Top Banner
i KERAJAAN SYAFAWI DI PERSIA DISUSUN Oleh: Kelompok X 1. NURRAHMAYANI (70300112023) 2. ADE IRMA SUHARDI (70300112037) 3. NURWAHYU (70300112040) PRODI KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2014
22

Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

Jan 19, 2016

Download

Documents

Nur Ilmi

hhilhjhkjk
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

i

KERAJAAN SYAFAWI DI PERSIA

DISUSUN

Oleh:

Kelompok X

1. NURRAHMAYANI (70300112023)

2. ADE IRMA SUHARDI (70300112037)

3. NURWAHYU (70300112040)

PRODI KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2014

Page 2: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat,

hidayah dan karunia-Nya, penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada

waktunya..

Tidak lupa pula penyusun ucapkan terima kasih kepada Dosen mata kuliah

yang telah memberikan tugas, petunjuk, dan bimbingan kepada penyusun

sehingga penyusun termotivasi untuk menyelesaikan tugas ini dan juga kepada

teman-teman dan semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian dan

penyusunan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini, mungkin ada kekurangan sehingga

penyusun mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan

makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi

pembaca ataupun pihak yang membutuhkan dan dapat bermanfaat bagi penyusun,

pembaca dan pihak yang membutuhkan. Amin.

Samata, Mei 2014

Penyusun

Page 3: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Asal Usul Terbentuknya Kerajaan Syafawi........................................ 3

B. Perkembangan Kerajaan Syafawi ...................................................... 4

C. Masa Kejayaan dan Kemajuan dalam Kerajaan Syafawi .................. 8

D. Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Syafawi ............................. 14

BAB III KESIMPULAN

....................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setelah khalifah Abbasiyah di Bagdad runtuh akibat serangan tentara

Mongol,1[1] kekuatan politik Islam mengalami kemunduran secara drastis.

Wilayah kekuasaannya tercabik-cabik dalam beberapa kerajaan kecil yang

satu sama lain bahkan saling memerangi. Beberapa peninggalan budaya dan

peradaban Islam banyak yang hancur akibat serangan bangsa Mongol itu.

Namun, kemalangan tidak berhenti sampai disitu. Timur Lenk, pemimpin

bangsa mongol saat itu, juga menghancurkan pusat-pusat kekuasaan Islam

yang lain.

Keadaan politik umat islam secara keseluruhan baru mengalami

kemajuan kembali setelah dan berkembangnya tiga kerajaan besar : Usmani

di Turki, Mughal di India, dan Safawi di Persia. Dimasa tiga kerjaan besar

ini kejayaan masing-masing terutama dalam bentuk literatur dan arsitek.

Masjid-masjid yang didirikan kerajaan ini masih dapat diihat di Istambul,

Tibriz dan Isfaham serta kota-kota lain di Iran dan Delhi. Kemajuan umat

islam di zaman ini lebih banyak merupakan warisan kemajuan pada masa

priode klasik. Perhatian di ilmu pengetahuan masih kurang. Tentu saja bila

dibandingkan kemjuan yang dicapai pada masa dinasti Abbsyiah, khususnya

di bidang ilmu pengetahuan. Namun, menarik untuk dikaji, karena kemajuan

1[1] Serangan Mongol tersebut telah menghancurkan kota-kota dengan bangunan yang indah,

tempat-tempat belajar, perpustakaan yang mengoleksi banyak buku, dll milik umat Islam, semua hancur,

musnah dibakar, bahkan umat Islampun dibunuh, pembunuhan terjadi tidak hanya pada petinggi/pembesar

kerajaan, seperti terjadi pada masa kepemimpinan Hulagu, manusia tidak berdosapun juga ikut dibunuh

oleh tentara Mongol, seperti dilakukan oleh Argun, Khan ke empat pada Dinasti II Khaniyah. (baca: Dedi

supriyadi, Sejarah peradaban Islam, Bandung: Pustaka Setia, 2008, hlm. 185.

Page 5: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

2

pada masa ini terwujud setelah dunia islam mengalami kemunduran beberapa

abad lamanya.2[2]

Ada dua aspek menarik dari pengkajian sejarah kerajaan Safawi pada

1501-1722 M. Pertama lahir kembali dinasti Safawi adalah kebangkitan

kembali kejayaan Islam, sebelumnya pernah mengalami masa kecemerlangan.

Kedua, dinasti Safawi telah memberikan Iran semacam “Negara Nasional”

dengan identitas baru yaitu aliran Syiah yang menurut G.H. Jansen

merupakan landasan bagi perkembangan Nasionalisme Iran modern.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana asal-usul terbentuknya Kerajaan Syafawi di Persia ?

2. Bagaimana perkembangan Kerajaan Syafawi di Persia ?

3. Bagaimana masa kejayaan dan kemajuan-kemajuan yang dialami

Kerajaan Syafawi di Persia ?

4. Bagaimana fase kemunduran dan sebab-sebab kehancuran kerajaan

syafawi di Persia ?

2[2] Harun Nasution, Perkembangan dalam Islam : Sejarah, Pemikiran dan Gerakan, (Jakarta : Bulan

Bintang, 1992) hal 14.

Page 6: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Asal-Usul Terbentuknya Kerajaan Syafawi

Awalnya kerajaan ini berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri

di Ardabila, sebuah kota di Azerbaijan, Tarekat ini diberi nama Tarekat

Safawiyah,3[3] yang diambil dari nama pendirinya Safi Al-din (1252-1334

M), dan nama itu terus dipertahankankan sampai tarekat ini menjadi gerakan

politik. Bahkan, nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil

mendirikan Kerajaan.4[4] Menurut Harun Nasution, di Persia muncul suatu

dinasti yang kemudian merupakan suatu kerajaan besar di dunia Islam.

Dinasti ini berasal dari seorang sufi bernama Syekh Ishak Safiuddin dari

Ardabila di Azerbaijan.5[5]

Dari uraian diatas dapat dipahami bahwa penggagas awal berdirinya

Kerajaan Safawi adalah Syekh Ishak Safiuddin dari Ardabila di Azerbaijan

atau dikenal dengan Safi Al-Din, yang semula hanya sebagai mursyid tarekat

dengan tugas dakwah agar umat Islam secara murni berpegang teguh pada

ajaran agama. Namun pada tahun selanjutnya setelah memperoleh banyak

pengikut fanatik akhirnya aliran tarekat ini berubah menjadi gerakan politik

dan diteruskan mendirikan sebuah kerajaan. Perkembangan peradaban Islam

di Persia dimulai sejak berdirinya kerajaan Safawi, yang dipelopori oleh Safi

Al-Din sejak tahun 1252 hingga 1334 M. Kerajaan ini berdiri di saat Kerajaan

Turki Usmani mencapai puncak kejayaannya.6[6] Safi al Din Al Ardabily

3[3] Tarekat Safawiyah ini didirikan bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani di Turki.

4[4] Badri Yatim, Sejarah Peradaban Islam, Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2000,hlm. 138

5[5] Harun Nasution, Islam Ditinjau dari Bebagai Aspek, Jakarta: UI-Press, 1985, hlm. 84

6[6] www.kodeka.blogspot

Page 7: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

4

adalah keturunan dari Imam Syi‟ah yang ketujuh Musa Al-Khazim. Oleh

karena itu dia masih keturunan Rasulullah dari garis puterinya Siti fatimah.

Kerajaan Safawi secara resmi berdiri di Persia pada 1501 M/907,

tatkala Syah Ismail memproklamasikan dirinya sebagai raja atau syah di

Tabriz, demikian pendapat CE Bosworth dan menjadikan Syiah Itsna

Asyariah sebagai ideologi negara. Namun event sejarah yang penting ini

tidaklah berdiri sendiri. Peristiwa itu berkaitan dengan peristiwa-peristiwa

sebelumnya dalam rentang waktu yang cukup panjang yakni kurang lebih dua

abad. (Thohir, 2004: 167)

Berikut urutan penguasa kerajaan Safawi :

1. Isma'il I (1501-1524 M)

2. Tahmas I (1524-1576 M)

3. Isma'il II (1576-1577 M)

4. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)

5. Abbas I (1587-1628 M)

6. Safi Mirza (1628-1642 M)

7. Abbas II (1642-1667 M)

8. Sulaiman (1667-1694 M)

9. Husein I (1694-1722 M)

10. Tahmas II (1722-1732 M)

11. Abbas III (1732-1736 M)

B. Perkembangan Kerajaan Syafawi

Sejak Safi Al Din mulai memimpin tarekat safawiyah sampai kepada

Syah Ismail memproklamirkan berdirinya kerajaan safawi pada tahun 1501,

tarekat safawi mengalami dua fase dalam perjuangannya :

Page 8: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

5

1. Pada masa 1301-1447 M (700-850 H), gerakan safawi masih murni

gerakan keagamaan (kultural) dengan tarekat safawiyah sebagai sarana.

Pengikutnya menyebar dari Persia, Syiria dan Anatolia.

2. Pada masa 1447-1501 M, tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia

mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat

local menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia,

Syiria dan Anatolia. Dalam perkembangannya Bangsa Safawi (tarekat

Safawiyah) sangat fanatik terhadap ajaran-ajarannya. Hal ini ditandai

dengan kuatnya keinginan mereka untuk berkuasa karena dengan

berkuasa mereka dapat menjalankan ajaran agama yang telah mereka

yakini (ajaran Syi‟ah). Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat

Safawiyah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan

menentang setiap orang yang bermazhab selain Syiah. Bermula dari

prajurit akhirnya mereka memasuki Dunia perpolitikan pada masa

kepemimpinan Juneid (1447-1460 M). Dinasti Safawi memperluas

geraknya dengan menumbuhkan kegiatan politik di dalam kegiatan-

kegiatan keagamaan. Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik dengan

penguasa Kara Koyunlu (domba hitam), salah satu suku bangsa Turki,

yang akhirnya menyebabkan kelompok Juneid kalah dan diasingkan

kesuatu tempat. Di tempat baru ini ia mendapat perlindungan dari

penguasa Diyar Bakr, AKKoyunlu, juga suku bangsa Turki. Ia tinggal di

istana Uzun Hasan, yang ketika itu menguasai sebagian besar Persia

(Holt, 1970:396). Tahun 1459 M, Juneid mencoba merebut Ardabil tapi

gagal. Pada tahun 1460 M, ia mencoba merebut Sircassia tetapi pasukan

yang dipimpinnya dihadang oleh tentara Sirwan dan ia terbunuh dalam

pertempuran tersebut (Brockelman, 1974:494). Penggantinya diserahkan

Page 9: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

6

kepada anaknya Haidar secara resmi pada tahun 1470 M, lalu Haidar

kawin dengan seorang cucu Uzun Hasan dan lahirlah Isma‟il yang

kemudian hari menjadi pendiri kerajaan Safawi di Persia dan mengatakan

bahwa Syi‟ahlah yang resmi dijadikan mazdhab kerajaan ini. Kerajaan

inilah yang dianggap sebagai peletak batu pertama negara Iran (Yatim,

2003:139-140). Gerakan Militer Safawi yang dipimpin oleh Haidar di

pandang sebagai rival politik oleh AK Koyunlu setelah ia menang dari

Kara Koyunlu (1476 M). Karena itu, ketika Safawi menyerang wilayah

Sircassia dan pasukan Sirwan, AK Koyunlu mengirimkan bantuan militer

kepada Sirwan, sehingga pasukan Haidar kalah dan ia terbunuh (Holt,

1970:396). Ali, putera dan pengganti Haidar, didesak bala tentaranya

untuk menuntut balas atas kematian ayahnya, terutama terhadap AK

Koyunlu. Akan tetapi Ya‟kub pemimpin AK Koyunlu menangkap dan

memenjarakan Ali bersama saudaranya, Ibrahim, Ismail dan ibunya di

Fars (1489-1493 M). Mereka dibebaskan oleh Rustam, putera mahkota

AK Koyunlu dengan syarat mau membantunya memerangi saudara

sepupunya. Setelah dapat dikalahkan, Ali bersaudara kembali ke Ardabil.

Namun, tidak lama kemudian Rustam berbalik memusuhi dan menyerang

Ali bersaudara dan Ali terbunuh (1494 M) (Holt,1970:397).

3. Periode selanjutnya, kepemimpinan gerakan Safawi di serahkan pada

Ismail. Selama 5 tahun, Ismail beserta pasukannya bermarkas di Gilan

untuk menyiapkan pasukan dan kekuatan. Pasukan yang di persiapkan itu

diberi nama Qizilbash (baret merah). Pada tahun 1501 M, pasukan

Qizilbash dibawah pimpinan Ismail menyerang dan mengalahkan AK

Koyunlu (domba putih) di sharur dekat Nakh Chivan. Qizilbash terus

berusaha memasuki dan menaklukkan Tabriz, yakni ibu kota AK

Page 10: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

7

Koyunlu dan akhirnya berhasil dan mendudukinya. Di kota Tabriz Ismail

memproklamasikan dirinya sebagai raja pertama Dinasti Safawi. Ia

disebut juga Ismail I (Brockelmann, 1974:398). Ismail I berkuasa kurang

lebih 23 tahun antara 1501-1524 M. Pada sepuluh tahun pertama ia

berhasil memperluas wilayah kekuasaannya, Buktinya ia dapat

menghancurkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamadan (1503 M),

menguasai propinsi Kaspia di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504 M),

Diyar Bakr (1505-1507 M) Baghdad dan daerah Barat daya Persia (1508

M), Sirwan (1509 M) dan Khurasan. Hanya dalam waktu sepuluh tahun

itu wilayah kekuasaannya sudah meliputi seluruh Persia dan bagian timur

Bulan Sabit Subur (Fertile Crescent) . Bahkan tidak sampai di situ saja,

ambisi politik mendorongnya untuk terus mengembangkan wilayah

kekuasaan ke daerah-daerah lainnya seperti Turki Usmani. Ismail

berusaha merebut dan mengadakan ekspansi ke wilayah kerajaan Usmani

(1514 M), tetapi dalam peperangan ini Ismail I mengalami kekalahan

malah Turki Usmani yang di pimpin oleh sultan Salim dapat menduduki

Tabriz. Kerajaan Safawi terselamatkan dengan pulangnya Sultan Usmani

ke Turki karena terjadi perpecahan di kalangan militer Turki di negerinya

(Hassan, 1989:337). Kekalahan tersebut meruntuhkan kebanggaan dan

kepercayaan diri Ismail. Akibatnya dia berubah, dia lebih senang

menyendiri, menempuh kehidupan hura-hura dan berburu. Keadaan itu

berdampak negatif bagi kerajaan Safawi dan pada akhirnya terjadi

persaingan dalam merebut pengaruh untuk dapat memimpin kerajaan

Safawi antara pimpinan sukusuku Turki, pejabat keturunan Persia dan

Qizibash (Yatim, 2003:142). Rasa pemusuhan dengan Kerajaan Usmani

terus berlangsung sepeninggal Ismail I, peperangan antara dua kerajaan

Page 11: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

8

besar Islam ini terjadi beberapa kali pada masa pemerintahan Tahmasp I

(1524-1576 M), Ismail II (1576-1577 M) dan Muhammad Khudabanda

(1577-1567M). Pada masa tiga raja tersebut kerajaan Safawi mengalami

kelemahan. Hal ini di karenakan sering terjadinya peperangan melawan

kerajaan Usmani yang lebih kuat, juga sering terjadi pertentangan antara

kelompok dari dalam kerajaanSafawi sendiri. (Thohir, 2004: 172-173)

C. Masa Kejayaan dan Kemajuan dalam Kerajaan Syafawi

Pada masa pemerintahan Ismail, Safawi berhasil mengembangkan

wilayah kekuasaannya sampai ke daerah Nazandaran, Gurgan, Yazd, Diyar

Bakr, Baghdad, Sirwan dan Khurasan hingga meliputi ke daerah bulan sabit

subur (fortile crescent). Kemudian ia beruasaha mengembangkan wilayahnya

sampai ke Turki Usmani tetapi mengadap kekuatan besar dari Kerajaan Turki

Usmani tetapi menghadapi kekuaatan besar dari kerajaan Turki Usmani yang

sangat membenci golongan Syi‟ah. Dalam perebutan wilayah ini Safawi

mengalami kekalahan yang menyebabkan Ismail mengalami depresi yang

meruntuhkan kebanggaan dan rasa percaya dirinya sehingga ia menempuh

kehidupan dengan cara menyepi dan hidup hura-hura. Hal ini berpengaruh

pada stabilitas politik dalam kerajaan Safawi. Contohnya adalah terjadinya

perebutan kekuasaan antara pimpinan suku-suku Turki, Pejabat-pejabat

keturunan Persia dan Qizilbash.7[18]

Keadaan ini baru dapat diatasi pada masa pemerintahan raja Abbas I.

Langkah-langkah yang ditempuh oleh Abbas I untuk memperbaiki situasi

adalah :

7[18] www.resotika.Blogspot.

Page 12: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

9

1. Menghilang dominasi pasukan Qizilbash atas kerajaan Safawi dengan

membentuk pasukan baru yang beranggotakan budak-budak yang berasal

dari tawanan perang bangsa Georgia, Armenia dan Sircassia.

2. Mengadakan perjanjian damai dengan Turki Usmani dengan cara Abbas I

berjanji tidak akan menghina tiga khalifah pertama dalam Islam (Abu

Bakar, Unar, Usman) dalam khotbah Jumatnya8[19].

Usaha-usaha tersebut terbukti membawa hasil yang baik dan membuat

kerajaan Safawi kembali kuat. Kemudian Abbas I meluaskan wilayahnya

dengan merebut kembali daerah yang telah lepas dari Safawi maupun mencari

daerah baru. Abbas I berhasil menguasai Herat (1598 M), Marw dan Balkh.

Kemudian Abbas I mulai menyerang kerajaan Turki Usmani dan berhasil

menguasai Tabriz, Sirwani, Ganja, Baghdad, Nakhchivan, Erivan dan Tiflis.

Kemudian pada 1622 M Abbas I berhasil menguasai kepulauan Hurmuz dan

mengubah pelabuhan Gumrun menjadi pelabuhan Bandar Abbas9[20].

Pada masa Abbas I inilah kerajaan Safawi mengalami masa kejayaan

yang gemilang. Diantara bentuk kejayaannya adalah :

1. Bidang Politik dan Pemerintahan

Pengertian kemajuan dibidang politik disini adalah terwujudnya

integritas wilayah Negara yang luas yang dikawal oleh suatu angkatan

bersenjata yang tangguh dan diatur oleh suatu pemerintahan yang kuat,

serta mampu memainkan peranan dalam percaturan politik internasional.

8[19] P.M.Holt, dkk, (ed), The Cambridge History Of Islam.Vol.IA,(London : Cambridge University

Press, 1970), hal.417

9[20] Badri Yatim, op.clt., hal.143.

Page 13: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

10

Sebagaimana lazimnya kekuatan politik suatu Negara ditentukan

oleh kekuatan angkatan bersenjata, Syah Abbas I juga telah melakukan

langkah politiknya yang pertama, membangun angkatan bersenjata

dinasti Safawi yang kuat, besar dan modern. Tentara Qizilbash yang

pernah menjadi tulang punggung Dinasti Safawi pada awalnya dipandang

Syah Abbas tidak diharapkan lagi, sehingga ia membangun suatu

angkatan bersenjata reguler. Inti satuan militer ini ia ambil dari bekas

tawanan perang bekas orang-orang Kristern di Georia dan di Chircassia.

Mereka dibina dengan pendidikan militer yang militan dan persenjataan

yang modern. Sebagai pimpinannya ia mengangkat Allahwardi Khan,

salah seorang dari Ghulam.10[21]

Berkat kegigihannya Syah Abbas mampu mengatasi kemelut di

dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan berhasil merebut

wilayah-wilayah yang pernah disebut oleh kerajaan lain pada masa

sebelumnya.

2. Bidang Ekonomi

Kerajaan Safawi pada masa Syah Abbas mengalami kemajuan

dibidang ekonomi, terutama industri dan perdagangan. Stabilitas politik

Kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu

perkembangan perekonomian Safawi, lebih-lebih setelah kepulauan

Hurmuz dikuasai dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandar Abbas.

Hal ini dikarenakan Bandar ini merupakan salah satu jalur dagang antar

Timur dan Barat. Yang biasa diperebut oleh Belanda, Inggris, dan

10[21] Ajid Thohir, Perkembangan Peradaban di Kawasan Dunia Islam, (Jakarta : PT Raja Grafindo) hal.

175

Page 14: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

11

Perancis, sesungguhnya menjadi milik Kerajaan Safawi.11[22] Selain itu

Safawi juga mengalami kemajuan sektor pertanian terutama di daerah

Bulan Sabit Subur (fortile crescent).

3. Bidang Keagamaan

Pada masa Abbas, kebijakan keagamaan tidak lagi seperti masa

khafilah-khafilah sebelumnya yang senantiasa memaksakan agar Syi‟ah

menjadi agama negara, tetapi ia menanamkan sikap toleransi.

Menurut Hamka, terhadap politik keagamaan beliau Abbas

tanamkam paham toleransi atau lapang dada yang amat besar. Paham

Syi‟ah tidak lagi menjadi paksaan, bahkan orang Sunni dapat hidup bebas

mengerjakan ibadahnya, Bukan hanya itu saja, pendeta-pendeta Nasrani

diperbolehkan mengembangkan ajaran agama dengan leluasa sebab

sudah banyak bangsa Armenia yang telah menjadi penduduk setia di kota

Isfahan (Hamka, 1981:70).

4. Bidang Ilmu Pengetahuan, Filsafat dan Sains

Dalam sejarah Islam, bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang

peradaban tinggi dan berjasa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.

Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila pada masa Kerajaan Safawi

tradisi keilmuan ini terus berlanjut.

11[22] Carl Broekelmaun, Tarikh Al-Syu’ub Al-Islamiyah, Beirut: Dar Al-‘Ilm, 1974, hlm. 504

Page 15: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

12

Ada beberapa ilmuwan yang selalu hadir di majlis istana yaitu

Baha Al-Din Al-Syaerazi (generalis iptek), Sadar Al-Din Al-Syaerazi

(filosof), dan Muhammad Baqir bin Muhammad Damad (teolog, filosof,

observatory kehidupan lebah-lebah).12[23] Dalam bidang ilmu

pengetahuan, Safawi lebih mengalami kemajuan dari pada kerajaan

Mughal dan Turki Usmani.13[24] Pada masa Safawi Filsafat dan Sains

bangkit kembali di dunia Islam, khususnya dikalangan orang-orang

persia yang berminat tinggi pada perkembangan kebudayaan.

Perkembangan baru ini erat kaitannya dengan aliran Syiah yang

ditetapkan Dinasti Safawi sebagai agama resmi Negara.

Dalam Syiah Dua Belas ada dua golongan, yakni Akhbari dan

Ushui. Mereka berbeda didalam memahami ajaran agama. Yang pertama

cenderung berpegang kepada hasil ijtihad para mujtahid Syiah yang

sudah mapan. Sedang kedua mengambil dari sumber ajaran Islam, Al-

Qur‟an dan Hadits, tanpa terikat kepada para mujthadi. Golongan Ushuli

inilah yang palling berperan pada masa Safawi.

Menurut Hodhson, ada dua aliran filsafat yang berkembang pada

masa Safawi tersebut. Pertama, aliran filsafat “Perifatetik” sebagaimana

yang dikemukakan oleh Aristoteles dan Al-Farabi. Kedua filsafat Isyraqi

yang dibawa oleh Syaharawadi pada abad ke XII. Kedua aliran ini

banyak dikembangkan di perguruan Isfahan dan Syiraj. Di bidang filosof

12[23] Ibid, hlm 505

13[24] Ajid Thohir, hal. 177

Page 16: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

13

ini muncul beberapa orang filosof diantaranya Muhammad Baqir Damad

(W. 1631 M) yang dianggap guru ketiga sesudah Aristoteles dan Al-

Farabi, tokoh lainnya misalnya Mulla Shadra yang menurut sejartah ia

adalah seorang dialektikus yang paling cakap di zamannya14[25].

5. Bidang Perkembangan Fisik dan Seni

Para penguasa kerajaan menjadikan Isfahan menjadi kota Kerajaan

yang sangat indah. Disana terdapat bangunan-bangunan besar dan indah

seperti masjid, rumah sakit, jembatan raksasa di atas Zende Rud dan

Istana Chilil Sutun. Kota Isfahan juga diperindah dengan taman-taman

wisata yang ditata secra apik. Ketika Abbas I wafat di Isfahan terdapat

162 Masjid, 48 Akademi, 1802 penginapan dan 273 pemandian

umum.15[26]

Di bidang seni, kemajuan nampak begitu kentara dalam gaya

arsitektur bangunan-bangunannyaseperti terlihat pada mesjid Shah yang

dibangun tahun 1611 M dan mesjid Syaikh Lutf Allah yang dibangun

tahun 1603 M. Unsur seni lainnya terlihat pula adanya peninggalan

berbentuk kerajinan tangan, keramik, karpet, permadani, pakaian dan

tenunan, mode, tembikar, dan benda seni lainnya. Seni lukis mulai

dirintis sejak zaman Raja Tahmasp I.16[27]

14[25] Ibid.

15[26] Marshal G.S. Hodgson, The Venture of Islam, Vol. III, Chicago: The University of Chicago Press, 1981,

hlm. 40.

16[27] Ibid,

Page 17: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

14

Demikianlah puncak kemajuan yang dicapai oleh Kerajaan Safawi,

kemajuan yang dicapainya membuat kerajaan ini menjadi salah satu dari tiga

kerajaan besar Islam yang disegani oleh lawan-lawannya, terutama dalam

bidang politik dan militer. Kerajaan ini telah memberikan kontribusinya

mengisi peradaban Islam melalui kemajuan-kemajuan dalam bidang ekonomi,

ilmu pengetahuan, peninggalan seni dan gedung-gedung bersejarah.

D. Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Syafawi

Masa Kemunduran dan Kehancuran Kerajaan Safawi dimulai sejak

Raja Abbas I telah tiada, sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut

diperintah oleh enam raja, yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-

1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husen (1694-1722 M), Tahmasp II

(1722-1732 M), Abbas III (1732-1736 M). Pada masa raja-raja tersebut,

kondisi Kerajaan Safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang,

tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada

kehancuran, karena Kerajaannya ketika itu diperintah oleh raja-raja yang

lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan

rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

Raja-raja yang memerintah setelah Abbas I adalah sebagai berikut:

No

Nama Raja

Masa Berkuasa

Indikasi

Kemunduran & Kehancuran

1 Safi Mirza 1628-1642 - Jiwa lidershipnya lemah.

- Sangat kejam terhadap para

pembesar Kerajaan.

- Memiliki sifat cemburu

terhadap petinggi kerajaan.

Page 18: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

15

- Kota Qandahar lepas dan

diduduki Kerajaan Mughal

(Sultan Syah Jehan).

- Dan Bagdad direbut oleh

Kerajaan Turki Usmani.

2 Abbas II 1642-1667 M - Sifat dan Moralnya jelek.

- Pemabuk/suka minum

minuman keras.

3 Sulaiman 1667-1694 - Kejam terhadap para pembesar

Kerajaan, terutama terhadap

orang-orang yang dicurigainya

- Karena sifat & moralnya yang

buruk itu rakyat bersikap masa

bodoh terhadap

pemerintahannya

4 Husen 1694-1722 M - Memberi kekuasaan yang besar

kepada para „ulama Syi‟ah.

- Ulama Syi‟ah sering slah guna

kewenangan/kekuasaan yang

diberikan raja.

- Ulama Syi‟ah sering

memaksakan pendapat terhadap

penganut aliran Sunni sehingga

membuat golongan Sunni

marah.

- Konflik yang terjadi antara

golongan Syi‟ah dengan Sunni

berimplikasi pada sistem

pemerintahan menjadi tidak

stabil secara berkelanjutan.

- Pernah terjadi pemberontakan

bangsa Afghan yang di pimpin

oleh Mir Vays yang kemudian

digantikan oleh Mir Mahmud.

Pada masa pemberontakan Mir

mahmud ini, kota Qandahar

lepas dari safawi, kemudian

disusul kota Isfahan. Pada 12

oktober 1722 M Shah Husein

menyerah.

Page 19: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

16

5 Tahmasp II 1722-1732 M Dengan dukungan dari suku

Qazar Rusia, ia

memproklamirkan diri sebagai

raja yang berkuasa atas Persia

dengan pusat kekuasannya di

Astarabad. Kemudian ia bekerja

sama dengan Madhir Khan

untuk memerangi bangsa

Afghan yang menduduki kota

Isfahan. Isfahan berhasil direbut

dan Safawi kembali berdiri.

Kemudian Tahmasp II dipecat

oleh Nadir Khan pada 1732 M.

6 Abbas III 1732-1736 M - Tidak berpengalaman.

- Diangkat menjadi Raja pada

saat masih kecil.17[28]

- Pada 1736 M, Abbas III

dilengserkan kemudian

kerajaan Safawi diambil alih

oleh Nadir Khan. Dengan

begitu, maka berakhirlah

kerajaan Safawi.

Hanya satu abad setelah ditinggal Abbas I, kerajaan ini mengalami

kehancuran. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya kerajaan Safawi :

1. Konflik panjang dengan kerajaan Turki Usmani. Hal ini disebabkan oleh

perbedaan mazhab antar kedua kerajaan. Bagi Kerajaan Usmani,

berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliaran Syi‟ah merupakan ancaman

langsung terhadap wilayah kekuasaannya. Konflik antara kedua kerajaan

tersebut berlangsung lama, meskipun konflik itu pernah berhenti sejenak

ketika tercapai perdamaian antara keduanya pada masa Raja Shah Abbas

I, namun tak lama kemudian Abbas meneruskan konflik tersebut, dan

17[28] Hamka, Sejarah Umat Islam, III, (Jakarta : Bulan Bintang, 1981). hal 71-73.

Page 20: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

17

setelah itu dapat dikatakan tida ada lagi perdamaian antara kedua

kerajaan besar Islam itu.18[29]

2. Adanya dekadensi moral yang melanda sebagaian para pemimpin

Kerajaan Safawi.

3. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang dibentuk Abbas I tidak memiliki

semangat perang yang tinggi seperti Qilzibash (baret merah) hal ini

dikarenakan pasukan tersebut tidak disiapkan secara terlatih dan tidak

melalui proses pendidikan rohani. Seperti yang di alami oleh pasukan

Qilzibash, sementara anggota pasukan Qilzibash yang baru tidak

memiliki militansi dan semangat yag sam,a dengan anggota Qilzibash

sebelumnya.

4. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan

dikalangan keluarga istana19[30].

Dengan demikian bentuk-bentuk institusi kenegaraan, kesukuan dan

institusi keagamaan safawiyah yang diciptakan oleh Abbas I telah mengalami

perubahan secara mencolok pada akhir abad tujuh belas dan awal abad ke

delapan belas.

18[29] M. Holt, dkk (ed). The Cambridge History of Islam, Vol. 1 A, London: Cambrige University Press,

1970, hlm 426.

19[30] Badri Yatim,op.ctl.,hal 141-143

Page 21: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

18

BAB III

KESIMPULAN

Uraian diatas dapat dirumuskan simpulan sebagai berikut:

1. Kebesaran imperium Islam abad ke-17 tertumpu pada tiga kerajaan besar,

yaitu Kerajaan Syafawi di Persia, Mughal di India, dan Turki Utsmani di

Turki.

2. Kerajaan Safawi terbentuk berawal dari gerakan tarekat safawiyah yang ingin

terjun ke dunia politik sampai pada akhirnya terwujud ketika Syah Ismail

berhasil menaklukkan kota Tabriz, dengan Syiah Itsna Asyariah sebagai

ideologi negara.

3. Kemajuan ilmu pengetahuan mengalami kemunduran dibanding pada masa

Dinasti Abbasyiah, yang dipicu oleh berkembangnya berbagai aliran tarekat

dan terpaku pada satu madzab.

4. Kemajuan yang dicapai terutama dalam bidang politik terutama dalam

perluasan wilayah, ekonomi maupun seni

5. Kemajuan tersebut disebabkan karena faktor kekuatan militer serta

pasukannya yang sangat setia terhadap pemimpinnya, jiwa dan tenaga yang

tangguh.

6. Tetapi kemajuan yang dicapai ternyata tidak berlangsung lama yang

disebabkan regenerasi raja-raja yang tidak setangguh pendahulunya, sering

terjadi perebutan kekuasaan dikalangan istana, serta kehidupan duniawi yang

berlebihan para raja dan intervensi negara-negara Eropa seperti Inggris,

Belanda, Austria dan Perancis

Page 22: Syafawi Di Persia Fix Klmpok 10

19

DAFTAR PUSTAKA

Engneer, Asghar Ali, Asal-Usul dan Perkembangan Islam, Yogyakarta: Insist

Bekerja Sama dengan Pustaka Pelajar, 1999.

Hassan, Hassan Ibrahim, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Yogyakarta : Kota

Kembang, 1989.

Harun, Maidir dan Firdaus, Sejarah Peradaban Islam, Padang: IAIN IB Press,

2001.

---------, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Padang: IAIN IB Press, 2000.

Maryam, Siti, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik hingga Modern,

Yogyakarta: Jurusan SPI Fak. Adab IAIN Sunan Kalijaga, 2007.

Nasution, Harun, Pembaharuan dalam Islam :Sejarah, Pemikiran dan Gerakan,

Jakarta : Bulan Bintang, 1992.

Supriyadi, Dedi, Sejarah Peradaban Islam, Bandung: Pustaka setia, 2008.

Syalabi, Ahmad, Sejarah dan Kebudayaan Islam, Jilid 2, Jakarta : Pustaka Al-

Husna, 1983.

Thohir, Peradaban di Kawasan Dunia Islam, Jakarta : PT Raja Grafindo Ajid.

Yatim, Badri, Sejarah Peradaban Islam, Dirasah Islamiyah II, Jakarta : PT Raja

Grafindo Persada, 2010.