Top Banner
21

Tarif Dan Utang Pajak

Dec 22, 2015

Download

Documents

nanda ms

materi pajak 1
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tarif Dan Utang Pajak
Page 2: Tarif Dan Utang Pajak

TARIF PAJAKTARIF PAJAK

Tarif pajak adalah dasar pengenaan pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. Tarif pajak biasanya berupa persentase (%). Salah satu unsur keadilan dalam pemungutan pajak bagi Wajib Pajak dalam pemungutan pajak bagi Wajib Pajak (WP) adalah tarif pajak yang besarnya harus dicantumkan dalam UU Pajak. Besarnya tarif pajak dalam UU Pajak tidak selalu ditentukan secara nilai persentase, namun bisa dengan nilai nominal.

Page 3: Tarif Dan Utang Pajak

�Mudahnya, tarif pajak adalah ketentuan besar kecilnya pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak terhadap objek pajak yang menjadi tanggungannya. tanggungannya.

� Semua jenis pajak mempunyai tarif yang berbeda-beda.

Page 4: Tarif Dan Utang Pajak

MACAMMACAM--MACAM TARIF PAJAKMACAM TARIF PAJAKMacam-macam tarif pajak diantaranya:

a. Tarif Proporsional ( sebanding )

b. Tarif Tetap

c. Tarif Progresif ( Meningkat )

d. Tarif Degresif ( menurun )

e. Tarif Advalorem

f. Tarif Spesifik

Page 5: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif Proporsional ( sebanding )Tarif Proporsional ( sebanding )

Yaitu tarif pajak yang persentasenya tetap meskipun terjadi perubahan dasar pengenaan pajak.

Contoh: Tarif PPNContoh: Tarif PPN

Dasar Pengenaan PajakTarif Pajak

Jumlah Pajak

Rp10.000.000,00 10% Rp1.000.000,00

Rp20.000.000,00 10% Rp2.000.000,00

Rp30.000.000,00 10% Rp3.000.000,00

Rp40.000.000,00 10% Rp4.000.000,00

Page 6: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif TetapTarif Tetap

Yaitu tarif pajak yang jumlah nominalnya tetap walaupun dasar pengenaan pajaknya berbeda/berubah, sehingga jumlah pajak yang terutang selalu tetap.

Dasar Pengenaan Pajak Jumlah Pajak

Rp10.000.000,00 Rp3.000,00

Rp20.000.000,00 Rp3.000,00

Rp30.000.000,00 Rp3.000,00

Rp40.000.000,00 Rp3.000,00

Page 7: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif Progresif ( Meningkat )Tarif Progresif ( Meningkat )

Yaitu tarif pajak akan semakin naik sebanding dengan naiknya dasar pengenaan pajak.

Macam Tarif Progresif

• Progresif-Proporsional;

• Progresif-Progresif;

• Progresif-Degresif.

Page 8: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif ProgresifTarif Progresif--ProporsionalProporsional

Dasar

Pengenaan

Pajak

Tarif PajakPeningka

tan TarifJumlah Pajak

Rp10.000.000s.d Rp10.000.000

= 10%-

Rp1.000.000

(10.000.000 x 10%)

Rp20.000.000

di atas

Rp10.000.000 s.d

Rp20.000.000 5%

Rp2.500.000

(10.000.000 x 10%

+ 10.000.000 x 15%)Rp20.000.000

= 15%+ 10.000.000 x 15%)

Rp30.000.000

di atas

Rp20.000.000 s.d

Rp30.000.000

= 20%

5%

Rp4.500.000

(10.000.000 x 10%

+ 10.000.000 x 15%

+ 10.000.000 x 20%)

Rp40.000.000

di atas

Rp30.000.000

= 25%

5%

Rp4.500.000

(10.000.000 x 10%

+ 10.000.000 x 15%

+ 10.000.000 x 20%

+ 10.000.000 x 25%)

Page 9: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif ProgresifTarif Progresif--ProgresifProgresif

DasarPengenaan Pajak

Tarif PajakPeningkatan Tarif

Jumlah Pajak

Rp10.000.000s.d Rp10.000.000 = 10%

-Rp1.000.000 (10.000.000 x 10%)

Rp20.000.000

di atas Rp10.000.000 s.d Rp20.000.000

5%Rp2.500.000(10.000.000 x 10%Rp20.000.000

Rp20.000.000 = 15%

5% (10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 15%)

Rp30.000.000

di atas Rp20.000.000 s.d Rp30.000.000 = 25%

10%

Rp5.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 15%+ 10.000.000 x 25%)

Rp40.000.000di atas Rp30.000.000 = 40%

15%

Rp9.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 15%+ 10.000.000 x 25%+ 10.000.000 x 40%)

Page 10: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif ProgresifTarif Progresif--DegresifDegresif

DasarPengenaan

PajakTarif Pajak

Peningkatan Tarif

Jumlah Pajak

Rp10.000.000s.d Rp10.000.000 = 10%

-Rp1.000.000 (10.000.000 x 10%)

Rp20.000.000

di atas Rp10.000.000 s.d Rp20.000.000

15%Rp3.500.000(10.000.000 x 10%Rp20.000.000

Rp20.000.000 = 25%

15% (10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 25%)

Rp30.000.000

di atas Rp20.000.000 s.d Rp30.000.000 = 35%

10%

Rp7.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 25%+ 10.000.000 x 35%)

Rp40.000.000di atas Rp30.000.000 = 40%

5%

Rp11.000.000(10.000.000 x 10%+ 10.000.000 x 25%+ 10.000.000 x 35%+ 10.000.000 x 40%)

Page 11: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif Degresif ( menurun )Tarif Degresif ( menurun )

Yaitu kenaikan persentase tarif pajak akan semakin rendah ketika dasar pengenaan pajaknya semakin meningkat.

Macam Tarif Degresif

• Degresif-Proporsional;

• Degresif-Progresif;

• Degresif-Degresif.

Page 12: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif DegresifTarif Degresif--ProporsionalProporsional

Dasar

Pengenaan

Pajak

Tarif PajakPeningkat

an TarifJumlah Pajak

Rp10.000.000s.d Rp10.000.000

= 25%-

Rp2.500.000

(10.000.000 x 25%)

Rp20.000.000

di atas

Rp10.000.000 s.d

Rp20.000.000 5%

Rp4.500.000

(10.000.000 x 25%Rp20.000.000Rp20.000.000

= 20%

5% (10.000.000 x 25%

+ 10.000.000 x 20%)

Rp30.000.000

di atas

Rp20.000.000 s.d

Rp30.000.000

= 15%

5%

Rp6.000.000

(10.000.000 x 10%

+ 10.000.000 x 20%

+ 10.000.000 x 15%)

Rp40.000.000

di atas

Rp30.000.000

= 10%

5%

Rp7.000.000

(10.000.000 x 25%

+ 10.000.000 x 20%

+ 10.000.000 x 15%

+ 10.000.000 x 10%)

Page 13: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif DegresifTarif Degresif--ProgresifProgresif

Dasar

Pengenaan

Pajak

Tarif Pajak

Peningk

atan

Tarif

Jumlah Pajak

Rp10.000.000s.d Rp10.000.000 =

40%-

Rp4.000.000

(10.000.000 x 40%)

Rp20.000.000

di atas

Rp10.000.000 s.d 5%

Rp7.500.000

(10.000.000 x 40%Rp20.000.000Rp10.000.000 s.d

Rp20.000.000

= 35%

5% (10.000.000 x 40%

+ 10.000.000 x 35%)

Rp30.000.000

di atas

Rp20.000.000 s.d

Rp30.000.000

= 25%

10%

Rp10.000.000

(10.000.000 x 40%

+ 10.000.000 x 35%

+ 10.000.000 x 25%)

Rp40.000.000

di atas

Rp30.000.000

= 10%

15%

Rp11.000.000

(10.000.000 x 40%

+ 10.000.000 x 35%

+ 10.000.000 x 25%

+ 10.000.000 x 10%)

Page 14: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif DegresifTarif Degresif--DegresifDegresif

Dasar

Pengenaan

Pajak

Tarif Pajak

Pening

katan

Tarif

Jumlah Pajak

Rp10.000.000s.d Rp10.000.000

= 40%-

Rp4.000.000

(10.000.000 x 40%)

Rp20.000.000

di atas

Rp10.000.000 s.d 15%

Rp6.500.000

(10.000.000 x 40%Rp20.000.000Rp10.000.000 s.d

Rp20.000.000

= 25%

15% (10.000.000 x 40%

+ 10.000.000 x 25%)

Rp30.000.000

di atas

Rp20.000.000 s.d

Rp30.000.000

= 15%

10%

Rp10.000.000

(10.000.000 x 40%

+ 10.000.000 x 25%

+ 10.000.000 x 15%)

Rp40.000.000

di atas

Rp30.000.000

= 10%

5%

Rp9.000.000

(10.000.000 x 40%

+ 10.000.000 x 25%

+ 10.000.000 x 15%

+ 10.000.000 x 10%)

Page 15: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif AdvaloremTarif Advalorem� Yaitu suatu tarif dengan persentase tertentu yang dikenakan atau ditetapkan pada harga atau nilai suatu barang.

Contoh:

PT SaKaWw mengimpor barang jenis XX sebanyak 1000 unit dengan harga per unit Rp190.000,00. Jika tarif bea masuk atas impor barang tersebut 10%, maka besarnya bea masuk yang harus di bayar?harus di bayar?

Nilai barang impor =1000 x Rp190.000

= Rp190.000.000

Tarif bea masuk 10%, maka:

Bea masuk yang harus dibayar =10%x Rp190.000.000

= Rp19.000.000

Page 16: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif SpesifikTarif Spesifik� Yaitu tarif dengan suatu jumlah tertentu atas suatu jenis barang tertentu atau suatu satuan jenis barang tertentu.

Contoh:

PT WaKS mengimpor barang jenis ZZ sebanyak 1000 unit dengan harga Rp150.000. Jika tarif bea masuk atas impor barang Rp100.000 per unit, maka besarnya bea masuk yang barang Rp100.000 per unit, maka besarnya bea masuk yang harus dibayar?

Jumlah barang impor = 1000 unit

Tarif Rp100.000/unit, maka:

Bea masuk yang harus dibayar = 1000 x Rp100.000

= Rp100.000.000

Page 17: Tarif Dan Utang Pajak

Tarif Pajak di IndonesiaTarif Pajak di IndonesiaDi Indonesia, sistem tarif pajak yang digunakan adalah:� Pajak Penghasilan menggunakan tarif progresif.

� Pajak Pertambahan Nilai menggunakan tarif proporsional.

� Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan menggunakan tarif bentham. (Tarif bentham yaitu tarif pajak yang memodifikasi tariff proporsional dengan memberikan jumlah tertentu sebagai batas tidak kena pajak yang tidak dikenakan pajak. Pajak hanya dikenakan atas jumlah yang melebihi batas tidak kena pajak.)

Page 18: Tarif Dan Utang Pajak

UTANG PAJAKUTANG PAJAK

Utang Pajak adalah pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam Masa Pajak, dalam Tahun Pajak atau dalam Bagian Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan Tahun Pajak menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Page 19: Tarif Dan Utang Pajak

Timbulnya Utang PajakTimbulnya Utang Pajak

� Pendapat Materiil

Timbulnya utang pajak yaitu saatdiundangkannya undang-undang pajak

� Pendapat Formil

Timbulnya utang pajak terjadi saatTimbulnya utang pajak terjadi saatdikeluarkannya surat ketetapan pajak olehpemerintah.

Page 20: Tarif Dan Utang Pajak

Cara Pengenaan Utang PajakCara Pengenaan Utang Pajak

� Stelsel Riil (Pengenaan di Belakang)

Merupakan cara pengenaan pajak didasarkan pada keadaan sesungguhnya (riil) atau nyata, yang diperoleh dalam suatu tahun pajak.

� Stelsel Fiksi (Pengenaan di Depan)� Stelsel Fiksi (Pengenaan di Depan)

Merupakan cara pengenaan pajak yang didasarkan atas suatu anggapan (fiksi) dan anggapan tersebut tergantung pada ketentuan bunyi undang-undang.

� Stelsel Campuran (Pengenaan Riil dan Fiksi)

Page 21: Tarif Dan Utang Pajak

Penghapusan Utang PajakPenghapusan Utang Pajak

� Pembayaran

� Kompensasi

� Kadaluwarsa

� Penghapusan