Top Banner
1 SMA Laboratorium Unsyiah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan O 2 sebagai sumber bahan bakar penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah manusia disebut Sistem Kardiovaskuler (Yunani, kardia: jantung; vasculum: pembuluh). Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh. Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekresi, dan mengedarkan hormon serta kelenjar endokrim kebagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran atau pembuluh, maka sistem peredaran manusia bersifat tertutup. Sistem kardiovaskuler terdiri atas jantung, pembuluh darah dan darah. Namun banyak sekali ganguan yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah contohnya Leukimia. 1.2. Rumusan Masalah 1.2.1. Apa itu sistem peredaran darah ? 1.2.2. Apa struktur dan fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia ? 1.2.3. Apa saja kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah ? 1.3. Tujuan Pembuatan 1.3.1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari sistem peredaran darah. 1.3.2. Untuk mengetahui bagian bagian darah. 1.3.3. Untuk mengetahui kelainan kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredara darah manusia. 1.4. Manfaat Pembuatan 1.4.1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang sistem peredaran darah pada manusia. 1.4.2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem peredaran darah pada manusia.
31

STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

Jul 19, 2015

Download

Education

M Ikram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

1

SMA Laboratorium Unsyiah

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Agar dapat beraktivitas, manusia memerlukan O2 sebagai sumber bahan bakar

penghasil energi yang diangkut melalui sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah

manusia disebut Sistem Kardiovaskuler (Yunani, kardia: jantung; vasculum: pembuluh).

Sistem ini berguna untuk mengangkut zat makanan dan oksigen ke seluruh tubuh.

Mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke organ ekresi, dan mengedarkan hormon serta

kelenjar endokrim kebagian-bagian tubuh tertentu. Karena darah mengalir melalui saluran

atau pembuluh, maka sistem peredaran manusia bersifat tertutup. Sistem kardiovaskuler

terdiri atas jantung, pembuluh darah dan darah. Namun banyak sekali ganguan yang dapat

terjadi pada sistem peredaran darah contohnya Leukimia.

1.2. Rumusan Masalah

1.2.1. Apa itu sistem peredaran darah ?

1.2.2. Apa struktur dan fungsi dari sistem peredaran darah pada manusia ?

1.2.3. Apa saja kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah ?

1.3. Tujuan Pembuatan

1.3.1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi dari sistem peredaran darah.

1.3.2. Untuk mengetahui bagian – bagian darah.

1.3.3. Untuk mengetahui kelainan – kelainan yang mungkin terjadi pada sistem

peredara darah manusia.

1.4. Manfaat Pembuatan

1.4.1. Memberikan informasi kepada pembaca tentang sistem peredaran darah pada

manusia.

1.4.2. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang sistem peredaran darah

pada manusia.

Page 2: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

2

SMA Laboratorium Unsyiah

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian dan Fungsi Sistem Peredaran Darah

Sistem Peredaran Darah adalah suatu sistem yang berhubungan dengan pergerakan

darah di dalam pembuluh darah dan perpindahann darah dari satu tempat ke tempat lain.

Fungsi sistem peredaran darah manusia untuk mengangkut darah dan oksigen dari paru-paru

ke berbagai jaringan tubuh. Jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Sistem limfatik

merupakan perpanjangan dari sistem peredaran darah manusia yang meliputi sistem

kekebalan yang dimediasi sel dan antibodi-mediated. Komponen-komponen sistem peredaran

darah manusia termasuk jantung, darah, sel darah merah dan putih, trombosit, dan sistem

limfatik.

Gambar : Sistem Peredaran Darah

Fungsi sistem peredaran darah :

1. Mengangkut nutrisi (zat makanan) dari usus ke seluruh tubuh.

2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat pembuangan.

3. Mengangkut O2 dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh.

4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru paru.

5. Mengangkut hrmon dari kelenjar endoktrin ke tempat sasaran.

6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian tubuh.

Page 3: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

3

SMA Laboratorium Unsyiah

2.2. Struktur dan Fungsi Sistem Peredaran darah

2.2.1. Hati

Hati manusia adalah berukuran sebesar kepalan tinju. Ini berisi empat ruang : atrium

dua dan dua ventrikel. Darah miskin oksigen memasuki atrium kanan melalui vena besar

yang disebut vena cava. Darah melewati katup trikuspid ke ventrikel kanan. Selanjutnya,

darah dipompa melalui arteri pulmonalis ke paru-paru untuk pertukaran gas. Kembali darah

yang kaya oksigen ke atrium kiri melalui darah yang kaya oksigen paru vein.The mengalir

melalui bikuspid ( mitral ) katup ke ventrikel kiri, dari yang dipompa melalui arteri utama,

aorta. Dua katup semilunar disebut katup ditemukan dalam arteri pulmonalis dan aorta.

Ventrikel kontrak sekitar 70 kali per menit, yang merupakan denyut nadi seseorang.

Tekanan darah, sebaliknya, adalah tekanan yang diberikan terhadap dinding arteri. Tekanan

darah diukur dengan mencatat ketinggian yang kolom merkuri dapat didorong oleh darah

menekan dinding arteri. Tekanan darah normal adalah ketinggian 120 milimeter air raksa

selama kontraksi jantung ( sistole ), dan tinggi 80 milimeter air raksa selama relaksasi jantung

( diastole ). Tekanan darah normal biasanya dinyatakan sebagai “120 di atas 80. “

Arteri koroner memasok darah ke otot jantung. Jantung dikendalikan oleh saraf yang

berasal di sisi kanan di daerah atas atrium di node sinoatrial. Node ini disebut alat pacu

jantung. Ini menghasilkan impuls saraf yang menyebar ke node atrioventrikular dimana

impuls diperkuat dan menyebar ke daerah lain jantung dengan saraf yang disebut serat

Purkinje.

Gambar : Hati

Page 4: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

4

SMA Laboratorium Unsyiah

2.2.2. Darah

Darah adalah suatu jaringan tubuh yang berada pada pembuluh darah. Bagian cairan

darah, theplasma, adalah cairan kekuning-kuningan terutama terdiri dari air. Semua nutrisi

penting, hormon, dan protein pembekuan serta produk limbah diangkut dalam plasma. Sel

darah merah dan sel darah putih juga ditangguhkan dalam plasma. Plasma dari mana protein

pembekuan telah dihapus adalah serum.

Fungsi Darah :

1) Membawa nutrien dari saluran pencernaan ke seluruh jaringan tubuh.

2) Membawa O2 dari paru paru ke jaringan.

3) Membawa CO2 dari jaringan ke paru paru.

4) Membawa produk buangan dari berbagai jaringan ke ginjal untuk di ekskresikan.

5) Membawa hormon dari kelenjar endoktrin ke organ dalam tubuh

6) Mengendalikan suhu tubuh.

7) Mempertahankan keseimbangan air.

8) Mengandung faktor penting untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit.

2.2.3. Sel Darah Merah

Sel darah merah adalah eritrosit. Ini adalah sel berbentuk disk yang diproduksi di

sumsum tulang. Sel darah merah tidak memiliki inti, dan sitoplasma mereka dipenuhi dengan

hemoglobin.

Hemoglobin adalah protein pigmen merah yang mengikat secara longgar untuk atom

oksigen dan molekul karbon dioksida. Ini adalah mekanisme transportasi zat-zat ini. ( Karbon

dioksida Banyak juga diangkut sebagai ion bikarbonat. ) Hemoglobin juga mengikat karbon

monoksida. Sayangnya, mengikat ini ireversibel, sehingga sering menyebabkan keracunan

karbon monoksida.

Sebuah sel darah merah beredar selama sekitar 120 hari dan kemudian dihancurkan di

limpa, organ yang terletak dekat perut dan terutama terdiri dari jaringan kelenjar getah

bening. Ketika sel darah merah hancur, komponen besi yang diawetkan untuk digunakan

kembali dalam hati. Sisa dari hemoglobin diubah menjadi bilirubin. Ini amber substansi

adalah pigmen utama dalam empedu manusia, yang diproduksi di hati.

Sel darah merah umumnya memiliki kekebalan-merangsang polisakarida yang disebut

antigen pada permukaan sel mereka. Individu yang memiliki antigen A memiliki golongan

darah A (serta antibodi anti – B), individu yang memiliki antigen B memiliki golongan darah

B (serta anti A – antibodi), individu yang memiliki antigen A dan B memiliki golongan darah

Page 5: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

5

SMA Laboratorium Unsyiah

AB (namun tidak ada anti – A atau anti – B antibodi), dan individu tidak memiliki antigen

memiliki golongan darah O (serta anti – A dan antibodi anti – B).

2.2.4. Sel Darah Putih

Leukosit (sel darah putih) ,bentuknya berubah ubah ,dan memiliki inti. Leukosit

dibentuk di sumsum tulang dan kelenjar limfa. Bentuk leukosit tidak tetap karena bersifat

amoeboid, diapedesis, dan fagositosis. Amoeboid artinya dapat bergerak bebas. Diapedesis

artinya dapat menembus dinding pembuluh kapiler. Fagositosis, yaitu dapat membunuh

kuman dengan cara memakannya. Jumlah leukosit normal adalah 4.000 – 10.000 per mm3

darah. Saat terjadi infeksi, jumlahnya dapat melebihi 10.000 per mm3 darah yang disebut

leukositosis. Jika kadar leukosit kurang dari 4.000 per mm3 disebut menderita penyakit

leukopenia.

Leukosit berfungsi dalam sistem pertahanan tubuh dan kekebalan,yaitu membunuh dan

memakan mikroorganisme dan zat asing yang masuk ke dalam tubuh.

Macam macam leukosit :

1. Agranulosit

Sel leukosit yang tidak mempunyai granula di dalamnya. Terdiri dari: Limfosit dan

Monosit.

2. Granulosit

Terdiri dari : Neutrofil, Eosinofil, Basofil.

2.2.5. Trombosit

Trombosit adalah fragmen darah berbentuk cakram kecil yang diproduksi dalam

sumsum tulang. Mereka tidak memiliki inti dan jauh lebih kecil dari eritrosit. Juga dikenal

teknis asthrombocytes, mereka berfungsi sebagai bahan awal untuk pembekuan darah.

Trombosit mematuhi merusak dinding pembuluh darah, dan tromboplastin dibebaskan dari

jaringan yang terluka. Tromboplastin, pada gilirannya, mengaktifkan faktor pembekuan

lainnya dalam darah. Seiring dengan ion kalsium dan faktor lainnya, tromboplastin mengubah

protrombin protein darah ke trombin. Trombin kemudian mengkatalisis konversi yang

fibrinogen protein darah ke protein yang disebut fibrin, yang membentuk mesh tambal sulam

di lokasi cedera. Seperti sel-sel darah yang terjebak dalam jaring, sebuah bentuk bekuan

darah.

Page 6: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

6

SMA Laboratorium Unsyiah

2.2.6. Sistem Limfatik

Sistem limfatik merupakan perpanjangan dari sistem peredaran darah terdiri dari cairan

yang dikenal sebagai getah bening, kapiler disebut pembuluh limfatik, dan struktur yang

disebut nodes.Lymph getah bening merupakan cairan berair yang berasal dari plasma yang

telah merembes keluar dari sistem kapiler darah dan bercampur dengan sel. Daripada kembali

ke jantung melalui pembuluh darah darah, getah bening ini memasuki serangkaian pembuluh

limfatik satu arah yang mengembalikan cairan ke sistem peredaran darah. Sepanjang jalan,

saluran melewati ratusan kecil, badan capsulelike disebut kelenjar getah bening. Terletak di

leher, ketiak, dan selangkangan, kelenjar getah bening mengandung sel-sel yang menyaring

getah bening dan phagocytize partikel asing.

Limpa terdiri terutama dari jaringan kelenjar getah bening. Berbohong dekat dengan

perut, limpa juga merupakan situs di mana sel-sel darah merah yang hancur. Limpa berfungsi

sebagai cadangan suplai darah bagi tubuh.

Kelenjar getah bening juga merupakan situs utama dari sel darah putih yang disebut

lymphocytes. Tubuh memiliki dua jenis limfosit : limfosit B dan T – limfosit. Kedua sel ini

dapat dirangsang oleh mikroorganisme atau lainnya calledantigens benda asing dalam darah.

Antigen dijemput oleh fagosit dan getah bening dan dikirim ke kelenjar getah bening. Di sini,

limfosit dirangsang melalui proses yang disebut respon theimmune.

Antigen tertentu, terutama orang-orang dari jamur dan protozoa, merangsang T –

limfosit. Setelah stimulasi, limfosit ini meninggalkan kelenjar getah bening, memasuki

sirkulasi, dan lanjutkan ke situs di mana antigen mikroorganisme yang terdeteksi. T – limfosit

berinteraksi dengan sel mikroorganisme ke sel dan menghancurkan mereka. Proses ini

disebut imunitas diperantarai sel.

Limfosit dirangsang terutama oleh bakteri, virus, dan bahan terlarut. Pada stimulasi, B

– limfosit kembali ke besar sel yang memproduksi antibodi yang disebut sel plasma. Plasma

protein sel-sel mensintesis disebut antibodi, yang dilepaskan ke dalam sirkulasi. Antibodi

mengalir ke situs antigen dan menghancurkan mikroorganisme dengan reaksi kimia dengan

mereka dengan cara yang sangat spesifik. Reaksi mendorong fagositosis, menetralkan racun

banyak mikroba, menghilangkan kemampuan mikroorganisme untuk bergerak, dan

menyebabkan mereka untuk mengikat bersama-sama dalam massa yang besar. Proses ini

disebut imunitas antibodi – dimediasi. Setelah mikroorganisme telah dihapus, antibodi tetap

dalam aliran darah dan memberikan perlindungan seumur hidup untuk tubuh. Dengan

demikian, tubuh menjadi kebal terhadap mikroorganisme penyakit tertentu.

Page 7: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

7

SMA Laboratorium Unsyiah

Mekanisme sistem peredaran limfa pada tubuh manusia :

Peredaran limfa merupakan peredaran yang terbuka. Peredaran ini dimulai dari jaringan

tubuh dalam bentuk cairan jaringan. Cairan jaringan ini selanjutnya akan masuk ke dalam

kapiler limfa. Kemudian kapiler limfa akan bergabung dengan kapiler limfa yang membentuk

pembuluh limfa yang lebih besar dan akhirnya bergabung menjadi pembuluh limfa besar

yaitu pembuluh limfa kanan dan kiri. Kurang lebih 100 mil cairan limfa akan dialirkan oleh

pembuluh limfa menuju vena dan dikembalikan ke dalam darah.

Fungsi sistem limfa yaitu:

Mengembalikan cairan & protein dari jaringan ke sirkulasi darah.

Mengangkut limfosit.

Membawa lemak emulsi dari usus.

Menyaring dan menghancurkan mikroorganisme untuk menghindarkan penyebaran.

Menghasilkan zat antibodi.

2.3. Bagian – Bagian Darah

Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh yang berfungsi untuk

mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai

jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung

berbagai bahan penyusun sistem imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai

penyakit. Hormon-hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia berwarna merah, antara merah terang apabila kaya oksigen sampai merah

tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada darah disebabkan

oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory protein) yang mengandung besi dalam

bentuk heme, yang merupakan tempat terikatnya molekul-molekul oksigen.

Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir

dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung

menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap

oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena

pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta.

Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut

pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava

superior dan vena cava inferior.

Page 8: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

8

SMA Laboratorium Unsyiah

Darah juga mengangkut bahan bahan sisa metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia

asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa ke ginjal untuk dibuang sebagai air seni.

2.3.1. Komposisi Darah

Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45% bagian dari

darah, angka ini dinyatakan dalam nilai hermatokrit atau volume sel darah merah yang

dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa cairan

kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah.

Korpuskula darah terdiri dari:

Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%).

Keping-keping darah atau trombosit (0,6 - 1,0%)

Sel darah putih atau leukosit (0,2%)

Susunan Darah.

Serum darah atau plasma terdiri atas:

1. Air : 91,0%

2. Protein : 8,0% (Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen)

3. Mineral : 0.9% (natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor,

kalium dan zat besi,nitrogen, dll)

4. Garam

2.3.2. Sel – Sel Darah

1. Sel Darah Merah (Eritrosit)

Eritrosit normal bernbentuk cakram bikonkaf berdiameter kira-kira 8µm, dan tidak

memilik nukleus. Bentuk eritrosit sebenarnya dapat berubah-ubah ketika sel-sel tersebut

dapat beredar melalui kapiler-kapiler. Eritrasit dapat dianggap kantung yang dapat berubah

menjadi berbagai jenis bentuk. Pria dewasa normal memiliki 5,4 juta sel darah merah per

mikroliter (µL) darah. Wanita normal memiliki 4,8 juta sel darah merah mikroliter darah

(1 µL = 1mm3; 1 tetes darah kira-kira 50 mm3). Jumlah sel darah merah ini bervariasi pada

perbedaan jenis kelamin dan umur.

Setiap butir eritrosit mengandung hemoglobin. Hemoglobin adalah protein pigmen

yang member warna merah pada darah.

Pembentukan eritrosit disebut juga eritropoiesis. Eritroposis terjadi disumsum tulang.

Pembentukannya diatur oleh suatu hormone glikoprotein yang disebut dengan eritropoetein.

Page 9: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

9

SMA Laboratorium Unsyiah

Sel pertama yang diketahui sebagai rangkaian pembentukan eritrosit disebut proeritroblas.

Dengan rangsangan yang sesuai. Sel-sel baru dari generasi pertama disebut basofil eritroblas

sebab dapat dicat dengan zat warna basa.

Jangka hidup eritrosit kira-kira 120 hari. Eritrosit yang telah tua akan ditelan oleh sel-

sel fagosit yang terdapat dalam hati dan limfa. Didalam hati, hemoglobin diubah menjadi

bilirubin yang berwarna kehijauan. Pigmen empedu diekskresikan oleh hati kedalam empedu.

Zat besi dari hemoglobin tidak di ekskresikan untuk membuat eritrosit baru.

Eritrosit (sel darah merah) berfungsi untuk mengangkut hemoglobin yang berperan

sebagai pembawa oksigen dan karbon dioksida. Bentuk eritrosit bikonkaf dan tidak berinti.

Eritrosit dibentuk di sumsum merah tulang pipa dan tulang pipih, Eritrosit yang telah tua dan

rusak dirombak di dalam limpa.

Gambar : Komposisi Darah

2. Sel Darah Putih (Leukosit)

Leukosit terdapat di dalam darah manusia dan berjumlah sekitar 5.000 – 10.000 butir

untuk setiap mikroliter darah manusia. Masa hidup leukosit berbeda-beda, granulosit sekitar

12 jam, monosit sulit dinilai karena selalu mengembara, tetapi diduga selama beberapa

minggu atau bulan, limsofit umumnya bertahun selama 100-300 hari. Bahan-bahan yang di

perlukan untuk membentuk leukosit adalah vitamin dan asam amino seperti hal nya sel-sel

lainnya.

Leukosit keluar dari pembuluh kapiler apabila ditemukan antigen. Proses keluarnya

leukosit disebut dengan diapedesis. Leukosit yang berperan melawan penyakit yang masuk

Page 10: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

10

SMA Laboratorium Unsyiah

kedalam tubuh disebut antibodi. Leukosit memiliki sebuah nukleus yang tidak berwarna

(bening), dan menunjukkan gerakan amuboid. Leukosit dibagi 2, yaitu : leukosit granulosit (

plasmanya bergranuler) sedangkan agranulosit (plasmanya tidak bergranuler). Leukosit

granulosit dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu neutrofil, basofil, dan eosinofil. Leukosit

agranulosit dikelompokan menjadi dua jenis, yaitu monosit dan limfosit.

Neutrofil memiliki nikleus yang terdiri dari dua sampai lima lobus (ruang). Sel-sel ini

berukuran sekitar 8 µm dalam keadaan segar. Neutrofil bersifat fogosit dengan cara masuk ke

jaringan yang terinfeksi. Saat mendekati suatu pertikel untuk difagositosis, sel-sel neutrofil

mula-mula melekat pada reseptor yang terdapat pada partikel, kemudian membuat ruangan

tertutup yang berisi partikel-partikel yang sudah di fagositosis. Setelah itu ruangan itua akan

melekuk kedalam rongga sitoplasma dan akan melepaskan diri dengan bagian luar membrane

sel membentuk gelembung faguositik yang mengapung dengan bebas. Sebuah sel neotropil

dapat memfagositosis 5-20 bakteri sebelum sel neutrofil menjadi inaktif dan mati. Neutrofil

hanyak aktif sekitar 6-20 jam.

Basofil memiliki nucleus brbentuk S bersifat faguosit basofil melepaskan heparin

kedalam darah. Heparin adalah mukopolisakarida yang banyak terdapat didalam hati dan

paru-paru. Heparin dapat mencegah pembekuan darah. Basofil juga melepaskan

histamin. Histamin adalah suatu senyawa yang dibebaskan sebagai reaksi terhadap antigen

yang sesuai.

Eosinofil berbentuk hamper seperti bola, merukuran sekitar 9µm dalam keadaan segar.

Eosinofil memiliki nucleus yang terdiri dari dua lobus yang bersifat fagosit dengan daya

fagositosis yang lemah. Eosinofil memiliki kecenderungan berkumpul dalam jaringan yang

mengalami reaksi alergi dan dapat mendetsifikasi toksin penyebab radang. Eosinofil

dilepaskan oleh sel basofil atau jaringan yang rusak.

Monosit memiliki satu nucleus besar dan berbentuk tapal kuda atau ginjal. Monosit

berdiameter 12-20 µm. monosit berpindah dari aliran darah kejaringan. Didalam jaringan

monosit membesar dan bersifat fagosit dan menjadi makrofag. Makrofag bersama neotrofil

merupakan leukosit fagosit utama, paling efektif, dan berumur panjang.

Limfosit berbentuk seperti bola berdiameter 6-14 µm. Limfosit dibentuk disumsum

tulang sedangkan pada janin dibuat di hati. Terdapat dua jenis sel limfosit, yaitu limfosit B

dan limsofit T. Limfosit berperan dalam pembentukan antibody sedangkan limfosit T

berfungsi menghancurkan sel yang terserang virus.

Page 11: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

11

SMA Laboratorium Unsyiah

Gambar : Sel Darah Putih

Orang dewasa memiliki sekitar 4.800-10.800 leukosit permililiter kubik darah, terdiri

dari 62% neutrofil, 2.3% eosinofil, 0,4 % basofil, 5,3 % monosit, dan 30 % limfosit.

3. Trombosit (Sel darah pembeku/ keping darah)

Trombosit berbentuk bulat kecil 2-4 µm dan tidak memiliki inti. Trombosit dibentuk

dalam sumsum tulang dari megakariosit.Megakariosit merupakan trombosit yang sangat

besar dalam sumsum tulang. Masa hidupnya dalam darah 5-9 hari. Trombosit tua atau mati

diambil dari sistem peredaran darah. Jumlah keping darah adalah 150 ribu 0 400 ribu per

mm3 darah.

Trombosit berperan dalam pembekuan darah. Trombosit pada luka yang akan pecah

dan mengeluarkan enzim trombokinase.Protombin merupakan protein tidak stabil yang tidak

dengan mudah dapat pecah menjadi senyawa-senyawa yang lebih kecil salah satunya adalah

trombin. Pembentukan protombin dipengaruhi oleh vitamin K. Trombin adalah sebuah enzim

yang mengkatalis perubahan fibrinogen (protein plasma yang dapat larut dalam plasma

darah) menjadi fibrin (protein yang tidak dapat larut dalam plasma darah). Pembentukan

benag-benang fibrin menyebabkan luka akan tertutup.

Gambar : Trombosit (Platelet)

Page 12: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

12

SMA Laboratorium Unsyiah

2.3.3. Plasma Darah

Plasma darah adalah komponen darah berbentuk cairan berwarna kuning yang menjadi

medium sel-sel darah, dimana sel darah ditutup, yang berbentuk butiran-butiran darah. Di

dalamnya terkandung benang-benang fibrin/fibrinogen yang berguna untuk menutup luka

yang terbuka.

Plasma darah merupakan komponen terbesar dalam darah, dimana besar volume nya 55%

dari volume darah yang terdiri dari 90% berupa air dan 10% berupa larutan protein, glukosa,

faktor koagulasi, ion mineral, hormon dan karbon dioksida. Karena dinding kapiler permiabel

bagi air dan elektrolit maka plasma darah selalu ada dalam pertukaran zat dengan cairan

interstisial. Dalam waktu 1 menit sekitar 70% cairan plasma bertukaran dengan cairan

interstisial.

Fungsi plasma darah adalah mengangkut sari makanan ke sel-sel serta membawa sisa

pembakaran dari sel ke tempat pembuangan serta menghasilkan zat kekebalan tubuh terhadap

penyakit atau zat antibodi.

Isi Kandungan Plasma Darah Manusia :

1. Gas oksigen, nitrogen dan karbondioksida

2. Protein seperti fibrinogen, albumin dan globulin

3. Enzim

4. Antibodi

5. Hormon

6. Urea

7. Asam urat

8. Sari makanan dan mineral seperti glukosa, gliserin, asam lemak, asam amino,

kolesterol, dan sebagainya.

Plasma darah dapat dipisahkan di dalam sebuah tuba berisi darah segar yang telah dibubuhi

zat anti-koagulan yang kemudian diputar sentrifugal sampai sel darah merah jatuh ke dasar

tuba, sel darah putih akan berada di atasnya dan membentuk lapisan buffy coat, plasma darah

berada di atas lapisan tersebut dengan kepadatan sekitar 1025 kg/m3.

Serum darah adalah plasma tanpa fibrinogen, sel dan faktor koagulasi lainnya. Fibrinogen

menempati 4% alokasi protein dalam plasma dan merupakan faktor penting dalam proses

pembekuan darah.

Protein plasma juga mempunyai peran yang penting dalam pengaturan distribusi air antara

plasma dan ruang interstisial, karena sebagai protein ia tidak dapat melewati dinding kapiler.

Dengan demikian, tekanan osmotik koloidnya akan menahan air dalam sirkulasi darah. Peran

Page 13: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

13

SMA Laboratorium Unsyiah

yang terbesar dilakukan albumin (±80%). Albumin juga mempunyai arti yang besar untuk

ikatan protein obat.

Tekanan osmosis plasma yaitu 7,3 atm dan dijaga dengan pengaturan osmosis yang berfungsi

dengan baik. Pada tekanan ini, yang berperan sampai 96% elektrolit anorganik. Perbandingan

ion yang satu terhadap ion yang lain dan pH plasma juga dijaga hampir tetap oleh proses

pengaturan khusus. Kation dengan konsentrasi plasma tertinggi adalah natrium sedangkan

anion plasma yang secara kuantitatif paling berarti adalah klorida.

Gambar : Bagian – Bagian Sel Darah

2.3.4. Golongan Darah

Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu berdasarkan ada

atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan membran sel darah merah. Hal ini

disebabkan karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran

sel darah merah tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah

penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46

jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi

darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis

yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian.

Golongan darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang

terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di

permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B

dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah A-negatif hanya dapat

menerima darah dari orang dengan golongan darah A-negatif atau O-negatif.

Page 14: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

14

SMA Laboratorium Unsyiah

Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah

merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif hanya dapat menerima darah dari

orang dengan dolongan darah B-negatif atau O-negatif

Individu dengan golongan darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B

serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. Sehingga, orang dengan

golongan darah AB-positif dapat menerima darah dari orang dengan golongan darah

ABO apapun dan disebut resipien universal. Namun, orang dengan golongan darah AB-

positif tidak dapat mendonorkan darah kecuali pada sesama AB-positif.

Individu dengan golongan darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi memproduksi

antibodi terhadap antigen A dan B. Sehingga, orang dengan golongan darah O-negatif

dapat mendonorkan darahnya kepada orang dengan golongan darah ABO apapun dan

disebut donor universal. Namun, orang dengan golongan darah O-negatif hanya dapat

menerima darah dari sesama O-negatif.

Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum dijumpai di dunia,

meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan Norwegia, golongan darah A lebih dominan.

Antigen A lebih umum dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB

memerlukan keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang paling

jarang dijumpai di dunia.

Ilmuwan Austria, Karl Landsteiner, memperoleh penghargaan Nobel dalam bidang

Fisiologi dan Kedokteran pada tahun 1930 untuk jasanya menemukan cara penggolongan

darah A,B, dan O.

a) Frekuensi

Penyebaran golongan darah A, B, O dan AB bervariasi di dunia tergantung

populasi atau ras. Salah satu pembelajaran menunjukkan distribusi golongan darah

terhadap populasi yang berbeda-beda.

Page 15: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

15

SMA Laboratorium Unsyiah

Tabel : Penyebaran Golongan Darah Berdasarkan Populasi Atau Ras Di Dunia.

Populasi O A B AB

Suku pribumi Amerika Selatan 100% – – –

Orang Vietnam 45.0% 21.4% 29.1% 4.5%

Suku Aborigin di Australia 44.4% 55.6% – –

Orang Jerman 42.8% 41.9% 11.0% 4.2%

Suku Bengalis 22.0% 24.0% 38.2% 15.7%

Suku Saami 18.2% 54.6% 4.8% 12.4%

b) Pewarisan

Tabel : Pewarisan Golongan Darah

Ibu

Ayah

O A B AB

O O O, A O, B A, B

A O, A O, A O, A, B, AB A, B, AB

B O, B O, A, B, AB O, B A, B, AB

AB A, B A, B, AB A, B, AB A, B, AB

Page 16: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

16

SMA Laboratorium Unsyiah

c) Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan

memanfaatkan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis

Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner.

Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki

golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah

merahnya disebut memiliki golongan darah Rh+. Jenis penggolongan ini seringkali

digabungkan dengan penggolongan ABO. Golongan darah O+ adalah yang paling

umum dijumpai, meskipun pada daerah tertentu golongan A lebih dominan, dan ada

pula beberapa daerah dengan 80% populasi dengan golongan darah B.

Kecocokan faktor Rhesus amat penting karena ketidakcocokan golongan.

Misalnya donor dengan Rh+ sedangkan resipiennya Rh-) dapat menyebabkan produksi

antibodi terhadap antigen Rh(D) yang mengakibatkan hemolisis. Hal ini terutama

terjadi pada perempuan yang pada atau di bawah usia melahirkan karena faktor Rh

dapat memengaruhi janin pada saat kehamilan.

d) Kecocokan Golongan Darah

Tabel : Kecocokan Golongan Darah

Golongan darah

resipien

Donor

O− O+ A− A+ B− B+ AB− AB+

O−

O+

A−

A+

B−

Page 17: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

17

SMA Laboratorium Unsyiah

B+

AB−

AB+

Tabel : Kecocokan Plasma

Resipien

Donor

O A B AB

O

A

B

AB

e) Golongan Darah Lainnya

1. Diego positif yang ditemukan hanya pada orang Asia Selatan dan pribumi

Amerika.

2. Dari sistem MNS didapat golongan darah M, N dan MN. Berguna untuk tes

kesuburan.

3. Duffy negatif yang ditemukan di populasi Afrika.

4. Sistem Lutherans yang mendeskripsikan satu set 21 antigen.

5. Dan system lainnya meliputi Colton, Kell, Kidd, Lewis, Landsteiner-Wiener, P,

Yt atau Cartwright, XG, Scianna, Dombrock, Chido/Rodgers, Kx, Gerbich,

Cromer, Knops, Indian, Ok, Raph dan JMH.

Page 18: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

18

SMA Laboratorium Unsyiah

2.3.5. Pembekuan Darah

Proses pembekuan darah atau penggumpalan darah merupakan proses yang kompleks

untuk mencegah tubuh kehilangan banyak darah ketika terjadi luka. Proses tersebut meliputi

pengetatan pada dinding pembuluh darah yang terluka, pelepasan zat untuk menarik keping-

keping darah ke daerah luka, dan pembentukan benang-benang fibrin. Komponen darah yang

terlibat dalam proses penggumpalan darah adalah keping-keping darah (trombosit) dengan

bantuan ion kalsium.

Apabila luka terjadi pada pembuluh darah yang tipis, pengetatan dinding-dinding

pembuluh darah dapat mencegah pengeluaran darah. Tetapi, jika terjadi kerusakan cukup

besar pada pembuluh darah, keping-keping darah atau yang disebut trombosit akan

berkumpul di sekitar luka dalam jumlah besar dan menempel pada pembuluh darah,

kemudian membentuk jala fibrin yang menahan keluarnya sel darah. Keping-keping darah

akan mengirim zat kimia yang bekerja sama dengan zat lainnya dalam plasma darah untuk

membentuk benang-benang fibrin. Jala atau benang-benang fibrin yang terbentuk pada

permukaan luka dapat menahan keping-keping darah dan sel-sel darah merah agar tidak

menetes keluar. Luka yang besar dan tidak bisa diperbaiki sendiri oleh tubuh perlu dijahit

dengan benang khusus yang biasanya dilakukan oleh dokter agar bagian yang terbuka

menjadi lebih sempit. Dengan demikian, fungsi benang-benang fibrin dan keping-keping

darah menjadi lebih efisien.

Skema pembekuan darah adalah sebagai berikut: 1) Terjadi luka, 2) Darah keluar, 3)

Keping darah (trombosit pecah), 4) Menghasilkan enzim trombokinase, 5) Bersama ion

kalsium dan vitamin K mengubah protrombin menjadi trombin, 6) Memengaruhi fibrinogen

membentuk benang-benang fibrin, 7) Membendung darah dan membeku, 7) Menutup luka.

Salah satu antibodi untuk mencegah bibit penyakit masuk ke dalam tubuh adalah

Betadine,dan sebagainya

Dalam proses pembekuan darah, keping-keping darah (trombosit) yang menyentuh

permukaan luka yang kasar, akan pecah dan mengeluarkan trombokinase. Trombokinase

akan mengubah protrombin menjadi trombin. Protrombin merupakan enzim yang belum

aktif, berupa senyawa globulin yang dihasilkan di hati dengan pertolongan vitamin K,

sedangkan trombin merupakan enzim yang telah aktif. Pengubahan protrombin menjadi

trombin sangat memerlukan zat kalsium untuk mempercepat proses tersebut. Trombin lalu

mengubah fibrinogen (protein yang larut dalam plasma darah) menjadi fibrin yang berbentuk

benang-benang. Benang-benang tersebut menjaring keping-keping darah dan sel-sel darah

merah, dan kemudian perlahan menambal luka tersebut.

Page 19: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

19

SMA Laboratorium Unsyiah

Gambar : Skema Pembekuan Darah

2.4. Alat – Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan pembuluh darah. Jantung berfungsi

memompa darah, sedangkan pembuluh darah bertugas mengalirkan darah dari jantung hingga

sampai ke jaringan tubuh.

2.4.1. Jantung

Jantung terletak di pusat rongga dada dan terdiri dari tiga lapisan, yaitu :

Endokardium merupakan selaput yang membatasi ruangan jantung, lapisan ini

mengadung pembuluh darah, saraf, dan cabang-cabang dari sistem peredaran darah ke

jantung.

Miokardium merupakan lapisan otot jantung yang tersususn dari berkas-berkas otot.

Perikardium merupakan selaput pembungkus jantung.

Pada dasarnya jantung merupakan alat pemompa darah yang terdiri dari dua

pompa yang terpisah, yaitu :

Jantung kanan memompakan darah menuju ke paru-paru.

Jantung kiri memompakan darah ke seluruh tubuh kecuali paru-paru.

Tiap bagian jantung yang terpisah ini merupakan dua ruang pompa yang data

berdenyut, yaitu atrium dan ventrikel.

Page 20: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

20

SMA Laboratorium Unsyiah

Fungsi utama atrium adalah tempat masuknya darah dan membantu mengalirkan

darah masuk kedalam ventrikel.

Kemudian ventrikel menyediakan tenaga utama untuk mendorong darah.

Jantung terdiri dari 4 Ruangan yaitu :

Atrium Kanan

Atrium Kiri

Ventrikel Kanan

Ventrikel Kiri

Ventrikel kiri mempunyai miokardium yang paling tebal karena harus memompa darah

ke seluruh tubuh, sedangkan atrium lebih tipis dari ventrikel karena bekerja lebih ringan dari

ventrikel.

Jantung manusia pada saat masih janin memiliki lubang yang disebut foramen ovale.

Lubang ini terletak antara atrium kiri dan atrium kanan.

Jantung juga memiliki katup yang berfungsi agar darah tidak mengalir kearah

sebaliknya.

Katup Trikuspidalis : Terletak diantara atrium kanan dengan ventrikel kanan, Katup

ini berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kanan tidak masuk

kembali ke atrium kanan, Terdiri dari 3 daun katup.

Katup Bikuspidalis : Terletak diantara atrium kiri dengan ventrikel kiri, Katup ini

berfungsi untuk mencegah agar darah dalam ventrikel kiri tidak mengalir kembali ke

atrium kiri, katup ini sering disebut juga katup mitral, terdiri dari 2 daun katup.

Katup Aorta : Terletak diantara ventrikel kiri dan aorta, katup ini berfungsi

mengalirkan darah dari ventrikel kiri ke aorta dan tidak sebaliknya, katup ini disebut

juga katup semilunaris aorta, terdiri dari3 daun katup.

Katup Pulmonalis : Terletak diantara ventrikel kanan dan arteri pulmonalis, katup

ini berfungsi mengalirkan darah dari ventrikel kanan ke arteri pulmonalis dan tidak

sebaliknya, katup ini disebut jugakatup semilunaris pulmonalis, terdiri dari 3 daun

katup.

Page 21: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

21

SMA Laboratorium Unsyiah

Pembuluh darah pada jantung

Aorta : Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kiri

dan akan mendistribusikan darah ke seluruh tubuh. Aorta merupakan pembuluh nadi

(arteri) yang terbesar.

Arteri Pulmonalis : Merupakan pembuluh darah yang keluar dari ventrikel kanan,

bercabang menjadi 2 masing- masing menuju ke paru-paru kanan dan kiri.

Vena pulmonalis : Terdapat 4 vena pulmonalis yang mengalirkan darah masuk

ke atrium kiri, 2 vena di kanan dan 2 vena di kiri.

Vena Cava Inferior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh di bawah

jantung ke atrium kanan, vena cava inferior termasuk vena yang berukuran besar

Vena Cava Superior : Membawa darah yang berasal dari bagian tubuh diatas jantung

ke atrium kanan, vena cava superior termasuk vena yang berukuran besar.

Sinus Coronarius : Membawa darah yang berasal dari dinding jantung sendiri (

dari arteri coronaria) menuju ke atrium kanan.

Page 22: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

22

SMA Laboratorium Unsyiah

2.4.2. Anatomi Jantung

Gambar : Bagian – Bagian Jantung

Jantung memegang peranan penting dalam menentukan berapa banyak darah yang

dipompa dalam satu periode tertentu.

Misalnya, pada waktu istirahat jantung berdenyut 70 kali per menit (pada laki-laki

dewasa) dengan memompa kira-kira 5 liter darah. Darah yang dipompa keluar jantung

diteruskan oleh arteri (pembuluh nadi). Sifat arteri yang elastis menyebabkan arteri ikut

berdenyut.

Denyut jantung pada saat istirahat tersebut berbeda dengan denyut jantung ketika orang

tersebut sedang berolahraga atau sedang tidur, disinilah peran jantung dalam menentukan

berapa banyak darah yang dipompa dalam satu periode tertentu.

Page 23: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

23

SMA Laboratorium Unsyiah

2.4.3. Tekanan Darah

Tekanan darah biasanya menunjukan tekanan dalam arteri utama. Tekanan darah ialah

tekanan tekanan yang diberikan oleh darah yang mengalir terhadap pembuluh darah (arteri,

kapiler, vena). Jadi tekanan darah terdapat baik pada arteri, kapiler, maupun vena.

Tekanan darah pada saat jantung mengembang dan darah mengalir kedalam

jantung disebut diastol. Sebaliknya, tekanan darah saat otot jantung berkontraksi,

sehingga jantung mengempis dan darah dipompa keluar dari jantung disebut sistol. Tekanan

darah dapat diukur dengan menggunakan tensimeter atausphygmanometer. Tekanan darah

pada orang normal antara 120 mmhg pada sistol dan 80 mmhg pada diastole. Dengan

mengetahui tekanan darah seseorang, kita mengetahui kekuatan jantung ketika memompa

darah.

Page 24: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

24

SMA Laboratorium Unsyiah

2.4.4. Pembuluh Darah

Berdasarkan fungsinya pembuluh darah dibedakan menjadi arteri, vena dan kapiler.

Arteri (Pembuluh Nadi)

1. Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan.

2. Dinding arteri tebal, kuat, dan elastis.

3. Lapisan paling dalam pada arteri adalah endothelium yang dikeliligi oleh Tunika

intima, Tunika media, dan Tunika adventitia.

4. Arteri terletak lebih kedalam dari permukaan tubuh.

5. Arteri yang keluar dari ventrikel kiri dan mengalirkan darah yang kaya akan oksigen

ke seluruh tubuh adalahaorta.

6. Percabangan dari aorta adalah arteri.

7. ARTERIOL adalah pembuluh nadi yang berhubungan dengan kapiler.

Pada umumnya arteri megalirkan darah yang kaya akan oksigen, kecuali pada arteri

pulmonalis. Arteri pulmonalis merupakan pembuluh nadi yang mengalirkan darah yang kaya

akan kerbondioksida dari ventrikel kanan ke paru-paru.

Vena ( Pembuluh Balik)

1. Vena merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari kapiler ke jantung.

2. Dinding vena tipis dan tidak elastis.

3. Lapisan dalam vena bersifat licin karena dilapisi endothelium yang dikelilingi

oleh Tunika intima, Tunika media,dan Tunika adventitia.

4. Vena terletak dekat ke permukaan tubuh.

5. Vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung melalui ventrikel kanan

adalah vena cava.

6. Venula adalah vena yang berhubungan dengan kapiler.

Page 25: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

25

SMA Laboratorium Unsyiah

Pada umumnya vena membawa darah yang kaya akan karbondioksida, kecuali vena

pulmonalis.

Vena pulmonalis merupakan vena yang mengalirkan darah yang kaya akan oksigen dari

paru- paru menuju ke atrium kiri.

Pembuluh Kapiler

1. Merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-20µm.

2. Menghubungkan arteriol dan venula

3. Dinding kapiler sangat tipis, tidak mempunyai otot halus dan jaringan ikat, serta

hanya tersusun oleh selapis endothelium.

Di kapiler terjadi pertukaran oksigen dari darah dengan karbondioksida dari jaringan,

selain itu kapiler berfungsi untuk pertukaran cairan, makanan, hormon dan bahan lainnya

diantara plasma darah dan cairan jaringan.

Gambar : Pembuluh Arteri, Vena, Dan Kapiler

Page 26: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

26

SMA Laboratorium Unsyiah

Tabel : Perbedaan Pembuluh Arteri Dan Vena.

2.5. Proses Peredaran Darah

2.5.1. Sistem Peredaran Darah

Bila SA Node mengeluarkan impuls akan menyebabkan atrium berkontraksi sehingga

darah dipompa menuju ke ventrikel. Impuls yang mengalir akhirnya merangsang AV Node

sehingga juga mengeluarkan impuls yang menyebabkan otot ventrikel berkontraksi, dan

darah dipompa keluar jantung.

Bila ventrikel kiri berkontraksi darah dipompa ke seluruh tubuh melalui aorta (nadi

besar). Darah yang mengalir ini kaya akan oksigen dan nutrisi. Di jaringan tubuh nutrisi dan

oksigen diambil oleh sel - sel tubuh. Kemudian sel melepaskan CO2 dan sisa metabolisme

yang kemudian diangkut oleh darah melalui pembuluh vena cava superior dan vena cava

inferior kembali menuju atrium kanan. Pola peredaran ini disebut peredaran darah besar.

Dari atrium kanan darah dipompa masuk ke ventrikel kanan lalu mengalir

meninggalkan jantung menuju ke paru-paru melalui arteri pulmonalis. Darah yang mengalir

ini membawa banyak CO2 yang hendak dibuang. Di paru-paru CO2dilepaskan dan oksigen

diikat, lalu darah mengalir melalui vena pulmonalis kembali ke jantung masuk ke atrium

kiri. Pola peredarah ini disebut peredaran darah kecil. Dari atrium kiri darah masuk ke

ventrikel kiri, dan siklus yang sama terulang.

Perlu diperhatikan bahwa kontraksi atrium kanan dan kiri berlangsung bersamaan. Demikian

pula kontraksi ventrikel kanan dan kiri juga bersamaan. Jadi aliran darah pada peredaran

darah besar dan kecil berlangsung serentak, dan bukannya bergantian.

PERBEDAAN ANTARA ARTERI DAN VENA

Faktor Pembeda Arteri Vena

Dinding Tebal dan elastic Tipis, tidak elastic

Klep Hanya terdapat pada aorta Banyak, guna mencegah

kembalinya aliran darah

Aliran Darah Meninggalkan jantung Menuju jantung

Kandungan Gas Banyak oksigen, kecuali

arteri pulmonalis

Banyak karbondioksida,

kecuali vena pulmonalis

Letak Umumnya lebih kedalam dari

permukaan tubuh

Umumnya dekat ke

permukaan tubuh/ kulit

Tekanan Kuat, darah memancar Lemah, darah menetes

Page 27: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

27

SMA Laboratorium Unsyiah

Saat ventrikel berkontraksi timbul tekanan yang disebut tekanan sistole. Saat ventrikel

berelaksasi masih ada tekanan yang disebut tekanan diastole. Umumnya pada orang muda

yang sehat besarnya tekanan sistole dan diastole adalah 120/80 mmHg. Tekanan darah ini

akan semakin tinggi sejalan dengan pertambahan usia.

Sebenarnya masalah tekanan sistole dan diastole ini juga terjadi pada saat kontraksi atrium.

Jadi ada sistole atrium dan diastole atrium. Tapi di dunia medis konteks tekanan sistole dan

diastole tampaknya lebih mengacu pada kontraksi ventrikel.

Gambar : Proses Peredaran Darah

Page 28: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

28

SMA Laboratorium Unsyiah

2.5.2. Macam – Macam Peredaran Darah

Peredarah darah manusia dibagi menjadi dua kelompok yaitu peredaran darah besar dan

peredaran darah kecil. Nama lain peredaran darah besar dalah peredaran darah sistemik

sedangkan nama lain peredaran darah kecil disebut dengan peredaran darah pulmonalis. Jalur

Peredaran darah kecil meliputi jantung kemudian ke menuju paru-paru dan kembali lagi ke

janung. Sedangkan peredaran darah besar mengambil jalur dri jntung kemudian menuju

seluruh tubuh kemudian kembali lagi ke jantung. Lihat gambar berikut ini !

Gambar : Peredaran Darah

Page 29: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

29

SMA Laboratorium Unsyiah

2.6. Kelainan – Kelainan Yang Mungkin Terjadi Pada Sistem Peredaran Darah

Teknologi yang berhubungan dengan sistem peredaran darah manusia, di antaranya

EKG (Elektrokardiograf), alat pacu jantung (defibrilator), dan kateter balon. Alat-alat ini

diciptakan karena terdapat beberapa penyakit atau kelainan yang dapat terjadi pada sistem

peredaran darah manusia. Sehingga dapat memudahkan untuk mendeteksi sakit yang terjadi

karena adanya kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah.

Contoh-contoh Kelainan dan penyakit pada sistem peredaran darah :

Arteriosklerosis yaitu pengerasan pembuluh nadi karena endapan lemak berbentuk

plak (kerak) yaitu jaringan ikat berserat dan sel-sel otot polos yang di infiltrasi oleh

lipid (lemak)

Emboli yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang bergerak.

Anemia atau biasa disebut penyakit kurang darah yaitu rendahnya kadar hemoglobin

dalam darah atau berkurangnya jumlah eritrosit dalam darah

Varises yaitu pelebaran pembuluh darah

Trombus yaitu tersumbatnya pembuluh darah karena benda yang tidak bergerak .

Hemofili yaitu kelainan darah yang menyebabkan darah sukar membeku (diturunkan

secara hereditas)

Leukemia (kanker darah) yaitu peningkatan jumlah eritrosit secara tidak terkendali.

Erithroblastosis fetalis yaitu rusaknya eritrosit bayi/janin akibat aglutinasi dari

antibodi yang berasal dari ibu.

Thalasemia yaitu anemia yang diakibatkan oleh rusaknya gen pembentuk hemoglobin

yang bersifat menurun.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi terjadi akibat arteriosklerosis

Hemeroid (ambeien) pelebaran pembuluh darah di sekitar dubur

Page 30: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

30

SMA Laboratorium Unsyiah

BAB III

KESIMPULAN

Sistem peredaran darah ( kardiovaskuler) pada manusia terdiri atas jantung(sebagai alat

peredaran darah), pembuluh darah dan darah. Jantung merupakan alat pemompa darah yang

terdiri dari dua pompa yang terpisah yaitu jantung kanan yang memompa darah menuju paru-

paru dan jantung kiri yang memompakan darah menuju arteri, vena dan kapiler. Dan terletak

di pusat rongga dada.

Pembuluh Darah terdiri dari pembuluh nadi (arteri), pembuluh balik (vena) dan kapiler.

Arteri merupakan pembuluh darah yang mengalirkan darah dari jantung ke jaringan.

Berfungsi membawa darah dari jantung dan umumnya banyak mengandung oksigen. Vena

berfungsi sebagai pembuluh yang membawa darah kembali ke jantung yang umumnya

mengandung karbondioksida. Kapiler merupakan pembuluh darah kecil dengan diameter 5-

20 µm, berfungsi untuk pertukaran cairan makanan, hormon, dan bahan lainnya.

Darah merupakan unit fungsional seluler pada manusia yang berperan untuk membantu

proses fisiologis. Dikelompokan menjadi eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel darah putih)

dan Trombosit (Sel darah pembeku / keeping darah). Golongan darah dikelompokan menjadi

golongan darah A, golongan darah B, golongan darah AB, golongan darah O, golongan darah

AB merupakan resipien universal (dapat menerima semua jenis golongan darah), golongan

darah O merupakan donor universal (dapat diterima semua jenis golongan darah). Ada dua

macam peredaran darah dalam tubuh manusia yaitu Peredaran darah kecil, adalah peredaran

darah dibilik vertikel kanan jantung menuju paru-paru melewati arteri pulmonalis dan

kembali ke serambi kiri jantung melewati vena pulmonalis.dan peredaran darah besar adalah

peredaran darah dari bilik (vertikel) ke seluruh jaringan tubuh ke jantung ke seluruh tubuh

melalui aorta dan akhirnya kembali ke serambi kanan jantung melalui vena kava.

Kelainan – kelainan yang mungkin terjadi pada sistem peredaran darah seperti

Arteriosklerosis, Emboli, Anemia, Varises, Trombus, Hemofili, Leukimia, Erithroblastis

fetalis, Thalasemia, Hipertensi, Hemeroid.

Page 31: STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI

31

SMA Laboratorium Unsyiah

DAFTAR PUSTAKA

Franson,R.D.1992. Anatomi Dan Fisiologi Ternak .Yogyakarta: UGM Press

Soewolo.2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Dirjen Dikti,Depdiknas.

Syaifuddin.2003. Anatomi Fisiologi untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta: EGC

Wulangi,Kartolo S.1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta :Depdiknas.

http://biologimediacentre.com/sistem-transportasi-6-alat-peredaran-darah manusia/

http://id.wikipedia.org/wiki/Golongan_darah/

http://padamara88.wordpress.com/ayo-belajar/alat-peredaran-darah-pada-manusia-2/

http://biologylearningcenter.blogspot.com/p/pertmuan-3.html

- Sumber Lainnya :

http://google.co.id/

http://image.google.co.id/