Top Banner
  STUDI KORELASI PRESTASI BELAJAR PAI TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA SD NEGERI MADYOCONDRO KEC. SECANG KAB. MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013  SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Oleh SITI ISTIFHAMAH  NIM : 11410145 JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2012
71

STUDI KORELASI PRESTASI BELAJAR PAI - STAIN SALTIGA.pdf

Oct 07, 2015

Download

Documents

Ardhana Galih
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • STUDI KORELASI PRESTASI BELAJAR PAI

    TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA

    SD NEGERI MADYOCONDRO KEC. SECANG KAB.

    MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam

    Oleh

    SITI ISTIFHAMAH

    NIM : 11410145

    JURUSAN TARBIYAH

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2012

  • STUDI KORELASI PRESTASI BELAJAR PAI

    TERHADAP PERILAKU KEAGAMAAN PADA SISWA

    SD NEGERI MADYOCONDRO KEC.SECANG KAB.

    MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013

    SKRIPSI

    Diajukan untuk Memperoleh Gelar

    Sarjana Pendidikan Islam

    Oleh

    SITI ISTIFHAMAH

    NIM : 11410145

    JURUSAN TARBIYAH

    PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

    SALATIGA

    2012

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara:

    Nama : Siti Istifhamah

    NIM : 11410145

    Jurusan : Pendidikan Agama Islam

    Prgram Studi : Pendidikan Agama Islam

    Judul : Studi Korelasi Prestasi Belajar PAI terhadap Perilaku

    Keagamaan pada Siswa SD Negeri Madyocondro Kec.

    Secang Kab. Magelang Tahun Pelajaran 2011 / 2012

    Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan.

    Salatiga,

    Pembimbing

    Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

    NIP. 19610627 198803 2 001

  • KEMENTRIAN AGAMA RI

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    Jl. Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax. 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

    http//www.salatiga.ac.id email:[email protected]

    PENGESAHAN KELULUSAN

    Skripsi Saudara Siti Istifhamah dengan Nomor Induk Mahasiswa 11410145 yang

    berjudul Prestasi Belajar PAI terhadap perilaku Keagamaan (Studi Korelasi

    pada Siswa SD Negeri Madyocondro) Kec. Secang Kab. Magelang Tahun

    Pelajaran 2011 / 2012 telah dimunaqosahkan dalam Sidang Panitia Jurusan

    Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga pada

    ......................... dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk

    memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).

    Salatiga ,

    PANITIA UJIAN

    Ketua Sekretaris

    NIP NIP

    Penguji I Penguji II

    NIP NIP

    Pembimbing

    Dra. Siti Farikhah, M.Pd

    NIP 19610627 198803 2 001

  • PERNYATAAN KEASLIAN

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    Nama : Siti Istifhamah

    NIM : 11410145

    Jurusan : Tarbiyah

    Program Studi : Pendidikan Agama Islam

    Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan asli karya

    saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain. Pendapat atau temuan orang lain

    yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

    Salatiga,

    Yang menyatakan,

    Siti Istifhamah

  • MOTTO DAN PERSEMBAHAN

    ........

    ( QS Al Baqarah : 286 )

    Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya ....

    PERSEMBAHAN

    Untuk suamiku tercinta M. Karim yang dengan segala ihtiar diberikan untuk

    suksesnya pendidikan istri tercinta. Anak-anakku tercinta yang telah memberikan

    dorongan belajar. Seluruh keluarga besarku dan teman-temanku di SD N

    Madyocondro

    KATA PENGANTAR

  • Segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah menganugerahkan kepada

    hamba-hamba-Nya berbagai macam nikmat yang tak terhitung nilainya. Salah satu

    nikmat tersebut adalah nikmat hidayah yang karenanya manusia bisa mempelajari

    tanda-tanda kebesaran Allah yang terbentang luas di alam raya ini. Sungguh jika kita

    ingin menghitung-hitung nikmat Allah niscaya tidak akan dapat menghitungnya.

    Penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam rangka menyelesaikan

    skripsi yang berjudul Studi Korelasi Prestasi Belajar PAI terhadap Perilaku

    Keagamaan pada Siswa SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang

    Tahun Pelajaran 2011/2012)ini, namun demikian karena keterbatasan pemahaman

    dan kemampuan serta pengalaman, penulis yakin bahwa hanya atas izin dari Allah

    sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penulisan skripsi ini juga tidak dapat penulis

    selesaikan dengan baik dan tepat waktu tanpa dukungan dari berbagai pihak. Oleh

    karena penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

    1. Ketua STAIN Salatiga yang telah memberikan kesempatan kepada penulis

    untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi tersebut.

    2. Dra. Siti Farikhah. M.Pd, selaku pembimbing bagi penulis dalam menyelesaikan

    penulisan skripsi ini..

    3. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang berkenan mengajarkan ilmunya kepada

    penulis selama mengikuti studi pada STAIN Salatiga.

    4. Seluruh Staf administrasi dan pengelola perpustakaan STAIN salatiga yang

    memberikan kemudahan kepada penulis dalam urusan administrasi dan

    mengakses bahan-bahan perpustakaan selama mengikuti studi di STAIN Salatiga

    5. Kepala SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang yang telah

    mengijinkan untuk mengikuti kuliah di STAIN Salatiga dan menerima penulis

    dengan terbuka sehingga memudahkan penulis dalam memperoleh informasi yang

    berguna bagi penelitian dan penulisan skripsi ini.

  • 6. Bapak Ibu orang tua dan seluruh keluarga yang senantiasa memberikan dukungan

    moral kepada penulis dalam menyelesaikan studi dan skripsiini.

    7. Teman-teman mahasiswa peserta program Kualifikasi S1 dan teman-teman di SD

    Negeri Madyocondro yang telah memberikan dorongan motivasi kepada penulis

    sehingga skripsi ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

    8. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis

    baik dalam penulisan skripsi ini maupun selama penulis menjalani studi di

    STAIN Salatiga.

    Akhirnya penulis menyadari banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

    kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca untuk perbaikan penulisan skripsi

    ini sangat penulis harapkan. Semoga rahmat dan hidayah Allah SWT senantiasa

    terlimpah kepada kita semua. Amin

    Salatiga, 2012

    Penulis,

    Siti Istifhamah

    NIM. 114 101 45

  • ABSTRAK

    Istifhamah, Siti. 2012, Studi Kortelasi Prestasi Belajar PAI terhadap Perilaku

    Keagamaan pada Siswa SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab.

    Magelang Tahun Pelajaran 2011/2012. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program

    Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

    Pembimbing (I) Dra. Siti Farikhah, M.Pd.

    Kata kunci : Prestasi dan perilaku keagamaan.

    Skripsi dengan judul Studi Korelasi Prestasi Belajar PAI terhadap Perilaku Keagamaan pada Siswa SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang

    Tahun Pelajaran 2011/2012) ini membahas tentang korelasi antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan di SD Negeri Madyocondro dengan sampel

    penelitiannya adalah siswa kelas IV dan V dari populasi semua siswa SD Negeri

    Madyocondro. Penelitian ini dilatarbelakangi adanya kegelisahan yang selama ini

    dirasakan apakah ada korelasi antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan

    siswa. Bagaimana perilaku keagamaan siswa setiap hari baik yang berkaitan dengan

    perilaku diri.

    Studi penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan (1)

    bagaimanakah prestasi belajar PAI siswa di SD Negeri Madyocondro, (2) bagai

    manakah perilaku keagamaan siswa (3) apakah ada korelasi antara prestasi belajar

    PAI dengan perilaku keagamaan siswa di SD Negeri Madyocondro Kec Secang Kab.

    Magelang. Permasalahan tersebut di atas dibahas melalui sebuah penelitian korelatif

    atau penelitian kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Madyocondro

    Kec. Secang Kab. Magelang. Di dalam penelitian ini proses pengumpulan datanya

    diperoleh dengan cara angket, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan

    mengggunakan pendekatan rumus statistik product moment.

    Penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) prestasi belajar PAI siswa SD Negeri

    Madyocondro secara umum sangat bagus, ini dilihat dari nilai yang terdapat dalam

    rapot semester 1 siswa menunjukkan bahwa hasil belajar PAI siswa dengan kategori

    baik sekali sebanyak 25 siswa, 24 siswa dengan kategori baik ada 24 siswa, 4 siswa

    dengan predikat sedang dan 4 siswa lagi dianggap kategori kurang. (2) perilaku

    keagamaan siswa di SD Negeri Madyocondro sangatlah baik, perilaku yang

    ditunjukkan oleh anak seperti berdoa setiap melaksanakan segala sesuatu, berbakti

    kepada orang tua dan perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan ajaran yang telah

    diterima dalam pembelajaran PAI. Data menunjukkan 18 siswa kategori perilaku

    keagamaannya sangat bagus, 20 siswa dengan kategori bagus, dan 13 siswa dengan

    kategori sedang dan 6 siswa dinyatakan kurang. (3) adanya korelasi yang sangat

    signifikan antara prestasi belajar PAI dengan perilaku keagamaan siswa. Ini dapat

    dibuktikan dengan hasil penelitian yang meyatakan rxy =0,830 dan r 1% nya adalah

    0,345 sehingga semakin tinggi prestasi belajar PAI siswa semakin baik perilaku

    keagamaan siswa.

  • DAFTAR ISI

    Halaman

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

    PERNYATAAN KEASLIAN .................................................................................. ii

    PENGESAHAN ....................................................................................................... iii

    NOTA PEMBIMBING ............................................................................................ iv

    NILAI BIMBINGAN SKRIPSI ................................................................................ vi

    PERSEMBAHAN ..................................................................................................... vii

    ABSTRAK ............................................................................................................... viii

    KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

    DAFTAR ISI ............................................................................................................ xii

    BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................

    A. Latar Belakang ............................................................................. 1

    B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7

    C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 7

    D. Hipotesis ...................................................................................... 8

    E. Kegunaan Penelitian .................................................................... 8

    F. Definisi Operasional ...................................................................... 9

    G. Metode Penelitian ...........................................................................11

    H. Sistematika Penelitian......................................................................16

    BAB II : KAJIAN PUSTAKA ........................................................................

    A. Hakekat Prestasi ............................................................................ 17

    1. Pengertian Prestasi Belajar ..................................................... 17

    2. Fungsi Prestasi Belajar ........................................................... 18

  • 3. Faktor- Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar ............. 20

    B. Perilaku Keagamaan ..................................................................... 27

    C. Kaitan Prestasi Belajar dengan Perilaku Keagamaan......................32

    BAB III : LAPORAN HASIL PENELITIAN ................................................

    A. Gambaran Umum SD Negeri Madyocondro ................................. 37

    B. Profil SD Negeri Madyocondro .................................................... 37

    C. Visi dan Misi SD Negeri Madyocondro ........................................ 39

    D. Daftar Guru ..................................................................................... 40

    E. Penyajian Data .............................................................................. 41

    BAB : ANALISIS DATA .....................................................................................

    A. Analisis Pendahuluan ..................................................................... 48

    B. Analisis Lanjut ............................................................................... 57

    C. Analisis Hipotesis . ......................................................................... 60

    BAB V : PENUTUP .........................................................................................

    A. Kesimpulan .................................................................................... 61

    B. Saran .............................................................................................. 63

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN- LAMPIRAN

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Hakekat pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi

    sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran (Muhibbin Syah, 1997:1). Menurut

    Poerbakawatja dan Harahap sebagaimana dikutip Muhibbin Syah (1997: 11), pendidikan

    diartikan sebagai usaha secara sengaja dari orang dewasa dengan pengaruhnya untuk

    meningkatkan anak ke arah kedewasaan yang selalu diartikan mampu menimbulkan

    tanggungjawab moril dari segala perbuatannya. Orang dewasa itu adalah orang tua anak

    atau orang yang atas dasar tugas dan kedudukannya mempunyai tugas untuk mendidik.

    Pendidikan dalam realisasinya dapat berlangsung secara formal (sekolah),

    nonformal (masyarakat) dan informal (keluarga) (Abu Ahmadi,1991:191). Dari ketiga

    jalur pendidikan tersebut, pendidikan informal atau pendidikan yang berlangsung dalam

    keluarga menempati peranan yang sangat penting, karena keluarga merupakan lembaga

    sosial pertama bagi setiap anak untuk mengembangkan dirinya.

    Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 dinyatakan bahwa pendidikan

    keluarga merupakan bagian dari jalur pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan

    dalam keluarga dan yang memberikan keyakinan agama, nilai budaya, nilai moral dan

    ketrampilan (UU RI NO 20 Tahun 2003;6).

    Dengan demikian, esensi pendidikan merupakan proses menghadirkan situasi dan

    kondisi yang memungkinkan sebanyak mungkin subjek didik memperluas dan

    memperdalam makna-makna esensial untuk mencapai kehidupan manusiawi.Sehingga

  • sangat diperlukan adanya kesengajaan atau kesadaran (niat) untuk mengundangnya

    melakukan tindak belajar.

    Secara umum belajar dikatakan sebagai proses interaksi antara diri manusia dengan

    lingkungannya yang mungkin berwujud pribadi, fakta konsep ataupun teori (Moh Shokib,

    1998:3).Oleh karena itu belajar juga dapat berarti suatu kegiatan yang berproses dan

    unsur yang sangat fundamental dalam setiap jenis dan jenjang pendidikan.

    Hal ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan sangat

    bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah

    maupun di lingkungan rumah atau keluarganya. Oleh karena itu diperlukan suatu

    pemahaman yang besar mengenai arti belajar dengan segala aspek, bentuk dan

    manifestasinya secara mutlak. Kekeliruan atau ketidaklengkapan persepsi terhadap proses

    belajar dan hal-hal yang berkaitan dengannya mungkin akan mengakibatkan kurang

    bermutunya hasil pembelajaran yang dicapai anak.

    Sebagaimana diketahui bahwa belajar adalah merupakan aktivitas yang sangat

    kompleks maka banyak sekali faktor-faktor yang mempengaruhinya. Secara global

    faktor-faktor tersebut adalah pertama faktor internal siswa, yakni kondisi dalam diri

    siswa yang meliputi aspek fisiologis dan psikologis, kedua faktor eksternal siswa, yakni

    kondisi lingkungan sekitar siswa yang me liputi lingkungan sosial dan non-sosial

    (Suryabrata, 1998:133).

    Pendidikan Islam harus mempunyai karakter sebagai lembaga pendi dikan yang

    menghidupkan sistem demokrasi dalam pendidikan. Sistem pendidikan yang memberikan

    keluasaan pada peserta didik untuk mengekspresikan pendapatnya secara bertanggung

    jawab. Sekolah memfasilitasi adanya mimbar bebas, dengan meberikan kesempatan

  • kepada semua civitas untuk berbicara atau mengkritik tentang apa saja, asal bertanggung

    jawab. Tentunya, sistem demokrasi ini akan memberikan pendidikan pada peserta didik

    tentang realitas sosial yang mempunyai pandangan dan pendapat yang berbeda. Dalam

    tujuan umum pendidikan Islam dekemukakan bahwa, tujuan pendidikan Islam adalah

    membina peserta didik agar menjadi hamba yag suka beribadah kepada Allah, ibadah

    disini tidak hanya terbatas pada menunaikan shalat, puasa di bulan Ramadhan,

    mengeluarkan zakat dan beribadah haji, setelah mengucapkan syahadat tauhid dan

    syahadat Rasul. Tetapi mencakup segala amal, pikiran atau perasaan manusia selama

    semua itu dihadapkan kepada Allah Swt (Nur Uhbiyati, 1997:43)

    Pendidikan dapat diartikan sebagai sebuah proses dengan metode- metode tertentu

    sehingga peserta didik memperoleh pengetahuan, pemahaman, dan cara bertingkah laku

    yang sesuai dengan kebutuhan. Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan

    generasi masa kini dan sekaligus masa depan. Hal ini berarti bahwa proses pendidikan

    yang dilakukan pada saat ini bukan semata-mata untuk hari ini, melainkan untuk masa

    depan.

    Selain itu pendidikan juga merupakan suatu upaya untuk meningkatkan kualitas

    SDM baik fisik, mental maupun spiritual. Sejalan dengan konsep pendidikan yang

    dicanangkan oleh PBB bahwa pendidikan ditegakkan oleh 4 pilar, yaitu learn to know,

    learn to do, learn to live together dan learn to be. Pilar pertama dan kedua lebih

    diarahkan untuk membentuk sense of having yaitu bagaimana pendidikan dapat

    mendorong terciptanya sumber daya manusia yang memiliki kualitas di bidang ilmu

    pengetahuan dan ketrampilan agar dapat digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup,

    sehingga mendorong sikap proaktif, kreatif dan inovatif ditengah kehidupan masyarakat.

  • Sementara pilar ketiga dan keempat diarahkan untuk membentuk karakter bangsa atau

    sense of being, yaitu bagaimana harus terus menerus belajar, dan membentukan karakter

    yang memiliki integritas dan tanggung jawab serta memiliki komitmen untuk melayani

    sesama. Sense of being ini penting karena sikap dan perilaku seperti ini akan mendidik

    peserta didik untuk belajar saling memberi dan menerima serta belajar untuk menghargai

    serta menghormati perbedaan atas dasar kesetaraan dan toleransi ( Pupuh F, 2007: 5-8).

    Pengertian pendidikan sebagaimana tercantum dalam undang-undang no 20 tahun

    2003 tentang sistem pendidikan nasional adalah suatu usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

    mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

    pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang

    diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara (Abdurrahman Sholeh, 2005:2).

    Pendidikan agama merupakan bagian terpenting yang harus dilaksanakan dalam

    rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik untuk menjadi manusia

    yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab dewasa ini bangsa Indonesia sedang mengalami

    krisis yang berkepanjangan, terutama krisis moral. Memiliki ilmu yang tinggi tanpa

    dibarengi dengan keimanan dan ketaqwaan dapat membahayakan dan merusak tatanan

    hidup umat manusia itu sendiri, karena akan melahirkan manusia-manusia yang rakus

    yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan umum.

    Pendidikan agama Islam diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

    dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui

    kegiatan, bimbingan, pengajaran dan atau latihan (Shaleh, 2000:40). Adapun tujuan

    pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah untuk

  • menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT., serta

    pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

    terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. serta

    berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

    (Kurikulum Berbasis Kompetensi, tt :238).

    Dengan demikian pelaksanaan kurikulum Pendidikan Agama di sekolah

    diharapkan mampu menghasilkan peserta didik yang benar-benar memiliki keimanan

    yang kuat dan ketaqwaan yang tinggi dengan dilandasi oleh akhlak mulia sehingga dapat

    diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan rujukan tujuan pendidikan

    yang dilaksanakan di Indonesia secara umum terdapat dalam Undang-undang Nomor 20

    tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menyatakan bahwa

    tujuan pendidikan Nasional adalah:

    "Untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman

    dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

    cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab" (UU RI 2003: 9)

    Namun demikian fenomena yang terjadi walaupun tidak semuanya pada anak didik

    sekarang ini, munculnya kenakalan remaja, seperti tawuran antar pelajar, keterlibatan

    dalam pencurian, serta adanya berita tertangkapnya siswa mabuk-mabukan. Dalam

    lingkup kenakalan yang lebih kecil siswa membolos, berkata yang tidak sesuai dengan

    ajaran agama atau etika, bahkan sering kita dengar tiap hari anak-anak dengan enaknya

    berkata-kata jorok tidak sopan. Demikian juga dengan sikap mereka terhadap orang yang

    lebih tua, tidak mengindahkan etika dan sopan santun. Padahal kita ketahui hasil belajar

  • mereka bagus, mendapatkan nilai setiap mata pelajaran dengan nilai yang memuaskan

    melebihi KKM yang telah ditentukan.

    Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk meneliti fenomena diatas

    dengan judul Studi Korelasi Prestasi Belajar PAI Terhadap Perilaku Keagamaan

    pada Siswa SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang Tahun Pelajaran

    2011/2012.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang dan penjelasan di atas, penulis dalam penelitian ini

    mengambil pokok-pokok masalah sebagai berikut:

    1. Bagaimana prestasi belajar PAI siswa pada Sekolah Dasar Negeri Madyocondro

    Kec. Secang, Kab. Magelang?

    2. Bagaimana perilaku keagamaan siswa Sekolah Dasar Negeri Madyocondro,

    Kec. Secang, Kab. Magelang?

    3. Adakah hubungan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan

    perilaku keagamaan pada siswa Sekolah Dasar Negeri Madyocondro, Kec.

    Secang, Kab. Magelang?

    C. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah:

    1. Untuk mengetahui prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa pada Sekolah Dasar

    negeri Madyocondro kec. Secang Kab. Magelang

    2. Untuk mengetahui perilaku keagamaan siswa Sekolah Dasar negeri Madyocondro Kec.

    Secang Kab. Magelang.

  • 3. Untuk mengetahu adakah korelasi antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam

    dengan perilaku keagamaan siswa Sekolah Dasar Negeri Madyocondro Kec. Secang,

    Kab. Magelang

    D. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis berasal dari kata hypo yang artinya di bawah dan thesa artinya

    kebenaran ( Suharsimi, 1990:68). Hipotesis adalah suatu teori sementara yang

    kebenarannya masih diuji (di bawah kebenaran).

    Hipotesis tersebut sebagai tuntutan sementara dalam penyelidikan untuk mencari

    jawaban yang benar. Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka dirumuskan

    sebagai berikut: ada hubungan antara prestasi belajar Pendidikan Agama Islam dengan

    perilaku keagamaan siswa Sekolah Dasar Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab.

    Magelang. Hal ini semakin tinggi prestasi belajar PAI semakin baik perilaku keagamaan

    siswa.

    E. Kegunaan Penelitian

    1. Kegunaan Teoristis

    Dengan diadakannya penelitian tentang korelasi antara prestasi belajar dengan perilaku

    keagamaan ini akan menambah wawasan dan pengetahuan tentang adanya hubungan

    yang saling berkait antara prestasi belajar dengan perilaku keagamaan.

    2. Kegunaan Praktis

    a. Bagi guru

  • Sebagai dasar untuk lebih meningkatkan dalam mengajar sehingga prestasi

    belajar siswa lebih meningkat

    b. Bagi siswa

    Dengan adanya penelitian ini siswa akan mengetahui bahwa dengan

    meningkatnya prestasi belajar maka akan semakin baik perilaku

    keagamaannya, sehingga siswa akan termotivasi untuk meningkatkan prestasi

    belajarnya.

    c. Bagi Sekolah

    Dengan adanya penelitian ini sekolah akan mendapatkan gambaran yang jelas

    tentang hubungan prestasi dengan perilaku siswanya.

    F. Definisi Operasional

    Agar terhindar dari kesalahpahaman akan pengertian judul di atas, maka penulis

    menjelaskan batasan judul di atas sebagai berikut:

    1. Prestasi Belajar PAI

    Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam

    Bahasa Indonesia menjadi prestasi yaitu yang berarti hasil usaha (Arifin,

    1991: 3). Sedangkan belajar berarti berusaha supaya mendapat suatu kepandaian

    (Poerwadarminto, 1985: 108).

  • Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang

    melalui proses belajar, sedangkan perubahan tersebut harus dapat digunakan untuk

    meningkatkan penampilan diri dalam kehidupan (Sudjana, 2000: 102).

    Prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah melakukan

    kegiatan belajar. Ada juga yang menyebut prestasi belajar dengan istilah hasil

    belajar.

    Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

    adalah hasil yang dicapai oleh siswa berdasarkan pengalaman dan latihan dalam

    beberapa mata pelajaran yang diwujudkan dalam nilai raport semester 1.

    2. PAI

    Menurut Depdiknas (2003 : 4), Pendidikan Agama Islam adalah upaya sadar

    dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami,

    menghayati hingga mengimani, bertakwa dan berakhlak mulia dalam

    mengamalkan ajaran agama Islam dari sumber utamanya kitab suci al-Quran

    dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan serta penggunaan

    pengalaman.. Dalam hal ini PAI adalah sebuah nama mata pelajaran seperti

    halnya matematika, Pkn, IPS, dan sebagainya. Mata pelajaran PAI di dalamnya

    terdiri dari Aqidah, Akhlak, Quran Hadist, SKI dan Muamalah.

    Prestasi belajar PAI adalah hasil yang diperoleh siswa setelah melaksanakan

    pembelajaran PAI. Prestasi ini diwujudkan dalam bentuk nilai angka.

    3. Perilaku Keagamaan

  • Perilaku keagamaan adalah tindakan yang dilaksanakan oleh siswa yang

    berdasarkan pengetahuan yang diperoleh setelah siswa belajar PAI, seperti

    mampu membaca surat al-Maun, al-Lahab, rajin shalat, sopan santun terhadap

    guru, orang tua dan sesama. Perilaku menurut Hasan Langgulung diartikan

    sebagai semua aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang disaksikan. Sedang

    perilaku keagamaan atau sikap religius adalah keadaan dalam diri seseorang

    dalam merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi

    kehidupan manusia dengan cara melaksanakan perintah Tuhan sesuai dengan

    kemampuan dan meninggalkan seluruh larangan-Nya ( Hasan Langgulung,

    1999: 76)

    G. Metode Penelitian

    1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian

    Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif. Yaitu, jenis penelitian

    yang menggunakan metode kuantitatif dengan mengemukakan analisisnya pada

    data numerik yang diolah dengan metode statistik (Saifudin Azwar, 2000: 5).

    Pemilihan jenis penelitian kuantitatif karena pada penelitian ini bertujuan

    untuk menguji suatu teori/hipotesis yang menjelaskan tentang hubungan antara

    fenomena sosial yang sedang terjadi. Pengujian tersebut dimaksudkan untuk

    mengetahui apakah teori/hipotesis yang ditetapkan didukung oleh kenyataan

    atau bukti-bukti empiris atau tidak, bila bukti-bukti yang dikumpulkan

  • mendukung, maka teori/hipotesis tersebut dapat diterima, atau sebaliknya jika

    tidak mendukung maka tertolak dan perlu direvisi kembali.

    2. Lokasi dan Waktu Penelitian

    Penelitian yang berjudul Studi Korelasi Prestasi Belajar PAI terhadap

    Perilaku Keagamaan Pada Siswa SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab.

    Magelang) ini bertempat di SD Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab.

    Magelang. Adapun waktu melaksanakan penelitian adalah bulan Juli sampai

    dengan September.

    3. Populasi dan Sampel

    a. Populasi

    Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian, sedangkan sampel

    adalah sebagian wakil yang diteliti (Arikunto, 2002: 108). Populasi pada

    penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Madyocondro Kec. Secang Kab.

    Magelang. Jumlah siswa sebagai populasi adalah 310 siswa.

    b. Sampel

    Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

    oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin

    mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan

    dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang

  • diambil dari populasi itu. (Sugiyono 2007: 56). Apa yang dipelajari dari

    sampel itu, kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi. Untuk itu

    sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representatif

    (mewakili). Berdasarkan pendapat Dr. Suharsimi Arikunto (1998: 115-

    117), yaitu apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diam bil semua

    sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selan jutnya kalau

    subyeknya lebih besar bisa diambil antara 10-15 % atau 20-25 % atau

    lebih.Sehingga penelitiannya disebut penelitian sampling. Adapun sampel

    yang diambil 20 % dari keseluruhan obyek.

    Dalam penelitian ini jenis sampel yang digunakan adalah jenis

    sampling purposive. Populasi dari penelitian ini adalah kelas 1 sampai

    kelas 6 yang berjumlah 300 siswa, dan sampel yang diambil adalah kelas 4

    dan kelas 5. Berdasarkan teori tersebut di atas maka sampel yang diambil

    adalah 20% dari jumlah populasi, sehingga jumlahnya adalah 57 siswa

    yang diambil sebagai sampel. Alasan pemilihan kelas 4 dan 5 yaitu:

    1). Kelas 1 sampai dengan kelas 3 belum bisa memahami soal

    2). Kelas 6 tidak dapat diganggu karena persiapan menghadapi

    ujian.

    Siswa yang menjadi sampel adalah siswa yang mempunyai prestasi tinggi

    dalam mapel PAI berjumlah 57 siswa.

  • c. Variabel Penelitian

    Variabel independen yaitu hasil belajar atau prestasi belajar yang

    diwujudkan dalam bentuk nilai raport. Sedangkan variabel dependen

    adalah perilaku keagamaan, yaitu berupa ucapan-ucapan, perilaku atau

    tindakan keagamaan, seperti sholat, puasa bulan rama dhan, berdoa untuk

    kegiatan sehari-hari, sopan santun baik kepada te man, orang tua atau yang

    lebih kecil dan sebagainya.

    4. Metode Pengumpulan Data

    Untuk mengambil data yang akurat, dalam penelitian ini penulis menggunakan

    beberapa metode pengumpulan data. Yaitu, sebagai berikut:

    a. Angket

    Ibnu Hadjar (1996: 181), angket merupakan suatu daftar pertanyaan atau

    pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek, baik secara indi-

    vidual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu, seperti preferensi,

    keyakinan, minat, dan perilaku.

    Adapun alasan yang mendasari penggunaan metode angket dalam

    penelitian ini adalah:

    1). Subjek adalah individu yang paling tahu tentang dirinya sendiri.

    2). Apa yang dinyatakan subjek adalah benar dan tepat dan dapat dipercaya.

    3). Interpretasi subjek tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan kepada subjek

    adalah sama dengan apa yang dimaksud oleh peneliti Hadi (2000: 89).

  • Teknik ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang peri laku

    keagamaan siswa SD Negeri Madyocondro. Dengan cara mem berikan

    pertanyaan/pernyataan terstruktur untuk dijawab atau dikerjakan responden secara

    tertulis.

    Jenis angket yang digunakan adalah angket tertutup dan langsung. Tertutup

    karena jawaban responden tinggal menyilang saja atau memilih jawaban yang telah

    tersedia. Pelaksanaanya langsung kepada subyek untuk mendapatkan keadaan

    tentang dirinya. Sedangkan untuk menguji tingkat keshahihan dan kehandalan angket

    akan dilakukan uji validitas dan reliabilitas angket.

    b. Dokumentasi

    Dokumentasi berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang

    sudah ada (Riyanto, 2001: 83). Hal ini dilakukan sebagai teknik pelengkap guna

    mendapatkan data yang diperlukan seperti perangkat pembelajaran, buku penilaian

    hasil belajar siswa dan lain-lainnya.. Meode ini digunakan untuk mengungkap data

    tentang prestasi belajar PAI siswa yaitu berupa nilai raport.

    5. Analisis Data

    Analisis ini digunakan untuk menguji distribusi frekuensi yang telah

    disusun dalam analisis pendahuluan yaitu dengan memakai analisis statistik

    yaitu menggunakan rumus statistik product moment yaitu :

    Rumus korelasi Product Moment (Sugiyono, 1997:234), yaitu :

    })(}{)(

    ))((

    2222 YYNXXN

    YXXYN

    xyr

  • keterangan =

    rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y

    X = Variabel berpengaruh (intensitas)

    Y = Variabel terpengaruh (perilaku)

    N = Jumlah Sampel

    = Sigma (jumlah)

    H. Sistematika Penulisan

    Dalam sistematika pembahasan ini terdiri dari beberapa bagian yaitu :

    1. Bagian muka terdiri dari halaman judul, halaman persetujuan pembimbing,

    pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar

    grafik dan daftar lampiran.

    2. Bagian isi/ batang tubuh memuat tentang :

    BAB I : Pendahuluan yang memuat tentang latar belakang masalah,

    rumusan masalah, tujuan penelitian, penegasan istilah, rumusan hipotesis,

    metodologi penelitian, sistematika penulisan skripsi.

    BAB II : Kajian Pustaka, terdiri dari prestasi belajar, pendidikan agama

    Islam, perilaku keagamaan

    BAB III : Laporan hasil penelitian, membahas pertama, yaitu gambaran

    umum SDN Madyocondro, data hasil angket tentang prestasi belajar, data

    dokumentasi prestasi PAI

    BAB IV : Analisis data meliputi analisis uji hipotesis dan analisis lanjut.

    BAB V : Berisi tentang kesimpulan dan saran-saran

  • BAB II

    KAJIAN PUSTAKA

    A. Hakekat Prestasi

    1. Pengertian Prestasi Belajar

    Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie kemudian dalam

    Bahasa Indonesia menjadi prestasi yaitu yang berarti hasil usaha. Sedangkan belajar

    berarti berusaha supaya mendapat suatu kepandaian. Belajar sangat erat hubungannya

    dengan prestasi belajar. Ada juga yang menyebut prestasi belajar dengan istilah hasil

    belajar. Karena prestasi itu sendiri merupakan hasil belajar itu yang biasanya

    dinyatakan dengan nilai.

    Prestasi belajar atau hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang

    melalui proses belajar, sedangkan perubahan tersebut harus dapat digunakan untuk

    meningkatkan penampilan diri dalam kehidupan (Nana sudjana, 2000: 102). Tohirin

    menyatakan bahwa prestasi belajar adalah apa yang telah dicapai oleh siswa setelah

    melakukan kegiatan belajar (Tohirin, 2006:151).

    Prestasi belajar memang merupakan proses yang kompleks yang melibatkan

    sejumlah variable dan faktor yang terdapat dalam diri individu sebagai pembelajar. Prestasi

    belajar ditunjukkan dengan adanya penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang

    dikembangkan oleh mata pelajaran pada diri siswa, yang pada lazimnya ditunjukkan

    dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.

    Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi

    belajar adalah hasil yang dicapai oleh siswa berdasarkan pengalaman dan latihan

    dalam beberapa mata pelajaran yang diwujudkan dalam nilai atau angka.

  • Sedangkan prestasi belajar PAI yang dimaksud adalah hasil yang dicapai oleh

    siswa berdasarkan pengalaman dan latihan dalam mata pelajaran PAI yang diwujudkan

    dalam bentuk nilai atau angka.

    2. Fungsi Prestasi Belajar

    Prestasi belajar semakin terasa penting untuk dipermasalahkan, karena prestasi

    berfungsi antara lain:

    a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang

    telah dikuasai anak didik.

    b. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Hal ini

    didasarkan atas asumsi para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini

    sebagai tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan

    umum pada manusia (Abraham H. Moslow, 1984), termasuk kegiatan

    anak didik dalam suatu program pendidikan.

    c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi

    pendidikan.Asumsinya adalah bahwa prestasi balajar dapat dijadikan

    pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan

    teknologi dan berperan sebagai umpan balik (feed back) dalam

    meningkatkan mutu pendidikan.

    d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi

    pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat

    dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan.

  • Asumsinya adalah bahwa kurikulum yang digunakan relevan dengan

    kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti

    bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator

    tingkat kesuksesan anak didik dimasyarakat. Asumsinya adalah bahwa

    kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan

    pembangunan masyarakat.

    e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap

    (kecerdasan) anak didik. Dalam proses belajar mengajar, anak didik

    merupakan masalah yang utama dan pertama, karena anak didiklah

    yang diharapkan mampu menyerap seluruh materi pelajaran yang telah

    diprogramkan dalam kurikulum. Jika dilihat dari beberapa fungsi

    prestasi belajar anak didik, baik perseorangan maupun kelompok.

    Sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator

    keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator

    kualitas institusi pendidikan. Disamping itu prestasi belajar juga

    berguna sebagai umpan balik bagi guru

    dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga dapat

    menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau

    penempatan anak didik.

    f. Disamping itu prestasi belajar juga berguna sebagai umpan balik bagi

    guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, sehingga dapat

  • menentukan apakah perlu mengadakan diagnosis, bimbingan atau

    penempatan anak didik.

    Sebagaimana yang telah dikemukakan, Kegunaan prestasi belajar banyak

    ragamnya, tergantung pada ahli dan versinya masing- masing. Namun diantaranya

    adalah:

    a. Sebagai umpan balik bagi pendidik dalam mengajar.

    b. Untuk keperluan diagnostik

    c. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan

    d. Untuk keperluan seleksi

    e. Untuk keperluan penempatan atau penjurusan

    f. Untuk menentukan isi kurikulum

    g. Untuk menentukan kebijaksanaan sekolah.

    (Sumber:http://id.shvoong.com/socialsciences/education/2137398)

    3. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

    Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa tidak terlepas

    dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa itu sendiri.Menurut

    Slamento (1988:23) faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa yaitu faktor

    intern dan faktor ekstern. Faktor intern terdiri atas faktor-faktor jasmaniah,

    psikologi, minat, motivasi dan cara belajar. Faktor ekstern yaitu faktor-faktor

    keluarga, sekolah dan masyarakat. Salah satu faktor ekstern yang mempengaruhi

    prestasi belajar siswa adalah faktor sekolah, yang mencakup metoda mengajar,

  • kurikulum, relasi guru siswa, sarana dan prasarana, media pengajaran dsb.

    Muhibbin Syah (2006:131-132) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

    balajar siswa dapat kita dibedakan menjadi tiga macam, yakni:

    a.Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa), yakni keadaan/kondisi jasmani

    dan rohani siswa

    b.Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di sekitar

    siswa.

    c. Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni jenis upaya belajar

    siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk

    melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.

    Selanjutnya Syah (2006:2) menyebutkan faktor internal meliputi :

    1) tingkat kecerdasan /intelegensi siswa

    2) sikap siswa

    3) bakat siswa

    4) minat siswa; dan

    5) motivasi siswa.

    Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal adalah (1) faktor lingkungan

    sosial dan (2) faktor lingkungan non-sosial.

    a). Faktor Lingkungan Sosial

    Lingkungan sosial sekolah seperti guru, staf administrasi, dan teman-teman

    sekelas dapat mempengaruhi semangat belajar seorang siswa. guru yang selalu

    menunjukkan sikap dan perilaku simpatik dan memperlihatkan suri tauladan yang

  • baik dan rajin khususnya dalam belajar, dapat menjadi daya dorong yang positif

    dalam kegiatan belajar siswa (Syah, 1999: 138).

    Yang juga termasuk lingkungan sosial siswa adalah masyarakat dan tetangga

    serta teman-teman sepermainan di sekitar perkampungan siswa tersebut. Lingkungan

    sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah orang tua dan keluarga

    siswa. Sifat-sifat orang tua, praktek pengelolaan keluarga, dan demografi keluarga

    (letak rumah), semuanya dapat memberi dampak baik atau buruk terhadap kegiatan

    belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa.

    b). Lingkungan Non-sosial

    Yang termasuk lingkungan non-sosial ialah gedung sekolah dan letaknya,

    rumah tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan cuaca

    dan waktu belajar yang digunakan siswa. faktor-faktor non-sosial inilah yang ikut

    menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Khusus mengenai waktu yang

    disenangi untuk belajar (study time preference), seorang ahli J. Biggers (1980) dalam

    Syah (2006:9) berpendapat, bahwa waktu seperti pagi atau sore hari, bahwa belajar

    pada pagi hari lebih efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. Tetapi ada

    juga yang berpendapat bahwa belajar yang dilakukan sore hari mempunyai nilai yang

    baik pula.

    Dengan demikian, waktu yang digunakan siswa untuk belajar yang selama

    ini sering dipercaya berpengaruh terhadap prestasi belajar, tak perlu dihiraukan.

    Sebab bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori

    siswa dalam menyerap, mengelola, dan menyimpan item-item informasi dan

    pengetahuan yang dipelajari siswa.

  • Tabel 1

    Ragam faktor prestasi belajar dan unsur-unsurnya

    Ragam Faktor dan Unsur-unsurnya

    Internal siswa Eksternal siswa Pendekatan

    1. Aspek Fisiologis - Tonus jasmani - Mata dan telinga

    2. Aspek Psikologis - Intelegensi - Sikap - Minat - Bakat - Motivasi

    1. Lingkungan sosial - Keluarga - Guru dan staf - Masyarakat - Teman

    2. Lingkungan Non- Sosial

    - Rumah - Sekolah - Peralatan - Alam

    1. Pendekatan tinggi - Speculative - Achieving

    2. Pendekatan Menengah

    - Analitical - Deep

    3. Pendekatan rendah

    - Reproductive Survace

    Sumber diambil dari Syah (2006:1).

    Selain hal di atas Slameto (1988: 61) menambahkan bahwa guru, metode

    mengajar, kurikulum, program, materi pelajaran, media pengajaran dan sarana prasarana

    merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan prestasi belajar seseorang.

    Berdasarkan uraiain di atas dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

    hasil yang dicapai oleh siswa berdasarkan pengalaman dan latihan dalam beberapa mata

    pelajaran yang diwujudkan dalam nilai atau angka. Prestasi juga mempunyai fungsi dan tujuan

    bagi siswa tersebut serta untuk memperoleh sebuah prestasi tersebut dipengaruhi oleh

    beberapa faktor baik faktor internal maupun faktor eksternal siswa.

    Berkaitan dengan prestasi belajar PAI, maka lebih dahulu penulis kemukakan

    tentang bentuk-bentuk prestasi belajar. Ada beberapa bentuk prestasi belajar. Hasil belajar

    siswa pada hakekatnya adalah perubahan tingkah laku siswa setelah proses belajar mengajar,

    tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencakup bidang kognitif,

  • afektif dan psikomotorik (zakiyah Darajah, 1995: 197). Oleh karena itu, dalam penilaian hasil

    belajar, peranan tujuan instruksional yang berisi rumusan kemajuan dan tingkah laku yang

    diinginkan dikuasai siswa menjadi unsur penting sebagai dasar atau acuan penilaian.

    Hasil belajar atau bentuk perubahan tingkah laku yang diharapkan meliputi tiga

    aspek, yaitu pertama aspek kognitif, meliputi perubahan-perubahan dalam segi penguasaan

    pengetahuan dan perkembangan keterampilan atau kemampuan yang diperlukan untuk

    menggunakan pengetahuan tersebut (Zakiyah Darajat, 1995: 153-161). Kedua, aspek afektif,

    meliputi perubahan-perubahan dalam segi aspek mental, perasaan dan kesadaran. Ketiga,

    aspek psikomotorik, meliputi perubahan-perubahan dalam segi bentuk-bentuk tindakan

    motorik.

    Berikut ini pemaparan ketiga aspek hasil belajar secara rinci:

    a). Aspek kognitif

    Hasil belajar ini meliputi enam tingkatan, disusun dari yang terendah

    hingga yang tertinggi dan dapat dibagi dua bagian:

    1) Bagian pertama, merupakan penguasaan dengan mengingat kembali

    bahan yang telah diajarkan dan dipandang sebagai balasan untuk

    membangun pengetahuan yang lebih komplek. Bagian ini menduduki

    tempat yang pertama dalam urutan tingkat kemampuan kognitif dan

    merupakan tingkat abstraksi yang paling sederhana.

    2) Bagian kedua, merupakan kemampuan-kemampuan intelektual yang

    menekankan pada proses mental untuk mengorganisasikan dan

    mereorganisasikan bahan yang ada. Bagian ini menduduki tempat kedua

    sampai tempat ke enam dalam urutan tingkat kemampuan kognitif.

  • Adapun tingkatan-tingkatan belajar aspek kognitif secara rinci sebagai

    berikut:

    Pengetahuan

    Komprehensif

    Aplikasi

    Analisa

    Sintesa

    Evaluasi

    b) Aspek afektif

    Aspek afektif adalah aspek yang bersangkutan dengan sikap mental,

    perasaan dan kesadaran siswa. Hasil belajar aspek ini diperoleh melalui

    proses Internalisasi, yaitu suatu proses ke arah pertumbuhan batiniah atau

    rohaniah siswa, pertumbuhan itu terjadi ketika suatu nilai terkandung dalam

    ajaran agama dan kemudian nilai-nilai itu dijadikan suatu sistem nilai diri,

    sehingga menuntun segenap pernyataan sikap, tingkah laku dan perbuatan

    moralnya dalam menjalani kehidupan ini.

    c) Aspek psikomotorik

    Bersangkutan dengan ketrampilan yang lebih bersifat kongkrit. Bentuk-

    bentuk hasil belajarnya adalah sebagai berikut:

    1) Ketrampilan menunjukkan kepada proses kesadaran setelah adanya

    rangsangan atau setimulasi, meliputi kesiapan mental, fisik dan emosi

    untuk bertindak.

  • 2) Respon terpimpin yaitu langkah permulaan dalam mempelajari

    ketrampilan yang komplek.

    3) Mekanisme, yakni ketrampilan yang sudah terbiasa tetapi tidak seperti

    mesin dan gerakan-gerakannya dilakukan dengan penuh keyakinan,

    mantap, tertib, santun, khidmat dan sempurna.

    4) Respon yang komplek, berkenaan dengan penampilan ketrampilan yang

    sangat mahir, kemahiran ditampilkan dengan cepat, lancar dan tepat

    (zakiyah Darajah, 1995: 201)

    Berdasarkan penjelaskan di atas yang dimaksud prestasi belajar PAI adalah hasil

    yang diperoleh oleh siswa berdasarkan pengalaman dan latihan dalam proses belajar mata

    pelajaran PAI baik dalam bentuk kognitif, afektif maupun psikomtorik yang diwujudkan

    dalam bentuk nilai rapot. Siswa yang mendapatkan nilai baik atau tinggi untuk mata pelajaran

    PAI dapat dikatakan siswa tersebut memperoleh hasil belajar PAI dengan baik. Nilai-nilai PAI

    tersebut merupakan gabungan dari nilai-nilai baik ranah kognitif, afektif maupun psikomotorik

    untuk mata pelajaran PAI. PAI sebagai mata pelajaran untuk tingkat SD menyatu dalam satu

    kesatuan. Namun demikian dalam mapel tersebut terdapat sub- sub tersendiri yaitu ada al-

    Quran Hadist, SKI, Aqidah Akhlak maupun Fikh. Berkaitan dengan prestasi belajar PAI

    tersebut, berarti seorang siswa mendapatkan hasil belajar baik al-Quran Hadits, SKI, Aqidah

    Akhlak, maupun Fikh dalam satu kesatuan yang diwujudkan dalam satu nilai yang disebut

    dengan nilai PAI. Hal ini berbeda dengan Madrasah Ibtidaiyah al-Quran Hadits, SKI, Aqidah

    Akhlak maupun Fikh berdiri sendiri sebagai mata pelajaran.

    B. Perilaku Keagamaan

  • Pengertian perilaku keagamaan dapat dijabarkan dengan cara mengartikan

    perkata. Kata perilaku berarti tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan

    atau lingkungan (Poerwodarminto, 1988: 569). Sedangkan kata keagamaan berasal

    dari kata dasar agama yang berarti sistem, prinsip kepercayaan kepada Tuhan

    dengan ajaran kebaktian dan kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu

    (Mukti Ali, 1991: 3). Kata keagamaan itu sudah mendapat awalan ke dan

    akhiran an yang mempunyai arti sesuatu (segala tindakan) yang berhubungan

    dengan agama.

    Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu, sifat yang mempunyai

    pengetahuan yang luas, tidak mencakup kegiatan yang motorik saja, seperti berbicara,

    berjalan, akan tetapi juga membahas fungsi, seperti melihat, mendengar, berpikir dan

    sebagainya. Keagamaan adalah sesuatu yang berdasarkan agama, sifat-sifat yang terdapat

    dalam agama atau sesuatu yang mengenai tentang agama; keimanan, muamalah, sosial

    dan lain-lain (Ali Nurdin, 2006:261).

    Menurut Rachmad Djatnika (2006: 34), dalam bukunya Sistem Etika Islam

    (Akhlak Mulia) menyebutkan prilaku manusia terbagi tiga:

    1. Perbuatan yang dikehendaki atau disadari.

    2. Perbuatan yang dilakukan atau dikehendaki akan tetapi perbuatan itu di luar

    kemampuan sadar atau tidak sadar, dia tidak bisa mencegah dan ini bukan

    perbuatan akhlak.

  • 3. Perbuatan yang samar, tengah-tengah. Yang dimaksud dengan perbuatan itu

    mungkin pada perbuatan akhlak atau tidak pada hakikatnya perbuatan itu bukan

    perbuatan akhlak, akan tetapi perbuatan tersebut juga merupakan perbuatan

    akhlak, sehingga berlaku juga hukum akhlak baginya yaitu baik atau buruk.

    Menurut Ahmad Amin (1991:12) perilaku adalah tindakan yang berdasar

    kehendak, seperti berkata benar, dusta, perbuatan dermawan dan kikir. Perilaku menurut

    Hasan Langgulung diartikan sebagai semua aktivitas yang dibuat oleh seseorang yang

    disaksikan. Sedang perilaku keagamaan atau sikap religius adalah keadaan dalam diri

    seseorang dalam merasakan dan mengakui adanya kekuatan tertinggi yang menaungi

    kehidupan manusia dengan cara melaksanakan perintah Tuhan sesuai dengan kemampuan

    dan meninggalkan seluruh larangan-Nya. Ada beberapa dimensi yang menjadi ukuran

    tentang perilaku keagamaan ini yaitu beriman, bertaqwa dan amar maruf nahi mungkar

    (Ali Nurdin, 2006: 157-158). Sedangkan Moh. Arifin (2001:78) berpendapat perilaku

    keagamaan berasal dari dua kata, perilaku dan keagamaan. Perilaku adalah gejala

    (fenomena) dari keadaan psikologis yang terlahirkan dalam rangka usaha memenuhi

    kebutuhan dan mencapai tujuan. Keagamaan (agama) adalah segala yang disyariatkan

    oleh Allah dengan perantaraan Rasul-Nya berupa perintah dan larangan serta petunjuk

    kesejahteraan dalam hidup. Dari penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

    perilaku keagamaan adalah gejala (fenomena) yang ada pada diri manusia yang berusaha

    untuk memenuhi kebutuhannya yang dapat meninggalkan suatu usaha yang dapat

    menaungi kehidupan manusia dengan cara melaksanakan semua perintah Tuhan sesuai

    dengan kemampuan dan meninggalkan semua larangan-Nya.Perilaku keagamaan yang

  • dibahas meliputi masalah sabar, ikhlas, dan

    tawakal.(Sumber:http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2204639-)

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan perilaku

    keagamaan adalah segala tindakan, perbuatan atau ucapan yang dilakukan karena

    berdasarkan keyakinan terhadap agamanya. Tindakan atau ucapan tersebut karena

    berkeyakinan terhadap Tuhannya. Di dalam agama tentunya ada ajaran-ajaran yang

    menjadi landasan seseorang dalam menjalani kehidupan, baik ajaran-ajaran itu bersifat

    perintah maupun yang bersifat larangan. Di dalam kehidupan sehari-hari secara tidak

    langsung banyak aktivitas yang telah kita lakukan baik itu yang ada hubungannya antara

    makhluk dengan pencipta, maupun hubungan antara makhluk dengan sesama makhluk, itu

    pada dasarnya sudah diatur oleh agama.

    Setiap perilaku tentunya mempunyai wujud atau bentuk, demikian juga dengan

    perilaku keagamaan, tentunya mempunyai wujud atau bentuk tertentu yang bersifat

    agama. Dalam kehidupan sehari-hari manusia senantiasa melakukan aktivitas-aktivitas

    kehidupannya atau dalam arti melakukan tindakan baik itu erat hubungannya dengan

    dirinya sendiri ataupun berkaitan dengan orang lain yang biasa dikenal dengan proses

    komunikasi baik itu berupa komunikasi verbal atau perilaku nyata, akan tetapi di dalam

    melakukan perilakunya mereka senantiasa berbeda-beda antara satu dengan lainnya, hal

    ini disebabkan karena motivasi yang melatarbelakangi berbeda-beda.

    Kemudian dari sistem ini muncullah pembahsan mengenai macam-macam

    perilaku seperti pendapat yang dikemukakan oleh Said Howa (1994: 7), perilaku

    menurutnya dikelompokkan dalam dua bentuk atau macam yakni :

  • a. Perilaku islami ialah perilaku yang mendatangkan kemaslahatan kebaikan,

    ketentraman bagi lingkungan.

    b. Perilaku non islami ialah perbuatan yang mendatangkan gelombang kerusakan,

    kemunafikan, perilaku non islami ini tidak mencerminkan perilaku yang dinafasi

    dengan iman, tetapi dinafasi selalu dengan nafsu.

    Sedangkan menurut Amin Syukur (2003: 64), dalam bukunya Psikologi Agama

    beliau menjelaskan tentang perilaku atau pola kelakuan yang dibagi dalam 2 macam yakni

    :

    1. Pola kelakuan lahir adalah cara bertindak yang ditiru oleh orang banyak secara

    berulang-ulang.

    2. Pola kelakuan batin yaitu cara berfikir, berkemauan dan merasa yang diikuti oleh

    banyak orang berulang kali.

    Pendapat ini senada dengan pendapat Jamaluddin Kafi (1997: 97) yang mana

    beliau juga mengelompokkan perilaku menjadi dua macam yaitu perilaku jasmaniyah dan

    perilaku rohaniyah, perilaku jasmaniyah yaitu perilaku terbuka (obyektif) kemudian

    perilaku rohaniyah yaitu perilaku tertutup (subyektif). Pembagian ini bisa terjadi karena

    manusia adalah makhluk Allah yang mulia yang terdiri dari dua macam yaitu jasmaniyah

    dan jiwa atau rohani.

    Sedangkan H. Abdul Aziz (1991: 68) mengelompokkan perilaku menjadi dua

    macam yaitu :

    a. Perilaku oreal (perilaku yang dapat diamati langsung).

  • b. Perilaku covert (perilaku yang tidak dapat diamati secara langsung)

    Demikianlah macam-macam perilaku yang dikemukakan oleh beberapa ahli

    pendidikan, dimana dapat disimpulkan bahwasannya perilaku seseorang itu muncul dari

    dalam diri seorang itu (rohaniahnya), kemudian akan direalisasikan dalam bentuk tindakan

    (jasmaniahnya).(Sumber: http://www.perkuliahan.com/perilaku-keagamaan-

    siswa/#ixzz1zjdkeECW)

    Berdasarkan pengertian perilaku keagamaan seperti yang

    dijelaskan yaitu seluruh aktifitas anggota tubuh manusia yang

    berdasarkan syariat Islam atau ibadah dalam arti luas, baik yang

    berbentuk hubungan vertikal antar manusia dengan Allah SWT maupun

    yang berbentuk horisontal antara sesama makhluk, maka bentuk-bentuk

    perilaku keagamaan di sini bermacam-macam dan luas. Dalam skripsi ini

    secara umum hanya akan dibahas bentuk perilaku keagamaan yang berkaitan dengan

    perilaku keseharian siswa yang berkaitan dengan tindakan atau perilaku diri sendiri seperti

    berdoa setiap melakukan kegiatan, menjalankan ibadah kepada Allah seperti shalat, puasa,

    atau membaca al-Quran atau tindakan perbuatan siswa yang berkaitan dengan sesama

    baik kepada orang tua, teman sebaya ataupun tetangga, seperti sopan santun, berkata baik

    dan benar.

    C. Kaitan Prestasi Belajar dengan Perilaku Keagamaan

    Masih banyak orang yang mempertanyakan keberhasilan pendidikan agama di

    sekolah. Hal ini berkaitan dengan bebrapa hal; Pertama, kenyataan anak didik setelah belajar

    12 tahun baik SD, SMP, SMA, umumnya tidak mampu membaca al-Quran dengan baik,

  • tidak melakukan shalat dengan tertib, tidak melakukan puasa ramadhan dan tidak berakhlak.

    Kedua, masih seringnya terjadi tawuran antar siswa sekolah yang tidak jarang memakan

    korban jiwa, juga masih banyaknya pelanggaran susila serta tingginya prosntase pengguna

    obat terlarang dan minuman keras dikalangan anak sekolah. Ketiga, masih meluasnya

    korupsi, kolusi dan nepotisme di semua sektor kemasyarakatan, merupakan isyarat masih

    lemahnya kendali akhlak di dalam diri seseorang, sehingga ia bersifat konsumtif, berperilaku

    hidup mewah, dan mudah tergoda untuk berbuat tidak baik. Ini menggambarkan kurang

    berperannya pendidikan agama (Husni Rahim, 2001:37). Kekurangberhasilan pendidikan

    agama di sekolah oleh sebagian pendapat dikatakan karena: isi pendidikan agama yang ada

    terlalu akademis, terlalu banyak topik, banyaknya pengulangan yang tidak perlu. Akhlak

    dalam arti perilaku hamir tidak diperhatikan, kecuali yang bersifat kognitif dan hafalan. Di

    dalam hal pengajaran al-Quran, proses yang ada hampir tidak memungkinkan anak didik

    memiliki kemungkinan membaca dan menulis al-Quran dengan baik, karena metode yang

    dipakai tidak memadai.

    Tujuan pembelajaran yang terjadi di kelas berkaitan dengan mata pelajaran adalah

    penguasaan materi pembelajaran. Setiap siswa yang menguasai materi secara otomatis

    mempunyai prestasi terhadap mata pelajaran tersebut. Berkaitan dengan mata pelajaran agama

    Adapun materi pokok dari pendidikan agama Islam yaitu diambil dari inti pokok Islam

    meliputi:

    1. Masalah Keimanan / Aqidah

    Aqidah adalah bersifat Itiqod batin, mengajarkan keesaan Allah, Esa sebagai

    Tuhan yang mencipta, mengatur dan meniadakan alam ini.

  • 2. Masalah Keislaman / Syariah

    Syariah adalah berhubungan dengan amal lahir dalam rangka mentaati semua

    pengaturan dan hukum Tuhan, guna mengatur hubungan antara manusia dengan

    Tuhan dan mengatur pergaulan hidup dan kehidupan manusia.

    3. Masalah Ikhsan / Akhlak

    Akhlak adalah suatu amalan yang bersifat pelengkap penyempurna bagi kedua

    amal di atas dan yang mengajarkan tentang tata cara pergaulan hidup manusia

    (Ahmad Amin, 1993: 60)

    Pendidikan Agama Islam merupakan bagian terpenting yang harus dilaksanakan

    dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik untuk menjadi

    manusia yang berakhlak mulia (bermoral). Sebab dewasa ini bangsa Indonesia sedang

    mengalami krisis yang berkepanjangan, terutama krisis moral. Memiliki ilmu yang tinggi

    tanpa dibarengi dengan keimanan dan ketaqwaan dapat membahayakan dan merusak

    tatanan hidup umat manusia itu sendiri, karena akan melahirkan manusia-manusia yang

    rakus yang hanya mementingkan diri sendiri tanpa mempedulikan kepentingan umum.

    Pendidikan agama Islam diartikan sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik

    dalam meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama Islam melalui

    kegiatan, bimbingan, pengajaran dan atau latihan (Shaleh, 2000:40). Adapun tujuan

    pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah adalah untuk

  • menumbuhkan dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT., serta

    pengamalan peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang

    terus berkembang dalam hal keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT. serta

    berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

    (Kurikulum Berbasis Kompetensi, 2004 :238).

    Harapan pendidikan terhadap setiap anak didik atau siswa yang berprestasi

    dalam hal ini menguasai materi yang telah diajarkan atau diwujudkan dalam bentuk nilai

    tercermin dalam kehidupan sehari-hari. Ada hubungan yang signifikan atau hubungan

    yang linear apabila seorang yang berprestasi dengan perilaku keagamaan.Seharusnya

    semakin tinggi prestasi siswa semakin baik pula perilaku keagamaannya. Pernyataan ini

    sesuai dengan tujuan pendidikan nasional Indonesia yaitu tercapainya kualitas manusia

    Indonesia seutuhnya yang memiliki 10 kriteria yaitu beriman dan bertakwa kepada Tuhan

    Yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, memiliki ketrampilan,

    memiliki kesehatan jasmani dan rohani, memiliki kepribadian yang mantap, memiliki

    kepribadian yang mandiri, memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan, memiliki rasa

    kebangsaan (UU Sisdiknas, 2003: 4).

    Kesepuluh nilai di atas mengharuskan usaha yang sungguh-sungguh untuk

    memberikan pendidikan agama yang sebaik-baiknya kepada siswa. Harapan masyarakat

    atau orang tua terhadap anaknya setelah anak tersebut belajar dan menguasai materi

    dalam hal ini berprestasi anak tersebut mempunyai kemampuan ilmu pengetahuan dan

    berperilaku sesuai dengan aturan atau norma yang telah diajarkan di sekolah. Begitu juga

    dengan siswa yang mempunyai prestasi dalam mapel agama tentunya mempunyai

    perilaku yang baik, baik berkaitan dengan pengetahuan maupun mempunyai perilaku

  • atau tindakan yaitu mempunyai kemampuan membaca al-Quran, taat beribadah, dan

    berakhlak mulia. Secara ideal ada hubungan yang positif semakin tinggi prestasi siswa

    semakin baik pula perilaku siswa tersebut. Semakin tinggi prestasi anak di sekolah dalam

    bidang agama semakin tinggi perilaku keagamaannya baik yang berkaitan dengan

    kemampuan membaca al-Quran atau semakin tinggi pula akhlaknya baik terhadap Allah

    dalam hal ini shalat dan ibadahnya maupun akhlak yang berkaitan dengan manusia baik

    orang tua, guru atau dengan sesamanya.

  • BAB III

    LAPORAN HASIL PENELITIAN

    A. Gambaran Umum SD Negeri Madyocondro Secang Kab. Magelang

    SD Negeri Madyocondro merupakan salah satu sekolah dasar negeri

    yang berada di Wilayah Kecamatan Secang Kabupaten Magelang selain SD-SD

    Negeri yang lain yang berada di Kecamatan Secang Kab. Magelang. Adapun

    alamat SD Negeri Madyocondro adalah Jl. Temanggung No. 46 Catak

    Madyocondro Kecamatan Secang Kab. Magelang Kode Pos. 56195. SD ini

    merupakan satu-satunya sekolah dasar negeri yang berada di desa Catak. SD ini

    didirikan oleh pemerintah karena kebutuhan masyarakat akan pendidikan dasar

    bagi anak-anak yang berada di desa Catak.

    B. Profil SD Negeri Madyocondro Kec. Secang kab. Magelang

    Tabel 1.

    Profil SD Negeri Madyocondro

    1 Nama Sekolah SD N Madyocondro

    2 Nomer Statistik 101030820006

    3 Propinsi Jawa Tengah

    4 Otonomi Daerah Magelang

    5 Kecamatan Secang

    6 Desa/ Kelurahan Madyocondro

    7 Jalan/ Nomer Jl. Temanggung 46

  • 8 Kode Pos 56195

    9 Telpon (0293) 3217055

    10 Fakmile/ Fak -

    11 Daerah Pedesaaan

    12 Status Sekolah Negeri

    13 Kelompok Sekolah Sekolah Dasar

    14 Akreditasi B

    15 Surat Keputusan/SK

    no. 421.2/031/09/36/85

    Tgl. 31-08-1985

    16 Penerbit SK di Tandatangani Oleh gubernur Jawa Tengah

    17 Tahun Berdiri 01 Maret 1985

    18 Tahun Penegrian 01 Maret 1985

    19 Kegiatan Belajar Mengajar Pagi

    20 Bangunan Sekolah Milik Sendiri

    21 Lokasi Belajar Desa Madyocondro

    22 Jarak ke Pusat Kecamatan 1 KM

    23 Jarak ke Pusat Kota 22 KM

    24 Terletak pada Lintasan Magelang Temanggung

    25 Perjalanan Perubahan Sekolah -

    26 Jumlah Keanggotaan -

    27 Organisasi Penyelenggara Pemerintah

  • (Sumber Dokumentasi Sekolah SDN Madyocondro)

    C. Visi Misi Sekolah Dasar Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang

    1. Visi

    Taqwa, cerdas, terampil dan berbudi pekerti

    2. Misi

    a. Meningkatkan bidang keagamaan dengan kegiatan yang bernuansa relegius

    b. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan yang efektif

    c. Menciptakan suasana yang kondusif untuk mengefektifkan seluruh kegiatan

    sekolah

    d. Mengembangkan budaya bagi siswa dalam upaya meningkatkan prestasi

    e. Melestarikan dan mengembangkan oleh raga, seni, dan budaya

    f. Mengembangkan budaya yang luhur dan cinta tanah air.

    3. Indikator Visi

    a. Unggul dalam beribadah

    b. Unggul dalam penilaian UAS-UASBN

    c. Unggul dalam bidang olah raga, kesehatan dan hasta karya

    d. Unggul dalam budi pekerti, sopan santun, dan tingkah laku

  • D. Daftar Guru SD N Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang

    Tabel 2.

    Guru SD N Madyocondro

    NO NAMA KEDUDUKAN

    1 Sulistyo Wibowo Kepala Sekolah

    2 Antik Setyowati Guru Kelas

    3 Christiana Evi Andriani Guru Kelas

    4 Naryati Guru Kelas

    5 Saldono Guru Kelas

    6 Sutarti Guru Kelas

    7 Sri Sugiyati Guru Kelas

    8 Eny Purwati Guru Kelas

    9 Rahmah Listiyati Guru Kelas

    10 Ansori Budi Cahyana Guru Kelas

    11 Etty Kundari Guru Kelas

    12 Sri Purwaningsih Guru Kelas

    13 Mujariyah Guru Kelas

    14 Siti Sumarliyah Guru Kelas

    15 Siti Istfhamah Guru Agama

    16 Rusyanto Guru OR

    17 Neni Tri wahyu Guru Bahasa Inggris

    18 Siti Parida Guru SBK

    (Sumber SDN Madyocondro )

  • E. Penyajian Data Perilaku Keagamaan Siswa SD Negeri Madyocondro

    Kecamatan Secang Kab. Magelang

    Sesuai dengan permasalahan yang diteliti oleh penulis, dibawah ini akan

    disajikan data tentang perilaku keagamaan siswa SD Negeri Madyocondro Kec.

    Secang Kab. Temanggung yang diperoleh dari angket.

    Adapun langkah-langkah yang diambil penulis dalam menyajikan data

    tentang prestasi belajar PAI serta perilaku keagamaan dengan cara sebagai berikut:

    1. Mengayajikan data prestasi belajar PAI siswa SD N Madyocondro kelas 4 dan

    5. Adapun data prestasinya adalah sebagai berikut:

    Tabel 3

    Daftar prestasi belajar PAI siswa kelas 4 dan 5 SDN Madyocondro

    Nama Responden Prestasi Belajar

    Uswatun Hasanah 95

    Ahmad fauzi 92

    Candra Andika 90

    Margi Aminullah 88

    M. Maruf Ardian 80

    Zahwa Milata 88

    Agnes Mardela P 90

    Akhzar Bayu P 88

    Alif Purnama 92

    Ashari 90

    Bayu Setyo Aji 80

    Deni Kustanto 85

    Henanda G Ilham 88

  • Khairun Nisa 78

    Lutfi I Khamid 80

    Nurul Fitriyani 85

    Prestasia Putri 80

    Rizka 95

    Robit H.S 92

    Titis Sari 94

    Tri Cahya Nugraha 88

    Yahya A Meda 90

    Anggraeni H.Putri 90

    Arya Dwi Setiawan 92

    Novi S 90

    Sri W Budayah 95

    Azimatul Munawaroh 88

    Ahmad Muizun 92

    Avdi Syafii 88

    Arifin Rahmad S 90

    Dewi Ristanti 90

    Ngalimudin 94

    Abdul Rahman 88

    Ardian P Mahardika 94

    Laila Auzia Savira 92

    Miko Sadam Alvian 90

    Taufik Anwar 88

    Adi Nur Rahman 90

    Mam Akbar 92

    Arya Budi Kusuma 95

    Dwiyani 90

    Heri Prodian 92

    Muhammad Rizal 94

    Prafinda F Ayu 92

    Puji Astia N 94

    Siti Maulidiyah 85

    Suryanto 88

    Vaiq A Dama 88

    Ningrum Winiawati 92

    Panji Jodi K 92

    Ikbal Romadhon 94

  • Maidin Jatmiko 90

    M Farid 92

    Adi Siswanto 94

    Saefur Rahim 88

    Agus Muthohir M 92

    Rindi Antika 94

    Sumber : Nilai rapot siswa

    2. Menyajikan data perilaku keagamaan siswa kelas 4 dan 5 SDN Madyocondro.

    Tabel 4.

    Data perilaku keagamaan siswa kelas 4 dan 5 SD N Madyocondro

    1 2 3 4

    No Jawaban Bobot Nilai Jumlah

    Res a b c d 4 3 2 1

    1 14 - 1 - 56 - 2 - 58

    2 13 - 2 - 52 - 4 - 56

    3 7 8 - - 28 24 - - 52

    4 10 3 2 - 40 9 4 - 47

    5 9 3 2 1 36 9 4 1 40

    6 6 6 2 1 24 18 4 1 46

    7 9 - 6 - 36 - 12 - 48

    8 7 6 2 - 24 18 4 - 46

    9 12 2 1 - 48 6 2 - 56

    10 7 6 2 28 18 4 50

    11 5 4 6 20 12 12 44

  • 12 9 5 1 - 36 15 2 - 53

    13 12 - 1 2 48 - 2 2 52

    14 2 7 6 - 6 21 12 - 40

    15 8 - 6 1 32 - 12 1 44

    16 7 2 5 1 28 6 10 1 45

    17 6 2 6 1 24 6 12 1 43

    18 14 - 1 - 56 - 2 - 58

    19 9 4 2 - 36 12 4 - 52

    20 12 - 3 - 48 - 6 - 54

    21 5 7 3 - 20 21 6 - 47

    22 7 7 1 - 28 21 2 - 51

    23 10 3 2 - 40 9 4 - 53

    24 11 3 1 - 44 9 2 - 55

    25 3 12 - - 12 36 - - 48

    26 12 3 - - 48 9 - - 58

    27 3 9 3 - 12 27 6 - 45

    28 9 6 - - 36 18 - - 54

    29 3 11 1 - 12 33 2 - 47

    30 9 1 5 - 36 3 10 - 49

    31 8 3 4 - 32 9 8 - 49

    32 10 5 - - 40 15 - - 55

    33 7 3 4 1 28 9 8 1 46

  • 34 12 2 1 - 48 6 2 - 56

    35 10 3 2 - 40 9 4 - 53

    36 3 11 1 - 12 33 2 - 47

    37 8 - 6 1 32 - 12 1 44

    38 9 1 5 - 36 3 10 - 49

    39 10 4 1 - 40 12 2 - 54

    40 14 - 1 - 56 - 2 - 58

    41 7 7 1 - 28 21 2 - 51

    42 8 6 1 32 18 2 - 52

    43 10 5 - - 40 15 - - 55

    44 11 1 3 44 3 6 53

    45 9 6 - - 36 18 - - 54

    46 7 6 2 - 28 18 4 - 50

    47 12 - 3 - 48 - 6 54

    48 3 12 - - 12 36 - - 48

    49 12 1 2 - 48 3 4 - 55

    50 9 4 2 - 36 12 4 - 52

    51 7 8 - - 28 24 - - 52

    52 8 5 2 - 32 15 4 - 51

    53 10 1 4 - 40 3 8 - 52

    54 12 - 3 - 48 - 6 - 54

    55 7 - 8 - 28 - 16 - 44

  • 56 12 1 2 - 48 3 4 - 55

    57 9 - 6 - 36 - 12 - 50

  • BAB IV

    ANALISIS DATA

    Dalam menganalisis data ini, penulis berusaha untuk menguji hipotesis yang telah

    penulis kemukakan, apakah hipotesis itu benar dan dapat diterima atau ditolak. Suatu

    hopotesis itu akan diterima jika data yang didapatkan dalam penelitian ini dan setelah

    dianalisis setelah dianalisis menunjukkan ketidaksesuaian dengan hipotesis yang diajukan.

    Adapun data yang dianalisis disini adalah data tentang nilai Pendidikan Agama

    Islam sebagai variabel X dan data tentang nilai perilaku keagamaan siswa sebagai variabel Y.

    Dalam menganalisis data ini, penulis menggunakan korelasi data kuantitatif dengan

    menggunakan rumus Korelasi Product Moment, dengan melalui tiga tahap analisis yakni:

    A. Analisis Pendahuluan

    Pada analisis pendahuluan ini penulis menyusun data tentang nilai

    Pendidikan Agama Islam dan data tentang perilaku keagamaan siswa SD

    Negeri Madyocondro Kec. Secang Kab. Magelang. Mengingat kedua data

    tersebut masih bersifat kualitatif, agar dapat dianalisis secara kuantitatif, maka

    penulis memberikan penilaian terhadap kedua data tersebut.

    1. Data prestasi PAI siswa kelas 4 dan 5 SD N Madyocondro

    Adapun data tentang prestasi PAI siswa kelas 4 dan 5 SD N

    Madyocondro, diperoleh dari nilai raport siswa kelas 4 dan 5. Adapun nilainya

    sebagai berikut:

  • Tabel 4

    NILAI RAPORT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

    SISWA SD NEGERI MADYOCONDRO

    Nama Responden Prestasi Belajar

    Uswatun Hasanah 95

    Ahmad fauzi 92

    Candra Andika 90

    Margi Aminullah 88

    M. Maruf Ardian 80

    Zahwa Milata 88

    Agnes Mardela P 90

    Akhzar Bayu P 88

    Alif Purnama 92

    Ashari 90

    Bayu Setyo Aji 80

    Deni Kustanto 85

    Henanda G Ilham 88

    Khairun Nisa 78

    Lutfi I Khamid 80

    Nurul Fitriyani 85

    Prestasia Putri 80

    Rizka 95

    Robit H.S 92

    Titis Sari 94

    Tri Cahya Nugraha 88

    Yahya A Meda 90

    Anggraeni H.Putri 90

    Arya Dwi Setiawan 92

    Novi S 90

    Sri W Budayah 95

    Azimatul Munawaroh 88

    Ahmad Muizun 92

    Avdi Syafii 88

    Arifin Rahmad S 90

    Dewi Ristanti 90

    Ngalimudin 94

    Abdul Rahman 88

  • Ardian P Mahardika 94

    Laila Auzia Savira 92

    Miko Sadam Alvian 90

    Taufik Anwar 88

    Adi Nur Rahman 90

    Mam Akbar 92

    Arya Budi Kusuma 95

    Dwiyani 90

    Heri Prodian 92

    Muhammad Rizal 94

    Prafinda F Ayu 92

    Puji Astia N 94

    Siti Maulidiyah 85

    Suryanto 88

    Vaiq A Dama 88

    Ningrum Winiawati 92

    Panji Jodi K 92

    Ikbal Romadhon 94

    Maidin Jatmiko 90

    M Farid 92

    Adi Siswanto 94

    Saefur Rahim 88

    Agus Muthohir M 92

    Rindi Antika 94

    Sumber : Nilai rapot siswa

    Berdasarkan nilai di atas dapat dijelaskan dengan rumus interval yaitu

    sebagai berikut:

    4

    1

    dahsekorterennggiSekortertii

    Sekor tertinggi adalah 95, dan skor terendah adalah 78, sehingga hasil yang

    diperoleh adalah:

    4

    17895

  • 5,44

    18

    dibulatkan menjadi 5

    Sehingga dapat diperoleh interval sebagai berikut:

    Tabel : 5

    Interval Kategori

    Interval Kategori

    91-95 Baik sekali

    86-90 Baik

    81-85 Sedang

    76-80 Kurang

    Berdasarkan interval di atas maka dapat diketahui kategori siswa berdasarkan nilai atau prestasi

    PAI siswa SD N Madyocondro.

    Tabel 6

    Kategori siswa

    Interval Kategori Jumlah siswa

    91-95 Amat baik 25 siswa

    86-90 Baik 24 siswa

    81-85 Cukup 4 siswa

    76-80 Kurang 4 siswa

    2. Data perilaku keagamaan siswa kelas 4 dan 5 SDN Madyocondro.

    Data ini diperoleh dari hasil angket yang telah diisi oleh siswa-siswa

  • kelas 4 dan 5 SD N Madyocondro. Adapun hasilnya adalah sebagai

    berikut:

    Tabel 7

    HASIL JAWABAN ANGKET TENTANG PERILAKU KEAGAMAAN

    SISWA SD Negeri Madyocondro

    1 2 3 4

    No Jawaban Bobot Nilai Jumlah

    Res a b c D 4 3 2 1

    1 14 - 1 - 56 - 2 - 58

    2 13 - 2 - 52 - 4 - 56

    3 7 8 - - 28 24 - - 52

    4 10 3 2 - 40 9 4 - 47

    5 9 3 2 1 36 9 4 1 40

    6 6 6 2 1 24 18 4 1 46

    7 9 - 6 - 36 - 12 - 48

    8 7 6 2 - 24 18 4 - 46

    9 12 2 1 - 48 6 2 - 56

    10 7 6 2 28 18 4 50

    11 5 4 6 20 12 12 44

    12 9 5 1 - 36 15 2 - 53

    13 12 - 1 2 48 - 2 2 52

    14 2 7 6 - 6 21 12 - 40

  • 15 8 - 6 1 32 - 12 1 44

    16 7 2 5 1 28 6 10 1 45

    17 6 2 6 1 24 6 12 1 43

    18 14 - 1 - 56 - 2 - 58

    19 9 4 2 - 36 12 4 - 52

    20 12 - 3 - 48 - 6 - 54

    21 5 7 3 - 20 21 6 - 47

    22 7 7 1 - 28 21 2 - 51

    23 10 3 2 - 40 9 4 - 53

    24 11 3 1 - 44 9 2 - 55

    25 3 12 - - 12 36 - - 48

    26 12 3 - - 48 9 - - 58

    27 3 9 3 - 12 27 6 - 45

    28 9 6 - - 36 18 - - 54

    29 3 11 1 - 12 33 2 - 47

    30 9 1 5 - 36 3 10 - 49

    31 8 3 4 - 32 9 8 - 49

    32 10 5 - - 40 15 - - 55

    33 7 3 4 1 28 9 8 1 46

    34 12 2 1 - 48 6 2 - 56

    35 10 3 2 - 40 9 4 - 53

    36 3 11 1 - 12 33 2 - 47

  • 37 8 - 6 1 32 - 12 1 44

    38 9 1 5 - 36 3 10 - 49

    39 10 4 1 - 40 12 2 - 54

    40 14 - 1 - 56 - 2 - 58

    41 7 7 1 - 28 21 2 - 51

    42 8 6 1 32 18 2 - 52

    43 10 5 - - 40 15 - - 55

    44 11 1 3 44 3 6 53

    45 9 6 - - 36 18 - - 54

    46 7 6 2 - 28 18 4 - 50

    47 12 - 3 - 48 - 6 54

    48 3 12 - - 12 36 - - 48

    49 12 1 2 - 48 3 4 - 55

    50 9 4 2 - 36 12 4 - 52

    51 7 8 - - 28 24 - - 52

    52 8 5 2 - 32 15 4 - 51

    53 10 1 4 - 40 3 8 - 52

    54 12 - 3 - 48 - 6 - 54

    55 7 - 8 - 28 - 16 - 44

    56 12 1 2 - 48 3 4 - 55

    57 9 - 6 - 36 - 12 - 50

  • Dari hasil data di atas dapat dijelaskan bahwa intervalnya adalah 58 dikurangi

    40 ditambah 1 dibagi 4.

    dibulatkan menjadi 5

    sehinga akan menghasilkan interval sebagai berikut:

    Tabel : 8

    INTERVAL

    Interval Perilaku

    54 58 Baik sekali

    49 53 Baik

    44 48 Sedang

    39 43 Kurang

    Dari interval diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut :

    Tabel : 11

    Tabel Perilaku keagamaan siswa kelas 4 dan 5 SDN madyocondro

    Interval Kategori Jumlah siswa Prosentase

    54 58 Baik sekali 18 siswa 31,57%

    49 53 Baik 20 siswa 35,08%

    44 48 Sedang 13 siswa 22,80%

    4

    14058 i

    4

    19i

    75.4i

  • 39 43 Kurang 6 siswa 10,52%

    B. Analisis Lanjut

    Analisis ini merupakan kelanjutan dari analisis pendahuluan. Dalam analisis

    ini diadakan tabulasi silang berdasarkan data yang ada dalam analisis pendahuluan yaitu

    antara nilai angket pengaruh prestasi pendidikan Agama Islam dengan perilaku

    keagamaan SD Negeri Madyocondro Kec.secang Kab. Magelang. Dalam menganalisis

    data tersebut penulis menggunakan rumus Korelasi Product Moment dengan angka

    kasar yang dikembangkan oleh Karl Pearson, didalam menguji hipotesis yang diajukan.

    Untuk lebih jelasnya dalam perhitungannya dapat dilihat pada tabel berikut ini

    Tabel 9 PERHITUNGAN KORELASI REGRESI LINIER DENGAN ANGKA KASAR ANTARA PRESTASI PENDIDIKAN

    AGAMA ISLAM (X) DENGAN NILAI PERILAKU KEAGAMAAN (Y)

    SISWA SD NEGERI MADYOCONDRO

    No.

    Responden X Y X

    2 Y

    2 XY

    1 2 3 4 5 6

    1 95 58 9025 3364 5510

    2 92 56 8464 3136 5152

    3 90 52 8100 2074 4230

    4 88 47 7744 2209 4136

    5 80 40 6400 1600 3680

    6 88 46 7744 2116 4048

    7 90 48 8100 2034 4320

    8 88 46 7744 2116 4048

  • 9 92 56 8464 3136 5152

    10 90 50 8100 2500 4500

    11 80 44 6400 1936 3520

    12 85 53 7225 2809 4505

    13 88 52 7744 2704 4576

    14 78 40 6084 1600 3120

    15 80 44 6400 1936 3520

    16 85 45 7255 2025 3825

    17 80 43 6400 1049 3440

    18 95 58 9025 3364 5510

    19 92 52 8464 2702 4784

    20 94 54 8836 2916 5076

    21 88 47 7744 2209 4136

    22 90 51 8100 2601 4590

    23 90 53 8100 2809 4770

    24 92 55 8464 3025 5060

    25 90 48 8100 2034 4320

    26 95 58 9025 3364 5510

    27 88 45 7744 2025 3960

    28 92 54 8464 2916 4968

    29 88 47 7744 2209 4136

    30 90 49 8100 2401 4410

  • 31 90 49 8100 2401 4410

    32 94 55 8836 3025 5170

    33 88 46 7744 2116 4048

    34 94 56 8836 3136 5264

    35 92 53 8464 2809 4876

    36 90 47 8100 2209 4230

    37 88 44 7744 1936 3872

    38 90 49 8100 2401 4410

    39 92 54 8464 2916 4968

    40 95 58 9025 3364 5510

    41 90 51 8100 2601 4590

    42 92 52 8464 2704 4784

    43 94 55 8836 3025 5170

    44 92 53 8464 2809 4876

    45 94 54 8836 2916 5076

    46 85 50 7225 2500 4250

    47 88 54 7744 2916 4752

    48 88 48 7744 2034 4224

    49 92 55 8464 3025 5060

    50 92 52 8464 2704 4784

    51 94 52 8836 2704 4888

    52 90 51 8100 2601 4590

  • 53 92 52 8464 2704 4784

    54 94 54 8836 2916 5078

    55 88 44 7744 1936 3872

    56 92 55 8464 3025 5060

    57 94 50 8836 2500 4700

    Total 5117 2884 460307 147094 259776

    diketahui bahwa N=57

    ])(][)([

    ))((

    2222 YYNXXN

    YXXYNrxy

    ](2884)-x14709457][(460307)-x46030757[

    (2884) (5117)- 57x259806

    22xyr

    )83843588384358)(2618368926237499(

    1475742814807232

    xyr

    97,59999

    49804xyr

    rxy =0,830

    C. Analisis Hipotesis

    Menurut Suharsimi Arikunto ( 2009: 75), koefisien korelasi selalu terdapat

    antara -1,00 sampai +1,00. Namun karena dalam menghitung sering dilakukan

  • pembulatan angka-angka, sangat mungkin diperoleh koefisien lebih dari 1,00. Koefisien

    negatif menunjukkan hubungan kebalikan sedangkan koefisien yang positif

    menunjukkan adanya kesejajaran untuk mengadakan interpretasi mengenai besarnya

    koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

    1. Antara 0,800 sampai dengan 1,00 : sangat tinggi

    2. Antara 0,600 sampai dengan 0,800 : tinggi

    3. Antara 0,400 sampai dengan 0,600: cukup

    4. Antara 0,200 sampai dengan 0,400 : rendah

    5. Antara 0,00 sampai dengan 0,200 : sangat rendah

    Berdasarkan hasil yang diperoleh yaitu 0,830, maka korelasinya adalah

    kategori sangat tinggi. Untuk menguji apakah harga rxy = 0,830 tersebut signifikan atau

    tidak, kita konsultasikan dengan tabel product moment. Pada harga tabel r-kritik pada

    taraf signifikasi 1% = 0,250 dan 5% = 0,325. Karena harga harga rxy sebesar0,830 lebih

    besar dari r tabel, maka kita nyatakan sangat signifikan, dan kita dapat menyimpulkan

    bahwa korelasi antara X dan Y, yaitu antara prestasi pendidikan Agama Islam dengan

    perilaku keagamaan dinyatakan sangat signifikan.

  • BAB V

    KESIMPULAN

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan ada beberapa

    hal yang menjadi kesimpulan, yaitu

    1. Prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa SD Negeri Madocondro kelas

    IV dan V tahun 2012 ini adalah sebagai berikut:

    a.Siswa yang prestasi PAI nya baik sekali sebanyak 25 siswa

    b. Siswa yang prestasi PAI nya kategori baik sebanyak 24 siswa

    c. Siswa yang prestasi PAI nya sedang atau cukup sebanyak 4 siswa, dan

    d. Siswa yang prestasi PAI nya kurang sebanyak 4 siswa

    2. Perilaku siswa-siswa kelas IV dan V SD Negeri Madyocondro secara

    umum sangat bagus. Berdasarkan hasil penelitian dapat dinyatakan bahwa

    perilaku keagamaan siswa sebagai berikut:

    a.Siswa yang perilaku keagamaannya baik sekali sebanyak 18 siswa atau 31,57%

    b. Siswa yang perilaku keagamaannya baik sebanyak 20 siswa atau

    35,08%

    c. Siswa yang kategori perilaku keagamaannya sedang sebanyak 13

    siswa atau 22,80%

  • d. Siswa yang perilku keagamaannya kurang sebanyak 6 siswa atau

    10,52%

    i. Berdasarkan hasil yang diperoleh antara prestasi dan perilaku keagamaan

    siswa SD N Madyocondro yaitu rxy = -1,06, ts 1% adalah dan 0,010, ts

    5% adalah 0,053 maka dapat dinyatakan bahwa korelasi yang signifikan

    antara prestasi dengan perilaku keagamaan. Semakin tinggi prestasi PAI

    siswa semakin baik perilaku keagamaannya.

    B. Saran

    Ada beberapa hal yang menjadi catatan pada saat pelaksanaan penelitian yang

    menjadi saran bagi guru PAI untuk lebih dapat meningkatkan prestasi belajar

    siswa sehingga perilaku keagamaan siswa menjadi kebih baik lagi

    1. Dalam proses belajar mengajar tidak hanya bercerita, atau mencatat tetapi

    berusaha mengajak anak-anak untuk merasakan langsung pada apa yang

    dipelajari

    2. Adanya buku kegiatan siswa yang harus diisi oleh siswa dan diketahui oleh

    orang tua. Buku kegiatan tersebut berisikan kegiatan keagamaan apa saja

    yang dilaksanakan dalam satu hari tersebut.