Top Banner
Struktur dan Fungsi Tumbuhan STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PENYUSUN ORGAN
31

Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Dec 12, 2015

Download

Documents

Nur Muizzah

Tentang struktur dan fungsi tumbuhan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Struktur dan Fungsi Tumbuhan

STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN PENYUSUN ORGAN

Page 2: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

• Yuneta Dwi Y 120331402675

• Nur Mu’izzah 120331420991

KELOMPOK 4

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN KIMIA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

2012-2013

Page 3: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

JARINGAN TUMBUHAN

MERISTEM

PERMANEN

EPIDERMIS

PARENKIM

PENYOKONG

PENGANGKUT

GABUS

Peta Konsep

Page 4: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

JARINGAN MERISTEMSekumpulan sel yang aktif membelah

Jaringan ini mudah ditemukan pada bagian titik-titik tumbuh batang maupun akar

Page 5: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Ciri – ciri sel meristem Ukuran selnya kecil Berdinding tipis Memiliki nukleus yang relatif besar Vakuola berukuran kecil dan kaya akan sitoplasma Selnya berukuran kuboid atau prismatik

CIRI-CIRI

Page 6: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi tiga

macam :

PROMERISTEM Ada ketika tumbuhan masih dalam tingkat embrio.

MERISTEM PRIMER Lanjutan dari pertumbuhan embrio

MERISTEM SEKUNDER berasal dari jaringan dewasa

MACAM-MACAM

Page 7: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Berdasarkan letaknya, jaringan meristem dikelompokkan menjadi

tiga macam :

MACAM-MACAM

MERISTEM APIKAL. menghasilkan sel-sel untuk tumbuh memanjang

MERISTEM INTERKALAR diantara meristem primer dan permanen

MERISTEM LATERAL bmenyebabkan pertumbuhan sekunder

Page 8: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

EPIDERMIS PARENKIM PENYOKONG PENGANGKUT GABUS

• Stomata• Trikomata• Spina• Velamen• Sel kipas• Sel kersik

• Parenkim Asimilasi

• Parenkim Penimbun

• Parenkim Air • Parenkim

Udara

• Kolenkim• sklerenkim

• Xilem• Floem

• Eksodermis• Endodermis• Periderm

Jaringan ini dibentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem sekunder.

JARINGAN PERMANENJaringan yang tidak tumbuh atau berkembang lagi

Macam-macam jaringan permanen

Page 9: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

JARINGAN EPIDERMISJaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan.

Page 10: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

CIRI-CIRI

Ciri sel epidermis :• sel-selnya rapat satu sama lain membentuk

bangunan padat tanpa ruang antar sel, • terdiri dari sel-sel hidup, • berbentuk persegi panjang,

Page 11: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Adapun fungsi jaringan epidermis antara lain :• Pelindung bagian dalam organ tumbuhan

• Pelindung terhadap hilangnya air karena adanya

penguapan, kerusakan mekanik, hilangnya zat-zat makanan

FUNGSI

Page 12: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

• Jaringan epidermis dapat mengalami modifikasi menjadi :1. Stomata, suatu celah pada jaringan epidermis yang

dibatasi oleh dua sel penjaga.

2. Trikomata, modifikasi jaringan epidermis berupa rambut-rambut

3. Spina, alat tambahan pada epidermis sel tumbuhan dibagian batang tumbuhan

4. Velamen, lapisan sel mati di bagian dalam jaringan epidermis pada akar gantung.

5. Sel kipas, alat tambahan pada epidermis bagian atas daun

6. Sel kersik, sel epidermis yang berisi krital silika

MODIFIKASI

Page 13: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Jaringan Parenkim

Page 14: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PARENKIMJaringan Parenkim (jaringan dasar) merupakan jaringan dasar yang hampir ditemukan pada semua bagian tumbuhan. Adapun ciri – ciri jaringan parenkim antara lain :

Bentuk segi enam dan jarak tidak rapat Memiliki banyak vakuola Letak inti sel mendekati dasar sel Bersifat embrional

Page 15: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PARENKIM

Adapun jaringan parenkim dikelommpokan berdasarkan fungsinya antara lain :

Parenkim Asimilasi Parenkim Penimbun Parenkim Air Parenkim Pengangkut Parenkim Penyimpan udara (aerenkim) Parenkim Penutup Luka

Page 16: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Jaringan Penyokong

Page 17: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENYOKONG

Jaringan Kolenkim

Jaringan penyokong

Jaringan Sklerenkim

Page 18: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENYOKONGJaringan Penyokong atau Jaringan Mekanik merupakan jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri dengan kokoh. Jaringan dibedakan menjadi dua :

1. JARINGAN KOLENKIMmerupakan jaringan hidup yang memiliki banyak sifat jaringan parenkim dan secara struktural dapat dianggap sebagai jaringan parenkim khusus yang menunjang organ muda pada tumbuhan. Kolenkim terletak langsung di bawah atau dekat permukaan batang muda dan tangkai daun muda, namun jarang ditemukan pada akar. Sel – sel kolenkim memanjang kearah poros panjang organ tempatnya berada dan ditandai oleh adanya sel primer yang berdinding sel tebal dan tidak berlignin. Walaupun begitu sel ini tidak mengalami penebalan secara merata melainkan hanya pada bagian – bagian sudut – sudutnya saja, sehingga jaringan ini bersifat lentur dan berfungsi untuk menunjang organ muda pada tumbuhan.

Page 21: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

Jaringan Penyokong

Kolenkim Sklerenkim

Page 22: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENYOKONGJaringan permanen adalah jaringan yang bersifat non meristematik yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan ini dibentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem sekunder.

2. JARINGAN SKLERENKIMJaringan penunjang yang terdapat pada organ tumbuhan yang telah dewasa. Sel – sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin dan protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa. Sklerenkim merupakan jaringan yang sangat bervariasi, namun dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

Serabut sklerenkimmerupakan sel – sel yang panjang dan sempit yang berujung runcing. Serabut sklerenkim dibedakan menjadi 2 yaitu serabut Xiler, yang terletak pada jaringan xilem dan serabut ekstraxiler yang terletak di luar jaringan xilem. Serbut ini sering digunakan untuk membuat karung goni, tali tambang dan bahan dasar tekstil untuk pakaian

Sklereidsel – sel tumbuhan yang telah mati berbentuk bulat atau bervariasi dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan. Biasanya terdapat pada tempurung kelapa.

Page 23: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUTJaringan permanen adalah jaringan yang bersifat non meristematik yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan ini dibentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem sekunder.

Jaringan Pengangkut merupakan jaringan yang mengangkut air dan unsur hara, serta mengedarkan zat makanan hasil fotosintesis dari satu bagian tumbuhan ke bagian lain tumbuhan. Adapun bagiannya yaitu xilem dan floem.

Page 24: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUTBerdasarkan fungsinya jaringan pengangkut dibagi menjadi dua kelompok yaitu :

1. XILEM

Pada dasarnya xilem merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengangkut unsur hara dan mineral – mineral dari dalam tanah untuk proses fotosintesis. Pada awalnya xilem merupakan hasil aktivitas meristem apikal lewat pembentukan prokambium. Xilem yang terbentuk dari prokambium dinamakan xilem primer. Bila tumbuhan ini setelah pertumbuhan primernya lengkap, kemudian membentuk jaringan sekunder sebagai hasil aktivitas kambium, maka xilem yang terbentuk itu dinamakan xilem sekunder.

Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea , serabut sklerenkim serta parenkim xilem.

Page 25: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUTJaringan permanen adalah jaringan yang bersifat non meristematik yaitu tidak tumbuh dan tidak berkembang lagi. Jaringan ini dibentuk dari proses diferensiasi sel-sel meristem, baik meristem primer maupun meristem sekunder.

a. Trakeid dan TrakeaTrakeid merupakan unsur xilem yang lebih primitif dibanding trakea karena

tumbuhan anggota Pteridophyta, Gymnospermae dan Spermatophyta fosil hanya mempunyai trakeid. Trakea dianggap berasal dari trakeid. Keduanya dalam keadaan dewasa berbentuk bulat panjang, berdinding sekunder terdiri dari lignin dan tidak mengandung kloroplas. Perbedaan pokok antara keduanya adalah bahwa pada trakeid tidak terdapat perforasi (lubang-lubang) sedangkan pada trakea ujung-ujungnya penuh lubang-lubang. Transpor air dan zat hara dalam trakea dapat berlangsung antara sel yang satu dengan sel lain secara bebas lewat perforasi, sedangkan dalam trakeid peristiwa itu berlangsung lewat noktah antara sel-selnya. Sel-sel pembentuk trakea tersusun sedemikian sehingga merupakan deretan memanjang (ujung bertemu ujung) dan perforasi pada ujung sel itu sangat sempurna atau bahkan dinding selnya hilang sehingga membentuk pipa panjang. Setelah terbentuk pipa ini, dinding yang tidak mengalami perfoasi mengadakan penebalan sekunder. Bentuk penebalan tersebut dapat seperti cincin, spiral atau jala.

Page 26: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUT

b. Serabut XilemSerabut ini strukturnya serupa serabut sklerenkim meskipun asalnya dari trakeid yang berdiferensiasi lebih lanjut dengan dinding yang tebal dan noktah sederhana. Serabut dan trakeid saling melekat sehingga sulit dipisahkan, tetapi umumnya sel serabut lebih panjang dari trakeid karena ujungnya yang runcing dapat masuk di antara sel-sel sewaktu memanjang. Serabut xilem ini terlihat jelas pada xilem yang unsurnya terdiri dari trakeid dan trakea, sedang xilem yang hanya terdiri dari trakeid, serabut itu tidak jelas adanya.primer maupun meristem sekunder.

Page 27: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUT

c. Parenkim XilemSeperti halnya parenkim di tempat lain, sel-sel ini merupakan sel hidup, terdapat baik pada xilem primer maupun sekunder. Pada xilem sekunder, parenkim itu berasal dari kambium yang berbentuk fusiform atau bentuk sel jari-jari, sehingga diperoleh sel-sel yang sumbu panjangnya mengikuti arah jari-jari organ. Sel-sel parenkim ini mengandung berbagai senyawa umumnya tepung atau lipid, karena parenkim berfungsi sebagai penimbun cadangan makanan.

Page 28: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUT2. FLOEMFloem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe yang berbeda, yaitu buluh tapisan, sel pengiring, parenkim, serabut dan sklereid. Kadang-kadang ada sel atau jaringan sekretori yang bergabung di dalamnya, misalnya kelenjar getah. Fungsi floem sebagai jaringan translokasi bahan organik (asimilat) yang terutama berisi karbohidrat. Dalam jumlah kecil ditemukan juga asam amino dan hormon.Seperti halnya pada xilem, floem yang berasal dari perkembangan prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil perkembangan kambium disebut floem sekunder. Harus diperhatikan di sini bahwa floem dan xilem yang strukutur dan fungsinya berbeda itu pada pertumbuhan sekundernya berasal dari sel yang sama. Meskipun pada mulanya berkas-berkas floem letaknya terpisah, tetapi pada perkembangan selanjutnya akan membentuk kesatuan sistem karena saling beranastomisis (membentuk anyaman).

Page 29: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUTa. Pembuluh Unsur penyusun pembuluh terdiri dari 2 yaitu sel tapisan yang merupakan sel tunggal dan bentuknya memanjang dengan bidang tapisan terletak di samping atau ujung sel. Sedangkan bentuk kedua adalah buluh tapisan, terdapat pada angiospermae, berupa berkas sel – sel memanjang yang masing – masing merupakan bagian dari pembuluh itu dan dihubungkan oleh satu atau lebih bidang tapisan yang biasanya terletak di ujung.b. Sel PengiringSel-sel pembuluh pada Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae biasanya diikuti oleh sel parenkim khusus yang disebut sel pengiring. Sel itu terbentuk dari sel induk yang sama dengan sel pembuluh. Sel intuk itu membelah satu atau dua kali secara memanjang serta tidak sama besar, menghasilkan sel pembuluh yang besar dan sel pengiring yang kecil. Dinding bersama antara sel pengiring dan sel pembuluh biasanya tipis, penuh dengan plasmodesmata. Berbeda dengan sel pembuluh, sel pengiring ini tetap mempunyai nukleus pada waktu dewasa. Sel pengiring tidak dijumpai pada tumbuhan Gymnospermae dan Pteridophyta dan juga tidak ada pada protofloem Dicotyledoneae.

Page 30: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

PENGANGKUTc. Parenkim FloemSelain terdiri dari pembuluh dan selpengiring, floem juga mengandung sejumlah sel parenkim yang fungsinya serupa sel parenkim lainnya, misalnya sebagai penimbun lemak dan tepung. Sel parenkim ini secara fungsional berintegrasi dengan sel pengiring. Bentuk sel parenkim ini memanjang dan sumbu panjangnya sejajar dengan sumbu berkas pengangkut.Seperti halnya pada parenkim xilem, floem sekunder juga mempunyai dua macam bentuk parenkim sesuai dengan bentuk sel kambium yang membentuknya (fusiform atau jari-jari). Pada saat floem masih aktif, sel parenkim ini tidak mengalami penebalan dinding. Kemudian bila floem itu tidak berfungsi lagi, parenkim ini akan berubah menjadi sklerenkim atau menjadi felogen.d. Serabut FloemSerabut floem terdapat baik pada floem primer maupun sekunder. Serabut ini segera membentuk dinding sekunder setelah selesai pertumbuhan memanjangnya. Umumnya penebalan itu berupa lignin, ada yang selulose. Noktah yang terjadi sederhana. Serabut ini berfungsi sebagai penguat sejak awal atau terjadi dari parenkim floem setelah sel pembuluh tidak berfungsi lagi.

Page 31: Struktur Dan Fungsi Tumbuhan

GABUSJaringan Gabus merupakan jaringan yang tersusun dari sel-sel

parenkim gabus. Sel-sel gabus berfungsi untuk melindungi jaringan lain yang berada di bawahnya dari kekeringan dan gangguan mekanik.

Sehingga jaringan yang berda di bawahnya tidak kehilangan banyak air, mengingat sel-sel gabus yang bersifat kedap air. Pada Dikotil, jaringan gabus dibentuk oleh kambium gabus atau felogen, pembentukan jaringan gabus ke arah dalam berupa sel-sel hidup yang disebut feloderm, ke arah luar berupa sel-sel mati yang disebut felem.