Top Banner

of 13

substansi genetika

Jul 12, 2015

Download

Documents

KhansaFatin
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Ringkasan Materi I. Substansi genetika Substansi genetika adalah materi genetis berupa senyawa kimia asam nukleat DNA/RNA yang membawa informasi genetika kepada keturunannya. Materi genetis tersebut terdapat di dalam kromosom Kromosom adalah badan halus yang berbentuk batang panjang, lurus/bengkok yang mudah menyerap warna. 1. STUKTUR KROMOSOM a. Sentomer (kinetokor) tempat kromosom bergantung pada benang spindel ketika sel membelah Ciri-cirinya : - Tidak dijumpai adanya gen - Tidak mengandung kromonema b. Lengan Kromosom tempat terdapatnya gen sebagai substansi genetika Ciri-cirinya : - Dijumpai adanya gen - Mengandung kromonema - Terdiri atas 3 bagian, yakni : 1. Selaput : pelindung matriks kromosom 2. Matriks : cairan pengisi kromosom 3. Kromonema : benang halus yang berpilin-pilin yang terendam didalam matriks - Mengandung bagian lain, yakni : 1. Satelit : bagian membulat di ujung kromosom 2. Gentingan : bagian yang menyempit Gambar 1. Struktur kromosom 2. BENTUK KROMOSOM Berdasarkan jumlah sentromernya , kromosom dibagi menjadi tiga macam, yaitu : 1. Monosentris: kromosom hanya memiliki satu sentromer 2. Disentris : kromosom yang memiliki dua sentromernya 3. Polisentris : kromosom yang memiliki banyak sentromernya Berdasarkan letak sentromernya, kromosom dibagi menjadi empat macam, yaitu : 1. Telosentrik : sentromer terletak pada ujung kromosom. Kromosom hanya memiliki satu lengan saja. 2. Akrosentrik : sentromer terletak pada subterminal atau dekat ujung kromosom. Satu lengan kromosom sangat pendek dan satu lengan lainnya sangat panjang. Bentuk kromosom lurus atau atau seperti batang. 3. Submetasentrik : sentromer terletak sub median atau kira-kira kea rah salah satu ujung kromosom. Bentuk kromosom seperti huruf J. 4. Metasentrik : sentomer terletak ditengah-tengah atau didekat ujung

kromosom sehingga kromosom berbentuk seperti huruf V. Gambar 2. Bentuk-bentuk kromosom berdasarkan letak sentromernya Berdasarkan bentuknya kromosom dapat dibagi menjadi enam macam, yaitu : 1. Bentuk bulat 4. Bentuk batang 2. Bentuk cerutu 5. Bentuk huruf V 3. Bentuk koma 6. Bentuk huruf L 3. TIPE KROMOSOM Autosom adalah kromosom yang tidak mempunyai hubungan dengan penentuan jenis kelamin Genosom (kromosom kelamin/ kromosom seks) adalah sepasang kromosom yang menentukan jenis kelamin. Ada dua macam kromosom seks, yaitu : kromosom X dan kromosom Y Inti sel tubuh manusia mengandung 46 buah kromosom, terdiri atas 44 (22 pasang) autosom dan 2 (1 pasang) genosom. Seorang perempuan memiliki 22 pasang autosom dan 1 pasang kromosom x sehingga formula kromosom untuk orang perempuan adalah 22AA + XX atau ditulis 44A + XX atau 44,XX. Seorang laki-laki memiliki 22 pasang autosom + 1 kromosom X + 1 kromosom Y, sehingga formula kromosom untuk orang laki-laki adalah 22AA + XY atau ditulis 44A + XY atau 44,XY. Inti sel lalat buah mengandung 8 buah kromosom, terdiri 6 buah (3 ppasang) autosom dan 2 buah (1 pasang) gonosom. Formula kromosom sel tubuh lalat buah jantan adalah 3AA + XY (6A +XY), sedangkan formula kromosom sel tubuh lalat buah betina adalah 3AA + XX (6A + XX). Didalam kromosom terdapat gen-gen yang jumlah dan macamnya berpasangan dengan tepat. Gen-gen itu terletak pada suatu bagian yang disebut lokus. Di dalam lokus terdapat pasangan gen yang disebut alela. Pada setiap sel tubuh, kromosom selalu dalam keadaan berpasangan. Kromosom yang berpasangan dan mempunyai bentuk, ukuran, dan komposisi yang sama/hamper sama disebut kromosom homolog. Pada setiap sel tubuh manusia tetap 46 buah kromosom berarti terdapat 23 pasang kromosom homolog. Tabel 1. Jumlah kromosom dari berbagai organism Nama umum Nama ilmiah Jumlah kromosom diploid Bekicot Helix pomatia 54 Ulat sutera Bombyx mori 56 Ikan mas Carassius auratus 100 Tikus Rattus rattus 42 Manusia Homo sapiens 46 Kopi Coffea arabica 44 Jagung Zea mays 34, 51

II. GEN Gen sebagai faktor keturunan tersimpan didalam kromosom, yaitu didalam manik-manik yang disebut kromoner atau nukleosom dari kromonema. Gen sebagai zarah kompak yang mengandung satuan informasi genetic dan mengatur sifat-sifat menurun tertentu, memenuhi lokus suatu kromosom. Setiap kromosom mengandung banyak gen.Gen terdiri dari DNA yang diselaputi dan diikat oleh protein. Teori tentang gen diungkapkan oleh Gregor Johann Mendel, W. Johansen dan Thomas hunt morgan. Pada awalnya Gregor Johann Mendel menyebutkan istilah factor determinan atau elemen, sedangkan istilah gen pertama kali dikenalkan oleh W. Johansen (1909).

Thomas hunt morgan (1866-1945) mengemukakan pendapatnya bahwa gen adalah substansi hereditas yang merupakan suatu kesatuan kimia yang mempunyai sifat sebagai berikut : a. Gen merupakan zarah tersendiri dalam kromosom b. Gen mengandung informasi genetic c. Gen dapat menduplikasikan diri (membelah) sehingga dapat menyampaikan informasi genetic pada generasi sel berikutnya. d. Setiap gen terdapat tempat khusus di dalam kromosom yang disebut lokus gen Gen memiliki fungsi utama sebagai berikut : a. Mengatur perkembangan dan proses metabolism individu b. Menyampaikan informasi genetic kepada generasi berikutnya c. Sebagai zarah (zat terkecil yang tidak dapat dibagi lagi) tersendiri dalam kromosom III. Beberapa istilah yang umum dipakai pada genetika dan penting untuk memahami penelitian Mendel, sebagai berikut : a. P = singkatan dari parental yang artinya induk b. F = singkatan filial yang artinya keturunan c. Fenotip adalah karakter atau sifat yang dapat diamati, misalnya warna, bentuk, ukuran dan sebagainya. d. Genotip adalah sususnan genetic suatu individu , umumnya dituliskan dengan lambing-lambang. Jadi genotip tidak dapat diamati. e. Simbol untuk gen ditulis dengan huruf. Biasanya huruf pertama dari suatu sifat. Contoh : R = gen yang menentukan warna merah (R dari kata rubra artinya merah) r = gen yang menentukan warna putih (alba) R ditulis dengan huruf besar karena warn amerah yang dibawa oleh gen R bersifat dominan terhadap warna putih yang dibawa gen r. sifat

dominan mengalahkan sifat resesif. f. Genotip suatu individu diberi symbol dengan huruf dobel karena biasanya bersifat diploid (2n). Contoh : RR = genotip suatu tanaman berbunga merah rr = genotip suatu tanaman berbunga putih g. Homozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang sama dari tiap jenis gen. Misalnya RR, rr, AABB, aabb, dan sebagainya. h. Heterozigot adalah sifat suatu individu yang genotipnya terdiri atas gen-gen yang berlainan dari tiap jenis gen. Misalnya Rr, AaBb, dan sebagainya. i. Alel adalah anggota dari sepasang gen Contoh : R = genotip untuk warna bunga merah r = genotip untuk warna bunga putih B = genotip untuk buah berukuran besar b = genotip untuk buah berukuran kecil Beberapa sifat yang dapat diturunkan pada manusia dijelaskan dalam tabel berikut : No. Ciri-ciri dari Dominan Resesif 1. 2. 3. 4. 5. Pipi Warna kulit Lidah Hidung Rambut Berlesung pipit Berpigmen Dapat menggulung Besar / lebar Dominan beruntun dari ikal, keriting, berombak, lurus Tidak berlesung pipit Tidak berpigmen Tidak dapat menggulung Kecil / sempit Lurus A. Ringkasan Materi Sebagai substansi hereditas sekarang dikenal sebagai asam nukleat yaitu : ADN (Deoxiribose Nucleic Acid).

ARN (Ribose Nucleic Acid). DNA terdiri dari dua pita yang saling terpilin (Double Stranded DNA = DS-DNA) dikenal dengan istilah "DOUBLE HELIX" yang modelnya pertama kali dibuat oleh JAMES D. WATSON (Amerika Serikat) dan FRANCIS CRICK (Inggris) tahun 1953, diperbaiki modelnya oleh WILKINS. Fungsi DNA sebagai berikut : 1. Membawa informasi genetic 2. Mengontrol aktivitas baik langsung maupun tidak langsung 3. Berperan dalam proses sintesis protein 4. Membentuk RNA Gambar 3. Model DNA double helix JAMES D. WATSON Jika DNA melakukan TRANSKRIPSI bentuknya adalah SINGLE STRANDED (SS-DNA). Satu molekul gula dan satu molekul basa disebut "NUKLEOSIDA. DNA adalah polimer dari nukleotida karena DNA tersusun dari banyak sekali NUKLEOTIDA. SATU "NUKLEOTIDA" TERDIRI DARI - Satu molekul gula (dalam hal ini adalah "deoksiribosa" atau "ribosa"). - Satu molekul fosfat. - Satu molekul basa nitrogen (basa nitrogen terdiri dari dua jenis yaitu) a. PURIN ( ADENIN dan GUANIN) b. PIRIMIDIN ( TIMIN, SITOSIN dan URASIL) Gula deoksiribosa pada DNA merupakan gula lima karbon yang kehilangan 1 atom oksigen. Gula deoksiribosa memegang basa nitrogen pada atom karbon nomor 1, sedangkan atom C nomor 5 berikatan dengan gugus fosfat. Gugus fosfat ini saling berikatan dengan gugus fosfat lainnya membentuk ikatan fosfodiester. Karena DNA merupakan rantai ganda dan atom-atom karbon mempunyai aturan diatas untuk mengikat basa nitrogen dan gugus fosfat maka satu rantai DNA terlihat berdiri tegak sedangkan rantai pasangannya justru terbalik. Maka pada notasi penulisan kode genetik DNA, ditulis 5-kode genetik-3, sedangkan untuk rantai pasangannya justru ditulis 3-kode genetik-5. Pengaturan ini disebut konfigurasi antiparalel. Ada 2 kelompok basa nitrogen yang berikatan pada DNA yaitu Purin, terdiri dari basa nitrogen adenine dan guanin. Pirimidin, terdiri dari basa nitrogen sitosin dan timin . pada RNA, timin diganti dengan urasil. Basa Purin selalu berpasangan dengan basa pirimidin melalui

ikatan hidrogen. Adenine selalu berpasangan dengan hymine melalui 2 ikatan hidrogen sedangkan cytosine berpasangan dengan guanine melalui 3 ikatan hidrogen. REPLIKASI DNA Replikasi DNA berarti penggandaan. Ada 3 model replikasi DNA yaitu : 1. Model konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA bereplikasi tanpa memisahkan rantai-rantainya. 2. Model semi konservatif. Model ini menyatakan bahwa 2 rantai DNA berpisah kemudian bereplikasi. 3. Model dispersi. Model ini menyatakan bahwa DNA terpecah menjadi potonganpotongan yang kemudian bereplikasi. Meselson dan Stahl membuktikan bahwa DNA bereplikasi sesuai model semi-konservatif. Proses replikasi terbagi atas 3 tahap: 1. Inisiasi. Replikasi tidak berlangsung pada titik acak pada DNA namun berlangsung pada awal yang disebut tempat awal replikasi. Protein inisiator menempel pada daerah tersebut kemudian berikatan menyebatkan rantai heliks terbuka untuk menunjukkan satu rantai yang digunakan untuk membangun rantai baru. 2. Elongasi. DNA polimerase bertugas untuk memasangkan basa nitrogen baru dengan rantai DNA lama sehingga terbentuklah rantai DNA yang baru. DNA polymerase menambahkan basabasa baru ke ujung 3 rantai yang ada, kemudian mereka mensintesis dari arah 5 ke 3 dengan menyediakan rantai basa pasangan untuk cetakan. Triplet AUG merupakan sinyal untuk memulai proses sintesis, sehingga triplet ini dinamakan kodon start. 3. Terminasi. Replikasi berakhir saat DNA polimerase mengenali daerah basa nitrogen yang diulang-ulang, daerah ini disebut telomer.Maka terbentuklah rantai DNA yang baru. Pada Sintesis protein, salah satu rantai DNA akan dikodekan oleh mRNA. Rantai yang dikodekan tersebut disebut DNA Sense atau DNA template, sedangkan rantai pasangannya yang tidak dicetak disebut DNA Antisense atau DNA komplementer. Triplet kode-kode genetik DNA yang dikodekan oleh mRNA disebut kodogen. RNA

Berbeda dengan DNA, RNA merupakan rantai panjang lurus yang berfungsi dalam sintesis protein. Terdapat 3 jenis RNA yaitu: 1. mRNA (messenger RNA atau RNA duta/RNAd), bertugas untuk mengkodekan kode genetik dari DNA untuk sintesis protein. Terdapat di anak inti.sel. Triplet kode genetik pada mRNA disebut kodon. 2. tRNA (transfer RNA atau RNAt), bertugas untuk mencocokkan triplet yang ada pada mRNA dengan protein yang sesuai. Terdapat di sitoplasma. Triplet kode genetik pada tRNA disebut antikodon. 3. rRNA (ribosomal RNA atau RNAr), bertugas untuk memasangkan kodon mRNA dengan antikodon tRNA dan menggeser rantai-rantai supaya terbentuk polipeptida(protein).Terdapat di ribosom Struktur RNA(ribosenucleic acid) yaitu 1. Gula 5 karbon ribosa. 2. Gugus fosfat. 3. Basa nitrogen yang persis sama dengan basa nitrogen DNA namun pada mRNA timin (T) diganti dengan urasil (U).

PRA SINTESIS PROTEIN Sebelum sintesis protein dilakukan, perlulah diadakan persiapan yang menyeluruh, salah satunya pemasangan asam amino pada salah satu ujung tRNA. 1 asam amino harus diikatkan pasada salah satu ujung tRNA dengan antikodon yang benar, namun protein ini sesuai dengan kodon bukan antikodon. Enzim yang melakukan proses ini adalah enzim tRNA aminoasil sintetase. Enzim ini mengikatkan asam amino pada bagian sisi asam amino kemudian tRNA dengan antikodon spesifik untuk asam aminonya. tRNA dan asam amino berikatan pada enzim sebelum akhirnya dilepaskan. SINTESIS PROTEIN Sintesis protein adalah proses pembentukan protein dari monomer peptida yang diatur susunannya oleh kode genetik. Sintesis protein dimulai dari anak inti sel, sitoplasma dan ribosom. Sintesis protein terdiri dari 3 tahapan besar yaitu: 1. Transkripsi. DNA membuka menjadi 2 rantai terpisah. Karena mRNA berantai tunggal, maka salah satu rantai DNA ditranskripsi (dicopy). Rantai yang ditranskripsi dinamakan DNA sense atau template

dan kode genetik yang dikode disebut kodogen. Sedangkan yang tidak ditranskripsi disebut DNA antisense/komplementer. RNA Polimerase membuka pilinan rantai DNA dan memasukkan nukleotida-nukleotida untuk berpasangan dengan DNA sense sehingga terbentuklah rantai mRNA. Contoh transkripsi: 2. Translasi mRNA / RNAd yang sudah terbentuk keluar dari anak inti sel menuju rRNA. Disana mRNA masuk ke rRNA / RNAr diikuti oleh tRNA / RNAt. Ketika antikodon pada tRNA cocok dengan kodon mRNA kemudian rantai bergeser ke tengah. Kodon mRNA berikutnya dicocokkan dengan tRNA kemudian asam amino yang pertama berikatan dengan asam amino kedua. tRNA pertama keluar dari rRNA. Proses ini berlangsung hingga kodon stop, ribosom subunit besar dan kecil terpisah, mRNA dan tRNA keluar dari ribosom. Kodon stop : UAA,UAG, UGA Rumus cepat mRNA = DNA komplementer = DNA antisense = kode protein tRNA = DNA template = DNA sense = kodogen. Berikut ini adalah gambar proses sintesis protein Gambar 4. Sintesis Protein URUTAN SINTESIS PROTEIN 1. TRANSKRIPSI - ss-ADN membentuk ss-ARN yaitu ARN-duta yang membawa informasi genetik untuk sintesa protein. 2. FASE INISIASI - ARN-duta sampai di ribosom dan ARN-r mengkode asam amino sesuai dengan informasi genetik yang dibawa ARN-d. ARN-t membawa asam amino yang sesuai ke ribosom. 3. FASE TRANSLASI ~ ARN-d sebagai "cetakan" mulai bekerja menterjemahkan kode triplet (kodon) yang sesuaidengan antikodon pada ARN-t. 4. FASE ELONGASI ~ ARN-d menggabungkan asam amino - asam amino yang sesuai menjadi protein. 5. FASE TERMINASI ~ kodon yang berisi "NONSENSE CODE" akan bertindak sebagai terminator (penghen-tianproses). Kadang-kadang terjadi kesalahan dalam membaca kodon sehingga salah menterjemah asam amino ~ protein yangdihasilkan salah ~ menimbulkan kelainan. Misalnya ANEMIA karena hemoglobin mengandung asam amino VALIN atau LISIN, seharusnya hemoglobin yangnormal mengandung ASAM GLUTAMAT. Kode genetika dipelajari oleh NIRENBERG dan KHORANA.

Perbedaan Antara ADN Dengan ARN SIFAT YANG MEMBEDAKAN ADN ARN Gula yang menyusun Deoksiribosa Ribosa Bentuk normal ds den ss ds = double stranded ss = single stranded ss Basa PURIN Basa PIRIMIDIN Guanin, Adenin Timin, Sitosin Guanin, Adenin Urasil, Sitosin Jenis/macam Hanya satu Ada tiga : - ARN duta - ARN transport - ARN ribosorn Tempat Inti Inti Sitoplasma dan Ribosom Kadar Tetap Berubah, tergantung aktifitas sintesis protein Kode Genetika 30 Maret 2010 Filed under: 3. Kode Genetika biodesy @ 16:22 Tags: asam amino, duplet, gen, kodon, singlet, triplet Telah diketahui bahwa DNA adalah bahan genetik pembawa informasi dari sel ke sel dari generasi ke generasi.

Akan tetapi bagaimanakah informasi genetik ini terdapat di dalam molekul DNA ? Apakah informasi itu berupa tulisan atau sebuah tata bahasa atau sebuah kode-kode tertentu ?

Sebuat pita molekul DNA yang terdiri dari pita double helix, mempunyai tulang punggung yang terdiri dari gula pentosa dan pospat. Tulang punggung ini selalu mempunyai struktur yang sama dalam berbagai segmen molekul DNA sehingga tidak mungkin informasi genetik dibawa oleh tulang punggung tersebut.

Lalu siapakah yang membawa informasi genetik tersebut?

Seperti kita ketahui bahwa basa nitrogen dari DNA memiliki susunan basa yang berbeda-beda. Jadi jelaslah bahwa informasi

genetik tersebut terdapat pada urutan basa nitrogen yang dibawa oleh DNA. Serabai dan kawan-kawan (1964) membuktikan bahwa urutan basa nitrogen dari suatu segmen molekul DNA itu identik dengan urutan linear asam amino suatu molekul protein. Empat basa nitrogen (A, T, S dan G) dapat dianggap sebagai alfabet dalam molekul DNA.

Yang menjadi pertanyaan apakah informasi ini dalam bentuk bahasa atau dalam bentuk simbol/kode?

Jika informasi ini dalam bentuk bahasa, DNA memerlukan alfabet/huruf yang lebih banyak, tata bahasa yang lebih kompleks, dan ruang yang cukup. Jadi yang memungkinkan adalah bahwa informasi ini dibawa dalam bentuk kode-kode. Setiap pesan DNA yang dibawa dalam bentuk 4 alfabet DNA disebut kriptogram. Informasi yang terdapat dalam rangkaian basa pada DNA dikenal sebagai kode genetik. Kode genetik adalah suatu informasi dengan menggunakan huruf sebagai lambang basa nitrogen (A, T, C, dan G) yang dapat menerjemahkan macam-macam asam amino dalam tubuh. Dengan kata lain, kode genetik adalah cara pengkodean urutan nukleotida pada DNA atau RNA untuk menentukan urutan asam amino pada saat sintesis protein. Macam molekul protein tergantung pada asam amino penyusunnya dan panjang pendeknya rantai polipeptida. Pada tahun 1968, Nirenberg, Khorana dan Holley menerima hadiah nobel untuk penelitian mereka yang sukses menciptakan kodekode genetik yang hingga sekarang kita kenal. Seperti kita ketahui saat ini, ada 20 macam asam amino penting yang dapat dirangkai membentuk jutaan polipeptida. Untuk memudahkan mempelajarinya, asam amino ditulis secara singkat dengan mencantumkan 3 huruf pertama dari nama asam amino itu. Misalnya, asam amino prolin disingkat Pro, sistein ditulis Sis, dan seterusnya. Tabel 2. Nama 20 Asam Amino dan singkatannya

Yang menjadi masalah bagaimana 4 basa nitrogen ini dapat mengkode 20 macam asam amino yang diperlukan untuk mengontrol semua aktifitas sel?

Para peneliti melakukan penelitian pada bakteri E. Coli. Mula mula digunakan basa nitrogen kode singlet (kode yang terdiri atas satu huruf atau satu basa), maka diperoleh 4 (41) asam amino saja yang dapat diterjemahkan. Padahal ke 20 asam amino itu harus diterjemahkan semua agar protein yang dihasilkan dapat

digunakan. Kemudian para ilmuwan mencoba lagi dengan kode duplet (kombinasi dua basa), namun baru dapat menerjemahkan 16 (42) asam amino. Ini pun belum cukup. Kemudian yang terakhir dicoba adalah kode triplet(kombinasi 3 basa) yang dapat menerjemahkan 64 (43) asam amino. Berdasarkan hasil berbagai percobaan, terbukti bahwa kombinasi tiga basa adalah yang paling mungkin untuk mengkode asam amino. Tiga basa tersebut yang mewakili informasi bagi suatu asam amino tertentu dinamakan kode triplet atau kodon. Tabel 3. Hasil Percobaan Francis Crick Kode Singlet Kode Duplet Kode Triplet (Mengkode (Mengkode 16 (Mengkode 64 Asam satu asam Asam Amino) Amino) Amino) A AA AG AC AT AAA AAG AAC AAT AGA AGG AGC AGT ACA ACG ACC ACT ATA ATG ATC ATT G GA GG GC GT GAA GAG GAC GAT GGA GGG GGC GGT GCA GCG GCC GCT GTA GTG GTC GTT C CA CG CC CT CAA CAG CAC CAT CGA CGG CGC CGT CCA CCG CCC CCT CTA CTG CTC CTT T TA TG TC TT TAA TAG TAC TAT TGA TGG TGC TGT TCA TCG TCC TCT

TTA TTC

TTG TTT

Apakah tidak mengapa jika jumlahnya justru melebihi 20 macam asam amino yang tersedia?

Hal ini tidak mengapa, meskipun jumlah asam amino ini melebihi jumlah 20 macam asam amino. Terjadi suatu kelimpahan dalam kode genetika, di mana terdapat lebih dari satu kodon memberi kode bagi satu asam amino tertentu. Misalnya asam amino phenilalanin yang merupakan kode terjemahan dari kodon UUU atau UUC. Istilah yang diberikan oleh para ahli genetika pada kelimpahan semacam ini adalahdegenerasi atau mengalami redundansi. Dapat dikatakan kode genetik bersifat degeneratif dikarenakan 18 dari 20 asam amino ditentukan oleh lebih dari satu kodon, yang disebut kode sinonimus. Hanya metionin dan triptofan yang mempunyai kodon tunggal. Kodon sinonimus mempunyai perbedaan pada urutan basa ketiga. Selain itu terdapat pula kodon-kodon yang memiliki fungsi yang sama. Misalkan fungsi kodon asam asparat (GAU dan GAS) sama dengan fungsi kodon asam tirosin (UAU,UAS) dan juga triptopan (UGG). Hal ini justru sangat menguntungkan pada proses pembentukkan protein karena dapat menggantikan asam amino yang kemungkinan rusak. Proses sintesis protein (polipeptida) baru akan diawali apabila ada kodon AUG yang mengkode asam amino metionin, karenanya kodon AUG disebut sebagai kodon permulaan (kode start). Sedangkan berakhirnya proses sintesis polipeptida apabila terdapat kodon UAA, UAG, dan UGA (pada prokariotik) dan UAA (pada eukariotik). Kodon UAA,UAG, dan UGA tidak mengkode asam amino apapun dan merupakan agen pemotong gen (tidak dapat bersambung lagi dengan double helix asam amino) disebut sebagai kodon terminasi/kodon nonsense (kode stop). Kode genetik berlaku universal, artinya kode genetik yang sama berlaku untuk semua jenis makhluk hidup. Dengan adanya kodon permulaan dan kodon terminasi, berarti tidak semua urutan basa berfungsi sebagai kodon. Yang berfungsi sebagai kodon hanyalah urutan basa yang berada di antara kodon permulaan dan kodon terminasi. Urutan basa yang terletak sebelum kodon permulaan dan setelah kodon penghenti tidak dibaca sebagai kodon. Tabel 4. Kode genetik