Top Banner
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KM 153 TAHUN 2020 T E N T A N G PEMBERIAN IZIN PENGGUNAAN SEMENTARA TERMINAL KHUSUS PERTAMBANGAN BATUBARA PT SWARNADWIPA DERMAGA JAYA DI DESA PRAMBATAN KECAMATAN ABAB KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN UNTUK MELAYANI KEPENTINGAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2017 tentang Terminal Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri, Penggunaan Terminal Khusus untuk kepentingan umum selain untuk bongkar muat bahan baku, hasil produksi dan peralatan penunjang produksi untuk kepentingan sendiri tidak dapat dilakukan kecuali dalam keadaan darurat dengan izin dari Menteri; b. bahwa pada wilayah Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan terdapat kegiatan pertambangan batubara yang memerlukan fasilitas terminal untuk kegitan bongkar muat hasil pertambangan batubara, dimana Pelabuhan Palembang sebagai pelabuhan umum terdekat tidak dapat melayani permintaan jasa kepelabuhanan untuk kegiatan pertambangan batubara pada daerah Kabupaten Penukal
7

T E N T A N G PEMBERIAN IZIN PENGGUNAAN ...jdih.dephub.go.id/assets/uudocs/kepmen/2020/KM_153_TAHUN...-2-Mengingat Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, oleh karena keterbatasan

Jan 30, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

    KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

    NOMOR : KM 153 TAHUN 2020

    T E N T A N G

    PEMBERIAN IZIN PENGGUNAAN SEMENTARA TERMINAL KHUSUS

    PERTAMBANGAN BATUBARA PT SWARNADWIPA DERMAGA JAYA DI

    DESA PRAMBATAN KECAMATAN ABAB KABUPATEN PENUKAL ABAB

    LEMATANG ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN UNTUK MELAYANI

    KEPENTINGAN UMUM

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,

    Menimbang : a. berdasarkan Pasal 19 ayat (1) Peraturan Menteri

    Perhubungan Nomor PM 20 Tahun 2017 tentang Terminal

    Khusus dan Terminal Untuk Kepentingan Sendiri,

    Penggunaan Terminal Khusus untuk kepentingan umum

    selain untuk bongkar muat bahan baku, hasil produksi

    dan peralatan penunjang produksi untuk kepentingan

    sendiri tidak dapat dilakukan kecuali dalam keadaan

    darurat dengan izin dari Menteri;

    b. bahwa pada wilayah Penukal Abab Lematang Ilir,

    Provinsi Sumatera Selatan terdapat kegiatan

    pertambangan batubara yang memerlukan fasilitas

    terminal untuk kegitan bongkar muat hasil

    pertambangan batubara, dimana Pelabuhan Palembang

    sebagai pelabuhan umum terdekat tidak dapat melayani

    permintaan jasa kepelabuhanan untuk kegiatan

    pertambangan batubara pada daerah Kabupaten Penukal

  • - 2-

    Mengingat

    Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera Selatan, oleh

    karena keterbatasan kemampuan fasilitas yang tersedia;

    c. bahwa berdasarkan hasil penelitian, Terminal Khusus

    Pertambangan Batubara PT Swarnadwipa Dermaga Jaya

    telah memenuhi persyaratan dari aspek teknis untuk

    menjamin keamanan dan keselamatan pelayaran

    sehingga layak digunakan untuk melayani kepentingan

    umum yang bersifat sementara;

    d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

    dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, serta

    guna menjamin kepastian hukum dalam penggunaan

    sementara Terminal Khusus Pertambangan Batubara

    PT Swarnadwipa Dermaga Jaya untuk melayani

    kepentingan umum, perlu menetapkan Keputusan

    Menteri Perhubungan tentang Pemberian Izin

    Penggunaan Sementara Terminal Khusus Pertambangan

    Batubara PT Swarnadwipa Dermaga Jaya di Desa

    Prambatan Kecamatan Abab Kabupaten Penukal Abab

    Lematang Ilir Provinsi Sumatera Selatan Untuk Melayani

    Kepentingan Umum;

    1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang

    Pelayaran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2008 Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 4849);

    2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang

    Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan

    Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);

    3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang

    Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2009 Nomor 151), Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah

    diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun

    2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

    Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran

    Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 193,

  • - 3-

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

    5731);

    4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang

    Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara

    Republik Indonesia Nomor 5093);

    5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang

    Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5108), sebagaimana

    telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22

    Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan

    Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang Angkutan

    di Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5208);

    6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 tentang Perlindungan

    Lingkungan Maritim (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan Lembaran

    Negara Republik Indonesia Nomor 5109);

    7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin

    Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 5285);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang

    Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara

    Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

    2018 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Republik

    Indonesia Nomor 6215);

    9. Keputusan Presiden Nomor 65 Tahun 1980 tentang

    Pengesahan International Convention for The Safety of Life at Sea, 1974;

    10. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang

    Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik

    Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);

  • - 4-

    Menetapkan :

    11. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang

    Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara

    Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);

    12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 62 Tahun

    2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Unit

    Penyelenggara Pelabuhan sebagaimana telah beberapa

    kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri

    Perhubungan Nomor PM 77 Tahun 2018 tentang

    Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Perhubungan

    Nomor KM 62 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (Berita

    Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1843);

    13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 20 Tahun

    2017 tentang Terminal Khusus dan Terminal untuk

    Kepentingan Sendiri (Berita Negara Republik Indonesia

    Tahun 2017 Nomor 394);

    14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 Tahun

    2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria

    Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Sektor

    Perhubungan di Bidang Laut (Berita Negara Republik

    Indonesia Tahun 2018 Nomor 3335);

    15. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 122 Tahun

    2018 tentang Organisasi dan Tata Kementerian

    Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

    2018 Nomor 1756);

    M E M U T U S K A N :

    KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG

    PEMBERIAN IZIN PENGGUNAAN SEMENTARA TERMINAL

    KHUSUS PERTAMBANGAN BATUBARA PT SWARNADWIPA

    DERMAGA JAYA DI DESA PRAMBATAN KECAMATAN ABAB

    KABUPATEN PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PROVINSI

    SUMATERA SELATAN UNTUK MELAYANI KEPENTINGAN UMUM.

  • - 5-

    PERTAMA Memberikan izin penggunaan Terminal Khusus

    PT Swarnadwipa Dermaga Jaya di Desa Prambatan,

    Kecamatan Abab, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir,

    Provinsi Sumatera Selatan, yang telah dioperasikan

    berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan

    Laut Nomor BX-502/PP008 tanggal 21 Desember 2018

    tentang Pemberian Perpanjangan Izin Pengoperasian

    Terminal Khusus Pertambangan Batubara PT Swarnadwipa

    Dermaga Jaya di Desa Prambatan, Kecamatan Abab,

    Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Provinsi Sumatera

    Selatan, digunakan sementara untuk melayani kepentingan

    umum berupa bongkar/muat hasil produksi pertambangan

    batubara untuk perusahaan yaitu:

    1. PT Duta Bara Utama;

    2. PT Bumi Merapi Energi;

    3. PT Truba Bara Banyu Enim;

    4. PT Bara Anugrah Sejahtera;

    5. PT Menambang Muara Enim;

    6. PT Kasih Karya Agung;

    7. PT Pacific Globala Utama;

    8. PT Bukit Asam;

    9. PT Sriwijaya Bara Priharum;

    10. PT Wiraduta Sejahtera Langgeng;

    11. PT Bumi Merapi Energy;

    12. PT Bara Alam Utama;

    13. PT Golden Great Borneo;

    14. PT Dizamatra Powerindo;

    15. PT Primanaya Energy;

    16. PT Putra Hulu Lematang;

    17. PT Sarana Cipta Gemilang;

    18. PT Aman Toebillah Putra;

    19. PT Dairar Duege Energi;

    20. PT Dianrana Petrojasa;

    21. PT Tri Mandiri Perkasa;

    22. PT Citra Bara Raya;

    23. PT Duta Alam Sumatera;

    24. PT Banjarsari Pribumi;

  • - 6-

    KEDUA

    KETIGA

    KEEMPAT

    KELIMA

    KEENAM

    25. PT Era Energi Mandiri;

    26. PT Mandiri Nusa Pratama;

    27. PT Budi Gema Gempita;

    28. PT Mustika Indah Permai;

    29. PT Bara Selaras Resources;

    30. PT Lahat Pulau Pinang Bara Jaya;

    31. PT Bumi Merapi Energy.

    Izin penggunaan terminal khusus PT Swarnadwipa Dermaga

    Jaya sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA

    berlaku selama 1 (satu) tahun.

    Penggunaan Terminal Khusus PT Swarnadwipa Dermaga

    Jaya melayani kepentingan umum sebagaimana dimaksud

    dalam Diktum PERTAMA, dilakukan berdasarkan kerjasama

    antara Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas II

    Palembang dengan PT Swarnadwipa Dermaga Jaya.

    Penggunaan Terminal Khusus PT Swarnadwipa Dermaga

    Jaya untuk melayani kepentingan umum sebagaimana

    dimaksud dalam Diktum PERTAMA, wajib dilaksanakan

    sesuai dengan peraturan perundang-undangan di bidang

    pelayaran guna menjamin keselamatan, keamanan,

    kelancaran dan ketertiban dalam pelayanan jasa

    kepelabuhanan.

    Tarif jasa kepelabuhanan pada Terminal Khusus

    PT Swarnadwipa Dermaga Jaya selama digunakan untuk

    pelayanan umum, ditetapkan sesuai dengan tarif jasa

    kepelabuhanan yang berlaku pada Kantor Kesyahbandaran

    dan Otoritas Kelas II Palembang.

    Direktur Jenderal Perhubungan Laut melakukan pembinaan

    dan pengawasan teknis terhadap penggunaan sementara

    terminal khusus PT Swarnadwipa Dermaga Jaya untuk

    pelayanan umum.

  • - 7-

    KETUJUH : Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal

    ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta

    pada tanggal 15 Juni 2020

    MENTERI PERHUBUNGAN

    REPUBLIK INDONESIA,

    ttd.

    BUDI KARYA SUMADI

    Salinan Keputusan Menteri ini disampaikan kepada :

    1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;2. Menteri Keuangan;3. Menteri Perindustrian;4. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;5. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;6. Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan;7. Inspektur Jenderal Kementerian Perhubungan;8. Direktur Jenderal Perhubungan Laut;9. Gubernur Sumatera Selatan;10. Sekretaris Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;11. Para Direktur di Lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;12. Bupati Penukal Abab Lematang Ilir;13. Kepala Kan tor Kesyahbandaran dan Otoritas Kelas II Palembang;14. Direksi PT Swarnadwipa Dermaga Jaya.