Top Banner

of 36

Tari Tunggal (Karina)

Oct 09, 2015

Download

Documents

Lusti Yani

nananana
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Tari Tunggal Jawa Tengah1. Tari Gambir Anom Jawa Tengah

Keterangan:

Tari Gambir Anom, sebuah tarian klasik dengan gaya lemah lembut. Setelah itu, mereka menarikan irama-irama yang sedikit rancak. Yang unik dari tarian ini adalah ikut sertanya para penonton atau tamu untuk menari bersama dengan penari Tayub. Tamu yang dipandang terhormat biasanya akan didaulat ikut menari dengan ditandai dikalungkannya sebuah sampur.

2. Tari Topeng Klana

Keterangan :

Tari topeng Klana adalah gambaran seseorang yang bertabiat buruk, serakah, penuh amarah dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsu, namun tarinya justru paling banyak disenangi oleh penonton. Sebagian dari gerak tarinya menggambarkan seseorang yang tengah marah, mabuk, gandrung, tertawa terbahak-bahak, dan sebagainya. Lagu pengiringnya adalah Gonjing yang dilanjutkan dengan Sarung Ilang. Struktur tarinya seperti halnya topeng lainnya, terdiri atas bagian baksarai (tari yang belum memakai kedok) dan bagian ngedok (tari yang memakai kedok).

3. Tari Menak Koncar

Keterangan :

Tari Menak Koncar adalah tari tunggal putra alus yang memiliki teknik gerak, irama gendhing tari yang rumit dengan vokabuler gerak yang bervariasi serta menampilkan karakter tari yang alus, luwes, dan lincah (cakrak). dengan penguasaan unsur wiraga, wirama dan wirasa dan Hastha Sawanda secara utuh dengan penjiwaan tari yang menyeluruh.

Jawa Timur1. Tari Kethek Ogleng

Keterangan :

Tari Kethek Ogleng ini dalam mengekspresikannya menggambarkan gerak-gerik sekelompok kera putih. Dalam tarian ini terlintas ungkapan kelincahan, kebersamaan, semangat, kelucuan dan atraktif. Iringannya menggunakan instrumen gamelan jawa, alat perkusi tradisional dan penggaran olah vokal yang tetap menghadirkan rasa dan nuansa kerakyatan.

2. Tari Beskalan

Keterangan :

Tari Beskalan Suatu bentuk tari gaya putri yang dipertunjukkan sebagai acara kedua setelah tarian pembukaan. Dasar tari terdiri dari rangkaian ragam gerak yang disebut Solah disusun dengan gerak penghubung tertentu yang disebut Sendi. Didalam menari tari beskalan ini kadang-kadang penarinya juga menyanyikan lagu-lagu daerah setempat. Tari putri yang bercorak demikian ternyata masih merata diseluruh jawatimur, dimana tarian ini berfungsi sebagai tari penghormatan kepada para tamu.

3. Tari Remo

Keterangan :

Tari Remo berasal dari Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Tarian ini berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, tarian ini diciptakan oleh warga yang perprofesi sebagai pengamen tari di kala itu, memang banyak profesi tersebut di Jombang, kini Tarian ini pada awalnya merupakan tarian yang digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, pada perkembangannya tarian ini sering ditarikan secara terpisah sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah. Tarian ini sebenarnya menceritakan tentang perjuangan seorang pangeran dalam medan laga. Akan tetapi dalam perkembangannya tarian ini menjadi lebih sering ditarikan oleh perempuan.

Jawa Barat 1. Tari Topeng

Keterangan :Berdasarkan sejarah teori awal munculnya tari topeng ke Jawa Barat (Priangan) ditetapkan sebagai awal perkembangan Tari Topeng Priangan. Bentuk pertunjukkan tari topeng dibedakan atas dua bentuk pertunjukan yaitu topeng Cirebon dan Topeng Priangan. Didalam pertunjukkan topeng Cirebon yang utuh, terdapat beberapa macam kedok bodor yang juga ikut ditampilkan, antara lain kedok tembeb, pentul dan dayun. Adapun bentuk pertunjukkan Tari Topeng Cirebon memiliki bermacam-macam bentuk.

2. Tari Kandangan

Keterangan :Tari Kandagan yaitu tari putri yang karakternya gagah, tari ini berupa tari perkembangan dari tari Renggarini di taun 1960 oleh tokoh pembaharu tari Sunda, Raden Tjetje Somantri. Dalam pertunjukannya, tari Kandagan dipertunjukkan tunggal, tetapi bisa juga ditarikan sejara berbarengan, tentu saja dengan karakter penari yang sama yaitu karakter gagah putri. Tari Kandagan mempunyai kekayaan gerak yang beragam yang dibangun oleh gerak pokok dan gerak peralihan. Selain dari itu, untuk belajar menari tari Kandagan dibutuhkan sikap dan gerak sebagai pola yang mendorong ke pertunjukannya. Seperti sikap kepala, badan, kaki, dan tangan.

3. Tari Jaipong

Keterangan :Tari Jaipongadalah pengembangan dan berakar dari Tarian Klasik "Ketuk Tilu". Sebagai tarian pergaulan, tari Jaipong telah berhasil dikembangkan oleh Seniman Sunda menjadi tarian yang memasyarakat dan sangat digemari oleh masyarakat Jawa Barat (khususnya), bahkan populer sampai di luar Jawa Barat. Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk TiluBali 1. Tari Panji Semirang

Keterangan :Tari Panji Semirang ini adalah tarian yang menggambarkan seorang putri raja bernama Galuh Candrakirana, yang menyamar menjadi seorang lelaki setelah kehilangan suaminya. Dalam pengembaraannya ia mengganti namanya menjadi Raden Panji. Otomatis, untuk tarian harus gagah, sama sekali tidak boleh ada keselip gerakan wanitanya. Tarian ini ditarikan oleh wanita, bukan laki-laki.

2. Tari Trunajaya

Keterangan :

Tarian ini berasal dari Bali Utara yang melukiskan gerak-gerik seorang pemuda yang menginjak dewasa dan sangat emosional. Tarian ini semula diciptakan oleh Pak Wandres dalam bentuk Kebyar Legong dan akhirnya disempurnakan oleh I Gde Manik. Tarian ini bisa juga kok ditarikan oleh perempuan. Gerakannya juga lumayan kompleks.

3. Tari Pendet

Keterangan:Tari Pendet pada awalnya merupakan tari pemujaan yang banyak diperagakan di pura, tempat ibadat umat Hindu di Bali, Indonesia. Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Lambat-laun, seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet menjadi "ucapan selamat datang", meski tetap mengandung anasir yang sakral-religius.

Tari Berpasangan Jawa Tengah1. Tari Karonsih

Keterangan :Tari Karonsih, melambangkan tari percintaan antara Dewi Sekartaji dengan Panji Asmarabangun.Tari berpasangan ini berasal dari Surakarta, dan biasanya di tarikan pada saat diadakan pernikahan.Sebelum pernikahan dimulai, biasanya penari pria akan membimbing pengantin dan keluarga menuju ke pelaminan. Dengan iringan Ladrang Temanten, penari dan pengantin serta keluarga berjalan bersama ke pelaminan. Nama tarian ini adalah CUCUK LAMPAH. Penari pria akan menari gila-gilaan atau hanya tayungan (berjalan pelan untuk penari putra alus dan gagah).

2. Tari Srikandi Mustakaweni

Keterangan :

Adalah tarian yang menggambarkan perang antara 2 orang wanita yang bernama Dewi Srikandhi dan Dewi Mustakaweni, tarian ini bertema heroik(kepahlawanan) dilakukan berpasangan wanita. Masing-masing memiliki karakter yang hampir sama yaitu sama-sama memiliki watak Putri Lanyap (bersifat tegas,tetapi kemayu) tokoh Srikandhi Mustakaweni ini adalah ceriwis dan memiliki suara agak cempreng.Tata rias dan busana yang digunakan tarian ini adalah tata RIAS BAKU yaitu rias yang tidak mengubah bentuk dan kostum yang digunakan oleh penari atau tidak boleh dikreasi.

3. Tari Bambang Cakil

Keterangan :

Tari Bambangan Cakil merupakan salah satu tari klasik yang ada di Jawa khususnya Jawa Tengah. Tari ini sebenarnya diadopsi dari salah satu adegan yang ada dalam pementasan Wayang Kulit yaitu adegan Perang Kembang. Tari ini menceritakan perang antara ksatria melawan raksasa.[Ksatria adalah tokoh yang bersifat halus dan lemah lembut, sedangkan Raksasa menggambarkan tokoh yang kasar dan bringas. Didalam pementasan wayang Kulit, adegan perang kembang ini biasanya keluar tengah-tengah atau di Pathet Sanga. Perang antara Ksatria (Bambangan) melawan raksasa ini sangat atraktif, dalam adegan ini juga bisa digunakan sebagai tempat penilaian seorang dalang dalam menggerakkan wayang.

Jawa Barat1. Tari Yapong

Keteragan :Asal usultari yapong bukan tari pergaulan seperti Jaipongan dan seperti jenis tari lainnya, yang berasal dari Jawa Barat, namun kemudian dalam perkembangan tariyapong kadang kala berfungsi sebagai tari pergaulan untuk mengisi acara menari sesuai permintaan karena tarian ini penuh dengan variasi.

2. Tari Topeng Kuncaran

Tari Topeng merupakan tarian tradisional yang berkembang di Cirebon, Jawa Barat. Disebut Tari Topeng karena para penari menutupi wajahnya dengan topeng ketika menari. Tari Topeng Kuncaran, merupakan sebuah tarian yang mengisahkan dendam kesumat seorang raja karena cintanya ditolak.3. Tari Merak

Keterangan :Tarian ini bercerita mengenai pesona merak jantan yang terkenal pesolek untuk menarik hati sang betina. Dengan menampilkan keindahan bulu ekornya yang panjang dan berwarna-warni sang jantan mencoba untuk menarik hati sang betina. Gerak gerik sang jantan yang tampak seperti tarian yang gemulai untuk menampilkan pesona dirinya yang terbaik sehingga sang betina terpesona dan melanjutkan ritual perkawinan mereka. Setiap gerakan penuh makna ceria dan gembira, sehingga tarian ini kerap digunakan sebagai tarian persembahan bagi tamu atau menyambut pengantin pria menuju pelaminan.

Bali 1. Tari Margapati

Keterangan :Tarian ini agak mirip dengan Panji Semirang. Tapi ceritanya berbeda. Tarian ini menggambarkan seorang pemuda yang sangat gagah berani dan pantang menyerah, dan dilukiskan sebagai raja binatang (Singa). Tarian ini memainkan mata. Banyak melototnya. Gerakannya tegas sekali. Margapati ini berasal dari kata mrega yang artinya binatang, dan pati yang artinya mati. Di tarian ini terdapat gerakan-gerakan yang mencerminkan bahwa si raja hutan sedang mengintai dan siap membinasakan mangsanya. Biasanya ditarikan oleh wanita.

2. Tari Legong Lasem (Kraton)

Keterangan :Tari ini sudah cukup banyak yang mulai mengenal. Tarian ini berkisah tentang keinginan Raja Lasem untuk meminang Rangkesari, putri kerajaan Daha (Kediri), namun ia berbuat tidak terpuji dengan menculiknya. Mengetahui adiknya di culik, Raja Kediri menyatakan perangdan berangkat ke Lasem. Sebelum berperang, adipati lasem harus menghadapi serangan burung garuda, namun Ia berhasil melarikan diri tetapi kemudian tewas dalam pertempuran melawan Raja Daha. Tari ini adalah tari klasiknya Bali.

3. Tari Cendrawasih

Keterangan :Tari Cendrawasih ini mungkin bisa dibilang satu tipe dengan tari Manukrawa, tapi bedanya ini ditarikan oleh perempuan yang sudah remaja atau dewasa. Tarian ini menggambarkan burung Cendrawasih yang bertebrangan menikmati alam bebas, riang gembira, bercanda, sambil memadu kasih. Tarian ini ditampilkan paling tidak dua orang.

Jawa Timur1. Tari Damarwulan

Keteragan :Tari Damarwulan atau dikenal juga dengan Teater Janger atau Jinggoan, adalah pertunjukan rakyat, sejenis dengan Ketoprak atau Ludruk. Damarwulan adalah satu konsep kesenian drama tari tradisional dari Banyuwangi, dimana semua tokoh yang terkait dituntut untuk bisa menari dan berperan, dan kesenian ini merupakan akulturasi antara kebudayaan Banyuwangi dan Bali. Nama Damarwulan diambil dari nama tokoh yang diperankan dalam kesenian ini yaitu Damarwulan atau Minakjinggo.

2. Tari Salipuk

Keterangan :Tari Salipuk adalah tarian asli dari kota Nganjuk, tarian ini ditarikan oleh sepasang muda mudi yang berarti tarian pergaulan Tari Salipuk adalah pengembangan dari Tari Tayub yang sebelumnya sudah ada di Nganjuk, Tari ini sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda yang berawal dari pengamen yang bernama Salipuk, pekerjaan setiap hari adalah berkeliling kampung untuk menghibur orang sambil membawa kendang. Meskipun tarian ini hanya melibatkan dua orang, tetapi atraksi tari ini membutuhkan tempat yang luas karena gerakannya sangat dinamis dan penarinya harus berlari kesana-kemari. Tari Salipuk menggunakan iringan musik tradisional Jawa dengan tembang khusus yang liriknya sesuai dengan jalan cerita tarian.

3. Tarian Gandrung Banyuwangi

Keterangan:Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju.

Tari Kelompok Jawa Tengah1. Tari Gambyong

Keterangan :Tari gambyong merupakan salah satu bentuk tari tradisional Jawa. Tari gambyong ini merupakan hasil perpaduan tari rakyat dengan tari keraton.fungsi tari gambyong dalam kehidupan masyarakat dulunya berfungsi sebagai pertunjukan hiburan bagi Sinuhun Paku Buwono keenam dan tari untuk penyambutan tari penyambutan ketika ada tamu kehormatan berkunjung ke Kesunanan Surakarta , sedangkan sekarang berkembang sebagai hiburan pertunjukan bagi masyarakat luas Biasanya, tari Gambyong dimainkan ketika warga Jawa Tengah menyelenggarakan pesta pernikahan adat. Sebagai promosi budaya Jawa Tengah, Gambyong juga seringkali dimainkan di beberapa daerah selain Surakarta.

2. Tari Bedhaya Ketawan

Keterangan :Bedhaya Ketawang dapat diklasifikasikan pada tarian yang mengandung unsur dan makna serta sifat yang erat hubungannya dengan : Adat Upacara(seremoni), Sakral, Religius, dan tarian Percintaan atau tari Perkawinan. Banyak tari Bedhaya yang hilang atau tidak tergali, disebabkan adanya larangan dari pihak kraton Surakarta bahwa tari dan karawitan milik kraton tidak diperbolehkan untuk dipelajari secara privat atau ditulis (didiskripsikan). Bila menginginkan belajar harus di dalam kraton, di samping itu ada peraturan yang membatasi bahwa yang boleh belajar tari hanyalah wanita yang belum menikah.

3. Tari Merak

Keterangan :Tari Merak merupakan salah satu ragam tarian kreasi baru yang mengekspresikan kehidupan binatang, yaitu burung merak. Tata cara dan geraknya diambil dari kehidupan merak yang diangkat ke pentas oleh Seniman Sunda Raden Tjetje Somantri. Tarian ini biasanya ditarikan berbarengan, biasanya tiga penari atau bisa juga lebih yang masing-masing memiliki fungsi sebagai wanita dan laki-lakinya. Iringan lagu gendingnya yaitu lagu Macan Ucul. Dalam adegan gerakan tertentu terkadang waditra bonang dipukul di bagian kayunya yang sangat keras sampai terdengar kencang, itu merupakan bagian gerakan sepasang merak yang sedang bermesraan.

Jawa Timur1. Tari Jejer Gandrung

Keterangan :Tari Jejer GandrungMerupakan salah satu kebudayaan tradisional yang ada di daerah Kabupaten Banyuwangi. Jejer Gandrung itu sendiri, Jejer berarti ditampilkan sedangkan Gandrung adalah senang. Sehingga tari jejer gandrung ini merupakan tari yang ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu atau undangan yang berkunjung ke Banyuwangi. Tari jejer gandrung berasal di daerah Kemiren yaitu didaerah kaki gunung Ijen. Tari ini dimainkan oleh beberapa remaja putri dengan serasi, elok dan menawan.

2. Tari Kuda Lumping

Keterangan :Tari Kuda Lumping. Tari ini lahir sebagai simbolisasi, bahwa rakyat juga memiliki kemampuan (kedigdayaan), dalam menghadapi musuh ataupun melawan kekuatan elit kerajaan, yang memiliki bala tentara. Selain itu, tarian ini juga menghadirkan hiburan yang murah meriah namun fenomenal kepada rakyat banyak.

3. Tari Reog Ponorogo

Keterangan :Tari Reog Ponorogo, merupakan tari daerah Jawa Timur yang menunjukkan keperkasaan, kejantanan dan kegagahan. Tari ini melibatkan sekurang-kurangnya sekitar 30 s.d. 45 penari. Tarian ini menggambarkan cerita istana raja milik ratu kerajaan Kediri. Dalam perjalanan dari kerajaan Bantarangin ke Kediri mengalahkan segerombolan harimau dan merak yang dipimpin oleh Singobarong. Penari utama memakai pakaian besar terbuat dari bulumerak dan memakai topeng kepala harimau. Berat topeng tersebut berkisar 40 sampai 50 kg dan didukung oleh sebuah tali yang digigit oleh gigi penari. Lainnya memakai topeng seperti setan.Tari reog ini berasal dari Ponorogo Jawa Timur.

Jawa Barat 1. Tari Ketuk Tilu Dari Sunda

Keterangan :Nama ketuk Tilu sendiri diambil dari salah satu pengiringnya yaitu boning yang dipukul sebanyak tiga kali sebagai isyarat bagi alat instrument lainnya untuk ikut dimainkan.Lirik yang digunakan untuk tarian ini terdiri dari pantun (kalimat dengan 2 kalimat pertama segaai sampiran/kulit dan 2 kalimat berikutnya sebagai isinya). Lirik ini biasanya dipersiapkan sebelum pertunjukan namun, tak jarang Ronggeng melantunkan lagu yang liriknya dibuat secara spontan. Tari Ketuk Tilu terbagi dalam tiga bagian.

2. Tari Kuda Renggong

Keterangan :Kuda Renggong merupakan salah satu seni pertunjukan rakyat yang berasal dari Sumedang. Kata "renggong" di dalam kesenian ini merupakan metatesis dari kata ronggeng yaitu kamonesan (bahasa Sunda untuk "ketrampilan") cara berjalan kuda yang telah dilatih untuk menari mengikuti irama musik terutama kendang, yang biasanya dipakai sebagai media tunggangan dalam arak-arakan anak sunat.

3. Tari Digenjring Bonyok

Keterangan :Genjring Bonyok berasal dari kata Genjring yang berarti waditra (sebuah instrument musik) berkulit, dan Bonyok yaitu nama suatu daerah di Desa Pangsor, Subang. Jadi Genjring Bonyok adalah kesenian dengan Genjring dari Bonyok.Tari Digenjring Bontok dimainkan oleh banyak penari secara ngaronyok (berkumpul), sehingga inilah yang menjadi awal mula Genjring Bonyok disebut. Waktu itu genjring yang digunakan hanya tiga buah dengan bentuk dan ukuran yang sama tetapi bunyinya berbeda, serta bedug dan terompet.

Bali1. Tari Manukrawa

Keterangan :Kalau merujuk pada kata manuk, pasti sudah bisa menebak bahwa tari ini berhubungan dengan burung. Tari ini menggambarkan sekelompok burung rawa-rawa yang sedang bercanda ria sambil mencari makan. Tari ini biasanya untuk anak kecil, bukan unuk dewasa. Secara, tarian ini ada jongkok-berdiri nya. Sebelumnya tari ini dulunya adalah bagian dari tari Sendratari Mahabrata. Tari ini harus dilakukan berkelompok.

2. Tari Puspanjali

Keterangan :Tari Puspanjali, tarian yang gemulai. Ini tarian penyambutan yang ditarikan oleh sekelompok puri. Gerakannya lembut, ritmis, dan dinamis. Tarian ini banyak mengambil inspirasi dari tarian-tarian upacara (rejang). Untuk tarian ini, memang gerakannya lembut, sangat feminim, bahkan lebih feminim daripada tari Pendet. Tari ini hanya sebentar durasinya. Bahkan mungkin yang paling cepat diantara tari-tari Bali lainnya. Kurang lebih 5 menit.

3. Tari Condong

Keterangan : Tarian ini cukup sulit dan durasinya juga cukup lama. Sekitar 11 menit, atau lebih. Tarian ini adalah tarian klasik Bali yang memiliki perbendaharaan gerak yang sangat kompleks yang menggambarkan seorang abdi Raja.