Top Banner
16

Tabloid SuaraKampus

Mar 24, 2016

Download

Documents

ikhwatun nasra

tabloid mahasiswa iain ib padang suarakampus edisi 122
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tabloid SuaraKampus
Page 2: Tabloid SuaraKampus

Pelindung: Rektor IAIN Imam Bonjol Padang

Prof Dr. H. Makmur Syarif S.H., M.Ag.

Penanggung Jawab: Kepala Biro AUAK Drs. Amrul Wadi, MM, Pembantu Rektor III

IAIN Imam Bonjol Padang Prof. Dr. H. Asasriwarni, MH.

Pembina: Yulizal Yunus, Sheiful Yazan, Abdullah Khusairi, Muhammad

Nasir, Suardi Sikumbang.

Dewan Redaksi:Adil Wandi, Rafi’i Hidayatullah Nazhari

Pemimpin Umum: Ababil Gufron. Wakil Pemimpin Umum: Gita Jonelva. Sekretaris Umum: Mimi Permani Suci. Bendahara Umum: Yulia Vita Ramayona.Pemimpin Redaksi: Andika Adi Saputra. Pemimpin Perusahaan: April Jejen. Kepala Pusat Divisi SDM & Litbang: M. Noli Hendra.

Redaktur Pelaksana: Fitria Marlina. Redaktur Pelaksana SuaraKampus.com: Nurhamsi Deswila. Koordinator Liputan: Eni Sapura. Asisten KoordinatorLiputan: Ridho Permana. Redaktur: Sri Handini, Ari Yuneldi, Nur Khairat, Evi Candra.

Divisi Periklanan & EO: Urwatul Wusqa.Wakil Divisi Periklanan & EO: Septia Hidayati. Divisi Umum & Adm: Nur Aisyah. Kadiv Pra Cetak: Defrizal.Wakadiv Pra Cetak: Ikhwatun Nasra. Divisi SDM & Litbang: Rita Suryani, Rahmawati Matondang

Reporter: Arjuna Nusantara, Yeni Purnama Sari, Adliza Darwis, Novera Indrawati, Gusnita, Yaspardi, Tri Bayu Lestari, Nesti Deswita (Non Aktif), Aidina Fitra (NonAktif), Devarisa (Non Aktif), Rika Rahmad (Non Aktif), Mardani Kambara (Non Aktif), Muhammad Rasyid (Non Aktif), Riri M, Nur (Non Aktif), Ahmad Sayfullah (NonAktif), Nela Gusti Hasanah, Desfrianto, Rada Marsita, Irma Kristinadya Clara, Selfi Hastria Ningsih, Restu Mutiara Sari, Yuni Marsela, Noris Afria Safitri, Desy Maya Sari,Okvia Novita Sari, Gusriana Luxtarisia, Zulfikar, Nela Gusti Hasanah, Ahmad Bil Wahid,

Magang: Hendri Putra, Kiki Julnasri Pratama, Prima Maulinda, Harini Sulastri, Zulfikar, Dedet Satria, Zulfikar, M. Juner, Tifany Diah A, Rahima Hayati, GusmiatiAyu, Rizka Fauzia Akmal, Budi Satriadi, Andi S, Roni Ramadhan, Mickey Neldawati, Siti Jumatul Akidah, Titi Purnama Yuliarti, Muslim Siregar, Fitri Anisa, Yefri Novela,Desria, Maisya Novilia Putri, Lusi Sri Suhasti, Boby Irawan, Abdul Rahman Alfredi, Syahrul Rahmat, Suyahrul Magfirah, Hamdi Yusra, Andika Putra, Irwan, ChairilAnwar, Adehalita Fitriani, Ramadani Bachtra, Weli Rahmadani, Sri Wila Oktalanda, Indah Permata Sari, Iin Haryani, Dwi Yulina Putri, Yusrina Sri Oktaviani, ShelviMeisya Anglesia, Nur Fitrah, Deni Herlina Lubis, Weni Syafitri, Elza Nofria, Permatiwi, Yuni Wida, Ahmad Gunawan, Saibul Khatani, Dian Iswanto, Irdianto, Jefri Doni,Muhammad Akmal, Afdul Zikri, Taufiq Siddiq, Zul Anggara, Sudirman, Reza Hanafi, Jeki Fernandos, M.Abu Mas’as, Isay Ariansyah, Yogi Eka Saputra ,Ilham, DavidNofra, Yanela Haryati, Novri Rahmita Sari, Iis Sholihat Damanik, Elvi Safri Dinyyati Rahmatika, Novia Amirah Azmi, Indah Wahyu Delima, Pori Nurmalizar, Rahma Fitri,Witri Nasmita, Al-Bari Vodi, Hamiruddin, Gusriwandi, Putri Wati, Reza.

e-mail : [email protected]

Kado Untuk IAIN danSuara KampuS

Rumah Seribu Pintu

Pada Agresi Militer Belanda II, Yogya-karta yang saat itu ibukota RI diserang.Presiden RI Soerkarno dan Wakil PresidenM Hatta ditangkap. Indonesia lumpuh.

Namun sebelum penangkapan, Soekarno-Hatta melakukan sidang kilat. Untukmenetapkan Pemerintahan Darurat RepublikIndonesia (PDRI) di Sumatera. SyafruddinPrawiranegara ditunjuk sebagai Ketua PDRI.

Hasil pertemuan itu, dikirimkan melaluipesan kawat. Meskipun tidak pernah diterimaSyafruddin, namun dia tetap berinisiatifuntuk mendirikan Pemerintahan Darurat.Hal itu dibuktikannya, dengan mendatangiGubernur Sumatera Mr Teuku MohammadHasan.

Setelah terbentuk, Syafruddin menjalan-kan tugasnya, layaknya seorang kepalapemerintahan darurat. Ia membentuk kebinetdarurat dan bergerilia dari hutan ke hutan.Untuk memproklamirkan, Indonesia masihada. Melihat kondisi ini, secara defaktoSyafruddin bisa dikatakan presiden. Dansecara dejure, Syafruddin mendapatkanmandat untuk memimpin Indonesia, sesuaidengan hasil musyawarah kilat, yang di-lakukan sebelum pemimpin Indonesia ituditangkap.

Dalam hukum tata negara, saat negaradalam kedaan darurat, ada sebuah konstitusiyang disebut dengan “konstitusi darurat”.Makanya, kita tak bisa menggunakan konsti-tusi normal, memaknai kondisi negara inisaat itu.

Jika Syarfruddin tidak mengambil tin-dakan itu, bisa kita bayangkan, bagaimanakeadaan Indonesia saat ini. Sebab, setelahSoekarno-Hatta ditangkap, Belanda berang-gapan Indonesia sudah dikuasainya. Namun,ternyata tongkat kepemimpinan negara ini,diambil alih Syafruddin. Dan berjuangmempertahakan kemerdekaan RI, dari semakbelukar. Maka, pantas kita sematkan diasebagai Presiden RI.[]

Syafruddin danPresiden Kedua RI

Editorial

Ciloteh

Alhamdulillah, kru Suara Kampus bisakembali menghadirkan tabloid ini kepadapembaca. Walaupun banyak agenda yang sa-ling bertabrakan dalam bulan ini. Dianta-ranya penerimaan anggota baru Suara Kam-pus, Ekspo UKM se-IAIN yang menghabisa-kan waktu satu minggu, kemudian disam-but dengan ulang tahun ke-34 Lembaga PersMahasiswa (LPM) Suara Kampus. Diren-canakan hari puncaknya akan dilangsungkanpada 24 November bulan ini, tapi beberapahari sebelumnya panitia HUT melang-sungkan beberapa perlombaan untuk meme-riahkan hari jadi ke-34 LPM Suara Kampus.Waktu bersamaan kampus tercinta ini jugamemperingati dies natalisnya ke-46. Tetapisemua itu tidak membuat kami lupa men-jalankan kewajiban selaku LPM dalammenyediakan informasi kepada seluruhmasyarakat kampus secara khusus danmasyarakat pembaca pada umumnya.

Pertama kami berdoa kepada Allahdengan bertambahnya umur lembaga ini,membuat Suara Kampus bisa lebih baik un-tuk kedepannya dalam menyediakan infor-masi serta menjalankan tugasnya. Terima-kasih banyak kepada Allah yang telahmempertemukan kami (kru) pada lembagapenyedia informasi kampus ini, tak akanpernah terlupakan oleh kami jasa dari padasenior yang telah berusaha mendirikan,mempertahankan, membesarkan namalembaga ini hingga mempercayakan lembagabesar ini kepada kami untuk mengelolanya.Tidak terlupakan kepada pihak kampus yangtelah menyediakan kami sebuah ruagan danbantuan lainya, sebagai modal bagi kamiuntuk mengelola dan menyediakan informasiuntuk pembaca.

Kehadiran tabloid edisi 122 ini bisamenjadi kado ulang tahun kampus tercintaIAIN Imam Bonjol Padang ke-46, kitadoakan bersama agar kampus islam inimenjadi lebih baik secara lahir dan batin-nya. kita berharap banyak, kampus islamiini bisa melahirkan manusia intelektualdan beragama. Terkhusus untuk bangunanfisik dan beberapa gedung kampus, karenajumlah mahasiswa sudah tak sebandingdengan gedung yang tersedia. Intinya, kitaberharap agar kampus ini bisa kembalibangun setelah diguncang gempa 2009silam. Memang beberapa titik dari kampusini sudah mengalami perobahan danperombakan, semoga hal itu menandakanawal yang baik untuk kedepannya.

Edisi 122 ini merupakan tabloid terak-hir dalam kepengurusan priode 2012.

Kepengurusan yang dinahkodai olehAbabil Gufron, memang banyak meng-hadapi badai tatapi mereka bisa meng-hadapi itu semua hingga kapal ini tetapbergerak maju kedepan. Kehadiran tabloidini memang banyak menghadapi masalahdan juga hambatan, namun kami berharapagar tabloid terakhir pada kepengurusanini, memberikan kesan poistif dan mem-berikan manfaat kepada seluruh pembaca.

Kami berharap apa yang kami sajikanpada edisi ini, dapat memberikan manfaatkepada pembaca. Ambillah hal yangpositif dari penerbitan ini, harapan besarkepada pembaca untuk memberikanmasukan, demi kebaikannya kedepan.Karena kami menyadari banyak keku-rangan dari penerbitan ini. Selamatmembaca dan terima kasih.[]

Cerminia

Apa jadinya bila sebuah rumah yangkita tempati memiliki banyak pintu? Pastisemua orang akan berpandangan heran kerumah kita, ada yang mengatakan “rumahyang indah ya” jadi semua orang bisa sajadan kapan saja lewat di rumah itu. Adapunpandangan yang lain, kenapa harus punyabanyak pintu, apakah tidak cukup jika ru-mah itu memiliki tiga pintu saja atau duaatau cukup satu saja ?

Lirik kanan, lirik kiri, rumah tetanggasebelah aman-aman saja dari kemalingan,paling banyak hanya punya pintu satu sam-pai tiga, ada pintu depan, pintu samping danpintu belakang. Itupun semua pintunya adakunci yang bagus disegel dekat pintunya.Jadi, gak semua orang bisa melihat dan me-nikmati isi dalam rumahnya.

Berbeda dengan rumah kita, pintunyabanyak, bahkan binatangpun berkata

“eembeekkk, nio masuk lo ka rumah tuha, ado makanan banyak di situ, luma-yan untuk isi paruik,”. Gawat, rumahkita dipakai untuk umum bahkan hewanyang tak berakal itu. Rumah yang kitatepati jadi tempat pemandian umum,bahkan barang-barang matipun inginmandi di rumah kita. Jadi, harus menya-lahkan siapa? Toh , rumah kita keba-nyakan pintu.

Bahkan mereka akan bilang “beginidan begitu” jika tau isi rumah yang kita

huni. Apa ada rasa kenyaman kitatinggal di sana? Untuk mengunci rumahitupun harus punya banyak kunci. Be-tapa ribetnya punya rumah seribu pintu.Ya, seribu pintu bukan harus memilikipintu yang berjumlah seribu. Tapi pintuyang banyak.

Untung-untung orang hanya melihatdari jauh, kalau ada saja yang berniat un-tuk mengambil sesuatu yg berharga darirumah kita, kita harus bilang apa? Hanyabisa termenung sambil meratapi nasibkarena seluruh harta benda yang berhargadirumah itu habis diambil orang.

Rumah yang seharusnya ditempatidengan rasa aman, nyaman dan tenang.Tetapi, hanya ada rasa resah didalamnya.Kapankah rumah kita menjadi surga dihati kita, jika banyaknya pintu yang harusdijaga?[]

Yulia Vita RamayonaBendahara Umum

Suara Kampus

+Presiden Kedua kita SyafruddinPerwiranegara!-Jadi Soeharto yang kebara tu?

+Sumatera Barat pernah jadi ibu kotanegara Indonesia.-Sanang lo hati wak, raso e lau gitu

+Pak kami mahasiswa Fakultas Tarbiyahpindah-pindah kuliah e-Saba dulu, Kan sadang mambangun

+Pak gedung F5 kok lama bana siap e?-Gedung parah bana rusak e, jadi lamowakatu ma elokan e.

+Pak Rektor, pas Esko patang kok dakdatang?-Maaf yo, bapak sadang dinas luar.

Rektor IAIN IB Padang ikut merayakan HUT ke 34 Suara Kampus di Redaksi Suara Kampus GedungStudent Centre lantai dua, kamis (29/12) (redaksi)

Page 3: Tabloid SuaraKampus

Sejak setahun ter-akhir, di setiap upacarawisuda, IAIN ImamBonjol Padang mem-berikan penghargaankepada aktivis maha-siswa. Berupa, bin-tang aktivis kampus.

Sebanyak 10 orangdari lima fakultas dipi-lih, untuk menerimapenghargaan, di hariyang sakral itu. Me-reka berdiri di hada-pan anggota senatinstitut. Ratusan ma-hasiswa, wisudawan,dan orang tua ikut

menjadi saksi mata.Pembantu Rektor III Prof Dr H Asasriwarni,

MH mengatakan, mereka dipilih pihak fakultas,dengan standar kuliah delapan semester, IP mi-nimal tiga, aktif di organisasi dan berkelakuanbaik. “Bapak hanya menerima laporan darimasing-masing fakultas,” ujarnya kepadapenulis.

Menggelikan. Bintang aktivis hanya dipilihdengan standar seperti itu. Katanya pimpinanIAIN hari ini mantan aktivis. Ada yang pernahaktif di internal seperti UKM dan SMF juga adayang aktif di eksternal. Lucunya, ada juga yangsering mengumumkan, “Saya ini sebenarnyamantan aktivis kampus,” —pak aktivis itu takperlu disebut-sebut, tapi orang yang akanmenilai—

Sudah sehebat itu para pimpinan, kenapamemilih aktivis kampus standarnya tak tepat.Lantas mereka yang hanya pernah menjadipanitia OPAK, karena aktif sebagai anggotaHMJ bisa mendapatkan penghargaan itu. Lalu,mereka yang aktif di UKM hanya menjadipenonton. Padahal, pernah rektor menyam-paikan, dalam sambutan halal bi halal UKM digedung serba guna. “Para aktivis kampus ataumahasiswa yang aktif di UKM akan diberipenghargaan bintang aktivis kampus.”

Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indone-sia, aktivis itu adalah orang (terutama anggotaorganisasi politik, sosial, buruh, petani, pemuda,mahasiswa, wanita) yang bekerja aktif mendo-rong pelaksanaan sesuatu atau berbagai kegiatandalam organisasinya.

Sementara mahasiswa, mereka yang ikutberproses dalam tri dharma perguruan tinggi,pendidikan, penelitian dan pengabdian. Dari sisilain, mereka yang berfikir kritis, dinamis dansistematis. Juga, sering kita maknai mahasiswaadalah agent of change. Jadi, aktivis mahasiswa,berarti orang yang berperan aktif di organisasimahasiswa. Gelisah dengan keadaan yang adadan ingin melakukan perubahan ke arah yangideal.

Namun, beberapa kali penghargaan diberi-kan. Selalu saja orang yang mendapat penghar-gaan adalah mereka yang tidak berperan aktifdi organisasi. Tampaknya pimpinan kampusmenilai, aktivis kampus adalah mereka yangpernah tercatat di organisasi —meski tidakaktif— dan mempunyai IPK yang tinggi.

UKM, Dema, SMF, dan HMJ. Itulah organi-sasi internal di IAIN IB Padang. Ada lembagainstitut, fakultas, dan jurusan. Terserah maudipilih dari mereka yang aktif di UKM, Dema,SMF, atau HMJ. Tapi, memang benar-benarmereka yang berperan aktif di organisasinya.

Kalau boleh berpendapat. Lebih baik, pihakrektorat meminta usulan nama dari masing-masing ketua organisasi. Karena, merekalahyang tau siapa yang punya peran aktif dan layakmendapatkan penghargaan bintang aktiviskampus. Bukan seperti yang dilakukan sebe-lumnya.

Terbukti, wisuda oktober 2012 lalu, bintangaktivis kampus adalah mereka yang tak berperanaktif di organisasinya. Jika hanya berdasarkanIPK nya yang tinggi. Lebih baik penghargaanitu ditukar. Bintang akademik kampus, bukanbintang aktivis kampus.[]

Aktivis

Ababil Gufron

Diam atau DO?

Pemimpin UmumSuara Kampus.

Kolom

DO! DO! DO! (Drop Out)! Itulahsolusi tunggal menghadapi sikap kritismahasiswa saat ini. Akibatnya puluhanbahkan ratusan mahasiswa terancamdi-DO karena sikap kritisnya. Per-guruan tinggi di Indonesia banyakmemilih kepemimpinan militer denganberbagai alasan, mulai dari alasan nilairendah, alasan wawasan dan kecer-dasan–walaupun sebatas merendahkan-, alasan mengkritik, tidak beretika dansebagainya. Hal ini tentu agar maha-siswa hanya kuliah saja dan tidak sem-pat memikirkan persoalan sosial dankebijakan. Bila DO adalah solusi cerdasdi berbagai perguruan tinggi agaknyademokrasi di Indonesia akan terancamkarena rektor memiliki kewenanganmenentukan hitam-putih persoalan.

Demokrasi yang disuarakan secaralantang selama bertahun-tahun akhir-nya telah memasuki segala lini kehi-dupan dan merubah wajah bangsa danrakyat Indonesia. Hal ini pertandabahwa demokrasi adalah raja dari se-gala raja yang mampu mengobrak-abrik setiap wilayah yang disentuhnya.Demokrasi yang menaungi hak indi-vidu dan sosial mengancam persoalansosial yang tidak demokratis, miskindari nilai-nilai keadilan, kebersamaan,tranparansi dan kebebasan berpen-dapat.

Arus demokrasi tidak hanya me-nyentuh persoalan politik, jabatan danuang, tapi juga perguruan tinggi.Sebagai lembaga pendidikan merekaakan menghadapi gejolak demokasi itudengan beberapa hal, Pertama. Pim-pinan perguruan tinggi menjelma se-bagai Hitler untuk mencapai targetyang diinginkan. Kedua. Menanampara staf, pegawai dan mahasiswa OKbos. Akibatnya para pendukung men-jadi penjilat handal yang jauh darinilai-nilai moral dan intelektual.Ketiga . Kepatuhan mutlak terhadappemimpin sehingga akan melahirkanmahasiswa yang tidak kreatif danmandiri. Keempat. Pemimpin adalahtokoh sentral dalam sebuah pembangu-nan, civitas akademika tidak perlu ikutmemikirkan perkembangan lembagadan pendidikan karena pimpinan yangberfikir untuk itu semua. Kelima ,pemimpinan akan melakukan apa sajauntuk mempertahankan kekuasaantermasuk melanggar aturan perundang-undangan, sumpah jabatan dan pena-

fian terhadap adanya Tuhan Yang MahaEsa.

Pendidikan dan Sikap KritisMusuh bebuyutan pendidikan

adalah dogmatis. Sementara musuh be-buyutan demokrasi adalah hitlerisme.Kita mengetahui bahwa ilmu penge-tahuan berkembang melalui sikap kritisintelektual. Sikap kritis akan mampumenguak kesalahan-kesalahan danmencari celah untuk perbaikan lebihlanjut.

Sebagai hipotesa, pratik kebijakanpublik tak ubahnya seperti praktikpengetahuan. Karena keduanya hanyabersifat sementara dan akan mengalamiperubahan. Jadi sebenarnya, pember-hentian mahasiswa oleh berdasarkanSK rektor misalnya, dengan alasanIPK-nya rendah selama empat semes-ter pertama sangat tidak logis walaupunada aturan yang mengatur kebijakanitu. Dan tidak ada alasan pimpinanmen-DO atau mengeluarkan pegawaiatau mahasiswa karena mereka me-nyampaikan pendapat. Karena kritisdalam menanggapi kebijakan publiktidak berbeda dengan kritis dalam ilmupengetahuan.

Agaknya untuk pengembanganpendidikan dan pengetahuan yang saatini masih dalam suasana mencari yangideal, maka sikap civitas akademikasangat dibutuhkan. Namun harusdipahami, bahwa kritis bukan hanyamenghujat dan menjastifikasi sesuatuatau seseorang telah berbuat salah, ta-pi juga dibutuhkan apresiasi dan peng-hargaan, penafsiran dan analisis danperbandingan dengan fakta dan datayang akurat.

Jika kritis dipahami sebagai sikap

menghujat dan menyalahkan makaruang lingkup sikap kritis itu akan se-makin kecil, karena akan munculpemahaman tidak kritis kalau tidakmenghujat. Padahal disaat-saat bang-sa Indonesia akan menghadapi krisispendidikan dan ekonomi ini sangatdibutuhkan sikap kritis semua orangdemi tercipta pendidikan yang mem-bawa anak-anak bangsa pada titik ke-cerdasan hakiki, mampu melahirkanide-ide kreatif demi kemajuan bangsadan agama.

Selain itu agar ide, masukan danpendapat dari sikap kritis civitas aka-demika dapat diterapkan maka dibu-tuhkan keterbukaan dan jiwa fairpemimpin demi kemajuan dunia pen-didikan itu sendiri. Karena Sikap kritisitu tidak lain dari pada kesadaran akanidentitas diri sendiri yang memilkinilai-nilai budaya serta simbol-simbolkehidupan di masyarakatnya sendirisehingga kemudian disesuaikan denganjati diri dan nilai luhur budayanya(kompasiana.com).

Mengingat pendidikan tidak bisaterlepas dari persoalan sosial, budaya, danpolitik, sehingga ada yang berpendapatbahwa lembaga pendidikan tidak in-dependen dan bernuansa politik bahkanhampir seluruh lembaga pendidikanterjerumus ke dalam sikap politik praktis,maka lagi-lagi harus dipahami hanyasikap kritis civitas akademika perguruantinggi yang bisa mewujudkan pendidikansebagai lembaga yang memanusiakanmanusia, sumber ilmu pengetahuan danideologi bangsa. Tapi kalau sikap kritisitu harus dihadapi oleh pemimpin yangtidak fair maka orintasi pendidikan hanyaakan jalan di tempat. Wallahu a’lam.[]

“Tidak ada alasan pimpinan men-DO ataumengeluarkan pegawai atau mahasiswa

karena mereka menyampaikan pendapat.Karena kritis dalam menanggapi

kebijakan publik tidak berbeda dengankritis dalam ilmu pengetahuan.

Muhammad Yusuf El-BadriKetua Dewan Mahasiswa IAIN Imam Bonjol Padang

ungkapkan keluh kesah anda atau masukan untuk kampus kita melalui SMS ke suara kampus. Kirimke 087792037509 dengan format : Nama-Bp/Jurusan-pesan. Contoh : Gusriana-310999/muamalah-

pesan anda

InBoX

087895954XXXSekarang musim hujan Pak, tapi

tidak ada satupun WC di FakultasSyari’ah yang berisi air, panek kamibuang air harus bolak-balik kampus-kos Pak, beko talambek masuak lokal,kami lo yang disalahan.

085766420XXXKepada Bapak Dekan Ushu-

luddin, kenapa WC kita tidak bisadigunakan Pak? fakultas kita bagus,tapi WC-nya kok mantuak tu Pak?

087792363XXXAss. Pak Rektor, kapan keluar

ATM dan almamater kami Pak?

0878952723XXXPak Rektor, bilo gedung pink siap

Pak? Ba a kami ka kuliah kalau

tadasak2 kalua Pak?

085263659XXXAss. Pak Rektor, kenapa mahasiswa

baru Tarbiyah itu terlalu banyakditerima Pak, sedang fasilitas takmencukupi tuk menampung. Kamitapaso baraja di mushala ratak dibelakang GSG, alun pintu masuak ndakjaleh, cik kuciang banyak, kambiangpun ikuik baraja samo kami Pak.Terlalu nyaman kami disitu Pak.

082388280XXXPak Rector, B a kok kasa bana

pegawai TU tu Pak? ndak melayanimahasiswa dengan baik, dimanapelayanan prima tuk mahasiswa ituPak??

081947681XXXPak, kami lah bayia uang pratikum,

tapi ndak ado jadwal pratikum tukkami, b a sabananyo pratikum kamiPak?

085272721XXXAss Pak Rektor, ba a perpustakaan

institute tu bukanyo lambek tutuiknyocapek,, ? alun jadi kami nyari buku lailah disuruah kalua,, perpanjanglahjam buka perpustakaan Pak.

08194743XXXPak rektor, kampus IAIN ini kok

ndak kayak kampus do Pak?masalahnyo, sarok baserak, wc banyakyang rusak, kambiang jo jawi kaluamasuak jo Pak, dan urang gilo punberkeliaran di kampus ko pak, ndaknyaman kami kuliah di kampus ko dopak, dan malu kami samo kawan-kawan yang datang dari kampus lainkasiko katiko mancaliak kondisikampus model iko Pak.

Page 4: Tabloid SuaraKampus

Syafruddin Prawiranegara

Presiden Tanpa Istana

SuaraKampus- Dewasa ini masih terjadiperdebatan, siapa presiden kedua RepublikIndonesia (RI). Ada yang mengatakanSoeharto presiden kedua RI. Namun, adajuga beberapa kalangan, yang berpendapatSyafruddin Prawiranegara layak menjadipresiden kedua RI.

Syafruddin Berdarah MinangSyafruddin Prawirangara, lahir di Banten

pada 28 Februari 1911. Pria yang di masakecilnya akrab disapa “kuding” ini pernahmenjabat sebagai Ketua PemerintahanDarurat Republik Indonesia (PDRI), 19Desember 1948. Dan, berdasarkan Kepu-tusan Presiden No. 113 TK 2011 Syafruddindiangkat sebagai salah satu pahlawannasional.

Seperti yang dikutip dari www.voa-islam.com , dalam tubuh Syafruddinmengalir darah campuran Banten danMinang. Buyutnya, Sutan Alam Intan, masihketurunan Raja Pagaruyung di SumateraBarat, yang dibuang ke Banten karenaterlibat Perang Padri. Menikah dengan putribangsawan Banten, lahirlah kakeknya yangkemudian memiliki anak bernama R. ArsyadPrawiraatmadja. Itulah ayah Kuding,walaupun bekerja sebagai jaksa, cukup dekatdengan rakyat, dan karenanya dibuangBelanda ke Jawa Timur.

Syafruddin menempuh pendidikan ELS

pada tahun 1925, dilanjutkan ke MULO diMadiun pada tahun 1928, dan AMS diBandung pada tahun 1931. Pendidikantingginya diambil di Rechtshogeschool(Sekolah Tinggi Hukum) di Jakarta(sekarang Fakultas Hukum Univesitas Indo-nesia ) pada tahun 1939, dan berhasil meraihgelar Meester in de Rechten (saat ini setaradengan Magister Hukum). Sebelum terlibatsebagai tokoh nasional, Syafruddin Prawi-ranegara pernah bekerja sebagai pegawairadio swasta, pegawai departemen KeuanganBelanda, dan pegawai departemen keuanganJepang, (sejarah.kompasiana.com).

Sebelum menjadi Ketua PDRI, ia jugapernah menjabat sebagai menteri. MenteriKeuangan, 1946. Dan, Menteri Kemak-muran, 1947. Kemudian Syafruddin, usaimenjadi Ketua PDRI pada 1948, ia dise-matkan sebagai Wakil Perdana Menteri RIpada 1949. Kemudian, menjabat sebagaiMenteri Keuangan 1949-1950. Dan, diper-caya sebagai Gubernur Bank Indonesia yangpertama, pada tahun 1951.

Agresi Militer Belanda IIPada bulan Desember 1948, Belanda

melancarkan Agresi Militernya yang kedua,yang juga dikenal Operasi Gagak. Ini diawalidengan serangan terhadap Yogyakarta, sertapenangkapan Soekarno, Mohammad Hatta,Sjahrir dan beberapa tokoh lainnya.

Yogyakarta yang saat itu sebagai ibu kotanegara RI, jatuh ke tangan Belanda. NamunSoekarno-Hatta sebelumnya, sudah mega-dakan rapat. Rapat kilat ini menghasilkandokumen resmi tentang adanya mandat dariPresiden Soekarno kepada SyafruddinPrawiranegara untuk membentuk Pemerin-tahan Darurat Republik Indonesia (PDRI)di Sumatera. Kemudian ia mengirim pesankawat kepada Syafruddin Prawinegara, yangberada di Sumatera.

Pesan kawat atau telegram itu tidakpernah sampai kepada Syafruddin. Walau-pun Syafruddin tidak menerima pesan kawattersebut, Ia juga mempunyai ide yang sama.Ia berinisiatif untuk membentuk semacampemerintahan darurat. Terbukti dengansebuah peristiwa 19 Desember 1948, soreharinya, Mr. Syafruddin Prawiranegarabersama Kol. Hidayat, Panglima Tentara danTeritorium Sumatera, mengunjungi Mr.Teuku Mohammad Hasan, GubernurSumatera atau Ketua Komisaris PemerintahPusat di kediamannya, untuk mengadakanperundingan. Malam itu juga, merekameninggalkan Bukittinggi menuju Halaban,daerah perkebunan teh, 15 Km di selatankota Payakumbuh.

Seperti yang disampaikan Mestika Zed,Syafruddin saat itu membentuk PDRI.“Sebelum ditahan Belanda, Soekarno danHatta sudah mengadakan rapat kilat,

hasilnya adalah surat mandat kepadaSyafruddin Perwiranegara agar membentukPemerintahan Darurat Republik Indonesia(PDRI). Namun pesan kawat itu tidak pernahsampai ke tangan Syafruddin Perwiranegara.Tetapi secara spontan Syaruddin Sudahberupaya mendirikan PDRI di SumateraBarat,” ujar Mestika Zed pakar sejarah dariUniversitas Negeri Padang.

Pakar sejarah dari Universitas AndalasGustianan juga mengatakan hal yang sama.Kondisi Negara pada saat itu sangat darurat,pesan kawat dari soekarno memang tidaksampai kepada Syafruddin secara langsung.“Yang dituju oleh pesan kawat dari Soekarnoadalah Maramis dan Syafruddin, namunkarena anugrah tuhan kepada Indonesia,maka Syaruddin sudah berinisiatif untukmendirikan pemerintahan darurat,” te-rangnya.

Pada 22 Desember 1948, sejumlah tokohpimpinan republik yang berada di SumateraBarat berkumpul di Halaban. Dan, merekamengadakan rapat yang dihadiri oleh Mr.Syafruddin Prawiranegara, Mr. T. M.Hassan, Mr. Sutan Mohammad Rasjid,Kolonel Hidayat, Mr. Lukman Hakim, Ir.Indracahya, Ir. Mananti Sitompul, MaryonoDanubroto, Direktur BNI Mr. A. Karim,Rusli Rahim dan Mr. Latif.

“22 Desember 1948, beberapa pemimpinrepublik di Sumbar mengadakan rapat dan

Struktur Kepengurusan PDRI yang berada di Bindar Dalam alam kecamatan sangir Solok selatanFoto : Yose untuk Suara Kampus

Page 5: Tabloid SuaraKampus

membentuk PDRI. Kemudian, memilih Mr.Syafruddin Prawiranegara sebagai KetuaPDRI, yang posisinya sama denganpengganti presiden. Ini mereka lakukanwalaupun surat kawat dari Soekarno danHatta belum diterima,” tutur Mestika Zedkepada reporter Suara Kampus.

Selanjutnya, pada 13 Juli 1949Syafruddin Prawiranegara kembali menye-rahkan kepemimpinan negara RI secarasimbolis kepada Soekarno. “Dalam peristiwaPDRI ada dua peristiwa besar, pertama,berdirinya PDRI. Kedua , penyerahankembali jabatan presiden kepada Soekarnopada 13 Juli 1949,” ujar Mestika Zed.

Pejuang PDRI DikaburkanPerjuangan PDRI telah menyelamatkan

Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI), dari Agresi Militer Belanda II.Tanpa perjuangan Syafruddin Prawiranegaradan PDRI, Indonesia sudah hilang ditelanmasa. Namun, dengan adanya upaya PDRI,Indonesia masih ada sampai sekarang.

Sayangnya, nasib para pejuang PDRIhampir mendekati sebuah pepatah, “Habismanis sampah dibuang.” Yudi Latif, Ph.D,seorang pengamat politik mengatakan,perjuangan PDRI mulai dikaburkan padamasa orde baru. “Pengaburan itu dilakukandemi kepentingan kelompok dan individu.Bayangkan jika Syafruddin dan PDRI tidakada, bagaimana Indonesia saat ini?”tanyanya.

Seperti yang dikatakan Yudi Latif, padakondisi darurat saat itu, para pejuang yangtergabung dalam PDRI bekerja atasmoralitas kepentingan besar RI, bukan padaposisi moralitas kekuasaan. Hal ini yangmembuat PDRI bertahan. Namun, sangatdisayangkan karena ada pengkaburansejarah yang sedikit menyudutkan PDRI.

Yudi menambahkan, baru-baru inibeberapa tokoh penting yang berhubungandengan PDRI, sudah diberikan tanda jasasebagai seorang pahlawan. Dilihat darikondisi ini, perlu rasanya menulis ulangsejarah, untuk menghormati cerita pentingdari PDRI. Karena PDRI memang harusditempatkan sebagai monumen pentingdalam perkembangan RI. “Kita haruskembali menulis rentetan sejarah untukmenghormati perjuangan PDRI,” ujarnyakepada wartawan Suara Kampus, setelehseminar nasional di Fakultas Ushuluddin.

Konstitusi DaruratPakar Hukum Tata Negara (HTN) Feri

Amsari mengatakan, Syafruddin sah sebagaipresiden kedua. “Secara kontitusi darurat,Syafruddin Prawiranegara sah sebagaiseorang Presiden,” ucapnya.

Seperti yang ditulis Rismiyadi dikuninghijau.wordpress.com, ada dua hukumyang berlaku yaitu hukum negara dalamkeadaan normal atau biasa dan hukumnegara dalam keadaan darurat atau luarbiasa. Di Indonesia sendiri dikenal dengan,keadaan bahaya (dalam Pasal 12 Undang-Undang Dasar Negara republik IndonesiaTahun 1945), dan keadaan kegentingan yangmemaksa (dalam Pasal 22 Undang-UndangDasar Negara republik Indonesia Tahun1945).

Hukum negara inipun tidak bisa dilihatlangsung sebagai keadaan negara yanggenting namun ada 2 hal yang perludiperhatikan, pertama negara dalam keadaandarurat (staatsnood) dan hukum negara yangdarurat (noodstate recht). Hukum negaradarurat (staatnood recht) itu merujuk padapenerapan hukum negara yang diberlakukandalam keadaan darurat atau kegentingan,jadi hukum yang berlaku adalah hukumdalam keadaan darurat.

Kata Feri, jika dilihat dari HTN pada saatitu, kondisi negara yang dalam keadaansangat genting dan hampir mengalamikekosongan dalam pemerintahan, makalayak Syafruddin diangkat menjadi presidendarurat. Karena, Presiden bersama wakilnyaditangkap oleh Belanda. Kondisi ini tidakbisa disamakan dengan kondisi normal,seperti yang kita bayangkan sekarang.

Menurut Feri, Syafruddin Perwiranegarasah sebagai seorang presiden ketika itu.Karena masalah ini bisa dilihat secara

yuridis darurat. Dalam yuridis (hukum), adayang disebut dengan HTN darurat, dandalam peristiwa ini, Soekarno-Hatta setujujika kepala pemerintahan diserahakankepada Syafruddin Prawiranegara. Meski,pesan kawat tidak sampai kepadaSyafruddin.

Dalam peristiwa PDRI terdapat duasejarah besar. Pertama, penyerahan (mandat)

Yang dituju oleh pesan kawat dariSoekarno adalah Maramis dan

Syafruddin, namun karena anugrah tuhankepada Indonesia, maka Syaruddin sudah

berinisiatif untuk mendirikanpemerintahan darurat

“Mestika Zed pakar sejarahUniversitas Negeri Padang

dari Soekarno melalui pesan kawat kepadaSyafruddin. Kedua, adanya serah terimakembali dari Syafruddin Prawiranegarakepada Soekarno.

Pada kondisi ini jangan berfikirantentang idealnya seorang presiden dalamHTN. Hal paling utama adalah substansinya,dijalankan atau tidaknya amanat yangdiberikan tersebut. Dalam logika sederhana,

Syafruddin Prawiranegara sah menjadiseorang presiden dan menurut fakta hukumpernah ada presiden kedua bersifat daruratdi Indonesia. “Pada saat darurat yangdibutuhkan adalah substansi dari sebuahperbuatan,” tuturnya.

Senada dengan Feri. Menurut MestikaZed, Syafruddin layak jadi Presiden KeduaRI. Berdasarkan sejarah, saat itu presidentidak lagi Soekarno, karena kondisinyadalam keadaan tawanan. Ia juga menegaskantidak ada dualisme saat itu. Karena, padasaat perjanjian roem-royen Syafruddinlahpresiden saat itu.

Usai Perjanjian Roem-royen, dilanjutkansidang antara PDRI dan Soekarno-Hattaserta sejumlah Menteri dari kedua kabinet.Pada sidang tersebut, secara formal Syaf-ruddin Prawiranegara menyerahkan kembalimandatnya, sehingga dengan demikian, M.Hatta, selain sebagai Wakil Presiden,kembali menjadi Perdana Menteri. Setelahserah terima secara resmi pengembalianMandat dari PDRI, tanggal 14 Juli, Pemerin-tah RI menyetujui hasil Persetujuan Roem-Royen, sedangkan KNIP baru mengesahkanpersetujuan tersebut tanggal 25 Juli 1949.[]

Wartawan : Ridho Permana, AndikaAdi Saputra, Novia Amirah Azmi, Reza

AF Nesia

Tugu basis pemerintahan darurat repoblik indonesia tahun 1949 Bidar Alam Kecaatan Sangir foto : yose untuk suara kampus

Page 6: Tabloid SuaraKampus

SuaraKampus- Untuk menge-jar UIN, IAIN Imam Bonjol Pa-dang lakukan pembangunan danrehab beberapa gedung yang rusakakibat gempa yang menggoncangSumbar tiga tahun silam.

Beberapa gedung kampusdikategorikan tidak layak huniseperti gedung rektorat, gedungpustaka baca institut, dan salahsatu Gedung Fakultas Ushuluddin.Sehingga pada tahun 2011 laluketiga bangunan tersebut sudahdirobohkan. Namun yang diba-ngun saat ini hanya gedungrektorat dan pustaka baca institutyang diganti nama dengan PustakaMini.

Pembangunan gedung rektoratdilaksanakan dengan dua tahap.Tahap pertama diselesaikan selama80 hari atau dalam jangka tigabulan terhitung sejak 28 Septem-ber 2012. Pembangunan proyek inidikerjakan dalam waktu 24 jam.“kami akan capai target denganbekerja siang dan malam,”ujarCheppy Sapri selaku penanggungjawab dari PT Rioindah Jaya.

Selanjutnya Ikhwan Maton-dang menjelaskan , dana pemba-

ngunan gedung rektorat IAINdiambil dari APBN dan dari danaIAIN sendiri senilai 9,6 M, yangdicanangkan pada tahun 2011kemaren, baru bisa dilakansanakantahun ini.

Menurutnya apabila pemba-ngunan tahap pertama terse-lesaikan, maka gedung yangbertingkat tiga ini, hanya dua lantaidapat ditempati yaitu dua dan tigauntuk aktifitas rektorat, sedangkanlantai satu belum. Sementara untukpengerjaan tahap kedua, telah dianggarkan melalui DIPA 2012dengan dana sebanyak 5,7 Milyardan pengerjaannya pada 2013nanti.

Ditemui di tempat yang berbedaMakmur Syarif Rektor IAIN ImamBonjol Padang mengatakan, pem-bangunan gedung rektorat inimerupakan dana DIPA dan danabantuan dari Perguruan Tingi diJakarta.

Sementara itu, gedung Ushu-luddin direncanakan akan diba-ngun setelah pembangunan yangsedang berlangsung saat ini selesai.IAIN menargetkan 28 M untuk

pembangunan gedung tersebut.“Gedung Ushuluddin akan diren-canakan tahun depan, diiringidengan proses pembangunankampus tiga,” ujar Dekan FakultasUshuluddin ini.

Berbicara tentang perkem-bangan kampus tiga di SungaiBangek ia mengaku masih banyakhal yang harus dibenahi menujukampus tersebut. Sejauh ini pihakkampus telah mengajukan pro-posal sekitar 485 M dengan luaslahan sekitar 67,3 hektar.

Beberapa gedung lain seperti,Gedung Serba Guna (GSG), Ge-dung Pink atau F5, Auditorium,dan masjid hanya bersifat rehab.Pada kontrak yang tertera prosesrehab dari beberpa gedung iniditargetkan selesai pada akhir 2012ini. Begitu juga dengan GedungPerpustakaan, jika anggaran danamasih ada setelah pembangunan,maka bangunan yang kurang layakakan diperbaiki kembali. Terkait

Saat ini juga sedang berlang-sung pembangunan GSG Mini .Pembangunan ini bertujuan untukpenertipan kafe-kafe yang letaknyatidak layak saat ini. Seperti kafe

yang berada di bawah tangga,mereka akan dipindahkan apabilamereka setuju dan menandatanganikontrak dengan pihak kampus.

Kemudian Amirul Wahdiselaku Biro AUAK menjelaskanbahwa Pembangunan GedungRektorat untuk tahap awalplafonnya 9,6 M yang selesaimungkin 60%. Dana yang akandibayar 60% dari 9,6 M tersebut.Plafon dana Pembangunan gedungrektorat seutuhnya sebanyak 15 M.Sedangkan untuk pembangunanPustaka plafonnya sekitar 400 juta.

Selain pembangunan gedung ,gerbang kampuspun sedang dalamproses pembangunan karenastruktur sudah rusak berat. Spertiyang diungkapkan Pejabat Pem-buat Komitmen (PPK), “Gerbangitu sudah tidak bagus strukturnyadan berbahaya bagi siapa saja yangmelewati gerbang tersebut”.

Pembangunan gerbang kampussudah berlangsung sejak 15oktober kemaren dan ditargetkanselesai 13 Desember 2012. Me-nurut Chan selaku ketua pelaksanadalam pembangunan tersebut,bahwa bentuk gerbang yang sedang

dibangun berbeda dengan yangsebelumnya. “Gerbang baru iniberbentuk piramida,” ujarnya.

Untuk pembangunan gerbangakan dibuat sebaik mungkin. Hara-pannya dengan pembangunan itulebih mempermudah mahasiswakuliah. “Pembangunan dilakukansecara bertahap untuk beberapagedung diantaranya mencapai,gedung poliklinik, gedung ber-sama, gedung dosen bersama.Intinya satu tujuan mempermudahproses IAIN jadi UIN,” ujar rektor.

Pembangunan gedung pink(F5) dirancanakan rampungselama 120 hari terhitung sejak 6Juni- 3 Oktober 2012. Namunhingga saat ini rehab gedungtersebut masih berlangsung, M,Farid selaku pemborong mengakubahwa sejak awal sudah diper-kirakan tidak akan rampung sesuaidengan waktu yang ditentukankarena dana yang tidak men-cukupi.

“Pembangunan gedung initidak berjalan seutuhnya, karenavolume kontrak sebagai acuan darirencana awal, tidak siap untukmemperbaiki struktur yang rusak,”

Kampus Membangun

Aktivitas Kuliah Meradang Sesaat

Memanjat: Para pekerja memanjat sambil mengikat besi sebagai tonggak tengah dari gerbang utama IAIN Imam Bonjol yang baru. Kamis (16/11). M.Noli Hendra

Page 7: Tabloid SuaraKampus

lanjutnya.Kemudian ia menambah-

kan bahwa “Pembangunan inisudah melewati kontrak yangada. Karena waktu tidak cukupuntuk menyelesaikan kerusa-kan yang ada di lapangan, pi-hak kontraktor mengadakanadendum dalam pembangunantersebut. Hingga bisa diper-panjang hingga 07 Desember2012 mendatang. “Adendumini karena beberapa hal, danayang tersendat dan juga pa-rahnya kerusakan yang di-hadapi,” tambahnya.

Ikhwan Matondang menga-ku bahwa “Pembangunansecara keseluruhan berjalancukup lancar, tapi yang agakrumit mungkin gedung Rek-torat karena sepertinya menga-lami kendala dalam pelaksana-an dan telah diperingati duakali, target pembangunan Ge-dung Rektorat diperkirakanselesai pertengahan desembermendatang.”

Dana pembangunan gedungtersebut bersumber dari BadanNasional Penanggulangan Ben-cana (BNPB) senilai Rp.1.868.192.000 . Menurut Fariddana sebanyak itu belum cukupuntuk memulihkan kerusakan,pihaknya akan mengerjakansesuai anggaran yang tersedia,seperti pembesaran kolom dilantai dasar serta mengurangibeban yang ada di lantai duadengan mengganti kuda-kuda,konsen bangunan dengan alu-minium. “Pengerjaan gedungini lebih difokuskan di lantaidua, selanjutnya akan diserah-kan kepada pihak kampus,”lanjutnya.

Dalam pembangunan fisikini banyak hal yang dikeluhkanmasyarakat kampus terutama

Fakultas Tarbiyah, proses per-kuliahan mahasiswa Tarbiyah ter-ganggu oleh keterlambatan reha-bilitasi Gedung Student Center(F5). Gedung ini memiliki beba-rapa ruangan yang biasanya digu-nakan mahasiswa untuk kuliah.Tatapi karena masih dalam rehabsehingga mahasiswa harus pindah-pindah untuk melakukan perku-liahan.

Teja Friwana salah seorangmahasiswa Tadris Matematikamengatakan, mereka terpaksakuliah pada hari Jum’at dan Sabtudi Fakultas Ushuluddin. PadahalSabtu adalah hari libur, karenaketerbatasan lokal membuat me-reka harus melakukan hal ini.“kami terpaksa kuliah di AulaUshulluddin hanya dibatasi sekat-sekat kayu dan kondisi belajar sa-ma sekali tidak kondusif,-”tuturnya.

Senada dengan itu Isni Bustanisalah seorang Dosen FakultasTarbiyah membenarkan keluhanmahasiswanya, Teja Friwana,Kerap kali ketika pemakaiangedung di Fakultas lain terjadibentrok dengan penghuni aslifakultasnya, terpaksa kami pen-

datang mencari jadwal ruanganitu kosong untuk belajar. “Sayakasihan melihat mahasiswa harusrela dihalau kesana kemarin,karena tidak ada lokal untuk ku-liah,”ujarnya.

Terkait keluhan ini Drs.Hadeli, MA. MPd selaku Pem-bantu Dekan Bidang AkademikFakultas Tarbiyah mengatakan,konsep lokal bukan berasal darifakultas tetapi kebijakan dariRektor. Untuk penempatan jadwalsudah diatur hanya saja dosentidak menempati jadwal yang su-dah ada. “Jadwal lokal yang ben-trok karena dosen tidak menepatijadwal yang sudah ada,” ujarHadeli.

Peresmian pembangunan ren-cananya akan diadakan sekitartanggal 15 desember bertepatandengan Dies Natalis IAIN. “Peres-mian pembangunan akan dilaksa-nakan dalam rangkaian diesnatalis,” ujar rektor .

Ditambahkan Makmur Syarif,direncanakan kuliah Umum yangakan dihadiri oleh Dirjen Per-guruan Tinggi, pada kesempatanacara Dies Natalis mendatangdiharapkan adanya MOU. Kemu-

dian untuk rencana selanjutnya akandibuat pembangunan gedung belajarbersama, ruang dosen bersama danpoliklinik.

Tahun depan direncanakan rehabAula Pasca Sarjana dengan meng-ganti atap, hal ini bertujuan untukkelancaran kegiatan perkuliahan.Selain itu pembangunan ini jugabertujuan untuk mempermudah cita-cita kita mewujudkan UIN ImamBonjol. “Pembangunan sarana danprasarana, untuk mempermudahmencapai UIN Imam Bonjol nan-tinya,” Ungkap Makmur Syarif.

Dia berharap, semoga kedepan

mendapat dana yang akan digunakanuntuk pembangunan kampus tiga.Dengan selesainya pembangunan inidiharapkan perkuliahan lancar karenalokal sudah diperbanyak. Semogapenertiban kafe terealisasi denganbaik, sehingga proses konversi IAINke UIN masih kita perjuangkan.“Semoga kita mendapatkan danauntuk pembangunan kampus.”Ujarnya.[]

Wartawan: Boby, Ridho, Restu,Khiril, Gusriana, Rahmawati,Mas’ad, Nela, Rahman, Taufik

Beberapa pekerja tengah mengikat besi dalam proses pembangunan Gedung Rektorat, Kamis (16/11). M.Noli Hendra

Pembangunan secara keseluruhanberjalan cukup lancar, tapi yang agak

rumit mungkin gedung Rektoratkarena sepertinya mengalami

kendala dalam pelaksanaan dantelah diperingati dua kali

“Ikhwan Matondang

sketsa gedung rektorat

Page 8: Tabloid SuaraKampus

Namun baginya untuk mewujudkankebersihan sebagian dari iman tersebut takhanya sekedar kebersihan secara fisik,namun juga batin. Dikatakannya, “Bagisaya untuk mewujudkan kebersihansebagian daripada imam itu tak hanyasecara fisik, tapi juga batin. Untuk meng-amalkan itu pertama bersihkan diri terl-ebih dahulu, kemudian bersihkan harta,

lalu perhatikan lingkungan sekitar kemudianbaru bisa terwujud Annazofatu Minal Iman.”

Jika yang empat poin tersebut takdilaksanakan, menurutnya tak akan adakebersihan sebagian dari iman, sebab takmelakukan dengan sepenuhnya. Itu artinyahanya melaksanakan separoh-separoh, dan itutaklah sempurna.

Annazofatu Minal Iman tersebut diwujud-kannya dalam melaksanakan tugas sebagaiKoordinator K3 untuk meningkatkan K3. Iamembagi tugas kepada bawahannya untukmembersihkan kampus IAIN Imam Bonjolyang seluas 95.335 m2. Terdiri dari LimaFakultas, Gedung Rektorat, Blok M,Lapangan Parkir dan lain adalah kawasankekuasaannya dalam menjaga kebersihan.

Selain itu, jika ada kegiatan kampus se-perti, wisuda, opak, seminar dan lain-lain,merupakan tugasnya untuk menjaga keber-sihan setelah acara. Namun seringkali K3 takmendapat perhatian, bahkan untuk makandan minum pekerja kebersihan usai acara takdidapatkan. “Honor kebersihan setelah acaratak diperoleh, untuk makan dan minum pekerjakebersihan pun tak didapatkan, padahal honordan SK-nya ada,” ujarnya kepada SuaraKampus, Selasa (06/11).

Setiap hari ia mengontrol kebersihankampus dengan selalu berjalan mengelilingikampus, bahkan ia punya empat posko:pertama, di Rektorat, kedua, di FakultasAdab, ketiga, di Gedung Serba Guna (GSG)

dan keempat, di Pos Satpam untukmengontrol kebersihan.

Terkadang ia sempat mengeluhdengan bawahannya yang mogok

kerja, karena honor kerja takdibayarkan, namun ia tetap

bertahan karena ia ma-rasa itu berada di-

pundaknya seba-gai Koordina-

tor K3.D i ka-

takannyab a h w ah o n o ry a n gditeri-ma takseban-d i n gdenganbanyak-nya pe-

kerjaan.Ia pun tak

sanggup untuk berlaku keras atau member-hentikan bawahannya, karena mereka ada-lah orang tua. Sehingga untuk membantuanggotanya, Pak Pon mengusulkan ang-gotanya untuk bantuan Badan Amil ZakatDaerah (BAZDA) dan akhirnya mereka men-dapatkan bantuan sebesar Rp 200.000 padatiap bulan ketika bulan puasa dan Hari RayaIdul Fitri.

Pak Pon, panggilan akrabnya adalah se-orang yang termasuk keras menjalani kehi-dupan. Setelah tamat Sekolah Menengah Per-tama (SMP) ia masuk ke SMA Pekanbarudan sekolah sambil kerja. Bekerja di bagianK3 di kaltek. Namun karena ada permasa-lahan KKN, ia berhenti sekolah dan pindahke IAIN Imam Bonjol padang. Untuk bisakerja di IAIN Pak Pon harus melanjutkanpendidikan agar mendapatkan ijazah MAN,sehingga ia kembali sekolah yaitu di MAN2 Batusangkar jurusan IPS dan tamat tahun2000. kemudian baru bisa bekerja di IAINtahun 2002 sebagai anggota K3. “Kerja sayamembuatkan dan mengantarkan minum kepejabat IAIN,” ujarnya.

Tak berhenti disana, Pak Pon pun inginmelanjutkan pendidikannya setelah tamatMAN ke Perguruan Tinggi. Ia pun melan-jutkan pendidikannya dan kuliah di SekolahTinggi Agama Islam (STAI) Yayasan Tar-biyah Islamiyah (YASTIS) Kota Padang.Namun karena terkendala dana, sedang iajuga harus menghidupi tiga orang anak satuistri dan satu orangtua dengan pendapatanyang minim, maka ia berhenti kuliah padasemester empat.

Hingga saat ia baru menyelesaikan stu-dinya sampai semester empat, namun ia pu-nya rencana melanjutkan studinya itu padatahun ajaran besok. “Saya akan lanjukan ku-liah saya yang terkendala tahun 2013 besok,”ungkapnya.

Meskipun terkendala dana, ia berusahamenutupinya. Dan untuk menutupi keku-rangan keuangannya, ia bersama si isterimembuat makanan seperti keripik maco,rakik kacang dan kacang kedelai kemudiandijual ke warung-warung. Ia pun menjualnyadi kampus dan dijajakan oleh anaknya di se-keliling tempat tinggalnya di komplek Kor-dang Damai. Usahanya itu sudah dimulainyasejak tahun 2010 lalu.

Dikatakannya, “Keripik maco, rakikkacang dan kacang kedelai yang saya buatini nantinya akan diberi nama “Tali tigasapilin”, namun karena masih bermasalahdengan dana, maka saya hanya membuat da-gangan kecil-kecilan dulu. Saat ini pemasa-

Pon Open Grimini

Tak Hanya Bersih Fisik Tapi Juga Bathin

Nama : Pon Open GriminiJenis Kelamin : Laki-lakiTempat dan Tanggal Lahir : Tanjung Limau, 26 Oktober 1969Status Perkawinan : KawinAgama : IslamJabatan : Koordinator K3Alamat : Jl. Pramika IV No.2 Khatib Sulaiman PadangTelp/Fax : 0751-7054551Nama Ayah : Rusli Yakub (alm)Pekerjaan Ayah : VeteranNama Ibu : Maryulis (Alm)Pekerjaan Ibu : Rumah TanggaNama Isteri : Oni HariyatiPekerjaan Isteri : Rumah TanggaAlamat Rumah : Komp. Kordang Damai Blok F/20

Kel. Korong Gadang, Kec. Kuranji, Kota Padang

CURRICULUM VITAEAnak 1. Muhammad Rafi

2. Zaki Mubarak3. Rifki Hidayat

Riwayat Pendidikan1986 Lulus dari SD Negeri 3 Simabur1996 Lulus dari SMP 2 Padang2000 Lulus dari Man 2 Batusangkar2012Sedang kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) YayasanTarbiyah Islamiyah (YASTIS) Kota Padang

WWW.SUARAKAMPUS.COMKLIK

rannya sudah sekeliling kuranji juga sampaike Pasar Raya dan ke Pemerintahan Daerah(Pemda), saya berharap akan menjadi usahayang besar nantinya”.

Ketika ditanya bagaimana ia mendidikkeluarganya, ia mengatakan, “Saya ingin ru-mah saya menjadi Baiti Jannati (RumahkuSurgaku) dan saya ingin mendidik keluargasaya seperti Nabi Muhammad saw. Mendidikkeluarganya, agar istri agar tidak keluyurandi siang atau malam hari, istri saya harusmengutamakan mendidik anak menyelesai-kan pekerjaan rumah kemudian baru bolehberjualan.

“Dek, saya tidak ingin adek keluyuransiang atau malam, kalau mau berjualan, uru-si anak dan selesaikan pekerjaan rumah dulu,kemudian pergilah berjualan,” ujarnyamenirukannya.

Untuk mendidik laki-laki kelahiranTanjung Limau, 26 Oktober 1969 ini tidakmendidik anaknya dengan uang, “Saya ti-dak mendidik anak saya dengan uang, sayamengajarkan mereka mandiri dan tidakmanja. Karena mereka laki-laki mereka ha-rus kuat dan rajin bekerja, tapi tetap sekolahtak boleh dikesampingkan” ungkapnya.

“Walaupun anak saya laki-laki semua-nya, tapi mereka bisa menyelesaikan peker-jaan rumah dengan baik. Dibuktikan ketikasaya pulang bekerja, rumah telah bersih, pi-ring telah bersih, air minum pun tersedia un-tuk saya,” imbuhnya.

Pak Pon pun mengajak anggota keluar-ganya untuk shalat berjamah magrib jugaisya. Ini dilakukannya juga untuk membia-sakan shalat kepada keluarganya. “Shalat itukan tiang agama, jadi saya mendidik anaksaya dengan membiasakan shalat berjamaahdi rumah. Tentunya dimulai dari orangtuadulu, kemudian baru anak bisa melakukan-nya,” jelasnya.

Selama di IAIN pria berambut ikal denganwarna kulit sao matang ini pernah men-dapatkan penghargaan Satya Lencana sebagaipegawai teladan dari presiden dengan 10tahun masa kerja pada tahun 2010. Ia jugapernah mengikuti Didikan dan Latihan(DIKLAT) pendidikan Pra Jabatan tahun 2003di Balai DIKLAT Padang Baru.

Bagi Pak Pon, bekerja itu harus dari hatidan sesuai antara yang dikerjakan dengan ba-tin. Laki-laki yang hobi main Sepak bola iniselalu memegang pesan yang diberikanorangtuanya, “Pergilah kerja dan rajin-rajinbekerja sesuai pendapatan.” Ini menunjukkania harus giat bekerja serta berlaku jujur”. []

(Sri Handini)

Annazofatu Minal Iman(Kebersihan adalah sebagain dariiman). Itulah yang dipegang oleh

Pon Open Grimini, Koordinator K3(Keindahan, Ketertiban dan

Keamanan) di IAIN Imam BonjolPadang.

Page 9: Tabloid SuaraKampus

Menulis Untuk BerbagiWilliya Meta

Setiap orang harus berbagi. Itulah prinsipyang dipegang oleh Williya Meta, MahasiswiJurusan Ekonomi Islam (EKI) FakultasSyariah IAIN Imam Bonjol Padang. Prin-sipnya ia aplikasikan dengan menulis, ka-rena dengan menulis bisa berbagi pikirandan perasaan kepada orang lain.

Bagi Meta, begitu panggilan akrabnya,menulis adalah dunianya. Berbeda denganberbicara, menurut Meta menulis memilikinilai plus tersendiri, karena ketika menulisjika terdapat redaksi yang salah bisa diedit,sedang ketika berbicara harus mempertim-bangkan pendengar.

Meta memang telah suka menulis sejakkecil, Ia telah banyak menghasilkan tulisan-tulisan seperti puisi, cerpen dan apapun yangIa suka menulisnya sejak duduk di SekolahDasar (SD). Saat menimba ilmu di PondokPesantren Modern Diniyyah (Diniyyah Boar-ding School-Red) beberapa puisinya menjua-rai perlombaan di tengah santriwati pesan-tren maupun di luar pesantren.

Ketika Meta menginjak dunia kampusdebut menulisnya kembali diuji dengan tan-tangan yang diberikan oleh salah satu dosenBahasa Indonesia. Dosennya menantangpara mahasiswa agar mampu mempublika-sikan karya dalam bentuk apa saja di mediamassa lokal. Meski awalnya ia ragu namundengan motivasi dari orang-orang sekitar ak-hirnya ia mampu membuat artikel dan keluardi media massa lokal (Singgalang).

Selain itu, Meta aktif di organisasi Fo-rum Lingkar Pena (FLP) Wilayah SumateraBarat, ia diamanahkan sebagai KoordinatorHumas dan Danus FLP Sumbar (2010-2012).Saat ini ia beserta rekan-rekan di FLP Sum-bar tengah berusaha untuk membuat peru-bahan ke arah yang lebih baik dimulai darihal-hal kecil.

Keberhasilannya di dunia kepenulisantelah terbukti dengan banyak karyanya yang

dipublikasikan di media-media lokal sepertiSinggalang, Haluan, Tabloid dan Portal Su-ara Kampus serta, Tabloid Qalam dan Tab-loid Salam Dharmasraya. Selain itu, ia telahbeberapa kali memenangkan lomba kepenu-lisan cerpen dan olimpiade karya tulis ilmiahseperti juara I lomba cerpen tingkat remajayang diadakan oleh Balai Bahasa Sumbardengan judul Perahu Tulis, Juara II LombaMSCB 2009 di IAIN Imam Bonjol Padangdalam rangka ‘Memperingati Hari Ibu’ danjuara II lomba karya tulis ilmiah dalam TemuIlmiah Regional (TEMILREG) yang diada-kan Fossei di Jambi.

Karya-karyanya juga telah tergabungdalam antologi cerpen lokal maupun nasio-nal seperti Potongan Tangan Dikursi Tuhan,Negeri Kesuda, Air Mata Sunyi. Sedangkansaat ini ia telah menghasilkan novel perda-nanya yang berjudul “Bulan Hijau di Turian”dan akan segera terbit.

Selain menulis, ia juga sering menjuarailomba baca puisi dan lomba pidato tigabahasa (Indonesia, Arab dan Inggris). Tidakhanya itu, Meta juga berprestasi di bidang-bidang lain. Ketika duduk di bangku Mad-rasah Aliyah Negeri 1 Model Bukittinggi iamenggeluti bela diri Pencak Silat. Ia punmenjuarai berbagai pertandingan dalam kotahingga luar provinsi dan mendapatkan duamedali emas pada tahun 2007 dan 2009 diBukittinggi, medali perak (2009) di PekanOlahraga Daerah (POPDA) juga pernah me-raih perunggu (2009) di Kejuaraan Daerah(Kejurda) Solok Selatan. Dengan prestasi ya-ng diraihnya, sebagai Atlet Saga kelas F PutriIa mampu membiayai dirinya sendiri saat itu.

Saat ini ia menjabat sebagai KetuaUmum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI)komisariat Syariah periode (2011-2012) dantengah sibuk di kepengurusan HMI menjadiinstruktur pada screaning HMI yangdiadakan oleh salah satu komisariat. Ia

senang berkumpul bersama senor-senior diHMI karena disana ia mendapatkan banyakwacana dan ide baru dengan diskusi-diskusiyang diadakan. Selain itu, ia juga tercatatsebagai anggota Syariah BankingClub (SBC) dan Kelompok StudiEkonomi Islam (KSEI), ke-mudian ia juga merupakan seo-rang reporter Forum Silatur-rahmi Studi Ekonomi Islam(Fossei) Nasional di bawahnaungan Depnas II, jugasebagai redaktur sastra Tab-loid Qalam.

Semangat Meta dalammenjalani setiap aktivitasnyasangat baik untuk dicontoh.“Jangan terpaku pada targettapi nikmatilah setiap prosesuntuk memperoleh hasil dariapapun yang kamu inginkan,dan apapun nilai yang diperolehnantinya berarti itulah anda”,ujarnya.[]

Reporter : NelaGusti Hasanah

UKM Teater Imam Bonjol Ikuti SIMFes 2012

- Aktor Pembantu terbaik “fes-tival drama Islam se-Sumbagut1998”.

- Pembaca puisi terbaik “festi-val Drama islam se-Sumbagut1998”.

- Juara 1 lomba baca puisi antarPTN dan PTS se-Sumatera Barat,25 oktober 1998, “UKM TeaterIAIN Imam Bonjol Padang.

- Penata artistik terbaik “Fes-tival Drama Islam se-Sumbagut1998”.

- Aktor terbaik festival dramaislam sumbagut 1998.

- Sutradara terbaik “festivaldrama islam sumbagut 1998”.

- Juara II putra lomba bacapuisi antar PTN dan PTS se-Sumatera Barat Padang, 18 Sep-tember 1999, penyelenggara Aka-demi Keuangan dan PerbankanPembangunan.

- Juara 1 umum, pemenangFestival teater Islam tingkat se-Sumbagut 1998 dari ketua DPRDprop DATI-1 Sumatera Utara.

- Pemenang III festival musikjalanan peduli kelestarian alam

“Kepak Sayap Garuda Putih II”MAPASTRA-FSV A

- Penampilan terbaik tingkatumum festival musikalisasi puisise-Sumatera Barat 2002, TamanBudaya prop. Sumbar.

- Juara 1 fesival seni seni puisipertunjukan Unit KegiatanKesenian UNP, 21 Maret 2002tingkat perguruan tinggi sesumbar.

- Pemenang festival lagupeduli alam dan lingkungan ,MAPASTRA UNAND.

- Juara 1 lomba Dramatisasipuisi dan musikalisasi puisi antarperguran tinggi se-Sumatera Barat,Dekan Fakultas Sastra UniversitasBung Hatta, Padang 12 April 2003.

- Juara 1 lomba musikalisasipuisi tingkat PT se Sumatera Barat,Padang 5 Juni 2004.

- Juara II festival musik jalananpeduli kelestarian alam KSGP III,dari PD I.

- Juara I lomba baca puisiperjuangan tingkat mahasiswa/umum, dari Golkar Padang,Padang Book Fair 2006

Reward atau prestasi yang pernahdiraih UKM Teater Imam Bonjol:

Ffoto : Ridho PermanaUKM Teater Imambonjol foto bersama Rektor menjelang keberangkatan menuju SIMFes 2012 di Sawahlunto

SuaraKampus.Unit KegiatanMahasiswa (UKM) Teater IAINImam Bonjol Padang diundang un-tuk mengikuti Sawahlunto Interna-sional Musik Festival (SIMFes)2012 di Sawahlunto, Sabtu-Senin(01-03/12).

Zelfeni Wimra selaku pembim-bing Teater Imam Bonjol menga-takan, saat ini UKM Teater sedangmempersiapkan diri. Agar dapattampil maksimal dalam iven inter-

nasional tersebut. “ Teater saat initerus berlatih agar tampil semak-simal mungkin dalam panggungdunia ini,” ujarnya kepada Sua-raKampus.com, Sabtu (24/11).

Ditambahkannya, Teater I-mam Bonjol mempersiapkan sem-bilan personil untuk mengukuti a-cara ini, dengan membawakan e-nam lagu karya Teater Imam Bon-jol. ”Kita  telah  mempersiapkanenam lagu karya Teater Imam

Bonjol sendiri yang akan ditampil-kan dalam dua sesi pada acara ter-sebut,” ujar penulis antologi cerpenPengantin Subuh ini.

SIMFes   2012 merupakan yangketiga kalinya diadakan di Kota Sa-wahlunto dalam rangka ulang tahunkota tambang tersebut yang ke 124.Iven musik internasional ini diikutioleh musisi dari lima benua dan nu-santara diantaranya, Indonesia,Swiss, India, Malaysia dan Maroko.

UKM Teater Imam Bonjolmerupakan suatu UKM yangbergerak di bidang seni . Ba-nyak orang memandang teaterini merupakan suatu hal yangsepele dan hanya kegiatan ber-senang-senang sa ja. Hal ini

berbeda dengan apa yang telahdibuktikan oleh UKM Teater I-mam Bonjol. Segudang presta-si telah diraih oleh UKM yangsekarang dipimpin oleh RefkiFernando ini.[]

Wartawan : Ridho Permana

Page 10: Tabloid SuaraKampus

Melirik Kinerja IluniSuaraKampus.Sebagai sebuah lembaga

yang telah meluluskan ribuan sarjana,Institut Agama Islam Negeri (IAIN) ImamBonjol Padang, sudah membentukperkumpulan mereka yang tergabung dalamIkatan Alumni (Iluni) IAIN Imam BonjolPadang, sebagai wadah pemersatu darialumninya. Sekarang ini Iluni masihdipertanyakan eksistensinya sampai saatsekarang. Di usia IAIN yang ke-46 tahunini, merupakan umur yang tidak muda lagi.Sudah seharusnya Iluni IAIN memberikanyang terbaik untuk IAIN sendiri. Sepertidengan menjalankan program-program yangbermanfaat baik untuk mahasiswa, dosendan alumni, membangun link denganlembaga atau perusahaaan yang mananantinya dapat membantu lulusan IAINmencari kerja dan menjadi fasilitator bagikampus dan mahasiswa. Tidak hanya ituIluni IAIN juga harus mengerti dan peduliterhadap masalah-masalah yang terjadi dikampus serta memberikan konstribusi untukkemajuan kampus kedepan.

Pergerakan dan konstribusi Iluni IAINselama ini sudah banyak memberikansentuhan kepada masyarakat kampus IAIN.Mimi Suharti, selaku Bendahara Ilunimengatakan, bahwa Iluni sudah mem-berikan konstribusi berupa beasiswa untukmahasiswa IAIN , “Ya, Iluni sudah mem-berikan beasiswa kepada mahasiswa-maha-siwa aktivis kampus yang berprestasi dan itudikhususkan untuk mahasiswa yangberekonomi lemah,” Komentarnya ketika

diwawancarai wartawan Suara Kampus, (20/11).

Mimi juga menjelaskan bahwa selainbeasiswa untuk mahasiswa aktivis, IluniIAIN juga akan memberikan bimbinganterhadap mahasiswa IAIN, seperti pelatihanwirausaha dan instansi negara nantinya.

Rektor IAIN IB Padang Prof. Dr.Makmur Syarif S.H. M.Ag membenarkanpernyataan Mimi, menurutnya, Iluni IAINsudah melakukan pergerakan danberkonstribusi untuk kampus baik secaramoril ataupun materil, “Alumni kita sudahmemberikan konstribusi untuk kampus kitabaik secara moril maupun secara materil.Contohnya menyelenggarakan seminarmotivasi untuk calon sarjana, dan acara-acara lainnya”. Ujar Rektor ketikadiwawancarai wartawan Suara Kampus,Jum’at (16/11).

Walaupun sudah dengan bermacamkonstribsi yang diberikan Iluni IAIN kepadakampus seperti yang dikatakan Iluni danRektor tetapi realitanya banyak mahasiswa,dosen bahkan Iluni IAIN itu sendiri yangsampai sekarang masih tidak tahu tentangIluni dan keberadaan Iluni IAIN. Sepertiyang disampaikan Hadison MahasiswaTadris IPS, “Secara umum mahasiswa tidaktahu tentang Iluni” Ujarnya ketikadiwawancarai suara kampus, Selasa (06/11).

Dikalangan dosen sendiri juga mengakuketidaktahuannya tentang Iluni, seperti yangdisampaikan Dosen Fakultas Syari’ah, AlFadli, banyak mahasiswa dan alumni IAIN

yang tidak mengetahui apa itu Iluni IAIN,hal ini terlihat dari persentase kehadiranalumni yang sangat sedikit dalam mengikutiacara reuni yang diadakan di kampus IAINIB Padang. Seperti acara orientasi karir untuk

calon sarjana yang diadakan oleh Iluni IAIN,Ujarnya.

Apakah Iluni IAIN itu ada atau tidak?,apakah hanya sekadar ada atau sudahditiadakan?. Hal inilah yang menjadi tandatanya besar untuk Iluni IAIN sekarang,karena masih banyak kalangan yang tidaktahu tentang Iluni IAIN , baik mahasiswa,dosen bahkan alumni itu sendiri. Nyarissekali ketika Iluni dari sebuah lembaga besaryang ternama dengan para intelektual tinggitidak dikenal orang yang ada di lembaganyasendiri. Jangankan untuk dikenal diluar,dalam lembaganya sendiri masih belumdikenal.

Iluni IAIN sekarang tidak mempunyai artiapa-apa dimata masyarakat kampus, sepertiyang dikatakan Rifka Abadi, SE, MM, “IluniIAIN tidak punya arti apa-apa. Kalau IluniIAIN hanya dirintis untuk agenda-agendatahunan bisa dipastikan Iluni IAIN tidak akanmemberikan efek positif kepada alumni itusendiri. Dan seharusnya Iluni IAIN itu bisamemberikan dampak yang positif terhadapalumni dan kampus dengan memiliki spirituntuk membangun jaringan. Memupuk rasakebersamaan, kekeluargaan antara Ilunidengan masyarakat kampus sehingga IAINbisa bersaing dengan perguruan tinggi lain.Bukan hanya sekedar kepengurusannya sajayang ada di Iluni, sedangkan program konkrittidak ada”.Ungkapnya Ketika diwawancaraiwartawan Suara Kampus melalui BBM.

Apakah memang Iluni IAIN tidakmempunyai program atau tidak menjalankan

programnya karena disebabkan beberapafaktor, baik berasal dari Iluni atau dari pihakkampus. Sehingga masyarakat kampustidak mengetahui dan melihat realisasi pro-gram Iluni.

Pengaruh Iluni sangat besar kepadalembaga dan orang-orang yang adadidalamnya, dimana untuk mengekspos danmengenalkan kampus keluar itu Iluni itujuga harus ikut beperan. Sesuai dengan yangdikatakan Emma Yohana, selaku WakilKetua Iluni IAIN IB Padang, dalam rangkamensosialisasikan IAIN kepada masyarakatdibutuhkan kerja sama dari semua alumni,jika nama alumninya baik maka akanberimbas kepada almamaternya. Ilunimerupakan wadah untuk mensosialisasikanIAIN ke daerah-daerah luar dan memu-dahkan jaringan komunikasi antara alumniyang ada. “Iluni sebagai Link untuk keluar,”ujar Emma Yohana saat diwawancaramelalui telepon, Selasa (20/11).

Memang seyogyanya Iluni harus sepertiitu, tetapi untuk Iluni IAIN itu semua belumteraplikasikan dan belum dirasakan samasekali oleh masyarakat kampus, seperti yangdi katakan Mantan Ketua HMP IPS, KalauIluni memang untuk pengembangan ekposkeluar, namun untuk aplikasinya pada saatsekarang ini belum ada. Iluni IAIN belummemberikan kontribusinya kedalam, baikkontribusi untuk pembangunan kampusIAIN atau konstribusi untuk mahasiswa,perkembangannya Iluni pun tidak tampak,mereka hanya sekedar nama yangmengumbar-umbarkan seolah-olah Iluni ituada, yang istilahnya peduli terhadap IAIN,Ungkapnya ketika diwawancarai wartawanSuara Kampus di Fakultas Tarbiyah.

Wajar saja keberadaan Iluni IAIN masih

dipertanyakan banyak kalangan karenamemang kantor ataupun sekretariat IluniIAIN itu sendiri masih belum ada sampaisekarang, padahal Iluni IAIN itu sendirisudah berusia kurang lebih 24 tahun denganempat kali pergantian pengurus. Sepertiyang dikatakan Rektor kalau Iluni IAINbelum memiliki kantor atau sekretariat Iluni,“Iluni memang belum memiliki kantor”, ujarRektor.

Melihat kondisi Iluni kita sekarang,sudah seharusnya mereka berbenah danberfikir untuk kemajuan kampus kedepan.Sehingga bisa dirasakan manfaat danpengaruhnya kedalam kampus. Melihatbanyak fenomena yang terjadi banyakharapan yang tertompang kepada Iluni IAINuntuk kedepannya. Rektor IAIN mengung-kapkan, harapan besar kepada semua Ilunikita. Dengan adanya Iluni IAIN di berbagaidaerah bisa mempermudah segala bentukusaha kita dalam memajukan IAIN kede-pannya. Semoga program ILUNI yang telahada di lanjutkan sesuai kebutuhan IAIN danmudah-mudahan Iluni IAIN segera memilikikantor. “Semoga Iluni menjadi penggerakbagi IAIN dan segera memiliki kantor,” ujarRektor ketika ditemui wartawan SuaraKampus di ruangannya.

Harapan Rektor disambut baik Benda-hara Iluni IAIN, Mimi Suharti. Ia menga-takan untuk kedepan kami berharap kepadaRektor agar mendirikan kantor untuk IluniIAIN agar tidak seperti sekarang, kamibekerja sambil jalan. Saat ini Iluni IAIN

sudah memiliki Website namun kantor yangselalu menjadi kendala bagi kami. “Semogakita bisa bekerja sama dalam memajukanIAIN kedepan,” tuturnya.

Dalam hal ini Emma Yohana meminta,Iluni IAIN dapat menjadi motivasi bagigenerasi selanjutnya, sebagai Iluni harus bisamenjadi penyemangat bagi adik-adik.Mempergunakan kesempatan yang adaseperti mewadahi dan ikut serta dalam event-event yang dilaksanakan pihak kampusataupun mahasiswa. “Kita harus dekatdengan adik-adik mahasiswa,” TutupAnggota DPD RI ini yang juga merupakanbagian pengurus Iluni. Alhafis Ahmad Sukri,Ketua Umum Senat Mahasiswa Fakultas(SMF) Fakultas Adab mengharapakan halyang sama, agar Iluni IAIN dapat mam-berikan sumbangsih untuk perkembanganIAIN kedepannya, mengakomodinir kebu-tuhan mahasiswa dan bisa menjadi tempatbertanya. “Saat sekarang ini sangat sedikitsekali Mahasiswa yang mengenal alumnimereka, nyaris kita lihat tidak ada alumniyang mampu terjun kebawah untukmengakomodinir mahasiswa untuk bergerakmenyelesaikan suatu permasalahan”.Ujarnya saat ditemui Suara Kampus.

Editor : Ari YuneldiWartawan : Zulfikar Efendi, Ridho

Permana, Indah Permata Sari, WitriNasmita dan Lusi Sri Suhasti, Restu

Mutia Sari, Elvi.

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang beberapa alumni IAIN IB Padang yakni IrdinansyahTarmizi, Hj. Emma Yohanna, Shofwan Karim , dan seluruh civitas akademi IAIN IB Padang. turut hadir dalamacara orientasi karir menjelang wisuda 30/3/2012 (foto : dilnsir dari padang to-day.com)

Emma YohanaWakil ketua ILUNI IAIN IB Padang

“Sebagai Iluni harus bisa menjadi penyemangat bagiadik-adik. Mempergunakan kesempatan yang ada

seperti mewadahi dan ikut serta dalam event-event yangdilaksanakan pihak kampus ataupun mahasiswa

“Alumni kita sudah memberikan konstribusiuntuk kampus kita baik secara moril maupun

secara materil. Contohnya menyelenggarakanseminar motivasi untuk calon sarjana, dan

acara-acara lainnya

Prof.Dr H. Makmur Syarif S.H, M.Ag.Rektor IAIN Imam Bonjol Padang

Page 11: Tabloid SuaraKampus

Anak Bangsa KurangMemaknai Jasa Pahlawan

Pahlawan :

Defenisi “Politik” & Definisi “Sejarah”Oleh : Muhammad Ilham Ketua Jurusan SKI Fak. Adab dan Ilmu Budaya IAIN Padang

Ariyanto

Sekum Badan KesatuanPemuda-pemudi Islam(BKPI ) kota Padang

Meskipun peringatan haripahlawan telah berlalu 10 Novem-ber kemarin, namun peristiwa ber-sejarah itu seyogyanya menjadiacuan besar bagi bangsa ini. Darisemangat perjuangan para pah-lawan kita, mereka relakan darah,tenaga, pikiran mereka, untuk me-raih kemerdekaan bangsa yang be-sar ini, seharusnya menjadi sema-ngat bagi generasi penerus bangsa.“Bangsa yang besar dalah bangsayang menghargai jasa-jasa pahla-wannya

Indonesia memang bangsayang besar dan sangat menghargaijasa pahlawannya. Setiap tahunperingatan hari pahlawan selalumeriah. Nama para pahlawan kitahidup dan dikenang serta diaba-dikan di tengah-tengah masya-rakat. Walaupun demikian bukanberarti tanggung jawab dan per-juangan kita cukup sudah sampaidi sini. Kita jangan jadi penikmatsaja dan tidak mau tahu dengankeadaan.

Realita hari ini banyak masya-rakat yang mengetahui kondisibangsa sedang krisis, tetapi me-

reka tidak mau tahu. lihat saja se-tiap waktu ada saja persoalan barudiwajah media-media. Baru-baruini kita dikejutkan dengan laporanMenteri Badan Usaha Milik Ne-gara (BUMN) Dahlan Iskan me-nyerahkan lima nama tambahankepada Badan Kehormatan DPRatau BK DPR, Rabu (7/11/2012),terkait anggota DPR yang didugamelakukan pemerasan. Pemerasandan korupsi kaum intelektualsungguh memalukan bangsa ini,yang susah payah diperjuangkanpara pahlawan. Namun parapemimpin kita tidak mau tahu itu.

Sungguh, kita harus perjuang-kan bangsa ini dari para pemimpinhantu korupsi dan setan pornog-rafi. Seperti pesan Bung Karno,“Perjuanganku lebih mudahkarena melawan penjajah perjua-nganmu akan lebih susah karenamelawaan bangsamu sendiri.”

Mestinya kita tahu dan mautahu dengan adanya peringatanhari pahlawan itu, karena kembalimenyapa rakyat Indonesia teru-tama para generasi penerus bang-sa, baik itu pelajar, pemuda, maha-

siswa, masyarakat pada umumnya.Hari Pahlawan adalah sebuah mo-mentum reflektif bagi para gene-rasi penerus bangsa untuk kembalimemikirkan bangsa Indonesia.Para generasi penerus bangsa yangselama ini disibukkan dengan ber-bagai hal, ditegur kembali dengansapaan hangat dari para pahlawankusuma bangsa lewat momentumhari pahlawan ini. Itu lah sesung-guhnya makna yang hendak di-sampaikan dari hari pahlawan.

Kalau dahulu para pahlawanmelawan penjajah yang datangnyadari luar, tetapi saat ini kita mela-wan penjajah yang datang dari da-lam. Musuh kita saat ini adalah di-ri kita sendiri yaitu nafsu-nafsu ki-ta yang menutupi pikiran sehat.

Saat ini kita semakin terbengkalaioleh keinginan-keinginan nafsuyang tidak mau tahu itu. Kita se-makin sibuk mengejar keinginandiri. Sudah kaya ingin bertambahkaya, maka korupsi, menindas hakorang lain, akhirnya menjadi pili-han hidup. Jabatan kita sudah ting-gi, tetapi ingin lebih tinggi lagi.Akhirnya kita saling menjatuhkan,serta saling menuding satu samalain. Itu lah sederetan hal yang cu-kup mewakili tujuan nafsu-nafsukita. Sesungguhnya masih tersim-pan banyak keinginan-keinginanyang hendak kita utarakan. Na-mun saat ini keinginan itu masihberada dalam relung ide yang padasaatnya keinginan itu harus kitapenuhi. Maka jangan heran kalaukecerobohan terus melanda negeriini. Apa yang dikatakan Emha da-lam puisinya “sesudah ditindaskita mempersiapkan diri untukmenindas”. Barangkali memangbenar adanya. Sebab bisa kita pre-diksi bagaimana buruknya nasibbangsa ini meski beberapa kali ber-ganti tampuk kepemimpinan.

Rasanya tak perlu bicara ba-

nyak tentang sejarahnya para pah-lawan kita, perjuangan mereka itudirintis oleh orang-orang yang a-lim, diperjuangkan oleh orang-or-ang yang ikhlas, dimenangkanoleh para pemberani, namunsering kali hanya dinikmati olehpara pengecut seperti para korup-tor di negeri ini, maksud penulismerekalah orang-orang tahu tetapitidak mau tahu, tak mau tahu de-ngan hak-hak masyarakat yangsedang sakit memekik keadilan ne-geri ini.

Nah, kiranya kita adalah orang-orang yang tahu dan mau tahu. Se-bagai kaum akademis, pemuda dansiapa pun kita tentunya punya perandan gerakan yang begitu penting un-tuk perubahan sebuah bangsa men-jadi lebih baik. Sejatinya kita haruscepat bergerak paling tidak mampumengukir prestasi yang di mulai daridiri kita dari hal sederhana namunkaya makna, dari hal biasa namunluar biasa, dari bangsa yang di jajahmenjadi bangsa yang gagah danmenggugah, dari bangsa yang korupmenjadi bangsa yang ma’ruf (lebihbaik) begitu idealnya.

Suharto dan rezimnya telah ja-tuh, namun nama reformasi justruidentik dengan segelintir orang.Terkadang, sejarah butuh tumbaluntuk merubah arah geraknya.

Pahlawan, merupakan konsep-kata yang mengandung aura he-roik-emosional. Di kota kecil ataubesar, selalu ada taman makampahlawan. Mereka dimakamkanlewat upacara. Salvo ditembakkanke udara, di atasnya diletakkan ka-rangan bunga. Bak kata penyairChairil Anwar “Mereka telah beriapa yang mereka punya.” Nyawa.Apa yang lebih berharga dari padanyawa? Mereka telah hembuskannapas terakhir tanpa mengharap-kan hadiah dan imbalan “Tak me-ngharapkan pahala ataupun pia-la,” meminjam istilah penyair Se-no Gumira Adjiedharma. Bersim-bah darah dan terguling di tanah.Untuk apa mereka mati kalau bu-kan untuk kita (agar) hidup lebihbaik. Tidak semua pahlawan dima-kamkan di taman makam pahla-wan. Di antara mereka ada yangdimakamkan di pekuburan biasadan tak sempat dikuburkan denganprosesi salvo serta deraian airmata. Tapi di mana pun mereka te-tap dikenang oleh sejarah dan olehmereka yang masih hidup.

Pernah suatu ketika, sekitarsatu-dua tahun lalu, seorang dokterperempuan meninggal di peda-laman Papua. Dokter ini baru pu-lang menjalankan tugasnya meno-long seorang perempuan yang me-lahirkan. Jarak antara rumah di-nasnya dengan rumah perempuanyang mau melahirkan tersebut se-kitar 5 jam dengan kendaraan. Se-telah menolong perempuan di se-buah daerah terisolir, si dokter inikemudian pulang. Di tengah per-

jalanan, mungkin karena letih,mobil yang dikendarainya masukjurang. Ia meninggal. Beberapahari kemudian, berbagai mediamassa mengabadikan keluhuran-nya dalam menjalankan tugasnya,tepatnya tugas negara. Sebagai ab-di negara melayani masyarakat.Ending-nya begitu inspiratif. Se-buah dedikasi yang tulus lagi mili-tan. Si Dokter muda nan cantik ini,dimakamkan di Taman Pemaka-man Umum (saya lupa, apa namaTPU-nya).

Beberapa minggu selang ke-mudian, seorang prajurit TNI me-ninggal dalam sebuah latihan me-nerbangkan pesawat/jet tempur.Pesawat yang diterbangkannya ja-tuh. Si prajurit muda ini kemudianmeninggal di tempat (artinya, me-ninggal setelah menghantam da-ratan). Sebagaimana biasa, bebe-rapa media massa kemudian mem-beritakan peristiwa tragis ini. Pra-jurit muda ini meninggal dalammenjalankan tugas sebagai abdinegara. Saya merasakan, porsipemberitaan antara kematian dok-ter muda dan prajurit muda ini re-latif seimbang. Tapi ada yang cu-kup berbeda. Si dokter muda yangmeninggal sebagai abdi negara,dimakamkan di TPU, sementaraprajurit ini dimakamkan di TamanPahlawan (saya lagi-lagi lupa, diTaman Makam Pahlawan mana iadimakamkan).

Mayoritas Pahlawan berasaldari kalangan militer. MenurutAsvi Warman Adam (2009), Ta-man Makam Pahlawan Kalibata,misalnya, “dihuni” oleh lebih ku-rang sekitar 7.000 orang tokoh. E-nam ribu di antaranya, lebih ku-rang, berasal dari kalangan militer.Ini pun didominasi Angkatan

Darat. Dari kalangan sipil hanyaberjumlah 1/7-nya. Di antara 1/7dari kalangan sipil ini, hanya 23orang yang merupakan PahlawanNasional, di antaranya Haji AgusSalim. Di Taman Pahlawan Kali-bata ini pula, bersemayam pah-lawan “tercepat”, yaitu JenderalBasuki Rahmad (yang kala sayabelajar PSPB waktu SD dahuludianggap sebagai orang yang“menggertak” Sukarno menge-luarkan Supersemar bersama-samadengan Jenderal Amirmachmuddan Jenderal M. Yusuf). JenderalBasuki Rahmad dinyatakan Soe-harto sebagai pahlawan pada harikematiannya. Pada era DemokrasiTerpimpin, 36 orang dari 49 pah-lawan berasal dari ernis Jawa. Pa-da masa Orde Baru, dua pahlawanyang “terdorong” diberi label pah-lawan oleh rezim Soekarno yaituAlimin dan Tan Malaka, justru“dicekal”. Nama mereka berduayang dianggap tokoh “kiri” ini ti-dak ada dalam Buku Riwayat Hi-dup Pahlawan Nasional yang di-pergunakan di sekolah-sekolah.Dan biasanya, para pahlawan yangsering terlihat gagah dalam bukuini adalah pahlawan-pahlawandengan baju-baju militer (khusus-nya Angkatan Darat).

Mengapa banyak militer yangmenjadi pahlawan? Jawabannyaterdapat pada defenisi pahlawanitu sendiri sebagaimana yang ter-cantum dalam Peraturan PresidenNomor 33 tahun 1964. Pahlawan,menurut Peraturan Presiden ini,adalah : (a). warga Negara RI yanggugur dalam perjuangan yang ber-mutu - dalam membela bangsa dannegara. (b). Warga Negara RI yangberjasa membela bangsa dannegara yang dalam riwayat hidup-nya tidak pernah ternoda oleh sua-tu perbuatan yang membuat cacatnilai perjuangannya. Kriteria per-tama, (pasti) mengacu pada mili-ter, yang kedua pada kalangansipil. Peluang militer jadi pahla-wan lebih banyak seperti yang di-kategorisasikan oleh defenisi diatas. Sedangkan bagi kalangan si-pil, masih diganjal dengan keten-tuan “tidak ternoda”, yang dituju-kan pada tokoh-tokoh yang terlibatdalam beberapa pemberontakanseumpama PRRI/Permesta badanlain-lain. Jadi jangan heran, bilaMuhammad Natsir yang “curicu-lum vitae”nya melebihi cum untukmenjadi seorang pahlawan, justru“terseok-seok” mencapai gelarpahlawan tersebut. Itu pun baru di-perolehnya setelah pernah gagaldiusulkan oleh banyak komunitasmasyarakat. Bandingkan denganJenderal Basuki Rahmad di atas,yang tak sampai satu hari mempe-roleh gelar pahlawan setelah iameninggal, yang hanya dikenangsebagai “bodyguard” Soeharto da-lam mengusahakan Supersemaryang debatable hingga hari ini ter-sebut. Bandingkan dengan Syaf-ruddin Prawiranegara, PresidenPemerintah Darurat Republik In-donesia (PDRI) yang hingga hari

ini (setahu saya), belum diakuisebagai pahlawan. Padahal PDRIyang mengambil lokasi di “some-where in the jungle” di daerah Su-matera Barat tersebut dianggap se-bagai “penyelemat Republik” sehi-ngga RI tetap eksis walaupun Soe-karno-Hatta telah ditangkap Bela-nda di Yogyakarta. Syafruddin Pra-wiranegara menjadi Ketua PDRIdan kabinetnya terdiri dari bebe-rapa orang menteri. Meskipun is-tilah yang digunakan kala ituadalah Ketua, tapi kedudukan danfungsinya sama dengan Presiden.Karena ini pulalah, sejarawan Asviwarman Adam dan beberapa seja-rawan lainnya menganggap bahwaSusilo Bambang Yudhoyono bukanPresiden RI yang ke-6, tapi yangke-8 (Soekarno, Syafruddin Prawi-ranegara, Mr. Asaat, Soeharto, Bj.Habibie, Abdurrahman Wahid,Megawati Soekarno Putri danSBY).

Persyaratan untuk memperoleh“kapling” di Taman Makam Pah-lawan, selain dari Pahlawan Na-sional, adalah orang yang pernahmendapatkan tanda jasa sepertiBintang Republik Indonesia, Bin-tang Mahaputra, Bintang Gerilya,Bintang Utama, Bintang KartikaEka Paksi (Angkatan Darat),Bintang Swa Bhuana (AngkatanUdara), Bintang Jalasena Utama(Angkatan Laut) dan BintangBhayangkara (Polisi). Selainfaktor politik, tersebab inilah,daftar “penghuni” Taman MakamPahlawan didominasi militer. Tapi10 November menjadi hari“keramat” untuk para pahlawan.Selalu ada pahlawan yang“datang”, walaupun terkadangpahlawan itu dimunculkanbelakangan.[]

Page 12: Tabloid SuaraKampus

Set iap ki ta past i me mil i ki caramasing-masing dalam menyenangkanorang tua, terutama ibu. Ibu yang me-ngandung ki t a se l ama s embi lanbulan dan membesarkan kita didunia dengan berbagai pendi-dikan yang diberikan kepadakita, baik pendidikan lang-sung ataupun pendidikanyang dilakukan melaluiperantara orang lain.

Pendidikan yangdiberikan seorangibu t idak me-nge nal le lahdan le t ih,s e b a g a i -m a n aungka-p a ns e -buahl a g u“ R i b u a nki l o ja lanyang kau tepuh,lew a t i r in tan ganuntuk aku anakmu, ibuku sayang masih terus ber-ja l an , wa lau ta pak ka ki ,penuh darah, panuh nanah,”

Dari lirik lagudi a tas dapat

ki ta l iha t ,b a g a i -

mana

perju-angan

dan ke-i n g i n a n

s e o r a n gibu agar a-

naknya bi samenj adi le bih

baik dari dirinyadi masa depan, wa-

laupun bel iau harusberjuang dengan segala

cara un tuk memenuhisegala keinginan anaknya.

Buku, “Surga di bawahtelapak kaki Ibu,” karya Mari

Hidayah memang kurang me-narik j ika pembaca mel ihatnya

hanya dari cover, karena judul buku inisudah sangat akrab dengan te l i ngapembaca. Namun ki ta akan menemukansisi lain dari buku ini, dia tidak hanyamembahas secara de tai l tent angperjuangan ibu dalam mendidik seoranganak, namun juga bagaimana agarmenjadi orang tua yang berhasil dalam

mendidik ilmu dunia dan akhirat.Dalam buku ini juga digambarkan

secara mendalam bagaimana s eoranganak bersikap baik dan santun kepadakedua orang t ua, t e rut ama i bu, agarmemperoleh kehidupan yang lebih baikdi dunia dan akhirat. Selain itu, buku inijuga dilengkapi dengan berbagai kisahinspirat if yang ada di masa Rasulullahdan masa sahabat.

Di samping i tu, penul is ingin me-nyampai kan pesan kepada pembacabahwa orang tua, terutama ibu memilikitempat yang luar biasa di mata I slam,sebagaimana Rasulul lah menyebutkankal imat ibu s ebanyak t i ga ka l i , barukal imat ke empat ayah, sebagai orangyang harus dihormati dalam kehidupanki ta.

Penul is juga memberi kan sedi ki tgambaran dan kisah-kisah tentang or-ang-orang yang berbakti kepada keduaorang tua, terutama ibunya.[]

Cium Kaki Ibumu, Tunggu KeajaibanJudul :

Surga Di Bawah TelapakKaki Ibu

Pengarang :Mari Hidayah

Penerbit :Cable Book

Cetakan Pertama :Oktober 2012

Tebal :148 Halaman

ISBN :978-602-7558-36-6

Resensiator :Fitria Marlina

Moskow, Mei 2012Langit Moskow tampak cantik

bercahaya, matahari juga yangsemburat masih enggan beringsut keujung barat. Go-re s an -gore s anawan putih punseperti larik-larikdalam bait cintayang cerah mem-pesona tapi ke-terpesonaankuseketika lesap.

Jika ditanyasoal minat, sebe-narnya aku tidakberminat samasekali datang ketempat kelahiranusia 15 tahun a-ku berada diKairo. Segala pe-rihal tentangNegeri tempatFir’aun pernahbertahta itu su-dah kekal diingatanku ter-masuk bagai-mana ibuku me-lakukan perse-lingkuhan diam-diam denganlaki-laki yanglebih muda daripadanya. Haaah!Sangat menya-kitkan teringathal ini”.

Ivan Mustofa–alumnus Universitet Imeni M.VLomonosova, Rusia. Mendapatkantugas untuk menjadi tenaga ahli dicabang LUKOIL Mesir. Hatinyaagak ragu tapi apa boleh buat. Tugastetaplah keharusan yang wajib diper-tanggung jawabkan. Dan di BandaraDomodedovo dia bertemu seorangwanita. Terlihat anggun sekali,perempuan berdarah Rusia danMesir itu bergetar oleh seorang

lawan jenisnya (Farisa). Seperti ada yangpertama kalinya yang menawan jiwa lelakiberdarah Rusia dan Mesir itu. Bergetar olehseorang lawan jenisnya (Farisa). Seperti ada

yang menarikkuat pada wanita itu.

Sementara di Kairo sana, AnggelinaTressilia seorang wanita muda pemeluk agamaKristen Katolik Ortodoks yang sangat sabarmenunggunya. Meskipun seorang muslim, Ivanselama sepuluh tahun lebih dia mendapatdukungan kuat dari Abbas William, Pendeta diGereja Ortodoks Koptik dan juga Anggelinauntuk meluruskan keinginannya itu. Bahkan diasering berdebat dengan wanita berjilbab yangditemuinya di Bandara Domededovo tempo haribeberapa hal dalam Islam. Namun, dibalik

perdebatan itu ada rasa sayang dan saling sukaantara keduanya.

Banyak kejanggalan-kejanggalan yang Ivanrasakan dalam Agama Islam “Pertama, soal

ketidak jelasan Allah Swt. Padahaldikatakan bahwa dia itu wujud.Kedua, doa yang tidak terkabul

padahal dia berfirman niscayaakan mengabulkan permohonan

makhluknya. Ketiga, pelem-paran iblis ke api neraka se-

bagai hukuman pedih. Pa-dahal iblis juga berasal dari

api. Mana mungkin mak-hluk dari api merasakanpanas ketika bersen-tuhan api. Keempat,salawat. Padahal NabiMuhammad sudahdijamin masuksurga, tapi me-ngapa kita di-p e r i n t a h k a nmendoakannyadengan ulama?M e n g a p atidak men-ziarahi danm e n d o a -kan orang-o r a n gy a n gb a n ya kdoanya.

B e -lum lagi ia me-

respon kata-katanya, Azan Isyaberkumandang. pembicaraan kami terhenti, itulah petikan bantahan-bantahan Ivan yangdiutarakannya kepada Farisa tentang kejang-galan yang dirasakan Ivan dalam Islam.

Novel ini, “Sebait Cinta di Bawah LangitKairo” merupakan karangan dari MahmudJauhari Ali (MJA) yang dilahirkan di BanjarMasin. Novel ini menceritakan tentang seo-rang lelaki dan perempuan yang tidak disetujuihubungannya oleh ayah laki-laki tersebut.Dikarnakan ayahnya tidak mau putranyamenikah dengan seorang wanita Kairo (Farisa).Ia menganggap wanita Kairo tidak berhasildalam menjalin hubungan cinta, layaknya

Bercinta di Negeri Fir’aunibunya yang berselingkuh. Namun keteguhanhati Ivan terhadap Farisa. Ia membuktikanbahwa fitnahan-fitnahan tersebut tidak benar.Hingga akhirnya ayahnya sadar danmenyetujui hubungan mereka.

Melalui Novel ini penulis tidak hanyasekadar bercerita, tapi juga memberikanhikmah dan pelajaran kepada pembaca. Gayabahasa yang digunakan juga mudahdipahami. Alur cerita yang digunakan pe-nulis juga begitu lugas sehingga setiappembaca terkesan ingin terus membacanyadan ingin segera menamatkan bacaannya.[]

Judul Buku :

Sebait Cinta di Bawah LangitKairo

Tebal Buku :

214 Halaman

Tahun Terbit :

Cetakan Pertama, Oktober 2012

Penerbit :

Araska

Penulis :

Mahmud Jauhari Ali

Harga :

Rp.31.000,-

Resentator :

Iis Sholihat Damanik

Page 13: Tabloid SuaraKampus

SuaraKampus- Berbagai ma-cam lomba memeriahkan HUTLembaga Pers Mahasiswa (LPM)Suara Kampus IAIN Imam BonjolPadang ke-34. Diantara lomba ya-ng diadakan adalah lomba CerdasCermat, Photografi, Mading, danOpini kemudian di akhiri denganacara Talkshow pada (24/11) di Ge-dung Serba Guna (GSG) IAINImam Bonjol Padang (22-24/11).

Menurut Ababil Gufron Pe-mimpin Umum Suara Kampus,“Tujuan utama dari peringatan u-lang tahun ini untuk mempereratsilaturahmi keluarga besar SuaraKampus,” ketika ditemui di BlokM saat meninjau persiapan acaraRabu (21/11).

DijelaskanYulia Vita Rama-yona Ketua Panitia HUT LPM Su-ara Kampus, “Banyak lomba yangdilaksanakan untuk memeriahkanHUT LPM Suara Kampus, dan un-tuk persyaratan mengikuti lombaCerdas Cermat dan Photografi ada-lah harus berasal dari mahasiswaIAIN. Untuk lomba Photografi,mereka memotret kondisi IAINyang berbentuk berita foto. Semen-tara peserta lomba mading adalahsiswa tingkat SLTA se Kota Pa-

dang. Dan lomba opini untuk se-luruh LPM yang ada di se Suma-tera Barat”.

“Setip ulang tahun Suara Kam-pus selalu mengadakan acara inidan menghadirkan orang-orang

besar Suara Kampus, mereka ada-lah alumni Suara Kampus yangpernah bergelut dan membesarkan

nama Suara Kampus seperti AdekSudarmadji, Yulizal Yunus, Fac-hrul Rasyid, Elfiyon, AbdullahKhusari, Zelfeni Wimra, IswantoJA, Ade Faulina,” ujar Vita.

Terkait acara HUT LPM SuaraKampus dibuka oleh PembantuDekan III Bidang KemahasiswaanFakultas Dakwah, Drs. WelhendriAzwar, M.Si. Dalam sambutannyaWelhendri menyampaikan permin-taan maaf Rektor IAIN Prof. Dr.Makmur Syarif. S.H. M.Ag.,karena tidak bisa menghadiriacara, sebab rektor sedang di luarkota. Kemudian Ia juga berharapagar Suara Kampus bisa lebihdewasa baik dalam dirinya maupundalam pemberitaannya. “SemogaSuara Kampus lebih dewasa dalamsegala bidang,” ujarnya di GSG,Kamis (22/11).

Sementara itu, Pembina SuaraKampus Abdullah Khusairi, MAmengatakan, “Saya berharap agarlembaga ini bisa menyuarakanKampus IAIN, bukan hanya kam-pus tapi juga negeri ini. Selain ituSuara Kampus bisa dijadikan re-ferensi bagi masyarakat kampus,”dalam sambutannya ketika acaraHUT LPM Suara Kampus.[]

Talkshow Tutup Rangkaian Hari JadiSuara Kampus

SuaraKampus- MenyambutHUT ke-46 IAIN Imam BonjolPadang mengadakan seminar,jalan santai, bakti sosial, donordarah, Volly, badminton, dan peng-hijauan di kampus III pada Sabtu-Senin (3/11-17/12) mendatang.

“Secara realita (Defacto)beberapa kegiatan Dies Natalistelah dilaksanakan, untuk per-siapan unit kerja telah kamilaksanakan dengan dilaksanakan-nya seminar di berbagai fakultas,

kemudian pada hari puncak DiesNatalis akan dilakukan seminarbersama di institut dan bergabungdengan pasca sarjana bersamaAnggota DPD RI Irman Gusman“ujar Prof. Dr. H. Awiskarni KetuaPanitia Dies Natalis IAIN, Selasa(06/11).

Terkait Dies Natalis WakidulKohar selaku Koordinator pub-likasi mengatakan “Rentetan acara1 bulan Dies Natalis ini untukmengembangkan IAIN, spirit baru

IAIN kedepan sesuai tuntutan glo-bal.” Selain itu Kohar juga menam-bahkan, “Dalam Dies Natalis jugaakan dilaksanakan Pidato Ilmiahtentang penemuan-penemuangagasan baru,” Senin (05/11).

“Acara Dies Natalis ditutupdengan Diesrade dalam acarasidang senat terbuka, dalamdiesrade berisikan laporan rektoratau Pertanggung Jawaban AkhirTahun (PJAT) baik itu akademik,keuangan, semua program-pro-

gram yang sudah dilaksnakantermasuk pembangunan fisik,”tegas Pembantu Dekan III ini.

Awiskarni berharap semogadengan bertambahnya umur IAINkedepannya semakin lebih baik,“Ingat-ingat umur, apa yang telahdilakukan selama ini jadi pelajaranuntuk lebih baik kedepannya,” ujarDirektur Pasca Sarjana ini.

Terkait HUT IAIN, Prof. Dr.Makmur Syarif. S.H. M.Ag.mengharapkan, “Semoga dengan

Dies Natalis ini IAIN bisa lebihbaik ke dapan, dan apa yangdirencanakan bisa terealisasiseperti MoU tentang acara puncakHUT IAIN, pembangunan IAINyang masih terkendala, juga pem-bangunan kampus tiga di SungaiBangek” ketika mengunjungiredaksi LPM Suara Kampus Kamis(29/11) malam.[]

Wartawan: Ridho Permana

DIES NATALIS IAIN Imam Bonjol Ke-46

SuaraKampus- Ekspo UKM seIAIN Imam Bonjol Padang yangdiselenggarakan selama satuminggu sejak Senin-Sabtu (05-10/11) lalu di Gedung Serbaguna(GSG) tanpa penutupan secararesmi oleh pimpinan IAIN ImamBonjol Padang Sabtu (10/11).

Ekspo UKM merupakan acaratahunan yang diadakan oleh UKM-UKM di IAIN guna membe-ritahukan dan mensosialisasikanUnit Kegiatan Mahasiswa (UKM)kepada masyarakat kampus. Acaraini sangat berguna untuk mening-katkan kreatifitas mahasiswasekaligus mempererat silaturrahmiantara sesama anggota UKM.“Ekspo sangat penting karenamerupakan waktu untuk sosialisasidan pemberitahuan kepada masya-rakat kampus tentang Unit kegia-tan Mahasiswa (UKM)” ujar Dr.Firdaus, M. Ag, Dekan FakultasAdab, ketika membuka acaraEkspo 2012, mewakili Rektor IAIN

Imam Bonjol Padang, Senin (05/11).

Berbagai kegiatan yangdilaksanakan ketika Ekspo UKM.Kegiatan ini diadakan masing-masing oleh UKM yang ada diIAIN untuk menarik minat maha-siswa menjadi anggota UKM-nya.Walaupun sempat diundur, namunEkspo 2012 akhirnya terlaksana.Febry mengaku, terdapat beberapakendala dalam Ekspo yaitu,

persiapan waktu, tempat, teknisacara, pendanaan dan tidak adanyasponsor dalam acara ini. “Berke-naan masalah dana Ekspo 2012,murni dari iyuran seluruh UKMsebesar Rp 300.000,00/ UKM.

Meskipun dihari kelima Ekspo(05/10) Pembantu Rektor II BidangAkademik, Prof. Dr. H. Salma-danis, M.Ag mengunjungi acaraEkspo, namun ketika acara penu-tupan tidak satupun pimpinan atau

yang mewakili datang. Acara penu-tupan Ekspo yang direncanakanSabtu (10/11) pukul 16.00 WIBakhirnya tertunda hingga pukul21.00 WIB malam karena menu-nggu pimpinan IAIN atau yangmewakili untuk menutup acara.Penutupan akhirnya dilakukansendiri oleh panitia dan ditutupoleh Wale Emperan Hasan SubangLamanepa di Gedung Serba GunaIAIN IB Padang, Sabtu, (10/11).

“Saya sangat kecewa kepadapimpinan kampus IAIN yang tidakbisa hadir dalam acara penutupanini, menurut saya IAIN ImamBonjol sudah kehilangan imam,”ujar Adek Sudarmaji alumni LPMSuara Kampus dalam diskusi ber-sama seluruh peserta setelah acarapenutupan.

Kemudian Muhammad Taufikalumni Fakultas Syari’ah menga-takan, “Saya kecewa dengan keja-dian ini, pihak kampus tidakmenghormati acara ini”. Menu-

rutnya semangat mahasiswa seka-rang telah hilang, sebab dahulumahasiswa yang berada dalamUKM adalah anak emas. Namunsekarang sulit untuk dijumpai halsemacam itu. Dikatakannya,“Dalam hal ini mahasiswa harusmelakukan penyimpangan positifdemi mencapai sebuah perubahan”ketika peutupan.

Kekecewaan juga dirasakanpanitia, Ketua Panitia Ekspo 2012,Febry Handry mengaku, “Panitiasudah memberikan undangan ke-pada seluruh pimpinan IAIN,Senat Fakultas dan HimpunanMahasiswa Jurusan (HMJ) seling-kungan IAIN, tetapi mereka takbanyak yang hadir”.

“Untuk pimpinan IAIN tidakada seorang pun yang datang, na-mun panitia berfikiran positif sajaterhadap semua undangan yangberhalangan tidak hadir,” pung-kasnya.[]

Laporan Sri Handini: RidhoPermana

EKSPO UKM se IAIN KURANG DAPATPERHATIAN

Fachrur Rasyid dan Pembantu Rektor I sepakat mendukung kreatifitas suara kampus ke depan sabtu, (24/1) foto : Ridho P

Page 14: Tabloid SuaraKampus

Azan subuh berkumandang, Sukimanmembangunkan istri dan anaknya,segera melaksanakan salat Subuhberjama’ah. Mereka melakukankegiatan itu setiap hari. Selesai salat,Sukiman bergegas pergi ke luar rumah.“Hendak ke mana kamu, Pak?” ujaristrinya pelan.“Mau ke ladang Bu.”“Apa yang Bapak cari di sana pagisekali. Matahari saja belummemancarkan sinarnya.”“Mencari lidi Bu, sapu lidi ini sudahtidak bisa terpakai lagi. Sudah tidak bisasampah terbawa sama sapu ini.”“Tidakkah kau tunggu sedikit sinarmatahari muncul Pak?”“Sesampainya di sana pasti sudah terangkok, Bu. Bapak tidak mau terlambatmembersihkan kampus. Tidak enakdilihat Bu, pemandangan pagi penuhsampah, bisa menurunkan gairah belajarmahasiswa Bu. Berdosa kita Bu, jikadibiarkan sampah beterbangan danmenurunkan stamina beribu orangpenuntut ilmu, sedangkan itu sudahmenjadi tugas dan kewajiban kita.”“Mulia sekali hatimu Pak, begituperhatiannya kau pada mahasiswa itu.Sedangkan anak kau tidak akanmungkin menjadi seorang sarjana.”“Nasib kita ada di tangan Allah, Bu.Kalau dia berkehendak semua akanterjadi Bu. Makanya, kita selaluberusaha dan berikhtiar pada-Nya,mudah-mudahan anak kita jadi dokterbahkan presiden.”“Ah, ngaco saja Bapak ini bicaranya.”“Ya sudah Bu, bapak berangkat dulu ya.Ibu nanti hati-hati ya bekerjanya jangandipikirkan capeknya tapi pikirkanpahalanya ya Bu.”

***Sesampainya di ladang, Sukimanmemanjat pohon kelapa, ia memotongbeberapa buah pelepah kelapa itu.Kemudian dia campakkan daunnya, diaambil satu persatu lidi yang telahdibersihkan. Setelah itu, dia menebangsebuah ranting pohon, diambil sebagaitangkai sapu lidi itu.Setelah selesai, dia bergegas melangkahmenuju kampus. Ia tampak tergesa-gesabak buronan yang sedang diincar.Sesampainya di kampus, ‘Alhamdulil-lah, saya belum terlambat,’ gumamnyadalam hati.Ia mengayunkan tangkai sapunya tiadasatu pun sampah yang tersisa. Ia tidaktampak mengeluh dan merasa lelahmembersihkan halaman bangunan yangseluas enam hektar itu setiap hari.Tampaknya, dia sangat senang denganpekerjaannya itu. Tiada sedikit punnampak rasa sesal dia menjadi seorangtukang sapu atau ingin beralih pekerjaanyang lebih layak.Hari sudah menunjukan pukul setengahdelapan. Mahasiswa sudah memenuhilingkungan bangunan itu. Namun, iamasih saja membersihkan halamanbangunan kampus itu yang masih belumbersih, bahkan sudah ada yangbertambah, karena hembusan anginmenjatuhkan beberapa helai daunbahkan tangan-tangan nakal mahasiswayang tidak bertangung jawab membuangsampah sarapannya sembarangan.Dia memandangi sekelompokmahasiswa yang sedang berbincang-bincang setelah selesai sarapan. Banyaktumpukan nasi dan bekas botolminuman yang berserakan di dekatmereka.“Pak, kenapa kau hanya memandangisaja? Bukankah tugas kau mem-bersihkan seluruh gedung ini,” bentakseorang mahasiswa.“Ia nak, ini saya baru saja maumelangkah ke sana,” sahutnya dengansenyum.

“Alasan saja kau Pak, bilang saja malas.Biar tak saya cariin penggantimu.”“Owi, lancang sekali mulutmu. Memangbeliau kamu yang menggaji sampai kauberani mengatakan itu padanya. Sebagaimahasiswa kau sudah bisa berpikir. AnakTK saja membuang sampah padatempatnya. Kau malah membuangsampah sembarangan bahkan beranimenghina beliau yang telah bekerja tigajam membersihkan halaman seluas ini.Sebelum kau bangun beliau sudah ada disini,” bentak seorang dosen.Owi tidak menghiraukan dosennya itu,dia malah pergi tanpa permisi. Sukimanhanya tersenyum dan menyuruh sabarpada dosen itu.“Hari masih pagi Bu, tidak baik marah-marah Bu mengurangkan staminamengajar nanti Bu,” ledeknya“Bapak ini bagaimana sudah di hinaseperti itu, masih saja bisa tersenyum.”“Karena hanya dengan senyuman itu,saya bisa bersedekah Bu. Saya tidakmampu memberikan sedekah yanglainnya Bu. Gaji saya hanya cukup untukkebutuhan anak isteri saya Bu, meskipunsering kali kurang. Tapi kami tetapbersyukur Bu,” tuturnya lembut.“Malaikat sekali hatimu Pak. SemogaTuhan selalu memberikan riski padamuPak. Silahkan dilanjutkan Pak.”

***Sukiman lalu melanjutkan pekerjaannya.Semua sampah tersapu bersih kemudiandibakarnya. Seandainya, dedaunan dansampah itu bisa berbicara, mungkin diaakan berkata, kapan ya, sang bapak tuabangka berbadan kurus ini akan mati.

Sehingga kami bisa bebas hidupberkeliaran di sini.Di sekian banyaknya mahasiswa tidakada seorang pun yang mau membantubapak tua itu. Padahal, semua orangyang di sana mempunyai EQ yang tinggidan taat beribadah. Tapi, di manakahhati nurani mereka. Untuk memberikansecercah rasa iba, dengan menyum-bangkan seujung kuku tenaga untukmeringankan beban pada lelaki tuabangka itu.Alangkah rugi, tampaknya pengetahuanyang banyak dan ibadah yang taat itumemberikan bantuan kepada lelaki tuayang sudah digaji dengan sesuap nasi itu.

***Ketika sukiman sedang menyapu. Tiba-tiba ada seseorang yang menarik sapunyadan mencampakannya. Kemudianmenarik Sukiman pada sebuah bangkuyang sudah tampak rapuh.“Pak, istirahatlah dulu. Sudah dari tadiBapak bekerja tanpa ada menghenyakanpantat sedikit pun. Semut saja yang sukaberjalan, masih ada berhenti untukistirahat sejenak dan bercengkramadengan temannya,”ledek seorangpedagang es sambil menyodorkan sebuahgelas yang berisi es cendol.”“Saya tidak capek kok, Jang. Ambillahlagi saya tidak haus. Saya bawa bekalkok dari rumah tadi.” Elaknya dengansenyum sambil menyodorkan kembalisegelas es cendol itu pada Ujangpedagang es situ.“Saya yang capek melihat bapak.Mondar-mandir terus, hingga pusingkepala saya memandangnya. Ambillah

Pak, tanda terima kasih saya sudahdiperbolehkan berdagang di sini.”“Jang…Jang…!!! Kamu bergurau saja.Saya bukan rektor di sini, saya hanyaseorang tukang sapu, jadi mana berhaksaya melarangmu berdagang di sini.”“Siapa bilang tidak berhak Pak? Bapakbilang sama Pak Rektor bahwa sayatukang buang sampah di sini. Pasti sayaakan dilarang berjualan di sini, karenabarang dagangan saya banyak sampahberserakan.”“Ach…. Itu biasa saja Jang. Kita bolehmenghambat rejeki orang lain, pamaliitu Jang.”“Nah, itu dia Pak. Tidak ada doapenolak rejeki Pak. Allah marah lohPak, kalau menolak rejekinya. Makaambillah segelas es cendol ini Pak.”

****Angin sepoi-sepoi masih meng-hembuskan daun-daun kering sehinggaberjatuhan. Pemandangan itu,menggelisahkan mata Sukiman. Diabergegas mengambil sapu lidikesayangannya, lalu menuju seke-lompok daun yang berjatuhan.Ketika dia sedang menyapu-nyapu.Muncul sebuah sepeda motor, dengankecepatan yang sangat tinggi.Bruuukkkk….!!!!Motor itu menabrak Sukiman. TubuhSukiman dilindasnya. Kejadian itumengemuruhkan suasana semua matatertuju pada tubuh Sukiman yang sudahtidak berdaya.Sukiman dilarikan ke rumah sakit.Ternyata, Sukiman bisa diselamatkan.Namun kecelakaan itu merenggut kakidan tangan sebelah kanannya. Diadirawat sebulan di rumah sakit.Selama itu tidak ada orang yangmengantikan Sukiman. Kampus ituterlihat bangunan tua yang tidakberpenghuni.Dedaunan kering dan sampah berpestapora menyambut hari kebebasan darilelaki tua bangka itu. Seakan-akanmereka berkata “Akhirnya, si tuabangka itu musnah juga. Kita bisa bebasmenikmati kehidupan yang begitudamai tanpa dia.”Sepulangnya Sukiman dari rumah sakit.Istrinya menggantikan diamembersihkan halaman seluas enamhektar itu. Istrinya sama sepertiSukiman tampaknya begitu telaten danikhlas seperti Sukiman melakukanpekerjaan tersebut.Walaupun dia sudah letih, karenasebelum berangkat menuju kampus. Iamembuatkan makanan untuk sarapanbuat suami dan anaknya dulu. Ia masihbisa tersenyum membersihkan semuahalaman bangunan yang sangat luas itu.Setiap istrinya pergi bekerja Sukimanpun ikut menemani agar istrinyamempunyai teman bicara dan tidakmerasakan bosan melakukan pekerjaanitu.Dia duduk di atas kursi roda, ke manaarah istrinya menyapu, Sukiman punmengikutinya dengan mendorong rodadengan tangannya yang hanya tinggalsatu, sebelah kiri.Sukiman tidak merasa menyesal ataskecelakaan itu dan tidak dendam kepadasi penabrak yang telah merenggut kakidan tanggannya. Sehingga tidak bisamembuat dia beraktifitas lagi.Dia hanya berkata dan tersenyumdengan ikhlas.“Itu semua takdir. Tuhanlah yangmenghendakinya, bukan mahasiswa itu.Dia hanya menjadi perantara atassemua. Saya senang sekali atasperistiwa ini, karena Tuhan masih maumenguji kesabaran saya danmembiarkan saya tetap hidup untukberbuat kebaikan. Berarti Tuhan masihmemperhatikan saya.”[]

Angin Sepoi-sepoiOleh : Witri Nasmita

Page 15: Tabloid SuaraKampus

Pudarnya Jiwa Pahlawan Pada DiriPemuda Indonesia

Kata pahlawan berasal daribahasa sansekerta: phala-wanyang berarti orang yang daridirinya menghasilkan buah(phala) yang berkualitas bagibangsa, negara dan agama.Pahlawan adalah orang yangmenonjol karena keberaniannyadan pengorbanannya dalammembela kebenaran, atau pejuangyang gagah berani. Pahlawantidak hanya untuk negara, tapijuga bisa digunakan untuk semuabidang. Pahlawan keluarga,pahlawan pendidikan, danpahlawan-pahlawan lainnya.

Di Indonesia, hari pahlawandiperingati pada tanggal 10 No-vember setiap tahunnya. Sebagaibentuk penghargaan bangsa inikepada anak bangsa yang telahmemperjuangkan bangsa ini. Dila-tarbelakangi terjadinya peristiwaheroik di Surabaya yang kemudiandiabadikan sebagai Hari Pahlawan.

Pemuda! Secara biologis, yangdigolongkan pemuda adalah me-reka yang berumur antara 15 sam-pai dengan 30 tahun. Dari segi psi-kologis, kematangan seorang pe-muda dimulai pada usia 21 tahun,sedang batasan manusia mudasebagai penerus generasi terdahulumenentukan usia antara 18 sampai30 tahun dan kadang-kadang men-capai usia 40 tahun. Menyesuaikandengan tingkatan usia yang terjadipada setiap manusia, maka pemu-da dapat digolongkan kepada ting-katan di antara akhir masa remajasampai dengan akhir dewasa awal,atau dengan kategori usia beradaantara umur 18 hingga 40 tahun.

Pemuda memiliki kehebatan-nya tersendiri, menurut DR.YusufQardhawi, “Ibarat matahari makausia muda ibarat jam 12 ketikamatahari bersinar paling terangdan paling panas. Pemuda mem-punyai kekuatan yang lebih secarafisik dan semangat bila dibandingdengan anak kecil atau orang-or-ang jompo. Pemuda mempunyaipotensi yang luar biasa, bisa dika-takan seperti dinamit atau TNTbila diledakan.

Sejarah pun juga membuktikanbahwa pemuda berperan pentingdalam kemerdekaan. Di mana saja,di negara mana saja kemerdekaantak pernah luput dari peran pe-muda. Karena pemudalah yang pa-ling bersemangat dan ambisiusmemperjuangkan perubahan me-nuju lebih baik. Hasan Al Bannaseorang tokoh pergerakan di Mesirpernah berkata, “Di setiap kebang-kitan pemudalah pilarnya, disetiap pemikiran pemudalah pe-

ngibar panji-panjinya.” Begitujuga dalam sejarah Islam, tidakdiragukan lagi bahwa para pemudamemiliki peran yang sangatpenting dalam tatanan kehidupanmanusia secara umum dan masya-rakat kaum muslimin secara khu-sus, karena jika mereka adalah pa-ra pemuda yang baik dan terdidikdengan adab-adab Islam makamerekalah yang akan menye-barkan dan mendakwahkan kebai-kan Islam serta menjadi nakhodaummat, yang akan mengantarkanmereka kepada kebaikan duniadan akhirat. Hal ini dikarenakanAllah -Subhanahu wa Ta’ala- telahmemberikan kepada mereka ke-kuatan badan dan kecemerlanganpemikiran untuk dapat melak-sanakan semua hal tersebut. Ber-beda halnya dengan orang yang su-dah tua umurnya walaupun paraorang tua ini melampaui merekadari sisi kedewasaan dan pengala-man, hanya saja faktor kelemahanjasad kebanyakannya membuatmereka tidak mampu untuk me-ngerjakan apa yang bisa dikerja-kan oleh para pemuda.

Oleh karena itulah para sa-habat yang masih muda -radhi-allahu‘anhum- memiliki andil danperan yang sangat besar dalammenyebarkan agama ini baik darisisi pengajaran maupun dari sisiberjihad di jalan Allah -Subhanahuwa Ta’ala-. Di antara pemudatersebut ada Abdullah bin Abbas,Abdullah bin Umar, Abdullah binAmr ibnul Ash, Muadz bin Jabal,dan Zaid bin Tsabit yang merekaini telah mengambil dari Nabi -Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihiwasallam- berbagai macam ilmuyang bermanfaat, menghafal-kannya, dan menyampaikannyakepada ummat sebagai warisandari Nabi mereka. Di sisi lain adaKhalid Ibnul Walid, Al-MutsannaBin Haritsah, Asy-Syaibany danselain mereka yang gigih dalammenyebarkan Islam lewat medanpertempuran jihad di jalan AllahSubhanahu Wa Ta’ala. Seluruhnyamereka adalah satu ummat yangtegak melaksanakan beban kewa-jiban mereka kepada agama, um-mat, dan masyarakat mereka, yangmana pengaruh atau hasil usahamereka masih kekal sampai hariini dan akan terus menerus ada -dengan izin Allah- sepanjang Is-lam ini masih ada. Banyak pemudayang mendampingi Rasulullahdalam berjuangan. Waktu itu ban-yak yang masih berusia 8,10, 12tahun. Dan usia-usia itu tidak da-pat diremehkan. Mereka punya

peran penting dalam perjuangan.Di Indonesia, perjuangan ke-

merdekaan juga dipelopori dan digerakkan oleh pemuda. Mulai dariperjuangan gerilya, melalui pepe-rangan langsung, hingga perjua-ngan melalui diplomasi (melaluimeja-meja perundingan) telahdilalui oleh pemuda dan pahlawankemerdekaan Indonesia. Kita jugatelah membaca petikan sejarahyang menggambarkan betapa luarbiasanya perjuangan para pah-lawan untuk mempertahankan ke-merdekaan bangsanya, merekayang dengan ikhlas mengorbankansegenap jiwa dan raga sampai tetesdarah penghabisan. Semua itudemi satu tujuan: Kemerdekaan!Merdeka dari penghisapan, mer-deka dari penjajahan, dan merdekadari penindasan kolonial. Begitubesarnya peranan pemuda untukperubahan di suatu bangsa. Bah-kan hampir di setiap revolusi yangpernah terjadi di dunia, itu di pelo-pori oleh pemuda.

Pudarnya Jiwa PahlawanPemuda Hari Ini

Allah Swt. memberi kekuatanlebih kepada para pemuda supayadapat memanfaatkan hidupnyalebih bermanfaat bagi dirinya danbanyak orang. Namun fenomenabelakangan ini, kekuatan yangdiberikan oleh Allah itu digunakanuntuk yang tidak semestinya,melawan pada orang tua, mencuri,nge-drugs, pacaran, berzina, hura-hura, party, balapan motor dan lainsebagainya. Sungguh sangat mem-prihatinkan kondisi pemuda Indo-nesia pada hari ini. Sudah sangat

banyak Indonesia kehilangan parapemudanya karena salah dalammenggunakan potensi dan ke-lebihannya.

Jika kita menelaah pemudadahulu, mereka adalah pemudayang penuh semangat, berjuanguntuk kepentingan orang banyak,selalu memanfaatkan waktu-waktu mereka untuk memikirkanummat ini, gigih dalam perjua-ngan, dan menghargai setiap tetespeluh para pendahulunya, hinggamereka mampu untuk memper-sembahkan kemerdekaan bangsaini. Hari ini hal-hal tersebuthampir seluruhnya hilang daridiri pemuda Indonesia. Merekalebih senang membuang-buangwaktu mereka dengan nongkrongtidak jelas, tertawa lepas seakantidak ada beban, padahal tidak ta-hukah mereka, bangsa ini masihbutuh untuk mereka benahi.Karena bangsa ini adalah tang-gung jawab mereka yang telahmereka warisi dari orang tuamereka. Pemuda hari ini yangsuka duduk diam berjam-jam diwarnet hanya untuk main game,padahal masih banyak diluar sananasib ummat ini yang masih harusmereka perjuangkan kesejah-teraannya, masih banyak diluarsana hak-hak saudara kita, hak-hak bangsa kita yang telah diram-pas dan dihinakan oleh orang-or-ang yang ingin menghancurkanbangsa ini, yang ingin meng-hancurkan ummat ini. Semangatmereka untuk melakukan peru-bahan sungguh telah pudar terba-wa oleh arus perubahan zamanyang tidak pandang bulu untukmeracuni siapa pun yang tidaksiap akan perubahan tersebut.Pemuda hari ini lebih suka dudukdiam bermalas-malasan seolah-olah hidup tanpa harapan, pemu-da hari ini lebih banyak memen-tingkan kepentingan pribadi me-reka masing-masing dan melupa-kan nasib bangsa ini. Tidaktahukah mereka berapa juta rakyatIndonesia yang terbelenggu dalamkemiskinan, mereka yang tidakmampu sekolah, pengangguranyang menumpuk, petani yangdirampas tanahnya, buruh dengangaji rendah, belum lagi kanker ko-rupsi yang masih menjamur ditubuh birokrasi negeri ini. TanMalaka membuat sebuah ilustrasiyang menyedihkan tentang keada-an rakyat. Sebuah kenyataan yangditulis puluhan tahun lampau na-mun masih dekat dengan kenya-taan yang sekarang kita alami:Beberapa juta jiwa sekarang hidup

dalam keadaan ‘pagi makan, pe-tang tidak’. Mereka tidak bertanahdan beralat lagi, tidak berpeng-harapan di belakang hari. Kekua-saan atas tanah pabrik, alat-alatpengangkutan dan barang per-dagangan, kini semuanya dipusat-kan dalam tangan beberapa sindi-kat...demikianlah rakyat Indonesiatambah lama tambah miskin sebabgaji mereka tetap seperti biasa(malahan kerapkali diturunkan),sementara barang-barang maka-nan semakin mahal.

Sebuah keniscayaan jika dika-takan bahwa setiap zaman akanmelahirkan anak zamannya masing-masing. Di sinilah kita terus berkacabahwa peran generasi muda tidakakan pernah terputus dari sejarahbangsa ini. Kita sebagai generasimuda harus menyadari bahwabangsa Indonesia ini membutuhkanpahlawan-pahlawan baru untukmewujudkan kehidupan rakyat yangdemokratis secara politik, adil secarasosial, sejahtera secara ekonomi, danmerdeka dengan sebenar-benarnya.Kita harus sadar bahwa kita mam-pu menjadi pahlawan bagi bangsaini. Seperti dalam pidatonya SBYpernah berkata, “Pahlawan hanya-lah orang biasa, namun dia mampumelakukan kerja-kerja yang luarbiasa untuk kemaslahatan masya-rakatnya.” Pahlawan bukanlah me-reka yang duduk manis di kursikekuasaan, bukan mereka yangduduk bangga di kursi-kursi birok-rasi bobrok, bukan pula politisipengumbar janji palsu kepadamasyarakat.

Pemuda adalah aset yang sang-at penting bagi kemajuan suatubangsa. Kejayaan pemuda berartikejayaan bangsanya. Karena parapemuda inilah yang akan mengge-rakkan bangsa tersebut. Begitu ju-ga sebaliknya, kebobrokan pemudapada suatu bangsa juga mewakilikebobrokan bangsa tersebut. Olehkarena itu mudah saja jika inginmerusak atau menghancurkan sua-tu bangsa, maka rusak dan hancur-kanlah pemudanya. Mari bersamabangun kembali semangat kepah-lawanan dalam diri pemuda Indo-nesia, semangat melakukan peru-bahan, semangat untuk kembalimembawa bangsa ini pada kejaya-an. Agar bangsa ini mampu untukbangkit dari tidur panjangnya.

Bangkitlah wahai pemuda Indo-nesia. Sebarkan semangat jiwa pah-lawanmu! Bangsa dan ummat inimenantikan gebrakan-gebrakan be-sar kita untuk kejayaan mereka!Kejayaan islam, Kejayaan Indone-sia! []

Kidung Malam

Hari telah menjadi petangKisah-kisah malam terkenangBurung akan hinggap ke keranjangMati sejenak tak berdentangAngin bersajak berteriak dalam kataBersatu dalam sebuah raga berbajaAngin berhenti dalam sebuah kataAkankah kau bersama?

Hanya Sebuah Saja

Ini bukanlah sebuah kataIni juga bukan sebuah mantraNamun ini juga bukan sebuah mataYa,iya, tidak, dalam bersama, jika inginAkankah kau bersamaJika kau mau, sajaJika saja, kau mauBersama kitaAkankah kita bersama?Gunung, hampa bersama udara embun melangkahJanganlah kau, aku harap kau sebuah bata merahYang tersipu malaikat mautKapan?

Kata dalam Sebuah Kata

Akankah kita bersama kasihJika lamunan itu masihTersimpan dala sebuah kisah sedihYang buat kau dan dia berpisahJanji jalan akan semua bersamaMenyatu dalam nada emosi membaraKita akan selalu hidupLangah kecil itu semakin terkoyakDalam eluapan suku dayakMengejar angin berhembus samuderaKita akan bersama, kasihkuWalau kau akan bersama dalam ragaAku bukanlah hok gie

Aku juga bukan ok tiong hamAku juga bukan tuhanmuAku adalah hanya budakYang berpagut pada hambaMaaf hanya sebuah kata tak bergunaSebuah kado indah untuk bidadariPendamping raga dan kataDi kala semua embun terhempas

Puisi oleh Gusti EL Mahasiswa Universitas Eka Sakti Semarang

Alfian Zulmi

Ketua Umum KAMMIKomisariat IAIN Imam Bonjol

Padang

Page 16: Tabloid SuaraKampus