-
1
Macam-Macam Tanda Pengenal Dalam Pramuka A. Tanda Umum
Dipakai secara umum oleh semua anggota Gerakan Pramuka yang
sudah dilantik,
baik putra maupun putri. Tanda umum ini antara lain adalah:
1. Tanda pelantikan
Tanda pelantikan untuk putra
berupa bujur sangkar dengan warna
dasar coklat tua dan gambar lambang
gerakan pramuka berwarna kuning emas
di atasnya. Tanda ini dipasang di saku
sebelah kanan.
Sedangkan Tanda pelantikan
untuk putri berupa lingkaran dengan
warna dasar coklat tua dan lambang gerakan pramuka berwarna
kuning emas diatasnya.
Tanda ini dipasang pada ujung kerah baju sebelah kanan. (Lihat
gambar disamping).
2. Tanda Kepanduan sedunia (WOSM)
Tanda ini menunjukkan bahwa
pramuka Indonesia adalah anggota dari
WOSM (Organisasi Gerakan Pramuka
Sedunia). Tanda Kepanduan sedunia
putra berupa bujur sangkar berwarna
ungu dan lambang WOSM berwarna
putih diatasnya. Tanda ini dipasang di atas saku sebelah kiri di
atas tanda pengenal nama
diri.
Tanda kepanduan sedunia untuk putri berupa lingkaran berwarna
ungu dan gambar
lambang WOSM berwarna putih diatasnya. Tanda ini dipasang pada
ujung kerah baju
sebelah kiri (lihat gambar disamping)
3. Pita leher/Setangan Leher
Pita leher dipakai oleh pramuka putri. Dibuat dari kain berwarna
merah dan putih
dengan ukuran lebar 3,5 cm dan panjang 80 cm s.d. 110 cm
disesuaikan dengan usia.
Dikenakan melingkar di bawah kerah baju, diikat dengan simpul
mati, warna merah di
sebelah kanan.
Setangan Leher dipakai oleh pramuka putra. Dibuat dari bahan
berwarna merah
dan putih berbentuk segitiga sama kaki. Sisi panjang 90 cm 130
cm sesuai usia, dengan
Tanda Pelantikan Putra
Tanda Pelantikan Putri
Gambar 1. Tanda Pelantikan
Tanda WOSM Putra Tanda WOSM Putri
Gambar 2. Tanda Kepanduan Sedunia (WOSM)
-
2
sudut 90 (siku-siku). Panjang sisi setangan leher dapat
disesuaikan dengan tinggi badan
pemakai. Dikenakan dengan cincin (ring) setangan leher dikenakan
di bawah kerah baju.
Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna merah
putih tampak dengan jelas,
dan pemakaian tampak rapih
4. Tanda Topi
Tanda topi dipasang pada topi, bentuk dan pemasangan tanda topi
berbeda-beda
antara lain sebagai berikut: Tanda topi putra berbentuk segi
delapan dengan warna dasar
yang berbeda untuk tiap tingkat. Sedangkan untuk pembina tanda
topi berwarna kuning
emas tanpa dasar. (lihat gambar disamping). Tanda topi ini
dipasang pada baret atau topi
sebelah kiri.
Gambar 3. Stangan Leher Putra dan Pita Putri
Tanda Topi Putri
Siaga
Penggalang
Penegak
Pandega
PembinaPembina
Tanda Topi Putra
Siaga
Penggalang
Penegak
Pandega
Gambar 4. Tanda Topi (Tatop)
-
3
Tanda topi putri berbentuk lingkaran dengan warna dasar yang
berbeda untuk tiap
tingkat. Tanda topi pembina putri sama dengan tanda topi pembina
putra. Pemasangan
tanda topi putri adalah tepat ditengah-tengah topi. Khusus untuk
pembina dipasang di
sebelah kiri topi.
5. Tanda Harian
Tanda harian
berupa lambang tunas
kelapa berwarna kuning
emas (perhatikan gambar
disamping).
Tanda ini tidak
dipakai pada pakaian
seragam pramuka, tetapi
dipakai pada pakaian
yang digunakan untuk menghadiri suatu kegiatan. Cara penggunaan
dipasang pada kerah
jas, atau pada dada sebelah kiri (perhatikan gambar).
B. Tanda Satuan Tanda Satuan adalah Tanda Pengenal yang dapat
menunjukkan bahwa seorang
anggota Gerakan Pramuka tergabung dalam satuan atau kwartir
tertentu, mulai dari
satuan terkecil di gugus depan sampai satuan tingkat nasional.
Tanda satuan antara lain:
1. Lencana wilayah
Lencana Wilayah adalah lencana yang dapat memperlihatkan lambing
atau tanda
dari kwartir daerahnya. Lencana wilayah terdiri atas dua macam:
lencana tingkat
nasional, lencana tingkat daerah, yang disediakan untuk semua
anggota Gerakan Pramuka
Gambar 5. Tanda harian dan cara pemasangannya untuk putra dan
putri
Putra Putri
Lencana Wilayah Kwarda Jawa Timur
Lencana Wilayah Tingkat Nasional
Lencana Wilayah Tingkat Nasional
Khusus Kamabinas
Gambar 6. Berbagai macam lencana wilayah
-
4
di wilayah kwartir daerah yang bersangkutan. Tidak diadakan
lencana tingkat cabang,
ranting dan gugusdepan.
Lencana wilayah tingkat nasional dan tingkat daerah berbentuk
perisai, dengan
panjang sisi lurus mendatar 6 cm, panjang garis tinggi 8 cm.
Bagian yang melengkung
berjari-jari kelengkungan 4,2 cm, dengan pusat kelengkungan
berjarak 4 cm dari sisi
mendatar dan 1,8 cm dari sisi kiri/kanan.
Lencana wilayah untuk tingkat nasional berbentuk perisai,
berwana dasar hitam,
bergambar lambang Garuda Pancasila, yang warnanya sesuai dengan
ketentuan warna
dan perbandingan ukuran gambar lambing Garuda Pancasila. Pada
bagian atas lencana
wilayah tingkat nasional ini terdapat tulisan INDONESIA di atas
lambing Garuda
Pancasila.
Gambar, warna dan arti lencana wilayah untuk semua kwartir
daerah, dikeluarkan
dengan keputusan kwartir daerah, daerah yang bersangkutan.
Gambar lencana wilayah
untuk semua kwartir daerah diusahakan cukup menarik, sederhana,
serasi, dan indah,
tidak terlalu penuh gambar, memberi gambaran ciri khas daerah
atau lambing daerahnya,
dan diberi warna yang cukup serasi/selaras, dan tidak terlalu
banyak menggunakan
warna, sebanyak-banyaknya 4 warna tidak termasuk warna putih.
Pada sisi atas lencana
wilayah untuk semua kwartir daerah, dicantumkan nama daerahnya,
tanpa menyebut
daerah istimewa atau daerah khusus ibukota berwarna merah.
Lencana wilayah dipasang
di tengah lengan baju sebelah kanan, di bawah pita wilayah dan
pita nomor.
2. Pita Wilayah
Pita Wilayah (Lokasi) adalah pita kecil yang bertuliskan nama
wilayah kwartir
cabang atau tulisan KWARTIR DAERAH, atau tulisan KWARTIR
NASIONAL dan
lain-lain. Pita wilayah terdiri atas tiga macam, yaitu : Pita
wilayah tingkat nasional, Pita
wilayah tingkat daerah, dan Pita wilayah tingkat cabang. Tidak
diadakan pita wilayah
tingkat ranting dan gugusdepan.
Pita wilayah berbentuk segi empat dilengkungkan, dengan panjang
sisi lengkung
terluar maksimum 8 cm, jari-jari kelengkungan 10 cm, tinggi segi
empat 1,5 cm, atau
maksimum 2 cm untuk pita wilayah yang menggunakan dua baris
kata-kata. Pita wilayah
berwarna dasar putih dengan tulisan berwarna merah. Tinggi huruf
maksimum 8 cm,
disesuaikan dengan banyaknya baris dan panjangnya kata.
Tingkat Nasional Tingkat Daerah Tingkat Cabang Gambar 7.
Berbagai contoh pita wilayah
-
5
Pita wilayah untuk tingkat nasional, bertuliskan kata : KWARTIR
NASIONAL
atau MABINAS. Tingkat daerah, bertuliskan kata : KWARTIR DAERAH
(tanpa nomor
kwartir daerahnya) dan MABIDA. Tingkat cabang, ranting, desa dan
gugusdepan,
bertuliskan kata nama wilayah cabangnya secara lengkap. Tidak
digunakan pita wilayah
lainnya, selain tersebut di atas. Contoh : BANYUWANGI,
KOTAWARINGIN TIMUR,
OGAN KOMERING ULU, dan lain-lain.
Dalam menyebut nama wilayah daerah atau cabang, tidak perlu
menyebutkan
kata-kata : Daerah Tingkat I Propinsi, Daerah Tingkat
II/Kabupaten, atau Kotamadya,
Kota Administratif, Daerah Istimewa, Daerah Khusus Ibukota, dan
nomor kwartir daerah
serta nomor kwartir cabangnya. Untuk wilayah Kabupaten dan
Kotamadya yang
mempunyai nama sama, maka di muka nama wilayah dapat dibenarkan
menggunakan
singkatan KAB untuk Kabupaten dan KODYA untuk Kotamadya, contoh
: KAB.
MALANG dan KODYA MALANG, KAB. SEMARANG dan KODYA SEMARANG.
Pita wilayah dipasang di bagian atas lengan baju sebelah kanan,
kira-kira 1,5 cm
di bawah jahitan lengan atas.
3. Pita Nomor
Pita nomor berbentuk segi empat,
dengan tinggi 1,5 cm, dan panjang 3 cm.
Tinggi angka maksimum 1 cm. Dalam segi
empat tersebut terdapat angka yang diatur
sebagai berikut: Dua angka terdepan
merupakan angka kode ranting, yaitu angka 01, 02, 03, 04, dan
seterusnya. Dua angka
atau lebih dibelakangnya, yaitu: angka 00 untuk Andalan, Majelis
Pembimbing, dan Staf
Kwartir Ranting. Angka 01, 02, 03, 04 dan seterusnya,
menunjukkan nomor urut
gugusdepan di wilayah ranting yang bersangkutan, untuk para
anggota gugus depan dan
majelis pembimbing gugusdepan yang bersangkutan.
Nomor kode ranting dan gugus depan diatur oleh kwartir cabang
yang
bersangkutan. Nomor ganjil untuk gugusdepan putera dan nomor
genap untuk
gugusdepan puteri. Pita nomor berwarna dasar putih dengan angka
merah. Andalan, staf
kwartir, pamong satuan karya dan majelis pembimbing di tingkat
cabang, daerah dan
nasional tidak menggunakan pita nomor. Pita nomor dipasang di
bawah pita wilayah.
Gambar 8. Pita nomor gugus depan
-
6
4. Tanda Barung Siaga
Tanda Barung berbentuk segi tiga sama
sisi, dengan puncak di atas. Panjang sisi segi tiga
itu 4 cm. Tanda Barung tidak bergambar, polos,
berwarna menurut pilihan anggota barung yang
bersangkutan. Warna tanda barung diutamakan
mengambil warna dari Garuda Pancasila, yaitu
merah, putih, kuning, hijau dan hitam. Bila
diperlukan dapat mengambil warna lainnya.
5. Tanda Regu Penggalang
Tanda regu berbentuk bujur
sangkar, dengan panjang tiap sisinya 4
cm. Tanda regu bergambar sesuai
dengan pilihan anggota regu yang
bersangkutan. Tanda regu untuk: Regu
putera bergambar binatang atau siluet
(bayangan) binatang, Regu puteri
bergambar bunga atau siluet (bayangan) bunga. Warna dasar dan
warna gambar diatur
sehingga tampak sederhana, indah dan menarik.
6. Tanda Sangga Penegak
Tanda sangga berbentuk bujur sangkar,
dengan panjang tiap sisinya 4 cm. Tanda sangga
bergambar sesuai dengan pilihan anggota sangga
yang bersangkutan. Tanda sangga dapat
mengambil: nama tahap perjuangan bangsa
Indonesia, seperti Perintis, Pencoba, Penegas,
Pendobrak dan Pelaksana, dengan gambar dan warna seperti contoh
disamping. Angka
romawi sebagai nomor sangga, berwarna hitam diatas dasar
berwarna kuning. Gambar
siluet bunga berwarna hitam di atas dasar berwarna kuning
(khusus untuk sangga puteri).
Gambar lain yang diciptakan sendiri oleh sangga yang
bersangkutan.
7. Tanda Reka Pandega
Tanda Reka Pandega, berbentuk bujur sangkar,
dengan panjang sisi 4 cm. Tanda reka sama dengan tanda
sangga tersebut di atas, warna dasar coklat muda.
Gambar 9. Tanda Barung untuk Siaga
Gambar 10. Tanda Regu untuk Penggalang
Tanda Sangga Penegak Gambar 11. Tanda Sangga untuk Penegak
Tanda Reka Pandega
Gambar 12. Tanda Reka untuk Pandega
-
7
Tanda satuan terkecil (barung, regu, sangga, dan reka) dipasang
pada bagian atas lengan
baju sebelah kiri.
8. Tanda Satuan Karya (Saka)
Tanda saka berbentuk segi lima beraturan, dengan panjang tiap
sisi luarnya 5 cm,
dengan bingkai selebar 2 mm. Gambar, tulisan dan warna pada
tanda satuan karya
ditetapkan dengan keputusan tersendiri. Bentuk gambar lambing
tunas kelapa pada tanda
satuan karya harus sesuai dengan ketentuan mengenai lambang
tunas kelapa dan tidak
dibenarkan diubah. Gambar, tulisan dan warna pada tanda satuan
karya diusahakan agar
menarik, serasi, indah, dan tidak terlalu banyak menggunakan
warna, maksimum 4 warna
tidak termasuk warna putih. Contoh gambar tanda satuan karya
sebagai berikut:
Tanda saka dipasang di tengah lengan baju sebelah kiri pada
jarak 7 cm dari
jahitan lengan atas.
9. Tanda Krida
Tanda krida berbentuk bujur sangkar, dengan panjang sisinya 4
cm. Gambar,
tulisan dan warna pada tanda krida ditetapkan dengan keputusan
tersendiri. Tanda krida,
diusahakan: cukup menarik, sederhana, serasi dan indah, tidak
terlalu penuh gambar.
Memberi gambaran cirri khas bidang kegiatan krida yang
bersangkutan. Diberi warna
yang cukup serasi (harmonis). Tanda krida dipasang di bawah
tanda saka di lengan baju
sebelah kiri.
Saka Taruna Bumi
Saka Bhakti Husada
Saka Dirgantara
Saka Kencana
Saka Bahari
Saka Bhayangkara
Saka Wana Bhakti
Saka Wira Kartika
Gambar 13. Tanda Satuan Karya
-
8
C. Tanda Jabatan Tanda jabatan menunjukkan jabatan seorang
anggota pramuka dalam satuannya.
Tanda jabatan terdiri atas:
1. Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin dan Wakil Pemimpin (Barung,
Regu, dan
Sangga).
Tanda Pemimpin Barung Utama, Pemimpin Barung dan Wakilnya dibuat
dari
kain, berbentuk Janur (daun kelapa) berwarna hijau, tiap janur
berukuran panjang 5 cm
lebar 0,7 cm dan jarak tiap janur 0,5 cm. Pemimpin Barung Utama
memakai tiga helai
janur hijau, Pemimpin Barung memakai dua helai janur hijau,
Wakil Pemimpin Barung
memakai satu helai janur hijau.
Gambar 14. Contoh Tanda Krida
Tanda Pemimpin
Barung Utama Tanda Pemimpin
Barung
Tanda Wakil
Pemimpin Barung
Gambar 15. Tanda jabatan tingkat siaga
Tanda Pemimpin
Regu Utama Tanda Pemimpin
Regu
Tanda Wakil
Pemimpin Regu
Gambar 16. Tanda jabatan tingkat penggalang
-
9
Tanda Pemimpin Regu Utama (Pratama) Pemimpin Regu dan Wakilnya
sama
dengan di atas, dengan janur berwarna Merah. Pemimpin Utama
(Pratama) memakai tiga
helai janur merah, Pemimpin Regu memakai dua helai janur merah,
Wakil Pemimpin
Regu memakai satu helai janur merah.
Tanda Pemimpin Sangga Utama, Pemimpin Sangga dan Wakilnya sama
dengan
di atas, dengan janur berwarna kuning. Pemimpin Sangga Utama
memakai tiga helai
janur kuning, Pemimpin Sangga memakai dua helai janur kuning,
Wakil Pemimpin
Sangga memakai satu helai janur kuning.
Tanda Pemimpin Utama, Pemimpin, dan Wakil Pemimpin (Barung,
Regu, dan
Sangga) di pasang di saku sebelah kiri, di bawah tanda pengenal
nama diri.
2. Tanda Pembina dan Pembantu Pembina Siaga, Penggalang, Penegak
dan Pandega
Tanda Pembina diberikan kepada pembina pramuka yang telah lulus
dari Kursus
Mahir Lanjut (KML) atau Kursus Pembina Gudep. Tanda Pembina
berupa lencana
berbentuk bintang bersegi sepuluh. Di tengah bintang terdapat
lingkaran dengan lambang
tunas kelapa berlatar gambar tiga garis yang bertemu di pusat
lingkaran. Warna dari
lencana adalah kuning emas, sedangkan lingkaran di tengah warna
dasarnya mengikuti
aturan sebagai berikut:
Biru : pembina gugus depan
Hijau : pembina siaga
Merah : pembina penggalang
Kuning : pembina penegak
Cokelat : pembina pandega
Tanda Pemimpin
Sangga Utama Tanda Pemimpin
Sangga
Tanda Wakil
Pemimpin Sangga
Gambar 17. Tanda jabatan tingkat penegak
Gambar 18. Tanda jabatan pembina
-
10
Tanda pembantu pembina diberikan kepada pembina pramuka yang
telah lulus
dari Kursus Mahir Dasar (KMD). Tanda Pembantu Pembina sama
dengan Pembina hanya
warna dari lencana berwarna perak. Dan tidak ada Pembantu
Pembina Gugus Depan.
Tanda pembina dan pembantu pembina dipasang sebagai lencana di
saku sebelah
kiri terpasang pada kancing penutup saku.
3. Tanda Andalan dan Pembantu Andalan
Yang dimaksud Andalan adalah anggota Pramuka yang duduk sebagai
pengurus
mulai dari Kordinator Desa, Kwarran, Kwarcab, Kwarda dan
Kwarnas. Tanda andalan
berbentuk segi sepuluh. Dipusat lencana terdapat lingkaran yang
tepinya dibatasi oleh
buliran padi. Ditengah lingkaran terdapat gambar siluet tunas
kelapa. Warna dasar
lingkaran diatur sebagai berikut:
Ungu : Koodinator Desa
Cokelat tua : Andalan Ranting
Hijau : Andalan Cabang
Merah : Andalan Daerah
Kuning : Andalan Nasional
Gambar 19. Tanda jabatan pembantu pembina
Gambar 20. Tanda jabatan andalan
-
11
4. Tanda Korps Pelatih Pembina Pramuka
Korps Pelatih adalah ikatan persaudaraan dan wadah pembinaan
para Pelatih
Pembina Pramuka yang berpangkalan di Lembaga Pendidikan Kader
Gerakan Pramuka.
Tanda Korps pelatih adalah sebagai berikut:
Untuk anggota dewasa yang telah lulus dari Kursus Pelatih Dasar
berhak
mengenakan tanda pembantu pelatih. Dan anggota dewasa yang telah
lulus Kursus
Pelatih Lanjut berhak mengenakan tanda pelatih. Tanda Pembantu
Pelatih dan Tanda
Pelatih adalah sebagai berikut:
Warna dasar:
Hijau : Siaga
Merah : Penggalang
Kuning : Penegak
Gambar 21. Tanda jabatan korps pelatih
Gambar 22. Tanda jabatan pelatih
-
12
5. Tanda Pimpinan Saka/Pamong Saka
Anggota pramuka dewasa yang telah lulus dari kursus Pamong Saka
berhak
menggunakan Tanda Pamong Saka. Contoh Tanda Pamong saka adalah
sebagai berikut:
Warna dasar untuk tanda tersebut adalah:
Kuning : Tingkat Nasional
Merah : Tingkat Daerah
Hijau : Tingkat Cabang
Cokelat : Tingkat Ranting/Pamong Saka
6. Tanda Dewan Kerja
Tanda Dewan Kerja dikenakan oleh pengurus dewan kerja dari kewan
kerja
ambalan, dewan racana pandega, dewan kerja ranting, dewan kerja
cabang, dewan kerja
daerah, sampai dewan kerja nasional. Untuk masing-masing dewan
kerja diberikan warna
yang berbeda dengan ketentuan:
Gambar 23. Tanda jabatan pimpinan/pamong saka
Gambar 24. Tanda jabatan dewan kerja
-
13
Biru muda : Dewa Ambalan Penegak
Ungu : Dewan Racana Pandega
Cokelat tua : Dewan Kerja Ranting
Hijau muda : Dewan Kerja Cabang
Merah : Dewan Kerja Daerah
Kuning : Dewan Kerja Nasional
D. Tanda Kecakapan 1. Tanda Kecakapan Umum (TKU)
Tanda kecakapan umum diberikan kepada anggota pramuka yang telah
memenuhi
syarat-syarat kecakapan umum (SKU) sesuai dengan tingkatannya.
TKU terdiri atas TKU
untuk siaga (mula, tata, bantu), penggalang (ramu, rakit,
terap), penegak (bantara,
laksana) dan pandega. Adapun bentuk dari TKU adalah seperti pada
gambar di bawah ini.
a. TKU Siaga
TKU Siaga berbentuk jajaran genjang dengan siluet gambar mancung
(bunga
kelapa yang masih kuncup) berwarna putih dengan warna dasar
hijau. Tanda ini
dikenakan pada lengan sebelah kiri. Ada tiga tingkatan untuk
Siaga yaitu: siaga mula
(satu strip), siaga bantu (dua strip), dan siaga tata (tiga
strip).
b. TKU Penggalang
TKU Penggalang berbentuk balok (seperti tanda pangkat TNI)
bergambar siluet
manggar (bunga kelapa yang telah mekar) berwarna putih dengan
warna dasar merah.
Seperti TKU Siaga tanda ini juga dikenakan di lengan sebelah
kiri. Ada tiga tingkatan
Gambar 25. Tanda Kecakapan Umum Siaga
Gambar 26. Tanda Kecakapan Umum Penggalang
-
14
untuk Penggalang yaitu: penggalang ramu (satu balok), penggalang
rakit (dua balok), dan
penggalang terap (tiga balok).
c. TKU Penegak
TKU Penegak berbentuk trapesium dengan gambar siluet dua tunas
kelapa
berhadapan dan bintang berwarna emas diatasnya. Di bawah gambar
terdapat tulisan
BANTARA atau LAKSANA. Tanda ini dikenakan di bahu, dipasang pada
lidah bahu.
Ada dua tingkatan untuk Penegak yaitu: penegak bantara (warna
dasar hijau muda) dan
penegak laksana (warna dasar hijau tua).
d. TKU Pandega
TKU Pandega bentuknya sama dengan TKU
Penegak, hanya saja warna dasarnya coklat muda
dan tulisan PANDEGA di bawah lambang. Pandega
hanya memiliki satu tingkatan saja.
2. Tanda Kecakapan Khusus
Tanda kecakapan khusus diberikan kepada
anggota pramuka yang telah memenuhi syarat-syarat
kecakapan khusus (SKK). Untuk tingkat penggalang,
penegak dan pandekaTKK terdiri atas tiga tingkatan
yaitu: tingkat purwa, tingkat madya, dan utama.
Sedang untuk siaga hanya ada satu tingkat saja.
Gambar 27. Tanda Kecakapan Umum Penegak
Gambar 28. Tanda Kecakapan Umum Pandega
Gambar 29. Tanda Kecakapan Khusus
-
15
Untuk TKK siaga berbentuk segitiga samakaki terbalik dengan
sudut-sudut
membulat. Untuk tingkat penggalang tepi dari TKK berwarna merah
sedang untuk
penegak berwarna kuning. Sedangkan bentuknya untuk tingkat purwa
berbentuk
lingkaran, tingkat madya berbentuk bujur sangkar, dan tingkat
utama berbentuk segilima
(lihat gambar).
TKK dikelompokkan dalam empat kelompok bidang yaitu: bidang
patriotisme
dan seni budaya (warna dasar merah), bidang kesehatan dan
ketangkasan (warna dasar
putih), bidang ketrampilan tehnik pembangunan (warna dasar
hijau), bidang sosial,
perikemanusiaan, gotong royong, ketertiban masyarakat,
perdamaian dunia, dan
lingkungan hidup (warna dasar biru), dan bidang agama, mental,
moral spiritual,
pembentukan pribadi dan watak (warna dasar kuning). Untuk lebih
jelas lihat gambar.
Ada 10 TKK yang merupakan TKK wajib, maksudnya setiap anggota
pramuka
hendaknya berusaha minimal menguasai kecakapan yang disyaratkan
dalam TKK wajib
tersebut. TKK wajib antara lain: PPPK, Pengatur Rumah, Pengamat,
Juru Masak,
Berkemah, Penabung, Penjahit, Juru Kebun, Pengaman Kampung, dan
Gerak Jalan.
Gambar 30. 10 TKK Wajib
-
16
Gambar 31. Macam-macam Tanda Kecakapan Khusus
-
17
3. Tanda Kecakapan Pramuka Garuda
Tanda Kecakapan Pramuka Garuda diberikan kepada anggota pramuka
yang telah
memenuhi syarat-syarat kecakapan pramuka garuda. Tanda ini
berbentuk medali yang
dipakai dengan cara dikalungkan. Medali berbentuk segi lima
dengan bingkai warna
hitam dan gambar garuda di tengahnya.
Ada empat macam tanda pramuka garuda yaitu: tanda pramuka garuda
tingkat
siaga (warna hijau), pramuka garuda tingkat penggalang (warna
merah), pramuka garuda
tingkat penegak (warna kuning), dan tanda pramuka garuda tingkat
pandega (warna
coklat). Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar.
E. Tanda Penghargaan Tanda penghargaan diberikan kepada anggota
pramuka karena jasanya atau
karena keikutsertaannya dalam sebuah kegiatan. Tanda ini umumnya
berbentuk medali
atau pin. Adapun jenis penghargaan dapat dikelompokkan menjadi
tiga kelompok yaitu:
Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka untuk peserta didik, Tanda
Penghargaan Gerakan
Pramuka untuk orang dewasa, dan Tanda Penghargaan atas jasa yang
diberikan oleh
badan diluar Gerakan Pramuka.
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka
untuk
peserta didik, yaitu: Tanda Penghargaan (termasuk Tanda Ikut
Serta Bakti Gotong
Royong, Tanda Ikut Serta Kegiatan dan lain-lainnya), Bintang
Tahunan, Lencana
Wiratama, dan Lencana Teladan
Gambar 32. Tanda Kecakapan Pramuka Garuda
-
18
Tanda Pengenal yang termasuk Tanda Penghargaan Gerakan Pramuka
untuk
orang dewasa, yaitu: Bintang Tahunan, Lencana Pancawarsa,
Lencana Wiratama,
Lencana Jasa (Dharma Bakti, Melati, dan Tunas Kencana).
Tanda Pengenal termasuk Tanda Penghargaan atau jasa dari badan
di luar
Gerakan Pramuka, misalnya dari Organisasi Kepramukaan maupun
badan lainnya, di
dalam atau di luar negeri sepanjang hal-hal tersebut tidak
bertentangan dengan Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka, serta peraturan
perundang-
undangan Negara Republik Indonesia yang berlaku, pemerintah
negara lain, dan
pemerintah Republik Indonesia.
Gambar 34. Macam-macam Tanda Penghargaan
Gambar 33. Bintang Tahunan, Tiska, dan Tigor
-
19
F. Lain-Lain Apabila seorang Pembina Pramuka telah menyelesaikan
masa pemantapan KML,
maka akan dikukuhkan sebagai Pembina Mahir dan kepadanya
disematkan selendang
mahir dan diberikan pita mahir sesuai dengan golongan satuan
yang dibinanya.
Selanjutnya Ketua Kwartir Cabang memberikan Ijasah/ sertifikat
Pembina
Pramuka atas rekomendasi Ketua Lemdikacab.
Dibawah ini gambar pita mahir sesuai golongannya :
Cara memakai Selendang dan Pita Mahir.
1. Pita Mahir dipakai melingkar dibawah kerah baju dan setangan/
pita leher.
2. Selendang mahir dikenakan melintang kanan dan kiri serta
lipatan selendang
dimasukan dibawah deck/ lidah bahu. Letak selendang diatur
secara simetris, dengan
setangan leher tetap tampak di atasnya. ( Lihat gambar )
Gambar 35. Pita Mahir
Gambar 36. Selendang Mahir dan cara pemakaiannya
-
20
Penggunaan Selendang dan Pita Mahir :
3. Pita Mahir digunakan setiap mengikuti kegiatan
Kepramukaan.
4. Selendang Mahir digunakan pada saat Upacara Kegiatan Orang
Dewasa ( Binawasa
seperti Up. Pembukaan kursus dll.) dan Pelantikan,. Termasuk
ketika melantik
peserta didiknya.
Arti Kiasan Selendang Mahir :
1. Lidah api: Menunjukan bahwa Seorang Pembina mahir selalu
bersemangat dalam
membina dan menjadi juru penerang bagi peserta didiknya dan
dimanapun mereka
berada.
2. Jantung: Selama Jantung masih berdetak di dada, seorang
Pembina Mahir selalu
tetap mengabdikan diri dengan Ikhlas Bakti Bina Bangsa Ber Budi
Bawa Laksana.
3. Senjata/ Keris: Seorang Pembina Mahir memiliki Sumber Daya
dan cara pemikiran
yang selalu tajam serta tanggap dengan lingkungannya.
4. Warna Ungu: kehebatan, keutamaan.