Top Banner
Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 1
43

Syarifudin, qasidah 2013

Jul 30, 2015

Download

Education

Syarifudin Amq
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 1

Page 2: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 2

Syarifudin

PAGELARAN SENDRA TARI KOLOSAL KONTEMPORER

SENI BUDAYA ISLAM

Page 3: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 3

Undang-Undang RI Nomor 19 Tahun 2002 Tentang hak Cipta Lingkup Hak

Cipta.

Pasal 2;

1. Hak cipta merupakan hak ekslusif bagi pencipta dan pemegang hak

cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang

timbul secara otomatis adalah suatu ciptaan dilahirkan tanpa

mengurangi pembatasan menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Ketentuan Pidana.

Pasal 72;

1. Barangsiapa dengan sengaja atau tanpa hak melakukan perbuatan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat (1) atau pasal 49 ayat (1)

dan ayat (2) dipinana dengan pidana penjara masing-masing paling

singkat 1 (satu) bulan dan/ataudenda paling sedikit 1000.000 (satujuta

rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda

paling banyak Rp. 5000.000. (limajuta rupiah).

2. Barangsiapa dengan sengajamenyiarkan, memamerkan, dan

mengedarkanatau menjual kepada umum suatu ciptaan atau barang

hasil pelanggaran hak cipta atau hak terkait sebagaimana dimaksudkan

pada ayat 1 (satu) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)

tahun dan/atau denda paling banyak Rp. 500.000.000. (limaratus juta

rupiah)

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam terbitan

Page 4: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 4

PAGELARAN SENDRA TARI KOLOSAL KONTEMPORER

SENI BUDAYA ISLAM

Syarifudin dan Arman Man Arfa

Vii + 133 hlm, 14 X 21

Pangantar

Dedi Mulyana

Editor;

Syarifudin, Arman Man Arfa.

Hak Cipta dilindungi Undang-Undang

All rights reserved

Cetakan. Pertama

Desain Cover dan Layout

Tim Kreatif Al-Mulk Publishing

ISBN: 1973-123-179789

Isi diluar Tanggung Jawab Percetakan

Page 5: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 5

PAGELARAN SENDRA TARI KOLOSAL KONTEMPORER

SENI BUDAYA ISLAM MENCINTAI RASULULLA

MENCINTAI RASULULLAH SAW MELALUI

PERINGATAN MAULID MELALUI PAGELARAN SENI BUDAYA

Oleh: Pembina Sanggar Sari el-MULUK

Ny. Hj. Retty Assagaf Ketua Hamza Silawane, S.Hi

Sekretaris Ibnu Jarir, S.Ag

Page 6: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 6

Kata Pengantar

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan

kekuatan, kesempatan, dan waktu sehingga pagelaran

sendra tari kolosal dengan tema; “Pembawa Rahmat Bagi

Seluruh Alam” dapat berjalan sesuai rencana. Tak lupa saya

sebagai ketua sanggar Sari el-MULUK mengucapkan terima

kasih kepada Pembina Sanggar Ibu Ny. Hj. Retty Assagaf

dan Bapak Ir. H. Said Assagaf sebagai penasehat sanggar el-

Muluk yang memiliki kepedulian tinggi untuk memajukan

serta membangkitkan seni budaya di Maluku. Begitupula

pendukung acara, pelatih sanggar moga kegiatan ini menjadi

amal ibadah disisi Allah swt. Perayaan maulid Nabi

Muhammad saw yang melibatkan 350 pendukung acara

adalah tradisi baru dalam panggung seni budaya Islam di

Maluku. Ide besar ini adalah gagasan dari pembina sanggar

Sari el-MULUK Ny. Hj. Retty Assagaf untuk menggairahkan

potensi-potensi kaula muda dan masyarakat Maluku yang

cinta pada seni budaya sebagai kekuatan destinasi wisata di

Indonesia Timur.

Selain itu tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada

pengurus sanggae el-Muluk sehingga pagelaran seni budaya

Islam terbesar di Maluku dapat terlaksana dengan baik.

Begitupula tim sanggar Sari el-MULUK yang memiliki

kepedulian tinggi sehingga acara perayaan maulid yang

dikemas dalam pagelaran sendratari bisa berjalan dengan

Page 7: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 7

baik. Tak lupa juga bagi semua Kepala Sekolah SMU 11,SMU

13 SMK Muhammadiyah, Madrasah Aliyah Negri 1,

Madrasah Aliyah Al-Fatah,SMU Muhammadiyah, SMU

Alwatan ,Serta Ibu Guru yang sudi mendampingi siswanya

sehingga pagelaran kontemporer ini dapat berjalan dengan

baik. Moga nasehat Bapak Ir. Said Assagaf tetap lestari di

dada kami untuk menggerakan seni budaya Islam di Maluku

sebagai salah satu kekayaan peradaban yang memiliki nilai

etika dan estetika yang tinggi.

Ketua Sanggar Sari el-MULUK Provinsi Maluku Hamzah Silawane, SH.I

Page 8: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 8

PRAKATA

Jeziratul Muluk adalah kota seni dan kota para raja-

raja karena ia memiliki artefak seni budaya dan spirit

kesenian dalam ekspresi masyarakat Maluku. Hal ini

tergambar dalam eksotisme geografis yang berjejer serta

bergandeng mesra seakan-akan ia bertasbih melalui tangga

nada adat, tarian sawat, hadrat, dan warna sastra.

Determinasi seni budaya ini menciptakan semesta

kedamaian dan kasih sayang dari sosok pemimpin yang

cinta pada seni budaya agar negeri ini didesain oleh setuhan

dan kelembutan seorang pemimpin yang dapat diterima

oleh semua warna, semua golongan, dan semua

kecenderungan. Anak bangsa yang lahir dari rahim sejarah

kemerdekaan adalah pemimpin yang peduli terhadap

perkembangan seni budaya di Maluku.

Al-Muluk memiliki banyak tafsiran dan salah satu

maknanya adalah gelaran para raja yang cinta pada seni

budaya. Gagasan ini pernah keluar dari mulut pahlawan

Pattimura yang ditulis oleh Des Alwi bahwa Pattimuran

artinya Raja yang murah hatinya. Senada dengan pandangan

Prof. Dr. Aholiab Watloly mengungkapkan dalam bukunya

yang berjudul “Maluku Baru” bahwa al-Muluk itu adalah

gelaran raja-raja yang memiliki kelembutan dalam menata

pola kehidupan rakyatnya yang penuh dengan nilai-nilai

etika dan estetika. Dari pandangan inilah sehingga

Page 9: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 9

menebarkan kelembutan dalam bertindak serta suka berbagi

kebahagiaan, peduli sama kaum lemah, santun dalam

berkata, dan tegas dalam menegakkan kebenaran. Hemat

saya inilah spirit kenabian yang perlu di ikrarkan kembali

melalui momentum perayaan maulid Nabi Muhammad saw

yang dikemas dalam pagelaran sendra tari kolosal di

Provinsi Maluku.

Pembina Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku, Ny. Hj. Reti Assagaf

Page 10: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 10

Prakata

Pakaian adalah akhlaq, pakaian adalah sesuatu yang menjadikan manusia bukan hewan, kalau tidak percaya berdirilah didepan pasar dan copotlah pakaianmu maka engkau kehilangan segala macam harkatmu sebagai manusia. Pakaianlah yang membuat manusia mulia, pakaian adalah pegangan nilai, landasan moral, dan sistem nilai. Sistem nilai itulah yang harus kita cuci dengan pedoman lima pedoman yakni pancasila.

Satu tembang tidak selesai ditafsirkan dengan 1000 jilid buku, Satu lantunan syair tidak selesai dengan waktu1000 bulan dan 1000 orang yang mengkajinya. Syair dan petuah bijak orang Maluku memiliki makna dan filosofis yang dalam dan ini hanya bisa dikembangkan oleh pemimpin yang cinta pada seni dan budaya Agar kita mengerti dengan hati dan pikiran ketulusan kita, apa muatan kalbu spirit kecintaan kita pada keteladanan Nabi tetap menjadi spirit bagi pengembangan seni di budaya di Maluku. Dan kita tanamkan dalam diri kita bahwa dengan menyatukan semua warna, semua keragaman itu kita susun menjadi sebuah tangga nada yang dapat melahirkan bunyi-bunyi kedamaian, keteraturan, di kota Basudara dengan suara yang indah untuk mencapai puncak kemerdekaan melalui kelembutan dan kasih sayang sesama umat manusia.

Penasehat Sanggar LASQI Sari el-MULUK Provinsi Maluku, Ir. H. Said Assagaf

Page 11: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 11

Executive Summary

Tradisi lisan masyarakat Maluku mengandung nilai-

nilai luhur yang menunjang terciptanya keharmonisan hidup

sesama umat manusia yang berbeda-beda dari berbagai

aspek budaya dan bahasa. Nilai-nilai tersebut membimbing

setiap individu untuk memiliki prinsip hidup yang kuat,

perilaku yang bermartabat dan bertanggung jawab. Tradisi

lisan yang berupa petuah bijak, puisi dan peribahasa sebagai

warisan budaya bangsa Indonesia juga sejalan dengan nilai

agama dan keagamaan. Namun sangat disayangkan karena

serbuan budaya dari luar membuat tradisi tersebut sudah

banyak ditinggalkan dan diucapkan dalam keseharian

masyarakat (sekolah, rumah, dan masyarakat). Keadaan

seperti itu antara lain menimbulkan keresahan dan

kerusuhan sosial yang marak di tengah masyarakat.

Karena itu, dibutuhkan upaya pelestarian petuah

bijak sebagai penguatan nilai keagamaan bagi masyarakat

yang dutanamkan dalam keluarga, sekolah dan

lingkungan masyarakat di Maluku. Jika petuah-petuah

bijak ini dapat dimaksimalkan maka dapat menunjang

arah dan kebijakan pembangunan di Maluku di bidang

agama seperti tercantum dalam rancangan Rencana

Program Jangka panjang dan Menengah Nasional

(RPJMN) Kementerian Agama 2010-2014, utamanya

perwujudan kehidupan sosial yang harmonis, rukun, dan

Page 12: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 12

damai di kalangan umat beragama. Berdasarkan penelitian

Syarifudin Dosen IAIN Ambon yang mengangkat

permasalahan: Bagaimana nilai-nilai agama dan

keagamaan yang terkandung dalam petuah bijak, puisi

dan peribahasa Maluku? Penelitian ini merupakan

penelitian kualitatif deskriptif yang dilakukan di Maluku.

Petuah bijak, puisi dan peribahasa dalam upacara

penganugrahan gelar adat pulanga di Gorontalo,

ditekankan pentingnya seorang pemimpin untuk

memiliki akhlak yang mulia. Hal ini diungkap dari tujua’i

atau puisi adat yang berbunyi; Huta,huta lo ito Eeya;

taluhu-taluhu lo ito Eeya; dupoto-dupoto lo ito Eeya; tulu-tulu

lo ito Eeya; tawu-tawu lo ito Eeya; bo ito Eya dila poluli

hilawo. Artinya; tanah adalah milik Yang Mulia, air dalam

kekuasaan Yang Mulia, angin pun dalam kewenangan

Yang Mulia, api dalam genggaman Yang Mulia, manusia

dalam kekuasaan Yang Mulia, tetapi Yang Mulia jangan

berbuat sewenang-wenang. Kemudian diakhiri dengan

kata wallaahi atau billahi.

Nilai persatuan dan persaudaraan yang sejalan

dengan nilai keagamaan ditemukan dalam puisi lagu dan

peribahasa daerah Kaili di Sulawesi Tengah ; Seperti

terdapat dalam puisi Palu Ngataku (palu negeriku),

Posisani (berkenalan), dan peribahasa Maroso Marisi

Marasa, Mosarara Mosabatutu. Bersatu Teguh Kita

Sejahtera, Bersaudara Kita Bersatu. Bahwa persaudaraan.

Page 13: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 13

Hal ini juga berlaku bagi masyarakat Ambon di Maluku.

Seperti tergambar dalam kuru siwa rima e. Tutu ya hei lete

hei lete oo, Hei lete Nunusaku o, Nunusaku o; Nunusaku karu

pela, karu pela o, Nunusaku sama pela, sama pela o;

pandanglah ke sana, mereka datang turun dari darat.

Datang dari kawasan Nunusaku, Nunusaku. Nunusaku

mewariskan kita pela, ikatan persaudaraan. Nunusaku

membawa serta pula ikatan kekeluargaan. Falsafah

serupa juga lahir dalam sengo-sengo di Mambi Sulawesi

Barat; mesa kada dipatua, pantang kada dipomate, artinya

satu kata teguh kita sejahtera, bersaudara kita bersatu.

Page 14: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 14

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................... i

Selayang Pandang Pembina LASQI Provinsi Maluku .............ii

Pengantar dari Ketua LASQI Provinsi Maluku ...................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................... 1

B. Rumusan Pagelaran .......................................... 3

BAB II LANDASAN FILOSOFIS SANGGAR Sari el-

MULUK 12

A. Makna Filosofis Sanggar Sari el-Muluk ...... 13

B. Jejak Historis Sanggar Sari el-Muluk ........... 14

C. Paradigma Sanggar Sari el-Muluk ................ 15

D. Konsep Pengembangan Seni Budaya .......... 18

BAB III KONSEP PAGELARAN SENI BUDAYA ....... 20

A. Brainstorming .................................................. 22

B. Membuat Konsep ............................................ 25

C. Debat Konsep ................................................... 27

BAB IV PENUTUP ............................................................... 32

Lampiran Foto Latihan ..............................................

Page 15: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Konsep pengembangan Ny. Hj. Retty Assagaf sebagai

pembina sanggar sari el-Muluk di Provinsi Maluku terdiri

dari dua nilai yakni etika dan estetika. Nilai ini memiliki

substansi seni budaya yang dilandasi oleh kecerdasan

spiritual, intelektual, dan sosial. Kekuatan inilah sebagai

modal dasar untuk menggerakkan seni budaya yang selama

ini belum dikemas dengan kreasi yang lebih inovatif. Selain

itu keprihatinannya Ny. Hj. Retty Assagaf terhadap

pengembangan seni budaya mulai punah akibat dominasi

impreaslime budaya global yang tak terkendali.

Keprihatinan ini juga pernah diungkapkan oleh WS Renra

dan Emha Ainun Najib bahwa seni budaya di Indonesia

perlu dilindungi dari dominasi budaya global karena dapat

menghilangkan semangat spiritualitasnya.

Page 16: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 16

Keprihatinan inilah sehingga Ny. Hj. Retty Assagaf

menggalang praktisi seni budaya di Maluku yang

berkecimpung di dunia seni untuk mencintai seni

budayanya sendiri. Gagasan ini akan dikembangkan di

komunitas Kristen dan komunitas Muslim agar warisan dari

para leluhur itu tetap terjaga dan terpelihara sebagai satu

kekayaan peradaban masyarakat Maluku di Indonesia.

Menjaga warisan seni budaya dari para leluhur adalah

prilaku bijak dan harus menjadi karakter masyarakat

Maluku kata Ir. H. Said Assagaf saat memberikan

pencerahan pada praktisi seniman yang tergabung dalam

Sanggar Sari el-Muluk. Ia mengungkapkan bahwa seni

budaya adalah cerminan kearifan lokal orang Maluku dalam

menjaga kekayaan khazanah kebudayaan di Indonesia.

Gagasan Ir. H. Said Assagaf tentang Seni budaya di

Maluku relevan dengan pandangan Emha Ainun Najib yang

mengungkapkan bahwa dengan kebudayaan manusia dapat

bergerak menuju kelembutan hati dan sebagai wujud dari

dialektika kemanusiaan yang hakiki. Hal ini juga di

ungkapkan oleh Mustopa Bisri bahwa dengan seni budaya

Page 17: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 17

manusia akan lebih arif dan bijaksana dalam menata emosi

dan kecerdasan spiritual. Atas dasar inilah sehingga sanggar

LASQI Sari el-Muluk perlu digerakkan agar ia menjadi satu

kekuatan dan inovasi, kreasi, dan pergerakan etika dan

estetika masyarakat Maluku untuk mampu tampil

mempublikasikan kekayaan seni budayanya di dunia

internasional.

Aspirasi ini dapat menjadi angin segar bagi praktisi

budaya dan para ilmuan eksplorasi seni budaya di Maluku

yang nantinya menjadi salah satu destinasi wisata seni

budaya di Indonesia. Pentingnya pemeliharaan, perawatan,

dan pelestarian seni budaya inilah sehingga Ny. Hj. Retty

Assagaf sebagai motor dan motivator seni budaya agar

kreativitas praktisi seni budaya di Maluku dapat

berkembang dan menjadi pertahanan untuk mengantisipasi

pergerakan budaya global yang selama ini lebih banyak

merusak tatanan budaya di Indonesia.

Strategi Ny. Hj. Retty Assagaf sebagai Pembina Sanggar

Sari el-MULUK sesuai pandangan sastrawan Nyoman Kutha

Ratna bahwa pemeliharaan seni budaya adalah usaha untuk

Page 18: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 18

mempertahankan identitas masyarakat Indonesia dari

penjajahan budaya global. Karena urgensinya eksplorasi seni

budaya sehingga Ny. Hj. Retty Assagaf menjadikan

momentun maulid Nabi Besar Muhammad saw sebagai

pintu masuk untuk menggelar pagelaran kolosal sendra tari

yang akan disuguhkan pada saat peringatan hari kelahiran

Rasulullah saw sebagai tanda kecintaan pada Nabi

Muhammad saw sebagai pemimpin rahmatallil’alamin.

Karena luasnya seni budaya Islam di Maluku maka

gagasan Ny. Hj. Retty Assagaf di mulai mengembangkan

ide seninya di komunitas Muslim dan tidak menutup

kemungkinan akan menggerakkan seni budaya di komunitas

basudara Kristen karena basudara Kristen ini juga banyak

khazanah seni budaya yang perlu di eksplorasi sebagai

kekuatan menggerakkan Provinsi Maluku di arena

percaturan budaya global. Dengan demikian sehingga

gagasan Ny. Hj. Retty Assagaf sebagai pemerhati seni

budaya menjadikan mulai menggagas seni budaya Islam

dengan membentuk sanggar sari el-Muluk sebagai pintu

Page 19: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 19

masuk untuk mengekplorasi kekayaan seni budaya di

Maluku.

B. Rumusan Pagelaran

Ny. Hj. Retty Assagaf menyadari bahwa seni budaya

memiliki kajian yang sangat luas sehingga buku ini lebih

fokus pada momentum Maulid Nabi Muhammad saw

sebagai pemimpin alam semesta. Karena keyakinannya pada

sosok Rasulullah saw sebagai pemimpin suci telah terbukti

mendamaikan dunia maka pagelaran seni budaya lebih

banyak di rumuskan pada tema besar tersebut. Dari tema

inilah dirumuskannya “Pagelaran sendra tari dengan mengemas

histografi (sejarah) kelahiran Rasulullah saw sampai beliau

meninggal dunia yang dikemas dalam opera sendra tari kolosal

yang akan melibatkan 350 pendukung acara”. Tema pagelaran

inilah yang akan digambarkan dalam buku juknis pagelaran

seni budaya di Maluku khususnya seni budaya Islami.

Page 20: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 20

BAB II

LANDASAN FILOSOFIS SANGGAR LASQI el-MULUK

A. Profil Seni di Kota Ambon

Maluku dikenal di dunia Internasional dengan nama

Moluccas (Seribu Pulau) atau Jaziratul Muluk(tanah raja-raja).1

Setiap kepulauan di Maluku memiliki keragaman seni

budaya budaya, kekayaan budaya ini menunjukkan adanya

dinamika sosial yang terpancar dari ekspresi seni budaya

Islam yang tampak pada di tengah masyarakat. Pelataran

Maluku sejak masa lampau telah banyak bangsa dari

berbagai negara dari Timur Tengah, Eropa, dan yang

bercocok tanam kebudayaan dari berbagai negara sehingga

banyak dialektika seni budaya Islam dan peristiwa sejarah

kemanusian dalam bidang seni budaya Islam. Buah pikiran

bangsa-bangsa dari berbagai negara tersebut dipentaskan di

atas permadani tanah, laut, Maluku sebagai pusat rempah-

rempah dunia pada masa itu. Para pedagang dari Arab,

1M. Shaleh Jamal (84 Tahun) Mantan Raja Larike di Kecamatan

Leihitu Barat Wawacara tanggal 5 Januari 2012.

Page 21: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 21

Cina, Portugis, Inggris, India, Belanda, dan Jepang.2 Semua

bangsa-bangsa ini bermukim dihampir keseluruh pelosok

Maluku yang juga turut mewarnai sejarah seni budaya

termasuk seni budaya Islam di Maluku.3 Hal inilah yang

akan menjadi kajian sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku

untuk merekam pertumbuhan, perkembangan, dan

keruntuhan seni budaya Islam di Maluku.

Secara historis masa budaya kolonialisme

meninggalkan artefak sejarah sebagai salah satu bentuk seni

budaya. Kota Ambon sebagai tempat berdirinya LASQI telah

berdiri pada tahun 1500-1600 setelah benteng Nossa Seinhora

da Annuciada didirikan oleh penjajahan bangsa Belanda

artefak benteng tersebut dirubah pada tahun 1602 menjadi

Benteng Kastel Victoria.4 Karena banyaknya artefak sejarah

seni budaya Islam yang tersebar secara verbal di kalangan

umat Islam di Maluku maka kami dari sanggar Sari el-

Muluk berusaha mendokumentasikan semua artefak seni

2Des Alwi, Sejarah Banda Neira; edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Pustaka

Al-Bayan, 2010), h.vii. 3Nur Tawainellah, wawancara dirumahnya 17 Oktober 2012. 4Des Alwi, Sejarah Banda Neira; edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Pustaka

Al-Bayan, 2010), h.11.

Page 22: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 22

budaya Islam di Maluku yang telah berproses panjang di

atas panggung peradaban sejarah kemanusiaan.

B. Makna Filosofis Sanggar LASQI el-MULUK.

Pengertian Sanggar Sari el-Muluk dari aspek etimologi

terdiri dari kata “sari”, “el”, dan Muluk. Kata “SARI” dapat

dimaknai bahwa seni itu lahir dan hadir dari budi dan daya.

Menurut Kamus besar bahasa Indonesia yang diterbitkan

oleh Balai bahasa bahwa kata BUDI itu adalah; membalas

jasa, berbuat kebaikan untuk tanda terima kasih atas

kebaikan yang lahir dari sari patih nurani yang suci. yang

bersumber dari sukma yang murni dan mencerahkan. "el”

dapat diartikan dalam filosofinya adalah spirit kecerdasan

spiritual, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan sosial.

Ketiga kekuatan inilah yang menjadi spirit memperjuangan

dalam melayani dan memperjuangkan hak-hak orang lain

melalui pendekatan dan pelayanan seni budaya di Maluku.

Sementara makna “MULUK” dalam literasi Arab

dimulai dari huruf “M”yang bermakna sesuatu tumpuan,

dalam bahasa Inggris disebut something artinya sesuatu yang

Page 23: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 23

penting. Tetapi jika disambung bermakna Kerajaan. Tepi

spirit Muluk ini yang menarik dimulai dari huruf “M” dalam

huruf hijaiyyah “Mim” yang memiliki makna sesuatu dalam

sesuatu. Secara terminologi adalah “MULUKU” seseorang

yang memiliki kemampuan dan akan menjadi tumpuan

umat manusia, karena spirit perjuangannya lahir dari

keyakinan sugesti kemuliaan dan mampu menjadi payung

keselamatan pada sesama umat manusia.

Dari pergertian terminologi di atas dapat difahami

bahwa Sari el-Muluk adalah; Organisasi Seni Budaya yang

memiliki spirit perjuangan yang memiliki kepedulian tinggi

untuk merawat, menjaga, mencerahkan, dan memelihara

kekayaan peradaban seni budaya di Provinsi Maluku.

Argumentasi dari makna etimologi Sari el-Muluk tersebut

sehingga secara terminologi Sari el-Muluk adalah kreativitas

yang lahir dari pikiran yang jernih (saripatih madu)

sehingga menghasilkan produk seni budaya yang lahir dari

jiwa yang bersih, memiliki berbudi pekerti yang dapat

membuahkan karya seni yang memiliki nilai-nilai etika dan

Page 24: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 24

estetika serta bermanfaat bagi pengembangan khazanah seni

budaya di Maluku.

Selain makna itu juga spirit kata sari el-Muluk lahir dari

dua tokoh besar yang cinta pada seni budaya di Maluku

yaitu; Ir. Said dan Retty dari nama ini muncullah kata

“SARI” sementara kata Al-Muluku itu Mereka berdua

tinggal lama berkelana dengan dunia seni sehingga dalam

kondisi apapun kedua tokoh ini sangat peduli terhadap

pengembangan seni budaya di Maluku.

Dari nilai-nilai etika dan estetika tersebut di atas

sehingga dapat di makna secara filosofis bahwa “saripatih

seni budaya” adalah spirit yang lahir dari akar budaya yang

universal yang lahir dari rahim kebudayaan masyarakat

Maluku sebagai kekayaan peradaban di Indonesia.

Khazanah kekayaan seni budaya inilah sebagai salah satu

pilar kekuatan menggerakkan dan menjadikan Maluku

sebagai destinasi wisata seni budaya di bagian timur

Indonesia. Hal ini sesuai tertuang dalam perjuangan sanggar

LASQI Sari el-Muluk di bawah pimpinan Ny. Hj. Retty

Assagaf sebagai salah satu destinasi wisata spiritual,

Page 25: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 25

intelektual, dan sosial, bagi dunia internasional dalam

menggerakkan seni budaya di Maluku sebagai salah satu

kekayaan peradaban seni budaya di Indonesia.

C. Jejak Historis Ide dan Gagasan

LASQI Provinsi di bawah Pimpinan Ny. Hj. Retty

Assagaf sebagai salah satu destinasi wisata spiritual,

intelektual, dan sosial. Hal ini tampak dari pikiran-

pikirannya dalam dunia seni budaya dalam menggerakan

seni budaya khususnya seni budaya Islami pada tanggal 4

Mei 2012. Materi rapat itu membahas tentang pemanfaatan

kreativitas pemuda yang tergabung dalam sanggar Sari el-

Muluk dalam mengisi acara di MTQ ke-24 tingkat Nasional

di kota Ambon. Hasil rapat tersebut melahirkan program

sanggar Sari el-Muluk untuk mengisi acara ramah tamah dan

pawai ta’ruf pada pembukaan MTQ Nasional di Provisi

Maluku.

Pada tanggal 10 Mei 2012 di rumah kediaman Ketua

LASQI Provinsi Maluku Ny. Hj. Retty Assagaf menyepakati

untuk dibentuk Sanggar yang diberi nama “Sari el-Muluk” .

Page 26: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 26

Kata Sari adalah akronim dari nama tokoh besar di Maluku

sejak kecil bergelut dengan seni budaya dan ide-ide

pikirannya dan petuah-petuah bijaknya selalu memiliki

filosofi yang lahir dari kapata-kapata dari warisan para

leluhur yang memiliki kedalaman spiritual seni yang sangat

tinggi. Kesibukan yang padat tetapi pendekatan kearifan

seni budaya lewat sentuhan pikiran yang indah di tengah

derasnya persoalan sehingga ia digelar sebagai seniman

Maluku.5 Di sebut seniman Maluku berdasarkan dilektika

kesenian dalam menata pikirannya dalam melayani sesama

umat manusia. Setiap pikirannya berakar dari mata air seni

budaya Maluku, Pikiran-pikiran yang eksotik itu sehingga

direkam oleh Ny. Retty Assagaf bahwa nama Sangga

tersebut adalah Sanggar Sari el-Muluk.

Sanggar Sari el-Muluk ini lahir pada tanggal 19 Mei

2012 di rumah kediaman Wakil Gubernur Provinsi Maluku

Ir. Said Assagaf. Karena kepedulian yang tinggi pada seni

dan budaya maka para praktisi semiman di Maluku

bersepakat memilih Ny. Hj. Retty Assagaf sebagai ketua

5 Ir. Said Assagaf dan Ny. Hj. Retty Assagaf

Page 27: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 27

sanggar Sari el-Muluk di Provinsi Maluku. Pada hari itu juga

praktisi semiman Maluku yang telah lama bergelut di dunia

seni Qasidah bernama Hamja Silawane ditunjuk langsung

oleh Ny. Hj. Retty Assagaf sebagai ketua Sanggar dan Ibnu

Jarir sebagai sekretaris sanggar. Setelah terbentuknya

sanggar tersebut maka ketua dan sekretaris yang telah

ditunjuk segera membuat program untuk mengisi acara di

MTQ ke-24 di Kota Ambon.

D. Konsep Pengembangan Seni Budaya

Jeziratul Muluk adalah kota seni karena memiliki

artefak budaya dan spirit yang tampak dalam ekspresi

masyarakat Maluku. Secara geografis Provinsi ini berjejer

teratur panorama alamnya oleh pulau-pulau kecil, yang

memiliki berbagai macam bunyi, tangga nada, tarian sawat,

hadrat, dan berbagai macam tarian yang memiliki ekspresi

seni yang cukup tinggi. Dikatakan memiliki ekspresi seni

yang cukup tinggi karena banyak nilai yang berlapis-lapis

dialektika ekspresi seni yang membutuhkan penjelajahan

Page 28: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 28

untuk mengeja dan memberi nama, pengertian, dan definisi

yang tampak dalam lakon seni budaya Islam.

Menurut Hamja Silawane sebagai praktisi seni budaya

Islam di Maluku mengungkapkan bahwa jika kita ingin

membuat database seni budaya Islam maka kita akan

mendapatkan 500 jenis bunyi musik yang ada di Maluku

yang bertebaran diberbagai pulau-pulau kecil di Maluku.6

Jumlah ini cukup besar dan akan memberikan banyak

paradigma seni budaya Islam bila didokumentasikan secara

rapi dan sistematis. Pernyataan Silawane ini jika dilihat dari

aspek historisnya maka sangat memungkinkan karena

Jeziratul Muluk pernah ditempati oleh berbagai ekspresi

budaya dari berbagai negara. Hal inilah yang menjadi

asumsi bahwa kekayaan seni budaya Islam di Maluku

diwarnai dari berbagai warna negara yang pernah bercocok

tanam seni budaya sehingga Jeziratul Muluk kaya dengan

paradigma dialetika khazanah eksotis dan resonansi budaya.

6Hamja Silawane Praktisi Seni Lagu, wawancara oleh penulis di café

Lela di Kota Ambon 20 Januari 2013.

Page 29: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 29

Kekayaan itu bisa musnah jika tidak ada kepedulian

dari masyarakat, dan pemerintah untuk mengumpulkan dan

mendokumentasikan melalui riset ilmiah secara maksimal.

Kondisi ini yang memacu motivasi pengurus sanggar sari el-

Muluk Provinsi Maluku. Ide ini lahir dari pertemuan Café

Lela pada tanggal 19 Januari saat melakukan diskusi untuk

membicarakan konser pagelaran seni budaya Islam, untuk

perayaan maulid Nabi Muhammad saw. Dalam diskusi

tersebut hadir pengurus sanggar sari el-Muluk Provinsi

Maluku antara lain saudara Ibnu Jarir, Hamja Silawane, Aji,

Hasan Karim, Gatot, Manan Kiat, Endang Gimin, Gatot,

Salem Risa Hondua, dan Dr. Syarifudin.

Diskusi tersebut menarik untuk mencermati dalam

meningkatkan khazanah seni budaya Islam di Maluku dan

di Indonesia pada umumnya. Ekspresi seni budaya Islam

sebagai kekayaan peradaban umat Islam di Maluku sebagai

bentuk karunia Tuhan yang perlu di dokumentasikan lewat

diskusi ilmiah untuk memberikan pelajaran hikmah pada

umat manusia melalui pendekatan seni budaya. Semua

kearifan yang Tuhan anugrahkan kepada manusia melalui

Page 30: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 30

ekspresi seni budaya di Maluku sampai saat ini belum

dikemas secara baik sehingga destinasi budaya di Maluku

masih perlu dikembangkan.

Pengembangan seni budaya di Maluku menurut Ny.

Hj. Retty Assagaf sebagai pembina mengungkapkan bahwa

jika kearifan lokal seni budaya ini tidak dihiraukan dan tidak

direkam dalam sebuah tulisan maka karunia Tuhan yang

besar itu akan punah. Kerpihatinan inilah sehingga pemuda

yang cinta pada seni budaya mulai digerekkan sehingga

lahirlah sanggar Sari el-Muluk di Provinsi Maluku. Melalui

sanggar Sari el-Muluk inilah kita memiliki kesadaran dan

kepekaan seni budaya dengan merekam kembali jejak-jejak

seni budaya Islam di Maluku.

Sampai saat ini, entah kapan peradaban moderen

menyudahi gerakannya di dunia ketiga termasuk Maluku

memporak-porandakan struktur kearifan lokal seni budaya

Islam di Indonesia termasuk seni budaya Islam di Maluku

tujuannya para kapitalis dan imprealisme untuk merusak

struktur sosial di tengah masyarakat. Maluku yang berjejer

pulau-pula kecil yang bergandeng mesra laksana taman

Page 31: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 31

sorga sampai saat ini belum di data, ditata, dan belum ada

penggalian ekspresi seni budaya Islam secara maksimal.

Kota Ambon tempat sanggar Sari el-Muluk

menggerakkan seni budaya Islami yang berada di tengah

kota sepanjang pesisir dan dalam teluk Ambon, dan luas

teluk Baguala yang luasnya 277 km2 ini merupakan ibu

Provinsi Kepulauan Maluku. Maluku di dunia Internasional

dikenal dengan nama Moluccas (Seribu Pulau) atau Jaziratul

Mulk(tanah raja-raja).7 Setiap kepulauan di Maluku memiliki

keragaman seni budaya budaya, kekayaan budaya ini

menunjukkan adanya dinamika sosial yang terpancar dari

ekspresi seni budaya Islam yang tampak pada di tengah

masyarakat.

Maluku pada masa lalu telah banyak bangsa dari

berbagai negara baik dari Timur Tengah, Eropa, dan yang

bercocok tanam kebudayaan dari berbagai negara sehingga

banyak dialektika seni budaya Islam dan peristiwa sejarah

kemanusian dalam bidang seni budaya Islam.

7M. Shaleh Jamal (84 Tahun) Mantan Raja Larike di Kecamatan

Leihitu Barat Wawacara tanggal 5 Januari 2012.

Page 32: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 32

Buah pikiran bangsa-bangsa dari berbagai negara

tersebut pentas sejarah di Maluku sebagai pusat rempah-

rempah dunia pada masa itu para pedagang dari Arab, Cina,

Portugis, Inggris, India, Belanda, dan Jepang.8 Semua

bangsa-bangsa ini bermukim dihampir seluruh pelosok

Maluku yang juga turut mewarnai sejarah seni budaya Islam

di Maluku.9 Hal inilah yang akan menjadi kajian sanggar

Sari el-Muluk Provinsi Maluku untuk merekam

pertumbuhan, perkembangan, dan keruntuhan seni budaya

Islam di Maluku.

Secara historis masa budaya kolonialisme

meninggalkan artefak sejarah sebagai salah satu bentuk seni

budaya. Kota Ambon sebagai tempat berdirinya sanggar Sari

el-Muluk telah berdiri pada tahun 1500-1600 setelah benteng

Nossa Seinhora dan Annuciada didirikan oleh penjajahan

bangsa Belanda. Artefak benteng tersebut dirubah pada

8Des Alwi, Sejarah Banda Neira; edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Pustaka

Al-Bayan, 2010), h.vii. 9Abdullah Lausepa Mantan Raja Larike periode 1960-1998,

wawancara dirumahnya 17 Oktober 2011.

Page 33: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 33

tahun 1602 menjadi Benteng Kastel Victoria.10 Semua bentuk

arkeologi ini merupakan artefak sejarah seni budaya Islam

yang tersebar secara non verbal dan verbal di tengah umat

Islam di Maluku. Kekayaan inilah yang akan dijadikan

sumber energi untuk menggerakkan sanggar Sari el-Muluk

serta berusaha untuk mendokumentasikan semua artefak

seni budaya di Maluku. Peradaban seni budaya ini jika di

mulai pada tahun 1500 maka karya-karya seni budaya yang

telah berproses panjang berumur 153 tahun, telah berkipra di

atas panggung peradaban sejarah kemanusiaan di Maluku,

tetapi sampai saat ini belum digali dan dikemas menjadi

kekayaan seni budaya dan khazanah intelektual bagi

kemaslahan umat manusia.

10Des Alwi, Sejarah Banda Neira; edisi Revisi (Cet. II; Jakarta: Pustaka

Al-Bayan, 2010), h.11.

Page 34: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 34

BAB III

KONSEP PAGELARAN SENI BUDAYA

A. Brainstorming

Sanggar Sari el-Muluk binaan Ny. Retty Assagaf ini

pertama kali dibahas konsepnya pada tanggal 29 Desember

2012. Pengurus setelah mendapat ide-ide brilian dari Ny.

Retty Assagaf sebagai pembina sanggar Sari el-Muluk para

pengurus sanggar melakukan brainstorming untuk

mencurahkan pemikiran yang cemerlang dari para anggota

sanggar yang telah memiliki pengalaman dalam membuat

pagelaran seni. Model diskusi yang dilakukan cukup tertib

karena ada penetuan tema/topik oleh H. Muhammad yang

sering akrab dipanggil Aji ini cerdas menata diskusi

sehingga setiap tema-tema pembahasan mendapatkan

kesimpulan yang berisi, padat, dan terukur dalam memaknai

ide dan gagasan Ny. Retty Assagaf dalam mengembangkan

seni budaya Maluku dalam sebuah pentas seni.

Selain itu juga gagasan-gagasan yang dilontarkan oleh

Saudara Aji, Ibnu Jarir, Hasan karim, Endang Gimin, Hamja

Page 35: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 35

Silawane, dan Nan kiat. Praktisi seni ini banyak

pengalamannya dalam membuat pagelaran sehingga semua

ide itu disaring dan didebat sehingga mendapatkan konsep

pagelaran yang maksimal. Walaupun memang tidak mudah

menterjemahkan pemikiran dan keinginan Ibu Retty Assagaf

dalam mewujudkan sebuah pagelaran yang indah ditonton

dan masyarakat mendapat pencerahan untuk selalu

menjadikan Rasulullah saw sebagai panutan dalam

mendesain pola hidup yang damai serta mengedepankan

sifat akhlaqkul qarimah.

Para anggota sanggar Sari el-Muluk ini pertama kali

melakukan diskusi penguatan program di rumah café

kampung Raja kopi Doloe yang berlokasi di Jl. A.M. Sangaji.

Ditempat inilah para pengurus sanggar yang juga sebagian

besar adalah praktisi seni budaya Islam masing-masing

mencurahkan idenya dan pemikiran untuk mendapatkan

konsep yang terbaik tentang bagaimana cara mengemas

kelahiran Rasulullah saw sampai Nabi meninggal dunia.

Mendesain satu pegelaran akbar memang

membutuhkan konsep pagelaran seni budaya yang dapat

Page 36: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 36

memanjakan mata, telinga, dan perasaan para penontong

untuk mengingatkan kembali rasa cintanya pada Rasulullah

saw sebagai suri tauladan dalam memimpin alam semesta

sehingga menguasai 1/5 isi permukaan bumi dalam jangka

waktu 23 tahun. Menurut Ny. Retty Assagaf bahwa inspirasi

spirit ketauladan-Nya Rasulullah saw adalah kekuatan

untuk membangun bangsa jika kita mampu menggali

sebagian spirit akhlak Rasulullah dalam memimpin maka

masyarakat semua pasti terlindungi hak-haknya sebagai

umat manusia. Dari gagasan Ny. Retty Assagaf inilah

sehingga pagelaran sendratari dapat dikemas dalam retorika

pagelaran kolosal.

No Materi

Diskusi Kesepakatan Langkah yang

dilakukan Durasi waktu

1 Penentuan tema/topik diskusi

Pegelaran sendratari yang menceritakan kelahiran Rasulullah saw sampai beliau meninggal dunia.

Semua pemikiran dan argumentasi tidak keluar dari tema yang sudah ditentukan

5 Menit

2 Menentukan target pencapaian

Acaranya harus besar dan meriah serta mampu memikat tamu yang menyaksikan pagelaran dakwah melalui peringatan Maulid Nabi besar Muhammad saw. Targetnya

Semua anggota sanggar Sari el-Muluk berhak mengeluarkan ide agar untuk tercapainya acara pagelaran

7 Menit

Page 37: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 37

mendramatisir keadaan sejarah Nabi untuk membangkitkan rasa cinta masyarakat pada Nabinya yang telah memberi suritauladan kepemimpinan yang mengayomi semua warna, suku, agama, dan golongan.

sendratari maulid Nabi Muhammad saw.

3 Penentuan pendukung acara pagelaran

Disepakati pendukung acara sendratari kolosal sebanyak 350 pendukung acara yang diambil sekolah SMU dengan kerjasama dengan guru yang menjadi pendamping siswa saat melakukan latihan.

Membuat surat ke sekolah-sekolah untuk diadakan seleksi peserta pendukung acara sendra tari. 1 hari mengantar surat, dan hari ke 3 datang seleksi

3 Hari

5 Diskusi mencari pendukung acara.

SMU, SMK Muhammadiyah, SMK Al-Wathan, Madrasah Aliyah Wara (Kembang Buton), SMU Al-Fatah, SMU 13, SMU 11, dan SMU Muhammadiyah.

Datang kesekolah dengan melakukan pendekatan komunikasi empati yang dipimpin oleh Hamja Silawane sebagai ketua Sanggar Sari el-Muluk.

3 Hari

6 Mengelompokkan pendukung acara sesuai bakatnya masing-masing

Menyerahkan pada pelatih masing-masing agar dapat mengajar, mengkoordir pasukannya masing-masing dalam mendukung acara.

Memilih pendukung acara yang tipe penari, penyanyi, dan tipe pembaca puisi sesuai kebutuhan acara yang dibuat dan target pencapaian yang akan di jangkau sesuai kompetensi siswa yang ada.

1 Jam

Page 38: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 38

7 Penentuan uang transport, dan jadwal latihan.

Memaksimalkan penggunaan dana transportasi dengan baik agar efisiensi dan efektifitas dana bisa mendukung acara lebih maksimal

Membuat daftar hadir agar uang transportasi bisa maksimal berfungsi dengan baik.

15 Menit

8 Gladi kotor Semua pendukung acara tampil maksimal untuk mendukung acara pagelaran sendra tari yang baik

Melakukan korodinasi sesuai tanggung jawab-masing-masing

9 Pentas Sendratari

Membangkitkan semangat cinta rasulullah saw

Tampil maksimal dengan adanya percaya diri

selesai

Dari ide-ide segar dari berbagai anggota sanggar

sehingga langkah-langka program untuk menyukseskan

acara tersebut dengan jadwal latihan sebagai berikut:

No Materi Latihan Penanggung Jawab Tempat Latihan

1 Musik Salim Riza Hondua Islamic

Center

2 Tari Endang Gimin, Hasan

Karim

Islamic

Center

3 Pengarah

latihan

Hamza Silawane Islamic

Center

4 Koordinator Ibnu Jarir Islamic

Page 39: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 39

Latihan Center

5 Pembuat

Naskah Latihan

Fahrurazi, Syarifuddin Islamic

Center

6 Penata Rabbana Nan Kiat Islamic

Center

7 Analisis Konsep Abd. Muhammad (Aji) Islamic

Center

Page 40: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 40

BAB IV PENUTUP

Pagelaran sendra tari dengan mengemas histografi (sejarah)

kelahiran Rasulullah saw sampai beliau meninggal dunia yang

dikemas dalam opera sendra tari kolosal yang akan melibatkan 350

pendukung acara”. Acara ini memberikan inspirasi, inovasi

kepada masyarakat Maluku untuk kembali anak-anak

remaja dan kaum muslimin untuk menanamkan rasa cinta

pada Rasulullah saw melalui pendekatan seni budaya Islam

khas Maluku.

Gagasan yang akan diusung dalam pagelaran seni

budaya Islam ini akan mengeksplorasi kearifan lokal budaya

Maluku yang akan dijadikan sebagai muatan lokal disekolah

untuk melestarikan dan mempertahankan kreatifitas budaya

yang selama ini kurang dimaksimalkan. Melalui wadah

sanggar sari el-Muluk yang digagas oleh Ny.Retty Assagaf

untuk membangkitkan semangat seniman Maluku untuk

menuangkan kreativitas khzanah seni budaya dalam bentuk

tarian sendra tari kolosal yang dirangkaian dengan

peringatan maulid Nabi besar Muhammad saw untuk

Page 41: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 41

menumbuhkan rasa cinta pada Rasulullah saw sebagai

pembawa Rahmat bagi seluruh alam semesta.

Rekomendasi

1. Memasukkan Bahasa Daerah (petuah bijak, puisi dan peribahasa) sebagai mutan lokal dalam pendidikan sekolah dasar sampai menengah, khususnya bagi daerah yang belum merealisasikan.

2. Diknas dan lembaga yang terkait hendaknya dilakukan pendidikan dan pelatihan pembuatan kurikulum penyusunan bahasa daerah dan memasukkan pembahasan sastra lisan didalamnya (petuah bijak, puisi dan peribahasa).

3. Hendaknya kementrian agama, Pemprov, dan pemkab menabah atau mengadakan kouta pengankatan guru bahasa daerah pada tingkat provinsi atau kabupaten di wilayah KTI.

4. Guru mata pelajaran muatan lokal dapat diperhitungkan sebagai kewajiban jam mata pelajaran di sekolah-sekolah (sertifikasi).

5. Mengadakan diklat bagi guru bahasa Indonesia untuk mengintegrasikan petuah bijak, puisi dan peribahasa daerah dalam materi pelajaran.

Page 42: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 42

6. Melaksanakan program “ Gerakan Sehari Berbahasa Daerah” pada sekolah dan intansi-instansi pemerintah.

7. Menggunakan petuah bijak, puisi dan peribahasa daerah dalam pidato atau sambutan-sambutan pada acara pemerintahan.

8. Menggunakan bahasa daerah pada papan inforamasi di tempat-tempat strategis

9. Mengadakan lomba karya tulis ilmiah dengan tema petuah bijak, puisi dan peribahasa daerah.

10. Seyogyanya dilakukan penelitian lanjutan tentang sastra lisan yang mendalam dan lebih spesifik pada satu tema.

11. Kepada Lembaga Sekolah. Menggalakkan kegiatan perlombaan degan tema petuah bijak, puisi, pantun dan peribahasa bagi anak-anak sekolah.

12. Perlu ada Peraturan Daerah tentang pemeliharaan petuah bijak, puisi dan peribahasa daerah.

Page 43: Syarifudin, qasidah 2013

Pagelaran Seni Budaya Islam Kreasi Sanggar Sari el-Muluk Provinsi Maluku 43