Top Banner
STRUKTUR PASAR DARI INDUSTRI BIJI JAGUNG DI JAVA TIMUR ABSTRAK Makalah ini menelaah tentang struktur pasar industri benih jagung di Jawa Timur. Struktur pasar di tingkat produsen sangat oligopolistik yang mana volume penjualan didominasi oleh produk beberapa perusahaan multinasional berupa benih jagung hibrida. Pengemasan dan jenis varietas merupakan indikator utama diferensiasi produk. Semua produsen memperoleh informasi pasar secara memadai. Investasi yang cukup tinggi merupakan penghalang utama untuk masuk dan pangsa pasar yang sudah mapan merupakan faktor utama untuk meninggalkan industri ini. CR4 di tingkat pedagang menunjukkan bahwa pedagang besar-pengecer bersifat oligopolistik, tetapi pengecer relatif bersaing. Mendorong investor baru untuk masuk ke dalam industri benih merupakan pilihan kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi konsentrasi produsen yang relatif tinggi dalam industri ini. Kata kunci : struktur pasar, pangsa pasar, oligopoli, Jawa Timur PENGANTAR Latar belakang Pemerintah dari Indonesia memulai satu penghasilan biji terintegrasi proyeksikan semasa yang pertama Rencana Pembangunan Lima Tahun, yaitu, 1969 - 1974. Proyek ini diawali dengan satu kampanye untuk menaikkan tegangan penghasilan dan distribusi dari MUTU biji dari keanekaragaman hasil ketinggian (HYV). Aktivitas utama dari kampanye adalah asfollows: (1 ) rehabilitasi dan muaian dari bertani biji; (2 ) penetapan dari Perusahaan Biji nasional (NSC), yaitu, PT Menyanyikan Hyang Seri, untuk menghasilkan dan
45

Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

Jul 14, 2016

Download

Documents

Ayu Agustin

Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

STRUKTUR PASAR DARI INDUSTRI BIJI JAGUNG DI JAVA TIMUR ABSTRAKMakalah ini menelaah tentang struktur pasar industri benih jagung di Jawa Timur. Struktur

pasar di tingkat produsen sangat oligopolistik yang mana volume penjualan didominasi oleh

produk beberapa perusahaan multinasional berupa benih jagung hibrida. Pengemasan dan

jenis varietas merupakan indikator utama diferensiasi produk. Semua produsen memperoleh

informasi pasar secara memadai. Investasi yang cukup tinggi merupakan penghalang utama

untuk masuk dan pangsa pasar yang sudah mapan merupakan faktor utama untuk

meninggalkan industri ini. CR4 di tingkat pedagang menunjukkan bahwa pedagang besar-

pengecer bersifat oligopolistik, tetapi pengecer relatif bersaing. Mendorong investor baru untuk

masuk ke dalam industri benih merupakan pilihan kebijakan pemerintah yang bisa mengurangi

konsentrasi produsen yang relatif tinggi dalam industri ini.

Kata kunci : struktur pasar, pangsa pasar, oligopoli, Jawa Timur

PENGANTAR Latar belakang Pemerintah dari Indonesia memulai satu penghasilan biji terintegrasi

proyeksikan semasa yang pertama Rencana Pembangunan Lima Tahun, yaitu, 1969 - 1974.

Proyek ini

diawali dengan satu kampanye untuk menaikkan tegangan penghasilan dan distribusi dari

MUTU biji dari keanekaragaman hasil ketinggian (HYV). Aktivitas utama dari kampanye adalah

asfollows: (1 ) rehabilitasi dan muaian dari bertani biji; (2 ) penetapan dari

Perusahaan Biji nasional (NSC), yaitu, PT Menyanyikan Hyang Seri, untuk menghasilkan dan

bagikan biji berkualitas; (3 ) penetapan dari Kontrol Biji dan Sertifikasi

Jasa (SCCS); (4 ) perkuatan dari penelitian Hulu Cemeti Makanan Lembaga ke

hasilkan pembiakan berkualitas membibiti dan sebagai satu sumber teknologi biji; (5 ) pendirian

dari Biji Nasional Tumpang; dan (6 ) perencanaan dan implementasi dari biji

peraturan. Selama dua hal pertama itu Lima Rencana Pembangunan tahun (1969 - 1974 dan

1974 - 1979), pemerintah Indonesia mendahulukan penghasilan dan distribusi dari

beras membibiti pelihara penghasilan beras sebagai makanan bahan pokok. Sejak ketiga Lima

-

Rencana Pembangunan tahun (1979 - 1984), pemerintah juga memperhatikan ke

biji kacang kedelai dan jagung penghasilan sehubungan dengan bertambah permintaan untuk

pembayaran ternak

Page 2: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

(Soemartono, 1987). Kebijakan pemerintah ini dan program menganjurkan

pembangunan dari biji domestik industri melalui penetapan dari

pribadi domestik dan asing membibiti perusahaan.

Pasarkan kesempatan, terutama untuk keanekaragaman jagung bastar, masih

menjanjikan mempertimbangkan yang terdapat sebuah celah lebar di antara jagung membibiti

penghasilan

dan tuntut. Antara lain, biji jagung bastar terpakai oleh peladang Indonesia di

1996 hanya 12.4 persen dari total kebutuhan biji jagung (Sulaiman et al .,

1998). Pada 2000, ini hanya 15 persen kesana-sini dari total area mengebunkan ke jagung

dipergunakan keanekaragaman jagung bastar, tidak sama dengan di negara pilipina dengan 40

persen dan di

Thailand dengan 86 persen (CPAS, 2001). Pada 2004, total area panted ke bastar

keanekaragaman jagung adalah 21 persen, tapi pada tahun yang sama total area

mengebunkan ke

keanekaragaman jagung bastar di Vietnam, Philippina, dan Thailand adalah 35, 60, dan 95

persen, berturut-turut (Mulya, 2004).

Keterangan pada struktur pasar akan sangat berguna pada identifikas

kelemahan dari industri biji jagung di Indonesia. Masalah dari

industri kemudian dapat menjadi tertuju oleh pembuat kebijaksanaan melalui setelan dari sesuai

kebijakan itu akan naik pangkat jagungnya Indonesia membibiti industri.

Obyektif Obyektif utama dari pembahasan ini adalah untuk meneliti struktur pasar dari

industri biji jagung di Propinsi Java Timur, Indonesia. Terperinci,

obyektif dari pembahasan adalah untuk kaji (aku ) derajat dari konsentrasi dari biji

produsen dan pedagang, (ii.) pembedaan produk, (iii.) pasarkan pengetahuan, dan (iv.)

halangan ke masukan dan keluar.

KERANGKA TEORITIS Struktur pasar didefinisikan dalam kaitan dengan organisasi dari satu pasar

yang tampak mempengaruhi secara strategis sifat alami kompetisi dan harga

pada pasar (Bain, 1968). Struktur pasar dari industri biji jagung unsur utama hassome, yaitu:

(1 ) derajat konsentrasi pembeli dan penjual; (2 )

derajat pembedaan produk; (3 ) halangan ke masukan dan keluar; dan (4 ) pasar

pengetahuan. Struktur pasar menentukan perilaku dari satu firma pada industri

sementara memasarkan perilaku, pada gilirannya, pengaruhi kinerjanya industri.

Page 3: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

Derajat dari konsentrasi menunjuk ke kepemilikan atau kontrol dari satu besar

proporsi beberapa agregat dengan sumber daya ekonomi atau aktivitas yang manapun oleh

kekecilan

proporsi unit yang mana sendiri atau mengontrol kumpul, atau dengan absolut kecil

angka dari unit demikian. Di pembahasan ini, daya tarik berada di dalam konsentrasi dari

kontrol dari volume dari penghasilan biji jagung dan penjualan pada biji

perusahaan / produsen (pemerintah berdua memiliki dan pribadi) taraf dan pada

konsentrasi dari kontrol dari volume dari penjualan biji jagung pada biji

tarafnya distributor.

Pasarkan andil dan rate beruntung secara positif terhubungkan seperti terlihat di

Gambarkan 1. satu firma dengan pasarkan andil kurang dari 10 persen dikatakan untuk tidak

punya

pasarkan kekuatan. Kekuatan pasar memuncul kalau ini menjangkau 15 persen, dan ini

memberikan satu

derajat berpengaruh nyata dari monopoli ketika ini adalah 25 ke 30 persen (Sheperd, 1997). Di

memasarkan andil lebih dari 40 ke 50 persen, kekuatan pasar secara relatif kuat.

Kalau b slop kemiringan adalah tinggi, kemudian pasarkan andil adalah bermanfaat dan akan

diburu untuk

dengan kaku. Berlalu waktu, pasarkan kekuatan dari satu firma mungkin bervariasi sebagian

besar dengan pasar

berbagi. Konsentrasi menyiratkan derajat dari kekuatan pasar (Suvanichwong, 1997).

Memasarkan kekuatan adalah kemampuan dari satu firma untuk mempengaruhi dengan jelas

harga dan kuantitas di

pasar. Ini juga tangguh andil dari penjumlahannya industri menjual pendapatan dan ini

bolehkan membedakan dari memasuki ke 100 persen.

GRAFIK

Memasarkan masukan adalah penambahan dari satu atau lebih penjual baru ke satu pasar.

Jaring

masukan relevan untuk mempertimbangkan karena ini mencerminkan perbedaan di antara

andil dari peserta dan andil dari firma yang exited selama suatu masa. Kecepatan

dari masukan dapat terjadi sangat cepat atau sangat perlahan. Pada sisi lain, halangan

melawan

masukan adalah keadaan perbuatan itu masukan sulit. Ada dua sumber halangan,

Page 4: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

yaitu, sumber exogenous dan endogin. Sumber daya exogenous ditemukan di

pasar dasar, kebutuhan ibukota seperti itu, ekonomi dari skala,

biaya absolut untungkan, pembedaan produk, sunk berharga, integrasi vertikal,

dan formil, halangan resmi menyimpan lembaga pemerintah atau group lebar industri.

Sumber endogin adalah kondisi dan strategi yang diterapkan oleh

firma dominan dan dengan sukarela selesai, yang terdiri dari pembalasan dan

aksi pembelian lebih dahulu, kapasitas kelebihan, belanja pemasaran, pasarkan segmentasi,

halangan sah seperti dapat paten, kontrol berlalu sumber daya strategis, dan kerahasiaan

(Sheperd, 1997).

Derajat dari pembedaan produk akan menentukan kalau pembeli

bedakan, cirikan, atau punya pilihan spesifik antara bersaing

keluaran dari penjual berbagai didirikan pada satu industri (Suvanichwong, 1997).

Pada industri biji jagung, biji jagung dapat dibedakan dalam kaitan dengan dengan bervariasi

karakteristik dengan keanekaragaman jagung berbeda, merek, dan kemasan. Produk

pembedaan sebagai satu halangan dapat diamati di iklan dan penjual lain

aktivitas yang mana bertujuan pada penghebat perbedaan di antara satu produknya firma dan

produk dari kompetitor.

Pada sisi lain, keuntungan biaya absolut dari firma didirikan adalah

kemampuan dengan firma didirikan untuk menghasilkan produk pada satu biaya pegawai

rendahan dibandingkan baru

tangguh karena akibat keterampilan dari personil pengelolaan pakar, kontrol dari barang

persediaan dari

bahan baku, turunkan harga dari bahan baku sehubungan dengan pengaturan eksklusif dengan

pembelian penyalur atau kumpulan dari firma didirikan, biaya modal lebih rendah, vertikal

integrasi atau kekuatan penghasilan dari firma didirikan, hak paten, dan

tersedia ilmu pengetahuan tentang teknik unggul hanya ke firma didirikan.

TELITI METODOLOGI Data CollectionPrimary data were gathered from the corn seed companies and cornseed distributors through personal interview using pre-tested questionnaires.Data gathered from the seed companies included the following information: yearestablished, number of employees, capital investment, volume of corn seedproduction by variety, technology used in corn seed production, area planted tocorn for seed production purposes, volume of corn seeds produced by varietyand by season, production practices, and brand names of seeds sold.Secondary data were gathered from the related institutions. Koleksi data Data primer dikumpulkan dari perusahaan biji jagung dan jagung

Page 5: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

membibiti distributor melalui wawancara pribadi mempergunakan pra angket teruji.

Data mengumpulkan dari perusahaan biji meliputi yang berikut keterangan: tahun

didirikan, angka dari karyawan, investasi modal, volume dari biji jagung

penghasilan oleh keanekaragaman, teknologi mempergunakan di penghasilan biji jagung, area

mengebunkan ke

jagung untuk penggunaan penghasilan biji, volume dari biji jagung dihasilkan oleh

keanekaragaman

dan dengan bumbui, praktek penghasilan, dan merek dagang dari biji terjual.

Data sekunder dikumpulkan dari institusi terkait.

Mencontoh Prosedur Propinsi Java timur adalah purposively memilih sebagai area pembahasan karena

ini adalah satu tumbuh jagung utama area di Indonesia dan punya angka paling besar dari biji

penanam / perusahaan dan distributor paling besar detik pada negara. Lengkapi

penghitungan dipekerjakan pada survei dari perusahaan biji jagung dan

distributor di Java Timur. Pembahasan difokuskan pada kabupaten dari Jombang,

Kediri, dan Nganjuk. Pembahasan dikendali pada 2002 dan terliput 3

multinasional, 5 perusahaan lokal (yaitu., 1 pemerintah memiliki dan 4 kemaluan), 32

pedagang eceran tengkulak (Jombang 7, Kediri 14, dan Nganjuk 11), dan 75 pedagang eceran

(Jombang 14, Kediri 33, dan Nganjuk 28).

Produsen biji jagung dipilih sebagai contoh dari pembahasan adalah Global - 1

(Kediri dan Sidoarjo kabupaten), Global - 2 (Kotamadya Surabaya dan Malang

kabupaten), Global - 3 (Surabaya), Lokal - 1 (Pasuruan dan Malang kabupaten),

Lokal - 2 (Kabupaten Kediri), Lokal - 3 (Kabupaten Malang), Lokal - 4 (Jombang

kabupaten), dan Lokal - 5 (Barat Sumatera mendasari, distributor ini di Java Timur).

Pasarkan Analisa Struktur Dimensi dari struktur pasar dari industri biji jagung pada tiga

jagung utama menghasilkan kabupaten di Java Timur, yaitu dievaluasi di sini

pembahasan, adalah derajat konsentrasi pembeli dan penjual, pembedaan produk,

halangan ke masukan dan keluar, dan pasarkan pengetahuan.

Derajat Konsentrasi Angka dan distribusi dari perusahaan biji / penanam oleh ketik (yaitu.,

vs lokal. perusahaan asing; vs pemerintah. perusahaan pribadi) dan

pedagang / distributor oleh ketik (yaitu., tengkulak atau pedagang eceran) dideskripsikan.

derajat konsentrasi pembeli dan penjual pada tarafnya pedagang dikaji

Page 6: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

mempergunakan rasio konsentrasi dari empat firma paling besar (CR 4 ), Hirchman Herfindahl

Daftar isi buku, Daftar Isi Buku entropi, dan Rasio Gini. Pada produsen biji jagung taraf,

rasio konsentrasi penjual dan Rasio Gini berlandaskan volume dari penjualan dari

jagung lokal membibiti biji produsen dan perusahaan multinasional perusahaan dihitung.

Rasio konsentrasi (CR) . Cara ini adalah yang paling sering terpakai

ukuran dari konsentrasi pada satu industri sehubungan dengan kesederhanaannya. Ini adalah

satu dengan mudah

daftar isi buku yang dapat dimengerti dari konsentrasi. Bagaimanapun, CR tidak

mempertimbangkan

ukuran berbeda pada firma paling besar dan ini baru membandingkan beberapa firma besar

sebagai satu

golongkan dengan sisa dari tangguh pada industri. CR dirumuskan seperti

RUMUS

Pembahasan ini sebagian besar menghitung CR 4 , yaitu, rasio konsentrasi dari biggestfour

bibiti produsen dan pedagang. Pasar dipertimbangkan satu sangat tinggi

sesuatu terkonsentrasi kalau empat rasio firma (CR 4 ) adalah paling tidak 40 persen (Tukang

parkir dan

Connor, 1979).

Hirchman Herfindahl Indexing (HHI). Daftar isi buku ini dihitung oleh

memperoleh penjumlahan dari kuadrat dari andil pasar dari semua pedagang pada pasar. Ini

diekspresikan sebagai berikut:

RUMUS

Nilai dari HHI terbentang dari memasuki ke 1 dengan nilai lebih besar menandai lebih besar

konsentrasi. Ketika semua firma dari ukuran sama, HHI memadai 1 / n. Ketika h = memasuki,

ini memaksudkan bahwa di situ adalah ketakberhinggaan pasti pada industri atau ini adalah

satu pasar kompetitif.

Ketika HHI = 1, ini adalah satu pasar monopoli. Nilai di antara memasuki dan 1 tandai

satu struktur pasar oligopsonistic. Daftar isi buku ini sensitip ke andil dari

firma paling besar. Ini mencerminkan andil dari masing-masing firma pada industri. Satu

keuntungan dari

HHI adalah bahwa ini biasanya mengukur perubahan pada andil pasar karena ini

pertimbangkan semua firma pada pasar.

Page 7: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

Daftar Isi Buku entropi (EI). Definisi dari daftar isi buku ini kebalikannya terkait dengan

itu dengan kedua-duanya indeks jamak lain. Konsentrasi tinggi pada industri ditandai oleh

nilai rendah dari daftar isi buku. EI dihitung sebagai berikut:

RUMUS

Daftar isi buku ini adalah yang paling sensitip ke angka firma dibandingkan lain indeks jamak.

kekuatan dari EI berlalu HHI adalah yang EI dapat diuraikan ke dalam diantara dan di antara

golongkan komponen. Ini adalah berguna ketika industri terdiri dari industri sub.

Koefisien Gini (Gr). Koefisien Gini mengukur keberangkatan dari

Lorenz membengkok sebenarnya diamati dan kurva yang yang akan tampak kalau semua firma

telah setimpal dengan andil pasar. Ketika koefisien Gini adalah nol, ini menyiratkan tersebut

di sana sempurnakan kesamaan dari tangguh andil pasar. Ini adalah satu karakteristik dari satu

semata-mata pasar kompetitif. Satu pegawai rendahan nilai dibandingkan 0.5 dan dekat dengan

nol akan

tandai kesamaan tinggi di penghasilan biji jagung atau andil distribusi penjualan atau naib

versa. Koefisien Gini dihitung sebagai berikut:

RUMUS

Pembedaan produk Pada penanam biji / perusahaan biji taraf, pembedaan produk adalah

dikaji dalam kaitan dengan keanekaragaman dan terpakai teknologi genetik (misalnya., bastar

atau

secara genetik memodifikasi organisma, GMO). Pembahasan juga termohon peladang jagung

pendapat pada biji yang mereka membeli dalam kaitan dengan mutu (yaitu., perkecambahan

beri peringkat dan membibiti karakteristik). Pembedaan produk adalah juga bertekad

berlandaskan merek dagang dan keanekaragaman dari biji jagung dijual oleh distributor.

Pasarkan Pengetahuan Perusahaan biji dan pasarnya distributor pengetahuan dikaji.

Keterangan pasar liputi jenis dan keanekaragaman dari biji jagung lebih suka

perusahaan jagung / peladang, kebutuhan biji potensial oleh daerah, dan

menerus terpakai harga pasar. Sumber mereka dari keterangan pasar adalah juga diidentifikasi

di pembahasan ini dan frekuensi untuk mengakses keterangan pasar ditentukan.

Halangan ke Masukan dan Keluar Halangan ke masukan dan keluar pada perusahaan biji dan distributor /

Page 8: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

tarafnya pedagang diuji di pembahasan ini. Halangan kepada masukan pada biji jagung industri

meliputi aspek berikut: (1 ) ekonomi skala; (2 ) ibukota

kebutuhan; dan (3 ) halangan sah seperti lisensi dan hak paten.

Ekonomi dari skala dikaji dengan menguji struktur biaya dari

besar dan firma kecil-kecilan. Rata-rata ongkos firma besar (pedagang biji besar)

adalah bandingkan dengan bahwa firma kekecilan (pedagang biji kecil) agar menentukan

apakah atau tidak ekonomi dari skala berada pada industri biji jagung.

keuntungan dari biji didirikan memperkokoh berlalu peserta baru itu didukung

ekonomi dari skala dievaluasi dalam kaitan dengan dengan inovasi teknologi. dan

Kebutuhan modal pada perusahaan biji dan tarafnya distributor diuji

sesuai dengan skala dari operasi dan membandingkan ke investasi rata-rata dari

industri.

HASIL DAN BAHASAN Profil dari Produsen dan Pedagang Global - 1, Global - 2, dan Global - 3 adalah perusahaan multinasional dimana

antara produk mereka adalah jagung bastar bibiti. Perusahaan itu operasikan pada

negara melalui cabang mereka. Domesticl - 1 ke Domestik - 5 adalah lokal

perusahaan mengkhususkan di dalam menghasilkan biji hulu cemeti makanan termasuk jagung

bibiti.

Lokal - 5 menghasilkan biji jagung bastar ditemukan oleh perusahaannya sendiri, sementara

yang lain

empat perusahaan lokal menghasilkan biji jagung ditemukan oleh AARD dan / atau

Universitas.

Kebanyakan dari jagung membibiti bisnis didirikan pada 1990. Beberapa

jagung membibiti pedagang pada awalnya terjual input pertanian sebelum mereka memulai jual

jagung komersil bibiti. Sebelum 1980, kebanyakan dari jagung komersil bibiti

dihasilkan dan dijual oleh Domestik - 1 dan produsen lokal lain. Pada 1980,

ketika jagung bastar biji diperkenalkan, pasar untuk jagung komersil

bibiti jadi tarik. Jagung bastar membibiti perusahaan seperti Global - 2 dan

Global - 3 dihasilkan dan terniaga produk mereka sendiri, sementara Domestik - 1 tingkatkan

biji bastar dari Cargill dan AARD.

Jagung membibiti pedagang pada propinsi dari Java Timur ditandai oleh

bisnis kecil dengan tidak ada pedagang eceran mengkhususkan di biji jagung jual. Hanyalah 15

persen dari pedagang eceran biji jagung mendaftarkan dengan Java Timur SCCS dan

Page 9: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

sisa adalah buram membandingkan ke duapuluh (63%) wholesalerretailers didaftarkan.

Investor asing, atas diri mereka sendiri, bukan dilibatkan pada jagung komersil

bibiti distribusi dan jual eceran. Hanyalah pedagang domestik dan produsen biji

laksanakan fungsi pemasaran untuk menjual produk mereka secara langsung ke

pemerintah memproyeksikan atau ke pedagang lokal. Firma asing memasuki ke dalam

gabungan perusahaan

kesepakatan dengan investor domestik dan didirikan pemasaran mereka sendiri

perusahaan dengan menugaskan distributor satu atau dua pada masing-masing kabupaten.

Jagung biji Besidescommercial, pedagang juga terjual pestisida, pupuk kimia, beras

biji, biji sayuran dan alat-alat pertanian, terutama tangan penyemprot.

Ini menandai bahwa bisnis utama dari pedagang biji jagung adalah pertanian

input.

Pedagang eceran biji pekerjakan, secara rata-rata, sedikitnya satu dan

maksimum dari lima orang. Pedagang eceran tengkulak, pada sisi lain, punya lebih

karyawan terbentang dari satu ke 24 orang. Pedagang dengan hanya satu karyawan

biasanya keluarga menjalankan bisnis, diatur oleh yang manapun istri atau berhemat,

sementara pasangan mereka dikerjakan di tempat lain.

Struktur pasar Pada dasarnya, biji jagung dijual pada pasar digolongkan ke dalam terjamin

dan biji tidak dijamin. Biji terjamin terdiri dari bastar dan gabungan

keanekaragaman. Biji tidak dijamin, juga biji tidak sah yang dipanggil, dijual tanpa label dan

merek dagang. Masa lokal untuk jagung tidak sah biji adalah putihan yang berarti

biji putih, mencerminkan warna asli ini tanpa perlakuan kimia. Menurut hukum

menjual biji biasanya menggurdi satu warna kemerah-merahan akibat oleh ini perlakuan

dengan

Ridomil fungisida. Biji tidak sah meliputi keanekaragaman bastar seperti itu dihasilkan

oleh Global - 1 dan Global - 2. Jagung bastar bibiti didominasi volume dari penjualan di

pedagang eceran tengkulak berdua dan tarafnya pedagang eceran (Tabel 1). Biji tidak sah

terbuat

taiki 2 persen dari pedagang eceran tengkulak volume dari penjualan mewakili 1.9

persen dari total nilai dari menjual figur rendah untuk biji tidak sah pasarkan

dapat menjadi satu hasil dari kerisauannya pedagang untuk mengungkapkan walaupun benar

absensi atau kekurangan dari monitoring pemerintah. Transaksi pada tidak sah sekarang

dikendali secara pribadi di antara pedagang dan konsumen.

Page 10: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

Volume dari penjualan untuk keanekaragaman gabungan terdiri dari Arjuna

BISI, Surya, dan Bisma bertanggungjawab 90.6 ton per tahun atau 6.0 persen dari

total volume penjualan sementara keanekaragaman bastar volume dari penjualan pada

pedagang eceran tengkulak taraf lebih dari 1,400 ton (92. 0%).

Pada tarafnya pedagang eceran, 384 ton biji jagung bastar dijual

mewakili 95 persen dari total penjualan. Jagung gabungan volumenya biji dari

penjualan bertanggungjawab 90 ton (4%) sementara biji tidak sah terjual sebanyak 5 ton

(1%). Pembahasan yang menemukan bahwa keanekaragaman Bisma, yaitu disebarkan oleh

lokal

produsen, ditemukan hanya di pedagang eceran tengkulak berakhir dan tidak pada

tarafnya pedagang eceran. Ini menandai bahwa jagung keanekaragaman Bisma secara

langsung dibeli

oleh peladang dari mereka dan tidak ada pedagang eceran bursa ini karena akibat permintaan

rendah untuk

biji. Volumenya Bisma dari penjualan dari 24 ton, yaitu kurang dari 2 persen dari

total permintaan pada pedagang eceran tengkulak taraf, adalah lebih rendah dibandingkan

permintaan untuk

Arjuna BISI dan keanekaragaman Surya. Ini juga showed bahwa di tempat itu jagung dihasilkan

keanekaragaman menghadapi satu kompetisi kaku pada pasar.

TABEL

Derajat Konsentrasi Pembeli dan Penjual Rasio kumulatif dari volume dari penjualan untuk produsen diukur

mempergunakan CR 4 . Derajat dari konsentrasi pembeli dan penjual untuk pedagang adalah

menaksir penggunaan CR 4 , Hirchman Herfindahl Indexing, Daftar Isi Buku entropi, dan Gini

Koefisien.

Pada 2001, biji jagung pasarkan di Indonesia didominasi oleh Global - 1

dan Clobal - 2 dengan volume penjualan dari 4,000 ton (49. 8%) dan 3,000 ton (37. 3%),

berturut-turut. Dengan demikian, produsen perusahaan multinasional berdua peroleh 87 persen

dari

jagung nasional membibiti pasar berbagi. Global - 3 dan Lokal - 1 masing-masing punya andil

pasar

dari persen 6.2 dan 4.2, berturut-turut (Tabel 2). Rasio konsentrasi dari empat

firma paling besar ungkapkan satu jagung oligopolistik membibiti pasar pada negara (CR 4 =

Page 11: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

98%).

TABEL

Pada 2001, Global - 2 52.7 persen ada (1,160 ton) dari pasar di Timur

Java sementara Global - 1 mengikuti dengan 34.1 persen (750 ton). Global - 3 dan

Domestik - 1 dengan masing-masing andil pasar dari persen 9.1 dan 1.7 (Tabel 3),

tergolong ketiga dan ke-empat, berturut-turut. CR 4 dari produsen di propinsi ini adalah

97. 5 persen showed yang mana bahwa pasar biji jagung sangat tinggi oligopolistik.

Menaksir permintaan untuk biji jagung di mana-mana negara pada 2001 adalah 4,962 ton dan

di propinsi Java Timur pada tahun yang sama adalah 4,203 ton (Ditjen Tanaman

Pangan, 2002).

Semua jagung membibiti produsen mencoba untuk memperoleh sebanyak pasar andil seperti

kemungkinan di

Java timur karena propinsi ini adalah jagung paling besar area menghasilkan pada

negara. Penghasilan keseluruhan dari produsen ini dapat hanya menyediakan beberapa

permintaan untuk biji jagung di Java Timur. Jagung bastar dihasilkan biji oleh berdua produsen

perusahaan multinasional dan lokal dapat memuaskan hanyalah 43 persen dari

permintaan. Permintaan sisa diisikan oleh biji tidak sah dan detik

generasi (F2) biji. Pada sisi lain, jagung gabungan terniaga biji oleh

terpuaskan produsen ini hanya 2 persen permintaan potensial. Paling peladang terpakai

biji jagung dihasilkan dari bertani mereka sendiri karena jagung gabungan bibiti

masih bajik dihasilkan menyerah ke beberapa generasi.

TABEL 3

Di propinsi Java Timur, andil pasar dengan Global - 2 jagung bastar bibiti

pada 2001 adalah 1,160 ton yang mana susutkan ke 625 ton pada 2002. Global - 1 volume dari

menjual juga merosot dari 750 ton ke 600 ton selama periode yang sama. Bagaimanapun,

Global - 3 mampu untuk memperluas volume ini dari penjualan dari 200 ton ke 400 ton

(Tabel 4). Pada 2000, Global - 3 mengawali pemasaran ini c - 5 dan c - 7 produk biji

tapi data pada volume dari penjualan secara tepat bertekad sebab kebanyakan dari

pedagang biji menjual biji jagung itu, terutama pada area dari pembahasan, tidak

bayar kredit mereka ke produsen.

TABEL 4

Page 12: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

Sampai Juni 2002, biji jagung dijual oleh Global - 1 di taraf nasional

dijangkau 2,200 ton dengan satu nilai dari sekitar Rp 33 bilian (Kita $ 3.67 jutaan).

Volume dari penjualan dengan Global - 1 terdiri dari jagung bastar membibiti keanekaragaman

BISI -

2 dan BISI - 5, yang bertanggungjawab 60 persen. CPI - 2 bastar bertanggungjawab

30 persen dan sisa (10 %) adalah untuk volume penjualan dari gabungan

keanekaragaman Arjuna BISI dan Surya. Keanekaragaman biji jagung manis, F1 BISI Manis

dan Gula-gula Hebat, dijual dengan volume lebih kecil dari penjualan.

Global - 1 jagung membibiti area penghasilan pada 2001 adalah sekitar 4,500 hektar.

Tanah pertanian dimiliki oleh peladang yang punya kesepakatan kontrak dengan

Global - 1. Area yang dimiliki oleh Global - 1 adalah kurang dari 7 hektar dan dipergunakan

untuk meneliti penggunaan menempatkan dekat pabrik proses di Kediri kabupaten, Timur

Java.

Global - 2 juga mempunyai satu pola penjualan serupa dari 40 persen di taraf nasional

sementara 30 persen dari ini jual di Java Timur dijual ke proyek pemerintah.

Global - 3 juga terjual beberapa jagung biji ini produk ke lembaga pemerintah.

Pada 2001, Global - 2 dihasilkan sekitar 6,300 ton biji jagung dari ini memproses

kebunkan di Kabanjahe (Utara Sumatera) dan Malang 2 (Java timur). Pabrik

punya masing-masing kapasitas dari 7,000 dan 3,000 ton per tahun. Bagaimanapun,

memproses pabrik di Malang 1, Propinsi Java timur, dinonaktifkan setelah sejak

pembukaan dari Malang 2 pabrik proses. Perusahaan ini tidak punya tanah pertanian dari ini

sendiri untuk menghasilkan biji jagung. Biji induk diimport dari India dan

Philippina, dimana perusahaan pengendali ini mengoperasikan lembaga pengkajian.

perusahaan mengakui bahwa ini dapat memuaskan di sekitar 55 persen permintaan pasar.

pasar nyata berbagi, bagaimanapun, adalah hanyalah kurang dari 50 persen.

Volume dari penjualan dengan Global - 2 di Java Timur mencenderungkan rosot. Hingga

Juni 2002, volume ini dari penjualan menjangkau hanyalah 625 ton pada propinsi yang sama

tiba

ke kompetisi ketat dari tamu baru Global - 3, dan satu didirikan

perusahaan Global - 1. Pada sisi lain, Global - 2 harus mengekspor beberapa ini tak terjual

produk. Pada 2001, perusahaan yang ekspor 5,000 ton biji jagung ke Jepang,

Thailand, Philippina, dan Pakistan (Kompas, 2001).

Di samping menghasilkan jagung bastar dan gabungan biji, Global - 1 juga

dihasilkan beras bastar bibiti, biji sayuran, dan biji buah. Dari total penjualan

Page 13: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

nilai, jagung membibiti bertanggungjawab 45 persen; sayuran dan biji buah, 40 persen

dan; 15 persen sisa berasal dari penjualan dari pestisida, pupuk, dan

alat-alat pertanian. Semua biji yang dihasilkan oleh Global - 1 dijual oleh ini

perusahaan pemasaran dengan merek dagang dari Kapal Terbang Penutup (Pesawat terbang

Merek). Banyak jagung membibiti keanekaragaman telah disebarkan, tapi hanyalah beberapa di

antara mereka

dijual pada pasar.

Pada 1983, Global - 1 mengawali menghasilkan jagung bastar keanekaragaman, CPI - 1, dan

pada 1992, ini tercair CPI - 2. Kemudiannya, perusahaan yang hasilkan jagung lain bibiti

keanekaragaman, BISI - 1and BISI - 2 pada 1995. Pada 2001, ini dihasilkan BISI - 15

keanekaragaman

(Tabel 5). Antara global - 1 jagung bastar garis, keanekaragaman paling disuka oleh konsumen

adalah BISI - 2, BISI - 5, dan CPI - 2. Dua keanekaragaman biji jagung manis,

yaitu F1 Gula-gula BISI dan Jagung Manis Hebat, adalah juga dihasilkan oleh ini

perusahaan. Kebanyakan dari jagung manis biji dijual pada area iklim sedang dimana

keanekaragaman itu disesuaikan. Jagung gabungan membibiti terniaga keanekaragaman

adalah Surya dan

Arjuna BISI. Keanekaragaman Arjuna disebarkan oleh Global - 1 dan tercair di

1996. Ini adalah satu biji jagung gabungan dihasilkan oleh pembiakan pada AARD tapi

dihasilkan dan dijual oleh Global - 1.

Global - 2 telah 19 bastar tercair keanekaragaman jagung di Indonesia, tapi

hanyalah 13 keanekaragaman marketed tunduk kepada penerimaannya konsumen. Yang

pertama jagung

keanekaragaman biji dilepaskan oleh perusahaan ini pada 1985 adalah Perintis - 1 (P - 1) dan

adalah

diikuti oleh keanekaragaman lain pada 1986, yaitu p - 2. Jagung berdua membibiti

keanekaragaman adalah

marketed oleh satu perusahaan pemasaran domestik (PT GSMA). Satu keanekaragaman baru,

yaitu p -

3, dilepaskan pada 1992 dan yang terakhir adalah p - 19.

Global - 3 jagung bastar dihasilkan membibiti dengan merek dagang C.

perusahaan telah melepaskan 10 keanekaragaman biji jagung bastar, yaitu c - 1 pada 1983

hingga

C - 10 pada 2001. Berdua c - 1 dan c - 3 keanekaragaman biji dihasilkan dan marketed oleh

Page 14: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

Domestik - 1. Memulai pada 2000, Global - 3, melalui pemasaran perusahaan ini (PT BS),

dibagikan c - 5 dan c - 7 keanekaragaman. Pada 2000, perusahaan ini awalnya diimport 440

ton dari c - ton 5 dan 500 dari c - 7 biji jagung bastar dari India. Sekarang ini PT BS

marketed ini c - 9 keanekaragaman biji jagung di Pulau Sumatera. Semua jagung

keanekaragaman tercair

oleh Global - 3 disajikan di Tabel 5. Seiring Dengan impor dari biji jagung bastar,

Global - 3 juga induk perusahaan diimport membibiti dari Thailand dan negara pilipina

untuk perkembangbiakan di Indonesia. Pada 2000, Global - 3 300 ton diimport dari induk

jagung bahan bibiti. Pada 2001, perusahaan bekerjasama dengan 7 groupnya peladang

dari 70 anggota untuk menghasilkan biji jagung pada satu area meliputi 60 ha pada Klaten

kabupaten, Propinsi Java pusat.

Di samping menghasilkan jagung bastar dan gabungan keanekaragaman biji, Domestik -

1 juga jagung manis dihasilkan. Jagung bastar membibiti dihasilkan keanekaragaman adalah c -

1,

C - 3, Semar - 2 (S - 2), dan Semar - 3 (S - 3). Berdua C1 dan C3 adalah biji jagung

keanekaragaman yang dihasilkan oleh Global - 3. Pada sisi lain, s - 2 dan s - 3 adalah

keanekaragaman yang ditemukan oleh Agen untuk penelitian Pertanian dan Pembangunan

(AARD).

AARD mengembangkan dua biji jagung gabungan keanekaragaman, yaitu, Arjuna dan

Bisma. Dari 1995 ke 1999, kebanyakan dari jagung dihasilkan biji dan terniaga oleh Domestik -

1 adalah keanekaragaman bastar. Rasio yang diubah pada 2000 ke 2001 ketika perusahaan

volume dari penjualan meliputi keanekaragaman jagung gabungan. Hingga 2001, Domestik - 1

marketed c - 1 dan c - 2 biji jagung bastar keanekaragaman. Selama kwartir ke-empat dari

2002, terniaga perusahaan ini SHS - 1 dan SHS - 2, bastar berdua bibiti. Berdua SHS - 1

dan SHS - 2 keanekaragaman dikembangkan oleh Syngenta Thailand dan Domestik - 1 punya

hak-hak untuk menghasilkan dan memasarkan mereka di Indonesia. Syngenta Thailand adalah

satu

perusahaan membentuk dari merjer dari Novartis dan Seneca (PT Menyanyikan Hyang Seri,

2002).

Domestik - 1 juga menghasilkan dan menjual jagung bastar membibiti keanekaragaman

ditemukan oleh Bastar Asia Membibiti Teknologi, Inc. (AHST), sekawanan berdasar di

Davao, negara pilipina (Departemen dari Philippina Berdagang dan Industri, 2002).

Keanekaragaman biji jagung mereka disebutkan Jaya - 1, Jaya - 2, Jaya - 3, dan NKRI.

Biji jagung dihasilkan oleh Domestik - 2 adalah satu gabungan atau buka

Page 15: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

menyerbukkan keanekaragaman (OPV), Bisma dinamakan. Ini beli saham jagung membibiti

dari

BBI (Bertani Biji utama) di Malang, Java timur. Selama ini bertahan musim pada 2001,

perusahaan yang hasilkan 48 ton dari jagung biji Bisma dengan satu nilai pasar dari Rp

144 juta atau sekitar U.S. $ 16,000. Penghasilan biji jagung area dari

perusahaan milik peladang tumbuh kontrak. Perusahaan dapat puaskan

semua permintaan pasar karena ini menghasilkan jagung membibiti yang sediakan

kebutuhan dari pemerintah memproyeksikan yang mana serap 90 persen dari penghasilan ini.

10 persen sisa dijual pada pasar gratis. Pada 1998, perusahaan

dihasilkan 150 ton dari jagung biji Bisma kecuali 5 ton dari total biji jagung

penghasilan adalah tak terjual. Pada 1999, perusahaan yang hasilkan 70 ton dari

jagung gabungan membibiti keanekaragaman. Pada tahun yang berikut, ini dihasilkan hanya 25

ton

tapi lagi ditingkatkan ke 40 ton pada 2001 (Tabel 5).

TABEL 5

Di samping menghasilkan jagung biji Bisma, Domestik - 2 tadinya dihasilkan

S - 2 biji jagung bastar keanekaragaman sejak 1998 dan s - 3 sejak 1999. Induk

materi diperoleh dari Lembaga penelitian untuk Hulu Cemeti Kacang dan Akar Umbi

(Balitkabi) di Malang. Sehubungan dengan kinerja lemah dari s - 2 dan s - 3 keanekaragaman

disempurnakan oleh jagung lemah membibiti proses, peladang tumbuh jagung hindari

mempergunakan berdua keanekaragaman bastar. Sejak 2000, yang perusahaan telah

menghadang menghasilkan

mereka dan sekarang, produsen ini menyebarkan jagung Bisma bibiti.

Untuk tiga tahun terakhir penghasilan biji jagung dari Domestik - 3

disusut ke sekitar 30 ke 40 ton per tahun, dibandingkan dengan tahun sebelumnya,

yaitu, 1997 - 1999, ketika penghasilan menjangkau 100 ke 200 ton per tahun. Kemerosotan

sehubungan dengan kekurangan dari proyek pemerintah untuk penghasilan hulu cemeti

makanan

pembangunan. Perusahaan terjual jagung penghasilan ini sebagian besar di Kalimantan Timur

propinsi (80 %) dan sisa adalah marketed di Pulau Java.

Biji jagung sekarang ini menghasilkan oleh Domestik - 4 adalah satu gabungan

Page 16: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

keanekaragaman dari Bisma. Pada 2000, perusahaan yang hasilkan dua ton dari s - 2 biji

jagung bastar keanekaragaman. Pada 2001, ini 90 ton dihasilkan dari keanekaragaman Bisma

dan 60 ton dari

keanekaragaman yang sama pada 2002. Perusahaan yang punya 20 hektar tumbuh biji jagung

area yang dimiliki oleh keluarganya produsen. Penghasilan ini dapat menyediakan paling tidak

90

persen dari permintaan pasar. Sisa dibeli dari produsen lain mahal

dari Rp 2,900 / kg dengan harga penjualan dari Rp 3,000 / kg.

Domestik - 5 duaratus ton dihasilkan dari jagung bastar A4 dibibiti di Solok

Kabupaten, Propinsi Sumatera barat. Semua biji jagung menumbuh dan memproses

aktivitas disupervisi oleh Hulu Cemeti Makanan dan Kontrol Biji Hortikultura dan

Jasa sertifikasi (SCCS) Daerah v Bukit Tinggi, Barat Sumatera.

CR 4 dari pedagang eceran tengkulak adalah 50 persen (Tabel 6). Pada yang lain

tangan, CR 4 dari pedagang eceran adalah 35 persen. showed ini jagung itu pasar biji di

pedagang eceran tengkulak taraf pada propinsi adalah oligopolistik sebab CR 4

nilai adalah lebih besar dibandingkan ambang pintu untuk secara relatif pasar kompetitif dari 40

persen (Tukang parkir dan Connor, 1979). Dan sebaliknya, pedagang eceran biji jagung adalah

secara relatif kompetitif sebagai terlihat oleh CR mereka 4 yang lebih rendah dibandingkan 40

persen.

Ini adalah karena beberapa pedagang eceran tengkulak adalah juga distributor

dengan Global - 1, Global - 2, dan Global - 3. Yang pertama tiga pedagang eceran tengkulak

terjual 42

persen dari volume keseluruhan dari penjualan, sementara, empat pedagang eceran paling

besar volume dari

penjualan bertanggungjawab hanyalah 35 persen.

TABEL 6

Daftar Isi Buku Hirchman Herfindahl dari pedagang eceran tengkulak adalah 0.09 dan tersebut

dari pedagang eceran adalah 0.46. Satu daftar isi buku semakin dekat ke nilai untuk memasuki

menandai bahwa

pedagang jadilah lebih sama pada volume mereka dari penjualan. Lebih besar daftar isi buku

atau

semakin dekat ini adalah ke 1, lebih berbeda pedagang akan. Indeks jamak showed bahwa

Page 17: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

pedagang eceran secara relatif lebih berbeda di volume dari penjualan dibandingkan

pedagang eceran tengkulak.

Pedagang eceran tengkulak dan pedagang eceran yang punya Indeks Jamak Entropi dari 1.23

dan

1.54, berturut-turut. Semakin dekat daftar isi buku ke log dari volume penjualan,

sama lebih pedagang adalah. Indeks jamak yang menandai bahwa berdua pedagang eceran

tengkulak

dan pedagang eceran adalah hampir dengan sama yang dapat diperbandingkan, tapi EI dari

pedagang eceran adalah

semakin dekat ke nilai logaritmis dari volume dari penjualan.

Indeks Jamak Gini dari pedagang eceran tengkulak dan pedagang eceran adalah 0.54 dan

0.59, berturut-turut. Satu Daftar Isi Buku Gini dari lebih dari 0.4 ungkap itu berdua

wholesalerretailers

dan pedagang eceran tidak mempunyai andil pasar sama.

Pembedaan produk Global - 1 jagung dibedakan membibiti melalui perbedaan di keanekaragaman. Pada

tangan lain, konsumen yang membedakan jagung membibiti melalui label dan

kemasan. Fasilitas modern dimiliki oleh perusahaan, laboratori seperti itu,

diperbolehkan Global - 1 untuk membedakan keanekaragaman biji jagung mereka tidak hanya

secara fisik kecuali

juga secara genetik. Global - 2 dapat membedakan biji jagung bukan saja melalui

keanekaragaman

dan bidang kinerja ini, tapi juga karakter genetik ini. Pada sisi lain,

konsumen biasanya jagung dicirikan membibiti melalui biji label dan kemasan.

Tangguh aktivitas pembedaan produk dimudahkan oleh kemurnian genetik ini

uji laboratori untuk keanekaragaman biji jagung di Pandorf, Austria (PT DI, 2001).

Domestik - 1 pembedaan produk penerapan melalui perbedaan di

keanekaragaman, kemasan, label, dan hargai. Peladang yang mencirikan jagung membibiti

melalui keanekaragaman, dan hargai. Lagipula, peladang yang membedakan jagung membibiti

melalui kinerja nyata mendasari di atasnya produktifitas dan daya tahan ke hama

dan penyakit. Domestik - 2, Domestik - 3, dan Domestik - 4 dapat membedakan jagung

bibiti melalui jenis dari teknis perubahan genetik penggunaan keanekaragaman teknologi. Pada

tangan lain, konsumen mencirikan biji jagung mempergunakan karakteristik tampak gemar

panjang dari buah biji-bijian, label dan kemasan. Produsen yang punya kemampuan ke

Page 18: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

mencirikan biji jagung oleh jenis dari keanekaragaman dan teknologi genetik terpakai

karena akibat pengalaman panjangnya di dalam menghasilkan jagung membibiti.

Di umum, pedagang eceran tengkulak membedakan jagung membibiti produk berdasar

pada keanekaragaman mereka melalui berbagai indikator. Indikator terkemuka termasuk

jenis biji, kemasan produk, label, dan bibiti berat. Pedagang eceran

mencirikan jagung membibiti berlandaskan kemasan, bibiti jenis, dan label. Semua

biji komersil pada pasar dikemasi di tas plastik dengan merek,

logo perusahaan, nama dari keanekaragaman, dan label biji pada tas plastik luar.

Dengan demikian, cara yang termudah untuk mengenali produk biji jagung jemu akan eksternal

penampilan dari tas plastik.

Konsumen pada pedagang eceran tengkulak dan tarafnya pedagang eceran dicirikan

produk biji jagung melalui kemasan dan label. Konsumen juga terpakai

butiri panjang dan berat sebagai indikator tambahan. Sangat konsumen sedikit ketahui

produk mendasari di atasnya panen periode. Pedagang dan pembeli bukan

diijinkan untuk membuka tas plastik kalau mereka yang punya belum terbayar untuk biji jagung.

Ketika

tas plastik telah dibuka, produsen tidak akan menggantikan mereka dengan

biji baru terutama ketika kebenaran dari label yang telah berakhir.

bibiti jenis dan berat ini akan yang dapat dikenal kalau tas plastik adalah buka. Untuk

beberapa luas, pedagang atau pedagang eceran yang punya kesulitan pada keanekaragaman

pembeda dengan

merek yang sama. Antara lain, jagung Perintis membibiti tampilan keanekaragaman serupa

pada penampilan luar mereka. Pada satu etika serupa, biji tidak sah, yaitu jual

tanpa apapun kemasan standar atau pun apapun indikasi seperti ke keanekaragaman,

bergantung kepada

penyalur menginformasikan pedagang, siapa, pada gilirannya akan harus memberitahukan

konsumen apa keanekaragaman dengan biji tidak sah mereka sedang menjual.

Pasarkan Pengetahuan Bibiti perusahaan di Indonesia pada waktu tertentu mereka sendiri diperbarui pada

reaksi dan pilihan dari pasar sasaran melalui berbagai berarti dari

mekanisme umpan balik agar yang manapun pelihara atau meningkat individu mereka

pasarkan andil.

Global - 1 mengaji rasanya konsumen dan pilihan untuk keanekaragaman jagung

melalui riset pemasaran. Penjual bidang firma ini siapa pekerjaan termasuk

Page 19: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

menjual produk biji jagung dan menyediakan keterangan untuk perusahaan mereka sekitar

pendapatnya konsumen atau gerutuan pada lini produk mereka, berlandaskan informal

laporan dari pedagang dan mass media. Untuk beberapa luas, keterangan ini

adalah bersisi satu seperti mereka hanya terurai pandangannya peladang pada biji jagung

produk menjual pada pasar. Agar menjangkau satu angka lebih besar dari konsumen,

perusahaan yang pekerjakan berbagai strategi kampanye keterangan, liputi yang

demo bidang dan persidangan untuk biji jagung mereka. Fungsi ini dilaksanakan

oleh pekerja ekstensi bidang yang mengoordinir dengan jasa pertanian

kantor pada taraf kabupaten dan provinsial untuk membangun plot demo. Pada

tangan lain, pejabat perusahaan teratas secara teratur hadir rapat ilmiah

disponsori oleh pemerintah dan bukan pemerintah organisasi, untuk berpartisipasi di

penjabaran strategi atau untuk mendiskusikan pembangunan terbaru di penghasilan jagung.

Riset pemasaran demikian juga dikendali oleh Global - 2 untuk kaji

pilihannya konsumen pada produk biji jagung. Dikumpulkan penjual mereka

keterangan pada karakteristik spesifik dari biji jagung lebih suka konsumen dan

kelemahan dari produk mereka sendiri. Keterangan adalah juga dikumpulkan pada kebijakan

mempengaruhi penghasilan jagung pada negara, terutama cara berpendiriannya pemerintah

pada

bastar terbaru ilmu pengetahuan tentang teknik penghasilan jagung seperti secara genetik

dimodifikasi

organisma (GMO). Pejabat perusahaan diharapkan proaktif dan ke

hadiri seminar pada pembangunan pada jagung domestik sektor agribisnis.

Domestik - 1 menilai permintaannya konsumen melalui keterangan diterima

dari pedagang. Bagaimanapun, perusahaan membelanjakan lebih waktu untuk dilobi dengan

pejabat

siapa yang dapat mempengaruhi pengadaannya pemerintah dari biji jagung agak dibandingkan

pada

pilihannya peladang. Kebanyakan dari biji jagung dihasilkan oleh perusahaan dijual

ke proyek pemerintah. Dengan demikian, produsen tidak mempunyai ekstensi bidang

pekerja atau penjual untuk mengumpulkan pilihannya konsumen di atasnya produk dan

berdua pedagang biji jagung dan peladang tidak dapat mengeluh secara langsung ke biji

produsen.

Dengan cara yang sama, produsen lain pergunakan kontrak mereka dengan pemerintah

Page 20: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

para agen untuk menentukan volume dari penghasilan biji jagung mereka dari keanekaragaman

spesifik. Keterangan pada permintaan pasar diperoleh dengan melobi dengan

Pejabat Jasa pertanian yang manapun pada taraf provinsial atau kabupaten. Produsen

adalah proaktif pada pesanan pembelian kejar yang manapun secara langsung dari pembeli

atau

secara tidak langsung melalui pialang.

Beberapa lokal produsen mempergunakan musim sebelumnya penjualan untuk menaksir

mereka

jual volume untuk musim berikutnya. Antara lain, pemerintah memproyeksikan untuk

tanaman dari jagung di dalam mengairi tanah pertanian biasanya penerapan semasa kering

musim dan proyek yang sama untuk tanah kering diselesaikan pada musim basah. Biji

produsen memelihara hubungan baik dengan distributor biji jagung sebagai satu

cara penting untuk membagikan penghasilan mereka.

Semua jagung membibiti pedagang mencoba untuk menjual keanekaragaman jagung

mendasari jujur

permintaan mereka menyimpulkan dari pasar. Beberapa faktor yang permintaan iba

dipergunakan seperti dasar untuk menuntut penilaian oleh berdua pedagang eceran tengkulak

dan

pedagang eceran. Pedagang juga diamati keanekaragaman jagung yang secara ekstensif

ditumbuh

pada area tumbuh jagung. Cara lain mempekerjakan sedang mengumpulkan keterangan

dari jagung lain membibiti pedagang dan dari perusahaan biji. Sebagai satu hal dari

kebijakan, perusahaan biji tidak menyediakan keterangan secara langsung ke pedagang kecuali

melalui orang-orang penjualan mereka. Ini diamati yang tidak ada keanekaragaman lajang

dapat laksanakan

baik di semua kabupaten atau kabupaten sub sehubungan dengan perbedaan di ekosistem

agro.

Dengan demikian, satu keanekaragaman populer pada satu area tertentu tidak mungkin seperti

dengan baik diterima di

area yang lain.

Keterangan dari institusi pemerintah seperti Jasa Pertanian,

jarang tersedia mengecuali ke pedagang siapa secara langsung menyediakan mereka jagung

bibiti untuk proyek pemerintah. Peladang yang punya kebebasan untuk memilih

Page 21: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

keanekaragaman dari jagung yang mereka menginginkan. Rekomendasi dari lembaga

pemerintah

jangan terperinci menguasakan apapun tertentu merek dari biji jagung.

Halangan ke Masukan dan Keluar Halangan ke masukan di antara firma multinasional dan lokal dapat

dikumpulkan sedikit-sedikit dalam kaitan dengan biaya produksi, harga penjualan, beruntung

dan hasil investasi dari jagung

biji (Tabel 7). Firma multinasional menghasilkan sebagian besar keanekaragaman bastar

dibandingkan ke firma lokal yang hasilkan keanekaragaman gabungan. Rata-rata

biaya produksi dari perusahaan perusahaan multinasional adalah lebih besar (Rp 6,200 / kg)

dibandingkan

firma lokal (Rp 2,160 / kg), walau pada kejadian tertentu, hasil investasi rata-rata

diperoleh oleh perusahaan multinasional adalah lebih rendah (3. 2 ton / ha) dibandingkan apa

firma lokal peroleh (4. 3 ton / ha). Meskipun demikian, harga penjualan lebih tinggi dari Rp

19,000 / kg untuk keanekaragaman bastar membandingkan ke Rp 3,400 / kg menyimpan firma

lokal

untuk produk mereka, patut mendapatkan untuk beruntung lebih tinggi yang multinasional.

Domestik - 1

dihasilkan hasil investasi tinggi Semar - 3 keanekaragaman jagung bastar pada satu biaya

produksi pegawai rendahan

tapi ini peroleh beruntung lebih sedikit sehubungan dengan harga penjualan lebih rendahnya.

Jagung bastar bibiti

keanekaragaman yang dijual oleh firma multinasional perintahkan satu harga penjualan lebih

tinggi sehubungan dengan

ini makin baik mutu terutama dalam kaitan dengan hasil investasi hulu cemeti.

TABEL 7

Halangan utama kepada masukan ke dalam industri biji jagung dihadapi oleh Global - 1

apakah ini kebutuhan ibukota tinggi. Halangan lain liputi kemampuan dari tangguh ke

kendali riset pemasaran dan untuk merekrut pembiakan mampu. Alhasil,

investasi ibukota besar menjadi halangan utama untuk meninggalkan pentas dari biji jagung

industri. Investasi meliputi setasiun percobaan, membibiti pabrik proses,

penetapan dari perusahaan pemasaran, dan semua belanja lain dibuat di

Page 22: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

menghasilkan keanekaragaman baru. Meskipun begitu, perusahaan ini peroleh satu

berpengaruh nyata

bagian dari andil pasar sejak ini mengawali untuk meluncurkan keanekaragaman jagung bastar

pada

awal 1980s, yaitu, CPI - 1 dan CPI - 2

Halangan utama kepada masukan ke dalam industri biji jagung dihadapi oleh

Global - 2 adalah ibukota besar kebutuhan memerlukan untuk mengembangkan manusianya

sumber daya untuk ini menernakkan program, bibiti penghasilan, dan aktivitas pemasaran.

Dengan cara yang sama, halangan utama untuk meninggalkan pentas dari industri adalah

ibukota besar diinvestasikan

dan beruntung potensial patut mendapatkan dari industri.

Domestik - 1 halangan kepada masukan ke dalam industri ini adalah besar sejumlah

modal ke rekrut mempersyaratkan pembiakan. Sejauh ini, perusahaan ini hanya dihasilkan dan

terniaga

jagung membibiti kecuali punyai jangan memperkenalkan keanekaragaman lagi. Perusahaan

adalah segan

untuk meninggalkan pentas industri biji saat ini mempunyai satu pasar didirikan dan ketinggian

idaman

beruntung. Bagaimanapun, terlepas dari pasar tawanan ini dan ibukota pemerintah berulang

penuangan, Domestik - 1 selalu membuat kehilangan tiap-tiap tahun.

Batasan utama dihadapi oleh Domestik - 2 dan Domestik - 3 ke

masuki bisnis biji jagung adalah ibukota besar kebutuhan, yang manapun kas

untuk pembelian dari input variabel atau untuk aktiva tetap ini seperti kendaraan,

gudangkan dan memproses fasilitas. Pengetahuan dari industri dan pengalaman

di proses biji adalah batasan lain. Pengetahuan diperoleh berlalu waktu

dari ini mengalami yang mana meliputi persidangan dan kesalahan. Untuk meninggalkan

pentas dari industri ini,

produsen yang harus kesepakatan dengan batasan utama bersikap oleh investasi besarnya

pada bisnis yang memasangkan dengan engganan untuk menyerah andil ini dari untungkan

pasar benih jagung.

Satu halangan utama ke masukan yang dihadapi oleh Domestik - 4 ke dalam industri biji jagung

adalah merosot permintaan untuk tahun terakhir terlalu benih jagung sehubungan dengan

desentralisasi memprogram dimulai di Indonesia sejak 2000. Ini pindahkan

kekuatan dari pemerintah pusat ke unit pemda dan terbagi-bagi

Page 23: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

pasar kekar untuk pembelian pemerintah dari benih jagung sebagai proyek yang harus adalah

dibiayai oleh pemda. Sungguh sial, kemampuan keuangan dari

pemda secara relatif lebih lemah membandingkan ke pusat tersebut

pemerintah. Permintaan lanjutan untuk servis biji jagung sebagai halangan utama ke

keluar dari industri ini dan menandai bahwa produsen masih mampu untuk patut mendapatkan

beruntung dari menghasilkan jagung membibiti.

Seperti di paling pasar, halangan berada untuk investor baru berniat menjual

jagung komersil bibiti. Paling besar menjadi ketinggian sejumlah ibukota memerlukan ke

awali bisnis. Memulai bisnis investasi perlukan untuk penyimpanan atau kios

dan biaya dari pembelian biji. Lagipula, ini sulit untuk membawa merek tunggal

dari biji jagung. Paling jagung membibiti pedagang terjual pertanian lain masuki, seperti itu

pupuk dan pestisida. Dengan demikian, peserta baru akan perlu ibukota tambahan ke

beli produk lain akan dijual. Sementara permintaan tumbuh untuk komersil

biji jagung akan menarik banyak peserta baru, kompetisi kaku pada pasar dan

angka tambahan dari penjual akan memaksudkan merosot beruntung terlalu waktu.

peserta pemasukan juga dapat berarti penjualan tersendat untuk beberapa pedagang didirikan.

Sehubungan dengan angka dari penjual yang akan menyaingi untuk kesetiaan dari konsumen

melalui

membedakan berarti, ini tidak akan mudah bagi pedagang baru untuk meyakinkan konsumen

ke

alihkan kesetiaan mereka.

Di sana adalah banyak faktor itu iba ekonomi mereka dari skala. Antara

ini adalah volume dari penjualan, total biaya marketing, biaya marketing rata-rata,

dan taraf investasi (Tabel 8). Pada rata-rata, volume dari penjualan dari

pedagang eceran tengkulak (47. 3 ton) berpengaruh significant lebih besar dibandingkan

tersebut pedagang eceran

(5. 3 ton). Alhasil, total biaya marketing dari pedagang eceran tengkulak

adalah juga lebih tinggi membandingkan ke tersebut pedagang eceran karena 99 % pemasaran

biaya terdiri dari nilai pembelian untuk jagung. Bersesuaian, penjualan lebih tinggi

volume dari pedagang eceran tengkulak memimpin turunkan biaya marketing rata-rata. Pada

tangan lain, untuk mengawali bisnis mereka pedagang eceran tengkulak harus

menginvestasikan lebih

modal dibandingkan pedagang eceran.

Meningkat permintaan dan beruntung sangat besar adalah antara alasan-alasan untuk berdua

Page 24: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

pedagang eceran dan pedagang eceran tengkulak untuk tinggal di dalam bisnis biji jagung. Ini

siratkan yang kebanyakan dari pedagang eceran tengkulak dapat meningkatkan pasar mereka

berbagi lembur, di samping sedikit dari mereka menyebutkan telah tetap tuntut. Lagipula,

beberapa

pedagang eceran tengkulak dapat faedah dari kredit dari produsen jagung tanpa kolateral.

Investasi besar juga menghalangi pedagang dari exiting industri.

permintaan berkepanjangan dan harapan dengan beruntung sangat besar adalah halangan

berpengaruh nyata untuk

pedagang eceran untuk meninggalkan pentas bisnis ini. Di samping, bisnis biji jagung adalah

satu pendapatan

menghasilkan aktivitas untuk beberapa pedagang eceran yang punya sumber lain dari

pendapatan.

TABEL 8

KESIMPULAN Kesimpulan Struktur pasar dari industri ini pada tarafnya produsen sangat tinggi

oligopolistik, dimana perusahaan multinasional dominasi andil pasar.

Dua biji jagung utama keanekaragaman dijual, yaitu, bastar dan gabungan

keanekaragaman. Keanekaragaman bastar jadilah lebih populer dibandingkan gabungan

sehubungan dengan mereka

hasil investasi lebih tinggi. Produsen lokal dapat membedakan biji jagung dari luar mereka

penampilan, tapi perusahaan multinasional adalah juga mampu untuk membedakan produk

secara genetik. Semua produsen adalah berpengetahuan luas tentang pasar dari

keterangan mereka mengumpulkan melalui riset pemasaran. Investasi besar adalah

halangan utama ke masukan ke industri. Dalam kaitan dengan ekonomi dari skala, walau

perusahaan multinasional yang buat biaya produksi rata-rata lebih tinggi, mereka dapat setel

harga penjualan lebih tinggi dengan jauh lebih besar beruntung. Sedangkan, mendirikan pasar

berbagi dan beruntung berpengaruh nyata adalah halangan utama untuk meninggalkan pentas

dari industri.

Struktur pasar dari industri biji jagung di propinsi Java Timur

adalah oligopolistik pada pedagang eceran tengkulak taraf dan secara relatif kompetitif di

tarafnya pedagang eceran. Pembedaan dari biji jagung diselesaikan oleh keduanya pedagang

dan pembeli melalui label kemasan dan biji mereka. Pedagang

Page 25: Struktur Pasar Dari Industri Biji Jagung

adalah berpengetahuan luas tentang pasar mereka dari pengetahuan mereka memperoleh dari

pedagang produsen dan yang lain. Kebutuhan modal adalah satu halangan utama

ke masukan ke bisnis biji jagung dan andil pasar didirikan adalah utama

halangan untuk tinggalkan pentas. Investasi lebih tinggi perbolehkan pedagang eceran

tengkulak untuk beli

volume lebih dari penjualan dan menurunkan biaya marketing rata-rata mereka per kg.

Beberapa pedagang eceran tengkulak sedang menjual jagung membibiti barang jualan

seiring dengan pertanian lain masuki. Beberapa tengkulak pedagang eceran marketed mereka

jagung membibiti dan input pertanian ke proyek pemerintah dengan melobi dengan

resmi. Cara ini dari penjualan adalah kurang untungkan dibandingkan jual secara langsung ke

umum

pembeli sehubungan dengan secara relatif transaksi lebih tinggi berharga dan menunda

pembayaran.

Implikasi kebijakan Harga dari biji jagung bastar mencenderungkan tingkat berlalu waktu sehubungan dengan

secara relatif sifat alami oligopolistik dari pasar pada tarafnya produsen.

pemerintah tidak dapat ikut campur pada industri karena ini tidak menyediakan

subsidi ke perusahaan multinasional. Jagung bastar membibiti industri cenderung ke

menjadi oligopolistik sehubungan dengan kemampuan dari firma multinasional untuk

mengontrol

teknologi dan germplasm untuk membibiti perkembangbiakan, menghalangi masukan dari lagi

firma. Perusahaan lokal tidak dapat menghadapi atas dengan kompetisi dari

perusahaan multinasional sehubungan dengan kekurangan dari anggaran keuangan dan

inovasi terutama di

penelitian dan pembangunan. Pemerintah yang harus menganjurkan perusahaan lagi

ke dalam industri agar mengurangi kekuatan monopoli pada pasar. Ini akan buat

meningkatkan keanekaragaman dari jagung lebih terbeli ke peladang. Dengan demikian, ini

akan anjurkan

peladang untuk mengadopsi ditingkatkan keanekaragaman jagung. Sebagai tambahan, ini akan

makin baik untuk

AARD untuk menugaskan benar eksklusif dari keanekaragaman jagung ini menemukan ke biji

produsen agar meningkatkan dan memasarkan jagung yang membibiti keanekaragaman,

tunduk kepada

royalti tertentu.