1 Abstrak— Dalam industri semen sering mengalami ganguan proses dalam berproduksi, salah satu area yang berpotensi mengalami gangguan adalah rotary kiln. Kiln merupakan proses inti dalam area produksi di industri semen, karena proses tersebut erat kaitannya dengan pembakaran raw material menjadi clinker. Pada proses tersebut diperlukan temperatur yang terlalu tinggi,. Oleh sebab itu kalau tidak ada pengendalian tempearatur yang sesiai, maka rotary kiln akan mengalami gangguan bisa berupa korosi atau proses kegagalan akibat overtemperatur. Adaptif Neuro Infereance System (ANFIS) merupakan salah satu metode yang tepat untuk digunakan dalam melakukan sebuah penelitian, estimasi maupun prediksi secara ualitatif dan kuantitatif. Penerapan metode HAZOPS dan LOPA berbasis ANFIS diperlukan agar memberikanhasil kombinasi metode yang lebih baik secara kualtiatif dan kuantitatif. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap ekonomi perusahaan. Penelitian ini diperoleh nilai safety integrated level (SIL) dengan nilai tertinggi terdapat di zona burning sebesar 4 skenario SIL 2, sedangkan dampak ekonomi berupa potensial kerugian yang dialami perusahaan sebesar US $ 1.00000 – US $ 10.000.00. Kata Kunci — rotary kiln, HAZOP, ANFIS, Layer of Protection Analysis I. PENDAHULUAN emen memiliki peranan penting dalam aktivitas ekonomi khususnya sebagai material penguat konsturksi bangunan. Konsumsi semen nasional menunjukkan trend kenaikan dalam jangka panjang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 6,79 pertahun. Pada proses produksi semen melalui tiga tahapan yaitu penyediaan bahan mentah, penggilingan dan pencampuran bahan mentah, serta tahap produksi clinker dan pengempakan semen. Tahap yang paling penting adalah tahap produksi clinker, karena pada tahapan tersebut material akan mengalami pembakaran yang sangat tinggi, sehingga menentukan kualitas produk semen yang dihasilkan. Pada proses tersebut berada di area Rotary Kiln, dimana bahan mentah akan mengalami pembakaran dengan temperatur 1450 0 C.untuk membentuk clinker. Kondisi tersebut memilki potensial bahaya di area rotary kiln seperti ledakan komponen, kebocoran pada komponen, dan pencemaaran lingkungan (septiana,dewi,2009). Untuk mencegah dan mengurangi dampak resiko yang ditimbulkan dari potensial bahaya diperlukan adanya proscess safety management yang baik dari perusahaan. Dalam proscess safety management tidak terlepas dari proses identifikasi bahaya dan pengendalian resiko. Hazard and Operabilty Study (HAZOPS) merupakan teknik analisa bahaya digunakan untuk meninjau suatu proses atau operasi secara sistematis (Lessen,2008). Penilaian resiko merupakan bagian kritis dari suatu proses dalam suatu proses pada kondisi bahaya. Layer of Ptrotection Analysis (LOPA) merupakan metode sederhana dalam suatu penilaian resiko yang menunjukkan lapisan perlindungan secara kualitatif dan kuantitatif dalam membuat sebuah skenario bahaya yang terjadi (Knnneth, First,2010). Delapan lapisan perlindungan meliputi desain proses, kontrol (BPCS, alaarm proses, dan prosedur operasi), pencegahan (SIS), tindakan mitigasi, rintangan fisis, sistem pemadam kebakaran, respon darurat plant dan masyarakat digunakan untuk melakukan estimasi resiko(Khalil, Abdul dkk.2012) Suatu pengambilan keputusan modern berbasis software masih sanget kurang digunakan pada dunia industri. Model yang efektif, efisien, dan handal diperlukan dalam sebuah penilaian resiko sehingga memberi hasil penilaian yang lebih baik, mudah diterapkan, dan akurat dibangingkan metode konvensional. Adaptive Neuro Fuzzy Inerferance System (ANFIS) merupakan salah satu metode yang tepat untuk digunakan dalam melakukan sebuah penilaian estimasi maupun prediksiscara kualitatif dan kuantitatif (Akkoc.2012). Dengan menggunakan pengalaman dari sistem pakar, sisem fuzzy diadopsi untuk menangani ketidakpastian data yang ada sehingga efektif dalam sebuah evaluasi serta keluaran dapat menjadi masukan yang kuat bagi para pejabat, manager dan evaluator (Guazhong, Nengzhu dkk, 2011). Sebuah sistem keselamatan harus memiliki tingkat integritas keselamatan dari perlindungan yang disebut Safety Integrity Level (SIL). SIL merupakan tingkatan keamanan dari suatu equipment yang berbasis instrument (Dowell,1999). Hasil dari penilaian resiko akan digunakan manager dan engineer mengimplementasikan dlaam kegiatan proses dalam pengambilan keputusan (Johson,2010). Material dalam Rotary Kiln akan mengalami empat tahapan proses dibagi dalam empat zona tahapan proses yaitu: 1. Calsinasi Zone ( pada temperatur 900-1000 o C), meterial ini akan mengalami proses penguraian unsur-unsur reaktif yang terkandung dalam material, material mengalami proses kalsisnasi. 2. Transision Zone ( pada temperatur 1000 -1200 o C), material mengalami reaksi antara CaO dengan senyawa SiO 2 AL 2 O 3 dan Fe 2 O 3 . 3. Sintering (burning) Zone ( pada temperatur 1200 – 1350 o C), material ini akan meleleh (sintering) membentuk mineral cliker sebagai produk kiln Proses Study HAZOP Berbasis ANFIS Layer Of Protection Analysis Pada Rotary Kiln PT. Semen Indonesia Pabrik Tuban Henry Prasetyo, Dr.Ir.Ali Musyafa’, M.Sc Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia e-mail: [email protected]S
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Abstrak— Dalam industri semen sering mengalami ganguan
proses dalam berproduksi, salah satu area yang berpotensi
mengalami gangguan adalah rotary kiln. Kiln merupakan proses
inti dalam area produksi di industri semen, karena proses
tersebut erat kaitannya dengan pembakaran raw material
menjadi clinker. Pada proses tersebut diperlukan temperatur
yang terlalu tinggi,. Oleh sebab itu kalau tidak ada pengendalian
tempearatur yang sesiai, maka rotary kiln akan mengalami
gangguan bisa berupa korosi atau proses kegagalan akibat
overtemperatur.
Adaptif Neuro Infereance System (ANFIS) merupakan salah
satu metode yang tepat untuk digunakan dalam melakukan
sebuah penelitian, estimasi maupun prediksi secara ualitatif dan
kuantitatif. Penerapan metode HAZOPS dan LOPA berbasis
ANFIS diperlukan agar memberikanhasil kombinasi metode
yang lebih baik secara kualtiatif dan kuantitatif. Hasil penelitian
ini dapat digunakan oleh pihak manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan yang berpengaruh terhadap ekonomi
perusahaan. Penelitian ini diperoleh nilai safety integrated level
(SIL) dengan nilai tertinggi terdapat di zona burning sebesar 4
skenario SIL 2, sedangkan dampak ekonomi berupa potensial
kerugian yang dialami perusahaan sebesar US $ 1.00000 – US $
10.000.00.
Kata Kunci — rotary kiln, HAZOP, ANFIS, Layer of Protection
Analysis
I. PENDAHULUAN
emen memiliki peranan penting dalam aktivitas ekonomi
khususnya sebagai material penguat konsturksi bangunan.
Konsumsi semen nasional menunjukkan trend kenaikan
dalam jangka panjang dengan rata-rata pertumbuhan sebesar
6,79 pertahun. Pada proses produksi semen melalui tiga
tahapan yaitu penyediaan bahan mentah, penggilingan dan
pencampuran bahan mentah, serta tahap produksi clinker dan
pengempakan semen. Tahap yang paling penting adalah tahap
produksi clinker, karena pada tahapan tersebut material akan
mengalami pembakaran yang sangat tinggi, sehingga
menentukan kualitas produk semen yang dihasilkan. Pada
proses tersebut berada di area Rotary Kiln, dimana bahan
mentah akan mengalami pembakaran dengan temperatur 1450 0C.untuk membentuk clinker. Kondisi tersebut memilki
potensial bahaya di area rotary kiln seperti ledakan komponen,
kebocoran pada komponen, dan pencemaaran lingkungan
(septiana,dewi,2009).
Untuk mencegah dan mengurangi dampak resiko yang
ditimbulkan dari potensial bahaya diperlukan adanya proscess
safety management yang baik dari perusahaan. Dalam
proscess safety management tidak terlepas dari proses
identifikasi bahaya dan pengendalian resiko. Hazard and
Operabilty Study (HAZOPS) merupakan teknik analisa bahaya
digunakan untuk meninjau suatu proses atau operasi secara
sistematis (Lessen,2008). Penilaian resiko merupakan bagian
kritis dari suatu proses dalam suatu proses pada kondisi
bahaya.
Layer of Ptrotection Analysis (LOPA) merupakan
metode sederhana dalam suatu penilaian resiko yang
menunjukkan lapisan perlindungan secara kualitatif dan
kuantitatif dalam membuat sebuah skenario bahaya yang
terjadi (Knnneth, First,2010). Delapan lapisan perlindungan
meliputi desain proses, kontrol (BPCS, alaarm proses, dan
prosedur operasi), pencegahan (SIS), tindakan mitigasi,
rintangan fisis, sistem pemadam kebakaran, respon darurat
plant dan masyarakat digunakan untuk melakukan estimasi
resiko(Khalil, Abdul dkk.2012) Suatu pengambilan keputusan
modern berbasis software masih sanget kurang digunakan
pada dunia industri. Model yang efektif, efisien, dan handal
diperlukan dalam sebuah penilaian resiko sehingga memberi
hasil penilaian yang lebih baik, mudah diterapkan, dan akurat
dibangingkan metode konvensional. Adaptive Neuro Fuzzy
Inerferance System (ANFIS) merupakan salah satu metode
yang tepat untuk digunakan dalam melakukan sebuah
penilaian estimasi maupun prediksiscara kualitatif dan
kuantitatif (Akkoc.2012). Dengan menggunakan pengalaman
dari sistem pakar, sisem fuzzy diadopsi untuk menangani
ketidakpastian data yang ada sehingga efektif dalam sebuah
evaluasi serta keluaran dapat menjadi masukan yang kuat bagi
para pejabat, manager dan evaluator (Guazhong, Nengzhu
dkk, 2011). Sebuah sistem keselamatan harus memiliki tingkat
integritas keselamatan dari perlindungan yang disebut Safety
Integrity Level (SIL). SIL merupakan tingkatan keamanan dari
suatu equipment yang berbasis instrument (Dowell,1999).
Hasil dari penilaian resiko akan digunakan manager dan
engineer mengimplementasikan dlaam kegiatan proses dalam
pengambilan keputusan (Johson,2010).
Material dalam Rotary Kiln akan mengalami empat
tahapan proses dibagi dalam empat zona tahapan proses yaitu:
1. Calsinasi Zone ( pada temperatur 900-1000 oC),
meterial ini akan mengalami proses penguraian
unsur-unsur reaktif yang terkandung dalam material,
material mengalami proses kalsisnasi.
2. Transision Zone ( pada temperatur 1000 -1200 oC),
material mengalami reaksi antara CaO dengan
senyawa SiO2AL2O3 dan Fe2O3.
3. Sintering (burning) Zone ( pada temperatur 1200 –
1350 oC), material ini akan meleleh (sintering)
membentuk mineral cliker sebagai produk kiln Proses
Study HAZOP Berbasis ANFIS Layer Of Protection Analysis
Pada Rotary Kiln PT. Semen Indonesia Pabrik Tuban
Henry Prasetyo, Dr.Ir.Ali Musyafa’, M.Sc
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)