BAB 19 DATA BERPERINGKAT 1
BAB 19
DATA BERPERINGKAT
1
OUTLINE
2
Fungsi, Variabel, dan Masalah dalam Analisis Regresi
Bagian I Statistik Induktif
Metode dan Distribusi Sampling
Teori Pendugaan Statistik
Pengujian hipotesis Sampel Besar
Pengujian hipotesis Sampel Kecil
Analisis Regresi dan Korelasi Linier
Analisis Regresi dan Korelasi Berganda
Bagian I Statistik Nonparametrik
Uji Chi-Kuadrat
Data Beperingkat
Pengendalian Mutu Statistik
Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
Uji Tanda
Pengertian dan Kegunaan Data
Berperingkat
Uji Kruskal-Wallies
Koefisien Korelasi Spearman
Uji Jumlah Peringkat Wilcoxon
PENGERTIAN STATISTIK NONPARAMETRIK
Statistik nonparametrik untuk data berperingkat:
Statistik yang menggunakan data ordinal, yaitu data yang sudah diurutkandengan urutan tertentu dan diberikan peringkatnya.
Uji tanda:
Uji yang dimaksudkan untuk melihat adanya perbedaan dan bukan besarnyaperbedaan serta didasarkan pada prosedur pada tanda positif dan negatifdari perbedaan antara pasangan data ordinal.
3
LANGKAH-LANGKAH UJI TANDA
•hipotesis merupakan langkah pertama yang harus ditentukan. Anda dapatmenyusun hipotesis satu arah dan dua arah, apabila hipotesis nolmengandung tanda sama dengan (=), berarti uji dua arah, sedang hipotesismengandung tanda ketidaksamaan (, ) menunjukkan uji satu arah. hipotesis nol (Ho) untuk uji tanda biasanya menyatakan bahwa tidak adaperbedaan, sedang hipotesis alternatif (H1) menyatakan adanya perbedaan.
1. Menentukanhipotesis.
•Taraf nyata ini merupakan tingkat toleransi terhadap kesalahan kitaterhadap sampel. Pada umumnya anda dapat gunakan taraf nyata 1%, 5% atau 10%.
2. Memilih tarafnyata.
•Pada langkah ini dilakukan perhitungan untuk jumlah observasi yang relevan (n) yaitu observasi yang mempunyai tanda + dan -, sedang tanda 0 tidak dipergunakan. Setelah menentukan nilai observasi n, maka perlumengetahui nilai r yaitu jumlah obyek yang digunakan pada saatbersamaan, di mana jumlah r bisa sama dengan n atau lebih kecil dari n.
3. MenghitungFrekuensi tanda.
4
LANGKAH-LANGKAH UJI TANDA
•Pada langkah ini kita ingin mengetahui berapa probabilitas suatu kejadiandari n sampel observasi yang relevan dengan r kejadian secara bersamaan. Nilai r biasanya dipilih berdasarkan tanda + atau – yang paling kecil dari n observasi yang relevan. Untuk keperluan ini kita dapat menggunakan tabelprobabilitas binomial atau menghitung manual dengan rumus P (r) = (nCr)prqn-r.
4. Menentukanprobabilitas hasilsampel yang diobservasi.
•Kesimpulan yang diperoleh adalah menerima Ho atau menolak Ho. Menerima Ho menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan, sedang menolakHo menunjukkan adanya perbedaan antara subyek yang dicocokkan. Aturanumum dalam menentukan menerima atau menolak Ho adalah; menerimaHo apabila probabilitas hasil sampel, dan menolak Ho atau menerimaH1 apabila probabilitas hasil sampel.
5. Menetukankesimpulan.
5
MENGGUNAKAN EXCEL UNTUK MENGHITUNG PROBABILITAS SAMPEL
6
MENGGUNAKAN EXCEL UNTUK MENGHITUNG PROBABILITAS SAMPEL
7
RUMUS Z UNTUK SAMPEL BESAR
di mana:
Z: Nilai Z hitung
R: Jumlah tanda +
n: Jumlah sampel yang relevan
8
2R nz
n
LANGKAH-LANGKAH DALAM UJI PERINGKAT BERTANDA WILCOXON
• 1. MenentukanhipotesisHipotesis kerja biasanya menunjukkan tidak ada perbedaan sedang
hipotesis alternatif menunjukkan adanya perbedaan.
• 2. MenentukanNilai Kritis.
Nilai kritis diperoleh dengan mempergunakan tabel uji peringkatbertanda Wilcoxon. Untuk menentukan nilai kritis diperlukanpengetahuan nilai observasi yang relevan (n) dan taraf nyata.
9
LANGKAH-LANGKAH DALAM UJI PERINGKAT BERTANDA WILCOXON
• 3. MenentukanNilai StatistikWilcoxon
Untuk menentukan nilai statistik Wilcoxon ada beberapa langkahyaitu: (a) membuat perbedaan data berpasangan, (b) memberikanrangking untuk urutan beda data berpasangan tanpa memperhatikantanda, untuk nilai beda yang sama digunakan rata-rata rangking, (c) memisahkan nilai rangking yang positif dan negatif, (d) menjumlahkannilai rangking positif dan negatif, nilai yang terkecil merupakan nilaistatistik wilcoxon.
• 4.Menentukankeputusan.Apabila nilai statistik wilcoxon < nilai kritis maka Ho ditolak dan H1
diterima, begitupula sebaliknya.
10
UJI JUMLAH PERINGKAT WILCOXON
di mana:
Z : Nilai Z hitung
W : Jumlah peringkat sampel pertama
n1 : Jumlah observasi sampel relevan pertama
n2 : Jumlah observasi sampel relevan kedua
11
1 1 2
1 2 1 2
w N (n n 1) /2z
n n (n n 1) /12
BATAS KEPERCAYAAN DAN KURVA NORMAL
1. Menyusun hipotesis
Hipotesis yang diuji biasanya adalah H0 yang menyatakan tidakada perbedaan yang nyata antara perlakuan atau populasi danH1 menyatakan adanya perbedaan yang nyata antara perlakuanatau populasi. hipotesis dinyatakan sebagai berikut.
H0 : 1 = 2 = 3 = k
H1 : 1 2 3 k
2. Menyusun hipotesis
Menentukan taraf nyata. Nilai uji Kruskal-Wallis untukukuran sampel minimal 5 mempunyai distribusi yang sangatmirip dengan distribusi Chi-Kuadrat. Oleh sebab itu, uji inimenggunakan distribusi Chi-Kuadrat. Untuk menentukannilai kritis diperlukan pengetahuan taraf nyata () danderajat bebas (df). Untuk taraf nyata dapat digunakan1%, atau 5%. Sedangkan derajat bebas (df) = k-1, di mana k adalah jumlah kategori.
12
BATAS KEPERCAYAAN DAN KURVA NORMAL
3. Menentukan nilai uji Kruskal-Wallies
Nilai uji Kruskal-Wallies dinyatakan dengan H, dan dirumuskansebagai berikut:
H:Nilai statistik Kruskal-Wallis
N:Jumlah total sampel
R1:Jumlah peringkat sampel 1
Rk:Jumlah peringkat sampek ke-k
n1:Jumlah sampel 1
Nk:Jumlah sampel ke-k
4. Menentukan hipotesis hipotesis
Menentukan daerah keputusan yaitu daerah mana yang menerima Ho dan menolak Ho.
13
2 2 21 1 k
2 2k
( R ) ( R ) ( R )12H .... 3(N 1)
N(N 1) n n n
PENGERTIAN UJI KORELASI
Koefisien korelasi
Merupakan koefisien yang menunjukkan keeratanhubungan antara dua variabel
14
KOEFISIEN KORELASI BERPERINGKAT SPEARMAN
2. Langkah Kedua
Mencari selisih peringkat antara satu variabel dengan variabel lainnya. Selisih ini biasanyadilambangkan dengan Di.
1. Langkah Pertama
Menyusun peringkat data yaitu menyusun data menjadi urutan dari terkecil sampai terbesar. Setelah data terurut diberikan peringkat, Untuk data yang mempunyai nilai yang samadiberikan nilai peringkat rata-rata.
15
KOEFISIEN KORELASI BERPERINGKAT SPEARMAN
3. Langkah Ketiga
Menghitung koefisien korelasi spearman dengan rumus sebagai berikut.
di mana:
Rs :Koefisien Korelasi Spearman
Di :Selisih peringkat untuk setiap data
N :Jumlah sampel atau data
16
2i
s 2
1 6 Dr
n(n 1)
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN HARGA SAHAM
Berikut ini adalah data tentang laba dan harga sahamdari 8 bank tahun 2003.
17
Bank Laba Bank Harga Saham
Ekonomi Raharja 3,58 1.025
Mayapada 2,51 1.375
BCA 2,54 3.350
Mega 0,95 2.050
Bumiputera 0,13 110
BII 0,51 455
Capital Indonesia 0,16 30
OUB Buana 0,18 1.025
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN HARGA SAHAM
Langkah Pertama. Menyusun peringkat data
18
Laba Peringkat Laba Harga Saham Peringkat Harga Saham
0,13 1 30 1
0,16 2 110 2
0,18 3 455 3
0,51 4 1.025 4
0,95 5 1.025 5
2,51 6 1.375 6
2,54 7 2.050 7
3,58 8 3.350 8
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN HARGA SAHAM
Langkah Kedua. Menghitung Perbedaan Peringkat
19
Bank Peringkat Laba Peringkat Saham
Di Di2
Mandiri 8 5 3 9
BNI 6 6 0 0
BCA 7 8 -1 1
Danamon 5 7 -2 4
BII 1 2 -1 1
Lippo 4 3 1 1
Niaga 2 1 1 1
Mega 3 4 -1 1
∑eDi2 18
CONTOH SOAL: HUBUNGAN LABA BANK DENGAN HARGA SAHAM
Langkah Ketiga. Menghitung koefisien korelasiSpearman
Nilai koefisien korelasi Spearman 0,786, ini menunjukkan bahwa adahubungan antara harga saham dengan laba perbankan sebesar 78,6%. Hubungan antara harga saham dengan laba termasuk kuat, kinerjasaham akan berhubungan dengan kinerja laba perbankan.
20
2
s 2 2
6 Di 6x18r 1 1 1 0,214 0,786
n(n 1) 8(8 1)
TERIMA KASIH
21