Top Banner
Struktur Modal Perusahaan Islam: Konsep Dasar Oleh: Kumara Adji Kusuma
68

Struktur Modal Syariah (1)

Oct 13, 2015

Download

Documents

struktur modal
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Slide 1

Struktur Modal Perusahaan Islam: Konsep DasarOleh:Kumara Adji KusumaMateriBentuk-bentuk Organisasi PerusahaanJenis-jenis Modal dalam PerusahaanStruktur Modal dalam Perusahaan Konvensional (Teori Sturktur Modal)Risiko Bisnis dan KeuanganFaktor yang Memengaruhi Struktur ModalPenghitungan Leverage PerusahaanHakikat Perusahaan SyariahStruktur Modal SyariahPembatasan Utang Perusahaan

Bentuk-bentuk Organisasi PerusahaanPerusahaan perseoranganFirma (kongsi)Perseroan terbatasPerusahaan negaraKoperasiPerusahaan PerseoranganDikelola oleh perseoranganBanyak yang tidak berbadan hukumJumlahnya sangat banyak tetapi sumbangan produksi secara nasional kecilPemiliknya mempunyai kebebasan yang tidak terbatas atas usahanyaModal kecil dan sulit akses pinjamanFirmaDimiliki oleh beberapa orangModal dikumpulkan dari anggota firmaSetiap anggota bertanggungjawab atas firma tsbAkses pinjaman relatif lebih mudahPengambilan keputusan lebih lamban dibandingkan dengan perusahaan perseoranganPerseroan terbatasProduksi dan penjualannya mendominasi perekonomian secara nasionalRelatif sangat mudah memperoleh pinjamanModal bisa berasal dari penjualan surat berharga (saham)Antara pemilik dan pengelola merupakan dua pihak yang terpisahPerusahaan NegaraPengelolaanya sama seperti perseroan terbatasModal dimiliki oleh negaraPengurus perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh pemerintahJenis usahanya biasanya menghasilkan produk yang sangat penting (pokok) bagi masyarakatKadang-kadang usahanya bersaing langsung dengan swastaKoperasiTujuan utamanya tidak untuk memperoleh keuntungan tetapi meningkatkan kesejahteraan anggotaModal berasal dari anggotaKekuasaan tertinggi ada pada rapat anggotaUsahanya meliputi tiga jenis: produksi, konsumsi dan perkreditanModel Perusahan Modern (1/2)Teori perusahaan modern telah berevolusi dari teori neoklasikal yang memandang perusahaan sebagai sebuah unit pemaksimalan keuntungan (profit-maximaing unit) dari produksi kepada perusahaan sebagai persekutuan para agen dengan tujuan yang beragam bahkan berseberangan.Dalam corporate finance, konsep tentang perusahaan juga telah bergerak dari organisasi entrepreneurial pada sebuah korporat yang mana kepemilikin dan control dipisahkanSementara dalam perusahaan entrepreneurial, pemilik dan manajer adalah orang yang sama, dalam perusahaan korporat pemilik aset tidak memiliki keahlian yang dibutuhkan untuk mengoperasikan perusahaan dan memperkerjakan seorang manajer untuk melakukan pekerjaan itu. Hal tersebut karena pengetahuan menajemen khusus yang non-transferable dan keahlian yang dimiliki oleh para menajer tersebut. Dengan demikian, para manajer memiliki kelebihan komparatif atas para pemliik untuk mengatur operasi perusahaan (Fama and Jensen 1983 and Spulber 1999, p. 307).Model Perusahan Modern (1/2)Dengan kompleksitas perusahaan, human capital menjadi satu elemen vital dari perusahaan baru dengan kapitial fisik (Zingales 2000)Isu sentral dalam teori yang menjelaskan perusahaan korporasi adalah hubungan antara kepemilikan dan kontra dari yang lainnya. Pemisahan kepemilikan dan kontral memberikan permasalahan agensi tertentu. Teori agensi berkaitan dengan pengkajian baik itu permasalahan principal-agent dan problem insentif dalam kontrak. Permasalahan keagenan (agency) melibatkan agen-agen yang berbeda diselesaikan dengan memberikan insentif dalam kontrak. Dalam kerangkakerja yang baru ini, sebuah perusahaan bisa dipandang sebagai the nexus of contracts, written and unwritten, among owners of factors of production and customers (Fama and Jensen 1983, p. 302). Kontrak-kontrak tersebut tidak hanya menggaribesari hak setiap agen, kriteria performa, dan fungsi bayaran, mereka juga menentukan biaya produksi dan profitabilitas dari perusahaan. Kontrak, bagaimanapun, adalah tidak lengkap karena sangat mahal untuk menyertakan keputusan terhadap semua kemungkinan yang terantisipasi terkait kejadian di masa depan

Dengan kompleksitas perusahaan, human capital menjadi satu elemen vital dari perusahaan baru dengan kapitial fisik (Zingales 2000)Isu sentral dalam teori yang menjelaskan perusahaan korporasi adalah hubungan antara kepemilikan dan kontral dari yang lainnya. Pemisahan kepemilikan dan kontral memberikan permasalahan agensi tertentu. Teori agensi berkaitan dengan pengkajian baik itu permasalahan principal-agent dan problem insentif dalam kontrak. Permasalahan keagenan (agency) melibatkan agen-agen yang berbeda diselesaikan dengan memberikan insentif dalam kontrak. Dalam kerangkakerja yang baru ini, sebuah perusahaan bisa dipandang sebagai the nexus of contracts, written and unwritten, among owners of factors of production and customers (Fama and Jensen 1983, p. 302). Kontrak-kontrak tersebut tidak hanya menggaribesari hak setiap agen, kriteria performa, dan fungsi bayaran, mereka juga menentukan biaya produksi dan profitabilitas dari perusahaan. Kontrak, bagaimanapun, adalah tidak lengkap karena sangat mahal untuk menyertakan keputusan terhadap semua kemungkinan yang terantisipasi terkait kejadian di masa depan12Jenis-jenis Modal dalam Perusahaan13Jenis-jenis modal Modal Asing(Hutang) Hutang Jangka Pendek Hutang Jangka Menengah)Hutang Jangka PanjangModal Sendiri Modal SahamCadanganKeuntungan 1314Hutang Jangka Pendek (10 TAHUN) Pinjaman Hipotek (Mortgage) kreditur diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar bila debitur tidak memenuhi kewajiban barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan dapat digunakan untuk menutup tagihannya 22Modal Asing Jangka Panjang (3/3) (>10 tahun) Pinjaman Hipotek (Mortgage) kreditur diberi hak hipotik terhadap suatu barang tidak bergerak, agar bila debitur tidak memenuhi kewajiban barang itu dapat dijual dan dari hasil penjualan dapat digunakan untuk menutup tagihannya 23Modal Sendiri (1/3)Modal Saham Saham adalah bukti kepemilikan dalam suatu PT Cadangan Laba yang tidak dibagikan dan sudah ditentukan penggunaannya Laba ditahan Bagian keuntungan yang tidak tidak dibagikan tetapi belum ditentukan penggunaannya 24Modal Sendiri (2/3)Saham Biasa(Common Stock )Memberikan keuntungan berupa dividen pada saat perusahaan mendapatkan laba)Memiliki hak suara Saham Preferen Memberikan prioriotas lebih dahulu untuk mendapatkan dividen sebelum pemilik saham biasaTidak memiliki hak suara25Modal Sendiri (3/3)Saham Biasa(Common Stock )Memberikan keuntungan berupa dividen pada saat perusahaan mendapatkan laba)Memiliki hak suara Saham Preferen Prioritas lebih dahulu untuk mendapatkan dividen sebelum pemilik saham biasaPrioritas mendptkan kekayaan saat likuidasiTidak memiliki hak suara26Sumber Modal MODAL INTERNALKEUNTUNGAN YANG DITAHANPENYUSUTAN MODAL EKSTERNAL BANKSUPPLIERPERUSAHAAN LEASINGPASAR MODAL27Struktur Modal dalam Perusahaan Konvensional28Struktur modal adalah merupakan bauran atau perpaduan dari utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa (saham biasa dan laba ditahan) yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya. Struktur modal adalah keputusan dalam mengambil keputusan pembiayaan perusahaan karena secara langsung berakibat terhadap biaya modal, keputusan investasi dan meningkatkan nilai perusahaanJenis-Jenis Modal Dapat dilihat dari neraca passiva. AktivaHutang lancarHutang jangka panjangModal Pemegang saham1. Saham preferen2. Saham biasa3. Laba ditahanModalPinjamanModalSendiriTotalModalStruktur ModalStruktur modal yang optimal suatu perusahaan adalah kombinasi dari utang dan ekuitas yang memaksimumkan harga saham perusahaanPada saat tertentu, manajemen perusahaan menetapkan struktur modal yang ditargetkan, yang mungkin merupakan struktur yang optimal, tapi target tersebut dapat berubah dari waktu ke waktuStruktur Modal:Faktor-faktor yang MemengaruhiSejumlah faktor yang mempengaruhi struktur modal suatu perusahaan meliputi: risiko bisnispengaruh perpajakan (tax position)kebutuhan akan fleksibilitas keuangankonservatisme atau agresivitas manajerialRisiko bisnisRisiko bisnis adalah ketidakpastian mengenai proyeksi pengembalian atas aktiva di masa mendatangApabila hal-hal lain tetap sama, makin rendah risiko bisnis perusahaan, makin tinggi rasio utang yang optimalSuatu perusahaan mempunyai risiko bisnis yang kecil bila: permintaan akan produknya stabilharga masukan dan produknya relatif konstanharga produknya dapat segera disesuaikan dengan kenaikan biayasebagian besar biayanya bersifat variabel sehingga akan menurun jika produksi dan penjualannya menurun

32Modal perusahaan meliputi: Utang Modal sahamV = B + S

Nilai perusahaan adalah penjumlahan nilai utang (Bond) dan saham (Stock).

Tujuan manajemen adalah meningkatkan nilai perusahaan. Peningkatan nilai perusahaan dilakukan sedemikian rupa dengan menentukan rasio utang dan modal untuk memperbesar lingkaran di atas.

SBSBTeori Struktur Modal (1/2)33Ada tiga teori tentang struktur modal: Teori Modigliani Miller (MM) Pecking Order Hypothesis (POH)

Trade-off Hypothesis (TOH)

Teori Struktur Modal (2/2)34Menurut MM, struktur modal tidak relevan dalam meningkatkan nilai perusahaan.

Nilai perusahaan dengan utang sama saja dengan nilai perusahaan tanpa utang.VL = VU

Pemegang saham menerima:EBIT - rBBBondholder menerima:rBBEBIT = Earnings Before Interest and TaxrB = Cost of debt (bunga utang)B = Utang (bond)

Modigliani Miller (MM) (1/4)35Jumlah yang diterima stakeholder (stockholder dan bondholder) adalah:EBIT rBB + rBB

dengan demikianEBIT rBB + rBB = EBIT

Sehingga VL = VU

VL = Value of leveraged firm (perusahaan dengan utang)VU = Value of unleveraged firm (perusahaan tanpa utang)

Modigliani Miller (MM) (2/4)36Apabila ada pajak (Tax)Pemegang saham menerima:EBIT rBB (1 - T)Bondholder menerima:rBB

Jumlah yang diterima stakeholder (stockholder dan bondholder) adalah:EBIT rBB x (1 - T) + rBB

Sehingga VL = VU + TModigliani Miller (MM) (3/4)37Perusahaan dengan utang membayar pajak lebih sedikit daripada perusahaan tanpa utang.Jumlah utang (B) dan modal (S) pada perusahaan yang berutang lebih besar dari jumlah modal (S) pada perusahaan yang tidak memiliki utang.

SGSGB All-equity firm Levered firmMdogliani Miller (MM) (4/4)38Berdasarkan POH:Apabila dana internal cukup (misalnya laba ditahan), perusahaan lebih tertarik menggunakan dana internal daripada utang dan saham.Apabila dana internal tidak cukup, perusahaan lebih tertarik mengeluarkan utang daripada saham.Apabila dana dari utang tidak cukup, baru perusahaan mengeluarkan saham.

Dana Internal Utang Saham

Pecking Order Hypothesis (POH) (1/3)39Manajer-pemilik (owner-manager) lebih rela bekerja keras untuk perusahaan daripada manajer bukan pemilik (nonowmer-manager).Manajer bukan pemilik bisa berperilaku oportunistik mementingkan diri sendiri dan tidak menjalankan perusahaan sesuai dengan kepentingan pemegang saham.Apabila hal ini terjadi, ada biaya keagenan (agency cost) karena ada konflik antara pemegang saham (principal) dan manajer (agent).

Pecking Order Hypothesis (POH) (2/3)40Biaya keagenan meliputi: monitoring cost, bonding cost, dan residual loss.Tindakan manajer yang memanfaatkan sumber daya perusahaan untuk kepentingan peribadi disebut perkuisit (perquisite).Kemungkinan perkuisit akan semakin besar apabila free cash flow (aliran kas bebas) banyak di perusahaan.Apabila perusahaan berutang, maka ada pihak ketiga (kreditor) yang mengawasi tindakan manajer sehingga kemungkinan melakukan perkuisit berkurang.

Pecking Order Hypothesis (POH) (3/3)41Berdasarkan TOH:Perusahaan yang modalnya semua saham tidak akan optimum karena tidak ada dukungan utang.Perusahaan yang semua modalnya utang tidak memungkinkan dan juga risiko kebangkrutannya terlalu tinggi.Dengan berutang, ada manfaat pajak (tax shield) karena bunga utang dapat mengurangi pajak.Namun tidak bisa terlalu tinggi karena akan meningkatkan risiko kebangkrutan.

Trade-off Hypothesis (TOH) (1/2)42Perusahaan harus mengubah struktur modal sampai dengan titik di mana manfaat pajak atas utang sama dengan risiko kebangkrutan karena utang.

Debt (B)Value of firm (V)0Present value of taxshield on debtPresent value offinancial distress costsVL = VU + TCBV = Actual value of firmVU = Value of firm with no debtB*Maximumfirm valueOptimal amount of debtAgency cost of debtAgency cost of equityTrade-off Hypothesis (TOH) (2/2)Struktur Modal: Teori dan PraktikMeskipun secara teoritis kita dapat menentukan struktur modal yang optimal, dalam praktiknya kita tidak dapat mengestimasi struktur tersebut dengan persis

Dengan demikian, para eksekutif keuangan umumnya menyatakan struktur modal yang optimal dalam suatu kisaran-misalnya, 40 sampai 50 persen utang-bukan dengan suatu angka yang tepat seperti 45 persenMengontrol Manajer:Utang yang TinggiSeorang pemilik perusahaan dapat memanfaatkan penggunaan sejumlah besar utang untuk membatasi manajer

Rasio utang yang tinggi menimbulkan ancaman kebangkrutan, yang memerlukan biaya tetapi juga yang memaksa manajer untuk lebih hati-hati dan mengurangi pemborosan uang pemegang sahamFaktor Memengaruhi Struktur Modal (1/4)Struktur Aktiva (Tangibility)Kebanyakan perusahaan industri yang sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap , akan mengutamakan pemenuhan modalnya dari modal yang permanent yaitu modal sendiri, sedangkan hutang bersifat pelengkap. Perusahaan yang semakin besar aktivanya terdiri dari aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhankebutuhan dana dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal suatu perusahaanGrowth Opportunity Yaitu kesempatan perusahaan untuk melakukan investasi pada hal-hal yang menguntungkan. Teori Agency menggambarkan hubungan yang negative antara Growth Opprtunity dan leverage. Perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi cenderung akan melewatkan kesempatandalam berinvestasi pada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Ukuran Perusahaan (Firm Size)Perusahaan besar cenderung akan melakukan diversifikasi usaha lebih banyak dari pada perusahaan kecil. Oleh karena itu kemungkinan kegagalan dalam menjalankan usaha atau kebangkrutan akanlebih kecil. Ukuran perusahaan sering dijadikan indicator bagi kemungkinan terjadinya kebangkrutan bagi suatu perusahaan, dimana perusahaan dalam ukuran lebih besar dipandang lebih mampu menghadapi krisis dalam menjalankan usahanya.

Faktor Memengaruhi Struktur Modal (2/4)ProfitabiltasTeori Pecking Order mengatakan bahwa perusahaan lebih menyukai internal funding. Perusahaan dengan Profitalitas yang tinggi tentu memiliki dana internal yang lebih banyak dari pada perusahaan dengan profitalitas rendah.Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggiinvestasi menggunakan utang yang relative kecil (Bringham & Houston, 2001).Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Hal ini menunjukkan bahwa profitalitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.Semakin tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah utang.

Faktor Memengaruhi Struktur Modal (3/4)Risiko Bisnis Risiko Bisnis akan mempersulit perusahaan dalam melaksanakan pendanaan eksternal, sehingga secara teori akan berpengaruh negative terhadap leverage perusahaan.Faktor Memengaruhi Struktur Modal (4/4)49Resiko Bisnis Adalah resiko yang berkaitan dengan proyeksi tingkat pengem-balian atas ekuitas (ROE) suatu perusahaan di masa yang akan datang, dengan asumsi bahwa perusahaan tersebut tidak meng-gunakan utang.

Resiko keuanganAdalah bagian dari resiko yang ditanggung pemegang saham, yang melebihi resiko bisnis yang mendasar, sebagai akibat dari penggunaan leverage keuangan.Leverage KeuanganAdalah ukuran yang menunjukkan sampai sejauh mana sekuritas ber-penghasilan tetap (utang dan saham preferen) digunakan dalam struktur modal perusahaan.TINGKAT LEVERAGELeverageAdalah penggunaan assets dan sumber dana (source of funds) oleh perusahaan yang mengeluarkan biaya tetap dengan maksud agar dapat meningkatkan keuntungan potensial bagi pemegang saham.Resiko Bisnis dan KeuanganDilihat dari income statement (full costing) Sales Revenue XXX Cost of good sold (Fc dan Vc) XX Operating Leverage Gross profit XX (Degree of operating Operating expences XX Levrage= DOL) EBIT XX _________________________________ Ineterst XX Financial Leverage EBT XX (Degree of financial Tax rate XX Leverage = DFL) EAT XXTingkat leverage operasi = DOL

Contoh : ()()F-CV -SCV -SDOLFV-PQV-PQDOL penjualan % perubahanEBIT % perubahanDOLsalesQ=-==Contoh Penghitungan Leverage (1/6)51Perusahaan A,B dan C laporan keuanganannya tahun 2005 sbb:Laporan laba-rugi perusahaan A,B dan C ($ 000)Keterangan Perus.A Perus B Perus C Penjualan $ 60.000 $ 90.000 $ 120.000Biaya variable 12.000 54.000 30.000Marjin kontribusi 48.000 30.000 100.000Biaya tetap 28.000 15.000 60.000EBIT 20.000 15.000 40.000Harga/unit $ 100 100 100Sales volume/unit 600/u 900/u 1.200/uBiaya variable/unit $20/u $60/u $,25/u Q(P-V) 600(100-20) > DOLA = ------------- =-------------------------- =2,4 Q(P-V)-F 600(100-20)- 28.000 900( 100-60)>DOLB = -------------------------------- = 1,74 900( 100-60) 15.000 1.200 ( 100 25)>DOLC=------------------------------------- = 3. 1.200 (100 25) 60.000Contoh Penghitungan Leverage (2/6)52DOLA= 2,4 artinya tingkat elastisitas operasi pada out put penjualan terhadap EBIT sebesar 24% , ini berarti bahw apabila penjualan perusahaan A naik 10% maka laba operasi akan naik 2,4 x 10% = 24%. Sebaliknya , bila penjualan turun 10% maka penurunan tersebut berakitbat EBIT juga turun sebesar 2,4 x 10% = 24%.Kondisi ini juga berlaku pada perusahaan B dan C Kalau di masing-masing perusahaan,terjadi perubahan kenaikan atau penurunan atas penjualan, biaya tetap, biaya variable, harga, sales volume, maka DOL ini akan berubah juga. Perusahaan C lebih besar resikonya ketimbang perusahaan A dan B, karena kontribusi laba yang diperoleh digunakan untuk menutup biaya tetap yang lebih besar atau $ 60.000 atau 60% dari total penjualan. Besarnya tingkat perubahan laba operasi perusahaan sebagai akibat perubahan DOL/Penjualan sangat erat hubungannya dengan break even point (titik impas) . Hal ini dapat dibuktikan dengan perusahaan A, dapat dicari BEP nya.BEPQ /A = Fixed Ccost / Contribution margin/unit. = $ 28.000/ ( 100 20) = $ 28.000/80 = 350 unit, BEP $ = 350 x $ 100 = $ 35.000Contoh Penghitungan Leverage (3/6)53Tingkat Leverage keuangan (Degree of Financial leveraga)Adalah persentase perubahan laba yang tersedia bagi pemegang saham biasa yang diakibatkan oleh berubah-nya laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) dalam persentase tertentu.Contoh: I-F-CV -SF-CV -S I-EBITEBIT EBITEBIT EPSEPS EBIT perubahan %EPS perubahan % xpada DFL DEBIT %DEPS % DFL=====Data perusahaan A,B dan C digunakan untuk menghitung DFL, asumsi perusahaan meminjam uang dari bank sebesar $ 100.000 dengan bunga per tahun 12% tahun , atau bunganya ( interest)= $12.000/tahun.Contoh Penghitungan Leverage (4/6)54DFL dengan menggunakan rumus dapat dicari. = 600 ( 100 20) 28.000 . 600(100-20)-28.000-12.000 = 20.000/8.000 = 2,5 .DFL sebesar 2,5 artinya , bila EBIT naik dengan 40% maka EPS akan naik sebesar 2,5 x 40% = 100% dan sebaliknya bila terjadi penurunan. Hasil perhitungan dari DFL, perusahaan berkepentingan terhadap EBIT blla digunakan dengan beban tetap, sehingga satu sama lainnya saling berkaitan.Untuk perusahaan B dan C dapat dicari dengan cara yang sama seperti diatas.Tingkat leverage total (Degree of Total/Combined Leverage = DTL / DCL) Adalah persentase perubahan EPS yang diakibatkan oleh perubahan penjualan sebesar persentase tertentu I-F-CV -SCV -SDFL x DOLDCLDTL===DTL disebut juga Degree of Combined Leverage (DCL).DTL perusahaan A dapat dihitung:DOLA x DFLA = 2,4 x 2,5 = 6 Contoh Penghitungan Leverage (5/6)55Dapat disimpulkan bahwa masalah DFL baru akan timbul setelah perusahaan menggunakan dana dengan beban tetap, yang menghasilkan Favorable Financial Leverage atau efek yang menghasilkan positif apabila pendapatan yang diterima dari penggunaan dana tsb lebih besar daripada beban tetapnya. Efek yang menguntungkan ini (DFL) sering disebut Trading on the EquityINDIFFERENCE POINT.Menentukan struktur modal yang optimalAdalah struktur modal yang memak-simumkan harga saham perusahaan, dan hal ini memerlukan rasio utang yang lebih rendah daripada rasio utang yang memaksimumkan EPS. Contoh Penghitungan Leverage (6/6)

Perusahaan Syarii dan Struktur Modal

Literatur tentang perusahaan dan struktur modal dari perspektif Islam dapat dikategorikan menjadi dua tema utama.Pertama, sifat instrumen pembiayaan kedua, hakikat perusahaan.

Kontrak Keuangan DasarAset perusahaan dapat dibiayai dalam berbagai cara dalam kerangka Islam. Mode pembiayaan tradisional dalam Islam dapat secara luas diklasifikasikan ke dalam kontrak bagi hasil dan instrumen berbasis penjualan. Kemitraan (partnership bagi hasil dan kerugian )MusyarakahMudharabahJual Beli (Sale)Bai Muajjal (Murabahah)Istisna/salamSewa (leasing)Ijarah

Hakikat Perusahaan Syariah (1/3)Pertama, sejumlah karya ilmiah mendiskuksikan hakikat dari fungsi objektif bahwa perusahaan islami sebagai pemaksimalan unit produksi. Manan (1991) mendalilkan baahwa fungsi objektif dari seorang produsen adalah kesejahteraan ekonomi. Metawally (1984) mengusulkan bahwa fungsi objektif dari produsen Islami harus memasukkan profit dan derma. Iqbal (1992), dan beberapa lainnya, mempertanyakan asumsi ini. Dia berpendapat bahwa seorang rekan bisnis tidak memiliki hak untuk mendistribusikan derma dari keuntungan bersama yang diperoleh.

Hakikat Perusahaan Syariah (2/3)Siddiqi (1988, p. 136) menyatakan bahwa tujuan perusahaan ekonomi adalah mencapai keuntungan yang memuaskan. Keuntungan yang memuaskan berbeda dengan maksimalisasi keuntungan dalam arti neoklasik. Faktor sosial dan etis akan mempengaruhi keputusan produksi. Produser Muslim tidak akan terlibat praktek terlarang dan menghasilkan kemewahan yang lebih dari kebutuhan. Banyak sumber daya akan digunakan untuk memproduksi barang dan jasa bersifa kultural (pendidikan, kesejahteraan sosial, dll) karena mereka menguntungkan masyarakat. Dia juga menunjukkan bahwa selain keuntungan, keputusan produser Muslim juga dipengaruhi oleh faktorseperti keinginan untuk melayani masyarakat dengan memproduksi sesuatu orang perlu atau sesuatu yang akan memperbaiki masyarakat.

Hakikat Perusahaan Syariah (3/3)Topik kedua yang mendapat perhatian dalam literatur adalah mode pembiayaan yang dapat digunakan oleh perusahaan. Chapra (1985) membahas berbagai jenis organisasi bisnis yang dapat dibentuk di bawah mudarabah dan syirkah (musyarakah). Kontrak syirkah dapat dari empat jenis. Syirkah modal al-mufawadah jumlah kontribusi modal sama dan semua mitra memiliki otoritas penuh dan kewajiban yang sama. Syirkah inam, mitra memiliki kontribusi modal yang tidak sama dan tanggung jawab manajemen yang berbeda. Syirkah Abdan dan syirkah Wujuh tanpa modal diperlukan. Syrikah abdan merupakan kemitraan antara usaha manusia dan keterampilan. Syrikah wujuh adalah kemitraan berbasis reputasi di mana tidak ada modal dibutuhkan.

Neraca KeuanganAset diklasifikasikan menjadi lancar (Ac) dan tetap (Af). Aktiva lancar adalah mereka yang memiliki jatuh tempo jangka pendek (kurang dari satu tahun) dan meliputi kas, piutang usaha, dan persediaan. Aktiva tetap memiliki jangka yang panjang dan rahasia dan berwujud (tangibles) (Aft) dan tidak berwujud (intangibles) (Afi). Kewajiban (L) diklasifikasikan menurut jatuh tempo lancar (Lc) dan hutang jangka panjang (Ld). Kewajiban lancar terdiri dari hutang usaha yang mungkin termasuk pembayaran untuk utang jangka pendek. Jumlah ekuitas pemegang saham (E) terdiri dari saham biasa (Ec), laba modal disetor (Ea), dan ditahan tambahan (RE). Identitas dasar neraca menyatakan bahwa nilai aset (A) harus sama antara kewajiban (L) dan ekuitas (E).

Neraca KeuanganA = L + E, (1)atau Ac + Aft + Afi = Lc + Ld + Ec + Ea + RE. (1')Perhatikan bahwa manajemen keuangan jangka pendek melibatkan mengelola likuiditas dengan menyeimbangkan aset lancar dengan kewajiban perusahaan. Struktur permodalan dari perusahaan berkaitan dengan masalah jangka panjang untuk menentukan rasio utang / ekuitas (yaitu, L / E) pada neraca.

Pembatasan Utang dalam Perusahaan Syariah (1/2)Sebuah batasan diberlakukan untuk penggunaan utang di sebuah perusahaan yang beroperasi di bawah prinsip-prinsip Islam. Sebagai utang harus beragun aset, perusahaan yang beroperasi di bawah prinsip-prinsip Islam tidak dapat memiliki utang melebihi aset yang nyata. Dengan demikian, kita mendapatkan batasan sebagai berikut:Ld