Top Banner
TATA TERTIB PARESTESIA Perioperatif 1. Setiap parestesi wajib melakukan kegiatan perioperatif pada setiap pasien OK nya masing-masing. 2. Setiap anggota tim OK wajib mengetahui mengenai pasien dan rencana pembiusan yang akan dilakukan. 3. Setiap Anggota tim OK wajib memastikan sudah dilaksanakannya informed consent, form edukasi, form transfuse, dan memastikan form tersebut ditandatangani pasien minimal setengah jam sebelum tindakan. 4. Urutan pelaporan adalah Chief- Konsulen-COC. Setelah mendapat rencana/instruksi dari konsulen, Chief atau COC wajib diberitahu. 5. Laporan pasien berisi data pasien, diagnosis, tindakan operasi, ASA, 1
112

Survival_revisi Juni 2013

Jan 21, 2016

Download

Documents

Survival_revisi Juni 2013
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Survival_revisi Juni 2013

TATA TERTIB PARESTESIA

Perioperatif1. Setiap parestesi wajib melakukan kegiatan perioperatif

pada setiap pasien OK nya masing-masing. 2. Setiap anggota tim OK wajib mengetahui mengenai

pasien dan rencana pembiusan yang akan dilakukan.3. Setiap Anggota tim OK wajib memastikan sudah

dilaksanakannya informed consent, form edukasi, form transfuse, dan memastikan form tersebut ditandatangani pasien minimal setengah jam sebelum tindakan.

4. Urutan pelaporan adalah Chief-Konsulen-COC. Setelah mendapat rencana/instruksi dari konsulen, Chief atau COC wajib diberitahu.

5. Laporan pasien berisi data pasien, diagnosis, tindakan operasi, ASA, rencana pembiusan, dan rencana pasca operasi

6. Pasien ASA 3 dilaporkan oleh semester 3 ke atas terutama untuk pasien HT dan DM dengan komplikasi mikrosirkulasi.

7. Pasien anak (usia <3tahun) dilaporkan oleh stase anak ke atas.

8. Jaga 4 junior baru diperbolehkan lapor ke konsulen setelah bulan ke 2 untuk ASA 1-2.

1

Page 2: Survival_revisi Juni 2013

9. Jaga 5 diperbolehkan belajar melaporkan pasien ASA 1-2 kepada chief OK mulai bulan ke 5.

10. Pasien dengan kelainan jantung bawaan/katup jantung/gangguan kontraksi jantung dilaporkan oleh jaga 1 ke atas bila lapor selain OK pediatrik dan NCK. (OK pediatrik dan NCK dengan kelainan jantung bisa dilaporkan oleh yang stase).

11. Pasien dengan kelainan neurologis yang meliputi peningkatan tekanan intrakranial dan infiltrasi intrakranial dilaporkan oleh stase neuroanestesia ke atas.

12. Pasien dengan masalah jalan napas dapat dilaporkan oleh jaga 3 apabila residen tersebut dinilai oleh chief dapat melaporkan kepada konsulen dengan kompeten dan baik.

13. Apabila terjadi masalah dalam pelaporan, parestesi wajib melaporkan masalah tersebut kepada chief OK masing- masing.

2

Page 3: Survival_revisi Juni 2013

Jaga1. Chief jaga IGD adalah jaga 2, yang bertanggungjawab

kepada jaga 1 dan konsulen.2. Setiap pelaporan di IGD hanya dilakukan oleh jaga 1

dan jaga 2 untuk pasien operasi.3. Jaga 1 bertanggungjawab atas seluruh kegiatan yang

berlangsung di IGD selama jam jaganya, operasi neuroanestesia, anestesia kardiothorasik, pasien dengan masalah jalan napas, pasien ASA 4, pasien swasta; serta konsul di ICU anak terutama yang menyangkut tindakan invasif, baik di dalam maupun di luar jam kerja.

4. Jaga 1 juga bertanggungjawab atas pasien di ICU IGD selama jam jaga.

5. Jaga 2 bertanggungjawab atas semua operasi IGD, kecuali neuroanestesia dan kardiothorasik.

6. Jaga 2 wajib melaporkan ke jaga 1 DAN konsulen jaga jika mendapatkan pasien dengan ASA 3 atau lebih dan berhak didampingi jaga 1 dalam menjalankan pembiusan. Jaga 2 juga wajib melaporkan ke jaga 1 jika mendapatkan pasien bayi (<1 tahun) atau pasien anak >1 tahun yang diperkirakan akan bermasalah.

7. Jaga 2 wajib melakukan visit preoperatif terhadap pasien bayi (<1 tahun) atau pasien anak >1 tahun yang diperkirakan akan bermasalah. Jika tidak

3

Page 4: Survival_revisi Juni 2013

memungkinkan dapat didelegasikan kepada jaga 3 dengan catatan tetap harus dievaluasi ulang sendiri oleh jaga 2.

8. Anestesia pada neonatus dilakukan oleh jaga 2 didampingi oleh jaga 1. Jaga 2 wajib melaporkan pasien neonatus dengan ASA berapapun kepada jaga 1 DAN konsulen jaga.

9. Setiap pagi jaga 1 dan atau jaga 2 wajib mengikuti laporan di parade. Pasien yang dilaporkan ialah pasien operasi, resus, dan pasien ICU IGD yang bermasalah.

10. Jaga ICU bertanggungjawab terhadap pasien ICU di luar jam kerja. Jaga ICU bertugas menangani konsul ruangan yang datang, dan memiliki wewenang untuk mengkoordinasikan dengan jaga 3 HCU lt.6 gedung A. KHUSUS UNTUK STASE ICU apabila ada konsul permintaan ICU di jam kerja, di luar permintaan COC dari IBP ataupun dari OK IGD, harap yang jaga hari itu yang mengambil keputusan dengan sebelumnya dilaporkan terlebih dahulu kepada konsulen ICU apabila menemui kesulitan.

11. Jaga ICU wajib memberikan setiap keterangan terhadap keluarga pasien tentang prosedur yang dilakukan saat pertama kali masuk. Setiap informed consent ditulis dalam buku yang ditandatangani oleh dokter, perawat, keluarga.

4

Page 5: Survival_revisi Juni 2013

12. Setiap tindakan ICU (pemasangan CVP, intubasi) wajib dilaporkan kepada konsulen jaga.

13. Apabila ada konsul di ruangan dilakukan sesuai kompetensi (contoh: CVC anak). Semua tindakan invasif harus dilakukan di ICU kecuali RJP/darurat.

14. Jaga 3 IGD wajib mendampingi jaga 2 dalam pembiusan serta melakukan visit perioperatif terhadap pasien ASA 3 yang akan dilakukan operasi di OK IGD, baik pasien dari IGD ataupun gedung A, menjawab konsul dari luar gedung A untuk anestesi. Menjawab konsul operasi berkaitan dengan jalan napas dan melaporkannya kepada jaga 1. Apabila diperlukan tindakan invasif, wajib melapor dan didampingi jaga 1 IGD sesuai kompetensi.

15. Apabila ada konsul pasien medis minta ditempatkan ICU, pasien tersebut wajib divisit terlebih dahulu oleh jaga 3, tidak peduli ICU/HCU penuh saat itu. Jawaban konsul meliputi masalah pasien dan indikasi ICU-nya, serta ketersediaan tempat di HCU lantai 6 maupun ICU dewasa, sehingga harus dikoordinasikan dengan jaga ICU. Jika ICU/HCU penuh, wajib dituliskan saran dari anestesi, termasuk informed consent keluarga.

16. Jaga resus adalah penanggungjawab utama ruang resusitasi, dibantu jaga 1 dan jaga 2 IGD. Jaga resus juga bertanggung jawab terhadap setiap tindakan

5

Page 6: Survival_revisi Juni 2013

resusitasi di IGD, bertanggungjawab dan melaporkan pasien kepada jaga 1 DAN konsulen DPJP resus (dr.Riyadh F, SpAn) pada pukul 15.00 WIB dan pada pukul 07.00 WIB keesokan harinya. Setiap tindakan di ruang resus harus dilaporkan terlebih dahulu kepada jaga 1 sebelum dilakukan.

17. Jaga TMRC bertanggung jawab atas semua kegawatdaruratan (code blue) di seluruh titik RSCM baik di dalam maupun di luar jam kerja (24 jam). Apabila akan melakukan tindakan invasif seperti intubasi, pemasangan CVC dan trakeostomi wajib melaporkan dan meminta pendampingan jaga 1 baik di dalam maupun di luar jam kerja.

18. Jaga ICU IGD wajib melakukan operan dengan stase ICU IGD pagi. Wajib melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien ICU IGD pada saat operan jaga serta meneruskan rencana terapi serta monitoring terhadap pasiennya, di bawah pengawasan jaga 1 IGD. Apabila ada tindakan invasif seperti pemasangan CVC trakeostomi saat jam jaga, wajib melapor dan didampingi jaga 1 IGD. Operan dengan stase ICU IGD pada pukul 06.00 WIB, lalu tetap standby di RSCM apabila sewaktu-waktu diperlukan untuk mendampingi pasien untuk HD, menggantikan tugas klinik

6

Page 7: Survival_revisi Juni 2013

perioperatif ataupun membantu kelancaran pembiusan pasien IGD sesuai kebutuhan.

19. J aga APS wajib melapor kepada stase APS apabila menemui masalah dan wajib melaporkan juga kepada jaga 1 IGD. Bertanggungjawab terhadap semua pelayanan APS di seluruh RSCM dan menjawab konsul pain management yang kemudian akan dikoordinasikan dengan stase APS, untuk kemudian dilaporkan kepada DPJP dr.Aida Tantri, SpAn oleh yang stase.

20. Jaga 4 bertanggungjawab atas perioperatif pasien ASA 1, 2, obstetrik, bedah, mata, dll di IGD, lalu melaporkan kepada jaga 2 serta melakukan monitoring perioperatif.

21. Jaga 5 bertanggung jawab atas persiapan kamar operasi, obat-obatan, tindakan, dan logistik jaga. Jaga 5 wajib datang dan mulai mempersiapkan statics OK pada jam 14.15 WIB, serta wajib lapor kepada jaga 2 dan jaga 4 junior apabila pada pukul 13.00 masih ada kuliah, sehingga tugas jaga sementara bisa ditangani oleh jaga 4 junior sampe jaga 5 kembali untuk jaga. Handphone wajib disetting dengan suara jelas dan nyaring saat jaga di IGD, dan wajib segera menelepon kembali senior yang menelpon apabila tidak sempat mengangkat telepon. Menanyakan persiapan

7

Page 8: Survival_revisi Juni 2013

kebutuhan logistik kepada jaga 2 paling lambat pukul 17.00 WIB.

22. STASE ICU SENIOR wajib ada di dalam ICU selama jam kerja untuk melakukan monitoring dan tatalaksana pasien sesuai petunjuk konsulen ICU. Stase ICU senior juga bertanggung jawab untuk supervisi stase ICU IGD selama jam kerja serta membimbing stase ICU IGD dalam menatalaksana pasien di ICU IGD sesuai dengan arahan konsulen ICU, termasuk mendampingi jika ada tindakan invasif (trakeostomi, bronkoskopi, dll). STASE ICU INTERMEDIET wajib membantu melaksanakan tugas monitoring di ICU dan mulai belajar tatalaksana terapi sesuai arahan konsulen ICU, wajib mendampingi pasien HD baik dari ICU RSCM maupun ICU KENCANA, serta wajib menjawab konsul tatalaksana cairan di unit luka bakar. STASE ICU JUNIOR wajib menyelesaikan laporan jaga ICU sebelum pukul 06.30 WIB, menyelesaikan semua rencana konsul ke bagian lain, menulis resume pasien pindah atau meninggal, serta menyelesaikan resep obat pasien sebelum jam 10.00 WIB. Stase ICU junior berkoordinasi dengan jaga HCU lt.6 gedung A untuk visit pre-tindakan jika akan melakukan pemasangan CVC di ICU dewasa. STASE ICU SENIOR dan INTERMEDIET wajib datang paling lambat pukul 06.15 WIB, serta ICU junior menyesuaikan

8

Page 9: Survival_revisi Juni 2013

dengan pelaksanaan tugasnya (datang lebih pagi). ICU junior wajib datang paling lambat pk 06.30 pada hari libur dan pulang paling cepat pk 12.00 dengan ijin jaga ICU dan sudah menyelesaikan kewajiban tugas ICU junior hari itu.

23. Setiap tindakan invasif yang dilakukan terhadap pasien swasta di ICU harus dilaporkan pada konsulen jaga/ dr. Rudyanto, SpAnKIC.

24. STASE ICU IGD . Wajib datang pagi untuk operan dengan yang jaga ICU IGD pada pukul 06.00 WIB, berikut melakukan pemeriksaan fisik dan merencanakan terapi, untuk selanjutnya akan dilaporkan kepada konsulen ICU pada saat ronde. Apabila membutuhkan pendampingan saat akan melakukan tindakan invasif (pemasangan CVC, bronkoskopi, trakeostomi dll) wajib menghubungi ICU senior. Melakukan monitoring dan melanjutkan tatalaksana terapi sesuai hasil ronde konsulen ICU.

25. Jaga thorak dipanggil oleh jaga 1 atau jaga 2 apabila ada operasi thorak darurat di IGD.

26. Apabila ada mortalitas/ morbiditas selama jaga, wajib membuat kronologis dan lapor ke COC/ chief lain saat itu juga. Kronologis akan dipresentasikan saat parade.

27. Laporan di IGD Lt. 5 dapat dilakukan oleh jaga resus/ jaga 3 atau jaga 1/jaga 2 apabila ada masalah.???

9

Page 10: Survival_revisi Juni 2013

28. Jaga 2 yang stase luar wajib mendelegasikan laporannya pada jaga 1. Apabila keduanya berhalangan, maka laporan akan dioperkan ke COC.

10

Page 11: Survival_revisi Juni 2013

Parade1. Parestesi yang stase di RSCM wajib menghadiri parade

setiap pagi dan membawa LOG BOOK setiap hari.2. Waktu parade adalah pukul 07.00-08.15.3. Jaga 5 wajib sudah datang di ruang parade pukul 06.45

WIB.4. Jaga 5 wajib berpakaian rapi dan sopan, untuk jaga 5

perempuan hendaknya menggunakan rok dan harus di bawah lutut, serta mengenakan sepatu tertutup.

5. Parade tanggal 1-7, 15-21 dengan bahasa Inggris, tanggal 8-14, 22-30/31 dalam bahasa Indonesia.

6. Jaga 5 menyiapkan absen parade, absen ilmiah. Jaga 5 dilarang keras menandatangani absen senior atas alasan apapun.

7. Saat parade, parestesi stase OK wajib membacakan laporan pasiennya, pasien bermasalah dilaporkan oleh senior OK/ chief sesuai kompetensi.

8. Apabila berhalangan parade wajib lapor kepada chief OK/COC.

9. Presentasi ilmiah dilaksanakan saat parade sesudah laporan OK. Setiap residen yang akan presentasi melapor kepada pembimbing dan mendaftarkan ke secretariat (mbak nurul), makalah diserahkan minimal 1 hari sebelumnya kepaada pembimbing, presentasi dihadiri 70% peserta didik dan 30% staff. Minimal 3

11

Page 12: Survival_revisi Juni 2013

orang staff harus hadir untuk menilai. Parestesi yang melakukan presentasi mengisi logbook. Parestesi yang akan maju wajib memberitahukan COC/Chief minimal sehari sebelumnya. Konsulen yang bersangkutan dihubungi oleh parestesi yang maju presentasi. Oponen ditentukan oleh parestesi yang maju terdiri dari (1) angkatan yang bersangkutan, (2) senior, (3) junior.

10. Laporan ICU bersifat tidak wajib, namun diharapkan tim stase mempersiapkan laporan setiap hari pukul 7.30. Data vital laporan ICU: jumlah pasien saat ini, jumlah bed kosong, jumlah bed yang akan pindah.

11. Laporan jaga ICU IGD dilakukan oleh jaga 2. Laporan disiapkan oleh stase ICU IGD.

12. Tim ok yang memiliki pasien dengan masalah jalan napas wajib menyertakan foto pasien untuk ditayangkan; setiap pasien dengan masalah jalan napas harus didokumentasikan mulai pre, intra, dan post operatif.

13. Pasien anak dapat dibacakan laporannya oleh stase anak ke atas untuk anak usia <3 tahun atau >3 tahun dengan masalah

14. Parestesi yang OK nya mulai pagi wajib memberitahu COC dan Chief OK, serta berhak mendapatkan laporan pasien lebih awal.

12

Page 13: Survival_revisi Juni 2013

13

Page 14: Survival_revisi Juni 2013

IBP1. Parestesi stase IBP wajib turun pukul 07.00 minimal 1

orang, kecuali jika ada halangan. Apabila terjadi hal tersebut wajib memberitahukan chief OK.

2. Jam induksi dimulai pk 08.00 dan terakhir jam 15.003. Sebelum memasuki ruang IBP wajib melakukan hand

hygiene terlebih dahulu di depan ruang kendali.4. STATICS dilakukan meliputi mesin anestesi, alat-alat

anestesi, obat, dan alat.5. Bagi pasien-pasien pasca operasi yang membutuhkan

ICU, wajib mengkonfirmasi dulu kepada COC atau chief OK sesudah parade.

6. Apabila ada pasien yang akan dipindah OK (metastasis) wajib memberitahukan kepada chief/COC tergantung ketersediaan personel saat itu.

7. Apabila parestesi karena satu dan lain hal berhalangan masuk, wajib lapor kepada chief OK DAN COC.

8. Tim OK wajib menelpon konsulen OK jika operasi terhadap pasien swasta akan dimulai. Apabila konsulen tersebut berhalangan, diharapkan parestesi di OK tersebut melaporkan pasien secara lengkap kepada konsulen yang ditunjuk menggantikan.

9. Induksi-intubasi dilakukan dengan pendampingan chief, diutamakan chief OK yang bersangkutan.

14

Page 15: Survival_revisi Juni 2013

10. Chief dapat dipanggil melalui intercom, tidak perlu menyebut nama chief yang bersangkutan. Chief juga dapat dipanggil lewat telepon langsung (sms/BB jika telepon tidak diangkat).

11. Pasien anak dimasukkan ke OK apabila operator sudah siap, premedikasi dilakukan di depan OK sesuai usia. Chief diberitahukan dan diharapkan sudah ada di OK saat pasien dimasukkan. Pembiusan pasien neonatus wajib didampingi konsulen.

12. Induksi merupakan proses yang sangat penting. Dilarang melakukan aktivitas di luar prosedur anestesi saat induksi dan intubasi. Selama di IBP bagi jaga 5 wajib memvibrate handphone, tidak boleh bunyi keras, akan tetapi wajib bisa dihubungi dan harus menelpon kembali senior yang menelepon apabila tidak sempat mengangkat telepon.

13. Pemeliharaan dan monitoring intra operatif dilakukan oleh parestesi tim OK. Pasien swasta diutamakan pemeliharaan dan monitoring oleh chief/jaga 1/jaga 2/jaga 3 sesuai kompetensi. Pada saat monitoring dilarang meninggalkan OK pada parestesi yang belum kompeten.

14. Pemeliharaan dan monitoring dilakukan dengan sungguh-sungguh. Dilarang melakukan kegiatan lain

15

Page 16: Survival_revisi Juni 2013

yang tidak berhubungan dengan anestesia (contoh: game, FB, Twitter, Path, dll).

15. Jaga 4 junior tidak diperbolehkan menggunakan ventilator kecuali tidak ada personel lain di OK tersebut.

16. Jaga 5 dilarang melakukan ventilasi manual kecuali atas persetujuan chief.

17. Apabila ada masalah intra-post operatif/ morbiditas/ mortalitas, residen OK senior wajib melaporkan pada chief OK, COC, dan konsulen yang bersangkutan.

18. Pasien pasca operasi ke ICU/ ICU IGD/ ICU anak wajib didampingi chief. Sebelum transportasi, ruangan ditelpon untuk mempersiapkan bed transpor (untuk ICU selain ICU dewasa). Standar transportasi adalah tabung oksigen, ambu bag, sungkup, end-to-end, set intubasi, obat emergensi, dan pulse oksimetry. Setelah transport wajib untuk mengembalikan perlengkapan transpor ke tempat semula.

19. Ekstubasi dilakukan dengan didampingi chief. Kompetensi ekstubasi minimal jaga 4 junior. Sebelum ekstubasi wajib menyiapkan alat-alat yang diperlukan untuk kemungkinan reintubasi.

20. Parestesi wajib menjaga kebersihan OK dan perawatan alat-alat anestesia.

16

Page 17: Survival_revisi Juni 2013

21. Wajib menjaga perilaku bersih di dalam OK sesuai tatacara yang berlaku: cuci tangan, alat pelindung diri, sepsis/ antisepsis.

22. Istirahat boleh dilakukan setelah jam 12.00 bagi jaga 5. Parestesi senior/junior dapat istirahat makan dengan catatan OK tidak kosong. Apabila sampai jam 13.30 WIB belum dapat istirahat, harap lapor kepada chief OK.

23. Parestesi wajib menunggu operasi di OKnya sampai dengan selesai. Apabila diharuskan untuk melakukan evaluasi preoperatif harus seizin chief TG. Parestesi yang jaga di RSCM, Dharmais, RSP, Fatmawati, dan MMC wajib memberitahukan chief di sehari sebelumnya. Apabila tidak akan dikenakan sanksi.

24. Jaga 5 TG wajib mengikuti chief TG sampai seluruh operasi selesai, kecuali operasi neuroanestesia atau tergantung kebijaksanaan chief TG.

17

Page 18: Survival_revisi Juni 2013

KOMPETENSI PARESTESI

Jaga 1 IGD1. Sudah melewati stase thoraks dan kardiovaskuler2. Dapat melakukan anestesi mandiri tanpa pengawasan3. Proposal penelitian dan journal reading4. Epidural thorakal, CVC anak & bayi

Jaga 1 ICU1. Sudah melewati stase neuroanestesia dan ICU 22. Laporan kasus3. Ujian balance dan blok perifer

Jaga 2 Tahap Mandiri1. Sudah melewati stase anestesi pediatrik2. Tinjauan pustaka II3. Ujian epidural dan pediatrik4. Laporan anak dan ASA 45. Induksi-intubasi-ekstubasi pasien IGD6. Intubasi neonatus: stase anak ke atas7. Blok perifer

Jaga 3 Tahap Magang Senior1. Sudah melewati stase ICU 1

18

Page 19: Survival_revisi Juni 2013

2. Tinjauan pustaka 13. Ujian spinal dan anestesi umum4. Laporan ASA 3 dan jalan napas (untuk operasi elektif di

IBP)5. Epidural: stase obstetrik 2/ urologi 26. CVC: stase ICU 1

Jaga 4 Tahap Magang Junior1. Sudah melewati stase umum 6 bulan2. Laporan ASA 1-23. Spinal obstetrik: bulan ke 2 jaga 44. Ventilator: jaga 4 bulan ke 5

Jaga 5 Tahap Orientasi1. Perioperatif care2. Magister3. IV line, STATICS OK4. Bag mask ventilator/ ventilasi mekanik/ intubasi: jaga 5

setelah ujian intubasi & RJP memakai manekin5. Spinal non obstetrik: bulan ke 6

19

Page 20: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN STATICS

1. Cari sambungan kabel kemudian colokan mesin (monitor,ventilator, suction)

2. Sambungkan selang dengan sumber gas:- O2 Hijau atau putih- N2O Biru- Udara kuning atau hitam- Selang pembuangan (vakum)- Atau tergantung masing-masing OK

3. Cek mesin - Bagging nyalakan gas O2 10 liter/menit, tutup

ujung T-piece, lihat pengembangan bagging dan pengukur tekanan apakah turun atau tidak

- Ventilator ubah mesin ke mode ventilator, tutup ujung T-piece dengan handscoon, ubah setting mode ventilator ke volume controlled, kemudian lihat apakah handscoon mengembang dan mengempis dengan baik dan apakah bellow naik turun dengan baik

4. Cek vaporizer periksa apakah perlu diisi atau tidak- Untuk melihat jenis vaporizer (belalai, corong,

tuang langsung): lihat apakah vaporizernya bertali

20

Page 21: Survival_revisi Juni 2013

(tipe belalai), lihat bagian dalam vaporizer jika kita buka tutupnya ada benda seperti pentil sepeda (tipe corong) atau tidak (tipe tuang langsung)

- Gas yang dipakai : isofluran, sevofluran, desfluran (tergantung alat dan pemintaan senior)

5. Cek CO2 absorber (soda lime) perlu diganti atau tidak. Soda lime diganti jika sudah berubah warna atau sudah terlalu lama dipakai (>1 minggu). Jangan lupa untuk melabel tempat soda lime dengan tanggal penggantian dan mengecek mesin ventilator setelah mengganti soda lime! (untuk mencegah terjadinya kebocoran)

6. Siapkan STATICS- S (scope): stetoscope dan laryngoscope. Cek

stetoskop bisa terpakai atau tidak, periksa lampu laryngoscope apakan menyala dengan baik. Jika baterai laringoskop habis bisa diminta ke penata. Sediakan sesuai pasien (dewasa/anak).

- T (tube): Kinking (yang umum dipakai) / non kinking (biasanya pada pasien dengan operasi daerah kepala, posisi tengkurap/miring) sesuai dengan umur dan jenis kelamin, laki-laki 7, 7.5 sedangkan perempuan 6.5, 7, 7.5. Untuk ETT yang sudah pernah dipakai jangan lupa untuk diperiksa cuffnya untuk mengecek kebocoran.

21

Page 22: Survival_revisi Juni 2013

- A (Airway): oropharyngeal airway (gudel) / nasopharyngeal airway

- T (Tape): Plester putih penutup mata (± 5 cm) dan plester coklat fixasi tube 2 (lebar dan panjang sesuaikan dengan pasien!)

- I (introducer): stilet & magill forcep- C (connector): konektor L, dan nasal canula bila

diperlukan- S (suction): selang dan suction catheter. Cek

apakah suction berfungsi dengan baik atau tidak7. Siapkan Pack (verban gulung yang basah) sesuai

kebutuhan (ukuran dan jumlah pack) dan spuit cuff (spuit 20 ml), jelly, handscoon on minimal 3 pasang, kemicetin salep mata (bila diperlukan), sungkup muka, spuit 50 ml (untuk persiapan NGT).

8. Siapkan lengan, buff dan kunci buff9. Siapkan bantal, donat bila diperlukan10. Bila operasi panjang > 4 jam, anak, dan NCK siapkan

blanket roll atau blower (dipakai bila blanket roll rusak).

11. Siapkan obat (menyiapkan obat harus menggunakan handscoen) dan segera setelah memindahkan obat ke dalam spuit, berikan label di spuit yang berisi: Nama obat, konsentrasi dalam spuit, inisial yang menyiapkan obat, tanggal dimasukkan dalam spuit.

22

Page 23: Survival_revisi Juni 2013

- Emergensi: SA, Lidocain, efedrin dimasukkan ke dalam spuit hanya jika akan dipakai

- Premedikasi: midazolam, fentanyl, pethidine- Induksi: propofol, etomidat, ketamin- Relaksan: atracurium (Tracrium), vecuronium

(Norkuron/Ecron), rokuronium (Esmeron/Roculax)- Gado-gado: Asam traneksamat (2 ampul),

ethamsilat (2 ampul), ranitidin, dexamethason (2 ampul).

23

NAMA OBATKonsentrasi (mg/cc)

Inisial Tanggal

Page 24: Survival_revisi Juni 2013

Set dewasa yang sering dipakaiObat Volume, konsentrasi

(per ampul)Pengenceran Spuit,

jumlah ampSA 1 ml, 0,25/mg - 3 ml, 2 ampLidokain 2 ml, 20 mg/ml - 5 ml, 2ampEfedrin 1 ml, 50 mg/ml 1 ml 10 ml (5

mg/ml)10 ml, 1 amp

Fenilefrin 1 ml, 10 mg/ml 1 ml 10 ml, ambil 1 ml 10ml (0,1 mg/ml)

10 ml, 1 amp

Midazolam 1 ml, 5mg/ml 1 ml 5 ml (1mg/ml)

5 ml, 1 amp

Fentanyl 2 ml, 50 mcg/ml - 3 ml, 1 ampPropofol 20 ml, 10 mg/ml - 2 x @10 ml,

1 ampKetamin 10 ml, 100 mg/ml 1 ml 10 ml

(10 mg/ml)10 ml, 1 ml

Atrakurium 5 ml, 10 mg/ml - 5 ml, 1 ampRokuronium 5 ml, 10 mg/ml - 5 ml, 1 ampVekuronium 10 mg (sediaannya

bubuk)Larutkan 10 ml (1 mg/ml)

10 ml, 1 vial

Pankuronium 2 ml, 2 mg/ml - 5 ml, 2 amp

Catatan:Untuk obat premedikasi, induksi, relaksan, sebaiknya ditanyakan dulu apa yang mau dipakai. Bila di OK tanyakan obat lain yang mau disiapkan.

12. Siapkan pemasangan IV line: abbocath/venflon dewasa 16 G (abu2), 18 G (hijau), 20 G (pink). Cairan RL/ Asering, koloid, Bloodset, tiang infus, kapas alkohol, serta fixasi venflon (leukomed atau mikropore).

13. Mesin dan monitor diatas kepala pasien, mesin suction disamping kanan pasien (umumnya). Untuk pasien

24

Page 25: Survival_revisi Juni 2013

NCK, konfigurasi sedikit berbeda suction biasanya diatas kepala, mesin dan monitor disamping pasien.

14. Siapkan Xylocain spray bila diperlukan (bila di IBP pinjam di Depo)

15. Siapkan monitor: monodisc tempelkan ke lead EKG, pulse oxymetry dan tensimeter (sesuai pasien: dewasa atau anak). Jangan lupa untuk memeriksa apakah alat-alat tersebut bisa dipakai atau tidak saat statics!

16. Bila pasien sudah masuk OK. Yang pertama kali dipasang adalah monitor EKG, tensimeter, SpO2, baru pasang infus, serta pasang lengan, bila diperlukan pasang kateter urin

25

Page 26: Survival_revisi Juni 2013

INDUKSI

1. Fasilitasi yang akan intubasi, berdiri di sebelah kanan rekan yang intubasi, siapkan laringoskop, ETT, (cek cuffnya, bila perlu memakai stilet (jangan lupa berikan gel pada ujung stilet. Gudel, spuit cuff, dan stetoskop. Jangan lupa siapkan plester untuk fixasi (mudah dijangkau).

2. Bantu rekan intubasi untuk memposisikan.3. Bila laringoskop sudah masuk ke mulut pasien, siapkan

ETT di sebelah kanan rekan yang intubasi (usahakan agar mudah dijangkau).

4. Bila ETT sudah masuk, bila ada stilet bantu cabut stilet, isi cuff dengan spuit cuff, lalu hubungkan corrugate dengan ETT. Setelah itu cek pemasangan ETT dengan auskultasi 5 titik di lambung, apeks paru, dan basal paru.

5. Setelah yakin terpasang, fiksasi ETT, tutup mata pasien dengan micropore yang telah disiapkan.

6. Pasang buff dengan kunci buff atau layar. Buang urin pada kantong kateter (bila terpasang). Cuci laringoskope dan stilet.

7. Bila sudah selesai semua, tanya senior apakah sudah bisa membuat status atau belum. Bila operasi yang

26

Page 27: Survival_revisi Juni 2013

dilangsungkan adalah SC, tulis status tunggu sampai bayi lahir.

8. INGAT, Jangan terima telepon saat induksi, jangan bercanda saat induksi, induksi adalah peristiwa penting dalam anestesia

27

Page 28: Survival_revisi Juni 2013

SELAMA OPERASI BERLANGSUNG

1. Fasilitasi senior, bantu agar pasien senyaman mungkin2. Monitoring, perhatikan gas O2, N2O, serta gas inhalasi

apakah turun atau habis. Bila cairan habis, tanyakan senior mau diganti dengan cairan apa, lalu ganti dengan cairan tersebut.

3. Tulis status secara lengkap.4. Bila akan meninggalkan OK harap minta izin senior.5. Bila ada obat yang mau habis terutama obat

emergency, harap diisi kembali.6. Kalau gas dalam vaporizer mau habis, minta izin senior

untuk mengisi ulang gas.7. Jika ada code blue / tindakan RJP di atas meja operasi,

salah 1 jaga 5 bertugas menuliskan semua kronologis kejadian secara lengkap baik tindakan maupun obat-obatan yang diberikan (sesuai instruksi jaga 1 atau jaga 2).

28

Page 29: Survival_revisi Juni 2013

SAAT OPERASI AKAN SELESAI

1. Tutup status kira – kira setengah jam sebelum operasi selesai

2. Siapkan brankar serta alas3. Siapkan ganjal (kolf 500 ml bila perlu)4. Siapkan suction5. Bila ekstubasi siapkan sungkup, spuit cuff, gudel6. Bila transport ke ICU atau HCU, siapkan transport7. Pastikan status terisi semua dengan lengkap. Bila

pasien selama operasi dilakukan intubasi, beri cap intubasi dan ditulis bila ada komplikasi intubasi. Bila pasien dilakukan pemasangan CVC, beri cap CVC dan ditulis bila ada komplikasi pemasangan CVC. Letak cap intubasi dan CVC berada di halaman ke-3 status anestesi dekat dengan tanda tangan konsulen. Status asli dan kopian harus diberi cap

8. Pada operasi yang dilakukan di IGD, status kopian dikumpulkan dan diserahkan ke mbak lilis di hari berikutnya.

29

Page 30: Survival_revisi Juni 2013

30

Page 31: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN TRANSPORT PASIEN KE ICU/HCU

1. Tabung oksigen dengan regulator. Cek oksigen serta air di canestry letak di ruang alat (IBP) atau kamar anestesi (IGD). Skala di tabung oksien minimal menunjukkan angka 500 psig

2. Obat emergency (Efedrin, SA, Lidokain). Kalau perlu obat-obat lain sesuai kebutuhan, misalnya propofol, relaksan, atau midazolam

3. Sungkup (di IBP cari di RR)4. End to End dan bagging di lemari anestesi (IGD) atau di

RR (IBP)5. Nonin di jaga 5 TG6. T-Piece (suction cateter terkecil) optional7. Jangan lupa telpon ICU/HCU ±15 menit sebelumnya8. Bereskan kantung darah yang masih ada dan status 1

copy untuk dibawa ke HCU/ICU9. Untuk pasien anak/bayi biasanya pakai pipa

kurogasi / Jackson reese. Sediakan juga konektor kuning untuk menghubungkan pipa kurogasi / jackson reese dengan tabung O2

31

Page 32: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN OPERASI NCK

1. STATICS seperti biasa. Konfirmasi kebutuhan alat dan obat-obatan ke senior.

2. Tube Non kinking, pack3. Letak mesin dan monior di samping kanan pasien4. Mesin suction di kepala pasien5. Obat seperti di atas, perbanyak persediaan fentanyl

dan relaksan (vecuronium)6. Siapkan blanket roll, jangan lupa dialasi kain sebelum

menyentuh tubuh pasien7. Xylocain spray8. Kalau perlu siapkan syringe pump, spuit 20 ml, three

way, extension tube untuk maintenance muscle relaxan / fentanyl

9. Sediakan koloid >>10. Pastikan darah diproses saat pasien masuk OK

32

Page 33: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN OPERASI ANAK

1. STATICS seperti biasa, siapkan mandrain anak, suction anak. Konfirmasi kebutuhan alat dan obat-obatan ke senior, tanyakan berat badan dan usia.

2. Siapkan kasur, blanket roll, kain, underpad, bila perlu AC OK dimatikan

3. Siapkan monitor, bellow anak, monodisc ukuran anak, nonin, tensimeter sesuai ukuran anak, donat, lontong, pembungkus.

4. Anak diatas 3 tahun dengan berat > 20 kg pakai corrugated kecil

5. Anak dibawah 3 tahun dengan berat < 20 Kg pakai Jackson Reese

6. Siapkan sungkup anak nomor 000-2 (yang sesuai)7. Anak di bawah 20 Kg, obat diencerkan: (catatan

pengenceran dibawah ini adalah pengenceran yang umum dilakukan. Sebaiknya tetap tanyakan ke senior mau dibuat menjadi sediaan berapa)

Obat Volume, konsentrasi(per ampul)

Pengenceran Spuit, jumlah amp

SA 1ml, 0,25/mg 1 ml 2,5 ml (0,1 mg/ml)

3ml, 1 amp

Lidokain 2ml, 20 mg/ml 1 ml 5 ml (4 mg/ml)

5ml, 1amp

Epinefrin 1ml, 1 mg/ml 1 ml 10 ml (0,1 mg/ml)

1 ml, 1 amp

Midazolam 1 ml, 5mg/ml -

33

Page 34: Survival_revisi Juni 2013

Fentanyl 2 ml, 50 mcg/ml Tergantung BB anak

3 ml, 1 amp

Ketamin 10 ml, 100 mg/ml 1 ml 10 ml (10 mg/ml)

10 ml, 1 ml

Propofol 20 ml, 10 mg/ml - 5ml / 3 ml (tergantung BB anak)

Atrakurium 5 ml, 10 mg/ml Tergantung BB anak

5 ml, 1 amp

- Fentanyl 5 µg/ml dalam spuit 10ml- Midazolam tidak diencerkan- Atracurium dari 10 mg/ml jadi 2 mg/ml dalam spuit 5

ml untuk berat badan < 10 kg, atau jadi 5 mg/ml dalam spuit 5 ml untuk berat badan 10-20 kg. Untuk berat badan > 20 kg, biasanya tidak diencerkan (konfirmasi kembali ke senior).

- SA dari 0,25 mg/ml jadi 0,1 mg/ml dalam spuit 3 ml(2 buah)

- Lidocain dari 20 mg/ml jadi 4 mg/ml dalam spuit 5 ml- Adrenalin dari 1 mg/ml jadi 0,1 mg/ml dalam spuit 10

ml- Spoel dalam spuit 3cc (2 buah) dan 5 cc (1buah)Semua tergantung berat badan anak dan senior (bila perlu tanyakan senior mau diencerkan jadi berapa & dimasukkan spuit berapa ml)

8. Siapkan tube sesuai dengan umur

34

Page 35: Survival_revisi Juni 2013

RUMUS : 4 + ¼ umur; untuk bayi dan anak, siapkan minimal 3 ETT (sesuai rumus, dan 1 nomor di atas dan bawahnya).

9. Siapkan Novalgin dari 500 mg/ml menjadi 100 mg/ml dalam spuit 10 ml

10. Obat emergency SA 0,1 mg/ml, Lidocain 4 mg/ml, Adrenalin 0,1 mg/ml

11. Microburet, bila BB anak < 10 kg12. Siapkan dextrose 40% 1ml dijadikan 40 cc dalam spuit

50 cc (Dextrose 1%)13. Bila hendak transport siapkan jackson reese/ bag-mask

anak, connector kuning, end to end, tabung oksigen dan obat-obat emergency

14. Bila perlu siapkan syringe pump

35

Page 36: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN SPINAL SC

1. STATICS seperti biasa2. Spinocan No. 25/27 G3. Bupivacain 0,5% heavy4. Hanscoen steril5. Betadine spray6. Alkohol swab7. Spuit 3 ml/5ml8. Morfin 1 mg dalam spuit 1 ml atau fentanyl 50 mg/ml

dalam spuit 3 ml baru! Jangan fentanyl bekas iv.9. Kassa steril kecil (2 bungkus)10. Bantal, nasal canul, lengan, buff, kunci buff.11. Ondansetron untuk dimasukkan setelah spinal12. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat13. Duk bolong14. Siapkan oksitosin 20 IU (2 ampul) dalam 1 kolf asering,

kemudian diberikan setelah bayi lahir.15. Static umum dan obat emergency tetap disiapkan16. Sirkuit mesin diubah menjadi open system

36

Page 37: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN SPINAL BIASA

1. Spinocan No. 25/27 G2. Bupivacain 0,5% heavy3. Handscoen steril4. Betadine5. Alcohol6. Spuit 5 ml7. Morfin 1 mg/ml dalam spuit 1 ml atau fentanyl 50

mg/ml dalam spuit 3 ml baru! Jangan fentanyl bekas iv.

8. Clonidine 150 mcg/ml dalam spuit 1 ml9. Kassa steril kecil 2 bungkus10. Bantal, nasal kanul, buff, kunci buff11. Ondansetron untuk dimasukkan setelah spinal12. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat13. Duk bolong RR14. Static umum dan obat emergency tetap disiapkan15. Sirkuit mesin diubah menjadi open system

37

Page 38: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN EPIDURAL

1. Epidural set (perifix)2. Bupivacain 0,5% 20 ml Plain3. Xylocain 2% 20 ml4. Epinefrin 1/1.000 per ml dalam spuit 1 ml 5. NaCl 0,9% 25 ml6. Spuit 3 ml & 20 ml7. Lidocain 2% 2 ampul8. Hanscoen steril9. Betadine cair10. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat11. Duk bolong steril12. Kasa Steril13. Tegaderm & micropore14. Bantal15. Nasal canule

38

} test dose =

1/200.000, TV 3 cc

Page 39: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN CAUDAL ANAK

1. Spuit 10 ml / 5 ml (sesuaikan dengan usia anak/bayi)2. NaCl 0.9% 25 ml3. Ropivacain hidrocloride (naropin) 0,75% 150 mg dalam

20 ml / Bupivacain 0,5% plain (tergantung senior)4. Morfin 1 mg/ml dalam spuit 1 ml5. NaCl 0,9% 25 ml6. Kassa steril kecil7. Handscooen steril8. Alkohol9. Betadine10. Plester11. Baju steril (untuk di IBP) kamar alat12. Duk bolong

39

Page 40: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN CVC

1. CVC set (jenis double/triple)2. Medifix tabung3. Manometer CVP4. Alkohol5. Betadine6. Kassa steril sedang (2)7. NaCl 0,9% 25 ml, 2 fl8. Lidocain 2 amp9. Spuit 3 ml10. NaCl kolf (1)11. Pengganjal bahu (Kolf 1 liter/kain gulung)12. Handscoen steril13. Hecting set +jarum+benang (silk 2/0 cutting)14. Baju steril (untuk IBP) kamar alat15. Duk bolong16. Tegaderm (leukomed kotak)

40

Page 41: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN BLOK

1. Marcain 0.5% plain2. Jarum blok 100 mm & 50 mm3. Xylocain 2%4. NaCl 0,9% 25 ml5. Epinefrin 1/200.000 per ml dalam spuit 1 ml6. Spuit 1/3/5/20 ml (1/1/2/2)7. Lidocain 2% 2 ampul8. Monodisc9. Handscoen steril10. Spidol waterproof, penggaris11. Betadin 12. Stimuplex

41

Page 42: Survival_revisi Juni 2013

PERSIAPAN TRACHEOSTOMY

1. ETT 2,5 – 7,5 non cuff2. SA 5 amp3. Lidocain 5 amp4. Epinefrin 5 amp5. Spuit 3/5/106. Canul tracheostomy7. Asam Traneksamat8. Asam etamsilat9. Mandrin anak10. Xylocain spray11. Abocath 22/20/18 atau nomor lainnya12. Abocath 16/14 + spuit 3 ml yg sudah dilubangi utk jet

ventilation

42

Page 43: Survival_revisi Juni 2013

RUANGAN OK SENTRAL

OK 1 : Bedah anakOK 2 : Bedah orthopedic/thoraksOK 3 : Bedah OnkoOK 4 : OK THTOK 5 : Bedah Vaskular OK 6 : Bedah DigestiveOK 7 : ObsgynOK 8 : Obsgyn OK 9 : OK THTOK 10 : OK NCKOK 11 : OrthopediOK 12 : GimulOK 13 : Kantin depanOK 14 : ODC OK 15 : ODCOK 16 : Depo ObatRRRuang AlatRuang Cuci

43

Page 44: Survival_revisi Juni 2013

TUGAS PIKET

1. Satu hari sebelum, terima laporan pagi dari piket sebelum, buat penuntun kavling, dan lapor ke piket bayangan.

2. Dilarang salah dalam menuliskan nama konsulen dan urutan senior di tiap OK, terutama saat ditampilkan di parade.

3. Datang lebih pagi sebelum jam 6.00 untuk follow up pagi dan izin sebelum jam 06.30 untuk piket ke senior.

4. Parade biasanya di ruang kuliah departemen (PW lantai 6), kecuali berhalangan (dipakai untuk acara lain) dilaksanakan di ruang kuliah ICU. Barang yang dibawa: laptop, tas piket & tas ilmiah, dan lembar absensi.

5. Nyalakan AC di ruangan parade6. Nyalakan laptop, LCD, Mic, Mixer, TOA, Sound system,

sampai siap pakai (pastikan semuanya berfungsi dengan baik)

7. Taruh 1 Lembar Kavling besar + mic + absensi konsulen di meja/ kursi konsulen. Lembar absensi konsulen diambil di ruang sekretariat S2 (mba nurul).

8. Siapkan absen parestesi, absen ilmiah jika ada maju presentasi ilmiah, absen ppds tamu, status kosong di meja dekat pintu masuk.

44

Page 45: Survival_revisi Juni 2013

9. Pada lembar absensi di bagian keterangan tulis stasenya, yaitu: Chief, ICU, HCU, Bedah Thoraks, NCK, RSF, RSP, ODC/ULB, RT/ Poli, Jaga, Cuti

10. Siapkan file laporan pagi.11. Fasilitasi parestesi yang ingin mengadakan perubahan

laporan pagi dan memasukkan foto pasien untuk ditayangkan

12. Pastikan laporan jaga IGD ada sebelum jam 7.0013. Selama parade berlangsung bantu mengoperasikan

Slide14. Jika ada presentasi, fasilitasi paretesi yang akan

presentasi (siapkan lembar penilaian, masukkan file PPT, bagikan fotocopy presentasi ke konsulen dan parestesi, siapkan pointer, atur lampu) dan mencatat tanya-jawab di buku ilmiah.

15. Setelah parade selesai, bereskan barang-barang dan kembalikan ke kamar jaga thorax.

16. Kembalikan absen konsulen dan PPDS tamu ke meja mbak Nurul di PW lantai 6

17. Masuk OK seperti biasa18. Pada pukul 14.00 mulai mengambil Laptop, colokan,

file utama, printer, kertas HVS kosong, status kosong + karbon, lembar APS, potongan kertas kecil-kecil untuk mulai membuat kavling

19. Ambil jadwal operasi

45

Page 46: Survival_revisi Juni 2013

a. OK IBP di pak Amungb. OK 10 dan SRC di Pak Rohman, Departemen

bedah saraf lt5 (perpustakaan)c. OK uro di RR uro/ telp hp jaga uro/ BBM jaga urod. OK mata di basement (rekam medic kirana)e. OK CFC di tempat pendaftaran pasien CFC (Ibu

Irma) dan pendaftaran ULB (lihat di papan ULB dan konfirmasi ulang dengan residen di ULB)

20. Tunggu COC membagi kavling di file utama (jika sampai pukul 14.30 COC belum muncul bisa diingatkan)

21. Ketik kavling sesuai panduan kavling22. Telepon senior yang dipindah OK (tidak sesuai dengan

stase) segera setelah COC menetapkan OKnya.23. Print dan fotocopy Kavling untuk:

a. Depan IBPb. ICU dewasa (nurse station dan kamar jaga residen

ICU)c. ICU IGDd. Kamar jaga anestesie. Konsulen (lembar besar) dan COC saat parade

(lembar besar)f. Piket (mencatat laporan ok dan memberitahu

senior jika ada yang bertanya)g. COC (langsung diberikan)h. Umum (Copy resep: lembar besar untuk esok hari)

46

Page 47: Survival_revisi Juni 2013

i. TG mic (untuk esok hari)j. Jaga (untuk mencatat APS dan tim jaga)

24. Bereskan peralatan dan kembalikan ke tempatnya di kamar jaga

25. Cek kertas HVS, tinta printer. Jika habis ingatkan ke piket berikutnya untuk membeli

26. Membuat rekap CVC hari itu kepada COC27. Buat powerpoint presentasi laporan pagi untuk

keesokan harinya sesuai dengan kavling yang dibuat

47

Page 48: Survival_revisi Juni 2013

TUGAS UMUM 1. Datang lebih pagi sebelum jam 06.00 untuk follow up

pagi dan izin sebelum jam 06.30 untuk umum ke senior2. Mendata setiap OK IBP mengenai peresepan obat dan

alat2 untuk keperluan anesthesia hari itu (menggunakan kavling besar (copy resep))

3. Pk. 07.00, turun ke OK IBP membawa resep besar dan mengambil tas stimuplex dan USG di kamar jaga anestesi

4. Memberikan resep besar ke depo IBP5. Memfasilitasi peminjaman USG, Boogie, glidescope, set

trakeostomi, Broncoscope (jika diperlukan dibantu oleh tim OK yang membutuhkan). Jangan lupa menuliskan bon peminjaman alat terlebih dahulu.

6. Pk. 14.00 ijin keluar OK untuk umum (membantu piket) kemudian koordinaasi dengan piket untuk pembuatan kavling

48

Page 49: Survival_revisi Juni 2013

TUGAS TG

1. Lapor ke TG bayangan sehari sebelumnya 2. Datang lebih pagi sebelum jam 6.00 untuk follow up

pagi dan izin sebelum jam 06.30 untuk tg ke senior.3. Ambil tas TG, tas stimuplex dari lantai 4 IGD,

kemudian dibawa ke kamar jaga anestesi.4. Mengambil Nonin IBP kepada tim jaga.5. Membantu piket menyiapkan perlengkapan mic6. Tanyakan kepada COC 2 OK IBP yang mendapat

urutan pertama untuk melaporkan pasien. Berikan Mic kepada pelapor pasien di OK IBP tersebut.

7. Bantu untuk mengoper mic selama pelaporan8. Tugas TG yang utama adalah membantu piket dan

mengisi tempat jaga 5 yang diperlukan di OK (Bila OKnya sudah selesai). TG juga bertugas sebagai pemegang Nonin IBP.

9. Pukul 16.30 bila ada OK yang belum selesai, tanyakan ke Chief TG untuk pesan makanan, hitung jumlah orang yang masih ada di OK, ditambah chief TG, depo (1), RR (1 atau 2 tanya chief TG), TG ruang kunci, penata yang masih ada di OK (konfirmasi ke chief mengenai jumlahnya). Jangan lupa tanyakan juga OK SRC, Mata, CFC dan Urologi.

49

Page 50: Survival_revisi Juni 2013

10. Sweeping semua OK jangan sampai ada ETT, LM, Gudel, atau alat static yang tercecer. Buang semua obat-obat sisa dan spuit-spuit.

11. Kembalikan USG, glidescope, boogie (bila ada OK yang meminjam) ke ICU. Jangan lupa tulis di buku/bon peminjaman alat bahwa alat sudah dikembalikan.

12. TG wajib menunggu semua operasi yang berlangsung di IBP sampai selesai, tergantung chief

13. Setelah semua OK selesai, rekap kembali tas TG dan tas stimuplex.

14. Antar tas TG, tas stimuplex, dan nonin ke rekan yang jaga IGD (tas alat tidak boleh dibawa pulang) dan pastikan aman di tempatnya

50

Page 51: Survival_revisi Juni 2013

KAVLING

1. Siapkan penuntun kavling dan isi tabel pertama yang jaga hari ini dan keesokan harinya. Untuk weekend/ hari libur isi kolom pertama dengan jadwal jaga sehari sebelum masuk (contoh kavling hari senin, isi kolom pertama dengan jadwal hari minggu, kolom ke dua dengan jadwal jaga senin)

2. Jadwal jaga harus di cross check dengan jadwal di file utama

3. Coret nama-nama jaga hari ini/ sehari sebelumnya masuk dan cuti

4. Isi kavling sesuai dengan jadwal operasi besok5. Jadwal operasi IBP dapat diambil di Pak Amung, SRC

Dan OK 10 di Pak Rohman (perpustakaan bedah saraf), CFC di tempat pendaftaran CFC dan luka bakar, Mata di Basement (rekam medis kirana), dan URO di RR OK Uro.

6. Isi bagian kolom anestesi dengan nama-nama konsulen dari daftar harian jaga konsulen. Nama konsulen yang stase dapat dilihat di file utama

7. Lapor ke COC untuk diisi dengan stase umum nama yang dipindahkan dan chief OK

8. Bila siap lapor ke chief COC

51

Page 52: Survival_revisi Juni 2013

9. Telepon senior yang pindah OK (bila stase umum tidak perlu) segera setelah COC menetapkan OKnya.

10. Print Kavling

52

Page 53: Survival_revisi Juni 2013

TUGAS JAGA

1. Datang jam 14.15 WIB ke kamar jaga dengan membawa lembar kavling hari tersebut (hari kerja).

2. Ganti baju jaga3. Bersihkan peralatan makan-minum di kamar jaga

anestesi, cek isi Aqua gallon, gula, kopi, creamer, yang ada di lemari kamar jaga. Cek juga peralatan makanan steroform, gelas plastic, gula, teh, nutrisari, saus2, sendok plastic dll. Jika ada yang sudah mau habis, beritahu ke yang jaga berikutnya untuk membawa

4. Catat dan laporkan data setiap pasien APS hari itu ke jaga 4 APS. Untuk data pasien APS OK yang tidak ada jaga 5 nya, telpon/SMS senior yang paling junior di OK tersebut.

5. Catat pasien APS untuk hari itu di buku APS ditambah dengan pasien yang belum diaff, keterangan LOR, pemasangan dan fiksasi ditulis juga. cocokan dengan jaga APS 4 junior

6. Operan jaga dengan jaga 5 sebelumnya, nonin dan batere laringoskop, dan konektor kuning.

7. STATIC OK 8. Bekerja memfasilitasi OK IGD

53

Page 54: Survival_revisi Juni 2013

9. Jika jam 13.00 belum selesai magister, wajib lapor kepada jaga 4 junior ataupun senior yang langsung di atasnya dan jaga 2.

10. Sebelum jam 17.00 tanyakan makan ke jaga 2 dan jaga 1

11. Mengurus makan malam, dengan uang dari bendahara jaga 5 dan jaga 2

12. Sesudah makanan tiba, tanyakan ke jaga 2, boleh tidak menyiapkan makanan

13. Bila boleh, siapkan makanan di meja makan anestesi di depan kamar jaga

14. Makanan yang telah disiapkan tidak boleh ditinggalkan tanpa pengawasan

15. Sisihkan makanan untuk senior yang jaga di PJT, telepon PJT dan tanyakan siapa dokter yang jaga anestesi pada hari itu, dan antarkan makanan ke PJT (oleh CS) dan hubungi senior yang jaga PJT untuk konfirmasi bahwa makanan sudah diantar

16. Jika makanan sudah siap, telepon jaga 2, tanyakan boleh memanggil tim jaga untuk makan atau tidak

17. Jika boleh, telepon semua tim jaga untuk makan di depan kamar jaga, termasuk jaga ICU (tanyakan mau diantar atau tidak)

54

Page 55: Survival_revisi Juni 2013

18. Sebelum jam 6 pagi, buat laporan jaga untuk parade. Bila hari libur laporan jaga dibuat sore setelah habis waktu jaga

19. Tanyakan sarapan ke jaga 2 dan jaga 1 20. Urus sarapan pagi. Hari kamis belikan juga gorengan

untuk RR IBP21. Siapkan seperti menyiapkan makan malam22. Makan siang sesuai kebijakan jaga 223. Selesai jaga, operan jaga dengan jaga 5 berikutnya.24. Buat rekapitulasi pasien IGD di buku rekap jaga 5,

rekap resus

55

Page 56: Survival_revisi Juni 2013

KETUA ANGKATAN

1. Mengkoordinir seluruh kegiatan jaga 5, mulai dari seksi-seksi sampai bendahara

2. Menjaga kekompakan angkatan

56

Page 57: Survival_revisi Juni 2013

SEKRETARIS

1. Menyimpan semua file: Daftar jaga, piket, Absen Parade, Daftar telepon dan revisinya, Biodata PPDS, Jadwal stase

2. Membuat jadwal besar setiap akhir bulan meminta jadwal jaga ke setiap angkatan dan menggabungkannya

3. Setiap akhir bulan, bersama dengan piket menanyakan kepada Mb nurul mengenai surat stase dan membagikannya kepada senior bersama dengan lembar lapor stase yang disediakan oleh seksi ilmiah.

4. Membuat panduan kavling setiap akhir bulan (setiap tanggal 30/31 harus sudah diprint dan diperbanyak)

5. Membuat Absen parade/ilmiah/ilmiah konsulen diprint dan diperbanyak untuk ditaruh di tas piket

6. Setelah jadwal jaga fix dan ditandatangani oleh KPS, satu lembar asli ditaruh di tas piket dan ditulis dengan judul FILE UTAMA dan diperbanyak sebelum tanggal 1 bulan berikutnya.

7. Setiap akhir bulan tanyakan ke mb lilies mengenai jadwal jaga konsulen apakah sudah ada. Bila sudah ada, yang asli ditaruh di tas piket dan ditulis dengan judul FILE UTAMA dan diperbanyak sebelum tanggal 1 bulan berikutnya

57

Page 58: Survival_revisi Juni 2013

8. 3 hari di awal bulan, kerjasama dengan yang tugas umum untuk menyediakan jadwal jaga parestesi dan konsulen di meja absensi.

9. Membuat biodata parestesi dan diberikan ke mbak Nurul di bagian, sebagian disimpan

10. Membuat buku telpon parestesi dan membagikan ke semua parestesi

11. Semua fotokopian harus ada kuitansinya dan diberikan langsung ke bendahara

12. Daftar jaga tiap bulan diberikan kepada mbak Nurul13. Mengupdate daftar telpon parestesi14. Membuat daftar jaga,umum, piket, TG15. Memastikan isi file utama: surat cuti, lembar

permintaan obat APS, form APS, formulir transplantasi, Absen parade dan ilmiah, Jadwal jaga, Jadwal konsulen, lembar penilaian PPDS /PPDS Tamu bekerja sama dengan ilmiah

16. Menyiapkan kertas, tinta printer, spidol, karbon, dan keperluan alat tulis lainnya. Koordinasi dengan yang piket

58

Page 59: Survival_revisi Juni 2013

BENDAHARA

Bendahara Jaga 51. Mengatur pengeluaran untuk uang jaga malam dengan

memberikan kepada yang jaga2. Mengatur pengeluaran untuk makan parestesi yang

masih bertugas sampai malam dengan memberikan kepada jaga 5 yang TG

3. Mengatur pengeluaran untuk uang bahagia dan duka seluruh keluarga besar parestesi, termasuk konsulen dengan persetujuan chief

4. Pengeluaran harus dengan kuitansi5. Kumpulkan bon-bon visit pasien-pasien swasta, dan

bon-bon tindakan di gedung A / ICU anak 6. Membuat laporan bulanan7. Bekerjasama dengan bendahara chief, bendahara

angkatan jaga 5, dan staf-staf administrasi departemen

Bendahara AngkatanMengatur iuran dari teman seangkatan untuk keperluan jaga 5

59

Page 60: Survival_revisi Juni 2013

60

Page 61: Survival_revisi Juni 2013

SEKSI BULUTANGKIS

1. Semua jaga 5 wajib hadir bulu tangkis kecuali yang jaga.

2. Koordinir teman-teman untuk membuka lapangan bulutangkis di gedung LP2M FTUI ( yang membuka lapangan adalah yg post jaga)

3. Jam 15.30 WIB buka lapangan bulutangkis4. Siapkan raket, shuttlecock baru 5. Membantu pertandingan (menjadi wasit) atau ikut

main6. Beli minuman Aqua 600ml minimal 10 botol7. Atur sewa lapangan tiap bulannya8. Beli shuttlecock baru, aqua dan uang sewa lapangan

minta uang dari bendahara jaga 5 parestesi9. Bila pemain kurang, segera telepon senior yang biasa

main bulu tangkis10. Stand by di lapangan bulu tangkis sampai pukul 19.00

atau latihan selesai

61

Page 62: Survival_revisi Juni 2013

SEKSI SEPAKBOLA/ FUTSAL

1. Koordinir waktu, tempat pertandingan, lawan tanding, pembayaran sewa lapangan (bekerjasama dengan jaga 5 parestesi)

2. Koordinir teman-teman untuk ikut ke lapangan bola3. Siapkan konsumsi sebelum pertandingan4. Koordinir teman-teman untuk jarkom senior agar

datang ke lapangan sepak bola5. Siapkan peta kalau perlu (tempel di kamar jaga IGD dan

ICU)6. Siapkan peralatan pertandingan sepakbola, sepatu, dan

baju bola7. Membantu pertandingan atau ikut main8. Jaga 5 dan jaga 4 junior wajib ikut acara sepak bola

62

Page 63: Survival_revisi Juni 2013

SEKSI ILMIAH

1. Tata cara ilmiah :a. Untuk mendapatkan pembimbing ilmiah, parestesi

wajib mendaftarkan usulan judul ke Mb Nurul melalui jaga 5. Setiap mendapatkan usulan judul dari senior baiknya langsung melaporkannya ke mb Nurul, biasanya Mb Nurul minta dituliskan di selembar kertas dan dikirimkan ke email mb Nurul ([email protected]) yang dilaporkan ke Mb Nurul: nama residen, jenis ilmiahnya (TP1/TP2/LK/JR), serta usulan judul ilmiahnya.

b. Setelah dilaporkan jangan lupa mem-follow up dapat pembimbing ilmiah nya siapa? Dan diberitahukan ke senior yang bersangkutan agar senior tsb dapat melapor dan membuat ilmiah tersebut.

c. Bila ada senior yang hendak maju ilmiah (presentasi ilmiah) maka : (1) kita melaporkan ke mb Nurul agar bisa dibantu dihubungi konsulen pembimbing ilmiahnya, kadang-kadang senior yang akan maju langsung melapor ke mb Nurul untuk membantu menghubungi konsulen pembimbing. (2) kita memberitahukan coc agar dapat dibuatkan jarkom parestesi mengenai presentasi ilmiah

63

Page 64: Survival_revisi Juni 2013

tersebut namun ada juga senior yang langsung menghubungi coc untuk melapor maju presentasi ilmiah. (3) jangan lupa dicatat di rekap ilmiah parestesi

d. Ingatkan senior yang akan maju ilmiah untuk menyiapkan makalah 3- 5 buah yang dijilid untuk diberikan ke konsulen dan untuk parestesi (jumlahnya bebas untuk parestesi).

2. Saat maju ilmiah yang perlu disiapkan adalah: (1) lembar penilaian rangkap 3 dan absen ilmiah konsulen. (ada 2 jenis lembar penilaian ilmiah: lembar penilaian ppds anestesilogi dan lembar penilaian ppds tamu) Lembar penilaian yang sudah diisikan oleh jaga 5 tersebut diselipkan disetiap makalah ilmiah yang dijilid untuk diberikan ke konsulen. Tanya dulu sebelumnya ke senior, yang mau menyerahkan ke konsulen siapa? Apakah jaga 5 atau mau menyerahkan sendiri?. Kalau ppds tamu, lagsung diserahkan saja lembar penilaiannya ke ppds tamu yang bersangkutan, dan diingatkan untuk diselipkan di dalam makalah yang dijilid dan diserahkan ke konsulen). (2) siapkan absen ilmiah parestesi. (3) siapkan laptop dan pointer. (kadang-kadang senior ada yang mau pakai laptonya sendiri) (4) Jangan lupa pastikan semua mic menyala, taruh mic di kursi konsulen 1 buah, di sayap kiri dan

64

Page 65: Survival_revisi Juni 2013

kanan masing-masing 1 buah dan untuk presentan 1 buah. (5) Sebelum konsulen pembimbing ilmiah membuka presentasi ilmiah, jaga 5 dapat membagikan makalah ilmiah untuk parestesi yang hadir, dengan urutan yang paling senior lebih dahulu. (6) jangan lupa saat Tanya jawab, setia pertanyaan dan jawaban yang diberikan oleh presentan dicatat dalam buku notulensi ilmiah. (7) Saat selesai mintakan softcopy ilmiahnnya presentan (PPT dan Word) untuk diarsipkan, serta hardcopynya minimal 1 buah disimpan di tas hijau yang ada di kamar jaga thoraks.

3. Sekitar tanggal 25an, mulai memperbanyak lembar lapor stase untuk dibagikan berbarengan dengan surat stase. Dari Chief, Tiap stase diberikan satu lembar ke yang paling junior di stase tersebut untuk diperbanyak sesuai anggota stasenya. (NB: untuk surat stase dimintakan ke Mb Nurul oleh sekretaris atau yang piket di akhir bulan.)

4. Koordinasi jaga 5 untuk tiap akhir bulan hubungi senior jarkomannya masing-masing untuk mengkonfirmasi ulang : (1) ilmiah senior (sudah maju apa saja, lalu saat ini sedang membuat apa? Apakah sedang mengajukan judul dan menunggu dapat konsulen pembimbing siapa? Apakah sedang membuat ilmiah? Bila sedang dalam proses membuat ilmiah sudah berapa persen

65

Page 66: Survival_revisi Juni 2013

perkembangannya?) (2) Sudah ujian apa saja?. (3) hasil konfirmasi ilmiah dan ujian tersebut di rekap dan disetor ke seksi ilmiah agar digabung dan disetor ke Mb Nurul. (4) Koordinasi jaga 5 untuk memberi tanda centang (v) dipapan yang ada di ruangan mb Nurul tiap akhir bulan, baik papan stase maupunn papan ujian.

5. Seksi ilmiah bertugas menghubungi mb Nurul untuk mengingatkan kuliah-kuliah konsulen sehari sebelumnya bisa via bbm atau sms atau telepon serta menyiapkan absensi dan ruangan kuliahnya. Untuk peminjaman ruang kuliah/ ruang rapat jangan lupa menuliskan peminjaman ruangan di buku peminjaman ruangan yang ada di ruangan mb Nurul serta memberitahukan juga ke Pak Mus/ Pak Maryoto.

6. Bila besok ada rencana latihan intubasi/ resusitasi di ruang skill station maka sehari sebelumnya wajib melapor ke mb Dede (hanya bisa saat jam kerja 08.00-15.00) untuk meminjam ruangan skill station dan meminjam alat2 yang diperlukan. Alat-alat yang hendak dipinjam dapat disiapkan sehari sebelumnya dimana saat mengambil alat-alat tersebut wajib ditemani mb Dede atau mas Eko, dan dicatat dalam buku peminjaman serta menandatangani lembar peminjaman, begitu juga saat mengembalikan alat-alat tersebut wajib ditemani mb Dede atau mas Eko dan

66

Page 67: Survival_revisi Juni 2013

menandatangani bukti pengembalian alat-alat tersebut.

7. Jangan lupa menghubungi mb Nurul untuk ujian intubasi dan resusitasi sehari sebelumnya agar dicarikan konsulen pengujinya. Peminjaman alat untuk ujian seperti yang sudah dijelaskan di poin 6.

8. Seksi ilmiah wajib memastikan absensi ilmiah dan lembar penilaian ilmiah ppds anestesi dan ppds tamu selalu ada dalam tas piket.

67

Page 68: Survival_revisi Juni 2013

Rumah Tangga1. Mengatur perbaikan barang barang parestesi

yang rusak 2. Membeli kado untuk kelahiran anak senior,

tanyakan kepada senior perihal barang dan waktu pemberian Fotokopi APS, beli karbon.

68

Page 69: Survival_revisi Juni 2013

PERHITUNGAN CAIRAN

EBV (Estimated Blood Volume)EBV = BV x BB

(P=70ml/Kg; W=65ml/kg; Infant=80ml/kg; Neonatus full term=85ml/kg; Premature=90ml/kg)

ABL- ABL 20% = 20% x EBV- ABL Ht target =

[(Ht actual – Ht target) x EBV] (Ht actual + Ht target) / 2

Maintenance M= (10kg I x 4) + (10 kg II x 2) + (10kg> x 1)

Operasi O= Jenis Operasi x BBKecil (Dewasa:4; Anak 2), Sedang (Dewasa 6; Anak 4), Besar (Dewasa 8; Anak 6)

Puasa P= Σ jam puasa x MKebutuhan Cairan tiap jamJam I : M+O+1/2P

69

Page 70: Survival_revisi Juni 2013

Jam II : M+O+1/4PJam III : M+O+1/4PJam IV : M+OJam > IV : M+O

PANDUAN PERHITUNGAN KEHILANGAN DARAH

Kasa kecil : 10 mlKasa sedang : 15 mlKasa besar : 20 mlRoll kasa : 100 ml

PERHITUNGAN DOSIS OBAT INOTROPIK(dalam spuit 50 ml)

Dobutamin

=

Dosis(mcg) x BB x6025050x 1000

Dopamin

70

Page 71: Survival_revisi Juni 2013

=

Dosis(mcg) x BB x6020050x 1000

Norepinefrin

=

Dosis(mcg) x BB x60450x 1000

Nitrogliserin

=

Dosis (mcg ) x605050x 1000

71

Page 72: Survival_revisi Juni 2013

PERINTAH POST OPERASI

General Anestesia Dewasa- Bila kesakitan injeksi Ketorolac 30 mg IV- Bila Mual Muntah Injeksi Ondansetron 4 mg atau

Granisetron 1 mg- Antibiotik, infus, obat lain sesuai TS ….- Makan dan minum bertahap setelah sadar penuh dan

mual/muntah (-)- Pantau TNSP setiap 15 menit pada 1 jam pertama,

selanjutnya setiap jam sampai dengan hemodinamik stabil

Spinal dengan Opioid- Bila kesakitan injeksi Ketorolac 30 mg IV- Bila Mual Muntah Injeksi Ondansetron 4 mg atau

Granisetron 1 mg- Antibiotik, infus, obat lain sesuai TS ….- Makan dan minum boleh langung- Pantau TNSP setiap 15 menit pada 1 jam pertama,

selanjutnya setiap jam sampai dengan hemodinamik stabil. Pasien ini mendapatkan morfin intratekal 0,1 mg (atau sesuai y diberikan). Bila RR < 8 kali/ menit berikan Oksigen 10 lpm melalui sungkup dan segera lapor dokter jaga Anestesi

72

Page 73: Survival_revisi Juni 2013

CatatanPasien post op ke ICU maka perintah post operasi tetap ditulis!

PERSIAPAN TRANSPOR PASIEN DEWASA KE ICU

1. Tabung oksigen dengan regulator (cek isi jangan kurang dari 500 psi

2. Sungkup3. End to end4. Bagging5. Nonin6. T-Piece suction catheher terkecil7. Obat emergency, midazolam, propofol dan pelumpuh

otot bila diperlukan8. Hubungi ICU (Siemen 3600) 15 menit sebelum pasien

di transport9. Status asli dimasukkan ke status pasien, status copyan

diarsipkan di RR

Catatan:- Untuk pasien transport dari OK IBP peralatan transport

dimbil di kamar alat

73

Page 74: Survival_revisi Juni 2013

- Untuk pasien transport dari OK IGD peralatan transport diambil di kamar troli (sebelumnya beritahukan kepada penata jaga dan minta alat yang kurang)

PERSIAPAN TRANSPOR PASIEN ANAK KE ICU ANAK

1. Tabung oksigen dengan regulator (cek isi jangan kurang dari 500 psi)

2. Jackson reese + konektor kuning3. Sungkup anak4. Pulse oksimeter5. Obat emergency, alat emergency sesuai ukuran anak

(laringoskop, ETT, stetoskop, bagging, end to end)6. Hubungi tempat asal pasien untuk mengirim brankar

untuk transport 30 menit sebelum pasien siap transport beserta oksigen transpornya.

7. Hubungi ICU anak (PICU/NICU) 15 menit sebelum pasien di transpor untuk mempersiapkan tempat dengan / tanpa ventilator.

8. Status asli dimasukkan ke status pasien, status copyan diarsipkan di RR

Catatan:

74

Page 75: Survival_revisi Juni 2013

- Untuk pasien transport dari OK IBP peralatan transport dimbil di kamar alat

- Untuk pasien transport dari OK IGD peralatan transport diambil di kamar troli (sebelumnya beritahukan kepada penata jaga dan minta alat yang kurang)

DAFTAR NO TELP DAN E-MAIL KONSULEN ANESTESI

No Nama Konsulen Telp E-Mail1 dr. H Susilo C, SpAn 0811188540

[email protected]

2 Prof. dr. Darto Satoto, SpAn 0816716374 [email protected]

3 Prof. dr. Amir S Madjid, SpAn 0816701795 [email protected]

4 Prof. dr. Ruswan Dahlan SpAn 0811860724 [email protected]

5 dr. H Sunatrio, SpAn 0811161700 [email protected]

6 dr. H Indro Mulyono, SpAn 0819704344 [email protected]

7 dr. Arif HM Marsaban, SpAn 08128403951 [email protected]

8 dr. Siti Sugesti, SpAn 081310995719081514038657

[email protected]

9 dr. Rinaldi Nizar, SpAn 08161958961 [email protected]

10 dr. Tantani Sugiman, SpAn 0816998676 [email protected]

75

Page 76: Survival_revisi Juni 2013

11 dr. Ratna Farida, SpAn-KAKV 081310538988 [email protected]

12 dr. Aries Perdana, SpAn-KAKV 081310077189081318759398

[email protected]

13 dr. Aida Tantri, SpAn 08161832487 [email protected]

14 dr. Rudyanto Sedono, SpAn 08158802767 [email protected]

15 dr. Pryambodho, SpAn 08161342972021-70751872

[email protected]

16 dr. Andi Ade Wijaya, SpAn 08121038091021-70693716

[email protected]

17 dr. Jefferson, SpAn-KAKV 081319663606 [email protected]

18 dr.Dita Aditianingsih, SpAn 08151819244 [email protected]

19 dr. Riyadh Firdaus, SpAn 0811881342 [email protected]

20 dr. Alfan Mahdi, SpAn 08158006171 [email protected]

21 dr. Christopher K, SpAn 08161972927 [email protected]

22 dr. Adhrie Sugiarto, SpAn 081510388016021-68368183

[email protected]

23 dr. Aldy Heriwardito, SpAn 081386211017 [email protected]

76

Page 77: Survival_revisi Juni 2013

Telepon PentingNo Subjek keterangan1 Pak Mimin 081315094578(Poli Mata)2 Jaga Urologi 081199334743 Jaga 2 IGD 021 703069714 Jaga HCU 021 703069725 Jaga ICU 021 703069736 Sasa 021 319349337 Bakmi Diponegoro 021 319341118 Kurnia Jaya 021 31429499 Suharti Ay. Goreng 021 489110510 Bakmi GM 021 565500711 Hoka-hoka bento 021 3984286812 RM Trio 021 3193629513 Mas Miskun 021 9311100014 Sate Cilacap 021 314469015 Seafood Cikini 08138358655916 Sukarasa 021 856358517 KFC Cikini 314104518 Ayam tulang lunak 021 70737109

77

Page 78: Survival_revisi Juni 2013

19 Martabak Durian 08138590905020 Bebek Ginyo 021 829234321 Seulawah-Benhil 08161154120/ 021 570866022 Uduk (sarapan) 08569766823423 Soto betawi 08131620804724 Ayam Kambal 021 78984737/ 021 6890163625 Bakmi Golek 021 471352126 Bebek Warning 08138093337727 Karunia Raso 08138080096028 Mas Yanto 0816136481029 Jus Mbak Marni 0812963258430 Nasi Bakar Senen 021 3906451/ 31 Nasi Kebuli r. saleh 021 314454932 Pizza hut Senen 021 345983633 Sate Senayan 021 392627934 Sarana Sea Food 021 424798935 Burger King 5000 253 0

78

Page 79: Survival_revisi Juni 2013

79