Berkas Pasien Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kiara Nomor Berkas : 1 Nomor Rekam Medis : S – 4514 / 04 Pasien Ke : Satu dalam keluarga Data Administrasi Tanggal 12 Juli 2011 diisi oleh Anggun Dyah Pertiwi Agustine dan Andi Fatimah Yuniasari NPM 0920.221.099 dan 0920.221.101 Tabel 1. Identitas Pasien dan pelaku rawat Pasien Keterangan Nama Usia /Tgl. Lahir Alamat Jenis Kelamin Agama Pendidikan Pekerjaan Status Perkawinan Kedatangan yang ke Telah diobati Sebelumnya Alergi obat An. R. Aryo 8 tahun / 2 Mei 2003 Jl.Kran II no.27 Rt.03/06 Kel. Gunung Sahari Laki - Laki Islam Sekolah Dasar - - 10 Ya Datang sendiri diantar oleh orang tua (ibu) Diagnosis sebelumnya TonsiloFaringitis 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Berkas Pasien
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Klinik Dokter Keluarga Kiara
Nomor Berkas : 1
Nomor Rekam Medis : S – 4514 / 04
Pasien Ke : Satu dalam keluarga
Data Administrasi
Tanggal 12 Juli 2011 diisi oleh Anggun Dyah Pertiwi Agustine dan Andi Fatimah Yuniasari
NPM 0920.221.099 dan 0920.221.101
Tabel 1. Identitas Pasien dan pelaku rawat
Pasien Keterangan
Nama
Usia /Tgl. Lahir
Alamat
Jenis Kelamin
Agama
Pendidikan
Pekerjaan
Status Perkawinan
Kedatangan yang ke
Telah diobati Sebelumnya
Alergi obat
Sistem Pembayaran
An. R. Aryo
8 tahun / 2 Mei 2003
Jl.Kran II no.27 Rt.03/06
Kel. Gunung Sahari
Laki - Laki
Islam
Sekolah Dasar
-
-
10
Ya
Tidak
Datang sendiri diantar oleh
orang tua (ibu)
Diagnosis sebelumnya
TonsiloFaringitis Akut
Bayar sendiri (umum)
1
Data Pelayanan
ANAMNESIS (subyektif)
Data diperoleh dari autoanamnesis, alloanamnesis dan data rekam medik yang dilakukan
pada tanggal 12 Juli 2011, 18 Juli 2011 dan 19 Juli 2011
A. Alasan kedatangan / keluhan utama
Keluhan Utama : Demam selama satu hari
Harapan : Keluarga berharap dengan pengobatan demam menghilang/ bisa sembuh
Kekhawatiran : Keluarga khawatir pasien menderita sakit berkepanjangan/ sakit berat
B. Keluhan lain / tambahan
Mual, muntah, batuk dan pilek
C. Riwayat perjalanan penyakit sekarang
Pasien datang ke Klinik dokter keluarga Kiara ditemani ibunya dengan keluhan utama demam
sejak satu hari sebelumnya. Panas timbul mendadak pada malam hari, tidak terlalu tinggi dan
terus menerus, tidak disertai menggigil, kejang, berkeringat, penurunan kesadaran dan tidak
terdapat bercak merah pada kulit. Pasien juga merasakan batuk, pilek, mual dan muntah. Batuk
dan pilek dirasakan sejak tiga minggu sebelum kedatangan, batuk berdahak namun sulit
dikeluarkan. Tidak terdapat keluhan nyeri menelan dan sesak. Kadang terasa hidung tersumbat
dan terdapat sekret cair berwarna bening. Ibunya telah membawanya ke puskesmas dan telah
diberikan obat batuk, namun keluhan tidak sembuh secara sempurna. Semenjak tahun 2009, ibu
juga telah membawa pasien ke Klinik Dokter Keluarga Kiara sebanyak 10 kali dengan keluhan
yang sama.
Menurut ibunya, mual yang dirasakan pasien bila perut diisi makanan dan muntah setiap selesai
makan. Muntah sudah 2 kali saat makan malam dan 1 kali saat sarapan. Muntah berisi makanan,
tidak menyemprot, tidak disertai darah. Nafsu makan menurun dan terdapat nyeri pada ulu hati
D. Riwayat penyakit keluarga
Ayah memiliki riwayat hipertensi
Nenek dan bibi memiliki riwayat hipertensi sudah meninggal
Penyakit kencing manis disangkal
2
Riwayat keluarga dengan TB dan pengobatan OAT disangkal
Keluarga dengan batuk-batuk disangkal
E. Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit yang sama, berobat ke Klinik dokter keluarga Kiara sejak tahun 2009,
diberi antibiotik, obat penurunan demam, obat batuk dan keluhan bersifat hilang timbul.
PEMERIKSAAN FISIK (obyektif)
Pemeriksaan fisik dilakukan pada tanggal 12 Juli 2011
Keadaan umum : Kesan tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis
Kesan gizi : Gizi cukup, berat badan 28 kg, tinggi badan 130 cm
Keluarga pasien termasuk ke dalam extended family. Pasien tinggal bersama ayah, ibu dan
budenya. Ayahnya bekerja sebagai wiraswasta, Ibunya sebagai ibu rumah tangga dan budenya
adalah pensiunan. Terdapat dua siklus keluarga di rumah pasien, yaitu keluarga dengan anggota
keluarga lanjut usia dan keluarga dengan anggota keluarga anak.
Family map
Keterangan gambar
Laki – Laki
Perempuan
Hubungan antara keluarga baik
Hubungan antara keluarga sangat baik
Fungsi - fungsi dalam keluarga
Fungsi keluarga penilaian Kesimpulan pembina untuk fungsi
keluarga yang bersangkutan
Biologis Pola pengobatan keluarga adalah kuratif,
anggota keluarga akan berobat apabila terdapat
keluhan saja. Dari pihak keluarga ayah terdapat
riwayat penyakit hipertensi. Anak memiliki
riwayat ANC dan imunisasi yang baik
Fungsi biologis kurang baik, tindakan
pengolahan berupa pengetahuan gaya hidup
Psikologis Hubungan antara keluarga baik, anak dekat
dengan kedua orang tua dan budenya, pelaku
rawat sangat perhatian kepada pasien
Fungsi psikologis cukup baik. Pelaku rawat
sangat perhatian mengenai kesehatan pasien
Sosial Kepala keluarga merupakan lulusan STM, istri
dan bude lulusan SMA, sedangkan pasien
duduk dibangku kelas 2 SD. Hubungan
keluarga dengan tetangga cukup dekat, anak
dekat dengan teman sekolah dan tetangga.
Keluarga tidak mengikuti organisasi apapun,
namun sering mengikuti pengajian.
Keluarga cukup bersosialisasi, walaupun
tidak terikat dengan organisasi apapun
Ekonomi dan Penghasilan kepala keluarga yang sudah Terdapat masalah ekonomi pada keluarga
17
Tn.Sayah
An.Apasien
Ny.Sbude
Ny.Hibu
pemenuhan
kebutuhan
pensiun dari pekerjaan lamanya dan sekarang
bekerja sebagai swasta, serta ibu yang tidak
bekerja dirasakan kurang cukup untuk
memenuhi kebutuhan primer, sekunder dan
tersier
karena kepala keluarga tidak mempunyai
penghasilan yang tetap. Namun untuk
tempat tinggal tidak bermasalah karena
tinggal dirumah kakak dari bapak pasien
dan untuk makan sehari – hari dari bengkel
peninggalan suami budenya.
Data Risiko Internal Keluarga
Perilaku Sikap dan perilaku keluarga yang
menggambarkan perilaku tersebut
Kesimpulan pembina untuk perilaku
yang bersangkutan
Kebersihan
pribadi dan
lingkungan
Pasien dan keluarga tinggal di pemukiman
padat penduduk. Lingkungan tempat tinggal
pasien tidak cukup bersih karena adanya
bengkel mobil di pekarangan rumahnya.
Kebersihan didalam rumah dirasakan kurang.
Rumah pasien dibersihkan sendiri oleh ibunya
Kebersihan pribadi cukup baik. Kebersihan
rumah dan lingkungan kurang baik
Pencegahan
spesifik
Kebiasaan berobat keluarga hanya untuk
menyembuhkan penyakit (kuratif), sedangkan
pencegahan penyakit (preventif) masih kurang.
Keluarga hanya berobat jika ada masalah
kesehatan. Keluarga tidak memiliki kartu sehat
untuk berobat. Pasien diimunisasi sejak lahir
dan selalu diimunisasi di RS Budi Kemulyaan.
Saat ibu hamil, ibu mngaku ANC rutin setiap 3
bulan di bidan. Dari lahir sampai umur 2 tahun
pasien selalu diperiksa di dokter anak
Perilaku berobat masih bersifat kuratif.
Pasien mempunyai perilaku pencegahan
spesifik yang cukup
Gizi keluarga Pemenuhan gizi keluarga dilakukan dengan
penyediaan makanan setiap hari. makanan
disediakan dan dimasak sendiri di rumah yang
dilakukan oleh ibunya. Keluarga makan 1 – 3
kali dalam sehari. Makanan terutama nasi
putih, sayur, ikan, telur, tahu, tempe atau
terkadang daging.
Kesan kualitas dan kuantitas gizi keluarga
cukup
Asah asih asuh Pasien diasuh oleh ibunya, ayah ikut membantu
mengasuh anaknya bila berada dirumah.
Asah asih asuh cukup baik
18
Kesehatan
reproduksi
- -
Latihan jasmani /
aktivitas fisik
Pasien mempunyai kebiasaan bermain bola
dengan teman – temannya pada sore hari.
Sedangkan, anggota keluarga yang lain tidak
mempunyai kebiasaan berolahraga.
Latihan jasmani kelurga cukup baik
Penggunaan
pelayanan
kesehatan
Pasien dan keluarga datang kepelayanan
kesehatan hanya untuk kuratif saja. Bila ada
yang sakit, pasien dan keluarga berobat ke
Klinik Dokter Keluarga atau ke Dokter umum
atau ke Dokter Spesialis bila perlu
Perilaku pengobatan masih kuratif, tetapi
sudah cukup baik
Kebiasaan atau
perilaku lainnya
yang buruk
untuk kesehatan
Dalam keluarga tidak ada anggota keluarga
yang merokok dan minum alkohol. Pasien
mempunyai kebiasaan jajan sembarangan
Kebiasaan keluarga cukup baik, hanya perlu
bimbingan terhadap pasien.
Data Sarana Pelayanan Kesehatan dan Lingkungan Kehidupan Keluarga
Faktor Keterangan Kesimpulan pembina
Pusat pelayanan kesehatan yang
digunakan keluarga
Dokter umum, Dokter Spesialis
pribadi , Klinik Dokter Keluarga
Tidak terdapat kesulitan bagi pasien
dan keluarga untuk mengakses
pelayanan kesehatan.Cara mencapai pusat pelayanan
kesehatan tersebut
Kendaraan pribadi
Tarif pelayanan kesehatan tersebut
dirasakan
Terjangkau
Kualitas pelayanan kesehatan
tersebut
Baik
Tempat Tinggal
Kepemilikan rumah : hibah
Daerah pemukiman : padat bersih
Karakteristik rumah Kesimpulan Pembina
Luas rumah : 200 m2 Tempat tinggal keluarga berada di daerah padat
namun cukup bersih.
Rumah keluarga kurang bersih, lembab, sirkulasi di
sebagian ruangan (kamar) kurang baik, sinar
Jumlah orang dalam satu rumah : 4 orang
Luas halaman rumah 3x3 m2
Lantai rumah : Keramik
Tidak bertingkat
19
matahari cukup baik
Dinding rumah : Tembok
Penerangan didalam rumah : Listrik, jendela
Ventilasi : Rumah lembab, terdapat jendela dan kipas angin
untuk bantuan ventilasi di dalam rumah
Kebersihan didalam rumah : terdapat beberapa tempat krang
bersih, agak berdebu
Tataletak barang dalam rumah : tertata dengan baik, barang-
barang menumpuk diletakkan di gudang
Sumber air : Air minum dari PAM, air cuci dan masak
berasal dari Sumur.
Kamar mandi keluarga ada, didalam rumah, jumlah satu
buah, ukuran 2,5 x 2 m2
Jamban jongkok
Limbah dialirkan ke got, ada tempat sampah diluar rumah,
kesan kebersihan lingkungan pemukiman cukup
20
11
1 2
3
4 11
5
86
107 9
Keterangan :
1. Kamar tidur
2. Ruang tamu
3. Ruang keluarga
4. Kamar tidur
5. Ruang makan
6. Kamar mandi
7. Jamban
8. Gudang dan tempat setrika
9. Dapur
10. Tempat Cuci
11. Pekarangan (bengkel)
Rumah pasien
Jl. Kran II
Jl. Kran raya
jl. garuda
poll bluebird
KDK kiara
Jl tanah tinggi Jl. kemayoran
Pengkajian Masalah Kesehatan Keluarga ( Mandala of Health terlampir)
Diagnosis Keluarga dan Lingkungan
Masalah Internal Keluarga
Masalah Biologis : Pasien menderita tonsilitis kronik
21
Masalah Psikologis : Hubungan pasien dengan ibu dan ayah cukup erat dan mendapat
perhatian penuh dari orang tua
Masalah Psikososial : Saat ini pasien duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, dan
bermain dengan anak seusianya di lingkungan rumah.
Masalah Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan : Terdapat masalah ekonomi pada keluarga
karena ayah tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Namun untuk tempat tinggal tidak
bermasalah karena tinggal dirumah kakak dari ayah pasien dan untuk makan sehari – hari
dari bengkel peninggalan suami budenya
Masalah perilaku kesehatan keluarga : Keluarga mempunyai perilaku kesehatan yang
bersifat kuratif
Masalah Eksternal Keluarga
Masalah pelayanan kesehatan : Tidak terdapat kesulitan keluarga untuk mengakses
pelayanan kesehatan
Lingkungan rumah : Lingkungan rumah terbilang daerah padat penduduk dengan
lingkungan rumah yang pekarangannya dijadikan tempat usaha (bengkel). Kebersihan
rumah juga kurang dengan kondisi rumah yang agak berdebu di sebagian tempat, bagian
ventilasi dan sirkulasi udara kamar tidur kurang baik
NO. Masalah Skor Awal
Rencana Intervensi Sasaran Waktu Indikator Keberhasilan Skor Akhir
Masalah internal keluarga1 Masalah
biologisPasien menderita tonsillitis kronik
2
Non Medikamentosa : Konseling untuk banyak
minum air hangat Konseling untuk makanan
bergizi seimbang (hindari es, makanan pedas, gorengan, dan jajan sembarangan
Medikamentosa : Paracetamol pulv 3 x 350
mg (bila panas) ambroxol syr 3 x 1C Omeprazol 2 x 10mg
Pasien 1 minggu
Diketahui faktor pencetus
Pelaku rawat mengerti masalah penyakitnya
makan makanan gizi yang seimbang
Istirahat cukup.
4
2 Masalah psikologis
5 Konseling kepada orang tua untuk lebih memperhatikan anak
orangtua 1 minggu
Orangtua meluangkan waktu dirumah dan lebih sering berkomunikasi sera memberikan perhatian kepada pasien
5
3 Masalah psikososial
3 Anggota keluarga lebih memberikan waktu luang untuk mengajak pasien bermain
orangtua 1 minggu
Orang tua bersama – sama dalam mengasuh anak
5
22
4 Masalah perilaku kesehatan keluarga
2 Konseling dan motivasi untuk melakukan upaya preventif dalam penanganan penyakit(melakukan gaya hidup sehat sesuai dengan penyakit)
Orangtua dan pasien
1 minggu
Pasien dan keluarga mengerti pentingnya upaya preventif dlm penanganan penyakit. (melakukan gaya hidup sehat sesuai dengan penyakit)
4
Masalah Eksternal keluarga5 Masalah
lingkungan rumah
2 Konseling dan motivasi untuk membersihkan rumah dan pekarangan rumah secara rutin
Konseling untuk menjaga ventilasi dan sirkulasi rumah dengan baik
konseling untuk membagi kegiatan rumah tangga kepada seluruh anggota keluarga
Pasien dan keluarga
1 Kebersihan rumah dan lingkungan terjaga
Ventilasi dan sirkulasi udara rumah baik
4
Skor Kemampuan Keluarga dalam penyelesaian masalah dan rencana
penatalaksanaaannya
Tanggal 18 Juli 2011 dilakukan kunjungan ke rumah pasien untuk mendeteksi faktor-
faktor dan risiko yang berkaitan dengan masalah fisik, psikososial, dan lingkungan keluarga,
serta melakukan konseling dan motivasi kepada anggota keluarga yang lain sehingga dapat ikut
serta dalam penatalaksanaan secara menyeluruh. (Tabel terlampir)
Tabel. Skor kemampuan keluarga dalam penyelesaian dan rencana penatalaksanaan
Penilaian kemampuan mengatasi masalah secara keseluruhan dan kemampuan adaptasi
dengan skala :
Skor 1 : Tidak dilakukan, keluarga menolak, tidak ada partisipasi.
Skor 2 : Keluarga mau melakukan tapi tidak mampu, tak ada sumber (hanya keinginan),
penyelesaian masalah dilakukan sepenuhnya oleh provider.
Skor 3 : Keluarga mau melakukan namun perlu penggalian sumber yang belum
dimanfaatkan, penyelesaian masalah dilakukan sebagian besar oleh provider.
Skor 4 : Keluarga mau melakukan namun tak sepenuhnya, masih tergantung kepada upaya
provider.
Skor 5 : Dapat dilakukan sepenuhnya oleh keluarga.
Tindak Lanjut dan Hasil Intervensi
23
Tabel. Tidak lanjut dan hasil intervensi
Tanggal Intervensi yang dilakukan, kemajuan masalah kesehatan keluarga, kesesuaian dengan hasil yang diharapkan dan rencana selanjutnya
Kedatangan pertama, 12-7-2011 di KDK Kiara
Perkenalan dengan pasien dan membina rapport Pengumpulan data melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dan penegakkan
diagnosis Permintaan persetujuan untuk melakukan intervensi masalah pasien dan
keluarga Permintaan persetujuan untuk melakukan kunjungan rumah
Tindak Lanjut I, 18-7-2011 di rumah pasien
Kegiatan yang dilakukan: Mengumpulkan data pasien, keluarga termasuk data demografi keluarga,
fungsi keluarga, data risiko internal keluarga, data sarana pelayanan kesehatan dan lingkungan kehidupan keluarga untuk mengisi berkas keluarga
Konseling mengenai penyakit pasien, penatalaksanaan dan komplikasi serta tatalaksana.
Konseling kepada pasien untuk istirahat yang cukup, makan gizi seimbang dan tidak jajan sembarangan
Konseling dan motivasi kepada keluarga untuk membersihkan rumah, pekarangan yang dijadikan tempat usaha (bengkel) dan menata rumah secara rutin serta menjaga ventilasi rumah dengan baik
Hasil intervensi : Keluarga dan pasien mengerti mengenai penyakit dan penatalaksanaan serta
dapat mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan keluhan serupa dan mengupayakan untuk lebih memperbaiki kebersihan lingkungan rumah dan memperhatikan pola makan pasien.
Tindak lanjut II,19-7-2011di rumah pasien
Kegiatan yang dilakukan: Konseling untuk melakukan upaya pengobatan preventif dan inovatif tidak
hanya kuratif saja. Konseling dan motivasi untuk membersihkan rumah dan pekarangan rumah
secara rumah dan menjaga ventilasi dan sirkulasi rumah dengan baik konseling untuk membagi kegiatan rumah tangga kepada seluruh anggota
keluargaHasil intervensi: Keluarga dan pasien sudah mengerti mengenai penyakit, penatalaksanaan dan
komplikasi dari penyakit Upaya preventif dalam penanganan penyakit keluarga dan pasien mulai memperhatikan kebersihan rumah dan lingkungan
pekarangan yang dijadikan sebagai tempat usaha (bengkel)
Kesimpulan Pembinaan keluarga pada pembinaan keluarga saat ini
Tabel . Kesimpulan Pembinaan keluarga pada pembinaan keluarga saat ini
Diagnosis Keluarga dan Lingkungan
24
Masalah Internal Keluarga Masalah Biologis : Pasien menderita tonsilitis kronik Masalah Psikologis : Hubungan pasien dengan ibu dan ayah cukup erat dan mendapat
perhatian penuh dari orang tua Masalah Psikososial : Saat ini pasien duduk di bangku kelas dua sekolah dasar, dan
bermain dengan anak seusianya di lingkungan rumah. Masalah Ekonomi dan pemenuhan kebutuhan : Terdapat masalah ekonomi pada keluarga
karena ayah tidak mempunyai penghasilan yang tetap. Namun untuk tempat tinggal tidak bermasalah karena tinggal dirumah kakak dari ayah pasien dan untuk makan sehari – hari dari bengkel peninggalan suami budenya
Masalah perilaku kesehatan keluarga : Keluarga mempunyai perilaku kesehatan yang bersifat kuratif
Masalah Eksternal Keluarga Masalah pelayanan kesehatan : Tidak terdapat kesulitan keluarga untuk mengakses
pelayanan kesehatan Lingkungan rumah : Lingkungan rumah terbilang daerah padat penduduk dengan
lingkungan rumah yang pekarangannya dijadikan tempat usaha (bengkel). Kebersihan rumah juga kurang dengan kondisi rumah yang agak berdebu di sebagian tempat, bagian ventilasi atau sirkulasi udara pada kamar tidur kurang baik
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan keluarga Keinginan dan motivasi orang tua serta pasien yang kuat untuk sembuh Pasien dan pelaku rawat (orang tua) bersikap kooperatif dalam pembinaan keluarga Pasien dan orang tua bersikap terbuka dalam menerima informasi, sehingga dapat menerima
binaan dengan baikFaktor penghambat terselesaikannya masalah kesehatan keluarga
Tingkat pemahaman orang tua dan pasien sulit, karena orang tua berada dalam kondisi ekonomi menengah ke bawah, dan pasien sendiri masih tergolong anak-anak
Rencana pembinaan keluarga selanjutnya Konseling pentingnya upaya preventif dalam penanganan penyakit Konseling pola makanan bergizi seimbang Konseling pentingnya kebersihan lingkungan rumah