Top Banner
Jurnal Ilmiah Sains dan Teknologi Vol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540 STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO Oleh : Didik Cahyanto, ST, MT [email protected] Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Program Studi Teknik Lingkungan Institut Teknologi Pembangunan Surabaya ABSTRAK Tujuan Studi ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan dan memberi informasi dasar yang valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan. Dengan studi ini kita diharapkan bisa memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi. Studi Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni: 1) wawancara (interview) dan 2) pengamatan (observation). Jumlah Desa yang dipilih dalam studi ini meliputi 36 desa di wilayah 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Jumlah sampling ditarik secara acak (random) dengan menggabungkan antara teknik random multistage (bertingkat) dan random sistematis. Jumlah sampel di tingkat Desa diambil secara disproporsional dengan asumsi dalam analisis dilakukan pembobotan. Secara total di setiap Desa 40 rumah diambil secara acak. Untuk menentukan rumah tangga digunakan sejumlah pilihan teknik-teknik yang dipilih oleh para kader survei dengan cara random sistematis (urutan rumah). Sementara, yang menjadi unit responden adalah ibu rumah tangga. Hasil dari studi ini adalah diketahuinya wilayah studi dengan risiko amat tinggi, tinggi, sedang maupun ringan sehingga memudahkan pemerintah dalam melakukan intervensi sanitasi di masing masing cluster desa/kelurahan. Kata Kunci : Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Mojokerto
20

STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Oct 20, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGANDI KABUPATEN MOJOKERTO

Oleh :Didik Cahyanto, ST, MT

[email protected]

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Program Studi Teknik LingkunganInstitut Teknologi Pembangunan Surabaya

ABSTRAK

Tujuan Studi ini adalah untuk mengetahui gambaran kondisi fasilitas sanitasi danperilaku masyarakat yang berisiko terhadap kesehatan lingkungan dan memberi informasidasar yang valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan. Dengan studi ini kitadiharapkan bisa memberikan advokasi kepada masyarakat akan pentingnya layanan sanitasi.

Studi Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan ini menggunakan pendekatan kuantitatifdengan menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yakni: 1) wawancara (interview) dan 2)pengamatan (observation). Jumlah Desa yang dipilih dalam studi ini meliputi 36 desa diwilayah 17 Kecamatan yang ada di Kabupaten Mojokerto. Jumlah sampling ditarik secaraacak (random) dengan menggabungkan antara teknik random multistage (bertingkat) danrandom sistematis. Jumlah sampel di tingkat Desa diambil secara disproporsional denganasumsi dalam analisis dilakukan pembobotan. Secara total di setiap Desa 40 rumah diambilsecara acak. Untuk menentukan rumah tangga digunakan sejumlah pilihan teknik-teknik yangdipilih oleh para kader survei dengan cara random sistematis (urutan rumah). Sementara, yangmenjadi unit responden adalah ibu rumah tangga.

Hasil dari studi ini adalah diketahuinya wilayah studi dengan risiko amat tinggi, tinggi,sedang maupun ringan sehingga memudahkan pemerintah dalam melakukan intervensi sanitasidi masing – masing cluster desa/kelurahan.

Kata Kunci : Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan di Kabupaten Mojokerto

Page 2: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

ABSTRACT

The purpose of this study is to describe the condition of sanitation facilities andcommunity behavior that are at risk for environmental health and provide valid basicinformation in Environmental Health Risk assessments. With this study we are expected to beable to provide advocacy to the community on the importance of sanitation services.

This Environmental Health Risk Level Study uses a quantitative approach by applying2 (two) data collection techniques, namely: 1) interview (interview) and 2) observation(observation). The number of villages chosen in this study included 36 villages in the 17 sub-districts in Mojokerto Regency. The number of sampling is randomly drawn by combiningmultistage random and systematic random techniques. The number of samples at the Villagelevel is taken disproportionately with the assumption that the analysis is weighted. In total, ineach village 40 houses were taken randomly. To determine households, a number of techniqueswere chosen by survey cadres in a systematic random manner (sequence of houses).Meanwhile, the respondent's unit is a housewife.

The results of this study are to know the study area with very high, high, medium andlight risks so as to facilitate the government in conducting sanitation interventions in eachvillage / kelurahan cluster.

Keywords: Study of the Analysis of the Levels of Environmental Health Risks in the District Mojokerto

Page 3: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan mencakup masalah sanitasi dan

perilaku yang berhubungan dengan sanitasi yang telah ada, termasuk pembuangan air

limbah domestic, pengelolaan sampah rumah tangga, drainase lingkungan/selokan sekitar

rumah dan banjir, pengelolaan air bersih rumah tangga, perilaku higiene rumah tangga serta

kejadian penyakit diare.

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan dilakukan karena beberapa alasan

sebagai berikut:

1. Hasil Studi Analisis Tingkat Risiko merupakan data awal yang bisa digunakan dalampembangunan sanitasi di perkotaan/ perdesaan.

2. Data mengenai sanitasi dan higiene cukup terbatas sehingga data umum yang diperolehtidak dapat dipecah hingga tingkat kelurahan/desa dan data tersebut menyebar diberbagai kantor yang berbeda.

3. Menurut prioritas usulan ditingkat kabupaten melalui Musyawarah RencanaPembangunan, isu sanitasi dan hygiene dipandang masih kurang penting

4. Terbatasnya komunikasi antara masyarakat dan pihak pengambil keputusan

1.2 Tujuan

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan bertujuan :

a. Mengetahui gambaran kondisi fasilitas sanitasi dan perilaku masyarakat yang berisikoterhadap kesehatan lingkungan

b. Informasi dasar yang valid dalam penilaian Risiko Kesehatan Lingkungan

1.3 Manfaat

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan bermanfaat :

a. Ketersediaan data dan informasi tentang indikasi area berisiko dari tingkatkecamatan dan desa/kelurahan

b. Sebagai acuan untuk advokasi tentang pentingnya layanan sanitasi kepada

masyarakat

Page 4: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

II. Tinjauan Pustaka

Kesehatan lingkungan adalah status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup

perumahan, pembuangan air kotor, sampah, penyediaan air bersih dan sebagainya. Sanitasi

lingkungan merupakan kegiatan yang berguna untuk meningkatkan dan mempertahankan

standar kondisi lingkungan yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Kondisi tersebut

meliputi : akses air bersih yang aman, pembuangan air limbah domestik yang aman,

pengelolaan sampah rumah tangga yang aman, kondisi drainase yang berfungsi dengan baik.

Dalam konsep sehat menurut WHO disebutkan bahwa sehat meliputi sehat fisik, mental

maupun sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit. Sehat pada dasarnya adalah gambaran

keadaan keseimbangan dari berbagai faktor. Penyakit akan timbul bila terjadi gangguan dari

keseimbangan tersebut yang disebabkan oleh adanya perubahan satu faktor atau lebih. Faktor-

faktor yang berperan tersebut umumnya dibagi menjadi tiga golongan yaitu : faktor agen

(agent), penjamu (host), lingkungan (environment).

Faktor agen berasal dari sifat pembawaan agen tersebut yang mempunyai kemampuan untuk

menyebabkan penyakit pada manusia. Penjamu berhubungan dengan manusia terutama

mencakup faktor biologi atau kebiasaan perilaku hidup sehari-hari. Lingkungan mencakup

semua aspek diluar agen dan manusia, karena itu sangat beraneka ragam dan umumnya

digolongkan menjadi 3 kategori yaitu: berhubungan dengan aspek fisik, biologis dan aspek

sosial ekonomi.

Lingkungan mempunyai pengaruh serta kepentingan relatif yang besar dalam hal

peranannya sebagai alah satu faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Hal ini

dikemukakan Hendrik L Bium sebagai berikut: bahwa lingkungan mempunyai pengaruh dan

peranan yang terbesar yang diikuti oleh perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Hal ini

telah dibuktikan antara lain oleh Robert Tilden (University of Chicago) dalam penelitiannya

terhadap 65 negara berkembang, yang mengemukakan bahwa dengan peningkatan sanitasi

dalam hal ini penyediaan air bersih dan peningkatan pendidikan akan meningkatkan secara

signifikan dari umur harapan hidup.

Page 5: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Beberapa masalah kesehatan masyarakat yang penting dan perlu mendapat perhatian saat

ini adalah:

a. Penyediaan Sarana Air Bersih dan pengawasan kualitas air bersih

Di Indonesia telah dicanangkan akses 100% air minum target tercapai pada tahun 2019.

Pada tahun 2019 diharapkan masyarakat Indonesia telah mengakses air minum secara

aman baik masyarakat kota dan desa.

b. Penyediaan Sarana Pembuangan Kotoran

Di daerah perkotaan maupun perdesaan perilaku hidup bersih dan sehat seringkali

terlupakan, hal ini ditandai masih ada masyarakat yang membuang tinja ke sungai,

kolam, empang, kebun dan cara lain yang tidak saniter. Pembuangan kotoran/tinja

terebut seharusnya disalurkan ke tangki septik yang kedap, sehingga tidak mencemari

air tanah maupun badan air.

c. Penyediaan sarana dan pengawasan pembuangan sampah

Pembuangan sampah terutama timbul di kota-kota besar yang berkaitan dengan

pengumpulan, pengangkutan, pembuangan, pemanfaatan dan pemusnahan sampah.

Akibatnya beban sampah yang tak terjangkau oleh sistem pelayanan kota timpakan

dalam lahan terbuka, dibakar atau dibuang yang tidak pada tempatnya.

d. Penyediaan sarana dan pengawasan pengelolaan air buangan

Masalah air buangan rumah tangga baik di perkotaan maupun perdesaan sudah mulai

menimbulkan gangguan antara lain karena air buangan biasanya telah dicemari dengan

tinja dan urine, disamping deterjen yang pemakaiannya sangat luas.

III. METODOLOGI

3.1 Umum

Data ilmiah dan faktual dari Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan

memberikan gambaran mengenai ketersediaan layanan sanitasi di tingkat rumah tangga dalam

skala kabupaten/kota. Obyek studi yang merupakan Sub sektor sanitasi meliputi limbah cair

domestik, limbah padat/sampah, drainase lingkungan, serta Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

(PHBS). Salah satu contoh PHBS adalah praktek Cuci Tangan Dengan Sabun (CPTS). Untuk

pertanyaan dalam kuisioner dan lembar pengamatan beserta penomorannya diperlukan

Page 6: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

pengorganisasiannya sehingga memudahkan pelaksanaan survei, entri maupun analisa data

hasil studinya.

Pelaksanaan Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan dilakukan dengan

cara pendekatan kuantitatif yang menerapkan 2 (dua) teknik pengumpulan data, yaitu

wawancara (interview) dan pengamatan (observation).

Pengambilan sampling utama (primary sampling) adalah RT (Rukun Tetangga).

Pemilihan sampling dilakukan secara random dan proporsional berdasarkan total RT di semua

RW. Area survey ditentukan dalam setiap Desa/Kelurahan. Minimal umlah sampel RT per

Desa/Kelurahan adalah 8 RT dan jumlah sampel per RT sebanyak 5 responden. Sedangkan

jumlah sampel per desa/kelurahan adalah sebanyak 40 responden. Kategori yang dijadikan

responden adalah Ibu atau anak yang sudah menikah dan berumur antara 18 s/d 65 tahun yang

mampu dan bisa diajak berkomunikasi dengan baik.

Untuk quality control, 5% rumah yang telah disurvei didatangi oleh tim spot check.

Kemudian wawancara dilakukan oleh tim spot check secara individual. Wawancara ini

dilakukan secara singkat dengan kuesioner yang telah disediakan kemudian ditarik disimpulkan

mengenai wawancara yang telah dilakukan. Apakah wawancara tersebut benar-benar terjadi

dengan standar yang ditentukan atau belum. Pada tahap entri data juga dilakukan Quality

control. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten MOJOKERTO selanjutnya akan melakukan cek data

hasil entri minimal 5% dari entri data kuesioner.

3.2 Penentuan Target Area Survey

Metoda penentuan target area survey dilakukan dengan sistem clustering yaitu

pengelompokan berdasarkan wilayah geografi dan demografi. Indikasi awal lingkungan

berisiko juga dapat dilihat dari hasil clustering. Teknik pengambilan sampel dilakukan secara

random sehingga memenuhi kaidah ”Probability Sampling” dimana semua anggota populasi

memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. “Cluster Random Sampling”. Dipilih

sebagai metoda sampling.

Penetapan cluster dilakukan berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1. Kepadatan penduduk yaitu jumlah penduduk per luas wilayah. Pada umumnya tiap

kabupaten/kota telah mempunyai data kepadatan penduduk sampai dengan tingkat

kecamatan dan kelurahan/ desa;

Page 7: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

2. Angka kemiskinan menunjukkan kondisi sosial ekonomi setiap kecamatan dan/atau

kelurahan/ desa, hal ini dapat dijadikan sebagai indikator yang cukup representative karena

data yang mudah diperoleh. Sebagai contoh ukuran angka kemiskinan bisa dihitung

berdasarkan proporsi jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera 1 dengan

formula sebagai berikut :

(∑ Pra-KS + ∑ KS-1)

Angka kemiskinan = ---------------------------------- X 100%

∑ KK

3. Daerah/wilayah yang dialiri sungai/kali/saluran drainase/saluran irigasi dengan potensi

digunakan sebagai MCK dan pembuangan sampah oleh masyarakat setempat;

4. Daerah terdampak banjir yang memiliki parameter ketinggian air, waktu surut yang lama

dan luas daerah banjir/ genangan yang dinilai mengangggu kenyamanan masyarakat.

Tabel 3.1

Katagori Cluster berdasarkan kriteria indikasi lingkungan berisiko

3.3 Penentuan Jumlah/Besar Responden

Besaran sampel yang diambil sebesar 40 responden untuk tiap Kelurahan/Desa.

Sementara itu sampel diambil secara random, dimana jumlah sampel RT per Kelurahan/Desa

minimal 8 RT yang dipilih harus mewakili semua RT yang ada dalam Kelurahan/Desa tersebut.

Jumlah responden per Kelurahan/Desa minimal 40 rumah tangga harus tersebar secara

KATAGORICLUSTER

KRITERIA

Cluster 0Wilayah desa/kelurahan yang tidak memenuhi sama sekalikriteria indikasi lingkungan berisiko.

Cluster 1Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 1 kriteriaindikasi lingkungan berisiko

Cluster 2Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 2 kriteriaindikasi lingkungan berisiko

Cluster 3Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 3 kriteriaindikasi lingkungan berisiko

Cluster 4Wilayah desa/kelurahan yang memenuhi minimal 4 kriteriaindikasi lingkungan berisiko

Page 8: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

proporsional di 8 RT terpilih. Pemilihan sampel juga dilakukan secara random, sehingga

diperoleh minimal 5 responden per RT.

Kaidah statistic digunakan, untuk menentukan jumlah sampel, yang diformulasikan

dengan menggunakan “Rumus Slovin” yaitu :

Keterangan :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah populasi

d : Persentase toleransi ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang masih dapat ditolerir 5% (d=0,05).(asumsi tingkat kepercayaan

95%, karena menggunakan d=0,05)

3.4 Penentuan Jumlah Desa/Kelurahan Dan Responden Area Survey

Dengan menggunakan rumus slovin di atas maka dapat dihitung kebutuhan responden

selanjutnya ditentukan lokasi studi dengan cara memilih sebanyak 40 Kelurahan/Desa secara

random.

3.5 Penentuan RW/RT Dan Responden Di Lokasi Survey

Unit sampling primer (PSU = Primary Sampling Unit) dalam Studi adalah RT,

sehingga data RT per RW per kelurahan dikumpulkan terdahulu, sebelum memilih RT. Secara

proporsional jumlah RT per kelurahan adalah 8 (delapan) RT dipilih secara random.

Selanjutnya untuk menentukan dari delapan atau minimal lima RT terpilih minimal metode

yang digunakan adalah sebagai berikut :

a. Per kelurahan diurutkan RT per RW

b. Angka Interval (AI) ditentukan. Untuk menentukan AI, perlu diketahui jumlah total RT

total dan jumlah yang akan diambil;

Jumlah total RT kelurahan : X;

Jumlah RT yang akan diambil : Y;

Maka angka interval (AI) = jumlah total RT kelurahan / jumlah RT yang diambil.

AI = X/Y (dibulatkan) misal pembulatan ke atas menghasilkan Z, maka AI = Z;

Page 9: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

c. Untuk menentukan RT pertama, ambil secara acak angka antara 1 – Z (angka random).

Sebagai contoh, angka random (R#1) yang diperoleh adalah 3.

d. RT berikutnya yang dipilih adalah 3 + Z= ... dst.

Agar seluruh rumah tangga memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih sebagai sampel,

maka rumah tangga/responden dipilih dengan menggunakan cara acak (random sampling.

Penentuan rumah itu bukan bersumber dari preferensi enumerator/supervisor ataupun

responden itu sendiri. Tahapannya adalah sebagai berikut :

Memperoleh daftar rumah tangga dengan cara mendatangi RT terpilih, apabila data

tidak tersedia maka dibuat daftar rumah tangga berdasarkan pengamatan keliling dan

wawancara langsung dengan penduduk;

Bagi jumlah rumah tangga (misal 30) dengan jumlah sampel minimal yang akan

diambil, misal 5 (lima) diperoleh Angka Interval (AI) = 30/5 = 6;

Ambil/kocok angka secara random antara 1 – AI untuk menentukan Angka Mulai

(AM), contoh adalah misal angka mulai 3;

Menentukan rumah selanjutnya adalah 3 + AI, 3 + 6 = 9 dst.

IV. HASIL STUDI

4.1 Karakteristik Responden

Informasi yang diperoleh dari hasil survey terkait karakteristik responden dibagi

menjadi beberapa variabel yaitu : hubungan responden dengan kepala keluarga, usia responden,

status rumah responden,pendidikan terakhir, kepemilikan anak, dan jumlah anak laki-laki dan

perempuan dalam kelompok umur; kurang dari 2 tahun, umur 2 – 5 tahun, 6 – 12 tahun, dan

lebih dari 12 tahun.

Page 10: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Gambar 4.1 Kelompok Umur Responden

4.2 PENGELOLAAN SAMPAH RUMAH TANGGA

Indikasi pengelolaan sampah sudah dilakukan dengan baik dan benar dapat dilihat

kondisi sampah di lingkungan rumah masing-masing. Kondisi Lingkungan yang bersih dapat

menunjukkan bahwa adanya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, salah

satunya adalah pengelolaan sampah yang baik dan benar di rumah. Beberapa aspek terkait

dengan masalah penanganan sampah, adalah :

1. Kondisi sampah di lingkungan;

2. Pengelolaan sampah rumah tangga;

3. Praktik pemilahan sampah;

4. Frekuensi petugas pengangkutan sampah oleh petugas;

5. Pendapat tentang ketepatan pengangkutan sampah bagi rumah tangga

6. Penerima layanan pengangkutan sampah;

7. Pembiayaan layanan pengangkutan sampah;

8. Pihak penerima iuran layanan sampah;

9. Besaran Iuran sampah tiap bulan.

Page 11: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Gambar 4.2. Pengelolaan Sampah di Tingkat Rumah tangga per Cluster

4.3 Pembuangan Air Limbah Domestik

Air limbah domestik adalah air yang berasal dari rumah tangga atau permukiman

termasuk didalamnya berasal dari WC, kamar mandi, tempat cuci, dan tempat memasak

(Sugiharto, 1987). Berdasarkan sumber air limbah domestic dibedakan menjadi dua yaitu: air

berasal dari kakus (black water) dan air buangan dari berbagai aktivitas domestik lainnya (grey

water) seperti buangan dari aktivitas mandi, cuci dan dapur.

Buang Air Besar Sembarangan merupakan factor yang sangat berisiko terhadap

turunnya derajat kesehatan lingkungan di masyarakat. Buang Air Besar Sembarangan

berdampak besar pada pencemaran tanah, sumber air minum warga dan sumber penularan

penyakit.

Page 12: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Gambar 4.3 Tempat BAB Anggota Keluarga yang Sudah Dewasa

4.4 Drainase Lingkungan Sekitar Rumah Dan Banjir

Salah satu bagian dari Sanitai adalah sarana dan prasarana drainase permukiman.

Drainase lingkungan merupakan sarana yang penting dalam sanitasi. Drainase mempunyai

fungsi untuk mengalirkan limpasan air hujan ke badan sungai, sehingga air limbah dari rumah

tangga seperti dapur, kamar mandi, tempat cucian dan juga wastafel harus disalurkan tersendiri

melalui saluran air limbah menuju instalasi pengolahan air limbah. Kondisi drainase yang

buruk dapat menimbulkan banjir pada waktu hujan, selain itu juga akan menimbulkan

genangan air dari air limbah rumah tangga.

Gambar 4.4 Genangan Air di Musim Hujan per Cluster

4.5 Pengolahan Air Minum Rumah Tangga

Bagian ini menyajikan informasi mengenai kondisi akses sumber air untuk air minum,

memasak,mencuci dan gosok gigi bagi rumah tangga di Kabupaten Mojokerto. Obyek yang

akan diteliti terdiri dari dua obyek utama, yakni 1) sumber air yang digunakan rumah tangga,

dan 2) pengolahan, penyimpanan dan pengamanan air yang baik dan hygiene. Kedua aspek ini

memiliki hubungan yang sangat erat dengan tingkat risiko kesehatan bagi anggota di suatu

rumah tangga.

Page 13: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Gambar 4.5 Jarak Sumber Air Pembuangan Tinja per Cluster

4.6 Perilaku Higiene

Pada bagian ini perilaku higiene / sehat menjadi fokus penting dalam penelitian ini.

Perilaku higiene sehat dalam studi ini dikaitkan dengan kebiasaan pemakaian sabun.

Sabun merupakan salah satu desinfektan yang dapat mencegah masuk dan

berkembangnya kuman patogen ke dalam tubuh. Pemakaian sabun sehingga penting

untuk dilakukan kajian secara detail. Dalam pelakanaan survey adalah menggunakan

kuesioner yang berisi pertanyaan –pertanyaan. Isi pertanyaan adalah menanyakan

kepada responden tentang pemakaian sabun hari ini atau kemarin. Kemudian juga

penggunaan sabun untuk keperluan apa saja. Observasi dan wawancara juga dilakukan

untuk Sarana CTPS dan waktu mencuci tangan bagi anggota keluarga setiap hari.

Gambar 4.6 Waktu Anggota Keluarga Biasa Mencuci Tangan

Page 14: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

4.7 Kejadian Diare

Angka kejadian diare adalah sebagai gambaran kondisi kesehatan masyarakatnya di

suatu wilayah. Kadangkala gejala diare seringkali dipandang tidak penting. Bahkan ada

paradigma masyarakat ada yang berpendapat bahwa diare adalah hal yang positip.

Mitos yang beredar dalam masyarakat mengatakan diare merupakan gejala yang

ditunjukkan ketika anak akan tumbuh berkembang, misalnya akan segera bisa berjalan,

bertambah tinggi badan, atau tumbuhnya gigi baru dalam rahangnya. Sejumlah

kelompok masyarakat di Jawa menamakannya dengan istilah ngenteng-ngentengi.

Gambar 4.7 Diagram Penderita yang Terkena Diare Pada Survey

4.8 INDEKS RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN (IRKL)

Terjadinya penurunan kualitas hidup, kesehatan, bangunan dan atau lingkungan akibat

rendahnya akses terhadap layanan sektor sanitasi dan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)

diukur dengan nilai Indeks Risiko Kesehatan Lingkungan (IRKL). IRKL dipakai sebagai

ukuran atau tingkatan risiko kesehatan lingkungan akibat kondisi sanitasi di suatu lingkungan,

dalam hal ini adalah hasil dari analisa Studi, semakin tinggi nilai IRKL semakin tinggi pula

tingkat risiko terhadap kesehatan lingkungan. Penghitungan Indeks Risiko Kesehatan

Lingkungan (IRKL) adalah sebagai salah satu komponen dalam menentukan area berisiko

akibat kondisi sanitasi.

Indeks risiko kesehatan lingkungan Kabupaten Mojokerto dapat dilihat pada Tabel 4.6 dan

Gambar 4.8 sebagai berikut :

Nilai Indek Risiko Kesehatan Lingkungan (IRKL)

Page 15: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Hasil Scoring Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan

CLUSTER KECAMATAN NAMAKELURAHAN/DESA

NILAI INDEKSRisiko Kesehatan

LingkunganSKOR

1 2 3 3 3Cluster 1 GONDANG TAWAR 221 4TRAWAS DUYUNGKUTOREJO WINDUREJOPURI PLOSOSARIJETIS MOJOLEBAKCluster 2 GONDANG JATIDUKUH 158 1GONDANG BENINGTRAWAS KEDUNGUDIKUTOREJO KEPUHARUMPURI PURIJETIS BENDUNGJATIREJO LEBAKJABUNGPACET MOJOKEMBANGPACET TANJUNGKENONGONGORO TANJANGRONOPUNGGING PURWOREJOMOJOSARI MOJOSULURBANGSAL KUTOPORONGDLANGGU TALOKTROWULAN TROWULANGEDEG NGARES KIDULKEMLAGI MOJODOWOKEMLAGI MOJOWONOCluster 3 KUTOREJO PESANGGRAHAN 161 2PURI SUMOLAWANGJATIREJO BAURENO

Page 16: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

CLUSTER KECAMATAN NAMAKELURAHAN/DESA

NILAI INDEKSRisiko Kesehatan

LingkunganSKOR

1 2 3 3 3NGORO BANDARASRIMOJOSARI MENANGGALBANGSAL PACINGDLANGGU KALENTROWULAN WATESUMPAKKEMLAGI MOJODADIMOJOANYAR JABONSOOKO MOJORANUSOOKO SOOKOCluster 4 MOJOANYAR NGARJO 204 3

V. KESIMPULAN

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan dilaksanakan di satu kabupaten

Mojokerto yang meliputi 17 Kecamatan dan 36 Desa. Dalam pelaksanaan studi dibagi menjadi

4 cluster (Cluster 1, 2, 3,4).

Hasil Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan sebagaimana diketahui

merupakan gambaran nyata kondisi sanitasi di wilayah studi. Hasil studi telah diintepretasikan

dengan Angka Indek Rasio Kesehatan Lingkungan (IRKL). Semakin tinggi nilai IRKL maka

semakin tinggi pula Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan.

Page 17: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Nilai Risiko Kesehatan Lingkungan (IRKL) dari nilai tertinggi sampai terendah adalah

sebagai berikut: Cluster 1 (IRKL=221), Cluster 4 (IRKL=204), Cluster 3 (IRKL=161),

Cluster 2 (IRKL=158).

Hasil studi di cluster 1 mempunyai tingkat risiko kesehatan lingkungan kategori

berisiko sangat tinggi, desa di cluster 4 kategori berisiko tinggi, di cluster 3 kategori berisiko

sedang, di cluster 2 kategori berisiko ringan.

DAFTAR PUSTAKA

Bindu N. Lohani, 1984, Environmental Quality Management, South Asian Publisers, New

Delhi.

Emah Sudjimah, Pedoman Sanitasi Berbasis Masyarakat, Jakarta, Kementerian Pekerjaan

Umum, 2012.

Fandell, CH., 2007, Audit Lingkungan, Penerbit Liberty Yogyakarta.

Prof.Dr. Soekidjo Notoatmodjo, Ilmu kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta Press, Jakarta,

1997.

Prof.Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,

Rineka Cipta Press, 2002.

Page 18: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Jurnal Ilmiah Sains dan TeknologiVol 10, No. 2 (Juni 2017), ISSN Nomor: 0216-1540

Pokja AMPL, Panduan Praktis Pelaksanaan EHRA (Environmental Healt Risk

Assessment), Jakarta, Departemen Kesehatan RI, 2013.

Pokja AMPL, Sarana Air Bersih Program WSLIC-2, Jakarta, Departemen Kesehatan RI

Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2005.

Pokja AMPL, Sarana Sanitasi Program WSLIC-2, Jakarta, Departemen Kesehatan RI

Ditjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, 2005.

Singgih Santoso, SPPS Mengolah Data Statitik Secara Profesional, Jakarta, Penerbit PT

Alex Media Komputindo, 2000.

Page 19: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Judul Jurnal Ilmiah (Artikel)

Jumlah PenulisStatus PengusulIdentitas Jurnal Ilmiah

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Review :

* di nilai oleh dua reviewer secara terpisatr** coret yang tidak perlu**+ nasionaUterindeks di DOAJ, CABI, Copernicus

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan Di KabupatenMojokertoI orangPenulispertama@**a. NamaJumal : Journal.ubaya.ac.idb. NomorA/olumec. Bdisi (bulan/tahun)

. d. Penerbite. Jumlah halamanf. DOI artikel (ikaada)g. Alamar Web Jurnal : htto://ej ournal.ubaya.ac.id/index.php/JSTh. terindeks di Scimagojr/Thomson Reuter ISI Knowledge atau di **l-lJumal Ilmiatr Internasional /Internasional Bereputasi t*! Jurnal llmiah Nasional Teralaeditasi

[' pumal llmiah Nasion **

Surabaya"Reviewer I

Hasti Suprihatin, S.T., M.TNIDN.0712056601Unit Kerja: Institut Teknologi Pernbangunan SurabayaJabatan Akademik Terakhir : Asisten AhliBidang llmu : Teknik Lingkungan

LEMBARTIASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAV PEER REWEW

KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH

t0 /2hxti 12017lppm.ubaya.ac.idt-17

KomponenYangDinilai

Nilai Maksimal Jurnal llmiehNllal Akhlr

YangDiperoleh

IntcrnasionaUInternasional

BereputasitlNesional

Terakredltasi

tlNasional ***

aa Kelenskapan unsur isi buku 00o/o\ I o"Ab. Ruang lingkup dan kedalaman pernbahasan

G0o/o\J A/Ti

c. Kecukupan dan kemutahiran data/informasidan metodoloei (30%)

J sr78d. Kelenekapan unsur dan kualitas penerbit 30%) 3 2'Io

Total = (100%) l0 a.ANilai Pencusul \ r< A.tA A -rA

Catatan Penilaian artikel oleh Reviewer :

ilA \l)-, \- /b r r

ar.r^\7<\, crEaw \)^!<ll/G.}"\A\4-t

Page 20: STUDI ANALISIS TINGKAT RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN DI ...

Judul Jumal Ilmiah (Artikel)

Jumlatr PenulisStatus Pe,ngusulIdentitas Jumal Ilmialr

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiatr(beri /pada kategori yang tepat)

Hasil Penilaian Peer Review :

* di nilai oleh dua reviewer secara terpisaht* coret yang tidak perlu*** nasional/terindeks di DOAJ, CABI, Copemicus

Studi Analisis Tingkat Risiko Kesehatan Lingkungan Di KabupatenMojokertoI orangPenulis pertam *ta. NamaJurnalb. NomorAy'olume'c. Edisi (bular/tahun)d. Penerbit

' e. Jumlah halaman

: Joumal.ubaya.ac.id

LEMBARTIASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU PEERREWEW

KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH

t0 /2Juri / 2017lppm.ubaya.ac.idt-r7

f. DOI artikel (ika ada) :

g. Alamat Web Jurnal : http://ejournal.ubaya.ac.id/index.php/JSTlqterindeks di Scimagojr/Thomson Reuter ISI Knowledge atau di **l-lJurnal Ilmiatr Internasional Anternasional Bereputasi *t[-l lurnat Ilmiah Nasional Teralaeditasi

Elr*uf ilmiatrNasio *t

Ir. Eris Sunarisasi, M.TNUPN.9900999127Unit Kerja : Institut Teknologi Pembangunan SurabayaJabatan Akademik Teralfiir : LektorBidang tlmu : Teknik Kimia

KomponenYang Dinitat

Ntlai Maksimal Jurnal IlmiahNllal Akhir

YangDiperolch

InternrsionaUIntemasional

Bereputasi

tr

NasionalTerekrcditasi

tf

Nesionrl ***

ar. Kelenskaoan unsur isi buku fi0o/o\ I o,alr. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan

(30o/o\J z,+4

Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi danmetodolosi (3$o/o)

J 2r}(l. Kelenekapan unsur dan kualitas penerbit 30%) J 2r?A

Total = (100%) l0 ^'t5Nilai Pensusul ,l r /r q'l 4^r<

a\v)cJ

rn Penilaian artikel oleh Reviewer :

ccta/4eaFeru \I[^.6Dtr' la bUl-uqaailSt tilqper p Vo^Va\^a9^^F€DtlM ta\,rlT;l^' Artt^ Vaip-

A) ipc{$W\po* -\rX^9 hr f a,tor,Yi