Top Banner

of 47

Suroto - Seminar Poltekes 2015

Mar 07, 2016

Download

Documents

Syamsul ridwan

rt
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • Pembicara Kedua

    Nama: Suroto, SKM, MKM

    TTL: Madiun, 2 Januari 1961

    Agama: Islam

    Pekerjaan: Ka. Sie. Standarisasi Gizi Makro

    Alamat Kantor: Jl. HR. Rasuna Said

    Alamat: Pamulang

    Riwayat Pendidikan: S2 Gizi Kesehatan Masyarakat

  • Pemanfaatan Tenaga Gizi di

    Indonesia Dalam Menunjang

    Program Gizi

    Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

    Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak

    Direktorat Bina Gizi

    2015

  • 1. Masalah Gizi di Indonesia

    2. Capaian Indikator Pembinaan Gizi

    3. Ketenagaan Gizi di Indonesia

    4. Kebijakan dan Strategi Program Perbaikan Gizi

    5. Penutup

    3

    SISTEMATIKA

  • PERMASALAHAN GIZI DI INDONESIA

    Kategori A Kurus/Pendek

    Kategori B Kurang Vit A & Zat Besi

    Kategori C Overweight 3%

    INDONESIA

    CINA

    LOAS KAMBOJA FILIPINA MYANMAR

    THAILAND

    MALAYSIA TIMOR

    INDONESIA:

    Kurang Energi Protein (Kurus dan Pendek)

    Kurang Vitamin A

    Anemia Gizi Besi

    Kurang Yodium

    Gizi Lebih (Over Weight)

    Sumber: World Bank 2006: Reposition Nutrition as Central to Development

  • Status Gizi Balita 2005 - 2013

    5

  • 94

    64

    62

    61

    16

    91

    14

    12

    72 15

    11

    73

    35 32

    63

    13

    33

    18

    74

    82

    81

    76

    52 53

    17

    71 75

    19

    36

    51

    20

    31

    PREVALENSI STATUS GIZI BERDASARKAN INDEKS TB/U

    RISKESDAS 2013

    34

    < 20%

    20-30%

    30,1-40%

    40% t. a. d

  • PAPER 1

    178 Juta Balita Mengalami Masalah Stunting

    Prevalensi Stunting

    Source : The Lancet Maternal and Child Undernutrition Series (2008)

  • 59 37 33

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    Afg

    hani

    stan

    Yem

    enG

    uate

    mal

    aT

    imor

    -Les

    teM

    adag

    asca

    rM

    alaw

    iB

    urun

    diE

    thio

    pia

    Rw

    anda

    Nep

    alIn

    dia

    Lao

    Peo

    ple'

    sB

    huta

    nN

    iger

    Gui

    nea-

    Bis

    sau

    Dem

    ocra

    tic R

    epub

    lic

    Zam

    bia

    Dem

    ocra

    tic P

    eopl

    e's

    Uni

    ted

    Rep

    ublic

    of

    Moz

    ambi

    que

    Erit

    rea

    Com

    oros

    Ban

    glad

    esh

    Ben

    inP

    apua

    New

    Gui

    nea

    Cen

    tral

    Afr

    ican

    E

    quat

    oria

    l Gui

    nea

    Pak

    ista

    nC

    ambo

    dia

    Som

    alia

    Leso

    tho

    Nig

    eria

    Mya

    nmar

    Cha

    dS

    udan

    Cot

    e d'

    Ivoi

    reG

    uine

    aT

    ajik

    ista

    nLi

    beria

    Uga

    nda

    Mal

    iIn

    done

    sia

    Vie

    tnam

    Cam

    eroo

    nB

    urki

    na F

    aso

    Sie

    rra

    Leon

    eK

    enya

    Phi

    lipin

    esZ

    imba

    bwe

    Djib

    outi

    World Average26,9

    Sumber : UNICEF 2009

    Prevalensi Stunting di 50 Negara (Tahun 2003-2008) Indonesia di posisi 42 (37%)

    54

    48

    42 41 37 36 34

    16

    4

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    Timor-Leste Laos Cambodia Myanmar Indonesia Vietnam Philipines Thailand Singapore

    Dunia 26,9

    Prevalensi Stunting di ASEAN (2003-2008)

    Prevalensi Stunting : Posisi Indonesia

    8

  • 9

    Kurang

    Vitamin A

    (KVA)

  • Masalah Kurang Vitamin A (KVA)

    % Xerophthalmia (X1B) 1978-1992

    1,3

    0,35

    0

    0,2

    0,4

    0,6

    0,8

    1

    1,2

    1,4

    1978 1992

    % retinol < 20 g/DL 1992-2011

    54

    14,60,8

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    1992 2007 2011

    Batas masalah

    kesehatan 0.5 %

    Batas masalah kesehatan 15

    %

    Sumber data: - 1978 Survai Nasional Vita A - 2007 Survai Nasional gizi Mikro

    - 1992 Survai Nasional Vita A - 2011 SEANUTS (Nasional)

  • Anemia Gizi Besi

  • Gangguan Akibat

    Kurang Iodium

    (GAKI)

  • Gangguan Akibat Kurang Iodium

    (GAKI)

    Indikator

    Batas masalah kesmas

    1980 1997/98 2002 2007 2011

    TGR 5 27.7 9.8 11.1 - -

    Median EIU AS (g/L)

    100-299 _ - 229 224 228

    % EIU < 100 g/L

    20%

    - - 16,3 12,9 12.9

    % EIU > 300 g/L

    - - - 35.4 26.4 9.9

    Sumber data: 1980, 1997/98 Survai GAKI 2002 Survai GAKI 2007 - Riskesdas 2011 - SEANUTS

    EIU : Ekskresi Iodium dalam Urin

    15

  • MDG 2015

    - Gizi Kurang 15%

    RPJMN 2010-2014

    - Gizi Kurang < 15%

    - Stunting

  • SASARAN PEMBINAAN GIZI DALAM RPJMN DAN RENSTRA KEMENKES 2010-2014

    Prevalensi Gizi Kurang 15% dan Prevalensi Pendek 32%

    Indikator

    1. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)

    2. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan

    3. Persentase bayi usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

    4. Persentase 6-59 bulan dpt kapsul vitamin A

    5. Persentase ibu hamil mendapat Fe

    6. Persentase RT yg mengonsumsi garam beryodium

    7. Persentase Penyediaan bufferstock MP-ASI untuk daerah bencana

    8. Persentase kabupaten/kota yang melaksanakan surveilans gizi

    TARGET 2014

    85% 100%

    80%

    85%

    95% 90% 100%

    100%

    SASARAN RENSTRA KEMENKES 2010-2014 SASARAN RPJMN 2010-2014

    TARGET 2010

    65%

    100%

    65%

    75%

    84 %

    75%

    100%

    100%

    TARGET 2013

    80% 100%

    75%

    83%

    93% 85% 100%

    100%

    TARGET 2012

    75%

    100%

    70%

    80%

    90%

    80%

    100%

    100%

    TARGET 2011

    70%

    100%

    67%

    78%

    86 %

    77%

    100%

    100%

  • CAPAIAN INDIKATOR

    PEMBINAAN GIZI

    DI INDONESIA

  • GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN KUNJUNGAN BALITA KE POSYANDU (D/S)

    DAN KASUS BALITA GIZI BURUK MENDAPAT PERAWATAN DI INDONESIA TAHUN 2005 2014

    63.0 65.3 68.4 67.1 63.9 67.9

    71.4 75.1 80.3 80.8

    - 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

    100.0

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    % D/S

    Balita Gibur dirawat

    76.178

    50.106

    39.080 41.064

    56.941

    43.616 40.412 42.702 40.755 32.521

    -

    20.000

    40.000

    60.000

    80.000

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • Cakupan Balita Ditimbang Berat Badannya (D/S) 3

    0.4

    5

    8.4

    6

    2.5

    6

    3.5

    6

    5.5

    6

    6.5

    6

    7.5

    7

    1.3

    7

    3.3

    7

    4.5

    7

    4.9

    7

    5.5

    7

    5.8

    7

    6.5

    7

    8.7

    7

    9.6

    7

    9.9

    8

    0.1

    8

    0.3

    8

    1.8

    8

    1.9

    8

    2.3

    8

    2.7

    8

    3.4

    8

    3.6

    8

    3.7

    8

    4.0

    8

    4.1

    8

    4.7

    8

    6.5

    8

    7.0

    8

    7.8

    9

    0.2

    9

    1.2

    8

    0.8

    -

    10.0

    20.0

    30.0

    40.0

    50.0

    60.0

    70.0

    80.0

    90.0

    100.0

    Pap

    ua

    Pap

    ua

    Bar

    at

    Kal

    ima

    ntan

    Uta

    ra

    Kal

    ima

    ntan

    Ba

    rat

    Kep

    ula

    uan

    Ria

    u

    Dae

    rah

    Khu

    sus

    Ibu

    kota

    Jak

    art

    a

    Kal

    ima

    ntan

    Tim

    ur

    Sula

    we

    si T

    eng

    ah

    Kal

    ima

    ntan

    Ten

    gah

    Ria

    u

    Mal

    uku

    Kep

    ula

    uan

    Ba

    ngk

    a B

    elit

    un

    g

    Mal

    uku

    Uta

    ra

    Kal

    ima

    ntan

    Se

    lata

    n

    Sula

    we

    si T

    eng

    gara

    Sum

    ate

    ra S

    ela

    tan

    Go

    ron

    talo

    Sula

    we

    si S

    ela

    tan

    Jaw

    a T

    imu

    r

    Lam

    pu

    ng

    Sum

    ate

    ra U

    tara

    Nu

    sa T

    eng

    gara

    Tim

    ur

    Sula

    we

    si U

    tara

    Ba

    nten

    Jam

    bi

    Jaw

    a T

    en

    gah

    Be

    ngk

    ulu

    Dae

    rah

    Isti

    me

    wa

    Yo

    gya

    kart

    a

    Sum

    ate

    ra B

    arat

    Ace

    h

    Ba

    li

    Sula

    we

    si B

    ara

    t

    Jaw

    a B

    arat

    Nu

    sa T

    eng

    gara

    Ba

    rat

    IND

    ON

    ESI

    A

    Target 2014: 85%

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • 60.0 64.5 57.5 48.1

    68.7 71.2 83.3 85.0 82.0 85.1

    0102030405060708090

    100

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN 2005-2014

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • Cakupan Ibu Yang Selama Hamil Mendapat 90 Tablet Fe Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2014

    38

    .3 49

    .1 6

    1.4

    6

    2.5

    7

    0.4

    7

    4.2

    7

    8.9

    7

    9.0

    7

    9.5

    7

    9.8

    8

    0.2

    8

    0.4

    8

    0.9

    8

    1.1

    8

    1.3

    8

    1.7

    8

    2.7

    8

    3.5

    8

    4.3

    8

    4.4

    8

    4.9

    8

    5.1

    8

    5.2

    8

    6.4

    8

    8.9

    9

    0.2

    9

    0.5

    9

    0.9

    9

    1.1

    9

    1.6

    9

    2.4

    9

    2.5

    9

    4.8

    9

    5.0

    8

    5.1

    -

    10.0

    20.0

    30.0

    40.0

    50.0

    60.0

    70.0

    80.0

    90.0

    100.0

    Pap

    ua

    Bar

    at

    Pap

    ua

    Ban

    ten

    Mal

    uku

    Sula

    wes

    i Te

    ngah

    Nus

    a Te

    ngga

    ra T

    imur

    Sula

    wes

    i Bar

    at

    Sula

    wes

    i Te

    ngga

    ra

    Ace

    h

    Kal

    iman

    tan

    Se

    lata

    n

    Sula

    wes

    i Uta

    ra

    Mal

    uku

    Uta

    ra

    Kal

    iman

    tan

    Tim

    ur

    Sum

    ater

    a B

    arat

    Kal

    iman

    tan

    Ten

    gah

    Kep

    ula

    uan

    Ria

    u

    Ria

    u

    Lam

    pun

    g

    Sum

    ater

    a U

    tara

    Kep

    ula

    uan

    Ban

    gka

    Bel

    itun

    g

    Jaw

    a Ti

    mur

    Kal

    iman

    tan

    Bar

    at

    Gor

    ont

    alo

    Sum

    ater

    a Se

    lata

    n

    Sula

    wes

    i Sel

    atan

    Kal

    iman

    tan

    Uta

    ra

    Jaw

    a Ba

    rat

    Ben

    gkul

    u

    Jam

    bi

    Dae

    rah

    Isti

    me

    wa

    Yogy

    akar

    ta

    Nus

    a Te

    ngga

    ra B

    ara

    t

    Jaw

    a Te

    nga

    h

    Dae

    rah

    Khu

    sus

    Ibu

    kota

    Jak

    arta

    Bal

    i

    IND

    ON

    ESIA

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • Grafik Kecenderungan Cakupan Pemberian Kapsul Vitamin A Pada Balita (6-59 Bulan) Di Indonesia Tahun 2005 2014

    76.2 74 79.4 82.7 82.6 81.5 81.6 82.8 84.1

    85.3

    0102030405060708090

    100

    2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • Cakupan Pemberian Vitamin A pada Balita

    6-59 bulan Menurut Provinsi Tahun 2014

    4

    0.5

    4

    2.1

    6

    6.1

    6

    6.6

    6

    7.9

    6

    8.1

    7

    1.0

    7

    5.7

    7

    9.8

    8

    0.5

    8

    1.9

    8

    2.5

    8

    2.7

    8

    3.0

    8

    3.3

    8

    4.2

    8

    4.4

    8

    4.6

    8

    5.3

    8

    5.3

    8

    6.5

    8

    6.6

    8

    7.5

    8

    7.8

    8

    7.9

    8

    8.6

    8

    8.9

    9

    0.3

    9

    0.7

    9

    4.9

    9

    6.5

    9

    7.9

    9

    8.6

    9

    9.2

    8

    5.3

    - 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

    100.0

    Pap

    ua

    Pap

    ua

    Bar

    atM

    aluk

    uK

    alim

    anta

    n T

    imur

    Kal

    iman

    tan

    Uta

    raD

    aera

    h Kh

    usu

    s Ib

    uko

    ta

    Ban

    ten

    Kal

    iman

    tan

    Ten

    gah

    Kal

    iman

    tan

    Bar

    atSu

    law

    esi T

    eng

    gara

    Gor

    ont

    alo

    Sula

    wes

    i Te

    ngah

    Lam

    pun

    gSu

    mat

    era

    Uta

    raK

    epu

    laua

    n R

    iau

    Sula

    wes

    i Sel

    atan

    Sula

    wes

    i Bar

    atM

    aluk

    u U

    tara

    Kal

    iman

    tan

    Se

    lata

    nJa

    wa

    Bara

    tN

    usa

    Teng

    gara

    Tim

    urSu

    law

    esi U

    tara

    Ria

    uK

    epu

    laua

    n B

    angk

    a B

    elit

    ung

    Sum

    ater

    a Se

    lata

    nJa

    mb

    iSu

    mat

    era

    Bar

    atJa

    wa

    Tim

    urB

    engk

    ulu

    Ace

    hN

    usa

    Teng

    gara

    Ba

    rat

    Bal

    iJa

    wa

    Ten

    gah

    Dae

    rah

    Isti

    me

    wa

    Yogy

    akar

    taIN

    DO

    NES

    IA

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • GRAFIK KECENDERUNGAN PERSENTASE BAYI 0-6 BULAN YANG MENDAPAT ASI EKSKLUSIF DI INDONESIA Tahun 2004-2014

    Sumber : Susenas 2004 2012. Data rutin Tahun 2013-2014

    58.9 59.7 64.1 62.2

    56.2 61.3 61.5 61.1 63.4

    54.3 52.4

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

  • 58.9 59.7

    64.1 62.2 56.2

    61.3 61.5 61.1 63.4 64.9

    19.5 26.3 25.5 28.6 24.3

    34.3 33.6 38.5 37.9

    44.0

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    60

    70

    80

    90

    100

    2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

    ASI Eksklusif 0-6 bln ASI Eksklusif s.d 6 bln

    21

    .8

    27

    .3

    37

    .6

    40

    .7

    42

    .1

    45

    .3

    49

    .5

    50

    .3

    52

    .2

    54

    .9

    55

    .4

    55

    .7

    56

    .4

    58

    .8

    60

    .0

    62

    .2

    63

    .3

    63

    .4

    63

    .7

    64

    .3

    65

    .0

    65

    .0

    65

    .5

    67

    .1

    67

    .2

    67

    .8

    69

    .3

    70

    .8

    72

    .2

    73

    .6

    74

    .0

    77

    .4

    78

    .5

    84

    .7

    52

    .4

    - 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

    100.0

    Jaw

    a B

    ara

    t

    Pa

    pu

    a B

    ar

    at

    Su

    ma

    te

    ra

    Ut

    ar

    a

    Ka

    lim

    an

    tan

    Te

    ng

    ah

    Su

    law

    es

    i U

    tara

    Ma

    luk

    u

    Ka

    lim

    an

    tan

    Ba

    ra

    t

    Ke

    pu

    lau

    an

    Ria

    u

    Pa

    pu

    a

    Ke

    pu

    lau

    an

    Ba

    ng

    ka

    Be

    lit

    un

    g

    Ac

    eh

    Ria

    u

    Su

    law

    es

    i T

    en

    ga

    h

    Go

    ro

    nt

    alo

    Jaw

    a T

    en

    ga

    h

    Ma

    luk

    u U

    ta

    ra

    Ka

    lim

    an

    tan

    Ut

    ar

    a

    Su

    ma

    te

    ra

    Se

    lat

    an

    La

    mp

    un

    g

    Jam

    bi

    Ba

    nte

    n

    Su

    law

    es

    i B

    ar

    at

    Su

    law

    es

    i T

    en

    gg

    ar

    a

    Da

    er

    ah

    Kh

    us

    us

    Ib

    uk

    ot

    a

    Ka

    lim

    an

    tan

    Se

    lat

    an

    Ka

    lim

    an

    tan

    Tim

    ur

    Su

    law

    es

    i S

    ela

    tan

    Da

    er

    ah

    Is

    tim

    ew

    a Y

    og

    ya

    ka

    rt

    a

    Ba

    li

    Su

    ma

    te

    ra

    Ba

    ra

    t

    Jaw

    a T

    imu

    r

    Nu

    sa

    Te

    ng

    ga

    ra

    Tim

    ur

    Be

    ng

    ku

    lu

    Nu

    sa

    Te

    ng

    ga

    ra

    Ba

    rat

    IND

    ON

    ES

    IA

    Cakupan Pemberian ASI Eksklusif

    0-5 Bulan Menurut Provinsi Di

    Indonesia Tahun 2014

    Kecenderungan Pemberian ASI

    EKsklusif Pada Bayi Usia 0-6 Bulan dan

    Bayi Usia 6 Bulan yang Menyusu

    Eksklusif sampai 6 Bulan (Susenas

    2004-2013)

  • 64.6 65.5 68.6 73.4 72.8 62.377.1

    0102030405060708090

    100

    2000 2001 2002 2003 2005 2007 2013

    GRAFIK KECENDERUNGAN KONSUMSI GARAM BERIODIUM DI INDONESIA TAHUN 2000 2013

    Sumber : Susenas 2000-2005 Riskesdas 2007 dan 2013

  • Cakupan Rumah Tangga Yang Mengonsumsi Garam Beriodium Menurut Provinsi

    Di Indonesia Tahun 2014

    54

    .7 69

    .3

    73

    .7

    74

    .3

    75

    .6

    85

    .1

    90

    .8

    91

    .6

    93

    .0

    93

    .0

    93

    .5

    93

    .6

    94

    .9

    95

    .2

    95

    .3

    95

    .7

    95

    .7

    96

    .3

    96

    .9

    97

    .5

    97

    .7

    97

    .7

    98

    .5

    98

    .9

    98

    .9

    99

    .0

    99

    .1

    99

    .2

    99

    .3

    91

    .0

    - 10.0 20.0 30.0 40.0 50.0 60.0 70.0 80.0 90.0

    100.0

    Nu

    sa T

    en

    gg

    ara

    Bar

    at

    Ma

    luk

    u

    Nu

    sa T

    en

    gg

    ara

    Tim

    ur

    Ace

    h

    Bal

    i

    Ban

    ten

    Jaw

    a T

    imu

    r

    Su

    ma

    tera

    Se

    lata

    n

    Su

    ma

    tera

    Ba

    rat

    Su

    law

    esi

    Se

    lata

    n

    Jaw

    a T

    en

    gah

    Ka

    lima

    nta

    n U

    tara

    Lam

    pu

    ng

    Ria

    u

    Da

    era

    h K

    hu

    sus

    Ibu

    kota

    Su

    law

    esi

    Te

    ng

    gara

    Ma

    luk

    u U

    tara

    Ka

    lima

    nta

    n T

    imu

    r

    Su

    law

    esi

    Bar

    at

    Jaw

    a B

    ara

    t

    Su

    ma

    tera

    Uta

    ra

    Ka

    lima

    nta

    n S

    ela

    tan

    Da

    era

    h I

    stim

    ew

    a

    Ka

    lima

    nta

    n T

    en

    gah

    Jam

    bi

    Ke

    pu

    lau

    an R

    iau

    Pa

    pu

    a B

    ara

    t

    Be

    ngk

    ulu

    Ka

    lima

    nta

    n B

    ara

    t

    IND

    ON

    ESI

    A

  • 54

    6

    7

    92

    1

    01

    1

    23

    1

    38

    1

    38

    1

    72

    2

    08

    2

    12

    2

    31

    2

    45

    2

    74

    2

    80

    2

    83

    2

    94

    2

    99

    3

    10

    3

    42

    3

    88

    4

    49

    4

    63

    5

    70

    5

    83

    5

    97

    6

    63

    1

    ,33

    4

    1,4

    48

    2

    ,24

    2

    2,6

    74

    2

    ,95

    3

    3,4

    15

    4

    ,10

    7

    6,7

    72

    Su

    law

    esi

    Uta

    ra

    Ke

    p.

    Ba

    ng

    ka

    Be

    litu

    ng

    Ka

    lim

    an

    tan

    Te

    ng

    ah

    Jam

    bi

    Be

    ng

    ku

    lu

    Lam

    pu

    ng

    Ka

    lim

    an

    tan

    Uta

    ra

    Ka

    lim

    an

    tan

    Se

    lata

    n

    Ma

    luk

    u

    Ba

    li

    Ka

    lim

    an

    tan

    Tim

    ur

    Su

    law

    esi

    Se

    lata

    n

    Su

    law

    esi

    Te

    ng

    ga

    ra

    Ke

    pu

    lau

    an

    Ria

    u

    Su

    law

    esi

    Ba

    rat

    Ria

    u

    DI

    Yo

    gya

    ka

    rta

    Su

    ma

    tera

    Se

    lata

    n

    Ka

    lim

    an

    tan

    Ba

    rat

    Ac

    eh

    Nu

    sa

    Te

    ng

    ga

    ra B

    ara

    t

    Su

    law

    esi

    Te

    ng

    ah

    Pa

    pu

    a B

    ara

    t

    Su

    ma

    tera

    Ba

    rat

    Go

    ron

    talo

    Ma

    luk

    u U

    tara

    Su

    ma

    tera

    Uta

    ra

    DK

    I Ja

    ka

    rta

    Ba

    nte

    n

    Pa

    pu

    a

    Jaw

    a B

    ara

    t

    Nu

    sa

    Te

    ng

    ga

    ra T

    imu

    r

    Jaw

    a T

    en

    ga

    h

    Jaw

    a T

    imu

    r

    Jumlah Balita Gizi Buruk Menurut Provinsi Di Indonesia Tahun 2014 ((N=32.521 kasus)

    Laporan Dinas Kesehatan Provinsi 2014

  • KETENAGAAN GIZI

    DI INDONESIA

  • Sebaran Tenaga

    Gizi di Puskesmas

    0 500 1000 1500

    kep.Riau

    Sulbar

    Babel

    Pabar

    Sulteng

    Jambi

    Bengkulu

    DKI

    Bali

    Banten

    Gorontalo

    DIY

    Riau

    Lampung

    malut

    kaltim

    Papua

    Kalteng

    Maluku

    Sulut

    Kalbar

    Sumsel

    Kalsel

    Sumbar

    NTT

    Aceh

    NTB

    Sultra

    Sumut

    Sulsel

    Jabar

    Jateng

    Jatim

    Jml PKM: 8980

    Jml Tenaga Gizi: 9874

    Puskesmas Ada Tenaga

    Gizi: 6786

    Puskesmas Tidak Ada

    Tenaga Gizi: 2194

    31

  • 32

    RASIO TENAGA GIZI PER 100.000

    PENDUDUK DI INDONESIA 2012

    Target Renstra 2010-2014:

    10 per 100 ribu penduduk

  • Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di Puskesmas

    seluruh Indonesia, Tahun 2013

    Tenaga Kesehatan Jumlah (%) Dokter spesialis 135 0.0

    Dokter umum 17,639 5.3

    Dokter gigi 6,847 2.1

    Perawat 104,329 31.3

    Perawat gigi 10,165 3.0

    Farmasi 2,274 0.7

    Asisten Farmasi 7,478 2.2

    Keterapian fisik 596 0.2

    Keteknisan medik 1,503 0.5

    Analis kesehatan 5,407 1.6

    Non-nakes 34,715 10.4

    Bidan 101,533 30.4

    Kesehatan masyarakat 21,075 6.3

    Kesehatan lingkungan 10,430 3.1

    Gizi 9,504 2.8

    Jumlah Puskesmas 2013 : 9.665 Puskesmas

  • 34

    DISTRIBUSI RSU PEMERINTAH BERDASARKAN KEBERADAAN UNIT GIZI (N=684)

    633 RSU Memiliki Unit Gizi

  • Tantangan Komitmen pemerintah daerah dalam penyediaan anggaran

    kegiatan perbaikan gizi dan formasi tenaga gizi.

    Perlu dukungan regulasi dan kelembagaan gizi di daerah

    Perlu pemenuhan tenaga gizi dalam kuantitas dan kualitasnya

    Perlu peningkatan dukungan lintas sektor yang lebih konkrit terhadap upaya percepatan perbaikan gizi.

    Disparitas masalah dan cakupan kegiatan gizi antar daerah.

  • Harapan Untuk Profesi Gizi

    Mampu bertindak sebagai agen perubahan sehingga dapat memberi warna terhadap upaya perbaikan gizi masyarakat.

    Menghasilkan produk ilmiah yang inovatif sesuai dengan perkembangan IPTEK dalam upaya percepatan perbaikan gizi

    Dapat memberikan masukan/kritikan yang konstruktif berdasarkan hasil penelitian terhadap berbagai dampak pembangunan kesehatan, khususnya di bidang gizi

    Menjaga dan meningkatkan mutu pelayanan gizi yang profesional baik untuk individu maupun kelompok dan mencegah timbulnya mal-praktik gizi.

    36

  • KEBIJAKAN DAN STRATEGI

    PROGRAM PERBAIKAN GIZI

    2015-2019

  • Arah Pembangunan Gizi (pasal 141 UU 36 2009)

    (1) Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu

    gizi perseorangan dan masyarakat.

    (1) Peningkatan mutu gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan

    melalui:

    a) perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi

    seimbang;

    b) perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan;

    c) peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan

    kemajuan ilmu dan teknologi; dan

    d) peningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi

  • Kerangka Pikir Penyusunan Kebijakan Gizi

    Penanganan masalah gizi merupakan upaya lintas sektor untuk mengatasi penyebab langsung, tidak langsung, dan akar masalah melalui upaya

    intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitif 39

  • Sasaran Gizi Dalam RPJMN 2015-2019

    40

    Status Gizi Masyarakat

    Sasaran/Indikator Status Awal Target 2019

    Menurunnya prevalensi anemia pada

    ibu hamil (persen)

    37,1 28

    Menurunnya bayi dengan Berat Badan

    Lahir Rendah (BBLR) (persen)

    10,2 8

    Meningkatnya persentase bayi usia

    kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI

    eksklusif

    38,0 50

    Menurunnya prevalensi kekurangan gizi

    (underweight) pada anak balita

    (persen)

    19,6 17

    Menurunnya prevalensi stunting

    (pendek dan sangat pendek) anak

    baduta (persen)

    32,9 28

  • Indikator Pembinaan Gizi Masyarakat

    ( RENSTRA )

    41

    NO PROGRAM/ KEGIATAN

    SASARAN INDIKATOR

    Target KETERKAITAN DENGAN NAWACITA Base

    line 2015 2016 2017 2018 2019

    3,1

    Pembinaan Perbaikan Gizi Masyarakat

    Meningkatnya pelayanan gizi masyarakat

    1 % ibu hamil KEK yang

    mendapatkan PMT -

    150.000

    (13%) 50%

    65%

    80% 95%

    3.2; 4,8; 5.2

    2

    Persentase ibu hamil yang

    mendapat Tablet Tambah

    Darah (TTD)

    82% 82% 85% 90% 95% 98% 3.2; 4,8;

    5.2

    3

    Persentase bayi usia s/d 6

    bulan yang mendapat ASI

    eksklusif

    38% 39% 42% 44% 47% 50% 3.2; 4,8;

    5.2

    4

    Persentase bayi baru lahir

    mendapat Inisiasi Menyusu

    Dini (IMD)

    35% 38% 41% 44% 47% 50% 3.2; 4,8;

    5.2

    5

    Persentase balita kurus

    yang mendapat makanan

    tambahan

    0 70% 75% 80% 85% 90% 3.2; 4,8;

    5.2

    6 Persentase remaja puteri

    yang mendapat Tablet

    Tambah Darah (TTD)

    0 10% 15% 20% 25% 30% 3.2; 4,8;

    5.2

  • upaya bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui penggalangan

    partisipasi dan kepedulian pemangku kepentingan secara terencana dan

    terkoordinasi untuk percepatan perbaikan gizi masyarakat dengan

    prioritas pada seribu hari pertama kehidupan

    KOMITMEN PEMERINTAH

    UNTUK PERCEPATAN PERBAIKAN GIZI

    42 42

  • Pertumbuhan massa tubuh

    dan komposisi badan

    Metabolisme glukosa, lipids, protein Hormon/receptor/gen

    Perkembangan otak

    Kognitif dan Prestasi belajar

    Kekebalan Kapasitas kerja

    Diabetes, Obesitas, Penyakit jantung dan

    pembuluh darah, kanker, stroke,

    dan disabilitas lansia

    Gizi pada 1000 hari pertama

    kehidupan (janin dan

    bayi 2 tahun)

    Dampak jangka pendek Dampak jangka panjang

    Mati

    Sumber: Short and long term effects of early nutrition (James et al 2000)

    MENGAPA 1000 HARI PERTAMA KEHIDUPAN,

    PENTING?

    43

  • 44

    Intervensi Perbaikan Gizi

    1 Intervensi Gizi Spesifik

    2 Intervensi Gizi Sensitif

  • 4. Usia sekolah

    3.Bayi & Balita

    5. Remaja & Usia produktif

    2.Ibu Menyusui

    1. Ibu hamil 6. Lansia

    Kepada ibu menyusui

    Promosi menyusui / ASI Eksklusif

    Konseling Menyusui

    Pemantauan pertumbuhan (D/S = 80,3%

    Suplemen vitamin A = 84,1%

    Pemberian garam iodium = 74,7 %

    PMT / MPASI

    Fortifikasi besi dan kegiatan suplementasi (Taburia) di 15 Provinsi

    Zink untuk manajemen diare

    Pemberian obat cacing

    Konseling gizi Pelayanan gizi

    Lansia

    Kespro remaja Konseling: Gizi Suplementasi Fe

    Penjaringan Bln Imunisasi Anak Sekolah Upaya Kes Sekolah PMT anak sekolah di Prov. Papua dan

    P Barat

    Promosi MJAS di sekolah

    Suplementasi besi folat = 82%

    PMT ibu hamil KEK

    Penanggulangan kecacingan

    Suplemen kalsium

    Intervensi Gizi Spesifik

    45

  • 46

    INTERVENSI GIZI SENSITIF: Pengarusutamaan Pembangunan Gizi pada Lintas Sektor

    Ketahanan

    Pangan dan Gizi

    Jaminan

    Kesehatan

    Masyarakat

    Penanggulang

    an Kemiskinan

    Keluarga

    Berencana

    Air Bersih

    & Sanitasi

    Remaja

    Perempuan

    Pendidikan Gizi

    Masyarakat

    PU

    BKKBN

    AGAMA

    DIKBUD

    PP DAN PA

    BPJS

    BKP/PERTANIAN

    SOSIAL