Top Banner
Synchronous Optical Networking SONET
26

Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Mar 09, 2019

Download

Documents

haminh
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Synchronous Optical Networking

SONET

Page 2: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Pendahuluan

• Synchronous Optical Networking (SONET) dan Synchronous Digital Hierarchy (SDH) adalah protokol standar yang mentransfer beberapa bit stream digital melalui serat optikmenggunakan laser ( cahaya yang sangat koheren ) atau light-emitting diode (LED).

• Pada laju data transmisi yang rendah, data juga dapatditransfer melalui sebuah interface elektrik.

• Metode seperti ini telah dikembangkan untuk menggantikansistem PDH-Plesiochronous Digital Hierarchy untuk membawasejumlah besar panggilan telepon dan trafik data melalui fiber yang sama tanpa masalah sinkronisasi.

Page 3: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Pendahuluan

• Kriteria generik SONET yang rinci terdapat dalamdokumen persyaratan TelcordiaTechnologies Generic , GR-253-CORE.

• Kriteria Generic berlaku untuk SONET dan sistemtransmisi lainnya (misalnya, sistem serat optikasynchronous atau sistem radio digital) ditemukan diTelecordia GR-499-CORE . [2]

Page 4: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Sonet dan SDH

• AS dan Jepang menggunakan SONET sementara sebagian besar seluruh duniamenggunakan SDH. Selain menggunakanbeberapa terminologi yang berbeda, ternyata

sangat sedikit perbedaan antara SONET danSDH.

• Sebenarnya laju datanya sama hanya saja SDH tidak mencantumkan laju bit 51 Mega.

Page 5: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Synchronous Optical Networks

• SONET adalah standar TDM jaringan optikuntuk Amerika Utara

• SONET disebut Synchronous Digital Hierarchy (SDH) di seluruh dunia

• SONET adalah standar lapisan fisik dasar

• Tipe data lain seperti ATM dan IP dapatditransmisikan melalui SONET

• OC-1 terdiri dari 810 byte lebih dari 125 us; OC-n terdiri dari 810n byte lebih dari 125 us

• Multiplexing linear dan de-multiplexing dimungkinkan dengan Add-Drop-Multiplexer

Page 6: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Optical Layer

Lapisan optik adalah sebuah

konsep berbasis gelombang danterletak tepat di atas lapisan fisik

Lapisan fisik menyediakankoneksi fisik antara dua node

Lapisan optik menyediakanlayanan light path melalui link tersebut

Proses layer optik meliputipanjang gelombang multiplexing,menambah dan menjatuhkan panjanggelombang, serta dukungan dariswitching optik

Page 7: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

PLESIOCHRONOUS DIGITAL HIERARCHY (PDH)

• Multiplex PDH; dibagi menjadi 2 kelompok, yakni:

– Order Rendah (Low Order); sering juga disebut sebagai Order Pertama, atau yang paling populer disebut “PCM-30”

– Order Tinggi (High Order); terdiri dari Order-2, Order-3 dan Order-4

Page 8: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Perangkat PDH

Perangkat PDH yang diaplikasikan di Indonesia adalah mengikuti standar Eropa, yaitu orde satu yang disebut sebagai Primary TDM (Low order) dengan bit rate 2 Mbps (E1), dan High Order (PDH) dengan bit rate : 8 Mps, 34 Mbps, dan 140 Mbps.

Page 9: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

PDH

Page 10: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Ciri-ciri PDH

• PDH memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

• Sebuah multiplex orde tinggi yang digunakanuntuk macam tipe dari pemultiplex time slot yang menghasilkan kecepatan transmisi lebih tinggisampai 565 Mbps

• Tidak dapat mengakses sinyal orde lebih rendahsecara langsung dan adanya keterbatasan operasi , administrasi , pemeliharaan dan kemungkinanpenambahan features

Page 11: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Karakteristik Sinyal

Page 12: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Hirarki Perangkat PDH

Page 13: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Standar PDH

Page 14: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Perbedaan StandarAmerika, Jepang dan Eropa

Page 15: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Mekanisme Kerja PDH

Page 16: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Telephone Networks {Brief History}

• Sistem pembawa digital

• Hirarki sinyal digital yang menggunakan jaringan telepon.

• Trunks dan link akses diselenggarakan di hirarki DS (sinyaldigital)

• Masalah : Tarif tidak kelipatan satu sama lain.

• Pada tahun 1980-an Bellcore mengembangkan standarSynchronous Optical Network (SONET) .

• Sebelumnya upaya meliputi : ISDN dan BISDN.

Page 17: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Sejarah SONET dan SDH

• CCITT, yang sekarang berubah namanya menjadi International Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepadaSDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani standardisasi jaringan transmisi. Komite inimenghasilkan beberapa paket standar atau norma-norma.

• Masalah yang paling utama adalah adanya perbedaan dalam hirarkijaringan transmisi (dalam hal ini asinkron) antara Amerika Utara danEropa. Jaringan transmisi di Amerika Utara dan Jepang (T1) memilikikecepatan 1 544 Mb/s sementara standar Eropa (E1) menggunakankecepatan 2 048 Mb/s.

• Barulah pada tahun 1988 dalam sidang CCITT diresmikan standar baruyaitu SDH/SONET yang berlaku di seluruh dunia. Bahkan pada tahun 1989 standar ini juga diterima oleh American National Standard Institute (ANSI)

Page 18: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Hirarki Jaringan SDH

TOPOLOGI JARINGAN SDH

STM-4

STM-16

STM-1

Local Exchange

Local Exchange

Mux 64/2M

FlexiMux

Subscriber Access

Local Network

Trunk NetworkLevel 2

Trunk NetworkLevel 1

Cross Connect

Multiplexer

Digital Switch

ST

M-4

STM-1

STM-1

Page 19: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

SDH Multiplexing Levels

• STM-1 bentuk dasar daristruktur frame SDH. MisalnyaSTM-4 adalah frame yang terdiri dari 4 x STM-1.

• SONET, STS level mengacupada kecepatan bit stream ketika bit ini diubah menjadisusunan pulsa optik di fiber yang disebut dengan Optical Carrier (OC).

• Dapat dliihat "OC-3c" yang dimaksud, Ini hanyalah bit rate yang sama seperti OC-3, tetapiditafsirkan sebagai satu kanalbukan 3 multiplexing OC-1. "C" singkatan dari “Concatenated“ (berangkai).

Page 20: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Struktur Multiplexing SDH

• Penggunaan teknologi SDH dirancang untuk mampu mengatasi perubahan layanan berbasis pita sempit menjadi layanan pita lebar. Selain itu penggunaannya dapat meningkatkan kehandalan jaringan dan mengurangi kebutuhan kabel serat optik karena biasanya digunakan pada area bisnis serta membutuhkan layanan dengan laju bit yang tinggi. Pada saat ini penggunaan SDH di jaringan lokal hanya direkomendasikan hingga level STM-16.

139.264

Mbps

44.763

Mbps

34.368

Mbps

6.312

Mbps

2.048

Mbps

1.544

Mbps

DS-4E

DS-1

DS-1

DS-3E

DS-2

DS-2E

DS-3 C-3

C-4

C-12

C-2

C-11 VC-11

VC-2

VC-3

VC-12 TU-12

TU-11

TU-2

TU-3

TUG-2

TUG-3

VC-32

VC-4 AU-4 STM-n

AU-3

AU-4

8.448

Mbps

(1)

(3)

(7)

(1)

(n)

(3)(1)

(3)

(7)

(4)

155.5 X n Mbps

Page 21: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

North American Digital Hierarchy

PrimaryMultiplexEg. DigitalSwitch30 chan PCM

4th orderMultiplex

x4

2nd orderMultiplex

x4

3rd orderMultiplex

x4

34.368 Mbps2.048 Mbps 8.448 Mbps

139.264 Mbps

CEPT 1CEPT 4

European Digital Hierarchy

28

M13Multiplex

M23Multiplex

x7

PrimaryMultiplexEg. DigitalSwitch24 chan PCM

M12Multiplex

x4

1

DS3 44.736 Mbps

DS1 1.544 Mbps DS2 6.312 Mbps DS3 44.736 Mbps

Figure 4.5Leon-Garcia & Widjaja: Communication NetworksCopyright ©2000 The McGraw Hill Companies

Page 22: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

SONET/SDH• Standar SONET / SDH memungkinkan interkoneksi perangkat transmisi

serat optik dari berbagai vendor melalui jaringan trunk banyak-pemilik. Laju transmisi bit dasar sinyal SONET adalah :

• In SDH the basic rate is 155.52 Mb/s.

22

Basic formats of (a) an STS-N SONET frame and (b) an STM-N SDH frame

Page 23: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Common values of OC-N and STM-N

• OC stands for optical carrier. It has become common to refer to SONET links as OC-N links.

• The basic SDH rate is 155.52 Mb/s and is called the synchronous transport module—level 1 (STM-1).

23

Page 24: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Not to be confused with Wavelength ADM

SONET Add Drop Multiplexers

SONET ADM is a fully synchronous, byte oriented device, that can be used add/drop OC sub-channels within an OC-N signal

Ex: OC-3 and OC-12 signals can be individually added/dropped from an OC-48 carrier

Page 25: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

SONET/SDH Rings• SONET and SDH can be configured as either a ring or mesh architecture

• SONET/SDH rings are self-healing rings because the traffic flowing along a certain path can be switched automatically to an alternate or standby path following failure or degradation of the link segment

• Two popular SONET and SDH networks:

– 2-fiber, unidirectional, path-switched ring (2-fiber UPSR)

– 2-fiber or 4-fiber, bidirectional, line-switched ring (2-fiber or 4-fiber BLSR)

Generic 2-fiber UPSR with a counter-rotatingprotection path

Page 26: Synchronous Optical Networking · Telecommunication Union (ITU) mulai menujukkan ketertarikan kepada SDH/SONET pada tahun 1986 dengan dibentuknya Komite T1 yang bertugas menangani

Generic SONET network

Large National Backbone City-wide

Local Area

Versatile SONET equipmentare available that support wide range of configurations, bit rates and protection schemes