Top Banner
Sustainable Growth SUSTAINABILITY GROWTH LAPORAN KEBERLANJUTAN
124

sustainability growth

Dec 31, 2016

Download

Documents

leque
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: sustainability growth

1Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

SUSTAINABILITY

GROWTH

LAPORAN KEBERLANJUTAN

Page 2: sustainability growth

2 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

SUSTAINABILITY GROWTH TOWARDS WORLD CLASS COmPANy

Pertumbuhan yang berkelanjutan (sustainability growth) adalah salah satu syarat suatu perusahaan dapat memenangkan persaingan. Angkasa Pura II adalah perusahaan yang bertumbuh dan akan terus bertumbuh (growing company). Dalam mewujudkan pertumbuhan tersebut perusahaan membutuhkan strategi. manajemen telah mencanangkan tahun 2013 sebagai masa untuk tumbuh (growing) dalam rangka mempersiapkan perusahaan menjadi perusahaan kelas dunia yang terkemuka dan profesional.

Berbagai program strategis telah direncanakan untuk mencapai visi tersebut yakni peningkatan dan optimalisasi fasilitas infrastruktur untuk meningkatkan level of service (LoS) pengembangan bisnis dan peningkatan pengelolaan SDm menjadi personil yang handal dan profesional.

Pertumbuhan Angkasa Pura II akan diperkokoh dengan upaya transformasi Perusahaan yang pada tahun 2013 telah dimulai dengan persiapan penetapan logo baru Angkasa Pura II yang diiringi dengan berbagai langkah strategis lainnya. Berbagai perubahan ini diyakini akan membawa Angkasa Pura II menuju Perusahaan Jasa Kebandarudaraan kelas dunia, setara dengan

Perusahaan Jasa Kebandaraudaraan lainnya di dunia.

Sustainability growth is one of the requisites for a company to win the fierce competition. Angkasa Pura II is a growing company and will exhaustively continue to grow. In bringing the growth to life, a company requires strategy. The management has declared the year 2013 as a time to grow for the purpose of equipping the company to becoming a leading world-class professional company.

Various programs have been strategically planned to achieve the vision through increasing and maximizing infrastructure facility to improve the level of service (LoS) of business development and increasing human resources management to become a reliable individual and professional.

The growth of Angkasa Pura II will be strengthened by the Company’s transformative effort. It was started in 2013 with the preparation of Angkasa Pura II’s new logo establishment and was accompanied by a variety of other strategic moves. The Company believes that these changes would take Angkasa Pura II into a world-class Airport Services Company, equivalent to other companies worldwide in the same category..

SangkalanPernyataan sangkalan kecuali untuk pernyataan - pernyataan historis, dokumen ini memuat kondisi keuangan, hasil – hasil operasi, proyeksi, rencana, strategi, kebijakan dan tujuan tertentu Perseroan, yang dapat digolongkan sebagai pernyataan ke depan dalam pengertian perundang - undangan yang berlaku. Pernyataan ke depan pada dasarnya mengandung risiko dan ketidakpastian yang dapat mengakibatkan hasil - hasil dan perkembangan aktual secara material berbeda dari yang tersirat atau tertera dalam pernyataan - pernyataan tersebut. Perseroan tidak menjamin bahwa segala tindakan yang telah diambil untuk memastikan keabsahan dokumen ini akan membawa hasil - hasil tertentu seperti yang diharapkan.

Kata “Angkasa Pura II” atau “Perseroan” dalam laporan tahunan ini didefinisikan sebagai PT Angkasa Pura II (Persero) yang mengoperasikan unit usaha bidang jasa kebandarudaraan. Adakalanya kata “Perusahaan”atau “kami” atau “ini” digunakan atas dasar kemudahan untuk menyebut Angkasa Pura II secara umum. Kata “kerjasama” atau “mitra kerja” digunakan sebagai penyederhanaan untuk mengidentifikasi usaha atau hubungan yang melibatkan kegiatan atau kepentingan bersama.

DisclaimerDisclaimer statements, except for the historical ones, contain financial condition and results; operations, projects, planning, strategies, policies results and certain objectives of the Company, which can be classified as forward-looking statements within the definitions of applicable law. Forward-looking statements essentially involve risks and uncertainties that may lead to results and actual developments which are materially different from those implied or stated in the statements. The Company does not guarantee that all measures have been taken to ensure that the validity of this document will bring expected results.

The terms “Angkasa Pura II” or “the Company” in this annual report refer to PT. Angkasa Pura II (Persero), which operates a business unit of airport services. The terms “the Company” or “we” or “this” are widely used to refer to Angkasa Pura II in general. The terms “collaboration” or “partner” are used as simplification to identify the efforts or relationships involving activities or common interests.

Page 3: sustainability growth

3Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

SUSTAINABILITY GROWTH

Page 4: sustainability growth

4 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

HIGHLIGHT KINERJA KEBERLANJUTAN 20132013 SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHT

Kinerja Ekonomi [4.8] [EC1]

Economic Performance

Pendapatan UsahaOperating Revenue

Laba UsahaNett Profit

AsetAssets

Rp13,38 Triliun trillion

Rp1,50 triliun trillion

Rp4,50 triliun trillion

Pendapatan UsahaPendapatan PT Angkasa Pura II (Persero) Tahun 2013 mencapai Rp4.503,661 miliar. Capaian tersebut berasal dari pendapatan usaha sebesar Rp4.205,916 miliar atau 93% dari total pendapatan dan pendapatan lain-lain sebesar Rp297,745 miliar atau 7% dari total pendapatan.

Laba UsahaRealisasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Tahun 2013 tercapai sebesar Rp1.499,344 miliar atau 5% di atas RKAP yang ditetapkan.

AsetTotal aset per 31 Desember 2013 sebesar Rp13.377,610 miliar yang terdiri atas aset lancar Rp2.491,772 miliar atau 19% dari total aset dan aset tidak lancar Rp10.885,837 miliar atau 81% dari total aset. Sebagian besar nilai dari total aset lancar tersebut terdiri dari kas dan setara kas sebesar Rp1.510,032 miliar atau 61% dari total aset lancar, dan aset lancar lainnya sebesar Rp579,625 miliar atau 23% dari total aset lancar. Sedangkan aset tidak lancar didominasi oleh aset tetap (nilai buku) sebesar Rp6.746,746 miliar atau 62% dari total aset tidak lancar dan aset dalam pengadaan sebesar Rp3.362,506 miliar atau 31% dari total aset tidak lancar.

Operating RevenuePT Angkasa Pura II (Persero)’s income in 2013 increased to Rp4,503.661 billion. This number was derived from joint income of Rp4,205.916 million of operating revenue or 93% of total revenue and other revenues amounting to Rp297.745 million or 7% of total revenue.

Nett ProfitProfit (Loss) Before Tax in 2013 reached Rp1,499.344 billion, or 5% above the specified Corporate Budget Plan.

AssetsTotal assets as per December 31, 2013 was at Rp13,377.610 billion, comprised of Rp2,491.772 billion current assets, or 19% of total assets, and Rp10,885.837 billion non-current assets, or 81% of total assets. Most of the value of total current assets consists of cash and cash equivalents at Rp1,510.032 billion, or 61% of total current assets, and other current assets at Rp579.625 billion, or 23% of total current assets. On the other hand, the non-current assets were dominated by fixed assets (book value) at Rp6,746.746 billion, or 62% of total non-current assets and assets in the procurement at Rp3,362.506 billion, or 31% of total non-current assets.

Kargo Cargo

Non Aeronautika Non Aeronautika

Aeronautika Aeronautika

KOmPOSISI PENDAPATAN USAhA DAN BEBAN TAhUN 2013 [2.8] [4.8] [EN27]

2013 Operating Revenue and Operating Expenses Composition

Pendapatan Aeronautika, Non Aeronautika, dan KargoRevenue of Aeronautica, Non-Aeronautica, and Cargo

2%

31%

67%

Page 5: sustainability growth

5Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Kinerja Lingkungan [4.8] [EC1][EN30][EN31]

Environmental Performance

Dana Pelestarian AlamRealisasi penyaluran dana bantuan Pelestarian Alam mencapai Rp699.251.550,- atau 2,49% terhadap total dana bina lingkungan. Sedangkan penyaluran dana CSR terhadap pelestarian alam selama periode 2002-2013 sebesar Rp3.577.903.854.

Program Penghijauan [EN13]

Penghijauan berupa penanaman 7.500 pohon di Jawa Barat, 2.600 pohon di sekitar Bandara Soekarno-hatta, 100 pohon jambu air dan manga di Tangerang, 30.000 pohon mangrove di Tanjung Pinang dan 300 batang pohon cemara laut di Pariaman.

Konservasi Anak TukikKonservasi anak tukik sebanyak 300 ekor di Kawasan pesisir pantai Ketaping Kab. Padang Pariaman.

Peduli KebersihanPemberian 45 bak sampah untuk masyarakat Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Environmental Preservation FundThe realizable disbursement fund for Environmental Preservation reached Rp699,251,550, or 2.49% of the total fund for environmental development. Meanwhile, the disbursement of fund for Environmental Preservation Program during the period 2002-2013 was only at Rp3,577,903,854.

Greening ProgramGreening Program involving 7,500 trees planting in West Java, 2,600 trees around the Soekarno-Hatta Airport, 100 guava trees and mango in Tangerang, 30,000 mangroves in Tanjung Pinang, and 300 casuarina trees in Pariaman.

Hatchlings in Conservation300 hatchlings were put in conservation around Ketaping coastal district, Padang Pariaman municipality.

Health Care45 garbage bins were granted to the people in Panggang Island, Kepulauan Seribu, Jakarta.

Rp699,25 jutamillion

Dana Pelestarian AlamEnvironmental Preservation Fund

40.500 Pohon Program Penghijauan40,500 Trees for Greening Program

300 Ekor Konservasi Anak Tukik300 Hatchlings in Conservation

45 Bak Sampah Peduli Kebersihan45 Garbage Bins for Health Care

Kinerja Lingkungan

Environmental Performance

Page 6: sustainability growth

6 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

HIGHLIGHT KINERJA KEBERLANJUTAN 20132013 SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHT

Dana Program KemitraanDana program kemitraan yang telah dikeluarkan pada Tahun 2013 diseluruh wilayah kerja PT Angkasa Pura II (Persero) adalah sebesar Rp40.573.330.866,01. Sedangkan dana program kemitraan yang dikeluarkan sejak tahun 1991 s/d 2013 sebesar Rp349.310.137.463,60.

mitra BinaanJumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana dari program kemitraan pada Tahun 2013 adalah 702 mitra binaan yang tersebar di wilayah kerja PT. Angkasa Pura II (Persero), sehingga jumlah mitra binaan tahun 1991 sampai dengan 2013 adalah 25.520 mitra binaan.

Dana Program Bina Lingkungan

Tahun 2013 Dana Bina Lingkungan yang telah dikeluarkan sebesar Rp28.114.493.025 Sedangkan Dana Bina Lingkungan yang dikeluarkan sejak tahun 2002 sampai dengan 2013 sebesar Rp111.227.450.051,50.

SDm PerusahaanJumlah SDm sejumlah 7.900 orang dengan rincian Karyawan Perusahaan sebanyak 4.460 orang, Karyawan Diperbantukan sebanyak 112 orang, PKWT sebanyak 885 orang, Outsourcing dan Adm. Bandara sebanyak 2.433 orang.

Fund for Partnership ProgramTotal fund for partnership program that has been issued in 2013 throughout PT Angkasa Pura II (Persero)’s work areas was around Rp40.573.330.866,01. In line with this funding, the total fund for partnership program issued from 1991 to 2013 was RpRp349.310.137.463,60.

Foster PartnersThe sum of foster partners who received the funds for partnership program in 2013 was 702 partners, scattered over the Company’s work areas. This made the total foster partners increased to 25,520, from 1991 to 2013.

Fund for Environmental Development ProgramIn 2013, around Rp28.114.493.025 was allocated for the Environmental Development Program. The total allocated fund for this program since 2002 until 2013 was at Rp111.227.450.051,50.

Employees within the CompanyThe sum of employees inside the Company is 7,900 people, with the proportion of 4,460 Company’s employees, 112 assigned employees, 885 contract workers, and 2,433 people for Outsourcing and Airport Administration.

Kinerja Sosial [4.8] [EC1]

Social Performance

Page 7: sustainability growth

7Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Rp40,57miliar billion

702 MitraBinaan702 Foster Partners

Rp28,11miliar billion

7.900orangSDM Perusahaan [LA1]

7,900 employees within the Company

DANA PROgRAm KEmITRAANFund For ParTnErsHiP

ProGram

mITRA BINAANFosTEr ParTnErs

DANA PROgRAm BINA LINgKUNgANFund For EnvironmEnTal

dEvEloPmEnT ProGram

Kinerja Sosial

Social Performance

Page 8: sustainability growth

02TEMA DAN ARTI

THEME AND ITS MEANING

04HIGHLIGHT KINERJA KEBERLANJUTAN 2013

2013 SUSTAINABILITY PERFORMANCE HIGHLIGHT

04 Kinerja Ekonomi / Economic Performance

05 Kinerja Lingkungan / Environmental Performance

06 Kinerja Sosial / Social Performance

08 DAFTAR ISICONTENTS

10 IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 20132013 SUSTAINABILITY PERFORMANCE SUMMARY

12 LAPORAN MANAJEMEN 20132013 MANAGEMENT REPORT

12 Sambutan Dewan Komisaris / Message from the Board of Commissioners

16 Sambutan Direksi / Message from the President Director

20 Tanggung Jawab Manajemen / Management Responsibility

22 PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

22 Tentang Angkasa Pura II / About Angkasa Pura II

24 Struktur Organisasi Dan Grup / Organization and Group Structure

28 Visi Dan Misi / Vision and Mission

29 Tata Nilai Dan Falsafah Perusahaan / Company’s Values and Philosophy

30 Penghargaan Eksternal / External Awards

32 Bidang Usaha / Line of Business

34 TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANABOUT SUSTAINABILITY REPORT

38 TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGOOD CORPORATE GOVERNANCE of ANGKASA PURA II

38 Struktur dan Tata Kelola Perusahaan / Company’s Structure and Good Corporate Governance

55 Manajemen Risiko / Risk Management

58 Komitmen Terhadap Inisiatif Eksternal / Commitment to External Initiatives

59 Keanggotaan Dalam Organisasi Industri / Membership in Industrial Organization

DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS

60 Keterlibatan Pemangku Kepentingan / Stakeholders’ Engagement

62MEMASTIKAN KEBERLANJUTAN PERTUMBUHAN EKONOMIENSURING SUSTAINABLE ECONOMIC GROWTH

62 Pencapaian Ekonomi / Economic Achievement

63 Distribusi Nilai Ekonomi / Distribution of Economic Value

64 Kontribusi Terhadap Kemajuan Bersama / Contribution to Collective Progress

66 BERSINERGI MENGELOLA LINGKUNGANSYNERGY IN MANAGING THE ENVIRONMENTAL IMPACT

66 Komitmen Menjaga Lingkungan / Commitment to Nurture the Environment

66 Penggunaan Material / Use of Materials

67 Konsumsi dan Efisiensi Energi / Consumption and Energy Efficiency

67 Pemanfaatan dan Daur Ulang Air / Water Utilization and Water Recycling

70Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca / Control of Pollution and Greenhouse Gas Effect

70 Pengelolaan Limbah / Waste Management

74 PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

74 Komitmen Pengembangan SDM / Commitment to Human Resources Development

74 Komposisi Tenaga Kerja / Composition of Employees

80 Penjaminan Kesejahteraan Internal / Guarantee of Internal Well-being

DAFTAR ISITABLE OF CONTENTS

Page 9: sustainability growth

83 Program Pengembangan Kompetensi SDM / Human Resources Competency Development Program

87 Pelatihan Keterampilan Karyawan MPP / Skillful MPP Employees Training

87 Perlindungan Kebebasan Berserikat / Union Freedom Protection

88 MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMABUILDING FUTURE TOGETHER

88 Pemberdayaan Komunitas Masyarakat / Community Empowerment

89 Peningkatan Kualitas Hidup Masyarakat / Social Livelihood Improvement

90 BUMN Peduli / BUMN Peduli

91 BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan / BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan

92

MEMASTIKAN KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAENSURING the SECURITY, SAFETY, AND OCCUPATIONAL HEALTH

92Fungsi Keamanan dan K3 / The Function of Security, Safety, and Occupational Health

92 Komitmen Jaminan Kesehatan Tenaga Kerja / Commitment to Employment Health Guarantee

94 MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMEETING CONSUMER EXPECTATION

94 Keamanan & Keselamatan Bandara / Airport Safety and Security

97 Pelayanan PKP-PK / PKP-PK Service

98 Pelayanan Penanggulangan Gawat Darurat / Countermeasures Emergency Service

99 Fasilitas Dan Layanan Baru Bandara / Facility and New Airport Service

100 Keselamatan Penerbangan / Air Flight Safety

106 Transparansi Produk Layanan / Product Service Transparency

107 Customer Satisfaction Index / Customer Satisfaction Index

112 Lembar Umpan BalikFeedback Form

114 Referensi GRI 3.1GRI 3.1 Reference

Page 10: sustainability growth

10 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

IKHTISAR KINERJA KEBERLANJUTAN 20132013 SUSTAINABILITY PERFORMANCE SUMMARY

URAIANDescriptions

2013

EkonomiEconomic

Kinerja Finansial (Rp miliar)Financial Performance (Rp billion)

Pendapatan UsahaOperating Revenues 4.205,91

Laba sebelum Beban PajakProfit before Tax 1.499,34

Laba BersihNet Profit 1.032,75

Laba per Saham Dasar (Rp)Earnings per Share (Rp) 206.550

Distribusi Manfaat pada Ekonomi (Rp miliar)Distribution of Economic Benefits (Rp billion)

Total Penggunaan Dana Program Kemitraan (melalui PKBL)Total Usage of Fund for Partnership Program (through PKBL) 40,57

Total Penggunaan Dana Bina Lingkungan (melalui PKBL)Total Usage of Fund for Environmental Development (through PKBL) 28,47

Remunerasi Pegawai (gaji dan Upah, merit, bonus, pengobatan, permakanan, seragam karyawan, DIKLAT, tunjangan cuti, tunjangan kelahiran, tunjangan profesi, sumbangan kematian/bencana alam, uang lembur, tunjangan sewa rumah, honorarium)Employee remuneration (salaries and wages, merit, bonus, medication, meals, employee uniforms, trainings, leave allowance, birth allowance, professional allowance, donation of death/natural disaster, overtime pay, house rent allowance, honorarium)

773,90

manfaat Pensiun yang Dibayarkan (tunjangan iuran dana pensiun)Paid Retirement Benefits (benefit pension contributions) 29,59

Realisasi dana pendidikan dan pelatihan bagi pegawai (DIKLAT)

Realizable fund for employee trainings and education 53,57

Dana Imbalan Paska KerjaPost-Employment Benefits Fund 7,91

Pajak kepada PemerintahGovernment Tax 446,59

SOSIALSocIal

Keberagaman PegawaiEmployee Diversity

Jumlah Pegawai Laki-lakiTotal Male Employees 3.671

Jumlah Pegawai PerempuanTotal Female Employees 749

Tingkat Pergantian Pegawai Employee Turn-Over Level 124

Investasi Masyarakat (Rp miliar)Community Investment (Rp billion)

Penyaluran Dana Pinjaman Program kemitraanLoan Disbursement for Partnership Program 38,87

Page 11: sustainability growth

11Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

URAIANDescriptions

2013

Penyaluran Dana Bina Lingkungan (Sosial Kemasyarakatan)Disbursement for Environmental Development Program (social community) 27,41

mitra Binaan (mitra)Foster Partners (partners) 702

Komposisi Pinjaman berdasarkan Sektor (Rp juta)Composition of Loans by Sectors (Rp million)

IndustriIndustrial 3.876,50

PerdaganganTrading 20.308,50

PertanianAgriculture 5.037,00

PeternakanAnimal Husbandry 248,00

PerkebunanPlantation 808,00

PerikananFishery 75,00

JasaService 5.039,50

Usaha LainnyaOther Businesses 1.955,00

LingkunganEnvironmental

Konsumsi Energi (12 Bandara) dari PLNEnergy Consumption (12 Airports) from PLN

Konsumsi Energi Total (KWh)Total Energy Consumption (KWh) 278.204.050

Konsumsi Energi Total (Rp miliar)Total Energy Consumption (Rp billion) 310,52

Konsumsi Air (12 Bandara)Water Consumption (12 Airports)

Volume Air yang Diambil dari PDAm (m3)Total Volume of Water from PDAM (m3) 4.024.695

Volume Air yang Diambil dari WTP/Sumur Bor (m3)Total Volume of Water from WTP/artesian well (m3) 682.680

Kertas (12 Bandara)Paper (12 Airports)

Volume pengunaan kertas (rim)Volume of use of paper (ream) 1.943

Tanaman HijauGreenery

Jumlah Pohon yang Ditanam (ribuan Pohon)Total Planted Trees (thousand) 40.500

Konservasi Hewan Animal Conversation

Anak Tukik (dalam ekor)Hatchlings (tail) 300

Ikhtisar Kinerja Keberlanjutan 2013

2013 Sustainability Performance Summary

Page 12: sustainability growth

12 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

LAPORAN MANAJEMEN 20132013 ManageMent RepoRt

Sambutan Dewan Komisaris [1.1] [1.2]

Message from the Board of Commissioners

M. Iksan TatangKomisaris Utama / President Commissioner

Page 13: sustainability growth

13Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Para Pemangku Kepentingan yang Terhormat,

Perseroan memperhatikan bahwa keberhasilan bisnis sangat bergantung terhadap hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan pemangku kepentingan. Peran serta aktif Angkasa Pura II dalam memberikan pelayanan di segala aspek akan memberikan timbal balik positif pemangku kepentingan antara lain: para pegawai, mitra usaha, komunitas/masyarakat, lingkungan, terhadap proses bisnis jasa kebandarudaraan dan keberlanjutan usaha Perseroan.

Komitmen menjaga kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial merupakan hal penting dalam mendukung tumbuh kembangnya Perseroan. Perseroan dalam upaya mencapai sustainable business senantiasa berusaha memberikan kinerja yang optimal untuk para pemegang saham, namun juga memikirkan kepentingan stakeholders dengan memberikan kontribusi secara maksimal dalam aspek sosial dan lingkungan. Angkasa Pura II melaksanakan dan meninjau bisnis dengan tujuan menghasilkan perilaku yang bertanggung jawab dan saling memberikan manfaat bagi para pemangku kepentingan yang berbeda, sejalan dengan pencapaian kinerja keuangan. [1.1] [1.2]

PT Angkasa Pura II (Persero) (Perseroan/Angkasa Pura II) pada tahun 2013 telah berhasil meraih pencapaian terhadap laba yang ditetapkan oleh Pemegang Saham. Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari kerja keras seluruh jajaran Angkasa Pura II baik Direksi maupun pegawai dan bentuk kepercayaan dan dukungan seluruh stakeholders.

PT Angkasa Pura II (Persero) (Company/Angkasa Pura II) in 2013 has achieved the profit established by the Shareholders. This success cannot be separated from the hard work of the whole range of Angkasa Pura II, both the Board of Directors and employees, as well as trust and support from all of our stakeholders.

M. Iksan TatangKomisaris Utama / President Commissioner

Sambutan Dewan Komisaris

Message from the Board of Commissioners

Dear Stakeholders,

The Company noted that succeeding in business depends heavily on the harmonious relationship between the Company and its stakeholders. Active participation of Angkasa Pura II in providing services in all aspects will give positive feedback to stakeholders: employees, business partners, community/society, the environment, the process of airport services, and Company’s sustainable business.

A commitment to maintain our economic, environmental and social performance is important in supporting the growth of the Company. In order to achieve sustainable business, our Company always attempts to deliver optimum performance for the shareholders while at the same time cares about the interests of stakeholders to contribute to the maximum level in social and environmental aspects. Angkasa Pura II executes and reviews our business to create responsible individuals and provide mutual benefits for different stakeholders, in line with the achievement of financial performance. [1.1] [1.2]

Page 14: sustainability growth

14 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

LAPORAN MANAJEMEN 20132013 ManageMent RepoRt

Perseroan menggunakan pendekatan keseimbangan profit, planet dan people yang lebih dikenal dengan tripple bottom lines. Perseroan tidak hanya semata-mata mengejar kepentingan ekonomi (profit) namun juga aspek lingkungan (planet) dan sosial (people). Perseroan berusaha mencapai keseimbangan ”tripple bottom lines” dalam pencapaian tujuan sustainable business perusahaan sehingga mampu memberikan nilai lebih kepada stakeholders. [4.12]

Pencapaian kinerja keberlanjutan Perseroan tahun 2013 menunjukkan prestasi yang membanggakan. Untuk mendorong peningkatan kinerja tersebut di tahun-tahun yang akan datang, Dewan Komisaris menyetujui pengalokasian anggaran bagi kegiatan yang mendukung keberlanjutan bisnis Perseroan. Tahun 2013, Angkasa Pura II telah mencatatkan realisasi penggunaan anggaran kegiatan pengelolaan lingkungan dan sosial kemasyarakatan sebesar Rp69,04 miliar.

Dewan Komisaris mendukung upaya jajaran manajemen Angkasa Pura II dalam melaksanakan tanggung jawab atas pengelolaan lingkungan dan sosial sebagai wujud kepedulian perusahaan sekaligus apresiasi kepada masyarakat yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan atas proses bisnis jasa kebandarudaraan. Keberlangsungan bisnis Angkasa Pura II tidak lepas dari partisipasi pemangku kepentingan dalam menyambut pelayanan jasa kebandarudaraan disediakan oleh Perseroan.

Dewan Komisaris memberikan apresiasi yang setingi-tingginya atas prestasi yang telah dilakukan oleh jajaran manajemen dalam mempertahankan keberlanjutan bisnis Perseroan. Lebih lanjut, Dewan Komisaris senantiasa mendukung jajaran Direksi dalam melaksanakan tanggung jawab atas pengelolaan ekonomi, lingkungan dan sosial, sehingga mampu meningkatkan keuntungan bagi stakeholders dan mengokohkan eksistensi keberlanjutan bisnis Perseroan yang lebih baik. Oleh karena itu, Dewan Komisaris sangat mendukung upaya manajemen terkait penyusunan Laporan Keberlanjutan 2013 untuk yang pertama kali.

The Company uses the balance of profit, planet, and people approach, which is recognized as the triple bottom lines. The Company does not merely pursue economic interests (profit), but also environmental and social aspects. The Company attempts to strike a balance of “tripple bottom lines” in achieving the goals of Company’s sustainable business in order to exceed value for the stakeholders. [4.12]

The Company’s sustainability performance in 2013 demonstrated a remarkable achievement. To encourage the enhancement of the performance in the coming years, the Board of Commissioners has approved of budget allocation for activities supporting the sustainability of the Company’s business. In 2013, Angkasa Pura II has listed the proportion of the budget management activities and social environment at Rp69,04 billion.

The Board of Commissioners fully supports the efforts of the management in carrying out the responsibility for environmental and social management as a form of appreciation to the people who have given their trust and support to the business processes of airport services. Angkasa Pura II’s sustainable business cannot be separated from the stakeholders’ participation in welcoming the airport services supplied by the Company.

The Board of Commissioners puts a high appreciation towards the achievements that have been made by the management in maintaining the Company’s sustainable business. Furthermore, the Board continues to support the Board of Directors in carrying out the responsibility for the economic, environmental, and social management, so as to increase profits for stakeholders and strengthen the existence of better Company’s sustainable business. Therefore, the Board of Commissioners strongly supports management efforts related to the preparation of initial Sustainability Report 2013.

Page 15: sustainability growth

15Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

M. Iksan TatangKomisaris Utama

President Commissioner

Untuk itu, perkenankan kami juga mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemangku kepentingan yang telah memberikan kepercayaan dan dukungan kepada Angkasa Pura II dalam mencapai prestasi yang membanggakan ini. melalui Laporan Keberlanjutan ini, semoga harmonisasi dan komunikasi antara Perseroan dan seluruh pemangku kepentingan senantiasa terjaga serta memberi timbal balik positif dalam keberlanjutan bisnis.

30 Juni 2014Atas Nama Dewan Komisaris PT Angkasa Pura II (Persero)

Thus, let us also thank profusely to all stakeholders who have given their credence and support to our Company in attaining this proud achievement. Through this Sustainability Report, hopefully the harmonization and communication between the Company and all stakeholders will always be well-maintained and give a strong positive feedback to the sustainability of the business.

June 30, 2014On behalf of the Board of CommissionersPT Angkasa Pura II (Persero)

Sambutan Dewan Komisaris

Message from the Board of Commissioners

Page 16: sustainability growth

16 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

LAPORAN MANAJEMEN 20132013 ManageMent RepoRt

Sambutan Direksi [1.1] [1.2]

Message from the Board of Directors

Tri S. SunokoDirektur Utama / President Director

Page 17: sustainability growth

17Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Angkasa Pura II akan terus meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka pengembangan bisnis jasa kebandarudaraan dengan lebih memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial untuk memastikan keberlanjutan bisnis. Laporan Keberlanjutan pertama Perseroan ini merupakan bukti komitmen kami untuk mengevaluasi diri dalam menjalankan operasional Perusahaan.

Angkasa Pura II will continue to improve the quality of service for the development of airport services business with more attention to environmental, economic, and social aspects, to ensure the sustainability of the business. The Company’s initial Sustainability Report is a testament to our commitment to evaluate our Company in running the operational business.

Keberlanjutan usaha Angkasa Pura II selama ini merupakan anugerah yang harus kita jaga, karena hanya perusahaan terbaik yang akan mencetak pertumbuhan kinerja-kinerja cemerlang di tahun-tahun mendatang. hal tersebut sekaligus menjadi momentum untuk menggali lebih banyak potensi dari sumber daya manusia, pengalaman serta pengetahuan yang dimiliki selama ini. Sejumlah peluang di tahun 2013 telah mendorong kinerja Angkasa Pura II, antara lain berasal dari tumbuhnya pengguna jasa bandar udara baru baik maskapai penerbangan, penumpang, pengguna jasa kargo dan seterusnya. Berkat dukungan dari semua pihak, dapat kami sampaikan bahwa pelaksanaan pengelolaan dan pengurusan Perusahaan telah berjalan dengan baik selama tahun 2013. [1.1] [1.2]

memasuki era “green business” seperti ini, Angkasa Pura II terus melakukan perbaikan pelayanan dalam rangka pengembangan bisnis jasa kebandarudaraan dengan lebih memperhatikan aspek lingkungan, ekonomi dan sosial untuk memastikan keberlanjutan. Angkasa Pura II telah melakukan usaha untuk pengembangan bandar udara berbasis eco airport dan garden airport.

Salah satu upaya Perseroan dalam memperhatikan keberlanjutan bisnis ini adalah dengan melakukan pengawasan serta pelaporan terhadap aspek keberlanjutan. Laporan Keberlanjutan pertama Perseroan ini merupakan bukti komitmen kami untuk mengevaluasi diri dalam menjalankan operasional Perusahaan. Berbekal standarisasi pelaporan keberlanjutan Global Reporting Initiatives (GRI) 3.1, Angkasa Pura II telah mengevaluasi beberapa hal untuk kemajuan berkesinambungan ke depan.

Sambutan Direksi

Message from the President Director

Angkasa Pura II’s business sustainability has been a gift that we should keep, because e believe that only the best companies can create outstanding performances in the future. This is a momentum to explore more of the potential of human resources, experiences and knowledge over the years. A number of opportunities in 2013 has enhances the performance of Angkasa Pura II, among others, came from the growth of new users of airport services; airlines, passengers, cargo service users and so on. Thanks to the support of all parties, we can state that the implementation and maintenance of management of the Company has progressed well during 2013. [1.1] [1.2]

In entering the era of “green business”, Angkasa Pura II continues to make improvements in order to develop the services of airport services business with more attention to environmental, economic, and social aspects, to ensure sustainability. Angkasa Pura II has forced efforts for eco airport and garden airport-based development.

One of the Company’s efforts in taking care of the sustainability of business is by monitoring and reporting on sustainability aspects. The Company’s initial Sustainability Report is a testament to our commitment to evaluate our Company in running the operational business. Armed with reporting sustainability standardization by Global Reporting Initiatives (GRI) 3.1, Angkasa Pura II has evaluated some fronts for sustainable progress.

Page 18: sustainability growth

18 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

LAPORAN MANAJEMEN 20132013 ManageMent RepoRt

Dari sisi ekonomi, Angkasa Pura II berhasil meningkatkan perolehan pendapatan usaha sebesar Rp4.205,92 miliar atau tumbuh Rp208,86 miliar (5,23%) dibandingkan tahun 2012. Angkasa Pura II berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp1.032,75 miliar. Sejalan dengan hal itu, sebagai wujud komitmen membangun kesejahteraan bersama Perseroan telah memberikan kontribusi kesejahteraan kepada stakeholders.

Dari sisi lingkungan, Realisasi penyaluran dana bantuan Pelestarian Alam mencapai Rp699,25 juta. Kontribusi Perseroan terhadap pelestarian alam tahun 2013 berupa 40.500 pohon program penghijauan, 300 ekor program konservasi anak tukik dan penyediaan 45 Bak Sampah Peduli Kebersihan.

menyadari hal ini, Perseroan berupaya melakukan inisiatif pengelolaan lingkungan antara lain: kebijakan pengaturan penggunaan listrik dan air condition, penggunaan lampu dengan lampu hemat energi LED, pengelolaan limbah. Kinerja Perseroan dalam mengelola limbah yang dihasilkan menunjukkan bahwa limbah tertransportasi dan terolah dengan baik, dimana hasil pengolahan limbah cair digunakan kembali untuk penyiraman tanaman bandara.

Dari sisi sosial, penggunaan dana untuk kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan di atas mencapai sebesar Rp69,04 miliar dengan rincian antara lain: penggunaan dana program kemitraan sebesar Rp40,57 miliar dan program bina lingkungan sebesar Rp28,47 miliar. Jumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana pinjaman dari program kemitraan sebanyak 702 mitra binaan. Sedangkan penyaluran dana program Bina Lingkungan meliputi: bantuan pendidikan/pelatihan masyarakat, bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan sarana umum, bantuan pembangunan sarana ibadah, bantuan korban alam dan bantuan pengentasan kemiskinan.

hal yang menggembirakan lainnya adalah dalam hal kepuasan pelanggan. Indeks kepuasan pelanggan sebesar 82,24% atau berarti “Puas” dengan skor penilaian 3,69. Kegembiraan ini semakin lengkap dengan penghargaan dari pihak eksternal atas kerja keras Angkasa Pura II di sepanjang tahun ini. Beberapa penghargaan yang diterima antara lain: Penghargaan Sapta Pesona Toilet Bersih Bandara Tahun 2013 dari Kementerian Pariwisata & Ekonomi Kreatif untuk Bandara

From an economic standpoint, Angkasa Pura II has managed to increase operating revenue amounted to Rp4,205.92 billion, greater than in 2012 by 5.23% amounted at Rp208.86 billion. Angkasa Pura II recorded a net profit of Rp1032. 75 billion. Accordingly, as a commitment to build the common welfare, the Company has contributed to the stakeholders’s well-being.

In terms of environment, the realizable fund disbursement of Nature Conservation reached Rp699.25 million. The Company contributed to the conservation of nature in 2013 in 40,500 trees greening program, 300 hatchlings conservation program, and 45 Garbage Bins for Health Care.

Recognizing this, the Company seeks to conduct environmental management initiatives including policy on the setting of electricity and air condition usage, the use of energy-saving LED lamp, and waste management. The Company’s performance in waste management indicates that the waste was transported and treated well, in which the results of liquid waste is reused for watering airport plants.

From the social sector, the use of funds for the activities from the Partnership and Environmental Development Program stated above reached Rp69,04 billion in details is as followed: around Rp40,57 billion was allocated to Partnership Program while around Rp28, 47 billion was allocated to Environmental Development Program. The total foster partners who received loan disbursement from Partnership Program are as many as 702 foster partners. Meanwhile, the fund for Environmental Development Program covers educational assistance/community training, health improvement aid, development aid for public facilities, development aid for religious facilities, aid for natural disaster’s victims, aid for poverty eradication.

Another prestigious achievement is in customer satisfaction. The Customer satisfaction index is at 82.24% or predicated “satisfied” with the assessment score of 3.69. The joy is completed with awards from external parties towards Angkasa Pura II’s hard work at this time of year. Some awards received include: Penghargaan Sapta Pesona Toilet Bersih Bandara in 2013 from the Ministry of Tourism & Creative Economy to Sultan Syarif Kasim II Airport and Soekarno-Hatta

Page 19: sustainability growth

19Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Sultan Syarif Kasim II dan Bandara Soekarno-hatta, Bandara Award 2013 kategori Best Airport untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II, Bandara Sehat 2013 dari menteri Kesehatan RI untuk Bandara Sultan mahmud Badaruddin II, dan Annual Report Award 2013 kategori Private Non Keuangan Non Listed peringkat II.

Angkasa Pura II yakin bahwa kontribusi tak kenal menyerah akan terus dijalankan. Implementasi dari komitmen keberlanjutan ini akan lebih diaplikasikan dengan menetapkan 8 skala prioritas utama: 1. Penerapan mitigasi risiko dampak negatif lingkungan secara berkesinambungan, 2. menjaga efisiensi penggunaan sumber energi, 3. Inisiatif konservasi dan pelestarian alam, 4. Pemenuhan hak dan kewajiban pekerja sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan Perusahaan yang berlaku, 5. Penjaminan kesehatan dan keselamatan kerja, 6. Service excellence terhadap kebutuhan pelanggan, 7. Keterbukaan informasi dan penyelesaian atas keluhan pelanggan, dan 8. Pelaksanaan Corporate Social Responsibility pada manfaat dan kontribusi positif yang berkelanjutan bagi peningkatan kualitas hidup sosial kemasyarakatan.

Akhirnya atas nama Angkasa Pura II, Direksi mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang setingi-tingginya kepada semua karyawan, Pemegang Saham, Pemerintah, pelanggan, masyarakat maupun pemangku kepentingan lain atas kerja sama yang telah terjalin dengan baik untuk memastikan keberlanjutan bisnis Perseroan. Semoga Tuhan yang maha Esa memberikan karuniaNya kepada kita semua demi memenuhi kebutuhan masa sekarang tanpa mengorbankan keberlangsungan generasi yang akan datang.

30 Juni 2014Atas Nama Direksi PT Angkasa Pura II (Persero)

Tri S. SunokoDirektur Utama

President Director

Sambutan Direksi

Message from the President Director

Airport, Bandara Award 2013 in the category of Best Airport to Sultan Syarif Kasim II Airport, Bandara Sehat 2013 Airport from Minister of Health for Sultan Mahmud Badaruddin II, and runner up in Annual Report Award 2013 for Non-Listed, Non-Finance category.

Angkasa Pura II firmly believes that the relentless contribution will continue to be carried on. Implementation of this commitment to sustainability will be applied by setting the 8 main priorities: 1. Application of risk mitigation of negative environmental impacts on an ongoing basis, 2. Maintain efficient use of energy resources, 3. Initiative to conservation and preservation of nature, 4. Fulfillment of the rights and obligations of workers according with the applicable laws and regulations, 5. Guarantee of health and safety, 6. Service excellence towards customer needs, 7. Information Transparency and settlement of customer complaints, and 8. Implementation of Corporate Social Responsibility on the benefits and positive contribution to improve the quality of social life.

Finally, on behalf of Angkasa Pura II, the Board of Directors would like to thank you and put a highest appreciation to all employees, shareholders, government, customers, communities and other stakeholders for the cooperation that is well-existed to ensure the sustainability of the Company’s business. May God Almighty gives us all the grace to meet the needs of the present generation without compromising the sustainability of our future generation.

June 30, 2014On behalf of the Board of DirectorsPT Angkasa Pura II (Persero

Page 20: sustainability growth

20 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keberlanjutan Tahun 2013ManageMent Responsibility towaRds 2013 sustainability RepoRt

SURAT PERNyATAAN ANggOTA DEWAN KOmISARIS DAN DIREKSITENTANg

TANggUNg JAWAB ATAS LAPORAN KEBERLANJUTAN TAhUN 2013PT ANgKASA PURA II (PERSERO)

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi dan semua informasi yang telah dimuat dalam Laporan Keberlanjutan PT Angkasa Pura II (Persero).

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Jakarta, 30 Juni 2014

Rubani PranotoKomisaris

Commissioner

M. Iksan TatangKomisaris Utama

President Commissioner

Tursandi AlwiKomisaris

Commissioner

Wahyu KuncoroKomisaris

Commissioner

Effendi BatubaraKomisaris

Commissioner

W. Budi SantosoKomisaris

Commissioner

Dewan KomisarisThe Board of Commissioners

Page 21: sustainability growth

21Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keberlanjutan Tahun 2013ManageMent Responsibility towaRds 2013 sustainability RepoRt

Tanggung Jawab Manajemen Atas Laporan Keberlanjutan Tahun 2013

Management Responsibility towards 2013 Sustainability Report

STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS On

RESPONSIBILITY On SUSTAINABILITY REPORT PT ANGKASA PURA II (PERSERO)

We, the undersigned, hereby declare that we are fully responsible for the accuracy of the content and all the information that has been published in this Sustainability Report of PT Angkasa Pura II (Persero).

We hereby state that this statement is made in valid condition..

Jakarta, June 30, 2014

Tri S. SunokoDirektur Utama

President Director

DireksiThe Board of Directors

Endang A. SumiarsaDirektur Operasi Kebandarudaraan

Director of Airport Operations

Laurensius ManurungDirektur KeuanganDirector of Finance

Rinaldo J. AzizDirektur Komersial Kebandarudaraan

Director of Airport Commercial

RP. Hari CahyonoDirektur SDm & Umum

Director of Human Resources and General Affairs

Salahudin RafiDirektur Pengembangan

Kebandarudaraan dan TeknologiDirector of Airport and

Technology Development

Sulistio WijayadiDirektur Kargo dan

Pengembangan UsahaDirector of Cargo and Business

Development

Page 22: sustainability growth

22 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Tentang Angkasa Pura IIAbout Angkasa Pura II

PT Angkasa Pura II (Persero) merupakan salah satu Badan Usaha milik Negara di Lingkungan Kementerian Perhubungan yang bergerak dalam bidang usaha pelayanan jasa kebandarudaraan dan pelayanan jasa terkait bandar udara di wilayah Indonesia Barat. Angkasa Pura II telah mendapatkan kepercayaan dari Pemerintah Republik Indonesia untuk mengelola dan mengupayakan pengusahaan Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng yang kini berubah nama menjadi Bandara Internasional Jakarta Soekarno-hatta serta Bandara halim Perdanakusuma sejak 13 Agustus 1984. [2.1] [2.2]

PROFIL PERUSAhAANCOMPANY PROFILE

PT Angkasa Pura II (Persero) is one of the State-Owned enterprises under the Department of Transportation engaged in the airport services and airport related services in Western part of Indonesia. Angkasa Pura II has earned the trust from the Government of the Republic of Indonesia to manage and develop the business of Airport of Jakarta Cengkareng that has changed its name to Jakarta Soekarno-Hatta International Airport and Halim Perdanakusuma Airport since August 13, 1984. [2.1] [2.2]

Page 23: sustainability growth

23Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tentang Angkasa Pura II

About Angkasa Pura II

Keberadaan Angkasa Pura II berawal dari Perusahaan Umum dengan nama Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng melalui Peraturan Pemerintah Nomor 20 tahun 1984, kemudian pada 19 mei 1986 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 1986 berubah menjadi Perum Angkasa Pura II. Selanjutnya, pada 17 maret 1992 melalui Peraturan Pemerintah Nomor 14 tahun 1992 berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero). Seiring perjalanan perusahaan, pada 18 November 2008 sesuai dengan Akta Notaris Silvia Abbas Sudrajat, Sh, SpN Nomor 38 resmi berubah menjadi PT Angkasa Pura II (Persero).[2.1] [2.2] [2.6]

Berdirinya Angkasa Pura II bertujuan untuk menjalankan pengelolaan dan pengusahaan dalam bidang jasa kebandarudaraan dan jasa terkait bandar udara dengan mengoptimalkan pemberdayaan potensi sumber daya yang dimiliki Perusahaan dan penerapan praktik tata kelola perusahaan yang baik. hal tersebut diharapkan agar dapat menghasilkan produk dan layanan jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat sehingga dapat meningkatkan nilai Perusahaan dan kepercayaan masyarakat.

Kiprah Angkasa Pura II selama 28 tahun, telah menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis jasa kebandarudaraan melalui penambahan berbagai sarana prasarana dan peningkatan kualitas pelayanan pada bandara yang dikelolanya.

Angkasa Pura II telah mengelola 13 Bandara, antara lain yaitu Bandara Soekarno-hatta (Jakarta), halim Perdanakusuma (Jakarta), Kuala Namu (medan), Supadio (Pontianak), minangkabau (Padang), Sultan mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi) , Silangit (Tapanuli Utara) dan Depati Amir (Pangkalpinang). Selain itu Angkasa Pura II juga melayani jasa informasi penerbangan untuk wilayah udara (Flight Information Region/ FIR) Jakarta. [2.5] [2.7]

Selama kurun waktu 10 (sepuluh) tahun terakhir, Angkasa Pura II telah berhasil memperoleh berbagai penghargaan dari berbagai instansi. Penghargaan yang diperoleh merupakan bentuk apresiasi kepercayaan masyarakat atas performance Perusahaan dalam memberikan pelayanan.

Sebagai Badan Usaha milik Negara, Angkasa Pura II selalu melaksanakan kewajiban untuk membayar dividen kepada negara selaku pemegang saham. Angkasa Pura II juga senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik dan perlindungan konsumen kepada pengguna jasa bandara, menerapkan praktik tata kelola perusahaan yang baik, meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya serta meningkatkan kepedulian sosial terhadap masyarakat umum dan lingkungan sekitar bandara melalui program Corporate Social Responsibility.

Angkasa Pura II owes its origin from a public company under the name of Perum Pelabuhan Udara Jakarta Cengkareng through Government Regulation No. 20/1984, subsequently on May 19, 1986 through Government Regulation No. 26/ 1986 was amended to Perum Angkasa Pura II. Thereafter, on March 17, 1992 through Government Regulation No.14/1992, it became a limited liability state-owned company or Persero. In line with its evolution, on November 18, 2008, pursuant to the Act of Notary of Silvia Abbas Sudrajat, SH, SpN Number 38, the Company officially became PT Angkasa Pura II (Persero). [2.1] [2.2] [2.6]

The establishment of Angkasa Pura II is to undertake the management and business of airport and airport-related services by optimizing the utilization of potential resources at the disposal of the Company and implement good corporate governance practices. This is expected to yield high-quality products and services that are highly competitive in order to increase the value of the Company as well as the trust of its stakeholders, including the general public’s.

The track records of Angkasa Pura II over 28 years have shown incredible business progress and enhancements through the addition of several infrastructures and facilities as well as service improvements in the airports under its management.

Angkasa Pura II operates 13 airports, namely Soekarno-Hatta (Jakarta) Airport, Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kuala Namu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), Husein Sastranegara (Bandung), Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Silangit (Tapanuli Utara) and Depati Amir (Pangkal Pinang). In addition to that, Angkasa Pura II also runs air traffic service for Jakarta Flight Information Region (FIR). [2.5] [2.7]

Over the past 10 (ten) years, Angkasa Pura II has achieved a number of awards from various institutions. These awards represent a form of trust and appreciation of the public, in recognition of the Company’s performance in providing its services.

As a State-owned enterprise, Angkasa Pura II has consistently met its obligation to pay dividends to the state as the shareholder. The Company is also constantly committed to providing the best services and consumer protection to airport customers, implement good corporate governance practices, improve the welfare of employees and their families, and increase social care to the surrounding communities and environment through Corporate Social Responsibility programs.

Page 24: sustainability growth

24 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Deputi DirekturTeknologi Kebandarudaraan

Deputy Director of Airport Technology

Struktur Organisasi dan grup [2.3]

Organization and Group Structure

Struktur OrganisasiSesuai dengan Surat Keputusan Nomor: KEP.01.01/11/2012.2 Tentang Perubahan Struktur Direksi, Pengalihan Tugas Anggota-Anggota Direksi, dan Pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II tanggal 28 November 2012, maka struktur organisasi PT Angkasa Pura II (Persero) adalah sebagaimana bagan di bawah ini:

Sekretaris Dewan KomisarisSecretary to the Board of Commissioners

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Direktur KomersialKebandarudaraan

Director of Airport Commercial

Direktur Kargo &Pengembangan Usaha

Director of Cargo & Business Development

Direktur Pengembangan Kebandaraan & Teknologi

Director of Airport and Technology Development

Deputi Direktur Tata & Lingkungan Bandara

Deputy Director of Airport Landscape & Environment

Deputi DirekturBisnis Kargo

Deputy Director of Cargo Business

Deputi Direktur Bisnis Terminal & Sisi Darat

Deputy Director of Terminal Business

Direktur OperasiKebandarudaraan

Director of Airport Operations

Deputi Direkturmanajemen Keselamatan

Deputy Director of Safety Management

Deputi DirekturPelayanan Bandara

Deputy Director of Airport Services

Deputi DirekturPrasarana

Deputy Director of Infrastructure

Deputi DirekturPengembangan Usaha

Deputy Director of Business Development

Deputi DirekturBisnis Penerbangan

Deputy Director of Aviation Business

PmU(Project Management Unit)

Kantor CabangBranch Office

Deputi DirekturPelayanan Bandara

Deputy Director of Airport Services

Deputi DirekturPembinaan Anak Perusahaan

Deputy Director of Subsidiary Company

Deputi DirekturPengamanan & PKP-PK

Deputy Director of Security & Rescue and

Fire Fighting Services

Direktur UtamaPresident Director

Organization StructureIn reference to the Decree of Board of Directors No. KEP.01.01/11/2012.2 on the Changes of Management Structure, Duties Transfer of Board of Director Members, and the Appointment of Board of Directors of Angkasa Pura II dated November 28, 2012, the Organization Structure of PT Angkasa Pura II is illustrated as follows:

Page 25: sustainability growth

25Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur Organisasi dan Grup

Organization and Group Structure

Komite AuditAudit Committee

Direktur KeuanganDirector of Finance

Direktur SDm & Umum

Director of Human Resources and General

Deputi Direkturmanajemen Aset &

PerlengkapanDeputy Director of Logistic

& Asset Management

Deputi DirekturPengembangan SDm

Deputy Director of Human Resources Development

Deputi DirekturAnggaran & Akuntansi

Deputy Director of Budgeting & Accounting

Deputi DirekturPendidikan & Pelatihan

Deputy Director of Education and Training

Deputi DirekturPerbendaharaan

Deputy Director of Treasury

Deputi DirekturPelayanan Administrasi

& UmumDeputy Director

of Administration and General Services

Deputi DirekturPKBL

Deputy Director of SME-CD

Satuan Pengawas Internal (SPI)Internal Audit

Kepala Biro Perancanaan Strategis& manajemen Kinerja Perusahaan

Head of Strategic Planning and Company Performance Management

Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary

Kepala Biro hukumHead of Legal

Kepala Biro manajemen Risiko& Kepatuhan

Head of Risk Management and Compliance

Kepala Biro Teknologi Informasi & Komunikasi

Head of Information and Communication Technology

Kepala Biro PelelanganHead of Bidding

Kepala Biro PemasaranHead of Marketing

Direksi/The Board of Directors

Page 26: sustainability growth

26 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Struktur grup group Structure

PT Angkasa Pura II(Persero)

Negara RepublikIndonesiaRepublic of Indonesia

100%

PT GapuraAngkasa

31,25%

PT AngkasaPura Solusi

99,997%

PT GarudaIndonesia

(Persero) Tbk

1,78%

PT Rainlink

40%

PT PurantaraMitra Angkasa

Dua

0,134%

Page 27: sustainability growth

27Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur Organisasi dan Grup

Organization and Group Structure

Page 28: sustainability growth

28 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Visi dan misiVision and Mission

Visi“menjadi pengelola bandar udara kelas dunia yang terkemuka dan profesional”

Untuk mewujudkan visi tersebut, Angkasa Pura II bertekad melakukan transformasi secara menyeluruh dan bertahap selama lima tahun pertama.

misi• mengelola jasa bandar udara kelas dunia dengan

mengutamakan tingkat keselamatan, keamanan, dan kenyamanan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan;

• mengembangkan SDm dan budaya Perusahaan yang berkinerja tinggi dengan menerapkan sistem manajemen kelas dunia;

• mengoptimalkan strategi pertumbuhan bisnis secara menguntungkan untuk meningkatkan nilai pemegang saham serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan pemangku kepentingan lainnya;

• menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dengan mitra usaha dan mitra kerja serta mengembangkan secara sinergis dalam pengelolaan jasa bandar udara;

• memberikan nilai tambah yang optimal bagi masyarakat dan lingkungan;

Aligning

2012growing

2013Leading

2014Excelling

2015

WorldClass

2016

Mission• Managing world-class airport services by prioritizing the

safety, security, and convenience to improve customer satisfaction;

• Developing human resources and high-performing company culture by applying world-class management system;

• Optimizing profitable business growth strategy to increase shareholders value and improve the welfare of employees and other stakeholders;

• Having mutual cooperation with business and working partners and synergically developing airport services management;

• Generating optimal added value for the community and environment;

Vision“To become leading and professional world-class airport company.”

To achieve its vision, Angkasa Pura II is committed to implement a holistic and gradual transformation for the first 5 years.

Page 29: sustainability growth

29Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tata Nilai dan Falsafah PerusahaanCompany’s Values and Philosophy

Tata Nilai-nilai Perusahaan Angkasa Pura II memiliki nilai-nilai perusahaan yakni ThE BEST yang terdiri dari 7 elemen penting, yakni Team Work, Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy.

ThE BEST dibangun dari nilai-nilai dasar sebelumnya yang telah tertanam dengan kokoh di Angkasa Pura II (Persero), yakni PEDULI, 3 As, Zero Tolerance to Errors, Zero Complaints, dan K5hLT.

Falsafah Perusahaan Pelayanan PrimaPelayanan cepat dan efektif yang dijalankan dengan penuh kepedulian dan keramahan yang ditujukan bagi seluruh pengguna jasa bandar udara dan jasa pelayanan lalu lintas udara.

Efisien dan Efektifmembuat prioritas dalam penyelesaian hal-hal mendesak (urgent) yang harus ditangani terlebih dahulu agar efektif dan tepat guna dalam hal pembiayaan.

Dedikasi Tinggi• memahami dan menerapkan peraturan dan standar

yang ditetapkan atas dasar keyakinan manfaat dari penerapannya

• mampu mewujudkan komitmen ke dalam tindakan nyata dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika, konsisten, terukur, dan terpercaya.

• mewujudkan sikap mental yang tetap memegang teguh kesetiaan baik kepada perusahaan, atasan, maupun rekan sekerja tanpa mengabaikan nilai-nilai kebenaran.

• Berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensinya.

• Selalu berupaya mengemukakan ide, metodologi, atau perubahan sesuatu yang baru dan original yang bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan.

Unggulmenampilkan yang terbaik dalam semua aspek pengelolaan usaha.

Lingkunganmengantisipasi lingkungan usaha yang berkembang saat ini maupun yang akan datang untuk dapat tumbuh dan berkembang.

Internasionalmewujudkan komitmen untuk menerapkan standar pelayanan penerbangan sipil tertinggi dan bertaraf internasional.

Company’s ValuesAngkasa Pura II has THE BEST values consisting of 7 essential elements, namely Team Work, Hospitality, Excellence, Balance, Effectiveness & Efficiency, Satisfaction, Trustworthy.

THE BEST was built upon values that have been instilled firmly in Angkasa Pura II (Persero), i.e. PEDULI, 3 As, Zero Tolerance to Errors, Zero Complaints, and K5HLT.

Company’s PhilosophyExcellent serviceFast and effective service provided with sense of caring and kindness for all airport services and air traffic service users.

Efficient and effectiveSet priorities in solving urgent matters to become effective and efficient in cost.

Highly dedicated• Understand and apply standards and regulations with the

belief of gaining benefits from its implementation

• Able to convert commitment into real action by upholding ethical principles, consistency, trustworthy and measurable

• Show mentality that is upholding loyalty to the company, superiors, or colleagues without disregarding the values of truth

• Strive to give the best in carrying out jobs according to competency

• Always try to express ideas, methodology, or changes, something that is new and original with the objective of generating added value for the company

ExcellentPerform the best in all aspects of company management

EnvironmentAnticipate current and future development of business environment to enable the company to grow and develop

internationalCommit to apply the highest and international standard of civil aviation services.

Tata Nilai dan Falsafah Perusahaan

Company’s Values and Philosophy

Page 30: sustainability growth

30 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Penghargaan Eksternal [2.10]

External Awards

1. Penghargaan SAPTA PESONA TOILET BERSIh BANDARA Tahun 2013

2. Bandara Award 2012-2013

1. 2013 SAPTA PESONA TOILET BERSIH BANDARA Award.

2. Bandara Award 2012-2013

KKEmENTERIAN PARIWISATA & EKONOmI KREATIFPERINgKAT PENghARgAAN SAPTA PESONA

TOILET BERSIh BANDARA TAhUN 2013MINISTRY OF TOURISM & CREATIVE ECONOMY

2013 SAPTA PESONA TOILET BERSIH BANDARA

NoBandar UdaraAirport

NilaiScore

BintangStar

1 Sultan Syarif Kasim II - PKU 89,82 ****

2 Soekarno-hatta - CgK 82,62 ****

3 Juanda - SUB 79,82 ***

4 Sultan hasanudin - UPg 77,23 ***

5 Ngurah Rai - DPS 76,27 ***

6 Ahmad yani - SRg 76,18 ***

7 Sm Badaruddin II - PLm 75,91 **

8 Sultan Iskandar muda - BTJ 75,88 **

9 halim Perdanakusuma - hLP 75,74 **

10 minangkabau - PDg 75,60 **

11 Kualanamu - KNO 74,69 **

12 Adi Sumarmo - SOC 73,55 **

13 Sepinggan - BPN 71,70 **

14 Lombok - LOP 71,17 **

15 Supadio - PNK 70,51 **

16 Adi Sucipto - JOg 68,31 *

17 husein Sastranegara - BDO 68,26 *

18 Sam Ratulanggi - mDC 67,63 *

19 hang Nadim - BTh 67,45 *

20 Eltari - KOE 58,12 *

BANDARA AWARD 2012 - 2013

NoKategoriCategory

2012 2013

I Airport of The year * Juanda - SUB * Juanda - SUB

II Best Airport 1. Sultan hasanudin - UPg2. Sultan Syarif Kasim II - PKU3. Sm Badaruddin II - PLm

1. Sultan hasanudin - UPg2. Sultan Syarif Kasim II - PKU3. Sm Badaruddin II - PLm

III good Airport Service 1. Pattimura - AmQ2. minangkabau - PDg3. ShIA Terminal 3 - CgK

A. < 1 mPA : 1. Sultan hasanudin - UPgB. > 1 sd 3 mPA : SmP II - PLmC. > 3 mPA : ShIA Terminal 2 - CgK

IV Progressive Airport Service 1. Ahmad yani - SRg2. ShIA Terminal 1 - CgK3. Sultan Babullah - TTE

AP I : Ngurah Rai - DPSAP II : Kualanamu - KNOUPT : Kalimarau - Berau

Page 31: sustainability growth

31Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Penghargaan Eksternal

External Awards

3. Bandara Sehat Tahun 2013 3. 2013 Bandara Sehat

4. Annual Report Award 2012 Peringkat II Annual Report Award 2012 kategori “BUmN,

Non Keuangan, Non Listed” untuk buku Laporan Tahunan 2012.

4. Runner up in the 2012 Annual Report Award for the category of Non-Listed Non-Financial State-Owned Enterprise.

Page 32: sustainability growth

32 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PROFIL PERUSAHAANCOMPANY PROFILE

Bidang UsahaLine of Business

Bidang Usaha Utama Sesuai Anggaran Dasar [2.2] [2.7][PR3]

1. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas untuk kegiatan pelayanan pendaratan, lepas landas, parkir dan penyimpanan pesawat udara;

2. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas terminal untuk pengangkutan penumpang;

3. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan jasa pelayanan penerbangan;

4. Penyediaan, pengusahaan dan pengembangan fasilitas elektronika, navigasi, listrik, air dan instalasi limbah buangan;

5. Penyediaan lahan untuk bangunan, lapangan dan kawasan industri serta gedung/bangunan yang berhubungan dengan kelancaran angkutan udara;

6. Penyediaan jasa konsultansi, pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kebandarudaraan dan pelayanan penerbangan;

Key Business sectors under the articles of association [2.2] [2.7][Pr3]

1. Provision, utilization and development of facilities for service activities landing, taking off, parking and storage of aircraft;

2. Provision, utilization and development of terminal facilities for the carriage of passengers;

3. Provision, utilization and development of flight services;

4. Provision, utilization and development of electronic facilities, navigation, electricity, water and waste disposal installations;

5. Provision of land for building, grounds and industrial areas as well as building/buildings associated with the smooth air transport;

6. Provision of consultancy services, education and training of airport and related aviation services;

Page 33: sustainability growth

33Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Bidang Usaha

Line of Business

7. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung menunjang kegiatan penerbangan yang meliputi penyediaan hanggar pesawat udara, perbengkelan pesawat udara, pergudangan, jasa boga pesawat udara, jasa ramp, jasa pelayanan penumpang dan bagasi, jasa penanganan kargo dan surat, pelayanan jasa load control, komunikasi dan operasi penerbangan, pelayanan jasa pengamatan, pelayanan jasa pemeliharaan dan perbaikan pesawat udara, pelayanan penyediaan dan pendistribusian bahan bakar pesawat udara;

8. Penyediaan jasa pelayanan yang secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan bandar udara yang meliputi jasa penyediaan penginapan/hotel, penyediaan restoran dan bar (cafe), jasa penempatan kendaraan bermotor/parkir, jasa perawatan pada umumnya (kegiatan yang melayani pembersihan dan pemeliharaan gedung dan kantor di bandar udara, jasa pelayanan otomatisasi pelaporan keberangkatan penerbangan;

9. Jasa penunjang kegiatan bandar udara lainnya, meliputi penjualan bahan bakar dan pelumas kendaraan bermotor di bandar udara, jasa pelayanan pengangkutan barang, penumpang di terminal kedatangan dan pemberangkatan, jasa pelayanan pos, jasa pelayanan telekomunikasi, jasa tempat bermain dan rekreasi, jasa aluan wisata, agen perjalanan, bank untuk pelayanan jasa perbankan di bandar udara, penukaran uang, jasa pelayanan angkutan darat, penitipan barang, jasa advertensi, first class lounge, business class lounge dan VIP room, hairdresser and beauty salon, agrobisnis service, nursery, asuransi, jasa penyediaan ruangan, vending machine, jasa pengolahan limbah buang, jasa pelayanan kesehatan, jasa penyediaan kawasan industri, jasa lainnya yang secara langsung atau tidak langsung menunjang kegiatan usaha bandar udara.

Bidang Usaha Penunjang [2.2] [2.7]Bidang usaha penunjang dilakukan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki Angkasa Pura II yang berada di luar daerah lingkungan kerja bandar udara meliputi usaha properti, pergudangan, perkantoran, perhotelan, perumahan, apartemen, bursa mobil, bengkel, restoran, SPBU, pusat perbelanjaan dan bisnis pariwisata, resort, olahraga dan rekreasi, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki Angkasa Pura II serta optimalisasi pemanfaatan dana Angkasa Pura II melalui pasar modal dan pasar uang.

Informasi lebih lanjut terkait dengan bidang usaha Angkasa Pura II, dapat dilihat pada Laporan Tahunan 2013 PT Angkasa Pura II (Persero) bagian Profil Perusahaan.

7. Provision of services that directly support the aviation activities including the provision of an aircraft hangar, aircraft workshop, warehousing, aircraft catering services, ramp services, passenger and baggage services, cargo and mail handling services, load control services, communication and flight operations, observation services, maintenance and repair services of aircraft, service provision and distribution of aircraft fuel;

8. Provision of services that directly or indirectly support the airport which includes the provision of lodging/hotel, restaurant and bar provision (cafe), placement services of motor vehicles/parking, maintenance services in general (activities that serve the cleaning and maintenance of buildings and offices at the airport, reporting automation services flight departure;

9. Services supporting other airport activities, including fuel and lubricants sales of motor vehicles at airports, freightage services, passengers at the arrival and departure terminals, postal services, telecommunications services, services of playground and recreation, travel direction services, travel agencies, banking services at airports, money changer, land transport services, storage of goods, advertisement services, first class lounge, business class lounge and VIP room, hairdresser and beauty salon, agribusiness service, nursery, insurance, provision of space services, vending machines, dispose of waste management services, health services, provision of industrial zones, other services either directly or indirectly support the business activities of the airport.

supporting Business sector [2.2] [2.7]Supporting business sector is required to optimize the utilization of available resources of Angkasa Pura II, which are available outside the airports work area including business property, warehousing, office, hospitality, residential, apartment, car exchanges, workshops, restaurants, gas stations, shopping centers and business tourism, resort, sports and recreation, hospital, education and research, telecommunications infrastructure and energy resources, rental services and utilization of facilities and infrastructure owned by Angkasa Pura II, as well as optimizing the use of Angkasa Pura II funds through the capital market and money market.

Further information related to the business field of Angkasa Pura II, can be seen in the 2013 Annual Report of PT Angkasa Pura II (Persero) on Company Profile section.

Page 34: sustainability growth

34 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANABOUT SUSTAINABILITY REPORT

Laporan Keberlanjutan ini dibuat dengan standarisasi pelaporan gRI versi 4. Topik dan isi laporan didasarkan pada pertimbangan prinsip materialitas yang penting bagi para pemangku kepentingan. Informasi yang disampaikan meliputi kinerja ekonomi, lingkungan dan sosial secara menyeluruh.

Senantiasa memberikan nilai tambah bagi pemangku kepentingan merupakan kesungguhan upaya yang dilakukan Angkasa Pura II sebagai wujud komitmen dalam menjaga keberlanjutan dari bisnis Perusahaan. Kesungguhan upaya ini diimplementasikan melalui penyusunan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang secara khusus menjelaskan strategi dan kinerja Angkasa Pura II (“Perseroan”) dalam memastikan keberlanjutan Perusahaan yang dilihat dari sudut pandang Triple Bottom Line (TBL) people, planet dan profit.

Laporan Keberlanjutan ini merupakan laporan pertama yang dibuat oleh Angkasa Pura II menggunakan standarisasi Sustainability Report - Global Reporting Initiative (GRI) versi 4, dan Airport Operators Sector Supplement dengan periode pelaporan 1 Januari hingga 31 Desember 2013. Standar ini merupakan standar penyusunan laporan keberlanjutan yang telah diimplentasikan oleh banyak Perusahaan di dunia. Sebelumnya, Angkasa Pura II telah membuat laporan keberlanjutan yang terintegrasi dalam laporan tahunan. Penyampaian laporan keberlanjutan secara spesifik ini merupakan bentuk komitmen Perseroan untuk terus senantiasa memberikan nilai tambah yang akan disusun berdampingan secara tahunan dengan Laporan Tahunan Perusahaan. [3.1] [3.2] [3.3] [EC7]

Lingkup dan Batasan LaporanInformasi yang disajikan dalam laporan ini mencakup kegiatan Angkasa Pura II terkait tanggung jawab sosial terhadap pengelolaan bandar udara. Pengolahan dan penyajian materi dalam laporan ini diselaraskan dengan regulasi Pemerintah dalam usaha jasa kebandarudaraan. Penyajian informasi dan data disampaikan dalam bentuk kuantitatif dan kualitatif.

Penetapan topik dan isi laporan didasarkan pada pertimbangan prinsip materialitas, yaitu isu-isu yang berpengaruh signifikan bagi para pemangku kepentingan dalam membuat keputusan. Topik utama dalam laporan ini adalah upaya Perseroan dalam memastikan kesinambungan usaha. Laporan ini ditujukan sebagai keterbukaan informasi untuk seluruh pemangku kepentingan terutama pelanggan produk dan layanan Perseroan. masukan dan harapan para pemangku kepentingan adalah salah satu pertimbangan dalam menetapkan isi laporan ini. Indikator gRI g3.1 yang diungkapkan dalam laporan ini merupakan isu-isu yang yang dianggap material dan relevan dengan bidang usaha Angkasa Pura II.

This Sustainability Report reporting standards was made with GRI version 4. Topics and contents of the report are based on the principle of materiality which is an important consideration for stakeholders. The information submitted includes economic performance, environmental and social as a whole.

Continuing to provide added value for stakeholders is a sincerity effort as Angkasa Pura II’s commitment in ensuring the sustainability of our business. The seriousness of this effort is implemented through the preparation of the Sustainability Report (Sustainability Report) which specifically describes the strategy and performance of Angkasa Pura II (the “Company”) in ensuring the sustainability of the company from the perspective of the Triple Bottom Line (TBL); people, planet and profit.

The Sustainability Report is the first report made by Angkasa Pura II using standardized Sustainability Report - Global Reporting Initiative (GRI) version 4, And Airport Operators Sector Supplement for the reporting period January 1 to December 31, 2013. This standard is a standard that has been the preparation of sustainability reports, implemented by many companies in the world. Previously, Angkasa Pura II has integrated sustainability reporting in the annual report. Submission of specific sustainability reports is a form of the Company’s commitment to continue to always provide added value to be developed side by side on a yearly basis with the Company’s Annual Report. [3.1] [3.2] [3.3] [EC7]

Scope and Limitation of the ReportInformation that is presented in this report includes activities of Angkasa Pura II that are related to social responsibilities of airport operation management. Processing and presentation of materials in this report is harmonized with the Government regulations regarding in airport services. Information and data are presented in quantitative and qualitative forms.

Decision of topics and contents of the report is based on consideration of materiality principle, i.e. all issues that significantly affect stakeholders in taking decision. Main topic in this report is the Company’s effort to ensure business operation becomes sustainable. This report is directed as a disclosure of information for all stakeholders especially customers of products and services of the Company. Suggestions and expectations of stakeholders are amongst considerations in deciding contents of this report. GRI G3.1 indicators as disclosed in this report are the issues that are considered material and relevant with business area of Angkasa Pura II.

Page 35: sustainability growth

35Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tentang Laporan Keberlanjutan

About Sustainability Report

Beberapa indikator gRI g3.1 tidak diungkapkan dalam laporan ini karena dianggap tidak material, atau tidak relevan dengan bisnis Angkasa Pura II. Disamping itu terdapat pula indikator gRI g3.1 yang tidak diungkapkan dalam laporan ini karena ketidaktersediaan data, untuk ini Angkasa Pura II akan berupaya melengkapinya pada laporan tahun mendatang sejalan dengan peningkatan sistem dan prosedur yang tengah dilakukan dalam rangka memenuhi standar gRI g3.1. [3.5]

Batasan Laporan dan Teknik Pengukuran DataData dan informasi keberlanjutan yang disajikan dalam laporan ini mencakup tiga indikator kinerja Angkasa Pura II yaitu Kinerja Ekonomi, Kinerja Sosial dan Kinerja Lingkungan. Batas lingkup pelaporan penyajian data dan informasi meliputi kantor pusat dan kantor cabang. Penyajian data kinerja keuangan disampaikan secara konsolidasi Angkasa Pura II sebagai Perusahaan tersendiri. [3.6.] [3.7] [3.8]

Penyajian data kuantitatif dalam laporan ini menggunakan prinsip daya banding (comparability), minimal dalam dua tahun berturut-turut, sehingga pengguna laporan dapat melakukan analisa tren. Teknik pengukuran data finansial menggunakan standar akuntansi yang berlaku di Indonesia. Sedangkan untuk data non-finansial atau data keberlanjutan, Perseroan menggunakan teknik pengukuran data yang berlaku secara secara nasional, misal KWh untuk menghitung pemakaian energi, dan sebagainya. [3.9]

Tidak ada pernyataan kembali maupun perubahan signifikan dari laporan sebelumnya dalam laporan keberlanjutan ini. Laporan ini merupakan laporan pertama yang mengimplementasikan secara penuh pedoman gRI sebagai wujud untuk memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan dengan menyajikan laporan ini sesuai standar internasional. [3.10] [3.11]

Standar pengungkapan dalam laporan ini dapat diketemukan pada bagian akhir dalam laporan. Namun demikian, untuk memudahkan para pembaca menyesuaikan informasi laporan dengan indikator gRI yang diterapkan, Angkasa Pura II memberikan tanda kurawal kotak pada bagian laporan yang relevan. [3.12]

Assurance EksternalAngkasa Pura II akan terus berupaya meningkatkan kualitas laporan yang disajikan. Namun demikian pada tahun 2013 ini, Perseroan belum menugaskan assuror eksternal independen untuk melakukan jasa assurance atas laporan keberlanjutan. Untuk meningkatkan kualitas dan keandalan data keberlanjutan, kami merencanakan akan menugaskan assuror eksternal independen untuk melakukan assurance atas laporan keberlanjutan pada periode pelaporan berikutnya. [3.13]

Several indicators of GRI G3.1 are not disclosed in this report because they are considered as immaterial or irrelevant with the business operation of Angkasa Pura II. In addition, there are also several indicators of GRI G3.1 that are not disclosed in this report because unavailability of data, for this matters Angkasa Pura II aims to complete it in next year reporting in line with enhancement of the system and procedure currently run to meet the standard of GRI G3.1. [3.5]

Reporting Limitation and Data Measurement TechniqueSustainable data and information that are presented in this report cover three performance indicators of Angkasa Pura II, i.e. economic performance, social performance and environment performance. Limitation of reporting scope and presentation of data and information include head office and brand offices. Presentation of financial performance data is given consolidated of Angkasa Pura II as a single company. [3.6.] [3.7] [3.8]

Presentation of quantitave data in this report uses comparability principle of at least two consecutive years, therefore users of this report can analize the trend. The technique for financial data measurement uses the applicable accounting standard in Indonesia. Meanwhile, for non-financial or sustainability data, the Company uses data measurement technique applicable nationally, such as KWH to measure energy consumption, et cetera. [3.9]

There is neither restatement nor significant change from previous report in this sustainability report. This report is the first report that fully implements GRI guidances as a form of giving added value for stakeholders by presenting this report in international standard. [3.10] [3.11]

Disclosure standard in this report can be found in the end of the report. However, for the ease of readers to conform the information in the report and the adopted GRI indicators, Angkasa Pura II provides brackets on the relevant section in the report. [3.12]

External AssuranceAngkasa Pura II will continuously enhance the quality of report that is presented. However, in this year, the Company has not assigned an independent external assuror to provide assurance service for this sustainability report. In order to enhance the quality and reliability of sustainability data, we plan to assign an independent external assuror to do assurance of sustainability report, start from next year. [3.13]

Page 36: sustainability growth

36 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TENTANG LAPORAN KEBERLANJUTANABOUT SUSTAINABILITY REPORT

Angkasa Pura II akan terus berupaya untuk meningkatkan kualitas laporan keberlanjutan ini dari tahun ke tahun. Saran dan umpan balik dari para pembaca yang berguna untuk perbaikan laporan sangat diharapkan Perseroan. Penyampaian saran maupun umpan balik mengenai laporan ini dapat ditujukan kepada Sekretaris Perusahaan dengan informasi kontak sebagai berikut:

Kontak Perusahaan [2.4] [2.5] [3.4]:Sekretaris Perusahaan(Jakarta International Airport) Soekarno – hatta Building 600, PO BOX 1001/ BUSh Jakarta 19120 Indonesia 62-21) 550 5079, 550 5074Website: www.angkasapura2.co.idContact Center: (kode area) 500-138

Angkasa Pura II will continue to strive to improve the quality of sustainability report from year to year. Suggestions and feedback from readers that are useful for the improvement of the Company’s report is much expected. Submission of suggestions or feedback regarding this report can be addressed to the Corporate Secretary at the following contact information:

Contact Information [2.4] [2.5] [3.4]:Corporate Secretary(Jakarta International Airport) Soekarno – Hatta Building 600, PO BOX 1001/ BUSHJakarta 19120 Indonesia 62-21) 550 5079, 550 5074Website: www.angkasapura2.co.idContact Center: (kode area) 500-138

Page 37: sustainability growth

37Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Page 38: sustainability growth

38 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Struktur dan Tata Kelola PerusahaanCompany’s Structure and Good Corporate Governance

Governance Structure [4.1]Sesuai dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 Bab I mengenai Ketentuan Umum Pasal 1, Organ Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham, Direksi dan Dewan Komisaris.

• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya disebut RUPS adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-Undang dan/atau Anggaran Dasar.

• Dewan Komisaris adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberi nasihat kepada Direksi.

• Direksi adalah Organ Perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik

Governance structure [4.1]In accordance with Law No. 40/2007 Chapter 1 concerning the General Provision, Article 1, Organ of the Company consists of General Meeting of Shareholders, Board of Directors and Board of Commissioners.

• General Meeting of Shareholders, herein after referred to as RUPS, is an Organ of the Company that has the authority not granted to Board of Directors or Board of Commissioners within specific limits in accordance with the Regulations and Laws and/or Articles of Association.

• Board of Commissioners is an Organ of the Company which is in charge and collectively responsible for Supervising, generally and/or specifically, as well as advising Board of Directors in accordance with the Articles of Association.

• Board of Directors is an Organ of the Company that is authorized and fully responsible for the management of the Company for the benefit of the Company, in line with the purposes and objectives of the Company,

Page 39: sustainability growth

39Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.

Rapat Umum Pemegang Saham

(RUPS)General Meeting of

Shareholders

DewanKomisarisBoard of

Commissioners

KomiteAudit

Audit Committee

SekretarisPerusahaan

Corporate Secretary

DireksiBoard of Directors

KomiteManajemen RisikoRisk Management

Committee

SatuanPengawasInternal

Internal Audit

Unit KerjaLainnya

Other Working Unit

Organ Perseroan tersebut memainkan peran kunci dalam keberhasilan pelaksanaan gCg. Organ Perseroan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, Anggaran Dasar Perseroan dan ketentuan lainnya atas dasar prinsip bahwa masing-masing organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya untuk kepentingan Perseroan.[4.2] [4.3]

RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi saling menghormati tugas, tanggung jawab dan wewenang masing-masing sesuai Peraturan Perundang-undangan dan Anggaran Dasar.

Dalam menjalankan tugas pengurusan perusahaan, Direksi dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Audit Internal serta satuan kerja lain yang menjalankan fungsi kepengurusan Perseroan.

Dalam menjalankan tugas pengawasan, Dewan Komisaris dapat membentuk komite, yang anggotanya seorang atau lebih adalah anggota Dewan Komisaris. Komite-komite tersebut bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris.

Governance Mechanism [4.4]Governance Mechanism merupakan mekanisme implementasi gCg yang tercermin dalam sistem yang kuat. hal ini menjadi penting, karena implementasi gCg tidak cukup hanya dengan mengandalkan pilar governance structure, melainkan dibutuhkan adanya aturan main yang jelas dalam bentuk mekanisme. Governance mechanism

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

Company’s Structure and Good Corporate Governance

and is also representing the Company, both inside and outside the court in accordance with the provisions of the Articles of Association.

These organs of the Company play an important role for the success of GCG implementation. They perform their functions in accordance with the Law and Regulations, Articles of Association, and other provisions based on the principle that each organ has the independence in carrying out their duties, functions and responsibilities for the benefits of the Company.[4.2] [4.3]

RUPS, Board of Commissioners, and Board of Directors shall respect each other in terms of duties, responsibilities, and authorities in correspondence with the Laws and Regulations as well as Articles of Association.

In carrying out its management duties for the Company, Board of Directors shall be assisted by Corporate Secretary and Internal Auditor as well as other business units, which also carry out the management functions of the Company.

In carrying out its supervising duties, Board of Commissioners may establish committees in which one member or more of the committees are also the members of Board of Commissioners. These committees are responsible to the Board of Commissioners.

Governance mechanism [4.4]Governance Mechanism is the mechanism of GCG implementation that is reflected in a strong system. This transforms into a crucial matter because it is not enough for GCG implementation to merely rely on the pillars of governance structure, instead, it is necessary to have clear rules in the form of a mechanism. Governance mechanism

Page 40: sustainability growth

40 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

dapat diartikan sebagai aturan main, prosedur dan hubungan yang jelas antara pihak yang mengambil keputusan dengan pihak yang melakukan kontrol (pengawasan) terhadap keputusan tersebut.

Angkasa Pura II memiliki Pedoman Good Corporate Governance yang disahkan melalui Keputusan Bersama Dewan Komisaris Nomor: KEP.448/Um.004/X/AP II-2007 dan Direksi Nomor: KEP.02.03.01/00/10/2007.461. Perusahaan terus melakukan penyempurnaan kebijakan gCg (soft-structure GCG) yang dimiliki agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan pelaksanaan gCg bagi perusahaan.

Selain pedoman gCg, Angkasa Pura II telah menyusun Code of Conduct, Board manual, Pedoman Pengendalian gratifikasi, Pedoman Sistem Pengaduan Pelanggaran (Whistle Blowing System), Charter Komite Audit, Charter Internal Audit dan berbagai kebijakan dan prosedur dalam mendukung terlaksananya tata kelola yang baik. Semua kebijakan dan prosedur tersebut dimaksudkan untuk mendorong Perusahaan mampu melakukan check and balance pada setiap aktivitas bisnis berdasarkan prinsip-prinsip gCg yang berlaku.

Rapat Umum Pemegang Saham [4.4]Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai instansi tertinggi dalam Angkasa Pura II, mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris atau Direksi dalam batas yang ditentukan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Wewenang tersebut mencakup meminta pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi terkait dengan pengelolaan Angkasa Pura II, mengubah anggaran dasar, mengangkat dan memberhentikan Direktur dan Anggota Dewan Komisaris, memutuskan pembagian tugas dan wewenang pengurusan di antara Direktur dan lain-lain.

Selama tahun 2013 Angkasa Pura II melakukan 2 (dua) kali RUPS Tahunan dan 1 (satu) kali mengeluarkan Keputusan menteri BUmN selaku RUPS Angkasa Pura II.

RUPS TahunanPada tanggal 22 Januari 2013, Angkasa Pura II melaksanakan RUPS Tahunan tentang Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013 bertempat di Ruang Rapat Lantai 12 Kantor Kementerian BUmN.

Pihak yang hadir dalam RUPS terdiri dari Kuasa Pemegang Saham yakni Plh. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUmN/Kepala Biro Perencanaan dan

can be interpreted as rules, procedures, and clear relationship between the decision-making parties and controlling parties of those decisions.

Angkasa Pura II has Code of Conduct for Good Corporate Governance that had been approved by the Joint Decree of Board of Commissioners No.KEP.448/UM.004/X/AP II-2007 and Decree of Board of Directors No. KEP.02.03.01/00/10/2007.461. The company continues to improve GCG policy (GCG soft-structure) in line with the needs of business processes and implementing provisions of GCG for the company.

In addition to GCG guidelines, Angkasa Pura II has developed a Code of Conduct, Manual Board, Guidelines for Gratification Control, Guidelines for Complaints System Violations (Whistle Blowing System), Charter Audit Committee, Charter Internal Audit, as well as various policies and procedures in supporting the implementation of good corporate governance. All policies and procedures are intended to encourage the Company to be able to check and balance on any business activities based on the applicable principles of good corporate governance.

General meeting of shareholders [4.4]General Meeting of Shareholders (RUPS) as the highest authority in Angkasa Pura II, has the authority not granted to the Board of Commissioners or the Board of Directors within specific limits in accordance with the Regulations and Laws and/or Articles of Association, including: authority to request for the responsibility of Board of Commissioners and Board of Directors in relation to the management of Angkasa Pura II, change the Articles of Association, appoint and dismiss the members of the Board of Directors and members of the Board of Commissioners, and define the division of management duties and authority among the Directors and other parties.

During 2013, Angkasa Pura II held 2 (two) Annual General Meeting of Shareholders and issued 1 (one) Decision of Minister of State-Owned Enterprise as General Meeting of Shareholders of Angkasa Pura II.

annual General meeting of shareholdersOn January 22, 2013, Angkasa Pura II carried on Ratification of Annual General Meeting of Shareholders and 2013 Corporate Budget Plan held in Ministry of State-Owned Enterprise Infrastructure & Logistics Meeting Room on 12th Floor.

Parties who were present at the AGM consist of the Acting Officer for Shareholders, which is Deputy of the Infrastructure and Logistics/Head of Planning and Human Resources from

Page 41: sustainability growth

41Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

SDm serta Staf Ahli menteri BUmN Bidang Tata Kelola BUmN, Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.

NoAgendaAgenda

KeputusanDecision

Pelaksanaan Keputusan RUPSImplementation of Decision

1 Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2013Ratification of 2013 Corporate Budget Plan

mengesahkan RKAP Tahun Buku 2013Ratified the 2013 Corporate Budget Plan

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

2 Pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (RKA PKBL) Tahun 2013Ratification of 2013 Corporate Budget Plan for Partnership and Environmental Development Program (RKA PKBL)

mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan BUmN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Tahun Buku 2013Ratified the 2013 Corporate Budget Plan for Partnership with Small Enterprises and Environmental Development Program (RKA PKBL)

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

3 Pemberian Persetujuan atas usulan penghapusbukuan aktiva tetap tidak beroperasi sebesar Rp16 miliarGranting Approval of the proposed write-off of fixed assets not operated amounting to Rp16 billion

menyetujui usulan penghapusbukuan aktiva tetap tidak beroperasi sebesar Rp16 miliar dan selanjutnya diminta kepada Direksi untuk terlebih dahulu dilakukan penilaian oleh Tim Penaksir harga yang merupakan gabungan dari Angkasa Pura II dan Kementerian BUmNApproved the proposed write-off of fixed assets not operated at Rp16 billion and subsequently requested to the Board of Directors for prior evaluation by Price Estimator team, comprised of both teams from Angkasa Pura II and the Ministry of State-Owned Enterprise

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

4 Persetujuan dan Pengesahan Kontrak manajemen (Key Performance Indicator) antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Angkasa Pura II Tahun 2013Approval and Ratification of 2013 Contract Management (Key Performance Indicator) between the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Shareholders with Angkasa Pura II

Persetujuan dan pengesahan Kontrak manajemen (Key Performance Indicator) antara Direksi dan Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham dilaksanakan selambat-lambatnya 30 hari sejak tanggal pelaksanaan RUPSApproval and Ratification of 2013 Contract Management (Key Performance Indicator) between the Board of Directors, the Board of Commissioners, and the Shareholders is held no later than 30 days after the execution of General Meeting of Shareholders.

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

5 Persetujuan penjualan saham PT garuda Indonesia (Persero) sebanyak 403.634.000 lembar sahamApproval of the sale of 403,634,000 shares of PT Garuda Indonesia (Persero)

menyetujui penjualan saham PT garuda Indonesia (Persero) Tbk sebanyak 403.634.000 lembar saham yang harus dilaksanakan pada saat yang tepat dan mencerminkan harga pasar yang wajar pada saat pengambilan keputusan serta memberikan keuntungan kepada Angkasa Pura II, dalam rangka menambah kebutuhan dana investasi Angkasa Pura II tahun buku 2013.Approved the sale of 403,634,000 shares of PT Garuda Indonesia (Persero), which is to be executed at the right moment and reflect fair market value at the time of decision-making and provide benefits to Angkasa Pura II, in order to increase the investment fund Angkasa Pura II for fiscal year of 2013.

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

Ministry of State-Owned Enterprise as well as Advisor to the Minister of State-Owned Enterprise from division Governance of State-Owned Enterprise, the Board of Commissioners, and Board of Directors Angkasa Pura II.

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 42: sustainability growth

42 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Pada tanggal 26 April 2013, Angkasa Pura II melaksanakan RUPS Tahunan tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan laporan Keuangan Tahun Buku 2012 bertempat di Ruang Auditorium gedung 600 kantor pusat PT Angkasa Pura II, Bandara Soekarno-hatta. [4.9] [4.10]

Pihak yang hadir dalam RUPS terdiri dari Kuasa Pemegang Saham yakni Plh. Deputi Bidang Usaha Infrastruktur dan Logistik Kementerian BUmN/Sekretaris Kementerian BUmN, Dewan Komisaris dan Direksi Angkasa Pura II.

NoAgendaAgenda

KeputusanDecision

Pelaksanaan Keputusan RUPSGSM Decision Execution

1 Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2012.Approval of Annual Report and Ratification of Financial Statements for 2012 Fiscal Year

menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2012 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2012.

mengesahkan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2012 yang telah diaudit KAP hertanto, Sidik, dan Rekan

Approved the Annual Report conveyed by the Board of Directors regarding the circumstances occurred within the Company during 2012 Fiscal Year including the Report on the Implementation of Supervisory Duties of the Board of Commissioners for Fiscal Year 2012.

Ratified the Consolidated Financial Statements for Fiscal Year 2012, which has been audited by Certified Accounting Firm; Hertanto, Sidik, and Partners.

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

2 Pengesahan Laporan PKBL Tahun Buku 2012Ratification of 2012 PKBL Report

mengesahkan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2012 yang telah diaudit oleh KAP hertanto, Sidik dan Rekan serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas tindakan pengurusan dan pengawasan PKBL Tahun Buku 2012Ratified the 2012 Annual Report of Partnership and Environmental Development Program audited by Certified Accounting Firm; Hertanto, Sidik, and Partners as well as provided a full release and discharge of full responsibility to the Board of Directors and the Board of Commissioners for the CSR management and supervisory actions for 2012

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

On April 26, 2013, Angkasa Pura II carried out the General Meeting of Shareholders regarding The Approval of Annual Report and Ratification of Financial Statements for 2012 Financial Year at the Auditorium Room 600 buildings head office of PT Angkasa Pura II, Soekarno-Hatta Airport. [4.9] [4.10]

Parties who were present at the AGM consist of the Acting Officer for Shareholders, which is Deputy of the Infrastructure and Logistics/Head of Planning and Human Resources from Ministry of State-Owned Enterprise as well as Advisor to the Minister of State-Owned Enterprise from division Governance of State-Owned Enterprise, the Board of Commissioners, and Board of Directors Angkasa Pura II.

Page 43: sustainability growth

43Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

NoAgendaAgenda

KeputusanDecision

Pelaksanaan Keputusan RUPSGSM Decision Execution

3 Pengesahan Penggunaan Laba Bersih Tahun Buku 2012Ratification of The Use of Nett Profit in 2012

menetapkan penggunaan laba yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk untuk Tahun Buku yang berakhir pada 31 Desember 2012 yaitu sebesar Rp1.219.267.915.565 sebagai berikut:

- Sebesar 35% ditetapkan sebagai dividen tunasi Tahun Buku 2012

- Sebesar 65% untuk Cadangan Lainnya dan menambahkan saldo laba

Specified the use of profit attributable to Parent Company for the year ended on December 31, 2012 at Rp1,219,267,915,565 as follows:

- 35% designated as dividends for Fiscal

Year 2012 - 65% for Other reserves and retained

earnings added

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

4 Penetapan Tantiem Tahun Buku 2012 serta gaji, honorarium, Tunjangan dan Fasilitas Lainnya untuk Tahun 2013 bagi Direksi dan Dewan KomisarisDetermination of Fiscal Year 2012 Performance, as well as bonus and salary, honorarium, allowances and facilities for 2013 for the Board of Directors and Board of Commissioners

menetapkan gaji Direktur Utama Perseroan Tahun 2013 sebesar Rp93.000.000, sedangkan gaji Direktur dan honorarium Dewan Komisaris mengikuti ketentuan.

menetapkan tantiem atas kinerja Perseroan Tahun Buku 2012 untuk Direksi dan Dewan Komisaris sebesar Rp14.324.000.000

menetapkan Tunjangan dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan Tahun 2013 dengan tetap mengacu pada ketentuan sebagaimana tertuang dalam Peraturan menteri BUmN Nomor: PER-07/mBU/2010 tanggal 27 Desember 2010.

Specified the Salary for Director of the Company in 2013 amounted Rp93,000,000 while salaries and honorarium for Director the Board of Commissioners complies with the regulations.

Specified annual bonus based on performance for the Financial Year 2012 to the Board of Directors and Board of Commissioners at Rp14,324,000,000

Specified allowances and facilities for the Board of Directors and the Board of Commissioners of the Company in 2013 with reference to the provisions contained in the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprise Number: PER-07/MBU/2010 dated December 27, 2010.

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 44: sustainability growth

44 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

NoAgendaAgenda

KeputusanDecision

Pelaksanaan Keputusan RUPSGSM Decision Execution

5 Penunjukan Kembali Akuntan Publik.Reassignment of Certified Public Accountants.

menetapkan kembali KAP hertanto, Sidik dan Rekan untuk melaksanakan general audit atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun 2013, Laporan Evaluasi Kinerja Perseroan Tahun 2013, Laporan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern Tahun 2013, Laporan PKBL dan KPI Angkasa Pura II untuk Tahun Buku 2013.

memberikan Kuasa kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan honorarium dan persyaratan lainnya bagi KAP tersebut serta menetapkan KAP pengganti dalam hal KAP hertanto, Sidik dan Rekan tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.

Reassigned Certified Accounting Firm; Hertanto, Sidik and Partners to carry out a general audit for Financial Statements of the Company in 2013, the Company’s Performance Evaluation Report in 2013, Report of Compliance with Laws and Regulations and Internal Control in 2013, CSR reports and KPIs Angkasa Pura II for Fiscal Year 2013 .

Providing the Power to the Board of Commissioners to determine the fee and other requirements for Certified Accounting Firm and assign the replacement of Hertanto, Sidik and Partners in which they cannot continue performing their duties or for any reason based on rules and regulations in force.

Telah dilaksanakan seluruhnyaFully implemented

Keputusan Menteri BUMN Selaku RUPS

Selama tahun 2013, menteri BUmN mengeluarkan 1 (satu) Keputusan menteri BUmN Selaku RUPS Angkasa Pura II yakni Keputusan menteri BUmN Nomor: SK-243/mBU/2013 Tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan Perseroan (Persero) PT Angkasa Pura II. Dalam Keputusan tersebut, menteri BUmN memberhentikan Purnomo Sinar hadi selaku Komisaris Angkasa Pura II dan mengangkat Wahyu Kuncoro sebagai Komisaris Angkasa Pura II.

Dewan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ perusahaan yang bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Angkasa Pura II melaksanakan gCg pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Komite Audit dan Komite manajemen Risiko.

decree of the minister of state-owned Enterprise as the General meeting of shareholdersDuring 2013, the Minister of SOE issued one (1) Decree of the Minister of State-Owned Enterprise as the GMS of Angkasa Pura II, which is the Decree of the Minister of State-Owned Enterprise Number: SK-243/MBU/2013 about Dismissal and Appointment of Members of the Board of Commissioners of the Company (Persero); PT Angkasa Pura II. It is stated in the decree that the Minister of State-Owned Enterprise dismissed Purnomo Sinar Hadi who was previously one of Angkasa Pura II’s Commissioners and assigned Wahyu Kuncoro as new Commissioner of Angkasa Pura II.

Board of CommissionersThe Board of Commissioners is an organ of the company who is in charge and collectively responsible for supervising and advising the Board of Directors and ensure that Angkasa Pura II is implementing GCG at all levels within the organization. In order to support them in carrying out their duties, the Board of Commissioners is assisted by the Audit Committee and Risk Management Committee.

Page 45: sustainability growth

45Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Komposisi Dewan KomisarisSampai dengan 31 Desember 2013 komposisi Dewan Komisaris Angkasa Pura II sebagai berikut:

NamaName

JabatanTitle

Dasar Pengangkatan/PemberhentianDecree of Appointment/Dismissal

m. Iksan Tatang Komisaris UtamaPresident Commissioner

Surat Keputusan Nomor : KEP-355/mBU/2012 tanggal 17 September 2012Decree No. KEP-355/MBU/2012 dated September 17,2012

Effendi Batubara KomisarisCommissioner

Surat Keputusan Nomor : KEP-135/mBU/2010 tanggal 21 Juli 2010Decree No. KEP-135/MBU/20120 dated July 21,2010

Tursandi Alwi Komisaris Commissioner

Surat Keputusan Nomor : KEP-144/mBU/2010 tanggal 2 Agustus 2010Decree No. KEP-144/MBU/2010 dated August 2, 2010

Rubani Pranoto KomisarisCommissioner

Surat Keputusan Nomor : KEP-73/mBU/2011 tanggal 21 maret 2011Decree No. KEP-73/MBU/2011 dated March 21,2011

W. Budi Santoso KomisarisCommissioner

Surat Keputusan Nomor : KEP-355/mBU/2012 tanggal 17 September 2012Decree No. KEP-355/MBU/2012 dated September 17, 2012

Purnomo Sinar hadi KomisarisCommissioner

DiberhentikanDismissed

Surat Keputusan Nomor : SK-196/mBU/2012 tanggal 15 mei 2012Decree No. SK-196/MBU/2012 dated May 15, 2012

Surat Keputusan Nomor : SK-243/mBU/2013 tanggal 16 mei 2013Decree No. SK-243/MBU/2013 dated May 16, 2013

Wahyu Kuncoro KomisarisCommissioner

Surat Keputusan Nomor : SK-243/mBU/2013 tanggal 16 mei 2013Decree No. SK-243/MBU/2013 dated May 16, 2013

Bagi Komisaris yang baru diangkat diberikan Program Pengenalan. Penanggung jawab Program Pengenalan berada pada Sekretaris Perusahaan. materi Program Pengenalan mencakup:• Anggaran Dasar Angkasa Pura II• Peraturan perundang-undangan terkait bisnis Angkasa

Pura II• Laporan Tahunan Angkasa Pura II• Rencana Jangka Panjang• Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan• Program Kerja Dewan Komisaris • Key Performance Indicator Dewan Komisaris [4.9]

Tugas Dewan KomisarisDewan Komisaris merupakan organ Perseroan yang secara kolektif bertugas melakukan pengawasan secara umum dan atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta memberikan nasihat kepada Direksi. Kedudukan masing-masing anggota Dewan Komisaris termasuk Komisaris Utama adalah setara. Tugas Komisaris Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Dewan Komisaris. Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip gCg. [4.4] [4.5] [4.6]

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

Composition of Board of CommissionersAs of December 31, 2013, the composition of Angkasa Pura II’s Board of Commissioners is described as follows:

Introductory Program is provided for the newly appointed Commissioner. Corporate Secretary will be responsible for the Introductory Program. Introductory Program materials shall include:• Articles of Association of Angkasa Pura II• Laws and regulations related to business of Angkasa

Pura II• Annual Report of Angkasa Pura II• Long-term plan• Annual Work Plan and Budget• Board of Commissioners Work Program• Key Performance Indicator of the Board of Commissioners

[4.9]

duties of the Board of CommissionersThe Board of Commissioners (BOC) is the Company organ which collectively performing supervisory duties both in general and/or particular aspects, in accordance with the Articles of Association, also providing advices to the Board of Directors. The position of each member of the Board of Commissioners including the President Commissioner are equivalent. Duties of President Commissioner as primus inter pares is coordinating the activities of the Board of Commissioners. Board of Commissioners are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (GMS). In performing its duties, the Board of Commissioners is responsible to the GMS. Accountability of the Board of Commissioners to the GMS is the embodiment of accountability supervision of the company management in order to implement the principles of Good Corporate Governance (GCG). [4.4] [4.5] [4.6]

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 46: sustainability growth

46 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Bidang tugas anggota Dewan Komisaris dibagi dalam 6 (enam) bidang tugas dengan rincian sebagai berikut [4.9] [4.10]:

NamaName

JabatanPosition

Bidang TugasWork Field

Uraian TugasJob Description

m. Iksan Tatang Komisaris UtamaPresident Commissioner.

Koordinasi seluruh kegiatan Dewan KomisarisCoordination of all activities of the Board of Commissioners.

mengkoordinir semua pelaksanaan tugas dan kegiatan pengawasan Dewan Komisaris serta memberikan arahan kepada Direksi terhadap pengurusan perusahaanTo coordinate all the tasks and supervision activities of the Board of Commissioners, provide direction to the Board of Directors regarding company’s management.

Effendi Batubara KomisarisCommissioner.

Pengembangan Usaha, Komersial, Pengembangan Kebandarudaraan dan manajemen RisikoBusiness Development, Commercial, Airport Development and Risk Management.

melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Angkasa Pura II Bidang Pengembangan Usaha, Komersial, Pengembangan Kebandarudaraan dan Kebijakan manajemen Risiko Carry out supervisory duties and giving guidance to the Board of Directors regarding business management of Angkasa Pura II, Business Development, Commercial, Airport Management and Risk Management Policy

Tursandi Alwi KomisarisCommissioner.

Pemberdayaan SDm, Nominasi Remunerasi dan gCgHuman Resources Empowerment, Remuneration and Nomination, GCG.

melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Angkasa Pura II Bidang Pemberdayaan SDm, Nominasi Remunerasi dan gCgCarry out supervisory duties and giving guidance to the Board of Directors regarding business management of Angkasa Pura II in the aspect of Human Resources Empowerment, Remuneration Nomination, and GCG.

Rubani Pranoto KomisarisCommissioner.

hukum, Keamanan Bandara dan Aset PerusahaanLaw, Airport Security, and Company Assets.

melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Angkasa Pura II Bidang hukum, Keamanan Bandara dan Aset PerusahaanCarry out supervisory duties and giving guidance to the Board of Directors regarding business management of Angkasa Pura II in the aspect of Legal Affairs, Airport Security and Company Assets.

W. Budi Santoso KomisarisCommissioner.

Operasi, Teknologi Informasi dan Strategi Pengembangan Usaha makroOperations, Information Technology and Macro Business Development Strategy.

melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Angkasa Pura II Bidang Operasi, Teknologi Informasi dan Strategi Pengembangan Usaha makroCarry out supervisory duties and giving guidance to the Board of Directors regarding business management of Angkasa Pura II in the aspect of Field Operations, Information Technology and Macro Business Development Strategy.

Wahyu Kuncoro KomisarisCommissioner.

Keuangan, Akuntansi dan AuditFinance, Accounting and Auditing

melaksanakan tugas pengawasan dan pemberian arahan kepada Direksi terhadap pengurusan usaha Angkasa Pura II Bidang Keuangan, Akuntansi dan AuditCarry out supervisory duties and giving guidance to the Board of Directors on the business management of Angkasa Pura II in the aspect of Finance, Accounting and Auditing.

Komite-Komite Dewan KomisarisDewan Komisaris memiliki 2 (dua) komite yang membantu Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan terhadap jalannya pengurusan Perusahaan oleh Direksi yakni Komite Audit dan Komite manajemen Risiko. masing-masing komite

Work Field of members of the Board of Commissioners is divided into six (6) field work areas with the following details [4.9] [4.10]:

Committees Of The Board Of CommissionersBoard of Commissioners has two (2) committees that assist the Board of Commissioners in the course of monitoring the implementation of the management of the Company, namely; the Board of Directors Audit Committee and Risk

Page 47: sustainability growth

47Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

tersebut diketuai oleh anggota Dewan Komisaris. Anggota Komite Audit dan Komite manajemen Risiko diisi oleh para profesional yang memiliki kompetensi, pengalaman dan integritas di bidangnya masing-masing.

Komite AuditDalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Dewan Komisaris Angkasa Pura II telah membentuk Komite Audit yang bertugas membantu Dewan Komisaris. Peran dan tanggung jawab Komite Audit, seperti tertuang dalam Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter), adalah untuk memberikan pendapat dan dukungan kepada Dewan Komisaris dalam memenuhi tanggung jawabnya termasuk pengawasan terhadap sistem dan proses Pelaporan Keuangan, proses audit atas laporan Keuangan Perusahaan, evaluasi atas pelaksanaan pengawasan internal (internal control) Perusahaan, evaluasi atas kinerja Internal Auditor Perusahaan, dan pengawasan kinerja teknis dan operasional serta pemenuhan ketentuan dan peraturan perundang-undangan lainnya.

Komposisi Keanggotaan Komite AuditKomposisi Komite Audit Angkasa Pura II terdiri dari seorang Ketua yang merupakan anggota Dewan Komisaris Angkasa Pura II, seorang wakil ketua dan 2 (dua) orang anggota komite yang berasal pihak profesional yang independen.

Komposisi keanggotaan Komite Audit Angkasa Pura II ditetapkan berdasarkan persyaratan yang diatur dalam Peraturan menteri Negara BUmN Nomor: PER-12/mBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 minimal terdiri dari seorang anggota Dewan Komisaris yang bertindak sebagai Ketua, dan anggota Komite Audit yang bukan berasal dari anggota Dewan Komisaris, maksimal berjumlah 2 (dua) orang. Salah seorang anggota komite harus memiliki latar belakang pendidikan atau memiliki keahlian di bidang akuntansi atau keuangan, dan salah seorang harus memahami industri/bisnis perusahaan.

Komite Audit diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.

Susunan keanggotaan Komite Audit adalah sebagai berikut:

Rubani Pranoto Ketua – Anggota Dewan KomisarisChairman – Member of the Board of Commissioners.

Wahyu Kuncoro Wakil Ketua – Anggota Dewan Komisaris. menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Audit sejak 17 mei 2013Vice Chairman – Member of the Board of Commissioners, served as Vice Chairman of the Audit Committee since May 17th 2013.

hasnil Djamin Anggota – pihak independen. Diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.420/KP.1013.3/APII-2013Members – independent parties. Appointed by the Board of Commissioners Decision Number: KEP.420/KP.1013.3/APII-2013.

Management Committee. Each committee is chaired by a member of the Board of Commissioners. Member of Audit and Risk Management Committee consist of professionals who have the competence, experience and integrity in their respective fields.

audit CommitteeIn supporting the implementation of Good Corporate Governance (GCG), BOC of Angkasa Pura II has established an Audit Committee to assists the Board of Commissioners. Roles and responsibilities of the Audit Committee, as set out in the Audit Committee Charter, is to give an advice and support to the Board in fulfilling its responsibilities, including supervision of financial reporting systems and process, the audit of the Company’s Financial Statements, evaluating the implementation of the Company’s Internal Control, evaluating the performance of the Company’s Internal Auditor, supervision of technical and operational performance as well as compliance with the laws and other regulations.

membership Composition of the audit CommitteeThe Audit Committee of Angkasa Pura II consist of a Chairman who is a member of the Board of Commissioners of Angkasa Pura II, a Deputy Chairman and two (2) members of independent committee from the professional side.

Composition of the Audit Committee of Angkasa Pura II was defined based on the requirements set out in the Minister of State Enterprises Regulation Number: PER-12/MBU/2012 dated August 24th, 2012 which consist of at least one member of the Board of Commissioners who acted as Chairman, and members of the Audit Committee that are not derived from members of the Board of Commissioners, maximum of two (2) people. One of the committee members should have a background in education or have expertise in accounting or finance, while another one must understand the industry/business aspect of the company.

The Audit Committee is appointed and dismissed by the Decision of the Board of Commissioners with a term of 2 (two) years.

The Composition of the Audit Committee is as follows:

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 48: sustainability growth

48 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Eddy Subagdja Anggota – pihak independen. Diangkat berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: KEP.420/KP.1013.3/APII-2013Members – independent parties. Appointed by the Board of Commissioners Decision Number: KEP.420/KP.1013.3/APII-2013

Tugas dan Tanggung Jawab Komite AuditSesuai dengan ketentuan dalam Peraturan menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor : PER-12/mBU/2012 tanggal 24 Agustus 2012 tentang Organ Pendukung Dewan Komisaris/Dewan Pengawas BUmN, fungsi utama Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam memenuhi fungsi pengawasannya yaitu agar pengelolaan Angkasa Pura II dapat berjalan efektif dan efisien. Komite Audit bersifat mandiri dalam pelaksanaan tugasnya maupun dalam pelaporan, dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.

Pertanggungjawaban Komite Audit kepada Dewan Komisaris merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip gCg.

Tugas dan tanggung jawab Komite Audit sebagaimana yang tertuang dalam Piagam Komite Audit (Committee Audit Charter) terdiri atas:1. membantu Dewan Komisaris untuk memastikan

keefektifan sistem pengendalian intern dan memberikan rekomendasi penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya;

2. membantu Dewan Komisaris untuk menilai pelaksanaan tugas Auditor Eksternal yang meliputi perencanaan audit, keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor dan hasil audit

3. membantu Dewan Komisaris untuk mengkaji kecukupan fungsi Internal Auditor dan menilai pelaksanaan tugas Internal Auditor yang meliputi rencana kerja tahunan, keefektifan pelaksanaan audit, kecukupan jumlah auditor dan hasil audit;

4. melakukan penelaahan informasi mengenai perusahaan serta Rencana Jangka Panjang, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, laporan manajemen dan informasi lainnya;

5. membantu Dewan Komisaris untuk memastikan telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap berbagai informasi keuangan perusahaan;

6. melakukan penelaahan atas pengaduan yang berkaitan dengan perusahaan yang disampaikan kepada Dewan Komisaris

7. membantu Dewan Komisaris dalam rangka monitoring penerapan gCg secara konsisten dan berkelanjutan.

duties and responsibilities of the audit CommitteeIn accordance with the provisions of the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) Number: PER-12/MBU/2012 dated August 24th 2012 on Supporting Organ of the Board of Commissioners / the Board of Trustees of SOEs, the primary function of the Audit Committee is to assist the Board of Commissioners in fulfilling its supervisory function, therefore the management of Angkasa Pura II can operate effectively and efficiently. The Audit Committee shall be independent in the performance of its duties (such as reporting), and directly responsible to the Board of Commissioners.

Responsibility of the Audit Committee to the Board of Commissioners is a manifestation of supervision accountability of the company’s management in the implementation of Corporate Governance Principles (GCG).

Duties and responsibilities of the Audit Committee as set forth in Audit Committee Charter consists of:

1. Helping the Board of Commissioners to ensure the effectiveness of internal control system and provide recommendations for improvement of management control systems along with its implementation;

2. Assisting the Board of Commissioners to assess the performance tasks of External Auditor which include audit planning, effectiveness of the audit, the adequacy of auditor members, and the audit results.

3. Assisting the Board of Commissioners to assess the adequacy of Internal function of the Auditor, also assessing the performance the Internal Auditor which include the annual work plan, the effectiveness of the audit, the adequacy of auditor members, and the audit results;

4. Reviewing information about the company as well as the Company’s Long Term Plan, Work Plan and Budget, management reports and other information;

5. Assisting the Board of Commissioners to ensure that there has been a satisfactory review procedure on company’s financial information;

6. Reviewing the complaints relating to the company which has been submitted to the Board of Commissioners;

7. Assisting the Board of Commissioners in order to monitor the implementation of GCG consistently and continuously.

Page 49: sustainability growth

49Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

Komite manajemen RisikoDalam menunjang pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance), Angkasa Pura II juga membentuk Komite manajemen Risiko yang bertugas membantu Dewan Komisaris. Tujuan dibentuknya Komite manajemen Risiko adalah untuk membantu Dewan Komisaris memenuhi tanggung jawabnya dalam melaksanakan kewajiban Dewan Komisaris melakukan pemantauan, pengawasan dan penilaian atas efektifitas manajemen risiko.

Komposisi Keanggotaan Komite Manajemen Risiko

Komposisi Komite manajemen Risiko Angkasa Pura II terdiri dari seorang Ketua yang juga adalah anggota Dewan Komisaris, seorang wakil ketua yang berasal dari anggota Dewan Komisaris dan 2 (dua) orang anggota komite yang berasal pihak profesional yang independen.

Komite manajemen Risiko diangkat dan diberhentikan berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris dengan masa jabatan selama 2 (dua) tahun.

Susunan keanggotaan Komite manajemen Risiko adalah sebagai berikut:

Effendi Batubara Ketua – Anggota Dewan KomisarisChairman – member of the Board of Commissioners

Tursandi Alwi Wakil Ketua – Anggota Dewan KomisarisVice Chairman – member of the Board of Commissioners

Pionir harapan Anggota – pihak independenMembers – independent party

Soesilo hadi Anggota – pihak independenMembers – independent party

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Manajemen RisikoTugas dan tanggung jawab Komite manajemen Risiko adalah sebagai berikut:1. memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam

menyusun dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang pengelolaan aset, liability, finansial, investasi, teknik dan operasional perusahaan

2. memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam hal yang berkenaan dengan pengelolaan Sumber Daya manusia

3. melakukan diskusi terkait dengan manajemen risiko dengan unit Corporate Risk Management (CRM), dan Sumber Daya manusia dengan Human Resources Development (HRD) dan Human Resources Administration (HRA) atau unit lain

4. memberikan masukan tentang pelaksanaan kebijakan manajemen risiko da SDm dalam kegiatan Angkasa Pura

Committee Of Risk Management In supporting the implementation of Good Corporate Governance (GCG), Angkasa Pura II also established a Risk Management Committee to assists the Board of Commissioners. The objective of the establishment of Risk Management Committee is to assist the Board of Commissioners in order to meet its responsibilities in carrying out the obligations of the Board of Commissioners on monitoring, supervising and evaluating the effectiveness of risk management system.

membership Composition of the risk management CommitteeThe Risk Management Committee of Angkasa Pura II consist of a Chairman who is also a member of the Board of Commissioners, a Deputy Chairman from the members of the Board of Commissioners and two (2) members of independent committee from the professional side.

The Risk Management Committee shall be appointed and dismissed by the Decision of the Board of Commissioners with a term of 2 (two) years.

Composition of the Risk Management Committee are as follows:

duties and responsibilities of the risk management CommitteeDuties and responsibilities of the Risk Management Committee are as follows:1. Provide recommendations to the Board of Commissioners

in drafting and improving risk management policies that relates to risk controlling in the area of asset management, liability, financial, investment, company’s technical and operations

2. Provide recommendation to the Board of Commissioners in matters relating to the management of Human Resources.

3. Perform discussions related to risk management along with the Unit Corporate Risk Management (CRM), discussion related to Human Resources along with the Human Resources Development (HRD) and Human Resources Administration (HRA) or other units

4. Provide feedbacks on the implementation of risk management and HR policies of Angkasa Pura II

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 50: sustainability growth

50 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

II pada kesempatan rapat dengan Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

5. melakukan evaluasi terhadap akurasi model dan validitas data yang digunakan untuk mengukur risiko, efisiensi, dan efektifitas pengelolaan SDm

6. melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan tugas Unit CRm, hRD dan hRA

7. melakukan evaluasi terhadap Sistem Pengendalian Risiko dan Pengendalian SDm

8. mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris

9. melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris

10. melaporkan hasil evaluasi kepada Dewan Komisaris tentang kesesuaian antara kebijakan dengan pelaksanaan manajemen risiko dan pengelolaan SDm

11. membuat laporan berkala12. menjalankan tugas dengan baik dan menjaga

kerahasiaan atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas komite

DireksiDireksi merupakan Organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengelolaan Angkasa Pura II serta melaksanakan gCg pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip gCg. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). [4.4] [4.5][4.6]

Komposisi DireksiSeluruh anggota Direksi telah memenuhi persyaratan formal dan material yang berlaku. Persyaratan formal bersifat umum, sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, sedangkan persyaratan material bersifat khusus, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan sifat bisnis Perusahaan.

Direksi terdiri dari 7 (tujuh) orang, yaitu 1 (satu) Direktur Utama dan 6 (enam) Direktur. Seluruh Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi diangkat oleh RUPS, dengan periode jabatan masing-masing anggota selama 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali sesuai keputusan RUPS. Jabatan anggota Direksi berakhir apabila mengundurkan diri, tidak lagi memenuhi persyaratan, meninggal dunia, diberhentikan oleh Dewan Komisaris atau berdasarkan keputusan RUPS. Pengangkatan Direksi telah melalui proses fit & proper test sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan ketentuan gCg. Seluruh anggota Direksi memiliki integritas, kompetensi dan reputasi yang memadai. [4.7]

activities, in the occasion of a meeting with the Board of Directors or a joint meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors

5. Evaluate the model’s accuracy and validity of the data used to measure risk, efficiency, and effectiveness of Human Resource management

6. Monitor and evaluate the unit performance of CRM, HR and HRA

7. Evaluate the Risk Management and Control Systems of HR

8. Identify the situations that require the attention of the Board of Commissioners

9. Perform other duties assigned by the Board of Commissioners

10. Report the evaluation results to the Board about the conformity between policy and implementation of risk management and Human Resource management

11. Create periodical report 12. Perform the duties and keep the confidentiality of all

documents and other things related to the execution of the committee responsibilities

Board of DirectorsThe Board of Directors is a Company’s Organ which is in charge and collectively responsible to manage Angkasa Pura II and implement GCG at all levels of the organization. In performing its duties, the Board of Directors is responsible to the GMS. Liability of the Board Directors to the General Meeting of Shareholders is the embodiment of the management accountability in accordance with the principles of Good Corporate Governance. The members of the Board are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders (GMS). [4.4] [4.5][4.6]

Composition of the Board of directorsAll members of the Board of Directors have met the formal and material requirements that applicable in the company. Formal requirements are general, in compliance with the applicable laws, whereas the material requirements are specific, tailored to the needs and nature of the Company’s business.

The Board of Directors consists of seven (7) people, namely one (1) Managing Director and six (6) Directors. The entire Board of Directors resides in Indonesia. The Board of Directors are appointed by the GMS, with the tenure of 5 (five) years for each member and may be reappointed according to the GMS decision. The term of office ended when members of the Board of Directors resigned, no longer meets the requirements, passed away, and was dismissed by the Board of Directors or by resolution of the GMS. Appointment of the Board Directors has been through the process of fit and proper test in compliance with the applicable laws and regulations of GCG. All members of the Board of Directors have the integrity, competence and reputation that are adequate. [4.7]

Page 51: sustainability growth

51Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

Komposisi Direksi Angkasa Pura II ditetapkan untuk dapat menjalankan aktivitas manajemen sesuai dengan Visi dan misi serta rencana Angkasa Pura II baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Direksi Angkasa Pura II terdiri dari:

NamaName

JabatanPosition

Dasar PengangkatanBasic Appointment

Tri S. Sunoko Direktur UtamaPresident Director

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st 2012

Rinaldo J. Aziz Direktur Komersial KebandarudaraanDirector of Airport Commercial

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st 2012

Salahudin Rafi Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan TeknologiDirector of Airport and Technology Development

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st2012

Sulistio Wijayadi Direktur Kargo dan Pengembangan UsahaDirector of Cargo and Business Development

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st 2012

Laurensius manurung Direktur KeuanganDirector of Finance

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st 2012

Endang A. Sumiarsa Direktur Operasi KebandarudaraanDirector of Airport Operation

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st 2012

RP. hari Cahyono Direktur SDm & UmumDirector of Human Resources and General

Surat Keputusan Nomor: 361/mBU/2012 tanggal 21 September 2012Decree Number: 361/MBU/2012 dated September 21st 2012

Pedoman Kerja DireksiDireksi berpedoman pada Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Direksi (Board Manual). Board Manual berisi tentang petunjuk tata laksana kerja Dewan Komisaris dan Direksi serta menjelaskan tahapan aktivitas secara terstruktur, sistematis, mudah dipahami dan dapat dijalankan dengan konsisten, dapat menjadi acuan bagi Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas masing-masing untuk mencapai Visi dan misi Perusahaan, sehingga diharapkan akan tercapai standar kerja yang tinggi selaras dengan prinsip-prinsip gCg.

Board manual disusun berdasarkan prinsip-prinsip hukum korporasi, ketentuan Anggaran Dasar, peraturan dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, arahan Pemegang Saham serta praktik-praktik terbaik (best practices) Good Corporate Governance.

Composition of the Board of Directors of Angkasa Pura II was designed in order to run the management activities in accordance with the Visions, Missions and Plans of Angkasa Pura II for both short term and long term. Angkasa Pura II Directors consists of:

Working Guidelines of the Board of directorsThe Board of Directors complies with the working guidelines of the Board of Commissioners and Directors (Board Manual). Board Manual contains instructions on work procedures of the Board of Commissioners and Directors as well as explaining the phases of activity in a structured, systematic, easy to understand and can be implemented consistently. It’s also can be a reference for the Board of Commissioners and the Board of Directors in carrying out their respective duties to achieve the Vision & Mission of Angkasa Pura II, thus a high standard of works can be achieved in accordance with the principles of Good Corporate Governance.

Board Manual was designed based on the principles of corporate law, the Articles of Association, the rules and regulations in force, Shareholders referrals, and best practices of Good Corporate Governance.

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 52: sustainability growth

52 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Isi dari Board Manual sebagai berikut:

Bab I/Chapter I Pendahuluan/Introduction

Bab II/Chapter II hubungan Dewan Komisaris dan Direksi/Relations of Board of Commissioners and Board of Directors

Bab III/Chapter III Dewan Komisaris/he Board of Commissioners

Bab IV/Chapter IV Direksi/The Board of Directors

Bab V/Chapter VI Penutup /Conclusion

Tugas dan Tanggung Jawab DireksiDalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Direksi senantiasa berpegang dan berpedoman pada Anggaran Dasar maupun ketentuan internal dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas pokok Direksi adalah [4.9] [4.10]:• memimpin dan mengurus Angkasa Pura II sesuai dengan

maksud dan tujuan Angkasa Pura II dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas Angkasa Pura II.

• menguasai, memelihara dan mengurus kekayaan Angkasa Pura II.

Direksi menjalankan tugas pelaksanaan pengurusan Angkasa Pura II untuk kepentingan dan tujuan Angkasa Pura II serta mewakili Angkasa Pura II baik di dalam maupun di luar pengadilan sebagai amanat dari Pemegang Saham yang ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. Direksi senantiasa menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi hasil pemeriksaan Satuan Audit Internal maupun auditor eksternal. Para anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Untuk lebih menyelaraskan dengan Visi dan misi Angkasa Pura II, berdasarkan Keputusan Direksi KEP.01.01/11/2012.2 tanggal 28 November 2012, tugas dan tanggungjawab masing-masing anggota Direksi adalah sebagai berikut:

Direktur UtamaTugas dan wewenang Direktur Utama adalah mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan Direksi yang dilakukan oleh para Direktur dan mengendalikan pelaksanaan tugas pengawasan internal.

Direktur Komersial KebandarudaraanTugas dan wewenang Direktur Komersial Kebandarudaraan adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan bisnis terminal dan sisi darat serta bisnis penerbangan.

Direktur Komersial Kebandarudaraan membawahi:• Deputi Direktur Bisnis Terminal dan Sisi Darat• Deputi Direktur Bisnis Penerbangan

Content of Board Manual are as follows:

duties and responsibilities of directorsIn carrying out its duties and responsibilities, the Board of Directors continues to rely and guided by the Articles of Association, internal regulations, and legislation in force. The key tasks of the Board of Directors are [4.9] [4.10]:

• Lead and manage Angkasa Pura II in accordance with the intent and purposes of Angkasa Pura II and constantly trying to improve the efficiency and effectiveness of Angkasa Pura II

• Mastering, maintaining, and managing the asset of Angkasa Pura II.

The Board of Directors execute the management task of Angkasa Pura II to the interests and objectives of Angkasa Pura II and represent Angkasa Pura II both inside and outside the court as a mandate from the Shareholders set out in GMS (General Meeting of Shareholders). The Board of Directors accountable for performance of its duties to the Shareholders through GMS. The Board of Directors continues to follow up on audit findings and recommendations generated from the Internal Audit Unit or external auditors. The members of the Board are appointed and dismissed by the General Meeting of Shareholders. To better align with the Vision and Mission of Angkasa Pura II, based on the Decision of the Board of Directors KEP.01.01/11/2012.2 on November 28th 2012, the duties and responsibilities of each member of the Board of Directors are as follows:

President directorDuty and authority of the Managing Director is to coordinate the implementation of policies undertaken by the Directors and controlling the implementation of the internal control tasks.

director of airport CommercialDuties and authorities of Director of Airport Commercial are carrying out some duties of the Board of Directors in formulating policy, fostering the management and controlling landside terminal business activities as well as the airline business.

Director of Airport Commercial supervise:• Deputy Director of Terminal Business and Land Side• Deputy Director of Business Aviation

Page 53: sustainability growth

53Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan TeknologiTugas dan wewenang Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan tata dan lingkungan bandara, prasarana dan teknologi kebandarudaraan.

Direktur Pengembangan Kebandarudaraan dan Teknologi membawahi:• Deputi Direktur Tata dan Lingkungan Bandara• Deputi Direktur Prasarana• Deputi Direktur Teknologi Kebandarudaraan

Direktur Kargo dan Pengembangan UsahaTugas dan wewenang Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan kargo, pengembangan usaha, serta pembinaan Anak Perusahaan.

Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha membawahi:• Deputi Direktur Bisnis Kargo• Deputi Direktur Pengembangan Usaha• Deputi Direktur Pembinaan Anak Perusahaan

Direktur KeuanganTugas dan wewenang Direktur Keuangan adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan manajemen aset dan perlengkapan, anggaran dan akuntansi, perbendaharaan serta program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL).

Direktur Keuangan membawahi:• Deputi Direktur manajemen Aset dan Perlengkapan• Deputi Direktur Anggaran dan Akuntansi• Deputi Direktur Perbendaharaan• Deputi Direktur Program Kemitraan dan Bina Lingkungan

Direktur Operasi KebandarudaraanTugas dan wewenang Direktur Operasi Kebandarudaraan adalah melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan pelayanan penerbangan, pelayanan bandara, pengamanan dan pertolongan kecelakaan penerbangan dan pemadam kebakaran (PKP-PK), manajemen keselamatan, pemastian kualitas operasi serta perawatan fasilitas teknik elektronika dan navigasi, teknik listrik mekanikal dan peralatan, serta teknik bandara.

Direktur Operasi Kebandarudaraan membawahi:• Deputi Direktur manajemen Keselamatan• Deputi Direktur Pelayanan Penerbangan• Deputi Direktur Pelayanan Bandara

director of airport and Technology development.

Duties and authorities of the Director of Airport and Technology Development are carrying out some duties of the Board of Directors in formulating policy, fostering the implementation and controlling the environmental airport governance, infrastructure, and airport technology.

Director of Airport and Technology Development supervise:

• Deputy Director of Planning and Environmental Airports• Deputy Director of Infrastructure • Deputy Director of Airport Technology

director of Cargo and Business developmentDuties and authorities of the Director of Cargo and Business Development are executing some duties of the Board of Directors in formulating policy, fostering the implementation and controlling cargo activities, business development, and fostering Subsidiary.

Director of Cargo and Business Development supervise:• Deputy Director of Cargo Business • Deputy Director of Business Development • Deputy Director of Subsidiary

director of FinanceDuties and authorities of the Director of Finance are executing some duties of the Board of Directors in formulating policy, fostering the implementation, controlling asset management activities and equipment, budget and accounting, treasury and partnerships and community development programs (CSR).

Director of Finance supervise: • Deputy Director of Asset Management and Supplies • Deputy Director of Budget and Accounting • Deputy Director of Treasury • Deputy Director of the Partnership and Community

Development Program director of airport operations Duties and authorities of the Director of Airport Operations are executing some duties of the Board of Directors in formulating policy, fostering the implementation and controlling the activities of flight services, airport services, flight safety - accident rescue and firefighting (PKP-PK), safety management, quality assurance operations, maintenance of engineering facilities and navigational electronics, mechanical and electrical engineering equipment, and techniques of the airport.

Director of Airport Operations supervise:• Deputy Director of Safety Management • Deputy Director of Aviation Services • Deputy Director of Airport Services

Struktur dan Tata Kelola Perusahaan

Company’s Structure and Good Corporate Governance

Page 54: sustainability growth

54 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

• Deputi Direktur Pengamanan dan Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran

Direktur SDM & UmumTugas dan wewenang Direktur SDm & Umum melaksanakan sebagian tugas Direksi dalam merumuskan kebijakan, membina penyelenggaraan dan mengendalikan kegiatan pengembangan sumber daya manusia, pendidikan dan pelatihan serta pelayanan administrasi umum.

Direktur SDm & Umum membawahi:• Deputi Direktur Pengembangan Sumber Daya manusia• Deputi Direktur Pendidikan dan Pelatihan• Deputi Direktur Pelayanan Administrasi Umum

Selain itu, berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.03.01/00/12/2012/695 tentang Penunjukan Direktur SDm dan Umum Sebagai Penanggung Jawab Dalam Penerapan dan Pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik, maka Direktur SDm dan Umum ditunjuk sebagai penanggung jawab atas tugas-tugas yang berkaitan dengan dalam penerapan dan pemantauan tata kelola perusahaan yang baik, disamping melaksanakan tugas pokok dan fungsi sehari-hari sebagai Direktur SDm dan Umum.

• Deputy Director of Flight Safety and Accident Rescue and Fire Fighting

director of Human resources & General affairDuties and authorities of the Director of Human Resources & General are executing some duties of the Board of Directors in formulating policy, fostering the implementation and controlling the activities of human resource development, education and training, and other general administrative services.

Director of Human Resources & General Affair in supervise: •DeputyDirectorofHumanResourceDevelopment•DeputyDirectorofEducationandTraining•DeputyDirectoroftheGeneralServicesAdministration

In addition, based on Decision of the Board of the Directors Number KEP.02.03.01/00/12/2012/695 on the Appointment of Director of Human Resources and General as Person-in-charge for the Implementation and Monitoring of Good Corporate Governance, therefore the Director of Human Resources and General was appointed to be in charge of tasks related to the implementation and monitoring of good corporate governance, besides performing basic tasks and functions on a daily basis as Director of Human Resources and General.

Page 55: sustainability growth

55Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

manajemen RisikoRisk Management

Penerapan manajemen risiko dapat meningkatkan shareholder value, sekaligus memberikan gambaran komprehensif kepada stakeholder maupun pengelola Perusahaan mengenai potensi peluang maupun kerugian, dengan demikian pengambil keputusan dan pembuat kebijakan internal memiliki ketersediaan data dan informasi mengenai kinerja Perusahaan, sehingga memungkinkan pembuatan keputusan yang lebih efektif dan efisien.

Dalam aktivitas usaha, Angkasa Pura II menghadapi beberapa risiko yang melekat (inherent risk). Risiko tersebut secara umum dapat timbul akibat dipengaruhi oleh manusia, aset, alam, pendanaan, lingkungan, dan reputasi. Sedangkan secara khusus, risiko yang dihadapi sesuai karakteristiknya dapat berbentuk risiko kegagalan operasional penerbangan, kegagalan operasi bandara, kegagalan layanan dan ketidakpatuhan pada regulasi. Berbagai risiko tersebut ditangani melalui upaya existing control, mitigasi risiko, ataupun pengalihan risiko. Evaluasi selalu dilakukan secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi karena risiko itu sendiri sifatnya dinamis.

Angkasa Pura II secara berkelanjutan mengembangkan dan meningkatkan kerangka sistem pengelolaan risiko dan struktur pengendalian internal yang terpadu dan komprehensif, sehingga dapat memberikan informasi adanya potensi risiko secara lebih dini dan selanjutnya dapat diambil langkah-langkah yang memadai untuk meminimalkan dampak risiko. Kerangka manajemen risiko ini dituangkan dalam kebijakan, prosedur, kewenangan dan ketentuan lain serta berbagai perangkat manajemen risiko yang berlaku di seluruh lingkup aktivitas usaha.

Dalam rangka pengembangan manajemen risiko yang sesuai dengan standar bandara internasional, manajemen Angkasa Pura II telah menyusun profil risiko korporasi, untuk fungsi Operasional dan Teknik yang fokus pada proses bisnis perusahaan antara lain: Safety, Security, Services through Compliance (3S+1C) yang merupakan compulsory dalam pengelolaan risiko, serta di lingkungan Administrasi, Keuangan dan Komersial yang mengarah pada risiko tinggi.

Kebijakan Manajemen RisikoUntuk menyesuaikan diri dengan perkembangan standarisasi praktik Enterprise Risk Management, Kebijakan manajemen risiko Angkasa Pura II mengacu pada ISO 31000:2009 Risk Management–Principles and Guidelines, yang telah diadopsi menjadi standar nasional SNI ISO 31000:2011. [4.11]

Komponen Pengelolaan Risikosistem manajemen risiko terdiri dari 3 komponen saling terkait yaitu:1. Prinsip-prinsip manajemen risiko;2. Kerangka kerja dalam mengelola risiko; dan3. Proses pengelolaan risiko.

The implementation of Risk Management can increase shareholder values, while providing a comprehensive overview to the Company’s stakeholders and managers regarding potential opportunities and disadvantages, thus decision-makers and policy-makers have internal data and information regarding the Company’s performance, thereby enabling more effective and efficient decision-making process.

In business activities, Angkasa Pura II dealt with various inherent risks. These risks arise as the result of general influenced of human, assets, nature, financial, environment, and reputation. Meanwhile, in particular, the risks faced according to its characteristics may take the form of flight operational failures, airport operations failures, service failures and non-compliance with regulations. Various risks are addressed through existing control, risk mitigation, or the risk diversion. Evaluation is always conducted on a regular basis in accordance with the change of conditions due to the dynamic nature of risk itself.

Angkasa Pura II continuously develop and improve the framework of risk management systems and internal control structures that are integrated and comprehensive, so it can provide information regarding the potential risks earlier, and further take an adequate measures to minimize the impact of risk. The risk management framework is outlined in the policies, procedures, authorities and other provisions as well as in other risk management tools that applied across the scope of business activities.

In order to develop appropriate risk management in accordance with international airport standards, the management of Angkasa Pura II has compile corporate risk profiling, for Operations and Engineering functions that focus on company’s business processes such as: Safety, Security, Services through Compliance (3S +1 C) that is compulsory in risk management, as well as in the Administration, Finance and Commercial which leads to a high risk.

risk management PolicyTo conform to the development of standards of practice of Enterprise Risk Management, the Risk Management Policy of Angkasa Pura II was based on ISO 31000:2009 Risk Management-Principles and Guidelines, which has been adopted as a national standard ISO 31000:2011. [4.11]

Components of risk managementRisk management system consists of three interrelated components, namely: 1. Principles of risk management; 2. A Framework to manage risk; and 3. Risk management process.

Manajemen Risiko

Risk Management

Page 56: sustainability growth

56 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Prinsip-prinsip manajemen risiko merupakan pondasi (aturan dasar) bagi pengembangan kerangka kerja pengelolaan risiko yang merupakan pilar-pilar bagi penerapan proses manajemen risiko. Sementara proses manajemen risiko adalah penjabaran dari kerangka kerja pengelolaan risiko dalam rangka mempermudah penerapan prinsip-prinsip pengelolaan risiko, baik di tingkat korporat, di tingkat unit kerja, maupun individu.

Pelaksanaan Risk Assessment [4.11]Risk assessment adalah bagian dari tahapan proses manajemen risiko pada tingkat operasional. Angkasa Pura II melakukan metode dan teknik assesment dengan menggunakan ISO 31000:2009 yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan (tailor made).

1. Nilai TambahValue-added

2. Bagian terpadu dari proses organisasiIntegral part of organizational process

3. Bagian dari pengambilan keputusanPart of the decision making

4. Secara khusus menangani ketidakpastianSpecifically deal with uncertainty

5. Sistematis, Terstruktur dan tepat waktuSystematic, structured, and on time

6. Bedasarkan informasi terbaik yang adaBased on the best available information

7. TailoredTailored

8. mempertimbangkan faktor manusia dan budayaHuman and cultural factors

9. Transparan dan inklusifTransparent and inclusive

10. Dinamis, berulang dan reponsif terhadap perubahanDynamic, repeatable and responsive to change

11. memfasilitasi perbaikan sinambung dan peningkatan organisasiContinuous improvement of facilities and organizational enhancement

menentukan konteksDetermine the context

Risk AssessmentRisk assessment

Kom

unik

asi d

an K

onsu

ltas

iCo

mm

unic

atio

n an

d Co

nsul

tatio

n

monitoring dan Review

Monitoring and Review

Evaluasi RisikoRisk evaluation

Perlakuan RisikoRisk treatment

Pemantauan dan review

kerangka kerjaMonitoring and

framework review

Perbaikan sinambung

kerangka kerjaContinuous

improvement of the

framework

Penerapan manajemen

risikoimplementation

of risk management

Prinsip untuk Mengelola RisikoPrinciples for Managing Risk

Kerangka Kerja untuk Mengelola Risiko

Framework for Managing RiskProses untuk Mengelola Risiko

Process for Managing Risk

Identifikasi RisikoRisk identification

Analisa RisikoRisk analysis

Desain kerangka kerja untuk mengelola risikoFramework design for

managing risk

mandat dan Komitmen

Mandates and commitments

The principles of risk management are a foundation (ground rules) for the development of risk management frameworks which became a cornerstone for the implementation of the risk management process. While the risk management process is the elaboration of the risk management framework in order to facilitate the application of the principles of risk management, whether at the corporate level, at the level of the work unit, or individual.

implementation of risk assessment [4.11]Risk assessment is part of the stage of the risk management process at the operational level. Angkasa Pura II conducted assessment methods and techniques using ISO 31000:2009 which is tailored to the needs of the company (tailor made).

Page 57: sustainability growth

57Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Manajemen Risiko

Risk Management

Pelaksanaan risk assessment menjadi tanggung jawab Biro manajemen Risiko & Kepatuhan secara keseluruhan. Pelaksanaan risk assessment tahun 2013 untuk Kantor Pusat & 12 Kantor Cabang di lingkungan PT Angkasa Pura II (Persero) dimulai dari bulan Februari sampai dengan Desember 2013.

Berikut adalah jadwal pelaksanaan risk assessment tahun 2013:

NoTempat / Kantor CabangLocation / Branch Office

WaktuPeriod

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

Sultan Iskandar muda - Aceh

Raja haji Fisabilillah, Tanjung Pinang

minangkabau International Airport, Padang

Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru

Depati Amir, Pangkal Pinang

Sultan Thaha, Jambi

Sm. Badaruddin II, Palembang

Supadio, Pontianak

husein Sastranegara, Bandung

halim Perdanakusuma, Jakarta

Soekarno-hatta, Tangerang

Kualanamu, Deli Serdang

Kantor Pusat

04 s.d 08 Februari 2013

11 s.d 15 Februari 2012

18 s.d 22 Februari 2013

25 Feb s.d 01 maret 2013

04 s.d 08 maret 2013

18 s.d 22 maret 2013

01 s.d 05 April 2013

08 s.d 12 April 2013

15 s.d 19 April 2013

22 s.d 26 April 2013

29 April – 31 Juli 2013

02 s.d 06 Desember 2013

01 s.d 31 Desember 2013

Secara keseluruhan risiko yang sering dihadapi pada fungsi Operasi dan Teknik di perusahaan (Kantor Cabang dan Kantor Pusat) adalah: Risiko Kekurangan Jumlah Karyawan; Risiko gangguan Keamanan di Bandara; Risiko Kecelakaan Pesawat Pada saat Take off/Landing; Risiko Accident Pesawat Udara di area Apron; Risiko Kompetensi Karyawan; Risiko gangguan Operasional dan pelayanan Bandara (Terminal).

Sedangkan risiko yang sering dihadapi pada fungsi Administrasi, Keuangan dan Komersial (Kantor Cabang dan Kantor Pusat) adalah: Risiko Kekurangan SDm; Risiko Permasalahan hukum; Risiko Kurangnya Kompetensi Karyawan; Risiko Piutang macet/Terlambat Bayar; Risiko Potensi hilangnya Pendapatan sewa.

Upaya dalam menangani risiko antara lain sebagai berikut [4.11]:1. Untuk mencegah terjadinya risiko kekurangan jumlah

SDm, manajemen melakukan perekrutan karyawan untuk beberapa kantor cabang pada unit yang dirasa perlu penambahan (mandatory) secara bertahap dan juga bekerjasama dengan instansi lain (outsource) untuk pemenuhan kebutuhan SDm.

2. Untuk mencegah terjadinya risiko gangguan Keamanan di Bandara yang disebabkan antara lain oleh rusaknya pagar perimeter jebol, maka dilakukan usaha perbaikan baik secara parsial maupun secara komprehensif.

Implementation of risk assessment is the responsibility of Risk Management & Compliance Bureau as a whole. Implementation of risk assessment in 2013 for Head Office & 12 Branch Offices of PT Angkasa Pura II (Persero) starting from February to December 2013.

following is the schedule of risk assessment implementation in 2013:

In general, risks that are often encountered in the function of Operations and Engineering at the company (Branch Office and Head Office) are: Lack of Employee; Security Disruption at the airport; Plane Crash while Take off/Landing; Aircraft Accident at the Apron area; Lack of employee competency; Operational and service disruption Airport (Terminal).

Whilst the risks that are frequently encountered in the functioning of Administration, Finance and Commercial (Branch Office and Head Office) are: Lack of Human Resources; Legal Issues; Lack of employee competency; Risk of Loss Receivable/Late Pay; The potential risk of loss of rental income.

Efforts to address the risks are as follows [4.11]:

1. To prevent the risk of a shortage of human resources, the management team recruiting additional employees for multiple branches on a unit that is deemed necessary additional (mandatory) gradually and also cooperating with other agencies (outsource) for the fulfillment of human resources needs.

2. To prevent the risk of Security Disorder at the airport which was caused by the damage to the perimeter fence, the attempted repair were made either partially or comprehensively.

Page 58: sustainability growth

58 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

3. Untuk mencegah terjadinya Keterlambatan penanganan kondisi emergency yang disebabkan antara lain oleh sudah tuanya umur kendaraan PKPPK atau belum adanya peralatan salvage di beberapa cabang, ditanggulangi dengan cara merekondisi dan bahkan hampir semua cabang sudah diadakan kendaraan PKP-PK yang baru dan pengadaan peralatan salvage jika memang dirasa penting.

4. Untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan pesawat udara pada saat Take Off/ Landing adalah selalu menjaga kekesatan runway dengan cara selalu membersihkan rubber deposit atau mengadakan perawatan rutin runway seperti Overlay landasan serta tetap menjaga runway clear dengan cara inspeksi rutin dan pembentukan RSAg (Runway Safety Action Group).

5. Untuk mencegah terjadinya risiko kecelakaan pesawat di area apron yaitu dengan cara peyesuaian parking pesawat dengan mereposisi parking stand untuk dapat mengakomodir perubahan type pesawat menjadi lebih lebar/panjang serta pengawasan optimal dengan menambah fasilitas CCTV di area apron.

6. Untuk mencegah terjadinya Risiko gangguan Operasional dan Pelayanan Bandara/Terminal yang disebabkan oleh kurangnya fasilitas toilet, AC kurang dingin, dst. Semua ini akar permasalahannya adalah lack of capacity. Oleh karenanya Angkasa Pura II mengembangkan sebagian besar bandara yang dikelolanya agar Level of Service (LoS) yang ditargetkan tercapai dan menjadi Word Class Airport yang dicita-citakan dan sebagian lagi jika memang sulit dikembangankan maka perusahaan memaksimalkan dan menambah fasilitas yang ada agar LoS tetap tercapai.

Komitmen Terhadap Inisiatif EksternalCommitment to External Initiatives

Dalam menjalankan usahanya, Angkasa Pura II selalu mematuhi dan mengikuti berbagai regulasi maupun standar yang mengikat terkait dengan pelayanan lalu lintas udara, baik yang berlaku secara internasional (International Civil Aviation Organization /ICAO) maupun nasional (Departemen Perhubungan - Direktorat Jenderal Perhubungan Udara). Semua regulasi maupun standar tersebut diberlakukan, agar aspek keselamatan penerbangan terpenuhi sehingga semua pihak dapat merasakan kenyamanan dan ketenangan selama penerbangan. [4.11] [4.12]

3. To prevent delays in handling emergency condition caused by aged PKPPK vehicle or absence of salvage equipment in some branches, already handled by reconditioning the adan. Almost all branches have been given the new PKP-PK vehicles along with its salvage equipment.

4. To prevent the risk of aircraft accident during Take Off/Landing, handled by maintaining the runway roughness through rubber deposits cleaning or conducting routine maintenance such as runway overlay and keeping the runway clear by means of regular inspections and the establishment of RSAG (Runway Safety Action Group).

5. To prevent the risk of a plane crash in the area of the apron, handled by aligning the aircraft parking through parking stand reposition, so it will be able to accommodate changes to aircraft type when it becomes wider/longer, also optimal surveillance with CCTV facilities in the apron area.

6. To prevent Airport/Terminal Operations and Services Disorder caused by the lack of toilet facilities, lack of cold air, and so on. The root of these problems is lack of capacity. Therefore, in most of the airports under its management, Angkasa Pura II has developed Level of Service (LoS) target and planned to enhance it to become World Class Airport as its aspired. At the minimum level, Angkasa Pura II will intensify and upgrading the existing facilities in order to achieve LoS.

In conducting its business, Angkasa Pura II always adhere and follow various regulations and standards associated with air traffic services, which apply internationally (International Civil Aviation Organization / ICAO) and nationally (Ministry of Transport - Directorate General of Civil Aviation). All regulations and standards were enforced to meet the flight safety aspects so that all parties can experience pleasantness and tranquility during the flight. [4:11] [4:12]

Page 59: sustainability growth

59Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Manajemen Risiko

Risk Management

Berbagai peraturan yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Perhubungan RI sejak tahun 2010 terkait keselamatan penerbangan, antara lain adalah Civil Aviation Safety Regulation (CASR) Part 69 (Air Traffic Services Personnel Licensing, Rating, Training and Proficiency Requirements), CASR Part 170 (Air Traffic Rules), CASR Part 171 (Aeronautical Telecommunication Service and Radio Navigation Service Providers), dan CASR Part 172 (Air Traffic Service Providers).

Pelaksanaan peraturan-peraturan tersebut dijabarkan lebih lanjut melalui Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara dalam bentuk Advisory Circular (AC) antara lain AC 69-01 (Guidance Material and Procedures of Air Traffic Controller License and Ratings), AC 170-02 (Manual of Air Traffic Services Operational Procedures), dan AC 171-05 (Guidance Material of Aeronautical Telecommunication Service and Radio Navigation Service Providers).

Pada aspek keamanan dan keselamatan bandara, Angkasa Pura II telah melengkapi bandara-bandara yang dikelolanya dengan fasilitas pengamanan yang modern dan berteknologi tinggi mulai dari peralatan X-Ray untuk pemeriksaan bagasi dan kargo, walk-through dan handheld metal detector, sistem CCTV, pagar perimeter dan lain-lain.

Pada aspek kualitas sumber daya manusia yang bertanggungjawab atas keamanan dan keselamatan di kawasan bandara, perusahaan telah memberikan berbagai pelatihan baik yang bersifat pengetahuan sampai pada ketrampilan teknis di lapangan. hal ini bertujuan untuk membentuk personil keamanan yang handal dan profesional dalam menjalankan tugas-tugas operasional pengamanan bandara.

Keanggotaan Dalam Organisasi IndustriMembership in Industrial Organization

Angkasa Pura II menyadari bahwa keanggotaan dalam organisasi industri merupakan salah satu forum komunikasi dalam mengaktualisasi serta meningkatkan kompetensi Perusahaan. melalui forum ini, berbagai Perusahaan saling berkumpul dan berbagi informasi untuk saling mengembangkan kompetensi dan keunggulan.

Keikutsertaan dalam organisasi industri penyedia jasa kebandarudaraan antara lain: [4.13]• Airport Council International (ACI)• International Civil Aviation Organization (ICAO)

Various regulations that relates to aviation safety have been issued by the Ministry of Transportation since 2010, namely; the Civil Aviation Safety Regulations (CASR) Part 69 (Air Traffic Services Personnel Licensing, Rating, Training and Proficiency Requirements), CASR Part 170 (Air Traffic Rules), CASR Part 171 (Aeronautical Telecommunication Service and Radio Navigation Service Providers), and CASR Part 172 (Air Traffic Service Providers).

The implementation of these regulations further elaborated through Regulations of the Director General of Civil Aviation in the form of Advisory Circular (AC), namely; AC 69-01 (Guidance Materials and Procedures of Air Traffic Controller License and Ratings), AC 170-02 (Manual of Air Traffic Services Operational Procedures), and AC 171-05 (Guidance Material of Aeronautical Telecommunication Service and Radio Navigation Service Providers).

On airport security and safety aspects, Angkasa Pura II has equipped all airports under its management with modern security facilities and high-tech equipment ranging from X-Ray inspection for baggage and cargo, walk-through and handheld metal detectors, CCTV systems, perimeter fencing and others.

On the aspect of the quality of human resources that are responsible for security and safety in the airport area, the company has provided various training related with knowledge and technical skills in the field. It aims to establish a reliable security personnel and professionals in carrying out operational tasks airport security.

Angkasa Pura II realize that membership in industry organizations is substantial to actualize and improve communication as well as the competence of the Company. Through this forum, various companies gathered together and share information with each other to mutually develop its competence and excellence.

Participation in industrial organization of airport service providers, namely: [4:13] • he Airport Council International (ACI) • International Civil Aviation Organization (ICAO)

Page 60: sustainability growth

60 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

TATA KELOLA ANGKASA PURA IIGood Corporate GovernanCe of anGkasa pura II

Keterlibatan Pemangku KepentinganStakeholders’ Engagement

Keberhasilan kinerja keberlanjutan Perusahaan berjalan selaras terhadap distribusi kemanfaatan yang diperoleh pemangku kepentingan. Perusahaan melakukan pemetaan terhadap pemangku kepentingan dalam rangka menterjemahkan seluruh topik material para pemangku kepentingan, demi terwujudnya manfaat yang optimal bagi semua pihak dan tercapainya tujuan pembangunan berkelanjutan bagi Bangsa Indonesia.

Dasar Pemetaan dan Daftar Pemangku Kepentingan.Dalam proses penentuan pemetaan pemangku kepentingan, Angkasa Pura II menggunakan 2 pendekatan antara lain: (a) Dampak yang dirasakan baik secara ekonomi, lingkungan maupun sosial dari operasional bisnis Perusahaan; (b) Keberadaan para pemangku kepentingan yang memberikanpengaruh dalam pengambilan keputusan manajemen Perusahaan. (4.15)

Dengan menggunakan pendekatan tersebut diatas, secara umum pemangku kepentingan Angkasa Pura II antara lain; pemegang saham (shareholders), konsumen, pegawai, pemerintah dan/atau pembuat kebijakan, mitra kerja (local supplier), Perusahaan lainnya, masyarakat dan lingkungan. (4.14)

Topik dan hal yang perlu mendapat perhatian untuk tiap-tiap pemangku kepentingan Pemangku kepentingan tentu memiliki pemahaman dan pemikiran terhadap topik-topik yang dihadapi Angkasa Pura II. Untuk itu maka dilakukan komunikasi dan penyamaan persepsi akan prioritas dalam tanggung jawab sosial perusahaan yang akan dijalankan. (4.17)

Proses Penglibatan Pemangku Kepentingan Dengan adanya pemangku kepentingan yang berbeda tersebut (pemegang saham, pelanggan/konsumen, masyarakat dan lingkungan), maka proses penglibatan yang dilakukan terhadap pemangku kepentingan pun berbeda-beda. (4.16) [5][SO5]

Pemangku KepentinganStakeholders

Metode PelibatanEngagement Methods

Harapan Pemangku KepentinganStakeholder Expectations

1. Pemegang saham Shareholders

• RUPS Tahunan• RUPS Luar Biasa• RUPS Sirkuler• Annual GMS• Extraordinary GMS• Circular GMS

• mempertahankan dan meningkatkan nilai usaha sesuai harapan pemegang saham.

• memastikan keberlangsungan bisnis perusahaan dalam jangka panjang.

• menghormati hak-hak dan tanggung jawab pemegang saham sesuai peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku.

• Maintaining and enhancing the business value as expected by the shareholders

• Ensuring continuity of business enterprise in the long run

• Respecting the rights and responsibilities of shareholders according to legislation and other applicable regulations

The achievement of the Company’s sustainability performance goes hand in hand with the benefit distributions obtained by stakeholders. The company conducted stakeholder mapping to define the entire material topic of the stakeholders, in order to objectify optimum benefits to all parties and to achieve sustainable development goals of the Republic of Indonesia.

Basic mapping and stakeholder listIn the process of stakeholder mapping, Angkasa Pura II using 2 approaches: (a) The perceived impact economically, environmentally and socially from the Company’s business operations; (b) The presence of stakeholders that influences the company management in decision making. (4.15)

Using the above approach, stakeholders of Angkasa Pura II consist of; shareholders, consumers, employees, government and / or policy makers, partners (local supplier), other company, community and environment. (4.14)

The topics and matters that need to be considered by stakeholders are the understanding and thoughts of each stakeholder on condition faced by Angkasa Pura II. Therefore, the communication and perception on priority were made within the scope of corporate social responsibility to be run. (4:17)

stakeholder Engagement ProcessGiven the different variety of stakeholders (shareholders, customers/consumers, society and the environment), the engagement process toward each stakeholders also vary. (4:16) [5][SO5]

Page 61: sustainability growth

61Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Pemangku KepentinganStakeholders

Metode PelibatanEngagement Methods

Harapan Pemangku KepentinganStakeholder Expectations

2. Pelanggan/Konsumen (Penumpang, maskapai Penerbangan, Tenant Bandara, Perusahaan Ekspedisi)Customer / Consumer (Passengers, Airlines, Airport Tenant, Expedition Company)

• Survei customer satisfaction index• Layanan Call Centre • Coffee morning • Forum Group Discusion• Conducted regular survey on customer

satisfaction index• Call Centre Service• Coffee morning • Forum Group Discusion

• memberikan layanan dengan kualitas yang melebihi harapan pelanggan dan meningkatkan nilai bagi pelanggan.

• Akses informasi• Provide quality service that exceeds customer

expectations and improve customer value. • Access to information

3. PegawaiEmployees

• Remunerasi• Reward & Punishment• Family Gathering• Empoyee Gathering• Working Group• Remuneration• Reward & Punishment• Family Gathering• Empoyee Gathering• Working Group

• Kesetaraan dan perlakuan yang adil.• Tidak berlaku diskriminasi.• menjamin keamanan, kesehatan, dan

keselamatan kerja• Equal and fair treatment.• No discrimination.• Ensuring security, health, and safety work.

4. Pemerintah dan Pembuat Kebijakan (Regulator)Governments and Policy Makers (Regulators)

• Komunikasi dan pelaporan rutin• Kerjasama event promosi bersama• Working Group• Annual GMS• Extraordinary GMS• Circular GMS

• menjaga hubungan yang harmonis dengan regulator.

• Seluruh insan Perusahaan tunduk dan mematuhi hukum, perundangan, dan peraturan bisnis yang berlaku.

• Perusahaan melaporkan secara rutin kepada pemerintah sebagai regulator.

• Maintaining harmonious relationship with the regulators.

• All staffs are subject to the Company and must comply with laws, regulations, and the applicable business rules.

• The Company regularly reporting to the government as regulators.

5. mitra kerja (local supplier)Partners (local supplier)

• Kontrak pengadaan• Penilaian mitra kerja secara transparan• Contract procurement• Transparent assessment partners

• mekanisme pengadaan secara adil dan transparan.

• Sistem seleksi dan evaluasi secara obyektif dalam pemilihan mitra

• Fair and transparent procurement mechanism• Objective election and evaluation system in

selecting partners

6. Industri Sejenis (Penyedia jasa kebandarudaraan) Similar Industries (providers of airport services)

• Pertemuan di organisasi/ asosiasi yang menaungi industri jasa kebandarudaraan

• Meeting with organizations/associations of airport services industry

• Terciptanya iklim persaingan usaha yang sehat.• Kerjasama di antara sesama industry industri

jasa kebandarudaraan• Pertemuan rutin di antara sesama• The establishment of fair business competition• Cooperation among airport services industry• Regular meeting among members

7. masyarakatCommunity

• Program kemitraan• Program bina lingkungan• The Partnership Program • Community Development Program

• menjalin hubungan yang serasi dan harmonis dengan masyarakat sekitar wilayah operasi.

• Pemberdayaan potensi masyarakat dengan memberi sustainable value

• Establish a harmonious and congenial relationship with the surrounding community

• Empowering community potential by giving sustainable value

8. LingkunganEnvironment

• Penanaman pohon (penghijauan)• Pembinaan pelestarian lingkungan• Konservasi hewan• Tree planting (afforestation)• Environmental conservation

development• Animal conservation

• Berperan aktif dalam mengurangi dampak operasional perusahaan terhadap kerusakan lingkungan.

• Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian lingkungan.

• Take an active role in reducing the impact of company operations against environmental damage.

• Actively participate in environmental preservation activities.

Keterlibatan Pemangku Kepentingan

Stakeholders’ Engagement

Page 62: sustainability growth

62 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMASTIKAN KEBERLANJUTAN PERTUMBUHAN EKONOMIENSURING SUSTAINABLE ECONOMIC GROWTH

Pencapaian EkonomiEconomic Achievement

Pencapaian kinerja ekonomi yang diuraikan berikut mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2013 yang disajikan dalam Laporan Tahunan ini. Laporan Keuangan telah diaudit oleh Kantor Akuntan hertanto, Sidik dan Rekan (independent member firm of IGAF Polaris Worlwide, Ltd.) dan mendapat opini wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian dan entitas anak, hasil usaha konsolidasian, serta arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013.

Ikhtisar Skala Operasi dan Nilai Ekonomi (2.8) [EC1]Overview of Scale Operations and Economic Value (2.8) [EC1]

Kinerja Posisi Keuangan (dalam miliar Rupiah)Performance of Financial Position (in billion Rupiah) 2013

AsetAssets

13.377,61

LiabilitasLiabilities

1.251,65

EkuitasEquity

12.125,96

Kinerja Laba Rugi (dalam miliar Rupiah)Performance of Profit Loss (in billion Rupiah)

Pendapatan UsahaOperating Income

4.205,92

Beban UsahaOperating Expenses

2.943,10

Pendapatan (Beban) Lain-lainIncome (Expenses) Other

143,94

Laba UsahaOperating Profit

1.406,75

Laba Sebelum PajakProfit Before Tax

1.499,34

Penghasilan (Beban) PajakIncome (Expenses) Tax

(466,60)

Laba BersihNett Profit

1.032,75

Pendapatan Komprehensif Lain Tahun BerjalanOther Comprehensive Income in Current Year

(11,22)

Laba Komprehensif Tahun BerjalanComprehensive Profit in Current Year

1.021,53

Laba Per Saham (dalam rupiah penuh)Profit per share (in full Rupiah)

206.550

Kinerja Non KeuanganNon-Financial Performance

Jaringan Kantor Cabang (Bandara)Branch Office Network (Airports)

13

Pegawai (Orang)Employees (People)

7.900

Achievements of economic performance described below refer to the Consolidated Financial Statements for 2013 (per December 31st) is presented in this Annual Report. This Financial Statement has been audited by Accounting Firm Hertanto, Sidik and Partners (independent member firm of IGAF Polaris Worlwide, LTD.) and received a reasonable feedback, in all material respects, the consolidated financial position and its subsidiaries, consolidated operating results, and cash flows for the year ended in December 31st, 2013.

Page 63: sustainability growth

63Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Distribusi Nilai EkonomiDistribution of Economic Value

Dalam menjalankan operasional bisnis jasa kebandarudaraan, Angkasa Pura II mendapatkan dana bantuan/pinjaman dari pemerintah. Dana yang digunakan dalam pengembangan bisnis Perseroan, sepenuhnya berasal dari modal yang disetor berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). (EC 4)

Sebagai bentuk komitmen dalam memenuhi tanggung jawab Perusahaan terhadap kepentingan para pemangku kepentingan, Angkasa Pura II berupaya untuk mendistribusikan nilai ekonomi yang diperoleh selama setahun periode operasional dalam bentuk manfaat. Namun demikian, Angkasa Pura II memiliki kebijakan untuk tidak berpartisipasi memberikan manfaat dalam bentuk bantuan kepada partai politik manapun. (SO6)

Tabel Distribusi Nilai Ekonomi (dalam Rp miliar) [EC1]Table of Distribution of Economic Value (in billion Rupiah) [EC1]

Uraian Description 2013

1. Nilai ekonomi yang dihasilkanThe economic value generated

 

a. Pendapatan UsahaOperating Income

4.205,92

b. Pendapatan Lain-lainOther Income

143,94

c. Pendapatan KomprehensifComprehensive Income

(11,22)

d. Laba bersihNet profit

1.032,75

2. Distribusi Nilai EkonomiDistribution of Economic Value

a. Beban UsahaOperating Expenses

2.943,10

b. Beban KepegawaianPersonnel Expenses

773,90

c. Pembayaran dividen (Pemegang Saham)Payment of Dividends (Shareholders)

426,74

d. Pengeluaran untuk pemerintah (pajak)Spending on Government (tax)

466,59

e. Pengeluaran untuk masyarakat dan lingkunganSpending on community and environment

69,04

In running the business operations of airport services, Angkasa Pura II acquire a grant/loan from the government. Grant used in the business development of the Company entirely derived from paid-in capital based on the decision of General Meeting of Shareholders (GMS). (EC 4)

As a commitment in fulfilling our responsibility to the interests of the stakeholders, Angkasa Pura II seeks to distribute economic values obtained during the operational period of a year in the form of benefits. However, Angkasa Pura II holds a policy not to participate in providing benefits of assistance to any political party. (SO6)

Distribusi Nilai Ekonomi

Distribution of Economic Value

Page 64: sustainability growth

64 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMASTIKAN KEBERLANJUTAN PERTUMBUHAN EKONOMIENSURING SUSTAINABLE ECONOMIC GROWTH

Kontribusi Terhadap Kemajuan BersamaContribution towards Collective Progress

membangun kemajuan bersama dalam konteks sinergi mencapai kesejahteraan adalah kegigihan upaya yang terus dijalankan Angkasa Pura II sebagai bentuk harmonisasi kehidupan. Keberadaan wilayah operasional Perseroan harus dapat memberikan kontribusi pengembangan kesejahteraan baik bagi karyawan Perusahaan, pemasok, lingkungan maupun masyarakat.

Komitmen kontribusi Angkasa Pura II terhadap karyawan direalisasikan dengan memberikan upah minimum di atas standar yang diberlakukan oleh Pemerintah sebagai upah minimum regional (UmR). Nilai ini hanya merupakan nilai upah per bulan diluar fasilitas lain yang diberikan oleh Perseroan sebagai bentuk sinergi dalam mencapai kesejahteraan bersama. Disamping hal tersebut, Perseroan memberikan perhatian terkait dengan kesehatan dan peningkatan kompetensi pegawai melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan (DIKLAT). [EC5].

Komitmen lain Perseroan ini juga diimplementasikan dengan melaksanakan investasi sosial yang berguna bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja. Implementasi komitmen ini dilaksanakan melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL) yang diantara aktivitasnya adalah investasi sarana dan prasarana guna kebutuhan peningkatan kualitas pendidikan peningkatan dan keagamaan. [EC8]

Building collective progress in the context of achieving synergy is the persistence efforts that continue to be pursued by Angkasa Pura II, as a harmonization of life forms. The existence of operational areas of the Company should be able to contribute to the development of better welfare for employees, suppliers, the environment and society.

Angkasa Pura II’s commitment to its employees manifested by providing minimum wages above the standards imposed by the government on Regional Minimum Wage (UMR). This amount merely a value of wages per month aside from other facilities provided by the Company as a form of synergy in achieving collective prosperity. Besides this, the Company provides health-related care and improving the competence of employees through the implementation of education and training. [EC5].

Other commitments of the Company were also implemented by carrying out social investment for the community around the work area. Implementation of this commitment was carried out through partnerships and community development programs (CSR). The activity includes investment in facilities and infrastructure to improve the quality of education and improvement in the religious sector. [EC8]

Page 65: sustainability growth

65Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Kontribusi Terhadap Kemajuan Bersama

Contribution towards Collective Progress

Page 66: sustainability growth

66 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

BERSINERGI MENGELOLA LINGKUNGANSYNERGY IN MANAGING THE ENVIRONMENTAL IMPACT

Komitmen menjaga LingkunganCommitment to Nurture the Environment

Komitmen PT Angkasa Pura II (Persero) untuk tetap menjaga dan mempertahankan sekaligus pelestarian lingkungan telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor 38 Tentang Master Plan Eco-Airport PT AngkasaPura II (Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Tujuan dan inisiatif dari master Plan Eco-Airport adalah untuk melindungi lingkungan dari pengaruh dampak penting pengoperasian serta pengembangan bandar udara yang didasarkan pada kerangka pengelolaan lingkungan di bandar udara dan sekitarnya.

Salah satu upaya pengelolaan lingkungan Angkasa Pura II yaitu dengan membuat Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL) yang dilaksanakan setiap semester (dua kali setahun). Laporan RKL-RPL tersebut dilaporkan ke Kementerian Lingkungan hidup dan Direktorat Jendral Perhubungan Udara. Diharapkan dengan pengelolaan dan pemantauan lingkungan ini dapat mewujudkan budaya yang berwawasan lingkungan. [EN26] [EN31]

Penggunaan materialUse of Materials

Angkasa Pura II dalam menjalankan operasional usaha jasa kebandarudaraan tidak menggunakan material dan energi langsung, namun menggunakan energi tidak langsung berupa energi listrik yang dipasok oleh PT PLN (Persero). Adapun material utama lainnya adalah penggunaan air dan kertas. [EN1] [EN3]

Total penggunaan energi listrik selama tahun 2013 untuk 12 bandara yang dimiliki oleh Angkasa Pura II sebanyak 278.204.050 KWh atau sebesar Rp310,52 miliar. Penggunaan energi listrik terbesar adalah Bandara Soekarno-hatta Jakarta sebanyak 203.877.120 KWh atau sebesar Rp213,19 miliar, kemudian diikuti oleh Bandara Kualanamu medan sebanyak 44.825.918 KWh atau sebesar Rp54,51 miliar. [EN4]

Tabel Penggunaan Energi Listrik di 12 Bandara Tahun 2013Table of Electrical Energy Use in 12 Airports 2013

NO.BandaraAirport

Pasokan Daya PLNPLN Power Supply

Pemakaian Listrik (Kwh)Electricity Usage (Kwh)

Tagihan Listrik (Rp)Electricity Bills (Rupiah)

1 Soekarno hatta - Tangerang 35 mVA 203.877.120 213.194.634.360

2 halim Perdanakusuma - Jakarta 3,8 mVA 1.515.600 1.729.299.600

3 husein Sastranegara - Bandang 555 KVA 1.543.568 1.860.000.000

4 Kualanamu - medan 23 mVA 44.825.918 54.508.316.292

5 Sultan Iskandar muda - Aceh 2160 KVA 2.688.000 3.814.687.336

6 Sultan mahmud Badaruddin Ii - Palembang 2720 KVA 6.500.640 10.102.108.332

7 Supadio - Pontianak 555 KVA 2.156.400 2.665.888.332

8 Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru 5195 KVA 5.392.668 9.706.803.288

9 minangkabau - Padang 3115 KVA 7.260.000 8.194.404.552

10 Raja haji Fisabilillah - Tanjungpinang 1300 KVA 744.672 1.355.561.132

11 Sultan Thaha - Jambi 690 KVA 1.660.800 1.977.243.756

12 Depati Amir - Pangkalpinang 555 KVA 38.664 1.415.612.772

Jumlah 278.204.050 310.524.559.752

Commitment of PT Angkasa Pura II (Persero) to keep, maintain, and at the same time preserving the environment has been set forth in Regulation No. 38 About Master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura II (Persero) which is specified in the Board of Directors Decision No. KEP.02.04/10/2012. Objectives and initiatives of Eco-Airport Master Plan is to protect the environment from the significant impacts of airport operations and airport development based on the framework of environmental management at the airport and surrounding areas.

One of the environmental management efforts Angkasa Pura II is to create an Environmental Management Plan (RKL) and Environmental Monitoring Plan (RPL), which is held every semester (twice a year). RKL-RPL reported to the Ministry of Environment and the Directorate General of Civil Aviation. It is expected that the environmental management and monitoring can realize environmentally sustainable culture. [EN26] [EN31]

In running the business operations of airport services, Angkasa Pura II did not use the direct material and energy, but indirectly using energy in the form of electrical energy supplied by PT PLN-State Electricity Company (Persero). The other main material is water and paper usage. [EN1] [EN3]

Total energy use for the year 2013 for 12 airports owned by Angkasa Pura II is 278 204 050 KWH or 310, Rp52 billion. The largest user of electrical energy is Soekarno-Hatta Airport as much as 203 877 120 KWH or Rp213,19 billion, followed by Kualanamu Airport as much as 44,825,918 KWH or Rp54,51 billion. [EN4]

Page 67: sustainability growth

67Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Konsumsi dan Efisiensi EnergiConsumption and Energy Efficiency

Salah satu wujud kepedulian terhadap energi ramah lingkungan melalui upaya penghematan energi yaitu pemasangan taxiway light di Bandara Soekarno-hatta sudah menggunakan lampu jenis LED yang lebih hemat energi. [EN5]

Lebih lanjut, Angkasa Pura II telah melakukan upaya untuk mengembangkan konsep bandar udara yang mendukung pelestarian alam dan ramah lingkungan, antara lain [EN5][EN7] [DmA-EN32]:1. Konsep Airport Garden dan Eco Airport Pengembangan bandar udara yang dimiliki Angkasa Pura

II telah menggunakan konsep airport garden dengan memberikan ruang/daerah resapan air dan tataruang bandara bernuansa taman.

2. Desain Bangunan Ramah Lingkungan Desain bangunan bandar udara dengan tema ramah

lingkungan telah diterapkan di beberapa bandar udara antara lain Bandar Udara Kualanamu dan pengembangan Bandar Udara Soekarno-hatta. Spesifikasi yang diterapkan antara lain:• Atap bangunan bergaya modern dengan pemanfaatan

sinar dari luar untuk penerangan siang hari, sehingga terdapat penghematan energi listrik.• Dinding kaca bangunan yang transparan sehingga

memungkinkan cahaya masuk kedalam bangunan.3. Kebijakan manajemen terhadap pemakain listrik dengan

mematikan lampu dan komputer setelah menyelesaikan pekerjaan.

Pemanfaatan dan Daur Ulang AirWater Utilization and Water Recycling

Pemanfaatan air selama proses bisnis Perseroan tidak terkait langsung pada bisnis utama, karena Angkasa Pura II bergerak pada bidang pelayanan jasa kebandarudaraan. Pemakaian air di kawasan bandara dalam rangka penyediaan layanan dan kenyamanan kepada pelanggan atau pengguna jasa bandarudara. Penggunaan air oleh bandara-bandara yang dimiliki Angkasa Pura II bersumber dari Perusahaan Daerah Air minum (PDAm) dan pengelolaan air sendiri melalui WTP/ sumur bor. [EN9]

Total pemakaian air selama tahun 2013 untuk 12 bandara yang dimiliki oleh Angkasa Pura II sebanyak 4.707.375 m3 dengan perincian yaitu 4.024.695 m3 bersumber dari PDAm dan 682.680 m3 bersumber dari WTP/sumur bor. Penggunaan air terbesar adalah Bandara Soekarno-hatta Jakarta sebanyak 3.586.584 m3 dari PDAm.

One form of awareness for eco-friendly energy within the scope of energy saving measures has been done through the installation of taxiway light at Soekarno-Hatta Airport. The taxiway light is using LED type lights that are more energy efficient. [EN5] Furthermore, Angkasa Pura II has made efforts to develop the concept of airports that support the conservation of natural and environmental, such as [EN5][EN7] [DMA-EN32]:

1. Airport Garden and Eco Airport ConceptsDevelopment of airports owned by Angkasa Pura II has used the concept of airport garden by providing watershed or water infiltration areas. Likewise, the airport layout has been designed with the nuances of gardens.

2. Eco-Friendly Building DesignThe design of airport buildings with eco-friendly theme has been applied in several airports, such as in Kualanamu Airport and Soekarno-Hatta Airport. Specifications which have been implemented including:

• The modern-style building roof with the use of of external beam for lighting during the day, thus enabling energy saving.

• Utilization of transparent-glass walls that allowing lights to enter the building.

3. Management Policy on the use of electricity by turning off the lights and computers upon completion of the work

Utilization of water during the business process is not directly related to the Company’s main business, since Angkasa Pura II particularly operates in the field of airport services. The use of water in the airport area was included in the provision of airport services and providing convenience to the customers or airport users. Water used by Angkasa Pura II’s airports came from the Regional Water Company (PDAM) along with self-owned water management through Water Treatment Plant (WTP)/wellbore. [EN9]

Total water consumption during 2013 for 12 airports owned by Angkasa Pura II amounted to 4,707,375 m3 comprising as many as 4,024,695 m3 sourced from PDAM and 682 680 m3 sourced from WTP/wellbore. The largest user of water is Soekarno-Hatta Airport (Jakarta) amounted to 3,586,584 m3 sourced from PDAM.

Konsumsi dan Efisiensi Energi

Consumption and Energy Efficiency

Page 68: sustainability growth

68 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

BERSINERGI MENGELOLA LINGKUNGANSYNERGY IN MANAGING THE ENVIRONMENTAL IMPACT

Tabel Pemakaian Air di 12 Bandara Tahun 2013 [EN8] [EN9] [EN10]Table of Water Usage in 12 Airports year 2013 [EN8] [EN9] [EN10]

NO. BandaraAirport

Pemakaian Air Water Usage (M3)

Tagihan AirWater Bills (Rp)

KeteranganAnnotation

1 Soekarno hatta - Tangerang 3.586.584 27.435.036.320 PDAm

2 halim Perdanakusuma - Jakarta 158.244 2.336.134.018 PDAm

3 husein Sastranegara - Bandang 103.680 - WTP/Sumur Bor

4 Kualanamu - medan 198.723 1.589.785.244

5 Sultan Iskandar muda - Aceh 28.800 - WTP/Sumur Bor

6 Sultan mahmud Badaruddin Ii - Palembang 180.000 - WTP/Sumur Bor

7 Supadio - Pontianak 144.000 - WTP/Sumur Bor

8 Sultan Syarif Kasim II - Pekanbaru 72.000 - WTP/Sumur Bor

9 minangkabau - Padang 81.144 704.227.896 PDAm

10 Raja haji Fisabilillah - Tanjungpinang 133.200 - WTP/Sumur Bor

11 Sultan Thaha - Jambi 18.000 - WTP/Sumur Bor

12 Depati Amir - Pangkalpinang 3.000 - WTP/Sumur Bor

Jumlah 4.707.375 32.065.183.478

Angkasa Pura II senantiasa melakukan upaya-upaya penghematan baik pemakaian air melalui penyadaran kepada pegawai kantor pusat dan cabang/bandara serta pelanggan tentang pentingnya penggunaan hemat air. Lebih lanjut Perseroan telah melakukan proses pengolahan limbah air (recycle) dari penggunaan air di bandara melalui sistem daur ulang water treatment. Sistem water treatment bertujuan agar air dapat dikembalikan ke alam dengan aman, dan selanjutnya digunakan sebagai penyiraman tanaman dan taman bandara. (EN8) (EN9) (EN21) (EN25)

Perseroan melakukan uji laboratorium terhadap hasil daur ulang dari sistem water treatment yang dilakukan oleh bandara yang dimiliki oleh Angkasa Pura II. Uji laboratorium oleh pihak independen sekurang-kurangnya dilakukan 2 (dua) kali dalam setahun. Berikut laporan pengujian air limbah Bandara Soekarno-hatta oleh Balai Besar Laboratorium Kesehatan Jakarta, Dirjen Bina Pelayanan medik - Kementerian Kesehatan RI per 23 Desember 2013.

Tabel Hasil Pengujian Air Limbah [DMA-EN36] [EN21]Table Recyle Test Result [DMA-EN36] [EN21]

No.Jenis PengujianType of Testing

SatuanUnit

Hasil PengujianTest Results

Standar Dipersyaratkan*Standard Required* Metode

MethodsIdeal/Ideal maks/Max

Fisika/Physics

1 SuhuTemperature

0C 23,8 38 40PotensiometriPotentiometric

2 Total zat padat terlarutTotal dissolved solids

mg/L 570 2000 4000PotensiometriPotentiometric

3 Total zat padat tersuspensiTotal suspended solids

mg/L 198 200 400Fotometri

Photometry

Angkasa Pura II continues to make efforts in water saving through increasing awareness among the employees at the head office and its branches, as well as promoting the importance of water saving to the customers. Furthermore, the Company has conducted wastewater management process (recycle) in its airports through water treatment recycling system. The water treatment system aims to return water to the nature, and then use it for watering plants and airport gardens. (EN8) (EN9) (EN21) (EN25)

The Company has conducted laboratory tests on the recycled water treatment system. This test was made by the airports owned by Angkasa Pura II. While laboratory tests by an independent party conducted at least two (2) times a year. The following is the wastewater testing report from Soekarno-Hatta Airport conducted by the Jakarta Center for Health Laboratory, Director General of Medical Services - Ministry of Health per December 23, 2013.

Page 69: sustainability growth

69Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tabel Hasil Pengujian Air Limbah [DMA-EN36] [EN21]Table Recyle Test Result [DMA-EN36] [EN21]

No.Jenis PengujianType of Testing

SatuanUnit

Hasil PengujianTest Results

Standar Dipersyaratkan*Standard Required* Metode

MethodsIdeal/Ideal maks/Max

Kimia/Chemical

1 ph- 7,57 6,0 - 9,0

PotensiometriPotentiometric

2 Besi terlarut (Fe)Dissolved Iron (Fe)

mg/L 1,151 5 10Spektrofotometri

Spectrophotometry

3 mangan terlarut (mn)Dissolved Manganese (Mn)

mg/L 0,257 2 5Spektrofotometri

Spectrophotometry

4 Barium (Ba)Barium (Ba)

mg/L - 2 3 ICP

5 Tembaga (Cu)Copper (Cu)

mg/L 1,08 2 3Spektrofotometri

Spectrophotometry

6 Seng (Ze)Zinc (Ze)

mg/L < 0,04 5 10Spektrofotometri

Spectrophotometry

7 Krom heksavalen (Cr+5)Hexavalent chromium (Cr+5)

mg/L < 0,009 0,1 0,5Spektrofotometri

Spectrophotometry

8 Krom total (Cr)Total chromium (Cr)

mg/L < 0,002 0,5 1 ICP

9 Cadmium (Cd)Cadmium (Cd)

mg/L 0,003 0,05 0,1 ICP

10 Raksa (hg)Mercury (Hg)

mg/L < 9X10-5 0,002 0,005 AAS Cold Vapor

11 Timbal (Pb)Lead(Pb)

mg/L 0,002 0,1 1 ICP

12 Arsen (As)Arsenic (As)

mg/L 0,011 0,1 0,5 ICP

13 Selenium (Se)Selenium (Se)

mg/L < 0,01 0,05 0,5 ICP

14 Nikel (Ni)Nickel (Ni)

mg/L - 0,2 0,5 ICP

15 Kobalt (Co)Cobalt (Co)

mg/L - 0,4 0,6 ICP

16 Sianida (Cn)Cyanide (Cn)

mg/L 0,078 0,05 0,5Spektrofotometri

Spectrophotometry

17 Sulfida (h2S)

Sulfide (H2S)mg/L 0,1 0,05 1

SpektrofotometriSpectrophotometry

18 Flourida (F)Flouride (F)

mg/L < 0,091 2 3Spektrofotometri

Spectrophotometry

19 Klorin bebas (Cb)Chlorine-free (Cb)

mg/L 0,0 1 2Fotometri

Photometry

20 Amonia Bebas (Nh3-N)

Ammonia-free (NH3-N)mg/L 1,03 1 5

SpektrofotometriSpectrophotometry

21 NitratNitrate

mg/L 5,55 20 30Spektrofotometri

Spectrophotometry

22 NitritNitrite

mg/L < 0,089 1 3Spektrofotometri

Spectrophotometry

23 BODBOD

mg/L 78 50 150Fotometri

Photometry

24 CODCOD

mg/L 158 100 300Fotometri

Photometry

25 Senyawa aktif biru metilen (Surfaktan)Methylene blue active compounds (surfactants)

mg/L 0,16 5 10Spektrofotometri

Spectrophotometry

26 FenclFencl

mg/L 0,74 0,5 1Spektrofotometri

Spectrophotometry

Kesimpulan: Parameter yang diperiksa memenuhi strandar yang dipersyaratkan/ Conclusion: The examined parameters have met the required standard

* ) mengacu pada Keputusan meneri Negara Lingkungan hidup KEP-51/mENLh?10/1995 tentang baku mutu limbah cair.* ) Refers to the Decision of State Minister for the Environment KEP-51/MENLH?10/1995 on liquid waste quality standard

Pemanfaatan dan Daur Ulang Air

Water Utilization and Water Recycling

Page 70: sustainability growth

70 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

BERSINERGI MENGELOLA LINGKUNGANSYNERGY IN MANAGING THE ENVIRONMENTAL IMPACT

Pengendalian Polusi dan Efek gas Rumah KacaControl of Pollution and Greenhouse Gas Effect

Pengelolaan usaha Perseroan tidak secara langsung memberikan dampak pencemaran udara secara signifikan. Namun demikian Angkasa Pura II menyadari bahwa dampak pencemaran udara dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pesawat (maskapai airline sebagai pelanggan) yang menggunakan jasa bandar udara. Pengukuran yang akan dilakukan terkait dengan jumlah emisi bahan kimia yang dapat merusak lapisan ozon (Ozone-Depleting Substances/ODS dalam bentuk CO2 dan zat yang lain. Emisi bahan kimia belum dapat disampaikan pada tahun ini. Perseroan akan menyampaikannya pada periode pelaporan berikutnya. [EN20] [AO5]

Pengelolaan LimbahWaste Management

Dalam rangka mewujudkan bandar udara yang bersih dan sehat, diperlukan suatu pengelolaan limbah padat/sampah serta limbah B3 secara terpadu dan terintegrasi dengan baik sehingga tidak menimbulkan dampak negatif seperti bau, penyakit,kotor, dan dampak lainnya. Komitmen terhadap pelestarian lingkungan tersebut telah dituangkan dalam Peraturan Perusahaan Nomor 38 Tentang master Plan Eco-Airport PT Angkasa Pura II (Persero) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor: KEP.02.04/10/2012. Kemudian diperkuat dengan keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor: KEP.14.11/04/2014 tentang Pengelolaan Limbah Padat/Sampah serta Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Bandar Udara PT Angkasa Pura II (Persero). [DmA-EN34]

Salah satu komponen lingkungan yang menjadi perhatian dalam mewujudkan eco airport adalah pengelolaan limbah padat termasuk di dalamnya limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (limbah B3). Limbah padat/sampah merupakan salah satu dampak pengoperasian bandar udara. Sampah yang dihasilkan bandar udara dikategorikan sebagai sampah sejenis rumah tangga dalam kawasan khusus. [DmA-EN36]

Tahapan Pengelolaan Limbah Bandar Udara [EN22][EN23][EN24]Tahap 1 – Pemilahan

melakukan pemilahan paling sedikit terhadap 5 (lima) jenis sampah antara lain: sampah mengandung B3 serta limbah B3, sampah mudah terurai, sampah yang dapat digunakan kembali, sampah yang dapat didaur ulang, dan sampah lainnya.

Tahap 2 – Pengumpulan .menyediakan TPS, TPS 3R (Reduce, Reuse, Recycle), dan menyediakan alat pengumpul untuk sampah terpilah.

Business management does not directly impact the air pollution significantly. However, Angkasa Pura II realized that the impact of air pollution resulting from the burning aircraft fuel (as customer) who use the airport services. The measurement of air emissions, taken is the amount of chemical emissions that can damage the ozone layer (Ozone-Depleting Substances, ODS) in the form of CO2 and others. Meanwhile, the measurement for the Emissions of Greenhouse Gases (GHG) can not be delivered this year. The Company will submit the results on the next reporting period. [EN20] [AO5]

In order to establish a clean and healthy airport area, it is necessary to create an integrated management system for solid waste and B3 waste (Hazardous and Toxic Materials), so it will not cause negative impacts such as stench, disease, dirtiness, and other impacts. Commitment to the preservation of the environment has been set forth in Regulation No. 38 about the Company’s Eco-Airport Master Plan PT Angkasa Pura II (Persero) which is specified in the Board of Directors Decision Number: KEP.02.04/10/2012. It also reinforced by the Decision of the Board of Directors of PT Angkasa Pura II (Persero) Number: KEP.14.11/04/2014 on Solid Waste/Garbage Management and Hazardous & Toxic Waste (B3) Management on the airport of PT Angkasa Pura II (Persero). [DMA-EN34]

One of the environmental components that need to be concern in establishing eco airport is the management of solid waste, including hazardous and toxic waste (B3). Solid waste/garbage is part of the impact of airport operations. The waste materials from airport operation are categorized as household waste in a particular region. [DMA-EN36]

stages of airport Waste management [En22][En23][En24]stage 1 – selection

Sorting at least five (5) types of waste, i.e. waste containing B3, biodegradable garbage, reusable garbage, recyclable garbage, and other debris.

stage 2 – accumulationProvide garbage disposals, 3R garbage disposals (Reduce, Reuse, Recycle), and provides tools for collecting disaggregated trash.

Page 71: sustainability growth

71Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tahap 3 – PengangkutanPengangkutan sampah dari TPS atau TPS 3R ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA).

Tahap 4 – PengolahanPengolahan berupa: pemadatan sampah, pengomposan sampah, pendaurulangan materi sampah, mengubah sampah menjadi energi.

Tahap 5 – Hasil AkhirLimbah/Sampah Bandar Udara dikelompokkan dalam 4 (empat) kategori antara lain:1. Limbah/Sampah Landside (Terminal, Kargo, Perkantoran,

Landscape, Parkir)2. Limbah/Sampah Airside (Pesawat, Landscape)3. Limbah/Sampah B3(Limbah Airside, Limbah Landside,

Kendaraan, genset)4. Limbah/Sampah Proyek Pengembangan Bandar udara

Skema Pengelolaan Limbah/SampahLandside Bandar UdaraScheme of Airport Landside Waste/Trash Management

Limbah/Sampah Landside

(Terminal, Kargo, Perkantoran,

Landscape, Parkir)

Landside Waste/Garbage

(Terminal, Cargo, Office, Landscape,

Parking)

TAHAP 1/STAGE 1

Pemisahan Wadah Sesuai Jenis

Sampah (5 Jenis Sampah)

Separating containers according to

the types of waste

(5 types of waste)

1

TAHAP 2/STAGE 2

Dikumpulkan Pada Masing-Masing

Zona Sesuai Dengan Jenis Sampah

(5 Jenis Sampah)

Collected in Each Zone according to

the type of waste

(5 types of waste)

2

TAHAP 4/STAGE 4

Pemanfaatan 3R

(Reuse, Reduse, Recycle)

Utilization of 3R

(Reuse, Reduce, Recycle)

4

TAHAP 3/STAGE 3

Menggunakan Bak Tertutup

Dengan Pemisahan Jenis Sampah

Using closed boxes with separated

types of garbage

3

TAHAP 5/ STAGE 5

Bekerjasama Dengan Pihak

Ketiga/Diangkat Ke TPA

Cooperate with the third party /

transported to the Landfill

5

Skema pengelolaan limbah/sampah proyek pengembangan bandar udara sama dan sesuai dengan skema pengelolaan limbah/sampah lanside bandar udara.

stage 3 – TransportationTransporting waste from disposals or 3R disposals to the landfill (TPA).

stage 4 – ProcessingProcessing stage in the form of: compacting waste, composting, recycling material, and turning waste into energy.

stage 5 – Final resultsAirport Waste/Garbage is grouped into four (4) categories, that is: 1. Landside Waste/Trash (Terminal, Cargo, Office,

Landscape, Parking) 2. Airside Waste/Trash (Planes, Landscape) 3. B3 Waste/Trash (Airside Waste, Landside Waste,

Vehicle, Genset) 4. Wastes/Garbage from airport development project

Scheme of waste/rubbish management from airport development project is similar with the scheme of airport landside waste/garbage management.

Pengelolaan Limbah

Waste Management

Page 72: sustainability growth

72 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

BERSINERGI MENGELOLA LINGKUNGANSYNERGY IN MANAGING THE ENVIRONMENTAL IMPACT

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Airside Bandar UdaraScheme of Airport Airside Waste/Garbage Management

Limbah/Sampah Airside

(Pesawat, Landscape)

Airside Waste/Garbage

(Planes, Landscape)

1

TAHAP 1/STAGE 1

Pemisahan Wadah Sesuai Jenis

Sampah (5 Jenis Sampah)

Separating containers according

to the types of waste (5 types

of waste)

2

TAHAP 2/STAGE 2

Dikumpulkan Sesuai Dengan

Jenis Sampah (5 Jenis Sampah)

Collected according to the types

of waste (5 types of waste)

3

TAHAP 3/STAGE 3

Dibawa ke Incinerator

Taken to the Incinerator

4

TAHAP 4/STAGE 4

Insinerasi/Pembakaran di

Incinerator

Incineration/Combustion in

Incinerator

5

TAHAP 5/ STAGE 5

Sludge -> Limbah B3

Sludge --> B3 waste

(Hazardous and Toxic Materials)

Page 73: sustainability growth

73Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Pengelolaan Limbah

Waste Management

Skema Pengelolaan Limbah/Sampah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Bandar UdaraScheme of Airport B3 (Hazardous and Toxic Materials) Waste/Garbage Management

Limbah/Sampah B3

(Limbah Airside, Landscape,

Kendaraan, Pesawat)

B3 (Hazardous and Toxic Materials)

Waste/Garbage

(Airside Waste, Landside Waste,

Vehicle, Genset)

TAHAP 1/STAGE 1

Pemilahan Spesifik Limbah

Specific sorting of waste1

TAHAP 3/STAGE 3

Menggunakan Bak Tertutup

Dengan Pemisahan Jenis

Using closed boxes with separated

types of garbage

3

TAHAP 2/STAGE 2

Ditampung Di Tempat penyimpanan

Sementara/TPS Limbah B3 (Berizin

Walikota/Bupati/BLH) dan dicatat

(Log Book Harian & Neraca Bulanan)

Accommodated in the storage place

or B3 waste disposal (Authorized by

the Mayor/ Regent/Environmental

Agency) and recorded (Daily Log Book

& Monthly Balance Sheet)

2

TAHAP 4&5/STAGE 4&5

Bekerjasama Dengan Pihak

Ketiga Yang Memiliki Izin Sesuai

Dengan Manifest Limbah B3

Working with the Third Parties

who have permission accordance

with Applicable Regulations and

equipped with B3 manifest

4&

5

Page 74: sustainability growth

74 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Komitmen Pengembangan SDmCommitment to Human Resources Development

Angkasa Pura II pada tahun 2013 mendedikasikan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan sikap karyawan untuk tercapainya sasaran strategis Angkasa Pura II. Komitmen terhadap pengembangan SDm melalui program pendidikan dan pelatihan tertuang dalam keputusan Direksi PT Angkasa Pura II (Persero) Nomor : KEP. 10.01/04/2012, PP Nomor 22 Tahun 2010 tentang Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) di lingkungan Angkasa Pura II.

Adapun maksud dan tujuan penyelenggaraan diklat untuk:1. membentuk karyawan menjadi manusia yang

bersumber daya dan berkepribadian sesuai nilai-nilai perusahaan, terampil, berkemampuan dengan wawasan / cara pandang yang luas dalam melaksanakan tugas pekerjaannya untuk mendukung pencapaian visi dan misi perusahaan;

2. mengembangkan kompetensi, inovasi, kreativitas, kerjasama dan disiplin peserta diklat sehingga mampu mendayagunakan potensi diri secara optimal untuk kepentingan perusahaan;

3. menumbuhkan dan mengembangkan suasana, metode kerja serta koordinasi antar unit secara lebih baik.

Komposisi Tenaga KerjaPosisi pegawai Angkasa Pura II Tahun 2013 mencapai 7.900 orang sehingga masih terdapat kekurangan sejumlah 1.005 orang yang pemenuhannya dilakukan secara bertahap. Jumlah SDm Tahun 2013 masih berada 11% di bawah RKAP seperti terlihat dari komposisi SDm di Angkasa Pura II. [LA1][LA13]

Tabel: Jumlah PegawaiTable of Total Employees

LOKASILocation

PEGAWAIEmployee

DIPERBANTUKANDIPERBANTUKAN

PKWTSUB JUMLAH

SUB Total GAPOS ADBANDARA TOTAL SDM

GAP DEVRKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL

PST 646 513 0 10 30 124 676 647 -29 54 56 0 0 730 703 -27 -4%

CgK 2287 1958 0 84 239 152 2526 2194 -332 2124 1601 49 0 4699 3795 -904 -19%

hLP 173 158 0 5 18 57 191 220 29 32 25 0 0 223 245 22 10%

PLm 213 205 0 13 22 32 235 250 15 52 57 0 0 287 307 20 7%

PNK 177 172 0 4 16 21 193 197 4 61 76 0 0 254 273 19 7%

KNO 425 377 0 36 334 339 759 752 -7 231 265 36 0 1026 1017 -9 -1%

PKU 258 222 0 3 21 42 279 267 -12 114 125 0 0 393 392 -1 0%

PDg 210 203 3 4 15 17 228 224 -4 113 90 0 0 341 314 -27 -8%

BDO 140 126 0 1 12 22 152 149 -3 33 22 0 0 185 171 -14 -8%

BTJ 179 167 0 0 10 18 189 185 -4 24 22 0 0 213 207 -6 -3%

TNJ 104 84 0 0 10 40 114 124 10 33 20 0 0 147 144 -3 -2%

DJB 129 117 0 0 13 6 142 123 -19 40 27 0 0 182 150 -32 -18%

In 2013 Angkasa Pura II dedicated education and training program to improve and develop the knowledge, skills and attitudes of its employees in order to achieve the strategic objectives of Angkasa Pura II. Commitment to the development of human resources through education and training programs set forth in the Board of Directors Decision of PT Angkasa Pura II (Persero) Number: KEP. 10.01/04/2012, PP Number 22 year 2010 on Education and Training in Angkasa Pura II.

The intention and purposes of education and training are: 1. Establishing resourceful and personality-appropriate

employees in accordance with the corporate values, skilled, capable with insight/perspective in carrying out extensive duties to support the achievement of the vision and mission of the company;

2. Developing competence, innovation, creativity, cooperation and discipline of the employees, thus able to optimally utilize their potential for the benefit of the company;

3. Cultivating, developing atmosphere and working methods as well as strengthen coordination between units.

Composition of EmployeesNumber of employees of Angkasa Pura II in 2013 has reached 7,900 people, and the Company still needs to fulfill another 1,005 people in which the fulfillment will carry out in stages (gradually). The number of human resources in 2013 was 11% below the CBP as described below on the composition of HR in Angkasa Pura II. [LA1][LA13]

Page 75: sustainability growth

75Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Tabel: Jumlah PegawaiTable of Total Employees

LOKASILocation

PEGAWAIEmployee

DIPERBANTUKANDIPERBANTUKAN

PKWTSUB JUMLAH

SUB Total GAPOS ADBANDARA TOTAL SDM

GAP DEVRKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL RKAP REAL

PgK 123 110 0 2 10 11 133 123 -10 30 29 0 0 163 152 -11 -7%

SQT 22 8 0 0 0 4 22 12 -10 40 18 0 0 62 30 -32 -52%

JUmLAh 5086 4420 3 162 750 885 5839 5467 -372 2981 2433 85 0 8905 7900 -1005 -11%

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OSSumber: Pengembangan SDm PT Angkasa Pura IINote : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workersSource : Human Resources Development PT Angkasa Pura II

Pemenuhan SDm secara korporat sudah mencapai 100,2% atau lebih 20 orang dari target. hampir seluruh cabang telah melampaui RKAP untuk total SDm, kecuali untuk Cabang Soekarno-hatta yang tingkat pemenuhannya masih berada 5% di bawah RKAP:

Grafik : Kekuatan SDM per Desember 2013Graph Human Resources Strength 2013

RKAPCBP

REALREAL IMPLEMENTATION

PST PDgCgK BDOhLP BTJPLm TNJPNK DJBmES PgKPKU

730

223 39

3

254

185

18228

7

341

147

1026

213

163

703

245 39

2

273

171

15030

7

314

144

1017

207

152

4699

3795

96% 99%107% 97%81% 92%107% 98%110% 92%99% 82% 93%

Sumber: Pengembangan SDm PT Angkasa Pura IISource: Human Resources Development PT Angkasa Pura II

Sedangkan dilihat dari kelompok jabatan, komposisi pegawai perusahaan dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

Tabel: Kelompok JabatanTable: Group ranks

BANDARAAirport

RKAP 2013CPB 2013

Realisasi s.d. Desember 2013Realization until December 2013 JUMLAH

TotalMANAJERIALmanagerial

ADMadministration

OPSoperational

PST 646 270 243 513

CgK 2287 166 303 1489 1958

Komitmen Pengembangan SDM

Commitment to Human Resources Development

The fulfillment of corporate human resources has reached 100.2% or exceeds 20 people from the targeted number. Almost of all branches have exceeded the total CBP for Human Resources, except for Soekarno-Hatta airport which the fulfillment is still 5% below the CBP:

In the aspect of group ranks (group position), the composition of the company’s employees can be described as in the following table:

Page 76: sustainability growth

76 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Tabel: Kelompok JabatanTable: Group ranks

BANDARAAirport

RKAP 2013CPB 2013

Realisasi s.d. Desember 2013Realization until December 2013 JUMLAH

TotalMANAJERIALmanagerial

ADMadministration

OPSoperational

hLP 173 13 48 97 158

PLm 213 15 44 146 205

PNK 177 15 32 125 172

KNO 425 36 71 270 377

PKU 258 17 50 155 222

PDg 210 11 53 139 203

BDO 140 13 34 79 126

BTJ 179 12 34 121 167

TNJ 104 9 18 57 84

DJB 129 12 24 81 117

PgK 123 11 24 75 110

SQT 22 1 0 7 8

JUmLAhTotal 5.086 601 978 2.841 4.420

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OSSumber: Pengembangan SDm PT Angkasa Pura IINote : RKAP and Realization does not include attached employees, contract workers and outsourced workersSource : Human Resources Development Angkasa Pura II

Grafik: Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelompok JabatanGraph : Composition of Employees based on Group Ranks

22

14

64 % ADm

mAN

OPS

Berdasarkan kelompok jabatan, komposisi karyawan pada jabatan manajerial sebanyak 601 orang atau 14%, pada jabatan operasional 2.841 orang atau 64%, dan pada jabatan administrasi sebanyak 978 orang atau 22%.

Sedangkan perbandingan antara realisasi tingkat pendidikan pegawai perusahaan (di luar DPB, PKWT, dan tenaga OS) sampai dengan Desember tahun 2013 dengan RKAP dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

Based on the group ranks, the composition of employees in managerial positions as many as 601 people or 14%, in operational positions 2,841 people or 64%, and in administrative positions as many as 978 people or 22%.

While the comparison between the actual educational level of company’s employees (outside DPB, IEA-Indefinite Employment Agreement, and OS-Outsource labor) until December 2013 with the CBP can be described as in the following table:

Page 77: sustainability growth

77Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Komposisi Tenaga Kerja

Composition of Employees

Tabel: Komposisi Pendidikan Karyawan PerusahaanTable: Educational Composition of Employees

BANDARAAirport

RKAP 2013

CPB 2013

Realisasi s.d. Desember 2013Realization until December 2013 JUMLAH

Total≤SLTA/D1 D2 D3 S1 S2 S3

PST 646 88 8 171 214 32 0 513

CgK 2287 1306 113 382 145 12 0 1958

hLP 173 100 12 38 8 0 0 158

PLm 213 136 14 46 9 0 0 205

PNK 177 117 7 37 10 1 0 172

KNO 425 244 27 73 32 1 0 377

PKU 258 161 13 35 12 1 0 222

PDg 210 134 9 51 8 1 0 203

BDO 140 77 14 27 7 1 0 126

BTJ 179 108 11 41 7 0 0 167

TNJ 104 55 0 24 5 0 0 84

DJB 129 80 2 25 10 0 0 117

PgK 123 78 0 24 7 1 0 110

SQT 22 4 0 3 1 0 0 8

JUmLAhTotal 5086 2688 230 977 475 50 0 4420

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OSSumber: Pengembangan SDm PT Angkasa Pura IINote : CBP (Company’s Budget Plan) and Realization does not include seconded employees, IEA (Indefinite Employment Agreement), and OS (Outsourcing) Source: Human Resources Development PT Angkasa Pura II

Grafik: Komposisi Karyawan Berdasarkan PendidikanGraph: Composition of Employees by Education

D2

S1

SLTA/D1

D3

S2

%61

5

22

111

Komposisi karyawan berjenjang pendidikan S2 sebanyak 50 orang atau 1% dari total karyawan. Kemudian karyawan berjenjang S1 sebanyak 475 orang atau 11%, karyawan berpendidikan D3 sebanyak 977 orang atau 22%, karyawan berpendidikan D2 sebanyak 230 orang atau 5% dan karyawan berpendidikan ≤SLTA/D1 sebanyak 2.688 orang atau 61% dari keseluruhan jumlah karyawan.

Composition of employees with Master’s level education (Postgraduate degree) consist of 50 people or 1% of the total employees. Composition of employees with Bachelor degree consist of 475 or 11%, employees with Diploma 3 degree consist of 977 people or 22%, employees with Diploma 2 degree consist of 230 people or 5%, and employees with Diploma 1/High School consist of 2.688 people or 61% of the total employees.

Page 78: sustainability growth

78 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaTable: Composition of Employees by age

LOKASILocation

RKAP 2013CPB 2013

Realisasi Realization JUMLAH

Total<= 30 31 - 40 41 - 50 51 - 54 >=55

PST 646 123 134 163 73 20 513

CgK 2287 827 223 449 346 113 1958

hLP 173 55 23 28 41 11 158

PLm 213 96 13 20 53 23 205

PNK 177 90 27 19 24 12 172

KNO 425 131 49 53 98 46 377

PKU 258 104 7 47 46 18 222

PDg 210 91 28 39 34 11 203

BDO 140 48 6 35 25 12 126

BTJ 179 107 17 9 25 9 167

TNJ 104 47 5 11 17 4 84

DJB 129 61 17 19 15 5 117

PgK 123 50 17 10 25 8 110

SQT 22 3 3 2 8

JUmLAhTotal 5086 1833 569 904 822 292 4420

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OSSumber: Pengembangan SDm PT Angkasa Pura IINote : CBP (Company’s Budget Plan) and Realization does not include seconded employees, IEA (Indefinite Employment Agreement) employees, and OS (Outsourcing) Source: Human Resources Development PT Angkasa Pura II

Grafik: Komposisi Karyawan Berdasarkan UsiaGraph: Composition of Employees by Age

20

19

7

13

41 %31-40

51-54

<=30

41-50

>=55

Berdasarkan penggolongan usia, komposisi jumlah tertinggi adalah karyawan dengan usia diatas <=30 tahun, sejumlah 1.833 orang (41%). Sedangkan komposisi jumlah terendah adalah karyawan pada golongan usia >=55 tahun yaitu sebanyak 292 orang (7%).

Based on age classification, the highest composition number is the group of employees over the age of <=30, as many as 1.833 people (41%). Meanwhile the lowest composition number is the group of employees over the age of >=55 as many as 292 orang (7%).

Page 79: sustainability growth

79Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Sebaran kelas jabatan pegawai perusahaan sampai dengan Desember tahun 2013 dapat dijelaskan sebagaimana tabel berikut:

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Kelas JabatanTable: Composition of Employees by rank

LOKASILocation

RKAP 2013CPB

2013

Realisasi s.d. Desember 2013

Realization until December 2013 JUMLAHTotal

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 -

PST 646 1 2 15 17 4 94 15 133 1 23 51 65 87 3 1 1 513

CgK 2287 1 1 7 5 2 52 6 105 1 103 282 310 417 433 233 1958

hLP 173 1 1 13 2 3 22 40 44 20 12 158

PLm 213 1 3 11 3 8 15 18 57 61 24 4 205

PNK 177 1 3 11 3 10 17 23 51 35 18 172

KNO 425 1 13 4 23 21 53 64 110 41 47 377

PKU 258 1 3 12 2 5 17 35 50 36 60 1 222

PDg 210 1 3 1 7 2 9 28 28 63 49 12 203

BDO 140 1 4 1 9 1 4 14 21 31 20 20 126

BTJ 179 1 3 1 8 8 12 23 43 18 50 167

TNJ 104 1 2 7 1 2 8 14 25 7 16 1 84

DJB 129 1 3 1 8 3 8 22 29 17 24 1 117

PgK 123 1 2 8 2 10 17 25 27 14 4 110

SQT 22 8 8

JUmLAhTotal

5086 2 4 32 22 6 186 29 355 16 201 537 680 1032 767 531 12 8 4420

Catatan: RKAP dan Realisasi tidak termasuk pegawai diperbantukan, PKWT dan OSSumber: Pengembangan SDm PT Angkasa Pura IINote : CBP (Company’s Budget Plan) and Realization does not include seconded employees, IEA (Indefinite Employment Agreement), and OS (Outsourcing) Source: Human Resources Development PT Angkasa Pura II

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminTable : Composition of Employees by Gender

LOKASILocation

RKAP 2013CPB 2013

Realisasi s.d. Desember 2013

Realization until December 2013 JUMLAHTotalLaki-Laki

MalePerempuan

Female

PST 646 358 155 513

CgK 2287 1681 277 1958

hLP 173 125 33 158

PLm 213 164 41 205

PNK 177 151 21 172

KNO 425 319 58 377

PKU 258 178 44 222

PDg 210 164 39 203

BDO 140 105 21 126

BTJ 179 145 22 167

TNJ 104 74 10 84

DJB 129 99 18 117

Komposisi Tenaga Kerja

Composition of Employees

Class distribution of employees by rank until December 2013 can be described in the following table:

Page 80: sustainability growth

80 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Tabel: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminTable : Composition of Employees by Gender

LOKASILocation

RKAP 2013CPB 2013

Realisasi s.d. Desember 2013

Realization until December 2013 JUMLAHTotalLaki-Laki

MalePerempuan

Female

PgK 123 101 9 110

SQT 22 7 1 8

JUmLAhTotal 5086 3671 749 4420

Grafik: Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis KelaminGraph: Composition of Employees by Gende

17

83

% Perempuan/Female

Laki-laki / Male

Dari seluruh pegawai komposisi karyawan laki-laki sebanyak 3.671 orang atau 83% dan perempuan sebanyak 749 orang atau 17%.

Penjaminan Kesejahteraan InternalAngkasa Pura II menjamin kepastian hukum, melindungi hak pekerjanya, memberikan kejelasan atas hak dan kewajiban pekerjanya sebagai bentuk penjaminan kesejahteraan internal antara Perusahaan dan pekerjanya. Komitmen yang dilakukan sebagai bentuk jaminan kesejahteraan pekerjanya adalah dengan memastikan imbal jasa dari pekerjaan minimum sesuai dengan ketentuan perundangan, memastikan pengembangan karir sesuai kinerja, memfasilitasi kebebasan berorganisasi, maupun pemenuhan hak – hak lain. [LA17]

Dalam memberikan imbal jasa pekerjaan, Angkasa Pura II memahami bahwa kompensasi dan benefit yang diberikan Perusahaan berimbas pada kondusifitas kinerja serta perputaran dari karyawan. Oleh karena itu, Perseroan mengupayakan imbal jasa terbaik melebihi ketentuan perundang-undangan (UmR), sesuai kemampuan Perusahaan, tanpa membedakan gender dan tanpa memberatkan jam kerja karyawan. Tidak ada paksaan untuk melakukan lembur kerja dan bila ada permintaan lembur kerja maka Perseroan memberikan kompensasi atas lembur tersebut. [LA3] [LA14] [hR7]

From the total employees, the composition of male employee is 3,671 people or 83%, while the composition of female employee is 749 people or 17%.

Guarantee of Internal Well-beingAngkasa Pura II ensures legal certainty, protecting the rights of workers, providing greater clarity on the rights and obligations of employees as a form of internal welfare guarantees between the Company and its employees. Commitments of welfare guarantee undertaken in the form of ensuring a minimum reward of the work in accordance with regulatory requirements, ensuring appropriate career development performance, facilitating freedom of association, as well as the fulfillment of other rights. [LA17]

In providing employment compensation, Angkasa Pura II understands that compensation and benefits provided by the Company give an impact to the performance and turnover of the employees. Therefore, the Company is seeking the best compensation exceeds the statutory provisions (UMR), according to company’s ability, regardless of gender, and without incriminating the working hours of employees. There is no compulsion to do overtime work and if there is a demand to do so, the Company will compensate for the overtime payment. [LA3] [LA14] [HR7]

Page 81: sustainability growth

81Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Kompensasi kesejahteraan pegawai antara lain: gaji dan Upah, merit, bonus, pengobatan, permakanan, seragam karyawan, DIKLAT, tunjangan cuti, tunjangan kelahiran, tunjangan profesi, sumbangan kematian/bencana alam, uang lembur, tunjangan sewa rumah, honorarium.

Remunerasi PegawaiAngkasa Pura II berupaya memberikan paket remunerasi yang kompetitif bagi karyawan yang terdiri dari gaji dasar, insentif prestasi, berbagai tunjangan dan fasilitas antara lain:

Bulanan• Tunjangan transportasi/BBm, tunjangan uang makan,

tunjangan uang lembur, tunjangan license dan rating, tunjangan jabatan, tunjangan telepon, dan Tunjangan Operasional

Tahunan• Bantuan Sewa Rumah, Tunjangan Cuti, Tunjangan

Kesejahteraan Keluarga, Tunjangan Khusus dan Insentif Produksi.

Tabel Kesejahteraan Pegawai Tahun 2013 [LA3][hR14]Table of Employee Welfare in 2013 [LA3][HR14]

2013

gaji dan UpahSalaries and Wages

138.470.887.597

meritMerit

157.787.002.419

BonusBonus

116.553.677.496

TransportTransportation

70.853.478.076

Pajak PenghasilanIncome Tax

38.743.776.727

Pengobatan pegawaiMedication

39.633.967.581

PermakananMeals

29.658.936.299

KhususSpecial

38.101.132.009

Seragam karyawanUniforms

19.495.612.606

Lainnya *)Other

124.603.727.524

JumlahTotal

773.902.198.334

Penjaminan Kesejahteraan Internal

Guarantee of Internal Well-being

Welfare compensation of the employees include: salaries and wages, merit, bonus, medication, meals, uniforms, training, leaving allowance, birth allowance, profession allowance, donation of death/natural disasters, overtime pay, house rent allowance, honorarium.

Employees remunerationAngkasa Pura II seeks to provide a competitive remuneration package for employees consisting of base salary, achievement incentives, various allowances and facilities including: Monthly • Transportation allowance/fuel, meal allowance,

overtime allowance, license and rating allowance, office allowance, telephone allowance, and operational allowance

Annual • Rent Assistance, Leaving Allowance, Family Welfare

Allowance, Special Allowance and Production Incentive.

Page 82: sustainability growth

82 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

Program Pensiun [EC5][LA11]Angkasa Pura II memiliki program pensiun, yaitu:

• Manfaat PensiunPengelolaan Dana Pensiun karyawan perusahaan telah dilakukan dengan didirikannya PT Dana Pensiun Angkasa Pura II (Dapenda) oleh Angkasa Pura II dengan Surat Keputusan Direksi Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/AP II-98 tanggal 06 Oktober 1998 serta telah diperbaharui dengan SK No.KEP.695/KP.308/ AP II-2003 tanggal 31 Desember 2003. Pengesahan dari menteri Keuangan Republik Indonesia telah dilakukan berdasarkan SK No.KEP.391/Km.17/1999 tanggal 15 November 1999 dan telah diperbaharui dengan Keputusan No.KEP.483/Km.5/2004 tanggal 07 Desember 2004.

Dapenda mengelola dana kepesertaan karyawan hingga karyawan yang diangkat tahun 2008 dengan pola Program Pensiun manfaat Pasti (PPmP). Dan untuk pengelolaan dana pensiun karyawan yang diangkat sejak tahun 2009 dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Perusahaan Negara Indonesia Tbk (BNI) dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP).

hal ini dilakukan atas arahan/instruksi dari menteri Negara BUmN tentang penyelenggaraan Pengelolaan Dana Pensiun melalui Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP). Kerjasama tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerjasama tentang penyediaan layanan program pensiun antara Angkasa Pura II dengan DPLK BNI nomor PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 atau 005/DLK/1/2013 tanggal 26 Januari 2013.

• Manfaat Pensiun TambahanUntuk meningkatkan kesejahteraan pasca kerja Angkasa Pura II memberikan subsidi kepada seluruh karyawan untuk membayarkan iuran kepada DPLK yang dikelola oleh PT Perusahaan Negara Indonesia TBk sehingga karyawan perusahaan selain mempunyai manfaat pensiun dari PT Dapenda dan Taspen untuk karyawan PNS Diperbantukan juga memiliki manfaat pensiun dari DPLK BNI. Kerjasama tersebut tertuang dalam Perjanjian Kerjasama tentang penyediaan layanan program pensiun antara Angkasa Pura II dengan DPLK BNI nomor PJJ.03.13.01/00/01/2013/016 atau 004/DLK/1/2013 tanggal 26 Januari 2013.

• Tunjangan Hari Tua (THT)Jaminan kesejahteraan, yang diberikan secara berkala dan sekaligus oleh perusahaan kepada karyawan atau keluarganya yang berhak karena adanya pemutusan hubungan kerja/pensiun. Saat ini ThT dikelola oleh Bumiputera dan Jiwasraya.

retirement Program [EC5][la11]Angkasa Pura II has several Retirement Programs, namely:

• retirement Benefits Employee retirement funds management has been done with the establishment of PT Angkasa Pura II Retirement Funds (Dapenda) by Angkasa Pura II according to the Decision of Angkasa Pura II No.KEP.549/KP.308/AP II-98 dated October 6th, 1998 and has been updated by SK No.KEP.695/KP.308 / AP II-2003, dated December 31st, 2003. Ratification of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia has been done according to SK No.KEP.391/KM.17/1999 November 15th, 1999 and has been updated with Decision No.KEP.483/KM.5/2004 dated December 7th, 2004.

Dapenda manage employee participation funds up to employees who were appointed in 2008 by the pattern of Defined Benefit Retirement Program (PPMP). And for the management of employee retirement funds who were appointed since 2009 managed by Finance Institution Retirement Program (DPLK) PT Indonesian State Company (BNI) on the framework of Defined Contribution Retirement Program (PPIP).

This was done under the direction/instruction of the Minister of State-Owned Enterprise about administration of the Retirement Fund Management through Defined Contribution Retirement Program (PPIP). The cooperation is contained in the Partnership Agreement on the provision of services retirement program between Angkasa Pura II and DPLK BNI Number PJJ.03.10.01/00/01/2013/089 or 005/DLK/1/2013 dated January 26th, 2013.

• supplementary retirement Benefits To improve post-retirement welfare, Angkasa Pura II provides subsidies to all employees to pay dues/contribution to the DPLK which is managed by PT Perusahaan Negara Indonesia (Indonesian State Company) Tbk so that the company’s employees will have retirement benefits from PT Dapeda (and Taspen for seconded civil servants/employees), also they will have retirement benefits from the Retirement Funds (DPLK) BNI. Cooperation is contained in the Partnership Agreement on the provision services of retirement program between Angkasa Pura II and DPLK BNI Number PJJ.03.13.01/00/01/2013/016 or 004/DLK/1/2013 dated January 26th, 2013.

• annuities (THT) Welfare guarantee, which is given both periodically and directly by the company to the employees or their eligible families because of the termination of employment/retirement. Currently the THT managed by Bumiputera and Jiwasraya.

Page 83: sustainability growth

83Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

• Tunjangan Perumahan Akhir Masa TugasTunjangan perumahan yang diberikan kepada karyawan yang telah berakhir masa tugasnya dan sekurang-kurangnya memiliki masa kerja di Perusahaan 3 (tiga) tahun.

• Jaminan Hari Tua (Jamsostek)Jaminan hari Tua akan dikembalikan/dibayarkan sebesar iuran yang terkumpul ditambah dengan hasil pengembangannya karena adanya pemutusan hubungan kerja/pensiun.

Tabel Program Pensiun [EC5]Table Retirement Program [EC5]

UraianDescription 2013

Tunjangan iuran dana pensiunRetirement contribution allowance 29.586.604.202

Tunjangan iuran ThTTHT contribution allowance 166.516.208.624

Asuransi program ThT/Pensiunan AP IITHT program insurance / Retired AP II 18.199.641

Imbalan Paska kerjaPost-employment remuneration 7.908.790.767

Program Pengembangan Kompetensi SDm

Pengelolaan SDm yang terintegrasi dan berkesinambungan, diharapkan dapat tercipta sumber daya manusia yang unggul dan profesional dalam jumlah yang memadai berdasarkan keahlian, sehingga mampu mewujudkan komitmen perusahaan dalam melakukan yang terbaik bagi peserta atau pelanggan serta mendukung keberhasilan perusahaan dalam mengimplementasikan strategi yang telah ditetapkan.

Pelaksanaan Program Pengembangan SDM 2013Adapun pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) pada Tahun 2013 yaitu [LA8][LA10][LA12]:1. DIKLAT Orientasi

Diklat awal yang secara formal diberikan kepada calon PKWT ANgKASA PURA II dengan tujuan memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap serta memahami visi dan misi ANgKASA PURA II serta mampu melakukan pekerjaan di fungsinya masing-masing sesuai dengan visi dan misi perusahaan. Dalam Diklat Orientasi sepanjang tahun 2013 telah menyerap biaya sebesar Rp10.652.362.570,00 dari anggaran perusahaan sebesar Rp5.500.000.000,00.

2. DIKLAT PengembanganDiklat yang diselenggarakan dalam rangka peningkatan pengetahuan / keterampilan sesuai persyaratan jabatan, penyegaran dan atau untuk kaderisasi.

Penjaminan Kesejahteraan Internal

Guarantee of Internal Well-being

• Housing allowance for End-Working PeriodHousing allowance is given to the employee who has completed his tenure and at least has a working period of three (3) years in the Company.

• retirement insurance (Jamsostek) Retirement Insurance will be refunded/paid according to the amount of fees that have been collected plus the investment results due to the termination of employment/retirement.

Human Resources Competency Development ProgramIntegrated and sustainable human resource management, is expected to create a superior human resources professional in a sufficient number based on its skill, so as to achieve the company’s commitment in serving the best for the participants or customers and to support the company’s success in implementing strategies that have been set.

implementation of Hr development Program 2013The implementation of the Education and Training Program (DIKLAT) in 2013, namely [LA8][LA10][LA12]:1. Orientation Training

The First Training was formally given to the PKWT candidates of Angkasa Pura II with the purpose of providing sufficient knowledge, skills and attitudes as well as to understand the vision and mission of Angkasa Pura II and also to be able to do the work in their respective functions in accordance with the vision and mission of the company. The Orientation Training throughout the year 2013 has spent as much as 10.652.362.570, 00 Rupiahs from the company’s budget of 5.500.000.000, 00 Rupiahs.

2. Development TrainingThis Training is conducted in order to increase knowledge/skills according to the requirements of offices, or for refreshment and regeneration.

Page 84: sustainability growth

84 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

a. DIKLAT Teknis Diklat khusus untuk karyawan pada jalur profesi yang mensyaratkan Surat Tanda Kecakapan Personil (STKP), sesuai tingkatan STKP yang diperlukan. Pada Tahun 2013 perusahaan telah menganggarkan untuk Diklat Teknis sebesar Rp3.511.975.000,00 dan realisasi penggunaanya sebesar Rp1.630.620.000,00.

b. DIKLAT Pembekalan Manajerial / Manajer MudaDiklat manajerial bertujuan menciptakan pemimpin yang memiliki komitmen, melayani dan untuk memberikan prioritas kepada kepentingan organisasi dalam rangka untuk memimpin jajarannya secara efektif demi tercapainya sasaran strategis Perusahaan. Tahun 2013 Perusahaan telah menganggarkan sebesar Rp3.228.200.000,00 dan realisasi tahun 2013 sebesar Rp4.264.422.075,00 dengan rincian sebagai berikut :• Pembekalan manajer (Pm) / Jerda

sebesar Rp1.015.400.000,00 dan realisasi penggunanaannya sebesar Rp2.449.977.220,00.• manajemen Bandara / Jerdya sebesar

Rp1.212.800.000 dan realisasi penggunaannya sebesar Rp1.814.444.855,00• Eksekutif manajemen Bandara (EmB) /

Jertama perusahaan menganggarkan sebesar Rp1.000.000.000,00.

Adapun pelaksanaan Diklat manajerial Sepanjang tahun 2013 adalah sebagai berikut:

Angkatan 10Generation 10th

Angkatan 11Generation 11th

Angkatan 12Generation 12th

Angkatan 13Generation 13th

21

21

30

28

%

DIKLAT Jerda 2013Jerda Training 2013

a. Technical TrainingTraining for employees on the line profession that requires Personnel Skills Certificate (STKP), according to STKP level it required. In 2013 the company has budgeted for Technical Training for 3.511.975.000, 00 Rupiahs and the realization was cost as much as 1.630.620.000, 00 Rupiahs.

b. Briefing Managerial Briefing / Junior Managers TrainingManagerial Training aims to create leaders who have the commitment, to serve and to give priority to the interests of the organization in order to effectively lead his staff to achieve the Company’s strategic objectives. In 2013 the Company has budgeted for 3.228.200.000, 00 Rupiahs while it’s realization cost as much as 4.264.422.075, 00 Rupiahs with the following details:

• Managerial Briefing (PM) / Jerda for 1.015.400.000, 00 Rupiahs while the actual used amounted to 2.449.977.220, 00 Rupiahs.

• Airport Management / Jerdya for Rp1.212.800.000 and the actual used amounted to 1.814.444.855, 00 Rupiahs.

• Airport Management Executive (EMB) / Jertama the Company has budgeted for 1.000.000.000, 00 Rupiahs.

The implementation of Managerial Training throughout 2013 are as follows:

Page 85: sustainability growth

85Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Angkatan 15 & 16Generation 15th & 16th

Angkatan 17Generation 17th

Angkatan 18Generation 18th

47

26

27

%

DIKLAT Jerdya 2013Jerdya Training 2013

c. DIKLAT FormalDiklat Formal diikuti oleh karyawan yang mendapatkan Surat Perintah penugasan dari Direksi untuk mengikuti pendidikan strata berjenjang / ilmu terapan pada lembaga pendidikan / Perguruan Tinggi di dalam maupun di luar negeri yang ditunjuk oleh perusahaan. Perusahaan pada tahun 2013 mengalokasikan untuk Diklat Formal sebesar Rp3.000.000.000,00 dan realisasi penggunaan anggaran sebesar Rp1.353.527.800,00.

d. Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP)Program Akreditasi yang diselenggarakan oleh global ACI dengan ICAO untuk mendidik para Airport manager untuk menjadi pengelola bandara yang professional secara global. Pengetahuan dan Keahlian yang diberikan multi disiplin untuk meningkatkan performansi tujuan dan bisnis inti perusahaan (keselamatan, keamanan, efisiensi, kualitas, tanggung jawab sosial/lingkungan, dsb)

Peserta AmPAP harus dapat menyelesaikan 6 courses dalam waktu 3 tahun. Setelah menyelesaikan 6 Courses (4 mandatory, 2 elective), yang bersangkutan akan mendapatkan Aiport Management Professional Proficiency Diploma yang diterbitkan oleh ACI dan ICAO serta dinyatakan layak untuk mendapatkan gelar IAP (International Airport Professional) atau telah memenuhi standarisasi ICAO dan ACI tentang Airport management Angkasa Pura II telah menyelenggarakan Diklat AmPAP dengan peserta sebanyak 17 orang karyawan. Perusahaan menganggarkan di tahun 2013 sebesar Rp2.000.000.000,00 dan realisasinya sebesar Rp796.494.672,00.

Program Pengembangan Kompetensi SDM

Human Resources Competency Development Program

c. Formal TrainingFormal training was attended by employees who get a Warrant Assignment from the Directors to attend a gradual level of education / applied science in educational institutions / universities inside and outside the country designated by the company. In 2013 the company has allocated 3.000.000.000, 00 Rupiahs for Formal Training while the actual used amounted to 1.353.527.800, 00 Rupiahs.

d. Airport Management Professional Accreditation Programme (AMPAP) Accreditation Programme organized by the Global ACI with ICAO to educate the Airport Manager to become a professional airport management in a global scale. Knowledge and expertise was given in multi-discipline way to improve performance and core business objectives (safety, security, efficiency, quality, social responsibility / environment, etc.)

AMPAP Participants must be able to complete 6 courses within 3 years. After completing 6 Courses (4 mandatory, 2 elective), the participant will get Aiport Management Professional Proficiency Diploma issued by ACI and ICAO and eligible for the title of IAP (International Airport Professional) or has met the standards of ICAO and ACI. Angkasa Pura II has organized AMPAP Training with participants as many as 17 employees. In 2013 the companies budgeted to 2.000.000.000 Rupiahs, while the actual used was 796.494.672 00, 00 Rupiahs.

Page 86: sustainability growth

86 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIAHUMAN RESOURCES DEVELOPMENT

e. Airport Management Excellence Program (AMEP)AmEP Angkasa Pura II merupakan program yang diadopsi dari AmPAP sesuai dengan kebutuhan Angkasa Pura II. Program ini bertujuan untuk mencapai SDm Angkasa Pura II dengan kompetensi kelas dunia, khususnya dalam manajemen bandara secara holistik. Pola pembelajaran dirancang dengan pemberian pengetahuan secara komprehensif sesuai dengan strategi perusahaan yang telah ditetapkan oleh Direktorat Sumber Daya manusia.

Sasaran peserta adalah karyawan potensial Angkasa Pura II dan manajerial Angkasa Pura II. Peserta tersebut akan dididik menjadi ahli pengelola bandara secara umum dan ahli di jobdesk masing-masing peserta secara khusus. AmEP juga merupakan program yang didesain agar Training Angkasa Pura II mendapatkan sertifikasi Standardized Training Packages (STPs) Trainplus Programme.

Program Angkasa Pura II AMEP antara lain:• module 1 – Aviation Industry Overview (AIO) – 5

days, Jakarta• module 2 – Airport Infrastructure Development and

management (AIDm) – 5 days, Jakarta• module 3 – Airport Operations management (AOm)

– 5 days, Jakarta• module 4 – Establishment of Aerodrome manual

(EAm) – 5 days, Jakarta• module 5 – Airport Commercial management and

Strategic Business Planning, Leadership Seminar and Industry Visits (CSBL) – 7 days, montreal

Perusahaan telah menganggarkan Diklat AmEP dalam RKA tahun 2013 dengan menggunakan anggaran diklat sertifikasi international sebesar Rp2.500.000.000,00 dan realisasi penggunaan dalam diklat tersebut sebesar Rp2.343.255.240,00.

3. DIKLAT Reorientasimerupakan diklat yang diselenggarakan dalam rangka memberikan bekal pengetahuan kewirausahaan, dan keterampilan lainnya yang diperlukan karyawan untuk menghadapi masa Persiapan Pensiun, termasuk didalamnya persiapan baik dari aspek psikologis, kesehatan, perencanaan keuangan maupun kegiatan yang akan dilakukan pada masa purna karya.

Dalam Diklat Re-orientasi perusahaan menggunakan RKA tahun 2013 sebesar Rp3.000.000.000,00 dan realisasi penggunaanya sebesar Rp3.046.095.166,00. Diklat Re-Orientasi pelaksanaannya dilakukan baik

e. Airport Management Excellence Program (AMEP) AMEP Angkasa Pura II is a program which adopted from AMPAP in accordance with the requirements of Angkasa Pura II. The program aims to achieve HR of Angkasa Pura II with world-class competence, particularly on the aspect of holistic airport management. The learning pattern is designed with a comprehensive knowledge in accordance with the company’s strategy as established by the Directorate of Human Resources.

The targeted participants are potential employees of Angkasa Pura II and managerial team of Angkasa Pura II. Participants will be trained to be experts in general airport management and experts in each participant jobdesk specifically. AMEP is also a training program which is designed in order that Angkasa Pura II Training Program will get certification of Standardized Training Packages (STPs) Trainplus Programme.

Angkasa Pura II AMEP program include: • Module 1 - Aviation Industry Overview (AIO) - 5

days, Jakarta • Module 2 - Airport Infrastructure Development and

Management (AIDM) - 5 days, Jakarta • Module 3 - Airport Operations Management (AOM)

- 5 days, Jakarta • Module 4 - Establishment of Aerodrome Manual

(EAM) - 5 days, Jakarta • Module 5 - Airport Commercial Management and

Strategic Business Planning, Leadership Seminars and Industry Visits (CSBL) - 7 days, Montreal

In 2013 the company has budgeted AMEP Training in RKA (Work and Budget Plans) by using a budget for international certification training as much as 2.500.000.000, 00 Rupiahs while the actual use was 2.343.255.240, 00 Rupiahs.

3. Reorientation Training This training is organized within the framework of providing entrepreneurial knowledge, and other skills necessary, that will be needed by the employees to cope with the Retirement Preparation Period, including the preparation of the psychological aspects, health, financial planning and activities to be performed during the after-work.

In the Re-orientation Training the companies using RKA (Work and Budget Plans) year 2013 amounted to 3.000.000.000, 00 Rupiahs and the actual use is 3.046.095.166, 00 Rupiahs. Re-orientation Training was executed either internally or by the administering

Page 87: sustainability growth

87Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

secara internal dan atau oleh lembaga penyelenggara yang ditunjuk oleh Direksi dan diikuti oleh karyawan yang akan memasuki masa persiapan pensiun.

Diklat Re-Orientasi selama tahun 2013 telah diikuti sebanyak 450 Karyawan Angkasa Pura II baik dari Kantor Pusat dan 12 Kantor Cabang lainnya. Dalam hal ini pelaksanaan Diklat Re-Orientasi telah dilaksanakan di Bandung dan yogyakarta.

Adapun pelaksanaan diklat Re-Orientasi adalah sebagai berikut :a. Karyawan yang berasal dari Kantor Pusat, Kantor

Cabang BSh, halim dan Bandung pelaksanaannya diadakan di yogyakarta, dan;

b. Karyawan yang berasal dari Kantor Cabang medan, Palembang, Tanjung Pinang, Padang, Pangkal Pinang, Pekan Baru, Aceh, Jambi, dan Pontianak pelaksanaanya diadakan di Bandung.

Pelatihan Keterampilan Karyawan mPPPerseroan memberikan kesempatan kepada para karyawan yang memasuki masa Persiapan Pensiun (mPP) sebagai bentuk apresiasi Perusahaan atas pengabdian karyawan sampai mPP dan pembekalan dalam menghadapi masa pensiun. Bentuk pelatihan berupa keterampilan wirausaha sebagai pembekalan purna bakti yang diberikan kepada karyawan yang memasuki mPP. [LA11]

Perlindungan Kebebasan Berserikathubungan antara pegawai dengan manajemen telah terbina dengan baik dengan adanya jaminan kebebasan berserikat. Angkasa Pura II memiliki Serikat Pekerja Angkasa Pura II (Sekarpura II) atau disingkat SEKARPURA yang beranggotakan sekitar 82% pegawai. [LA17] [hR5]

SEKARPURA merupakan organisasi yang berhak mewakili pegawai dalam berhubungan dengan manajemen dan telah terlibat secara aktif dalam perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan manajemen. Saat ini PKB yang berlaku adalah PKB Periode 2012-2013 dengan Nomor: KEP.03.15/01/2013 dan 001/PKS.DPP-SP II/I/2013. [LA4] [LA9]

Di masa yang akan datang, komunikasi berkesinambungan baik formal maupun informal perlu terus dijaga agar manajemen dan serikat dapat mencari jalan keluar permasalahan terkait kebutuhan karyawan sesuai dengan hak sebagai pekerja maupun kondisi perusahaan dan tetap sejalan dengan undang-undang ketenagakerjaan. Setidaknya sebesar Rp183.877.994,00 telah terserap dari anggaran awal Rp993.325.000,00 untuk memastikan penyelenggaraan Perundingan PKB ini berjalan dengan lancar. [LA5]

Program Pengembangan Kompetensi SDM

Human Resources Competency Development Program

agency which was appointed by the Board of Directors and will be attended by employees that entering the retirement preparation period.

Re-orientation Training during 2013 was attended by 450 employees of Angkasa Pura II, both from the Headquarters and 12 other branch offices. In this case the implementation of the Re-Orientation Training was held in Bandung and Yogyakarta.

The implementation of the Re-orientation training is as follows: a. Employees from the Head Office, BSH Branch

Office, Halim and Bandung Branch Office, the implementation was held in Yogyakarta, and;

b. Employees from Medan, Palembang, Tanjung Pinang, Kildare, Louth, Pekan Baru, Aceh, Jambi, Pontianak Brach Office, the implementation was held in Bandung.

Skillful MPP Employees TrainingThe Company provides the opportunity for employees who entered the Retirement Preparation Period (MPP) as an appreciation of their devotion to the company, it was conducted in a form of debriefing/provisioning before the retirement period. The training took the form entrepreneurship training as a full-service provisioning that is given to employees who entered the MPP. [LA11]

Union Freedom ProtectionRelationship between employees with the management has been nurtured well with the guarantee of freedom of association. Angkasa Pura II has Angkasa Pura II Union (Sekarpura II) or abbreviated as SEKARPURA which comprise approximately 82% employees. [LA17] [HR5]

SEKARPURA is an organization that eligible to represent the employees in dealing with management and has been actively involved in negotiating the Collective Bargaining Agreement (CBA) with the management. Currently the applicable CLA (PKB) is CLA 2012-2013 Period Number: KEP.03.15/01/2013 and 001/PKS.DPP-SP II/I/2013. [LA4] [LA9]

In the future, the continuous communication, both formal and informal needs to be maintained so that the management and the union could find solutions for problems related to the needs of employees in accordance with the rights of workers as well as the condition of the company and remain in line with employment legislation. At least 183.877.994, 00 Rupiahs has been used from the initial budget of 993.325.000, 00 Rupiahs to ensure the implementation of the PKB negotiations. [LA5]

Page 88: sustainability growth

88 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMABUILDING FUTURE TOGETHER

Pemberdayaan Ekonomi masyarakatEconomic Community Empowerment

Program pemberdayaan Ekonomi masyarakat dilakukan melalui program penyaluran dana kemitraan. Pada tahun 2013 dana pinjaman program kemitraan yang diberikan kepada mitra binaan diseluruh wilayah kerja PT. Angkasa Pura II (Persero) mencapai Rp37.347.500.000,00 atau 92,05% terhadap total penyaluran dana kemitraan. Sedangkan dana pendidikan dan pelatihan bagi mitra binaan sebesar Rp185.135.000,00 atau 0,46% dan dana promosi bagi produk mitra binaan sebesar Rp1.673.425.181,60 atau 4,12%, sisanya adalah dana operasional. [SO1][SO9][SO10][SO11][AO8]

Jumlah mitra binaan yang mendapat penyaluran dana pinjaman dari program kemitraan pada tahun 2013 adalah 702 mitra binaan yang tersebar di wilayah kerja PT. Angkasa Pura II (Persero). Penyaluran dana pinjaman terhadap 702 mitra binaan mencakup sektor usaha antara lain: 103 mitra binaan sektor industri, 444 mitra binaan sektor perdagangan, 113 mitra binaan sektor Jasa, 13 mitra binaan sektor perkebunan, 9 mitra binaan sektor peternakan, 15 mitra binaan sektor lainnya, serta 2 mitra binaan pada sektor pertanian dan 3 mitra binaan pada sektor perikanan.

Berdasarkan sektor usaha mitra binaan, dana pinjaman yang disalurkan dalam urutan tiga terbesar yaitu pada sektor perdagangan sebesar Rp20.308.500.000 atau 54,38%, sektor jasa sebesar Rp5.039.500.000 atau 13,49% dan sektor pertanian sebesar Rp5.037.000.000 atau 13,49% dari total penyaluran dana pinjaman program kemitraan.

Tabel Mitra Binaan Berdasarkan Sektor Usaha 2013Table of Foster Partners Based on Business Sector 2013

Sektor Usaha mitra Binaan

Business Sector of the Trained Partners

2013

Jumlah Unit mitra Binaan

Number of Units of the Trained Partners

Komposisi

Composition (%)Rupiah Rp

Komposisi

Composition (%)

Sektor Usaha IndustriIndustrial Sector

103 14,67 3.876.500.000 10,38

Sektor Usaha PerdaganganTrade Sector

444 63,11 20.308.500.000 54,38

Sektor Usaha PertanianAgricultural Sector

2 0,43 5.037.000.000 13,49

Sektor Usaha PeternakanLivestock Sector

9 1,28 248.000.000 0,66

Sektor Usaha PerkebunanPlantation Sector

13 1,85 808.000.000 2,16

Sektor Usaha PerikananFisheries Sector

3 0,43 75.000.000 0,20

Sektor Usaha JasaServices Sector

113 16,10 5.039.500.000 13,49

Sektor Usaha LainnyaOther Business Sectors

15 2,14 1.955.000.000 5,23

JumlahTotal

702 100,00 37.347.500.000 100,00

Economic community empowerment programs were conducted through a fund distribution partnership program. In 2013, the loans of the partnership program which was granted to partners throughout the region of PT. Angkasa Pura II (Persero) has reached Rp37.347.500.000, 00 or 92.05% of the total fund distribution partnerships. While the funding of education and training for the partners has reached Rp185,135,000.00 or 0.46% and the fund for the promotion of products amounted to Rp1,673,425,181.60 or 4.12%, and the rest is operational funds. [SO1][SO9][SO10][SO11][AO8]

The number of partners who received loans distribution from the partnership program in 2013 was 702 partners who are located in the region around PT. Angkasa Pura II (Persero). The distribution of loan funds to the 702 partners including the business sectors, consist of: 103 partners from industrial sector, 444 partners from trade sector, 113 partners from services sector, 13 partners from plantation sector, 9 partners from livestock sector, 15 partners from other sectors, 2 partners from agriculture sector, and 3 partners from fisheries sector.

Based on the business sector of the trained partners, the largest amount of loans distribution are; trade sector amounted to Rp20.308.500.000 or 54.38%, the service sector amounted to Rp5.039.500.000 or 13.49% and agriculture sector amounted to Rp5.037.000.000 or 13.49% of the total distribution.

Page 89: sustainability growth

89Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Industri/ Industrial

Perdagangan/ Trading

Jasa/ Service

Lainnya/ Other Business

Pertanian/ Agriculture

Peternakan/ Animal Husbandry

Perkebunan/ Plantation

Perikanan/ Fishery

Mitra BinaanFOSTER

PARTNERS

16%

2%

15%

63%

0%

2%

1%

1%

Industri/ Industrial

Perdagangan/ Trading

Jasa/ Service

Lainnya/ Other Business

Pertanian/ Agriculture

Peternakan/ Animal Husbandry

Perkebunan/ Plantation

Perikanan/ Fishery

Dana Kemitraan

Fund for Partnership

Program

14%

5%

10%

54%

0%

2%

1%

14%

Secara umum, penyaluran dana pinjaman menyebar merata di kantor pusat dan seluruh kantor cabang, antara lain: 156 mitra binaan di Kantor Pusat, 100 mitra binaan di Cabang Soekarno-hatta, 35 mitra binaan di Cabang halim Perdanakusuma, 47 mitra binaan di Cabang Sultan mahmud Badaruddin II, 46 mitra binaan di Cabang Supadio, 50 mitra binaan di Cabang Kualanamu, 40 mitra binaan di Cabang minangkabau, 55 mitra binaan di Cabang Sultan Syarif Kasim II, 34 mitra binaan di Cabang husein Sastranegara, 41 mitra binaan di Cabang Sultan Iskandar muda, 29 mitra binaan di Cabang Raja haji Fisabilillah, 32 mitra binaan di Cabang Depati Amir dan 37 mitra binaan di Cabang Sultan Thaha.

Peningkatan Kualitas hidup masyarakatProgram pemberdayaan kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi Angkasa Pura II melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Perusahaan dan bersifat hibah. Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan meliputi pemberian bantuan untuk Bencana Alam, Pendidikan dan atau Pelatihan, Peningkatan Kesehatan, Sarana dan Prasarana Umum dan Sarana Ibadah, pelestarian alam, pengentasan kemiskinan. [SO9][SO10][SO11][AO8]

Pada tahun 2013, realisasi penyaluran dana program Bina Lingkungan untuk pengembangan sosial kemasyarakatan mencapai sebesar Rp27.415.241.475,00. Sedangkan total pengeluaran dana Bina Lingkungan mencapai sebesar Rp28.114.493.025 dan sisa saldo dana Bina Lingkungan sebesar Rp52.331.198.459,76.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Economic Community Empowerment

Overall, the loan disbursement is spread evenly throughout the head office and branch offices, namely: 156 foster partners in the Head Office, 100 foster partners at Soekarno-Hatta Airport, 35 foster partners in Halim Perdanakusuma, 47 foster partners in Sultan Mahmud Badaruddin II, 46 traine foster partners in Supadio, 50 foster partners in Kualanamu, 40 foster partners in Minangkabau, 55 foster partners in Sultan Syarif Kasim II, 34 foster partners in Husein Sastranegara, 41 foster partners in Sultan Iskandar Muda, 29 foster partners in Raja Haji Fisabilillah, 32 foster partners in Depati Amir, and 37 foster partners in Sultan Taha.

Social Livelihood ImprovementThe empowerment program of social communities in the area around Angkasa Pura II operations through the utilization of funds is part of the Company’s profits and grants. Coverage includes the activities of the Environmental Development Program for Natural Disaster Relief, Education and or Training, Health Improvement, Public Infrastructure, and Religious Facilities, natural conservation, poverty alleviation. [SO9][SO10][SO11][AO8]

In 2013, the realizable disbursement fund for Environmental Development for the purpose of social community development reached Rp27,415,241,475.00. On the other hand, the total spending for Environmental Development reached Rp28.114.493.025 and remaining balance is at Rp52.331.198.459,76.

Page 90: sustainability growth

90 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMBANGUN MASA DEPAN BERSAMABUILDING FUTURE TOGETHER

Komposisi penyaluran dana program Bina Lingkungan tersebut meliputi: bantuan bencana alam sebesar 3,03%, bantuan pendidikan/pelatihan sebesar 14,50%, bantuan peningkatan kesehatan sebesar 63,44%, bantuan pengembangan sarana umum sebesar 5,57%, bantuan pembangunan sarana ibadah sebesar 10,94%, bantuan pelestarian alam sebesar 2,49% dan bantuan pengentasan kemiskinan sebesar 0,04%. Dana bina lingkungan terbesar disalurkan dalam bentuk bantuan peningkatan kesehatan sebesar Rp17.836.359.925,00.

Jenis BantuanAID

JumlahAMOUNT2002 s.d 2012 2013

Bantuan Korban Bencana AlamDisaster Relief Aid

3.000.732.271 852.291.585 3.853.023.856

Bantuan Pendidikan/PelatihanEducational/Training Aid

10.060.783.815 4.075.499.350 14.136.283.165

Bantuan Peningkatan KesehatanHealth Improvement Aid

7.825.738.976 17.836.359.925 25.662.098.901

Bantuan Pengembangan Prasarana dan Sarana UmumPublic Facilities Development Aid

15.246.699.129 1.564.601.100 16.811.300.229

Bantuan Sarana IbadahReligious Facilities Development Aid

13.730.919.466 3.074.835.515 16.805.754.981

Bantuan Pengentasan KemiskinanPoverty Eradication Aid

11.654.000 11.654.000

JumlahTotal

49.864.873.657 27.415.241.475 77.280.115.132

Berdasarkan cabang bandara, penyaluran dana bina lingkungan yang disalurkan dalam urutan tiga terbesar di tahun 2013 yaitu pada Kantor Pusat sebesar Rp17.357.665.875 atau 61.74%, Kantor Cabang Soekarno-hatta sebesar Rp1.312.458.320 atau 4,67% dan Kantor Cabang Kualanamu sebesar Rp2.030.292.695 atau 7,22% dari total penyaluran dana pinjaman program bina lingkungan.

BUmN PeduliSumber dana BUmN Peduli tahun berjalan adalah alokasi sebesar 30 % dari jumlah dana Bina Lingkungan yang ada. Namun untuk tahun 2013 alokasi dana BUmN Peduli sebesar 30 % dihapuskan sesuai Peraturan menteri BUmN No. PER-20/mBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 Tentang Perubahan Atas Peraturan menteri Negara BUmN Nomor : PER-05/mBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Ada pun pada tahun 2012 dana BUmN Peduli tersedia sebesar Rp2.067.716.769,04.

The composition of the disbursement fund for Environmental Development includes: disaster relief amounted to 3.03%, educational/training aid at 14.50%, heath improvement aid at 63.44%, public facilities development aid amounted to 5.57%, religious facilities development aid at 10.94%, natural conservation aid at 2.49% and poverty eradication aid at 0.04%. The largest allocated fund is for heath improvement aid, amounted to Rp17.836.359.925, 00.

If divided by airport branch, the branches that were allocated the largest amount of fund for Environmental Development in 2013 are the Head Office at Rp17,357,665,875 or 61,74%, the Branch Office at Soekarno-Hatta at Rp1,312,458,320 or 4,67%, and the Branch Office at Kualanamu amounted to Rp2,030,292,695 or 7,22% of the total disbursement fund for Environmental Development program.

BUMN PeduliThe source of funds for BUMN Peduli is 30% of existing fund for Environmental Development program.However, a 30% allocated fund for BUMN Peduli 2013 was abolished according to the Regulation of the Minister of State-Owned Enterprise Number PER-20/MBU/2012 on December 27, 2012 regarding the Amendments to Regulation of the State Minister of State-Owned Enterprise Number PER-05/MBU/2007 on 27 April 2007 concerning the Partnership and Environmental Development Program. In 2012, the fund for BUMN Peduli was available at Rp2,067,716,769.04.

Page 91: sustainability growth

91Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

BUmN Peduli Beasiswa PendidikanBerdasarkan Surat menteri Negara Badan Usaha milik Negara Nomor : S-790/mBU/2009 Tanggal 19 Oktober 2009, PT. Angkasa Pura II (Persero) ditugaskan melaksanakan Program BUmN Peduli Beasiswa Pendidikan. Jumlah Dana untuk program dimaksud sebesar Rp85.000.000.000,00 (delapan puluh lima miliar rupiah) yang telah diterima oleh PT. Angkasa Pura II (Persero) pada tanggal 11 mei 2010 melalui Pokja BUmN Peduli Beasiswa Pendidikan. Dana Program BUmN Peduli Beasiswa Pendidikan disalurkan ke Perguruan Tinggi secara bertahap, kondisi sampai dengan Desember 2013 telah disalurkan kepada 27 Perguruan Tinggi Negeri sebesar Rp82.088.908.440,00.

Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat

Economic Community Empowerment

BUMN Peduli Beasiswa PendidikanAccording to the Letter of Statement of the State Minister of State-Owned Enterprise No. S-790/MBU/2009 on October 19, 2009, PT. Angkasa Pura II (Persero) was assigned to carry out BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan Program. The total fund for the specified program is Rp85,000,000,000.00 (eighty-five billion rupiahs) which has been received by PT. Angkasa Pura II (Persero) on May 11, 2010 by Pokja BUMN Peduli Beasiswa Pendidikan. The fund was distributed to Universities gradually, in which Rp82,088,908,440.00 has been distributed to 27 State Universities by December 2013.

Page 92: sustainability growth

92 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMASTIKAN KEAMANAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAEnsuring thE sEcurity, safEty, and OccupatiOnal hEalth

Fungsi Keamanan dan K3The Function of Security, Safety, and Occupational Health

Perusahaan memastikan bahwa keselamatan kerja pegawai terjamin selama di lingkungan kerja Angkasa Pura II. Sosialisasi dan tindakan tegas terus dilakukan dalam rangka membudayakan sikap patuh pegawai terhadap peraturan perundangan tentang keselamatan kerja. [LA6]

Sejak 10 mei 2002 (SK Pedoman Pelaksanaan K3 Angkasa Pura II), pengelolaan K3 difokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun.

Komitmen Angkasa Pura II untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja diwujudkan dalam kebijakan Perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi No.KEP.088/KP.204/APII-2002.

Komitmen Jaminan Kesehatan Tenaga Kerja

Angkasa Pura II menyediakan layanan kesehatan yang dikelola secara swakelola oleh unit yang membidangi yaitu Pelayanan Administrasi dan Umum bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi tanggungannya yang diharapkan berdampak pada perbaikan produktivitas Angkasa Pura II.

Selama tahun 2013, jumlah karyawan beserta keluarga inti yang menjadi peserta layanan kesehatan Angkasa Pura II mencapai 11.616 orang, dibandingkan jumlah peserta tahun 2012 sebanyak 10.961 orang.

Biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan K3 tahun 2013 berupa biaya pengobatan pegawai sebesar Rp39.658.936.299,- atau mencapai 87,34% terhadap biaya pengobatan pegawai tahun 2012 sebesar Rp45.389.669.666,-.

The company ensures that employee safety is guaranteed around the workplace of Angkasa Pura II. A socialization and decisive action are implemented continuously to cultivate obedient servant attitude towards workplace safety laws. [LA6]

Since May 10, 2002 (Decree concerning Guidelines for Angkasa Pura II’s Security, Safety, and Occupational Health), the SSOH management is focused to achieve zero accident rate. The program was conducted based on labor laws and rules about SSOH of local Department of Labor and evaluated and assessed annually.

Angkasa Pura II’s commitment to realize the security and safety in the workplace is manifested in policies that were set out in the Company’s Board of Directors Decree No.KEP.088/KP.204/APII-2002.

Commitment to Employment Health GuaranteeAngkasa Pura II provides health services managed independently by a unit that is in charge, which is the Administration and General Services for employees and their immediate family. The health services are expected to have an impact on improving the productivity of Angkasa Pura II’s employees.

During 2013, the number of employees and their families who participated in health services of Angkasa Pura II reached 11,616 people, increased from 10,961 people in 2012.

Expenses for activities related to Security, Safety, and Occupational Health in 2013 including medical expenses at total of Rp39,658,936,299 or increased to 87.34% of total medical expenses in 2012 amounted to Rp45,389,669,666.

Page 93: sustainability growth

93Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Fungsi Keamanan dan K3

The Function of Security, Safety, and Occupational Health

Page 94: sustainability growth

94 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

Keamanan & Keselamatan BandaraAir Safety and Security

Fasilitas keamanan dan pengamanan di bandaraBerdasarkan Undang-Undang No 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan pasal 219 ayat (1) menyebutkan bahwa: “setiap badan usaha bandar udara atau unit penyelenggara bandar udara wajib menyediakan fasilitas bandar udara yang memenuhi persyaratan keselamatan dan keamanan penerbangan, serta pelayanan jasa bandar udara sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan”. Dalam penyediaan fasilitas keamanan sebagaimana dimaksud di atas, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan analisa kebutuhan dengan mempertimbangkan efektifitas peralatan, klasifikasi bandar udara dan tingkat ancaman atau gangguan yang ada. [SO7]

Sistem keamanan dan pengamanan di bandaraUntuk memberikan jaminan keamanan kepada seluruh pengguna jasa di bandar udara, maka penerapan sistem keamanan yang baik di bandar udara menjadi kewajiban yang mutlak dilakukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero). Adapun sistem keamanan di bandar udara adalah [LA19][PR1]:1. Screening (Pemeriksaan Orang, Barang dan Kendaraan)2. Access control/perimeter protection 3. Surveillance (Pengawasan dan Patroli)4. Protection against infiltration (melalui koordinasi dan

informasi dari pihak eksternal: Kepolisian & BIN)

5. Staff participating (Partisipasi petugas dalam bentuk security awareness melibatkan airport community)

6. Quality Control & Quality Assurance

mengacu kepada Peraturan menteri Perhubungan Nomor: Pm 31 Tahun 2013 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional bahwa untuk kepentingan keamanan penerbangan, unit penyelenggara bandar udara dan badan usaha bandar udara harus mengidentifikasi daerah-daerah yang digunakan untuk kegiatan operasional penerbangan yang meliputi:1. Daerah Keaman Terbatas (DKT)

Daerah ini meliputi Pagar pembatas, pemeriksaan keamanan dan perizinan. Dalam daerah ini petugas keamanan penerbangan melakukan kegiatan perlindungan terhadap daerah keamanan terbatas, melakukan pengendalian jalan masuk orang, serta melakukan pemeriksaan terhadap orang dan barang yang diangkut pesawat udara untuk mencegah masuknya orang, kendaraan, kargo dan pos, dan hewan yang tidak berkepentingan yang dapat membahayakan keamanan dan keselamatan penerbangan. Selain itu, DKT harus dipisahkan dengan daerah publik dengan batas fisik dan untuk masuk DKT harus dikendalikan dengan sistem perizinan yang ditetapkan.

2. Daerah Steril: Dalam DKT, pemeriksaan keamanan, perizinan, daerah fix dan imajiner.Ketentuan yang berlaku di dalam daerah ini antara lain:• Tidak ada senjata (Weapons)• Tidak ada peralatan berbahaya (Dangerous Articles)

Safety and security Facilities at AirportsAccording to the Law No. 1 of 2009 concerning Aviation, Article 219 (1) states that: “any business entity related to airports or airport organizer unit is obliged to provide airport facilities that meet the requirements of aviation safety and security, as well as airport services in accordance with specified service standards “. In the provision of security facilities as mentioned above, PT Angkasa Pura II (Persero) analyzes the needs and considers the effectiveness of the equipment, the classification of airports and the level of available threat or disturbance. [SO7]

Safety and Security Systems at AirportsTo provide security to all service users at the airport, then the application of a good security system at airports become an absolute obligation undertaken by PT Angkasa Pura II (Persero). The security systems at airports are [LA19][PR1]:

1. Screening (Persons, Goods and Vehicles Inspection) 2. Access control/perimeter protection 3. Surveillance (Surveillance and Patrol) 4. Protection against infiltration (through coordination

and information from external parties; Police & State Intelligence Agency)

5. Staff participating (officers participation in the form of security awareness involving airport community)

6. Quality Control & Quality Assurance

Referring to the Minister of Transportation Regulation No. PM 31 Year 2013 on the National Aviation Security Program, that in the interests of flight safety, the airport organizer units and airport business entity should identify areas that are used for flight operations which include:

1. Limited Security Areas (LSA)This area includes the separation fence, security checks and licensing. In this area, aviation security officers conduct security protection of limited areas, control driveway entries, as well as conduct an examination of people and goods transported by aircraft to prevent the entry of persons, vehicles, cargo and mail, and animals that could harm flight security and safety. Moreover, these areas should be separated by a public area with physical limits and systems that must be controlled by specified. permissions.

2. Sterile Areas: Inside the LSA, security checks, licensing, fix and imaginary area. Applicable provisions in this area include: • No Weapons)• No Dangerous Articles

Page 95: sustainability growth

95Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

• Tidak ada bahan peledak (Explosives)• Tidak ada bahan Barang berbahaya (Dangerous

Subtances)

Untuk memastikan semua larangan tersebut di atas dapat dikendalikan maka seluruh petugas keamanan penerbangan PT Angkasa Pura II (Persero) secara konsisten melakukan pemeriksaan terhadap penumpang dan barang bawaannya pada security screening point (SCP) yang telah ditentukan.

Flow Chart Pemeriksaan Barang Bawaan di SCPBaggage Inspection Flow Chart in SCP

Tampilan barang pada monitor x-ray dapat dikenali dan dapat dipastikan:Display items on the X-ray monitor can be identified and recognized as:- prohibirel items yang

tidak dilaporkan Prohibited items that are

not reported.- subtansi Dg yang

tidak dilaporkan atau tersembunyi( hidden Dg)

Unreported DG Substance or Hidden DG.

Diindikasikan sebagai bom (explosives)Indicated as Explosives

KATEgORI BARANg JELAS BERBAhAyAOBVIOUSLY-DANGEROUS GOODS CATEGORY

- semua jenis barang dapat dikenali dan tidak ada tampilan yang mencurigakan

All kinds of goods can be recognized and no suspicious appearance.

- dipastikan bukan subtansi prohibsted items atau barang berbahaya yang tersembunyi hidden dengerous goods)

Certainly not the substance of Prohibited Items or Hidden Dangerous Goods.

KATEgORI BARANg TIDAK BERBAhAyANON-DANGEROUS GOODS CATEGORY

TIDAK BERmASALAhUNPROBLEMATIC

TEmPELKAN LABEL“SECURITy ChECKED”

ATTACH “SECURITY CHECK” LABEL

BARANg DAPAT DIBAWADALAm PENERBANgAN

ITEMS CAN BE CARRIED INTO THE FLIGHT

barang harus ditolak untuk dikirim:Goods must be rejected to be sent to:- bukan tindak kriminal, koordinasikan ke airline staf

di check in counter untuk penanganan lebih lanjut (alternatif sebagai Security item)

If not a crime, coordinate with Airline staff at check-in counters for further treatment (as an alternative as Security item).

- jika tindak kriminal, laporkan ke posko security bandara, airport duty manager, kepolisian bandara, bea & cukai untuk penanganan lebih lanjut.

If a crime, report to the Command Post Airport Security, Airport Duty Manager, Airport Police, Quarantine, Customs & Excise for further treatment.

- biarkan bom (explosives) tetap berada di conveyor x-ray (jangan disentuh, jangan dipindahkan)

Let the Explosives remain in the X-Ray Conveyor (Do not touch, do not remove).

- amankan orang yang membawa bom (explosives) agar tidak meninggalkan tempat.

Secure the person carrying the explosives in order not to leave the place.

- segera lapor kepolisian bandara agar segera datang ke lokasi.

Report to Airport Police immediately so that they come to the site.

- lakukan isolasi area, pasang “security line” Perform isolation area, install “Security Line”.- perintahkan semua orang menjauh dalam

jarak yang aman. Instruct everyone a safe distance away.

LAKUKAN PEmERIKSAAN LANgSUNg(PHYSICAL CHECK)

BERmASALAhPROBLEMATIC

PLPB memasukkan tas penumpang dan box pemeriksaan satu demi satu ke mesin x-ray untuk diperiksa oleh operator x-ray

PPLPB puts passenger’s bags into inspection box one by one and then to the x-ray machine to be inspected by the operator

PLPB meminta agar penumpang melepaskan barang metal/logam dan peralatan elektronik yang masih melekat di tubuh penumpang dan meletakkannya pada box pemeriksaan

PPLPB called for passengers to release metal-made goods and electronic equipments that is still attached to the passenger’s body and put it in the inspection box

Analisis pemeriksaan barang oleh operator x-rayGoods Inpection Analysis by the X-Ray Operator

- T ampilan barang pada monitor x-ray tidak jelas atau jenis barang tidak dapat dikenali

Display items on the X-ray monitor is not clear or kind of goods can not be recognized.

- diindikasikan security item atau Dg. Indicated Security Item or DG.- diindikasikan komoditas yang dilarang diangkat/ diekspor

tanpa izindari pemerintah indonesia Indicated prohibited commodities transported exported

without permission from the Indonesian government.- diindikasikan narkoba yang diselundupkan atau tanpa

dokumen yang sah. Indicated drugs (psychotropic) smuggled or without valid

documents.- diindikasikan LAg yang belum memenuhi ketentuan untuk

dibawa ke dalam cabin penerbangan internasional. Indicated LAG not meeting the requirement to be brought

into the cabin of an international flight.

KATEgORI BARANg mUNgKIN BERBAhAyAMAYBE-DANGEROUS GOODS CATEGORY

Keamanan & Keselamatan Bandara

Air Safety and Security

• No Explosives• No Dangerous Subtances

To ensure the above restrictions are controllable, the entire aviation security officers of PT Angkasa Pura II (Persero) consistently perform checks on passengers and luggage at the specified security screening point (SCP).

Page 96: sustainability growth

96 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

3. Daerah Terbatas: persyaratan tertentu4. Daerah Publik

Pelatihan Keamanan Dan Pengamanan [HR3] [HR8]Peningkatan kompetensi personil keamanan juga menjadi fokus untuk meningkatkan pelayanan keamanan kepada seluruh pengguna jasa. Beberapa jenis training yang dilakukan selama kurun waktu 2013 adalah:1. Senior Avsec: 2 angkatan dengan total 60 peserta dan

bekerjasama dengan Balai Diklat Palembang;2. Junior Avsec: 4 angkatan dengan 117 peserta dan

bekerjasama dengan Balai Diklat Palembang dan ATKP medan;

3. Quality Control dengan jumlah peserta 30 orang4. Security Awareness and Suspicious Activities: total

peserta 120 orang dan bekerjasama dengan Aviation Security Adviser Kedutaan Australia;

5. Bimbingan Teknis Internal Quality Control: dengan total peserta sebanyak 30 orang

Selanjutnya untuk menjaga tingkat kemampuan personil tetap dalam kondisi yang standar sesuai dengan aturan regulator maka dilakukan perpanjangan license dan rating petugas keamanan di 10 (sepuluh) bandara kantor cabang yaitu: CgK, mES, PDg, PKU, BTJ, PLm, BDO, DJB, PgK DAN PNK dengan total jumlah personil yang mengikuti adalah 737 orang.

Dengan terpenuhinya standar baik dari sisi SDm, fasilitas dan prosedur maka diharapkan akan semakin meningkatkan pelayanan keamanan di seluruh wilayah kerja yang dikelola oleh PT Angkasa Pura II (Persero) yang secara tidak langsung juga akan menjaga nama baik Indonesia sebagai daerah tujuan yang aman bagi pengunjung dari negara lain. Salah satu indikator yang dapat membuktikan bahwa kinerja pelayanan keamanan semakin meningkat, dapat dilihat dari hasil penetration test tahun 2013 di 12 kantor cabang PT Angkasa Pura II (Persero) yang menunjukkan peningkatan yang signifikan dari tahun 2012. hasil ini juga menunjukkan bahwa fasilitas keamanan bekerja dengan sangat baik, prosedur diimplementasikan dengan benar serta profesionalitas personil yang semakin meningkat.

Pelayanan Pengamanan PenerbanganAngkasa Pura II tidak hanya memperkuat sistem pengamanan penerbangan yang ada tapi juga bekerja untuk meningkatkan pelayanan kepada pengguna jasa bandara termasuk pelayanan pengamanan penerbangan.

merujuk pada aturan penerbangan yang berlaku di negara Indonesia, Angkasa Pura II sebagai pengelola Bandar udara harus menyiapkan fasilitas keamanan yang tepat sesuai dengan perundang-undangan dalam memberikan pelayanan pengamanan penerbangan sehingga pengguna jasa bandara, diantaranya dengan :

3. Limited Areas: specific requirements 4. Public Area

Safety and Security Training [HR3] [HR8]he improvement of the competence of security personnels is also a focus on increasing the security services to all service users. Several types of training undertaken during the period of 2013 were: 1. Avsec Senior: 2 batches with a total of 60 participants

and in collaboration with the Balai Diklat Palembang;2. Avsec Junior: 4 bathces with a total of 117 participants

and in collaboration with Balai Diklat Palembang and ATKP Medan;

3. Quality Control with a total of 30 participants;4. The Security Awareness and Suspicious Activities: a

total of 120 participants and in cooperation with the Embassy of Australia Aviation Security Adviser;

5. Technical Guidance on Internal Quality Control: with a total of 30 participants.

Furthermore, to maintain the level of proficiency of personnel remain under standard conditions in accordance with the rules of the regulator to extend the security guard license and rating in 10 (ten) airport branches, namely CGK, MES, PDG, PKU, BTJ, PLM, BDO, DJB, PGK, and PNK with the total of 737 personnels.

With the compliance to the standards both in terms of human resources, facilities and procedures that are expected to further increase the security services in all work areas managed by PT Angkasa Pura II (Persero) which indirectly maintain the good name of Indonesia as a safe destination for visitors from other countries. One indicator that can prove that the performance of the security services is increasing is the results of a penetration test in 2013 in 12 branches of PT Angkasa Pura II (Persero) which showed a significant increase from 2012. The results also indicate that the security facilities were running well, the procedure was implemented correctly, and the professionalism ofof each personnel are increasing.

Flight Security ServiceAngkasa Pura II not only strengthens its available flight security system, but also works towards the enhancement of service to all its customers including flight security service.

According to applicable laws on aviation in Indonesia, PT AP II as an airport company shall facilitate the right safety based on the regulations that can provide flight security service to all its customers, among others:

Page 97: sustainability growth

97Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

1. menyediakan fasilitas Security Check Point (SCP) sebagai bentuk pelayanan pengamanan terhadap orang, barang dan kendaraan sebelum memasuki Daerah Keamanan Terbatas (DKT).

2. menyediakan fasilitas Integrated Baggage Handling Security System (IBHSS) yang mulai diterapkan di Bandara Kualanamu – medan, yaitu pemeriksaan barang bagasi yang terintegrasi dengan check in counter sehingga meningkatkan kenyamanan dan keamanan penumpang sebelum keberangkatan dan mengurangi antrian pemeriksaan di pintu masuk Terminal Keberangkatan.

3. mencegah gangguan keamanan dan ketertiban di Bandar Udara dengan melakukan tindakan preventif seperti program 7 Tertib Bandara (Tertib Lalu Lintas, Tertib Parkir, Tertib Taksi gelap, Tertib Rokok, Tertib Calo Tiket, Tertib Porter Liar dan Tertib Pedagang Asongan).

4. meningkatkan Courtesy petugas Avsec sebagai petugas frontliners dengan mengadakan pendidikan dan pelatihan services excellent.

5. meningkatkan pelayanan kepada penumpang dengan cara menangani komplain pelanggan terhadap pelayanan pengamanan secara cepat dan tepat.

PELAyANAN PKP-PKDalam mempertahankan standar kinerja unit PKPPK, dilakukan peningkatan kinerja baik yang terkait dengan personil, fasilitas maupun prosedur, diantaranya:1. Pelaksanaan recurrent license dan rating personil PKPPK

untuk 291 orang di 4 (empat) bandara: Soekarno-hatta Tangerang, halim Perdanakusuma Jakarta, Bandara Internasional minangkabau Padang dan Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menjaga tingkat kehandalan seluruh personil PKPPK dapat terjaga dengan baik sesuai standar serta dilengkapi dengan legalitas yang disahkan oleh regulator;

2. Untuk peningkatan kompetensi dan keterampilan personil PKPPK diselenggarakan berbagai jenis pendidikan pelatihan seperti: Diklat Junior PKPPK, Senior PKPPK, Salvage dan Aircraft Familiarization melalui kerja sama dengan berbagai unit diklat yang berpengalaman dan seperti: PPSDm Curug, Balai Diklat Palembang dan Aviation Training Centre dengan total jumlah peserta secara keseluruhan mencapai 180 orang;

3. Sesuai dengan standar yang tertuang dalam Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SKEP284/X/1999 tentang Standar Kinerja Operasional Bandar Udara yang Terkait dengan Tingkat Pelayanan (Level of Service) di Bandar Udara Sebagai Dasar Kebijakan Pentarifan Jasa Kebandarudaraan disebutkan bahwa standar pelayanan unit PKPPK diukur melalui pencapaian response time unit PKPPK dalam pelaksanaan pertolongan terhadap kecelakaan penerbangan dengan standar waktu < 3 menit. Unit PKPPK di seluruh kantor cabang melakukan uji response time setiap bulannya

Keamanan & Keselamatan Bandara

Air Safety and Security

1. Provide Security Check Point (SCP) facility as a security service towards people, goods, and vehicles before entering Limited Security Zone.

2. Provide Integrated Baggage Handling Security System (IBHSS) facility which was implemented initially at Kualanamu Airport, Medan: baggage-checking integrated with counter check-in in order to improve passengers’ convenience and security before departure and decrease the checking-queue at Departure Entry Gate.

3. Avoid security disturbance at the Airport with preventive actions such as “7 Tertib Bandara” Program (Traffic Rules, Parking Rules, Illegal Taxi Rules, Smoking Rules, Ticket Broker Rules, Wild Porter Rules, and Hawkers Rules).

4. Improve Avsec officer Courtesy as frontliners with education and training on services excellent.

5. Improve a quick and right service to passengers by handling customers’ complaints on the security service.

PKP-PK SERVICEIn maintaining performance standards of PKPPK units, the Company runs the best performance enhancement both in terms of personnel, facilities and procedures, including:1. Implementation of recurrent license and PKPPK personnel

rating for 291 people in 4 (four) airports: Soekarno-Hatta Airport in Tangerang, Halim Perdanakusuma in Jakarta, Minangkabau International Airport in Padang, and Sultan Syarif Kasim II in Pekanbaru. This activity is intended to maintain the level of reliability throughout PKPPK personnel so that they are equipped with legalized standards approved by the regulator;

2. To increase the competence and skills of PKPPK personnel, The Company held various types of educational trainings such as: Training PKPPK Junior, Senior PKPPK, Salvage and Aircraft Familiarization through cooperation with various experienced and training units such as: PPSDM Curug, Balai Diklat Palembang and Aviation Training Center Training Centre with the total of 180 participants;

3. According to the standards set out in the Decision of the Director General of Civil Aviation Number: SKEP284/X/1999 on Airport Operational Performance Standards Associated with the Level of Service at Airports. As foundation for airport services pricing policy stated that the standard of care of PKPPK is measured through response time achievement of PKPPK units in the implementation of aid to the accident flight with standard time less than 3 minutes. PKPPK units across all branches held the response time test each month and report the results to supervisor units at headquarters.

Page 98: sustainability growth

98 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

dan melaporkan hasilnya kepada unit pembina di kantor pusat. Dari hasil rekapitulasi diperoleh rata-rata pencapaian response time untuk tahun 2013 adalah 2 menit 20 detik atau prosentase capaian sebesar 129% dari standar yang ditetapkan.

4. Upaya pemenuhan fasilitas baik utama maupun pendukung operasi terus dilakukan dalam rangka pemenuhan standar sesuai Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor: KP 420 Tahun 2011.a. Sejalan dengan hal tersebut, selama tahun 2013 unit

PKPPK mendapat tambahan armada baru berupa 9 (sembilan) unit kendaraan utama Foam Tender Type I. Kendaraan ini merupakan salah satu jenis kendaraan pemadam dengan teknologi terbaru di kelasnya. hal ini dapat dilihat dari feature yang ada di kendaraan yang semakin membantu personil PKPPK dalam melakukan upaya penanggulangan kecelakaan penerbangan. Ke-sembilan kendaraan ini didistribusikan ke masing-masing cabang dengan rincian:• 3 unit untuk Bandara Soekarno-hatta Tangerang;1• 1 unit untuk Bandara husein Sastranegara

Bandung;• 1 unit untuk Bandara Depati Amir Pangkal Pinang;• 1 unit untuk Bandara Raja haji Fisabilillah Tanjung

Pinang;• 1 unit untuk Bandara Sultan Thaha Jambi;• 1 unit untuk Bandara Sultan Iskandar muda Banda

Aceh;• 1 unit untuk Bandara Sultan Syarif Kasim II

Pekanbaru.5. Selain kendaraan utama, unit PKPPK juga melakukan

pengadaan fasilitas pendukung operasi lainnya yaitu:• 100 set Baju Tahan Panas;• 11 set Alat Uji Petik Foam Konsentrat;• 48 set Baju Tahan Api;• 50 Breathing Apparatus Set.

Pengadaan tersebut merupakan pengadaan yang bersifat multi years sebagai salah satu upaya pemenuhan secara bertahap terhadap fasilitas kebutuhan operasi di seluruh unit PKPPK di kantor cabang.

PELAyANAN PENANggULANgAN gAWAT DARURATUpaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara akan sangat saling terkait dengan peran dan fungsi dari berbagai unit yang ada baik internal maupun eksternal. Sehingga untuk menentukan efektifitas sistem komunikasi, koordinasi dan komando dalam upaya penanggulangan gawat darurat di bandar udara digelar Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (PKD) di bandar udara yang frekwensi latihannya adalah sekali dalam 2 tahun. Untuk tahun 2013 telah digelar Latihan PKD di 5 bandara kantor cabang yaitu:

From the recapitulation, we can see that by the average of response time achievement in 2013 was 2 minutes 20 seconds or at 129% of specified standard.

4. Efforts fulfillment for both major facilities and supporting operations in order to meet the appropriate standards of the Director General of Civil Aviation Regulation number: KP 420 Year 2011 is continuously done.a. Accordingly, during 2013 PKPPK unit attained

additional units in the form of a new fleet of nine (9) major vehicles; Foam Tender Type I. This vehicle is one of the types of fighting vehicles with the latest technology in its class. It can be seen from the existing features in the vehicle to increasingly assist PKPPK personnel in performing the response to the accident flight. The nine vehicles were distributed to each branch with details:

• 3 units for Soekarno-Hatta Airport in Tangerang;• 1 unit for Husein Sastaranegara Airport in

Bandung;• 1 unit for Depati Amir Pangkal Airport in Pinang;• 1 unit for Raja Haji Fisabilillah Airport in Tanjung

Pinang;• 1 unit for Sultan Thaha Airport in Jambi;• 1 unit for Sultan Iskandar Muda Airport in Banda

Aceh;• 1 unit for Sultan Syarif Kasim II Airport in

Pekanbaru.5. In addition to the main vehicle, PKPPK unit also procures

other operations support facilities namely: • 100 sets of Heat Resistant Clothes; • 11 sets of Foam Concentrate Pick Test Equipment; • 48 sets of Fire Resistant Clothes; • 50 Breathing Apparatus Sets.

The procurement is a multi years procurement in an effort to gradually fulfill the needs of facility operations throughout PKPPK unit in the branch office.

COUNTERMEASURES EMERGENCY SERVICE

The efforts for countermeasures emergency service at the airport will be highly interrelated with the role and functions of the various units that exist both internally and externally. Therefore, to determine the effectiveness of communication system, a coordination and command in the response to the emergency at the airport was held through Emergency Response Exercise (PKD) at airports that training frequency is once in 2 years. For 2013, the training was held in 5 PKD airport branches, namely:

Page 99: sustainability growth

99Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

No

Realisasi Pelaksanaan Latihan Penaggulangan Keadaan Darurat(PKD) di 5 Bandara Kantor Cabang Di PT Angkasa Pura II Tahun 201

The Realization of Emergency Response Exercise Implementation in 5 Airport Branch Offices of PT. Angkasa Pura II in 2013.

Bandar UdaraAirports

TanggalDate

1 minangkabau Internasional - Padang 4 - Jul - 13

2 halim Perdana KUsuma - Jakarta 5 - Dec - 13

3 Kualanamu - Deli Serdang 23 - Dec - 13

4 husein Sastranegara - Bandung 10 - Dec - 13

5 Raja haji Fisabilillah - Tanjungpinang 19 - Dec - 13

FASILITAS DAN LAyANAN BARU BANDARATerobosan dalam meningkatkan pelayanan bandaraDalam rangka memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa, maka upaya peningkatan kualitas pelayanan dari berbagai sisi terus dilakukan, beberapa diantaranya adalah:

mendorong seluruh Bandara Angkasa Pura II untuk mengimplementasikan 6 (enam) item Skytrax, yaitu:

1. Terminal Cleanliness, Floors, Seating and Public Areas: kebersihan Bandara PT AP II secara umum menjadi lebih baik terutama kebersihan toilet dan nursery room;

2. Waiting Times at Security Screening: mempercepat waktu proses pemeriksaan keamanan dengan tetap mengedepankan keamanan dan keselamatan penerbangan namun tidak mengurangi kenyamanan penumpang;

3. Courtesy and Attitude of Security Staff: meningkatkan keramahtamahan dan sikap personil pengamanan dalam proses pemeriksaan;

4. Internet Facilities and Wifi Availability: menyediakan layanan free internet services dan fasilitas Wifi untuk meningkatkan kenyamanan penumpang;

5. Smoking Policy and Standard of Smoking Lounges: menyediakan tempat yang nyaman untuk merokok sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna jasa yang lain;

6. Customer Perception of Airport Security and Safety Standards: meningkatkan kualitas proses pemeriksaan keamanan terutama di Screening Check Point 2, serta peningkatan implementasi standar keselamatan di seluruh kantor cabang yang dapat dilihat dari menurunnya angka incident dan serious incident.

Pelayanan Penanggulangan Gawat Darurat

Countermeasures Emergency Service

AIRPORT FACILITY AND NEW SERVICESBreakthrough in improving airport services

In delivering and improving our service to all customers, then the efforts for enhancement of service quality from all sectors are required. Those efforts include:

Encourage all Angkasa Pura II’s Airports to implement the 6 Skytrax items, namely:

1. Terminal Cleanliness, Floors, Seating and Public Areas: Overall, the cleanliness of PT Angkasa Pura II’s Airports is better, especially toilet cleanliness and nursery room.

2. Waiting Times at Security Screening: accelerate the process of security inspection without decreasing passengers’ convenience. This can be done by prioritizing flight security and safety.

3. Courtesy and Attitude of Security Staff: improve security officers’ hospitality and behavior through inspection process.

4. Internet Facilities and Wifi Availability: provide free internet services and Wifi facilities to improve passengers’ convenience.

5. Smoking Policy and Standard of Smoking Lounges: provide comfortable smoking rooms to maintain passengers’ convenience.

6. Customer Perception of Airport Security and Safety Standards: improve the quality of security inspection process, especially at the Screening Check Point 2, as well as the improvement of safety standards implementation across all branch offices which can be seen from the decrease of incident and serious incident numbers.

Page 100: sustainability growth

100 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

KESELAmATAN PENERBANgANSafety Management SystemSesuai amanat yang tertuang dalam Undang-Undang No.1 Tahun 2009 tentang Penerbangan menyebutkan bahwa “ setiap penyedia jasa penerbangan wajib membuat, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakan secara berkelanjutan sistem manajemen keselamatan (safety management system) dengan berpedoman pada program keselamatan penerbangan nasional”.

SAFETy RISKmANAgEmENT

SAFETy ASSURANCE

- Safety Performance monitoring

- Safety Performance Indicators

- Audits and Checks- Continuous improvement

- Reporting/Investigations- hazard Identification- Risk management- Change management

- Training and Skills- Safety Campaigns- Safety Communication

SAFETY POLICY AND OBJECTIVES

SAFETy PROmOTION

PT Angkasa Pura II (Persero) sebagai salah satu operator bandar udara di Indonesia juga telah mengimplementasikan safety management system (SmS) dalam penyelenggaraan operasional bandara di seluruh bandar udara yang dikelola, sesuai dengan kerangka kerja SmS yaitu:

1. Kebijakan dan Sasaran Keselamatan;PT Angkasa Pura II (Persero) telah mengeluarkan kebijakan keselamatan yang secara garis besar menggambarkan komitmen manajemen PT Angkasa Pura II (Persero) dalam mengembangkan standar keselamatan, menyusun sistem pelaporan yang non-punitive, mengimplementasikan SmS secara konsisten dan berkelanjutan, menyediakan sumber daya untuk keselamatan, melakukan promosi keselamatan serta mengembangkan SmS secara berkesinambungan.

AIR FLIGHT SAFETYsafety management systemAccording to the mandate contained in the Act 1 of 2009 on Aviation that states that “every provider of aviation services shall create, implement, evaluate, and improve the safety management system on an ongoing basis based on the national aviation safety program”.

PT Angkasa Pura II (Persero) as one of the operators of airports in Indonesia has also implemented a safety management system (SMS) in the implementation of airport operations across airports managed in accordance with the SMS framework, namely:

1. safety Policies and Targets; PT Angkasa Pura II (Persero) has issued a safety policy which outlines the commitment of PT Angkasa Pura II (Persero)’s management in developing safety standards, constructing a non-punitive reporting system, implementing the SMS consistently and continuously, providing resources for safety, promoting safety and continuously developing the SMS.

Page 101: sustainability growth

101Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

2. Manajemen Risiko;guna mengetahui setiap potensi risiko yang muncul dari kegiatan operasional bandar udara terutama pada lingkup operasi dan teknik, maka perlu dilakukan pengelolaan risiko yang meliputi identifikasi hazard, mencari sebab-sebab risiko, menilai dampak risiko dan persiapan kendali yang akan ditetapkan.

Kegiatan ini bersifat prediktif sehingga diharapkan potensi bahaya yang berdampak terhadap operasional bandar udara dapat terdeteksi sedini mungkin untuk selanjutnya dapat ditentukan tindakan pencegahannya. Beberapa kegiatan yang dilakukan selama 2013 adalah [4.11]:• Safety Assessment terhadap rencana pengoperasian

Bandara Internasional Kualanamu;• Safety Assessment pengoperasian parking stand Juliet

di Apron golf Terminal 3 Bandara Soekarno-hatta Tangerang;• Safety Assessment terhadap rencana reposisi parking

stand di Apron Terminal 1 dan 2 Bandara Soekarno-hatta Tangerang;• Safety Assessment terhadap rencana pengoperasian

penerbangan haji 2013 di Bandara halim Perdanakusuma Jakarta.

3. Jaminan Keselamatan;Untuk menjamin bahwa kendali risiko keselamatan dikembangkan sebagai konsekuensi dari identifikasi hazard dan aktifitas manajemen risiko dapat berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan maka PT Angkasa Pura II (Persero) juga telah membuat dan mempertahankan proses jaminan keselamatan.

Dalam proses jaminan keselamatan ini, PT Angkasa Pura II (Persero) melakukan pengawasan dan pengukuran pelaksanaan keselamatan melalui kegiatan pelaporan keselamatan, inspeksi, investigasi keselamatan internal dan audit keselamatan. Khusus untuk audit keselamatan, kegiatan dilakukan sekali dalam setahun dan untuk tahun 2013 diperoleh hasil sebagai berikut:

No BandaraAirport

Tanggal PelaksanaanExecution Date

1 husein Sastranegara 26-29 Ags 2013

2 Raja haji Fisabilillah 09-12 Sept 2013

3 Sultan Syarif Kasim II 09-12 Sept 2013

4 Sm Badarudin II 16-19 Sept 2013

5 halim Perdanakusuma 23-26 Sept 2013

6 minangkabau 30 Sept – 03 Okt 2013

7 Depati Amir 07-10 Okt 2013

8 Supadio 21-24 Okt 2013

Fasilitas Dan Layanan Baru Bandara

Airport Facility And New Services

2. risk management; In order to determine any potential risks arising from operational activities, especially in the sphere of airport operations and engineering, it is necessary to have a risk management that includes hazard identification, identify the causes of risk, and assess the impact of risk and preparation of control to be set out.

This activity is predictive so that the potential hazards that may give impact on airport operations can be detected as early as possible to prevent them with further action. Some of the activities carried out during 2013 were [4.11]:

•Safety Assessment towards the plan of operationKualanamu International Airport;

•Safety Assessment in the operation of the parkingstand of Juliet Golf Apron at Terminal 3 at Soekarno-Hatta Airport in Tangerang;

•SafetyAssessmentoftherepositioningplanofApronparking stand at Terminal 1 and 2 at Soekarno-Hatta Airport in Tangerang;

•SafetyAssessmentof2013Hajjflightoperationplanin Halim Perdanakusuma Airport in Jakarta.

3. Guarantees of safety; To ensure that the safety risk controls developed as a consequence of hazard identification and risk management activities can be run as planned, PT Angkasa Pura II (Persero) has also set up and maintained safety assurance processes.

In this safety assurance process, PT Angkasa Pura II (Persero) monitors and measures the implementation of safety through safety reporting, inspections, investigations of internal safety and security audits. Especially for safety audits, the activities are conducted once a year and for 2013 obtained the following results:

Page 102: sustainability growth

102 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

No BandaraAirport

Tanggal PelaksanaanExecution Date

9 Sultan Iskandar muda 28-31 Okt 2013

10 Silangit 11-14 Nov 2013

11 Sultan Thaha 18-21 Nov 2013

12 Soekarno-hatta 25 Nov – 31 Des 2013

13 Kualanamu 15-24 Juli 2013

4. Promosi Keselamatan.Untuk mencapai tujuan keselamatan operasional penerbangan secara menyeluruh maka diperlukan suatu upaya untuk menjalin komunikasi antar stakeholder. Kegiatan ini juga akan mempromosikan sikap yang baik dan budaya keselamatan guna menunjang operasional bandar udara serta keselamatan di tempat kerja.

Dalam menjalin komunikasi keselamatan ini, telah dilakukan beberapa kegiatan baik di tingkat pusat maupun cabang, yaitu:• mengintensifkan fungsi Runway Safety Team (RST) di

masing-masing kantor cabang. Runway Safety Team merupakan tim di masing-masing kantor cabang yang terdiri dari seluruh instansi baik internal maupun eksternal terkait operasional bandar udara terutama yang terkait dengan keselamatan di runway. Salah satu dasar pembentukan RST ini adalah Surat Edaran Direktur Jenderal Perhubungan Udara Nomor: SE 013 Tahun 2012 tanggal 11 Juni 2012 tentang Pelaksanaan Runway Safety Program dan Pembentukan Runway Safety Team, dimana disebutkan bahwa operator bandar udara harus membentuk RST dan menindak lanjuti edaran tersebut PT Angkasa Pura II (Persero) telah membentuk RST di 12 (dua belas) kantor cabang dengan rincian:

No CabangBranch

Surat KeputusanDecision Letter

1 BTJ Keputusan gm Nomor: 12.01.07/09/03/2013/008 Tanggal 13 maret 2013GM Decision Number: 12.01.07/09/03/2013/008 Dated March 13, 2013

2 mES/KNO Keputusan gm Nomor: 12.03/05/06/03/2012/012 Tanggal 28 Juni 2012GM Decision Number: 12.03/05/06/03/2012/012 Dated June 28, 2012

3 PKU Keputusan gm Nomor: 12.03/07/06/03/2012/21 Tanggal 26 Juni 2012GM Decision Number: 12.03/07/06/03/2012/21 Dated June 28, 2012

4 PDg Keputusan gm Nomor: 12.03/02/06/06/2012/011 Tanggal 28 Juni 2012GM Decision Number: 12.03/02/06/06/2012/011 Dated June 28, 2012

5 DJB Keputusan gm Nomor: 12/03/12/12/2012/012 Tanggal 27 Desember 2012GM Decision Number: 12/03/12/12/2012/012 Dated December 27, 2012

6 PgK Keputusan gm Nomor: 13.02.02/11/06/2013/008 Tanggal 27 Juni 2012GM Decision Number: 13.02.02/11/06/2013/008 Dated June 27, 2012

4. safety PromotionTo achieve the goal of overall safety of flight operations, it requires an effort to establish communication between the stakeholders. This activity will also promote a good attitude and safety culture to support airport operations and safety in the workplace.

In communicating this safety, the Company has done several activities both at the head quarter and branch, namely:•Intensifying the function of Runway Safety Team in

each branch office. Runway Safety Team is a team in each branch consisting of the entire internal and external agencies related to airport operations primarily related to safety on the runway. One of the bases for the establishment of RST is the Form Letter of the Director General of Civil Aviation Number: SE 013 Year 2012 on June 11, 2012 on the Implementation of Runway Safety Program and Establishment of Runway Safety Team, which stated that the airport operator should establish an RST. In carrying out the Form Letter, PT Angkasa Pura II (Persero) has formed RST in 12 (twelve) branches with the following details:

Page 103: sustainability growth

103Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

No CabangBranch

Surat KeputusanDecision Letter

7 TNJ Keputusan gm Nomor: 12.03.02/06/06/2012/014 Tanggal 28 Juni 2012GM Decision Number: 12.03.02/06/06/2012/014 Dated June 28, 2012

8 PLm Keputusan gm Nomor: 12.01.07/03/06/2013/006 Tanggal 19 Juni 2013GM Decision Number: 12.01.07/03/06/2013/006 Dated June 19, 2013

9 hLP Keputusan gm Nomor: 12.01.07/02/12/2013/017 Tanggal 01 Desember 2013GM Decision Number: 12.01.07/02/12/2013/017 Dated December 01, 2013

10 CgK Keputusan gm Nomor: 12.01.07/01/11/2012/051 Tanggal 14 November 2012GM Decision Number: 12.01.07/01/11/2012/051 Dated November 14, 2012

11 BDO Keputusan gm Nomor: 12.03/08/07/03/2013/0130 Tanggal 28 Desember 2012GM Decision Number: 12.03/08/07/03/2013/0130 Dated December 28, 2012

12 PNK Keputusan gm Nomor: 12.03.02/04/02/2013/002 Tanggal 01 Februari 2013GM Decision Number: 12.03.02/04/02/2013/002 Dated February 01, 2013

• menggelar Ramp Safety Campaign yang melibatkan seluruh stakeholder yang terlibat dalam operasional terutama di sisi udara, sehingga diharapkan tingkat kecelakaan yang terjadi di sisi udara menurun seiring dengan meningkatnya kesadaran semua pihak untuk mengutamakan keselamatan dalam operasional sehari-harinya.• menyelenggarakan Runway Safety Workshop yang

dihadiri oleh perwakilan kantor cabang dengan menghadirkan pembicara dari berbagai instansi yang berkompeten di bidangnya antara lain: KNKT, garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot Coordinator dan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara sebagai regulator.

Fasilitas Keselamatan Penerbangan [EC10]Unit manajemen Keselamatan merupakan unit yang berfungsi untuk mengelola, mengendalikan dan membina kegiatan:a. Pelaksanaan Sistem manajemen Keselamatan;b. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik

elektronika;c. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik listrik,

mekanikal dan peralatan;d. Standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan teknik bandara.

Selama kurun waktu tahun 2013, kegiatan yang dilakukan adalah:a. Teknik Elektronika;

Unit Teknik Elektronika merupakan unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan peralatan elektronika bandara (PAS, FIS, Flight Communication System, Integrated Ground Communication System, Fire Alarm System, Master Clock), peralatan security equipment dan peralatan navigasi, komunikasi, automasi dan surveillance di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa Pura II (Persero)

Fasilitas Dan Layanan Baru Bandara

•Deploying Ramp Safety Campaign involving allstakeholders involved in the operation, especially in the air zone, so that the expected rate of accidents in the air decreases with increasing awareness of all parties to give priority to safety in its daily operations.

•Organize Runway Safety Workshop attended byrepresentatives of the branch office with speakers from various agencies who are competent in their fields, namely: KNKT, Garuda Indonesia, Angkasa Pura 1, Indonesia Slot Coordinator and Direktorat Jenderal Perhubungan Udara as the regulator.

aviation safety Facilities [EC10]Safety Management Unit is a unit that serves to manage, control and develop the following activities:

a. Implementation of Safety Management Systems; b. Standardization, calibration and maintenance of

electronics engineering; c. Standardization, calibration and maintenance of

electrical engineering, mechanical and equipment; d. Standardization, calibration and maintenance of airport

engineering.

During the period of 2013, the activities carried out were:

a. Electronic Engineering; Electronics Engineering Unit is a unit that performs the planning, implementation, and evaluation of the activities of standardization, calibration and maintenance of electronic equipment airport (PAS, FIS, Flight Communication System, Integrated Ground Communication System, Fire Alarm System, Master Clock), security and navigation equipment, communications, automation and surveillance throughout the airport branch of PT Angkasa Pura II (Persero)

Airport Facility And New Services

Page 104: sustainability growth

104 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

Untuk pekerjaan investasi, terdiri dari:

No PekerjaanWork Name

Kemajuan PekerjaanWork Progress

1 Pengadaan dan Pemasangan WTmD di hLP (3 unit)Procurement and Installation of WTMD in HLP (3 units)

Fisik 100%Physically 100%

Proses Pembayaran 100%Payment Process 100%

2 Pengadaan dan Pemasangan WTmD di KNO (8 unit)Procurement and Installation of WTMD in KNO (8 units)

Fisik 100%Physically 100%

Proses Pembayaran 100%Payment Process 100%

Sedangkan untuk pekerjaan eksploitasi terbagi atas:

No KegiatanActivity

Kemajuan PekerjaanWork Progress

1

a. Diklat TCC X-Rayb. Diklat TCC CCTVc. Diklat Recurrent Rating X_Raya. TCC X-Ray Training Centerb. TCC CCTV Training Centerc. Recurrent Rating X_Ray Training Center

a. Desember 2013b. Desember 2013c. November 2013a. December 2013b. December 2013c. November 2013

2 Kontrak Sewa Jasa VSAT DomestikDomestic VSAT Rental Services Contract

Pembayaran biaya sewa hingga Desember 2013 tuntas (kecuali untuk kebutuhan di KNO). Per 1 Januari 2014 dialihkan ke LPPNPI kecuali untuk aplikasi VDLPayment of the rental fee until December 2013 is finished (except for the requirement in KNO). As of January 1, 2014 transferred to LPPNPI, except for VDL applications.

3 Kontrak Sewa Jasa VSAT InternasionalInternational VSAT Rental Services Contract

Pembayaran biaya sewa hingga Desember 2013 tuntas. Per 1 Januari 2014 dialihkan ke LPPNPI kecuali untuk aplikasi VDLPayment of the rental fee until December 2013 is fulfilled. As of January 1, 2014 transferred to LPPNPI, except for VDL applications.

4 Kontrak Kalibrasi Peralatan Navigasi PenerbanganCalibration Contract for Air Navigation Equipment

Pembayaran hingga Desember 2013 tuntas. Per 1 Januari 2014 dialihkan ke LPPNPI kecuali peralatan PAPIPayment until December 2013 is fulfilled. As of January 1, 2014 transferred to LPPNPI, except for VDL applications.

5

Kontrak Sewa X-Ray di KNO untuk mendukung persiapan operasi Bandara KNOX-Ray Leasing Contract in the NOPD to support the preparation of KNO airport operations

Kontrak sewa pakai selama periode 4 bulan mulai 27 Juli 2013 sampai dengan 26 November 2013Leasing Contract for a period of 4 months starting July 27, 2013 up to November 26, 2013

6

Perpanjangan Kontrak Sewa X-Ray di KNO (6 Cabin dan 2 Bagasi)Extending the X-Ray Leasing Contract at KNO (6 Cabins and 2 Baggages)

Kontrak sewa berakhir 26 November 2013, perpanjangan kontrak untuk periode 4 bulan kedua, dilakukan mulai 27 November 2013 hinga 26 maret 2014Leasing Contract ended on November 26, 2013, a contract extension for a second period of 4 months, was conducted from November 27, 2013 until March 26, 2014

7Pengajuan Biaya Sewa Peralatan Komunikasi IgCS di KNOThe propose of Leasing fee of IGCS Communication Equipment in KNO

Pembayaran telah dilaksanakanPayment has been paid

8 monitoring hari Raya Idul Fitri 2013Monitoring of Eid Mubarak 2013

Angkasa Pura II melakukan install CCTV di Terminal 1, Terminal 2, PKU, PLN, KNO dan BImAngkasa Pura II installed CCTVs at Terminal 1, Terminal 2, PKU, PLN, KNO and BIM

9 monitoring of hajj Departure 2013Monitoring of Hajj Departure 2013

Angkasa Pura II menyewa X-Ray Cabin dan Bagasi di Embarkasi Pondok gede dan BekasiAngkasa Pura II leased X-Ray Cabin and Baggage in embarkations located in Pondok Gede dan Bekasi

For investment work, consisting of:

As for the exploitation of the work is divided into:

Page 105: sustainability growth

105Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

b. Teknik Listrik mekanikal & Peralatan;Unit Teknik Listrik, mekanikal & Peralatan merupakan unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan fasilitas listrik, fasilitas PKPPK dan alat-alat besar dan fasilitas operasi pada sisi udara di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa Pura II (Persero).

1. Pencapaian KPI Tahun 2013, untuk : Facility Serviceability/Readiness,• Airfield Lighting Serviceability sebesar 104,56%

dari target 96%.• Electrical sebesar 103,78% dari target 96%.

2. Realisasi Fisik 100% Pekerjaan Pengadaan 9 Unit Kendaraan PKP-PK Cabang BSh 3 unit (Termasuk : PKU 1, SIm 1, PgK 1, mES 1, BDO 1 DAN DJB 1).

3. Realisasi 100% Program Unggulan DOK, “Pemastian Fasilitas Kelistrikan, Elektronika Bandara dan Runway 2013 di cabang2 PT AP II”.

4. Realisasi 100 % Pekerjaan Eksploitasi Pemeliharaan gd. 600 Ktr. Pusat PT AP II.

c. Teknik Bandara.Unit Teknik Bandara merupakan unit yang melakukan perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi terhadap kegiatan standarisasi, kalibrasi dan pemeliharaan dan perbaikan fasilitas operasi pada sisi udara (meliputi: apron, runway, taxiway, bangunan terminal) dan fasilitas operasi pada sisi darat (meliputi: gedung non terminal, lapangan, parkir, pertamanan, jalan akses) di seluruh kantor cabang bandara PT Angkasa Pura II (Persero).

Program Investasi:• Pekerjaan Pengukuran PCN 4 Bandara (KNO, hLP, PNK

dan PDg)• Pekerjaan Evaluasi Struktur/Konstruksi gedung Terminal

1A, B & C Bandara Soekarno-hatta

Program Eksploitasi:• Pengukuran kekesatan menggunakan Alat mU meter di

beberapa Cabang PT. Angkasa Pura II (BDO, BTJ, KNO, TNJ dan PgK)

• Pekerjaan Pengukuran PCN dengan Alat hWD di Bandara Soekarno – hatta

Fasilitas Dan Layanan Baru Bandara

b. Electrical Engineering, Mechanical & Equipment;Electrical Engineering, Mechanical & Equipment unit is a unit that performs the planning, implementation, and evaluation towards standardization activities, calibration and maintenance of electrical facilities, PKPPK facilities and big equipments and operations facilities at the air zone at airports across all branches of PT Angkasa Pura II (Persero ).

1. 2013 KPI Achievement, for:Facility Serviceability/Readiness,• Airfield Lighting Serviceability amounting to

104.56% from target of 96%.• Electrical amounting to103.78% from target of

96%.2. 100% Physical Realization of 9 Unit Vehicles of PKP-

PK BSH Branch (Including : PKU 1, SIM 1, PGK 1, MES 1, BDO 1 DAN DJB 1).

3. 100% Realization on DOK Excellence Program, “Pemastian Fasilitas Kelistrikan, Elektronika Bandara dan Runway 2013 di cabang2 PT AP II”.

4. 100% Realization on Gd. 600 (Head Office) PT AP II’s maintenance work.

c. Airport Engineering Airport Engineering Unit is a unit that performs the planning, implementation, and evaluation towards standardization activities, calibration, and maintenance and repair of operations facilities on the air zone (including: apron, runway, taxiway, terminal buildings) and operating facilities on the land zone (including: non-terminal building, field, parking, landscaping, road access) around the airport branch of PT Angkasa Pura II (Persero).

Investment Program: • The Work on Measurement of PCN 4 Airport (KNO, HLP,

PNK and PDG) • The Work on Evaluation of Structures/Construction of

Terminal Building 1A, B & C Soekarno-Hatta Airport

Exploitation Program: • Measurement of roughness using MU Meter tool in

several branches of PT. Angkasa Pura II (BDO, BTJ, KNO, TNJ and PGK)

• The Work on Measurement of PCN Tool with HWD at Soekarno – Hatta Airport.

Airport Facility And New Services

Page 106: sustainability growth

106 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

No CabangBranch

Nilai KPI Teknik BandaraAirport Technical KPI Score

Skid Resistance Pembersihan FODFOD Cleaning

Pembersihan Rubber Deposit

Rubber Deposit Cleaning

Cat MarkaSign Paint

RencanaPlan

RealisasiRealization

RencanaPlan

RealisasiRealization

RencanaPlan

RealisasiRealization

RencanaPlan

RealisasiRealization

1 BDO 0,60 0,60 3 3 1,00 5,00 1,00 5,00

2 BTJ 0,60 0,56 2 2 1,00 1,00 1,00 1,00

3 CgK 0,60 0,55 2 2 5,00 12,00 5,00 12,00

4 DJB 0,60 0,64 2 2 1,00 2,00 1,00 2,00

5 hLP 0,60 0,84 3 3 1,00 3,00 1,00 3,00

6 KNO 0,60 0,60 3 3 0,00 1,00 0,00 1,00

7 PDg 0,60 0,62 2 2 1,00 1,00 1,00 1,00

8 PgK 0,60 0,61 3 3 1,00 1,00 1,00 2,00

9 PKU 0,60 0,53 3 3 1,00 1,00 1,00 3,00

10 PLm 0,60 0,64 2 2 1,00 2,00 1,00 3,00

11 PNK 0,60 0,65 3 4 1,00 3,00 1,00 3,00

12 TNJ 0,60 0,55 2 2 1,00 1,00 1,00 1,00

TOTAL 7,20 7,39 30,00 31,00 15,00 35,00 15,00 37,00

NILAI KPIKPI SCORE 102,64% 103,33% 233,33% 246,67%

TRANSPARANSI PRODUK LAyANAN DAN PENyELESAIAN KELUhANguna mendukung jaminan kepuasan pelanggan/konsumen, Angkasa Pura II menyediakan fasilitas pusat/informasi bagi para penumpang di setiap terminal bandara. Selain hal tersebut, Perusahaan telah membentuk pusat pengaduan pelanggan. Pusat informasi/pengaduan pelanggan ini dapat diakses melalui beberapa saluran antara lain [PR3][PR6]: a. website perusahaan: www.angkasapura2.co.id via

“Kontak Kami”;b. Contact Center dengan hotline (Kode Area) 500-138 danc. email perusahaan: corporate.secretary@angkasapura2.

co.id.

Mekanisme Penyampaian Keluhan Pelanggan [PR8]Komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik menuntut tindakan/respon secara cepat dan taktis terhadap semua keluhan dari stakeholders khususnya pengguna jasa bandar udara. Upaya penyelesaian terhadap setiap keluhan pelanggan telah diatur secara khusus dalam kebijakan standar mutu pelayanan. Standar pengelolaan pengaduan tersebut, sebagai berikut:a. Standar dalam merespon atas pengaduan pelanggan 1

x 24 Jam.b. Pengaduan yang masuk melalui hotline, website atau

email perusahaan akan segera ditindaklanjuti oleh unit kerja Sekretaris Perusahaan dan unit kerja Pelayanan Bandara.

PRODUCT SERVICE TRANSPARENCY AND SETTLEMENT OF COMPLAINTSTo support guarantee of customer/consumers satisfaction, Angkasa Pura II provides a central facility/information for passengers at each airport terminal. In addition to this, the Company has established a customer complaint center. Information center/customer complaint center can be accessed through multiple channels, namely [PR3][PR6]: a. the company’s website: www.angkasapura2.co.id via

“Contact Us”; b. Contact Center with hotline (Area Code) 500-138, and c. company email: corporate.secretary @angkasapura2.

co.id.

Customers’ Complaints mechanism [Pr8]

A commitment to provide the best service demands action/rapid and tactical response against the complaints all of the stakeholders, especially the consumers of airport services. Remedies against any customer complaints have been regulated, specifically in policy service quality standards. The standards of complaint management are as follows:

a. Standard in response to complaints of customers in 1 x 24 Hours.

b. Complaints that go through the hotline, website or email of the company will soon be followed up by the work unit and the Company Secretary and Airport Services units.

Page 107: sustainability growth

107Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

c. Selanjutnya keluhan pelanggan diproses dan diselesaikan oleh unit terkait. Unit terkait dapat langsung berkomunikasi kepada pelanggan dalam proses penyelesaian keluhan.

Selama tahun 2013, Angkasa Pura II mendapatkan aduan/keluhan terkait pelayanan bandara dari pelanggan sebanyak 889 keluhan dan telah diselesaikan sebanyak 889 keluhan, sehingga tingkat penyelesaian keluhan sebesar 100%. Jumlah keluhan pelanggan terhadap pelayanan bandara disajikan dalam tabel berikut.

Tabel Jumlah Keluhan Pelayanan Bandara 2013Table of Total Complaints towards Airport Service 2013

NOBANDARA

Airports

Pelayanan BandaraAirport Services

Jml Keluhan yang masuk

Total Incoming Complaints

Jml Tindak Lanjut Keluhan yang masuk

Total followed-up Complaints

%

Rata-rata Jml Keluhan yang masuk

Average of incoming complaints

Rata-rata Jml Tindak Lanjut Keluhan yang

masukAverage of incoming

complaints

1 BSh 338 338 100% 28,17 28,17

2 hLP 16 16 100% 1,33 1,33

3 BDO 60 60 100% 5,00 5,00

4 PNK 131 131 100% 10,92 10,92

5 PKU 17 17 100% 1,42 1,42

6 PLm 130 130 100% 10,83 10,83

7 PDg 34 34 100% 2,83 2,83

8 KNO 141 141 100% 11,75 11,75

9 DJB 17 17 100% 1,42 1,42

10 PgK 0 0 0% - -

11 BTJ 5 5 100% 0,42 0,42

12 TNJ 0 0 0% - -

T O T A L 889 889

CUSTOmER SATISFACTION INDEX [PR5]Survei kepuasan pelanggan terhadap perusahaan dalam menjalankan bisnis dan menyelenggarakan jasa kebandarudaraan dilakukan dengan membandingkan antara harapan dan persepsi stakeholders. Responden dalam survei kepuasan pelanggan meliputi penumpang, airliner, kargo dan konsesioner.

hasil survei menjelaskan bahwa tingkat kepuasan pelanggan terhadap perusahaan dalam menyelenggarakan jasa kebandarudaraan sebesar 82,24% atau berarti “Puas” dengan skor penilaian 3,69.

c. Furthermore, customer complaints will be processed and resolved by the relevant units. Related units can communicate directly to customers in the process.

During 2013, Angkasa Pura II had 889 complaints/grievances related to airport services from customer and all of the complaints have been resolved. We are proud to announce the completion rate of complaints was 100%. The number of customer complaints against the airport services is presented in the following table.

CUSTOMER SATISFACTION INDEX [PR5]Customer satisfaction survey regarding the company in running the business and conducting airport services was held by comparing the expectations and perceptions of stakeholders. Respondents in the customer satisfaction survey include passengers, airlines, cargo, and the concessionaire.

The result indicatess that the company’s level of customer satisfaction in running the airport services is at 82,24%, categorized as “Satisfied” with the assessment score of 3,69.

Fasilitas Dan Layanan Baru Bandara

Airport Facility And New Services

Page 108: sustainability growth

108 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

Tabel Data Customer Satisfaction Index (CSI) 2013Table of 2013 Customer Satisfaction Index (CSI) Data

Stakeholders

KorporatCorporate

HarapanExpectation

PersepsiPerception GAP

Tingkat KepuasanLevel of Satisfaction (%)

Penumpang/ Passenger

  a) Penumpang/ Passenger 4,48 3,84 0,64 85,64

  b) Penumpang-Shopper/ Shopper Passenger 4,43 3,75 0,68 84,56

Airliner 4,46 3,60 0,86

  1) Pilot 4,37 3,55 0,82 81,21

  2) ground Support Equipment 4,53 3,60 0,93 79,49

Kargo/Cargo 4,57 3,59 0,97 78,67

Konsesioner/ Concessionaire 4,53 3,80 0,73 83,96

CSI 4,48 3,69 0,80 82,24

Berdasarkan hasil survei, nilai indeks kepuasan pelanggan (customer satisfaction indeks) PT Angkasa Pura II (Persero) Tahun 2013 dan 2012 berturut-turut adalah sebagai berikut:

Tabel Indeks Kepuasan PelangganTable of Customer Satisfaction Index

Jenis SurveiSurvey 2013 2012 ∆ %

PenumpangPassenger

3,84 3,61 6,37

AirlinerAirline

3,60 3,60 -

KonsesionerConcessionaire

3,80 3,69 2,98

KargoCargo

3,59 3,38 6,21

Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction

3,69 3,57 3,36

Tabel Interpretasi Hasil SurveiTable of Survey Result Interpretation

SKORScore

INTEPRETASI HASILInterpretation Result

HARAPANExpectation

KENYATAANFact

5 4,51 – 5,00Sangat PentingStrongly Important

Sangat Baik/Sangat PuasVery Good/ Satisfied

4 3,51 – 4,50PentingImportant

Baik/PuasGood/Satisfied

3 2,51 – 3,50CukupSomewhat Important

Cukup Baik/Cukup PuasSomewhat Good/Satisfied

2 1,51 – 2,50Tidak PentingUnimportant

Buruk/ Tidak PuasPoor/Not Satisfied

1 1,00 – 1,50Sangat Tidak PentingStrongly Unimportant

Sangat Buruk/Sangat Tidak PuasVery Poor/Dissatisfied

Based on the survey results, customer satisfaction index of PT Angkasa Pura II (Persero) in 2013 and 2012, respectively, are as follows:

Page 109: sustainability growth

109Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

Dari tabel di atas terlihat bahwa Indeks Kepuasan Pelanggan 2013 adalah sebesar 3,69 dari nilai maksimal 5, masuk dalam kategori “Puas”. hasil tersebut menunjukkan bahwa mayoritas responden mempunyai persepsi (menganggap) pelayanan yang telah diberikan selama ini baik, sehingga responden merasa “Puas”. Indeks tersebut naik dari indeks tahun sebelumnya sebesar 3,57. Indeks kepuasan seluruh layanan tahun 2013 naik dibandingkan tahun sebelumnya dengan kenaikan rata-rata sebesar 3,36%. Dilihat dari angka absolut capaian indeks kepuasan pelanggan, pemberi kontribusi terbesar adalah pelanggan penumpang dengan indeks tertinggi sebesar 3,84. Selanjutnya, capaian indeks tertinggi berikutnya adalah pelanggan konsesioner sebesar 3,80; disusul pelanggan airliner sebesar 3,60 dan terakhir pelanggan kargo sebesar 3,59.

Jika dilihat dari persentase kenaikan dibandingkan capaian tahun sebelumnya, kenaikan indeks terbesar adalah pada pelanggan penumpang sebesar 6,37% disusul pelanggan kargo sebesar 6,21%, dan pelanggan konsesioner sebesar 2,98%. Sedangkan untuk pelanggan airline indeks kepuasan pelanggan tetap. Indeks kepuasan pelanggan tersebut, jika dirinci per cabang dan per pencapaian indeks dari yang tertinggi sampai terendah, akan terlihat sebagai berikut:

Tabel Indeks Kepuasan per CabangTable of Customer Satisfaction Index by Branch Office

NoCabangBranch

Indeks Kepuasan PelangganCustomer Satisfaction Index

PenumpangPassenger

Air-linerAirline

KonsConcessionaire

Kar-goCargo

Total

1 BSh – Tangerang 4,07 2,95 3,76 3,31 3,51

2 Kualanamu – Deli Serdang 3,77 3,64 3,82 3,24 3,62

3 SSK II – Pekanbaru 3,96 3,91 3,93 3,87 3,88

4 Supadio – Pontianak 3,37 4,26 3,86 4,21 3,88

5 SmB II – Palembang 3,98 4,13 3,60 4,08 3,95

6 BIm – Padang 3,87 4,17 3,76 2,97 3,77

7 husein S – Bandung 3,62 3,98 3,81 3,55 3,70

8 halim PK – Jakarta 3,62 3,86 3,37 - 3,65

9 Sultan Thaha – Jambi 3,76 3,82 4,12 3,97 3,79

10 D. Amir – Pkl Pinang 3,39 3,89 3,84 3,58 3,66

11 RhF – Tjg Pinang 3,76 4,14 4,05 3,81 3,83

12 SIm – Aceh 3,58 4,26 3,70 3,28 3,76

Keselamatan Penerbangan

Air Flight Safety

The table above shows that 2013 Customer Satisfaction Index is at 3.69 out of 5, in the category of “Satisfied”. The result indicates that the majority of respondents perceive (assume) the service that has been given so far is good, so the respondents feel “satisfied”. The index is increased from the previous year’s index, which was at 3.57. The entire service satisfaction index in 2013 rose compared to the previous year with an average increase of 3.36%. Judging from the number of absolute achievement of customer satisfaction index, the biggest contributor is the passengers with the highest index of 3.84. Subsequently, the highest index, which is 3.80, goes for concessionaire customers; followed by Airline customers at 3.60 and 3.59 for argo customers.

Looking at the increased percentage compared to previous year’s achievement, the largest increase in the index is on the customers at 6,37%, followed by 6,21% cargo customers, and customers concessionaire by 2.98%. On the other hand, the airline customer satisfaction index remains stable. The customer satisfaction index, if broken down per branch and per index attainment from the highest to the lowest, would look like the table below:

Page 110: sustainability growth

110 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

MEMENUHI HARAPAN KONSUMENMeeting ConsuMer expeCtation

Dari tabel di atas terlihat pemberi kontribusi indeks kepuasan pelanggan terbesar adalah Cabang Bandara Sultan mahmud Badaruddin II (SmB II) Palembang dengan capaian sebesar 3,95, Cabang Bandara Supadio Pontianak dan Bandara Sultan Syarif Kasim II (SSK II) Pekanbaru dengan capaian masing-masing sebesar 3,88 dan Cabang Bandara Raja haji Fisabilillah (RhF) Tanjung Pinang dengan capaian sebesar 3,83. Indeks terendah dicapai oleh Cabang Bandara Soekarno hatta (BSh) Tangerang sebesar 3,51, Cabang Bandara Kualanamu Deli Serdang dengan capaian sebesar 3,62, Cabang Bandara halim Perdana Kusumah (halim) Jakarta dengan capaian 3,65 dan Cabang Bandara Dipati Amir Pangkal Pinang sebesar 3,66.

Indeks kepuasan tertinggi diperoleh dari layanan kepada pelanggan airliner di Bandara Supadio Pontianak dan Sultan Iskandar muda (SIm) Banda Aceh masing-masing dengan capaian indeks sebesar 4,26, sedangkan capaian terendah adalah indeks layanan pelanggan airliner di Bandara Soekarno-hatta Jakarta sebesar 2,95.

Jika dilihat per jenis pelanggan maka capaian indeks tertinggi di layanan kepada pelanggan penumpang diperoleh Cabang BSh Jakarta sebesar 4,07, sementara indeks terendah layanan ini dicapai oleh Cabang Bandara Supadio Pontianak sebesar 3,37.

Indeks tertinggi layanan airliner diperoleh Cabang Bandara Supadio Pontianak dan Bandara SIm Banda Aceh dengan capaian indeks masing-masing sebesar 4,26, sekaligus sebagai capaian indeks tertinggi korporat, sedangkan terendah diperoleh Cabang Bandara Soekarno hatta Jakarta sekaligus sebagai capaian indeks terendah korporat dengan indeks sebesar 2,95.

Indeks tertinggi layanan konsesioner dicapai oleh Cabang Bandara Sultan Thaha Jambi sebesar 4,12, sedangkan terendah diperoleh Cabang halim Perdana Kusuma Jakarta sebesar 3,37. Untuk layanan Kargo indeks tertinggi diperoleh Cabang Bandara Supadio Pontianak dengan indeks sebesar 4,21, sedangkan terendah diperoleh Cabang Bandara minangkabau Padang sebesar 2,97. Untuk cabang Bandara halim Perdanakusuma Jakarta, tidak ada nilai indeks karena pelayanan kargo dilakukan oleh Pihak Lain dan bukan oleh PT Angkasa Pura II (Persero).

Kenaikan indeks kepuasan pelanggan terbesar dicapai oleh Cabang Bandara husein Sastranegara Bandung, yakni sebesar 0,43, sedangkan penurunan indeks terbesar dialami oleh Cabang Bandara minangkabau Padang sebesar 0,09.

The statistic above shows that the largest contributor for customer satisfaction index is Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Airport in Palembang with a performance of 3,95, followed by Supadio Airport in Pontianak and Sultan Syarif Kasim II Airport (SSK II) in Pekanbaru at 3,88 and Raja Haji Fisabilillah (RHF) in Tanjung Pinang at 3,83. The owest index achieved by Soekarno Hatta Airport (BSH) in Tangerang at 3,51, Kualanamu Airport in Deli Serdang at 3,62, Halim Perdana Kusuma Airport (Halim) in Jakarta at 3,65, and Dipati Amir Airport in Pangkal Pinang at 3,66.

The highest satisfaction index is obtained from the service to airline customers at Supadio Airport in Pontianak and Sultan Iskandar Muda (SIM) in Banda Aceh with each performance index at 4,26, while the lowest performance index for airline customers goes to Soekarno-Hatta Airport in Jakarta at 2,95.

If divided by the type of customers, the highest index achievement in customer service to passengers is obtained by BSH Jakarta at 4,07, while the lowest index is achieved by Supadio Airport in Pontianak at 3,37.

The highest index of airlines services is obtained by Supadio Airport in Pontianak and SIM Airport in Banda Aceh with the achievements of each index is 4.26. This achievement is the highest index for corporate achievement, while the lowest one, is obtained by Soekarno Hatta Airport in Jakarta at 2.95.

The highest index for concessionaire services is achieved by Sultan Thaha Airport in Jambi at 4.12, while the lowest one is obtained by Halim Perdana Kusuma in Jakarta at 3.37. Meanwhile, for Cargo services, the highest index is achieved by Supadio Airport in Pontianak with 4.21, while the lowest is obtained by Minangkabau Airport in Padang at 2.97. For Halim Perdanakusuma Airport in Jakarta, there is no index for cargo services since it was performed by external parties, not by PT Angkasa Pura II (Persero).

The largest increase for customer satisfaction index is achieved by Husein Sastranegara Airport in Bandung, with 0.43, while the largest decrease for the index is experienced by Minangkabau Airport in Padang with 0.09.

Page 111: sustainability growth

111Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

PenumpangPassenger

AirlinerAirliner

KonsesionerKonsesioner

KargoCargo

4.48

4.46

4.53

4.57

3.84

3.60

3.80

3.59

0.64

0.86

0.73

0.97

harapanExpectation

Kepuasansatisfaction

gapGap

Dari grafik di atas, terlihat bahwa gap tertinggi antara tingkat layanan yang dirasakan (kenyataan) dengan tingkat layanan yang diharapkan (harapan) adalah sebesar 0,97 yang terjadi pada layanan kepada pelanggan kargo. gap kedua terbesar berikutnya adalah layanan kepada pelanggan airliner sebesar 0,86. gap terbesar ketiga berikutnya adalah layanan kepada pelanggan konsesioner sebesar 0,73 dan gap terkecil pada layanan kepada pelanggan penumpang sebesar 0,64. Seluruh gap layanan kepada keempat katagori pelanggan yaitu, penumpang, airliner, konsesioner dan kargo berada di kisaran 0 s.d. 1 berarti seluruh layanan tersebut perlu ditingkatkan.

Pengguna jasa bandar udara sebagai konsumen Angkasa Pura II disajikan dalam grafik kinerja operasi.

Tabel Kinerja Operasi (A01) (A02) (A03)Table of Operation Performance (A01) (A02) (A03)

UraianDescriptions

SatuanUnit

2012 2013

Pergerakan PesawatAircraft Movement Rute 611.930 647.343

Pergerakan PenumpangPassenger Movement Pax 82.013.105 86.341.507

Pergerakan KargoCargo Movement Kg 764.874 765.812

Keselamatan Penerbangan

The chart above represents the gap between the highest level of service perceived (reality) with the level of service expected (expectations) which is at 0.97 and occurred at cargo services to passengers. The second largest gap is the customer service to all airline passengers, at 0.86. The third largest gap is at 0.73 which belongs to the service of concessionaire passengers. On the other hand, the smallest gap in passenger is at 0.64. The entire service gap in passenger’s service to all four categories, namely, passenger, airlines, concessionaires, and cargo are in the range of 0 to 1 which means that all these services need to be improved.

Airport users customer of Angkasa Pura II submited in graphic of operation performance.

Air Flight Safety

Page 112: sustainability growth

112 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

LEMBAR UMPAN BALIKFeedback Form

mohon dapat memberikan masukan atas Laporan Keberlanjutan ini.Please Provide your feedback for this Sustainability Report.

Profil nama Profile Name : .................................

Institusi/Perusahaan Institution/Company : ..............................

Email E-mail : .................................

Telp/hP Phone/Mobile : .................................

Identifikasi golongan pemangku kepentingan (pilih salah satu)Identification of stakeholder group (choose one):

Perusahaan Company

media Media

Pemerintah Government

LSm NGO

Akademik Academic

masyarakat Community

Lain-lain, mohon sebutkan Other, please specify

...............................................................

mohon pilih jawaban yang paling sesuai: Please choose one answer that the most appropriate:1. Laporan menggambarkan kinerja Perseroan dalam berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan:

The Report shows performance of the Company in giving contribution to the sustainable development:

Sangat Setuju Highly Agree

Setuju Agree

Netral Neutral

Tidak Setuju Disagree

2. Laporan bermanfaat bagi Anda: The Report gives benefit for you:

Sangat Setuju Highly Agree

Setuju Agree

Netral Neutral

Tidak Setuju Disagree

3. Laporan mudah dimengerti: The Report is easy to be understood:

Sangat Setuju Highly Agree

Setuju Agree

Netral Neutral

Tidak Setuju Disagree

4. Laporan menarik The Report is interesting:

Sangat Setuju Highly Agree

Setuju Agree

Netral Neutral

Tidak Setuju Disagree

Page 113: sustainability growth

113Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

mohon isi jawaban Anda:Please your answerBagian informasi mana yang paling berguna bagi Anda? Which information is the most beneficial for You?

.........................................................................................................................................................

Bagian informasi mana yang kurang berguna bagi Anda? Which information is less beneficial for You?

.........................................................................................................................................................

Bagian laporan mana yang paling menarik bagi Anda? Which part of the Report that is the most attractive for you?

.........................................................................................................................................................

Bagian laporan mana yang kurang menarik bagi Anda? Which part of the Report that is less attractive for You?

.........................................................................................................................................................

mohon berikan usulan/saran/komentar Anda atas laporan ini: Please provide your suggestion/comments for this report:

.........................................................................................................................................................

Tanggapan Anda akan sangat bermanfaat bagi Perseroan.Oleh karenanya, mohon dapat menyampaikan tanggapan tersebut melalui:Your feedback will be very beneficial for the Company. Therefore, please send your comments to:

PT Angkasa Pura II (Persero)Sekretaris Perusahaan(Jakarta International Airport) Soekarno – hatta Building 600, PO BOX 1001/ BUSh Jakarta 19120 Indonesia 62-21) 550 5079, 550 5074Website: www.angkasapura2.co.idContact Center: (kode area) 500-138

Page 114: sustainability growth

114 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

REFERENSI GRI 3.1 [3.12]Global RepoRtinG initiative (GRi) 3.1 RefeRence

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

1 Strategi Dan AnalisisStrategy And Analysis

1.1 Sambutan Dari Dewan Komisaris Dan DireksiMessage From BOC And BOD

12,13,16,17

1.2 Dampak Utama, Risiko Dan PeluangKey Impact, Risk And Opportunities

12,13,16,17

2 Profil OrganisasiOrganization Profile

2.1 Nama Organisasi Name Of Organization

22

2.2 Batas Layanan Services Boundaries

22,32,33

2.3 Struktur Organisasi Organizational Structure

24,25

2.4 Lokasi Kantor Pusat Head Office Location

36

2.5 Jumlah Dan Nama Negara Perusahaan Beroperasi Number And Name Of Countries Where Company Operates

23, 36

2.6 Bentuk Badan hukum Dan Kerangka Peraturan Di mana Bandara Beroperasi Form Of Legal Entity And The Regulatory Framework Within Which The Airport Operates

23

2.7 Pasar yang Dilayani Market Served

23,32,33

2.8 Skala Organisasi Scale Of Organization

4, 62

2.9 Perubahan Laporan yang Signifikan Significant Changes Of Report

2.10 Penghargaan yang Diperoleh Awards Received

30

3 Parameter Report Parameters

Profil Pelaporan Report Profile

3.1 Periode Pelaporan Periode Of Report

34

3.2 Tanggal Penerbitan Laporan Terdahulu Date Of Recent Report

34

3.3 Siklus Penerbitan Laporan Report Cycle

34

3.4 Kontak Perusahaan Company Contact

36

Lingkup Dan Batasan Laporan Report Scope And Boundary

3.5 menentukan Isi Laporan Defining Report Content

35

Page 115: sustainability growth

115Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

3.6 Lingkup Laporan Report Scope

35

3.7 Pembatasan Lingkup Laporan Report Scope Boundary

35

3.8 Dasar LaporanBasis Of Report

35

3.9 Dasar Dan Teknik Pengukuran Data Basis And Data Measurement Techniques

35

3.10 Penjelasan Dampak Pernyataan Kembali Explanation Of The Effect Of Any Re-Statement

35

3.11 Perubahan Signifikan Dari Laporan Sebelumnya Significant Changes From The Previous Report

35

Indeks Isi Gri Gri Content Index

3.12 Tabel Lokasi Pengungkapan Table Of Disclosure Location

114

Penjaminan Assurance

3.13 Kebijakan Penjaminan EksternalExternal Assurance Policy

35

4 TATA KELOLA, KOMITMEN DAN KETERLIBATAN Governance, Commitments And Engagement

Tata Kelola Governance

4.1 Struktur Tata Kelola Organisasi Governance Structure Of Organization

38

4.2 Perangkapan Jabatan Tertinggi Tata Kelola Dan Jabatan Eksekutif Highest Governance Post Cum Executive Officer

39

4.3 Anggota Independen Independent Members

39

4.4 mekanisme Rekomendasi Mechanisms Of Recommendations

40,45,50

4.5 Kompensasi Dan Kinerja Compensation And Performance

45,50

4.6 Konflik Kepentingan Conflics Of Interest

45,50

4.7 Kualifikasi Dewan Board Qualifications

50

4.8 Nilai Ekonomi, Lingkungan Dan Sosial Economic, Environmental And Social Values

4,5,6

4.9 Prosedur Pemantauan Kinerja Procedures Of Overseeing Performance

42,45, 46,52

4.10 Proses Evaluasi Dewan Board Evaluation Process

42,46,52

Referensi Gri 3.1

Global Reporting Initiative (GRI) 3.1 Reference

Page 116: sustainability growth

116 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

REFERENSI GRI 3.1 [3.12]Global RepoRtinG initiative (GRi) 3.1 RefeRence

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

4.11 Pendekatan, Pencegahan Terhadap Risiko Perusahaan Precautionary Approach Toward Companyi Risk

55,56,57,101

4.12 Prinsip Ekonomi, Lingkungan Dan Sosial Economic, Environmental And Social Principles

14

4.13 Keanggotaan Dalam Organisasi Membership Of Organization

59

4.14 Pemangku Kepentingan Stakeholders

60

4.15 Dasar Identifikasi Dan Seleksi Pemangku Kepentingan Basis For Identification And Selection Of Stakeholders

60

4.16 Pendekatan Keterlibatan Pemangku Kepentingan Approaches To Stakeholder Engangement

60

4.17 hasil Keterlibatan Pemangku Kepentingan Results Of Stakeholder Engagement

60

5Pendekatan Manajemen Dan Kinerja IndikatorManagement Approach And Performance Indicators

6

EC Kinerja Ekonomi Economic Performance

Kinerja Ekonomi Economic Performance

EC1 Perolehan Dan Distribusi Nilai Ekonomi Gain And Economic Value Distribution

4,6,9,62,63

EC2 Implikasi Finansial Akibat Perubahan Iklim NA

EC3 Dana Pensiun Karyawan Employee Pension Fund

EC4 Bantuan Finansial Dari Pemerintah Goverment Financial Assistance

63

EC5 Standar Upah minimum Minimum Standar Wage

64,82,83

EC6 Rasio Pemasok Lokal Local Supplier Ratio

NA

EC7 Pentingnya Indikator Ini Untuk Sektor Airport. The Importance Of This Indicator For The Airport Sector.

34,121

EC8 Pentingnya Unsur Pelayanan Publik Operasi Bandara. The Importance Of The Public Service Element Of Airport Operations.

64,94

EC9 Dampak Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung Impact Of Indirect Economic Effects

NA

EC10Pemeliharaan Jasa Bandara Sebagai Layanan Publik. Maintenance Of Airport Services As A Public Service.

103

EN Kinerja Lingkungan Environmental Performance

Material Materials

EN1 Pemakaian materialMaterial Usage

66

Page 117: sustainability growth

117Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

EN2 Pemakaian material Daur Ulang Recycled Material Usage

NR

Energi Energy

EN3 Pemakaian Energi Langsung Direct Energy Usage

66

EN4 Pemakaian Energi Tidak Langsung Indirect Energy Usage

66

EN5 Penghematan Energi Energy Conservation

67

EN6 Inisiatif Penyediaan Energi Terbarukan Renewable Energy Supply Initiative

NR

EN7 Inisiatif mengurangi Energi Tidak Langsung Reduction Of Indirect Energy Initiative

67

DmA EN32Program-Program Untuk mengurangi Konsumsi Energi. Programs To Reduce Energy Consumption

67

Air Water

EN8 Pemakaian Water Water Usage

67

EN9 Sumber Air yang Terkena Dampak Affacted Water Source

68,67,

EN10 Jumlah Air Daur Ulang Amount Of Recycled Water

68,67

DmA EN36Pengelolaan Air Badai Dan Irigasi. Storm Water Management And Irrigation

67,70

Keanekargaman HayatiBiodiversity

EN11 Kuasa Pertambangan Di hutan Lindung. Mining Concession At Protected Area

NR

EN12 Perlindungan Keanekaragaman hayati Biodiversity Protection

NR

EN13 Pemulihan habitat Habitat Rehabilitation

5

EN14 Strategi menjaga Keanekaragaman hayati Biodiversity Preservation Strategy

NR

EN15 Spesies yang Dilindungi Protected Spesies

NR

DmA EN33Kebijakan Dan Prosedur Keanekaragaman hayati Policies And Procedures Of Biodiversity

NR

Emisi, Limbah Cair Dan Limbah Padat Emmissions, Effluents, And Waste

EN16 Total gas Rumah Kaca Total Greenhouse Gas

NR

EN17 Total Emisi gas Rumah Kaca Tidak Langsung Total Indirect Greenhouse Gas

NR

Referensi Gri 3.1

Global Reporting Initiative (GRI) 3.1 Reference

Page 118: sustainability growth

118 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

REFERENSI GRI 3.1 [3.12]Global RepoRtinG initiative (GRi) 3.1 RefeRence

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

EN18 Inisiatif Pengurangan Efek gas Rumah Kaca Greenhouse Gas Effect Reduction Initiative

NR

EN19 Pengurangan Emisi Ozon Ozone Emmission Reduction

NR

EN20 Jenis-Jenis Emisi Udara Air Emmissions Type

70

EN21 Kualitas Pembuangan Air Dan Lokasinya Quality And Location Of Water Disposal

68,67,70

EN22 Klasifikasi Limbah Dan metoda Pembuangan Classification Of Waste And Disposal Methode

70

EN23 Total Tumpahan minyak Dan Bahan Cair Berbahaya Total Number Of Oil And Hazardous Spill

70

EN24 Limbah Bahaya yang Ditransportasikan Hazardous Waste Transported

70

EN25 Keanekaragaman hayati Di Badan Air Water Body Biodiversity

68

DmA EN34Tanggung Jawab Untuk Pengelolaan Limbah Responsibility For Management Of Waste

70

Produk Dan Jasa Product And Services

EN26Inisiatif mengurangi Dampak Buruk Pada Lingkungan Initiatives To Mitigate Environmental Impacts

66

EN27 Persentase Produk Terjual Dan Pengembalian Kemasan Berdasarkan KategoriPercentage Of Product Sold And Their Packaging Materials That Are Reclaimed By Category

4

Kepatuhan Compliance

EN28

Nilai Denda Finansial Akibat Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Dan hukumLingkungan monetary Value Of Significant Fines For Non-Compliance With EnvironmentalLaws And Regulations

NA

Transportasi Transportation

EN29 Dampak Signifikan Terhadap Lingkungan Akibat Transportasi ProdukSignificant Environmental Impacts Due To Transporting Of Product

NA

DmA EN35model Transportasi Darat Dan Inisiatif Untuk meningkatkan Efisiensi Energi Dan Pengurangan Emisi. modes Of Ground Transportation And Initiatives To Improve Energy Efficiency And Emissions Reduction.

67

Keseluruhan Overall

EN30 Biaya Dan Investasi Perlindungan LingkunganEnvironmental Protection Expenditures And Investments

5

Inter-Modalitas Inter-Modality

EN31 Rencana Dan Inisiatif Untuk mengurangi Dampak Lingkungan yang Signifikan. Plans And Initiatives For Reduce Significant Environmental Impacts.

5, 66

LA Kinerja Sosial Social Performance

Page 119: sustainability growth

119Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

Tenaga KerjaLabour

LA1 Jumlah Karyawan Number Of Employee

7,74

LA2 Tingkat Perputaran Karyawan Dan Keamanan Bandara. Employee Turnover Rate And Airport Security.

LA3 Kompensasi Bagi Karyawan Tetap Dan Tidak Tetap Compensation For Permanent Employee And Temporary Employee

81

LA4 Perjanjian Kerja Bersama (Pkb) Collective Work Agreement

87

LA5 Pemberitahuan minimum Tentang Perubahan Operasional Minimum Notification Of Operational Changes

LA6 Komite Bersama Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Safety And Health Joint Committee

92

LA7 Tingkat Kecelakaan Kerja Rate Of Work Accident

LA8 Program Pendidikan, Pelatihan Dan Penyuluhan KesehatanEducation, Training And Health Counseling Program

83

LA9 Topik Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Dalam PKBSafety And Health Topic On Collective Work Agreement

87

LA10 Rata-Rata Jam Pelatihan Average Hour Of Training 83

LA11 Program Persiapan Pensiun Pre-Retirement Preparation Program 82,87

LA12 Penilaian Kinerja Dan Pengembangan KarierPerformance Assessment And Career Development

83

LA13 Keberagaman Karyawan Employee Diversity

74

LA14 Rasio gaji Dasar Pria Terhadap WanitaRatio Of Basic Salary Of Men To Women

81

LA15 Kembali Kerja Setelah Cuti Returning Work After Leave

NA

LA16Perekrutan Lokal. Local Hiring

NA

LA17 hubungan manajemen/Karyawan. Labor/Management Relations

80, 87

LA18Kebijakan Dan Program yang Terkait Untuk mengatasi Perdagangan manusia. Policies And Programs Related To Addressing Human Trafficking

NA

LA19Praktek Keamanan Security Practice

94

HR Hak Asasi Manusia (Ham) Human Rights

hR1 Perjanjian Dan Investasi menyangkut hAmAgreement And Investment Regarding Human Rights

NA

hR2 Persentase Pemasok Dan Kontraktor menyangkut hAmPercentage Of Supplier And Contractor Regarding Human Rights

NA

hR3 Pelatihan Karyawan Tentang hAm Human Rights Training For Employee

96

Referensi Gri 3.1

Global Reporting Initiative (GRI) 3.1 Reference

Page 120: sustainability growth

120 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

REFERENSI GRI 3.1 [3.12]Global RepoRtinG initiative (GRi) 3.1 RefeRence

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

hR4 Kasus Diskriminasi Discrimination Cases

NA

hR5 hak Berserikat Right Of Association

87

hR6 Pekerja Di Bawah Umur Underage Labour

NA

hR7 Pekerja Paksa Forced Labour

hR8 Tenaga Keamanan Terlatih hAm Human Rights Trained Security Force

96

hR9 Pelanggaran hak Penduduk Asli Rights Violation Of Indigenous People 6.3.6; 6.3.8; 6.6.7 58

NA

hR10 hR10 Evaluasi Kebijakan hAm Evaluation Of Human Rights Policy

NA

hR11 Penyelesaian Formal Kasus Pelanggaran hAmFormal Grievance Mechanisms Of Human Rights Filed

NA

SO Kemasyarakatan Society

SO1 Dampak Program Pada KomunitasImpact Of The Program On Community

88

SO2 hubungan Bisnis Dan Risiko KorupsiRelation Between Business And Corruption Risks

NA

SO3 Pelatihan Antikorupsi Anti-Corruption Training

NA

SO4 Pencegahan Tindakan Korupsi Prevention Of Corruption Practices

NA

SO5 Partisipasi Dalam Pembuatan Kebijakan PublikParticipation In Public Policy Formulation

60

SO6 Sumbangan Untuk Partai Politik Donation For Political Party

63

SO7 hukuman Akibat Pelanggaran Persaingan UsahaPenalty Of Violation In Business Competition.

94

SO8 hukuman Atau Denda Akibat Pelanggaran PeraturanPenalty Or Fines Of Ordinances Violation

NA

SO9 Dampak Negatif Terhadap Komunitas LokalNegative Impacts On Local Communities

88,89

SO10 Pencegahan Dampak Buruk Terhadap Komunitas LokalPrevention Of Negative Impacts On Local Communities

88, 89

SO11hubungan Dengan masyarakat Lokal mengenai Pembangunan Bandara - Keterlibatan Pemangku Kepentingan. Relation With Local Communities Regarding Airport Development – Stakeholder Engagements

88, 89

PR Tanggung Jawab Produk Product Responsibility

PR1 Perputaran Dan Keamanan Produk Cycle And Safety Of Products

94

Page 121: sustainability growth

121Sustainability Report 2013 Angkasa Pura IISustainable Growth

GRIG3.1

Uraian Description

Halaman Page

PR2 Pelanggaran Peraturan Dampak ProdukViolation Of Product Impac Regulation

NA

PR3 Informasi Kandungan Produk Product Content Information

32,106

PR4 Pelanggaran Penyediaan Info ProdukViolation Of Product Information Provision

NA

PR5 Tingkat Kepuasan Pelanggan Customer Satisfaction Rate

106

PR6 Kelayakan Komunikasi Pemasaran Feasibility Of Marketing Communication

106

PR7 Pelanggaran Komunikasi Pemasaran Violation Of Marketing Communication

PR8 Pengaduan Tentang Pelanggaran Privasi PelangganReports On Violation Of Customers Privatization

106

PR9 Denda Pelanggaran Pengadaan Dan Penggunan ProdukFines Of Product Procurement And Uses Violation

NA

Kinerja Sektor Operator Bandara (EC 7) Airport Operators Sector-Specific Performance Indicators (EC 7)

AO1Total Jumlah Penumpang. Total Number Of Passengers

111

AO2Jumlah Tahunan Pergerakan Pesawat. Annual Total Number Of Aircraft Movements

111

AO3Jumlah Total Kargo. Total Amount Of Cargo

111

AO4Kualitas Air hujan Dengan Standar Peraturan yang Berlaku. Quality Of Storm Water By Applicable Regulatory Standards.

70

AO5Tingkat Kualitas Udara. Air Quality Levels

70

AO6Pesawat Dan Trotoar De-Icing/Anti-Icing Cairan yang Digunakan Dan Dirawat Aircraft And Pavement De-Icing/Anti-Icing Fluid Used And Treated

NA

AO7Jumlah Dan Prosentase Perubahan Dari masyarakat yang Tinggal Di Daerah yang Terkena gangguan. Number And Presentage Change Of People Residing In Areas Affected By Noice

NA

AO8Kompensasi yang Diberikan Kepada masyarakat. Compensation Provided To Local Communities.

88, 89

AO9Total Jumlah Tahunan Serangan Satwa Liar Per 10.000 Pergerakan Pesawat. Total Annual Number Of Wildlife Strikes Per 10,000 Aircraft Movements.

NA

Referensi Gri 3.1

Global Reporting Initiative (GRI) 3.1 Reference

Page 122: sustainability growth

122 Laporan Keberlanjutan 2013Angkasa Pura IISustainable Growth

REFERENSI GRI 3.1 [3.12]Global RepoRtinG initiative (GRi) 3.1 RefeRence

Halaman ini Sengaja dikosongkanThis page is intentionally left blank

Page 123: sustainability growth
Page 124: sustainability growth

PT Angkasa Pura II (Persero)Building 600Soekarno-hatta International AirportPO BOX 1001/BUShJakarta 19120 IndonesiaTelp: +6221 550 5079, +6221 550 5074, +6221 500 138Fax: +6221 550 2141E-mail: [email protected]

2013LAPORAN KEBERLANJUTAN

Sustainability Report