Top Banner
TUGAS AKHIR PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik Guna memperoleh gelar Ahli Madya Oleh : NAMA : ANYIT KULEH NPM : 090400083 PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN POLITEKNIK MALINAU MALINAU 2012
40

TA Final lengkap.pdf

Dec 01, 2015

Download

Documents

Rudi Kurniawan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: TA Final lengkap.pdf

TUGAS AKHIR

PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI

KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN

MALINAU

Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik

Guna memperoleh gelar Ahli Madya

Oleh :

NAMA : ANYIT KULEH

NPM : 090400083

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

POLITEKNIK MALINAU

MALINAU 2012

Page 2: TA Final lengkap.pdf

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

“TUGAS AKHIR”

Saya mahasiswa di Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik

Malinau,

Nama Mahasiswa : ANYIT KULEH

NPM : 090400083

Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis akhir yang saya buat dengan judul

“PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN

MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU”

Adalah :

1. Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan data-data hasil

pelaksanaan tinjuan dan kajian pustaka maupun praktek.

2. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau

yang pernah dipakai untuk mendapat gelar Ahli Madya diperguruan tinggi

lain, kecuali pada bagian-bagian sumber informasi yang membantu dalam

konsep serta disertakan refensinya.

Apabila terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan diatas, maka

karya Tugas Akhir ini batal dan gelar yang saya peroleh akan dicabut.

Malinau,……………………….2012

Yang membuat pernyataan

ANYIT KULEH

Page 3: TA Final lengkap.pdf

YAYASAN INTIMUNG

POLIITEKNIK MALINAU

PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

JUDUL : PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI

KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN

MALINAU

NAMA : ANYIT KULEH

NPM : 090400083

PROGRAM STUDI : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan sebagai tugas akhir guna mencapai

gelar Ahli Madya pada Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik

Malinau, Kabupaten Malinau

Malinau,……………………………….2012

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I

Yohanis Sirante, SP., M.Si

NIDN : 1110077402

Dosen Pembimbing II

Yagus, SP

NIDN : 1109126503

Page 4: TA Final lengkap.pdf

YAYASAN INTIMUNG

POLIITEKNIK MALINAU

HALAMAN PERSETUJUAN

JUDUL : PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI

KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN

MALINAU

NAMA : ANYIT KULEH

NPM : 090400083

PROGRAM STUDI : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Laporan Tugas Akhir ini telah diujikan dan disetujui pada tanggal

…………………………..2012

Penguji I : .......................................................... tanda tangan………………...

Penguji II : .......................................................... tanda tangan………………...

Penguji III : .......................................................... tanda tangan………………...

Mengetahui,

Ketua Program Studi

Yohanis Sirante, SP., M.Si

NIDN : 1110077402

iv

Page 5: TA Final lengkap.pdf

YAYASAN INTIMUNG

POLIITEKNIK MALINAU

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI

KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN

MALINAU

NAMA : ANYIT KULEH

NPM : 090400083

PROGRAM STUDI : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN

Laporan Tugas Akhir ini telah diujikan dan disetujui pada tanggal

…………………………..2012

Dosen Pembimbing I

Yohanis Sirante, SP., M.Si

NIDN : 1110077402

Dosen Pembimbing II

Yagus, SP

NIDN : 1109126503

Mengetahui,

Direktur Politeknik Malinau

(Drs. Sahat Manulang, M.M)

NIDN. 1110115101

v

Page 6: TA Final lengkap.pdf

ABSTRAK

ANYIT KULE, NPM 090400083 “Pemangkasan Tanaman Kopi (Coffea sp)”.

Pemilihan judul ini berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan

Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten

Malinau.

Pemangkasan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan atau

peningksatan produksi. Tanaman akan menghasilkan Kopi yang baik dan

berkualitas apabila dilakukan pemangkasan yang baik dan teratur dan melalui

tahap-tahap yang benar.

Pemangkasan pada tanaman kopi di Kecamatan Malinau Selatan

Kabupaten Malinau belum berjalan dengan baik karena masyarakat belum

memahami betul tentang proses pemangkasan. Masih terdapat kendala-kendala

yang dihadapi oleh petani kopi dalam meningkatkan hasil panen. Namun pada saat

pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi sebuah kegiatan yang

bermanfaat bagi penulis maupun petani. Disini penulis bisa mempraktekan hasil

belajar dan bisa langsung terjun kelapangan untuk memberikan masukan serta

pengetahuan kepada masyarakat petani kopi.

Page 7: TA Final lengkap.pdf

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan

karunia dan rahmat-Nya sehingga dalam pembuatan Tugas Akhir ini dapat

berjalan dengan baik. Tugas Akhir dengan judul “PEMANGKASAN TANAMAN

KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN

MALINAU” ini ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Akademik guna

memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi Budidaya Tanaman

Perkebunan di Politeknik Malinau.

Penulis menyadari tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak

sangatlah sulit penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu tak lupa,

pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada :

1. Bapak Drs Ule Ibo, M.Ap selaku Ketua Yayasan Politeknik Malinau

2. Bapak Drs Sahat Manulang selaku Direktur Politeknik Malinau

3. Bapak Yohanis Sirante, SP., M.Si selaku Ketua Program Studi Budidaya

Tanaman Perkebunan dan juga selaku Dosen Pembimbing I

4. Bapak Yagus S.P selaku Dosen Pembimbing II

5. Bapak Yeremia, S.Pd selaku Camat Malinau Selatan

6. Kepada Orang Tua dan Saudara-saudara tercinta yang telah memberi

dukungan.

7. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga Tugas ini dapat selesai

dengan baik

vii

Page 8: TA Final lengkap.pdf

Akhir kata, Penulis semua sadar bahwa manusia mempunyai kelemahan

dan kekurangan, begitu juga dengan pembuatan Tugas ini, selain itu penulis juga

mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dalam penelitan ini.

Malinau, 2012

Anyit Kuleh

viii

Page 9: TA Final lengkap.pdf

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii

HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ........................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v

ABSTRAK .................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1

A. Latar Belakang .................................................................... 1

B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5

A. Profil Tempat penelitian ....................................................... 5

B. Tata Letak............................................................................. 5

C. Tenaga Kerja ........................................................................ 6

D. Struktur Organisasi .............................................................. 7

E. Uraian Kegiatan ................................................................... 7

F. Komoditi .............................................................................. 9

BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 20

A. Permasalahan ....................................................................... 20

B. Pemecahan Masalah ............................................................. 20

ix

Page 10: TA Final lengkap.pdf

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 26

A. Kesimpulan .......................................................................... 26

B. Saran ..................................................................................... 26

DAFTAR PUSTAKA

x

Page 11: TA Final lengkap.pdf

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Struktur organisai Kecamatan Malinau Selatan………………….. 7

xi

Page 12: TA Final lengkap.pdf

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1 Gambar Proses Pemangkasan………………...………………….. 28

xii

Page 13: TA Final lengkap.pdf

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi

memiliki pasaran yang cukup baik di pasar dunia. Hal ini disebabkan dari

berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka minum kopi, karena kopi

dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Pada mulanya orang

minum kopi bukan kopi bubuk yang berasal dari biji, melainkan dari cairan

daun kopi yang masih segar atau kulit buah yang diseduh dengan air panas.

Setelah ditemukan cara memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu

menggunakan biji kopi yang masak kemudian dikeringkan dan dijadikan

bubuk sebagai bahan minuman. Akhirnya penggemar kopi cepat meluas. Kopi

yang pertama adalah Arabia yang dikenal pada pertengahan abad XV.

Selanjutnya menyebar luas di negara Timur Tengah, seperti Kairo pada tahun

1510 dan Konstantinopel (Turki) sekitar tahun 1550. Pada tahun 1616 kopi

Arabia mulai masuk ke Eropa, yakni di Venesia.

Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor yang mampu menciptakan

penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor. Permasalahan

petani pada umumnya masih mengusahakan tanaman kopi secara bersama

yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Tanaman kopi robusta 40% mendominasi

lahan-lahan yang cocok untuk budidaya kopi arabika. Kopi robusta umumnya

sudah lebih tua dan perolehan harga lebih rendah dibandingkan kopi arabika

dengan nilai jual yang lebih tinggi. (Rubiyo,dkk, 2003)

1

Page 14: TA Final lengkap.pdf

Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam

perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari peranan sektor perkebunan kopi

terhadap penyediaan lapangan kerja, penyedia devisa negara melalui ekspor.

Dalam hal penyediaan lapangan kerja usahatani kopi dapat memberi

kesempatan kerja yaitu sebagai pedagang pengumpul hingga eksportir, buruh

perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi. Indonesia pernah

mengalami penurunan produksi kopi hal ini disebabkan karena umur kopi

yang sudah cukup tua, dan pemeliharaan yang tidak intensif. Namun hal

tersebut masih dapat di ditingkatkan dengan cara merehabilitasi tanaman kopi

yang tidak produktif lagi dan meningkatkan pemeliharaan terhadap tanaman

kopi tersebut. Dengan demikian peranan kopi tetap dapat dipertahankan dan

diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional, mengingat kopi

merupakan salah satu komoditi ekspor yang unggul (Retnandari dan

Tjokrowinoto, 1991).

Namun demikian mungkin banyak dari petani dan masyarakat

umumnya belum mengetahui bagaimana membudidayakan tanaman kopi itu

sendiri. Selain dari proses penamaman, pemupukan dan panen, ada hal lain

juga yang juga dapat mempengaruhi tamanan kopi. Cara perawatan terhadap

tanaman kopi baik dari segi pembibitan maupun perawatan pohon itu sendiri.

Yaitu tentang pemangkasan tanaman kopi.

Pada dasarnya tindakan pemangkasan pada pembudiyaan kopi

termasuk tindakan teknik bercocok tanam ( kultur teknik) yang bertujuan

untuk membentuk kerangka (percabangan) pohon yang dikehendaki sehingga

diperoleh pohon yang kokoh dan produksi yang baik, membuang bagian-

Page 15: TA Final lengkap.pdf

bagian tanaman yang tidak dikehendki tumbuh (seperti tunas air, tunas palsu,

cabang yang sakit, cabang yang patah, dan cabang balik) agar diperoleh

pertumbuhan tanaman yang baik, memacu pertumbuhan tunas-tunas baru yang

dikehendaki dan daun-daun baru, mengatur kelembapan uadara agar tetap

sesuai dengan yang dikehendaki tanaman, mengatur pencahayaan agar sinar

matahari dapat masuk ke pertanaman sesuai dengan yang dikehendaki.

Sehingga fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan sempurna dan tanaman

dapat tumbuh sehat. Dengan pemangkasan yang baik dan benar dapat

meningkatkan produktifitas tanaman.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti ingin mengadakan

penelitian mengenai pemangkasan tanaman kopi sehingga pertumbuhan

ataupun hasil dari tanaman kopi dapat tumbuh sesuai dengan yang

dikehendaki dan memberikan hasil yang baik.

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan

a. Sebagai salah satu syarat akedemik untuk mendapatkan gelar Ahli

Madya pada program Budidaya Tanaman Perkebunan di Politeknik

Malinau.

b. Dapat mengetahui proses kegiatan pemangkasan pada tanaman Kopi

c. Memberikan pengetahuan dan masukan kepada masyarakat khusunya

di Kecamatan Malinau Selatan tentang tata cara maupun kegunaan dari

pemangkasan tanaman kopi.

2. Manfaat

Page 16: TA Final lengkap.pdf

a. Sebagai bahan informasi bagi petani kopi dan investor yang berminat

dalam pengembangan bisnis komoditas kopi.

b. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang

berhubungan dengan penelitian ini.

Page 17: TA Final lengkap.pdf

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Profil Kecamatan Malinau Selatan

Kecamatan Malinau Selatan adalah salah satu Kecamatan yang ada di

Kabupaten Malinau dengan ibu kota Kecamatan Loreh. Luas wilayah yang

dimiliki oleh Kecamatan Malinau Selatan yaitu 2.107,25 km2 atau 4,94 % dari

luas yang dimiliki oleh Kabupaten Malinau dan berada pada ketinggian

108,046 diatas permukaan laut.

Jarak tempuh antara ibu kota Kecamatan Malinau selatan dengan ibu

kota Kabupaten Malinau yaitu sejauh 70 km dan ditempuh melalui

transportasi darat dengan medan yang cukup sulit. Hal ini dikarenakan belum

adanya pengaspalan jalan menuju ibu kota Kecamatan Malinau Selatan

sehingga jalan yang digunakan untuk menuju desa pun hanya jalan yang

digunakan oleh perusahaan Batu bara yang berada di desa Loreh. Hal tersebut

menyebabkan jalur transportasi dan komunikasi mengalami kendala. Terlebih

pada saat musim hujan, kondisi jalan sangat susah untuk dilalui dikarena

kondisi jalan yang berlumpur dan medan yang sulit jika dilalui dengan

kendaraan bermotor.

B. Tata Letak Kecamatan Malinau Selatan

Secara administrative maupun letak geografis, batas-batas wilayah

Kecamatan Malinau Selatan adalah sebagai berikut :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Malinau Barat

5

Page 18: TA Final lengkap.pdf

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pujungan

3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bulungan

4. Sebelah Timur berbatasa dengan Kabupaten Mentarang.

C. Tenaga Kerja

Dalam kegiatan di Kecamatan Malinau Selatan menggunakan tenaga

kerja yang berasal dari anggota kelompok tani dengan jumlah yang bervariasi

sesuai dengan kegiatan yang yang dilakukan misalnya pembibitan

menggunakan 4-8 tenaga kerja dan jika melakukan perawatan maupun

pemanenan anatara 8-12 orang dengan status tenaga kerja tidak tetap atau

menggunakan sistem bergotong royong antara anggota kelompok maupun

tenaga diluar anggota kelompok dengan memberikan upah.

Page 19: TA Final lengkap.pdf

D. Struktur Organisasi di Kecamatan Malinau Selatan

Gambar 2.1. Struktur organisasi di Kecamatan Malinau Selatan

E. Uraian Kegiatan

Berikut tahap pemangkasan yang dilakukan oleh penulis selama dalam

melakukan penelitian dan praktek

Tahap Kegiatan yang dilakukan

I Umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan

memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah

dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang

tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.

II Pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh

Page 20: TA Final lengkap.pdf

tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2

ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang

dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan

tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.

Sedangkan untuk pemangkasan bentuknya dilakukan tahap sebagai

berikut :

Tahap Keterangan

1. Tanaman dipotong / Toping setinggi 80-100 cm, baik

tanaman dari bibit maupun dari hasil peremajaan.

2. Setelah tumbuh cabang primer sunat / potong dengan

menyisahkan 2 ruas

3. Setelah terbentuk terminal cabang pertama (I) akan

tumbuh tunas autotrop.

4. Tunas atutotrop biarkan sampai tumbuh dan baru

dipotong pada ketinggian atau setinggi 120 cm – 140 cm

dari permukaan tanah.Setelah tumnbuh cabang primer

lakukan penyunatan seperti butir 2. Dan cabang primer

yang disunat kedudukan dengan terminal cabang kedua (

II ) membentuk sudut sudut 1200 dengan terminal

cabang pertama ( I )

5. Setelah terbentuk terminal cabang kedua ( II ) tunas

autotrop akan tumbuh dan potong kembali pada

ketinggian 160 cm – 180 cm,setelah tumbuh cabang

primer lakukan penyunatan kembali.

Page 21: TA Final lengkap.pdf

Komoditi

1. Klasifikasi Tanaman Kopi

Tanaman kopi (Coffea sp.) termasuk dalam klasifikasi tanaman sebagai

berikut yaitu :

Kingdom : Plantae

Devisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliapsida

Ordo : Gentianales

Famili : Rubiaceae

Genus : Coffea

Species : Coffea sp

2. Morfologi Tanaman Kopi

a. Akar

Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya

mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini

mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah

perakarannya tidak di beri mulsa.

Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga

tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh

tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan

(okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi

yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang

batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang

sehingga relatif mudah rebah.

Page 22: TA Final lengkap.pdf

Akar tunggang tanaman dewasa dapat menembus ke dalam

tanah hingga 1,2 meter atau lebih dan bersifat kokoh dan berguna untuk

tegaknya tanaman. Namun pada tanah yang bersolum dangkal dimana

drainase tanhnya jelek dan permukaan air tanahnya dangkal maka akar

tunggangnya tidak dapat tumbuh dalam. Akar cabang atau akar lebar

dan akar serabut atau akar rambut tumbuh secara horizontal

(kesamping) pada kedalaman kurang dari 30 cm. akar cabang dan akar

serabut tersebut berguna untuk menghisap makanan (zat hara) dan air.

Pada pucuk akar cabang dan serabut terdapat tudung akar yang berguna

untuk melindungi bila akar menembus tanah.

b. Cabang

Kopi (Coffea sp) adalah species tanaman berbentuk pohon,

yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini

tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat

mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak

meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting-

rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda

dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang

yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Adapun jenis cabang dari

tanaman kopi yaitu :

1) Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop)

Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak

dan lurus. ketika masih muda cabang ini juga sering disebut

wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di

Page 23: TA Final lengkap.pdf

setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap

ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila

cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali.

Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila

suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka

fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini.

2) Cabang Primer (cabang plagiotrop)

Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang

utama atau cabang reproduksi.Pada setiap ketiak daun hanya

mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang ini mati,

ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang

primer mempunyai ciri-ciri (1). arah pertumbuhannya mendatar,

(2). Lemah, (3). berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap

ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh

menjadi bunga.

Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas

reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh

menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat

tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas

reproduksi dan tunas sekunder tersebut biasanya tidak berkembang

menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menghasilkan

bunga.

Page 24: TA Final lengkap.pdf

3) Cabang Sekunder

Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang

primer dan berasal dari tunas sekunder. cabang ini mempunyai sifat

seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga.

4) Cabang Kipas

Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat

pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua

biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena

sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit

ini biasanya terletak diujung batang dan mempunyai pertumbuhan

yang cepat sehingga mata reproduksinya tumbuh cepat menjadi

cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti

batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas.

5) Cabang Pecut

Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu

membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat.

6) Cabang Balik

Cabang Balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada

cabang primer, berkembang tidak normal dan mempunyai arah

pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk.

7) Cabang Air

Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya

pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak

mengandung air.

Page 25: TA Final lengkap.pdf

c. Daun

Daun tanaman kopi tumbuh pada batang, cabang-cabang dan

ranting. Daun yang tumbuh berpasangan tersusun berhadapan atau

berdampingan pada ketiak. Daun yang tumbuh pada batang atau

cabang-cabang yang pertumbuhannya tegak (orthotroop), daun

tersusun secara berselang-seling pada ruas berikutnya (tidak terletak

pada satu bidang) atau dengan kata lain pasangan-pasangan dau

tersebut tersusun pada bidang-bidangnya yang bersilangan. Sementara

itu, daun yang tumbuh pada cabang-cabang dan ranting-ranting yang

pertumbuhannya menyamping atau mendatar (plagiotroop), pasangan-

pasangan daun tersebut berhadap-hadapan pada bidang yang sama

(terletak pada satu bidang).

Helaian daun tanaman kopi berbentuk bulat memanjang (oval)

dengan bagian ujung daun agak meruncing sampai bulat dan pangkal

daun runcing (acutus).

Tulang-tulang daun tersusun menyirip. Permukaan dain ada

yang datar dan ada yang menyerupai tulang, tergantung dari jenis

kopinya.

d. Bunga dan Buah

Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur

± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak

pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar

dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah,

jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang

Page 26: TA Final lengkap.pdf

masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari

ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari

kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya

menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi

bunga secara serempak dan bergerombol.

1) Bunga Kopi

Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas,

sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga

dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi.

Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang

membentuk daun baru, batang pun dapat terus menghasilkan

cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman.

Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan

baik dapat menghasilkan ribuan bunga dalam satu saat. Bunga

tersebut tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari

4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 8-

18 kuntum bunga, atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum

bunga.

Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih

dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau,

pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji.

Benangsarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek. Bila

bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan

segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya tepungsari

Page 27: TA Final lengkap.pdf

dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan

bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula mahkota bunga

tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah yang

berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah tua kulit

ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua.

waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah

menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari jenis dan faktor-

faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan,

sedangkan kopi robusta 8-11 bulan.

Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim

kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang

menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer

akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap

mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang.

Menurut cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua)

jenis, yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril adalah

jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila bunganya

mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari berasal dari jenis

kopi yang sama). Kopi self steril ini baru menghasilkan buah bila

bunganya menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis

lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam

bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga penyerbukan silang

bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi yang mampu

Page 28: TA Final lengkap.pdf

menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga

tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya.

2) Buah

Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri

atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging

(mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi

keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi

kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak

berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan

lembaga. Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan

bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat

minuman kopi.

e. Biji

Biji kopi merupakan produk utama dari tanaman kopi yang

dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan minuman. Biji kopi

berbentuk bulat sampai bulat lonjong dengan bidang datar pada bagian

perut yang cembung pada bagian punggung (bila dalam buah terdapat 2

biji). Sedangkan buah pada buah yang mengandung 1 butir biji,

bentuknya bulat panjang (lonjong).

Biji terdiri atas kulit yang cukup keras yang disebut kulit

tanduk, kulit ari atau selaput perak yang tipis, daging biji. Dan lembaga

atau embrio. Biji kopi yang sudah tua berwarna kecoklatan. Biji kopi

bersifat mono embrion, yaitu biji mengandung satu embrio sehingga

bila biji ditumbuhkan (disemaikan) hanya menghasilkan satu tanaman,

Page 29: TA Final lengkap.pdf

namun pada jenis kopi Arabica ada kalanya dijumpai biji yang

abnormal yang bersifat poliembrioni dimana biji mengandung lebih

dari satu embrio sehingga bila ditumbuhkan akan menghasilkan lebih

dari satu tanaman baru.

3. Jenis-jenis Tanaman Kopi

Ada dua spesies kopi yang berbeda, yaitu jenis Arabica dan

Robusta. Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi di mana dua spesies

itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis.

Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, dari

rasa manis hingga rasa kuat dan tajam. Sebelum disangrai, aromanya

seperti blueberry. Setelah disangrai, biji kopi Arabica beraroma buah-

buahan dan manis. Sedangkan Robusta memiliki variasi rasa netral sampai

tajam dan sering dianggap memiliki rasa seperti gandum. Biji kopi robusta

sebelum disangrai beraroma kacang-kacangan. Sayangnya jarang terdapat

robusta berkualitas tinggi di pasaran. Selain perbedaan harga biji kopi

Arabica yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga biji kopi Robusta,

berikut kedua jenis kopi tersebut :

a. Kopi arabika

Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70

persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas,

tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Anda bisa

menemukan kopi Toraja, Mandailing, Kolumbia, Brasilia, dan lain

sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya

perbedaan rasa.

Page 30: TA Final lengkap.pdf

Berikut ciri-ciri kopi arabika:

1) Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah.

Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.

2) Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.

3) Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.

4) Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.

5) Kopi arabika juga terkenal pahit.

Ciri-ciri Pohon Arabica:

1) Lebih susah dipelihara.

2) Cenderung tumbuh di daratan tinggi (1000 m – 2000 m).

3) Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih rendah.

4) Butuh waktu 9 bulan untuk proses bunga menjadi buah.

5) Berbuah di suhu yang lebih dingin

b. Kopi robusta

Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar

Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika,

kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda

untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga

berbeda.

Ciri-ciri kopi robusta:

1) Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.

2) Bau yang dihasilkan khas dan manis.

3) Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.

4) Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.

Page 31: TA Final lengkap.pdf

Ciri – ciri Pohon Robusta:

1) Lebih rentan diserang serangga.

2) Tumbuh di daratan rendah (700 m).

3) Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi.

4) Butuh waktu 10-11 bulan untuk proses bunga menjadi buah.

5) Berbuah di suhu udara yang lebih hangat

Page 32: TA Final lengkap.pdf

BAB III

IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Permasalahan

Tanaman kopi di Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau,

Kalimantan Timur merupakan tanaman baru, oleh karena itu petani belum

banyak tahu cara pemeliharaan tanaman kopi terutama pemangkasan yang

baik. petani belum mengetahui teknik penanaman yang baik, salah satunya

bagaimana teknik pemangkasan agar hasil dari tanaman kopi lebih produktif

dan hasil yang baik pula.

B. Pemecahan Masalah

Agar petani kopi diwilayah Kecamatan Malinau Selatan bisa sukses

dan berhasil dalam panen, maka petani harus memperhatikan tiga jenis

pemangkasan tanaman kopi. Pada dasarnya tindakan pemangakasan pada

pembudidayaan kopi termasuk tindakan teknik bercocok tanam (kultur teknik)

yang bertujuan untuk membentuk kerangka (percabangan) pohon yang

dikehendaki sehinga diperoleh pohon yang kokoh dengan produksi yang baik,

membuang bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki tumbuh agar

diperoleh pertumbuhan tanaman yang baik, memacu pertumbuhan tunas-tunas

baru.

Menurut Ir Bambang Cahyono (2011;87) tentang pemangkasan

tanaman kopi ada 3 jenis Pemangkasan yaitu :

20

Page 33: TA Final lengkap.pdf

1. Pemangkasan Bentuk

Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka pohon

atau mahkota pohon sedemikian rupa sehingga diperoleh bentuk tanaman

atau mahkota pohon dengan jumlah percabangan optimal dan tinggi

tanaman yang terbatas, serta tajuk tanaman yang kompak. Dengan

demikian cabang produktif lebih baik dalam pertumbuhannya.

Pemangkasan bentuk dimulai pada tanaman kopi yang berumur 3-

4 tahun setelah pindah tanam (untuk bibit asal okulasi, stek dan sambung

pucuk) dan 2 tahun sejak penyambungan (untuk bibit asa samping).

Pemangkasan bentuk ini dilakukan pada awal musim penghujan. Adapun

cara yang harus dilakukan dalam pemangkasan bentuk ini adalah sebagai

berikut:

a) pemangkasan bentuk untuk memperoleh mahkota pohon yang

dikehendaki dilakukan terhadap pucuk pohon. Pemangkasan atau

pemenggalan pucuk pohon ini akan menghentikan pertumbuhan

tanaman yang meninggi sehingga akan meningkatkan pertumbuhan

cabang-cabang primer menjadi lebih panjang. Sehingga dengan

demikian pertumbuhan pohon bertambah luas dan melebar.

Pemangkasan pucuk pohon pertama mulai dilakukan pada tanaman

yang telah berusia 3-4 tahun dan bila pohonnya mencapai tinggi 1

hingga 1,8 meter, tergantung dari jenis dan pertumbuhan kopi. Untuk

jenis robusta pemangkasan pertama apabila tinggi tanaman mencapai

1 hingga 1,2 meter sedangkan untuk jenis kopi Arabica tinggi

tanaman dari 1,5 hingga 1,8 meter. Daerah ipenggal 30-50 cm dari

Page 34: TA Final lengkap.pdf

pucuk tanaman. Pemangkasan pucuk pohon dilakukan tepat pada

buku-buku dan hanya meninggalkan satu cabangnya, ini akan

memberi pertumbuhan cabang-cabang lateral yang lebih kuat dan

panjang, serta tidak menderita tarikan cabang bila tanaman

tumbuhnya subur dan tinggi produksinya disbanding dengan

pemenggalam pucuk dibawah buku-buku.

Pada tanaman yang kuat pertumbuhannya, pemangkasan pucuk

cukup dilakukan sekali saja dengan tanpa membentuk bayonet.

Sedangkan pada tanaman yang agak lemah pertumbuhannya,

pemangaksan dapat dilakukan dua kali dengan membentuk 1

bayonet. Dalam hal ini pemenggalan pucuk pada tanaman yang

tingginya 1,2 meter untuk pemenggalan pertama dan 1,8 meter untuk

pemenggalam kedua. Sementara itu pada tanaman yang lemah

pertumbuhannya dapat dilakukan tiga kali pemangkasan dengan

membentuk 2 bayonet. Dalam hal in pada tanaman yang tingginya 1

meter (untuk pemangkasan pertama), 1,4 meter (untuk pemangkasan

kedua) dan 1,8 meter (pemangkasan ketiga).. pemangkasan pertama

bertujuan untuk memperkuat organ atau tubuh tanaman. Dalam

pemangkasan pertama dapat juga dilakukan pada tunas-tunas air atau

wiwilan. Hal ini agar pertumbuhan cabang produktif tidak

tergannggu.

b) Bila tanaman sudah kuat, tunas yang tumbuh paling atas dibiarkan

tumbuh hingga mencapai 1 meter, kemudian setelah mencapai tinggi

tersebut, pangkas 30 hingga 50 cm sehingga tinggi tanaman

Page 35: TA Final lengkap.pdf

mencapai 1,4 hingga 1,5 meter (jenis robusta) dan 1,7 hingga 2 meter

(jenis Arabica). Pemangkasan tersebut dilakukan tiga kali.

2. Pemangkasan pemeliharaan

Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk mengatur

pertumbuhan cabang, membuang cabang dan ranting yang rusak,

membuang tunas air yang tumbuh pada batang bagian bawah, terserang

hama penyakit, ataupun batang atau cabang yang saling menumpuk

dengan batang yang lain. Pemangkasan pemeliharaan ini akan

membentuk tajuk yang baik dan mengurangi kerimbunan tanaman

sehingga tinggi tanaman dapat terkontrol dan tanaman dapat menerima

intensitas penyinana matahari yang baik.

Adapun tata cara yang harus dilakukan dalam melakukan

pemangkasan pemeliharaan. Antara lain :

a) Tunas air yang tumbuh dibatang pokok, batang primer, maupun

sekunder dipangkas. Pemangkasan cukup dengan menggunakan

tangan apabila tunasnya belum berkayu. Demikian pula dengan

cabang adventif yang tumbuh pada cabang primer, ranting-ranting

maupun pucuk yang mongering, serta tunas yang tumbuh pada

batang bawah dipangkas. Cabang-cabang sekunder yang terlalu

rimbun juga harus dipangkas agar lebar tanaman dapat tetap

terkontrol dan mendapat penyinaran matahari yang baik.

b) Daun-daun yang tumbuh terlalu rimbun, sebagian besar juga harus

dipangkas, demikian pula dengan daun-daun yang terserang penyakit

Page 36: TA Final lengkap.pdf

dan hama. Pada pertanaman didaerah yang subur, pertumbuhan

tanaman akan sangat cepat sehingga membentuk mahkota pohon

yang sangat rimbun. Hal in dapat meningkatkan produksi tanaman.

Keburukan ini harus dicegah dengan melakukan pemangkasan semua

cabang atau ranting sekunder pada jarak 15-20 cm dari cabang primer

yang diukur dari pangkalnya.

c) Dan apabila tinggi tanaman telah mencapai seperti yang dikehendaki,

pucuk-pucuk tanaman harus selalu dipangkas agar tanaman mencapai

tinggi yang dikehendaki. Demikian pula dengan tajuk (kanopi) yang

sudah saling bertemu, maka pucuk-pucuk cabang tersebut harus

dipangkas. Tempat yang dipangkas adalah bagian yang sudah keras

(tua).

3. Pemangkasan produksi.

Pemangkasan produksi bertujuan untuk mengatur percabangan

produktif yang merata. Merangsang pembungaan dan pembuahan.

Pemangkasan diatas dapat dilakukan dengan memangkas ranting-ranting

yang terlalu rimbun, memangkas cabang yang tumbuhnya mengarah

masuk kedalam tajuk, dan memangkas cabang dan ranting yang tidak

sehat, serta tumbuhnya dekat dengan tanah.

Pemangkasan ini dapat dilakukan secukupnya. Hindari

pemangkasan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tajuk terlalu

terbuka. Bila hal itu terjadi dapat menyebabkan kulit bantang retak-retak,

dan bunga kering. Setelah pemangkasan, luka bekas pemangkasan ditutup

Page 37: TA Final lengkap.pdf

dengan paraffin atau obat penutup luka (TB192) agar terhindar dari hama

penyakit. Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman kopi yang terlah

berumur lebih dari 3 tahun atau telah berproduksi. Pemangkasan produksi

ini sebenarnya juga merupakan pemangkasan pemeliharaan tetapi

dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi.

Page 38: TA Final lengkap.pdf

BAB IV

KESIMPULAN DAN SOLUSI

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan masalah dan pemecahan masalah yang telah

disampaikan diatas, maka untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman dan

menghasilkan hasil panen yang baik dan pertumbuhan tanaman yang baik,

perlu dilakukan pemangkasan yang benar terhadap tanaman kopi, sehingga

pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi baik dan sehat serta

menghasilkan biji kopi yang baik dan berkualitas.

B. Solusi

Perlu adanya penyuluhan ataupun pembelajaran lebih lanjut kepada

petani kopi, sehingga petani mengetahui tata cara pemangkasan yang baik

guna mendapat hasil yang baik pula.

26

Page 39: TA Final lengkap.pdf

DAFTAR PUSTAKA

AAK. 1988. Budidaya tanaman kopi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.

Bruno. 2007. Sinar tani. Jawa timur

http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi

http://kopiagus.wordpress.com/2008/04/30/biologi-tanaman-kopi/

Cahyono Bambang, 2011, Sukses Berkebun Kopi, Pustaka Mina, Jakarta

http://www.winsscoffee.com/archives/perbedaan-biji-kopi-arabika-dan-robusta/

Page 40: TA Final lengkap.pdf