Top Banner
LAPORAN INDUSTRI STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA Pertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi 2013 2013
15

Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

Dec 01, 2015

Download

Documents

IndoAnalisis

DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

1.1 Kata Pengantar
1.2 Cakupan Studi
1.3 Metodologi
1.4 Sumber Data



II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA

2.1 Kontribusi Industri Pariwisata
Gambar 2.1. Pertumbuhan Devisa dari Industri Pariwisata Indonesia, 2007 – 2011
Gambar 2.2. Sepuluh (10) Negara Utama yang Memberikan Devisa Dari Wisatawan Mancanegara ke Indonesia, 2007 - 2011
Gambar 2.3. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap PDB, 2000 - 2012
Gambar 2.4. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja, 2000 - 2012
Gambar 2.5. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Upah/Gaji, 2000 - 2012
Gambar 2.6. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Pajak Tidak Langsung 2000 – 2012

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia
Gambar 2.7. Posisi Sepuluh Besar Dunia Indeks Pariwisata dan Perjalanan Wisata, 2012



III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan
Gambar 3.1. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara yang Melakukan Perjalanan, 2008 – 2012
Gambar 3.2. Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara dalam Satu Tahun, 2008 – 2012
Gambar 3.3 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nasional yang Ke Luar Negeri, 2008 – 2012
Gambar 3.4. Perbandingan Jumlah dan Lama Tinggal Wisatawan Nasional, 2008 – 2012
Gambar 3.5. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Bulan, 2011 – 2013
Gambar 3.6. Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun, 2002 – 2012
Gambar 3.7. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara Utama, 1997 – 2013
Gambar 3.8. Peringkat Jumlah Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara (Pintu Masuk), 2012
Gambar 3.9. Peringkat Jumlah Wisatawan Asing Terbanyak Berdasarkan Negara Asal, 2012
Gambar 3.10. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Singapura, 2002 – 2012
Gambar 3.11. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Malaysia, 2002 – 2012
Gambar 3.12. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Australia, 2002 – 2012
Gambar 3.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal China, 2002 – 2012
Gambar 3.14. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Berbagai Wilayah Dunia, 2002 – 2011

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan
Gambar 3.15. Komposisi Usia Wisatawan Mancanegara, 2010-2011
Gambar 3.16. Komposisi Jenis Pekerjaan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011
Gambar 3.17. Komposisi Tujuan Perjalanan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan
Gambar 3.18. Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Nusantara dalam Sekali Perjalanan, 2008 – 2012
Gambar 3.19. Pertumbuhan Pengeluaran Total Wisatawan Nusantara, 2008 – 2012
Gambar 3.20. Perbandingan Total Pengeluaran Wisatawan Nasional dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012
Gambar 3.21. Perbandingan Pengeluaran Wisatawan Nasional Per Kunjungan dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012
Gambar 3.22. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Manca Negara dalam Satu Hari, 2007 – 2011
Gambar 3.23. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dalam Satu Kunjungan, 2007 – 2011
Gambar 3.24. Peringkat Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Pengeluaran, 2011

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain
Gambar 3.25. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012
Gambar 3.26. Pertumbuhan Jumlah Total Kamar Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012
Gambar 3.27. Pertumbuhan Jumlah Rata-rata Pekerja Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012
Gambar 3.28. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang di Indonesia, 2007 – 2011
Gambar 3.29. Pertumbuhan Jumlah Hotel Melati dan Penginapan Lainnya di Indonesia, 2007 – 2011
Gambar 3.30. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Bulan, 2007 – 2011
Gambar 3.31. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011
Gambar 3.32. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Akomodasi Lain Setiap Tahun, 2004 - 2011
Gambar 3.33. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Hotel Bi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

LAPORAN INDUSTRI

STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATAPertumbuhan Wisatawan, Perhotelan, Perjalanan Wisata, dan Transportasi

20132013

Page 2: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

I. PENDAHULUAN1.1 Kata Pengantar

1.2 Cakupan Studi

1.3 Metodologi

1.4 Sumber Data

II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAMEKONOMI INDONESIA2.1 Kontribusi Industri Pariwisata

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia

III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATAINDONESIA3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain

3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata

3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan

3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi

IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATADI 10 DAERAH UTAMA4.1. Sumatera Utara

4.2. Kepulauan Riau

4.3. DKI Jakarta

4.4. Jawa Barat

4.5. Jawa Tengah

4.6. DI Yogyakarta

4.7. Jawa Timur

4.8. Bali

4.9. Nusa Tenggara Barat

4.10. Kalimantan Selatan

V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMAINDUSTRI PARIWISATA5.1 Garuda Indonesia

5.2 Pembangunan Jaya Ancol

5.3 Panorama Group

LAMPIRAN:Tabel Data & Statistik Pariwisata Indonesia

DAFTAR ISIDAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN1.1 Kata Pengantar

1.2 Cakupan Studi

1.3 Metodologi

1.4 Sumber Data

II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAMEKONOMI INDONESIA2.1 Kontribusi Industri Pariwisata

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia

III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATAINDONESIA3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain

3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata

3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan

3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi

IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATADI 10 DAERAH UTAMA4.1. Sumatera Utara

4.2. Kepulauan Riau

4.3. DKI Jakarta

4.4. Jawa Barat

4.5. Jawa Tengah

4.6. DI Yogyakarta

4.7. Jawa Timur

4.8. Bali

4.9. Nusa Tenggara Barat

4.10. Kalimantan Selatan

V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMAINDUSTRI PARIWISATA5.1 Garuda Indonesia

5.2 Pembangunan Jaya Ancol

5.3 Panorama Group

LAMPIRAN:Tabel Data & Statistik Pariwisata Indonesia

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 i001807/SKIP/MKT/13

I. PENDAHULUAN1.1 Kata Pengantar

1.2 Cakupan Studi

1.3 Metodologi

1.4 Sumber Data

II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAMEKONOMI INDONESIA2.1 Kontribusi Industri Pariwisata

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia

III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATAINDONESIA3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain

3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata

3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan

3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi

IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATADI 10 DAERAH UTAMA4.1. Sumatera Utara

4.2. Kepulauan Riau

4.3. DKI Jakarta

4.4. Jawa Barat

4.5. Jawa Tengah

4.6. DI Yogyakarta

4.7. Jawa Timur

4.8. Bali

4.9. Nusa Tenggara Barat

4.10. Kalimantan Selatan

V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMAINDUSTRI PARIWISATA5.1 Garuda Indonesia

5.2 Pembangunan Jaya Ancol

5.3 Panorama Group

LAMPIRAN:Tabel Data & Statistik Pariwisata Indonesia

Page 3: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA2.1 Kontribusi Industri Pariwisata

Gambar 2.1. Pertumbuhan Devisa dari Industri Pariwisata Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 2.2. Sepuluh (10) Negara Utama yang Memberikan Devisa Dari Wisatawan Mancanegara ke Indonesia, 2007 - 2011

Gambar 2.3. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap PDB, 2000 - 2012

Gambar 2.4. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja, 2000 - 2012

Gambar 2.5. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Upah/Gaji, 2000 - 2012

Gambar 2.6. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Pajak Tidak Langsung 2000 – 2012

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia

Gambar 2.7. Posisi Sepuluh Besar Dunia Indeks Pariwisata dan Perjalanan Wisata, 2012

Gambar 2.8. Peringkat dan Nilai Indeks Pariwisata Indonesia Berdasarkan Indikator Utama, 2012

III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

Gambar 3.1. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara yang Melakukan Perjalanan, 2008 – 2012

Gambar 3.2. Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara dalam Satu Tahun, 2008 – 2012

Gambar 3.3 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nasional yang Ke Luar Negeri, 2008 – 2012

Gambar 3.4. Perbandingan Jumlah dan Lama Tinggal Wisatawan Nasional, 2008 – 2012

Gambar 3.5. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Bulan, 2011 – 2013

Gambar 3.6. Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun, 2002 – 2012

Gambar 3.7. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara Utama, 1997 – 2013

Gambar 3.8. Peringkat Jumlah Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara (Pintu Masuk), 2012

II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA2.1 Kontribusi Industri Pariwisata

Gambar 2.1. Pertumbuhan Devisa dari Industri Pariwisata Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 2.2. Sepuluh (10) Negara Utama yang Memberikan Devisa Dari Wisatawan Mancanegara ke Indonesia, 2007 - 2011

Gambar 2.3. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap PDB, 2000 - 2012

Gambar 2.4. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja, 2000 - 2012

Gambar 2.5. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Upah/Gaji, 2000 - 2012

Gambar 2.6. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Pajak Tidak Langsung 2000 – 2012

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia

Gambar 2.7. Posisi Sepuluh Besar Dunia Indeks Pariwisata dan Perjalanan Wisata, 2012

Gambar 2.8. Peringkat dan Nilai Indeks Pariwisata Indonesia Berdasarkan Indikator Utama, 2012

III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

Gambar 3.1. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara yang Melakukan Perjalanan, 2008 – 2012

Gambar 3.2. Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara dalam Satu Tahun, 2008 – 2012

Gambar 3.3 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nasional yang Ke Luar Negeri, 2008 – 2012

Gambar 3.4. Perbandingan Jumlah dan Lama Tinggal Wisatawan Nasional, 2008 – 2012

Gambar 3.5. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Bulan, 2011 – 2013

Gambar 3.6. Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun, 2002 – 2012

Gambar 3.7. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara Utama, 1997 – 2013

Gambar 3.8. Peringkat Jumlah Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara (Pintu Masuk), 2012

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 ii001807/SKIP/MKT/13

II. PERAN INDUSTRI PARIWISATA DALAM EKONOMI INDONESIA2.1 Kontribusi Industri Pariwisata

Gambar 2.1. Pertumbuhan Devisa dari Industri Pariwisata Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 2.2. Sepuluh (10) Negara Utama yang Memberikan Devisa Dari Wisatawan Mancanegara ke Indonesia, 2007 - 2011

Gambar 2.3. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap PDB, 2000 - 2012

Gambar 2.4. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Kesempatan Kerja, 2000 - 2012

Gambar 2.5. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Upah/Gaji, 2000 - 2012

Gambar 2.6. Dampak Ekonomi Makro Industri Pariwisata Terhadap Pajak Tidak Langsung 2000 – 2012

2.2 Posisi Industri Pariwisata Indonesia di Dunia

Gambar 2.7. Posisi Sepuluh Besar Dunia Indeks Pariwisata dan Perjalanan Wisata, 2012

Gambar 2.8. Peringkat dan Nilai Indeks Pariwisata Indonesia Berdasarkan Indikator Utama, 2012

III. KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA

3.1. Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

Gambar 3.1. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nusantara yang Melakukan Perjalanan, 2008 – 2012

Gambar 3.2. Rata-rata Perjalanan Wisatawan Nusantara dalam Satu Tahun, 2008 – 2012

Gambar 3.3 Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Nasional yang Ke Luar Negeri, 2008 – 2012

Gambar 3.4. Perbandingan Jumlah dan Lama Tinggal Wisatawan Nasional, 2008 – 2012

Gambar 3.5. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Bulan, 2011 – 2013

Gambar 3.6. Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan Wisatawan Mancanegara Setiap Tahun, 2002 – 2012

Gambar 3.7. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara Utama, 1997 – 2013

Gambar 3.8. Peringkat Jumlah Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Bandara (Pintu Masuk), 2012

Page 4: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

Gambar 3.9. Peringkat Jumlah Wisatawan Asing Terbanyak Berdasarkan Negara Asal, 2012

Gambar 3.10. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Singapura, 2002 – 2012

Gambar 3.11. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Malaysia, 2002 – 2012

Gambar 3.12. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Australia, 2002 – 2012

Gambar 3.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal China, 2002 – 2012

Gambar 3.14. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Berbagai Wilayah Dunia, 2002 – 2011

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

Gambar 3.15. Komposisi Usia Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

Gambar 3.16. Komposisi Jenis Pekerjaan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

Gambar 3.17. Komposisi Tujuan Perjalanan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan

Gambar 3.18. Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Nusantara dalam Sekali Perjalanan, 2008 – 2012

Gambar 3.19. Pertumbuhan Pengeluaran Total Wisatawan Nusantara, 2008 – 2012

Gambar 3.20. Perbandingan Total Pengeluaran Wisatawan Nasional dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012

Gambar 3.21. Perbandingan Pengeluaran Wisatawan Nasional Per Kunjungan dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012

Gambar 3.22. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Manca Negara dalam Satu Hari, 2007 – 2011

Gambar 3.23. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dalam Satu Kunjungan, 2007 – 2011

Gambar 3.24. Peringkat Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Pengeluaran, 2011

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain

Gambar 3.25. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.26. Pertumbuhan Jumlah Total Kamar Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.9. Peringkat Jumlah Wisatawan Asing Terbanyak Berdasarkan Negara Asal, 2012

Gambar 3.10. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Singapura, 2002 – 2012

Gambar 3.11. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Malaysia, 2002 – 2012

Gambar 3.12. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Australia, 2002 – 2012

Gambar 3.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal China, 2002 – 2012

Gambar 3.14. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Berbagai Wilayah Dunia, 2002 – 2011

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

Gambar 3.15. Komposisi Usia Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

Gambar 3.16. Komposisi Jenis Pekerjaan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

Gambar 3.17. Komposisi Tujuan Perjalanan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan

Gambar 3.18. Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Nusantara dalam Sekali Perjalanan, 2008 – 2012

Gambar 3.19. Pertumbuhan Pengeluaran Total Wisatawan Nusantara, 2008 – 2012

Gambar 3.20. Perbandingan Total Pengeluaran Wisatawan Nasional dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012

Gambar 3.21. Perbandingan Pengeluaran Wisatawan Nasional Per Kunjungan dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012

Gambar 3.22. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Manca Negara dalam Satu Hari, 2007 – 2011

Gambar 3.23. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dalam Satu Kunjungan, 2007 – 2011

Gambar 3.24. Peringkat Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Pengeluaran, 2011

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain

Gambar 3.25. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.26. Pertumbuhan Jumlah Total Kamar Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 iii001807/SKIP/MKT/13

Gambar 3.9. Peringkat Jumlah Wisatawan Asing Terbanyak Berdasarkan Negara Asal, 2012

Gambar 3.10. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Singapura, 2002 – 2012

Gambar 3.11. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Malaysia, 2002 – 2012

Gambar 3.12. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal Australia, 2002 – 2012

Gambar 3.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan Asal China, 2002 – 2012

Gambar 3.14. Pertumbuhan Jumlah Kedatangan Wisatawan Mancanegara di Berbagai Wilayah Dunia, 2002 – 2011

3.2. Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

Gambar 3.15. Komposisi Usia Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

Gambar 3.16. Komposisi Jenis Pekerjaan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

Gambar 3.17. Komposisi Tujuan Perjalanan Wisatawan Mancanegara, 2010-2011

3.3. Pertumbuhan Pengeluaran Wisatawan

Gambar 3.18. Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Nusantara dalam Sekali Perjalanan, 2008 – 2012

Gambar 3.19. Pertumbuhan Pengeluaran Total Wisatawan Nusantara, 2008 – 2012

Gambar 3.20. Perbandingan Total Pengeluaran Wisatawan Nasional dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012

Gambar 3.21. Perbandingan Pengeluaran Wisatawan Nasional Per Kunjungan dengan Lama Tinggal, 2008 – 2012

Gambar 3.22. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Manca Negara dalam Satu Hari, 2007 – 2011

Gambar 3.23. Pertumbuhan Rata-rata Pengeluaran Wisatawan Mancanegara dalam Satu Kunjungan, 2007 – 2011

Gambar 3.24. Peringkat Negara Asal Wisatawan Mancanegara yang Paling Banyak Pengeluaran, 2011

3.4. Pertumbuhan Usaha Hotel dan Akomodasi Lain

Gambar 3.25. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.26. Pertumbuhan Jumlah Total Kamar Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Page 5: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

Gambar 3.27. Pertumbuhan Jumlah Rata-rata Pekerja Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.28. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang di Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 3.29. Pertumbuhan Jumlah Hotel Melati dan Penginapan Lainnya di Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 3.30. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Bulan, 2007 – 2011

Gambar 3.31. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.32. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Akomodasi Lain Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.33. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.34. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011

Gambar 3.35. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.38. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.39. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.41. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.43. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata

Gambar 3.44. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.45. Pertumbuhan Jumlah Biro Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011

Gambar 3.46. Pertumbuhan Jumlah Agen Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011

Gambar 3.47. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.48. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.27. Pertumbuhan Jumlah Rata-rata Pekerja Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.28. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang di Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 3.29. Pertumbuhan Jumlah Hotel Melati dan Penginapan Lainnya di Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 3.30. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Bulan, 2007 – 2011

Gambar 3.31. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.32. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Akomodasi Lain Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.33. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.34. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011

Gambar 3.35. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.38. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.39. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.41. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.43. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata

Gambar 3.44. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.45. Pertumbuhan Jumlah Biro Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011

Gambar 3.46. Pertumbuhan Jumlah Agen Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011

Gambar 3.47. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.48. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 iv001807/SKIP/MKT/13

Gambar 3.27. Pertumbuhan Jumlah Rata-rata Pekerja Hotel Bintang dan Akomodasi Lainnya, 2007 – 2012

Gambar 3.28. Pertumbuhan Jumlah Hotel Bintang di Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 3.29. Pertumbuhan Jumlah Hotel Melati dan Penginapan Lainnya di Indonesia, 2007 – 2011

Gambar 3.30. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Bulan, 2007 – 2011

Gambar 3.31. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.32. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Akomodasi Lain Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.33. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.34. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011

Gambar 3.35. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2004 - 2011

Gambar 3.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.38. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.39. Pertumbuhan Jumlah Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.41. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.43. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Mancanegara di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

3.5. Pertumbuhan Usaha Perjalanan Wisata

Gambar 3.44. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Indonesia di Akomodasi Lainnya Setiap Tahun, 2003 - 2011

Gambar 3.45. Pertumbuhan Jumlah Biro Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011

Gambar 3.46. Pertumbuhan Jumlah Agen Perjalanan Wisata Setiap Tahun, 2007 - 2011

Gambar 3.47. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.48. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Page 6: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

Gambar 3.49. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011

Gambar 3.50. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011

Gambar 3.51. Komposisi Paket Wisata yag Dipilih di Biro Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.52. Komposisi Paket Wisata yag Dipilih di Agen Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.53. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Biro Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.54. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Agen Perjalanan Wisata, 2011

3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan

Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Restoran/Rumah Makan, 2007 - 2011

Gambar 3.56. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011

Gambar 3.57. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pengeluaran, 2011

3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi

Gambar 3.58. Komposisi Jumlah Wisatawan Mancanegara dalam Memilih Moda Transportasi, 2007 - 2011

Gambar 3.59. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011

Gambar 3.60. Pertumbuhan Jumlah Pesawat yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011

Gambar 3.61. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Internasional, 2009 - 2013

Gambar 3.62. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Domestik, 2009 - 2013

Gambar 3.63. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Berangkat dengan Penerbangan Internasional di Bandara Utama, 2006 – 2013

Gambar 3.64. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan penerbangan Domestik di Bandara Utama, 2006 - 2013

Gambar 3.65. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat di Pelabuhan, 1995 – 2011

Gambar 3.66. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera, 2006 - 2013

Gambar 3.49. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011

Gambar 3.50. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011

Gambar 3.51. Komposisi Paket Wisata yag Dipilih di Biro Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.52. Komposisi Paket Wisata yag Dipilih di Agen Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.53. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Biro Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.54. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Agen Perjalanan Wisata, 2011

3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan

Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Restoran/Rumah Makan, 2007 - 2011

Gambar 3.56. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011

Gambar 3.57. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pengeluaran, 2011

3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi

Gambar 3.58. Komposisi Jumlah Wisatawan Mancanegara dalam Memilih Moda Transportasi, 2007 - 2011

Gambar 3.59. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011

Gambar 3.60. Pertumbuhan Jumlah Pesawat yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011

Gambar 3.61. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Internasional, 2009 - 2013

Gambar 3.62. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Domestik, 2009 - 2013

Gambar 3.63. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Berangkat dengan Penerbangan Internasional di Bandara Utama, 2006 – 2013

Gambar 3.64. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan penerbangan Domestik di Bandara Utama, 2006 - 2013

Gambar 3.65. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat di Pelabuhan, 1995 – 2011

Gambar 3.66. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera, 2006 - 2013

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 v001807/SKIP/MKT/13

Gambar 3.49. Komposisi Jumlah Biro Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011

Gambar 3.50. Komposisi Jumlah Agen Perjalanan Wisata Berdasarkan Jenis Pengeluaran, 2011

Gambar 3.51. Komposisi Paket Wisata yag Dipilih di Biro Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.52. Komposisi Paket Wisata yag Dipilih di Agen Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.53. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Biro Perjalanan Wisata, 2011

Gambar 3.54. Distribusi Tiket Perjalanan yang Terjual di Agen Perjalanan Wisata, 2011

3.6. Pertumbuhan Usaha Restoran/Rumah Makan

Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Restoran/Rumah Makan, 2007 - 2011

Gambar 3.56. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pendapatan, 2011

Gambar 3.55. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia Rata-rata Per Hari di Hotel Bintang Setiap Tahun, 2004 – 2011

Gambar 3.57. Komposisi Jumlah Restoran/Rumah Makan Berdasarkan Jumlah Pengeluaran, 2011

3.7. Pertumbuhan Pengguna Jasa Transportasi

Gambar 3.58. Komposisi Jumlah Wisatawan Mancanegara dalam Memilih Moda Transportasi, 2007 - 2011

Gambar 3.59. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011

Gambar 3.60. Pertumbuhan Jumlah Pesawat yang Berangkat Melalui Penerbangan Internasional dan Domestik, 2009 - 2011

Gambar 3.61. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Internasional, 2009 - 2013

Gambar 3.62. Jumlah Rata-rata Penumpang Per Pesawat di Penerbangan Domestik, 2009 - 2013

Gambar 3.63. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Berangkat dengan Penerbangan Internasional di Bandara Utama, 2006 – 2013

Gambar 3.64. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat dengan penerbangan Domestik di Bandara Utama, 2006 - 2013

Gambar 3.65. Pertumbuhan Jumlah Penumpang yang Berangkat di Pelabuhan, 1995 – 2011

Gambar 3.66. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Kereta Api di Pulau Jawa dan Sumatera, 2006 - 2013

Page 7: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 DAERAH UTAMA

4.1. Sumatera Utara

Gambar 4.1. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011

Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011

Gambar 4.3. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 –

2013

Gambar 4.4. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2013

4.2. Kepulauan Riau

Gambar 4.5. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011

Gambar 4.6. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011

Gambar 4.7. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 –

2013

Gambar 4.8. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 – 2013

4.3. DKI Jakarta

Gambar 4.9. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 – 2011

Gambar 4.10. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.11. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.12. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan di Objek Wisata Unggulan DKI Jakarta, 2007 - 2010

IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 DAERAH UTAMA

4.1. Sumatera Utara

Gambar 4.1. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011

Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011

Gambar 4.3. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 –

2013

Gambar 4.4. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2013

4.2. Kepulauan Riau

Gambar 4.5. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011

Gambar 4.6. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011

Gambar 4.7. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 –

2013

Gambar 4.8. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 – 2013

4.3. DKI Jakarta

Gambar 4.9. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 – 2011

Gambar 4.10. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.11. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.12. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan di Objek Wisata Unggulan DKI Jakarta, 2007 - 2010

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 vi001807/SKIP/MKT/13

IV. PERTUMBUHAN INDUSTRI PARIWISATA DI 10 DAERAH UTAMA

4.1. Sumatera Utara

Gambar 4.1. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011

Gambar 4.2. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2011

Gambar 4.3. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 –

2013

Gambar 4.4. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Sumatera Utara, 2006 – 2013

4.2. Kepulauan Riau

Gambar 4.5. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011

Gambar 4.6. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2003 - 2011

Gambar 4.7. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 –

2013

Gambar 4.8. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kepulauan Riau, 2004 – 2013

4.3. DKI Jakarta

Gambar 4.9. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 – 2011

Gambar 4.10. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.11. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.12. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DKI Jakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.13. Pertumbuhan Jumlah Wisatawan di Objek Wisata Unggulan DKI Jakarta, 2007 - 2010

Page 8: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

4.4. Jawa Barat

Gambar 4.14. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011

Gambar 4.15. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011

Gambar 4.16. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013

Gambar 4.17. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013

4.5. Jawa Tengah

Gambar 4.18. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011

Gambar 4.19. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011

Gambar 4.20. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 - 2013

Gambar 4.21. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 – 2013

4.6. DI Yogyakarta

Gambar 4.22. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.23. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.24. Pertumbuhan Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.25. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013

4.7. Jawa Timur

Gambar 4.26. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011

Gambar 4.27. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011

Gambar 4.28. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 - 2013

Gambar 4.29. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 – 2013

4.4. Jawa Barat

Gambar 4.14. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011

Gambar 4.15. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011

Gambar 4.16. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013

Gambar 4.17. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013

4.5. Jawa Tengah

Gambar 4.18. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011

Gambar 4.19. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011

Gambar 4.20. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 - 2013

Gambar 4.21. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 – 2013

4.6. DI Yogyakarta

Gambar 4.22. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.23. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.24. Pertumbuhan Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.25. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013

4.7. Jawa Timur

Gambar 4.26. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011

Gambar 4.27. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011

Gambar 4.28. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 - 2013

Gambar 4.29. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 – 2013

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 vii001807/SKIP/MKT/13

4.4. Jawa Barat

Gambar 4.14. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011

Gambar 4.15. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2003 - 2011

Gambar 4.16. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013

Gambar 4.17. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Barat, 2004 – 2013

4.5. Jawa Tengah

Gambar 4.18. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011

Gambar 4.19. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2003 - 2011

Gambar 4.20. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 - 2013

Gambar 4.21. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Tengah, 2004 – 2013

4.6. DI Yogyakarta

Gambar 4.22. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.23. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2003 - 2011

Gambar 4.24. Pertumbuhan Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013

Gambar 4.25. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di DI Yogyakarta, 2004 – 2013

4.7. Jawa Timur

Gambar 4.26. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011

Gambar 4.27. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2003 - 2011

Gambar 4.28. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 - 2013

Gambar 4.29. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Jawa Timur, 2004 – 2013

Page 9: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBAR

4.8. Bali

Gambar 4.30. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 - 2011

Gambar 4.31. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 – 2011

Gambar 4.32. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013

Gambar 4.33. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013

Gambar 4.34. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2012

Gambar 4.35. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2013

4.9. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Gambar 4.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011

Gambar 4.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011

Gambar 4.38. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2004 – 2013

4.10. Kalimantan Selatan

Gambar 4.39. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 - 2013

Gambar 4.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011

Gambar 4.41. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011

Gambar 4.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 –

2013

Gambar 4.43. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 – 2013

4.8. Bali

Gambar 4.30. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 - 2011

Gambar 4.31. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 – 2011

Gambar 4.32. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013

Gambar 4.33. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013

Gambar 4.34. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2012

Gambar 4.35. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2013

4.9. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Gambar 4.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011

Gambar 4.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011

Gambar 4.38. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2004 – 2013

4.10. Kalimantan Selatan

Gambar 4.39. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 - 2013

Gambar 4.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011

Gambar 4.41. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011

Gambar 4.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 –

2013

Gambar 4.43. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 – 2013

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 viii

4.8. Bali

Gambar 4.30. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 - 2011

Gambar 4.31. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2003 – 2011

Gambar 4.32. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013

Gambar 4.33. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Bali, 2004 - 2013

Gambar 4.34. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2012

Gambar 4.35. Jumlah Wisatawan Mancanegara ke Bali Berdasarkan Asal Negara, 2013

4.9. Nusa Tenggara Barat (NTB)

Gambar 4.36. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011

Gambar 4.37. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2003 - 2011

Gambar 4.38. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di NTB, 2004 – 2013

4.10. Kalimantan Selatan

Gambar 4.39. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 - 2013

Gambar 4.40. Pertumbuhan Jumlah Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011

Gambar 4.41. Pertumbuhan Jumlah Tamu Indonesia di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2003 – 2011

Gambar 4.42. Pertumbuhan Rata-rata Lama Menginap Tamu Asing di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 –

2013

Gambar 4.43. Pertumbuhan Tingkat Hunian Kamar di Hotel Bintang dan Non Bintang di Kalimantan Selatan, 2004 – 2013

001807/SKIP/MKT/13

Page 10: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR GAMBARDAFTAR GAMBARV. KINERJA PERUSAHAAN UTAMA INDUSTRI PARIWISATA

5.1 Garuda Indonesia

Gambar 5.1. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.2. Pertumbuhan Frekuensi Penerbangan Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.3. Pertumbuhan Jumlah Kargo Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.4. Available Seat Kilometer Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.5. Pertumbuhan Pasar Penerbangan Garuda Indonesia Dalam dan Luar Negeri, 2012

Gambar 5.6. Pertumbuhan Penumpang Garuda Indonesia Melalui E-Commerce Setiap Bulan, 2012

Gambar 5.7. Pertumbuhan Jumlah Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF), 2000 – 2012

Gambar 5.8. Pertumbuhan Kontribusi Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) Terhadap Trafik, 2008 – 2012

Gambar 5.9. Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Usaha Garuda Indonesia, 2010 - 2012

Gambar 5.10 Pertumbuhan Volume Transaksi dan Harga Saham Garuda Indonesia, 2011 – 2012

5.2. Pembangunan Jaya Ancol

Gambar 5.11. Pertumbuhan Jumlah Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol, 2008 - 2012

Gambar 5.12. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Sumber Pemasukan, 2011 - 2012

Gambar 5.13. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Jenis Usaha, 2011 - 2012

Gambar 5.14. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 – 2012

5.3. Panorama Gruop

Gambar 5.15. Pertumbuhan Pendapatan Panorama Sentrawisata Berdasarkan Jenis Usaha, 2010 - 2012

Gambar 5.16. Kontribusi Jenis Usaha terhadap Pendapatan Usaha Panorama Sentrawisata, 2012

Gambar 5.17. Kontribusi Jenis Armada terhadap Pendapatan Usaha Panorama Transportasi, 2012

Gambar 5.18. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 - 2012

V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMA INDUSTRI PARIWISATA

5.1 Garuda Indonesia

Gambar 5.1. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.2. Pertumbuhan Frekuensi Penerbangan Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.3. Pertumbuhan Jumlah Kargo Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.4. Available Seat Kilometer Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.5. Pertumbuhan Pasar Penerbangan Garuda Indonesia Dalam dan Luar Negeri, 2012

Gambar 5.6. Pertumbuhan Penumpang Garuda Indonesia Melalui E-Commerce Setiap Bulan, 2012

Gambar 5.7. Pertumbuhan Jumlah Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF), 2000 – 2012

Gambar 5.8. Pertumbuhan Kontribusi Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) Terhadap Trafik, 2008 – 2012

Gambar 5.9. Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Usaha Garuda Indonesia, 2010 - 2012

Gambar 5.10 Pertumbuhan Volume Transaksi dan Harga Saham Garuda Indonesia, 2011 – 2012

5.2. Pembangunan Jaya Ancol

Gambar 5.11. Pertumbuhan Jumlah Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol, 2008 - 2012

Gambar 5.12. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Sumber Pemasukan, 2011 - 2012

Gambar 5.13. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Jenis Usaha, 2011 - 2012

Gambar 5.14. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 – 2012

5.3. Panorama Gruop

Gambar 5.15. Pertumbuhan Pendapatan Panorama Sentrawisata Berdasarkan Jenis Usaha, 2010 - 2012

Gambar 5.16. Kontribusi Jenis Usaha terhadap Pendapatan Usaha Panorama Sentrawisata, 2012

Gambar 5.17. Kontribusi Jenis Armada terhadap Pendapatan Usaha Panorama Transportasi, 2012

Gambar 5.18. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 - 2012

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 ix001807/SKIP/MKT/13

V. KINERJA PERUSAHAAN UTAMA INDUSTRI PARIWISATA

5.1 Garuda Indonesia

Gambar 5.1. Pertumbuhan Jumlah Penumpang Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.2. Pertumbuhan Frekuensi Penerbangan Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.3. Pertumbuhan Jumlah Kargo Domestik dan Internasional untuk Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.4. Available Seat Kilometer Pesawat Garuda Indonesia, 2012

Gambar 5.5. Pertumbuhan Pasar Penerbangan Garuda Indonesia Dalam dan Luar Negeri, 2012

Gambar 5.6. Pertumbuhan Penumpang Garuda Indonesia Melalui E-Commerce Setiap Bulan, 2012

Gambar 5.7. Pertumbuhan Jumlah Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF), 2000 – 2012

Gambar 5.8. Pertumbuhan Kontribusi Anggota Garuda Frequent Flyer (GFF) Terhadap Trafik, 2008 – 2012

Gambar 5.9. Pertumbuhan Pendapatan dan Laba Usaha Garuda Indonesia, 2010 - 2012

Gambar 5.10 Pertumbuhan Volume Transaksi dan Harga Saham Garuda Indonesia, 2011 – 2012

5.2. Pembangunan Jaya Ancol

Gambar 5.11. Pertumbuhan Jumlah Pengunjung Taman Impian Jaya Ancol, 2008 - 2012

Gambar 5.12. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Sumber Pemasukan, 2011 - 2012

Gambar 5.13. Pertumbuhan Pendapatan Usaha Berdasarkan Jenis Usaha, 2011 - 2012

Gambar 5.14. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 – 2012

5.3. Panorama Gruop

Gambar 5.15. Pertumbuhan Pendapatan Panorama Sentrawisata Berdasarkan Jenis Usaha, 2010 - 2012

Gambar 5.16. Kontribusi Jenis Usaha terhadap Pendapatan Usaha Panorama Sentrawisata, 2012

Gambar 5.17. Kontribusi Jenis Armada terhadap Pendapatan Usaha Panorama Transportasi, 2012

Gambar 5.18. Pertumbuhan Kinerja Keuangan Pembangunan Jaya Ancol, 2008 - 2012

Page 11: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

3.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan3.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

5.0334.467

5.321 5.002 4.871 5.506 6.234

6.3247.003

7.6508.04419%

--6%6%--3%3%

13% 13%

1%1%

11%11% 9%9%

5%5%

0%

5%

10%

15%

20%

25%

3.000

4.000

5.000

6.000

7.000

8.000

9.000

CONTOH TAMPILAN

Jumlah Wisatawan Mancanegara Per Tahun

Tidak hanya wisatawan nusantara/domestik yang terjadi pertumbuhankunjungan, wisatawan mancanegara juga mengalami pertumbuhankunjungan tiap tahunnya.

Bila pada tahun 2003 jumlah wisatawan mancanegara masih sekitar 4,5juta, maka pada tahun 2012 sudah hampir mencapai 2 kalinya yaitu 8 jutawisatawan.

Besarnya jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, jelas merupakanpotensi bisnis yang sangat besar untuk dimanfaatkan.

Tentunya, sektor bisnis yang terkait kedatangan wisawatan sepertiakomodasi perhotelan, biro perjalanan wisata, dan jasa transportasi akanmenjadi sektor yang langsung terkena dampak positifnya.

Bagi pemerintah, jelas akan ada devisa yang meningkat dari parawisatawan mancanegara. Dan tentu akan memberikan keuntungantersendiri terkait semakin banyaknya dana yang mengalir ke Indonesia.

Selain itu, sektor bisnis yang tidak terkait langsung jelas ikut merasakandampak positifnya. Seperti perbankan, asuransi, dan bisnis yang menjadifaktor pendukung dari segala aktivitas para wisatawan mancanegara diIndonesia.

Gambar 3.6. Pertumbuhan Jumlah Total Kedatangan WisatawanMancanegara Setiap Tahun, 2002 – 2012Sumber: Diolah dari Pusdatin Kemenparekraf & BPS

--11%11%

--6%6%

-15%

-10%

-5%

0

1.000

2.000

3.000

2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012

Jumlah (Ribu Orang) Pertumbuhan

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 41

Jumlah Wisatawan Mancanegara Per Tahun

Tidak hanya wisatawan nusantara/domestik yang terjadi pertumbuhankunjungan, wisatawan mancanegara juga mengalami pertumbuhankunjungan tiap tahunnya.

Bila pada tahun 2003 jumlah wisatawan mancanegara masih sekitar 4,5juta, maka pada tahun 2012 sudah hampir mencapai 2 kalinya yaitu 8 jutawisatawan.

Besarnya jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, jelas merupakanpotensi bisnis yang sangat besar untuk dimanfaatkan.

Tentunya, sektor bisnis yang terkait kedatangan wisawatan sepertiakomodasi perhotelan, biro perjalanan wisata, dan jasa transportasi akanmenjadi sektor yang langsung terkena dampak positifnya.

Bagi pemerintah, jelas akan ada devisa yang meningkat dari parawisatawan mancanegara. Dan tentu akan memberikan keuntungantersendiri terkait semakin banyaknya dana yang mengalir ke Indonesia.

Selain itu, sektor bisnis yang tidak terkait langsung jelas ikut merasakandampak positifnya. Seperti perbankan, asuransi, dan bisnis yang menjadifaktor pendukung dari segala aktivitas para wisatawan mancanegara diIndonesia.

0702048989mandiri

Page 12: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

CONTOH TAMPILAN

Warga Negara Singapura, Paling Sering Ke Indonesia

Berdasarkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung keIndonesia, ternyata Singapura menduduki peringkat pertamayang warganya sering masuk ke Indonesia.

Setelah Singapura, Malaysia dan Australia beruturut-turutmerupakan negara yang warganya banyak datang ke Indonesia.

Ada beberapa faktor yang mempengerahuinya, diantaranya yangutama adalah faktor geografis dimana negara tetangga Indonesiaadalah Singapura, Malaysia, dan Australia.

Faktor lain yang membuat Indonesia menjadi daya tarik warganegara tetangga adalah karena jumlah kekayaan alam dan jumlahmasyarakat Indonesia yang sangat banyak. Dari sisi bisnis, tentufakta ini sangat memberikan potensi yang besar.

Contohnya, mulai banyak perusahaan di Indonesia, khususnyayang berkaitan dengan sumber daya alam seperti perkebunandan pertambangan, yang dimiliki warga negara Singapura danMalaysia.

Selain itu, besarnya jumlah masyarakat Indonesia menjadi pasaryang potensial bagi para produsen dari negara tetangga. Banyakproduk-produk yang dibuat di negara Malaysia namunpenjualannya dilakukan di Indonesia.

Yang juga tidak kalah pentingnya adalah daya tarik keindahanalam yang luar biasa, sehingga mampu menyedot warga negaralain untuk masuk ke Indonesia. Potensi wisata alam Indonesia initelah diakui warga negara Australia, Asia, dan Eropa untuk bisamenikmatinya.

3.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan3.1 Pertumbuhan Kunjungan Wisatawan

304

404

618

769

974

1.051

Korea Selatan

Jepang

China

Australia

Malaysia

SingapuraWarga Negara Singapura, Paling Sering Ke Indonesia

Berdasarkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung keIndonesia, ternyata Singapura menduduki peringkat pertamayang warganya sering masuk ke Indonesia.

Setelah Singapura, Malaysia dan Australia beruturut-turutmerupakan negara yang warganya banyak datang ke Indonesia.

Ada beberapa faktor yang mempengerahuinya, diantaranya yangutama adalah faktor geografis dimana negara tetangga Indonesiaadalah Singapura, Malaysia, dan Australia.

Faktor lain yang membuat Indonesia menjadi daya tarik warganegara tetangga adalah karena jumlah kekayaan alam dan jumlahmasyarakat Indonesia yang sangat banyak. Dari sisi bisnis, tentufakta ini sangat memberikan potensi yang besar.

Contohnya, mulai banyak perusahaan di Indonesia, khususnyayang berkaitan dengan sumber daya alam seperti perkebunandan pertambangan, yang dimiliki warga negara Singapura danMalaysia.

Selain itu, besarnya jumlah masyarakat Indonesia menjadi pasaryang potensial bagi para produsen dari negara tetangga. Banyakproduk-produk yang dibuat di negara Malaysia namunpenjualannya dilakukan di Indonesia.

Yang juga tidak kalah pentingnya adalah daya tarik keindahanalam yang luar biasa, sehingga mampu menyedot warga negaralain untuk masuk ke Indonesia. Potensi wisata alam Indonesia initelah diakui warga negara Australia, Asia, dan Eropa untuk bisamenikmatinya.

73

81

104

126

126

131

164

167

185

189

304

Arab Saudi

Thailand

Philipina

Belanda

Perancis

Jerman

India

Taiwan

Inggris

Amerika Serikat

Korea Selatan

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 50

Warga Negara Singapura, Paling Sering Ke Indonesia

Berdasarkan jumlah wisatawan asing yang berkunjung keIndonesia, ternyata Singapura menduduki peringkat pertamayang warganya sering masuk ke Indonesia.

Setelah Singapura, Malaysia dan Australia beruturut-turutmerupakan negara yang warganya banyak datang ke Indonesia.

Ada beberapa faktor yang mempengerahuinya, diantaranya yangutama adalah faktor geografis dimana negara tetangga Indonesiaadalah Singapura, Malaysia, dan Australia.

Faktor lain yang membuat Indonesia menjadi daya tarik warganegara tetangga adalah karena jumlah kekayaan alam dan jumlahmasyarakat Indonesia yang sangat banyak. Dari sisi bisnis, tentufakta ini sangat memberikan potensi yang besar.

Contohnya, mulai banyak perusahaan di Indonesia, khususnyayang berkaitan dengan sumber daya alam seperti perkebunandan pertambangan, yang dimiliki warga negara Singapura danMalaysia.

Selain itu, besarnya jumlah masyarakat Indonesia menjadi pasaryang potensial bagi para produsen dari negara tetangga. Banyakproduk-produk yang dibuat di negara Malaysia namunpenjualannya dilakukan di Indonesia.

Yang juga tidak kalah pentingnya adalah daya tarik keindahanalam yang luar biasa, sehingga mampu menyedot warga negaralain untuk masuk ke Indonesia. Potensi wisata alam Indonesia initelah diakui warga negara Australia, Asia, dan Eropa untuk bisamenikmatinya.

0702048989mandiri

Gambar 3.9. Peringkat Jumlah Wisatawan Asing TerbanyakBerdasarkan Negara Asal, 2012Sumber: Diolah dari Pusdatin Kemenparekraf & BPS

1

5

6

62

67

73

Bahrain

Mesir

Uni Emirat Arab

Hongkong

Rusia

Arab Saudi

Jumlah (Ribu orang)

Page 13: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

31%

4%3% 1%

1%

Liburan

Bisnis

Lainnya

3.2 Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan3.2 Profil Demografi dan Tujuan Wisatawan

2010 201131%

4%

3%2%

1%

Liburan

Bisnis

Lainnya

Konvensi

CONTOH TAMPILAN

60%

31%Konvensi

Dinas

Pendidikan

Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara ke Indonesia untukLiburan dan Bisnis

Bila kita lihat berdasarkan latar belakang wisatawan, kita dapat denganmudah menjelaskan bahwa ada banyak tujuan wisatawan mancanegaradatang ke Indonesia. Seperti liburan, bisnis, dinas, pendidikan dan lainnya.

Namun berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar tujuanwisatawan mancanegara datang ke Indonesia adalah untuk liburan danbisnis.

Data ini menunjukan bahwa potensi objek wisata Indonesia masihnnnnnnnnnnn

menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Melihat lebih dalam, potensi sumber daya alam, jumlah rakyat yangbesar, dan tenaga murah menjadi salah satu alasan mengapa orang-orangdari luar negeri datang ke Indonesia.

Hal ini didukung juga dengan semakin banyaknya masyarakat kelasmenengah dengan tingkat pendidikan yang lebih baik. Sehingga intensitaskerjasama dalam dunia bisnis ikut meningkat.

Untuk itu, para pengelola bisnis yang terkait sektor pariwisata perlumembuat strategi yang jitu terkait hal ini, agar dapat memanfaatkannya.

Gambar 3.17. Komposisi Tujuan Perjalanan WisatawanMancanegara, 2010-2011Sumber: Diolah dari Passenger Exit Survey (PES)

2010 201159%

31%Konvensi

Dinas

Pendidikan

www.indoanalisis.com | STUDI KINERJA INDUSTRI PARIWISATA INDONESIA 2013 55

Tujuan Utama Wisatawan Mancanegara ke Indonesia untukLiburan dan Bisnis

Bila kita lihat berdasarkan latar belakang wisatawan, kita dapat denganmudah menjelaskan bahwa ada banyak tujuan wisatawan mancanegaradatang ke Indonesia. Seperti liburan, bisnis, dinas, pendidikan dan lainnya.

Namun berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa sebagian besar tujuanwisatawan mancanegara datang ke Indonesia adalah untuk liburan danbisnis.

Data ini menunjukan bahwa potensi objek wisata Indonesia masihnnnnnnnnnnn

menjadi salah satu yang terbaik di dunia.

Melihat lebih dalam, potensi sumber daya alam, jumlah rakyat yangbesar, dan tenaga murah menjadi salah satu alasan mengapa orang-orangdari luar negeri datang ke Indonesia.

Hal ini didukung juga dengan semakin banyaknya masyarakat kelasmenengah dengan tingkat pendidikan yang lebih baik. Sehingga intensitaskerjasama dalam dunia bisnis ikut meningkat.

Untuk itu, para pengelola bisnis yang terkait sektor pariwisata perlumembuat strategi yang jitu terkait hal ini, agar dapat memanfaatkannya.

0702048989mandiri

Page 14: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

DAFTAR PRODUK INDOANALISIS LAINNYADAFTAR PRODUK INDOANALISIS LAINNYA

www.indoanalisis.com

Page 15: Studi Kinerja Industri Pariwisata 2013

BEBERAPA PEMBELI PRODUK INDOANALISISBEBERAPA PEMBELI PRODUK INDOANALISIS

www.indoanalisis.com