Top Banner

of 20

Struktur Dan Fungsi Sel

Jul 19, 2015

Download

Documents

Indaka Pradnya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PRAKTIKUM BAB I STRUKTUR dan FUNGSI SEL

1.1 Pengamatan Sel HewanA. Tujuan: Setelah melakukan kegiatan diharapkan siswa dapat menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan hasil pengamatan dengan mambandingkannya dengan

gambar/foto sel di literatur.

B. Alat dan Bahan : - mikroskop cahaya, kaca benda, kaca penutup, tanganbagian kuku untuk mengorek epitel dalam mulut, pipet - sel epitel pada mulut, pewarna merah (eosin). - gambar/foto sel hewan

C. Langkah Kerja

:

1. Kaca benda yang bersih diletakkan di atas meja. 2. Dengan menggunakan tangan bagian kuku yang sebelumnya telah dibersihkan , koreklah secara hati-hati epitel pipi sebelah dalam, jangan sampai terluka. 3. Masukkan epitel pada kaca benda, kemudian ditetesi pewarna merah (eosin) agar tampak lebih jelas, setelah itu tutup dengan kaca penutup. 4. Amatailah di mikroskop. Gambar dua atau tiga sel dan beri keterangan!

1

D. Hasil

Membran selNukleus

Gambar dan Keterangan Sel Epitel dalam Mulut

E. Bahan Diskusi/Pertanyaan1. Dapatkah kalian mengamati adanya ribosom, mitokondria, lisosom, RE, dan sistem endomembran yang lain? Mengapa demikian? 2. Apakah kalian dapat mengamati adanya vakuola? Mengapa? 3. Apakah persamaan dan perbedaan sel yang kalian amati dengan gambar/foto sel di literatur ? 4. Apakah ada perbedaan ukuran sel hewan ?

F. Jawaban hasil diskusi1. Kami tidak dapat mengamati adanya ribosom, mitokondria, lisosom, dan sistem endomembran yang lain karena mikroskop yang kami gunakan bukan mikroskop elektron yang perbesarannya dapat mencapai jutaan kali, melainkan kami menggunakan mikroskop cahaya yang perbesarannya hanya sampai seribu kali. 2. Tidak dapat, karena untuk dapat mengamatinya harus dengan mikroskop elektron, sedangkan kami hanya menggunakan mikroskop cahaya.

2

3.

NO

PERSAMAAN

NO

PERBEDAAN

1.

Bentuknya pada umumnya sama

1.

- Pada mikroskop cahaya yang kami gunakan, organel-organel sel tidak terlihat jelas, hanya membran sel dan bentuknya saja yang terlihat. - Pada mikroskop elektron yang digunakan literatur, dapat terlihat jelas semua struktur selnya.

2.

Ukurannya pada umumnya sama

4. - Tidak ada perbedaan ukuran sel hewan antara yang kami amati dengan di literatur. - Begitu juga antara sel hewan yang satu dengan sel hewan yang lain.

3

1.2 Pengamatan Sel TumbuhanA. Tujuan : Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian selberdasarkan hasil pengamatannya. B. Alat dan Bahan : - Mikroskop - Kaca Benda - Kaca Penutup - Air bersih - Serbet/tissu - Sel epidermis bawang merah, sel wortel dan sel - Silet gabus pohon pada ketela

C. Langkah kerja

:

a. Langkah Kerja I ( Mengamati Sel Epidermis Bawang Merah ) :1. Sediakan kaca benda bersih, lalu beri setetes air bersih dengan pipet. 2. Dengan jari, kupas kulit bawang merah yang berwarna ungu hingga diperoleh kulit tipis yang disebut epidermis. (Pilih yang masih segar bukan kulit yang kering) 3. Letakkan epidermis tersebut segera (jangan sampai kering) di atas setetes air pada kaca benda, kemudian tutup dengan kaca penutup; amati dengan mikroskop 4. Gambar dua atau tiga sel dan beri keterangan.

b. Langkah Kerja II ( Mengamati Sel Wortel )

4

Langkah kerja II sama dengan langkah kerja I hanya saja sel epidermis bawang merah diganti dengan sel wortel.

c. Langkah Kerja III ( Mengamati Sel Gabus Ketela Pohon )Langkah kerja III sama dengan langkah kerja I dan II, hanya saja selnya diganti dengan sel gabus ketela pohon. Untuk mengambil sel gabusnya yaitu dengan mengupas sebagian batang secara melingkar hingga sel gabus terlihat, kemudian silet secara tipis sekali.

D. Hasil NO HASIL KERJA 1. I

: GAMBAR SEL KETERANGAN

a. Dinding sel b. Membran sel

2. IIa. Dinding sel b. Membran sel

3. III

a. Dinding sel b. Membran sel c. Inti sel d.Penebalan dinding sel

E. Bahan Diskusi/Pertanyaan5

:

1. Apakah struktur sel tumbuhan yang kalian amati sama dengan yang terdapat pada gambar/foto di literatur ? Mengapa terdapat perbedaan ? Dalam hal apakah perbedaan itu ? 2. Apa perbedaan struktur antara sel manusia/hewan dan sel tumbuhan dari hasil pengamatanmu ? 3. Berdasarkan teori yang telah kamu ketahui, apa sajakah perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan ? Buatlah tabel perbedaannya ! 4. Apakah ada perbedaan ukuran sel tumbuhan dengan sel hewan ? Jelaskan jawabanmu.

F. Jawaban Hasil Diskusi :1. Ya, sama struktur dan bentuknya. Yang berbeda adalah kenampakan organel-organel selnya. Pada mikroskop cahaya tidak tampak. 2. Dari hasil pengamatan dengan mikroskop cahaya, perbedaan yang terlihat adalah ada tidaknya dinding sel. Dinding sel hanya terdapat pada sel tumbuhan. 3. Tabel Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan

NO

BAGIAN SEL

SEL TUMBUHAN

SEL HEWAN

1. 2. 3.

Dinding sel Membran plasma Organel sel

ada ada

tidak ada ada

6

a. Nukleus b. Retikulum endoplasma c. Ribosom d. Badan mikro - peroksisom - glioksisom

ada ada ada

ada ada ada

ada ada

ada tidak ada

e. Kompleks goghi

ada (disebut diktiosom)

ada

f. Mitokondria g. Lisosom h. Sentriol i. Plastida 4. Vakuola

ada tidak ada tidak ada ada ada

ada ada ada tidak ada kecil / tidak ada

4. Ada . Ukuran sel tumbuhan lebih besar dibandingkan dengan sel hewan. Hal ini dikarenakan, sel tumbuhan memiliki vakuola yang besar, sedangkan sel tumbuhan vakuolanya kecil atau bahkan tidak ada.

7

1.3. OsmosisA. Tujuan B. Alat dan bahan : Mengamati proses osmosis : - kentang dan wortel- larutan eosin dan air - larutan gula 30% dan 70% - 2 buah beker glass 50 ml - 4 buah beker glass 500 ml - 4 pelubang gabus dengan panjang dan besar sama - penggaris (alat tulis) - pisau

C. Langkah Kerja

:

a. Langkah Kerja I ( Osmosis pada Kentang ) :1. Ambil 1 buah kentang yang segar. 2. Buat 5 potong kentang dengan menggunakan pelubang kentang yang berdiameter sama 3. Tiap-tiap potongan ukur 5 cm panjangnya dengan penggaris dan jika lebih potong dengan pisau. 4. Potongan I taruh pada gelas beker A tanpa diisi larutan. 5. Potongan II taruh pada gelas beker B dengan larutan eosin sampai potongan kentang terendam. 6. Potongan III taruh pada gelas beker C dengan larutan gula 30% 7. Potongan IV taruh pada gelas beker D dengan larutan gula 70%

8

8. Diamkan selama 1 hari 1 malam 9. Amati dan catat hasil percobaan itu.

b. Langkah Kerja II ( Osmosis pada Wortel ) :1. Potonglah wortel menjadi 2 bagian. 2. Ratakan salah satu bagian ujungnya dengan pisau. 3. Lubangi ujung wortel lainnya dengan pelubang gabus/pisau. 4. Potongan I masukkan pada gelas beker A lalu diisi air dan bagian wortel yang dilubangi diisi larutan gula 20% setengahnya. 5. Potongan II masukkan pada gelas beker B lalu diisi larutan gula 20% dan bagian wortel yang dilubangi diisi air. 6. Diamkan 1 hari 1 malam. 7. Amati dan catat hasil percobaan tersebut.

D. Hasil a. Hasil Percobaan Ii. Berat Kentang NO GELAS BEKER 1 2 3 4 A B C D

:

BERAT AWAL (gr)

BERAT AKHIR (gr)

5 4,5 4,8 5

1,46 5,4 4,1 3,35

ii. Panjang Kentang

9

NO

GELAS BEKER

PANJANG AWAL (cm)

PANJANG AKHIR (cm)

1 2 3 4

A B C D

4,5 4,5 4,5 4,5

3,32 4,5 4,2 3,8

iii. Diameter Kentang NO GELAS BEKER 1 2 3 4 A B C D 1,15 1,15 1,15 1,15 0,5 1,1 1,05 1 DIAMETER AWAL (cm) DIAMETER AKHIR (cm)

b. Hasil Percobaan II :

NO 1

GELAS

KEADAAN AWAL

KEADAAN AKHIR

dalam wortel : larutan gula air yang berada diluar wortel A 20% setengah penuh di luar wortel : air masuk wortel ke yang dalam, berisi sehingga setengah

10

larutan gula 20% akhirnya penuh berisi air 2 B dalam wortel : air air yang berada di dalam wortel

di luar wortel : larutan gula keluar, sehingga air di luar 20% wortel bertambah dan di dalam wortel habis

E. Bahan Diskusi

:

1. Apa yang terjadi pada kentang dan wortel pada tiap-tiap beker glass? 2. Apa yang dapat disimpulkan dari percobaan di atas?

F. Jawaban Hasil Diskusi :1. Pada Kentang : Berat, panjang, dan diameter kentang masing-masing glass ada yang

bertambah ada yang berkurang dan ada yang tetap ( kentang dalam eosin) Pada Wortel Air ada yang masuk atau keluar dari dalam wortel. Karena adanya perbedaan konsentrasi antara kentang,larutan gula 30% dan 70% pada percobaan I serta antara air dan larutan gula 20% pada percobaan II, sehingga menyebabkan adanya aliran. 2. Kesimpulan :

Perbedaan konsentrasi ini khususnya yaitu peristiwa OSMOSIS. OSMOSIS : mengalirnya air dari konsentrasi rendah (hipotonis) ke konsentrasi tinggi (hipertonis) melalui membran semi permiabel.

11

Dalam hal ini, konsentrasi rendah : kentang pada percobaan I dan air pada percobaan II. Sedangkan konsentrasi tinggi : larutan gula 30% dan 70% pada percobaan I serta larutan gula 20% pada percobaan II.

12

1.4. Pengamatan Plasmolisis dan KrenasiA. Tujuan : Dapat menjelaskan proses plasmolisis dankrenasi

B. Alat dan Bahan : - Mikroskop - Kaca benda- Kaca penutup - Jarum steril - Sel darah merah

- Tanaman Rhoedescolor - Larutan gula 70% - Kapas - Pipet - Alat tulis

C. Langkah Kerja : a. Langkah kerja I ( Krenasi ) :1. Sediakan kaca benda bersih, beri setetes air dengan pipet. 2. Bersihkan salah satu jari tangan dengan alcohol 70% dengan menggunakan kapas. 3. Tusuk ujung jari dengan jarum yang telah disterilkan dengan alcohol 70%. 4. Ambil setetes darah dan letakkan di atas kaca benda dan tutup dengan kaca penutup. 5. Setelah selesai, luka di ujung jari diberi alcohol 70% dengan kapas agar tidak terjadi infeksi. 6. Periksa sel-sel darah merah dengan mikroskop. Gambarlah bentuk sel-sel darah merah yang dilihat.

13

7. Beri setetes larutan gula 10% di tepi kaca penutup, sedangkan di tepi yang lain isap dengan kertas pengisap agar medium di dalamnya berganti. 8. Segera amati perubahan yang terjadi. Gambarlah bentuk yang kamu lihat. Jika bentuk sel tidak mengalami perubahan, tambahkan kepekatan larutan gula misalnya menjadi 15%.

b. Langkah Kerja II ( Plasmolisis ) :1. Sediakan kaca benda bersih, beri setetes air dengan pipet. 2. Ambil daun Rhoedescolor. 3. Kupas epidermis bagian bawah, hingga beberapa sel di dalamnya terbawa. Caranya : - Patahkan daun tersebut, dengan kuku kupaslah bagian epidermis tersebut. 4. Letakkan di atas kaca benda dan beri setetes air agar tidak

mengering, tutup dengan kaca penutup. 5. Amati dengan mikroskop. Gambar hasil pengamatan. 6. Teteskan larutan gula 70% di tepi kaca penutup. 7. Amati perubahan sel yang terjadi. 8. Gambarlah hasil pengamatannya.

D. Hasil

: :

a. Hasil Pengamatan I

14

Tabel Hasil Pengamatan Krenasi NO 1. GAMBAR AWAL GAMBAR AKHIR KETERANGAN Setalah diberi larutan gula tampak bahwa sel darah merah

mengerut

sebelum diberi larutan gula

setelah diberi larutan gula

b. Hasil Pengamatan II

:

Tabel Hasil Pengamatan Plasmolisis NO 1. GAMBAR AWAL GAMBAR AKHIR KETERANGAN Setalah diberi larutan gula tampak bahwa isi sel epidermis Rhoedescolor mengerut lalu sebelum diberi larutan gula 70% setelah diberi larutan gula 70% membran plasma terlepas dari dinding sel.

E. Bahan Diskusi

:

15

a. Krenasi :1. Mengapa bentuk sel mengalami perubahan ? Jelaskan terjadinya peristiwa tersebut ! 2. Gambarlah dengan skema ! 3. Misalkan larutan gula yang digunakan dibuat bertingkat mulai 0%, 5%, 10%, dan 15%. Larutan gula tersebut digunakan untuk mencari kadar yang menyebabkan terjadinya krenasi pada sel darah merah. Manakah yang termasuk variable bebas ? Manakah yang termasuk variable terkendali ? Manakah yang termasuk variable terikat ? Bagaimanakah judul eksperimen ini ? Bagaimanakah rumusan hipotesisnya ?

b. Plasmolisis :1. Apakah plasmolisis itu ? 2. Bagaimana proses terjadinya plasmolisis pada sel-sel yang kalian amati ? 3. Tanaman pot yang disiram dengan larutan gula berkonsentrasi tinggi akan mati. Jelaskan alasannya !

F. Jawaban Hasil Diskusi : a. Krenasi :1. Karena sel mengalami kekurangan air sehingga sel berubah

mengerut.Setelah sel darah merah diberi larutan hipertonik (larutan gula 10%) , maka air yang berada dalam sel berosmosis keluar sel sehingga sel kekurangan air lalu mengerut.

16

2. Gambar Skema Terjadinya Krenasi

3. - Variabel bebas : larutan 0%, 5%, 10%, dan 15% - Variabel terkendali : akibat yang ditimbulkan yaitu, sel tampak mengerut dilihat dari mikroskop setelah diberi larutan gula10% dan berikutnya 15%,sedangkan pada larutan 0% tidak mengerut dan 5% belum nampak jelas pengerutannya. - Variabel terikat : sel darah merah yang digunakan 4. Judul eksperimen : Peristiwa krenasi pada sel darah merah manusia 5. Hipotesisnya : setelah sel darah merah manusia diberi larutan hipertonis maka sel akan mengerut.

b. Plasmolisis :

17

1. Plasmolisis : keluarnya air sel yang menyebabkan sel mengerut sehingga membran plasma terlepas dan sel akan mati. 2. Proses terjadinya plasmolisis : Mula-mula sel dalam keadaan normal tapi setelah ditetesi dengan larutan gula 70%, sel berubah mengerut dan membran plasma terlepas dari dinding sel karena cairan yang berada dalam sel berosmosis keluar sel ( disebabkan perbedaan konsentrasi, konsentrasi larutan gula 70% > cairan sel ). Sehingga ukurannya mengecil dan membran sel lepas. 3. Karena cairan yang berada pada sel-sel akar tanaman berosmosis keluar sel menuju larutan gula berkonsentrasi tinggi tersebut. Sehingga sel mengerut, membran sel terlepas dari dinding sel dan sel mati.

18

PRAKTIKUM BAB II STRUKTUR dan FUNGSI JARINGAN TUMBUHANStruktur Xilem dan FloemA. Tujuan : Membandingkan struktur xilem dan floem

B. Alat dan Bahan : - irisan batang jagung (monokotil)- irisan batang pacar air (dikotil) - silet - kaca benda - kaca penutup - mikroskop cahaya - alat tulis

C. Langkah Kerja

:

1. Iris tipis batang jagung dengan silet. 2. Taruh irisan di kaca benda dan tutup dengan kaca penutup. 3. Amati sel-sel jagung dengan mikroskop. 4. Gambar hasil pengamatan. 5. Iris tipis batang pacar air dengan silet. 6. Taruh irisan di kaca benda dan tutup dengan kaca penutup. 7. Amati sel-sel pacar air dengan mikroskop.

19

8. Gambar hasil pengamatan sel pacar air kemudian bandingkan dengan hasil pengamatan sel jagung sebelumnya.Tulis hasil pengamatan pada tabel seperti di bawah ini.

D. Hasil Pengamatan

:

Tabel Perbandingan Struktur Xilem dan Floem NO 1. PEMBEDA Unsur penyusun XILEM FLOEM

sel parenkim dan serabut buluh tapis, sel xilem pengiring, parenkima floem, pada tumbuhan tertentu terdapat serabut floem

2. 3.

Zat/penebalan dinding

lignin

lignin teratur

Letak xilem dan floem menyebar dalam berkas pengangkut di batang

4.

Fungsi

menyalurkan air dan mineral dari akar ke daun

menyalurkan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagin tumbuhan

20