Top Banner
Bakal Diterbitkan Pergub Peristiwa Situjuh Wabup Bantu Korban Longsor Batu Kapur Mengebut Target e-KTP Sejumlah Infrastruktur Perlu Perhatian Serius Petani Ikan Berharap Kredit Modal Lubuk Batingkok Sangat Butuh Infrastruktur Ninik Mamak Agar Tingkatkan Pengetahuan Halaman 6 Halaman 7 Halaman Halaman 10 12 No.74/X1/2012 17 - 31 Januari 2012 Halaman 15 Halaman 13 CMYK www.limapuluhkotakab.go.id
17

Tabloid Sinamar Edisi 74

Mar 11, 2016

Download

Documents

Tabloid Sinamar

Tabloid Sinamar Edisi 74 - 17 s/d 31 Januari 2012
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Bakal Diterbitkan Pergub Peristiwa Situjuh

    Wabup Bantu Korban Longsor Batu Kapur

    Mengebut Target e-KTP

    Sejumlah Infrastruktur Perlu Perhatian Serius

    Petani Ikan Berharap Kredit Modal

    Lubuk Batingkok Sangat Butuh Infrastruktur

    Ninik Mamak Agar Tingkatkan Pengetahuan

    Halaman

    6Halaman

    7Halaman

    Halaman

    10 12

    No.74/X1/201217 - 31 Januari 2012

    Halaman 15Halaman 13

    CMYK

    www.limapuluhkotakab.go.id

  • Jalan untuk keluar dari ketidakta-huan terhadap satu dan beberapa hal adalah dengan cara belajar. Bidal tua yang menyebutkan, tuntutlah ilmu, walau sampai ke Negeri Cina; menggambarkan bahwa untuk menge-jar yang namanya ilmu, jangan sampai terkungkung oleh jarak dan waktu.

    Itulah yang dilakukan aparat Bagian Humas dan Protokoler Setdakab Lima-puluh Kota pada 20 sampai 21 Desem-ber tahun lalu. Dipimpin oleh Kabag Humas dan Protokoler Muhammad S., yang juga sebagai Pemimpin Redaksi Tabloid ini, didampingi semua Kasu-bag di unit kerja itu, mereka melaku-kan kegiatan yang bertajuk studi band-ing ke Bagian Humas Setdakab Kampar, Provinsi Riau, di Bangkinang.

    Selain Muhammad S yang menjadi pemimpin rombongan, juga tampak ikut Kasubag Humas Edi Salman, Kas-ubag Protokoler Wiradinanta, serta Kasubag Dokumentasi dan Multimedia Indra Mulyadi. Sejumlah staf di bagian yang sama juga tampak ikut. Pertemuan dilangsungkan di kantor Bagian Humas Setdakab Kampar di komplek Kantor Bupati Kampar di Bangkinang.

    Di pihak tuan rumah, rombongan langsung disambut oleh Kabag Hu-mas Pemkab Kampar Nasruni S.I.P. M.Si., yang didampingi oleh sejumlah Kasubag dan staf di unit kerja yang dip-impinnya. Nasruni terbilang pejabat senior di lingkup Pemkab Kampar, yang sudah hampir lima tahun mendapat ke-percayaan menjadi Kabag Humas di lingkup Pemkab Kampar.

    Banyak nilai tambah yang diperoleh dari studi banding itu, kata Muham-mad. Dijelaskan, dari forum tersebut pihaknya bisa belajar tentang bagaima-na memanaj staf di lingkup Humas dan Protokoler Setdakab Limapuluh Kota,

    yang jumlah personilnya jauh di bawah kebutuhan. Di Humas Kampar, mere-ka didukung oleh 40 personil yang kes-emuanya berstatus PNS. Selain itu juga dilengkapi fasilitas yang memadai, sep-erti memiliki 3 mobil dinas operasional, diluar kendaraan dinas Kabag Humas, untuk peliputan kegiatan Bupati, Wakil Bupati dan Sekda. Begitu juga dengan peralatan dokumentasi seperti kamera video, kamera foto dan recorder ber-patokan dengan apa yang dipakai oleh humas Istana Negara katanya.

    Dari Humas Pemkab Kampar, rom-bongan dari Limapuluh Kota juga mem-pelajari media internal yang diterbitkan Bagian Humas Pemkab Kampar, yaitu Majalah Serambi Mekah. Terbit berka-la sekali sebulan, media milik Humas Pemkab Kampar itu terbit berwarna (full colour) setiap edisinya, dan sudah mampu eksis selama belasan tahun.

    Kebetulan, Bagian Humas dan Pro-tokoler Pemkab Limapuluh Kota juga memiliki media internal, yang diberi nama dengan Sinamar. Diterbitkan dalam bentuk tabloid dengan ketebalan 16 halaman, umur Sinamar juga sudah terbilang lama, terbit sejak 2003, se-waktu Kebupatian Alis Marajo periode 2000-2005 . Terhitung awal 2012, frekuensi penerbitannya juga sudah dit-ingkatkan dari dua kali sebu-lan menjadi dua kali sebu-lan alias dwi-mingguan.

    Pelajaran lain yang bisa dipe-tik dari kunjun-gan studi band-

    ing ke Kampar, menurut Muhammad, adalah pola kerja yang mereka bangun dengan para awak media yang bertugas di daerah itu. Sejauh ini, hubungan antara aparat Bagian Humas dengan para awak media di daerah itu terjalin dengan baik, dengan catatan tidak ter-jadi saling intervensi, tambah Muham-mad.

    Tapi diakui Muhammad, salah satu nilai lebih Bagian Humas Pemkab Kam-par karena didukung anggaran yang cukup besar melalui APBD, yang men-capai Rp7 miliar/tahun. Dengan asu-pan dana yang cukup besar, menurut Muhammad, memungkinkan Bagian Humas Pemkab Kampar bisa dengan gampang merealisasikan program-pro-gram kerjanya.

    Muhammad sadar, karena APBD Li-mapuluh Kota jauh di bawah Kampar, maka tidak mungkin pula Bagian Hu-mas dan Protokoler Pemkab Limapuluh Kota mendapat dana sebanyak yang diterima Humas Pemkab Kampar tiap tahunnya. Tentu kita terpaksa men-erapkan strategi skala prioritas, yang disesuaikan dengan ketersediaan ang-garan, tambah Muhammad.(indra mulyadi)

    Airterjun | Sarasah Tanggo yang mempesona (f/her).

    2 B E R A N D A NO.74/XI/2012

    PELINDUNG Bupati Limapuluh Kota | Wakil Bupati Limapuluh Kota PENASEHAT Sekda Kabupaten Limapuluh Kota Asisten Administrasi Umum Sekda Limapuluh KotaPENANGGUNG JAWAB Kepala Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh KotaPEMIMPIN REDAKSI Muhamad S | DEWAN REDAKSI Muhamad S (ketua),Edi Salman, Indra Mulyadi, Wiradinanta, Yossarika Syofyan, Mike Zaimy REDAKTUR PELAKSANA Edi Salman | REDAKTUR Indra Mulyadi, Wiradinanta | STAF REDAKSI Yossarika Syofyan, Mike Zaimy,Herpa Tamizi | REPORTER Heri Ronaldo | FOTOGRAFER Herpa Tarmizi | SEKRETARIS Iis Sugiarti | DISTRIBUTOR Eliza, Zulfadli KONTRIBUTOR Walinagari, Camat, SKPD, Anggota Balai Wartawan Limapuluh Kota | TATA LETAK/ARTISTIK Joni Indra ALAMAT REDAKSI Bagian Humas dan Protokoler Sekda Limapuluh Kota | Kantor Bupati Limapuluh Kota, Jl.Raya Negara Payakumbuh-Pekanbaru KM 10 Sarilamak 26271, Tlp.(0752) 7750447, Fax. (0752) 7750447, Email: [email protected] Web : www.limapuluhkotakab.go.id PERCETAKAN PT. Padang Graindo Mediatama (Isi di luar tanggungjawab percetakan)

    Redaksi menerima tulisan, opini, foto dan surat pembaca yang diketik satu setengah spasi, panjang tulisan maksimal 2 halaman folio. Untuk tulisan dan opini panjang 5.000 karakter disertai foto penulis dan biodata. Redaksi berhak merubah redaksional naskah yang dikirim, tanpa merubah maksud dan tujuan.Dikirim via email : [email protected]

    SinamarTABLOID LUAK LIMO PULUAHMEDIA ASPIRASI ANAK NAGARI

    17 - 31 JANUARI 2012

    TAJUK

    Penerbit : Bagian Humas dan Prtokoler

    Sekretariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota

    Kabupaten Limapuluh Kota ditetapkan oleh pemerintah pusat melalui Kemen-terian Dalam Negeri RI untuk melak-sanakan program e-KTP alias KTP elektronik tahap II, yang pelaksanaannya meliputi 300 kabupaten/kota se-Indonesia. Karena menda-pat kepercayaan, maka beban ini pun harus dipikul dengan penuh rasa tanggung jawab.

    Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dis-dukcapil) Kabupaten Limapuluh Kota, sebagai bemper terdepan dalam pelaksanaan program e-KTP, pun telah menyatakan kesiapannya untuk melaksanakan program dimaksud. Kita menyatakan siap mengebut pelaksan-aan program e-KTP, kata Kepala Disdukcapil Pemkab Limapuluh Kota, H. Azfrizal Aziz SH.

    Di Kabupaten Limapuluh Kota jumlah wajib KTP dan kepemilikan KTP ber-NIK di tercatat sebanyak 267.583 jiwa dari 389.519 pen-duduk yang tersebar di 13 kecamatan. Ini berdasarkan kondisi yang tercantum pada database Kependudukan Nasional Sistem In-formasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Limapuluh Kota per 16 Januari 2012.

    Pada persiapan pelaksanaannya, Pemkab Limapuluh Kota menganggarkan dana Rp1,5 miliar untuk e-KTP. Sedangkan untuk perleng-kapan berupa komputer, jaringan, server, dan peralatan lainnya langsung didatangkan dari pusat, di mana pada saat ini sebagian kecil sudah berada di kecamatan-kecamatan. Un-tuk operator terdiri dari 2 operator komputer untuk masing-masing sheef.

    Sebagai langkah awal, Disdukcapil sudah melakukan sosialisasi untuk tingkat aparatur yang mencakup camat, SKPD, dan wali na-gari, dan tingkat kecamatan yang meliputi wali nagari, wali jorong, dan camat. Kegiatan sosialisasi lain adalah penyebaran informasi dengan cara membuat dan menyebarkan leaflet, brosur, spanduk, banner, billboard di kecamatan-kecamatan. Termasuk sosialisasi melalui radio dan media massa cetak.

    Program yang berlaku secara nasional ini mengandung maksud, yaitu setiap penduduk hanya memiliki satu kartu identitas, yang bisa dipergunakan untuk berbagai kepentingan lain seperti pengurusan SIM, NPWP, paspor dan lainnya. Dengan jalan itu, diharapkan kartu identitas ganda yang menimbulkan ban-yak dampak tidak baik, tidak lagi akan terjadi.

    Program ini juga dijadikan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi sebagai taruhan dari jabatan yang sedang diembannya. Menurut Mendagri Gamawan Fauzi, ia akan dengan kesatria menyatakan mengundurkan diri seba-gai Menteri Dalam Negeri bila tidak mampu melaksanakan program e-KTP sesuai dengan tenggat waktu yang telah digariskan.

    Terlepas dari persoalan itu, sikap kita seba-gai warga negara yang baik adalah siap men-dukung untuk mensukseskan program terse-but, karena e-KTP kita yakini sebagai program yang dimaksudkan untuk kemaslahatan ber-sama. Bila program itu sukses, dampak-damp-ak negatif dari sistem KTP konvensional yang dikenal selama ini, diharapkan tidak terjadi lagi.

    Sebaiknya sikap mendukung yang kita tun-jukan dilakukan dengan cara-cara pro-aktif. Bila merasa diri kita sudah saatnya memiliki KTP atau kartu identitas lainnya, tidak ada salahnya menyediakan waktu untuk men-gurusnya. Jangan hanya menunggu petugas datang untuk mendata, atau hanya mau men-gurus KTP dan lainnya pada saat dihadapkan dengan kondisi-kondisi tertentu saja.***

    MenyukseskanProgram e-KTP

    Objek wisata Air Terjun Sar-asah Tanggo merupakan air terjun yang berlokasi di Kanagarian Sarilamak Jorong Tara-tak, 3 Km dari simpang Sarilamak, ibukota Kabupaten Limapuluh Kota. Mengunjungi air terjun Sara-sah Tanggo ini merupakan wisata yang sangat mengasyikan.

    Suasananya masih alami karena di sekelilingnya terdapat hutan konservasi dan berbagai jenis sat-wa seperti burung dan hewan lain-nya, sehingga dalam perjalanan yang bernuasa alami ini sambil mendengar kicauan burung, dari

    kejauhan tampak puncak air terjun dan tebing terjal dengan keting-gian lebih dari 100 meter.

    Di samping itu juga dapat meli-hat berbagai aktifitas masyarakat seperti bertani, serta beternak ikan yang airnya berasal dari Sarasah Tanggo, ditambah suasana yang sangat menyejukkan dengan ham-paran sawah yang menghijau. Airnya tak pernah kering walau-pun di musim kemarau, meluncur jatuh melalui dinding batu yang berbentuk tanggo (tangga) diselin-gi sesekali siulan satwa-satwa kecil di sekitarnya.(mamad)

    ETALASEAir Terjun

    Sarasah Tanggo

    DARI REDAKSI Studi Banding ke Kampar

    Objekwisata | Sarasah Tanggo yang mempesona (f/her).

    SarasahTanggo | sejuk dan jernih serta mempesona (f/her).

    Bagian|Tim redaksi Sinamar dari Bagian Humas dan Protokoler Setkab Limapuluh Kota bersama tim redaksi majalah

    Serambi Mekah dari Bagian Humas Setkab Kampar. (f/ronal)

  • NO.74/XI/2012 3U T A M A 17 - 31 JANUARI 2012

    Mengebut Target e-KTP

    DISDUKCAPIL | pembuatan e-KTP di kantor DISDUKCAPIL (f/her).

    Perlu diketahui, seluruh persyaratan untuk pelaksaaan program e-KTP jauh sebelum waktu yang ditentukan

    sudah terpenuhi oleh Disdukcapil

    H.AzfrizalAzizSH| KADISDUKCAPIL Pemkab Limapuluh Kota, dengan e- KTP (f/her).

    dr. Alis Marajo Bupati Kabupaten Limapuluh Kota

    Drs. Asyirwan Yunus, M. SiWakil Bupati Kabupaten Limapuluh Kota

    KABUPATEN Limapuluh Kota ditetap-kan pemerintah pusat melalui Kemente-rian Dalam Negeri RI untuk melaksana-kan program e-KTP tahap II. Program ini pelaksanaannya meliputi 300 kabupaten/kota se-Indonesia. Kita menyatakan siap mengebut pelaksanaan program e-KTP, kata Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Pemkab Lima-puluh Kota, H. Azfrizal Aziz SH.

    Dijelaskan Azfrizal, pelaksanaan pro-gram e-KTP alias KTP (kartu tanda pen-duduk) elektronik mengacu pada UU No. 23 Tahun 2006 dan kebijakan dae-rah yang tercantum pada Perda Kabu-paten Limapuluh Kota No.7 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Administrasi Kependudukan, serta Perbup tentang Pedoman Penerapan KTP Elektronik Ber-basis NIK di Kabupaten Limapuluh Kota.

    Azfrizal menjelaskan bahwa terpilihnya Kabupaten Limapuluh Kota untuk pelak-sanaan e-KTP tahap II bukan berarti ka-rena ketidaksiapan Pemkab Limapuluh Kota, dalam hal ini Disdukcapil, melain-kan memang merupakan keputusan dari pemerintah pusat, dalam hal ini Kemen-terian Dalam Negeri RI.

    Perlu diketahui, seluruh persyaratan untuk pelaksanaan program e-KTP jauh sebelum waktu yang ditentukan sudah terpenuhi oleh Disdukcapil, kata Azfri-zal lagi. Persyaratan dimaksud, antara lain Disdukcapil Limapuluh Kota sudah memiliki database kependudukan (akur-asi data), nomenklatur dinas, SIAK (sis-tem informasi administrasi kependudu-kan), dan Perda tentang Administrasi Kependudukan.

    Ditambahkan mantan Kepala IKD (In-formasi, Komunikasi dan Dokumentasi) Pemkab Limapuluh Kota itu, sebagai langkah awal untuk pelaksanaan pro-gram e-KTP di Kabupaten Limapuluh Kota, Disdukcapil daerah ini sudah mel-akukan sosialisasi untuk tingkat aparatur yang mencakup camat, SKPD, dan wali nagari, dan tingkat kecamatan yang meli-puti wali nagari, wali jorong, dan camat.

    Kegiatan sosialisasi lain yang kita laku-kan adalah penyebaran informasi yang telah dilaksanakan dengan cara mem-buat dan menyebarkan leaflet, brosur, spanduk, banner, billboard yang tersebar di kecamatan-kecamatan yang ada di Kabupaten Limapuluh Kota, terangnya.

    Termasuk sosialisasi melalui media audio seperti radio dan media massa cetak yang terbit dan beredar di Kabupaten Limapu-luh Kota.

    Dianggarkan Rp1,5 MAzfrizal, yang didampingi Sekretaris

    Disdukcapil Limapuluh Kota, Ir. Hj. Ice Yuliarni, menjelaskan bahwa jumlah wajib KTP dan kepemilikan KTP ber-NIK di Kabupaten Limapuluh Kota tercatat se-banyak 267.583 jiwa dari 389.519 pen-duduk yang tersebar di 13 kecamatan yang ada di Limapuluh Kota. Ini ber-dasarkan kondisi yang tercantum pada database Kependudukan Nasional Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Limapuluh Kota per 16 Januari 2012, timpal Ice.

    Pada persiapan pelaksanaannya, tam-bah Ice, Pemkab Limapuluh Kota men-ganggarkan dana sebesar 1,5 miliar untuk pelaksanaan program e-KTP, yang terbagi pada dua bagian yaitu DPA kecamatan dan DPA Disdukcapil Limapuluh Kota. Sedangkan untuk perlengkapan berupa komputer, jaringan, server, dan peralatan lainnya langsung didatangkan dari pusat, di mana pada saat ini sebagian kecil su-dah berada di kecamatan-kecamatan, tambah Azfrizal.

    Sedangkan untuk operator, menurut Azfrizal, akan dipersiapkan oleh pem-kab yang terdiri dari 2 orang operator komputer untuk masing-masing sheef. Direncanakan pada pelaksanaannya, pengambilan data untuk program e-KTP akan dibagi atas 2 sheef pagi dan sore, di-maksudkan agar tercapainya target pelak-sanaan program e-KTP di Kabupaten Li-mapuluh Kota, imbuh Azfrizal lagi.

    Azfrizal nenampik persepsi yang berkembang di sementara kalangan masyarakat daerah ini yang menyebut-kan bahwa saat ini tidak lagi tersedia pelayanan KTP konvensional bersebab dengan akan diberlakukannya program e-KTP. Itu persepsi yang keliru karena untuk pembuatan e-KTP masyarakat harus terdaftar dulu pada Disdukcapil dan mendapatkan NIK dari capil yang dibuktikan dengan adanya KTP dan KK, terang Azfrizal.

    Makanya, menurut Azfrizal, pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota untuk segera mengurus KTP (kartu tanda penduduk)

    dan KK (kartu keluarga) karena sangat berguna untuk jangka waktu yang lama dan diperlukan untuk mengurus ber-bagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Jangan jika sudah kepepet, baru KTP diurus, tambah Azfrizal mengingatkan.

    Terkait dengan pengurusan akta kela-hiran, Azfrizal mengatakan bahwa ber-dasarkan UU No. 23 Tahun 2006, maka diberlakukan azas peristiwa, di mana pengurusan KTP haruslah di mana periti-wa kelahiran itu terjadi. Namun dengan adanya dispensasi dari pemerintah pusat, maka yang kelahiran di bawah 2006 masih diperbolehkan untuk mengurus akta kela-hiran di daerah domisili saat ini, imbuhnya.

    Sedangkan untuk pe-laporan yang terlambat lebih dari 61 hari sete-lah kelahiran sampai 1 tahun, maka terhadapn-ya dikenakan denda se-bagai sanksi, dan yang lebih dari setahun akan dikenakan denda serta harus ada penetapan dari pengadi-l a n ,

    sambungnya. Dengan tingginya antusiasme warga

    dalam mengurus akta kelahiran pada akhir tahun lalu, menurut Azfrizal, me-maksa petugas Disdukcapil Limapuluh Kota untuk membuka pelayanan hingga tengah malam. Kondisi seperti itu terjadi secara nasional, membuat pemerintah pusat memperpanjang dispensasi untuk pengurusan akta kelahiran, katanya.

    Hingga saat ini kita di Disdukcapil Limapuluh Kota masih menunggu Su-rat Edaran resmi dari Mendagri terkait

    dispensasi tersebut. Namun Pemkab Limapuluh Kota mengambil ke-bijakan dengan langkah tetap memberlakukan dispensasi sesuai dengan aturan yang berlaku, tambahnya.

    Azfrizal Aziz menghimbau kepada masyarakat Kabu-paten Limapuluh Kota untuk segera mengurus syarat-syarat kepemilikan KTP, KK dan akta kelahiran. Ia juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama men-

    dukung kesuksesan pelak-sanaan program e-KTP

    di Kabupaten Li-mapuluh Kota.

    ( m i k e zaimy)

  • e-KTP adalah Elektronic-Kartu Tanda Penduduk, merupakan Kartu Tanda Pen-duduk yang di buat secara elektronik, dalam artian baik dari segi fisik maupun penggunaan berfungsi secara komputer-isasi. Asal kata : Electronic-KTP, atau Kar-

    tu Tanda Penduduk Elektronik Bentuk Fisik : Bahan polyvinyl

    chloride PVC. Tampilan: Hampir sama dengan

    Kartu Tanda Penduduk biasa ditam-bah chip sehingga berfungsi sebagai smart card terdapat foto digital dan tandatangan digital.

    Isi : Nomor Induk Kependudukan (NIK) nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, jenis kelamin, agama, status perkawinan,golongan darah, alamat, pekerjaan,kewarganegaraan,foto,masa berlaku,tempat dan tang-gal dikeluarkan KTP,tandatangan pemegang KTP,Nama dan nomor induk pegawai pejabat yang me-

    nandatanganinya Data Base : Semua data base pen-

    duduk ditampung dalam 1 Data-base Nasional

    Fungsi Dasar e-KTP : 1)Sebagai identitas jati diri. 2) Berlaku Nasion-al, sehingga tidak perlu lagi mem-buat KTP lokal untuk pengurusan izin, pembukaan rekening Bank, dan sebagainya;

    Mencegah KTP ganda dan pemalsu-an KTP; Terciptanya keakuratan data penduduk untuk mendukung pro-gram pembangunan.

    Peraturan Penerapan:Penerapan KTP berbasis NIK (Nomor

    Induk Kependudukan) telah sesuai den-gan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010 tentang perubahan atas Perpres No. 26 Tahun 2009 yang berbunyi :1. KTP berbasis NIK memuat kode

    keamanan dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri penduduk;

    2. Rekaman elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi bioda-ta, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersang-kutan.

    3. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam database kependudukan.

    4. Pengambilan seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana di-maksud pada ayat (3) dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK, dengan ketentuan : Untuk WNI, dilakukan di Kecama-tan; dan Untuk orang asing yang

    memiliki izin tinggal tetap dilaku-kan di Instansi Pelaksana.

    5. Rekaman sidik jari tangan pen-duduk yang dimuat dalam KTP ber-basis NIK sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari tel-unjuk tangan kiri dan jari telunjuk tangan kanan penduduk yang ber-sangkutan.

    6. Rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perun-dang-undangan.

    7. Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara perekaman sidik jari diatur oleh Peraturan Menteri. (int)

    4 U T A M A NO.74/XI/201217 - 31 JANUARI 2012

    Berada ditangan H. Azfrizal Aziz SH, yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Dinas Kependudukan dan Cata-tan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Limapuluh Kota. Saya bersama jajaran di Disdukcapil menya-takan siap memikul beban terse-but, kata Azfrizal.

    Saat ini berusia sekitar 53 ta-hun, pria kelahiran Balai Se-lasa, Kabupaten Pesisir Selatan, ini mengawali karirnya sebagai PNS (pegawai negeri sipil) den-gan menjabat sebagai Kasubag perundang-undangan di lingkup Pemkab Limapuluh Kota. Pada 1988, Azfrizal diserahi amanah menjadi Kepala Kantor IKD (In-formasi, Komunikasi, dan Do-kumentasi) pemkab yang sama. Jabatan ini diemban Azfrizal sampai 2003.

    Pada masa jabatan Azfrizal se-bagai Kepala Kantor IKD Pemkab Limapuluh Kota, ia merupakan figur yang ikut membidani kelahi-ran Tabloid Sinamar, yaitu tabloid internal milik Pemkab Limapuluh Kota, yang diluncurkan sekitar ta-hun 2002. Sampai saat ini tabloid tersebut masih eksis, dan bahkan terhitung awal 2012 sudah ber-mertamorfosa dari tabloid bula-nan menjadi dwi-mingguan alias terbit dua kali dalam sebulan.

    Pada pelaksanaan program e-KTP tingkat Kabupaten Limapu-luh Kota, di mana Azfrizal dis-erahi tugas dan tanggung jawab untuk menyukseskannya, ia mengaku juga memiliki seman-

    gat tinggi untuk menyukseskan program tersebut, sama halnya dengan semangat yang ia miliki ketika ikut membidani kelahiran Tabloid Sinamar. Yang namanya amanah akan saya pikul dengan penuh rasa tanggung jawab, se-butnya.

    Menurut Azfrizal, e-KTP meru-pakan dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pengendalian, baik dari sisi ad-ministrasi ataupun teknologi in-formasi dengan berbasis pada da-tabase kependudukan nasional. Dengan e-KTP, setiap penduduk hanya diperbolehkan memiliki satu KTP yang tercantum NIK (nomor induk kependudukan), katanya. NIK merupakan iden-

    titas tunggal setiap penduduk dan berlaku seumur hidup, tam-bahnya.

    Dijelaskan Azfrizal, fungsi dan kegunaan KTP sangat banyak. Antara lain, sebagai identitas jati diri; berlaku nasional seh-ingga tidak perlu lagi membuat KTP lokal untuk pengurusan

    izin, pembukaan rekening bank, dan sebagainya; mencegah KTP ganda dan pemalsuan KTP; ter-ciptanya keakuratan data pen-duduk untuk mendukung pro-gram pembangunan.

    Menurut Azfrizal, penerapan KTP berbasis NIK (Nomor Induk

    Kependudukan) telah sesuai den-gan pasal 6 Perpres No.26 Tahun 2009 tentang Penerapan KTP ber-basis Nomor Induk Kependudu-kan Secara Nasional Jo Perpres No. 35 Tahun 2010 tentang peru-bahan atas Perpres No. 26 Tahun 2009 yang berbunyi: KTP berba-sis NIK memuat kode keamanan

    dan rekaman elektronik sebagai alat verifikasi dan validasi data jati diri penduduk.

    Lainnya, rekaman elektronik se-bagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi biodata, tanda tangan, pas foto, dan sidik jari tangan penduduk yang bersangkutan;

    rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk disimpan dalam da-tabase kependudukan; pengam-bilan seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimak-sud pada ayat (3) dilakukan pada saat pengajuan permohonan KTP berbasis NIK, dengan ketentuan : untuk WNI dilakukan di kecama-

    tan; dan untuk orang asing yang memiliki izin tinggal tetap dilaku-kan di instansi pelaksana.

    Selanjutnya, rekaman sidik jari tangan penduduk yang dimuat dalam KTP berbasis NIK seba-gaimana dimaksud pada ayat (2) berisi sidik jari telunjuk tangan kiri dan jari telunjuk tangan kanan penduduk yang bersang-kutan; rekaman seluruh sidik jari tangan penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat diakses oleh pihak-pihak yang berkepentingan sesuai dengan peraturan perundang-undangan; dan ketentuan lebih lanjut men-genai tata cara perekaman sidik jari diatur oleh Peraturan Men-teri.

    Nomor NIK yang ada di e-KTP nantinya akan dijadikan dasar dalam penerbitan paspor, SIM (surat izin mengemudi), NPWP (nomor pokok wajib pajak), polis asuransi, sertifikat atas hak tanah dan penerbitan dokumen iden-titas lainnya, terang Azfrizal. (mike zaimy)

    Disdukcapil Siap Sukseskan

    e-KTP

    e-KTP merupakan dokumen kependudukan yang memuat sistem keamanan/pen-gendalian, baik dari sisi administrasi ataupun teknologi informasi dengan berbasis

    pada database kependudukan nasional.

    H.AzfrizalAziz,SH|Kepala Dinas Disdukcapil kabupaten Limapuluh Kota (f/her).

    Apa itu e-KTP?

  • BupatiAlisMarajoTerima Perda urusan kewenangan Pemkab dalam paripurna DPRD Limapuluh Kota, dari Ketua DPRD Darman Sahladi, didampingi Wakil Ketua DPRD Syafaruddin dan drh.Harmen. (f/her)

    NO.74/XI/2012 5P E M E R I N T A H A N 17 - 31 JANUARI 2012

    URUSAN penyelenggaraan pemer-intahan di Kabupaten Limapuluh Kota makin mengalami kemajuan menyusul rapat paripurna DPRD Kabu-paten Limapuluh Kota yang menyetujui Rancangan Peraturan Daerah Urusan Pemerintahan Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota disahkan menjadi Perda (peraturan dae-rah).

    Perda dimaksud disahkan dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh seluruh pimpinan DPRD, anggota DPRD, Sekre-taris Daerah, para kepala SKPD, dan ter-buka untuk umum di aula gedung DPRD Kabupaten Lima Puluh Kota di Sarilamak, Kamis (29/12). Selain beragendakan pen-yampaian pendapat akhir fraksi DPRD terhadap Ranperda Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota, rapat juga membuka masa sidang pertama pada ta-hun 2012 (1 Januari s/d 30 April 2012).

    Dalam sambutannya, Bupati Limapu-luh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menyampaikan apresiasinya terhadap lembaga perwakilan rakyat tersebut, karena pada masa sidang tahun 2011, DPRD Kabupaten Limapuluh Kota ber-hasil menyelesaikan pembahasan ber-bagai kebijakan daerah yang memiliki arti signifikan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pem-berdayaan masyarakat di Kabupaten Li-mapuluh Kota.

    Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan dan seluruh anggota DPRD yang telah memberikan sumbangsih berupa pandangan, penila-ian, dan pemikiran dalam rapat dan si-dang pembahasan Ranperda tentang urusan pemerintahan yang menjadi ke-

    wenangan pemerintah Kabupaten Lima-puluh Kota, kata Bupati Alis Marajo.

    Dikatakan, dengan lahirnya Perda tersebut tentunya akan menjadi acuan dan landasan berpijak bagi seluruh per-angkat daerah dalam menyelenggarakan tugas dan fungsinya sebagai aparatur pe-nyelenggaraan pemerintahan di Kabu-paten Lima Puluh Kota. Sangat penting untuk mensosialisasikan kebijakan ini kepada masyarakat, sehingga masyarakat memahami arti pembagian kewenangan dan kerjasama penyelenggaraan urusan pemerintahan berdasarkan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, jelas Bupati.

    Menurut Bupati Alis Marajo, untuk mewujudkan pembagian urusan pemer-intahan yang bersifat konkuren secara proporsional antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten, maka perlu ditetapkan kri-teria pembagian urusan pemerintahan yang meliputi eksternalitas, akuntabilitas, dan efisiensi. Penggunaan ketiga kriteria tersebut akan diterapkan secara kumulatif sebagai satu kesatuan yang mempertim-bangkan keserasian dan keadilan hubun-gan antar tingkat dan susunan pemerinta-han yang ada.

    Kriteria eksternalitas didasarkan atas pemikiran bahwa tingkat pemerinta-han yang berwenang atas suatu urusan pemerintahan ditentukan oleh jangkauan dampak yang diakibatkan dalam penye-lenggaraan urusan kepemerintahan terse-but. Oleh karena itu, selanjutnya perlu ditentukan kriteria akuntabilitas, yaitu menentukan tingkat pemerintah yang paling dekat dengan dampak yang timbul merupakan pemerintah yang berwenang dalam menyelenggarakan urusan pemer-

    intahan tersebut, tambahnya. Dijelaskan Bupati Alis Marajo, urusan

    pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah terbagi atas urusan wajib dan uru-san pilihan. Urusan wajib adalah urusan pemerintahan yang wajib diselengga-rakan oleh pemerintahan daerah yang meliputi pelayanan dasar (basic service) seperti pendidikan dasar, kesehatan, ling-kungan hidup, perhubungan, kependudu-kan, dan sebagainya. Sedangkan pemer-intahan di luar urusan wajib merupakan urusan pilihan, sepanjang urusan terse-but menjadi kewenangan daerah, maka pemerintah daerah yang bersangkutan harus tetap menyelenggarakannya.

    Mengingat keterbatasan sumber daya dan yang dimiliki Kabupaten Limap uluh Kota, maka pemerintah daerah mempri-oritaskan penyelenggaraan 26 (dua puluh enam) urusan wajib dan delapan urusan pilihan dalam mencapai kesejahteraan masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota sesuai dengan potensi dan kekhasan daerah, imbuh Alis Marajo yang sedang menjalani periode kedua kebupatiannya di Limapuluh Kota.

    Ditambahkan, berdasarkan pasal 4 ayat 2 dalam Ranperda ini, 26 (dua pu-luh enam) urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah Kabupaten Li-mapuluh Kota untuk diselenggarakan terdiri dari urusan pendidikan, keseha-tan, lingkungan hidup, pekerjaan umum, penataan ruang, perencanangan pem-bangunan, perumahan, kepemudaan dan olahraga, dan penanaman modal.

    Selanjutnya, urusan koperasi dan usaha kecil menengah, kependudukan dan pen-catatan sipil, ketenagakerjaan, ketahanan pangan, pemberdayaan perempuan dan

    perlindungan anak, Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera, perhubungan, komunikasi dan informatika, pertahanan, kesatuan bangsa dan politik dalam neg-eri, otonomi daerah, dan pemerintahan umum, administrasi keuangan daerah, perangkat daerah, kepegawaian dan per-sandian, sosial, kebudayaan, statistik, kearsipan, serta perpustakaan.

    Sedangkan berdasarkan pasal 5 ayat 2 pada Ranperda ini, menurut Bupati Alis Marajo, urusan pilihan yang menjadi ke-wenangan pemerintah Kabupaten Lima-puluh Kota meliputi urusan pertanian, perikanan, kehutanan, pariwisata, indus-tri, energi dan sumber daya mineral, per-dagangan, serta transmigrasi.

    Selain mengapresiasi kinerja DPRD dalam pembahasan Ranperda, Bupati Alis Marajo juga mengingatkan tentang beberapa program prioritas pemerintah daerah Kabupaten Limapuluh Kota pada tahun 2012. Di antaranya adalah pelak-sanaan e-KTP bagi seluruh masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota yang telah wajib memiliki KTP dan penyelenggaraan Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) yang akan diiringi dengan beberapa event pro-mosi potensi daerah.

    Bupati mengajak seluruh perangkat daerah dan kelembagaan daerah dapat mensosialisasikan kegiatan ini kepada masyarakat. Mari kita ajak masyarakat memeriahkan kegiatan Porprov 2012 di Kabupaten Limapuluh Kota. Jadilah tuan rumah yang berprestasi dan ramah ke-pada para tamu. Kami yakin dan percaya bahwa masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota mampu menunjukkan jati diri dan potensi diri yang sesungguhnya, harap Bupati. (yossarika)

    Disahkan, Ranperda Urusan yangMenjadi Kewenangan PemkabSangat penting artinya untuk mensosialisasikan kebijakan ini kepada

    masyarakat, sehingga masyarakat memahami arti pembagian ke-wenangan dan kerjasama penyelenggaraan urusan pemerintahan ber-dasarkanUUNomor32Tahun2004tentangPemerintahanDaerah.

    BupatiLimapuluhKotadr.Alis Marajo Dt.Sori Matrajo tanda tangani berita acara pengesa-han ranperda Urusan Pemerintahan Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Lima Pu-luh Kota dalam sidang paripurna dewan, Kamis (29/12/2011) lalu. Terlihat didampingi Ketua

    DPRD, wakil Ketua , ketua Fraksi DPRD dan Sekda Drs.Resman, M.Pd, MH. (f/her)

    26 UrusanWajib

    1. Pendidikan,2. Kesehatan, 3. Lingkungan hidup,4. Pekerjaan umum,5. Penataan ruang, 6. Perencanangan pembangunan, 7. Perumahan, 8. Kepemudaan dan olahraga,9. Penanaman modal,10. Koperasi dan usaha kecil menengah, 11. Kependudukan dan pencatatan sipil, 12. Ketenagakerjaan, 13. Ketahanan pangan,

    14. Pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak, 15. Keluarga Berencana dan keluarga sejahtera, 16. Perhubungan, komunikasi dan informatika, 17. Pertahanan, 18. Kesatuan bangsa dan politik dalam negeri, 19. Otonomi daerah, dan pemerintahan umum, 20. Administrasi keuangan daerah, 21. Perangkat daerah, 22. Kepegawaian dan persandian, 23. Sosial dan kebudayaan, 24. Statistik,25. Kearsipan, 26. Perpustakaan.

    1. Pertanian.2. Perikanan.3. Kehutanan4. Pariwisata.

    5. Industri.6. Energi dan sumber daya mineral.7. Perdagangan.8. Transmigrasi.

    8UrusanPilihan

  • 6 I N F R A S T R U K T U R NO.74/XI/201217 - 31 JANUARI 2012

    Sejumlah infrastruktur dari jenis jalan dan jembatan di Kabupaten Limapuluh Kota dihadapkan dengan persoa-lan serius. Bila tidak ditempuh langkah-langkah penanganan, dikhawatirkan kondisi itu akan menghambat akses sosial dan perekonomian masyarakat.

    Lihatlah, satu misal, pengerjaan tiga ruas jalan kabupaten dengan menggunakan dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daer-ah (PPID) tahun 2011 di Kecama-tan Harau, terkendala karena terjadinya kelangkaan aspal. Hal itu disampaikan Site Manager PT Bangun Jaya Pratama Ismet, se-laku rekananan yang dipercaya Dinas Pekerjaan Umum Limapu-luh Kota membagun ketiga jalan kabupaten di Kecamatan Harau, yakni ruas Lubuakbatingkok-Kompi Unit, jalan Simpang Pu-lutan-Padangbarangan, dan jalan Sarilamak-Kompi Unit.

    Kita sudah berupaya semaksi-mal mungkin agar pembangunan ketiga jalan dapat selesai sampai akhir 2011. Namun pada pen-ghujung tahun 2011 itu, terjadi kelangkaan aspal di seluruh In-donesia, khususnya di Sumatera Barat, ujar Ismet didampingi stafnya, Am.

    Dalam kedua surat ini dinya-takan adanya kelangkaan suplai aspal untuk pekerjaan hotmik. Surat ini pula yang kami perlihat-kan kepada kuasa pengguna ang-garan di Dinas Pekerjaan Umum. Sehingga, walaupun kontrak kami diputus, namun perusahan kami tidak di-blacklist, ujar Is-met.

    Di bagian lain, pengerjaan tiga ruas jalan Kabupaten di Kecama-tan Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, yakni ruas Lubuakbating-kok-Kompi Unit, jalan Simpang Pulutan-Padangbarangan, dan jalan Sarilamak-Kompi Unit, di-duga bakal macet alias tersendat-sendat.

    Informasi yang dihimpun, pengerjaan tiga jalan kabupaten

    itu me-manfatkan dana Per-c e p a t a n Pemban -gunan In-frastruktur D a e r a h (PPID) ta-hun 2011 s e b e s a r R p 9 , 1 m i l i a r . P e n g e r -jaan di-l a k u k a n oleh PT B a n -gun Jaya P r a t a m a , berdasarkan Kontrak Nomor 01/Kontrak/PJK-PPID/PU-LK/IX-2011.

    Kontrak itu sendiri dibuat tang-gal 30 September 2011 dengan jangka waktu 90 hari kalender. Artinya, pengerjaan ketiga ruas jalan yang melalui Nagari Gu-run, Kecamatan Harau tersebut, harus tuntas tanggal 31 Desem-ber 2011. Namun sampai Rabu (11/10), ketiga ruas jalan masih terbengkalai.

    Lebih dari separoh masih dalam kondisi pengerasan dan menge-luarkan debu di kala panas. Se-dangkan sebagian, seperti jalan dari kawasan Gurun ke kawasan Pulutan, Tanjungpati, Nagari Ko-totuo, sudah diaspal, tapi kondis-inya retak-retak dan terkelupas. Diduga, pengaspalan tidak berja-lan sebagaimana mestinya.

    Masyarakat pun menjadi heran dengan kinerja PT Bangun Jaya Pratama sebagai rekanan, mau-pun Dinas Pekerjaan Umum se-bagai pengawas.. Warga kami bertanya, kenapa pembangunan ketiga ruas jalan belum tuntas, ujar Wali Nagari Gurun, Nur-weizet Datuak Patiah

    Nurweizet didampingi Sekretar-is Nagari Gurun Irman berharap pengerjaan ketiga ruas jalan tun-tas Januari ini. Ketiga ruas jalan itu merupakan bagian dari pro-gram manyudahan nan tabang-kalai Bupati Alis Marajo. Sayang, kalau bengkalai itu tak dituntas-kan, apalagi masyarakat sangat berharap, kata mereka.

    Tidak tuntasnya pengerjaan ketiga ruas jalan kabupaten di Kecamatan Harau, sebenarnya sudah tercium ketika Fraksi Partai Persatuan Pembangunan DPRD Limapuluh Kota yang terdiri dari

    drh Harmen, Ardi, Muhammad Nuh Anwar, Musanif Putra dan Noviyuliasni Dt Paduko Rajo, mempertanyakan penggunaan dana PPID, November lalu.

    Waktu itu, Bupati Limapuluh Kota Alis Marajo yang mengaju-kan Rancangan APBD Peruba-han 2011 kepada DPRD menje-laskan bahwa dana PPID sebesar Rp11,01 miliar dialokasikan pada Dinas Pekerjaan Umum sebesar Rp9,81 miliar dan Dinas Pendidi-kan sebesar Rp2,173 miliar.

    Di Dinas Pekerjan Umum, se-but Alis Marajo, dana PPID di-gunakan untuk pembuatan jalan Nagari Gurun Kecamatan Harau sebesar Rp3,6 miliar. Dana PPID digelontorkan Presiden SBY atau pemerintah pusat untuk memper-cepat pembangunan infrastruktur di daerah. Amat disayangkan, kalau dana besar itu tidak bisa di-manfaatkan, kata Bupati.

    Bupati juga mengharapkan ke-pada SKPD terkait dalam pem-bangun perawatan jalan Ka-bupaten untuk mendengar dan memprioritaskan pembangunan jalan yang menjadi keluhan masyarakat tersebut. Jalan dan jembatan merupakan urat nadi masyarakat, makanya Dinas PU, BPBD dan SKPD terkait lainnya perlu memantau kondisi jalan-ja-lan di wilayah Kabupaten Lima-puluh Kota ini, harus sering turun melihat kondisi riil dan menden-gar jeritan masyarakat,harap Alis ketika melihat langsung kondisi jalan di Kecamatan Gu-nung Omeh dan Bukik Barisan, pekan lalu.

    Bupati bersama Kabid Jalan DPU Afrizal dan Kabag Humas Muhammad S juga melihat lang-sung kondisi jalan kabupaten di kedua kecamatan tersebut,

    d i a n t a r a n y a ruas Suliki le-wat Tanjung Bungo, menuju Koto Tangah, K e c a m a t a n Bukik Barisan, rusak berat di sejumlah titik. Sepanjang ja-lan banyak ter-dapat lobang berair sehing-ga hubungan Suliki-Tanjung B u n g o - K o t o Tangah dan s e b a l i k n y a tersendat.

    Alwizar, salah seorang masyarakat Nagari Ba-ruah Gunung, yang sering me-lewati ruas jalan tersebut untuk pergi ke Payakumbuh, ketika ditemui di nagari setempat, men-gatakan jalan kabupaten dari Su-liki-Tanjung Bungo, sampai Koto Tangah dan Baruah Gunung, su-dah beraspal beton yang dikerja-kan beberapa tahun lampau.

    Namun di beberpa titik ja-lan tersebut tampak berlobang sedalam 5 hingga 10 cm. Kalau hujan lebat turun lobang tersebut digenangi air, sehingga pengen-dara kendaraan bermotor roda empat dan roda dua perlu ekstra hati-hati, supaya jangan terper-osok masuk lobang jalan, kata Alwizar.

    Menurutnya, keberadaan ruas jalan kabupaten tersebut sangat vital untuk hubungan antarna-gari. Sebab jalan ruas Suliki-Koto Tangah merupakan jalan lingkar untuk memperlancar hubungan ekonomi. Dari sana bisa lanjut ke Baruah Gunung dan Koto Tinggi, maupun Koto Tangah-Guntung dan Maek, atau ke Anding dan Limbanang.

    Masyarakat mengharapkan Pemkab Limapuluh Kota mem-perbaiki jalan berlubang terse-but. Sementara itu, jalan dari perbatasan Koto Tangah-Sungai Naning-Baruah Gunung yang rusak berlobang sebelumnya, sudah diperbaiki. Walau hanya melakukan penimbunan dan aspal di titik titik jalan yang ru-sak, sehingga hubungan antarna-gari dengan ibukota Kecamatan Bukik Barisan di Guntung semak-in lancar.

    Pantauan di lokasi jalan ru-sak, tampak pada sejumlah titik terdapat jalan berlubang yang

    menghambat kelancaran lalu lintas. Sangat dibutuhkan per-hatian serius oleh instansi terkait. Jalan tersebut sudah terbilang padat lalu lintasnya, karena dari Limbanang-Suliki-Koto Tangah, lewat Tanjung Bungo jauh lebih dekat dibandingkan dari Lim-banang-Anding-Guntung-Koto Tangah.

    Sementara pekerjaan penimbu-nan dan aspal jalan yang rusak Koto Tangah-Baruah Gunung hanya terlihat tambal sulam. Se-dangkan dana untuk itu yang ter-tulis di papan nama plang proyek senilai Rp600 juta lebih yang dimulai 4 Juli 2011, dikerjakan selama empat bulan.

    Masyarakat dua nagari, Baruah Gunung, Kecamatan Bukik Ba-risan dan Koto Tinggi, Kecama-tan Gununug Omeh, juga me-minta perbaikan jalan Baruah Gunung menuju ke Koto Tinggi. Tepatnya dari simpang Bandaraik sampai ke Dusun Bigau.

    Kondisinya, jalan tanah se-bagian campur kerekel sepan-jang hampir 1 km cukup memprihatinkan. Pasalnya, pada musim penghujan ini sulit ditem-puh, sebagian badan jalan ber-lumpur dan licin,sehingga sulit dilewati masyarakat mengguna-kan sepeda motor. Padahal pada lokasi sepanjang jalan itu terda-pat lahan pertanian sawah yang cukup luas.

    Lokasi yang berjarak sekitar 90 km dari Payakumbuh, sebagian penuh lumpur yang digenangi air sehingga menjadi licin. Jalan itu sangat penting untuk hubungan perdagangan antarkedua nagari pada hari pasar, Rabu di Baruah Gunung dan Sabtu di Koto Tinggi.

    Selain itu, jalan selebar dua meter tersebut keberadaannya sangat vital, merupakan jalan menuju ke lokasi lahan untuk pembangunan monumen nasion-al bela negara yang akan diban-gun di areal perbatasan Jorong Aie Angek dan Jorong Sungai Sir-ih, Nagari Koto Tinggi Kecama-tan Gunung Omeh.

    Syawaluddin, tokoh masyarakat Sungai Sirih, mengatakan, kondisi jalan yang masih memprihatinkan terdapat antara simpang Bandaraik menuju Bigau dan beberapa titik menjelang Jorong Aie Angek yang perlu di-tanggulangi. Jalan dimanfaatkan masyarakat untuk mengangkut hasil kebun tembakau, cabai dan padi.(edi salman)

    Kita sudah berupaya semaksimal mungkin, agar pembangunan ketiga jalan dapat selesai sampai akhir

    2011. Namun pada pen-ghujung tahun 2011 itu,

    terjadi kelangkaan aspal di seluruh Indonesia.

    Sejumlah Infrastruktur Perlu Perhatian Serius

    Infrastruktur|Salah satu sarana yang sangat butuh perhatian (f/her).

    Jalanrusak| salah satu infrastruktur yang masih belum terbenahi (f/her).

  • NO.74/XI/2012 7P E R I K A N A N 17 - 31 JANUARI 2012

    Bila anda melihat sejumlah pengendara sepeda motor berkeliling ke sejumlah kawasan sambil membawa bakul di bagian belakang jok motornya, hampir dipastikan mereka adalah penjual anak. Tapi mohon jangan salah sangka dulu. Yang mereka jual bukan anak manusia, melainkan anak alias bibit ikan.

    Sejumlah nagari di Kabupaten Limapuluh Kota memang sudah sejak lama menjadi sentra pembibitan benih ikan. Sebutlah Mungo dan Andaleh. Bibit-bibit ikan yang di-hasilkan para petani di kawasan-kawasan sentra perikanan itu, kemudian dijual dengan jalan diantarkan langsung ke nagari-nagari lain di luar kawasan sentra perikanan yang membutuhkannya.

    Sudah lama banyak pihak yang mengharapkan Kabu-paten Limapuluh Kota tumbuh menjadi salah satu pusat bisnis bibit ikan di Sumatera Barat. Karena itu, budidaya pembibitan ikan di daerah ini terus digalakkan, bukan saja dikelola petani ikan di berbagai sentra kawasan peri-kanan yang sudah ada, juga pada lokasi lahan terlantar yang potensial dimanfaatkan untuk usaha perikanan.

    Sampai saat ini sektor perikanan diyakini mampu menggenjot ekonomi masyarakat yang menggeluti peri-kanan. Usaha perikanan dapat menyerap tenaga kerja, serta meminimalkan pengangguran, ungkap peternak ikan R.Junaidi dan Sepdi Painda Yeri kepada Sinamar.

    Menurutnya, usaha bu-didaya ikan berpeluang dilakukan pada lahan terlantar walaupun la-han tersebut sudah lama tidak diolah. Selain itu, usaha tersebut juga po-tensial dikembangkan di perairan umum serta dengan memfungsikan kembali kolam ikan masyarakat yang tidak diolah.

    Selain untuk pembesaran berbagai jenis ikan, juga diupayakan untuk menjadikan sebagai kolam pancing, sebab akan mempercepat perolehan hasil. Karena saat ini banyak peminat pancing ikan di nagari-nagari. Setiap peserta pancing dikenakan biaya sedikitnya Rp50 ribu per hari, tergantung dengan jumlah dan besar ikan dalam kolam.

    Jika dikelola dengan serius, banyak peternak ikan yang berhasil. Buktinya di Nagari Ampalu, Kecamatan La-reh Sago Halaban, sudah puluhan kolam yang berhasil dibangun dengan memanfaatkan lahan terlantar. Kolam ikan tersebut dilengkapi dengan kolam pendederan, ulas mereka.

    Dikatakan, biasanya dalam pendederan tersebut, induk ikan yang telah dibuahi pejantan dialihkan ke kolam kecil penetasan (larva). Ikan larva yang dikenal dengan sabuak kemudian dilepas ke kolam untuk pembesaran selama satu bulan. Setelah berukuran 2x3 cm atau 3x5 cm baru-lah dipanen untuk dipasarkan.

    Begitu juga budidaya ikan jala apung di perairan umum, seperti Sarasah Tanggo, Kecamatan Harau, dan embung Sipingai, VII Koto Talago, Kecamatan Guguak, sudah di-lakukan masyarakat setempat. Jika memungkinkan nanti, Pemkab Limapuluh Kota perlu memberikan perhatian ke-pada para petani ikan melalui kredit ringan untuk pembeli benih ikan.

    Artinya bawa dulu bibit ikan, nanti setelah panen baru dibayar. Upaya itu besar kemungkinan untuk dilakukan, sehingga dapat membantu para petani ikan yang kurang mampu melalui kelompok. Mereka punya kolam ikan, tapi tidak punya modal usaha untuk beternak ikan, ulas R.Junaidi menambahkan.

    Salah seorang peternak ikan, Dt. Mangkuto secara terpi-sah menyebut, usaha budidaya ikan adalah dalam rangka meningkatkan ekonomi masyarakat. Karena selama ini masih terkesan budidaya perikanan kebanyakan masih dikelola secara tradisional. Dengan bantuan kredit, untuk membeli benih ikan, akan membantu sekali bagi pembu-didaya ikan daerah ini.(yossarika)

    Jika dikelola dengan serius, banyak peternak ikan yang berhasil. Buktinya di Nagari Ampalu, Kecamatan Lareh Sago Halaban, sudah puluhan kolam yang ber-hasil dibangun dengan memanfaatkan lahan terlantar.

    Petani Ikan BerharapKredit Permodalan

    Pernah mendengar nama Nagari Mungo di Kecamatan Luak? Inilah nagari penghasil bibit ikan gurami terbesar di Kabupaten Limapuluh Kota, bahkan di Sumatera Barat. Sekali panen gurami, warganya bisa menangguk uang sampai Rp1 miliar. Dari 12 jorong di Na-gari Mungo, sebanyak 8 jorong merupa-kan penghasil bibit ikan.

    Melihat besarnya potensi perikanan di Nagari Mungo, Syafri, Wali Nagari Mun-go, mengatakan bahwa dalam program kerja maupun rencana pembangunan di nagari yang dipimpinnya, telah men-jadikan sub-sektor perikanan sebagai ko-moditi unggulan di nagarinya. Merujuk potensi, inilah peluang usaha yang men-janjikan di nagari kami, katanya.

    Panen satu kolam ikan saja, setiap bu-lan bisa mencapai Rp1 juta rupiah. Kalau

    di Mungo ada 1.000 kolam ikan, tentu uang yang dihasilkan peternak ikan pada 8 jorong mencapai Rp1 miliar. Dengah hasil itupula, warga kami bisa menye-kolahkan anak ke perguruan tinggi, mem-bangun rumah dan memenuhi kebutuhan hidup sehari, ujar Syafri kepada Sinamar.

    Menurut Syafri, usaha pembibitan ikan di Nagari Mungo, didukung setidaknya 15 kelompok tani perikanan. Di antara kelompok itu, tambah Syafri, memiliki pusat pembibitan ikan gurami yang terk-enal ke mana-mana. Saking terkenalnya, bibit gurami di Mungo tidak hanya men-embus pangsa pasar Sumbar.

    Lebih dari Sumbar bibit ikan Mungo sudah menembus Riau, Kepulauan Riau, Medan, Bengkulu, Jambi, Jawa. Bahkan ada peternak kita yang mengekspor bibit ikan gurami sampai ke Singapura dan

    Malaysia. Kalau tidak percaya, kita bisa pertemu-kan dengan pe-ternak yang sam-pai mengekspor ke luar negeri itu, ujar Syafri.

    Syafri me-nambahkan, 15 kelompok peter-nak ikan di Mun-go juga bernaung di bawah 2 Lem-baga Keuangan Mikro Agribisnis dan satu 1 kope-rasi. Modal yang dimiliki lembaga keuangan itu su-dah mencapai

    Rp1 miliar. Jika didukung dengan penguatan modal dari perbankan, tentu kelompok peternak ikan di Mungo akan bertam-bah besar dan mengukir prestasi tingkat nasional.

    Sampai tahun 2011 saja, imbuh Syafri lagi, tercat-at sudah dua kelompok yang meraih gelar terbaik tingkat nasional. Kedua kelompok itu adalah kelompok Gurami Putih yang mengukir prestasi ta-hun 2003 dan kelompok Usaha yang menorehkan prestasi pada tahun 2009 lampau. Sedangkan gelar terbaik di Sumbar, sudah berkali-kali diraih.

    Menyinggung soal sa-rana pendukung pembibi-tan ikan gurami di Nagari Mungo, saat ini terdapat 2 sumur bor kepunyaan nagari dan 3 sumur bor hasil swadaya masyarakat. Selain sumur bor, juga ditunjang dengan irigasi Batang Tabik dan pompa-nisasi dari Sungaikamuy-ang, kata Syafri.

    Walau demikian, ketika musim kema-rau datang, para peternak ikan di Nagari Mungo tetap kesulitan dalam mendapat-kan air. Sehingga tidak heran, bila Syafri mewakili ribuan warganya yang hidup dari hasil usaha pembibitan ikan, ber-harap agar proyek penyambungan pipa dari sumber air di Batangtabik dapat di-

    lanjutkan.Irigasi dan penyambungan pipa dari

    sumber air di Batangtabik menuju Mun-go, mohon kembali dibenahi pemerintah daerah. Sebab, pembenahan dulu belum menghasilkan air yang optimal. Kemudi-an, kita juga minta Dinas Perikanan tetap membina kelompok tani ikan di Mungo, harap Syafri.(yossarika )

    Kolamikan | salah satu tempat pembibitan di Kabupaten Limapuluh Kota (f/her).

    Kolamikan | tempat pembibitan ikan, disejumlah kenagarian (f/her).

    MenembusPasarRiau,Kepri,Medan,Bengkulu,danJawa

    WalinagariMungo beserta perangkatnya bahu membahu membangun nagari (f/her).

    NagariMungo memiliki pemandangan yang indah (f/her).

  • 8 S O C I E T Y NO.74/XI/201217 - 31 JANUARI 2012

    CMYK

  • S O C I E T YNO.74/XI/2012 917 - 31 JANUARI 2012

    CMYK

  • 10 P R O F I L N A G A R I NO.74/XI/201217 - 31 JANUARI 2012

    Lubuak Batingkok merupakan salah satu nagari yang termasuk dalam kawasan Ibu Kota Kabupaten (IKK) Limapuluh Kota. Berdasarkan Pasal 13 Peraturan Daerah Nomor 18 Tahun 2002 tentang Rencana Kota Sarilam-ak Sebagai Ibu Kota Kabupaten Limapuluh Kota, Nagari Lubuak Batingkok ditetapkan se-bagai daerah Sub BWK A, yaitu daerah yang dijadikan sebagai pusat agribisnis dan perta-nian yang diintensifikasi serta pemukiman.

    Kemana arah kebijakan pembangunan Kanagarian Lubuak Batingkok? YE Dt. Pengulu Bosa S.Ag., Wali Nagari Lubuk Batingkok, ke-pada Tabloid Sinamar di Lubuak Batingkok, be-lum lama ini, menjelaskan bahwa nagari yang dipimpinnya memiliki visi menuju masyarakat sejahtera, berkualitas, dan bermartabat dalam bingkai dan nuansa Adat basandi Syara, Syara basandi Kitabul-lah.

    Setiap kata yang terangkai dalam visi na-gari Lubuak Batingkok tahun 2010-2015 terse-but mengandung mak-na, yaitu masyarakat yang sejahtera adalah masyarakat Lubuak Batingkok yang terpe-nuhi kebutuhan pokok hidupnya secara layak dan wajar yang ditan-dai dengan terpenuhin-ya kebutuhan dasar sandang, pangan, dan papan, tingkat kesehatan yang meningkat, serta tidak ada lagi yang tidak menamatkan pendidi-kan dasar, kata Dt. Pangulu Bosa.

    Ditambahkan Dt. Pangulu Bosa, kondisi terse-but merupakan cerminan masyarakat Lubuak Batingkok yang tertib, maju, dan sadar hukum, berlandaskan norma agama, nilai luhur, dan adat istiadat yang di-namis serta mewarnai seluruh perilaku hidup masyarakat nagari di se-tiap bidang kehidupan.

    Sedangkan untuk mewujudkan visi terse-but, menurut Dt. Pangu-lu Bosa, pemerintahan Nagari Lubuak Bating-kok memiliki sejumlah misi, seperti memban-gun Nagari Lubuak Bat-ingkok melalui pendidi-kan, agama, dan nilai adat; meningkatkan nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau di tengah-tengah masyarakat; dan membina serta memberdayakan seluruh organisasi/kelompok demi terciptanya rasa kebersamaan dan ke-kompakan masyarakat.

    Selanjutnya, kehidupan beragama yang har-monis tanpa dipengaruhi aliran lain; kuatnya dasar perekonomian dan kemajuan di bidang pertanian; ketersediaan sarana dan prasarana nagari untuk menciptakan nagari yang elok; sistem pemerintahan yang ideal untuk mewu-judkan nagari yang berbasis adat dan Syara; mengubah erubah sistem pertanian tradisional dengan sistem pertanian yang lebih modern; dan meningkatkan pendidikan bagi masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang cinta pendidikan.

    Lebih lanjut, Dt. Pangulu Bosa yang diper-caya untuk memimpin nagari Lubuak Bating-kok dari tahun 2008 ini mengatakan bahwa untuk mencapai visi dan misi pembangunan,

    pemerintahannya telah menetapkan arah kebi-jakan pembangunan. Antara lain, meningkat-kan manajemen pemerintahan nagari dalam memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat; dan pelaksanaan pembangunan dengan pola pemberdayaan dan partisipasi ak-tif seluruh komponen masyarakat serta restruk-turisasi manajemen pemerintahan nagari.

    Selanjutnya, nilai-nilai agama menjiwa dan mewarnai setiap perilaku hidup masyarakat na-gari disetiap bidang kehidupan; mengoptimal-kan pemanfaatan sumber daya nagari secara profesional, transparan, dan akuntabel dalam rangka meningkatkan pendapatan asli nagari; meningkatkan daya saing anak nagari melalui

    peningkatan kualitas manusia, pengembangan ekonomi lokal, dan penguatan kelembagaan masyarakat; meningkatkan pemerataan pem-bangunan fisik, sarana, dan prasarana sesuai dengan kebutuhan masyarakat; mengembang-

    kan kehidupan beragama melalui penyediaan fasilitas dan peningkatan keagamaan;l dan meningkatkan dan mengembangkan partisi-pasi masyarakat dalam proses perencanaan, penganggaran, dan pelaksanaan pembangu-nan nagari.

    Terkait pembangunan ibukota, menurut Dt. Pangulu Bosa, seluruh masyarakat Na-gari Lubuak Batingkok mendukung rencana pembangunan IKK tersebut. Pemerintahan nagari pun telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui kegiatan kemasyaraka-tan. Namun, secara jelas, masyarakat Lubuak Batingkok agak terlambat mendapatkan porsi pembangunan infrastruktur, katanya.

    Dt. Pangulu Bosa mengaku menyayangkan kondisi itu Hal mengingat dalam perenca-naan IKK Lubuak Batingkok akan menjadi pusat pelayanan kesehatan masyarakat dan pusat sarana olahraga. Hendaknya dalam pembangunan Rumah Sakit Umum (RSU) dan

    stadion olahraga yang direncanakan dalam IKK, pemerintah tidak memanfaatkan lahan yang produktif. Pemakaian lahan yang masih produktif, dikhawatirkan akan menganggu perekonomian masyarakat yang bergantung pada kegiatan bercocok tanam, tambahnya.

    Menurut Dt. Pangulu Bosa, pencapaian pe-mulihan ekonomi merupakan salah satu priori-tas rencana strategis pembangu-nan Nagari Lubuak Batingkok. Pemerintah Nagari Lubuak Batingkok senantiasa menga-rahkan kebijakan pembangu-nan ekonomi kepada pemuli-han ekonomi dan mewujudkan landasan pembangunan yang lebih kukuh bagi pembangu-nan ekonomi berkelanjutan, katanya.

    Kondisi tersebut akan dica-pai, menurut sang Wali Nagari, yaitu melalui pemberdayaan masyarakat dan seluruh kekua-tan ekonomi yang ada, teru-tama usaha kecil, menengah, dan koperasi melalui sistem ekonomi kerakyatan yang ber-tumpu pada mekanisme pasar yang berkeadilan, serta sumber daya manusia yang produktif dan mandiri.

    Dijelaskan, saat ini Nagari Lubuak Batingkok memiliki berbagai potensi sektor pertanian yang sangat berperan sehingga 58,6% masyarakat berpro-fesi sebagai petani padi dan palawija, seban-yak 21,4% berprofesi sebagai PNS/TNI/Polri, dan sisanya bekerja sebagai pedagang, penja-hit, peternak, tukang, dan wirausaha lainnya.

    Dengan mayoritas penduduk Nagari Lubuak Batingkok merupakan golongan masyarakat petani/buruh tani dan dalam pemenuhan ke-butuhan pada umumnya pas-pasan. Dengan keadaan tersebut, tingkat pendapatan atau golongan ekonomi masyarakat nagari Lubuak Batingkok masih lemah, katanya lagi.

    Secara geografis, menurut Dt. Pangulu Bosa, sebagian besar wilayah Nagari Lubuak Bat-ingkok pada dasarnya sangat potensial untuk persawahan dan p e r k e b u n a n . Di bidang per-dagangan juga sangat potensial karena nagari ini terletak di tengah dan mempunyai dua pintu ger-bang lalu lintas darat yaitu men-uju Payakumbuh dan menuju Tan-jung Pati yang merupakan jalan raya.Dari Barobono

    Merujuk seja-rah, Lubuak Bat-ingkok didirikan oleh nenek moyang yang berasal dari dua tem-pat, yaitu sebagian berasal dari Batu Barobono, dan sebagian lagi berasal dari Koto Tingga desa Kubang Tinggi. Yang pertama kali datang ke Lubuak Batingkok adalah Dt. Paduko Tuan Nan Baruban.

    Setibanya di Simpang Tiga; satu arah ke Taeh, satu arah lagi ke Tanjung Pati, dan satu lagi ke daerah Simalanggang sekarang, lalu beliau me-nancapkan tongkat kayunya yang terbuat dari kayu beringin. Tongkat inilah yang tumbuh dan hidup menjadi Baringin Sonsang (sekarang sudah tidak ada).

    Setelah Dt. Nan Baruban menyalakan api unggun, datanglah Dt. Majo Indo yang berasal

    dari Bungkul Gunung Bungsu. Dt. Majo Indo ini orangnya pintar, mulai turun dari Koto hingga terus ke pinggir sungai sampai ke sawah samp-ing terus ke ronah, semua yang diinjak dan dipancang sudah menjadi hak milik Dt. Majo Indo. Kemudian turun lagi tiga orang, yaitu Dt. Ngiang, Dt. Jongulu, dan Dt. Bijayo. Ketiga orang ini hanya sampai ke Padang Barangan,

    karena semua tanah sudah dipancang oleh Dt. Majo Indo. Sebagian lagi turun dari arah Koto Tinggi Nan Balubuak Bagurun.

    Kemudian dibentuklah tiga suku, yaitu suku Sem-bilan, suku Caniago, dan suku Pitopang. Ketiga suku ini berencana membuat balai. Namun syarat mem-buat balai harus ada empat pasukuan. Maka datanglah ketiga pasukuan tersebut kepada Dt. Pucuak. Di-berilah oleh Dt. Pucuak pasukuan Bendang yang dipimpin oleh Dt. Sati.

    Nagari ini asalnya dari nama sumur di Koto Tingga (dalam dialek Mi-nang, sumur disebut juga lubuak) dan jalan menuju ke sumur tersebut melalui tangga bertingkat (dalam

    bahasa Minang disebut batingkok), untuk mengingat kejadian tersebut diberikan nama Lubuak Batingkok (sumur yang terletak di atas tangga yang bertingkat-tingkat).

    Awalnya Lubuak Batingkok hanya memiliki dua jorong, yaitu Lubuak Batingkok dan Tigo Balai. Tindak lanjut dari Perda Provinsi tentang Baliak Banagari pada tahun 2001, maka jum-lah jorong yang dimiliki nagari Lubuak Bating-kok sekarang adalah Jorong Lubuak Batingkok, Jorong Tigo Balai, dan Jorong Koto Tangah.

    Berdasarkan data September 2010, Nagari Lubuak Batingkok memiliki penduduk seban-yak 2.946 jiwa. Terdiri dari 700 kepala keluar-ga. 217 tergolong kepala keluarga kurang mam-pu dan 500 keluarga lainnya termasuk dalam

    kategori kelu-arga mampu. T i n g g i n y a jumlah ke-luarga kurang mampu ter-bukti dengan b a n y a k n y a masyarakat yang membu-tuhkan beras b e r s u b s i d i (raskin). Jika d i g a m b a r -kan secara pe r sen ta s i , 47,5% meru-pakan keluar-ga sejahtera, 9,3% kelu-

    arga kaya, dan keluarga miskin sebesar 31%. Dari 2.946 jiwa penduduk Lubuak Batingkok,

    jumlah usia produktif lebih banyak dibanding-kan penduduk dalam kategori anak-anak dan lansia. Sedangkan jumlah penduduk berdasar-kan jenis kelamin, jumlah penduduk hampir sama. Penduduk nagari Lubuak Batingkok me-miliki rata-rata tingkat pendidikan hingga SLTA.

    Mayoritas mata pencarian penduduk nagari Lubuak Batingkok adalah sebagai petani dan buruh tani. Hal ini disebabkan karena merupa-kan warisan turun-temurun, namun telah ada perubahan dari tahun ke tahun. Sedangkan se-luruh penduduk nagari Lubuak Batingkok be-ragama Islam.(yossarika syofyan)

    Lubuak Batingkok

    Sangat Membutuhkan

    InfrastrukturPemerintahan nagari telah melakukan sosialisasi

    kepada masyarakat melalui kegiatan kemasyaraka-tan. Namun, secara jelas, masyarakat Lubuak Batingkok agak terlambat mendapatkan porsi

    pembangunaninfrastruktur. Pertanian merupakan salah satu mata pencarian yang menggairahkan perekonomian masyarakat Lubuk Batingkok (f/her).

    Salahsatusarana pendidikan di Lubuak Batingkok (f/her).

    Persawahan di Lubuak Batingkok (f/her).

    Dt.PenghuluBasa|Walinagari Lubuk Batingkok (f/her).

    Salahsatusarana ibadah di Lubuak Batingkok (f/her).

  • NO.74/XI/2012 11O L A H R A G A 17 - 31 JANUARI 2012

    Diskusi|Kabid Olahraga Ismail - Pelatih Semen Padang FC Nilmaizar - Wirianto Datuak Paduko Basa Marajo di kantin Tim Indarung Padang (f/ds).

    Ibarat gayung bersambut, niat Kabid Olahraga Is-mail dan Sekum KONI Limapuluh Kota Wirianto Dt Paduko Basa Marajo terjawab sudah. Dua jam bersama Nilmaizar, Coach Utama Semen Padang FC di senja akhir 2011, tepatnya Sabtu (31/12/11), telah memberikan semangat baru bagi keduanya yang mem-bawa misi delegasi bagi suksesnya Porprov XII Sumbar di Limapuluh Kota.

    Mencari penggiat olahraga asal Luak Limopuluah ternyata tidak harus sepayah mencari delegasi di Se-nayan. Nilmaizar yang putra Nunang, kelahiran 1970, ini memang masih muda. Tetapi, tanggung jawab, disi-plin dan kepribadiannya menggugah dan memberikan masukan yang banyak bagi dua delegasi Limapuluh Kota ini.

    Di kompleks perumahan Semen Padang FC Kawasan Indarung Padang, sebelum mereka bertolak 3 Januari ke Bontang Kaltim untuk berlaga, Nilmaizar menyem-patkan diri secara runtin oleh berjogging. Sederhana, namun wibawa pelatih telah dikantonginya sejak lama.

    Pelatih itu sama dengan guru, pem-bimbing dan orang tua bagi pe-

    main. Tugasnya memanusiakan pemain atau atlet. Jangan sekali-kali memberikan pres-sure atau tekanan yang men-jauhkan kemanusiaan. Saya, tidak menghardik, menyalah-kan, atau malah kecewa jika pemain berbuat kesalahan. Kekecewaan hanya sementa-ra, akunya.

    Sama halnya dengan olah-raga profesional, di olahraga prestasi memang kualitas SDM-nya harus kian profe-sional. Jika diibaratkan tu-gas penting seorang penjaga rumput lapangan, memang itu tugasnya setiap saat. Harus profesional SDMn-ya sehingga itu saja yang dikelola.Kabid Olahraga Ismail dan

    Sekretaris KONI Limapuluh Kota Wirianto Dt Paduko

    Basa Marajo yang bertemu Nilmaizar

    bersama M e d -

    prom KONI Sumbar Dodi Syahputra, membawa misi khusus melakukan ap-proaching ke PT Semen Padang guna mendukung olahraga prestasi di Li-mapuluh Kota, khususnya di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar XII yang akan menghelat 30 cabang olahraga di Limapuluh Kota.

    Pendekatan awal tentang sistem dan pola komitmen Semen Padang terhadap olahraga didiskusikan dengan putra Luak Limopuluah, Nilmaizar. Peraih Pemuda Award KNPI Payakumbuh 2011 ini me-mang piawai sekaligus santun.

    Kedua penggiat olahraga di Li-mapuluh Kota ini disambutnya dengan hangat. Meski telah sore, Nil-maizar yang habis jogging menyempatkan diri

    berbincang panjang lebar tentang pembinaan olahraga, khususnya sepakbola.

    Untuk berprestasi, dibutuhkan semangat dan men-talitas juara. Pantang menyerah dan tidak mempunyai target rendah. Saya, terkirim bermain ke Jepang dan Chekoslovakia berbulan-bulan bersama pemain lain-nya, tentu sebab tekad untuk maju itu tidak dihalangi kepuasan prestasi sesaat saja, ujar Nilmaizar bercerita.

    Baginya, Payakumbuh dan Limapuluh Kota sebagai kampung halamannya yang tak pernah dilupakan, terus dikunjungi setiap waktu, punya banyak potensi atlet. Sepakbola apalagi. Hanya sayang, kebanyakan pelatih, pemain dan penggiat olahraganya cepat puas atau malah sering berputus asa. Inilah hal yang haram bagi prestasi olahraga.

    Pelatih sepakbola harus memanusiakan pemain-nya. Saya, selaku pelatih utama, tidak memakai prinsip pemain lama, pemain baru, yunior-senior, atau lokal-asing. Bagi saya dan tim pelatih, semua sama. Sama pentingnya, sama dibutuhkan untuk sukses pertandin-gan. Soal kalah atau menang, itu kehendak Allah SWT, aku Nilmaizar.

    Senja mulai menerawang. Langit cerah kekuningan. Nilmaizar mengajak kami beranjak dari kantin tim Se-men Padang, ke rumah dinasnya di komplek Semen Padang itu. Shalat Maghrib. Komplek PT Kabau Sirah Semen Padang, perusahaan tempat bernaungnya klub kebanggaan Sumatera Barat itu.

    Usai Maghrib, banyak cerita yang ditumpahkan. Bahwa sebenarnya sudah lama Nilmaizar pribadi ingin sekali mendatangkan tim terbaik nasional untuk bermain di GOR Singa Harau, tampil untuk kepuasan masyarakat Limapuluh Kota yang terke-nal gila bola. Coaching Clinik atau pelatihan khu-sus bagi pemain dan pelatih sepakbola, silakan dirinya dijadikan mentor. Nilmaizar menyedia-kan dirinya bagi Limapuluh Kota.

    Pembicaraan di rumah dinas Nilmaizar yang bersahaja itu, akhirnya berfokus ke

    dukungan PT Semen Padang un-tuk Porprov XII Sumbar,

    Desember 2012 di Limapuluh Kota. Se-

    laku putra asli daerah, ia menyarankan agar

    kerjasama dibangun di tingkat tinggi.Artinya, kita harus ban-

    gun kerjasama dan komu-nikasi aktif antara Bupati

    dengan Direksi. Saya, se-lama ini yakin bahwa PT

    Semen Padang selaku peru-sahaan BUMN di Sumatera

    Barat selalu peduli dan men-dukung olahraga prestasi di

    Sumbar, tutur Nilmaizar men-yarankan.Berikutnya, memang duta olah-

    raga Limapuluh Kota, Nilmaizar ini menyatakan kesediaan mem-

    bantu komunikasi lebih lanjut bagi kejayaan olahraga Luak Limopu-

    luah yang menjadi ranah kelahi-rannya. Sebab, aku Nilmaizar yang

    tak pernah meninggalkan kewajiban shalat lima waktunya semenjak kecil

    ini, berpesan kepada Ismail dan W Dt Paduko Basa Marajo agar mengkomuni-

    kasikan solusi ini segera ke Bupati Lima-puluh Kota.(dodi syahputra)

    Nilmaizar :

    KabidOlahraga | Ismail-Pelatih Semen

    Padang FC Nilmaizar-Wirianto Datuak

    Paduko Basa Marajo Di Kantin Tim

    Indarung Padang - 31 Desember 2011 (f/

    ds)

    Pelatih itu Memanusiakan Pemainnya

  • Datuk | Ninik mamak Perangkat adat, Suluah Bendang dalam Nagari (f/her).

    12 S O R O T NO.74/XI/201217 - 31 JANUARI 2012

    Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo Dt. Sori Marajo menghara-pkan agar para pemangku adat di daerah ini mengetahui setiap peraturan perundang-undangan untuk mengetahui posisi kaum adat dalam setiap UU yang berkaitan dengan adat. Ada beberapa UU dan turunannya yang tidak boleh di-jadikan pedoman dalam kegiatan adat, katanya.

    Saat membuka kegiatan Sosialisasi Adat Istiadat dan Budaya Masyarakat di Hotel Bundo Kanduang, Senin (12/12), Bupati Alis Marajo mengatakan bahwa pada dasarnya memerintah adalah melayani masyarakat dan aparatur dengan aturan.

    Maka ketua KAN dan parangkat adat lainnya diharapkan untuk memahami aturan yang ada, tegas Bupati.

    Kegiatan sosialisasi tersebut diseleng-garakan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Nagari Pemkab Limapuluh Kota, yang diikuti oleh 76 Ketua KAN/LAN se-Kabupaten Limapuluh Kota. Dalam kesempatan ini, Bupati menegaskan bahwa Pemkab Li-mapuluh Kota menginginkan masukan dari masyarakat tentang permasalahan adat.

    Menurut Bupati Alis Marajo, beberapa aturan perundangan yang tidak lagi ber-laku antara lain Peraturan Gubernur Su-matera Barat Nomor 155 Tahun 1961, yang mengatur bahwa pemerintahan nagari adalah Kerapatan Nagari dan Kepala Nagari. Peraturan ini mengatur bahwa pemerintahan nagari beranggota-kan ninik mamak, ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, dan pemuda, katanya.

    Peraturan lainnya yang tidak lagi ber-

    laku, tambah Bupati Alis Marajo meng-ingatkan, adalah Peraturan Gubernur Sumatera Barat Nomor 165 Tahun 1966, yang mengatur bahwa Kerapatan Nagari terdiri dari unsur wali nagari, ulama, ninik mamak, dan cadiak pandai.

    Sedangkan UU yang tidak lagi boleh menjadi dasar kebijakan adalah UU No-mor 5 Tahun 1974 tentang Pemerintahan Daerah dan UU Nomor 5 Tahun 1979 Tentang Pemerintahan Desa, kata Bu-pati, yang juga menjelaskan turunan UU tersebut juga telah kadaluarsa serta di-ganti dengan UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah.

    Bupati Alis Marajo juga menjelaskan bahwa pelestarian adat dan budaya masyarakat dimaksudkan untuk men-dorong penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di nagari, berdasar-kan kemampuan jati diri individu dan masyarakat dalam meningkatkan kes-ejahteraan. Hal tersebut bertujuan untuk meletakkan dasar bagi pengembangan

    program pelestarian dan pengembangan adat istiadat dan masyarakat pada tahun berikutnya.

    Diharapkan ninik mamak juga dapat meningkatkan pengetahuannya melalui kegiatan ini, agar dapat menjadi panutan bagi anak kemenakan dalam kaumnya, pungkas Bupati.

    Rahmanida S.Sos. Kepala Badan Pem-berdayaan Masyaakat dan Pemerintahan Nagari), menjelaskan bahwa kegiatan itu bertujuan untuk terjadi peningkatan dan lestarinya pengetahuan tentang adat istia-dat di tengah-tengah masyarakat Limapu-luh Kota melalui pimpinan lembaga adat yang ada.

    Selain Bupati dr. Alis Marajo, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber lain seperti Muslim Dt. Mangun (LKAAM), Drs. Safri Mansur (Sekretaris BPMPN), dan Yadesman Dt. Bagindo Bosa (Bagian Administrasi Kemasyarakatan pada Sek-retariat Daerah Kabupaten Limapuluh Kota.(edi.s)

    Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asyirwan Yunus mengatakan bahwa pendidikan merupakan salah satu sektor dan aspek pe-layanan publik yang sangat vital dan krusial dalam kerangka pem-bangunan nasional karena ber-sentuhan langsung dengan war-ganegara dan manusianya, baik sebagai subyek maupun obyek dari pembangunan tersebut.

    Sebagai mana kita ketahui ber-sama, hak untuk mendapatkan pendidikan merupakan hak fun-damental konstitusional setiap warganegara Republik Indone-sia dalam artian merupakan hak asasi yang dijamin pemerintahan dan pelaksanaannya oleh konsti-tusi kita yakni UUD 1945, kata

    Wabup Asyirwan dalam sebuah kesempatan di Sarilamak, belum lama ini.

    Oleh karena itu, menurut Wabup Asyirwan, penyelengga-raan pendidikan yang dilaksana-kan di Kabupaten Lima Puluh Kota pada saat ini maupun ke depan haruslah dapat mewujud-kan tujuan dan maksud yang dia-manatkan oleh Undang-undang dasar 1945 dan berbagai keten-tuan perundang-undangan di bi-dang pendidikan.

    Bertitik tolak dari hal-hal terse-but di atas, guna pencapaian pe-nyelenggaraan pendidikan yang memenuhi standar yang dicita-citakan, dibutuhkan sumber daya pelaksana, penyelenggara dan pengelola sarana pendidikan

    yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang memadai, mulai dari kelembagaan teknis perang-kat daerah beserta seluruh per-sonilnya, penilik dan pengawas sekolah, serta para kepala se-kolah dan guru-guru yang meru-pakan tenaga pendidik yang pro-fesional, katanya.

    Menyoal mutasi di kalangan para kepala sekolah di Kabupat-en Limapuluh Kota yang digelar belum lama ini, Wabup Asyir-wan mengatakan dengan adanya mutasi, rotasi dan promosi ini merupakan salah satu upaya pembinaan karier bagi PNS di Lingkungan Pemkab Limapuluh Kota, dan juga merupakan suatu tuntutan dari organisasi yang san-gat dinamis seperti yang dilaku-

    kan pada pemerintah Daerah.Dengan adanya mutasi, ro-

    tasi dan promosi ini kita dapat mencegah terjadinya kejenuhan atau stagnansi dalam bekerja sehingga kita dapat memberi-kan pelayanan yang prima serta peningkatan upaya-upaya pem-berdayaan masyarakat, tambah Wabup Asyirwan Yunus, sambil merujuk Visi Kabupaten Lima-puluh Kota, yaitu terwujudnya kebersamaan, kesejahtera dan kemakmuran di Kabupaten Lima-puluh Kota dalam nuansa adat basandi syarak, syarak basandi Kitabbullah dalam wilayah Nega-ra Kesatuan Republik Indonesia.

    Dikatakannya, pengangkatan para kepala sekolah telah mela-lui suatu proses seleksi yang

    secara normatif, yang disebut sebagai penilaian akseptabilitas yang meliputi uji kompetensi, standar kualifikasi umum dan khusus, dan ketetapan penem-patan. Oleh karena itu, kiranya saudara dapat mengemban dan menjalankan tugas dan amanah ini dengan sebaik-baiknya ka-rena memimpin sebuah sekolah bukanlah memimpin sebuah lembaga birokrasi, politik atau organisasi kemasyarakatan ka-rena sekolah adalah kawah can-dradimuka bagi pengembangan sumber daya manusia masa depan yang berkualitas dalam ilmu pengetahuan, integrasi mor-al dan prilaku, serta iman dan ketaqwaan, tambahnya.(edi.s)

    Para ketua KAN dan parangkat adat lainnya diharapkan untuk memahami aturan yang ada.

    Pendidikan,Aspek Pelayanan Publik yang Vital

    Ada beberapa UU dan turunannya yang tidak boleh dijadikan pedoman

    dalam kegiatan adat

    AlisMarajo

    Diharapkan Para Ninik MamakMeningkatkan Pengetahuannya

    Wabup | Asyirwan Yunus tinjau kegiatan pendidikan (f/her).

    ASYIRWANYUNUS:

  • GUBERNUR Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan, peristiwa sejarah yang diperingati setiap tanggal 15 Januari di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, adalah salah satu rangkaian peristiwa per-juangan yang secara konvensional diiper-ingati setiap tahunnya dan telah menjadi kebijakan pemerintah daerah.

    Peristiwa Situjuh terjadi pada masa roda Pemerintahan Republik Indone-sia dijalankan dari satu tempat ke lain tempat. Panggung sejarah yang semula berpusat di perkotaan, bergeser ke pede-saan, kata Gubernur Irwan Prayitno saat menjadi inspektur upacara (irup) Peristi-wa Situjuah yang dipusatkan di Lapangan Khatib Sulaiman Situjuah Batua, Minggu (15/1).

    Tampak hadir pada peringatan tersebut Bupati Limapuluh Kota dr. Alis Marajo, Ketua DPRD Darman Sahladi SE, MM, sejumlah bupati dan walikota se-Su-

    matera Barat, Ketua DPRD se-Sumatera Barat, Kapolres Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh, Dan Dim 0306 Limapuluh Kota, segenap anggota DPRD, anggota TNI dan Polri, pejuang dan Kepala SKPD, tokoh masyarakat dan generasi muda, pelajar dan para siswa/i.

    Dikatakan Gubernur Irwan Prayitno, pada priode ini seluruh rakyat Indone-sia benar-benar terlibat secara langsung dalam perjuangan mempertahankan ke-merdekaan. Semua orang memberikan kontribusinya, sesuai dengan peran yang mereka lakoni. Saat itu, bagi seluruh rakyat Indonesia hanya berlaku satu ke-tetapan, bahwa menjadi bangsa merdeka dan berdaulat, merupakan harga mati yang tak boleh ditawar-tawar lagi, tam-bahnya.

    Menurut Gubernur Irwan Prayitno, Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) pada 63 tahun yang lalu, merupa-kan suatu bukti bahwa Kabupaten Lima-puluh Kota adalah basis perjuangan se-jarah dari PDRI, dan Kecamatan Situjuah Limo Nagari mempunyai peranan dalam memperkuat perjuangan kebangsaan.

    Dikatakannya, sejarah telah mencatat bahwa di Kabupaten Limapuluh Kota per-nah diciptakan berbagai peristiwa pent-ing, di antara peristiwa dimaksud adalah penyusunan dan pengumuman susunan Kabinet Pemerintah Darurat RI di Hala-ban pada tanggal 22 Desember 1948. Sedangkan peristiwa yang lainnya ada-

    lah Peristiwa Situjuh yang kita peringati pada hari ini, yaitu penyerangan Belanda ke Situjuh Batur, tempat berlangsungnya Rapat Gubernur Militer bersama seluruh Bupati Militer se Sumatera Barat, tam-bah Irwan.

    Di mata Irwan, peristiwa itu merupakan sebuah peristiwa yang teramat pahit, dan harus ditebus dengan gugurnya bebera-pa orang syuhada yang menjadi bunga bangsa. Mereka adalah Khatib Sulaeman, Ketua Markas Pertahanan Rakyat Daerah; Arisun St.Alamsyah, Bupati Militer Lima Puluh Kota; Letkol Munir Latif, Mayor Zainuddin; Kapten Tantawi; Letnan Satu Azinar; Letnan Dua Syamsul Bahri; serta lebih kurang Pasukan Barisan Pengawal Negeri dan Kota (BPNK), mereka gugur mempersembahkan dharma bhaktinya untuk kejayaan Ibu Pertiwi.

    Mengambil hikmah dari Peristiwa Situ-juh itu, kita memang harus melakukan evaluasi tentang sejauhmana nilai-nilai kejuangan, kepahlawanan dan kebang-saan yang telah dapat kita pertanggung jawaban, ujar Gubernur mempertanya-kan.

    Disebutkan, apabila mencoba untuk mencermati fenomena yang tengah ber-langsung pada hari ini, maka sangat pan-tas kiranya untuk mengajukan sebuah pertanyaan: apakah nilai-nilai yang di-wariskan oleh para pendahulu kita masih tetap bersemi dan tumbuh dengan subur di negeri tercinta ini? Pertanyaan ini san-

    gat relevan untuk diungkapkan sepanjang masa, karena pesan moral dan nilai-nilai luhur sejarah bangsa merupakan sebuah keagungan yang abadi pula, bebernya.

    Gubernur Irwan menyebutkan, ada se-buah kegelisahan yang singgah di dalam jiwa anak bangsa hari ini. Entah karena dorongan apa, dan entah karena kepent-ingan yang bagai mana, ternyata seba-gian anak-anak bangsa telah kehilangan kearifan kebangsaan. Padahal kita baru merdeka 66 tahun, dan luka di hati bang-sa ini belum sepenuhnya pulih akibat terjajah selama ratusan tahun, sebutnya lagi.

    Namun kenyataan yang dijumpai pada hari ini, menurut mantan anggota DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, sungguh sulit untuk dibayangkan. Seper-tinya kita sudah kehilangan kearifan dan keinsafan. Kita juga seperti sudah lupa betapa sakitnya menjadi bangsa terjajah yang selalu tertindas dan dihinakan oleh bangsa lain, sambungnya lagi.

    Selesai upacara bendera peringatan Per-istiwa Situjuah, dilanjutkan dengan ziar-ah ke makam para suhada di Lurah Kin-cie dengan Inspektur Upacara Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, sedang-kan untuk ziarah di makam para suhada di Situjuah Banda Dalam selaku Irup Dan Dim 0306 Limapuluh Kota Letkol. Isdon Handoyo, dan ziarah di makam para su-hada di Situjuah Gadang Kapolres Kota Payakumbuh. (edi s.)

    NO.74/XI/2012 13S E J A R A H 17 - 31 JANUARI 2012

    DALAM kesempatan per-ingatan Peristiwa Situjuh tahun 2012, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berjanji akan mengusulkan atu-ran pendukung, seperti peratu-ran gubernur ataupun peraturan daerah tentang peristiwa Situjuah. Dengan peraturan itu dihara-pkan, peristiwa Situjuah yang merupakan mata rantai Pemerin-tahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) 1948-1949, tidak akan tenggelam dari pusaran zaman.

    Dalam waktu dekat kita akan terbitkan Pergub tentang peris-tiwa Situjuah, ujar Irwan men-jawab pertanyaan tiga putra Situ-juah Limo Nagari, yakni Brigjend (Purn) Mismar Anas, H Fachri Syahruddin dan H Awaludin Cun-cun, dalam dialog yang dipandu

    Bupati Limapuluh Kota Alis Mara-jo di kantor Camat Situjuah Limo Nagari, Minggu (15/1) siang.

    Pemkab Limapuluh Kota juga sangat menantikan terbitnya atu-ran pendukung Peristiwa Situ-juh. Menurut Kabag Humas dan Protokoler Pemkab Limapuluh Kota, Muhamad S. S.Pd., dengan terbitnya aturan pendukung oleh Gubernur, Peristiwa Situjuh tidak lagi menjadi milik Limapuluh Kota. Bila aturan pendukung su-dah ada, semua kabupaten/kota di Sumbar akan memperingati Peristiwa Situjuh setiap tahun, katanya.

    Apa dan bagaimana Peristiwa Situjuh? Peristiwa tersebut terjadi pada saat Agresi Belanda II, yang menyebabkan gugurnya pejuang-pejuang Minangkabau. Peristiwa

    tersebut diawali dengan peny-erangan pasukan Belanda ke Koto Tinggi pada tanggal 10 Januari 1949, setelah penyerangan terse-but, para tokoh pejuang dan pe-muda Minang mengadakan rapat untuk mengatur strategi mengusir Belanda. Perjuangan ini adalah mempertahankan kemerdekaan nan telah diproklamirkan pada 17 Agustus 1945.

    Rapat tersebut dirancang pada sebuah surau kecil di lurah Kin-cia, Nagari Situjuah Batur, Kab. Lima Puluh Kota. Rapat ini dip-impin oleh Ketua Laskar Perta-hanan Sumatera Tengah Khatib Sulaiman pada malam tanggal 14 Januari 1949. Rapat ini berlang-sung hingga fajar menyingsing, akhirnya menghasilkan keputu-san penting dan rahasia.

    Setelah rapat tersebut, para pejuang beristirahat menunggu waktu Sholat Shubuh dan seba-gian lagi berencana pulang ke rumahnya. Namun pada pagi harinya sekitar pukul enam Belanda secara tiba-tiba menggempur dari atas tebing, se-hingga banyak membuat pejuang gugur, di antaranya Arisun Sutan Alamsyah, Zainuddin Tembak, Tantowi, Ahmad, dan masih ban-yak lagi termasuk Khatib Su-laiman.

    Penyerangan ini terjadi sangat tiba-tiba dan terlihat tidak wajar, karena penyerangan tersebut sete-lah beberapa orang peserta rapat pulang menjelang subuh. Sedan-gkan penyerangannya sendiri ter-jadi setelah Sholat Shubuh.

    Hal ini membuat beragam opini

    di masyarakat, ada nan mengata-kan bahwa telah ada pengkhianat di antara mereka nan telah mem-bocorkan hasil rapat tersebut, dan terjadilah saling tuduh-menuduh dan saling membela diri. Tudu-han pengkhianatan akhirnya ban-yak tertuju pada seseorang nan bernama Tambiluak.

    Namun setelah diteliti akh-irnya terdapat dua wacana nan berkembang di masyarakat. Versi pertama menyebutkan bahwa Tambiluak benar adanya sebagai pengkhianat nan telah membo-corkan keputusan rapat tersebut kepada Belanda, sedangkan versi kedua menyebutkan bahwa Tam-biluak adalah orang nan dikor-bankan.(muhammad)

    Peristiwa Situjuh terjadi pada masa roda Pemerintahan

    Republik Indonesia dijalankan dari satu tempat ke lain

    tempat. Panggung sejarah yang semula berpusat di perkotaan,

    bergeser ke pedesaan.

    PERISTIWA SITUJUAH

    Dalam waktu dekat kita akan terbitkan Pergub tentang peristiwa Situjuah,

    irwanprayitnoGubernurSumbar | Irwan Prayitno menabur bunga di makam para pahlawan

    yang tewas dalam Peristiwa Situjuh, di Lurah Kincia (f/her).

    Akan DiusulkanAturan Pendukung

    Ingat, di Limapuluh KotaPernah Disusun Kabinet PDRI !

    PERISTIWA SITUJUAH DIPERINGATI

    TABURBUNGA|Bupati Menab

    ur Bunga di Taman Makam

    Pahlawan Situjuh Batua. (f/her)

  • KUTEK|4 Pemuda Limapuluh Kota , Budi Mulyadi Derajat, Hardian Tomy Pradipta, Syafriwanto ZR, dan Deddi Saputra melaju dengan Kuteknya. (f/sri)

    Berlagak sedikit aneh dengan fash-ion apa adanya. Hari-harinya pe-nuh tawa dan canda. Kesunyian malam semakin mampu memuntahkan segala inspirasi untuk membuat suatu gebrakan baru. Bangun tidur di saat men-tari telah lewat sepenggalahan. Begitulah sesudut gambaran empat orang pemuda asal Kabupaten Limapuluh Kota.

    Keempat pemuda ini masih menyan-dang status sebagai mahasiswa di se-buah universitas negeri di Kota Padang, ibukota Provinsi Sumatera Barat. Segala carut-marut kesibukan teman-teman lain mengerjakan tugas, nyari dosen, mereka tidak peduli karena mereka malah sibuk mengatur strategi untuk ambisi masa depan. Sebuah ambisi yang, bagi seba-gian orang, mungkin tidak masuk akal.

    Kamar kos-kosan yang sangat seder-hana, dan pakaian tampak bergelantun-gan di setiap sudut kamar. Asbak rokok penuh dengan puntung rokok, yang sekian hari tidak dibuang-buang. Gelas kotor, piring kotor, ikut menambah sua-sana kamar yang berantakan. Kasur tipis pengalas tidur selalu setia menemani malam-malam mereka. Namun ruangan

    dengan ukuran kecil ini sangat penuh dengan segala inspirasi dan inovasi.

    Tidak disangka dan dinyana, dengan kondisi seperti ini, membuat mereka leb-ih mengobarkan gejolak semangat untuk memulai suatu proyek yaitu membuat se-buah film. Memang keempatnya kuliah dengan jurusan yang sama, yaitu desain komunikasi visual. Sebuah latar belakang akademik yang semakin mendukung un-tuk mengembangkan bakat mereka.

    Inisiatif membuat film ini berawal dari kebiasaan mereka di kosan, yang setiap malamnya selalu diwarnai dengan non-ton film. Konon, apapun jenis film telah mereka tonton.

    Tapi mereka lebih suka berkarya ketim-bang duduk di bangku kuliah menden-garkan teori yang diberikan dosen. Bagi mereka, hal-hal seperti itu sering terasa menjemukan dan menimbulkan kejenu-han. Dan mereka beranggapan bahwa lebih banyak mendapat ilmu di dunia nyata daripada sekadar teori. Cara pikir ini pula yang membuat mereka men-galami masalah di akademik.

    Di sela-sela rutinitas nonton film, mun-cul inspirasi untuk membuat sebuah tim yang bernama Kutek, kependekan dari kureta ketek (baca: kereta kecil), yang tepatnya lahir pada 21 November 2010. Kureta ketek berasal dari kata sepeda kecil. Sebuah nama yang sederhana, na-mun memiliki makna yang begitu dalam. Yaitu sebuah sepeda kecil yang memiliki roda bantu di samping kiri dan samping kanan, yang menggambarkan bahwa personilnya masih kecil sehingga untuk memakai sepeda besar meski diawali dengan sepeda kecil beserta roda bantu di kedua sisinya. Begitu juga mereka yang masih butuh arahan, perhatian,

    nasehat untuk ke depannya.Di antara karya-karya yang telah mere-

    ka hasilkan, yaitu Dokudrama-Talem-pong Batu yang berlokasi di Nagari Ta-lang Anau, Kecamatan Gunung Omeh. Termasuk video art yang berjudul Den-garkan, dan dokudrama Sijundai di Taeh Baruah, Kecamatan Payakumbuh.

    Meski tinggal di Kota Padang, namun setiap karya-karya yang mereka hasil-kan selalu berlokasi di Limapuluh Kota, kampung halaman mereka. Karena niat mereka memang untuk meningkatkan segala potensi di Kabupaten Limapuluh Kota. Jadi, semacam dari kito, untuak kito dan oleh kito.

    Adapun nama-nama dari personil yang ikut mendukung Kutek, yaitu Budi Muly-adi Derajat selaku sutradara/co-editor, yang lahir bulan Desember 1986 yang lalu. Juga ada Hardian Tomy Pradipta selaku editor / co-sutradara, yang lahir 5 September 1990. Termasuk Syafriwanto ZR selaku kameramen, yang lahir 21 september 1990. Terakhir Deddi Saputra selaku kameramen, yang lahir pada 29 Mei 1991.

    Selain mereka berempat juga dibantu oleh para sahabat-sahabat mereka, yaitu Asmara Delma Liko, untuk property dan perlengkapan. Sundari Listanti, team ar-tistik. Rezky Amelya, penulis skenario. Ranti Sulfia, make-up. Ilham Khalid dan masih banyak sahabat-sahabat lain-nya yang setia memberi dukungan buat mereka.

    Memang selama mereka berkecimbung di dunia yang satu ini, sangat rentan den-gan perpecahan dalam tim. Maklum usia mereka yang belum terlalu dewasa, me-miliki jiwa yang masih labil, mudah ter-pancing emosi, dan egois.

    Namun hal-hal demikian dapat mereka tutupi dengan keakraban, kebersamaan yang telah mereka bangun sejak kecil. Kerena memang keempat personil Kutek berasal dari jorong yang sama, yaitu Kubang Tungkek, Kenagarian Guguak VIII Koto, Kecamatan Guguak, Kabupat-en Limapuluh Kota.

    Saat ini mereka sangat mengharapkan sedikit sentuhan, baik itu dari pemerin-tah ataupun siapa saja yang berbaik hati untuk memberikan secercah cahaya un-tuk pengembangan ide-ide kreatif mere-ka. Karena saat ini tim mereka sangat terbatas sekali dengan peralatan. Mereka sangat butuh kamera film, karena se-lama ini hanya memakai kamera biasa, jadi sangat susah untuk mengedit. Selain kamera film, mereka juga butuh crane, rell, mic bummer, computer semi pro un-tuk desaig grafis, dan lighting.

    Kok cukuk sadonyo, nde mantap aa agak nyo lae, hmhmhm koq di agiah nyo kami itu dek pemerintah tambah sa-mangek kami untuk berkarya di Luak Li-mopuluah, sobab satiok lokasi, sadonyo di siko. Ancak lah wak ma angkek kam-puang awak lae, ciek lai, kalau di kam-puang tobik pangona kami nyo (andai saja pemerintah melengkapi sebagian peralatan tersebut, kami akan lebih terus berkreasi untuk mengangkat Limapuluh Kota. Memang setiap lokasi mereka be-rada di Limapuluh kota dan sekitarnya, karena inspirasi lebih lancar mengalir di sini), ujar salah seorang personil Kutek.

    Karena kreasi kami saat ini tidak hanya sekedar berkreasi, tapi diharapkan akan menjadi lapangan pekerjaan buat kami nantinya setelah menyelesaikan studi di bangku kuliah, tambah Tommy.(sri rahmi)

    Inisiatif membuat film ini be-

    rawal dari kebiasaan mereka

    di kosan, yang setiap malamnya

    selalu diwarnai dengan nonton

    film. Konon, apapun jenis film

    telah mereka tonton.

    14 K R E A S I NO.74/XI/201217 - 31 JANUARI 2012

    KUTEK, Kureta Ke

    tek

    yang Terus

    Berkreasi

  • NO.74/XI/2012 15S E K I L A S I N F O 17 - 31 JANUARI 2012

    SITUJUAH - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno juga meresmi-kan pemakaian Kantor Camat Situjuh Limo Nagari, yang ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gu-bernur Sumbar, Minggu (15/1), yang dihadiri Bupati Limapuluh Koto dr. Alis Marajo, Ketua DPRD Darman Sahladi SE MM, para asisten dan Kepala SKPD di lingkungan Pemkab Limapuluh Koto, dan undangan lain-nya.

    Camat Situjuh Limo Nagari Fidria Fallah mengatakan, pembangu-nan gedung Kantor Camat Situjuh Limo Nagari dapat menjadi kebang-gaan bersama, terutama masyarakat Kabupaten Limapuluh Kota dan masyarakat Situjuh Limo Nagari,

    karena dengan adanya Kantor Ca-mat yang baru ini dalam pelayanan terhadap masyarakat perlu ruangan yang cukup dan lengkap, sehingga rasa aman, nyaman dan sejuk da-pat dirasakan oleh masyarakat yang berurusan.

    Lebih Lanjut dikatakan Camat Situ-juh Limo Nagari, pembangunan Kan-tor Camat Situjuh Limo Nagari yang cukup megah ini menghabiskan dana sebesar Rp. 397.978.000, -dengan ukuran fisik yaitu luas sepanjang 28 meter dan lebar 14 meter. Sementara lama waktu pengerjaan oleh rekanan yang mengerjakannya, yaitu CV Brother Hood, selama lebih kurang 120 hari kalender. (edi s.)

    KantorCamatSitujuahLimoNagariDiresmikanGubernur

    SARILAMAKWakilBupatiLimapuluhKotaDrs.AsyirwanYunusberharap para atlit Kabupaten Limapuluh Kota bisa meningkatkan prestasi pada Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov) Sumatera Barat ke-12 tahun 2012 yang dipusatkan di daerah ini, katanya saat per-temuan dan rapat dengan pengurus KONI di Sarilamak, belum lama ini.

    Wabup Asyirwan Yunus mengatakan, para atlit harus berlatih keras dan bersatu jika ingin mencapai prestasi yang lebih tinggi. Semua pihak boleh bersyukur dan terus mendorong serta mendukung para atlit dari berbagai cabang olahraga yang ikut dalam perlombaan Porprov mendatang. Khusus menghadapi Porprov ke-12 2012, mari kita berlatih lebih baik dan belajar dari pengalaman yang lalu, ujar Asyirwan Yunus.

    Untuk keberhasilan para atlit yang akan berlaga pada Porprov mendatang, menurut Wabup, juga sangat ditentukan oleh pengurus cabang olahraga masing-masing. Untuk itu, menurut Wabup, di-minta kepada pengurus cabang olahraga (cabor) jangan ada yang dobel mengurus cabang olahraga, dan jangan ada pula atlit yang didatangkan dari daerah lain lalu dibayar. Ini kita sangat tidak setuju, tandasnya.(edi.s)

    TANJUNGGADANG - Wakil Bupati Limapuluh Kota Drs. Asy-irwan Yunus membezuk korban dan menyerahkan bantuan spon-tan Pemkab Limapuluh Kota terhadap keluarga dua korban long-sor Ngalau Batu Kapur, di Ngalau Kaciak, jorong Parak Lubang, Nagari Tanjung Gadang, Kecamatan Lareh Sago Halaban, Senin (9/1).

    Bantuan untuk Zulfahmi (49), warga Jorong Bulakan, Tanjung Gadang, yang meningggal dalam kondisi tubuh yang tidak utuh, diterima isterinya Ernida (56), di rumah duka di Jorong Bulakan. Sebelumnya di hari yang sama, bantuan untuk Khaidir (58), warga jorong Parak Lubang Nagari Tanjung Gadang, juga telah diserah-kan sewaktu membezuknya di Rumah Sakit Umum Adnan WD Payakumbuh.

    Peristiwa longsornya Ngalau Batu Kapur di Ngalau Kaciak Jorong Parak Lubang, Nagari Tanjung Gadang, terjadi Sabtu (7/1) sekitar pukul 16.30 WIB. Kedua korban saat itu sedang melaksanakan kegiatan penambangan ngalau batu kapur.