Top Banner
P erubahan status Unpad menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) ada kalanya menimbulkan kekhawatiran akan mengakibatkan semakin besarnya biaya pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa. Persepsi tersebut dapat ditepis dengan adanya kebijakan pemerintah tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang telah diberlakukan sejak tahun 2013 lalu. Kebijakan ini menentukan bahwa jumlah dana pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa setiap semester adalah sama selama studi. Untuk tahun akademik 2017/2018 sendiri, besaran UKT Unpad dipastikan tidak akan mengalami kenaikan. Direktur Keuangan dan Logistik Unpad, Edi Jaenudin, S.E., Ak., M.Si., menjelaskan dalam paparannya kepada Humas Unpad, Senin (22/05), bahwa penetapan besaran UKT tahun akademik 2017/2018 tersebut masih sama dengan tahun lalu sesuai arahan pimpinan. Di Unpad sendiri penetapan UKT tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristek Dikti) RI No. 39 Tahun 2016 yang sebelumnya berdasarkan Permenristek Dikti No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar perhitungan dalam penetapan biaya yaitu Biaya Kuliah Tunggal (BKT). “BKT inilah yang akan menentukan besaran untuk ditetapkannya UKT. Besaran UKT ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa atau pihak lain yang membiayainya. UKT adalah sebagian BKT yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya,” ujarnya. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada empat faktor yang dihitung untuk menghitung BKT. Pertama, Biaya Tetap, yaitu biaya operasional yang terkait langsung dengan proses pembelajaran mahasiswa per semester pada setiap program studi. Kedua, Biaya Tidak Langsung (BTL), yaitu biaya operasional pengelolaan institusi (institution overhead) yang diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan program studi. BTL ini dihitung 50% dari Biaya Langsung (BL) berdasarkan pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 93 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Ketiga, Indeks Kemahalan Wilayah dan terakhir adalah Indeks Kualitas PTN. “Hasil dari perhitungan BKT tadi maka akan ditetapkan UKT berdasarkan usulan dan ditetapkan dalam Peraturan Menteri. Menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI No 39 Tahun 2016 bahwa dalam pasal 3 disebutkan bahwa UKT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya,” lanjutnya. Berkaitan dengan perubahan status Unpad menjadi PTNBH, Edi mengatakan bahwa sampai saat ini, perubahan status tersebut tidak berpengaruh pada penetapan UKT. Penentuan besaran UKT tetap mengacu pada Peraturan Kementerian. Ia juga menerangkan bahwa sesuai dengan Permenristek Dikti tersebut, Unpad menerapkan UKT masing-masing program studi (prodi) dalam lima kelompok. Namun penetapan kelompok UKT dengan nilai UKT tertinggi dari setiap prodi masih dibawah BKT. “Contohnya BKT di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) adalah sebesar Rp23 juta per semester, tetapi kelompok UKT-nya terdiri Kelompok I Rp500.000,00, Kelompok II Rp1 juta, Kelompok III Rp2,5 juta, Kelompok IV Rp9 juta, Kelompok V Rp13 juta per semester,” tuturnya. Mekanisme penetapan UKT untuk masing- masing mahasiswa sendiri ada tiga tahap. Pertama, menyusun UKT berdasarkan perhitungan BKT yang diusulkan ke Kementerian untuk ditetapkan dalam peraturan. Kedua, calon mahasiswa mengisi formulir yang memuat informasi mengenai jumlah penghasilan orang tua, jumlah tanggungan dan informasi lainnya. Ketiga, dari hasil isian tersebut, maka akan ditentukan mahasiswa tersebut masuk ke dalam golongan kelompok UKT yang mana. Ada kalanya dengan penetapan UKT tersebut, masih ada mahasiswa dan orang tua yang merasa keberatan dengan nilai UKT yang harus mereka bayar. Terkait hal tersebut, Edi mengatakan bahwa mahasiswa dapat mengajukan permohonan kebijakan perubahan UKT. Bagi mahasiswa yang mengajukan, akan diberikan dalam bentuk beasiswa untuk biaya yang tidak mampu mereka bayar. “Jadi sebetulnya mahasiswa dapat membayar sesuai kesanggupan, sisanya dibayar beasiswa. Nama beasiswanya disebut beasiswa keberlanjutan studi,” ujarnya. Caranya, mahasiswa dapat mengajukan surat melalui Ketua Program Studi disertai dengan data dukung seperti surat keterangan pendapatan kedua orang tua, jumlah tanggungan dan lain-lain. Selanjutnya pihak universitas akan melakukan evaluasi terhadap surat tersebut. Pada sementer ganjil tahun akademik 2016/2017 lalu, Unpad sendiri telah mengeluarkan Beasiswa bagi Mahasiswa Tidak Mampu sebesar Rp1.636.100.000,00 dan Beasiswa Berkelanjutan Studi sebesar Rp 252.500.000,00. Kebijakan beasiswa ini diharapkan dapat menjadi solusi agar tidak ada mahasiswa yang drop out (DO) akibat tidak sanggup membayar UKT. Laporan Keuangan Unpad Pada kesempatan tersebut, Edi juga menyampaikan bahwa Laporan Keuangan Unpad tahun 2016 baru selesai diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Sriyadi Elly Sugeng & Rekan untuk Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Hasil tersebut saat ini sedang diproses untuk dipublikasikan baik di media internal seperti website Unpad dan di media massa sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Unpad. Secara umum Edi menjelaskan bahwa Saldo kas dan setara kas Unpad pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini diantaranya disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pada tahun 2016, terdapat peningkatan piutang mahasiswa sebesar Rp25 milyar dikarenakan mahasiswa mengajukan penangguhan pembayaran. Kedua, pada tahun 2016 terdapat pengurangan hutang usaha sebesar Rp7,6 milyar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ketiga, penerimaan (kas) dari layanan pendidikan pada tahun 2016 ini sebesar Rp384.845.923.762,00 sedangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 401.105.549.300,00 atau menurun sebesar Rp16,2 milyar. * GENTRA Online Newsletter Edisi 7, Sabtu, 20 Mei 2017 E- Newsletter Universitas Padjadjaran TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 DIPASTIKAN TIDAK MENGALAMI KENAIKAN UNIVERSITAS 1
8

TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

Feb 03, 2018

Download

Documents

ngothu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

Perubahan status Unpad menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) ada kalanya menimbulkan kekhawatiran akan

mengakibatkan semakin besarnya biaya pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa. Persepsi tersebut dapat ditepis dengan adanya kebijakan pemerintah tentang Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang telah diberlakukan sejak tahun 2013 lalu. Kebijakan ini menentukan bahwa jumlah dana pendidikan yang harus ditanggung mahasiswa setiap semester adalah sama selama studi. Untuk tahun akademik 2017/2018 sendiri, besaran UKT Unpad dipastikan tidak akan mengalami kenaikan.

Direktur Keuangan dan Logistik Unpad, Edi Jaenudin, S.E., Ak., M.Si., menjelaskan dalam paparannya kepada Humas Unpad, Senin (22/05), bahwa penetapan besaran UKT tahun akademik 2017/2018 tersebut masih sama dengan tahun lalu sesuai arahan pimpinan. Di Unpad sendiri penetapan UKT tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Permenristek Dikti) RI No. 39 Tahun 2016 yang sebelumnya berdasarkan Permenristek Dikti No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar perhitungan dalam penetapan biaya yaitu Biaya Kuliah Tunggal (BKT).

“BKT inilah yang akan menentukan besaran untuk ditetapkannya UKT. Besaran UKT ditentukan oleh beberapa faktor yaitu kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa atau pihak lain yang membiayainya. UKT adalah sebagian BKT yang ditanggung setiap mahasiswa berdasarkan kemampuan ekonominya,” ujarnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ada empat faktor yang dihitung untuk menghitung BKT. Pertama, Biaya Tetap, yaitu biaya operasional yang terkait langsung dengan proses pembelajaran mahasiswa per semester pada setiap program studi. Kedua, Biaya Tidak Langsung (BTL), yaitu biaya operasional pengelolaan institusi (institution overhead) yang diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan program studi. BTL ini dihitung 50% dari Biaya Langsung (BL) berdasarkan pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Nomor 93 Tahun 2014 Tentang Tata Cara Penetapan Standar Satuan Biaya Operasional Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum. Ketiga,

Indeks Kemahalan Wilayah dan terakhir adalah Indeks Kualitas PTN.

“Hasil dari perhitungan BKT tadi maka akan ditetapkan UKT berdasarkan usulan dan ditetapkan dalam Peraturan Menteri. Menurut Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi RI No 39 Tahun 2016 bahwa dalam pasal 3 disebutkan bahwa UKT sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri atas beberapa kelompok yang ditentukan berdasarkan kemampuan ekonomi mahasiswa, orang tua mahasiswa, atau pihak lain yang membiayainya,” lanjutnya.

Berkaitan dengan perubahan status Unpad menjadi PTNBH, Edi mengatakan bahwa sampai saat ini, perubahan status tersebut tidak berpengaruh pada penetapan UKT. Penentuan besaran UKT tetap mengacu pada Peraturan Kementerian.

Ia juga menerangkan bahwa sesuai dengan Permenristek Dikti tersebut, Unpad menerapkan UKT masing-masing program studi (prodi) dalam lima kelompok. Namun penetapan kelompok UKT dengan nilai UKT tertinggi dari setiap prodi masih dibawah BKT.

“Contohnya BKT di Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) adalah sebesar Rp23 juta per semester, tetapi kelompok UKT-nya terdiri Kelompok I Rp500.000,00, Kelompok II Rp1 juta, Kelompok III Rp2,5 juta, Kelompok IV Rp9 juta, Kelompok V Rp13 juta per semester,” tuturnya.

Mekanisme penetapan UKT untuk masing-masing mahasiswa sendiri ada tiga tahap. Pertama, menyusun UKT berdasarkan perhitungan BKT yang diusulkan ke Kementerian untuk ditetapkan dalam peraturan. Kedua, calon mahasiswa mengisi formulir yang memuat informasi mengenai jumlah penghasilan orang tua, jumlah tanggungan dan informasi lainnya. Ketiga, dari hasil isian tersebut, maka akan ditentukan mahasiswa tersebut masuk ke dalam golongan kelompok UKT yang mana.

Ada kalanya dengan penetapan UKT tersebut, masih ada mahasiswa dan orang tua yang merasa keberatan dengan nilai UKT yang harus mereka bayar. Terkait hal tersebut, Edi mengatakan bahwa mahasiswa dapat mengajukan permohonan kebijakan perubahan UKT. Bagi mahasiswa yang mengajukan, akan diberikan dalam bentuk beasiswa

untuk biaya yang tidak mampu mereka bayar.“Jadi sebetulnya mahasiswa dapat membayar

sesuai kesanggupan, sisanya dibayar beasiswa. Nama beasiswanya disebut beasiswa keberlanjutan studi,” ujarnya.

Caranya, mahasiswa dapat mengajukan surat melalui Ketua Program Studi disertai dengan data dukung seperti surat keterangan pendapatan kedua orang tua, jumlah tanggungan dan lain-lain. Selanjutnya pihak universitas akan melakukan evaluasi terhadap surat tersebut. Pada sementer ganjil tahun akademik 2016/2017 lalu, Unpad sendiri telah mengeluarkan Beasiswa bagi Mahasiswa Tidak Mampu sebesar Rp1.636.100.000,00 dan Beasiswa Berkelanjutan Studi sebesar Rp 252.500.000,00. Kebijakan beasiswa ini diharapkan dapat menjadi solusi agar tidak ada mahasiswa yang drop out (DO) akibat tidak sanggup membayar UKT.

Laporan Keuangan UnpadPada kesempatan tersebut, Edi juga

menyampaikan bahwa Laporan Keuangan Unpad tahun 2016 baru selesai diaudit Kantor Akuntan Publik (KAP) Sriyadi Elly Sugeng & Rekan untuk Laporan Keuangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dengan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Hasil tersebut saat ini sedang diproses untuk dipublikasikan baik di media internal seperti website Unpad dan di media massa sebagai bentuk transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan Unpad.

Secara umum Edi menjelaskan bahwa Saldo kas dan setara kas Unpad pada tahun 2016 mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Penurunan ini diantaranya disebabkan oleh tiga hal. Pertama, pada tahun 2016, terdapat peningkatan piutang mahasiswa sebesar Rp25 milyar dikarenakan mahasiswa mengajukan penangguhan pembayaran. Kedua, pada tahun 2016 terdapat pengurangan hutang usaha sebesar Rp7,6 milyar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ketiga, penerimaan (kas) dari layanan pendidikan pada tahun 2016 ini sebesar Rp384.845.923.762,00 sedangkan pada tahun 2015 sebesar Rp 401.105.549.300,00 atau menurun sebesar Rp16,2 milyar. *

G E N T R AOnline NewsletterEdisi 7, Sabtu, 20 Mei 2017

E- Newsletter Universitas Padjadjaran

TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 DIPASTIKAN TIDAK MENGALAMI KENAIKAN

U N I V E R S I TA S 1

Page 2: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

GE N T RAEdisi 7, Sabtu 20 Mei 2017U N I V E R S I TA S

Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menyerahkan secara simbolis dana Hibah Internal Unpad Tahap

I Gelombang II sekaligus dana talangan Hibah Kompetitif Nasional Dikti 2017 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (10/05) sore.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor mengatakan, selain publikasi dan hilirisasi, luaran penting yang diharapkan dari penelitian Hibah Internal Unpad adalah meningkatkan jabatan akademik dosen dan poin penting akreditasi prodi.

Salah satu luaran riset yang diharapkan bisa mengantisipasi permasalahan di prodi adalah meningkatkan persentase lulus tepat waktu. Rektor mengatakan, saat ini persentase lulus tepat waktu di Unpad masih di bawah 60%. Sebagian besar kendala terjadi pada penyelesaian tugas akhir.

Melalui program ini diharapkan para dosen dapat melibatkan mahasiswa dalam melakukan aktivitas penelitian. “Kalau melibatkan mahasiswa, mestinya

mempercepat penyelesaian waktu studi,” tambah Rektor.

Terkait dana talangan, upaya ini merupakan komitmen Unpad dalam mendukung para dosen yang mendapat Hibah Kompetitif Dikti 2017. Hingga saat ini, Dikti sendiri belum menggulirkan dana hibah yang berhasil didapat oleh beberapa dosen Unpad.

“Kita mendukung agar aktivitas penelitiannya dapat bergulir,” imbuh Rektor.

Pemberian dana hibah gelombang II akan dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama (sebelum penelitian) diberikan sebesar 40%, tahap kedua (saat progress report) sebesar 30%, dan tahap ketiga (saat laporan akhir) adalah sebesar 30%. Dana Hibah Internal Unpad ini terdiri atas beberapa skema penelitian unggulan Unpad, diantaranya Academic Leadership Grant (ALG), Riset Kompetensi Dosen Unpad, Riset Fundamental Unpad, Riset Dosen Pemula Unpad, dan Riset Hilirisasi Produk Unggulan Unpad.

Untuk tahun ini pula, Unpad akan menggulirkan dana Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Rektor mengatakan, dana hibah ini hanya boleh diajukan oleh dosen yang punya hibah penelitian. Ini berarti, program pengabdian kepada masyarakat harus terkait proposal risetnya.

Program Hibah PKM ini juga nantinya terintegrasi dengan aktivitas Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa (KKNM). Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan pada dosen yang sudah mendapatkan hibah PKM. “Harapan kami, riset PKM-nya dilakukan di Jawa Barat,” kata Rektor.

Dalam kesempatan tersebut, dijelaskan pula mengenai layanan proofreading naskah penelitian yang akan dipublikasikan dari program studi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya Unpad dan dari fakultas. Selain itu, dijelaskan pula program “Science and Technology Index (Sinta)” Kemenristekdikti oleh Direktur Riset, Pengabdian pada Masyarakat, dan Inovasi Unpad Rizky Abdullah, S.Si., Apt., PhD.*

REKTOR SERAHKAN DANA RISET HIBAH INTERNAL UNPAD GELOMBANG II

U N I V E R S I TA S2

Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, secara simbolis memberikan dana Hibah Internal Unpad Gelombang II dan Dana Talangan Hibah Kompetitif Dikti 2017 di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Rabu (10/05). (Foto: Tedi Yusup)*

ADDRESSCisangkuy 62, Bandung, 40114Phone: (022) 205 235 [email protected]

WORKING HOURS10:00 am to 11:00 pm on Weekdays11:00 am to 11:30 pm on Weekends

BOOK NOW !

www. thesixtytwo.com/

Page 3: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

GE N T RAEdisi 7, Sabtu 20 Mei 2017 FA K U LTA S

FA K U LTA S 3

DORONG PENINGKATAN KUALITAS PUBLIKASI ILMIAH, FKG UNPAD GELAR SEMILOKA BAGI PENELITI MEDISUnit Jurnal Fakultas Kedokteran Gigi Universitas

Padjadjaran bekerja sama dengan Relawan Jurnal Indonesia Koordinator Daerah Jawa

Barat menggelar Semiloka “The Art of Medical Research: Medical Scientific Writing and Management” di Bale Atikan (Unpad Training Center), Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Jumat (5/05). Acara ini dibuka secara resmi oleh Direktur Sumber Daya Akademik dan Perpustakaan, Prof. Dr. Budi Setiabudiawan, dr., Sp.A-K, M.Kes. dan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes.

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Budi mendorong peserta untuk mempublikasikan hasil penelitiannya dalam jurnal ilmiah. Menurutnya, meski banyak penelitian yang telah dilakukan, akan percuma jika tidak didokumentasikan. Salah satu dokumentasi penelitian yang dapat dilakukan adalah melalui jurnal ilmiah.

“Kalau sudah masuk jurnal, itu sudah terdokumentasikan, baik nasional bahkan internasional,” kata Prof. Budi.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Unpad, Dr. Nina Djustiana, drg., M.Kes mengungkapkan bahwa saat ini FKG Unpad terus meningkatkan kualitas jurnal ilmiah yang dikelolanya. Berbagai penelitian saat ini telah banyak dilakukan oleh para akademisi, dan FKG Unpad turut menyediakan wadah untuk mempublikasikan karya ilmiah tersebut.

“Ini salah satu proses bagi kita untuk menggapai impian-impian kita sebagai insan akademisi untuk mencapai jurnal yang terbaik.”kata Dr. Nina.

Ketua Panitia sekaligus Ketua Unit Publikasi Ilmiah FKG Unpad, drg. Tadeus Arufan Yasrin, M.M. menuturkan bahwa dengan digelarnya semiloka ini, diharapkan para peserta dapat mengetahui, memahami, dan siap melakukan penelitian ilmiah yang berstandar baik. Acara ini diikuti oleh sejumlah dokter gigi, dokter umum, dan profesional medis lainnya, serta sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Acara ini menghadirkan sejumlah pembicara, diantaranya Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah Kemenristekdikti Suwitno, SE, Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Dwi Purnomo, Ketua Tim Technology readiness level (TRL) Unpad Prof. I Made Joni, M.Sc., Ketua Konsorsium WMI UIN SGD, Prof. Anton Athoillah, Editor in Chief Jounal of Dentistry Indonesia UI Dr. Yuniardini Septorini Wimardhani, dan Ketua Relawan Jurnal Indonesia Dr. Uwes Fatoni.

Materi yang disampaikan dalam semiloka tersebut antara lain mengenai petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis penelitian dan publikasi ilmiah, transformasi akademik melalui publikasi ilmiah terhilirisasi, simulasi petunjuk membuat penelitian aplikatif dengan TRL, serta kaidah, petunjuk dan seluk beluk penelitian dan penulisan ilmiah sesuai standar Kemenristekdikti dan internasional.*

Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah Kemenristekdikti Suwitno, SE saat menjadi pembicara pada acara Semiloka “The Art of Medical Research: Medical Scientific Writing and Management” di Bale Atikan (Unpad Training Center), Jln. Ir. H. Djuanda No. 4 Bandung, Jumat (5/05) (Foto oleh : Artanti Hendriyana)*

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran bersama Pemerintah Kabupaten Garut sepakat melakukan kerja

sama pengembangan kawasan perikanan berbasis eduwisata di Desa Sukamurni, Kecamatan Cilawu, Garut.

Kesepakatan tersebut tertuang dalam perjanjian kerja sama yang ditandatangani Wakil Dekan II FPIK Unpad Dr. Sunarto, S.Pi., M.Si., dengan Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut H. Indriana Soemarto, M.M., di Balai Desa Sukamurni, Cilawu, Garut, Rabu (10/05) lalu. Acara tersebut juga dihadiri Wakil Bupati Garut dr. H. Helmi Budiman, Camat Cilawu Ahmad Mawardi, dan Kepala Desa Sukamurni Nanang Kosim.

Sementara dari pihak FPIK Unpad, hadir Manajer Riset dan Kerjasama FPIK Unpad Dr.Ir. Iwang Gumilar, M.Si, Ketua Program Studi Perikanan Prof. Dr. Ir. Junianto, MP berserta para dosen di prodi Perikanan.

Dalam rilis yang diterima Humas Unpad dijelaskan, pengembangan kawasan eduwisata perikanan ini akan dilaksanakan berupa sosialisasi program, pelatihan dan pendampingan kegiatan perikanan, pengembangan kegiatan perikanan untuk kegiatan wisata, dan kegiatan lain yang dipandang perlu mengembangkan bidang perikanan. Desa Sukamurni sendiri akan dikembangkan sebagai desa binaan prodi Perikanan Unpad.

Berdasarkan pemetaan, wilayah Desa Sukamurni kaya akan air dan sawah. Untuk itu, sebagai langkah awal kerja sama, dilakukan penyuluhan kepada masyarakat desa terkait teknik integrasi perikanan

dan pertanian (minapadi), teknik pembenihan ikan nilem, pengelolaan kualitas air berbasis akuaponik, serta penyuluhan pengolahan hasil perikanan dan pemasaran.

Dalam sambutannya, Helmi mengatakan, pengembangan kawasan eduwisata ini diharapkan dapat mengangkat berbagai komoditas lokal andalan di Garut. “Ke depan diharapkan ada pembinaan kepada masyarakat dalam memasarkan potensi wisata Desa Sukamurni Kecamatan Cilawu oleh pihak akademisi,” ujar Helmi.

Sementara itu, Dr. Sunarto menyampaikan, kerja sama ini diharapkan menjadi ajang kolaborasi pengembangan wilayah antara akademisi dengan masyarakat. Pola pembelajaran transformatif yang diaplikasikan di Unpad diharapkan dapat diimplementasi di Desa Sukamurni.

Prof. Junianto juga mengutarakan, sebagai tindak lanjut dari upaya pengembangan desa binaan, Desa Sukamurni ke depan akan menjadi lokasi kegiatan pengabdian kepada masyarakat oleh para dosen maupun mahasiswa di prodi Perikanan Unpad.

Usai penandatanganan, dilakukan penyuluhan kepada beberapa kelompok pembudidaya ikan di Desa Sukamurni. Penyuluhan ini membahas tentang kegiatan perikanan secara menyeluruh mulai dari kegiatan produksi, pengolahan, dan pemasaran.*

FPIK UNPAD DORONG PENGEMBANGAN KAWASAN EDUWISATA PERIKANAN DI DESA SUKAMURNI, GARUT

Penandatanganan perjanjian kerja sama antara Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Unpad dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Garut di Desa Sukamurni, Cilawu, Garut, Rabu (10/05) lalu. Kerja sama dilakukan untuk pengembangan kawasan eduwisata perikanan di Desa Sukamurni.*

Page 4: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

GE N T RAEdisi 7, Sabtu 20 Mei 2017P R O F I L

P R O F I L4

Kawasan geoarea Ciletuh selain menyimpan potensi geologi juga menyimpan keanekaragaman hayati yang luar biasa.

Berbagai spesies langka dan endemik Pulau Jawa teridentifikasi di kawasan ini. Uniknya, spesies ini ditemukan di lahan-lahan budidaya milik masyarakat.

Penemuan berbagai spesies terkategori langka, terancam punah, endemik, dan dilindungi (REEPS) di kawasan geoarea Ciletuh ini merupakan hasil penelitian Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad Prof. Dr. Erri Noviar Megantara, M.S. Penelitian yang dilakukan mencoba mengidentifikasi kategori spesies di luar kawasan konservasi.

Sebagai wilayah yang kaya dengan tinggalan geologi, Prof. Erri berasumsi keanekaragaman hayati di geoarea Ciletuh juga akan beragam. “Kita ingin tahu, masih ada tidak hewan yang sudah kritis dan dilindungi. Ternyata setelah kita teliti, kita menemukan hewan-hewan langka masih berada di sana, terutama di lahan-lahan budidaya,” ujar Prof. Erri saat diwawancarai Humas Unpad beberapa waktu lalu.

Secara keseluruhan, Prof. Erri dan tim melalui skema penelitian Academic Leadership Grant(ALG) Unpad menginventarisasi 81 spesies burung, 24 spesies mamalia, 11 spesies amfibi, dan 19 spesies reptil. Dari jumlah tersebut, 44 spesies diantaranya terkategori satwa REEPS, diantaranya macan, elang jawa, owa jawa, kukang, surili, hingga trenggiling.

Penelitian tersebut dilakukan pada wilayah sekitar amfiteater raksasa di kecamatan Ciemas. Secara teknis, tim memasang kamera jebak di beberapa lokasi yang dinilai menjadi jalur aktivitas satwa. Hasilnya, beberapa satwa langka sesekali terlihat melintasi kebun-kebun warga.

“Jika kita menemukan ini di daerah konservasi, mungkin sudah suatu keniscayaan. Tetapi di lahan-lahan budidaya, ini yang menjadi unik,” ujar Prof. Erri.

Kecamatan Ciemas yang termasuk dalam geoarea Ciletuh berada pada kawasan dataran rendah. Temuan satwa langka ini diduga disebabkan masih ditemukannya sisa-sisa hutan. Alih fungsi lahan oleh masyarakat membuat beberapa hewan beradaptasi dengan perubahan lingkungannya. “Selama tidak diganggu, satwa memungkinkan beradaptasi,” tambah Prof. Erri.

Hasil penelitian Prof. Erri dan tim kemudian dipublikasikan dalam bentuk buku “BiodiversityCiletuh: Sekilas Diversitas Hayati & Sebaran REEPS (Rare, Endangered, Endemic, & Protected Species)”.

Lebih lanjut guru besar yang lahir di Bandung, 3 November 1957 ini mengungkapkan, selama ini belum ada publikasi resmi terkait identifikasi keanekaragaman hayati di kawasan Ciletuh. Setidaknya ia menemukan dua eksplorasi awal di Ciletuh, yakni sekitar 1923 oleh orang Belanda dan medio 1970-an. Namun, data publikasi dua penelitian tersebut sangat sulit ditemukan.

Tidak adanya kebaruan informasi membuat Ketua Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Alam dan Lingkungan (PPSDAL) Unpad ini tergerak untuk melakukan penelitian di Ciletuh. Selama ini, masyarakat Ciemas masih mengira-ngira kemungkinan adanya satwa REEPS di kawasan mereka. “Padahal setelah kita teliti ternyata masih ada,” imbuhnya.

Keberadaan sejumlah satwa REEPS ini mengundang pertanyaan besar bagi peneliti. Apakah satwa tersebut merupakan spesies terakhir penghuni Ciletuh? Bagaimana kearifan lokal masyarakat Ciletuh dalam melestarikan keberadaan satwa itu? Bagaimana kondisi satwa langka di kawasan Ciletuh lainnya?

“Ini membutuhkan penelitian lanjutan,” kata Prof. Erri.

Keberadaan hewan REEPS tentunya mendukung upaya pengajuan geoarea Ciletuh menjadi Global

Geopark versi UNESCO. Keanekaragaman hayati ini bukan hanya baik dari segi konservasi, tetapi juga berpotensi secara wisata.

Saat ini, Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah mengembangkan kawasan Geopark Ciletuh sebagai destinasi wisata kelas dunia. Prof. Erri mengatakan, jika keanekaragaman hayati ini dipertahankan, bisa menjadi salah satu tujuan wisata di Ciletuh, selain wisata geologi dan budaya.

“Serupa dengan Pangandaran, selain ke pantai, orang akan berkunjung ke cagar alamnya. Di Ciletuh juga demikian,” ujar Prof. Erri.

Namun, potensi ini perlu dibarengi perhatian dari Pemerintah. Rencana pengembangan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu harus tetap memperhatikan faktor keseimbangan lingkungan. Jangan sampai rencana pembangunan untuk menunjang kawasan geoparkmalah justru merusak potensi tersebut.

Sebagai contoh, saat ini Pemprov tengah membangun sejumlah infrastruktur penunjang beberapa destinasi di wilayah geoarea. Seharusnya, perencanaan pembangunan infrastruktur harus mengintegrasikan berbagai riset yang dilakukan oleh para peneliti. Salah-salah, pembangunan justru menghilangkan spesies REEPS.

“Padahal perencanaan pembangunan yang baik itu, berbagai persoalan lingkungan dipetakan dulu, baru dibangun infrastruktur. Jangan sampai pembangunan mengakselerasi alih lahan,” kata Prof. Erri.

Meski demikian, upaya Pemprov dalam mendukung geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi global geopark harus disambut positif. Jika nanti sudah ditetapkan, pemerintah mesti konsisten dalam memperhatikan geopark Ciletuh. Sebab, UNESCO akan melakukan evaluasi geopark setiap lima tahun sekali. Evaluasi berkala ini bertujuan agar pemerintah konsisten mengelola kawasan geopark secara berkelanjutan.*

PROF. DR. ERRI NOVIAR MEGANTARA, M.S.

“GEOAREA CILETUH MENYIMPAN BERBAGAI JENIS SPESIES LANGKA”

Page 5: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

GE N T RAEdisi 7, Sabtu 20 Mei 2017 M A H A S I SWA

M A H A S I SWA 5

Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, Hayatul Fikri Aziz meraih juara pertama dalam Kompetisi

Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi dan Terinspiratif Nasional pada Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Indonesia di Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, Sumatera Utara, 18-22 April 2017 lalu. Prestasi tersebut diraih Fikri atas gagasannya terkait upaya pengembalian citra positif Indonesia dan penanganan masalah Tenaga Kerja Indonesia non-skill di Arab Saudi.

Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Indonesia sendiri rutin diselenggarakan setiap tahunnya oleh Persatuan Mahasiswa dan Alumni Bidikmisi Nasional, yang tahun ini bertempat di Universitas Pembangunan Panca Budi Medan. Kegiatan ini memiliki tiga cabang kompetisi, yaitu Kompetisi Debat Nasional, Kompetisi Essai Nasional, dan Kompetisi Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi dan Terinspiratif Nasional yang diikuti oleh mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi di PTN dan PTS se-Indonesia.

“Saya adalah salah satu peserta yang mewakili Unpad pada cabang Lomba Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi dan Terinspiratif Nasional,” ungkap Fikri dalam rilis yang diterima Humas Unpad, Kamis (4/05).

Kompetisi diawali pengiriman autobiografi dari para peserta kepada panitia melalui surat elektronik. Selanjutnya panitia menyeleksi semua peserta dan menentukan 25 orang yang menjadi finalis dan mengikuti tahap perlombaan selanjutnya di Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan.

Dalam gagasannya, Fikri mengkritisi banyaknya masalah TKI di Arab Saudi, seperti pemberian tugas di luar batas kemampuan, gaji yang tidak diberikan, hingga menjadi korban tindak kejahatan. “Nah karena jumlah yang banyak ini, menghasilkan citra negatif terhadap Indonesia bagi masyarakat Arab Saudi. Mereka menganggap negara kita adalah negara pembantu. Bahkan masyarakat Arab Saudi mempunyai panggilan khusus untuk orang-orang Indonesia di sana yaitu khadim yang artinya pembantu,” papar Fikri.

Untuk menangani berbagai permasalahan tersebut, Fikri menyarankan beberapa bentuk penanganan yang dibagi dalam tiga jangka kerja, yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Saran yang Fikri berikan diantaranya adalah adanya diplomasi budaya dan menyiapkan mahasiswa sebagai agen kebudayaan Indonesia (jangka pendek), menyiapkan tenaga kerja yang lebih berpendidikan dan menciptakan peluang devisa baru sebagai pengganti TKI (jangka

menengah), serta membangun sebuah lembaga pengenalan budaya Indonesia di Arab Saudi (jangka panjang). “Kalau semua ini berjalan dengan baik, maka perlahan demi perlahan meningkatlah citra positif Indonesia dan masalah TKI pun juga semakin berkurang,” harap Fikri.*

HAYATUL FIKRI AZIZ RAIH JUARA PERTAMA KOMPETISI MAHASISWA BIDIKMISI BERPRESTASI DAN TERINSPIRATIF NASIONAL

Hayatul Fikri Aziz, ] Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran, meraih juara pertama dalam Kompetisi Mahasiswa Bidikmisi Berprestasi dan Terinspiratif Nasional pada Gebyar Mahasiswa Bidikmisi Indonesia di Universitas Pembangunan Panca Budi, Medan, Sumatera Utara, 18-22 April 2017 lalu.*

Delegasi mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran meraih 6

perak dan 1 perunggu di Mathematical Analysis dan Geometry Day (MaG Day) 2017 di kampus

Institut Teknologi Bandung, 29 April 2017 lalu. Pada kompetisi tersebut, delegasi Unpad terdiri dari 10 mahasiswa yang tergabung dalam 5 tim.

Mahasiswa Unpad yang meraih medali perak dalam kompetisi tersebut adalah Dely Ismail, Alvin Willio, Indra Herdiana, Andri Purnama Ramadan, Nasihul Hisan, dan Audi Luqmanul H.A. Sementara medali perunggu diraih oleh Rinaldi Wilopo.

“Senang dapat ikut nyumbang prestasi untuk Unpad. Ini juga berkat dukungan dari semua pihak, termasuk program studi, teman-teman, dan himpunan,” ungkap Alvin saat ditemui di Ruang Humas Unpad, Gedung Rektorat Unpad kampus Jatinangor, Selasa (9/05).

MaG-Day merupakan sebuah kompetisi pemecahan masalah analisis dan geometri yang diikuti oleh sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Kompetisi ini terdiri dari babak penyisihan dan final. Di babak penyisihan, para peserta diminta untuk mengerjakan soal secara individu selama 120 menit.

Selain ada penilaian secara individu, penilaian juga dilakukan sebagai tim dimana dalam satu timnya

terdiri dari 2 orang. Lima tim dengan nilai tertinggi, maju sebagai finalis. Tahun ini, peringkat tim tertinggi dari Unpad berhasil diraih Dely dan Indra dengan menduduki peringkat ketujuh.

Meski tahun ini tidak ada tim Unpad yang maju sebagai finalis, para delegasi Unpad mengaku bangga karena prestasi mereka di kompetisi tersebut terus meningkat di setiap tahunnya. Di Mag Day 2016, Unpad meraih 2 perak dan 1 perunggu.

“Selain ada kebanggaan juga ada kekecewaan, karena harapannya tahun ini ada yang meraih emas dan masuk final,” ungkap Dely.

Sebelum mengikuti kompetisi, seleksi internal dilakukan di FMIPA Unpad untuk menjaring sepuluh mahasiswa terbaik yang berhak mewakili Unpad di Mag Day 2017. Sepuluh orang terpilih ini pun melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi kompetisi, termasuk latihan mengerjakan soal-soal di bawah bimbingan dosen FMIPA Unpad, Firdaniza , Dra., M.Si.

“Saya harap tahun depan prestasi kita lebih baik lagi. Bisa dapat emas dan masuk final, dan mudah-mudahan bisa juara,” harap Hisan.*

MAHASISWA FMIPA UNPAD RAIH 6 PERAK DAN 1 PERUNGGU DI AJANG MAG-DAY 2017

Delegasi mahasiswa Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Padjadjaran yang meraih 6 perak dan 1 perunggu di Mathematical Analysis dan Geometry Day (MaG Day) 2017 di kampus Institut Teknologi Bandung, 29 April 2017 lalu. (Foto: Tedi Yusup)*

BELANJA SEKARANG!www.kkiammart.com

BELANJA DI KKIA MARTHemat belanjanya Hebat SHU-nya

Page 6: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

GE N T RAEdisi 7, Sabtu 20 Mei 2017R AG A M

R AG A M6

Sebanyak 2369 mahasiswa baru Universitas Padjadjaran jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017

melaksanakan registrasi administratif di Bale Santika, Jatinangor, Selasa (16/05). Sebanyak 383 mahasiswa diantaranya merupakan penerima Bidikmisi.

“Hari ini dilaksanakan registrasi mahasiswa baru jalur SNMPTN 2017 di Unpad. Jadi sesuai instruksi dari panitia pusat dan arahan dari pimpinan juga bahwa untuk pelaksanaan kegiatan registrasi mahasiwa baru jalur SNMPTN di Unpad bersamaan dengan pelaksanaan tes Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN),” ungkap Sekretaris Direktorat Pendidikan dan Kemahasiswaan, Ahmad Baehaqi, S.Si., MT.

Sebelumnya, para calon mahasiswa baru telah melakukan registrasi online, tes kesehatan, dan pengiriman berkas rapor. Adapun kegiatan yang dilakukan hari ini meliputi verifikasi berkas persyaratan, registrasi, hingga mendapatkan Nomor Pokok Mahasiswa. Khusus untuk penerima Bidikmisi, dilakukan juga foto dan pencetakan Kartu Tanda Mahasiswa. Sementara untuk non Bidikmisi, pencetakan Kartu Tanda Mahasiswa dilakukan Rabu (17/05) besok.

“Sejauh ini pelaksanaan registrasi berjalan lancar. Namun sesuai prosedur, kita telah sediakan meja kasus untuk menangani permasalahan tertentu,” jelas Ahmad Baehaqi.

SBMPTN 2017Di saat bersamaan, sebanyak 739 peserta

melaksanakan ujian Computer Based Test (CBT) SBMPTN 2017 di kampus Universitas Padjadjaran. Pelaksanaan ujian digelar di sejumlah lokasi kampus Unpad di Jatinangor dan Bandung.

Di kampus Unpad Jatinangor, CBT SBMPTN 2017 dilaksanakan di kampus Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Keperawatan. Di wilayah Bandung, kampus Unpad yang dijadikan pelaksanaan tes adalah di Gedung PAAP Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, serta Gedung D-III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jl. Bukit Dago Utara No. 25 Bandung.*

UNPAD SELENGGARAKAN REGISTRASI MAHASISWA BARU JALUR SNMPTN 2017 DAN COMPUTER BASED TEST SBMPTN 2017

Sebanyak 2369 mahasiswa baru Universitas Padjadjaran jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2017 melaksanakan registrasi administratif di Bale Santika, Jatinangor, Selasa (16/05). (Foto oleh : Tedi Yusup)*

Banyak orang yang memandang remeh bahwa hutan dapat berkontribusi pada stabilitas iklim dan pembangunan berkelanjutan.

Padahal, hutan memiliki peran penting untuk kedua hal tersebut, dan diperlukan aksi nyata untuk pelestarian dan perlindungan hutan dari sekarang.

Senior Fellow Center for Global Development, Washington DC, USA, Jonah Busch, Ph.D menyampaikan hal tersebut saat menjadi pembicara dalam SDGs Center Seminar Series “Why Forests? Why Now” di Auditorium Lantai 1, Gedung Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Jl. Dipati Ukur No. 42 Bandung.

Dalam kesempatan tersebut, Jonah memaparkan hasil penelitian dan gagasannya yang telah ia tuangkan dalam buku berjudul “Why Forests? Why Now?: The Science, Economics, and Politics of Tropical Forests and Climate Change” yang ia tulis bersama Frances Seymour. Buku ini telah diterbitkan pada tahun 2016 lalu.

Jonah mengungkapkan bahwa saat ini, sains, ekonomi, dan politik dapat berjalan selaras untuk mendukung tindakan terhadap hutan tropis. Untuk itulah tindakan nyata terhadap konservasi hutan penting dilakukan sekarang.

Adapun buku tersebut ia susun untuk mengungkapkan hubungan deforestasi dengan perubahan iklim, yang diharapkan informasi ini dapat diakses oleh semua kalangan. Selain itu, Jonah juga ingin mengajak sejumlah negara untuk meningkatkan pendanaan dalam konservasi hutan tropis.

Seminar ini dibuka oleh Direktur SDGs Center Unpad, Prof. Armida S. Alisjahbana dan dimoderatori oleh dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad, Parikesit, Msc., PhD. Acara ini diikuti oleh sejumlah mahasiswa Pascasarjana dari berbagai program studi.

Dalam sambutannya, Prof. Armida mengapresiasi positif buku karya Frances Seymour dan Jonah Busch ini. Menurutnya, buku ini menarik karena bukan hanya mengkaji lingkungan dari perspektif ilmu kehutanan saja.

“Buku ini sangat tepat, karena melihat dari perspektif politik, ekonomi, dan sains.” Ujar Prof.Armida.

JONAH BUSCH “HUTAN DAPAT BERKONTRIBUSI PADA STABILITAS IKLIM DAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN”

Senior Fellow Center for Global Development, Washington DC, USA, Jonah Busch, Ph.D saat menjadi pembicara dalam SDGs Center Seminar Series “Why Forests? Why Now” di Auditorium Lantai 1, Gedung Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Padjadjaran, Jl. Dipati Ukur No. 42 Bandung. (Foto oleh : Tedi Yusup)*

www.kandaga.unpad.ac.id

Kandaga /kan.da.ga/ - (Bahasa Sunda) Tempat untuk menyimpan sesuatu yang sangat berharga

Page 7: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

GE N T RAEdisi 7, Sabtu 20 Mei 2017 R AG A M

R AG A M 7

Sebagai implementasi pengembangan wilayah kampus di Kecamatan Arjasari, Rektor Universitas Padjadjaran Prof. Tri Hanggono Achmad menandatangani Nota Kesepahaman dengan PT. Agro Investama dan PT. Momenta Agrikultura, di Ruang Executive Lounge Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Rabu (10/05).

Penandatanganan pertama dilakukan Rektor bersama Direktur Utama PT. Agro Investama Asep Barli dan disaksikan langsung Bupati Bandung H.

Dadang M. Nasser. Acara penandatanganan ini juga dihadiri Direktur Kerja Sama dan Korporasi Akademik Unpad Dr. Dwi Purnomo, M.T., sejumlah perwakilan Dekan, tim pengembangan Kampus Arjasari, serta perwakilan dosen, khususnya di Fakultas Pertanian, Peternakan, serta Perikanan dan Ilmu Kelautan.

Asep mengatakan, kerja sama yang akan dilakukan PT. Agro Investama dengan Unpad yaitu pemanfaatan lahan kampus di kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, untuk program penggemukan kambing. Sebagai perusahaan yang lama bergerak di bidang budidaya dan penggemukan ternak, pihaknya akan melaksanakan program penggemukan domba di lahan Arjasari.

Lebih lanjut Asep menilai, domba saat ini tengah menjadi komoditas yang potensial, yang setara komoditas daging sapi. Melihat peluang ini, pihaknya pun mencoba melakukan kerja sama dengan Unpad untuk memanfaatkan beberapa lahan di kampus Arjasari.

Penandatanganan Nota Kesepahaman kedua dilakukan Rektor dengan Presiden Direktur PT. Momenta Agrikultura Danny Kristian Rusli. Kerja sama tersebut akan difokuskan pada penyediaan fasilitas pembelajaran produksi pertanian di lahan Arjasari bagi mahasiswa Unpad.

“Mahasiswa bisa melihat dan belajar, mulai dari aktivitas panen, pascapanen, produksi, pengemasan, sampai proses kontainer untuk diekspor,” terang Danny saat diwawancarai usai penandatanganan Nota Kesepahaman.

Sementara itu, Rektor mengatakan, kerja sama dengan dua perusahaan ini merupakan implementasi dari rencana induk pengembangan kampus Arjasari. Dalam konsep Unpad Transformative Triangle, kampus Arjasari akan dikembangkan sebagai lahan hilirisasi dari riset Unpad. Selain itu, kampus Arjasari juga akan digunakan sebagai kampus vokasional. Melihat peluang pengelolaan pertanian yang besar, direncanakan akan dibuka prodi Sarjana Terapan terkait pertanian di sana.

Diapresiasi BupatiLangkah Unpad dalam mengembangkan kampus

Arjasari diapresiasi Bupati Dadang M. Nasser. Ia menganggap, upaya holistis ini akan bermanfaat bagi masyarakat, khususnya bagi masyarakat di Kabupaten Bandung.

Agar berjalan sesuai aturan, ia meminta Unpad untuk memperhatikan pola tata ruang pembangunan di lahan Arjasari. Selanjutnya, pihaknya akan merespons dengan memperbaiki infrastruktur untuk menuju ke kampus Arjasari. Dadang juga menjamin ada kemudahan perolehan perizinan.*

DORONG PENGEMBANGAN ARJASARI, UNPAD LAKUKAN KERJA SAMA DENGAN DUA PERUSAHAAN NASIONAL

Rektor Universitas Padjadjaran usai melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Direktur Utama PT. Agro Investama Asep Barli, di Ruang Executive Lounge Unpad, Rabu (10/05). Penandatanganan yang disaksikan langsung Bupati Bandung H. Dadang M. Nasser ini akan melaksanakan sejumlah proyek pengembangan Kampus Arjasari di Kabupaten Bandung. (Foto: Tedi Yusup)*

Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu sudah diakui UNESCO sebagai

kawasan Global Geopark pada Desember 2017 mendatang. Kawasan ini juga didorong Pemprov untuk menjadi destinasi wisata kelas dunia.

“Ini (Geopark Ciletuh) harus bisa jadi destinasi wisata dunia. Jabar sangat banyak objek wisata, tapi belum ditentukan sebagai destinasi oleh Pemerintah Pusat,” ujar Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar dalam Lokakarya dan Pelatihan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (5/05).

Deddy mengatakan, kawasan Ciletuh-Palabuhanratu telah ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional sejak 2016, dan tengah diupayakan untuk mendapatkan pengakuan dari UNESCO sebagai Global Geopark. Pemprov pun melakukan kerja sama dengan berbagai sektor, termasuk diantaranya Universitas Padjadjaran, sebagai representatif kerja sama dengan akademisi.

Saat ini, pihak Pemprov telah menggelontorkan dana hingga Rp211 milyar guna memperbaiki infrastruktur di Geopark Ciletuh-Palabuhanratu. Kawasan seluas 126.100 hektar ini mencakup 8 kecamatan dan 74 desa, dan telah mempersiapkan 14 kawasan situs geologi unggulan dari 50 situs geologi yang ada di Ciletuh.

Orientasi pengusulan kawasan Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Global Geopark adalah untuk pengembangan kawasan berkelanjutan. Kawasan ini nantinya mencakup tiga aktivitas inti, yaitu kawasan konservasi, edukasi, dan pengembangan kawasan berkelanjutan.

Lokakarya yang dibuka secara resmi oleh Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, ini juga menghadirkan tiga pembicara, yaitu Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jabar Sustyo Iriono, Direktur Utama PT. Biofarma Iskandar, dan Guru Besar Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unpad Prof. Dr. Erri Noviar Megantara, M.S., dengan moderator Prof. Ir. Mega Fatimah Rosana, M.Sc., PhD.

Luncurkan Buku tentang Biodiversitas Ciletuh

Dalam kesempatan tersebut, diluncurkan buku “Biodiversity Ciletuh: Sekilas Diversitas Hayati & Sebaran REEPS (Rare Endangered Endemic & Protected Species)” karya Prof. Erri Noviar. Prof. Erri mengatakan, buku ini dilatarbelakangi oleh penelitiannya terkait biodiversitas di wilayah Ciletuh. Riset itu merupakan riset unggulan Academic Leadership Grant (ALG) yang digulirkan Unpad.

Secara singkat, buku ini mencakup identifikasi berbagai keragaman hayati di wilayah Ciletuh, diantaranya 19 vegetasi dan identifikasi 43 satwa dilindungi di Ciletuh. “Ini adalah paparan sebagian kecil dari keanekaragaman hayati di pusat geo area Ciletuh,” kata Prof. Erri.*

SELAIN DIAKUI UNESCO, KAWASAN GEOPARK CILETUH-PALABUHANRATU JUGA DIDORONG JADI DESTINASI WISATA DUNIA

Guru Besar FMIPA Unpad Prof. Dr. Erri Noviar Megantara, M.S., (kiri) saat menyerahkan secara simbolis buku Biodiversity Ciletuh: Sekilas Diversitas Hayati & Sebaran REEPS (Rare Endangered Endemic & Protected Species) kepada Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad, dan Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar bersama Guru Besar FMIPA Unpad dalam Lokakarya dan Pelatihan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu di Bale Rucita Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Jumat (5/05) ( Foto: Tedi Yusup)*

Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran Lt.1Jl. Raya Bandung-Sumedang KM. 21 Jatinangor

Sumedang Jawa Barat 45363(022) 842 888 88 (ext. 1603)

Untuk info kerjasama media partnere-mail : [email protected]

ONLINE STREAMINGradio.unpad.ac.id

Page 8: TARIF UKT UNPAD TAHUN AKADEMIK 2017/2018 · PDF fileerubahan status Unpad menjadi Perguruan ... No 22 Tahun 2015 bahwa yang dijadikan dasar ... Mahasiswa peserta KKNM akan dititipkan

BEASISWA PASTI TAHUN 2017

Sebagai upaya meningkatkan kualifikasi Tenaga Kependidikan, Direktorat Kualifikasi Sumber Daya Manusia, Direktorat Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti membuka pendaftaran Beasiswa PasTi yang diperuntukkan bagi Tenaga Kependidikan tetap pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, dan PNS pada kantor pusat Kemristekdikti.Terkait dengan pendaftaran mahasiswa baru Program Magister (S2) pada Program Pasca Sarjana Saudara, kami mohon bantuan Saudara untuk menyediakan tautan (link) Pendaftaran Beasiswa PasTi online : http://beasiswa.dikti.go.id/pasti/ pada sistem pendaftaran mahasiswa baru PPs/SPs di institusi Saudara. Laman tersebut dapat diakses pada tanggal 3 s.d 30 Mei 2017.Untuk keterangan lebih lanjut mengenai pendaftaran, mekanisme dan ketentuan lainnya untuk memperoleh beasiswa PasTi, Pedoman Beasiswa PasTi 2017 dapat diunduh pada laman: http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/index.php/panduan.

PE

NG

UM

UM

AN

AG E N D A

Suasana Sosialisasi Pedoman Penyesuaian/Inpassing Jabatan Fungsional Pranata Humas di Ruang Serba Guna Gedung 2 Lantai 4 Unpad, Jalan Dipati Ukur No. 35, Bandung, Jumat (12/05).

Suasana workshop perlindungan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui pengawasan kemitraan, yang digelar atas kerja sama Direktorat Kerja Sama dan Korporasi Akademik Unpad dengan Komisi Pengawas Persaingan Usaha di Bale Motekar Unpad, Jalan Banda No. 40, Bandung, Jumat (5/05) lalu.

Rapat Pleno Majelis Wali Amanat Unpad yang juga dihadiri oleh Komite Audit Prof. Fasli Djalal ini berlangsung di Jalan Widya Candra V Nomor 27 Jakarta, Sabtu (13/05). Dalam pertemuan ini dibahas tentang laporan kinerja Unpad Triwulan I terkait berbagai kebijakan dan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Pakar Drone Emprit Ismail Fahmi, PhD, dalam Workshop “Media dan Public Relations: Strategi Meningkatkan Institution Performances di Era Digital” yang diselenggarakan Direktorat Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kantor Internasional di Unpad Training Center, Jalan Ir. Djuanda No. 4, Bandung, Kamis (18/05).

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Dr. Ir. Jumain Appe, M.Si., dalam sosialisasi Program Hibah Penelitian yang diselenggarakan Direktorat Riset, Pengabdian Masyarakat dan Inovasi di Bale Rucita, Gedung Rektorat Universitas Padjadjaran kampus Jatinangor, Selasa (9/05).

Fakultas Pertanian Unpad menyelenggarakan Kuliah Umum oleh Menteri Pertanian RI, Dr. Ir. Andi Amran Sulaiman, MP., dan anggota IV BPK RI, Prof. Dr. Rizal Djalil, serta Dialog Pembangunan Pertanian bertempat di Grha Sanusi Hardjadinata Unpad, Jl. Dipati Ukur No. 35 Bandung, Senin (15/5) lalu.

GA

LE

RI

RE

DA

KS

I G

EN

TR

A

Pelindung : Rektor Universitas PadjadjaranPenasehat : Para Wakil Rektor Universitas PadjadjaranPenanggung jawab : Direktur Tata Kelola dan Komunikasi Publik/Kepala Kantor InternasionalPemimpin Umum : Sekretaris Direktorat Tata Kelola danKomunikasi PublikWakil Pemimpin Umum : St. Intan Ratna DewiPemimpin Redaksi : MarliaReporter : Arief Maulana, Artanti Hendriyana, Winda Eka PutriFotografer : Tedi Yusup, Purnomo SidikSekretariat : Safa Annisaa, Derisa Ambar P, Rury RatnasariDistribusi : Eka Komalasari, Atep Rustandi, Lilis Lisnawati

Telp. (022) 842 88888 Faks. (022) 842 88898

www.unpad.ac.id [email protected]

Direktorat Tata Kelola, Komunikasi Publik/Kantor InternasonalGedung Rektorat Universitas Padjadjaran

Jln. Raya Bandung – Sumedang Km. 21Jatinangor, Kab. Sumedang

SEMINAR “DEVELOPMENT OF RURAL LEADERSHIP IN INDONESIA AND AUSTRALIA”Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Padjadjran bekerjasama dengan Australian Rural Leadership Foundation Australia akan menyelenggarakan Seminar “Development of Rural Leadership in Indonesia and Australia". Seminar ini akan dihadiri oleh peserta Australian Leadership Program Angkatan 23 dan civitas academica di lingkungan Universitas Padjadjaran. Adapun narasumber yang akan hadir adalah sebagai berikut: Setia Irawan (Ketua Koperasi Pesantren Al-Ittifaq), Dr. Iwan Setiawan, SP., M.Si. (Koordinator Program Studi Agribisnis Unpad), Bert Matthews (ARLP Rep. Founder and Managing Director of Bedarbidgal, Australian Wool Innovation), dan Edwina Sharrock (ARLP Rep. medical professional, Hunter New England). Acara seminar tersebut akan diselenggarakan pada:

Hari, tanggal : Rabu, 24 Mei 2017Waktu : Pukul 08.00 – 12.00 WIBTempat : Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad Jatinangor