Top Banner
EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016 1 INFOKES TABLOID MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI KESEHATAN LOMBOK TIMUR TERBIT SETIAP BULAN 25 Puskesmas akan Diperbaiki Terara dan Wanasaba Dapat PKM Baru Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dasar pada fasilitas pelayanan primer, Dinas Kesehatan Lombok Timur melalui Dana Alokasi Khusus tahun 2016, merencanakan perbaikan untuk 25 Puskesmas, penambahan ruang untuk 10 Puskesmas, pengadaan obat dan perbekalan (regen dan BMHP) serta berbagai fasilitas layanan lainnya juga dialokasikan. ombok Timur terdiri dari 20 L Kecamatan dan memiliki 29 Puskesmas. Dari jumlah tersebut, semuanya merupakan puskesmas perawatan dan akan segera diperbaiki, ada juga yang ditingkatkan statusnya. Puskesmas yang akan direhab adalah Puskesamas Kota Raja, Puskesmas Montong Betok, Puskesmas Sikur, Puskesmas Masbagik, Puskesmas Dasan Lekong, Puskesmas Denggen, Puskesmas Lendang Nangka, kata Anggraini,SKM, Selanjutnya, Puskesmas Labuan Haji, Puskesmas Jerowaru, Puskesmas Sambelia, Puskesmas Labuan Lombok, Puskesmas Selong, Puskesmas Pringgasela, Puskesmas Kalijaga, Puskesmas Kerongkong, Puskesmas Rensing, Puskesmas Keruak, Puskesmas Jerowaru, Puskesmas Sukaraja, dan Puskesmas Korleko. “Untuk Puskesmas Belanting, Terara, Sembalun dan Wanasaba, termasuk rumah Dinasnya juga akan diperbaiki, diantara puskesmas tersebut 18 diantaranya akan dilengkapi dengan peralatan kesehatan untuk rawat inap,”jelasnya. Anggarini, SKM yang menjabat Kepala Bagian Program dan Pelaporan di Dikes menerangkan untuk 10 Puskesmas, akan diadakan penambahan ruangan, yaitu Puskesmas Belanting, Wanasaba, Aikmel, Kerongkong, Korleko, Jerowaru, Keruak, Denggen, Suela, dan Masbagik. “Untuk Puskesmas Sakra, akan ditingkatkan dari Puskesmas perawatan menjadi Puskesmas Poned,”lanjutnya. Selain mengagendakan rehab, Pemerintah Lombok Timur melalui Dikes juga akan membangun gedung Puskesmas baru di Kecamatan Terara dan Wanasaba. ke Halaman 6 ke Halaman 6 16 INFOKES danya stigma dan diskriminasi A terhadap Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK) di Tanah Air dibuktikan dari hasil Survei Situasi Stigma dan Diskriminasi terhadap OYPMK di 5 kabupaten dan hasil Penelitian Mengenai Pemenuhan dan Perlindungan Hak OYPMK dan Keluarga Mereka yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM). Diskriminasi dialami OYPMK dalam bentuk penolakan di sekolah, di tempat kerja, dan dalam mendapatkan pekerjaan. Lebih memprihatinkan lagi adalah “ mereka juga ditolak di layanan kesehatan”. Dalam pidato Menkes RI tanggal 27 Februari 2012, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH bersama 11 organisasi profesi (IDI, PERDOSKI, PERDOSRI, IPNI, IBI, PREI, ARVI, ARSADA, IAKMI, AIPKI) 2 Fakultas Kedokteran (FKUI, FK Atmajaya) dan WHO Indonesia menandatangani Piagam Seruan Nasional Mengatasi Kusta dalam rangka Hari Kusta Sedunia Ke-59. Pada kesempatan itu, Kemenkes LOMBOK TIMUR BEBAS KUSTA Hari Kusta Sedunia diperingati pada tanggal 25 Januari setiap tahunnya sebagai momentum untuk mengingatkan bahwa Orang yang pernah mengalami Kusta memerlukan perhatian seluruh masyarakat. Oleh : Supratman,SKM,MM (Wasor Kusta Dinas Kesehatan Lombok Timur) SIRAMAN ROHANI RI menegaskan bahwa penderita penyakit kusta harus dilayanai seperti penduduk Indonesia lainnya. Orang yang pernah mengalami kusta berhak mendapatkan pelayanan di Puskesmas, di Rumah Sakit, di fasilitas kesehatan apa pun dan di bagian mana pun di wilayah Republik Indonesia. “Saya melarang perlakuan diskriminatif kepada orang yang pernah mengalami kusta di Tanah Air kita dengan alasan apa pun juga,” tegas Menkes. Kenapa kusta perlu perhatian masyarakat ? Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brasil. Pada tahun 2010, Indonesia melaporkan 17.012 kasus baru dan 1.822 atau 10,71% di antaranya, ditemukan sudah dalam keadaan cacat tingkat II (ke-dua) (cacat yang tampak). Selanjutnya, 1.904 kasus (11,2%) adalah anak-anak. Kejadian Kusta di Kabupaten Lombok Timur tahun 2013 sebanyak 2 kasus 1 orang (50%) cacat tingkat II, tahun 2014 sebanyak 9 kasus 1 orang (11,1 %) dalam kondisi cacat tingkat II, sebanyak 11 kasus pada tahun Berusaha Merasa Cukup TGH.M.KUSYAIRI,M.Pd.I Pembina Rubrik Siraman Rohani KETUA YAYASAN TGH. UMAR - KELAYU ke Halaman 15 atatan ini terinspirasi dari C berbagai peristiwa di negeri ini, yang merupakan pelajaran bahwa Allah SWT maha pengasih dan penyanyang untuk menerima hambanya yang mau sadar dan berubah menjadi lebih baik. Dibalik masalah yang tidak pernah luput dari perjalanan hidup manusia. Terlepas dari definisi apapun, jika membaca suara hati, kedatangan masalah, baik itu dari keluarga, profesi, birokrasi, atau apapun namanya, semuanya datang karena sebuah keinginan yang terlalu tinggi dan perasaan yang tidak pernah merasa cukup. Sebab keinginan yang terlalu tinggi, menjadikan nafsu tidak terkendali. Sebab kita bermain api, kebakaranpun tak bisa dihindari. Sebab kita menyalahgunakan tugas, mutasi menjadi resiko. Untung mutasi, bagaimana jika dipecat EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016 TABLOID TERBIT SETIAP BULAN MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI KESEHATAN LOMBOK TIMUR
8

Tabloid Dinas Kesehatan

Jan 25, 2017

Download

Internet

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Tabloid Dinas Kesehatan

EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016 1

INFOKESTABLOID

MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI KESEHATAN LOMBOK TIMUR

TERBIT SETIAP BULAN

25 Puskesmas akan DiperbaikiTerara dan Wanasaba Dapat PKM Baru

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dasar

pada fasilitas pelayanan primer, Dinas Kesehatan

Lombok Timur melalui Dana Alokasi Khusus tahun 2016,

merencanakan perbaikan untuk 25 Puskesmas,

penambahan ruang untuk 10 Puskesmas, pengadaan obat dan perbekalan (regen dan

BMHP) serta berbagai fasilitas layanan lainnya juga

dialokasikan.

ombok Timur terdiri dari 20 LKecamatan dan memiliki 29 P u s k e s m a s . D a r i j u m l a h

te rsebut , semuanya merupakan puskesmas perawatan dan akan segera diperbaiki, ada juga yang ditingkatkan statusnya. Puskesmas yang akan direhab ada lah Puskesamas Kota Raja , Puskesmas Montong Betok, Puskesmas S i k u r , P u s k e s m a s M a s b a g i k , Puskesmas Dasan Lekong, Puskesmas Denggen, Puskesmas Lendang Nangka, kata Anggraini,SKM, Selanjutnya, Puskesmas Labuan Haji, Puskesmas Jerowaru, Puskesmas

Sambelia, Puskesmas Labuan Lombok, P u s k e s m a s S e l o n g , P u s k e s m a s Pringgasela, Puskesmas Kalijaga, Puskesmas Kerongkong, Puskesmas Rensing, Puskesmas Keruak, Puskesmas Jerowaru, Puskesmas Sukaraja, dan Puskesmas Korleko. “Untuk Puskesmas Belanting, Terara, Sembalun dan Wanasaba, termasuk rumah Dinasnya juga akan diperbaiki, d ian ta ra puskesmas t e r sebu t 18 diantaranya akan dilengkapi dengan peralatan kesehatan untuk rawat inap,”jelasnya. Anggarini, SKM yang menjabat Kepala Bagian Program dan Pelaporan di

D i k e s m e n e r a n g k a n u n t u k 1 0 Puskesmas, akan diadakan penambahan ruangan, yaitu Puskesmas Belanting, Wanasaba, Aikmel, Kerongkong, Korleko, Jerowaru, Keruak, Denggen, Suela, dan Masbagik. “Untuk Puskesmas Sakra, akan ditingkatkan dari Puskesmas perawatan menjadi Puskesmas Poned,”lanjutnya. Selain mengagendakan rehab, Pemerintah Lombok Timur melalui Dikes juga akan membangun gedung Puskesmas baru di Kecamatan Terara dan Wanasaba.

ke Halaman 6

ke Halaman 6

16

INFOKES

danya stigma dan diskriminasi Aterhadap Orang Yang Pernah Mengalami Kusta (OYPMK)

di Tanah Air dibuktikan dari hasil Survei Situasi Stigma dan Diskriminasi terhadap OYPMK di 5 kabupaten dan hasil Penelitian Mengenai Pemenuhan dan Perlindungan Hak OYPMK dan Keluarga Mereka yang dilakukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Diskriminasi dialami OYPMK dalam bentuk penolakan di sekolah, di tempat kerja, dan dalam mendapatkan pekerjaan. Lebih memprihatinkan lagi adalah “mereka juga ditolak di layanan kesehatan”.

Dalam pidato Menkes RI tanggal 27 Februari 2012, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr.PH bersama 11 organisasi profesi (IDI, PERDOSKI, PERDOSRI, IPNI, IBI, PREI, ARVI, ARSADA, IAKMI, AIPKI) 2 Fakultas Kedokteran (FKUI, FK Atmajaya) dan WHO Indonesia menandatangani Piagam Seruan Nasional Mengatasi Kusta dalam rangka Hari Kusta Sedunia Ke-59.

Pada kesempatan itu, Kemenkes

LOMBOK TIMUR BEBAS KUSTAHari Kusta Sedunia diperingati pada tanggal 25 Januari

setiap tahunnya sebagai momentum untuk mengingatkan bahwa Orang yang pernah mengalami

Kusta memerlukan perhatian seluruh masyarakat.

Oleh : Supratman,SKM,MM (Wasor Kusta Dinas Kesehatan Lombok Timur) SIRAMAN ROHANI

RI menegaskan bahwa penderi ta penyakit kusta harus dilayanai seperti penduduk Indonesia lainnya. Orang yang pernah mengalami kus ta berhak mendapatkan pelayanan di Puskesmas, di Rumah Sakit, di fasilitas kesehatan apa pun dan di bagian mana pun di wilayah Republik Indonesia. “Saya melarang perlakuan diskriminatif kepada orang yang pernah mengalami kusta di Tanah Air kita dengan alasan apa pun juga,” tegas Menkes.

Kenapa kusta perlu perhatian masyarakat ? Saat ini Indonesia masih menjadi penyumbang kasus baru kusta nomor 3 di dunia setelah India dan Brasil. Pada tahun 2010, Indonesia melaporkan 17.012 kasus baru dan 1.822 atau 10,71% di antaranya, ditemukan sudah dalam keadaan cacat tingkat II (ke-dua) (cacat yang tampak).

Selanjutnya, 1.904 kasus (11,2%) adalah anak-anak. Kejadian Kusta di Kabupaten Lombok Timur tahun 2013 sebanyak 2 kasus 1 orang (50%) cacat tingkat II, tahun 2014 sebanyak 9 kasus 1 orang (11,1 %) dalam kondisi cacat tingkat II, sebanyak 11 kasus pada tahun

Berusaha Merasa Cukup

TGH.M.KUSYAIRI,M.Pd.IPembina Rubrik Siraman Rohani

KETUA YAYASAN TGH. UMAR - KELAYU

ke Halaman 15

atatan ini terinspirasi dari Cberbagai peristiwa di negeri ini, yang merupakan pelajaran

bahwa Allah SWT maha pengasih dan penyanyang un tuk mene r ima hambanya yang mau sadar dan berubah menjadi lebih baik.

Dibalik masalah yang tidak pernah luput dari perjalanan hidup manusia. Terlepas dari definisi apapun, jika membaca suara hati, kedatangan masalah, baik itu dari keluarga, profesi, birokrasi, atau apapun namanya, semuanya datang karena sebuah keinginan yang terlalu tinggi dan perasaan yang tidak pernah merasa cukup.

Sebab keinginan yang terlalu tinggi, menjadikan nafsu tidak terkendali. Sebab kita bermain api, kebakaranpun tak bisa dihindari. Sebab kita menyalahgunakan tugas, mutasi menjadi resiko. Untung mutasi, bagaimana jika dipecat

EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

TABLOID TERBIT SETIAP BULAN

MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI KESEHATAN LOMBOK TIMUR

Page 2: Tabloid Dinas Kesehatan

Pelindung Penasihat : Kepala Dinias Kesehatan

Lombok Timur

Pembina : Sekretaris Dikes Lotim

Dewan RedaksiKasubag Program & Pelaporan

Kasubag KeuanganKasubag Umum & Kepegawaian

Kepala Bidang YankesKepala Bidang KesgaKepala Bidang P2PL

Kepala Seksi (masing-masing bidang)

Pemimpin Umum Kepala Bidang Promkes & PSDM

Pemimpin Produksi Kepala Seksi Promkes & PSM

Adm Tekhnis (Pemred)

Hamzan Muhammad

Kontributor : Tim KIP, Arsip & Promosi

Layanan Kesehatan Dikes - Lotim

Layout : Emzet Juwiter

Distribusi : TU Dikes & Puskesmas

Bagian Ekspedisi se-Lombok Timur

CP Redaksi : 081246988357/087863433249

Kantor RedaksiSekretariat

Dinas Kesehatan - LotimJln. Ahmad Yani No.100

Sandubaya - Selong

REDAKSI TABLOID INFOKES

DINAS KESEHATAN - LOMBOK TIMUR

SAPA REDAKSI

2 TABLOID INFOKESEDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

INFOKES ; MEDIA INFORMASI DAN PROMOSI KESEHATAN

Undang-undang No. 36 Ta h u n 2 0 0 9 t e n t a n g k e s e h a t a n

mengamanatkan bahwa setiap orang memil ik i hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan serta memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau

Untuk mewujudkannya, Pusat Promosi Kesehatan Kementerian kesehatan RI menetapkan sasaran strategis, diantaranya agar ; Pertama, perilaku Hidup Bersih dan Sehat di masyarakat meningkat.

K e d u a , M e n i n g k a t n y a Kemandirian Masyarakat untuk hidup sehat, bersama peran Desa Siaga Aktif, Pos Kesehatan Desa yang selalu Beroperasi, Sekolah- sekolah yang mempromosikan kesehatan

Ketiga, meningkatnya kebijakan Publik Berwawasan Kesehatan dalam hal ini Kabupaten/Kota bersinergi m e n e t a p k a n k e b i j a k a n p u b l i k berwawasan kesehatan.

Menyimaknya, banyak hal yang mesti diperjuangkan untuk menjangkau secara universal amanah tersebut yang juga sesungguhnya adalah pesan moral dan kemanusiaan.

Mewujudkannya, sangat penting p e r a n m e d i a , b a i k m e d i a y a n g membangun, media yang memacu, media yang menumbuhkan kesadaran dan kecerdasan publik, terutama untuk cita-cita bersama terkait kesadaran untuk berprilaku hiidup sehat.

[Sambutan Kepala Dinas Kesehatan - Lombok Timur]

Kami hargai semangat sahabat lingkup Dinas Kesehatan Lombok Timur untuk mewujudkannya dalam bentuk Tabloid “Infokes” karena tidak semua kalangan bisa dijangkau, maka melalui peran inilah semoga akses informasi dan promosi kesehatan semakin menyeluruh dan terlaksana.

Semoga Tabloid ini juga sekaligus sebagai wadah transparansi dan pembinaan bersama dalam rangka menjalankan amanat Undang - Undang n o m o r 1 4 t a h u n 2 0 0 8 t e n t a n g Keterbukaan Informasi Publik (KIP), Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik dan juga undang-undang nomor 43 tentang Kearsipan.

N a m u n d e m i k i a n k a r e n a keterbatasan yang kami miliki, Tabloid Infokes hanya mampu diterbitkan setiap bulan sejumlah 1.225 eksmplar yang semoga bisa terdistribusi kepada para pembaca

Kami mengharapkan dukungan dan do’a dari semua pihak agar di masa depan Kita bisa lebih baik dalam segala hal mengiringi kemajuan zaman yang mau tidak mau harus diseimbangkan, baik dari segi pelayanan ataupun fasilitas.

Kami mohon maaf apabila dalam layanan kami ada yang kurang berkenan, oleh sebab itu peran bersama untuk kedewasaan dalam berkir dan bersikap menjadi harapan bersama. Salam Dinas Kesehatan untuk kita semua.

Assalamualaikum WR.WB

Assalamualaikum. WR.WB

PROMKES & Sambungan

15TABLOID INFOKES EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

indonesia yang berkelanjutan. Program ini juga diharapkan dapat

mendukung pencapaian millenium development goals (MDGS) keempat di bidang kesehatan,“harapnya. Kegiatan dokter kecil ini merupakan upaya kesehatan preventif dan promotif yang secara komprehensif terus digalakkan.

Upaya in i menekankan pada pembe la j a ran keseha tan kepada kelompok usia dini agar mereka bisa lebih sehat sekaligus menjadi agen kesehatan bagi lingkungan disekitarnya, baik disekolah, dirumah maupun di masyarakat.

...Dokter Kecil....Dari Halaman 4

gemilang, kalo udah gitu,, brruuhhhhhh gak bisa buat inaq dan mamiq kita bangga.

Dibaca lebih ser ius yaahhh, , khususnya pembaca remaja putri , akibatnya lebih parah lagii guyssss,, Bagi bayi yg akan dilahirkan akan beresiko kekurangan berat badan yaitu (Kurang dari 2,5KG) MUNGKIN gak lebih dari sebesar botol kecil.

Penyakit bisa datang tanpa minta izin tuh...Bahkan resiko yg lebih parah lagi ialah, Ibu dan BAYI bisa beresiko

KEMATIAN!! ! ! ! Adduhhh ami t2 , naudzubillah yah..

Kalo kita udah terserang anemia, kecil kemungkinannya buat mengobatinya, jadii yukk kita mulai belajar hidup sehat, dan rutin mminum tablet Fe.

Temen2, semua yg udah Aisha dan temen2, paparkan tadi, kita dapatkan karna SMP DARUL HAMIDIN terpilih sebagai wakil kecamatan sukamulia, dan 10 perwakilan dari sini terpilih utk mengikuti Kegiatan Pencanangan Penanggulangan

Anemia Desiansi Besi pada remaja putri SMP/SMA Sederajat se-Kabupaten Lombok Timur yg diadakan di Gedung wanita, selong pada hari rabu, tanggal 11 November 2015

S o , , t e m e n 2 p e m b a c a y g bijaksana,dan pinter2 hehehehe, Kita harus mulai belajar hidup sehat, dan rutin meminum tablet FE..Terimasama, ehhh terimakasih, smp dh, terimakasih dikes, t e r i m a k a s i h s e m u a n y a y a a h h h . . Assalamuallaikum wr.. wb

“Pendekatan ini dianggap strategis karena anak-anak usia sekolah lebih mudah dijangkau dan pendekatan antar teman diantara mereka lebih mudah diterima dibanding pendekatan yang dilakukan orang dewasa“ tandasnya. [Sie.Kia-Gunkes]

...Bentengi Kami....Dari Halaman 10

Page 3: Tabloid Dinas Kesehatan

SAMBUNGAN

14 TABLOID INFOKESEDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

Sementara itu, melihat data kelahiran hidup di tahun 2015 sejumlah 26.629 kelahiran jumlah kematian Ibu sebanyak 28 kasus dan jumlah kematian bayi sebanyak 482 kasus. “Jika melihat tahun 2013 dan 2014, terjadi penurunan angka kematian, dimana kematian tahun 2013 untuk Ibu 35 kasus sedangkan pada tahun 2014 sejumlah 37 kasus, sedangkan untuk kematian Bayi, bisa dilihat dalam data,” demikian Hj. Rohkliana, SST,MM. [Tyas].

hamba Allah SWT yang mau berusaha merasa cukup, Allah SWT tidak akan m e m b e r i k a n k i t a k e k u r a n g a n , sebagaiman mafhum dar i sabda Rasulullah SAW

“Barangsiapa yang merasa cukup, m a k a A l l a h a k a n m e m b e r i n y a kecukupan. Dan siapa yang bersikap iffah (menjaga kehormatan harga diri), maka Allah akan memuliakannya. Dan barangsiapa yang berusaha untuk selalu sabar, maka Allah akan memberinya kesabaran. Dan tidaklah seseorang diberi sesuatu yang lebih baik dan lapang daripada kesabaran.”(HR.Tirmidzi).

Maka, sampai kapan lagi kita tidak pernah puas dalam mengejar harta, kapan lagi kita bisa berusaha merasa cukup kalau bukan dari sekarang. Sedangkan lawan dari merasa cukup ini adalah tamak. Dikatakan bahwa tamak adalah bibit dari segala kerendahan dan kehinaan.

Karena jiwa seperti ini selalu resah, gelisah, susah dan gelap. Dikatakan, penyakit tamak ini adalah budaknya nafsu. Abu Bakar al-Waraq mengatakan, Andaikan s i fa t tamak i tu dapat ditanyai:”Siapakah ayahmu ?”Pasti jawabnya: ”Ragu terhadap takdir Allah”.Dan bila ditanya:”Apakah p e k e r j a a n m u ? ” J a w a b n y a : ”Merendahkan diri”. Dan bila ditanya: ”Apakah tujuanmu?” Jawabnya: ”Tidak dapat apa-apa”.

*(Emzet G al-Kautsar) dari berbagai sumber.

Wallahua'lam

[hidup]?. Naudzubillahimindzalik!. Dibalik itu, kita mesti mengakui

bahwa masalah yang menimpa siapapun hari ini sesungguhnya sangat kecil dibandingkan dengan masalah yang menimpa Nabi dan Rasul Allah serta para sahabat radiallahuanhum. Nabi Ibrahim dibakar Api, Nabi Ayub diserang penyakit, lautan luas bisa terbelah ketika Nabi Musa di usir firaun, sedangkan uj ian yang menimpa Rasulullah SAW tidak bisa dihitung.

Dari segi pemerintahan ketika kita mampu berusaha merasa cukup, maka lihatlah bagaimana Umar bin Khattab R A d e n g a n s e g e n a p c o n t o h kesehajaaanya, diantaranya, Umar masih bisa tidur dibawah rindang kurma dan sempa t pu la menggemba la ternaknya meskipun Amirul Mukminin telah disandangnya. Tetapi hidup beliau tetap lezat, indah bahkan harum sepanjang sejarah.

Dari contoh-contoh yang ada, kita dapat belajar bahwa perasaan merasa cukup akan datang apabila ki ta menjalankan hidup dengan cara Agama sesuai tuntunan Rasulullah SAW. Dari potret tersebut, pula harus menjadi panutan untuk belajar merasa cukup dengan cara berdo'a merasa cukup. Karena tidak pernah merasa cukup menghasilkan banyak permasalahan yang menimpa siapapun, dari hutang, hukuman, penyakit dan begitu banyak lagi.

Intinya, tidak ada kata tidak mampu, untuk belajar merasa cukup, karena dari apa yang difirmankan Allah SWT melalui al-Qur'an tentang kisah-kisah para Nabi dan Rasulnya, harus membuat kita belajar berubah menjadi lebih baik. Selain itu, yang penting disimak adalah

Berusaha Merasa CukupDari Halaman 16

apa yang sering kita nikmati sehari-hari bagaimana kasih sayang Allah SWT kepada kita semua. Allah berikan rasa sakit, Allah berikan obat dan kesembuhan. Allah berikan rasa haus, Allah karuniakan nikmatnya air.

Meraih perasaan merasa cukup, Rasulullah SAW mengajarkan kita berdo'a sebagai berikut.

“Ya Allah, berilah aku kecukupan dengan rezeki yang halal, sehingga aku tidak memerlukan yang haram, dan berilah aku kekayaan dengan karuniamu, sehingga aku tidak memerlukan bantuan orang lain, selain diri-Mu.” (HR. Turmudzi; dinilai sahih oleh Al-Albani).

Doa ini mencerminkan bagaimana semua kita harus berserah diri kepada Allah SWT dengan cara mengerjakan perintahnya dan menjauhkan larangannya. Do'a ini menjadi cermin bagaimana pentingnya sebuah usaha untuk sebuah kebahagiaan hidup baik di dunia ataupun di akhirat.

Karena, walau bagaimanpun juga, kita sebagai manusia dituntut untuk hidup mulia, semulia cara mendapatkannya, mempergunakannya dan membagi kemuliaan yang didapatkan untuk mereka yang d ibe r i ke t e rba t a san ( Imam prasetyo.kompasiana.Opini).

Untuk mendapatkan rasa cukup dan kemuliaan hidup seperti apa yang diharapkan Imam Prasetyo, dan semua manusia, maka satu-satunya jalan adalah dengan cara yang diajarkan dalam Agama. Sedangkan untuk mendapatkan rasa cukup tersebut, kita mesti belajar untuk memelihara hati.

Banyak cara memelihara hati dalam konteks berusaha merasa cukup salah satunya adalah dengan berbagi untuk mereka yang diberi keterbatasan. Bagi

Dari Halaman 9

....Masih Impian

“Kunjungan Neonatal 3 paling sedikit 3 kali dengan distribusi waktu 1 kali pada 6 – 48 jam, 1 kali pada hari 3 sampai hari ke 7 dan 1 kali pada pada hari ke-8 sampai hari ke 28 pasca bayi lahir,”jelas Rohkliana.

Belum dicapainya target tersebut, karena berbagai faktor diantaranya masih kurangnya informasi kepada masyaraka t t en tang pen t ingnya pemeriksaan bayi balita termasuk tumbuh kembangnya.

M a s y a r a k a t j u g a m a s i h menganggap setelah mendapatkan imunisasi lengkap, maka tidak penting lagi pergi ke Posyandu, “Itu persepsi yang kurang baik untuk keluarga,

disamping itu kepatuhan Ibu dan petugas kesehatan dalam pelaksanaan kunjungan rumah masyarakat masih kurang. Kita berharap tahun 2016 ini target bisa dicapai,” tandasnya.

ANALISA KEMATIAN ANAK TAHUN 2013 - 2015

Kematian Neo Kematian Bayi Kematian Balita

2013 426 165 42

2014 351 131 34

2015 389 93 35

020406080

100120140160180200220240260280300

RUBRIK SIRAMAN ROHANI

Menerima Artikel. Isinya harus mengandung bacaan inspiratif terkait

Kerohanian Islam dan Kesehatan Jiwa.Artikel yang dimuat akan

diberikan Reward

3

LAPORAN KHUSUS

EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

Ke Halaman 8

ari itu Kepala Seksi Promkes, HHazrin SKM, mendapat informasi pertama, karena

p i h a k n y a m e n j a d i k o r b a n keterlambatan dengan alasan pergi mengantarkan warga te rsebut langsung ke Kantor Satlantas Polres Lombok Timur.

Warga i tu mengira bahwa Kantor Dinas Kesehatan adalah t e m p a t m e m b u a t S u r a t I z i n Mengemudi (SIM). Pengalaman itu membuktikan luas dan padatnya p e n d u d u k L o m b o k T i m u r membutuhkan informasi terutama Informasi Pelayanan Publik. Semoga Informasi singkat terkait Dinas Kesehatan Lombok Timur di Tabloid ini bisa bermanfaat.

B e r d a s a r k a n P e r a t u r a n Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang organisasi perangkat daerah,

Dinas Kesehatan Lombok Timur dalam Angka

Rabu, (27/01/2015) di Jalan Ahmad Yani, Sandubaya Selong. Saya dikejar oleh warga yang mengaku dari Lenek. Tepat di Depan Kantor Dinas Kesehatan Lombok Timur, warga itu meminta

berhenti kemudian bertanya. “Dimana lokasi membuat SIM?”

lebih khusus berdasarkan peraturan Bupati Lombok Timur Nomor 24 tahun 2008 tentang tugas pokok dan fungsi menjelaskan tugas Dinas Kesehatan adalah melaksanakan urusan, menyusun rencana strategis, merumus kebijakan, melaksanakan, membina , mengeva luas i , dan m e l a p o r k a n k e g i a t a n t e r k a i t Kesehatan.

Dinas kesehatan juga bertugas u n t u k m e l a k u k a n p e m b i n a a n terhadap unit pelaksana tekhnis dinas, melaksanakan penatausahaan Dinas Kesehatan serta melaksanakan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsi.

Berdasarkan struktur organisasi yang sudah ditetapkan melalui

LAPSUS, Infokes

NO BIDANG JML

1 SEKRETARIAT 35

2 KESGA 16

3 P2PL 20

4 PROMKES 15

5 YANKES 21

TOTAL 107

DATA JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS) DINAS KESEHATAN LOMBOK TIMUR

PER DESEMBER 2015

Dinas Kesehatan Pacu Program Desa Siaga

Tahun 2006 sampai 2009 adalah tahap awal terbentuknya Desa Siaga. Dari

75.420 desa dan kelurahan yang ada di Indonesia (saat itu), hanya 42.295 desa

yang sudah membentuk Desa Siaga. Bagaimana dengan Lombok Timur?

~~~

TABLOID INFOKES

i Kabupaten Lombok Timur, dari D254 desa, hanya 229 desa dan ke lurahan sa ja yang sudah

membentuk Desa Siaga. Namun demikian, Bidang Promosi Kesehatan Kab. Lombok Timur menilai pelaksanaan tersebut masih belum berjalan sesuai harapan. Membaca kondisi itu Dinas kesehatan Kabupaten Lombok Timur, memacu pelaksanaan program yang sudah terbukti sukses menggalang peran

SIE PROMKES, Infokes

ke Halaman 14

Prestise KIA Meningkat, Kunjungan Balita dan K.Neonatal 3 masih Impian

alah satu indikator derajat Skesehatan masyarakat adalah angka kematian Ibu dan

Bayi. Menekannya, berbagai upaya dilakukan, diantaranya adalah mencapai bahkan melampaui target SPM yang sudah ditetapkan. Apa Saja itu?.

Baca di Halaman 9

DATA KEMATIAN IBU

2013 2014 2015

35 37 250

10

20

3040

50

Page 4: Tabloid Dinas Kesehatan

4 TABLOID INFOKESEDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

BIDANG PROMKES DAN PSDM

Pe s e r t a J a m i n a n Kesehatan Nasional ( J K N ) t e r d i r i d a r i

peserta atau masyarakat yang membayar iuran secara mandiri dan masyarakat yang iurannya dibayar oleh Pemerintah sebagai bentuk kepedulian pemerintah terhadap pemeliharaan dan perl indungan kesehatan.

Menyimak bentuk kepesertaan tersebut, program JKN sesungguhnya menganut prinsip gotong royong, “Peserta yang tergolong mampu akan membantu peserta yang kurang mampu,”kata L.Bagus Wikrama, Kepala Seksi JPKM Dinas Kesehatan Kab.Lombok Timur.

Manfaat lainnya adalah untuk meningkatkan akses pe layanan kesehatan kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, yang selama ini m e n g a l a m i k e s u l i t a n u n t u k mendapatkan pelayanan kesehatan. “Dengan demikian seluruh masyarakat akan saling membantu dan tolong menolong dalam mewujudkan derajat

JKN dengan Gotong Royong Semua Tertolong

kesehatan yang lebih baik,”tandas L. Bagus.

Lebih detail, Kepala Seksi yang pernah mensukseskan program SAKURA ini juga menjelaskan beberapa point penting yang menjadi dasar pemerintah memprogram JKN diantaranya falsafah dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 yang mengakui hak asasi warga atas kesehatan.

Pasal 28 H dan pasal 34 Undang-U n d a n g D a s a r 1 9 4 5 , j u g a m e n g a m a n a t k a n h a l y a n g s a m a Disamping itu, dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan d i t e g a s k a n b a h w a s e t i a p o r a n g mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,

bermutu, dan terjangkau.Oleh karena itu, lanjut L.

Bagus, Pemerintah Republik Indonesia sejak 1 Januari 2014 mulai menerapkan Program Jaminan Kesehatan Nasional, sebagai salah satu bentuk per l indungan sos ia l yang diselenggarakan guna menjamin

w a rg a n e g a r a u n t u k m e m e n u h i kebutuhan dasar hidup yang layak.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) ini merupakan bagian dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang diselenggarakan melalui mekanisme asuransi sosial yang bertujuan agar seluruh penduduk Indonesia terlindungi dalam sistem asuransi sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan dasarnya terhadap kesehatan.

“Semua Masyarakat penting ikut JKN, karena selain landasan sosial tadi, sangat membantu juga mengatasi kesulitan pembiayaan (financial barrier) untuk mendapat pelayanan kesehatan y a n g b e r k u a l i t a s , p a d a s a a t sakit,”demikian L. Bagus.[Ibenk]

SIE JPKM, Infokes

Ke Halaman 15

abupaten Lombok Timur Kdalam seleksi Dokter Kecil Awards tahun 2015 diikuti

oleh 29 orang peserta yang masih duduk di kelas 4 - 5 SD/sederajat. Penilaian dokter kecil tersebut terdiri dari tes tulis, kesehatan gigi mulut, cuci tangan pakai sabun (CTPS), P3K, wawancara dan penyuluhan.

Dari rangkaian penilaian lomba tersebut yang mendapatkan nilai ter t inggi adalah Shafiya Nurah Tsurayya. Fiya panggilan akrabnya merupakan anak pertama dari 2 bersaudara. Pada lomba tingkat Provinsi Fiya mampu menandingi Dokter kecil lainnya dari 10 kabupaten/ kota se NTB sehingga meraih juara pertama Dokter kecil Awards tahun 2015 mewakili NTB ke Jakarta.

Dokter kecil asal Sekolah Islam Terpadu (SDIT) Nurul Fikri, Selong ini lahir pada 18 april 2005. dari buah cinta Ahmad Nurul Efendi dan Farida Herlina S.Kep, MM. Fiya panggilan akrabnya

Prestise Dokter Kecil Harumkan Lombok Timur Di Tingkat Nasional

masih duduk dikelas V memil iki kelebihan dibandingkan peserta lain. “ F i y a s a n g a t c e r d a s d a l a m berkomunikasi. Dia memimiliki mental dan semangat kuat untuk maju.

Fiya juga memiliki keahlian dalam berpidato/tausyhiah yang membuat semua o r a n g k a g u m , “ s a n j u n g M u k s i n , SKM,MM, Kepala Seksi Kesehatan Institusi dan Pendayagunaan Tenaga Kesehatan, Dikes Lotim.

T e r k a i t P r o g r a m , M u k s i n menjelaskan Program dokter kecil merupakan agenda tahunan pengurus besar Ikatan Dokter Indonesia sejak tahun 2008 dan terus dilanjutkan sampai sekarang. Lomba yang diikuti Fiya dalam rangka peringatan hari bakti Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan pelaksanaan mulai dari penjaringan di tingkat sekolah, dilajutkan ke lomba di tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional.

“Harapan terbesar dari kegiatan d o k t e r k e c i l a w a r d s i n i a d a l a h peningkatan kualitas kesehatan anak

SIE KIGUNAKES, Infokes

RSU,KLINIK,PUSKESMAS,DLL

13TABLOID INFOKES EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

Demi Pelayanan

BERBENAH TIADA HENTI Bupati Lombok Timur sangat

sering mengatakan pelayanan adalah wajah pemerintahan. Apabila

pelayanan itu baik, maka baiklah pemerintahan. Pelayanan dibidang kesehatanan, satu diantara sekian

prioritas.

~~~

ndang-undang nomor 36 tahun U2009 mengamanatkan bahwa pelayanan kesehatan bukan

semata dari segi sik, raga dan pola pengobatan. Bukan pula sebatas m e n g u k u r d e r a j a t k e s e h a t a n masyarakat. Mengilhami amanat undang-undang & harapan Bupati, banyak hal yang mesti diperjuangkan. Diantara yang terpenting adalah usaha sadar berangkat dari diri sendiri dalam hal ini bagaimana menjadi pelayan publik yang baik. M e n y a d a r i p e r u b a h a n d a n pelayanan yang baik t idak bisa diwujudkan hanya dalam bentuk diskusi. “Berhenti Anda melakukan program dengan diskusi dan kata-kata, tapi program Anda harus berupa tindakan,” kata Ali Dachlan. Mendukungnya, Dinas Kesehatan (Dikes) Kab.Lombok Timur sebagai bagian dari nyawa pelayanan, terus berbenah, dari internal Dikes sebagai designer & konseptor sampai Bidan desa bahkan kader Posyandu sebagai praktisi yang langsung melayani masyarakat. Upaya dilakukan dengan berbagai strategi, diantaranya memenuhi Standar Pelayanan Kesehatan yang ditetapkan badan dun ia yang membidangi kesehatan (WHO). atas dasar mandat minimal dari WHO itu, kini instansi terkait berbenah mengupayakan 1 kamar/tempat tidur untuk Persiapan melayani minimal 1000 orang. Sehingga, dengan jumlah penduduk Lombok Timur yang mencapai 1,2 juta jiwa, maka bersama Badan Layanan Daerah (BLUD) te rka i t , D inas Kesehatan bersama mengupayakan se t idaknya 1 .200 kamar un tuk pelayanan kepada masyarakat.

Demi pelayanan berbenah tiada henti, menjadi sebuah keharusan karena berdasarkan data tahun 2015, jumlah total kamar untuk rumah sakit daerah dan swasta di Lombok Timur sekitar 680 kamar.

Keseriusan serupa juga ditunjukkan

melalui upaya meningkatkan BLUD RSUD dr Soedjono dari Tipe C menjadi tipe B. Upaya diantaranya dilakukan dengan melengka fasilitas di BLUD setempat dengan peralatan Cuci Darah bagi pasien gagal ginjal, membuka ICU dengan merekrut lebih banyak tenaga dokter spesialis dan renovasi gedung lama.

Di NTB, alat cuci darah hanya tiga rumah sakit yang memilikinya, yaitu rumah sakit Pemrov NTB, RSU Kota Mataram dan RSUD dr. R. Soedjono - Lombok Timur. Tentu saja terobosan ini sangat membanggakan.

Pembenahan lain juga d i u p a y a k a n s e - o p t i m a l mungkin untuk pelayanan terdekat masyarakat, dalam hal ini fasilitas kesehatan yang ada di desa. Dimasa depan akan d i u p a y a k a n s e m u a d e s a memiliki Puskesmas.

Upaya ini ditunjukkan melalui keseriusan Dinas Kesehatan untuk mendorong p e m b a n g u n a n g e d u n g Poskesdes di setiap desa. Dinas kesehatan pun mendorong desa agar dalam pembangunan Poskesdes tidak berorietasi pada proyek.

“Kami bangga desa bisa membuat Kantor Pelayanan P o s K e s e h a t a n D e s a (Poskesdes) yang luas dan memadai, lebih dari kantor induk yang sudah ada,” papar drg H. Asrul Sani, Kadis Keseha t an Lo t im ke t i ka meresmikan dan membuka layanan Poskesdes salah satu desa di Kec. Suralaga.

Dorongan untuk membangun fasilitas Pokesdes yang luas memiliki tujuan yang luas pula, karena jika gedung yang layak sudah dipersiapkan, maka layanan optimal dari segi tenaga dan peralatan juga bisa optimal.

Masyarakat yang membutuhkan pelayanan juga bisa cukup sampai desa, sehingga mobilisasi berobat dan pelayanan kesehatan bisa lebih ringan. “semua upaya dan dorongan ini untuk memudahkan pe layanan kepada masyarakat,” demikian Asrul Sani. [mz]

Page 5: Tabloid Dinas Kesehatan

Mitra HUSADA

12 TABLOID INFOKESEDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

ata penerimaan Zakat, Infaq, Ddan Shadakah (ZIS) setiap bulan di tahun 2015 ini

menunjukkan kesadaran berzis masih tergolong rendah. “Penyebabnya kurang maksimalnya upaya penarikan oleh pengurus BAZNAS dan kurangnya kesadaran pegawai terutama pimpinan m a s i n g - m a s i n g I n s t a n s i u n t u k memberikan himbauan terkait kesadaran berzis, kata Kepala Bidang Hubungan antar Lembaga BAZNAS Lotim, R. Pandu.

Dibalik ungkapan tersebut, pensiunan praktisi di instalansi gizi itu menyatakan, hanya dinas kesehatan yang muzakkinya lengkap dari berbagai unsur pegawai “Andai semua instansi seperti Dinas Kesehatan, kaya masyarakat pak, karena Dikes itu paham apa yang harus dilakukan selain tugas pokok mereka,” papar Pandu.

Pandu menyebut Dinas Kesehatan karena dari data penerimaan ZIS tiap bulan, Dikes adalah selalu terbanyak.

ZIS yang terkumpul dari Dikes rata-rata 81,6 juta rupiah.“Memang tergantung jumlah karyawan di masing-masing Instansi, tapi jika ada sebuah kepedulian memberikan pengarahan dan ketegasan untuk kesadaran bersama oleh masing-masing pimpinan,saya yakin tidak ada Dinas yang nihil, jangankan Dinas, rekanan kerja dari masing –masing Dinas saja ada yang mereka keluarkan pak ,”sambung Pandu.

Lebih jauh Pandu mengungkapkan, bagaimana prinsip yang seharusnya d i tanamkan o leh mas ing-mas ing pegawai. Ketika sudah memilih jalan

hidup sebagai Abdi Negara, kesiapan berfikir, berkorban dan meluangkan waktu untuk masyarakat luas terutama masyarakat yang membutuhkan itu harus, apalagi “ZIS” ini merupakan perintah Allah untuk dibersihkan harta.

Hal senada dipaparkan Ustadz Muh. K h u s a y r i , M . P d . I . b e r s y u k u r a d a pemerintah yang mengajak taat terhadap pemerintah agama untuk kemaslahatan ummat, terutama masalah zakat infaq dan shadaqah.

Peran sederhana BAZDA misalnya dengan memberikan santunan rutin kepada Pantai Asuhan disamping orang tidak mampu yang berhak menjadi Mustahiq.

Ustadz M. Khusyairi, juga memaparkan bagaimana kebarokahan harta siapapun jika rajin mengeluarkan ZIS, dicontohkan banyak yang bukan pegawai negeri bisa bangun rumah tanpa hutang, itu kata ustadz Khusyairi, rahasianya adalah Shadakah. Karena ZIS itu adalah perintah Allah SWT.

Dengan tegas Allah SWT menggunakan kalimat perintah dalam firmannya terkait ZIS ini. “Huz” dalam surat at-taubah ayat 103, Artinya “Ambillah”. “Itu tidak boleh dibantah, Itu kalimat perintah, sangat tepat jika dikuatkan dengan kebijakan Bupati,” tegasnya.

Seharusnya, tidak ada alasan para pegawai ini terutama para pemimpin di masing-masing Instansi untuk canggung atau segan menegaskan bawahan mereka mengeluarkan zakat, infak atau berbentuk shadakah.

“Kalau benar-benar kita ikhlas dan tahu makna shadakah, terlalu sedikit yang 2,5 % itu, karena janji Allah itu pasti, apalagi kalau kita niatkan juga untuk mentaati perintah Allah, Rasul dan Ulil Amri atau pemimpin kita, saya yakin tidak ada pegawai negeri yang berhutang,” lanjutnya. [mz]

Dinas KesehatanMUZAKKI TERBANYAK TIAP BULAN

Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur

menyumbangkan Zakat, Infak dan Shadakah (ZIS)

tertinggi setiap bulan di tahun 2015. Data Baznaskab Lotim

menunjukkan Muzakki atau insan yang berzakat dari

Institusi tersebut diharapkan menjadi

inspirasi Muzakki lainnya.

Loket JPKMMuhlisin, ketika menerima surat keterangan Peserta Jamkesmas

LAPSUS, Infokes

SIAGA LAYANAN TUNDA WAKTU PULANGLega sangat, hati Muhlis alias Muhlisin,

warga Karang Asem, desa Perigi Kec. Suela.

Pasalnya waktu itu sudah jam 14.20. Aparatur Dinas Kesehatan sudah pulang.

Sepi. Apa yang terjadi?.

~~~~ elahiran dan kematian, tak ada yang Kmampu menyangka waktunya kapan. Kelahiran prediksi rata-rata 9

bulan 10 hari. Kematianpun rata-rata mencontohi usia

Rasulullah, 63 tahun. Itu sangka manusia. Namun kehendak yang kuasa tak selamanya sesuai harapan tapi pasti ada hikmahnya.

Adalah Muhlisin (30) pada minggu kemarin, mengukir sejarah memiliki buah hati baru, buah cintanya bersama Rida Apriani (25), artinya Muhlisin dan Rida kini punya dua momongan.

S e p a s a n g h a m b a i t u b e r i k h t i a r menyelamatkan buah hatinya melalui peran Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Soedjono Selong sejak 18 Januari 2016.

Muhlisin beserta keluarga terdaftar sebagai peser ta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas), namun sayang kartu Jamkesmasnya beda nama.

Karena beda nama, tentu saja butuh proses untuk menyesuaikan dengan data yang sebenarnya. Atas dasar tersebut pihaknya pun menghubungi Dinas Kesehatan Kab.

Lombok Timur, pada jadwal Pulang. Sepi didapatkan Muhlisin.

Siaga layanan, tunda waktu pulang, untung ada tenaga kontrak Dinas Kesehatan yang berprinsip demikian, Ahmad Syakban namanya. Saat itu pihaknya belum pulang, “Sengaja, siapa tau ada yang butuh layanan, ini sudah jadi kebiasaan, lembur”cetusnya.

Gayung bersambut, Syakban yang biasa dipanggil Ibank atau Ibenk dan Muhlisin pun bertemu. Dengan gesit, Ahmad Syakban pun terlihat melayani setulus hati.

“Alhamdulillah, manjuran jaok balente, mun te ndek bedait je, begak lelah ite bolak-balik, manjuran jemak Istri saya pulang, harus becat ngurus administrasi”cerita Muhlisin.

Muhlisin juga banyak bercerita tentang kesiagaan tenaga kesehatan di kecamatan Suela sampai proses rujukan ke RSUD dr R. Soedjono. Selamat punya momongan baru Muhlisin.[mz]

dr. Kurnia Akmal ; Tabloid Infokes, Penghargaan dan Pemacu Kinerja

“Kami sampaikan terimakasih untuk kepala Dinas Kesehatan,

program yang satu ini saya nilai sebagai sebuah penghargan untuk kita yang ada di Dinas Kesehatan,”papar dr Akmal dalam rapat pembentukan Tim Promosi Kesehatan, Kamis, 14/01/2016.

Paparan itu terkait semangat Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur dalam memperluas akses promosi kesehatan dalam bentuk penerbitan Media Mandiri bernama Tabloid Infokes yang langsung dikelola Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur.

Kabid P2PL ini juga menyampaikan keberadaan Tabloid ini bisa memacu kinerja layanan aparatur kesehatan yang tersebar di semua pelosok Lombok Timur. Namun

demikian dikhawatirkannya, Tabloid ini jangan sampai memiliki semangat hanya diawalnya saja.

Selain dr. Akmal, pemaparan dukungan juga disampaikan oleh bidang-bidang lain yang ada di Dikes Lotim. Ada yang menyampaikan pola koordinasi dan pola serupa demi konsistensinya keberadaan

Tabloid Infokes.Mendengar pemaparan tersebut, drg

H. Asrul Sani, Kepala Dikes Lotim menegaskan agar proses penerbitan Tabloid Infokes bulanan itu jangan dianggap sulit. “Kita punya 4 bidang, masing-masing bidang punya seksi, saya yakin kita t idak akan kehabisan informasi dan berita kesehatan,”tegas Kepala Dinas.

Kontribusi dari masing-masing Puskesmas dan program kesehatan lainnya, lanjutnya, perlu seluas-luasnya disampaikan kepada publik karena peran media sangat penting sebagai wadah silaturrahmi dengan masyarakat. [mz]

5TABLOID INFOKES EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

BIDANG P2PL

olio merupakan salah satu Ppenyakit menular yang disebabkan oleh virus yang

menyerang sistem saraf sehingga penderita menderita kelumpuhan. P e n y a k i t y a n g p a d a u m u m n y a menyerang anak umur 0-3 tahun ini ditandai dengan munculnya demam, lelah, sakit kepala, mual, kaku di leher dan sakit di tungkai dan lengan.

Hingga saat ini, cara yang paling ampuh dan efektif dalam upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit polio yang telah dilakukan pemerintah Indonesia adalah dengan memberikan imunisasi polio bagi yang belum terinfeksi dan ditindaklanjuti d e n g a n k e g i a t a n s u r v e i l a n s epidemiologi secara aktif terhadap kasus-kasus Acute Flaccid Paralysis (AFP) kelompok umur <15 tahun dalam kurun waktu tertentu guna mencari kemungkinan adanya virus polio liar yang berkembang di masyarakat.

PIN POLIO 8 -15 Maret 2016 ;

Jagalah Buah Hati dari Ancaman PolioSetelah dilaksanakan PIN polio tiga

tahun berturut-turut pada tahun 1995, 1996 dan 1997 di Indonesia hampir 10 tahun berturut-turut tidak lagi ditemukan adanya kasus baru penyakit polio.

Sampai suatu waktu pada tanggal 13 Maret 2005, kita dikejutkan dengan terjadinya dan ditemukan kasus pertama lumpuh layu akibat ulah virus polio yaitu kasus polio importasi pertama di k e c a m a t a n C i d a h u , K a b u p a t e n Sukabumi, Jawa Barat. Kasus polio tersebut berkembang menjadi Kasus Luar Biasa (KLB) yang menyerang 305 orang. KLB ini tersebar di 47 kabupaten/kota di 10 provinsi.

Sejak tahun 2006 hingga sekarang tidak pernah lagi ditemukan kasus Polio.Indonesia telah berhasil menerima sertikasi bebas polio bersama dengan negara anggota WHO di South East Asia Region (SEAR) pada bulan Maret 2014.

U n t u k m e m p e r t a h a n k a n keberhasilan tersebut Indonesia akan melakukan beberapa rangkaian kegiatan yaitu Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio, penggantian vaksin trivalent Oral

Polio Vaccine (tOPV) ke bivalent Oral Polio Vaccine (Bopv) dan Introduksi Inactvated Polio Vaccine (IPV).

Untuk Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio akan dilaksanakan pada tanggal 8-15 Maret 2016 serentak diseluruh provinsi di Indonesia, dengan sasaran anak usia 0-59 bulan, termasuk untuk pendatang. Pemberian imunisasi polio dilaksanakan di Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas.Pembantu dan Rumah Sakit serta pos pelayanan imunisasi lainnya di bawah koordinasi Dinas Kesehatan.

Pemberian imunisasi dilakukan pada semua balita tanpa melihat status imunisasinya (sudah mendapatkan imunisasi polio atau belum). Mengingat pentingnya kegiatan PIN Polio ini, maka penting bagi kita untuk mendukung keberhasilan kegiatan ini.

Bawalah bal i ta k i ta ke pos pelayanan PIN Polio yang terdekat untuk mendapatkan imunisasi Polio. Dengan PIN Polio ini diharapkan pada akhir tahun 2018 penyakit polio berhasil dihapus di seluruh dunia.[P2PB]

SIE P2PB, Infokes

Page 6: Tabloid Dinas Kesehatan

6 TABLOID INFOKESEDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

LOMBOK TIMUR BEBAS KUSTADari Halaman 16

BIDANG P2PL

(1). Kondisi Sanitasi Total adalah kondisi ketika suatu komunitas (i) tidak buang air besar sembarangan; (ii) mencuci tangan pakai sabun; (iii) mengelola air minum dan makanan yang aman; (iv) mengelola sampah dengan aman; dan (v) mengelola limbah cair rumah tangga dengan aman.

(2).Sanitasi dasar adalah sarana sanitasi rumah tangga yang meliputi sarana buang air besar, sarana pengelolaan sampah dan limbah rumah tangga.

(3)Berbasis masyarakat adalah k o n d i s i y a n g m e n e m p a t k a n masyarakat sebagai pengambil keputusan dan penanggung jawab dalam rangka menciptakan atau meningkatkan kapasitas masyarakat untuk memecahkan berbagai persoalan terkait upaya peningkatan kualitas hidup, kemandirian, kesejahteraan, serta menjamin keberlanjutannya.

(4). ODF (Open Defecation Free) atau SBS (Stop Buang air besar Sembarangan) adalah kondisi ketika setiap individu dalam suatu komunitas tidak buang air besar di sembarang tempat, tetapi di sarana jamban sehat.

(5).Jamban sehat adalah sarana pembuangan tinja yang efektif untuk memutus mata rantai penularan penyakit. (6). Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah perilaku cuci t a n g a n s e c a r a b e n a r d e n g a n menggunakan sabun dan air bersih yang mengalir.

(7). Sarana CTPS adalah sarana

Insert Penting ; STBM ?Definisi Operasional

2015, 2 orang dalam keadaan cacat t ingkat I I (18%). Keadaan in i menunjukkan, penularan penyakit kusta masih ada di masyarakat dan keterlambatan penemuan kasus masih terjadi.

Dalam Global Strategy for Further Reducing the Disease Burden Due To Leprosy 2011-2015 yang dicanangkan WHO, disebutkan target global yang hendak dicapai tahun 2015 yaitu penurunan 35% angka cacat yang kelihatan (tingkat II) pada tahun 2015 dari data tahun 2010. Hal ini relevan untuk dicapai dengan melihat besarnya beban akibat kecacatan kusta.

Sebenarnya Apa Sih Kusta ? Kusta atau lepra (leprosy) adalah penyakit menular yang menahun dan d i s e b a b k a n o l e h k u m a n k u s t a ( M y c o b a c t e r i u m L e p r a e ) y a n g menyerang saraf tepi, kulit dan jaringan tubuh lainnya. Penyakit ini sering kali menimbulkan masalah yang sangat kompleks. Masalah yang dimaksud bukan hanya dari segi medis tetapi meluas sampai masalah sosial, ekonomi, budaya, keamanan dan ketahanan nasional. Penyakit kusta bukan penyakit keturunan

untuk melakukan perilaku cuci tangan pakai sabun yang dilengkapi dengan sarana air mengalir, sabun dan saluran pembuangan air limbah.

(8). Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT) adalah suatu proses pengolahan, penyimpanan dan pemanfaatan air minum dan air yang digunakan untuk produksi makanan dan keperluan oral lainnya, serta

(9). Pengelolaan makanan yang aman di rumah tangga yang meliputi 5 (lima) kunci keamanan pangan yakni: (i) menjaga kebersihan, (ii) memisahkan pangan matang dan pangan mentah, (iii) memasak dengan benar, (iv) menjaga pangan pada suhu aman, dan (v) menggunakan air dan bahan baku yang aman.

(10).Pengelolaan Sampah Rumah Ta n g g a ( P S - RT ) a d a l a h p r o s e s pengelolaan sampah dengan aman pada t i n g k a t r u m a h t a n g g a d e n g a n mengedepankan prinsip mengurangi, memakai ulang dan mendaur ulang.

Pengelolaan sampah yang aman adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaurulangan atau pembuangan dari material sampah dengan cara yang tidak membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan.

(11). Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLC-RT) adalah proses pengelolaan limbah cair yang aman pada tingkat rumah tangga untuk menghindari terjadinya genangan air limbah yang berpotensi menimbulkan penyakit berbasis lingkungan.

SIE PENYELING, Infokes

atau kutukan Tuhan. Istilah kusta berasal dari bahasa sansekerta, yakni kushtha berarti kumpulan gejala-gejala kulit secara umum. Penyakit kusta disebut juga Morbus Hansen, sesuai dengan nama yang menemukan kuman yaitu Dr. Gerhard Armauwer Hansen pada tahun 1874 sehingga penyakit ini disebut Morbus Hansen.

Lalu, Bagaimana Tanda-Tandanya ?. Tunggu di edisi selanjutnya.

(Rujukan Berbagai Sumber). Salam Supratman.

(12). Natural leader merupakan anggota masyarakat baik individu maupun kelompok masyarakat yang memotori gerakan STBM di masyarakat tersebut.

(13). Fasilitator adalah individu maupun kelompok yang memfalitasi proses pemberdayaan masyarakat melalui metode pemicuan.

D i p i l i h n y a d u a l o k a s i i t u berdasarkan alasan bahwa di kecamatan t e r s e b u t h a n y a m e m i l i k i s a t u Puskesmas dengan jumlah penduduk yang sangat padat. Terara mencapai 67. 067 jiwa dan Wanasaba 61.190 jiwa. L o k a s i y a n g d i p i l i h , u n t u k kecamatan wanasaba adalah di Desa Karang Baru, sedangkan di Kecamatan Terara lokasinya di Rarang Tengah. Dua Puskesmas Baru tersebut akan langsung dilengkapi dengan rumah dinas dokter, para medis dan alat kesehatan beserta sarana mobilisasi lainnya seperti Mobil Puskesmas Kel i l ing , Mobi l Ambulans dan Kendaraan roda dua terkait tugas. Bukan itu saja, tutur Anggraini, di tahun 2016 ini Dinas Kesehatan Lombok Timur akan mengadakan obat dan perbekalan kesehatan (Reagen dan BMHP) untuk falisitas layanan di bidang Kefarmasian. “Sarana dan Prasarana Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) seperti sarana penyimpanan, sarana pengolah data, s a r a n a p e n g a m a n , s a r a n a telekomunikasi dan sarana distribusi, j u g a d i a l o k a s i k a n m e l a l u i DAK,”demikian Anggraini, SKM.[*]

25 PUSKESMAS...

Dari Halaman 1

Mitra HUSADA

PAUD HI dan PosyanduProgram Familiar, Minim Pemberdayaan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Holistik Integratif (HI) adalah

mandat Undang -undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Ditegaskan pula melalui peraturan presiden nomor 60 Th. 2013 tentang

Pengembangan Anak Usia Dini Holistik-Integratif.

Di Lombok Timur kabarnya minim, bahkan nihil.

Lama benar tak terurus.

a k t a i t u l a h y a n g k i n i F[ d i a n t a r a n y a ] m e n j a d i perhatian Kepala Bidang

Pendidikan Luar Sekolah (PLS) Dinas Dikpora Lotim. H.LM.Nursalim, S.Pd,M.Si.

Mantan Kepala Seksi Kurikulum Dikdas itu, yang sebelumnya sukses membangun peran MKKS, MGMP, K3S dan sebagainya dalam agenda yang tak terhalang anggaran, kini pihaknya menatap tugas baru yang semakin luas dan penting.

H.L.Nursalim, belum genap satu bulan menjabat Kabid PLS, sehingga untuk tahap ini, pihaknya segera membangun kinerja untuk berbagai hal terkait tugas luas sebagaimana yang pernah didedikasikannya dulu.

Tugas itu diantaranya adalah menjalankan amanah undang-undang dan peraturan terkait, salah satunya berkaitan erat dengan keberadaan Kader Posyandu dalam payung BPMPD dan Dinas Kesehatan, dalam hal ini PAUD-Holistik-Integratif (HI).

Inspirasi itu datang dari pandangan Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur yang dalam sebuah kesempatan menginginkan perhatian khusus kepada Kader Posyandu. “Kami yakin melalui perhatian Kepala Dikes, PAUD-HI ini bisa tersebar luas, karena hanya kita di Lombok Timur yang masih minim pemberdayaan bermitra an ta r SKPD untuk op t imalnya pendidikan luar sekolah,”harapnya.

Pola promosi dan perhatian khusus u n t u k t e r s e b a r l u a s n y a penyelenggaraan PAUD HI ini adalah dengan menggalang kerjasama antara pihak-pihak yang SDM-nya terkait PAUD HI.

Dicontohkannya, PAUD-HI adalah Pendidikan Anak Usia Dini yang mendidik anak dari usia 0 - 5 tahun, Posyandu juga melayani anak usia 0-5 tahun.

Posyandu bermitra Bidan Desa dalam hal ini adalah wewenang Dinas Kesehatan dan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pembangunan Desa (BPMPD).

Sasaran pemberdayaan program sama-sama anak usia 0-5 tahun. Memaksimalkan potensinya sambil merintis menuju PAUD - HI yang mandiri, serta bisa menambah peluang kerja dan penghasilan untuk jasa-jasa Guru-guru PAUD dan Kader Posyandu selama ini benar-benar jauh dari kepentingan apapun,

“Sebagaimana yang disampaikan dokter Asrul Sani, Kader Posyandu itu berjiwa sehat dan volunteer, mereka p r o d u k t i f d a n p e d u l i k e p a d a masyarakatnya,”tutur H.Nursalim.

Karena potensi itu, kini pihaknya sedang merancang Tutorial Work Management (TWM) atau petunjuk tekhnis dan pelaksanaan, sesuai peraturan/perundang-undangaan terkait pendidikan kemasyarakatan.

TWM itu nantinya langsung sebagai bahan sosialisasi pola yang akan dilaksanakan, bila memungkinkan kerjasama untuk pengabdian pendidikan masyarakat akan diperluas, mengingat pentingnya pendidikan luar sekolah untuk Sumber Daya Manusia yang semoga bisa menaikkan IPM Lombok Timur

“Walau belum ada anggaran khusus, tidak ada yang tidak bisa jika kita bekerja dan bekerjasama, apalagi Pak Bupati sangat berharap kepada kita semua agar

11TABLOID INFOKES EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

Point-PointLandasan PAUD HI

Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. (UU nomor 20 Tahun 2003)

~~~~ (1). Masyarakat, terutama orang tua dan keluarga yang mempunyai Anak Usia Dini ; (2). kader-kader masyarakat seperti Posyandu, BKB, PAUD, Taman Anak Sejahtera, PKK, dan kader-kader masyarakat yang sejenis; (3). penyelenggara pelayanan dan tenaga pelayanan;(4). Pemerintah dan Pemerintah daerah; (5) perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, dan organisasi keagamaan; (6) media massa; (7). LSM, dunia usaha, dan mitra pembangunan nasional dan internasional (BAB III Perpres nomor 60 Tahun 2013)

~~~~UNESCO menyarankan 75 persen

anak Indonesia wajib mendapat hak-hak untuk mendapatkan pendidikan usia dini secara holistik. Namun, kita masih sanggup memenuhinya hanya sekitar 30 %. Karenanya, seluruh layanan sosial dasar bagi anak didorong untuk dapat terintegrasi, terutama pada layanan posyandu dan PAUD,” ( Prof. dr. Fasli Jalal, Ph.D,

jangan bekerja dengan kata-kata, kita harus bekerja dengan tindakan dan terapan,”demikian Nursalim.[mz]

Page 7: Tabloid Dinas Kesehatan

10 EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

PENANGGULANGAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

Sekolahku dan Dikes Bentengi Kami dari Anemia

Info ini adalah 100 % (tanpa editing) tulisan remaja yang pernah mengikuti Kegiatan Pencanangan Penanggulangan Anemia

Desiansi Besi. Dari kegiatan tersebut, remaja Juwiter SMP-DH Padamara ini

mampu mendeskripsikan berbagai hal terkait Kesehatan Remaja.

etiap awal tahun pelajaran Di

SSMP DARUL HAMIDIN, kami bekerja sama dengan Dinas

Kesehatan yakni Puskesmas Dasan L e k o n g d a l a m r a n g k a k e g i a t a n Pemeriksaan Gol.Darah dan tes Hb (Haemoglobin). Untuk mengantisipasi adanya kekurangan Hb disekolah kami, kami rutin setiap minggunya melakukan Kegiatan Minum Bersama Tablet Fe.

Kurangnya zat besi/Hb atau yg sering disebut dengan “ANEMIA” merupakan penyakit yg sulit utk diobati, N a h , , , c a r a m e n g a n t i s i p a s i d a n m e n a n g g u l a n g i n y a a d a l a h r u t i n meminum tablet Fe dan mengkonsumsi

makanan yg seimbang.Tau gak sih sobatt,,??

Empat sehat lima sempurna itu udah gak zaman,,maksudnya adalah, 4 sehat 5 sempurna itu belum tentu seimbang, kita bisa kelebihan lemak, ataupun kekurangan, akibatnyaa k i ta b isa kegemukan atau kekurusan,gak bangett khaaaan....

So yg bner adalah mengkonsumsi makanan yg mmpunyai nilai gizi dan memiliki zat yg seimbang, Kalo kita udah terserang yg namanya ANEMIA, wadduhh sob, bisa susah tuh,, kan “lebih Baik M e n c e g a h D a r i p a d a

MengobatI,bukan?????Akibat yg dialami jika kita terserang

anemia, khususnya bagi pelajar ialah 5L yaitu (Lelah, Letih, Lesu, Lemas, Lalai)

Kalo udah gitu kita pasti gak bisa belajar dg serius, kita pasti gak bisa mncerna pelajaran denagn baik, akibatnya adalah kita gak bisa meraih PRESTASI yg

SIE-REMALANSIA, Infokes (Rilis)

Minum TabletBaiq Aisyah Siddiqah (Tutor Remaja Sebaya)

saat praktik hasil penyuluhan penanggulangan Anemia

Oleh : Baiq Aisyah Siddiiqah

BIDANG Kesehatan Keluarga

erta masyarakat dalam sm e n g h a d a p i b e r b a g a i persoalan, termasuk masalah

kesehatan. “Pada era 1970 sampai 1980,

pemerintah sukses menggalang peran aktif masyarakat dengan saling bahu membahu, bergotong royong melalui pendekatan pemberdayaan kesehatan masyarakat Desa (PKMD ) yang melahirkan berbagai Usaha kesehatan b e r s u m b e r d a y a m a s y a r a k a t (UKBM),”jelas Hazrin Kepala Seksi Promkes & PSDM pada Dinas Kesehatan Lombok Timur.

Dilanjutkan Hazrin, pasca tahun 1990-an sampai saat ini semangat PKMD tersebut sudah mulai menurun dan ingin dibangkitkan kembali melalui Program Desa Siaga. Memacu program tersebut, ada 5 langkah utama dalam Desa siaga, yaitu Langkah Pertama adalah pelayanan kesehatan dasar yang meliputi pelayanan Ibu hamil dan menyusui, pelayanan anak balita, penemuan dan penanganan penderita penyakit.

Kegiatan selanjutnya adalah UKBM dengan surveilance berbasis

masyarakat yang meliputi pengamatan dan pemantauan penyakit, pelaporan cepat selama 24 jam bila ada kejadian wabah, pencegahan dan penangulangan penyakit sederhana dan membuat laporan kematian. Dalam hal kegiatan penyehatan lingkungan, program desa siaga terdiri dari promosi tentang sanitasi dasar seperti kepemilikan jamban keluarga,sarana air bersih, tempat pembuangan sampah. Bantuan p e m e n u h a n s a n i t a s i d a s a r d a n Pencegahan pencemaran Lingkungan.

K e g a w a t d a r u r a t a n d a n penanggu langan bencana , j uga merupakan langkah desa siaga. Langkah ke empat ini meliputi penyiapan Bank Darah, Ambulan Desa dan Tabungan Ibu bersalin ( Tabulin ) serta untuk penanggulangan bencana kegiatan berupa penyiapan tempat pengungsian yang aman, serta promosi kesehatan di tempat pengungsian.

Langkah yang ke-5 (lima) adalah Perilaku Hidup bersih dan Sehat ( PHBS ) meliputi 10 Indikator PHBS rumah tangga untuk dilakukan survey dan intervensi yang terdiri dari persalinan Nakes, ASI Eklusif, Penimbangan

Dari Halaman 3

....Desa SiagaBalita, Diet sayur dan Buah, Aktitas Fisik, Jamban keluarga, Sarana air bersih, Bebas Jentik Nyamuk DBD, Cuci tangan Pakai sabun dan Tidak merokok dalam ruangan.

Karena pentingnnya pelayanan siaga tersebut, belajar dari tahun sebelumnya, maka untuk tahun 2016, semua pemangku amanah terkait kesehatan masyarakat harus berpacu menjalankan langkah-langkah tersebut agar program Desa Siaga berjalan sesuai harapan.

“Kami di Seksi Promoskes dan PSDM akan terus menggaungkan manfaat dari desa siaga ini, termasuk langkah-langkahnya,”tandas Hazrin

TABLOID INFOKES

Ke Halaman 15

BIDANG Pelayanan Kesehatan

7TABLOID INFOKES EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

ahun 2014 sisa pasien yang Tbelum dioperasi mencapai 4.719, sedangkan pada tahun

2015 ditambah sisa 2014, pasien yang belum tertangani mencapai 4841. Untuk tahun 2016 ini tentu membutuhkan kerja keras agar jumlah target ditambah sisa 2015 bisa diselesaikan.

Dalam catatan Dinas kesehatan Lombok timur, nilai total operasi katarak yang telah dilaksanakan diperkirakan mencapai rata-rata 1000 tindakan/tahun.

Kenyataan ini tentu saja masih jauh dari target minimal yang harus dicapai. “Ini didasarkan pada jumlah kasus

Target Tuntas Penanganan Katarak, Butuh Menejemen Informasi

katarak yang muncul setiap tahun (incidence rate)” kata drg.Sidarta Fitriadi, Kepala Seksi Kesehatan Khusus dan Swasta (Kesus).

dr.Sidarta juga menjelaskan sebesar 0.1 % / jumlah penduduk/tahun atau lebih kurang 1.164 kasus katarak baru menghinggapi penduduk Lombok Timur yang mencapai 1.164.018 ini.

Secara umum, problem mendasar yang dihadapi sehingga belum mencapai target setiap tahunnya adalah sampai saa t in i upaya Penanggulangan Gangguan Penglihatan dan Kebutaan ( PGPK ) belum atau tidak dianggap sebagai program prioritas.

P e r m a s a l a h a n l a i n a d a l a h koordinasi yang kurang antar stake holder khususnya tentang Incidence rate dan Back Log itu sendiri, “Insya Allah tahun 2016 permasalahan tersebut sudah tertangani,”tandas drg Sidarta Fitriadi.

Keyakinan tersebut, karena saat ini Pemerintah Kabupaten lombok Timur sudah memberikan perhatian lebih untuk berbagai kegiatan yang terkait dengan upaya penanggulangan buta katarak di Lombok Timur.

Menyikapinya sangat diharapkan kerjasama antara pemerintah, organisasi

p r o f e s i ( perdami ) , a k a d e m i s d a n p e r a n swasta dapat saling bahu m e m b a h u melakukan penanggulangan katarak s e h i n g g a meningkatkan Cataract Surgical Rate.

Disamping itu penanganan operasi Katarak juga sering dilakukan baik oleh Rumah Sakit Umum Daerah R.Soedjono dan juga melalui bhakti sosial oleh Kompas,NKRI dan Lembaga Swadaya Masyarakat tetap (YKI), BKMM Provinsi, BKMM Cikampek dan lain-lain.

Mendukungnya, perlu diperkuat dengan manajemen informasi dan pendataan dalam penanggulangan gangguan penglihatan dan kebutaan mulai dari Stake Holder sampai ke Puskesmas agar secara komulatif target pencapaian dalam penganggulangan buta katarak, semuanya dapat terdata jelas, demikian Sidarta. [titin]

SIE K2S, Infokes

Belajar dari sisa target yang belum dicapai pada 2014 dan 2015. Seksi Kesehatan Khusus

dan Swasta (K2S) Dinas Kesehatan Lombok Timur membutuhkan menejemen

informasi dan pendataan dalam penanggulangan gangguan

penglihatan dan kebutaan mulai dari aparatur terkait di Dinas

sampai ke Puskesmas

1. Akreditasi PuskesmasŸ Sosialisasi akreditasi

puskesmasŸ Workshop Penggalangan

Komitmen Akreditasi Puskesmas

Ÿ Pelatihan Pemahaman Standard An Istrumen Akreditasi Puskesmas

Ÿ Self assessment dan penyusunan POA akreditasi puskesmas

Ÿ Pendampingan penyusunan dokumen Akreditasi

Ÿ Pendampingan implementasi dokumen

Ÿ Pre assessment survey

akreditasi puskesmas2. Pelaksanaan Lomba Tenaga

Kesehatan Teladan3. Workshop Penerapan

Asuhan Keperawatan di Puskesmas

4. Orientasi Tenaga Dokter Puskesmas

5. Sosialisasi dan Orientasi Sistem SPGDT

6. Workshop Manajemen Puskesmas

7. Pencetakan Buku Pedoman SOP

8. Monitoring dan Evaluasi Manajemen Puskesmas

9. Monitoring dan Evaluasi Pelayanan Puskesmas

Pembantu (Pustu)10. Survey Kepuasan Pasien11. Lomba Puskesmas

Berprestasi12. Workshop Bantuan Hidup

Dasar Untuk Masyarakat13. Pertemuan Koordinator

UGD dan Rawat Inap Puskesmas

14. Pertemuan Evaluasi Pelayanan Rujukan Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP)

15. Sistem Pencacatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)

16. Perawatan Kesehatan

INFORMASIRENCANA KERJA SEKSI RUMAH SAKIT DAN PEMBINAAN UPTD

BIDANG PELAYANAN KESEHATAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN LOMBOK TIMUR 2016

drg. Sidarta Fitriadi

Page 8: Tabloid Dinas Kesehatan

8 TABLOID INFOKESEDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

BIDANG Pelayanan Kesehatan

enting mengetahui apa saja Ppewarna makanan yang dilarang. Kepala Seksi Kefamasian dan

makanan minuman Dinas Kesehatan Lombok Timur menjelaskan jenis pewarna makanan yang dilarang adalah Rhodamin B dan Methanil Yellow. R h o d a m i n B , k a t a S i t i N a u l i S,Farm.Apt adalah pewarna sintetis berbentuk serbuk kristal merah menyala dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar.

“Rhodamin B biasa digunakan untuk industry tekstil dan kertas.

“Rhodamin B dan Methanil Yellow” Dilarang

SIE FARMAKMIN , Infokes

Sebagai masyarakat yang modern, makanan berwarna-warni tentu sangat elok dilihat tapi ternyata berbahaya untuk dimakan. Bahaya bahkan larangan memakannya

apabila diwarnai dengan Rhodamin B dan Menthanil Yellow

Rhodamin B dilarang digunakan untuk pewarna pangan,”kata Nauli. Begitu juga dengan Methanil Yellow atau kuning methanol yang merupakan zat warna sintetis berwarna kuning kecoklatan dan berbentuk padat atau serbuk yang digunakan untuk pewarna teksti l (kain,kertas) dan cat, juga dilarang untuk pangan.

Dilarangnya 2 jenis pewarna tersebut karena Bahaya akut rhodamin B dan methanil yellow bila tertelan dapat menyebabkan iritasi pada saluran percernaan. Jika terpapar pada bibir dapat

menyebabkan bibir pecah-pecah, kering, gatal, bahkan kulit bibir terkelupas. Bahaya kronis akibat konsumsi dalam jangka panjang menyebabkan gangguan fungs i hati,gangguan kandung kemih, bahkan kanker.

“ M a s y a r a k a t h a r u s s a l i n g mengingatkan dalam hal ini, beberapa penyalahgunaan rhodamin B dan methanil yellow pada pangan, antara lain ada kerupuk, terasi, gulali/sirup berwarna merah,”jelas Nauli, Kepala Seksi Farmasi dan Makan Minum.

Makan dengan warna-warni serupa dengan ciri-ciri mengandung pewarna tersebut bisa dilihat jika warna merah mencolok (rhodamin B) atau kuning mencolok (methanyl yellow) dan cenderung berpendar.

Selain itu Banyak memberikan titik-titik warna tidak merata.[Waspha]

...Dalam DataDari Halaman 3

peraturan terkait, pada Dinas Kesehatan terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kelompok Jabatan Fungsional, Kepala Sub Bagian (Kasubag) yang terdiri dari 3 bagian yaitu Kasubag Program dan Pelaporan, Kasubag Keuangan dan Kasubag Umum dan Kepegawaian.

Sedangkan Bidang di Dinas Kesehatan Lombok Timur berjumlah 4 bidang yaitu Bidang Promkes dan PSDM, Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan Bidang Kesehatan Keluarga (Kesga) dengan masing-masing Bidang terdiri dari 3 seksi.

Dinas Kesehatan (Dikes) Lombok Timur berada di jalan Ahmad Yani Nomor 100, Sandubaya – Selong. yang menaungi 957 Pegawai Negeri Sipil (PNS), 161 Pegawai Tidak Tetap Kemenkes RI dan ratusan pegawai kontrak ini dipimpin oleh drg.H.Asrul Sani,M.Kes dengan Sekretaris Dikes Lotim adalah drg I Made Pradnya Adiputra (2016).

Sedangkan untuk Kasubag Program dan kepegawaian ; Anggraini SKM, Kasubag Keuangan ; Meri Herlina,SE. Kasubag Umum dan Kepegawaian ; L.Malawirawan,SKM. Lengkapnya terkait pejabat di Dinas Kesehatan Lombok Timur, tugas,

bidang dan seksi-seksi masing bisa dilihat melalui struktur organisasi yang terpampang jelas di tembok resepsionis Dinas Kesehatan Lombok Timur.

Secara merata, penyebaran tenaga atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Dinas Kesehatan Lombok Timur terdiri dari Dokter U m u m , D o k t e r G i g i , Perawat, Bidan, Perawat Gigi, Sanitarian, Apoteker, A s i s t e n A p o t e k e r , G i z i , E p i d e m o l o g , A d m i n k e s , P e n y u l u h K e s e h a t a n , A n a l i s Kesehatan, Non Kesehatan dan Atem a tau tenaga elektromedis.

T e r k a i t j u m l a h masing-masing dari Tenaga Dokter dengan perincian Dokter umum; Laki-Laki 22 dokter dan perempuan 31 dokter. Untuk Dokter Gigi laki-laki berjumlah 7 orang dan perempuan 6 dokter.

Tenaga Perawat PNS di Lombok Timur dari data P E R D e s e m b e r 2 0 1 5 , kalkulasinya adalah Lulusan SPK; Laki-laki 40 orang, P e r e m p u a n 2 7 o r a n g . Lulusan Diploma ; Laki-

Gaji Dokter Kontrak Setara Gaji PNS

Lotim Butuh Dokter Lagi, Kuota 2016 ; 6 Dokter

Ke p a l a S u b B a g i a n U m u m d a n Kepegawaian (Kasubag UMPEG) Dinas Kesehatan Lombok Timur, L.

Malawirawan mengatakan, di beberapa Kabupaten, ada dokter yang tidak mendapatkan jasa dari daerahnya. Mereka dicukupkan dengan Jasa pengobatan saja.

“Disini untuk Dokter kontrak yang bertugas di Desa Biasa, gajinya dianggarkan Rp. 2.750.000, sedangkan untuk yang siap ditugaskan di desa terpencil Rp. 3.500.000,”jelasnya.

Berdasarkan keterangannya, jika dilihat dari Gaji PNS Golongan I berarti Gaji Dokter Kontrak lebih besar dari Gaji PNS (umum). Keputusan tersebut, kata Kasubag Umpeg, tidak terlepas dari perhatian Pemda untuk pelayanan kesehatan.

“Untuk kuota tahun ini, kita butuh 6 dokter lagi, dari kuota 20 Dokter berdasarkan DPA 2016 , ba ik dok te r umum a tau dok te r gigi,”tandasnya. [mz]

laki, 50 orang dan perempuan 72 orang. Sedangkan untuk Sarjana Laki-laki 69 orang, dan perempuan 30 perawat. [Bersambung]

SIE-GIZI, Infokes

9TABLOID INFOKES EDISI JANUARI VOL I / Th. 1/ 2016

BIDANG Kesehatan Keluarga

Asi Ekslusif Bagi Ibu Bekerja , Mengapa Tidak ???

b u y a n g b e k e r j a b u k a n Imerupakan a lasan untuk menghentikan pemberian ASI

Ekslusif kepada buah hatinya. “Banyak cara dan usaha yang bisa dilakukan, diantaranya bisa berkunjung ke Klinik Laktasi untuk menyiapkan cara memberikan ASI apabila bayi harus ditinggal,”kata Ibrahim,SKM,MPH Kepala Seksi Kesehatan Keluarga Dikes Lotim.

Kendala pada ibu menyusui juga dipahami Ibrahim,SKM seperti tempat yang jauh. Untuk Ibu yang bekerja tidak j a u h d a r i r u m a h , p i h a k n y a menyarankan agar Ibu dapat pulang ke

rumah untuk menyusui saat jam istirahat a t a u m e m i n t a s e s e o r a n g u n t u k mengantarkan bayi ke kantor untuk menyusu. “Jika memungkinkan, Ibu bisa membawa bayi ke tempat bekerja,”saran Ibrahim, yang sangat peduli dengan pentingnya ASI.

Namun jika jaraknya antara rumah dengan tempat kerja/kantor, maka Ibu harus memberi ASI sesering mungkin selama cuti melahirkan. “Biarkan bayi menyusu hingga kenyang dan melepas sendiri hisapannya, susuilah bayi pada malam hari, pagi hari dan kapan saja saat ibu berada dirumah,”saranya.

Ibu juga harus berlatih untuk memerah ASI setelah melahirkan karena mau tidak mau ibu harus memberikan ASI perah kepada bayinya karena tidak memungkinkan untuk menyusui secara langsung. Dalam hal ini, Kepala Seksi Kesga ini memberikan TIPS dalam menyediakan dan memberikan Asi Perah kepada Bayi. Perahlah ASI sebelum berangkat kerja dan minta kepada pengasuh agar memberikan ASI tersebut pada waktu tertentu ketika ibu bekerja.

Selama ibu bekerja luangkan waktu 2-3 kali atau setiap 2-3 jam untuk

m e m e r a h ASI.

Memerah ASI mudah d i l a k u k a n j i k a p a y u d a r a dalam keadaan terasa penuh. Jangan menunggu sampai payudara bengkak dan nyeri karena payudara akan lebih sulit diperah dalam kondisi yang bengkak.

“Perahlah sebanyak mungkin ASI, sedikit apapun ASI yang berhasil diperah akan sangat bermanfaat bagi bayi, karena pada umumnya ibu dapat memerah ASI hingga 400-500 ml atau bahkan lebih,”jelasnya.

Terka i t ca ra memerah ASI , pihaknya menyarankan agar banyak mencari informasi yang benar, misalnya melalui pertanyaan dan langsung browsing di link terpercaya melalui internet seperti bagaimana menyimpan, cara menyiapkan yang benar dan sebagainya. Karena ASI untuk buah cinta itu sangat penting dan jangan sampai diabaikan. [Herni]

Ibrahim,S.KM, Kepala Sie. Gizi,Dikes Lotim

Hj. Rohkliana,SST

ke Halaman 14

Prestise KIA Meningkat, Kunjungan Balita dan K.Neonatal 3 masih Impian

erdapat 9 target yang harus Tdikejar, berlari, kencang dan mesti terus dalam pantauan

pula binaan. 9 Target tersebut adalah K4, K Maternal ditemukan, Linakes, KF3, K N 3 , K N e o n a t a l d i t e m u k a n , Kunjungan Bayi 4, Kunjungan Balita 2 dan KB aktif. Terhadap SPM itu itu, di Lombok Timur r a t a - r a t a sudah

mencapai target.“Hanya Kunjungan Balita dan

Kunjungan Neotal 3 yang masih belum m e n c a p a i t a r g e t , ” t e r a n g Hj.Rokhliana,SST,MM, Kepala Seksi KIA Dinas Kesehatan Lombok Timur. Kondisi ini didasarkan pada catatan target dalam 3 tahun terakhir, yaitu pada tahun 2013, 2014 dan 2015.

Kunjungan Balita adalah cakupan Balita (12-59) bulan yang memperoleh pelayanan sesuai standar meliputi pemantauan pertumbuhan minimal 8 kali / tahun, pemantauan perkembangan minimal 2 kali setahun, pemberian vitamin A sebanyak 2 kali setahun. Sedangkan Kunjungan Neotal 3 adalah kunjungan yang dilakukan oleh petugas kesehatan atau bidan ke rumah ibu setelah melahirkan untuk memeriksa kesehatan bayi untuk mendapatkan pelayanan sesuai standar.