Top Banner

of 23

Studi Kasus Ascaris

Jul 07, 2018

Download

Documents

Sammy Synyster
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    1/23

    TUGAS FARMAKOLOGI

    STUDI KASUS ASCARIASIS PADA AYAM

    DISUSUN OLEH :

    YOGA DWI PAMUNGKAS 115130100111030

    FAHMI ARIEF 115130100111033

    DIMAS AMRI HARDANI 115130100111039

    DHONI SATRIA MAHARDIKA 115130101111041

    DINA ANISA ISNU HIDAYATI 115130100111046

    NATIQ HUMAYROH 115130100111048

    AHMAD LEGA 11513010111013

    ALDA APRISKA 1151301011101

    !ENI SEPFO PRI!ADI 115130101110"4

    PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN

    UNI#ERSITAS !RAWI$AYA

    MALANG

    "013

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    2/23

    KASUS

    Dari hasil pemeriksaan rutin feses di sebuah peternakan ayam petelur di daerah

    Blitar ditemukan adanya peningkatan signifikan dari total jumlah telur cacing Ascaridia galli.

    Peternakan tersebut memiliki ayam sebanyak 3000 ekor dengan berat rata-rata 2 kg. Dokter 

    hean mendiagnosis ascaridiasis.

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    3/23

    !A! I

    PENDAHULUAN

    1%1 LATAR !ELAKANG

    !omoditas ternak unggas memegang peranan yang sangat penting dalam

     penyediaan protein heani di "ndonesia. Pada tahun 200# produksi daging unggas

    diperkirakan mencapai $.$%# ribu ton akan memberi kontribusi sebanyak %0&2'

     persen terhadap produksi daging secara nasional. Ayang pedaging merupakan

     produsen utama daging unggas yaitu mencapai %(&0# persen disusul berturutturut

    ayam kampung& ayam petelur yang sudah diafkir dan itik sebesar 2(&0$) #&0# dan $&'$

     persen. *elain itu unggas juga memberi kontribusi yang sangat berguna dalam bentuk 

    telur. Produksi telur pada tahun 200# diperkirakan mencapai %%% ribu ton akan

    memberi kontribusi sebanyak %3&3+ persen dari total produksi telur secara nasional

    yaitu mencapai $0,$ ribu ton DP/A& 200#1.

    Ascariasis adalah penyakit cacing yang menyerang unggas dan disebabkan

    oleh cacing  Ascaridia galli  dengan sinonim  A. lineata, A. perspicillum. acing ini

    terdapat di usus dan duodenum semua jenis unggas& uinea fol& /urkey& angsa dan

     beberapa jenis burung liar di semua bagian di dunia. 4nggas ini kemungkinan tertular 

    cacing ascariasis lebih besar apabila unggas ini tidak dikandangkan. *elain itu iklim

    tropis dan kelembaban yang tinggi memberi kondisi yang menguntungkan bagi

     perkembangan telur cacing dan ketahan hidup lar5a dan telur infektif di alam. acing

    ini merupakan cacing nematode yang ukurannya paling besar diantara jenis cacing

     pada unggas. acing jantan berukuran ,0-(% mm& sedang yang betina (2-$$2 mm&

    mempunyai 3 bibir yang besar. /elurnya berbentuk o5al& berukuran (3-'26 sampai

    #,-,(6 *oulsby& $'+21.

    1%" RUMUSAN MASALAH

    $.2.$ Apakah pengertian dari Ascariasis 7$.2.2 Apakah penyebab dari Ascariasis pada ayam7

    $.2.3 Bagaimana cara diagnosa Ascariasis 7

    $.2.# Bagaimana saja gejala klinis yang tampak pada ayam yang mengalami

    Ascariasis 7

    $.2., Bagaimana cara penanganan konstipasi pada ayam yang mengalami

    Ascariasis7

    1%3 TU$UAN

    $.3.$ 4ntuk mengetahui tentang pengertian dari Ascariasis

    $.3.2 4ntuk mengetahui tentang penyebab dari Ascariasis pada ayam

    $.3.3 4ntuk mengetahui tentang cara diagnosa Ascariasis pada ayam

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    4/23

    $.3.# 4ntuk mengetahui tentang gejala klinis yang tampak pada ayam yang

    mengalami Ascariasis

    1%3%5 4ntuk mengetahui tentang cara penangan Ascariasis pada ayam

    !A! II

    PEM!AHASAN

    "%1 PENGERTIAN

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    5/23

    Ascariasis pada unggas adalah penyakit disebabkan oleh  Ascaridia galli.

    Dimana penyakit ini dapat menyerang ternak ayam& mentog& angsa& itik dan berbagai

     burung liar di seluruh dunia. acing ini berperasit pada usus halus dari unggas.

    acing secara alami sering ditemukan pada berbagai unggas liar maupun

    unggas peliharaan. Pada unggas terdapat dua golongan utama cacing yaitu ematoda

    cacing gilig1 dan estoda cacing pipih1. ematoda termasuk kelompok parasit yang

    terpenting pada unggas sehubungan dengan kerusakan yang ditimbulkan. !elompok 

    cacing ini memiliki siklus hidup langsung tanpa membutuhkan hospes intermediar.

     ematoda disebut juga cacing gilig karena bentuknya bulat& tidak bersegmen

    dan dilengkapi dengan kutikula yang halus. ematoda yang mempunyai siklus hidup

    langsung meleati # tahap perkembangan sebelum deasa. ematoda deasa yang

    hidup dalam tubuh unggas yang terinfeksi akan menghasilkan telur yang dikeluarkan bersama feses. Didalam lingkungan& jika telur berembrio ditelan oleh ayam maka telur 

    akan menetas didalam pro5entriculus hospes dan berkembang menjadi lar5a yang

    akan tumbuh menjadi cacing deasa didalam tubuh hospes.

    "%" FAKTOR&FAKTOR YANG MENYE!A!KAN ASCARIASIS

      "nfeksi Ascaridia disebabkan oleh  Ascaridia galli, Ascaridia dissimilis,

     Ascaridia numidae, Ascaridia columbae dan Ascaridia bonase. Ascaridia galli selain

     berparasit pada ayam juga pada kalkun& burung dara& itik dan angsa.  Ascaridia galli

    merupakan cacing yang sering ditemukan pada unggas dan menimbulkan kerugian

    ekonomik yang tinggi karena menimbulkan kerusakan yang parah selama bermigrasi

     pada fase jaringan dari stadium perkembangan lar5a. 8igrasi terjadi dalam lapisan

    mukosa usus dan menyebabkan pendarahan& apabila lesi yang ditimbulkan parah mak 

    kinerja ayam akan turun drastic. Ayam yang terserang akan mengalami gangguan

     proses digesti dan penyerapan nutrient sehingga dapat menghambat pertumbuhan.

    *iklus hidup Ascaridia galli tidak memerlukan hospes intermediar& penularan

    melalui pakan& air minum& litter& atau bahan lain yang tercemar oleh feses yang

    mengandung telur infektif.

    9aktor yang menyebabkan unggas mudah tercemar infeksi cacing  A. galli

    adalah unggas yang dibiarkan bebas berkeliaran. Beberapa data menunjukkan baha

    di daerah :imbabe& pre5alen pada ayam yang bebas berkeliaran adalah #+; pada

    yang muda dan 2#; pada yang deasa Permin et al.& 20021. Data yang hampir sama

     juga dilaporkan di /an

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    6/23

    Data ini menunjukkan alau angka pre5alennya lebih rendah tetapi tidak berarti ayam

    tersebut sehat karena ayam yang sama juga terinfeksi dengan beberapa jenis cacing

    yang lain. Data tahun $''#=$'', pada peternakan ayam di Denmark juga

    menunjukkan baha ayam deasa terinfeksi cacing  A. galli sebesar %3.+; Permin et

    al.& $'''1. Data ini menunjukkan baha resiko terbesar terhadap infeksi cacing

    terdapat pada peternakan ayam dengan sistem dilepas dipekarangan& tetapi resiko

    yang besar juga terdapat pada sistem kandang litter yang dalam. !ejadian akut

    ascaridiosis merupakan problema pada peternakan ayam yang dapat menimbulkan

    kerugian yang cukup besar hosh dan *ingh& $''#) Akoso& $''31.

    Akumulasi infeksi cacing A. galli terjadi pada unggas yang dipelihara dalam

    kandang liter sekam1 yang tebal terutama karena terjadi peningkatan kelembaban

    *oulsby& $'+21. "nfeksi berat  A. galli menyebabkan penurunan produksi telur pada

    kandang litter di breeder dan layer komersial.

    "%3 GE$ALA KLINIS ASCARIASIS PADA AYAM

    Ayam muda lebih sensitif terhadap kerusakan yang ditimbulkan  Ascaridia

     galli. *ejumlah kecil cacing  Ascaridia galli  yang berparasit pada ayam deasa

     biasanya dapat ditolerir tanpa adnya kerusakan tertentu pada usus. "nfeksi  Ascaridia

     galli dapat menimbulkan penurunan berat badan& pada kondisi yang berat dapat terjadi

     penyumbatan pada usus. Ayam yang terinfeksi  Ascaridia galli dalam jumlah besar 

    akan kehilangan darah& mengalami penurunan kadar gula darah& peningkatan asam

    urat& atrofi timus& gangguan pertumbuhan& dan peningkatan mortalitas.

    ejala yang terutama dari infeksi cacing ini terlihat selama masa prepaten&

    ketika lar5a berada di dalam mukosa dan menyebabkan enteritis yang kataral& tetapi

     pada infeksi berat dapat terjadi hemoragi 4>?4@A>/ et al.& $'+() *4*BC&

    $'+21. 4nggas akan menjadi anaemia& diare& lesu& kurus& kelemahan secara umum dan

     produksi telur menurun. *elain itu infeksi berat juga dapat menyebabkan kematian

    karena terjadi penyumbatan usus 4>?4@A>/ et al.& $'+(1.4mur hospes dan derajat keparahan infeksi oleh  Ascaridia galli  memegang

     peranan penting dalam kekebalan terhadap cacing tersebut. Pada pemeriksaan pasca

    mati terlihat peradangan usus yang hemoragik dan lar5a yang panjangnya ( mm

    ditemukan dalam mukosa usus. *elain itu kadang-kadang ditemukan parasit yang

    sudah berkapur dalam bagian albumin dari telur.

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    7/23

    !A! III

    PENANGANAN

    3%1 TU$UAN TERAPI

    4ntuk membasmi cacing Ascaridia galli yang menyebabkan ascariasis

    3%" AD#ICE'SARAN

    3.2.$ P-nondrug

    /erapi non drug digunakan untuk menanggulangi Ascariasis dapat dilakukan

    dengan melakukan pembersihan rutin terhadap kandang agar penularan dapat

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    8/23

    diminimalisir. *elain itu Ayam yang dipelihara dalam kandang litter dan harus

    cukup 5entilasi. *ecara periodik litter di tempat pakan dan minum harus sering

    dicampur dengan litter yang kering dari tempat lain. "nfeksi yang berat dari

    cacing  Ascaridia galli  umumnya terjadi pada kandang litter yang dalam dan

    sangat lembab.

    4nggas muda lebih peka terhadap infeksi dibanding unggas deasa atau unggas

    yang pernah menderita infeksi cacing A. galli sebelumnya. Defisiensi beberapa

    5itamin seperti A dan B terutama 5itamin B $2& beberapa mineral dan protein

    merupakan predisposisi terhadap infeksi yang berat. Pemberian mangan 8n1

    yang berlebih akan meningkatkan bobot badan dan le5el 8n dalam darah tetapi

    tidak berpengaruh terhadap mortalitas dan banyaknya cacing A. galli dalam

    usus ayam abrashanska et al.& $'''1.

    *elain itu pemberian obalt o1 yang berlebih dalam dosis yang kecil akan

    meningkatkan bobot badan dan menurunkan mortalitas terhadap ascariasis

    abrashanska et al.& 20021. Pemberian kombinasi antara :n-o-8n akan

    menurunkan jumlah cacing sebesar 20.#; dibanding ayam yang terinfeksi

    cacing tanpa pemberian kombinasi tersebut abrashanska et al.& 200#a1.

    Pemberian kombinasi tersebut juga akan mempengaruhi rasio kelamin cacing

    dimana cacing jantan menjadi lebih banyak& penurunan daya estabilishment

    lar5a cacing& peningkatan daya hidup ayam dan berat badan abrashanska et

    al.& 200#b1. /eodoro5a dan abrashanska 20021 dalam penelitian

    membandingkan antara pemberian ketiga elemen u& o dan 8n

    menyimpulkan baha terapi yang optimal berisi bentuk garam murni dari u

    u2@13  l1 dan ikatan organik dari 8n 2ly.8nl2.2@21 untuk 

    memperbaiki defisiensi mineral dan perubahan patologi& serta mengurangi

    angka kematian dan meningkatkan berat badan.

    3.2.2 P-drug

    Antelmintika adalah obat untuk membunuh cacing atau mengurangi jumlah

    cacing dalam tubuh. Berdasarkan cara kerjanya maka antelmintik dibagi dalam

    , kelompok& Ben

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    9/23

    narkotika sehingga cacing dapat dikeluarkan dalam keadaan hidup oleh adanya

     peristaltic usus. Pengobatan pencegahan pada pullet biasanya diberikan sekitar 

    umur , minggu yang diulang pada inter5al # minggu sampai ayam mencapai

    umur 2$ minggu. Pemberian 5itamin A selama , ( hari dapat membantu

    kesembuhan mukosa usus yang rusak akibat cacing tersebut.

    3%3 PROSES TERAPI (P-treatment)

    NAMA O!AT K EAMANAN EFIKASI DOSIS HARGA

    S()*+*,-(-*. 

    M(-*/+(//+

    2

    fek samping E

    bstruksi usus

    dan oesophagus

    9armakokinetik E

    Diberikan per oral&

    tidak diabsorpsi

    disaluran cerna&

    diekskresi melalui tinja9armakodinamik E

    8engikat air dan ion

    dalam lumen colon&

    sebagian komponennya

    dicerna oleh bakteri

    colon dan metaboliknya

    meningkatkan efek 

     pencahar melalui

     peningkatan osmotik 

    cairan lumen

    "ndikasi E

    8elembekkan

    tinja pada

     pasien yang

    tidak bolehmengejan

    !*+2.*/ fek samping E

    !olik usus&

     perasaan

    terbakar pada

     penggunaan

    rectal&

    hipokalemia dan

    atonia kolon

     pada

     penggunaan

     jangka panjang

    9armakokinetik E

    Pemberian per oral atau

     per rectal. Dihidrolisis

    diusus halus menjadi

    difenol yang kemudian

    dikonjugasi di hepar 

    dan dinding usus.

    Diekskresi melalui

    empedu. Dihidrolisis

    menjadi difenol

    kembali yang akan

    merangsang motilitas

    usus besar.

    8enginduksi defekasi

    dengan merangsang

    aktrifitas peristaltik 

    "ndikasi E

    !onstipasi !lE

     penderita

    construksi usus

    • at E ,mg P

     sid P>

    • Dog E $0mg P

     sid P>

    ontoh E

    DulcolaF

    supositorin1 G

    >p$0.+00=kapsul

    ) tablet

    >p3.%00=strip isi

    # tablet1

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    10/23

    usus yang bersifat

    mendorong propulsif1

    melalui iritasi lokal

    mukosa atau kerja yang

    lebih selektif pada

     pleFus saraf 

    intramuscular dari otot

    halus usus sehingga

    meningkatkan motilitas.

    fek pencahar terlihat

    setelah %-$2 jam.

    9armakodinamik E

    8erangsang mukosa

    saraf intramural atau

    otot polos sehingga

    menigkatkan peristaltik 

    dan sekresi lendir usus

    melalui penghambatan

     a-! A/P-ase

    K2-/ 9armakokinetik E

    fek tampak dalam 2#

     jam

    9armakodinamik E

    8engikat air dan ion

    dalam lumen colon

    Pemberian

    dicampur 

    dengan

    makanan

    P8A!A"A

    ayam umur #-% minggu E $, ml tiap

    3 liter air& untuk ,0 ekor ayam

    Ayam umur lebih dari % minggu30 ml untuk # liter air& untuk ,0 ekor 

    ayam

    $ botol E 20 ml

     A8A P>D4/ H>8"I

    @A>A

    >p ,.000=botol

    A/4>A PA!A"

    4mur #-% minggu E $ kapsul

    lebih dari % minggu E 2 kapsul

     berikan pada pagi hari

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    11/23

    $ sachset E $0 kapsul

     A8A P>D4/ A" I"/> 

    !"J>8 D/A" 

    Deskripsi Produk E

    bat cacing untuk mengendalikan Ascaris pada unggas dan babi

    !omposisi E

    *etiap g occiten mengandung E

    Pipera

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    12/23

    istirahat& sehingga menyebabkan hiperpolarisasi dan supresi impuls spontan disertai

     paralisis. Pipera

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    13/23

    !omposisi E

    L Pipira8 sangat di anjurkan untuk peternak& baik ternak ayam

     pedaging& ayam petelur ataupun ternak bebek. />"J>8 bagus juga diberikan

    kepada ayam laga atau ayam aduan untuk menjaga kesehatan ayam

    @A>A E

    $ Botol isi $00 kaplet E >p. 20.000

    8in rder E % Botol

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    14/23

    !A! I#

    PENUTUP

    4%1 MONITORING

    #.2 Pengendalian penyakit cacingan merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan

    hasil yang optimal. ara yang dilakukan agar peternakan terhindar dari penyakit

    cacingan adalah dengan dilakukannya pencegahan yaituE

    #.3

    #.# Pemberian obat cacing. Pengobatan akan sia-sia jika penyakit cacingan sudah

     parah. *ebaiknya dilakukan pengobatan secara rutin untuk memotong siklus hidup

    cacing. *eperti cacing nematoda dengan siklus hidup kurang lebih satu setengah

     bulan& maka diberikan pengobatan dua bulan sekali& begitu juga dengan cestoda.

    Pemberian obat cacing pada ayam layer sebaiknya diberikan pada umur + minggu

    dan diulang &

    #., 8elakukan sanitasi kandang dan peralatan peternakan meliputi kandang

    dibersihkan& dicuci dan disemprot dengan desinfektan serta memotong rumput

    disekitar area kandang

    #.% 8engurangi kepadatan kandang& karena dapat memberi peluang yang tinggi bagi

    infestasi cacing.

    #.( Pemberian ransum dengan kandungan mineral dan protein yang cukup untuk 

    menjaga daya tahan tubuh tetap baik.

    4%8 8encegah kandang becek& seperti menjaga kandang tetap kering& tidak 

    menggumpal dan tidak lembab. 

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    15/23

    !etika unggas ditaruh diluar kandang&

    unggas muda harus dipisahkan dari unggas

    deasa dan tempat unggas berkeliaran harus

    mempunyai saluran iar yang baik sehingga

    tidak terjadi penumpukan cairan di tanah dan

    tanah tidak menjadi lembab. >otasi tempat

    unggas dilepas harus sering dilakukan.

    Ayam yang dipelihara dalam kandang litter 

    dan harus cukup 5entilasi. *ecara periodik 

    litter di tempat pakan dan minum harus sering

    dicampur dengan litter yang kering dari tempat

    lain. "nfeksi yang berat dari cacing A. galli

    umumnya terjadi pada kandang litter yang

    dalam dan sangat lembab.

    *etiap akan memasukkan ayam baru dalam

     partai besar dalam kandang litter& maka litter 

    harus dibiarkan selama beberapa hari untuk 

     penyuci hamaan dan pemanasan sehingga

    diharapkan litter menjadi kering dan telur yang

    mengandung lar5a infektif juga ikut mati%

    4%9 KESIMPULAN

    DAFTAR PUSTAKA

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    16/23

    A!*& B./. $''3. 8anual !esehatan 4nggas bagi

    Petugas /eknis Penyuluh dan Peternak.

    !anisius. Cogyakarta.

    A*/>& .A. $''0. "ntestinal Pathology. Di

    dalamE ParasitesE "mmunity and Pathology.

    /he onseMuences of Parasitic "nfection in

    8ammals. d. B@! K.8. Philadelphia.

    /aylor and 9rancis.

    @AD9"D& 8.& A. P>8"& P. A* and 8.

    B"*AA>D. 200$. "n5estigation of the

    Parasitic ematode Ascaridia galli *@>A! 

    $(++1 as a Potential Hector for *almonella

    nterica Dissemination in Poultry. Parasitol.

    >es. +(E 3$(-32,.

    okakarya asional "no5asi /eknologi Dalam 8endukung 4sahaternak 4nggas

    Berdayasaing

    $''

    DPA>/8 P>/A"A. 200#. Buku *aku

    Peternakan. Direktorat Kenderal Bina Produksi

    Peternakan. Departemen Pertanian.

    DA@& .& A. P>8"& K.P. @>"*/*& 8.

    B"*AA>D& A.P. 84@A">JA& !.8.

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    17/23

    P/>*& K.*. P4* and A.. K*.

    2002. /he ffect of oncurrent "nfections

    ith Pasteurella multocida and Ascaridia

    galli on 9ree >ange hickens. Het. 8icrobiol.

    +%#1E3$3-32#.

    AB>A*@A*!A& 8.& *. /PAH"/@A>HA& .

    BAA>J& 8.8. AH:-8>>* and P.

    A>A8BA>>". $'''. /he ffect of Fcess

    Dietary 8anganese on 4ninfected and

    Ascaridia galli "nfected hicks. K. @elminthol.

    (3#1E3$3-3$%.

    AB>A*@A*!A& 8.& *.. /D>HA and 8.

    8"/H. 2002. /he ffect of obalt

    ompounds on 4ninfected and Ascaridia

    galli-"nfected hickensE a !inetic 8odel for 

    Ascaridia galli Populations and hicken

    roth. K. @elminthol. (%#1E 303-3$0.

    AB>A*@A*!A& 8.& *.. /D>HA& 8..8.

    AH:-8>>*& . /*@HAAC/AD:@"HA

    and 8. 8"/H. 200#a.

    Administration of :n-o-8n Basic *alt to

    hickens ith Ascaridiosis. ". A 8athematical

    8odel for Ascaridia galli Populations and

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    18/23

    @ost roth ith and Jithout /reatment.

    Parasitol. >es. '331E 23,-#$.

    AB>A*@A*!A& 8.& *.. /D>HA& 8..8.

    AH:-8>>*& . /*@HAAC/AD:@"HA&

    8.8"/H& *. >8"D4P/

    and *. P/. 200#b.

    Administration of :n-o-8n Basic *alt to

    hickens ith Ascaridiosis. "". *eF >atio and

    8icroelement e5els in Ascaridia galli and in

    /reated and 4ntreated hickens. Parasitol.

    >es. '331E 2#2-2#(.

    A4C& 8.& . BA4>& . 8>/* and .

    >@A>D/. 200$. ffect and >epeatability of 

    Ascaridia galli gg utput in ockerels

    9olloing a *ingle o Dose "nfection. Het.

    Parasitol. '%#1E 30$-30(.

    A4C& 8.& . BA4>& >. P>"*"> and .

    >@A>D/. 2002. enetic Differences of 

    Ascaridia galli gg utput in aying @ens

    9olloing a *ingle Dose "nfection. Het.

    Parasitol. $03E ''-$0(.

    A4C 8.& /. @8A and . >@AD/. 200,.

    Age->elated Differences of Ascaridia galli

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    19/23

    gg utput and Jorm Burden in hickens

    9olloing a *ingle Dose "nfection. Het.

    Parasitol. $2+$-21E$#$-$#+.

    @*@& K.D. and K. *"@. $''#. Acute

    Ascaridiosis in hickens. A >eport. "ndian

    Het. K. ($E ($(-($'.

    @& *. $''0. "munologi Parasit. 9akultas

    !edokteran @ean& "nstitut Pertanian Bogor.

    @>" .& *. >A*84**& A. P>8" and 8.

    B"*AA>D. 2003. "n5estigation on the

    "nfluence of @elminth Parasites on

    Haccination of hickens Against ecastle

    Disease Hirus 4nder Hillage onditions.

    /rop. Anim. @lth. Prod. 3,E #$,-#2#.

    "D" A.& A. P>8" and !.D. 84>>. 200#. @ost

    Age nly Partially Affects >esistance to

    Primary and *econdary "nfections ith

    Ascaridia galli *@>A!& $(++1 in hickens.

    Het. Parasitol. $2231E 22$-23$.

    "!8& 8.8. $'($a. ffect of Different e5els of 

     utrition and ontinuing Dosing of Poultry

    ith Ascaridia galli ggs on the *ubseMuent

    De5elopment of Parasite Population.

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    20/23

    Parasitol. %3E 233-2,0.

    "!8& 8.8. $'($b. bser5ation on the

    Pathogenicity and Pathology of Ascaridia

    galli. Parasitol. %3E $%'-$('.

    "!8& 8.8. $'($c. Jeight hanges in hickens

    Placed on Different e5els of utrition and

    Harying Degrees of >epeated Dosage ith

    Ascaridia galli ggs. Parasitol. %3E 2,$-2%0.

    ">44& .J.& >.. !"8A" and *.8. !"*"A. 200#.

    @elminth Parasites in the "ntestinal /ract of 

    "ndigenous Poultry in Parts of !enya. K. *.

    Afr. Het. Assoc. (,$1E ,+-,'.

    K4@& K. and A. P>8". 2002. /he ffect of 

    Plasmodium gallinaceum on a hallenge

    "nfection ith Ascaridia galli in hickens. Het

    Parasitol. $0,$1E $$-$'.

    !48A>"& >. and *. /@A!4>. $'''. "nfection

    Pattern of ematode Ascaridia galli in allus

    gallus domesticus. K. cobiol. $$E 2((-2+3.

    8AJ"*@A& @.B.& A.A. !A**4!4& ..

    !CH*AA>D and A. P>8". 2002. A

    omparison of the Pre5alence and Burdens of 

    @elminth "nfections in roers and Adult

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    21/23

    9ree->ange hickens. /rop. Anim. @lth. Prod.

    3#31E 20,-2$#.

    P>8" A. $''(. @elminths and @elminthosis in

    Poultry ith *pecial mphasis on Ascaridia

    galli in hickens. PhD /hesis. DenmarkE /he

    okakarya asional "no5asi /eknologi Dalam 8endukung 4sahaternak 4nggas

    Berdayasaing

    200

    >oyal Heterinary and Agricultural 4ni5ersity&

    openhagen.

    P>8" A. and K.J. @A*. $''+. pidemiology&

    Diagnosis and ontrol of Poultry Parasites.

    9A Animal @ealth 8anual o.#. >ome.

    P>8" A.& P. A*& 8. B"*AA>D and 9.

    9>AD*. $''+. Ascaridia galli "nfection in

    the 9ree >ange ayers 9ed on Diets ith

    Different Protein ontent. Br. Poult. *ci. 3'E

    ##$-##,.

    P>8"& A. and @. >AH". 200$. enetic

    >esistance to Ascaridia galli "nfections in

    hickens. Het. Parasitol. $02E $0$-$$$.

    P>8"& A.& 8. B"*AA>D& 9. 9>AD*& 8.

    PA>8A& K. !D and P. A*. $'''.

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    22/23

    Pre5alence of astrointestinal @elminths in

    Different Poultry Production *ystems. Br.

    Poult. *ci. #0#1E #3'-##3.

    P>8"& A.& K.B. *8A& .@. @K& /. @H and

    *. 84!A>A/">JA. 2002. cto-& ndo- and

    @aemoparasites in 9ree->ange hickens in

    the oromon499& 8.D. and >.A. >/. $''(. ematodes.

    Di dalamE Diseases of Poultry. d. A!&

    J.B. @.K. BA>*& .J. BA>D 8

    D4AD& C.8. *A"9. $0th d. "oaE "oa

    *tate 4ni5ersity Press.

    *@4& /.& A. P>8"& A. >P*/>99& P.

    *>* and K. !KA>. 2003. omparati5e

    enetic >esistance to Ascaridia galli

    "nfections of # Different ommercial ayer-

    ines. Br. Poult. *ci. ##21E $+2-$+,.

    *4*BC& . K. . $'+2. @elminths& Arthropods and

     protoHA& *.. and 8. AB>A*@A*!A. 2002.

    ptimal /reatment of Ascaridia galli-"nfected

  • 8/18/2019 Studi Kasus Ascaris

    23/23

    hickens ith *alts of /race lements and a

    !inetic 8odel for hicken roth. K.

    @elminthol. (%$1E ('-+,.

    /"4>"A *.& 9. A/@A"A@& B.P. P>"*>CA/&

    9. *A/>"KA& .B. >/A" dan C. >"DJA.

    2000. Pengaruh "nfeksi acing Ascaridia galli

    /erhadap >espon *el oblet dan *el 8ast

     pada 4sus @alus Ayam Petelur. 8ajalah

    Parasitologi "ndonesia $3E #0-#+.

    4>?4@A>/& .8.& K. A>84>& K.. D4A&

    A.8. D4 and 9.J. K". $'+(.

    Heterinary Parasitology. *econd d. nglandE

    ongman *cientific and /echnical.

    CA:J"*!" /.A.& . /4!>& A. */:"& :.

    K@*& K. >B"*& !. DJ48& 8.

    9"@>& K. 8A/! and @.D. @AP8A.

    2002. *ubclinical ffects and 9enbenda