Top Banner
Edisi Januari 2015 No 140 Tahun XV Trimingguan Halaman 5 Anggi yang awalnya mendapat lokasi di Kecamatan Banjar Barudipindah ke Kecamatan Penawar Tama mengaku tahu info tersebut dari seorangtemanya. Halaman 6 Program beasiswa ini bisa untuk dalam negeri maupun luar negeri, yang bertujuan menyiapkan pemimpin bangsa yang profesional sebagai lokomotif kemajuan Indonesia. Halaman 15 Tak kenal istilah gengsi, ia pun menekuni banyak pekerjaan. Dulu semasa SMA ia pernah memiliki pengalaman menjadi seorang kernet mobil Tetap Berpikir Merdeka! Ilmiah Bisa, Populer Juga Boleh TABLOID MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG Teknologi, Inovasi, Kreativitas dan Aktivitas www.teknokra.com Teknokra Unila @TeknokraUnila
16

Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

Jul 25, 2016

Download

Documents

Teknokra Unila

Merupakan terbitan Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) Teknokra Universitas Lampung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

Ed i s i J anua r i 2015No 140 Tahun XV Trimingguan

Halaman 5Anggi yang awalnya mendapat lokasi di Kecamatan Banjar Barudipindah ke Kecamatan Penawar Tama mengaku tahu info tersebut dari seorangtemanya.

Halaman 6Program beasiswa ini bisa untuk dalam negeri maupun luar negeri, yang bertujuan menyiapkan pemimpin bangsa yang profesional sebagai lokomotif kemajuan Indonesia.

Halaman 15Tak kenal istilah gengsi, ia pun menekuni banyak pekerjaan. Dulu semasa SMA ia pernah memiliki pengalaman menjadi seorang kernet mobil

Tetap Berpikir Merdeka!Ilmiah Bisa, Populer Juga Boleh

TABLOID MAHASISWA UNIVERSITAS LAMPUNG

Teknologi, Inovasi, Kreativitas dan Aktivitas

www.teknokra.com

Teknokra Unila@TeknokraUnila

Page 2: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

2

Cover

Judul : Miss Komunikasi Berujung Pembatalan

Ide & DesainRetno Wulandari

TABLOID TRI MINGGUAN diterbitkan oleh Unit Kegiatan Penerbitan Mahasiswa (UKPM) TEKNOKRA Universitas Lampung ALAMAT Grha Kemahasiswaan Lt.1 Jl.Soemantri Brodjonegoro No.1 Bandar Lampung 35145 Telp .(0721) 788717 EMAIL [email protected], [email protected] WEBSITE www.teknokra.com Pelindung: Prof. Dr. Ir. H. Sugeng P. Harianto, MS Penasihat: Prof. Dr. Sunarto, SH, MH Dewan Pembi na: Maulana Mukhlis, S.Sos.,MIP. Anggota Dewan Pembina: Prof. Dr. Ir. Muhajair Utomo, M.Sc., Asep Unik, SE. ME., Drs. M. Toha B. Sampurna Jaya, M.S., Dr. Eddy Riva’i, S.H., M.H., Ir. Anshori Djausal, M.T., M.A., Dr.Yuswa-nto.SH.,MH., Dr.Eddi Rifai SH.MH., Asrian Hendi Caya,SE.,ME., Dr. Yoke Moelgini M.Sc, Irsan Dalimunte,SE.M.Si,MA., Dr.Dedy Hermawan S.Sos,M.Si., Dr. Nanang Trenggono M.Si., Dr.H.Sulton Djasmi, M.Si., Syafarrudin, S. Sos. MA., Toni Wijaya S.Sos.MA, M. burhan, Vina Oktavia, S.Pd., Yurike Pratiwi

Pemimpin Umum: Faris Yursanto Pemimpin Redaksi: Hayatun Nisa F Pemimpin Usaha: Fitri Wahyuningsih Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan: Kurnia Mahardika Kepala Kesekretarian: Lia Vivi Farida Redaktur Pelaksana: Ayu Yuni An-tika Redaktur Pelaksana Daring: Khorik Istiana Redaktur Berita: Fahmi Bastiar (Non Aktif), Rika Andriani Reporter : Defika Putri Nastiti, Siti Sufia (Non Aktif), Yola Savitri Redaktur Foto: Fitria Wulandari Fotografer: Riska Martina Redaktur Artistik: Retno Wulandari Staf Artistik: Defika Putri Nastiti Kameramen: Fajar Nurrohmah, Wawan Taryanto Redaktur Daring: Yola Septika Manajer Keuangan: Fitria Wulandari Mana-jer Usaha : Imam Gunawan Staf Keuangan: Yola Savitri Staf Periklanan: Siti Sufia (Non Aktif) Staf Pemasaran: Yola Septika Staf Kesekretariatan: Riska Martina Staf Analisis dan Perpustakaan: Fajar Nurrohmah Staf Pengkaderan dan SDM: Retno Wulandari Magang: Anisa, Fitri A, Tiara I.S, Aditya, Enindita Prastiwi., Fajarasiwi Ismania, Lailatul Badriah, Luvita WH, Noni Perwitosari, Retnoningayu J.U, Sheli Permai Sela.

SALAM KAMICOMMENT

FOTO

Kepengurusan Baru, Semangat Baru

KYAY JAMO ADIEN

Semangat baru di tahun baru untuk seluruh pembaca setia tabloid

Teknokra, kami kembali had-ir di awal tahun 2015 dengan kepengurusan baru. Men-gusung tema “Menjadi Pers Kampus yang Profesional”, coba kami buktikan dengan karya nyata kami di awal ta-hun ini. Tak sabar menung-gu lama untuk menyajikan karya kami kepada civitas akademika Universitas Lam-pung, usai resmi dilantik langsung oleh Rektor Unila, Jumat (9/1), di hari yang sama kami langsung bergulat lagi dengan malam di pojok PKM, yang telah mencatat sejarah Teknokra sebagai lembaga pers kampus tertua se-Sumatera.

Kali ini kami menyajikan sebuah inovasi, berdasakan hasil Musyawarah Besar (Mubes), kami memutuskan untuk menambah jumlah halaman yang tadinya hanya

berjumlah 12 halaman, kini bertambah menjadi 16 hala-man. Pasti dirasa sangat som-bong, bila dengan waktu satu minggu, kami dapat menyela-saikan terbitan ini. Namun, dengan mengantongi seman-gat menggebu, Berkomitmen untuk mulai menerbitkan tabloid edisi 140 kami tepati, ditengah persiapan pelan-tikan pengurus kami tetap mengejar deadline untuk me-nyajikan karya ini bagi pemb-aca. Tetap memilih terjaga di pojok PKM dengan terus ber-kutat dengan tulisan-tulisan ditengah kiruk pikuk ma-hasiswa yang lebih memilih menghabiskan waktu di ko-san ataupun di rumah karena harus bergulat dengan ujian akhir semester, hal ini kami anggap sebagai proses kami menuju pers kampus yang profesional.

Tema terbitan kami kali ini lebih menyoroti mahasiswa yang akan melaksanakan

Kuliah Kerja Nyata (KKN) di-awal tahun ini, dirasa masih banyak pertanyaan di kalan-gan mahasiswa mengenai program bank BRI untuk ma-hasiswa KKN, yang kebetu-lan suatu bentuk kerjasama untuk pertama kalinya khu-susnya di bidang KKN, serta informasi lainnya.

Kami suguhkan karya ini, dengan harapan dapat men-jawab berbagai pertanyaan mahasiswa yang mungkin belum menemukan jawaban. Berharap bisa menjadi awal yang baik untuk menjaga se-mangat para aktivis UKPM Teknokra diawal kepengu-rusan. Kami berharap ini dapat menjadi motivasi un-tuk kami kedepannya. Kami juga menerima kritikan dari para pembaca sebagai kore-ksi kami untuk terus mem-perbaiki diri. Tak lupa kami terus menyuarakan dalam langkah kami untuk, TETAP BERFIKIR MERDEKA!=

Batal Kerjasama, Salah Siapa?

Pembekalan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tahun 2015 pada Desember lalu dihadiri oleh hampir dari 2043 maha-siswa KKN tahun 2015. Ada yang mebuat banyak mahasiswa KKN kebingungan saat pembekalan, yaitu sesi pembekalan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI), awalnya para mahasiswa mengira pihak BRI akan memberikan pembekalan tentang Usaha Kecil dan Menengah sebagai bekal nantinya di desa KKN masing-masing.

Namun, pihak BRI malah mendominasi pembekalan terse-but dengan promosi tentang kelebihan BRI, selain itu pihak BRI pun menawarkan program dimana mereka akan mem-perkenalkan BRI ke masyarakat lewat mahasiswa yang KKN. Kurang kejelasan dan sosialisasi sebelumnya dari pihak pa-nitia KKN mengenai program itu, membuat beberapa maha-siswa KKN mengadu pada BEM-U.

Pihak BEM-U pun langsung menghubungi Wakil Rektor Bidang Keuangan dan Umum, Dwi Haryono untuk meminta kejelasan tentang program BRI tersebut, dan meminta Unila menghentikan program tersebut. Dwi pun akhirnya langsung meminta program itu diberhentikan. Atas rekomendasinya, panitia KKN pun akhirnya membatalkan program tersebut.

Di lain pihak program BRI yang mengharuskan mahasiswa KKN membuka rekening baru BRI, alih-alih memperkenalkan budaya mewnabung di bank pada masyarakat, program ini membuat KKN kali ini seolah dimanfaatkan sebagai ajang komersialisasi, karena mahasiswa juga dianjurkan mencari nasabah dengan reward beru-pa uang senilai Rp. 15.000 per nasabah, dengan iming-iming Rp. 10 juta bagi juara 1, 2, 3 yang mampu memberikan presentasi terbaik kepada masyarakat di lokasi KKN tentang BRI.

Selain itu, ketidaktahuan pihak rektorat tentang program yang ditawarkan BRI itu juga sebetulnya membuat mahasiswa bertanya. Jika Unila menganggap program yang ditawarkan pihak BRI bagus, mengapa dengan mudah pihak Unila lang-sung membatalkan kerjasama tersebut hanya karena pangad-uan dari beberapa mahasiswa. Pembatalan kerjasama terse-but, harusnya menjadi koreksi bagi pihak Unila untuk lebih tegas dalam membuat sebuah kebijakan dan memahami se-cara detil program-program yang akan dijalankan. =

Foto

Ret

no W

ulan

dari

Page 3: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

3KAMPUS IKAM

NGEKHIBASFKIP-Tek: Badan Ekseku-tif Mahasiswa Fakultas Ke-guruan dan Ilmu Pendidikan (BEM-FKIP) Universitas Lam-pung mengadakan Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa-Tingkat Dasar (LKMM-TD) bagi seluruh ma-hasiswa Unila. Bertempat di Gedung F FKIP Unila, kegiatan yang bertema “Membentuk Karakter Kepemimpinan” tersebut berlangsung selama dua hari, pada (10-11/1). Se-banyak 101 mahasiswa dari berbagai fakultas berpartisi-pasi dalam acara tersebut.

Ketua pelaksana, Herwin

Bangkitkan JiwaKepemimpinan Lewat LKMM-TDOleh Defika Putri Nastiti

Saputra (Pend. Fisika ’13) mengungkapkan bahwa tu-juan kegiatan tersebut tak lain untuk menyadarkan ma-hasiswa pentingnya memiliki jiwa kepemimpinan. “Karena selama ini saya merasa bah-wa jiwa kepimpinan para pemuda sekarang mulai pu-dar,” ujarnya.

Materi teknik sidang, teknik public speaking, serta teknik manajemen organ-isasi dan kepemimpinan di-berikan pada hari pertama, Sabtu (10/1). Sedangkan, materi teknik manajemem aksi, teknik lobi, dan teknik

analisi SWOT diberikan pada Minggu, (11/1).

Salah satu peserta, Erzal Syahreza (Pend. Ekonomi ’13) mengakui banyak ilmu dan pengetahuan yang di-dapat dari pelatihan tersebut. “Selain itu, materi yang dis-ampaikan dibuat semenarik mungkin, sehingga peserta yang mengikutinya tidak mudah bosan,” tambahnya. Ia berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan dua kali dalam setahun untuk mem-berikan kesempatan bagi ma-hasiswa yang belum sempat berpartisipasi tahun ini. =

Unila-Tek: Renovasi Mushola Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP)- Fakultas Eko-nomi dan Bisnis (FEB) Unila yang telah dilangsungkan pada akhir Desember baru menyelesaikan tahap per-tama, yaitu tahap renovasi pada bagian dalam mushola seperti penggantian plafon pada ruangan, renovasi lantai keramik pada ruangan laki-laki, pengganti horden, lam-pu, dan pengecatan ruangan.

Pihak Badan Pengurus Har-ian (BPH) musholah tersebut telah merencanakan renovasi tahap dua yaitu pembuatan tangga pada tempat wanita yang akan dilaksanakan pertengan bulan ini. Dana yang dihasilkan untuk re-novasi berasal dari donatur yang masuk kas BPH, se-belumnya pihak BPH telah mengajukan proposal ke pi-

Musholah FISIP-FEBMasih Butuh DanaOleh Riska Martina

hak dekanat namun pihak dekanat hanya mengesahkan untuk persetujuan mencari donatur ke dosen- dosen.

Sehingga pihak BPH mem-buat surat renovasi untuk diajukan ke para dosen, be-berapa dosen ada yang lang-sung memberi, adapula yang mengirim lewat rekening. Publikasi juga dilakukan le-wat sosial media untuk men-cari donatur. Selain dosen, donatur juga berasal dari mahasiswa dan masyarakat. Mushola FISIP ini juga belum dilengkapi toilet, rencana pembuatan toilet tersebut sebelumnya telah diajukan di tahun sebelumnya, namun belum mendapat persetujuan dari pihak dekanat, selain itu lokasi untuk pembuatan toilet juga sempit. Sekretaris BPH, Laila Muamanah (So-siologi ’13) mengatakan re-

novasi tersebut mengalami kendala pada dana, sehingga membuat pengurus BPH ikut andil dalam pengecatan mushola.

Rifki Fitria Saputri (Adm. Bisnis ’11) berharap Mush-ola tersebut dapat ditambah pendingin ruangan, karena menurutnya mushola men-jadi panas saat siang hari. Ia juga menyarankan agar rak sepatu juga ditambah agar lantai mushola tidak kotor karena sepatu dita-ruh sembarangan, selain itu musholah sering kehabisan air. Berbeda dengan Putri, Rodianti yang sering salat dzuhur di musholah terse-but merasa senang dengan renovasi yang dilakukan, “Catnya lebih bagus, rapih, dan cukup puas,” ujar Ro-dianti (D3 Perpustakaan ‘11)=

FKIP-Tek: Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Pen-didikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila mengadakan Family Gathering di Pelataran Gedung I, Sabtu (10/01). Acara yang bertujuan untuk mempererat persaudaraan antar angkatan tersebut dihadiri mahasiswa tiap angkatan, serta beberapa dosen dan alumni.

Ketua pelaksana, Eva Hariani (Pend. PKn ’12) mengaku meski sempat kesulitan berkoordinasi dengan panitia karena jadwal UAS yang padat, acara tetap berjalan lancar. Antusiasme maha-siswa terlihat mulai dari penampilan tiap angkatan, yel-yel antar kelompok, games, dan sharing antara mahasiswa dan alumni.

Sony Wibowo (Pend. PKn ’12) mengaku banyak manfaat yang ia peroleh, seperti menambah kedekatan mahasiswa dengan dosen Pembimbing Akademik (PA), bertukar pikiran antar ma-hasiswa, dosen dan alumni, serta menambah kekompakkan di Program Studi PPKn.

Tak jauh beda, Anggun Septiana (Pend. PKn ’12) sangat senang dapat mengenal mahasiswa angkatan lain. “Sering-sering saja diadakan agenda seperti ini, agar Prodi PPKn bisa lebih akrab lagi,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.

Acara yang dibuka Ketua Program Studi PPKn, Hermi Yanzi tersebut juga menjadi momen pelantikan Nur Rohim (Pend. PKn ’12) dan Trio Saputra (Pend. PKn ’13) sebagai Ketua dan wakil Ketua Umum Forum Pendidikan Kewarganegaraan (FOR-DIKA). =

Makin Erat LewatFamily Gathering

Oleh Fitri Ardiani

Bersih. Pekerja harian sedang menggali tanah untuk mencabut rumput disekitran bunderan dimana akan diganti dengan rumput yang baru. Pencabutan rumput ini sudah berjalan 2 hari yang dilakukan oleh lima pekerja harian. Foto dibidik kamis (8/1).

Foto Riska Martina

Unila-Tek: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Univer-sitas Lampung, mengadakan acara silahturahmi antara calon anggota, anggota, dan purna racana di lapangan belakang gedung rektorat, Sabtu malam (10/1). Acara yang mengang-kat tema “Dalam Rangka Acara Silaturahmi dan Mempererat Kekeluargaan” ini dimulai dengan makan bersama, sambutan dari salah satu Purna Racana yaitu Hizbudin, yang merupak-an alumni UKM Pramuka, kemudian dilanjutkan dengan acara hiburan, yaitu perayaan ulang tahun salah satu purna racana dan menyaksikan jejak-jejak perjalanan racana raden intan silamaya. Acara ini dipersiapkan selama satu hari.Menurut ketua pelaksana, Tri Yoga Pangestu (Fakultas Hu-kum ’13) acara ini bertujuan untuk mempererat tali silatur-ahmi antara calon anggota, anggota dan purna racana. Ia ber-harap dengan diadakannya acara ini dapat mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan terjaga antara calon anggota, anggota dan purna racana. =

UKM Pramuka Pererat Tali Silaturahim

Oleh Riska Martina

Lokasi KKN Tulang Bawang di ubah totalSia-sia dong koordinasi selama ini

Mahasiswa KKN nyari nasabah?Mau KKN atau nyari duit?

Yeay harga BBM turunTapi tarif angkot kok ngga turun? Ada apa nih?

DPM-U lantik ketua baru?Wah semoga semakin dirasakan ya peran-nya

Page 4: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

4 KAMPUS IKAM

Foto Riska Martina

GSG kotor. Sampah yang berserakan di sekitar gedung se-baguna (GSG) Universitas Lampung usai perayaan natal oleh umat kristiani. Foto dibidik jum’at ( 9/1).

Unila-Tek: Suasana ber-beda tampak di gedung F1, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Univer-sitas Lampung (Unila). Ter-lihat beberapa mahasiswa tampak memakai almama-ter kuning dengan badge bunga, lambang Universitas Sriwijaya (Unsri) , dan seba-gian lainnya memakai alma-mater hijau khas Unila.

Keramaian yang terlihat tak lain adalah beberapa mahasiswa anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unsri yang melaku-kan kunjungan kerja ke BEM FKIP Unila. Mereka melakukan kunjungan se-lama empat hari (8-11/1) dan melakukan beberapa perjalanan ke tempat wisata yang ada di Lampung.

Kunjungan BEM FKIP Unsri ke Unila

HMJIP GelarSimulasi Try Out SBMPTN

Oleh Defika Putri Nastiti

Oleh Retnoningayu J.U.

Kunjungan tersebut men-jadi ajang diskusi dan ber-tukar informasi terhadap permasalahan yang terjadi di kampus masing-masing. Permasalahan yang dibahas antara lain isu terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT), Pela-tihan Profesi Guru (PPG), serta lama masa studi yang hanya lima tahun turut men-jadi sorotan.

“Dengan diadakannya diskusi ini, kami berharap kerjasama antar Bem FKIP Unila dan BEM FKIP Unsri lebih baik dan dapat diperat kembali. Kami juga memin-ta kerjasama dengan BEM FKIP Unsri dalam beberapa kegiatan yang akan kami lakukan, seperti kegiatan esay nasional yang akan kami selenggarakan dalam

waktu dekat ini,” ujar Deni Yuniardi (Pend. Bahasa dan Sastra Indonesia ‘11) selaku Gubernur BEM FKIP Unila.

Hal senada diutarakan Wakil Gubernur BEM FKIP Unsri, Muhammad Anggi yang mengaku bahwa kun-jungan ini dilaksanakan untuk mempererat silah-turahmi antar anggota BEM FKIP. “Harapannya, ker-jasama yang telah terjalin dapat ditingkatkan kembali, mengingat BEM FKIP Unila telah banyak melaksanakan kegiatan-kegiatan besar dan bermanfaat,” ujarnya men-gakhiri pembicaraan.

Kegiatan diskusi siang itu pun ditutup dengan pembe-rian cindera mata kepada Gubernur BEM FKIP Uni-la.=

FISIP-Tek: Pemandangan tak biasa terlihat di pelata-ran gedung B Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FI-SIP) Universitas Lampung, Minggu (11/1). Pelajar dari berbagai Sekolah Menengah Atas (SMA) di Lampung ra-maikan kegiatan simulasi try out SBMPTN yang diadakan Himpunan Mahasiswa Juru-san Ilmu Pemerintahan (HM-JIP) FISIP.

Kegiatan yang mengusung tema “Muda Mendidik Mem-bangun Bangsa” tersebut dibuka sejak pukul 08.00 WIB. Ketua pelaksana, Dan-ang Hermaes (Ilmu Pemer-intahan ’13) mengaku tujuan kegiatan ini dimaksudkan sebagai sarana pembentukan karakter bagi pelajar.

Persiapan yang memakan waktu tiga bulan tersebut sukses menyedot animo pe-lajar SMA yang mulai gencar mempersiapkan diri untuk memasuki perguruan tinggi. Publikasi di media sosial dan road show telah dilakukan untuk merambah SMA negeri dan swasta di dua belas ka-bupaten di Lampung. Seban-yak 1.938 pelajar mengikuti kegiatan Try out tersebut.

Try out berlokasi di Gedung FISIP untuk jurusan IPA dan IPC, sedangkan jurusan IPS akan ditempatkan di Gedung Fakultas Teknik. Peserta diberikan waktu 120 me-nit untuk mengerjakan soal IPA atau IPS, sedangkan 140 menit untuk peserta yang mengejarkan soal-soal IPC.

Acara yang diselenggara-kan bersama lembaga bimb-ingan Hafara tersebut lang-sung dapat diketahui hasilnya setelah dua jam dan akan di informasikan dalam bentuk tayangan slide, foto kopi, dan postingan di website HMJIP dan Hafara .

Acara ini pun mendapat tanggapan positif dari peser-ta try out. Peni Ismalia salah satunya “Try out ini sangat melatih kemampuan kita, untuk memotivasi dan mem-buat kita tidak kaget lagi menghadapi agenda yang sesungguhnnnya,” ujar siswi SMA Negeri 1 Gunung Sugih tersebut. Rohman yang be-rasal dari MAN Pringsewu juga mengapresiasi kegiatan yang menurutnya mampu menggali dan mengukur ke-mampuannya untuk masuk ke perguruan tinggi negeri.=

Unila-Tek: Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Fotografi Zoom Universitas Lampung adakan Musyawarah Besar (Mubes) XII di Sekertariat UKM Zoom dan UKM Buddha gedung Grha kemahasiswaan Lt. 2 pada Sabtu-Minggu (10-11/01) . Agenda tahu-nan kali ini mengusung tema “Memperkuat Kekeluargaan Anggota UKM fotografi Zoom Unila dan Meningkatkan Sin-ergisitas Pengurus UKM foto-grafi Zoom Unila”.

Kegiatan yang bertujuan untuk menetapkan ketua umum dan posisi kepenguru-san yang baru ini diikuti oleh 50 anggota aktif UKM Zoom

Unila. Agenda hari pertama yaitu pembukaan Mubes XII yang dihadiri UKM internal kampus, pengurus, alumni dan pembimbing akademik UKM Zoom. Agenda selan-jutnya yaitu pembacaan tata tertib Mubes dan delapan Laporan Pertanggungjawa-ban (LPJ) oleh pengurus UKM Zoom periode 2014.

Hari kedua masih memba-has LPJ pengurus dilanjut-kan agenda pemilihan Ketua Umum, penempatan divisi Pengurus, dan membentuk program kerja yang akan dilaksanakan pada kepen-gurusan selanjutnya. Ketua pelaksana, M. Yusuf (Sosiolo-

gi ’14) menjelaskan bahwa pada Minggu (11/1) telah berhasil ditetapkan Ardika Praseda (Ilmu Komputer ’11) dan Rifki Perdana (Ilmu Kom-puter ’11) sebagai Dewan Pe-nasehat periode 2015. Yusuf juga menambahkan bahwa terdapat lima kandidat calon ketua umum yang akan di-pilih langsung oleh anggota aktif UKM Zoom. “Semoga dengan diadakan Mubes ini UKM ZOOM makin baik lagi, kesalahan-kesalahan sebel-umnya dapat diperbaiki dan jadi contoh buat pengurus yang akan datang supaya UKM Zoom makin maju,” ujarnya berharap. =

Musyawarah Besar UKM Zoom Oleh Enindita Prastiwi

Unila-Tek: Unit Kegiatan Mahasiswa Katolik (UKM-K) Universitas Lampung men-gadakan pelantikan pengu-rus periode 2015 di Ruang Sidang Grha Kemahasiswaan Lt.2, Jumat (9/01). Pelanti-kan dengan tema “Semangat Melayani Menuju Organisasi yang Lebih Profesional” tersebut bertujuan untuk melantik dan mempersatu-kan seluruh anggota dengan terbentuknya kepenguru-san yang baru. Acara dibuka

Mahdi Syaperi, tim kerja Wakil Rektor Bidang Kema-hasiswaan Dan Alumni, ia membacakan Surat Kepu-tusan (SK) rektor sekaligus melantik 21 pengurus UKM-K.

Deddi Andrian sebagai ketua Umum periode 2015 berharap, di bawah kepen-gurusannya UKM-K dapat membangun dinamika kepengurusan yang lebih menarik dan profesional. “Semoga UKM ini dapat me-

layani sesuai dengan tema yang diangkat serta dapat berkomitmen, berpartisipasi dan semakin berkembang,” ujar mahasiswa Teknik Geo-fisika angkatan 2012 ini. Harapan besar juga diung-kapkan ketua umum UKM-K demisioner, Dionisius (Akuntansi ‘11) “Saya ber-harap kepengurusan periode tahun ini lebih semangat, profesionalitas,konsisten dan berkomitmen,” ujarnya mengakhiri pembicaraan. =

Pelantikan Kepengurusan Baru UKM KatolikOleh Riska Martina

Page 5: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

5KAMPUS IKAM

Unila-Tek: Limabelas Koor-dinator Kecamatan (Kor-cam) Kuliah Kerja Nyata (KKN) wilayah Kabupaten Tulang Bawang meminta tim KKN mengadakan perte-muan tertutup di sekretariat KKN, Kamis (8/ 1). Yourni Atmadja (Ketua KKN), Budi Harjo (Sekertaris KKN), Subian Saidi, serta dua orang staff KKN lainnya pun me-ladeni permintaan mereka. Salah seorang Korcam yang ikut dalam pertemuan terse-but, Anggi Arief Wibowo (IESP ‘11) mengatakan, per-temuan tersebut bertujuan meminta kejelasan dari tim KKN perihal pemindahan lo-kasi KKN yang tidak dikabar-kan kepada mahasiswa KKN.

Setelah secara tiba-tiba daftar lokasi KKN yang ber-beda sudah tertempel di sek-retariat KKN, Rabu sore (7/ 1). Selain merubah lokasi, tim KKN juga merubah jum-lah anggota per kelompok. Dari awalnya tujuh anggota-menjadi lima anggota. Anggi yang awalnya mendapat lokasi di Kecamatan Ban-jar Baru dipindah ke Keca-matan Penawar Tama men-gaku tahu info tersebut dari seorang temanya. “Saya tahu dari teman yang kebetulan sedang mengurus keper-luan KKN disini (sekretariat KKN),” tambahnya. Setelah mendengar hal tersebut, Anggi bersama Korcam lain-

Mendadak Pindah Lokasi, Mahasiswa KKN KeberatanOleh Yola Septika

nya berinisiatif untuk men-gadakan pertemuan dengan tim KKN.

Dari pertemuan yang ber-langsung sekitar satu jam itu disepakati hanya Kor-cam dan Koordinator Desa (Kordes) yang dapat pindah ke lokasi semula, dengan syarat tidak menimbulkan perubahan jumlah anggota pada tiap kelompok KKN. Keputusan tersebut tetap tidak dapat menghapuskan kekecewaan mahasiswa KKN wilayah Tulang Bawa-ng. Anggi kece wa lantaran persiapan bersama satu kelompoknya sudah dilaku-kan sejak 28 Desember lalu. “Sudah banyak koordinasi kelompok, seperti iuran. Tinggal survey lokasi. Tapi sekarang semuanya harus dimulai dari nol lagi. Usaha kita selama ini sia-sia,” ujar Anggi.

Hal senada juga diutara-kan Abdan (Fisika ‘11) yang merasa kebijakan tersebut harusnya dapat melibatkan mahasiswa. “Tidak ada pem-beritahuan dari Dosen Pem-bimbing Lapangan (DPL) bahkan tim KKN, ”Keluhnya. Pada pertemuan di gedung A1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) yang dihadiri-oleh tim KKN, Kordes dan Korcam, Subian Saidi men-gatakan, tidak akan ada per-gantian lokasi KKN, lanta-ran pada KKN sebelumnya

banyak permintaan tukar lokasi yang menyebabkan jumlah mahasiswa yang tak sesuai tiap kelompok, Rabu (31/12) lalu. Dengan pro-gram kerja KKN yang tak se-dikit, Anggi dan korcam lain-nya merasa membutuhkan lebih dari lima orang perke-lompok. “Di kabupaten lain, satu kelompok bisa dela-pan orang. Hanya di Tulang Bawang saja lima orang,” ujarnya.

Saat ditemui di ruang ker-janya, Yourni Atmadja men-gatakan perubahan terse-but terjadi atas permintaan Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Tulang Bawang, yang menginginkan 151 desa di Tulang Bawang ditem-pati oleh mahasiswa KKN. Sehingga jumlah anggota perkelompok KKN wilayah Tulang Bawang pun dikuran-gi, untuk menyamaratakan jumlah mahasiswa di setiap desa yang ada. Menurutnya permintaan tersebut tak dapat ditolaknya karena per-mintaan tersebut bertujuan agar mahasiswa Unila dapat berkontribusi penuh mema-jukan seluruh desa yang ada di Tulang Bawang. “Tidak ada maksud untuk merugikan mahasiswa, kita hanya men-ginginkan yang terbaik. Un-tuk keterlambatan informasi kami mengakui itu kesalah-an kami dan kami sudah me-minta maaf,” jelas Yourni. =

Renovasi. Sejak dua hari yang lalu Seorang pekerja bersama dengan keneknya sedang mem-perbaiki dinding dibelakang prodi penjas Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) yang sebelumnya jebol dan patah sehingga dipasang pondasi yang baru dan di beri batu guna mem-perbaiki. Foto dibidik kamis (8/1).

Foto Riska Martina

FMIPA-TEK: Sorak-sorai mahasiswa ramaikan suasana pertandingan futsal dan voli di depan gedung Ilmu Kom-puter Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamW (FMIPA), Sabtu (10/1). Pertandingan tersebut merupakan rangkaian kegiatan MIPA Sport Competition (MSC) ke-17 yang dihelat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FMIPA ber-sama Pengembangan Sains dan Lingkungan Hidup (PSLH).

Kegiatan yang mengusung tema “Generasi Sehat , Gen-erasi Gemar Olahraga” ini diharapkan mampu memotivasi mahasiswa untuk gemar berolahraga diluar jam kuliah dan mempererat silaturahmi antar civitas akademika FMIPA. Selain futsal dan voli, turut dihelat perlombaan badminton dan jalan sehat pada Minggu, (11/1). Perlombaan tersebut dilaksanakan tak lain untuk memperebutkan piala bergilir dekan.

MSC yang diikuti seluruh mahasiswa FMIPA dan alumni tersebut mendapat apresiasi dari para peserta, salah sa-tunya Agung Wibowo (Kimia ‘14). “Acara kita kan setelah UAS, abis pusing-pusing, sekarang waktunya untuk ref-ereshing. Ini momen juga untuk kenal satu sama lain dan membuktikan kemampuan tim setiap jurusan. Sayangnnya, kerja panitia masih kurang,” ujarnya.

Acara yang dipersiapkan hampir dua bulan ini pun mendapat tanggapan yang positif dari pesertannya. Di sela-sela waktu istirahatnya, Fatur Rahman (Matematika ‘14) mengaku bahwa acarannya tahunan ini cukup meriah, meski pembagian panitia dirasa masih belum baik. “Hara-pannya sih tahun depan acarannya bisa ada lagi dan ter-koordinir,” ujar kapten futsal yang baru saja mengalahkan Himpunan Mahasiswa Kimia (Himaki) 4-0.

Tanggapan tentang minimnya lapangan pun disampai-kan Anam (Biologi ‘14), “Lapanganya kurang memadai, terutama di depan gedung Ilkom ini, tidak layak sekali,” ujarnya. Tanggapan berbeda disampaikan Rica Aulia (Kim-ia ’14), “Seru sih, tapi kurang supporter. Harapannya lebih baik lagi, semoga pesertanya tambah ramai, jenis lomban-ya ditambah banyak lagi,” ujarnnya sambil asik menonton pertandingan futsal. =

MSC, Ajak Mahasiswa Gemar Olahraga

Perbaiki Kinerja,DPM-U Pilih Ketua Baru

Oleh Retnoningayu Janji Utami

Oleh Luvita Wilya Hendri

Unila-Tek: Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lampung (DPM-U) merupakan lembaga kemahasiswaan yang anggotanya dipilih secara langsung melalui Pemilihan Rakyat (Pemira). Namun cara serupa tak digunakan untuk menentukan ketua DPM yang dipilih oleh anggota dewan internal DPM-U. Lama kepengurusan anggota DPM-U seyo-gyanya adalah satu tahun. Namun hal tersebut tak terjadi pada kepengurusan periode 2013/2014. Selasa (6/1), DPM-U mengadakan sidang luar biasa yang terpaksa dilaksanakan karena Anggi Arief Wibowo (Eko-nomi Pembangunan ‘11) sebagai ketua umum mengaju-kan surat pengunduran dirinya pada Kamis, 18 Desember 2014. Ia mengaku terpaksa mengundurkan diri karena gangguan kesehatan yang membuatnya kurang aktif sejak November tahun lalu. “Daripada kinerja DPM terhambat, lebih baik saya mengundurkan diri,” ungkapnya. Agenda sidang luar biasa bertujuan untuk memilih ketua umum pengganti. Dari hasil sidang tersebut terpilihlah Nur Rohman (Teknik Kimia’ 10) sebagai ketua umum atas usu-lan masing-masing anggota. “Semoga dengan terpilihnya saya menjadi ketua yang baru, kinerja DPM-U bisa lebih aktif lagi,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.=

Page 6: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

6 SEBAIKNYA ANDA TAHU

Siapa yang tak ingin melanjutkan pendidi-kan di bangku kuliah

dengan beasiswa yang ber-gengsi? Kini telah banyak beasiswa untuk jenjang S1, S2, hingga S3. Namun sayang-nya, banyak pelajar atau ma-hasiswa yang tak tahu infor-masinya. Salah satu beasiswa yang bergengsi di Indonesia adalah Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Program beasiswa yang diperuntukan bagi jenjang magister dan doktor ini ber-naung di bawah Departemen Keuangan (Depkeu), pro-gram beasiswa ini bisa untuk dalam negeri maupun luar negeri, yang bertujuan me-nyiapkan pemimpin bangsa yang profesional sebagai lo-komotif kemajuan Indone-sia. Beasiswa LPDP sendiri diperuntukkan untuk putra dan putri Indonesia. Dengan fokus pada enam bidang keil-muan yang meliputi teknik, sains , pertanian, akuntansi/ keuangan, hukum dan aga-ma, menjadi prioritas LPDP untuk mendukung program Master plan percepatan dan

Beasiswa untuk PengabdianOleh Khorik Istiana

perluasan pembangunan ekonomi (MP 3EI).

Pendaftaran beasiswa ini dibuka sepanjang tahun den-gan empat kali pembukaan, berbeda dengan beasiswa lainnya, LPDP sendiri me-nyaratkan pendaftar meny-ertakan esai yang ditulis dan disesuaikan dengan tema yang sudah ditentukan, selain TOEFL dan IPK. Beasiswa ini juga memberikan uang saku untuk biaya buku pertahun, biaya hidup, serta akomodasi dari daerah asal ke universi-tas yang ingin dituju. Pendaft-ar juga dapat memilih univer-

sitas yang ingin dituju selama universitas tersebut terdaf-tar dalam rekomendasi LPDP dalam maupun luar negri. Ada sekitar 13 Universitas di seluruh Indonesia yang ter-daftar dan 35 negara, dengan ketentuan universitas yang sudah ditentukan bisa men-jadi pilihan bagi yang hendak melamar beasiswa ini.

LPDP memiliki banyak keunggulan lainnya, menurut Mia Selviana penerima LPDP di Universitas Indonesia, yang juga merupakan alumni Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unila ini, ia mendapat-

kan banyak pelatihan dari beasiswa tersebut. Semi-nar dengan pemateri nasi-onal diberikan cuma-cuma untuk penerima beasiswa. Selain itu, ada juga camp-ing bersama dan pertu-karan budaya. Persaingan pendaftar beasiswa ini mencakup seluruh Indone-sia. Menurut Mia, sebagian besar pandaftar beasiswa ini berasal dari Perguruan Tinggi ternama di Indone-sia, seperti Institut Perta-nian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan universitas lain yang

ada di Pulau Jawa. Pelamar bea-siswa tidak diwajibkan untuk sudah memasuki universitas.

Pendaftar yang lolos dan ber-hak mendapatkan beasiswa ini diberikan waktu tenggang satu tahun, untuk bisa memasuki universitas terdaftar dalam rekomendasi LPDP. Selain itu beasiswa ini, tidak ada ikatan dinas, penerima beasiswa juga dibebaskan untuk bekerja di-mana saja. Namun diwajibkan untuk mengabdi pada Indone-sia khususnya untuk penerima beasiswa luar negri.“ Kita ti-dak ada salahnya mengabdi kepada Indonesia, kita lahir dan dibesarkan di Indonesia, kita juga menghirup udara Indonesia dan bahkan kita dibiayai dari pajak yang ada di Indonesia, jadi tidak ada salahnya jika kita mengabdi kepada Indonesia” ujarnya. Mia juga menuturkan Infor-masi beasiswa LPDP ini, be-lum banyak diketahui di ka-langan akademisi Unila. “Saya berharap, banyak mahasiswa yang mengetahuai informasi beasiswa LPDP” ujar Mia. Un-tuk persyaratan dan formulir bisa dilihat di :www.beasiswalpdp.org =

Desi Aditya Mahardika (Agribisnis’14)

BBQ-nya asyik-asyik aja sih den-gan lebih banyak sharing. Karena tutornya juga asyik. Hanya jadwal BBQ-nya kurang intens, karena ha-rus menyesuaikan jadwal BBQ den-gan jadwal kuliah.

Apa pendapat mahasiswa baru tentang praktikum Bimbingan Baca Qur’an (BBQ)?

Rep

ro

APA KATA MEREKA

Annisa Anandya S. (Matematika ’14)

Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) tetapi lebih banyak kajiannya. Jus-tru baca Qur’annya hanya diajarkan cara membaca huruf saja, tetapi pada saat Ujian Tengah Semester (UTS) yang keluar lebih dari yang dipelajari seperti bacaan-bacaan tajwid. Awalnya pengen bisa bagus baca Qur’annya, waktu bimbingan baca Qur’annya malah lebih sedikit.

Adek Irma Suryani (Agroteknologi D3 Perkebunan ’14)

Setelah mengikuti BBQ banyak terjadi perubahan yang tadinya menunda-nunda sholat sekarang kalau udah adzan sholatnya lebih awal. Baca Qur’annya lebih bagus dan sholat sunah juga lebih sering. Dengan pemberian materi yang seimbang setelah diajarkan memba-ca Qur’an dilanjutkan dengan shar-ing dan pemberian materi jadi bisa lebih ningkatin ibadah. Merasa yang sunah bukan sunah tapi wajib.

Adino Nurponco Gunawan (Agroteknologi ’14)

BBQ-nya kurang efektif karena sum-ber daya tutornya kurang memadai. Padahal BBQ sangat membantu un-tuk pembelajaran pendidikan aga-ma Islam.

Fitria Luziana (Kimia ’14)

Bimbingan Baca Qur’an (BBQ) san-gat bermanfaat. Ada materi muta-baahnya, ada baca Qur’annya. Kita jadi termotivasi untuk terus bela-jar. Setelah mengikuti BBQ baca Qur’annya jadi lebih lancar. Den-gan mutabaah tentang kehidupan sehari-hari juga membuat saya lebih baik. Kalau mau jadi orang baik ya kumpul sama orang baik.

Hanifan (Manajemen’14)

Kajian yang lebih banyak dibanding-kan baca Qur’annya, seharusnya tim BBQ bisa membuat kurikulum yang lebih memperbanyak baca Qur’an sesuai dengan tujuan utama BBQ. Jadi lebih mengacu pada belajar mengaji dan membaca Qur’an.

Oleh Fajar Nurrahmah

Page 7: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

7ZONA AKTIVIS

KOMUNITAS

Sadar akan keterbatasan energi yang ada, Rio Andesta (Teknik Ele-

ktro ’12) tertantang untuk membentuk sebuah gerakan hemat energi di Lampung. Inisiatifnya itu muncul usai ia dan teman-teman juru-sannya menghadiri seminar yang diselenggarakan Earth Hour Palembang di Universi-tas Sriwijaya dan Politeknik Sriwijaya pada Maret 2013. Gerakan Earth Hour sendiri sudah ada di 38 kota di In-donesia dan sudah banyak dilakukan di banyak negara sebagai upaya menyelamat-kan bumi. Setelah memenuhi

Earth Hour LampungUNTUK HIDUP BIJAK ENERGI

persyaratan pembentukan Earth Hour wilayah Lampung , yaitu harus beranggotakan minimal 10 orang, Earth Hour Lampung pun resmi berdiri pada 17 mei 2014 dengan Rio sebagai Koordi-nator Kota, dan secara resmi terbentuk di bawah naungan World Wildlife Fund (WWF).

Setelah resmi terbentuk, Rio dan rekan-rekannya bergegas untuk mengam-panyekan hemat energi. Kampanye ini rutin digelar oleh Earth Hour Lampung tiap akhir pekan. Sasaran-nya adalah pusat-pusat keramaian. Salah satunya

adalah Pusat Kegiatan Olah-raga (PKOR), Way Halim, Bandar Lampung. Mereka mengajak pengunjung untuk membawa botol air minum sendiri, tidak membuang sampah sembarangan, me-matikan lampu bila tidak diperlukan, dan tidak meng-hidupkan alat elektronik jika tidak dipakai. Untuk yang mengikuti agenda sounding ini, akan diberikan stiker sebagai hadiahnya. Selain aksi lingkungan hidup, Earth Hour Lampung juga pernah mengadakan kegiatan donor darah dan kegiatan-kegiatan sosial pada hari-hari besar

tentang lingkungan.Earth Hour Lampung tak

hanya mengadakan kegiatan di daerah tetapi juga mengi-kuti kegiatan berlevel nasion-al. Saat ini, Earth Hour Lam-pung sedang mempersiapkan agenda nasional yang diada-kan Earth Hour Indonesia. Kegiatan ini merupakan acara yang mengumpulkan para Earth Hour regional di seluruh Indonesia dengan agenda yang disebut KUM-BANG atau Kumpul Belajar Bareng. Acara tersebut diisi dengan kegiatan-kegiatan untuk mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan energi dengen mengurangi penggunaan tissue dan ker-tas, selain itu juga mengada-kan diskusi yang membahas energi-energi terbarukan, serta agenda kampanye diet kantong plastik.

Gerakan yang menjadi wa-dah kreatifitas anak muda dalam penghematan energi ini kini telah memiliki 50 orang anggota, 10 orang ang-

gota tetap dan 40 orang ang-gota baru. Tak hanya dari ma-hasiswa Unila, anggota Earth Hour Lampung juga terdiri dari Universitas lain di Lam-pung dan berbagai kalangan masyarakat. Pada Desember lalu, Earth Hour Lampung un-tuk pertama kalinya menga-dakan Open Recruitment ter-buka. Pendaftaran dilakukan secara online melalui google form. Calon anggota hanya tinggal mengisi dan nantinya akan di follow up oleh pengu-rus Earthour Lampung.

Siapapun yang ingin ber-gabung, tak perlu menunggu open recruitment selanjut-nya , karena dapat langsung mem-follow twitter Earth Hour Lampung (@EH_Lam-pung). Di jejaring sosial ini, calon anggota dapat mencari informasi tentang Earth Hour Lampung. Tak ada syarat khu-sus untuk menjadi anggota gerakan ini. Calon anggota cukup memiliki komitmen untuk melakukan penghema-tan energi. =

Hinji Aksiku, Khepa Aksimu? Sebuah jargon dari gerakan para pemuda yang ingin mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk membiasakan gaya hidup bijak energi.

Oleh Fajar Nurrohmah

Banyak cara untuk men-jadikan belajar bahasa inggris lebih meny-

enangkan, seperti Rossida Budianti, mahasiswa Akutan-si angkatan 2012 yang me-milih mengikuti sebuah club bahasa inggris di fakultas-nya. Economics English Club (EEC) yang kini ia ketuai merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) tingkat fakultas yang bergerak di bidang bahasa Inggris, yang merupakan wadah bagi para

Tak Sekedar Berbahasa Inggris

mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Lampung untuk meningkat-kan kemampuan bahasa ing-gris. Lebih dari itu menurut Rossida, EEC dengan visinya “To Create A Competitive English Club” membuat ang-gotanya tak sekedar bela-jar bahasa Inggris tapi juga menjadikan mereka berdaya saing, serta memperkuat tali persaudaraan antaranggota EEC. “Persaudaraan yang kuat akan membuat kita nya-

man dan lebih termotivasi lagi untuk terus belajar dan belajar, ” ujarnya.

Berdiri sejak 30 Mei 2000, EEC terus meningkatkan ke-mampuan anggotanya dalam berbahasa inggris. Untuk meningatkan kemampuan tersebut, UKM ini membagi anggotanya berdasarkan tiga tingkatan. Tingkatan yang pertama adalah anggota new-bie. Newbie adalah tingkatan paling bawah di UKM ini. Anggota yang masuk dalam

tingkatan ini adalah anggota baru. Untuk anggota Newbie, EEC diajarkan tentang dasar-dasar bahasa Inggris. “Di sini bener-bener bisa jadi tempat kita untuk belajar, mendapat-kan teman baru , dan mening-katkan serta mengambangkan kemampuan yang kita miliki,” ujar Yunita selaku Sekretaris UKM EEC. Saat ini EEC di-urus oleh 18 anggota Presid-ium, 50 anggota Board serta kurang lebih 130 anggota Newbie yang merupakan dari mahasiswa baru.

Banyak kegiatan yang dibuat EEC untuk membuat kemampuan anggotanya antara lain Regular tutorial yang merupakan bimbingan belajar mengenai teori-teori bahasa Inggris bagi anggota pemula, Regular training merupakan pelatihan yang berisi perkenalan cabang-cabang perlombaan seperti newscasting, debate, speech dan lain sebagainya, dan ke-giatan yang dilaksanakan tiap bulan sekali yaitu Friday in English yang dilakukan

oleh seluruh mahasiswa dan dosen FEB, mereka wajib ber-bahasa inggris di hari Jumat.

Untuk menjaga eksisten-sinya, EEC juga mengadakan kegiatan berskala daerah. Kegiatan yang bertajuk Eng-lish In Action (EIA) tersebut diadakan rutin tiap tahun-nya. Event yang akan diada-kan dalam waktu dekat ini, menghadirkan siswa tingkat Sekolah Dasar hingga maha-siswa Perguruan Tinggi yang diisi dengan berbagai macam perlombaan. Perlombaan yang biasanya diadakan an-tara lain newscasting , debate , scrable , speech , english sing-ing contest , dan story telling.

Di tahun 2014 EEC berhasil merebut banyak juara seka-ligus, EEC berhasil meraih juara 2 lomba paper presen-tation dan juara 3 speech un-tuk tingkat nasional di Uni-versitas Indonesia, juara 3 Newscasting LOVE Comp ESO Unila , Juara 1 Speech SEC di Fakultas Pertanian Unila dan masih banyak prestasi lain-nya.=

Oleh Fitri Ardiani

Dok

.

Page 8: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

8 REPORTASE KHUSUS

Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) di-

penuhi oleh mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) bulan Jan-uari ini, ribuan mahasiswa yang mewakili tujuh fakultas ini datang untuk menerima pembekalan KKN yang per-tama. Pembekalan tersebut di hadiri oleh Rektor, Wakil Rektor (WR) Bagian Aka-demik, WR Bagian Keuangan, dan juga WR Bagian Kemaha-siswan dan Alumni.

Tahun ini, Unila kembali mengirim 2043 mahasiswa untuk melaksanakan KKN Pos pemberdayaan berbasis keluarga (Posdaya) yang ter-bagi menjadi bidang kesehat-an, pendidikan, dan lingkun-gan yang akan dikerahkan di tujuh kabupaten diantaranya Tanggamus, Pesisir barat, Way kanan, Mesuji, Tulang Bawang Barat, Tulang Bawa-ng, dan Lampung Tengah.

Rektor beserta ketiga Wakil Rektor hanya mengikuti aca-ra pembukaan tanpa mengi-kuti pembekalan yang akan diberikan pada mahasiswa. Setelah acara pembukaan selesai, pejabat rektorat pun meninggalkan GSG. Acara di-lanjutkan dengan pemberian materi KKN, diantaranya Pos-daya dan materi dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) . Saat pemberian materi dari pihak BRI, harapan mendapat kiat-kiat membangun Usaha Kecil dan Menengah di lokasi KKN dirasa tak didapatkan oleh mahasiswa.

Dalam materi tersebut, BRI memaparkan kelebihan-kelebihan yang dimiliki, cabang-cabang BRI, dan se-

Miss komunikasi Berujung Pembatalan

gala hal yang berhubungan dengan BRI. Pihak BRI juga menawarkan program untuk mahasiswa KKN, mahasiswa yang pergi KKN diminta memperkenalkan BRI ke ma-syarakat daerah masing-mas-ing. Kurangnya kejelasan dan sosialisasi sebelumnya dari pihak panitia KKN mengenai program yang akan ditawar-kan pihak BRI untuk maha-siswa menuai pertanyaan.

Ketidak jelasan Program BRI

Salah satunya Juanda (Sosi-ologi ’12), ia mengaku kurang jelas menerima informasi mengenai program yang dita-warkan dari pihak BRI. “Wak-tu pembekalan dari Universi-tas di GSG, pihak BRI hanya menganjurkan kami buka rekening, tapi waktu pem-bekalan tingkat kabupaten, BRI mengharuskan seluruh mahasiswa KKN membuka rekening baru tanpa terkecu-ali,” Ungkapnya.

Ia dan rekan-rekannya mengaku diberi selebaran untuk data pengisian rek-ening baru, saat itu mer-eka langsung mengisi karena dalam pernyataan tersebut ada sebuah keharusan. “Kami memang mengisi selebaran itu saat pembekalan kabupat-en di Fakultas, tapi kita be-lum menyerahkan uang sepe-serpun kepada pihak BRI” tambahnya. Dia juga menu-turkan program penyuluhan ke masyarakat mengenai bu-daya menabung bagus, hanya saja informasi dan sosial-isasi yang BRI berikan masih kurang, sehingga mahasiswa masih kebingungan.

“Saya tidak keberatan ka-lau harus buka rekening

baru, tapi harus ada kejela-san dulu biar kami juga ya-kin tidak adanya kejelasan program ini,” Ujarnya. Juanda berharap mahasiswa tidak dipusingkan dengan program ini, agar mahasiswa dapat fokus membantu masyarakat dalam membangun desa.

Senada dengan Juanda, Rian Setiawan (Kehutan-an’12) mengaku tidak adanya kejelasan mengenai program ini, menurutnya Memoren-dum of Understanding (MoU) tentang program ini harus melibatkan pihak mahasiswa KKN juga sebagai perwakilan, supaya tidak menimbulkan kesalahpahaman dari pertan-yaan-pertanyaan mahasiswa.

Sholehuddin Ridlwan (adm. Negara’12) yang mendapatkan lokasi KKN di Kabupaten Lampung Tengah ini mengaku kurang adanya kejelasan mengenai program yang digadang oleh pihak BRI, informasi yang mer-eka terima kurang sehingga timbul pertanyaan dari ma-hasiswa. Namun saat mer-eka mencoba meminta untuk mencari penjelasan siapa yang memiliki wewenang masalah ini, mereka tak juga memperoleh kejelasan.

“Kita seolah dijadikan ob-jek nasabah, memang ada persetujuan namun terasa mengikat karena kita dipaksa membuka rekening baru,” Ujarnya. Ia pun mengungkap-kan pihak BRI menjanjikan jika nanti semua mahasiswa sudah membuka rekening baru, maka BRI akan mem-berikan uang tunai sejumlah Rp 300.000 setiap kelompok. Ia pun berharap seharusnya adanya kejelasan poin kes-

epakatan dan ada baiknya disosialisasikan karena meli-batkan banyak orang.

Mereka tak menampik bahwa adanya pungutan bi-aya untuk survei lapangan dari pihak Koordinator Desa (Kordes) dan Koordinator Kecamatan (Korcap) yang di sesuaikan jarak lokasi. Na-mun tetap atas rekomendasi dan persetujuan dari Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan mahasiswa KKN yang ada dalam kelompok tersebut.

Aduan MahasiswaKarena mendapat laporan

dari mahasiswa yang merasa resah akan program yang di-rasa kurang jelas dan terke-san komersial. Badan Ekse-kutif Mahasiswa (BEM U) yang diwakili oleh Muham-mad Lutfi (agroteknologi’10) selaku Menteri Advokasi dan Perundang-undangan lang-sung menghubungi WR Ba-gian Keuangan Dwi Haryono via sms tanpa konfirmasi terlebih dahulu ke pihak BRI maupun pihak panitia KKN.

“Kami memilih langsung ke Pak Dwi, karena beliau pe-megang wewenang tertinggi bagian keuangan, terkait paksaan membuka rekening,” Ujarnya. Lutfi juga mengaku, dia hanya mengomunikasi-kan ke pihak rektorat terkait kegelisahan dan keresahan yang dialami oleh mahasiswa.

Saat dikonfirmasi kem-bali, Lutfi mengakui sudah mendapat penjelasan dari panitia KKN terkait hal terse-but, ia pun tak menampik bahwa sebenarnya program yang di tawarkan oleh pi-hak BRI bagus, hanya saja kurangnya sosialisasi yang menyebabkan timbulnya pra-

sangka buruk dari mahasiswa terkait hal tersebut. “Jika disosial-isasikan terlebih dahulu kemungkinan besar kami akan mendukung program tersebut,” katanya.

Namun dalih-dalih mem-perkenalkan BRI ke masyara-kat lewat mahasiswa KKN hanyalah tinggal kenangan, Memorendum of Under-standing (MoU)antara BRI dengan pihak KKN sudah di-batalkan lantaran kurangnya konsep dan sosialisasi yang mereka berikan ke semua pi-hak.

Pembatalan ProgramUntuk menjawab keresa-

han mahasiswa, Dwi Haryono pun menyarankan kepada pi-hak terkait baik BRI maupun panitia KKN untuk mengh-entikan program tersebut, lantaran KKN adalah keg-iatan akademik dan tidak boleh ada kegiatan di luar akademik yang menunggangi mahasiswa KKN.

“Saya setelah mendapat sms dari BEM U langsung ke kantor wilayah BRI, se-benarnya ini bukan ranah saya, tapi karena BEM meng-hubungi saya melaporkan ke-resahan mahasiswa, ya saya memutuskan untuk bertin-dak,” jelasnya.

Ia juga memperjelas bahwa dirinya tidak membatalkan, ia hanya merekomendasi-kan agar program tersebut dibatalkan, karena ini bukan wewenangnya selaku WR Ba-gian Keuangan, ia hanya mej-elaskan ke pihak BRI maupun panitia KKN bahwa KKN han-ya untuk kegiatan akademik, ia hanya membantu maha-siswa yang resah. “BEM U su

Oleh Rika Andriani

Page 9: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

9REPORTASE KHUSUS

dah kebakaran jenggot, asisten aksi sudah mau gerak, mereka lapor ke saya, tapi mereka salah alamat kalau masuk rekening Unila baru

ranah saya, ini

m a -suk reken-

ing mereka ma-sing-masing ya di

luar wewenang saya,” tambahnya.

Menyikapi fenomena ini, WR Bagian Akademik,

Hasriadi Mat Akin mengaku tidak mengetahui mengenai program BRI yang telah ga-gal, karena sampai sekarang ia belum menerima pelapo-ran dari pihak panitia KKN. “Mungkin mereka sudah dapat mengatasi masalah ini, makanya mereka tidak lapor ke saya,” Ujarnya. Ia pun mengaku setuju dengan program yang digagas BRI karena mengajarkan budaya menabung untuk masyarakat adalah hal yang benar, hanya saja ia tidak sepakat ketika mahasiswa dipaksa mem-buka rekening baru tanpa terkecuali. “Programnya ba-gus, tapi janganlah ada unsur paksaan” tambahnya. Menu-rutnya tidak semua masalah harus lapor ke atas, jika we-wenang yang telah ia berikan ke panitia KKN untuk mengu-rusi segala hal tentang KKN, ada baiknya ketika mereka bisa menyelesaikan sendiri, tidak perlu lagi melibatkan atasan.

Saat dikonfirmasi ke pihak panitia KKN, Yurni Atmaja se-laku Ketua Panitia KKN men-gatakan ia tidak mengetahui pihak rektorat mengetahui atau tidak tentang program yang dicanangkan oleh pihak BRI. “Program ini kan salah satu format kegiatan BRI un-tuk membantu mahasiswa KKN nantinya di lokasi, na-mun karena kurangnya sosia-lisasi dan pemahaman, mer-eka langsung saja lapor ke

Wakil Rektor bagian keuan-gan tanpa konfirmasi ke pi-hak kami,” ujarnya.

“Inikan program BRI, jadi seharusnya mereka yang lapor ke pihak rektorat, kalau ini program

kami b a r u k a m i yang harus lapor ke pi-hak rektorat,” tambahnya. Ia juga memaparkan bahwa hal ini bertujuan untuk mempermudah maha-siswa untuk segi kebutuhan di lokasi nantinya, dan untuk menghindari ketidakpercay-aan masyarakat terhadap mahasiswa KKN yang me-miliki predikat “mahasiswa KKN menyusahkan” lantaran dari pengalaman sebelum-nya kerap kali mahasiswa meninggalkan hutang di desa mereka KKN, yang otomatis membawa citra buruk bagi Unila nantinya.

Dengan program tersebut, direncanakan mahasiswa cu-kup menunjukkan saldo yang mereka miliki di rekening BRI kepada masyarakat. “Nih loh pak, bukti kami punya uang untuk jaminan selama kami makan dan menump-ang tinggal disini,” ujar Yurni memperagakan.

Untuk mengklarifikasi pemberitaan yang bere-dar, pihak BRI yang diwakili oleh Rio Ponco Indrajid se-laku Eksekutif Officer BRI menjelaskan, bahwa terjadi kesalahpahaman atau miss komunikasi diantara maha-

siswa. Pemberitaan menge-nai mahasiwa dijadikan alat untuk mencari nasabah di lokasi KKN ia tampik dengan tegas, karena tujuan BRI bu-kan menjadikan mahasiswa sebagai alat, tapi mereka meminta mahasiswa untuk mengumpulkan masyarakat

dalam satu tempat, ke-mudian BRI memberikan

penyuluhan ke masyarakat tentang budaya menabung.

“Supaya mereka tahu kalau menyimpan uang di bawah bantal tidaklah aman, lebih baik di simpan di bank,” ujar Ponco.

Namun ia tak menampik bahwa pihaknya mengharus-kan seluruh mahasiswa un-tuk membuka rekening baru di BRI guna mempermudah pihak bank untuk mengelola data base mahasiswa KKN nantinya, karena mereka akan membuat suatu kom-

petisi khusus, jika maha-siswa mendapat na-

sabah akan diberi-kan reward, satu

nasabah yang mahasiswa

dapatkan berni-

l a i

R p

15.000. “Jadi ka-lau mereka punya reken-ing masing-ma-sing khusus KKN, kami mudah untuk melihat dan mengecek sejauh mana mereka ber-hasil mendapatkan nasabah. Bisa dikatakan semacam kompetensi antar maha-siswa, namun tetap harus memprioritaskan tugas KKN nya,” paparnya.

Pihak BRI juga akan ikut menilai presentasi dari ma-sing-masing kelompok dari hasil kinerja yang telah mer-eka lakukan di lokasinya, dengan melihat program kerja yang paling bagus. “Kami sudah menyiapkan uang senilai Rp 10.000.000 untuk tiga pemenang yang berhak menerimanya, juara

satu lima juta, juara dua tiga juta, dan juara tiga dua juta,” tambahnya.

Menurutnya ini bukan semua salah mahasiswa, BRI pun mengaku mungkin pi-haknya memang kurang me-maparkan konsep yang mer-eka ajukan sehingga menim-bulkan persepsi yang negatif dikalangan mahasiswa. Pihak BRI pun telah memberikan berbagai atribut KKN sep-erti banner, spanduk, dan baju unjuk mahasiswa KKN jika program ini berjalan. Namun, kerjasama itu kini hanya kenangan, pihak BRI pun terpaksa menghentikan programnya atas permintaan pihak Unila. “Mungkin ini pembelajaran buat kami, su-paya dapat mempersiapkan dengan matang konsep yang kami buat, dan mensosialisa-sikan terlebih dahulu dengan melibatkan pihak BEM di dalamnya,” tambahnya.

Ia pun berpesan, maha-siswa memang bagus memi-liki sikap kritis namun jangan pernah mengedepankan rasa tergesa-gesa dan melihat sesuatu dari sudut pandang satu arah, akan lebih baik lagi konfirmasi terlebih da-hulu kepihak yang terlibat, “Budayakanlah sikap konfir-

masi,” ujarnya m e n g a k h i r i perbincangan. =

Page 10: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

10 LIFE STYLE

Saya susah move on jika diterpa masalah, dan saya terlalu mudah rendah diri, kira-kira apa solusinya, terimakasih. (Imam Gunawan FISIP Sosiologi ’12)Jawaban :Saat kita punya masalah yang tidak terpecahkan membuat diri tak putus dirundung malang. Menyelesaikan masalah ibarat kita seperti melakukan pengembaraan. Dalam penyelesaiannya kita membutuhkan sebuah peta. Peta yang memberi tahu posisi kita saat ini, bagaimana suasana hati/emosi kita saat ini dan kemana kita harus melangkah ke sebuah tujuan. Kita membutuhkan keterampilan membaca peta atau yang dapat dinamakan kesadaran diri. Menyadari bagaimana kondisi emosi diri kita merupakan sebuah permulaan. Belajar mengarahkan diri memungkinkan kita menemukan jalur yang benar dan melewati segala rintangan yang menghalangi jalan kita. Bila satu jalan terhalangi, pengarahan diri akan membantu kita menemukan rute yang lain.Kemampuan yang dibutuhkan adalah motivasi dalam diri. Motivasi dalam diri merupakan kekuatan besar yang dapat dibangkitkan untuk melawan ketakutan akan kegagalan.

Adapun tips lain untuk move on adalah :• Meminta maaf kepada orang tua dan memeluk tuhanMenjalin komunikasi yang baik dengan orang-orang disekitar kita, terutama kepada orang tua. Kita dapat memulainya dengan bersikap baik dengan mereka, karena mereka sumber kekuatan untuk bangkit dari semua ini. • Mengalihkan fokusBersyukur terhadap apa yang kita miliki, menikmati apa yang ada sehingga hal ini dapat mengurangi rasa gelisah dan lebih berfikir pada langkah yang harus diambil. Misal fokus pada keluarga, sahabat, dan aktivitas lain.• Temukan pesona dan kekuatanmuMenyadari kelebihan dan kekurangan kita sehingga kita dapat memaksimalkan potensi kita.• Putar roda hidupmu ke atasYang dilakukan adalah menerima masalah dan berusaha melanjutkan hidup yang lebih baik. Menyembunyikan kartu kelemahan dan tetap berusaha bersikap ceria • Menikmati skenario hidupHidup adalah sebuah dinamika yang selalui ada pelangi setelah badai. Kita tidak punya pilihan lain selain memilih untuk berbahagia karena hidup akan selalu dipenuhi ujian tingkatan hidup. Kita harus memutuskan menjadi pribadi yang berbahagia. Raih impian kita dan jadikanlah permasalah hidup sebagai pende-wasaan. Kita harus dapat memiliki kepercayaan diri dalam menerapkan tujuan hidup kita secara jelas.

Tabloid Teknokra edisi 140 ini membuka rubrik konsultasi untuk para Civitas Akademika Universitas Lampung. Rubrik ini diasuh langsung oleh Dosen Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unila, Diah Utaminingsih, S.Psi, M.A, Psi. Lulusan Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) ini akan menjawab

pertanyaan seputar akademik, kejiwaan, dan pertanyaan lain yang diajukan.

Bagaimana caranya bersikap tegas, karena saya cenderung kurang bisa bersikap tegas kepada diri senidri dan kepada orang lain, saya cenderung plin-plan dalam piliha-pilihan yang datang kepada saya, mohon solusinya? (Defika Putri Nastiti FKIP Ekonomi ’13)Jawaban :Mengucapkan ketegasan diri dengan lantang dengan cara mengkombinasikan antara ucapan dan pendengaran suara hati kita akan menjadi pendorong yang kuat untuk bersikap tegas. Cara terbaik bersikap tegas adalah dengan mempersiapkannya diri terlebuh dahulu sebelum mengalami peristiwa yang penuh tekanan. Sikap tegas harus relevan dengan kita dan situasi yang sedang kita hadapi.

KONSULTASI

Everything is just click away! Kini hanya den-gan mengklik, kita

bisa mendapatkan informasi apapun yang kita inginkan. Perkembangan teknologi in-formasi yang semakin cang-gih memudahkan seseorang untuk mengetahui banyak hal dengan cepat, era digital menawarkan banyak kemu-dahan dalam mengakses in-formasi dari seluruh dunia.

Hal ini pun berdampak pada berbagai kalangan, baik anak-anak, remaja, dewasa, hingga orang tua. Tak dapat dipungkiri, teknologi yang semakin modern secara sa-dar mulai menyingkirkan keberadaan buku yang kini mulai jarang digemari baik di kalangan mahasiswa. Banyak

Gemar Baca Buku di Era Digital

diantara mereka lebih me-milih mencari lewat internet yang dirasa lebih instan dan mudah. Hampir sebagian be-sar referensi tugas mahasiswa diambil dari sumber internet.

Gemar baca buku pun mu-lai menjadi sesuatu yang as-ing. Namun, hal tersebut tak berlaku bagi Silvana Maya Pratiwi. Ia merupakan salah satu mahasiswa yang cinta dengan buku, kegemarannya membaca buku dapat dili-hat dari banyaknya dan be-ragamnya koleksi buku yang ia miliki. Sejak kecil ia telah gemar menbaca buku. Maha-siswi FMIPA Kimia’10 ini mu-lai mengoleksi berbagai buku sejak dirinya duduk di Seko-lah Menengah Pertama. Kini koleksi bukunya mencapai

1000 buku, diantaranya buku biografi, novel, sejarah dan buku jurnalistik. “Aku sampe buat schedule buat baca buku,” Ujar Silvana. Ia juga mengaku dari kegemarannya membaca buku, salah satu buku yang pernah ia baca yaitu “Jilbab Pertamaku”, membuat ia kini mengenakan jilbab.

Wahyu Farida (FKIP Bimb-ingan Konseling ‘12) juga me-miliki hobi yang senada, sejak kecil ia suka membaca ma-jalah Bobo dan Donal Bebek. Kini ia memiliki 30 buku sep-erti kumpulan novel islami dan buku pergaulan remaja di jaman sekarang melalui kaca mata Islam, yang mulai ia koleksi sejak menjadi ma-hasiswa.

Menurutnya buku adalah

gudang ilmu, buku dapat memberi banyak warna dan cerita yang bisa diambil maknanya dan dapat diterap-kan dalam kehidupan nanti-nya. “Baca itu kebutuhan, biasanya saya bisa menyele-saikan membaca satu novel dalam sehari,” ungkapnya.

Tak berbeda dengan rekannya, Siti Meisita (FMI-PA Biologi’13) juga mempu-nyai hobi yang sama, gemar membaca buku. Ia pun sudah memiliki 20 koleksi buku dengan berbagai macam je-nis koleksi bacaan, dianta-ranya komik, buku politik, novel, majalah dan sebagain-ya. “Baca buku itu penting, karena kita dapat menjiwai atau mempengaruhi karakter seseorang,” ungkapnya.

Menurut Diah Utami Ning-sih salah satu dosen Bimb-ingan Konseling Fakultas Ilmu Keguruan dan Pendi-dikan (FKIP) Universitas Lampung, membaca buku merupakan kebiasaan yang baik jika buku yang dibaca mempunyai unsur yang posi-tif. Karena dengan membaca akan menambah wawasan dan pengetahuan. Kebiasaan membaca buku seperti novel sebagai salah satu media un-tuk menghibur diri. Ia juga menambahkan,membaca suatu kebutuhan yang posi-tif jika bisa membagi waktu dengan baik antara hobi dengan belajar, karena me-lalui membaca banyak hal positif serta ide kreatif yang muncul. =

Oleh Riska Martina

Page 11: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

11INOVASI

Oli merupakan salah satu jenis minyak pelumas yang sering

digunakan untuk kendaraan. Fungsinya sendiri untuk me-larutkan kerak sisa pemba-karan berupa serbuk besi ha-sil gesekan yang berkumpul di dasar bak oli kendaraan. Namun, limbah tersebut ti-dak mengendap di mesin kendaraan tetapi mengem-bang di oli, sehinggga lama kelamaan oli menjadi kotor dan menjadi limbah. Limbah ini mengalami kerusakan, proses kimianya berubah dari basa menjadi asam aki-bat oksidasi. Selain itu, lim-bah tersebut juga mengan-dung senyawa hetero atom poli aromatik yang beracun. Untuk itu limbah oli perlu dikelola dengan baik.

Berawal dari diskusi saat makan siang bersama pro-fesor pembimbingnya di Taiwan, Donny Lesmana mendapatkan tawaran untuk melakukan penelitian terha-dap masalah limbah oli bekas yang banyak dikeluarkan dari salah satu pabrik perusahaan kimia di Taiwan, agar limbah oli bekas itu nantinya bisa bermanfaat, sehingga dapat meningkatkan efisiensi pab-rik.

Donny sapaan akrabnya menerima tawaran tersebut. Ia tertarik karena menurut-nya masalah ini hampir sama dengan masalah yang ada di Indonesia. Banyak limbah oli bekas yang saat ini belum

BAHAN BAKAR CAIR

dimanfaatkan dengan baik, ditimbun begitu saja. Penim-bunan pun dilakukan secara asal-asalan sehingga dapat merusak lingkungan.

”Proses pyrolisis sendi-ri memerlukan alat berupa kondensor dan fakum penye-dot. Saat proses pyrolisis ber-langsung, Suhu tinggi sangat diperlukan dan perlu dijaga untuk memecah ikatan kar-bon (cracking) dari struktur makro molekul terurai men-jadi molekul yang lebih kecil

dan hidrokarbon rantai pen-dek. Produk yang dihasilkan dari proses pyrolisis pada limbah oli bekas ini berupa fraksi gas, residu padat dan fraksi minyak,” Ujar dosen lulusan S2 di Yuan Ze Univer-sity, Taoyuan, Taiwan.

Oli yang digunakan dalam percobaan ini adalah oli be-kas kendaraan bermotor. Se-mentara katalis bekas yang digunakan adalah jenis HZSM (katalis yang telah digunakan selama 100 jam pada tempe-

ratur 500 oC). Jenis Katalis ini meningkatkan laju reaksi dari proses konversi oli be-kas menjadi bahan bakar cair. Cirinya berwarna kuning sep-erti warna minyak premium namun memiliki bau seperti solar, sehingga belum dapat dipastikan jenis bahan bakar cair apa.

Donny juga mengatakan, proses ini baik untuk ling-kungan, namun masih per-lu penelitian lebih lanjut, karena sulfur content pada

jenis bahan bakar cair yang dihasilkan masih lebih dari 0.1 %wt, sehingga belum bisa diaplikasikan sebagai bahan bakar untuk kenda-raan bermotor. Temperatur operasi masih tinggi sekitar 370 oC, sehingga dibutuhkan suplai panas yang besar dan memakan biaya yang mahal, waktu reaksi yang diperlukan sekitar satu jam. Fraksi gas yang terbuang ke lingkungan jika terus menerus dihirup, maka bisa terkena gangguan kesehatan bahkan kemati-an. Sehingga perlu analisis lebih lanjut terhadap gas bu-ang serta modifikasi metode pengambilan gas buang agar kegiatan pengolahan limbah oli bekas dapat lebih aman bagi kesehatan dan lingkung-an.

Dosen Teknik Kimia Uni-versitas Lampung tersebut berharap bahan bakar cair yang dihasilkan bisa menjadi bahan alternatif energi baru. ”Saya akan mencoba meman-faatkan bantuan mikroor-ganisme untuk mereduksi sulfur dari bahan bakar cair yang telah dihasilkan,” Ujar Donny. selanjutnya akan di-kembangkan sebuah reaktor multi feed sehingga semua jenis oli bekas dapat dirubah menjadi bahan bakar cair se-cara bersamaan dalam satu tempat. Kemudian menga-nalisis produk dengan fuel analyzer, sehingga diketahui spesifikasi pasti dari bahan bakar cair jenis apa. =

Proses Pyrolisis

Oleh Fitria Wulandari

Ilustrasi Retnoningayu J.U.

UbahJadi

LIMBAH OLI BEKAS

Iklan

Page 12: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

12 ARTIKEL TEMA

Konsep “Poros Mari-tim Dunia” Pemerin-tahan Jokowi-JK kini

mengglobal karena dipaparkan langsung oleh Presiden RI di beberapa forum global seperti APEC, East Asis Summit dan G-20. Konsep ini kelanjutan “Pendulum Nusantara” SBY pada program MP3EI (Master-plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indo-nesia) yang telah dihentikan oleh Jokowi-JK. Inti Pendu-lum Nusantara adalah sistem transportasi barang meng-gunakan kapal ukuran besar (kapasitas 3000-4000 TEU) yang melewati sebuah jalur laut utama dari ujung Barat hingga ujung Timur Indonesia secara rutin seperti gerakan pendulum ketika digoyang-kan, maka program ini disebut “Pendulum Nusantara”.

Sedangkan Tol Laut, isti-lah lain Poros Maritim Dunia, awal gerakan justru kebalikan Pendulum Nusantara yaitu dari Timur bergerak ke Barat, kemudian mengayun kembali dari Barat ke Timur, dst. Tak ada beda sama sekali. Berpola sama seperti “pendulum” ber-

INDONESIA sebagai Poros Maritim DuNIADalam Kacamata EkonomiOleh Dany Afriandro A.P

goyang. Hakiki kedua konsep tadi merupakan strategi pemer-intah dalam rangka menguran-gi atau kalau perlu menghilan-gkan disparitas harga barang dan jasa yang cukup mencolok antara wilayah Barat terutama Jawa, Sumatera, dll dengan wilayah Timur seperti Maluku, Papua, dan lainnya.

Potensi perikanan laut In-donesia yang cukup besar perlu dimanfaatkan secara efisien untuk dapat mening-katkan devisa dari sektor ke-lautan. Namun, menurunnya jumlah populasi ikan di laut akibat pencemaran, pening-katan keasaman air laut, dan over eksploitasi serta diikuti dengan meningkatnya harga bahan bakar minyak (BBM) menjadikan hasil tangkapan ikan dan pendapatan nelayan Indonesia menurun.

Menurut Kementerian Ke-lautan dan Perikanan, kerugian akibat illegal fishing di Laut Arafura sendiri pada tahun 2001-2013 mencapai Rp520 trilliun. Angka yang sangat fantastis walau perlu diuji kesahihannya, namun secara umum kerugian akibat illegal

fishing di perairan Indonesia oleh negara lain terbilang san-gat besar. Untuk itu diperlukan upaya pengawasan yang lebih efisien dan maskimal sehingga bisa dibayangkan potensi peri-kanan yang bisa diraup Indo-nesia sebagai devisa negara sangat fantastis

Indonesia adalah negara kelautan yang ditaburi oleh sekitar 17.504 pulau dengan lokasi yang sangat strategis. Kapal-kapal yang mengang-kut barang barang yang di-perdagangkan di kawasan Asia-Pasifik tersebut melint-asi tiga selat kita, yakni Selat Lombok, Selat Makassar, dan Selat Malaka.Mantan Menteri Perikanan Rokhmin Dahuri memperkirakan nilai barang yang melintasi kawasan kita mencapai USD 1.500 triliun per tahun. Ini kira-kira setara dengan Rp 17.250 biliun, atau hampir 10.000 kali lipat dari APBN kita untuk tahun 2014.

Presiden RI, Joko Widodo menyatakan, Indonesia me-nyadari sebuah trasformasi besar sedang terjadi di abad ke-21 ini. Pusat gravitasi geoekonomi dan geopolitik

dunia sedang bergeser dari Barat ke Asia Timur.Negara-negara Asia sedang bangkit. Dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata tujuh persen per ta-hun, dengan total GDP sekitar USD40 triliun, kawasan Asia Timur merupakan kawasan paling dinamis secara ekono-mi. Sekitar 40 persen perda-gangan dunia ada di kawasan ini.

Permasalahannya adalah kurangnya komitmen dari para pemimpin kita untuk menjadi-kan Indonesia sebagai negara maritim. Untuk itu, pemerin-tah Indonesia harus mampu

“Kita tidak bisa kuat, sentosa, dan sejahtera selama kita tidak kembali menjadi bangsa bahari seperti masa dahulu”, (Bung Karno ; Munas Maritim 1963)

Ilust

rasi

Defi

ka P

utri

N.

membuat kebijakan pemban-gunan yang berorientasi dalam bidang kelautan dan menin-gkatkan anggaran APBN un-tuk bidang kelautan sehingga infrastruktur di daerah pesisir dan antarpulau, serta mening-katkan kualitas SDM bidang kelautan, kualitas pelabuhan menjadi bertaraf internasion-al, pengawasan dan produksi perikanan, penelitian dan ke-sehatan lingkungan laut, serta pengembangan serta peman-faatan teknologi kelautan.=

*) Gubernur BEM FEB 2014-2015. Mahasiswa Manajemen 2011.

Redaksi menerima kritikan dan saran serta kiriman berupa : Artikel atau opini, surat pembaca, dam informasi seputar Unila (diketika font cambria, ukuran font 12 pt).

Tulisan yang masuk menjadi milik redaksi dan redaksi berhak menyunting naskah sepanjang tidak mengubah makna tulisan.

Redaksi juga membuka rubrik konsultasi. Rubrik ini diasuh oleh dosen Bimbingan Konseling, Diah Utaminingsih, S. Psi, M.A, Psi. Lulusan psikologi UGM ini akan menjawab pertanyaan seputar akademik, kejiwaan, dan pertan-yaan lain yang diajukan.

Silahkan kirimkan kritik, saran, dan pertanyaan anda ke alamat email [email protected]

Page 13: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

13APRESIASI

berteduh aku di balik rimbun,hujan di senja harimembawa hanyasatu warna mengudarasatu nafas, dan satu hempas beberapa kali aku berteduhdi bawah pohon yang samaatap yang samapayung yang samadi waktu yang berbedasemua terasa meresap menyerpihmerajukhingga lepas titik temupada mata kakuterluka dan mematahtitik pada pucuk ilalangberbatasan dengan malamterlupakan sesuka-sukanyadiriku harus pergi saatmatahari kembali mengudarkansebuah kata bernama: hangatkita hanya terjebak tenggatmaaf yang kilat Prima HelaubudiFEB Manajemen ‘10

berteduh

Bulan...Apa malam begitu kurang untukmu agar bisa memadu rasa dengan bintang?

Dia yang tak bisa jauh dari pantu-lan cahayamuDia juga yang selalu ada saat sinar-mu terlihatBegitu rentan sampai kalian yang tak pernah menghilang salah satuHai Proxima centauri…Yang tersapa ketika gelap mulai hadirApa kau juga akhir dari nama bin-tang?Karena alfa centauri dan beta cen-tauri bukan akhirmuApa kalian selalu merindukan bu-lan seperti mentari?

Oh….kalaMendung hadir Sialnya kalian tak akan serasi terli-hatLalu jika fajar merebut bulan dian-tara bintangKisah kalian akan berakhirSuhu keindahan telah musnahLalu, perburuanku akan kalian telah usai

Khorik IstianaF. MIPA Biologi ‘12

Sang pemburu

Sorak sorai teriak demonstran menuntut pembebasan dari tirani tak bernurani, kau bergumul dalam cekam desing peluru aparat.

Melangkah berani, menggenggam kamera, kau potret sejarah kepahlawanan negeri ini.

Hingga, timah panas itu menembus kulitmu, lalu kau tidur lelap di tangah hiruk reformasi.

Di balik kebebasan Yang kami nikmati hari ini, kau berkurban, dengan jiwa-raga.

Saidatul Fitria, di bumi Indonesia kau mengabdi untuk negeri. kami takkan pernah lupa...Deni YuniardiFKIP Pendidikan Bahasa dan Sastra Indone-sia ‘11

Saidatul Fitria

Sampaikan keluhanmu lewat SMS Mahasiswa, dengan format Nama_Jurusan/Angkatan_Komentar. Kirim ke 085380905884/ 08982252881

Redaksi hanya akan memuat SMS/Komentar yang disertai identias lengkap dan bisa dipertanggungjawabkan, Nama/Jurusan/Fakultas/Angkatan. Kami men-cocokkannya dengan data siakad Unila.

Suara Mahasiswa

M. Agung SD (Teknik Sipil)085758647xxxApa kabar UKT para mahasiswa yang memang kurang mampu dan harus membayar mahal?

Satria Sakti (Administrasi Negara)085758929xxxTolong diperketat penjagaan parkiran di FISIP, karena akhir-akhir ini sering terjadi pencurian helm yang disebabkan kurangnya penjagaan oleh pihak keamanan.

Page 14: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

14 REGIONAL

K A R T U N

Oleh Retno Wulandari

Sabtu, 1 November 2014, Joko Widodo secara resmi mengumumkan

kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Harga BBM yang semula Rp 6.500 per liter merangkak naik hingga menembus angka Rp 8.500 per liternya. Hal ini lantas memicu kenaikan harga berbagai kebutuhan pokok. Tak terkecuali tarif transportasi umum yang notabennya sangat bergantung pada BBM. Sejak saat itu, hampir semua moda transportasi di Indonesia mengalami kenaikan tarif.

Dua bulan berselang, tepatnya 31 Desember 2014, Jokowi memutuskan untuk menurunkan harga BBM menjadi Rp 7.600 per liter. Alih-alih membawa angin segar bagi pengguna angkutan umum, penurunan harga BBM nyatanya tak menurunkan tarif Angkutan Kota (Angkot) dan Bus Rapid Transit (BRT) di Bandar

Tak Ikuti Tarif, Dishub Siap Beri SanksiOleh Yola Septika

Lampung.Salah satu supir angkot

jurusan Rajabasa-Tanjung Karang, Slamet (41) mengaku sudah menaikan tarif angkotnya sejak harga premium mencapai Rp 8.500 per liter. Ia menetapkan tarif maksimum Rp 4.000-Rp 5.000 untuk umum dan Rp 3.000 untuk pelajar atau mahasiswa. Menurut Slamet, ia dan beberapa sopir di Bandar Lampung telah sepakat mematok tarif harga maksimal Rp 5.000 untuk rute Rajabasa -Tanjung Karang.

“Kurang dari Rp 4.000 nggak nutup buat uang bensin, yang ada kami rugi,” ujar Slamet. Ia menambahkan turunnya harga BBM yang semula Rp 8.500 menjadi Rp 7.600 per liter tidak memiliki perbedaan yang signifikan terhadap omsetnya per hari. “Kalau Harga BBM diatas tujuh ribu, kita sudah nggak berani mematok tarif tiga

ribu untuk umum,” terangnya.Senada dengan Slamet,

Ade Suryadi (56) yang merupakan supir BRT merasa tak ada perubahan pada omset yang didapat sekalipun BBM mengalami penurunan Rp 9.00. “Nggak ngaruh. Kalau tarif tetap kayak sekarang, kami kehilangan 1.000,” akunya. Ia juga menambahkan ada perbedaan antara BRT dan angkot. Menurutnya angkot dapat seenaknya menetapkan tarif, tapi tidak dengan BRT yang wajib patuh pada tarif yang tertempel di kaca BRT.

Nurul Rahma Oktavia (Pend. Fisika ‘13) salah satu mahasiswa yang harus merogoh kocek lebih dalam untuk naik BRT dari Unila menuju terminal Rajabasa. Ia harus membayar Rp 4.000 dari Unila hingga terminal Rajabasa. “Dulu sebelum BBM naik pernah bayar Rp 3.000. Kalau sekarang sering Rp 4.000,” keluhnya.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung , Rifai mengakatan bahwa pihaknya telah menetapkan tarif angkot dan BRT, sesuai Surat Keputusan (SK) Walikota yang telah menetapkan tarif untuk umum tiga ribu rupiah. Sementara untuk pelajar atau mahasiswa hanya Rp 2.500. “Sudah ada penetapan Biaya Operasional Kendaraan (BOK). Jika melebihi itu, artinya supir angkot telah

melanggar pasal 53 undang-undang keterbukaan publik,” ungkapnya. Untuk saat ini tindakan Dishub untuk menghindari penyelewengan adalah dengan menempelkan stiker tarif angkutan di setiap angkot. Jika masih ada stiker yang tak tertempel, Dishub siap memberikan sanksi dengan tegas. Rifai berharap semua supir angkutan mengikuti tarif yang telah ditetapkan.=

Ilust

rasi

Defi

ka P

utri

Nas

titi

Page 15: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015

No 140 Tahun XV Trimingguan | Edisi Januari 2015

15POJOK PKM

EKSPRESI

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia tidak terlepas dari peran pemuda. Bangsa ini mulai dibentuk oleh beberapa pemuda yang sadar akan pentingnya persatuan antarmer-eka. Kesadaran itu memunculkan sebuah sumpah, sumpah itulah yang kita kenal sekarang sebagai Sumpah Pemuda. Di dalam sumpah itu pula, para pemuda sepakat untuk beri-krar bertanah air satu, berbangsa satu dan berbahasa satu.

Berjalannya waktu peran pemuda semakin terasa, tatkala proklamasi kemerdekaan Indonesia, saat itu terdapat per-bedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda. Golongan tua seperti Soekarno, Moh. Hatta, Achmad Soe-bardjo, Moh. Yamin, Kiai Haji Mansyur dan Iwa Kusumastuti menginginkan agar proklamasi kemerdekaan dilaksanakan sesuai dengan yang direncanakan Panitia Persiapan Ke-merdekaan Indonesia (PPKI). Namun golongan muda sep-erti Sukarni, Adam Malik, Wikana, Chaerul Saleh, Syarief Tayeb, Pandu Wiguna dan Tan Malaka menginginkan agar secepatnya dilakukan proklamasi kemerdekaan, mereka menganggap apabila kemerdekaan dilakukan melalui me-kanisme PPKI, itu sama saja dengan kemerdekaan Indone-sia merupakan hadiah dari pemerintah Jepang mengingat PPKI adalah organisasi bentukan pemerintah Jepang. Alha-sil dengan perdebatan yang alot, golongan muda berhasil memengaruhi golongan tua untuk memproklamasikan ke-merdekaan Indonesia pada 17 agustus 1945.

Tahun 1998 menjadi sejarah yang masih jelas dalam in-gatan, betapa para pemuda bersatu untuk menggulingkan pemerintahan Soeharto yang telah berkuasa lebih dari tiga dekade. Seluruh pemuda atau tepatnya mahasiswa me-nyatukan visi untuk menggulingkan kekuasaan Soeharto yang dianggap sarat dengan praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN).

Pemuda memang punya modal besar untuk membawa pe-rubahan dengan segala idealisme dan kepeduliannya terha-dap kaum tertindas. Tidak salah apabila sang proklamator bangsa Indonesia mengatakan “Beri aku sepuluh pemuda maka akan kuguncang dunia”. Perkataan Soekarno itu tentu dilandasi dengan pemikiran yang jelas. Soekarno sangat sa-dar betapa dahsyatnya potensi pemuda untuk mampu men-gubah dunia. Di tangan pemudalah arah kemajuan bangsa diamanatkan.

Visi bersama menjadi penting untuk dilakukan demi memperbaiki permasalahan bangsa yang semakin akut dan butuh perubahan revolusioner. Para penguasa yang terus pro terhadap kaum kapitalis, tindak korupsi yang terjadi di setiap lini pemerintahan, kemiskinan yang semakin meluas, kekayaan alam yang terus dikorbankan untuk kepentingan asing menjadi permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa ini.

Pemuda mempunyai peluang besar untuk mampu men-gubah keadaan bangsa ini. Pemuda memiliki idealisme, ke-mampuan akademik , yang mampu menganalisa masalah sosial serta akhlak yang mulia. Dengan modal itulah, maha-siswa mampu mengkritisi segala kebijakan yang dianggap tidak sesuai dengan keadaan bangsa ini. Pilihan ada di nura-ni masing-masing pemuda. Mulai menyatukan visi bersama dan menghilangkan ego golongan atau terus membiarkan ketidakadilan dan permasalahan terjadi di bangsa yang kita cintai ini.=

Hidup Mahasiswa!

Pemuda dan Perubahan

Faris YursantoPemimpin Umum

Oleh Riska Martina

Memiliki kebebasan finansial telah men-jadi tekadnya, sejak

ia duduk di bangku Seko-lah Menengah Atas (SMA). Percaya diri dan tak pernah mengharap bantuan orang lain, membuat Rizki Kurni-awan mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poli-tik (FISIP) Ilmu Komunikasi 2012 Universitas Lampung ini terus mencari peluang us-aha yang dapat ia tekuni.

Menjadi anak seorang pedangan kecil-kecilan, membuatnya membuka mata untuk lebih peka den-gan keadaaan ekonomi ke-luarga, begitupun keadaan yang menuntutnya untuk terus mencari penghasi-lan untuk membantu biaya sekolah kedua adiknya. Sa-dar akan tanggung jawab yang besar, sebagai sulung dari tiga bersaudara, mau ti-dak mau membuatnya harus menjadi tulang punggung keluarga, menggantikan orang tuanya yang semakin hari semakin tua. Hal itu lah yang semakin menguat-kan tekadnya untuk mulai belajar berbisnis walaupun dirasa tak sejalan dengan pendidikannya.

Jiwa kerja keras sudah tergambar jelas saat ia ma-sih tinggal di Rusunawa, ma-hasiswa bidikmisi ini sudah membuka usaha mulai dari menjual makanan ringan, jasa fotocopi, jasa pengisian air galon dan jasa print. Pe-kerjaan ini ia tekuni lanta-ran sebagian uangnya dapat ia kirimkan untuk orangtu-anya, dan sisanya untuk bi-aya hidup selama kuliah.

Walaupun ia harus mem-bagi waktu antara kuliah, or-ganisasi dan juga berbisnis, pemuda yang lahir di bulan juni ini tak pernah mengeluh lelah akan aktivitas yang ia jalani, dan hal tersebut juga tak mengganggu nilai aka-demiknya terbukti Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) me-capai 3,51.

Mahasiswa yang juga me-

miliki hobi membaca ini pun memiliki kemampuan pulic speaking bagus, terbukti jam terbangnya sebagai trainer sudah cukup banyak. Tak ja-rang ia mengisi training un-tuk anak-anak SMA hingga di luar Lampung. “Saya tak me-matok tarif untuk bayaran, seiklasnya saja pernah juga tanpa bayaran,” ungkapnya.

Tak kenal istilah gengsi, ia pun menekuni banyak pe-kerjaan. Dulu semasa SMA ia pernah memiliki pengala-man menjadi seorang ker-net mobil, hal itu ia lakukan lantaran menjadi seorang perantauan adakalanya uang kiriman dari orangtu-anya tak dapat memenuhi kebutuhan,”Pernah juga saya bantu memanen kopi,” tam-bahnya.

Saat ini pun ia diberi kepercayaan untuk men-jadi ketua umum Himpu-nan Mahasiswa Jurusan (HMJ) komunikasi periode 2012/2013. Karena dirasa jiwa kepemimpinan yang ia miliki dan mudahnya ia ber-sosialisasi membuat-nya terpilih men-jadi ketua umum.

Kali ini ia tengah fokus dengan bisnis barunya, ia bers-ama rekan-rekan-nya mulai mer-ambah usaha di bidang produk p e r a w a t a n wajah yang kerap dikenal dengan sebu-tan “Kangen Water”. Kini anggota yang t e r g a b u n g dalam bis-nisnya sudah sebanyak 50 orang, tidak hanya maha-siswa Unila, namun dari b e r b a g a i mahasiswa di Lam-pung.

Dari usaha yang ia tekuni sejak Juni 2014 ini, ia berha-sil menyewa sebuah rumah di Perumahan Permai yang ia gunakan sebagai tempat produksi Kangen Water dan tempat berkumpul dengan anggotanya untuk sekedar sharing ataupun mendis-kusikan keberlangsungan bisnisnya. “Dua minggu om-set mencapai Rp 5.000.000 pernah satu hari dapet omset sampek lima juta,” ujarnya. Penghasilannya ini pun, ia bagikan ke orangtuanya un-tuk biaya adik-adiknya yang sedang duduk di bangku SMA dan PAUD.

Ia pun membuka pintu ke-sempatan untuk siapapun yang ingin belajar berbisnis, walaupun tak memiliki pen-galaman sedikitpun tentang bisnis. Menurutnya hal itu salah satu strategi untuk mengembangkan bisnisnya.

“Sukses itu kita mulai semuda mungkin, kalau kita sukses sekarang kenapa ha-rus besok. Dan bagi kita yang ingin sukses lakukan dari hal

kecil seperti diri sendiri dan sekarang juga,”

ungkapnya men-gakhiri wawan-

cara. =

Rizki Kurniawan,Sejuta Langkah Menuju SuksesOleh Defika Putri Nastiti

“Kini bisnis menjadi bagian yang amat lekat dengan Rizki, berbagai pe-kerjaan pernah ia lakoni demi mewujudkan mimpinya menjadi pengusaha sukses. Kemampuan komunikasinya yang baik juga menunjangnya untuk menjadi seorang pembisnis sekaligus seorang trainer.”

Page 16: Tabloid Teknokra Edisi 140 Januari 2015