Top Banner
STRESS ADAPTASI STRESS Oleh.Wahyudin,S.Kp
46

Stress Adaptasi

Jun 25, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Stress Adaptasi

STRESS ADAPTASISTRESS

Oleh.Wahyudin,S.Kp

Page 2: Stress Adaptasi

Pengertian

Stress adalah suatu ketidakseimbangan diri/jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat dihindari à perubahan yang memerlukan penyesuaian Sering dianggap sebagai kejadian atau perubahan negatif yang dapat menimbulkan stress, seperti cedera, sakit atau kematian orang yag dicintai, putus cinta Perubahan positif juga dapat menimbulkan stress, seperti naik pangkat, perkawinan, jatuh cinta (konklusi teori)

Page 3: Stress Adaptasi

JENIS STRESS

Stress fisikStress kimiawiStress mikrobiologisStress fisiologisStress proses tumbuh kembangStress psikologis atau emosionalPengalaman stress dapat bersumber dari :Lingkungan, Diri dan tubuh Pikiran

Page 4: Stress Adaptasi

Reaksi Psikologis terhadap stress

a. KecemasanRespon yang paling umum Merupakan tanda bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas, yang sukar digambarkan Adalah emosi yang tidak menyenangkan à istilah “kuatir,” “tegang,” “prihatin,” “takut”fisik à jantung berdebar, keluar keringat dingin, mulut kering, tekanan darah tinggi dan susah tidurb. Kemarahan dan agresi Adalah perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan yang dirasakan sebagai ancaman.Merupakan reaksi umum lain terhadap situasi stress yang mungkin dapat menyebabkan agresi, Agresi ialah kemarahan yang meluap-luap, dan orang melakukan serangan secara kasar dengan jalan yang tidak wajar.Kadang-kadang disertai perilaku kegilaan, tindak sadis dan usaha membunuh orangc. Depresi Keadaan yang ditandai dengan hilangnya gairah dan semangat. Terkadang disertai rasa sedih

Page 5: Stress Adaptasi

RESPON FISIOLOGI TERHADAP STRESS

Hans Selye (1946,1976) telah melakukan riset terhadap 2 respon fisiologis tubuh terhadap stress : Local Adaptation Syndrome (LAS) dan General Adaptation Syndrome (GAS).

Page 6: Stress Adaptasi

1. Local Adaptation Syndrom (LAS)Tubuh menghasilkan banyak respons setempat terhadap stress. Respon setempat ini termasuk pembekuan darah dan penyembuhan luka, akomodasi mata terhadap cahaya, dll. Responnya berjangka pendek.Karakteristik dari LAS :1. respon yang terjadi hanya setempat dan tidak melibatkan semua system2. respon bersifat adaptif; diperlukan stressor untuk menstimulasikannya.3. respon bersifat jangka pendek dan tidak terus menerus.4. respon bersifat restorative.

Page 7: Stress Adaptasi

“ apa saja yang termasuk ke dalam LAS ?

a. Respon inflamasirespon ini distimulasi oleh adanya trauma dan infeksi. Respon ini memusatkan diri hanya pada area tubuh yang trauma sehingga penyebaran inflamasi dapat dihambat dan proses penyembuhan dapat berlangsung cepat. Respon inflamasi dibagi kedalam

Page 8: Stress Adaptasi

3 fase :• fase pertama :adanya perubahan sel dan system sirkulasi, dimulai dengan penyempitan pembuluh darah ditempat cedera dan secara bersamaan teraktifasinya kini,histamin, sel darah putih. Kinin berperan dalam memperbaiki permeabilitas kapiler sehingga protein, leucosit dan cairan yang lain dapat masuk ketempat yang cedera tersebut.• Fase kedua :pelepasan eksudat. Eksudat adalah kombinasi cairan dan sel yang telah mati dan bahan lain yang dihasilkan ditempat cedera.• Fase ketiga :Regenerasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut.b. Respon refleks nyerirespon ini merupakan respon adaptif yang bertujuanmelindungi tubuh dari kerusakan lebih lanjut. Misalnya mengangkat kaki ketika bersentuhan dengan benda tajam.

Page 9: Stress Adaptasi

Bagaimana dengan GAS. Gas merupakan respon fisiologis dari seluruh tubuh terhadap stres. Respon yang terlibat didalamanya adalah sistem saraf otonom dan sistem endokrin. Di beberapa buku teks GAS sering disamakan dengan Sistem Neuroendokrin.

Page 10: Stress Adaptasi

2. General Adaptation Syndrom (GAS)

a. Fase Alarm ( Waspada)Melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh dan pikiran untuk menghadapi stressor. Reaksi psikologis “fight or flight” dan reaksi fisiologis. Tanda fisik : curah jantung meningkat, peredaran darah cepat, darah di perifer dan gastrointestinal mengalir ke kepala dan ekstremitas. Banyak organ tubuh terpengaruh, gejala stress memengaruhi denyut nadi, ketegangan otot dan daya tahan tubuh menurunFase alarem melibatkan pengerahan mekanisme pertahanan dari tubuh seperti pengaktifan hormon yang berakibat meningkatnya volume darah dan akhirnya menyiapkan individu untuk bereaksi. Hormon lainnya dilepas untuk meningkatkan kadar gula darah yang bertujuan untuk menyiapkan energi untuk keperluan adaptasi, teraktifasinya epineprin dan norepineprin mengakibatkan denyut jantung meningkat dan peningkatan aliran darah ke otot. Peningkatan ambilan O2 dan meningkatnya kewaspadaan mental.

Page 11: Stress Adaptasi

Aktifitas hormonal yang luas ini menyiapkan individu untuk melakukan “ respons melawan atau menghindar “. Respon ini bisa berlangsung dari menit sampai jam. Bila stresor masih menetap maka individu akan masuk ke dalam fase resistensi.

Page 12: Stress Adaptasi

b. Fase Resistance (Melawan)

Individu mencoba berbagai macam mekanisme penanggulangan psikologis dan pemecahan masalah serta mengatur strategi. Tubuh berusaha menyeimbangkan kondisi fisiologis sebelumnya kepada keadaan normal dan tubuh mencoba mengatasi faktor-faktor penyebab stress. Bila teratasi à gejala stress menurun àtau normaltubuh kembali stabil, termasuk hormon, denyut jantung, tekanan darah, cardiac out put. Individu tersebut berupaya beradaptasi terhadap stressor, jika ini berhasil tubuh akan memperbaiki sel – sel yang rusak. Bila gagal maka individu tersebut akan jatuh pada tahapa terakhir dari GAS yaitu : Fase kehabisan tenaga

Page 13: Stress Adaptasi

c. Fase Exhaustion (Kelelahan)

Merupakan fase perpanjangan stress yang belum dapat tertanggulangi pada fase sebelumnya. Energi penyesuaian terkuras. Timbul gejala penyesuaian diri terhadap lingkungan seperti sakit kepala, gangguan mental, penyakit arteri koroner, dll. Bila usaha melawan tidak dapat lagi diusahakan, maka kelelahan dapat mengakibatkan kematian.Tahap ini cadangan energi telah menipis atau habis, akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres. Ketidak mampuan tubuh untuk mepertahankan diri terhadap stressor inilah yang akan berdampak pada kematian individu tersbut.

Page 14: Stress Adaptasi

KONSEP ADAPTASI

Faktor penting yang mempengaruhi tingkahlaku manusia :1. KebutuhanKebutuhan badaniahKebutuhan psikologis2. DoronganMenjamin agar manusia berusahamemenuhi kebutuhannya.

Page 15: Stress Adaptasi

Stress terjadi jika orang dihadapkan dengan peristiwa yang dirasakan sebagai mengancam fisik atau psikologisnyaPeristiwanya di sebut stressorReaksi orang terhadap peristiwa tersebut dinamakan respon stressAdaptasi adalah proses dimana dimensi fisiologis dan psikososial berubah dalam berespon terhadap stress. Karena banyak stressor tidak dapat dihindari, promosi kesehatan sering difokuskan pada adaptasi individu, keluarga atau komunitas terhadap stress.

Page 16: Stress Adaptasi

Ada banyak bentuk adaptasi. Adaptasi fisiologis memungkinkan homeostasis fisiologis. Namun demikian mungkin terjadi proses yang serupa dalam dimensi psikososial dan dimensi lainnya.Suatu proses adaptif terjadi ketika stimulus dari lingkungan internal dan eksternal menyebabkan penyimpangan keseimbangan organisme. Dengan demikian adaptasi adalah suatu upaya untuk mempertahankan fungsi yang optimal. Adaptasi melibatkan refleks, mekanisme otomatis untuk perlindungan, mekanisme koping dan idealnya dapat mengarah pada penyesuaian atau penguasaan situasi (Selye, 1976, ; Monsen, Floyd dan Brookman, 1992).

Page 17: Stress Adaptasi

Stresor yang menstimulasi adaptasi mungkin berjangka pendek, seperti demam atau berjangka panjang seperti paralysis dari anggota gerak tubuh. Agar dapat berfungsi optimal, seseorang harus mampu berespons terhadap stressor dan beradaptasi terhadap tuntutan atau perubahan yang dibutuhkan. Adaptasi membutuhkan respons aktif dari seluruh individu.

Page 18: Stress Adaptasi

DIMENSI ADAPTASI

Stres dapat mempengaruhi dimensi fisik, perkembangan, emosional, intelektual, sosial dan spiritual. Sumber adaptif terdapat dalam setiap dimensi ini. Oleh karenanya, ketika mengkaji adaptasi klienterhadap stress, perawat harus mempertimbangkan individu secara menyeluruh.

Page 19: Stress Adaptasi

ADAPTASI FISIOLOGIS

Indikator fisiologis dari stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi dan secara umum dapat diamati atau diukur. Namun demikian, indicator ini tidak selalu teramati sepanjang waktu pada semua klien yang mengalami stress, dan indicator tersebut bervariasi menurut individunya. Tanda vital biasanya meningkat dan klien mungkin tampak gelisah dan tidak mampu untuk beristirahat aberkonsentrasi. Indikator ini dapat timbul sepanjang tahap stress.Durasi dan intensitas dari gejala secara langsung berkaitan dengan durasi dan intensitas stressor yang diterima. Indikator fisiologis timbul dari berbagai sistem. Oleh karenanya pengkajian tentang stress mencakup pengumpulan data dari semua sistem.Hubungan antara stress psikologik dan penyakit sering disebut interaksi pikiran tubuh. Riset telah menunjukkan bahwa stress dapat mempengaruhi penyakit dan pola penyakit. Pada masa lampau,penyakit infeksi adalah penyebab kematian paling utama, tetapi sejak ditemukan antibiotic, kondisi kehidupan yang meningkat, pengetahuan tentang nutrisi yang meningkat, dan metode sanitasi yang lebih baik telah menurunkan angka kematian

Page 20: Stress Adaptasi

Indikator fisiologis stress

1. Kenaikan tekanan darah2. Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.3. Peningkatan denyut nadi dan frekwensi pernapasan4. Telapak tangan berkeringat Tangan dan kaki dingin5. Postur tubuh yang tidak tegap6. Keletihan7. Sakit kepala8. Gangguan lambung9. Suara yang bernada tinggi10. Mual,muntah dan diare.11. Perubahan nafsu makan12. Perubahan berat badan13. Perubahan frekwensi berkemih14. Dilatasi pupil15. Gelisah, kesulitan untuk tidur atau sering terbangun saat tidur

Page 21: Stress Adaptasi

ADAPTASI PSIKOLOGIS

Emosi kadang dikaji secara langsung atau tidak langsung dengan mengamati perilaku klien. Stress mempengaruhi kesejahteraan emosional dalam berbagai cara. Karena kepribadian individual mencakup hubungan yang kompleks di antara banyak faktor, maka reaksi terhadap stress yang berkepanjangan ditetapkan dengan memeriksa gaya hidup dan stresor klien yang terakhir, pengalaman terdahulu dengan stressor, mekanisme koping yang berhasil di masa lalu, fungsi peran, konsep diri dan ketabahan yang merupakan kombinasi dari tiga karakteristik kepribadian yang di duga menjadi media terhadap stress. Ketiga karakteristik ini adalah rasa kontrol terhadap peristiwa kehidupan, komitmen terhadap aktivitas yang berhasil, dan antisipasi dari tantangan sebagai suatu kesempatan untuk pertumbuhan (Wiebe dan Williams, 1992 ; Tarstasky, 1993).

Page 22: Stress Adaptasi

Indikator emosional / psikologi dan perilaku stress :

Ansietas Depresi Kepenatan Peningkatan penggunaan bahan kimia Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas. Kelelahan mental Perasaan tidak adekuat

Page 23: Stress Adaptasi

Kehilangan harga diri Peningkatan kepekaan Kehilangan motivasi. Ledakan emosional dan menangis. Penurunan produktivitas dan kualitas kinerja pekerjaan. Kecendrungan untuk membuat kesalahan (mis. buruknya penilaian). Mudah lupa dan pikiran buntu Kehilangan perhatian terhadap hal-hal yang rinci. Preokupasi (mis. mimpi siang hari ) Ketidakmampuan berkonsentrasi pada tugas. Peningkatan ketidakhadiran dan penyakit Letargi Kehilangan minat Rentan terhadap kecelakaan.

Page 24: Stress Adaptasi

ADAPTASI PERKEMBANGAN

Stres yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan tugas perkembangan. Pada setiap tahap perkembangan, seseorang biasanya menghadapi tugas perkembangan dan menunjukkan karakteristik perilaku dari tahap perkembangan tersebut. Stress yang berkepanjangan dapat mengganggu atau menghambat kelancaran menyelesaikan tahap perkembangan tersebut. Dalam bentuk yang ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat mengarah pada krisis pendewasaan.Bayi atau anak kecil umumnya menghadapi stressor di rumah . Jika diasuh dalam lingkungan yang responsive dan empati, mereka mampu mengembangkan harga diri yang sehat dan pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang sehat (Haber et al, 1992).

Page 25: Stress Adaptasi

Anak-anak usia sekolah biasanya mengembangkan rasa kecukupan. Mereka mulai mnyedari bahwa akumulasi pengetahuan dan penguasaan keterampilan dapat membantu mereka mencapai tujuan , dan harga diri berkembang melalui hubungan berteman dan saling berbagi di antara teman. Pada tahap ini, stress ditunjukkan oleh ketidakmampuann atau ketidakinginan untuk mengembangkan hubungan berteman.Remaja biasanya mengembangkan rasa identitas yang kuat tetapi pada waktu yang bersamaan perlu diterima oleh teman sebaya. Remaja dengan sistem pendukung sosial yang kuat menunjukkan suatu peningkatan kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap stressor, tetapi remaja tanpa sistem pendukung sosial sering menunjukkan peningkatan masalah psikososial (Dubos, 1992).Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang antara tanggung jawab pekerjaan dan keluarga. Stresor mencakup konflik antara harapan dan realitas.

Page 26: Stress Adaptasi

MANAJEMEN STRESS

Manajemen stress kemungkinan melihat promosi kesehatan sebagai aktivitas atau intervasi atau mengubah pertukaran rrespon terhadap penyakit. Fokusnya tergantung pada tujuan dari intervensi keperawatan berdasarkan keperluan pasien. Perawat bertanggung jawab pada implemenetasi pemikiran yang dikeluarkan pada beberapa daerah perawatan.

Page 27: Stress Adaptasi

MANAJEMEN STRESS UNTUK KLIEN

—REGULER EXERCISE—DIET DAN NUTRISI—SUPPORT SISTEM—TIME MANAGEMENT—HUMOR—ISTIRAHAT—TEHNIK RELAKSASI—SPIRITUALITAS

Page 28: Stress Adaptasi

Cara Penyesuaian Diri

Bila seseorang mengalami stress maka segera ada usaha untuk mengatasinya. Hal ini dikenal sebagai Homeostasis yaitu usaha organisme yang terus menerus melakukan pertahanan agar keadaan keseimbangan selalu tercapai. Stress dapat terjadi pada bidang badaniah ( stress fisik atau somatik ).

Misalnya : bila terjadi infeksi atau penyakit, menggerakkan mekanisme penyesuaian somatik, terjadi reaksi :•Pembentukan zat anti kuman, zat anti racun•Mobilisasi leukosit ke tempat-tempat invasi kuman•Lebih banyak melepaskan kortisol, adrenalin dan sebagainyaUsaha tubuh untuk mencapai keseimbangan kembali

Page 29: Stress Adaptasi

Berorientasi pada tugas :

Bertujuan menghadapi stressor secara sadar, realistik, objektif, rasional

Page 30: Stress Adaptasi

Pembelaan ego

Melindungi individu dari kecemasanMeringankan penderitaan bila mengalami suatu kegagalanMenjaga harga diri

Misalnya : seseorang yang menghadapi kegagalan è kemungkinan bereaksi :• penyesuaian diri berupa serangan (bekerja lebih keras) atau menghadapi secara terang-terangan• menarik diri dan tidak mau tau lagi (tidak berusaha)• kompromi atau mengurangi keinginannya lalu memilih jalan tengah

Page 31: Stress Adaptasi

Reaksi tersebut menunjukkan langkah-langkah :a.Mempelajari dan menentukan persoalanb.Menyusun alternatif penyelesaianc.Menentukan tindakan yang mempunyai kemungkinan besar akan berhasild.Bertindake.Menilai hasil tindakan dan dapat mengambil langkah yang lain bila kurang memuaskan

Page 32: Stress Adaptasi

Mekanisme Pembelaan EGO

Bila digunakan terus menerus akibatnya ego bukannya mendapat perlindungan, melainkan lama kelamaan akan mendapat ancaman/bencana. Oleh karena mekanisme ini Tidak realistik Mengandung banyak unsur penipuan diri sendiri Distorsi realitas pemutarbalikan realitas)

Page 33: Stress Adaptasi

Mekanisme Pembelaan EGO

1.IDENTIFIKASIIngin menyamai seorang figur yang diidealkan, dimana salah satu ciri atau segi tertentu dari figure itu ditransfer pada dirinya. Dengan demikian ia merasa harga dirinya bertambah tinggi.Contoh : Teguh, 15 tahun mengubah model rambutnya menirukan artis idolanya yang ia kagumi.

Page 34: Stress Adaptasi

2. INTROJEKSIMerupakan bentuk sederhana dari identifikasi, dimana nilai-nilai, norma-norma dari luar diikuti atau ditaati, sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar. Contoh : Rasa benci atau kecewa terhadap kematian orang yang dicintai dialihkan dengan cara menyalahkan diri sendiri.

Page 35: Stress Adaptasi

3. PROJEKSIHal ini berlawanan dengan introjeksi, dimana menyalahkan orang lain atas kelalaian dan kesalahan-kesalahan atau kekurangan diri sendiri, keinginan keinginan, impuls-impuls sendiri.Contoh : Seorang wanita muda yang menyangkal bahwa ia mempunyai perasaan seksual terhadap rekan sekerjanya, berbalik menuduh bahwa temannya tersebut mencoba merayunya

Page 36: Stress Adaptasi

4. REPRESIPenyingkiran unsur psikik (sesuatu afek, pemikiran, motif, konflik) sehingga menjadi nirsadar dilupakan/tidak dapat diingat lagi). Represi membantu individu mengontrol impuls-impuls berbahaya.Contoh :Suatu pengalaman traumatis menjadi terlupakan

Page 37: Stress Adaptasi

5. REGRESIKembali ke tingkat perkembangan terdahulu (tingkah laku yang bersifat primitif).Contoh : Seorang anak yang mulai berkelakuan seperti bayi, ketika seorang adiknya dilahirkan.Esvi yang berumur 4 tahun mulai mengompol lagi sejak adiknya yang baru lahir dibawa pulang dari rumah sakit

Page 38: Stress Adaptasi

6. REACTION FORMATIONBertingkah laku berlebihan yang langsung bertentangan dengan keinginan-keinginan, perasaan yang sebenarnya. Mudah dikenal karena sifatnya ekstrim dan sukar diterima.Misalnya :Seorang wanita yang tertarik pada teman suaminya, akan memperlakukan orang tersebut dengan kasar.

Page 39: Stress Adaptasi

7. UNDOINGMeniadakan pikiran-pikiran, impuls yang tidak baik, seolah-olah menghapus suatu kesalahan.Misalnya :Seorang ibu yang menyesal karena telah memukul anaknya akan segera memperlakukannya penuh dengan kasih sayang

Page 40: Stress Adaptasi

8. DISPLACEMENTMengalihkan emosi, arti simbolik, fantasi dari sumber yang sebenarnya (benda, orang, keadaan) kepada orang lain, benda atau keadaan lain.Misalnya :Seorang pemuda bertengkar dengan pacarnya dan sepulangnya ke rumah marah-marah pada adik-adiknya

Page 41: Stress Adaptasi

9. SUBLIMASIMengganti keinginan atau tujuan yang terhambat dengan cara yang dapat diterima oleh masyarakat. Impuls yang berasal dari Id yang sukar disalurkan oleh karena mengganggu individu atau masyarakat, oleh karena itu impuls harus dirubah bentuknya sehingga tidak merugikan individu/masyarakat sekaligus mendapatkan pemuasanMisalnya :Impuls agresif disalurkan ke olah raga, usaha-usaha yang bermanfaat

Page 42: Stress Adaptasi

10. ACTING OUTLangsung mencetuskan perasaan bila keinginan terhalang.Misalnya :Mengatasi problem dengan jalan paling sedikit bertengkar11. DENIALMenolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.Misalnya :Seorang gadis yang telah putus dengan pacarnya, menghindarkan diri dari pembicaraan mengenai pacar, perkawinan atau kebahagiaan

Page 43: Stress Adaptasi

12. KOMPENSASIMenutupi kelemahan dengan menonjolkan kemampuannya atau kelebihannya.Misalnya :Saddam yang merasa fisiknya pendek sebagai sesuatu yang negatif, berusaha dalam hal menonjolkan prestasi pendidikannya13. RASIONALISASIMemberi keterangan bahwa sikap/tingkah lakunya menurut alasan yang seolah-olah rasional, sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.Misalnya :Munawir yang menyalahkan cara mengajar dosennya ketika ditanyakan oleh orang tuanya mengapa nilai semesternya buruk.

Page 44: Stress Adaptasi

14. FIKSASIBerhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu (emosi atau tingkah laku atau pikiran, dsb) sehingga perkembangan selanjutnya terhambat.Misalnya :Seorang gadis yang tetap berbicara kekanak-kanakan atau seseorang yang tidak dapat mandiri dan selalu mengharapkan bantuan dari orang tuanya dan orang lain.15. SIMBOLISASIMenggunakan benda atau tingkah laku sebagai simbol pengganti suatu keadaan atau hal yang sebenarnyaMisalnya :Seorang anak remaja selalu mencuci tangan untuk menghilangkan kegelisahannya/kecemasannya. Setelah ditelusuri, ternyata ia pernah melakukan masturbasi sehingga perasaan berdosa/cemas dan merasa kotor

Page 45: Stress Adaptasi

16. DISOSIASIPemisahan suatu kelompok proses mental atau perilaku dari kesadaran /identitasnya. Keadaan dimana terdapat dua atau lebih kepribadian pada diri seorang individu.Misalnya :Seorang laki-laki yang dibawa ke ruang emergensi karena mengamuk ternyata tidak mampu menjelaskan kembali kejadian tersebut (ia lupa sama sekali)17. KONVERSIAdalah transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala jasmani.Misalnya :Seorang mahasiswa yang tidak mengerjakan tugas-tugasnya tiba-tiba merasa sakit sehingga tidak masuk kuliah

Page 46: Stress Adaptasi

“ Bagi Anda Yang Bersyukur pada nikmat Keindahan & Kesehatanya ”

Yildiz Beauty Salon Kami hadir membantu Anda untuk tampil cantik, sehat,

nyaman dan percaya diri. Privacy Anda terjaga, “karena Anda dilayanani oleh tenaga wanita yang megerti kebutuhan privacy dan kenyamanan Anda”

“Wajah indah & mempesona adalah utama, percaya diri adalah akibat, dicintai adalah limpahan”

Anda memilih. Anda Menuju Andapun Mendekat Nyata.. Alamat: Perum Bayongbong Asri Blok H. No.2 Garut For Women only Hp. 081323952813. e-mail : [email protected]

“ Sadar memelihara, pesona indah & awet muda sangat mungkin jadi milik Anda ”