Top Banner
Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 PATOLOGI 2 Suyanto MODUL KEGIATAN BELAJAR I PATOGENESIS & PATOFISIOLOGI KELAIANAN STRUKTUR & FUNGSI TUBUH MANUSIA Tahap Kematian Jaringan dan Nekrosis Sel, Kelainan Kongenital dan Keturunan Kelainan Sirkulasi, Cairan Tubuh dan Asam Basa SEMESTER 3
23

Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Jan 16, 2017

Download

Health & Medicine

pjj_kemenkes
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening(AIPHSS)

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga KesehatanBadan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia

Jakarta 2015

PATOLOGI 2

Suyanto

MODUL

KEGIATAN BELAJAR IPATOGENESIS & PATOFISIOLOGI KELAIANANSTRUKTUR & FUNGSI TUBUH MANUSIA

Tahap Kematian Jaringan dan Nekrosis Sel, Kelainan Kongenital dan Keturunan Kelainan Sirkulasi, Cairan Tubuh dan Asam Basa

SEMESTER 3

Page 2: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

i

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Patologi 2.

Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini.

Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadi media yang dapat meningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan.

KataPengantar

Tim Penyusun

Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan

Page 3: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

1

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Daftar IstilahBagian Distal : Bagian yang lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh: Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.

Diferensiasi sel : Proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus. berubah dari sel sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis sel yang rumit. Drainage : Pengaliran cairan keluar tubuh, seperti cairan eksudat atau nanah

Mongoloid : Kelainan kromosom ditandai tubuh pendek, mental terbelakang, mata sipit, lidah tebal.

Permeabilitas : Sifat atau kemampuan dari membrane untuk dapatdilewati oleh suatu zat.

Skizofrenia : Gangguan jiwa psikotik dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi.

Sitotoksik : Senyawa yang dapat bersifat toksik maupun sebagai obat untuk menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan sel tumor yang ada di dalam tubuh.

Page 4: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

2

Pendahuluan

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Saudara para mahasiswa yang berbahagia, tentu sudah siap untuk melanjutkan perkuliahan jarak jauh...

Gambar : cairan

A. Rasional dan Deskripsi singkat

Berikut ini kita akan mempelajari materi yang sama penting dan menariknya dibanding materi yang telah lalu. Kita akan membahas tentang tahap kematian jaringan dan nekrosis sel. Akan kita bahas bagaimana sebuah jaringan atau sel tubuh manusia menjadi mati dan kemudian rusak.

Jika Saudara perhatikan beberapa pasien yang mendapat pelayanan kesehatan,sering dijumpai memilikikelainan kongenital dan penyakit keturunan. Kelainan kongenital yang diperoleh sejak dalam kandungan dan penyakit yang diperoleh karena faktor herediter begitu banyak jenisnya. Oleh karena itu Saudara harus mempelajari dan memahaminya dengan baik.

Kemudian dalam modul ini juga dibahas tentang kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa. Materi ini juga begitu komplek dan dilapangan banyak dialami oleh pasien seperti pengerasan pembuliuh darah, edema, dehidrasi dan kejadian peningkatan keasaman tubuh (acidosis).

Page 5: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

3

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .B. Relevansi

Baiklah para mahasiswa yang budimanUntuk memudahkan Saudara dalam mempelajari modul ini, maka alokasikan untuk waktu yang disediakan yaitu minggu ke 5 s.d minggu ke 8 semester II yang dikemas dalam 3 kegiatan belajar sebagai berikut:

Kegiatan belajar 1: Tahap kematian jaringan dan nekrosis selKegiatan belajar 2: Kelainan kongenital dan keturunanKegaitan belajar 3: Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa

Saudara para mahasiswa...

Kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sangat diperlukan bagi Saudara agar dapat memberikan perawatan pada pasien dengan sebaik baiknya.Begitu banyak kejadi kematian jaringan dan nekrosis sel yang dialami pasien kita jumpai sehari. Begitu juga kelainan kongenital dan penyakit keturunan serta kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa.

Ilmu dan kompeten yang akan Saudara peroleh dari modul ini merupakan salah satu modal dasar bagi seorang perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien. Sebab pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan pada kasus kelainan kelainan tersebut pasti menggunakan dasar dasar ilmu patologi agar tindakan yang diberikan pada pasien dipertanggung jawabkan.

Hal penting lainnya yaitu, selain Saudara akan mampumerawat pasien dengan dasar ilmu yang kuat, Saudara juga akan mampu melakukan tindakan kolaboratif dengan tim kesehatan lain seperti dokter dan petugas laboartorium.

Gambar : merawat pasien

Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:1. Memahami proses kematian jaringan dan nekrosisi sel2. Membedakan kelainan kogenital dan penyakit keturunan3. Mengenal kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa

Page 6: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

4

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Selamat belajar, semoga berhasil

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .C. Petunjuk belajar

Saudara sekarang sudah mengetahui hal hal penting yang akan diperoleh dari modul ini. Maka agar dapat menghasilkan pembelajaran yang maksimal perhatikanlah petunjuk belajarnya.Saat mempelajari modul ini diharapkan Saudara memperhatikan langkah langkah belajar berikut ini:1. Kenali dan fahami berbagai istilah yangdigunakan2. carilah contoh kejadian atau penyakit yang ada disekitar Saudara3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik.4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.

Semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari modul ini dansemoga modul ini dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang professional, Amin...

Page 7: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

5

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 Saudara diharapkan mampu:Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

KegiatanBelajar 1

Tujuan Pembelajaran Umum

Tujuan Pembelajaran Khusus

Kegiatan belajar 1 yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentanga. Pengertian kematian jaringanb. Patofisiologinekrosisdanapoptosisc. Jenis nekrosis

Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 1 Saudara diharapkan mampu:a. Memahami pengertian kematian jaringanb. Menguraikanpatofisiologikematianjaringan:nekrosis&apoptosisc. Membedakan berbagai jenis nekrosis

Gambar : Necrosis dan apoptosis

Pokok-pokok Materi

TAHAP KEMATIAN JARINGAN DAN NEKROSIS SEL

Saudara para mahasiswa yang budiman,...Saudara para mahasiswa yang saya banggakan,...Sebelum kita mulai membahas kegiatan belajar 1 ini sebaiknya Saudara baca dulu tujuannya agar apa saja dan bagaimanakah kita mempelajari materi perkuliahan ini dapat Saudara fahami.

Mari kita mulai membahas materi kegiatan perkuliahan ini...

Page 8: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

6

1. Nekrosis

a. PengertianNekrosis adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang fatal pada sel tersebut sehingga tidak dapat pulih kembali (Ireversible). Nekrosis juga disebut kematian sel (celluler death) yang dapat terjadi pada seluruh tubuh (somatic death) atau terbatas mengenai suatu jaringan hanya pada sel-sel tertentu saja.

b. EtilogiNekrosis disebabkan oleh

Ishkemi yaitu suplai oksigen dan makanan untuk sel atau jaringan terputus. Sebagai contoh decubitus yang terjadi akibat terhambatnya aliran darah karena adanya tekanan dari tubuh pasien terhadap pembuluh darah saat berbaring lam (bed rest). Jika tekanan tersebut berlangsung selama 2 jam maka aliran darah didaerah tersebut tidak lancar sehingga daerah tidak dapat disuplai. Akibatnya muncul tanda tanda iskemia. Perhatikan perkembangan kulit yang mengalami iskemia (tanda panah hijau) dan akhirnya nekrosis (tanda panah kuning) pada gambar berikut ini

UraianMateri

Pengertian kematian jaringan atau nekrosis adalah: Kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi tertentu dalam tubuh. Kematian sel terjadi karena adanya jejas, cidera atau kejadian yang bersifat patologis. Selain itu kematian sel dapat dilakukan oleh dirinya sendiri, seperti pada sel yang telah mencapai masa hidup tertentu akan mati dengan cara menghancurkan dirinya sendiri (bunuh diri/suicide). Kematian sel seperti ini disebut apoptosis

A. Kematian Jaringan

Gambar : kematian jaringan

Para mahasiswa...Kita sekarang kita uraikan apa dan bagaimana kematian jaringan terjadi

1.

Page 9: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

7

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Gambar : komunikasi

Agens biologik. Nekrosis dapat terjadi akibat toksin bakteri yang membuat kerusakan dinding pembuluh darah dan thrombosis.

Agens Kimia. Kejadian diawali dengan adanya gangguan osmotik sel yang akhirnya berakibat nekrosis. Agen kimia bersumber dari luar/ eksogen dan dari dalam/ endogen. Sebagai contoh agen kimia endogen yaitu pada wanita hamil yang mengalami keracunan kehamilan (toxemia gravidarum). Contoh lain pasien gagal ginjal dapat mengami keracunan ureum yang disebut uremi. Sedangkan untuk agen eksogen contohnya gas chloroform, jika dihirup tidak merusak paru-paru tetapi setelah diserap tubuh dapat merusak hati. Contoh lain premium jika terkena kulit tidak akan merusaknya, tapi jika diserap oleh kulit akan mengganggu sel darah merah yang berakibat anemia.

Agenfisik:Kerusakanselterjadikarenaprotoplasmamengalamikerusaakan,sehinggatimbulkekacauantatakimiasel.Jenisagenfisikantaralain:Trauma,suhuekstrimbaikpanas atau dingin, listrik, cahaya matahari dan radiasi.

Kerentanan (Hypersensitif) : Reaksi imunologik yang terjadi pada tubuh akan menimbulkan kerentanan jaringan akibatnya akan mengalami kematian jaringan atau sel.

2.

3.

4.

5.

Page 10: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

8

1. Berikan contoh agen kimia endogen dan eksogen penyebab nekrosis selain yang ada dimodul ini.2. Sebutkan 3 etiologi nekrosis serta contohnya

TugasMandiri 1

Page 11: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

9

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

c.PatofisiologinekrosisLisososm sel yang mengalami cidera akan hancur dan menghasilkan enzim katalitik yang akan mencerna sel itu sendiri yang disebut autolisis. Sel yang matidapat juga dicerna oleh enzim yang berasal dari lisosom sel leukosit yang datang kedaerah dan disebut heterolisis. Selain itu nekrosis juga dapat terjadi akibat denaturasi protein(perubahan protein) dalam sel sehingga sel mati.

d. Jenis nekrosisMorfologi / tampilan nekrosis tergantung dari proses yang berperan. Jika denaturasi protein lebih berperan, terjadilah nekrosis koagulativa. Sebaliknya, jika enzim katalitik lebih berperan maka terjadi nekrosis liquefaktif atau nekrosis koliquativa.

Kita lanjutkan uraian tentang nekrosis

Virus herpes Herpes pada kulit

Berikut ini diuraikan beberapa jenis nekrosis:

a. Nekrosis KoagulativaBentuk sel normal dan susunan jaringan masih jelas sedikit lunak. Sebagai contoh Gumma yang terbentuk pada sipilis stadium III.

b. Nekrosis liquefaktif: Pada nekrosis ini terlihat jaringan mencair seperti pada nekrosis otak atau nekrosis kista.Ciri- Ciri/ Tanda-Tanda Nekrosis Liquefaktif.1. Piknosis (pyknosis) : Inti sel menyusut hingga mengkerut dan berwarna gelap.2. Karioreksis (karyorrhexis)Membran nukleus robek, inti sel hancur sehingga membentuk fragmen-fragmen yang tersebar dalam sel.3. Kariolisis (karyolisis) : Inti sel tercerna sehingga hilang.

Page 12: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

10

2. Apoptosis

c. Nekrosis Lemak yaitu nekrosis yang terjadi akibat trauma pada jaringan lemak

d. Nekrosis GangrenosaGangrenadalahkematianjaringanyangluasdandisertaiinvasikumansaprofit.Jaringanpadanekrosismenjadibusukakibatkumansaprofittersebut.KumansaprofitClostridiumperfringenshanya tumbuh baik pada jaringan yang mati, maka gangren hanya dapat terjadipadabagiannekrotik.Gangrendapatdiklasifikasikanmenjadibeberapajenis,yaitu: Gangren kering, Gangren basah, Gangren gas dan . Gangren diabetik

Gangren kering dimulai pada bagian distal ekstremitas yang mengalami iskemia. Lokasi yang sering terjadi pada jari kaki dan kaki pasien lansia karena arteriosklerosis.Ganggren kering terjadi bila pada jaringan hanya terdapat sedikit cairan,jugadi tempat-tempat yang mudah terjadi penguapan atau tempat dengan drainage yang baik.Bagian yang terkena kering, menyusut dan gelap hitam.Warna gelap itu adalah karena pembebasan hemogloblin sel darah merah.Coba Saudara perhatikan perbedaan antara gangren basah dan gangren kering pada gambar di bawah ini

Sakit kepala sebagai gejala penyakit

e. Nekrosis Kaseosa:Paling sering ditemukan pada infeksi tuberculosis. Istilah kaseosa berasal dari gambaran makroskopik yaituwarna putih, seperti keju di daerah nekrotik. Sel-sel nekrotik akanhancur tetapi pecahan-pecahan sel nya tetap ada selama betahun-tahun.

Perbedaan antara apoptosis dengan nekrosis yaitu: Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis adalah kematian sel yang melibatkan sekelompok sel. Pada apoptosis sel akan dimakan oleh sel yang berdekatan atau yang berbatasan langsung dengannya dan beberapa makrofag, sedangkan pada nekrosis akan dimakan oleh makrofag.

Page 13: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

11

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

a. Penyebab Fisiologik seperti yang terjadi pada kematian sel jaringan endometrium dan prostat pasien usia lanjut.b. Penyebab Patologik misalnya radiasi atau obat sitotoksik yang menyebabkan sel membunuh dirinya sendiri melalui apoptosis dan dapat mengakibatkan malformasi berupa keganasan ( maligna).

Berikut ini adalah gambaran terjadinya nekrosis dan apoptosis.

Gambar : Proses apoptosis

Nah, ...Agar lebih jelas lagi, berikut ini dijabarkan lebih detail perbedaannya

Apoptosis

Kematian diprogram oleh selSel tetap ukurannyaPembersihan berlangsung cepatSel sekarat akan ditelan fagosit karena ada sinyal dari selNon-lisisSel tetangga tetap hidup normal

Baiklah Saudara para mahasiswa,.. Berikut ini tugas mandiri yang harus saudara kerjakan agar dapat memahami materi ini lebih baik lagi.

Nekrosis

Kematian oleh faktor luar selSel membengkakPembersihan debris oleh fagosit dan sistem imun sulitSel sekarat tidak dihancurkan fagosit maupun sistem imunLisis selMerusakseltetangga(inflamasi)

Page 14: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

12

Berbagai jenis nekrosis dapat dijumpai. Tugas Saudara adalah carilah pasien kemudian amati nekrosis yang ditemukan, catat tanda tandanya dan tentukan jenis nekrosisnya.

TugasMandiri 2

Pasien Tanda tanda Jenis nekrosis

1.

2.

3.

Page 15: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

13

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

c. Livor Mortis (lebam mayat) : Terjadi 30 menit setelah kematian dan mencapai puncaknya setelah 6 hingga 10 jam.Lebam mayat akan mudah terlihat pada tubuh bagian bawah sebagaimana diperlihatkan pada gambar di bawah ini.

Gambar : Livor Mortis (Lebam Mayat)

Setelah mengalami kematian, maka kematian bukanlah akhir dari proses dalam tubuh. Tubuh akan terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh :Suhu lingkungan sekitar,suhu tubuh saat terjadi kematian dan ada tidaknya infeksi umum.

Berikut ini adalah perubahan sel yang terjadi setelah kematiana. Autolisis yaitu sebuah proses dimana jaringan yang mati dihancurkan oleh enzim dari lisosom. Tubuh yang mati akan mencair, kecuali jika dilakukan pengawetan atau pendinginan.b. Rigor Mortis (kaku mayat). Terjadi 2 sampai 4 jam setelah kematian dan mencapai puncak setelah 48 jam selanjutnya menghilang selama 3 sampai 4 hari. Gambar berikut ini memperlihatkan sesosok mayat yang mengalami rigor mortis.

3. Postmortal

Gambar : Rigor mortis (kaku mayat)

Page 16: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

14

d. Algor Mortis: Terjadi 24 sampai 48 jam setelah kematian dimana suhu tubuh menjadi dingin sesuai suhu lingkungan akibat proses metabolisme terhenti. Di lingkungan yang dingin maka akan lebih cepat dingin, tetapi dilingkungan yang panas akan lebih lambat.

e. Pembusukan : Terjadi 1 sampai 2 minggu setelah kematian. Ditandai kulit kehijauan dan jaringan tubuh hancur karena invasi bakteri.

Para mahasiswa yang budiman,..Untuk mengakhiri uraian materi kegiatan belajar 1 ini, kerjakanlah tugas mandiri berikut agar Saudara menjadi lebih faham.

Page 17: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

15

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

1. Jelaskan tanda tanda postmortal algor mortis yang dapat dijumpai pada tubuh.2. Jelaskan tanda tanda postmortal livor mortis yang dapat dijumpai pada tubuh.3. Jelaskan tanda tanda postmortal rigor mortis yang dapat dijumpai pada tubuh.

TugasMandiri 3

Page 18: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

16

Pengertian kematian jaringan atau nekrosis adalah: Kematian sekelompok sel atau jaringan pada lokasi tertentu dalam tubuh. Adapun jenis nekrosis terdiri dari: Nekrosis koagulativa, nekrosis liquefaktif , nekrosis lemak , nekrosis gangrenosa, nekrosis Kaseosa:Nekrosis dan apoptosis berbeda. Perbedaan antara apoptosis dengan nekrosis yaitu: Apoptosis adalah kematian sel per sel, sedangkan nekrosis adalah kematian yang melibatkan sekelompok sel.

Tahapan posmortal yaitu:Autolisis, Rigor Mortis (kaku mayat); Terjadi 2 s/d 4 jam setelah kematian, Livor Mortis (lebam mayat) : Terjadi 30 menit setelah kematian , Algor Mortis yaitu kondisi suhu mayat menjadi dingin setelah 24 s.d 48 jam setelah kematian, Pembusukan yang terjadi setelah 1 s.d 2 minggu setelah kematian.

Rangkuman

Page 19: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

17

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Setelah mempelajari tugas belajar 2, kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri agar diketahui penguasaan Saudara terhadap materi yang telah dipelajari.

Seorang pendaki gunung yang tersesat diketemukan telah meninggal dunia. Diperkirakan telah meninggal 10 jam yang lalu karena pada tubuhnya ditemukan tanda postmortal:a. Livor mortisb. Rigor mortisc. Autolisisd. Algor mortise. Pembusukan

Seorang pendaki gunung yang tersesat diketemukan telah meninggal dunia. Diperkirakan telah meninggal antara 24 jam yang lalu karena pada tubunya ditemukan tanda postmortal:a. Livor mortisb. Rigor mortisc. Autolisisd. Algor mortise. Pembusukan

ematian sel terjadi satu persat. Kemudian sel yang telah mati akan dimakan oleh sel yang berdekatan atau yang berbatasan langsung dengannya dan beberapa makrofag adalahdefinisidari:a. Apoptosisb. Nekrosisc. Postmortald. Gangrene. Piknosis

Piknosis, Karioreksis dan Kariolisis adalah tanda tanda nekrosis:a. Kaseosab. Lemakc. Gangrenosad. Koagulativae. Liquefaktif

Proses morfologi nekrosis tergantung dari proses yang berperan, jika denaturasi protein lebih berperan, terjadilah proses nekrosis yang disebut nekrosis koagulativa. Sebaliknya, jika pencernaan oleh enzim katalitik lebih berperan maka yang terjadi adalah nekrosisa. Kaseosab. Lemakc. Gangrenosad. Koagulativae. Liquefaktif

TestFormatif

1.

2.

3.

4.

5.

Page 20: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

18

DAFTAR PUSTAKA

Adam, Syamsunir., 1995, Dasar Dasar Patologi – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Gibson, J.M., 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern – untuk perawat , EGC, Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta

Himawan sutisna.1996. Kumpulan Ku liah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakar-taKumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1. Jakarta: EGC.

Price,SylviaA.Wilson,LorraineM.2006.PatofisiologiKonsepKlinisProses-ProsesPen-yakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC

Page 21: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

19

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

TES FORMATIF MODUL 2KEGIATAN BELAJAR 1

1. A

2. D

3. A

4. E

5. E

Kunci Jawaban

Page 22: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan

20

DaftarGambar

http://farm4.static.flickr.com/3153/2331528304_e8b023abe9.jpg

http://hanggoro_rinonce.blog.ugm.ac.id/files/2014/09/Pleksus-Meissner-S-100.png

http://hanggoro_rinonce.blog.ugm.ac.id/files/2014/05/nekrosis-lemak-dengan-ghost-cell.jpg

http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Abdullah%20Fauzi%20Go-fur/Water.jpg

http://3.bp.blogspot.com/-ZyZPlWEq29U/UqSI3KYhdKI/AAAAAAAAAB4/8e9ElLuSb-gw/s1600/3709313.jpg

http://i.ytimg.com/vi/4wPlw_Bdz7Q/maxresdefault.jpg

http://2.bp.blogspot.com/_F1w6HVvyob4/S0_hHD1sp0I/AAAAAAAAABE/cWTE-_fq1h8/s1600-h/mutation.jpg

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/Bone_marrow_embolus.jpg

http://i.ytimg.com/vi/W1EepJM8MkM/maxresdefault.jpg

Page 23: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel

21

Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan

Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama DenganAustralia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)

2015