebuah event festival seni pertunjukanadalah serangkaian kegiatan yang menentukan target atausasaran keinginan-keinginan dari penyelenggara/pengelolafestival/event organizer, institusi, klien dan bekerja samadengan berbagai pihak yang akan dicapai, diwujudkan,direalisasikan, dilaksanakan sesuai dengan jadwal dan caraapa saja dan bagaimanakah untuk mewujudkannya denganbaik, efesien, terkontrol, dan sukses nantinya.Berikut contoh perencanaan dan realiasai target kegiatanInternational Gamelan Festival di Solo 9-16 Agustus 2018:- Melibatkan 73 kelompok gamelan kampung, pelajar dan

komunitas, pelaksanaannya diikuti oleh 73 kelompok

Page 19: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

7

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

bahkan tidak hanya dari kota Solo, tetapi juga dari Sragen,Wonogiri, Karanganyar dan Boyolali.

- Mentargetkan peserta dari kelompok gamelan dari luarrnegeri sebanyak 20, pada pelaksanaanya diikuti oleh 19kelompok.

- Mengajar bekerjasama 7 kabupaten disekitar Solo yangbisa hanya 5 kabupaten (Sragen, Karanganyar, Wonogiri,Boyolali dan Blora).

- Diikui sebanyak 47 kelompok gamelan dari dalam negriyang target awalnya adalah 60, banyak hal yang tidakmemungkin beberapa kelompok hadir karena menyangkutkesiapan, dana, waktu dan lain lain. Tapi sebagai sebuahfestival IGF sudah dipandang sangat sukses.

- Pelaksanaan program workshop yang tidak banyakdilakukan karena setiap hari jadwal sudah sangat padatsekali.

- Terlaksanakannya dengan baik program mengunjungi situssitus gamelan diluar kota Solo dan peserta dari luar negrisangat antusias sekali

- PengorganisasianMengorganisasi sebuah festival seni pertunjukkan sangatkompleks sekaligus menantang adrenalin, kerja tim kreatif,pemasaran, manajer, dan direktur program serta stakeholderyang terlibat dalam sebuah event. Pengorganisasian yangkekinian, modern, dan asyik menjadikan event berjalandengan baik sesuai perencanaan.Organizer yang mumpuni tentu telah berpengalamanmenangani serangkaian event festival seni pertunjukkan.Keterlibatan diri di beberapa divisi organisasi seni pertunjukanmenjadi pembelajaran agar di setiap event bisa berjalan sesuaiperencanaan.Proses manajemen pengorganisasian ini mencakup beberapahal yang tidak bisa dipisahkan dengan semua divisi. Merekaharus bekerja sama dengan baik. Ini menjadi dasar awal untukmulai bekerja jauh hari sebelum pelaksanaan sebuah eventatau festival seni pertunjukkan. Misalnya pembagian tugasatau menyusun team kerja, menggerakkan para anggota dimasing-masing divisi, mengalokasikan dana, mencari dana

Page 20: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

8

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

dengan bekerja sama dengan sponsor, juga mengevaluasisetiap kerja dari divisi yang dibentuk.

- PengarahanProses pengarahan dalam manajemen melibatkan unsur-unsur pimpinan setiap divisi event. Tugas-tugas yang telahdideskripsikan (job description) mampu dilaksanakan denganbaik. Tentu, sebelum merealisasikan tahapan-tahapan atauproses menuju event ada arahan dari pimpinan, baikpimpinan utama dalam susunan kepanitiaan, koordinator,dan semua seksi yang terlibat, termasuk keterlibatanvolunteer.Pengarahan sebaiknya mampu mengembangkankemampuan dan keahlian semua team kerja agarpelaksanaannya berjalan dengan baik. Tidak hanya memberiarahan, proses pengarahan ini juga perlu adanya pelatihandan pembimbingan atau workshop teknis agar semakin jelasdan gamblang apa saja yang harus dilakukan pada setiapdivisi sampai ke seksi-seksi terkait.Dalam pengarahan, pimpinan event perlu memahamikarakteristik setiap orang yang terlibat. Di buku ManajemenOrganisasi Seni Pertunjukkan (Achsan Permas, dkk, 2003,hal 27-28) memaparkan bahwa proses pengarahan yang baikmulai dari asumsi mengenai orang dan tingkah lakunya –komunikasi dan memimpin – motivasi, dan usaha mencapaisasaran.Asumsi mengenai orang dan tingkah lakunya tentubermacam-macam. Ada teori yang menyebut bahwapandangan cenderung positif dan negatif terhadap kinerjaorang. Mau diarahkan dan tanggap atas deskripsi kerjanya.Selalu termotivasi dan ambisinya tinggi dalam bekerja, harusdiperintah, kadang tahu dan paham perintahnya. Maka,setiap koordinator event wajib memahami karakter teamkerjanya agar tidak saling menyalahkan.

- PengendalianProses manajemen dalam tahapan pengendalian berupayauntuk menjamin, memastikan, tercapainya perencanan dalamsebuah event. Baik target, program-program kegiatan, animo

Page 21: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

9

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

penoton, liputan media, pengalokasian dana, dan apa sajayang telah disepakati, yang telah ditetapkan dalam perencaansebuah event.Beberapa aspek pengendalian mulai dari upaya pencegahan(preventif) agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkanselama menyiapkan, melaksanaan event perlu pencegahanagar tidak gagal atau tidak sesuai target pencapaian. Selalumeninjau hasil dari setiap divisi team kerja yang sedangberjalan. Ini berhubungan dari proses berjalannya event.Apakah sudah berhasil atau belum. Apakah masih ada yangperlu dibenahi atau tidak. Termasuk capaian sementara danjuga koreksi atau revisi perbaikan dari proses-proses yangsedang disiapkan dalam festival. Untuk itu perlu pengelolaanmanajamen terbaik dalam sebuah festival seni pertunjukandan merasakan manfaatnya.

Manfaat Tata Kelola/Manajemen Seni Pertunjukan

Mempelajari manajemen bermanfaat bagi kita sebelummelaksanakan event. Pada hakikatnya, manajemen membantumencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Padaperkembangan sekarang kebutuhan akan managemen di bidangseni pertunjukan sangat dibutuhkan, seiring bertumbuhnya berbagaifestival seni, hajatan atau event seni pertunjukan di berbagai daerahdi Indonesia.

Untuk itu dengan adanya ilmu management sangatmembantu sekali paling tidak meminimalis berbagai kebocoranterutama pada persoalan dana, juga membuat target target sebuahpenyenggarakan festival menjadi terpenuhi. Selain itu, tata keloladalam ekosistem seni pertunjukkan banyak bahasan yang bisadibagi dalam berbagai pembahasan untuk mengembangkanbudaya juga bagi pelaku seni. Hal ini akan berpengaruh terhadapjalannya berbagai persoalan manajemen dalam seni pertunjukan,misalnya:

- Manajemen Organisasi Budaya- Managemen Proyek- Manajemen Artis / seniman- Manajemen Company- Manajemen Festival & Event

Page 22: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

10

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

- Manajemen Touring International

Hal-hal di atas akan terus berkembang dalam proses tatakelola seni pertunjukan, semua saling terkait satu sama lain. Inisebagai proses berubah dan menjadi lebih besar, lebih kuat, lebihmengesankan, berhasil atau maju, atau menyebabkan seseorangatau sesuatu berubah dalam cara ini. Pengembangan berartiperubahan, sesuatu tidak dapat berkembang kecuali berubah darikeadaaannya sekarang.

Kegiatan budaya yang mencakup seni, musik, kesusastraan,teater dan kegiatan-kegiatan intelektual terkait, dianggap secarakolektif, sebagai jalan hidup, yang mencakup keyakinan, adat, pratikdan perilaku sosial dari bangsa atau rakyat tertentu. Pengembanganbudaya masyarakat bisa kita lihat sebagai sebuah pratik yangmemiliki banyak wajah dengan serangkaian harapan peroranganuntuk dipenuhi dan diakomodasi di antara kelompok masyarakatyang terlibat di dalamnya.

Ada masyarakat, budaya dan pengembangan seni, misalpengembang gamelan, tari, musik, sastra dan sebagainya.Masyarakat merupakan sekelompok orang yang tinggal di suatudaerah-daerah dimana mereka tinggal, sekelompok orang denganlatar belakang yang sama atau dengan kepentingan yang samadalam masyarakat, sekelompok bangsa dengan sejarah yang samaatau kepentingan ekonomi atau politik yang sama, publik ataumasyarakat secara umum.

Pengelolaan Manajemen Seni Pertunjukan Modern

“The true role of a festival is to help artists to dare, to engage in newprojects.”- Motto of the Atelier, by Bernard Faivre d’Arcier Longstanding Director of the Avignon FestivalPresident of the Lyon Biennial (France)

Membicarakan produksi seni / kesenian, rasanya mustahiluntuk tidak membicarakan perihal manajemen. Padahal itu yangsering dilupakan oleh para seniman/pekerja teater, tari musik danlainnya. Saya ingin berbagi pengalaman tentang apa yang telahsaya lakukan dengan beberapa kelompok seni, sanggar dan eventyang pernah saya tangani.

Page 23: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

11

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

Pengalaman saya dalam mengelola Studio Sono Seni Solodari 1999 – 2007, bekerja dengan Sardono W. Kusumo, memanajerikelompok teater tari Sahita 2001-2007, bekerja dengan GarinNugroho sejak tahu 2005 dan mulai tahun 2010 menangani WorldTour di berbagai negara, bekerja dengan berbagai company luarnegeri; Papatara Humara, Leine Robana dll, me-manage danmempersiapkan festival seni, dan touring international.

Tujuan akhir dari sebuah kerja kesenian adalah pementasan.Dalam pengertian yang paling sederhana, bahwa manajemenadalah perencanaan sebuah produksi hingga sampai ke tangankonsumen (penonton). Sebuah group (produksi) kesenian haruspunya dan membentuk team manajemen karena dibutuhkankoordinasi dan keteraturan. Menyelenggarakan pertunjukan padadasarnya adalah sebuah kerja team work, kerja bersama yangbergantung pada kreativitas sutradara/ komposer atau koreografer,para administrator, aktor, penari, pemusik dan petugas panggunglainnya.

Manajemen kesenian hanyalah semacam alat untukmencapai tujuan dan bukan tujuan itu sendiri. Itulah manajemenyang ideal pada kesenian. Ia harus sanggup membantu sangseniman dari hambatan-hambatan yang ada. Untuk itu pasar harusdiciptakan, maka tidak heran jika manajemen kesenian jauh lebihkompleks pengelolaannya dibanding manajemen sebuahperusahaan garmen, batik, sepatu atau lainnya.

Dalam menggelar sebuah produksi, sutradara / koreografermencoba memberi sesuatu melalui kesenian, mencoba memberikanjawaban tentang harkat kemanusiaan. Dan manajemen harus bisadengan peka mencari segi-segi yang magnitude untukmemasarkannya. Inilah yang maksud dengan “pasar harusdiciptakan” . Dengan demikian manajemen akan menjadi temanyang terpercaya dari gerakan memberitahu masyarakat bahwamereka membutuhkan pertunjukan kesenian untuk dinikmati,ditonton, juga diapresiasi oleh pihak-pihak yang berkepentinganbaik masyarakat, pelaku seni, pemerintah dan media.

Persiapan Produksi Festival Seni Pertunjukan

Dalam pengelolaan pertunjukan atau menyiapkan produksiada dua pekerjaan pokok:

Page 24: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

12

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

1. Menyiapkan karya tontonan (manajemen panggung)2. Mendatangkan penonton (administrasi pertunjukan)

Manajemen panggung, merupakan saluran komunikasiantara semua orang di belakang panggung yang menanganiproduksi dan karenanya sering disebut “kelompok produksi” secarabersamaan mereka merupakan pengelola yang menjamin setiaporang, setiap barang dan peralatan berada pada tempatnya padasaat yang dibutuhkan. Mereka mencatat setiap gerak danperpindahan barang di atas pentas oleh siapa pun selama prosesproduksi. Mereka harus bersikap tenang dalam menghadapi krisisdan penuh pengertian terhadap segala masalah anggota kelompok.Setiap anggota dituntut ketahanan fisik dan mental karena untuksebuah produksi yang baik dibutuhkan kerja keras. Setiap pekerjaharus mampu melaksanakannya dengan baik. Tak perdulibagaimana pun baiknya sebuah produksi kesenian, pertunjukannyaakan menjadi anti klimaks jika tidak dihadiri banyak penontondengan membeli karcis untuk menutup biaya produksi yang telahdikeluarkannya. Harus selalu diingat bahwa dalam kerja kesenian,prosedur administrasi dibuat untuk mendukung keberhasilanproduksi; karenanya prosedur administrasi tidak boleh berdirisendiri.

Mencontohkan program kerja Teater Koma; berangkat darikebutuhan untuk mengucapkan suatu ide. Kemudian ide itudituangkan dalam tulisan / naskah. Lalu, mempelajari kemungkinan,biaya dikalkulasi, problem-problem teknis pelaksanaandiperhitungkan, kualitas para pekerja dan pemain ditimbang-timbang, baru pasar disurvei. Produksi akan tetap digelar biarpunhasil survey pasar menyatakan negatif, tetapi ini sudah menjaditekad bersama sehingga setiap orang harus memberikan energinyasecara total, dan itu merupakan salah satu modal dari produksi.Manajemen terbuka paling cocok untuk produksi-produksi teaterpada saat ini, kalau kita melihat kondisi teater kita di Indonesia;semua anggota mengetahui keluar-masuknya uang dan berhak tahuberapa biaya untuk suatu produksi termasuk honor-honor parapemain kalau memang ada. Komplain bisa diajukan, jika merasaada penyimpangan (Ratna Riantiarno;2014).Tiga masalah pokok dalam administrasi adalah;

1. Pengendalian uang (bussiness management)

Page 25: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

13

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

2. Pemasaran/publikasi (market)3. Rumah Tangga (house management)

Setiap produksi memerlukan penanganan anggaran danpemasaran yang khas, namun pada dasarnya ada tiga hal yangpenting;

1. Menyusun rencana sedini mungkin2. Menyusun rencana serinci mungkin, dan3. Bersikap luwes dalam menghadapi masalah

Pengendalian Keuangan, artinya; pengeluaran danpemasukan harus diatur sedemikian rupa sehingga sasaran produksidapat dicapai dan keuangan stabil. Kualitas pertunjukan tetap baikwalaupun mengetatkan pengeluaran. Bagian keuangan harus dapatmengetatkan pengeluaran tetapi tidak membuat anggota timproduksi frustasi. Jangan sekali-kali bagian keuangan memisahkandiri dari proses kreatif dan membuat gelisah anggota tim produksiyang lain karena tidak memahami proses kreatif. Ada 3 tahappengendalian keuangan yang saling mengkait:

1. Menyusun anggaran atau RAB2. Mencatat pengeluaran dan pemasukan3. Memonitor anggaran.

Pemasaran dan Publikasi Festival Seni Pertunjukan

Mencakup semua cara untuk menarik perhatian terhadapproduksi dan meningkatkan penjualan tiket. Pemasaran meliputikegiatan publikasi, iklan, cara-cara khusus, kampanyemendatangkan pelanggan, penjualan tiket dari rumah ke rumah,menghubungi sponsor dan sebagainya. Pemasaran harus dilakukansegera setelah ditentukan lakon atau tontonan apa yang akandiproduksi dan berlanjut sampai pertunjukan berakhir. Pemasarandan publikasi harus direncanakan secara cermat, khas dan seawalmungkin agar budget atau anggaran berimbang dan pertunjukandipadati penonton. Sisihkan waktu beberapa hari untuk menyusunrencana pemasaran sebelum mencetak bahan-bahan publikasi, timpemasaran sebaiknya membaca naskah dan mempelajarinyatontonan yang akan dipasarkan. Pengertian dan pemahamantentang tontonan yang akan kita jual bisa menunjang keberhasilanpemasaran. Hitunglah deal line cetak ke belakang dari saat bahan-bahan publikasi harus siap.

Page 26: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

14

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

Contoh materi publikasi dan penjualan tiketdari pertunjukan Ilagaligo karya sutradara Roobert Wilson

Publikasi mencakup semua bahan tulisan untukmemberitahukan adanya sebuah produksi kesenian danmerangsang minat orang untuk menyaksikannya. Di antaranya;media komunikasi, jumpa pers, materi pers release, poster, flyers,pamflet, selebaran, direct mailing, buku acara, undangan/tiket.

Page 27: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

15

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

Penjualan Tiket/Karcis

Segala cara harus dilaksanakan agar penjualan karcismeningkat dan mudah diperoleh oleh konsumen serta harganyadisesuaikan dengan tempat dan jenis pertunjukannya. Setiapdaerah mempunyai harga standart masing masing, beda kota bedaharga penjualan tiket. Untuk menentukan skala harga karcis harusdipertimbangkan, lebih baik menjual karcis dengan harga tidakterlalu mahal dan terjual habis daripada berharga mahal dan hanyaseparuh gedung terisi. Harga karcis bisa bervariasi untukmenyesuaikan dengan kemampuan daya beli penonton yangmemang berbeda-beda. Akan tetapi kita mempunyai persoalanbesar dalam penjualan tiket, di Solo misalnya hampir semuacalender of event kota Solo tidak berbayar dengan alasan adasupporting dari dana APBD, padahal dana APBD tidak pernahbisa menutup cost production event tersebut.

(Contoh materi publikasi produksi ke 153 Teater Koma)

Page 28: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

16

Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

Beberapa cara penjualan karcis:- Dari rumah ke rumah atau mendatangi konsumen di tempat

mereka bekerja, dibutuhkan banyak tenaga dan kemampuanuntuk berjualan serta biaya transportasi. Tetapi cara ini sangatmembantu pada saat ini untuk pertunjukan-pertunjukankesenian.

- Karcis dijual tidak hanya di gedung pertunjukan, tetapi melaluibeberapa tempat tambahan seperti pusat perbelanjaan, toko-toko dan restoran yang dikenal, hotel, serta kampus agarmemudahkan calon penonton untuk memperoleh karcis.

- Menjual tiket melalui Sosial media, secara online dan padaperkembangan sekarang metode ini cukup efektif khususnyadi kota kota besar seperti Jakarta.

- Menjual tiket dengan harga lebih mahal dari harga yangditentukan dan disebut tiket donator karena pembeli tiketdianggap membantu atau menjadi sponsor. Cara ini ditempuhmengingat susah sekali mencari sponsor pertunjukankesenian/tetaer dan lebih mudah mendapatkan bantuan daripecinta ataupun simpatisan teater secara perorangan.

- Menyiapkan tiket gratis untuk wartawan dan orang-orangyang ingin melihat tapi tidak mampu, ataupun ada hargaspecial untuk pelajar dan mahasiswa, biasanya diskon 50 %atau 25 %. Perlu diingatkan segala cara bisa ditempuh, tetapiyang penting koordinasi harus berada di satu tangan sehinggasegala sesuatunya bisa tercatat dengan baik dan benar.

- Jangan lupa diperhatikan karcis/tiket dijual di dalamnya sudahtercantum judul pementasan, tanggal, jam, tempat, namagroup dan tentunya harga serta kalau memang ada sponsorpercetakan tiket bisa dicantumkan logo perusahaan tersebut.

Pengelolaan Gedung Pertunjukan

- Kebersihan gedung- Mempunyai speckrider fasilitas gedung

(lighting,soundsistem, stage dll)- Pengaturan tempat duduk- Pencarian tempat duduk- Buku acara yang cukup bagi penonton / katalog program- Perilaku penerima tamu, penjual tiket, kostumnya

Page 29: TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKANrepository.isi-ska.ac.id/3231/2/TATA KELOLA FSP1.pdf · Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan TATA KELOLA FESTIVAL SENI PERTUNJUKAN Cetakan Pertama:

17

Pengantar Tata Kelola Festival Seni Pertunjukan

Fawarti Gendra Nata Utami

- Kenyamanan penonton- Artistik- Display lobby gedung dan fasilitasnya

Manajer gedung dan pegawainya tidak berpengaruh samasekali terhadap kualitas pertunjukan, tetapi tindakan mereka dapatmempengaruhi sikap penonton terhadap pertunjukan. Dalamsebuah pertunjukan, kelompok kesenian memiliki tugas menyajikantontonan sebaik mungkin. Oleh karena itu harus diberikan perhatianyang cukup terhadap promosi, publikasi, keuangan, penjualankarcis dan pengaturan kegiatan di dalam pertunjukan yang akandilaksanakan dan agar mereka tertarik untuk menyaksikannya.Setelah datang, mereka pun harus dibuat kerasan dan nyaman.Bila hal-hal tersebut telah terpenuhi, maka sebuah kelompokkesenian akan mampu menghimpun cukup banyak penonton yangsetia dan siap menyaksikan setiap produksi baru kelompok itudengan senang. Sebagai kesimpulan, mengelola pertunjukan (suatuproduksi kesenian) dengan manajemen modern, jangan sampaikita terkecoh dengan kata modern itu sehingga modern yang andabayangkan adalah modern secara harafiah (negara-industri-gedung). Sehingga bentuk manajemennya itu untuk bentukmanajemen negara yang sudah maju, apakah ekonomi, iptekmaupun sastra. Seyogyanya, modern diartikan kontemporer, yaitukekinian. Jadi manajemen yang baik adalah manajemen yangberfungsi. Dengan begitu, yang dituntut adalah kecerdasan dankepekaan.