BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangKita ketahui bahwa sel memiliki struktur yang
dibagi menjadi dua yaitu struktur sel prokariotik dan sel
eukariotik. Setiap organisme tersusun dari salah satu sel
prokariotik dan sel eukariotik. Kedua sel ini memiliki perbedaan
berdasarkan inti selnya. Sel prokariotik adalah sel yang tidak
memiliki selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak
dibungkus oleh selaput sedangkan sel eukariotik adalah sel yang
memiliki selaput inti. Maka, materi genetiknya tidak tersebar
melainkan dibungkus selaput.Oleh sebab itu untuk mengenal dan
mengkaji secara lebih mendalam tentang perbedaan sel eukariotik dan
prokariotik maka pembahasannya akan dibahas di dalam makalah
Mikrobiologi Dasar kali ini yang berjudul Struktur Sel Prokariotik
dan Eukariotik.
1.2 Rumusan Masalah1.Apa itu sel Prokariotik dan
Eukariotik?2.Bagaimanakah struktur dari sel Prokariotik dan
Eukariotik ?
1.3 Tujuan dan Manfaat1.1 Mahasiswa mampu mengerti dan memahami
pengertian dari sel Prokariotik dan Eukariotik.1.2 Mahasiswa mampu
memahami dan mengenal secara lebih mendalam tentang struktur dari
sel Prokariotik dan Eukariotik
BAB IIANALISIS DAN PEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN DAN STRUKTUR SEL
EUKARIOTIKSebuah sel didefinisikan sebagai eukariotik jika memiliki
inti yang terikat membran. Setiap organisme terdiri dari sel-sel
eukariotik juga dianggap sebagai organisme eukariotik. (Jarno,
1992). Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk
hidup multi seluler. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel,
sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom,
komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan
mikro filamen. Organelorganel di dalam sel memiliki peran yang
sangat penting bagi kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel
di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda - beda.
a. Membran Sel Sel memiliki struktur khusus yang berfungsi untuk
memisahkan isi sel dengan lingkungan luarnya, struktur ini
dinamakan membrane plasma atau membran sel. Membran plasma ini
memiliki ketebalan antara 5 sampai 10 nm (nanometer), oleh karena
itu hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron. Membran sel
memiliki beberapa fungsi, antara lain yaitu:1) Sebagai pembungkus
isi sel dan membentuk sistem endomembran di dalam sel, misalnya
retikulum endoplasma, aparatus Golgi, dan lisosom.2) Menyediakan
selaput atau penghalang yang bersifat selektif permeabel. Membran
sel berfungsi untuk menyaring masuknya zat-zat ke dalam sel
sehingga tidak semua zat dapat menembus membran sel.3) Sebagai
sarana transpor larutan dari dan ke dalam sel. Membran sel
berfungsi dalam membantu memasukkan dan mengeluarkan senyawa
senyawa tertentu dari dan ke dalam sel.4) Merespons terhadap sinyal
dari luar. Pada membran sel terdapat protein integral yang
berfungsi sebagai reseptor untuk menerima sinyal dari lingkungan
sel.5) Untuk interaksi interseluler. Protein - protein membran sel
dan glikoprotein sebagai perantara sel untuk berinteraksi dengan
sel lain atau dengan lingkungan luarnya.6) Tempat aktivitas
biokimiawi. Beberapa reaksi kimia dikatalisis oleh protein integral
membran yang berfungsi sebagai katalisator.7) Untuk transduksi
energi. Membran dalam (inner membrane) kloroplas berfungsi untuk
mengubah energi cahaya menjadi energi kimia dalam proses
fotosintesis.b. Sitoplasma Sitoplasma merupakan cairan sel yang
dibungkus oleh membrane plasma. sitoplasma mengandung gula, asam
amino, lemak,ion-ion dan senyawa kimia lain yang digunakan untuk
metabolisme sel. Di dalam sitoplasma terdapat membran intrasel yang
membungkus organel sel, misalnya membran yang membungkus
mitokrondria, kloroplas, lisosom, peroksisom, retikulum endoplasma,
dan badan Golgi. Bagian sitoplasma yang berada di antara organel
dinamakan sitosol. Volume sitosol lebih kurang 50% dari volume sel.
Di dalam sitosol juga terdapat protein dan enzim-enzim untuk reaksi
kimia. c. Mitokondria Ukuran mitokondria bervariasi, tetapi
rata-rata ukuran diameternya antara 0,2 - 0,7 mikrometer (pm) dan
panjangnya antara 1 - 4 mikrometer. Ukuran mitokondria ini hampir
sama dengan ukuran bakteri yang menunjukkan salah satu bukti
evolusi bahwa mitokondria merupakan bakteri yang bersimbiosis
dengan sel eukoriotik. Bentuk mitokondria bervariasi, tergantung
dari jenis selnya, misalnya pada sel-sel awal embrio, bentuk
mitokondrianya bulat atau oval, sedangkan pada sel-sel lain
bentuknya seperti gelendong dan ada juga yang berbentuk pipa.
Karena ukurannya yang relatif besat mitokondria dapat terlihat
cukup jelas di bawah mikroskop cahaya. Pada umumnya, mitokondria
tersebar secara acak di dalam sel dan cenderung berkumpul pada
bagian sel yang banyak memerlukan energi, misalnya di sekitar
gelendong pembelahan, atau di sekitar memmbran yang melakukan
endositosis. Jumlah mitokondria di dalam sel bervariasi tergantung
dari jenis sel, spesies organisme, dan keadaan fisiologi sel.
Selsel yang metabolismenya aktif banyak mengandung mitokondria
dibandingkan sel-sel yang tidak aktif. Mitokondria memiliki
kelenturan yang tinggi sehingga bentuknya dapat berubah-ubah dari
waktu ke waktu. Selain itu, mitokondria mampu bergerak atau
berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam sitoplasma.
Bagian-bagian utama mitokondria dibedakan menjadi dua, yaitu bagian
selaput atau membran dan bagian matriks. Membran mitokondria ada
dua yaitu membran luar dan membran dalam. Antara membran dalam dan
membran luar terdapat ruang antarmembran yang berisi berbagai macam
enzim. Membran luar mitokondria lebih tipis dari pada membrane
dalam yaitu kurang dari 6 nanometer, sedangkan membran dalam
berukuran antara 6 - 8 nanometer. Membran dalam mitokondria
membentuk juluran-juluran ke arah matrik sehingga memperluas
permukaan dalamnva. Iuluran membran ke arah matriks ini dinamakan
tristae. Matriks mitokondria merupakan bagian mitokondria yang
menyerupai gel. Di dalam matriks mitokondria terdapat ribosom, DNA,
RNA dan beberapa protein yang larut dalam air serta filamen, dan
granul. Pada membran dalam (inner membrane) mitokondria terdapat
beberapa jenis protein yang terlibat dalam proses pembentukan ATP.
Di dalam sel, ATP merupakan molekul berenergi tinggi yang akan
digunakan untuk metobolisme sel. Selain berfungsi menghasilkan
energi dalam bentuk ATP, mitokondria juga berfungsi sebagai tempat
penyimpanan ion kalsium di dalam sel. Ion-ion ini disimpan dalam
suatu badan khusus yang dinamakan granul. Mitokondria di dalam sel
mampu menggandakan diri, sehingga jumlahnya dapat bertambah sesuai
dengan kebutuhan energi sel.
d. Retikulum Endoplasma Retikulum Endoplasma (RE) merupakan
bentukan membran yang sangat berlipat-lipat membatasi suatu ruangan
yang disebut lumen (sisterna). Antara lumen RE dengan sitosol hanya
dipisahkan oleh selapis membran sehingga memudahkan terjadinya
pertukaran zat antara lumen RE dengan sitosol. Berdasarkan ada
tidaknya ribosom yang menempel pada permukaan luar membran, RE
dibedakan menjadi dua, yaitu Retikulum Endoplasma Halus (Smooth
Endoplasmic Reticulumi /SER) dan Retikulum Endoplasma Kasar(Rough
Endoplasmic Reticulum / RER). Pada RER permukaan luar membrannya
banyak ditempeli oleh ribosom.sebaliknya pada SER permukaan luar
membrannya tidak ditempeli oleh ribosom. RER banyak dijumpai pada
sel-sel yang aktif mensekresikan protein misalnya sel sel pancreas,
kelenjar ludah, dan kelenjar lainnya. Protein yang dihasilkan dari
RER antara lain adalah protein yang disekresikan keluar sel,
protein integral membran, protein-protein khusus di dalam organel,
seperti protein di dalam Golgi, lisosom, endosom, dan vakuola,
makanan pada sel tumbuhan. SER banyak ditemukan pada otot rangka,
tubulus ginjal, dan kelenjar endokrin yang mensekresikan hormon
steroid.
SER mempunyai beberapa fungsi, yaitu: Sintesis hormon steroid
pada sel-sel kelenjar endokrin pada gonad dan adrenal.
Detoksifikasi di dalam hati yang melibatkan beberapa molekul
penting di dalam sel hati. Melepaskan glukosa dari glukosa-6-fosfat
di dalam sel-sel hati. Sebagai tempat melekatnya granul-granul yang
berisi glikogen pada sel-sel hati. Tempat menyimpan ion-ion kalsium
di dalam sisterna yang akan dikeluarkan jika ada rangsangan yang
menyebabkan pengeluaran ion kalsium, misalnva kontraksi otot. e.
Aparatus Golgi atau Kompleks Golgi. Aparatus Golgi (AG) atau
Kompleks Golgi pertama kali ditemukan oleh Camilio Golgi tahun 1898
di dalam sitoplasma sel saraf. AG dijumpai hampir pada semua sel
tumbuhan dan sel hewan.
Ada tiga macam protein yang dihasilkan oleh Golgi, antara
lain:1)protein membran inti, membran plasma dan protein membran
organel2)protein sekretori yang disimpan dalam bentuk vesikel3)
protein enzim yang disimpan dalam vesikel (lisosom)
f. Lisosom Lisosom pertama kali ditemukan pada tahun 1949 oleh
De Duve di dalam serpihan sel-sel hati. Organel ini berbentuk
semacam kantung yang berisi enzim hidrolitik. Selama masih
terbungkus membran, enzim hidrolitik bersifat stabil. Terdapat
lebih kurang 40 macam enzim hidrolitik yang ditemukan di dalam
lisosom. Enzim-enzim tersebut meliputi protease,nuklease,
glikosidase, lipase, fosfolipase, fosfatase dan sulfatase. Enzim
enzim tersebut hanya akan dapat bekerja optimal pada pH sekitar
5.membran lisosom mengandung protein transfer untuk membawa hasil
pencernaan ke sitosol. Membran lisosom tidak akan tercerna oleh
enzim yang dikandungnya sendiri karena kandungan karbohidrat yang
tinggi pada membrannya. Lisosom tergolong organel yang polimorfik
karena memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada empat macam
bentuk lisosom, yaitu satu macam lisosom primer dan tiga macam
lisosom sekunder. Lisosom primer adalah lisosom yang baru terbentuk
dari AG dan belum berfusi (bergabung) dengan materi yang akan
dicerna. g. Badan Mikro1) Peroksisom Organel ini ditemukan pada sel
hewan, sel tumbuhan tertentu maupun sel ragi. Peroksisom pertama
kali ditemukan oleh De Duve dan kawan-kawannya pada tahun 1965 di
dalam sel-sel hati. Di dalam peroksisom ditemukan beberapa macam
enzim oksidase dan enzim katalase. Oleh karena enzim - enzim ini
berperan dalam pembentukan katalase. oleh karena enzim - enzim ini
berperan dalam pembentukan dan pembongkaran hidrogen
peroksida(H2O2) , maka organel tersebut dinamakan peroksisom.Pada
sel tumbuhan, fungsi organel ini berkaitan dengan siklus glioksilat
sehingga dinamakan glioksisom. Di dalam sel, peroksisom berbentuk
bulat telur dengan diameter kurang lebih antara 0,5 - 0,7
mikrometer, hanya dibungkus oleh selapis membran. Jumlah peroksisom
untuk tiap sel bervariasi antara 70-700. Peroksisom memiliki
kemampuan untuk membelah diri sehingga dapat membentuk peroksisom
anak. Protein dan lipid yang diperlukan ditransfer dari sitosol.
Selain berfungsi untuk pembentukan dan perombakan H2O, menjadi
substrat organik dan H2O, peroksisom juga berfungsi untuk merombak
asam lemak yang tersimpan dalam biji menjadi glukosa untuk proses
perkecambahan.2) Glioksisom Glioksisom merupakan badan mikro yang
hanya ditemukan pada sel tumbuhan. Diameter glioksisom antara 0,5
sampai 1,0 mikrometer. Sedangkan peroksisom merupakan badan mikro
yang ditemukan baik pada sel hewan maupun sel tumbuhan. Glioksisom
banyak ditemukan pada biji-bijian yang berperan sebagai tempat
menyimpan asam lemak untuk pembentukan energi dalam Proses
perkecambahan. Salah satu proses utama pada biji yang sedang
mengalami perkecambahan adalah perubahan dari asam lemak dalam
glioksisom, menjadi karbohidrat atau disebut glukoneogenesis.
Penguraian asam lemak menjadi asetil ko-A selanjutnya berubah
menjadi oksaloasetat untuk membentuk sitrat. Asam sitrat yang
terbentuk akan diubah menjadi glukosa melalui serangkaian reaksi
enzimatis yang terdapat di dalam glioksisom.
h.Ribosom Ribosom merupakan salah satu organel tidak bermembran
yang ditemukan pada semua sel, baik sel prokariotik maupun
eukariotik. Pada eukariotik , organel ini terdapat pada sitoplasma,
menempel pada permukaan luar retikulum endoplasma, didalam metriks
mitokondria dan didalam stroma kloroplas. Ribosom terdiri atas dua
sub unit yaitu sub unit besar darn sub unit kecil. Kedua sub unit
ini akan berfusi jika proses trnaslasi berlangsung.Sub unit ribosom
dinyatakan dengan satuan S (Svedberg) yang merupakan nama
penemunya, satuan ini menunjukkan kecepatan pengendapan pada saat
sub unit tersebut disentrifugasi, misalnya sub unit kecil dan sub
unit besar ribosom pada eukariotik adalah 40S dan 60s. Komponen
penyusun besar ribosom terdiri atas protein ribosom dan ARN ribosom
(ARN-r). Protein ribosom disintesis oleh bebas yang terdapat di
dalam sitoplasma, sedangkan ARN-r ditranskripsi di dalam anak inti
(nukleous). Organel ini merupakan tempat berlangsungnya
penerjemahan (translasi) kodon (kode genetik) yang dibawa ARN-duta
(ARN-d). i. Sitoskeleton Di dalam sitosol juga ditemukan adanya
sitoskeleton yang tersusun atas mikrotubulus, mikrofilamen dan
filamen intermediat. Sitoskeleton berfungsi untuk menyokong bentuk
sel dan memungkin terjadinya gerakan-gerakan organel di dalam
sitoplasma. 1. Mikrotubulus Mikrotubulus tersusun atas molekul
protein tubulin. Ada dua jenis protein tubulin penyusun tubulin,
yaitu tubulin dan tubulin . Setiap mikrotubulus tersusun atas 13
protofilamen yang tersusun paralel mengelilingi suatu sumbu. Ada
dua macam mikrotubulus di dalam sel yang dibedakan atas
stabilitasnya, yaitu mikrotubulus stabil dan mikrotubulus labil.
Contoh mikrotulus stabil adalah pembentuk silia dan flagela.
Sedangkan mikrotubulus labil contohnva mikrotubulus pembentuk
gelendong pembelahan. Mikrotubulus sitoplasmik didalam sel
berfungsi sebagi keranga dalam yang menetukan bentuk sel dan untuk
transfer molekul di dalam sel. Mikrotubulus ini berbentuk serabut
tunggal dengan diameter lebih kurang 25 nanometer. Beberapa organel
yang tersusun dari mikrotubulus adalah sentriol, silia dan
flagella.
2. Mikrofilamen Mikrofilamen biasanya banyak terdistribusi
dibawah permukaan membrane plasma. Panjang mikrofilamen bervariasi,
dengan diameter lebih kurang 7 m. Mikrofilamen tersusun atas
protein, terutama aktin dan miosin. Hampir semua jenis sel hewan
mengandung aktin. Aktin dan miosin banyak ditemukan terutama pada
sel otot, dengan komposisi miosin yang lebih sedikit dibandingkan
aktin. Kedua jenis protein ini berperan untuk pergerakan, misalnya
aliran sitoplasma pada sel tumbuhan (siklosis), dan gerak amoeboid
pada Protozoa.
3. Filamen lntermediet Filamen intermediet memiliki diameter
antara 8-10 pm, berbentuk pembuluh, tersusun atas 4-5 protofilamen
yang tersusun melingkar, bersifat liat, stabil, dan tersusun atas
protein fibrosa. Sebagaian besar filamen intermediet berfungsi
untuk menyokong sel dan inti sel. Letak filamen inibiasanya
terpusat disekitar inti. Pada sel epitel, filamen intermediet
membentuk anyaman yang berfungsi untuk menahan tekanan dari luar.
Contoh filamen entermediet antara lain adalah kertin, vimentin,
neurofilamen, lamina nuclear, dan keratin. j. Inti Sel (Nucleus)
Pada sel eukariotik, materi intinya telah diselubungi oleh suatu
membran dan membentuk struktur inti sel atau nukleus. Bagian bagian
yang menyusun inti sel antara lain adalah membran inti, pori
membran,matriks inti sel (matriks), kromatin atau kromosom, dan
anak inti (nukleolus). Pada umumnya, inti sel berbentuk bulat,
tetapi ada juga yang bentuknya seperti gelendong. Sel eukariotik
umumnya memiliki satu inti sel, tetapi ada juga beberapa jenis sel
yang memiliki inti lebih dari satu. 2.2 PENGERTIAN DAN STRUKTUR SEL
PROKARIOTIK Sel prokariotik lebih sederhana daripada sel eukariotik
dan lebih evolusioner. Sedangkan sel eukariotik memiliki banyak
kompartemen fungsional yang berbeda, dibagi dengan membran,
prokariota hanya memiliki satu membran, membran plasma, yang
meliputi semua isi internal sel. Jika sel eukariotik analog dengan
sebuah rumah besar dengan banyak kamar yang berbeda, sel
prokariotik adalah seperti sebuah apartemen satu kamar. Sel
prokariotik memiliki struktur DNA sirkular yang disebutplasmid. Sel
prokariotik lebih primitif daripada sel eukariotik, dan sel
prokariotik umumnya dianggap lebih sederhana dalam struktur.
Organisme yang terbuat dari sel-sel prokariotik, termasuk bakteri
dan cyanobacteria, disebutprokariota, dan mereka makhluk yang
paling banyak di bumi. Kata prokariotik berasal dari kombinasi kata
Yunani pro, yang berarti sebelum dan karyose, yang berarti
biji-bijian. Dalam konteks ini, biji dimaksudkan untuk merujuk pada
inti sel, sehinggaprokaryotasecara harfiah berarti sebelum inti,
dan itu umumnya ditujukan untuk menggambarkan sifat primitif
prokariota yang dibandingkan dengan organisme eukariotik lebih
berkembang seperti binatang dan tanaman.
Prokariota memiliki dinding sel dan membran yang baik berfungsi
untuk memberikan bentuk dan memungkinkan untuk pertukaran bahan
dengan dunia luar. Di dalam sel, ada sebuah zat protein yang
disebutsitoplasma, yang dimanfaatkan sel ini untuk memetabolisme
bahan. Melekat pada dinding sel adalah struktur DNA plasmid, yang
bersentuhan langsung dengan sitoplasma. Beberapa sel prokariotik
dapat bertukar plasmid dan, dengan demikian, berbagi DNA dengan
satu sama lain, yang memungkinkan mereka untuk berkembang dengan
cepat ketika beradaptasi dengan hal-hal
sepertiantibiotik.Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri
purba) dan eubakteria (bakteri modern/bakteri sejati) yang
beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran sel
prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel
prokariotik yang diwakili oleh bakteri berturut-turut mulai dari
luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom, sitoplasma,
ribosom dan materi inti (DNA dan RNA).Dinding sel bakteri berfungsi
untuk menahan tekanan osmotic sitoplasma, sehingga sel tidak mudah
pecah akibat masuknya air kedalam sel, dinding sel bakteri tersusun
atas peptidoglikan atau mukopepetida yang dapat dipergunakan
sebagai dasar penggolongan bakteri menjadi dua golongan , yaitu
bakteri gram positif dan bakteri gram negative. Pada bajteri gram
positif, hamper 90% komponen dinding selnya tersusun atas
peptidoglikan, sedangkan pada bakteri gram negative berkisar antara
5 20%.
Selaput sitoplasma atau membran sel bakteri berfungsi dalam
seleksi dan pengangkutan larutan ke dalam sel; berperan dalam
transfer elektron dan fosforilasi oksidatil; pada bakteri aerob
berperan dalam pengeluaran enzim hidrolitik; sebagai tempat enzim
dan molekul pembawa yang berfungsi dalam biosintesis DNA, polimer
dinding sel dan lipid selaput.Komponen utama membran sel tersusun
atas lipid dan protein atau lipoprotein. Membran sel bakteri dan
sianobakteri membentuk lipatan ke dalam yang dinamakan mesosom.
Pada beberapa bakteri, mesosom berperan dalam pembelahan sel.
Sedangkan pada sianobakteri, mesosom berfungsi sebagai kompleks
fotosintetik yang mengadung pigmen fotosintesis.Di dalam sitoplasma
terdapat kurang lebih 20.000 - 30.000 ribosom yang tersusun atas
RNA dan protein. Ribosom merupakan tempat sintesis protein. Ribosom
prokariotik tersusun atas sub unit kecil dan sub unit besar yang
berukuran 30 S dan 50 S (Svedberg). Pada saat proses transaksi,
kedua sub unit ini bersatu untuk menjalankan fungsinya. Di dalam
sitoplasma juga terdapat molekul protein dan enzim yang digunakan
dalam setiap reaksi kimia di dalam sitoplasma. Bakteri juga
menyimpan cadangan makanan di sitoplasma dalam bentuk
granula-granula tidak larut air. Materi genetik sel prokariotik
membentuk suatu struktur yang dinamakan nukleoid, merupakan
kromosom tunggal. Antara materi inti dengan sitoplasma tidak
terdapat pembatas atau tidak memiliki membrane inti. Sel
prokariotik mengandung sejumlah kecil DNA dengan total panjang
antara 0,25 mm sampai 3 mm yang mampu mengkode 2000 3000
protein.
BAB III PENUTUP
3.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah
ini adalah :1. Sel prokariotik adalah sel yang tidak memiliki
selaput inti. Maka materi genetik sel prokariotik tidak dibungkus
oleh selaput sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki
selaput inti .2. Sel eukariotik tersusun atas membrane sel,
sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum endoplasma, ribosom,
komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan
mikro filamen .3. Sel prokariotik memiliki struktur DNA sirkular
yang disebutplasmid. Sel prokariotik lebih primitif daripada sel
eukariotik, dan sel prokariotik umumnya dianggap lebih sederhana
dalam struktur. Organisme yang terbuat dari sel-sel prokariotik,
termasuk bakteri dan cyanobacteria, disebutprokariota, dan mereka
makhluk yang paling banyak di bumi.
3.2 SaranAdapun saran yang dapat diambil dari makalah ini adalah
penyaji materi lebih memperbanyak gambar mengenai struktur dari Sel
Prokariotik dan Eukariotik agar lebih mudah dipahami oleh
pembaca.
11