Page 1
TUGAS AKHIR
PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI
KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN
MALINAU
Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik
Guna memperoleh gelar Ahli Madya
Oleh :
NAMA : ANYIT KULEH
NPM : 090400083
PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
POLITEKNIK MALINAU
MALINAU 2012
Page 2
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
“TUGAS AKHIR”
Saya mahasiswa di Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik
Malinau,
Nama Mahasiswa : ANYIT KULEH
NPM : 090400083
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis akhir yang saya buat dengan judul
“PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN
MALINAU SELATAN KABUPATEN MALINAU”
Adalah :
1. Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan data-data hasil
pelaksanaan tinjuan dan kajian pustaka maupun praktek.
2. Bukan merupakan duplikasi karya tulis yang sudah dipublikasikan atau
yang pernah dipakai untuk mendapat gelar Ahli Madya diperguruan tinggi
lain, kecuali pada bagian-bagian sumber informasi yang membantu dalam
konsep serta disertakan refensinya.
Apabila terbukti saya tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan diatas, maka
karya Tugas Akhir ini batal dan gelar yang saya peroleh akan dicabut.
Malinau,……………………….2012
Yang membuat pernyataan
ANYIT KULEH
Page 3
YAYASAN INTIMUNG
POLIITEKNIK MALINAU
PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
JUDUL : PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI
KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN
MALINAU
NAMA : ANYIT KULEH
NPM : 090400083
PROGRAM STUDI : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
Telah diperiksa dan disetujui untuk dilanjutkan sebagai tugas akhir guna mencapai
gelar Ahli Madya pada Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan, Politeknik
Malinau, Kabupaten Malinau
Malinau,……………………………….2012
Menyetujui,
Dosen Pembimbing I
Yohanis Sirante, SP., M.Si
NIDN : 1110077402
Dosen Pembimbing II
Yagus, SP
NIDN : 1109126503
Page 4
YAYASAN INTIMUNG
POLIITEKNIK MALINAU
HALAMAN PERSETUJUAN
JUDUL : PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI
KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN
MALINAU
NAMA : ANYIT KULEH
NPM : 090400083
PROGRAM STUDI : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
Laporan Tugas Akhir ini telah diujikan dan disetujui pada tanggal
…………………………..2012
Penguji I : .......................................................... tanda tangan………………...
Penguji II : .......................................................... tanda tangan………………...
Penguji III : .......................................................... tanda tangan………………...
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Yohanis Sirante, SP., M.Si
NIDN : 1110077402
iv
Page 5
YAYASAN INTIMUNG
POLIITEKNIK MALINAU
HALAMAN PENGESAHAN
JUDUL : PEMANGKASAN TANAMAN KOPI (Coffea sp) DI
KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN
MALINAU
NAMA : ANYIT KULEH
NPM : 090400083
PROGRAM STUDI : BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN
Laporan Tugas Akhir ini telah diujikan dan disetujui pada tanggal
…………………………..2012
Dosen Pembimbing I
Yohanis Sirante, SP., M.Si
NIDN : 1110077402
Dosen Pembimbing II
Yagus, SP
NIDN : 1109126503
Mengetahui,
Direktur Politeknik Malinau
(Drs. Sahat Manulang, M.M)
NIDN. 1110115101
v
Page 6
ABSTRAK
ANYIT KULE, NPM 090400083 “Pemangkasan Tanaman Kopi (Coffea sp)”.
Pemilihan judul ini berdasarkan kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) Di Kecamatan Malinau Selatan Kabupaten
Malinau.
Pemangkasan merupakan salah satu cara dalam mengembangkan atau
peningksatan produksi. Tanaman akan menghasilkan Kopi yang baik dan
berkualitas apabila dilakukan pemangkasan yang baik dan teratur dan melalui
tahap-tahap yang benar.
Pemangkasan pada tanaman kopi di Kecamatan Malinau Selatan
Kabupaten Malinau belum berjalan dengan baik karena masyarakat belum
memahami betul tentang proses pemangkasan. Masih terdapat kendala-kendala
yang dihadapi oleh petani kopi dalam meningkatkan hasil panen. Namun pada saat
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) menjadi sebuah kegiatan yang
bermanfaat bagi penulis maupun petani. Disini penulis bisa mempraktekan hasil
belajar dan bisa langsung terjun kelapangan untuk memberikan masukan serta
pengetahuan kepada masyarakat petani kopi.
Page 7
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
karunia dan rahmat-Nya sehingga dalam pembuatan Tugas Akhir ini dapat
berjalan dengan baik. Tugas Akhir dengan judul “PEMANGKASAN TANAMAN
KOPI (Coffea sp) DI KECAMATAN MALINAU SELATAN KABUPATEN
MALINAU” ini ditujukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Akademik guna
memperoleh gelar Ahli Madya pada program Studi Budidaya Tanaman
Perkebunan di Politeknik Malinau.
Penulis menyadari tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak
sangatlah sulit penulis untuk menyelesaikan tugas ini. Oleh karena itu tak lupa,
pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
1. Bapak Drs Ule Ibo, M.Ap selaku Ketua Yayasan Politeknik Malinau
2. Bapak Drs Sahat Manulang selaku Direktur Politeknik Malinau
3. Bapak Yohanis Sirante, SP., M.Si selaku Ketua Program Studi Budidaya
Tanaman Perkebunan dan juga selaku Dosen Pembimbing I
4. Bapak Yagus S.P selaku Dosen Pembimbing II
5. Bapak Yeremia, S.Pd selaku Camat Malinau Selatan
6. Kepada Orang Tua dan Saudara-saudara tercinta yang telah memberi
dukungan.
7. Dan semua pihak yang telah membantu sehingga Tugas ini dapat selesai
dengan baik
vii
Page 8
Akhir kata, Penulis semua sadar bahwa manusia mempunyai kelemahan
dan kekurangan, begitu juga dengan pembuatan Tugas ini, selain itu penulis juga
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dalam penelitan ini.
Malinau, 2012
Anyit Kuleh
viii
Page 9
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................... iii
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR ........................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ v
ABSTRAK .................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................... vii
DAFTAR ISI ................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................... 1
A. Latar Belakang .................................................................... 1
B. Tujuan dan Kegunaan .......................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................. 5
A. Profil Tempat penelitian ....................................................... 5
B. Tata Letak............................................................................. 5
C. Tenaga Kerja ........................................................................ 6
D. Struktur Organisasi .............................................................. 7
E. Uraian Kegiatan ................................................................... 7
F. Komoditi .............................................................................. 9
BAB III IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH 20
A. Permasalahan ....................................................................... 20
B. Pemecahan Masalah ............................................................. 20
ix
Page 10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 26
A. Kesimpulan .......................................................................... 26
B. Saran ..................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA
x
Page 11
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
1 Struktur organisai Kecamatan Malinau Selatan………………….. 7
xi
Page 12
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
1 Gambar Proses Pemangkasan………………...………………….. 28
xii
Page 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kopi (Coffea sp.) sebagai salah satu komoditi non migas. Kopi
memiliki pasaran yang cukup baik di pasar dunia. Hal ini disebabkan dari
berbagai penjuru dunia banyak orang yang suka minum kopi, karena kopi
dapat diolah menjadi minuman yang lezat rasanya. Pada mulanya orang
minum kopi bukan kopi bubuk yang berasal dari biji, melainkan dari cairan
daun kopi yang masih segar atau kulit buah yang diseduh dengan air panas.
Setelah ditemukan cara memasak kopi bubuk yang lebih sempurna, yaitu
menggunakan biji kopi yang masak kemudian dikeringkan dan dijadikan
bubuk sebagai bahan minuman. Akhirnya penggemar kopi cepat meluas. Kopi
yang pertama adalah Arabia yang dikenal pada pertengahan abad XV.
Selanjutnya menyebar luas di negara Timur Tengah, seperti Kairo pada tahun
1510 dan Konstantinopel (Turki) sekitar tahun 1550. Pada tahun 1616 kopi
Arabia mulai masuk ke Eropa, yakni di Venesia.
Kopi merupakan salah satu komoditi ekspor yang mampu menciptakan
penyerapan tenaga kerja dengan melibatkan banyak sektor. Permasalahan
petani pada umumnya masih mengusahakan tanaman kopi secara bersama
yaitu kopi robusta dan kopi arabika. Tanaman kopi robusta 40% mendominasi
lahan-lahan yang cocok untuk budidaya kopi arabika. Kopi robusta umumnya
sudah lebih tua dan perolehan harga lebih rendah dibandingkan kopi arabika
dengan nilai jual yang lebih tinggi. (Rubiyo,dkk, 2003)
1
Page 14
Kopi merupakan salah satu komoditi perkebunan yang penting dalam
perekonomian nasional. Hal ini terlihat dari peranan sektor perkebunan kopi
terhadap penyediaan lapangan kerja, penyedia devisa negara melalui ekspor.
Dalam hal penyediaan lapangan kerja usahatani kopi dapat memberi
kesempatan kerja yaitu sebagai pedagang pengumpul hingga eksportir, buruh
perkebunan besar dan buruh industri pengolahan kopi. Indonesia pernah
mengalami penurunan produksi kopi hal ini disebabkan karena umur kopi
yang sudah cukup tua, dan pemeliharaan yang tidak intensif. Namun hal
tersebut masih dapat di ditingkatkan dengan cara merehabilitasi tanaman kopi
yang tidak produktif lagi dan meningkatkan pemeliharaan terhadap tanaman
kopi tersebut. Dengan demikian peranan kopi tetap dapat dipertahankan dan
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan nasional, mengingat kopi
merupakan salah satu komoditi ekspor yang unggul (Retnandari dan
Tjokrowinoto, 1991).
Namun demikian mungkin banyak dari petani dan masyarakat
umumnya belum mengetahui bagaimana membudidayakan tanaman kopi itu
sendiri. Selain dari proses penamaman, pemupukan dan panen, ada hal lain
juga yang juga dapat mempengaruhi tamanan kopi. Cara perawatan terhadap
tanaman kopi baik dari segi pembibitan maupun perawatan pohon itu sendiri.
Yaitu tentang pemangkasan tanaman kopi.
Pada dasarnya tindakan pemangkasan pada pembudiyaan kopi
termasuk tindakan teknik bercocok tanam ( kultur teknik) yang bertujuan
untuk membentuk kerangka (percabangan) pohon yang dikehendaki sehingga
diperoleh pohon yang kokoh dan produksi yang baik, membuang bagian-
Page 15
bagian tanaman yang tidak dikehendki tumbuh (seperti tunas air, tunas palsu,
cabang yang sakit, cabang yang patah, dan cabang balik) agar diperoleh
pertumbuhan tanaman yang baik, memacu pertumbuhan tunas-tunas baru yang
dikehendaki dan daun-daun baru, mengatur kelembapan uadara agar tetap
sesuai dengan yang dikehendaki tanaman, mengatur pencahayaan agar sinar
matahari dapat masuk ke pertanaman sesuai dengan yang dikehendaki.
Sehingga fotosintesis tanaman dapat berjalan dengan sempurna dan tanaman
dapat tumbuh sehat. Dengan pemangkasan yang baik dan benar dapat
meningkatkan produktifitas tanaman.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas peneliti ingin mengadakan
penelitian mengenai pemangkasan tanaman kopi sehingga pertumbuhan
ataupun hasil dari tanaman kopi dapat tumbuh sesuai dengan yang
dikehendaki dan memberikan hasil yang baik.
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan
a. Sebagai salah satu syarat akedemik untuk mendapatkan gelar Ahli
Madya pada program Budidaya Tanaman Perkebunan di Politeknik
Malinau.
b. Dapat mengetahui proses kegiatan pemangkasan pada tanaman Kopi
c. Memberikan pengetahuan dan masukan kepada masyarakat khusunya
di Kecamatan Malinau Selatan tentang tata cara maupun kegunaan dari
pemangkasan tanaman kopi.
2. Manfaat
Page 16
a. Sebagai bahan informasi bagi petani kopi dan investor yang berminat
dalam pengembangan bisnis komoditas kopi.
b. Sebagai bahan informasi dan referensi bagi peneliti lain yang
berhubungan dengan penelitian ini.
Page 17
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Profil Kecamatan Malinau Selatan
Kecamatan Malinau Selatan adalah salah satu Kecamatan yang ada di
Kabupaten Malinau dengan ibu kota Kecamatan Loreh. Luas wilayah yang
dimiliki oleh Kecamatan Malinau Selatan yaitu 2.107,25 km2 atau 4,94 % dari
luas yang dimiliki oleh Kabupaten Malinau dan berada pada ketinggian
108,046 diatas permukaan laut.
Jarak tempuh antara ibu kota Kecamatan Malinau selatan dengan ibu
kota Kabupaten Malinau yaitu sejauh 70 km dan ditempuh melalui
transportasi darat dengan medan yang cukup sulit. Hal ini dikarenakan belum
adanya pengaspalan jalan menuju ibu kota Kecamatan Malinau Selatan
sehingga jalan yang digunakan untuk menuju desa pun hanya jalan yang
digunakan oleh perusahaan Batu bara yang berada di desa Loreh. Hal tersebut
menyebabkan jalur transportasi dan komunikasi mengalami kendala. Terlebih
pada saat musim hujan, kondisi jalan sangat susah untuk dilalui dikarena
kondisi jalan yang berlumpur dan medan yang sulit jika dilalui dengan
kendaraan bermotor.
B. Tata Letak Kecamatan Malinau Selatan
Secara administrative maupun letak geografis, batas-batas wilayah
Kecamatan Malinau Selatan adalah sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Malinau Barat
5
Page 18
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Pujungan
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Bulungan
4. Sebelah Timur berbatasa dengan Kabupaten Mentarang.
C. Tenaga Kerja
Dalam kegiatan di Kecamatan Malinau Selatan menggunakan tenaga
kerja yang berasal dari anggota kelompok tani dengan jumlah yang bervariasi
sesuai dengan kegiatan yang yang dilakukan misalnya pembibitan
menggunakan 4-8 tenaga kerja dan jika melakukan perawatan maupun
pemanenan anatara 8-12 orang dengan status tenaga kerja tidak tetap atau
menggunakan sistem bergotong royong antara anggota kelompok maupun
tenaga diluar anggota kelompok dengan memberikan upah.
Page 19
D. Struktur Organisasi di Kecamatan Malinau Selatan
Gambar 2.1. Struktur organisasi di Kecamatan Malinau Selatan
E. Uraian Kegiatan
Berikut tahap pemangkasan yang dilakukan oleh penulis selama dalam
melakukan penelitian dan praktek
Tahap Kegiatan yang dilakukan
I Umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujan dengan
memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanah
dan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang
tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
II Pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yang tumbuh
Page 20
tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1 - 2
ruas/pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabang
dipelihara 3 tunas. Jika lebih dibuang. Tahapan pemangkasan
tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.
Sedangkan untuk pemangkasan bentuknya dilakukan tahap sebagai
berikut :
Tahap Keterangan
1. Tanaman dipotong / Toping setinggi 80-100 cm, baik
tanaman dari bibit maupun dari hasil peremajaan.
2. Setelah tumbuh cabang primer sunat / potong dengan
menyisahkan 2 ruas
3. Setelah terbentuk terminal cabang pertama (I) akan
tumbuh tunas autotrop.
4. Tunas atutotrop biarkan sampai tumbuh dan baru
dipotong pada ketinggian atau setinggi 120 cm – 140 cm
dari permukaan tanah.Setelah tumnbuh cabang primer
lakukan penyunatan seperti butir 2. Dan cabang primer
yang disunat kedudukan dengan terminal cabang kedua (
II ) membentuk sudut sudut 1200 dengan terminal
cabang pertama ( I )
5. Setelah terbentuk terminal cabang kedua ( II ) tunas
autotrop akan tumbuh dan potong kembali pada
ketinggian 160 cm – 180 cm,setelah tumbuh cabang
primer lakukan penyunatan kembali.
Page 21
Komoditi
1. Klasifikasi Tanaman Kopi
Tanaman kopi (Coffea sp.) termasuk dalam klasifikasi tanaman sebagai
berikut yaitu :
Kingdom : Plantae
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliapsida
Ordo : Gentianales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
Species : Coffea sp
2. Morfologi Tanaman Kopi
a. Akar
Meskipun kopi merupakan tanaman tahunan, tetapi umumnya
mempunyai perakaran yang dangkal. Oleh karena itu tanaman ini
mudah mengalami kekeringan pada kemarau panjang bila di daerah
perakarannya tidak di beri mulsa.
Secara alami tanaman kopi memiliki akar tunggang sehingga
tidak mudah rebah. Tetapi akar tunggang tersebut hanya dimiliki oleh
tanaman kopi yang bibitnya berupa bibit semaian atau bibit sambungan
(okulasi) yang batang bawahnya merupakan semaian. Tanaman kopi
yang bibitnya berasal dari bibit stek, cangkokan atau bibit okulasi yang
batang bawahnya merupakan bibit stek tidak memiliki akar tunggang
sehingga relatif mudah rebah.
Page 22
Akar tunggang tanaman dewasa dapat menembus ke dalam
tanah hingga 1,2 meter atau lebih dan bersifat kokoh dan berguna untuk
tegaknya tanaman. Namun pada tanah yang bersolum dangkal dimana
drainase tanhnya jelek dan permukaan air tanahnya dangkal maka akar
tunggangnya tidak dapat tumbuh dalam. Akar cabang atau akar lebar
dan akar serabut atau akar rambut tumbuh secara horizontal
(kesamping) pada kedalaman kurang dari 30 cm. akar cabang dan akar
serabut tersebut berguna untuk menghisap makanan (zat hara) dan air.
Pada pucuk akar cabang dan serabut terdapat tudung akar yang berguna
untuk melindungi bila akar menembus tanah.
b. Cabang
Kopi (Coffea sp) adalah species tanaman berbentuk pohon,
yang termasuk dalam famili Rubiaceae dan genus Coffea. Tanaman ini
tumbuhnya tegak, bercabang, dan bila dibiarkan tumbuh dapat
mencapai tinggi 12 m. daunnya bulat telur dengan ujung agak
meruncing. daun tumbuh berhadapan pada batang, cabang, dan ranting-
rantingnya. Kopi mempunyai sistem percabangan yang agak berbeda
dengan tanaman lain. tanaman ini mempunyai beberapa jenis cabang
yang sifat dan fungsinya agak berbeda. Adapun jenis cabang dari
tanaman kopi yaitu :
1) Cabang Reproduksi (cabang orthrotrop)
Cabang reproduksi adalah cabang yang tumbuhnya tegak
dan lurus. ketika masih muda cabang ini juga sering disebut
wiwilan. Cabang ini berasal dari tunas reproduksi yang terdapat di
Page 23
setiap ketiak daun pada batang utama atau cabang primer. Setiap
ketiak daun bisa mempunyai 4-5 tunas reproduksi, sehingga apabila
cabang reproduksi mati bisa diperbaharui sebanyak 4-5 kali.
Cabang ini mempunyai sifat seperti batang utama, sehingga bila
suatu ketika batang utama mati atau tidak tumbuh sempurna, maka
fungsinya dapat digantikan oleh cabang ini.
2) Cabang Primer (cabang plagiotrop)
Cabang primer adalah cabang yang tumbuh pada batang
utama atau cabang reproduksi.Pada setiap ketiak daun hanya
mempunyai satu tunas primer, sehingga apabila cabang ini mati,
ditempat itu sudah tidak dapat tumbuh cabang primer lagi. Cabang
primer mempunyai ciri-ciri (1). arah pertumbuhannya mendatar,
(2). Lemah, (3). berfungsi sebagai penghasil bunga karena disetiap
ketiak daunnya terdapat mata atau tunas yang dapat tumbuh
menjadi bunga.
Setiap ketiak daun pada cabang primer mempunyai tunas
reproduksi dan tunas sekunder. Tunas reproduksi dapat tumbuh
menjadi cabang reproduksi, demikian pula tunas sekunder dapat
tumbuh menjadi cabang sekunder. Namun demikian tunas
reproduksi dan tunas sekunder tersebut biasanya tidak berkembang
menjadi cabang, melainkan tumbuh dan berkembang menghasilkan
bunga.
Page 24
3) Cabang Sekunder
Cabang sekunder adalah cabang yang tumbuh pada cabang
primer dan berasal dari tunas sekunder. cabang ini mempunyai sifat
seperti cabang primer sehingga dapat menghasilkan bunga.
4) Cabang Kipas
Cabang kipas adalah cabang reproduksi yang tumbuh kuat
pada cabang primer karena pohon sudah tua. Pohon yang sudah tua
biasanya hanya tinggal mempunyai sedikit cabang primer karena
sebagian besar sudah mati dan luruh. Cabang yang tinggal sedikit
ini biasanya terletak diujung batang dan mempunyai pertumbuhan
yang cepat sehingga mata reproduksinya tumbuh cepat menjadi
cabang-cabang reproduksi. Cabang reproduksi ini sifatnya seperti
batang utama dan sering disebut sebagai cabang kipas.
5) Cabang Pecut
Cabang pecut adalah cabang kipas yang tidak mampu
membentuk cabang primer, meskipun tumbuhnya cukup kuat.
6) Cabang Balik
Cabang Balik adalah cabang reproduksi yang tumbuh pada
cabang primer, berkembang tidak normal dan mempunyai arah
pertumbuhan menuju ke dalam mahkota tajuk.
7) Cabang Air
Cabang air adalah cabang reproduksi yang tumbuhnya
pesat, ruas-ruas daunnya relatif panjang dan lunak atau banyak
mengandung air.
Page 25
c. Daun
Daun tanaman kopi tumbuh pada batang, cabang-cabang dan
ranting. Daun yang tumbuh berpasangan tersusun berhadapan atau
berdampingan pada ketiak. Daun yang tumbuh pada batang atau
cabang-cabang yang pertumbuhannya tegak (orthotroop), daun
tersusun secara berselang-seling pada ruas berikutnya (tidak terletak
pada satu bidang) atau dengan kata lain pasangan-pasangan dau
tersebut tersusun pada bidang-bidangnya yang bersilangan. Sementara
itu, daun yang tumbuh pada cabang-cabang dan ranting-ranting yang
pertumbuhannya menyamping atau mendatar (plagiotroop), pasangan-
pasangan daun tersebut berhadap-hadapan pada bidang yang sama
(terletak pada satu bidang).
Helaian daun tanaman kopi berbentuk bulat memanjang (oval)
dengan bagian ujung daun agak meruncing sampai bulat dan pangkal
daun runcing (acutus).
Tulang-tulang daun tersusun menyirip. Permukaan dain ada
yang datar dan ada yang menyerupai tulang, tergantung dari jenis
kopinya.
d. Bunga dan Buah
Tanaman kopi umumnya akan mulai berbunga setelah berumur
± 2 tahun. Mula-mula bunga ini keluar dari ketiak daun yang terletak
pada batang utama atau cabang reproduksi. Tetapi bunga yang keluar
dari kedua tempat tersebut biasanya tidak berkembang menjadi buah,
jumlahnya terbatas, dan hanya dihasilkan oleh tanaman-tanaman yang
Page 26
masih sangat muda. Bunga yang jumlahnya banyak akan keluar dari
ketiak daun yang terletak pada cabang primer. Bunga ini berasal dari
kuncup-kuncup sekunder dan reproduktif yang berubah fungsinya
menjadi kuncup bunga. Kuncup bunga kemudian berkembang menjadi
bunga secara serempak dan bergerombol.
1) Bunga Kopi
Jumlah kuncup bunga pada setiap ketiak daun terbatas,
sehingga setiap ketiak daun yang sudah menghasilkan bunga
dengan jumlah tertentu tidak akan pernah menghasilkan bunga lagi.
Namun demikian cabang primer dapat terus tumbuh memanjang
membentuk daun baru, batang pun dapat terus menghasilkan
cabang primer sehingga bunga bisa terus dihasilkan oleh tanaman.
Tanaman kopi yang sudah cukup dewasa dan dipelihara dengan
baik dapat menghasilkan ribuan bunga dalam satu saat. Bunga
tersebut tersusun dalam kelompok yang masing-masing terdiri dari
4-6 kuntum bunga. Pada setiap ketiak daun dapat menghasilkan 8-
18 kuntum bunga, atau setiap buku menghasilkan 16-36 kuntum
bunga.
Bunga kopi berukuran kecil, mahkotanya berwarna putih
dan berbau harum semerbak. Kelopak bunga berwarna hijau,
pangkalnya menutupi bakal buah yang mengandung dua bakal biji.
Benangsarinya terdiri dari 5-7 tangkai yang berukuran pendek. Bila
bunga sudah dewasa, kelopak dan mahkotanya akan membuka dan
segera mengadakan penyerbukan (peristiwa bertemunya tepungsari
Page 27
dan putik). Setelah terjadi penyerbukan, secara perlahan-lahan
bunga akan berkembang menjadi buah. Mula-mula mahkota bunga
tampak mengering dan berguguran. Kemudian kulit buah yang
berwarna hijau makin lama makin membesar. bila sudah tua kulit
ini akan berubah menguning dan akhirnya menjadi merah tua.
waktu yang diperlukan sejak terbentuknya bunga hingga buah
menjadi matang ± 6-11 bulan, tergantung dari jenis dan faktor-
faktor lingkungannya. Kopi arabika membutuhkan waktu 6-8 bulan,
sedangkan kopi robusta 8-11 bulan.
Bunga kopi biasanya akan mekar pada permulaan musim
kemarau sehingga pada akhir musim kemarau telah berkembang
menjadi buah yang siap dipetik. Pada awal hujan, cabang primer
akan memanjang dan membentuk daun-daun baru yang siap
mengeluarkan bunga pada awal musim kemarau mendatang.
Menurut cara penyerbukannya, kopi dibedakan menjadi 2 (dua)
jenis, yaitu kopi self steril dan kopi self fertil. Kopi self steril adalah
jenis kopi yang tidak akan menghasilkan buah bila bunganya
mengadakan penyerbukannya sendiri (tepung sari berasal dari jenis
kopi yang sama). Kopi self steril ini baru menghasilkan buah bila
bunganya menyerbuk silang (tepung sari berasal dari kopi jenis
lainnya). Oleh karena itu tanaman kopi ini harus ditanam
bersamaan dengan kopi jenis lainnya sehingga penyerbukan silang
bisa berlangsung. Kopi self fertil adalah kopi yang mampu
Page 28
menghasilkan buah bila mengadakan penyerbukan sendiri sehingga
tidak harus ditanam bersamaan dengan kopi jenis lainnya.
2) Buah
Buah terdiri dari daging buah dan biji. Daging buah terdiri
atas 3 (tiga) bagian lapisan kulit luar (eksokarp), lapisan daging
(mesokarp), dan lapisan kulit tanduk (endokarp) yang tipis tetapi
keras. Buah kopi umumnya mengandung dua butir biji, tetapi
kadang-kadang hanya mengandung 1 (satu) butir atau bahkan tidak
berbiji (hampa) sama sekali. Biji ini terdiri dari atas kulit biji dan
lembaga. Lembaga atau sering disebut endosperm merupakan
bagian yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat
minuman kopi.
e. Biji
Biji kopi merupakan produk utama dari tanaman kopi yang
dimanfaatkan oleh manusia sebagai bahan minuman. Biji kopi
berbentuk bulat sampai bulat lonjong dengan bidang datar pada bagian
perut yang cembung pada bagian punggung (bila dalam buah terdapat 2
biji). Sedangkan buah pada buah yang mengandung 1 butir biji,
bentuknya bulat panjang (lonjong).
Biji terdiri atas kulit yang cukup keras yang disebut kulit
tanduk, kulit ari atau selaput perak yang tipis, daging biji. Dan lembaga
atau embrio. Biji kopi yang sudah tua berwarna kecoklatan. Biji kopi
bersifat mono embrion, yaitu biji mengandung satu embrio sehingga
bila biji ditumbuhkan (disemaikan) hanya menghasilkan satu tanaman,
Page 29
namun pada jenis kopi Arabica ada kalanya dijumpai biji yang
abnormal yang bersifat poliembrioni dimana biji mengandung lebih
dari satu embrio sehingga bila ditumbuhkan akan menghasilkan lebih
dari satu tanaman baru.
3. Jenis-jenis Tanaman Kopi
Ada dua spesies kopi yang berbeda, yaitu jenis Arabica dan
Robusta. Perbedaan umum terletak pada rasa, kondisi di mana dua spesies
itu tumbuh, dan perbedaan ekonomis.
Soal rasa, Arabica memiliki variasi rasa yang lebih beragam, dari
rasa manis hingga rasa kuat dan tajam. Sebelum disangrai, aromanya
seperti blueberry. Setelah disangrai, biji kopi Arabica beraroma buah-
buahan dan manis. Sedangkan Robusta memiliki variasi rasa netral sampai
tajam dan sering dianggap memiliki rasa seperti gandum. Biji kopi robusta
sebelum disangrai beraroma kacang-kacangan. Sayangnya jarang terdapat
robusta berkualitas tinggi di pasaran. Selain perbedaan harga biji kopi
Arabica yang lebih tinggi dibandingkan dengan harga biji kopi Robusta,
berikut kedua jenis kopi tersebut :
a. Kopi arabika
Kopi yang berasal dari Brasil dan Etiopia ini menguasai 70
persen pasar kopi dunia. Kopi arabika memiliki banyak varietas,
tergantung negara, iklim, dan tanah tempat kopi ditanam. Anda bisa
menemukan kopi Toraja, Mandailing, Kolumbia, Brasilia, dan lain
sebagainya. Antara kopi arabika yang satu dan yang lain punya
perbedaan rasa.
Page 30
Berikut ciri-ciri kopi arabika:
1) Aromanya wangi sedap mirip percampuran bunga dan buah.
Hidup di daerah yang sejuk dan dingin.
2) Memiliki rasa asam yang tidak dimiliki oleh kopi jenis robusta.
3) Memiliki bodi atau rasa kental saat disesap di mulut.
4) Rasa kopi arabika lebih mild atau halus.
5) Kopi arabika juga terkenal pahit.
Ciri-ciri Pohon Arabica:
1) Lebih susah dipelihara.
2) Cenderung tumbuh di daratan tinggi (1000 m – 2000 m).
3) Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih rendah.
4) Butuh waktu 9 bulan untuk proses bunga menjadi buah.
5) Berbuah di suhu yang lebih dingin
b. Kopi robusta
Menguasai 30 persen pasar dunia. Kopi ini tersebar di luar
Kolumbia, seperti di Indonesia dan Filipina. Sama seperti arabika,
kondisi tanah, iklim, dan proses pengemasan kopi ini akan berbeda
untuk setiap negara dan menghasilkan rasa yang sedikit banyak juga
berbeda.
Ciri-ciri kopi robusta:
1) Memiliki rasa yang lebih seperti cokelat.
2) Bau yang dihasilkan khas dan manis.
3) Warnanya bervariasi sesuai dengan cara pengolahan.
4) Memiliki tekstur yang lebih kasar dari arabika.
Page 31
Ciri – ciri Pohon Robusta:
1) Lebih rentan diserang serangga.
2) Tumbuh di daratan rendah (700 m).
3) Jumlah biji kopi yang dihasilkan lebih tinggi.
4) Butuh waktu 10-11 bulan untuk proses bunga menjadi buah.
5) Berbuah di suhu udara yang lebih hangat
Page 32
BAB III
IDENTIFIKASI MASALAH DAN PEMECAHAN MASALAH
A. Permasalahan
Tanaman kopi di Kecamatan Malinau Selatan, Kabupaten Malinau,
Kalimantan Timur merupakan tanaman baru, oleh karena itu petani belum
banyak tahu cara pemeliharaan tanaman kopi terutama pemangkasan yang
baik. petani belum mengetahui teknik penanaman yang baik, salah satunya
bagaimana teknik pemangkasan agar hasil dari tanaman kopi lebih produktif
dan hasil yang baik pula.
B. Pemecahan Masalah
Agar petani kopi diwilayah Kecamatan Malinau Selatan bisa sukses
dan berhasil dalam panen, maka petani harus memperhatikan tiga jenis
pemangkasan tanaman kopi. Pada dasarnya tindakan pemangakasan pada
pembudidayaan kopi termasuk tindakan teknik bercocok tanam (kultur teknik)
yang bertujuan untuk membentuk kerangka (percabangan) pohon yang
dikehendaki sehinga diperoleh pohon yang kokoh dengan produksi yang baik,
membuang bagian-bagian tanaman yang tidak dikehendaki tumbuh agar
diperoleh pertumbuhan tanaman yang baik, memacu pertumbuhan tunas-tunas
baru.
Menurut Ir Bambang Cahyono (2011;87) tentang pemangkasan
tanaman kopi ada 3 jenis Pemangkasan yaitu :
20
Page 33
1. Pemangkasan Bentuk
Pemangkasan bentuk bertujuan untuk membentuk kerangka pohon
atau mahkota pohon sedemikian rupa sehingga diperoleh bentuk tanaman
atau mahkota pohon dengan jumlah percabangan optimal dan tinggi
tanaman yang terbatas, serta tajuk tanaman yang kompak. Dengan
demikian cabang produktif lebih baik dalam pertumbuhannya.
Pemangkasan bentuk dimulai pada tanaman kopi yang berumur 3-
4 tahun setelah pindah tanam (untuk bibit asal okulasi, stek dan sambung
pucuk) dan 2 tahun sejak penyambungan (untuk bibit asa samping).
Pemangkasan bentuk ini dilakukan pada awal musim penghujan. Adapun
cara yang harus dilakukan dalam pemangkasan bentuk ini adalah sebagai
berikut:
a) pemangkasan bentuk untuk memperoleh mahkota pohon yang
dikehendaki dilakukan terhadap pucuk pohon. Pemangkasan atau
pemenggalan pucuk pohon ini akan menghentikan pertumbuhan
tanaman yang meninggi sehingga akan meningkatkan pertumbuhan
cabang-cabang primer menjadi lebih panjang. Sehingga dengan
demikian pertumbuhan pohon bertambah luas dan melebar.
Pemangkasan pucuk pohon pertama mulai dilakukan pada tanaman
yang telah berusia 3-4 tahun dan bila pohonnya mencapai tinggi 1
hingga 1,8 meter, tergantung dari jenis dan pertumbuhan kopi. Untuk
jenis robusta pemangkasan pertama apabila tinggi tanaman mencapai
1 hingga 1,2 meter sedangkan untuk jenis kopi Arabica tinggi
tanaman dari 1,5 hingga 1,8 meter. Daerah ipenggal 30-50 cm dari
Page 34
pucuk tanaman. Pemangkasan pucuk pohon dilakukan tepat pada
buku-buku dan hanya meninggalkan satu cabangnya, ini akan
memberi pertumbuhan cabang-cabang lateral yang lebih kuat dan
panjang, serta tidak menderita tarikan cabang bila tanaman
tumbuhnya subur dan tinggi produksinya disbanding dengan
pemenggalam pucuk dibawah buku-buku.
Pada tanaman yang kuat pertumbuhannya, pemangkasan pucuk
cukup dilakukan sekali saja dengan tanpa membentuk bayonet.
Sedangkan pada tanaman yang agak lemah pertumbuhannya,
pemangaksan dapat dilakukan dua kali dengan membentuk 1
bayonet. Dalam hal ini pemenggalan pucuk pada tanaman yang
tingginya 1,2 meter untuk pemenggalan pertama dan 1,8 meter untuk
pemenggalam kedua. Sementara itu pada tanaman yang lemah
pertumbuhannya dapat dilakukan tiga kali pemangkasan dengan
membentuk 2 bayonet. Dalam hal in pada tanaman yang tingginya 1
meter (untuk pemangkasan pertama), 1,4 meter (untuk pemangkasan
kedua) dan 1,8 meter (pemangkasan ketiga).. pemangkasan pertama
bertujuan untuk memperkuat organ atau tubuh tanaman. Dalam
pemangkasan pertama dapat juga dilakukan pada tunas-tunas air atau
wiwilan. Hal ini agar pertumbuhan cabang produktif tidak
tergannggu.
b) Bila tanaman sudah kuat, tunas yang tumbuh paling atas dibiarkan
tumbuh hingga mencapai 1 meter, kemudian setelah mencapai tinggi
tersebut, pangkas 30 hingga 50 cm sehingga tinggi tanaman
Page 35
mencapai 1,4 hingga 1,5 meter (jenis robusta) dan 1,7 hingga 2 meter
(jenis Arabica). Pemangkasan tersebut dilakukan tiga kali.
2. Pemangkasan pemeliharaan
Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk mengatur
pertumbuhan cabang, membuang cabang dan ranting yang rusak,
membuang tunas air yang tumbuh pada batang bagian bawah, terserang
hama penyakit, ataupun batang atau cabang yang saling menumpuk
dengan batang yang lain. Pemangkasan pemeliharaan ini akan
membentuk tajuk yang baik dan mengurangi kerimbunan tanaman
sehingga tinggi tanaman dapat terkontrol dan tanaman dapat menerima
intensitas penyinana matahari yang baik.
Adapun tata cara yang harus dilakukan dalam melakukan
pemangkasan pemeliharaan. Antara lain :
a) Tunas air yang tumbuh dibatang pokok, batang primer, maupun
sekunder dipangkas. Pemangkasan cukup dengan menggunakan
tangan apabila tunasnya belum berkayu. Demikian pula dengan
cabang adventif yang tumbuh pada cabang primer, ranting-ranting
maupun pucuk yang mongering, serta tunas yang tumbuh pada
batang bawah dipangkas. Cabang-cabang sekunder yang terlalu
rimbun juga harus dipangkas agar lebar tanaman dapat tetap
terkontrol dan mendapat penyinaran matahari yang baik.
b) Daun-daun yang tumbuh terlalu rimbun, sebagian besar juga harus
dipangkas, demikian pula dengan daun-daun yang terserang penyakit
Page 36
dan hama. Pada pertanaman didaerah yang subur, pertumbuhan
tanaman akan sangat cepat sehingga membentuk mahkota pohon
yang sangat rimbun. Hal in dapat meningkatkan produksi tanaman.
Keburukan ini harus dicegah dengan melakukan pemangkasan semua
cabang atau ranting sekunder pada jarak 15-20 cm dari cabang primer
yang diukur dari pangkalnya.
c) Dan apabila tinggi tanaman telah mencapai seperti yang dikehendaki,
pucuk-pucuk tanaman harus selalu dipangkas agar tanaman mencapai
tinggi yang dikehendaki. Demikian pula dengan tajuk (kanopi) yang
sudah saling bertemu, maka pucuk-pucuk cabang tersebut harus
dipangkas. Tempat yang dipangkas adalah bagian yang sudah keras
(tua).
3. Pemangkasan produksi.
Pemangkasan produksi bertujuan untuk mengatur percabangan
produktif yang merata. Merangsang pembungaan dan pembuahan.
Pemangkasan diatas dapat dilakukan dengan memangkas ranting-ranting
yang terlalu rimbun, memangkas cabang yang tumbuhnya mengarah
masuk kedalam tajuk, dan memangkas cabang dan ranting yang tidak
sehat, serta tumbuhnya dekat dengan tanah.
Pemangkasan ini dapat dilakukan secukupnya. Hindari
pemangkasan yang berlebihan yang dapat menyebabkan tajuk terlalu
terbuka. Bila hal itu terjadi dapat menyebabkan kulit bantang retak-retak,
dan bunga kering. Setelah pemangkasan, luka bekas pemangkasan ditutup
Page 37
dengan paraffin atau obat penutup luka (TB192) agar terhindar dari hama
penyakit. Pemangkasan ini dilakukan pada tanaman kopi yang terlah
berumur lebih dari 3 tahun atau telah berproduksi. Pemangkasan produksi
ini sebenarnya juga merupakan pemangkasan pemeliharaan tetapi
dilakukan pada tanaman yang telah berproduksi.
Page 38
BAB IV
KESIMPULAN DAN SOLUSI
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan masalah dan pemecahan masalah yang telah
disampaikan diatas, maka untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman dan
menghasilkan hasil panen yang baik dan pertumbuhan tanaman yang baik,
perlu dilakukan pemangkasan yang benar terhadap tanaman kopi, sehingga
pertumbuhan dan perkembangan tanaman menjadi baik dan sehat serta
menghasilkan biji kopi yang baik dan berkualitas.
B. Solusi
Perlu adanya penyuluhan ataupun pembelajaran lebih lanjut kepada
petani kopi, sehingga petani mengetahui tata cara pemangkasan yang baik
guna mendapat hasil yang baik pula.
26
Page 39
DAFTAR PUSTAKA
AAK. 1988. Budidaya tanaman kopi. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Bruno. 2007. Sinar tani. Jawa timur
http://id.wikipedia.org/wiki/Kopi
http://kopiagus.wordpress.com/2008/04/30/biologi-tanaman-kopi/
Cahyono Bambang, 2011, Sukses Berkebun Kopi, Pustaka Mina, Jakarta
http://www.winsscoffee.com/archives/perbedaan-biji-kopi-arabika-dan-robusta/