Top Banner
ISSN 0216 – 3128 Wisjachudin Faisal, dkk. STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOM Wisjachudin Faisal *) , Kris Tri Basuki *) dan Boy Rahardjo Sidharta **) *) P3TM - BATAN **) Universitas Atma Jaya Yogyakarta ABSTRAK STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOM. Telah dilakukan analisis kista (cyst) harmful algal bloom (HAB) di daerah Limay-Bataan (14° 34' N, 120 °38' E), Teluk Manila, Filipina. Suatu daerah yang pernah mengalami tragedi cukup parah akibat merebaknya kista (cyst) pyrodinium bahamense varian compressum yang dapat menyebabkan gejala Paralytic Shellfish Poisoning (PSP). Gejala PSP tersebut cukup berbahaya bagi manusia apabila mengkonsumsi kerang-kerangan yang tercemar dari toksin cyst tersebut. Sebagai studi kasus telah dilakukan penelitian di daerah pantai Ciamis Selatan (-7,67731 0 S, 108,8 0 E). Penelitian ini dilakukan menggunakan metode Fukuyo dan Matsuoka. Cuplikan sedimen diambil dengan alat khusus semacam tombak (corer) pada kedalaman 12 m dari permukaan laut. Pada jarak 2 cm dari cuplikan sedimen yang diperoleh pada ujung tombak tersebut diambil dimasukkan pada kantong plastik khusus. Setelah dilakukan sonikasi, cuplikan kemudian disaring dengan saringan ukuran 125 m. dan dilanjutkan dengan saringan 20 m. Beningannya diamati dengan mikroskop yang dihubungkan dengan komputer kamera maka akan teridentifikasi macam dari cyst tersebut. Dari hasil pengamatan ternyata diperoleh cyst yang cukup toksis yaitu Pyrodinium bahamense varian compressum, terdapat juga cyst yang lain yaitu Spiniferites mirabilis, Brigantedinium sp., Votadinium spp.(Protoceratium reticulatum), Stelladinium stelatum. Sedangkan di pantai Ciamis Selatan belum ditemukan adanya kista (cyst) tetapi ditemukan beberapa alga jenis diatom dimana salah satunya termasuk yang berbahaya (HAB) yaitu psudonitzschia sp yang dapat menyebabkan Amnestic Shellfish Poisoning (ASP), yang menghasilkan toxin domoic acid yang menyebabkan gangguan gastrointestinal dan neurological. ABSTRACT CYST ANALYSIS STUDY OF HARMFUL ALGAL BLOOM. Cyst analysis of HAB in Limay Bataan (14° 34' N, 120 °38' E), Manila Bay, Philippines has been done. An area in which the severe tragedy due to the blooming of kind of cyst: Pyrodinium bahamense varian compressum that could lead to Paralytic Shellfish Poisoning (PSP) symptom has been spread out. That symptom which is sufficiently dangerously because of consuming the molluscan shellfish contaminated by cyst’s toxin. As a case study, the research on that matter has been conducted at the coastal areas of South Ciamis (-7.67731 0 S, 108.8 0 E). This research has been done based on Fukuyo and Matsuoka method. Samples taken by special took resembling a spearheaded called corer at the depth of 12 m below the sea level. At 2 cm distant from the tip, the sediment’s sample was taken and corer’s put into the special plastic bag. After sonic vibrating, the sample was then sieved with a 125 m siever and follows by 20 m siever. The supernatant was observed by microscope connected to the PC provided by camera, by which the cyst type could be identified. From the observation results, the existent of both toxine cyst ( Pyrodinium bahamense varian compressum), and also other cyst Spiniferites mirabilis, Brigantedinium sp., Votadinium spp. (Protoceratium reticulatum), Stelladinium stelatum, are proven. While at the coastal of South Ciamis there are no cyst found, but some diatomae algaes, one of which is a harmful algae namely Pseudonitzschia sp that can caused Amnestic Shellfish Poisoning (ASP), which produces domoic acid toxin that causes gastrointestinal and neurological. PENDAHULUAN enelitian ini merupakan salah satu bagian kecil dari realisasi atas kerjasama BATAN dan IAEA yang berkaitan dengan proyek RCA : P “Nuclear Techniques to Address Specific Harmful Algal Bloom Concerns” Adapun penelitiannya di daerah Limay-Bataan, Teluk Manila, Filipina dengan posisi 14° 34' N, 120 Prosiding PPI – PDIPTN 2005 Puslitbang Teknologi Maju – BATAN Jogjakarta, 12 Juli 2005 208
8

STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

Feb 06, 2018

Download

Documents

vuphuc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

ISSN 0216 – 3128 Wisjachudin Faisal, dkk.

STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOM

Wisjachudin Faisal *), Kris Tri Basuki *) dan Boy Rahardjo Sidharta **)

*) P3TM - BATAN**) Universitas Atma Jaya Yogyakarta

ABSTRAKSTUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOM. Telah dilakukan analisis kista(cyst) harmful algal bloom (HAB) di daerah Limay-Bataan (14° 34' N, 120 °38' E), Teluk Manila,Filipina. Suatu daerah yang pernah mengalami tragedi cukup parah akibat merebaknya kista(cyst) pyrodinium bahamense varian compressum yang dapat menyebabkan gejala ParalyticShellfish Poisoning (PSP). Gejala PSP tersebut cukup berbahaya bagi manusia apabilamengkonsumsi kerang-kerangan yang tercemar dari toksin cyst tersebut. Sebagai studi kasustelah dilakukan penelitian di daerah pantai Ciamis Selatan (-7,677310S, 108,80E). Penelitian inidilakukan menggunakan metode Fukuyo dan Matsuoka. Cuplikan sedimen diambil dengan alatkhusus semacam tombak (corer) pada kedalaman 12 m dari permukaan laut. Pada jarak 2 cmdari cuplikan sedimen yang diperoleh pada ujung tombak tersebut diambil dimasukkan padakantong plastik khusus. Setelah dilakukan sonikasi, cuplikan kemudian disaring dengan saringanukuran 125 m. dan dilanjutkan dengan saringan 20 m. Beningannya diamati dengan mikroskop yang dihubungkan dengan komputer kamera maka akan teridentifikasi macam dari cyst tersebut.Dari hasil pengamatan ternyata diperoleh cyst yang cukup toksis yaitu Pyrodinium bahamensevarian compressum, terdapat juga cyst yang lain yaitu Spiniferites mirabilis, Brigantedinium sp.,Votadinium spp.(Protoceratium reticulatum), Stelladinium stelatum. Sedangkan di pantai CiamisSelatan belum ditemukan adanya kista (cyst) tetapi ditemukan beberapa alga jenis diatom dimanasalah satunya termasuk yang berbahaya (HAB) yaitu psudonitzschia sp yang dapat menyebabkanAmnestic Shellfish Poisoning (ASP), yang menghasilkan toxin domoic acid yang menyebabkangangguan gastrointestinal dan neurological.

ABSTRACTCYST ANALYSIS STUDY OF HARMFUL ALGAL BLOOM. Cyst analysis of HAB in LimayBataan (14° 34' N, 120 °38' E), Manila Bay, Philippines has been done. An area in which thesevere tragedy due to the blooming of kind of cyst: Pyrodinium bahamense varian compressumthat could lead to Paralytic Shellfish Poisoning (PSP) symptom has been spread out. Thatsymptom which is sufficiently dangerously because of consuming the molluscan shellfishcontaminated by cyst’s toxin. As a case study, the research on that matter has been conducted atthe coastal areas of South Ciamis (-7.677310 S, 108.80 E). This research has been done based onFukuyo and Matsuoka method. Samples taken by special took resembling a spearheaded calledcorer at the depth of 12 m below the sea level. At 2 cm distant from the tip, the sediment’s samplewas taken and corer’s put into the special plastic bag. After sonic vibrating, the sample was thensieved with a 125 m siever and follows by 20 m siever. The supernatant was observed bymicroscope connected to the PC provided by camera, by which the cyst type could be identified.From the observation results, the existent of both toxine cyst ( Pyrodinium bahamense variancompressum), and also other cyst Spiniferites mirabilis, Brigantedinium sp., Votadinium spp.(Protoceratium reticulatum), Stelladinium stelatum, are proven. While at the coastal of SouthCiamis there are no cyst found, but some diatomae algaes, one of which is a harmful algaenamely Pseudonitzschia sp that can caused Amnestic Shellfish Poisoning (ASP), which producesdomoic acid toxin that causes gastrointestinal and neurological.

PENDAHULUANenelitian ini merupakan salah satu bagiankecil dari realisasi atas kerjasama BATAN

dan IAEA yang berkaitan dengan proyek RCA :P

“Nuclear Techniques to Address SpecificHarmful Algal Bloom Concerns” Adapunpenelitiannya di daerah Limay-Bataan, TelukManila, Filipina dengan posisi 14° 34' N, 120

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

208

Page 2: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

ISSN 0216 – 3128 Wisjachudin Faisal, dkk.

°38' E, yaitu daerah yang pernah terjadi red-tide,dengan menelan korban manusia yang cukupbanyak, sedangkan di tanah air sebagai studikasus akan ditinjau penelitian di daerah CiamisSelatan. .

Alga berbahaya, yang lazim dikenal sebagaiharmful algae blooms, adalah organismeeukariotik (1) bersel tunggal dan mikroskopikyang sebagian hidup di laut. Hampir sebagianbesar spesies alga atau fitoplankton tidakberbahaya dan berfungsi sebagai penghasilenergi pada rantai makanan di laut. Pada waktutertentu, alga tumbuh sangat cepat atau bloomdan berakumulasi dengan densitas sangat padatsehingga menimbulkan penampakan berupaperubahan warna pada permukaan air laut yangsangat jelas. Red tide (1,2) adalah nama untukmenggambarkan fenomena tersebut di manaspesies fitoplankton tertentu yang terdiri daripigmen kemerah-merahan atau reddish pigmentsdan bloom tersebut mengakibatkan perairanmenjadi berwarna merah.

Sejumlah spesies alga manghasilkan toksinyang dapat ditransferkan melalui jaringanmakanan di mana mereka dapat mempengaruhidan bahkan membunuh organisme yang lebihtinggi tingkatannya, seperti zooplankton, kerang-kerangan, ikan, burung, mamalia laut, danbahkan manusia yang mengkonsumsinya baiksecara langsung maupun tidak langsung.Sekarang para peneliti lebih memakai istilahharmful algae blooms (HABs) (3) untukmenggambarkan fenomena yang berkaitandengan toksin maupun dampak negatif dari alga.

Dikenal berbagai jenis sindrom padamanusia yang dikaitkan dengan keberadaantoksin yang berasosiasi alga berbahaya ini.Secara umum, manusia terpapar oleh toksin yangdiproduksi secara alamiah oleh alga berbahayamelalui produk makanan laut (seafood).Bebarapa sindrom yang berkaitan dengankesehatan publik yang disebabkan oleh algaberbahaya adalah amnestic shellfish poisoning(ASP), ciguatera shellfish poisoning (CSP),diarrhetic shellfish poisoning (DSP), neorotoxicshellfish poisoning (NSP) dan paralytic shellfishposoning(PSP). Masing-masing sindrom tersebutdisebabkan oleh spesies alga berbahaya yangberbeda dan terjadi di berbagai perairan pantai didunia. Hal ini sebagai akibat dari transporinternasional dari makanan produk laut maupunperjalanan internasional oleh penggemar seafoodsehingga tidak ada populasi manusia yang bebasdari risiko sindrom tersebut. Seperti diketahuibahwa Paralytic Shellfish Poisoning (PSP)

disebabkan oleh konsumsi kerang-kerangan yangterkontaminasi dengan sederetan heterocyclicguanidines yang disebut saxitoxins (STXs). Padabeberapa laporan menyebutkan bahwa hampir2000 kasus keracunan pada manusia dilaporkansetiap tahunnya, dengan tingkat kematian sebesar15% (4).. Sedangkan Amnesic ShellfishPoisoning (ASP) adalah satu-satunya keracunankerang yang disebabkan oleh diatom. Apabilamahluk hidup mengkonsumsi kerang-keranganyang telah terkontaminasi oleh racun yangsetelah diidentifikasi dikenal sebagai domoicacid (5,6). Sumber domoic acid adalah diatom,Pseudo-nitzschia multiseries. Domoic acidmerupakan asam amino tricarboxyluc yang larutdalam air yang bertindak sebagai analogneurotransmitter glutamat reseptor agonist.Domoic acid terkait secara struktural danfungsional dengan excitatory neurotoxin kainicacid, yang diisolasi dari makroalga merahDigenea simplex (7). Gejala ASP mencakupefek gastro-intestinal (contoh: mual, muntah,diare) dan efek syaraf seperti : pusing,disorientasi , lesu, serangan mendadak, danhilangnya memori jangka pendek.

Untuk mengetahui kadar dari kedua racuntersebut dapat dilakukan dengan metodaReceptor Binding Assay yaitu dengan caramenambahkan racun yang telah dilabel (8)dengan zat radioaktif tritium (3H) sebut saja (T*)kedalam inkubasi receptor racun yang telahdiketahui (R), sedemikian sehingga akanterbentuk komplek receptor racun yangradioaktif (T*R). Dengan menambahkan racunyang tidak radioaktif (T) kedalam campuraninkubasi tersebut maka akan terjadi kompetisiantara racun radioaktif dengan yang tidakradioaktif pada receptor tersebut, sehinggaterbentuk komplek yang tidak radioaktif (TR).Kandungan komplek receptor racun yangradioaktif (T*R) dapat diukur dengan alat cacahkelip cair atau liquid scintillation counter (LSC).Dengan bertambahnya jumlah racun yang tidakradioaktif (T) maka dengan sendirinya hargakomplek receptor racun yang radioaktif akanberkurang, sehingga dapat dibuat kurva standarantara T*R dengan T. Dari kurva standar itulahsuatu cuplikan yang belum diketahui kadarracunnya dapat diplotkan pada kurva tersebutsehingga dapat diketahui kadar racunnya.

TATA KERJAAlat

Pada penelitian ini alat yang digunakanadalah pengambil cuplikan berbentuk tombak

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

209

Page 3: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

Wisjachudin Faisal, dkk. ISSN 0216 – 3128

yang khusus dirancang untuk mengambilcuplikan di dasar laut, timbangan analitis MettlerPE 3600, Sonicator Sanyo Somprep 150 MSE,serta Mikroskop yang dilengkapi dengan kamerayang bisa disesuaikan buatan Zeiss Plan-Neofluor AxioCam HRC dilengkapi komputerP.C Fujitsu Siemens.Mikroskop Nikon.Sedangkan penyaring dengan ukuran 125 mdan 20 m digunakan untuk menyaring cuplikansedimen.

BahanAdapun bahan yang digunakan antara lain

cuplikan sedimen dari pantai Limay Bataan,teluk Manila, sedimen dari pantai Ciamis Selatan(SBCT 4) serta air laut dari lokasi setempat.

MetodeCuplikan sedimen dari Teluk Manila diambil

dengan alat khusus semacam tombak (corer)pada kedalaman 12 m dari permukaan laut. Padajarak 2 cm dari cuplikan sedimen yang diperoleh

pada ujung tombak tersebut diambil dimasukkanpada kantong plastik khusus. Sedangkancuplikan sedimen pada Pantai Ciamis Selatanpada saat sampling menggunakan pipa PVCdengan diameter 7,5 cm. Pada cuplikan PantaiCiamis Selatan dilakukan variasi kedalaman,untuk mengetahui kandungan fitoplankton padakedalaman tertentu. Setelah dilakukan sonikasi,cuplikan kemudian disaring dengan saringanukuran 125 m. dan dilanjutkan dengan saringan20 m. Beningannya diamati dengan mikroskopyang dihubungkan dengan komputer kameramaka akan teridentifikasi macam dari cyst ataufitoplankton tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASANSeperti telah disebutkan di muka bahwa

letak daerah pengambilan cuplikan di LimayBataan, Teluk Manila Filipina pada posisi 14°34' N, 120 °38' E (lihat Gambar 1), sedangkanposisi di Pantai Ciamis Selatan adalah (-7,677310S, 108,80E) (lihatGambar 2).

Gambar 1. Lokasi Pengambilan cuplikan di Teluk Manila, Filipina

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

210

Page 4: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

ISSN 0216 – 3128 Wisjachudin Faisal, dkk.

Pada saat preparasi cuplikan perludigetarkan dengan alat sonicator terlebih dahuluagar supaya butiran-butiran sedimen terlepas satudengan yang lain dan fitoplankton yang ada akanterlepas dari butiran-butiran lumpur sedemikiansehingga masuk dalam larutan. Setelah diamatidengan peralatan mikroskop yang cukuplengkap, dari cuplikan teluk Manila terlihatbeberapa spesies kista atau cyst (Tabel 1) antaralain Spiniferites mirabilis, Brigantedinium sp.,Votadinium spp.(Protoceratium reticulatum),Stelladinium stelatum dan yang terpentingdengan terdeteksinya Pyrodinium bahamensevarian compressum. Penelitian ini dilakukanpada tahun 2004, ternyata spesies cyst jenisPyrodinium bahamense varian compressummasih terdeteksi, padahal terjadinya bloomditempat tersebut sudah sejak tahun 1980.an.Sudah barang tentu hal tersebut memberikanperingatan untuk segera diantisipasi sertadiwaspadai kemungkinan akan terjadinya red-

tide lagi di masa yang akan datang. Seperti telahdijelaskan di muka bahwa dengan terdeteksinyacyst Pyrodinium bahamense var compresumtersebut, terbukti bahwa didaerah tersebut telahpernah mengalami HABs.

Tabel 1. Hasil Pengamatan Cuplikan Sedimendi Limay Bataan Teluk ManilaFilipina

No. Nama Species 1 Pyrodinium bahamense varian

compressum2 Spiniferites mirabilis3 Brigantedinium sp4 Votadinium spp.(Protoceratium

reticulatum)5 Stelladinium stelatum

Gambar 2. Lokasi Pengambilan Cuplikan Sedimen di Pantai Ciamis Selatan (SBCT 4)

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

211

Page 5: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

Wisjachudin Faisal, dkk. ISSN 0216 – 3128

P. reticulatum sp

Pyrodinium behamense v.c.

S. mirabilis sp

S.stellatum sp.

Pseudonitzschia spGambar 3. Hasil pengamatan cyst dan sel

harmful algal bloom

Tabel 2. Hasil Pengamatan Cuplikan Sedimendi Pantai Ciamis Selatan (kedalaman2 cm)

No. Nama Species1 Pseudonitzschia sp2 Coscinodiscus spp3 Pleurosigma sp4 Cymbella sp5 Bacteriastratum sp6 Chaetoceros sp7 Ditylum sp8 Bacillaria sp9 Nitzschia sp

Tabel 3. Hasil Pengamatan Cuplikan Sedimendi Pantai Ciamis Selatan (kedalaman10 cm )

No. Nama Species Keterangan1 Pseudonitszchia

spTidak teramati

2 Coscinodiscus sp Paling dominan teramati

3 Pleurosigma sp4 Cymbella sp5 Bacteriastratum

sp6 Chaetoceros sp7 Ditylum sp8 Nitzschia sp9 Bacillaria sp

Tabel 4. Hasil Pengamatan Cuplikan Sedimendi Pantai Ciamis Selatan (kedalaman20 cm)

No.

Nama Species Keterangan

1 Pseudonitszchia sp Tidak teramati2 Coscinodiscus sp3 Pleurosigma sp Paling dominan

teramati4 Cymbella sp5 Bacteriastratum sp6 Chaetoceros sp7 Ditylum sp8 Nitzschia sp9 Bacillaria sp

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

212

Page 6: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

ISSN 0216 – 3128 Wisjachudin Faisal, dkk.

Tabel 5. Hasil Pengamatan Cuplikan Sedimendi Pantai Ciamis Selatan (kedalaman30 cm )

No. Nama Species Keterangan1 Pseudonitszchia sp Tidak teramati2 Coscinodiscus sp3 Pleurosigma sp Paling dominan

teramati4 Cymbella sp5 Bacteriastratum sp6 Chaetoceros sp7 Ditylum sp8 Nitzschia sp9 Bacillaria sp

Tabel 6. Hasil Pengamatan Cuplikan Sedimendi Pantai Ciamis Selatan (kedalaman40 cm)

No. Nama Species Keterangan1 Pseudonitszchia sp Tidak teramati2 Coscinodiscus sp Paling dominan

teramati3 Pleurosigma sp4 Cymbella sp5 Bacteriastratum sp6 Chaetoceros sp7 Ditylum sp8 Nitzschia sp9 Bacillaria sp

Tabel 7. Data ekologi pada daerah penelitian(11)

No. Parameter Satuan1 Temperatur 29-30 oC2 Salinitas 28-29 ppt3 PH 7-8

Berdasarkan laporan dari Azanza et.al (9).akibat keracunan PSP di Filipina telah menelankorban sebanyak 1995 orang meninggal. DiIndonesia HABs akibat Pyrodinium bahamensevar compresum telah dilaporkan pernah terjadidi Maluku Utara (tahun 1994), Teluk Ambon(pada tahun 1983 hingga 1987), Biak Irian Jaya(1983), bahkan di Teluk Jakarta pernah terjadipada 1997. Disamping cyst alga tersebut adabeberapa cyst alga lain yang termasuk algaberbahaya yang dapat menimbulkan gejala PSPantara lain jenis Alexandrium spp.,Gymnodinium catenatum. Gejala-gejalanya PSPbiasanya neurological dan serangannya cepat.Lamanya pengaruh racun tersebut biasanyabeberapa hari pada kasus yang tidak letal. Gejala

yang umum berupa rasa tebal, rasa terbakar padadaerah mulut, kejang, kehilangankeseimbanagan, penurunan kesadaran, demam,gangguan pada kulit, dan gerakan yang tidakterkontrol. Pada kasus yang berat dapatmengakibatkan gangguan pernapasan dalamwaktu 24 jam setelah konsumsi kerang-keranganyang beracun. Jika pasien tidak dapat bernapasatau detak tidak terdeteksi, pernapasan buatandiperlukan sebagai pertolongan pertama. Tidakada penawarnya dan terapi merupakan caraterbaik untuk penyembuhan pasien.

PSP dapat dihindari dengan programmonitoring proaktif dalam skala besar, yaitudengan mengukur tingkat toksin pada kerang-kerangan dan penutupan segera pada area yangterkontaminasi ini.

Dari cuplikan sedimen pantai Ciamis Selatan(SBCT 4) belum ditemukan adanya cyst tetapiberupa sel fitoplankton jenis diatom antara lainCoscinodiscus spp, Pleurosigma sp, Cymbellasp, Bacteriastratum sp, Chaetoceros sp, Ditylumsp, Bacillaria sp, Nitzschia sp, Pseudonitzschiasp (Tabel 2). Dari spesies yang ditemukan hanyaalga jenis Pseudonitzschia sp (Gambar 3.) yangcukup berbahaya yaitu racunnya (domoic acid)dapat memberikan gejala Amnestic shellfishpoisoning (ASP) yang menyebabkan gangguangastrointestinal dan neurological. Gastroentiritisbiasanya terjadi dalam waktu 24 jam setelahkonsumsi kerang-kerangan yang beracun dengangejala berupa muntah, kram perut, dan diare.Pada kasus yang akut , gejala neurological terjadidalam waktu 48 jam setelah konsumsi seafood.Gejala yang ditimbulkan antara lain sakit kepala,disorientasi, kejang, kehilangan memori jangkapendek, dan koma. Banyak negara di dunia yangmemiliki sejarah sindrom ASP ini melakukanmonitoring terhadap perairannya untukmendeteksi keberadaan alga penyebab ASP dantoksin domoic acid. Ketika konsentrasi domoicacid mencapai 20 ug/g daging kerang, daerahpenghasil kerang tersebut ditutup dan tidak bolehdilakukan pemanenan ikan dan kepiting jugamengandung domoic acid sehingga perludiwasapadai.

Dari variasi kedalaman terlihat bahwa padakedalaman 10 cm ternyata didominasi diatomCoscinodiscus sp, sedangkan pada kedalaman 20cm didominasi oleh Pleurosigma sp , padakedalaman 30 cm didominasi oleh Pleurosigmasp, kemudian pada kedalaman 40 cm didominasioleh Coscinodiscus sp. Hal ini menunjukkanpada lapisan kedalaman tertentu telah terjadi“sukesi” yaitu didominasi oleh sel fitoplankton

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

213

Page 7: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

Wisjachudin Faisal, dkk. ISSN 0216 – 3128

tertentu. Dari penelitian terdahulu menunjukkankecepatan sedimentasi pada daerah sekitar SBCT4 ini adalah berkisar 0,07 – 1,24 cm/th dan 1,36– 37,50 cm/tahun (10). Hal ini menunjukkanpada tahun-tahun sebelum era 2000 telahterdapat banyak fitoplankton yang sangatberacun maupun tidak bearcun tetapi sangatmembahayakan lingkungan disekitarnya yangmengendap pada sedimen tersebut dengankecepatan pengendapan seperti tersebut di atas.Sangat boleh jadi pada tahun-tahun mendatangakan terjadi bloom dari fitiplankton-fitoplanktontertentu apabila kondisi ekologi disekitarmemenuhi seperti salinitas, pH, suhu (11)sedemikian sehingga fitoplankton tersebut akanberkembang biak dengan cepat sehinggaterjadilah bloom di kawasan tersebut. Sehinggaperlu diantisipasi sejak dini. .Seperti diketahuibahwa walaupun fitoplankton tersebut tidakbersifat racun tetapi dapat menyebabkankematian pada biota laut, karena fitoplanktontersebut jumlah yang cukup banyak dapatmenutup insang ikan misalnya sehinggaakibatnya banyak terjadi didaerah tertentu padasaat itu banyak ikan mati dalam jumlah yangcukup banyak.

Untuk menentukan kadar racun dapatdilakukan dengan metoda yang merupakanpenerapan analisis teknik nuklir yaitu ReceptorBinding Assay, seperti yang telah dijelaskan dimuka, yaitu dengan cara penambahan zatradioaktif tritium yang dilabelkan pada racunbuatan tertentu. Tetapi karena belum tersedianyabeberapa peralatan yang mendukung analisistersebut maka analisis ini belum dapat dilakukanpada saat ini.

KESIMPULANDi daerah Teluk Manila tepatnya di pantai

Limay Bataan terbukti masih terdeteksi adanyacyst yang berbahaya yaitu Pyrodiniumbahamense var compresum yang mengandungracun saxitoxin dan dapat menimbulkan gejalaParalytic Shellfish Poisoning (PSP). Sedangkandi Pantai Ciamis Selatan tidak terdeteksi adanyacyst Pyrodinium bahamense var compresum,melainkan jenis alga lain yang juga berbahayayaitu jenis diatom, Pseudonitzschia dimanaracunnya (domoic acid) dapat menyebabkangejala Amnestic shellfish poisoning (ASP) yangmenyebabkan gangguan gastrointestinal danneurological. Pada kedalaman tertentu telahterjadi dominasi spesies dari sel yang berganti-ganti,. yang sangat boleh jadi pada kondisi

tertentu pada waktu mendatang akan terjadibloom, sehingga harus diwaspadai sejak dini.

DAFTAR PUSTAKA1. OCKY KARNA RADJASA, “RED TIDE

AKIBAT EL NINO DAN PENCEMARANDI LAUT” Harian Kompas 17 September2003 .

2. DAHRIL,.” T.”Red tide di Teluk JakartaPertengahan September 1979”,. Terubuk VII,No. 20, p. 1-12. (1981).

3. PRASENO, D.P. A study on HAB organismsin Indonesian waters. International Seminaron Marine Fisheries Environment, 9-10March 1995, Rayong, Thailand (EMDEC-JICA), pp. 119-126.( 1995.).

4. HALLEGRAEFF, “ A review of HarmfulAlgal Blooms and theirapparent globalincrease”, Phycologia 32:79-99 (1993).

5. MCMINN, A., HALLEGRAEF,G.M.,THOMSON, P., JENKINSON,A.V.,HEIJNIS, H., “Cyst and radionucleotideevidence for the recent introduction of thetoxic dinoflagellate GymnodiniumCatenatum into Tasmanian waters, Mar.Ecol. Prog. Ser. 168:165-172 (1997).

6. HALLEGRAEF, G.M.,”Transport of toxicdinoflagellate via ships’ ballast waterbioeconomic risk assessment and efficacy ofpossible ballast water managementstrategies. Mar. Ecol.Prog. Ser. 168:297-309(1998).

7. PERL,T.M.,BEDARD,L.,KOSATSKY,T.,HOCKIN,J.C.,TOOD,E.C.D.,REMIS,A.S.,” An outbreakof toxic encephalopathy caused by eatingmussels contaminated with domoic acid”N.Engl.J.Med. 322:775-780 (1990).

8. VAN DOLAH,F.M.,” Marine Algal Toxins:Health Effects, and Their IncreasedOccurrence”, Receptor Binding AssayTechnique for HAB Toxin Quatification,Reference Manual, UNDP/IAEA/RCA/Subproject 2.4 Application of NuclearTechniques to Address Specific HarmfulAlgal Bloom Concerns, Regional ResourceUnit PNRI, 3-5 (2000).

9. AZANZA,R.V., MAX TAYLOR F.J.R.,”Are Pyrodinium Blooms in the SoutheastAsian Region Recurring and Spreading? AView at the End of Millennium” AMBIO AJournal Of Human Environment, Vol.XXX,No.6, (2001).

10. WISJACHUDIN, F., SUMINING,A.TAFTAZANI, KRIS TRI BASUKI , I

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

214

Page 8: STUDI ANALISIS KISTA (CYST) HARMFUL ALGAL BLOOMdigilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0216-3126-2005-2-208.pdf · Sejumlah spesies alga manghasilkan toksin yang dapat ditransferkan

ISSN 0216 – 3128 Wisjachudin Faisal, dkk.

WAYAN LUGRA., “ Estimasi KecepatanDan Fluks Massa Sedimentasi Di PantaiCiamis Selatan Menggunakan Metoda210Pb”, Prosiding PPI-PDIPTN, PuslitbangTenologi Maju, BATAN, Yogyakarta (2004)

11. SRI NOEGROHATI, NARSITO,SUKARDI, EKO S. KUNARTI, “SpecimenBio-Indikator Pada Pemantauan PencemaranLaut”, Studi Pencemaran Perairan Laut diSekitar Kawasan Industri Cilacap, JawaTengah Indonesia, Laporan Penelitian,Lembaga Penelitian UGM Departemen Pdan K (1995)

12. Damar, A. 2004. Teluk Jakarta, TercemarSekaligus Subur. KOMPAS DailyNewspaper, Wednesday, April 14th, p. 37.(in Indonesian)

13. Hilman, A. & B.R. Sidharta. 2004. Verticaland Horizontal Distributions of MarinePhytoplankton in Lombok Strait DuringINSTSNT Program Cruise 2004. In Press.

14. Panggabean, M.G.L. 2004. Kematian MassalBiota Laut Teluk Jakarta. KOMPAS DailyNewspaper, Wednesday, June 16th, p. 28. (inIndonesian)

15. Sidharta, B.R. & W. Faisal. 2004. PossibleOccurrence of Benthic HAB Organisms atCiamis Bay, West Java, Indonesia. In Press.

16. Wiadnyana, N.N., T. Sidabutar, K.Matsuoka, T. Oishi, M. Kodama, and Y.Fukuyo. 1996. Note on the occurrence ofPyrodinium bahamense in easternIndonesian waters. In: Yasumoto, T., Y.Oshima, and Y. Fukuyo (eds). Harmful andToxic Algal Blooms. IntergovernmentalOceanographic Commission of UNESCO,pp. 53-56.

17. Widiarti, R. 2004. Kista Pyrodinium diTeluk Lampung. KOMPAS DailyNewspaper, Saturday, June 26th, 2004, p. 28.(in Indonesian)

TANYA JAWABTri Murni

Mengapa analisis Cyst perlu dilakukan?

Wisjachudin F.

Analisis Cyst (kista) alga berbahaya inimerupakan program IAEA. Cyst yangberbahaya ini dapat mengganggu ekologilingkungan terutama di daerah pantai yangbanyak terdapat biota laut. Apabila cyst inidimakan kerang-kerangan atau ikan,kemudian ikan tersebut dikonsumsi manusia,maka dapat mengakibatkan kematian,sehingga perlu diantisipasi untuk mengatasihal tersebut.

Supriyanto C.

Sejauh mana HAB ini mempengaruhilingkungan?

Wisjachudin F.

HAB (Harmful algae bloom) yaitu sejumlahspesies alga yang menghasilkan toksin yangsangat berbahaya apabila dikonsumsi olehkerang-kerangan kemudian kerang-kerangandimakan manusia, maka apabila dikonsumsidengan dosis tertentu akan mengakibatkankematian.

Yusuf N.

Apa hubungan antara kecenderungan spesiesmikroorganisme dalam sedimen air laut dipantai dengan laju sedimentasi bahanterlarut?

Wisjachudin F.

Bila laju sedimentasi diketahui (denganmetode 210Pb), maka akan dapat diketahuilapisan endapan tersebut terjadi pada tahunberapa (misal 1980). Artinya pada tahun1980 tersebut mikroorganisme tertentu(Cyst) telah mencemari pada daerahtersebut.

Prosiding PPI – PDIPTN 2005Puslitbang Teknologi Maju – BATAN

Jogjakarta, 12 Juli 2005

215