Top Banner
STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : MAQFUR SYAFII NIM : 201 08 011 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011
64

STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/3085/1/Maqfur... · 2018. 3. 19. · Salatiga, September 2011 Ketua STAIN Salatiga Dr. Imam

Feb 16, 2021

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT

    SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG

    TUGAS AKHIR

    Oleh :

    MAQFUR SYAFII

    NIM : 201 08 011

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2011

  • STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT

    SUMBER MULIA TUNTANG KAB. SEMARANG

    TUGAS AKHIR

    Disusun dan Diajukan untuk Memenuhi Syarat

    Guna memperoleh Gelar Ahli Madya Pada

    Progam Studi Perbankan Syariah

    Oleh :

    MAQFUR SYAFII

    NIM : 201 08 011

    SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

    SALATIGA

    2011

  • PERSETUJUAN PEMBIMBING

    Lamp : 2 (dua) eksemplar 11 Agustus

    2011

    Hal : Pengajuan Naskah Tugas Akhir

    Kepada

    Yth. Ketua STAIN Salatiga

    Di Salatiga

    Assalamu’alaikum wr. Wb.

    Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan

    seperlunya, maka tugas akhir saudara:

    Nama : Maqfur Syafii

    NIM : 20108011

    Judul : Strategi Promosi dari Mulut ke Mulut pada BMT Sumber

    Mulia Tuntang

    Dapat diajukan ke sidang munaqosyah.

    Demikian untuk menjadi periksa.

    Waalaikumsalam wr. wb.

    Pembimbing

    Hikmah Endraswati, SE. M. Si NIP. 19770507 200003 2 001

  • PENGESAHAN NASKAH TUGAS AKHIR

    TUGAS AKHIR

    STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT SUMBER

    MULIA TUNTANG KABUPATEN SEMARANG

    DISUSUN OLEH

    MAQFUR SYAFII

    NIM : 20108011

    Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Tugas Akhir Jurusan

    Syariah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 22 Agustus 2011 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar

    A. Md. E.Sy (Ahli Madya Ekonomi Syariah)

    Susunan Panitia Penguji

    Ketua Penguji : Dra.Siti Zumrotun,M.Ag.

    Sekertaris Penguji : Evi Ariyani, SH.MH.

    Penguji I : Anton Bawono,SE,M.Si.

    Penguji II : Nafis Irkhami, M.Ag.MA.

    Penguji III : Hikmah Endraswati,SE.M.Si.

    Salatiga, September 2011

    Ketua STAIN Salatiga

    Dr. Imam Sutomo, M. Ag NIP. 19580827 198303 1 002

  • MOTTO

    Dengan ilmu hidup menjadi mudah, dengan beragama hidup menjadi terarah dan dengan seni hidup menjadi indah. dengan ilmu,beragama dan seni hidup menjadi sempurna.

    Ketakutan,ujian,masalah dan segala kesulitan yang kamu hadapisekarang dan yang akan datang akan menempamu dan

    menjadikanmu lebih kuat.

    Allah tidak akan membebani seseorang,melainkan sesuai denga kesanggupannya Dan Allah tidak menciptakan Jin dan Manusia, kecuali hanya untuk beribadah kepada-Nya.

    Doa tanpa usaha itu bohong, usaha tanpa doa itu sombong.Jadikan hidup lebih hidup dengan pengetahuan, dan pertualangan yang baru.Jadikan sabar dan syukur

    sebagai penolongmu.Yakin bahwa Allah selalu ada bersama kita.

  • PERSEMBAHAN

    1. Bapak, Ibuku tersayang yang telah memberikan moril

    dan materiil, serta seluruh keluargaku yang

    memberikan dukungan, mendoakanku, memberikan

    sepirit dalam hidup ini,

    2. Istriku tercinya yang telah memberikan motifator serta

    penyemangat dalam hidupku.

    3. Kakak-kakakku dan adikku tersayang yang telah

    memberikan inspirasi untuk maju, sehingga penulis bias

    sampai sekarang ini.

    4. Segenap dosen DIII Perbankan Syariah yang telah

    membimbingku, memberikan ilmu, memberikan

    pengalaman selama 3 tahun ini.

    5. Sahabat-sahabatku yang selama ini membuat hidup ini

    lebih berwarna.

    6. Karyawan BMT Sumber Mulia yang selalu

    membimbingku

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT karena

    atas rahmat dan hidayahnya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir

    dengan judul “STRATEGI PROMOSI DARI MULUT KE MULUT PADA BMT

    SUMBER MULIA TUNTANG”.

    Tugas akhir ini disusun sebagai syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya

    Perbankan Syari’ah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.

    Atas terselesaikannya penulisan Tugas Akhir ini, penulis ingin

    mengucapkan terima kasih kepada:

    1. Bapak Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga

    2. Bapak Abdul Aziz NP., MM, selaku Ketua Program Studi DIII Perbankan

    Syari’ah

    3. Bapak Drs. Mubasirun M. Ag, selaku Ketua Jurusan STAIN Salatiga

    4. Ibu Hikmah Endraswati SE,M.Si, selaku dosen pembimbing pada

    penulisan Tugas Akhir.

    5. Ibu Nanik Atiani, Amd, selaku manajer dan segenap karyawan BMT

    Sumber Mulia Tuntang yang memberikan bimbingan kepada penulis

    selama pelaksanaan praktek.

    6. Orang tuaku, istriku tercinta serta segenap keluarga yang tiada henti

    memberikan dukungan dan do’a.

  • 7. Seluruh temanku program studi perbankan syariah angkatan 2008 terima

    kasih atas dukungan selama ini.

    Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh

    karena itu saran dan kritik dari pembaca sangat penulis harapkan.

    Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bukan hanya bagi penulis tetapi juga

    bagi pembaca.

    Salatiga, 11 Agustus 2011

    Penulis

    Maqfur Syafii

  • ABSTRAK

    Strategi Promosi dari mulut ke mulut merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan untuk memasarkan produknya. Ada 3 strategi promosi dari mulut ke mulut yang diterapkan di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah melakukan promosi kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu komunitas, memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap nasabah dan membuat produk yang menarik,

    Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui strategi promosi dari mulut ke mulut yang diterapkan di BMT Sumber Mulia dalam memasarkan produknya agar dapat diterima oleh masyarakat dan akhirnya diterima oleh nasabah dan memberika kepuasan terhadap nasabah.

  • DAFTAR ISI

    Halaman Judu .............................................................................................. i

    Halaman Pengajuan Tugas Akhir .................................................................. ii

    Halaman Persetujuan Tugas Akhir ................................................................ iii

    Halaman Pengesahan .................................................................................... iv

    Motto ............................................................................................................ iv

    Persembahan ................................................................................................ v

    Kata Pengantar ............................................................................................. vi

    Abstrak ......................................................................................................... viii

    Daftar Isi ....................................................................................................... ix

    Daftar Gambar……………………………………………………………….... xii

    Daftar Tabel ................................................................................................. xiii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

    B. Perumusan Masalah .................................................................................. 5

    C. Tujuan dan Manfaat Laporan .................................................................... 6

    D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 7

    E. Sistematika Penulisan ............................................................................... 8

    BAB II LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka ......................................................................................... 10

    B. Kerangka Teoritik .................................................................................... 12

    1. Pengertian Strategi .................................................................. 12

  • 2. Pengertian Promosi ................................................................. 12

    3. Peran Promosi ......................................................................... 12

    4. Tujuan Promosi....................................................................... 14

    5. Macam dan jenis Promosi ....................................................... 15

    6. Publisitas ................................................................................ 17

    7. Strategi Promosi ..................................................................... 17

    BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah Perkembangan ........................................................... 20

    B. Visi dan Misi .......................................................................... 21

    C. Struktur Organisasi................................................................. 22

    D. Kelembagaan ......................................................................... 26

    E. Produk .................................................................................... 27

    F. Sumber Daya Manusia ............................................................ 30

    G. Teknologi............................................................................... 30

    H. Asset ...................................................................................... 30

    I. Wilayah Kerja ......................................................................... 30

    BAB IV PEMBAHASAN

    A. Pembahasan………………………..…………………………….31

    1. Promosi..……………………………………………………….31

    B. Karakteristik Responden…………..……………………………...37

  • BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan………………………………………………………..46

    B. Saran……………………………………………………………….47

    DAFTAR PUSTAKA

    DAFTAR RIWAYAT HIDUP

    LAMPIRAN

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 3.1 Bagan struktur organisasi pengurus KJKS BMT “ANDA”…….. 24

  • DAFTAR TABEL

    Tabel IV.1 Jenis Kelamin Responden...…………………………………….. 37

    Tabel IV.2 Status Perkawinan Responden………………………………….. 38

    Tabel IV.3 Taraf Pendidikan Responden…………………………………… 38

    Tabel IV.4 Pekerjaan Responden…………………...………………………. 39

    Tabel IV.5 Lama Menjadi Nasabah BMT Sumber Mulia…………………... 40

    Tabel IV.6 Agama Responden……………………………………………… 40

    Tabel IV.7 Umur Responden……………………………………………...... 41

    Tabel IV.8 Cara Nasabah Mengetahui Keberadaan BMT……………...…... 42

    Tabel IV.9 Kedatangan Responden Dalam Sebulan…………………...…... 43

    Tabel IV.10 Pelayanan Karyawan di BMT...………………………………… 43

    Tabel IV.11 Kepuasan Nasabah Terhadap BMT...…………………………... 44

    Tabel IV.12 Alasan Responden memilih BMT…………..…………………... 45

  • BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kondisi perekonomian suatu negara memang dijadikan tolak ukur tingkat

    kesejahteraan masyarakat. Kondisi ekonomi yang relatif stabil, menjadi

    landasan fundamental untuk melaksanakan pembangunan di segala bidang

    secara adil dan merata. Melalui jalur pemerataan yang diamanatkan Garis -

    Garis Besar Haluan Negara (GBHN), salah satunya adalah pemerataan

    pendapatan dan lapangan kerja. Pemerataan ini diwujudkan dengan

    memperhatikan dan meningkatkan sektor-sektor yang ada di masyarakat.

    Sebagian besar masyarakat di Indonesia usahanya di bidang usaha kecil

    atau mikro, disebabkan antara lain faktor rendahnya pendidikan sehingga tidak

    bisa tertampung di lembaga formal seperti perkantoran. Para pengusaha kecil

    atau mikro merupakan golongan masyarakat ekonomi lemah yang sebagian

    besar berada di pedesaan. Bagi pengusaha kecil keinginan untuk tumbuh dan

    berkembang sering terhambat masalah permodalan. Di Indonesia secara legal

    permodalan usaha disediakan oleh Lembaga Keuangan Bank (LKB) dan

    lembaga keuangan lainnya.

    Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang menitik beratkan usahanya

    pada penghimpunan dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dananya

    kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Selain simpanan masyarakat, sumber

    dana juga berasal dari modal sendiri dan pinjaman dari pihak lain. Sedangkan

  • untuk pemberian kredit, sangat besar peranannya dalam menghasilkan

    pendapatan bagi bank guna mempertahankan eksistensinya dan tetap dapat

    mengembangkan usahanya.

    Kegiatan utama dari perbankan adalah menyerap dana dari masyarakat dan

    menyalurkan kembali kepada masyarakat. Dengan demikian dunia perbankan

    dapat menjembatani antara pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang

    membutuhkan dana. Perbankan dengan menjalankan fungsi tersebut

    menerapkan prinsip ekstra hati–hati, terutama saat akan menyalurkan atau

    meminjamkan dana kepada masyarakat umum. Artinya bank hanya bersedia

    memberikan kredit bila kredit tersebut benar-benar terjamin keamanannya dan

    menguntungkan. Oleh sebab itu, tidaklah mengherankan jika bank

    memberikan penilaian kelayakan yang ketat pada setiap nasabah calon

    pengguna dana bank. Begitu ketatnya penilaian yang diterapkan bank

    sehingga hanya usaha–usaha yang sudah mapan saja yang dapat memperoleh

    kredit dari bank. Sebagai akibat kebijakan itu banyak kalangan ekonomi lemah

    tidak memperoleh kredit dari bank, karena para pedagang kecil mempunyai

    kelemahan-kelemahan yang justru termasuk di dalam faktor-faktor yang

    dinilai oleh bank seperti manajemen, jumlah modal, pemasaran dan jaminan.

    Dasar pengembangan usaha Bank Muamalat Indonesia dan Bank

    Perkreditan Syari’ah bertujuan pada pemikiran bahwa umat Islam adalah

    kelompok mayoritas dari penduduk Indonesia, dan oleh karena ini dapat

    dipandang sebagai potensi pasar yang sangat besar.

  • Hal ini menuntut pihak perbankan agar tidak hanya berusaha menggali

    potensi pasar, tetapi melangkah lebih jauh untuk menguasai pasar tersebut

    dengan strategi pemasaran yang tepat. Karena hanya dengan strategi

    pemasaran produk yang tepat itulah, maka bank akan dapat mempertahankan

    eksitensinya sebagai lembaga keuangan yang memiliki posisi strategis dalam

    sistem perekonomian Indonesia. Salah satu kegiatan pemasaran yang

    dilakukan oleh bank adalah kegiatan promosi. Menurut Basu Swastha

    (1998:83) promosi merupakan aspek penting dalam memasarkan suatu produk

    atau jasa, karena promosi bertujuan untuk memperkenalkan, memberitahukan

    dan mengingatkan kembali manfaat suatu produk agar mendorong konsumen

    untuk memakai produk yang ditawarkannya. Dalam pelaksanaan kegiatan di

    BMT, pihak BMT memperlukan strategi promosi yang tepat agar dapat

    mensukseskan kegiatan tersebut. Promosi yang dilakukan oleh BMT harus

    mencakup kepada nasabah agar mereka tertarik dan mau berpartisipasi dalam

    kegiatan di BMT. Karena salah satu keberhasilan di BMT dapat dilihat dari

    jumlah nasabah. Hal tersebut tidak dapat tercapai apabila promosi yang

    dilakukan di BMT tidak tepat. Dalam melaksanakan kegiatan promosi di BMT

    menggunakan strategi yang tepat dengan menggunakan alat-alat promosi

    seperti iklan, publikasi dan promosi dari mulut ke mulut.

    Menurut Kim T Gordon ( 2006:12) salah satu strategi pemasaran yang

    cukup efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan yaitu strategi pemasaran

    dari mulut ke mulut. Walaupun dianggap sebagai strategi pemasaran

    tradisional, namun cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan para konsumen.

  • Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa 68% konsumen yang membeli

    produk, adalah orang yang mendapatkan informasi dari konsumen lain melalui

    penyebaran berita dari mulut ke mulut.

    Pemasaran dari mulut ke mulut juga tidak membutuhkan biaya, bisa

    dibilang ini adalah strategi pemasaran gratis yang sangat efektif. Terlebih lagi

    masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan suka bersosialisasi dan berkumpul

    hanya untuk sekedar berbagi cerita, sehingga kesempatan untuk

    menyebarluaskan informasi sebuah produk atau jasa yang sering mereka

    gunakan sangat terbuka lebar.

    Latar belakang masalah yang demikian mendorong penulis untuk

    menelaah lebih dalam mengenai strategi promosi dari mulut ke mulut produk

    BMT yang ditawarkan oleh Baitul Maal Wattamwil.

    Menurut Philip Kotler (1987:13), pemasaran adalah proses sosial dan

    manajerial dengan seseorang atau kelompok memperoleh apa yang mereka

    butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

    Dengan demikian agar suatu perusahaan dapat menguasai pasar dibanding

    dengan perusahaan lain, maka perusahaan tersebut harus mempunyai divisi

    pemasaran yang baik sehingga dapat melaksanakan strategi yang tepat demi

    tercapainya tujuan perusahaan. Apabila perusahaan tidak dapat melakukan

    strategi pemasaran dengan baik, maka perusahaan itu akan tersingkir dan

    gulung tikar.

  • Menurut Sondang P.Siagian (1999:10), adapun cara atau langkah yang

    dilakukan oleh suatu perusahaan untuk penerapan strategi pemasaran adalah

    dengan :

    1. Teknik promosi

    2. Peningkatan pelayanan

    3. Inovasi produk baru

    Keseluruhan langkah-langkah di atas dapat dimasukkan dalam ruang

    lingkup strategi pemasaran. Di sinilah pentingnya strategi pemasaran dalam

    menunjang perusahaan. Berdasarkan latar belakang masalah seperti yang

    dikemukakan di atas, maka laporan hasil kuliah kerja lapangan ini penulis beri

    judul “Strategi Promosi dari Mulut ke Mulut Pada Baitul Maal

    Wattamwil (BMT) Sumber Mulia Kecamatan Tuntang Kabupaten

    Semarang”.

    B. Perumusan Masalah

    Dalam laporan magang ini, penulis akan memberikan perumusan masalah,

    agar dalam penulisan laporan ini penulis dapat mengarahkan pada isi pokok

    laporan dan sesuai dengan judul laporan.

    Perumusan masalah yang akan penulis bahas adalah sebagai berikut :

    1. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh BMT Sumber Mulia

    Tuntang dalam melakukan strategi promosi dari mulut ke mulut

    untuk menarik minat nasabah ?

  • 2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi strategi promosi dari

    mulut ke mulut Baitul Maal Wattamwil tersebut ?

    3. Mengapa strategi promosi tersebut digunakan oleh Baitul

    Wattamwil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten Semarang ?

    C. Tujuan dan Manfaat Laporan

    1. Laporan magang dilakukan oleh mahasiswa program Diploma III

    Keuangan dan Perbankan Syari’ah di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

    (STAIN) Salatiga, yang mempunyai tujuan :

    a. Untuk mengetahui serta mendapatkan gambaran yang jelas

    mengenai strategi promosi dari mulut ke mulut pada BMT Sumber

    Mulia Tuntang Kabupaten Semarang.

    b. Untuk mengetahui tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

    strategi promosi pada BMT Sumber Mulia Tuntang Kabupaten

    Semarang.

    c. Untuk mengetahui mengapa strategi promosi tersebut yang

    digunakan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang Kabupaten

    Semarang.

    2. Manfaat Laporan

    Laporan magang ini, penulis menyusun dengan harapan dapat

    bermanfaat bagi yang memperlukannya, adapun guna dan manfaat dari

    laporan yang penulis harapkan yaitu :

  • a. Bagi penulis

    Untuk memahami sebagaimana strategi promosi yang di jalankan

    di BMT Sumber Mulia Tuntang.

    b. Bagi Perusahaan/BMT

    Sebagai bahan evaluasi apakah strategi promosi yang diterapkan

    selama ini dapat meningkatkan pertumbuhan nasabah atau tidak,

    sehingga BMT dapat terus melaksanakan dan meningkatkan

    strategi dengan baik.

    D. Teknik Pengumpulan Data

    Dalam usaha-usaha untuk mengumpulkan data-data yang penulis perlukan

    untuk menyusun laporan. Data-data yang sesuai dengan judul yang penulis

    ambil, dimana dalam pengumpulan data, penulis dapat menggunakan teknik-

    teknik sebagai berikut :

    1. Studi Lapangan

    Adalah pengumpulan data-data dengan meliputi teknik-teknik.

    a. Wawancara, yaitu teknik memperoleh data dengan cara langsung

    wawancara dengan karyawan yang bersangkutan, dengan para

    nasabah. Dari cara penulis memperoleh data-data tentang usaha-usaha

    para nasabah serta pengembangan promosi yang dilakukan para

    karyawan untuk menarik minat para nasabah di BMT Sumber Mulia

    Tuntang Kab Semarang.

  • b. Pengamatan (observasi), yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

    pengamatan langsung di Kantor BMT Sumber Mulia Tuntang. Kab

    Semarang, serta ikut keliling kepasar Sejambu Tuntang untuk menarik

    dana dari penabung. Dengan cara ini penulis mengamati langsung

    tentang proses kerja dan bagaimana cara mempromosikan BMT

    Sumber Mulia Tuntang Kab Semarang.

    2. Teknik Studi Pustaka (Library Research)

    Adalah pengumpulan data dengan menggunakan literature-literatur

    yang terkait, yang diperoleh diperpustakaan ataupun dari BMT Sumber

    Mulia Tuntang.Kab Semarang. Dengan teknik-teknik ini dapat

    mempermudah dalam penyusunan laporan.

    Dari teknik-teknik yang ditempuh oleh penulis maka dapat diperoleh

    data-data sebagai berikut :

    · Landasan teori yang digunakan sebagai acuan atau dasar dalam

    Pembahasan Masalah.

    · Keadaan BMT Sumber Mulia Tuntang, Kab. Semarang, antara

    lain tentang sejarah berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang,

    Kab. Semarang, berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang, Kab.

    Semarang, struktur organisasi dan juga mengenai proses

    promosi yang dilakukan.

  • E. Sistematika Penulisan

    BAB I PENDAHULUAN

    Membahas tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan

    kegunaan laporan, teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.

    BAB II LANDASAN TEORI

    Membahas tentang telaah pustaka, kerangka teoritik yang meliputi tentang

    pengertian strategi, promosi, peran promosi, tujuan promosi, macam dan jenis

    promosi, publisitas dan strategi promosi.

    BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    Membahas tentang sejarah berdirinya BMT, Visi dan Misi, struktur organisasi,

    kelembagaan, produk, sumber daya manusia, teknologi, asset dan wilayah

    kerja.

    BAB IV PEMBAHASAN

    Membahas tentang sitem promosi, strategi promosi dari mulut ke mulut yang

    diterapkan di BMT Sumber Mulia Tuntang, kelemahan promosi dari mulut ke

    mulut, faktor-faktor yang mempengaruhi prmosi dari mulut ke mulut, alasan

    menggunakan promosi dari mulut ke mulut dan penyajian data mengenai

    surve terhadap responden dan menganalisanya.

    Bab V PENUTUP

    Membahas tentang kesimpulan mengenai tugas akhir ini dan saran.

  • BAB II

    LANDASAN TEORI

    A. Telaah Pustaka

    Dalam kegiatan penelitian biasanya bertitik tolak pada ilmu pengetahuan

    yang sudah ada, pada umumnya semua peneliti akan memulai penelitiannya

    dengan cara menggali dari apa yang telah diteliti oleh pakar peneliti

    sebelumnya. Pemanfaatan terhadap apa yang telah dikemukakan dan

    ditemukan oleh peneliti dapat dilakukan dengan mempelajari, mencermati,

    mendalami, dan menggali kembali serta mengidentifikasi hal-hal yang sudah

    ada maupun yang belum ada, dapat melalui laporan hasil penilitian dalam

    bentuk jurnal ataupun karya-karya ilmiah, disini peneliti akan meneliti tentang

    Strategi Promosi Dari Mulut ke Mulut Pada BMT Sumber Mulia Tuntang

    dalam memasarkan produk-produknya.

    Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir Is Wahyuni tahun 2005 dengan

    judul “Pengaruh Promosi Terhadap Volume Perkembangan Nasabah Di BPR

    Sukowati Jaya Sragen” Di dalam meningkatkan mutu dan pelayanan BPR

    Sukowati Jaya Sragen, menggunakan strategi pemasaran yang inovatif serta

    meningkatkan volume pertumbuhan nasabah melalui variable-variabel

    promosi meliputi periklanan secara langsung atau door to door. Periklanan

    merupakan strategi promosi yang paling signifikan dalam upaya peningkatan

    volume pertambahan nasabah, juga yang tersedia di perbankan merupakan

    faktor penting untuk kelancaran program promosi.

  • Dalam penulisan tugas akhir Andoko Febriyanto dengan judul Efektivitas

    Strategi Pemasaran Produk Di BMT ANDA Salatiga menyatakan bahwa

    strategi pemasaran yang digunakan untuk penjualan produk BMT yaitu

    dengan: meluruskan niat, jemput bola, seluruh karyawan difungsikan sebagai

    marketing dan dai, memperluas jaringan, menjadi sponsor dalam kegiatan

    bakti social, menekan biaya pemasaran serendah mungkin, dan meningkatkan

    kualitas layanan terhadap nasabah/anggota BMT ANDA dengan fasilitas-

    fasilitas yang dimiliki BMT ANDA.

    Dari beberapa pendapat para peneliti di atas mengenai promosi masih ada

    sedikit kekurangannya, yakni kurang disertainya promosi dari mulut ke mulut

    serta langkah-langkah sistematisnya. Dengan demikian kajian pada penelitian

    ini berbeda dengan peneliti sebelumnya karena penelitian ini lebih berfokus

    pada strategi promosi dari mulut ke mulut pada BMT Sumber Mulia Tuntang

    Kab Semarang.

  • B. Kerangka Teoritik

    1. Strategi

    Menurut Basu Swastha (1999:67), strategi adalah suatu rencana yang

    diutamakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pada umumnya strategi

    bersifat permanen sehingga sulit dan memakai biaya besar.

    2. Pengertian Promosi

    Menurut Basu Swastha, (2001:237) promosi adalah arus informasi

    atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau

    organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam

    pemasaran.

    Sedangkan pemasaran menurut Joni Oktavian Haryanto.et.al,

    (2003:01) adalah proses perencanaan dan pelaksanaan suatu konsep

    menerapkan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang/jasa untuk

    menciptakan pertukaran yang dapat memenuhi kebutuhan individu dan

    sasaran organisasi.

    3. Peran Promosi

    Promosi (Promotion) adalah pengkomunikasian informasi antara penjual

    dan pembeli potensial atau pihak pihak lainnya dalam saluran distribusi

    guna mempengaruhi sikap dan perilaku.

    Alasan-alasannya menurut Basu Swastha (1995:222) adalah :

    a. Menyediakan informasi : Baik pembeli maupun penjual mendapat

    manfaat dari fungsi informasi yang sanggup dilakukan oleh

    perusahaan. Langkah tersebut memungkinkan para pembeli

  • menemukan produk baru yang membantunya memenuhi kebutuhan

    mereka dan para penjual dapat menginformasian dan membujuk

    konsumen untuk tetap menggunakan produk yang dipromosikan.

    b. Merangsang permintaan : Salah satu tujuan paling jelas dan

    langsung dari promosi adalah merangsang permintaan para

    pemasar, karena hal itulah yang sangat efektif dalam pemasaran.

    c. Membedakan produk : banyak organisasi mencoba membedakan

    produk mereka melalui penggunaan promosi, hal tersebut

    khususnya penting bagi produk yang secara intern tidak banyak

    berbeda dari produk perusahaan saingan.

    d. Mengingatkan para pelanggan saat ini: Melalui pesan promosional

    tentang manfaat-manfaat dari produk perusahaan sehingga

    mencegah mereka berpaling dari produk dari perusahaan pesaing

    pada saat mereka memuaskan untuk membeli produk.

    e. Menghadang pesaing artinya: Promosi dapat digunakan untuk

    menghadang upaya pemasaran dari pesaing. Upaya promosional

    dirancang untuk saling melawan kampanye periklanan satu sama

    lain.

    f. Menjawab berita negatif: Kadang kala kompetisi bukanlah

    penjualan produk serupa dan perusahaan lainnya.

    g. Mengatasi fluktuasi permintaan: Banyak perusahaan yang

    menghadapi tantangan-tantangan permintaan musiman dimana para

    pelanggan memilih lebih banyak selama beberapa bulan tertentu

  • dan berkurang pada bulan-bulan lainnya. Promosi dapat mengatasi

    masalah-masalah yang ditimbulkan dari gejala-gejala permintaan

    musiman tersebut.

    h. Membentuk para pengambil keputusan: Iklan di media cetak

    tertentu dapat mempengaruhi pandangan para pengambil keputusan

    yang menjadi pelanggan media tersebut.

    4. Tujuan Promosi

    Dalam kondisi seperti sekarang ini, berbagai upaya yang dilakukan

    oleh perusahaan perbankan untuk mempertahankan keberadaan produknya

    di pasar. Mereka berusaha semaksimal mingkin agar produknya tetap

    dikenal oleh para nasabah atau dipasaran. Alternatif yang bisa dijalankan

    adalah dengan mengadakan kegiatan promosi. Dengan demikian promosi

    ini akan terjalin komunikasi di pasaran. Jika diamati, tujuan penting yang

    terkandung dari adanya kegiatan promosi tersebut adalah :

    1. Memodifikasi tingkah laku.

    Manusia hidup akan selalu membutuhkan kehadiran orang lain.

    Mereka saling membutuhkan, berhubungan dan berkomunikasi dalam

    upaya untuk memenuhi kebutuhan hudupnya. Dengan berkomunikasi

    ini akan dapat mencari jalan keluar dari permasalahan-permasalahan

    yang dihadapi, sehingga dapat terpenuhi apa yang mereka butuhkan

    dan mereka inginkan. Dalam kegiatan promosi ini berusaha merubah

    prilaku serta pemikiran dan pendapat.

  • 2. Seperti telah diuraikan diatas, bahwa promosi merupakan arus

    informasi tentang suatu produk kepada konsumen atau nasabah.

    Dengan demikian berarti komunikasi dan komunikasi yang berupa

    informasi tersebut berusaha memberitahu konsumen akan hadirnya

    suatu produk dan biasanya promosi yang bersifat meberitahu ini

    dilakukan pada saat produk masih dalam tahap perkenalan. Seperti

    perusahaan perbankan. Produk-produk yang ada akan dipromosikan

    kepada calon-calon nasabahnya.

    3. Membujuk

    Mendorong dan membujuk konsumen atau calon nasabah untuk

    mencoba mengenalkan produk yang dipasarkannya merupakan salah

    satu misi dari kegiatan promosi. Dalam waktu yang sekarang ini,

    promosi yang bersifat membujuk ini lebih sering muncul. Tiap

    perusahaan perbankan mempunyai ciri khas tersendiri dalam

    memasarkan produknya. Ada perusahaan yang tidak ingin segera

    mendapat tanggapan atas produknya, tetapi berusaha menciptakan

    kesan yang positif di hati konsumen atau calon nasabahnya. Hal ini

    dimaksudkan untuk mempengaruhi terhadap perilaku konsumen dalam

    tempo waktu tertentu. Kegiatan promosi dengan membujuk ini, tetap

    diterapkan pada saat produk dalam tahap pertumbuhan.

    4. Mengingatkan

    Promosi yang bersifat mengingatkan ini lebih cocok diterapkan pada

    saat produk berada dalam taraf kedesaan dalam siklus kehidupannya.

  • Promosi disini bertujuan untuk mengingatkan kepada konsumen atau

    nasabah keunggulan produk yang dipasarkan dan menjamin

    tersedianya produk tersebut.

    5. Macam dan Jenis Promosi

    1. Periklanan

    Menurut Philip Kotler (2002, 626) periklanan adalah

    komunikasi non individual, dengan sejumlah biaya melalui berbagi

    media yang dilakukan oleh perusahaan. Lembaga non laba serta

    individu-individu.

    Menurut Basu Swastha (1998: 245) manfaat periklanan bagi

    perusahaan perbankan :

    a. Memungkinkan perusahaan perbankan untuk berkomunikasi

    dengan banyak orang sekaligus.

    b. Memungkinkan perusahaan perbankan menyebarluaskan informasi

    tentang produk dan produknya melalui penggunaan media cetak,

    suara dan warna yang menarik perhatian.

    Namun disamping manfaat tersebut di atas, periklanan juga

    mempunyai segi negatif yakni kerena sifatnya “non personal”, iklan

    tidak dapat memaksa audience untuk memperhatikan atau

    menanggapinya.

    2. Promosi penjualan

  • Promosi penjualan merupakan salah satu kegiatan dalam

    promosi. Dalam promosi penjualan ini perusahaan menggunakan alat-

    alat pameran, menjadi sponsor suatu kegiatan/lomba.

    Keuntungan promosi penjualan antara lain :

    a. Konsumen dapat memilih secara langsung tentang produk, baik

    tentang simpan pinjam, kredit, agunan dan sebagainya. Oleh karena

    itu konsumen tidak ragu-ragu lagi pada produk yang ditawarkan.

    b. Dari segi sosial agar dapat mendorong pengembangan produk baru

    pada pengusaha akan berusaha untuk dapat diciptakan produk baru

    yang lain, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk menjadi

    terutama untuk pengusaha sejenis.

    c. Dapat mendorong lebih giat dalam bekerja untuk mendapatkan

    barang-barang yang dibutuhkan, sehingga dapat menciptakan

    permintaan yang lebih banyak akan produk tersebut.

    d. Masyarakat dapat memperoleh hiburan cuma-cuma dari kegiatan

    promosi tersebut.

    6. Publisitas

    Merupakan salah satu kegiatan promosi yang dilakukan melalui

    media. Hal ini dapat dijumpai pada media-media seperti surat kabar,

    majalah, internet dan sebagainya. Media ini bisa bersifat negatif atau

    positif bagi perusahaan, dan biasanya kegiatan ini tidak dilakukan oleh

    perusahaan tersebut melainkan dari pihak luar.

    7. Strategi promosi

  • Strategi promosi pada intinya adalah memadukan periklanan,

    penjualan pribadi, promosi penjualan dan publisitas ke dalam sebuah

    program yang terkoordinasi untuk berkomunikasi dengan para pembeli

    dan pihak lainnya yang mempengaruhi keputusan pembeli. Aktifitas

    promosi mempunyai pengaruh penting terhadap penjualan yang dicapai

    oleh perusahaan. Pengelolaan secara efektif terhadap sumber daya yang

    tersedia sangat penting untuk mencapai hasil imbalan dari pengeluaran

    promosi.

    Berbagai strategi promosi, selalu menjadi konsentrasi di BMT. Dari

    mulai pemasaran bisnis yang membutuhkan biaya cukup besar, sampai

    strategi pemasaran tradisional yang tidak membutuhkan biayapun menjadi

    alternatif mereka untuk mengenalkan produknya kepada para konsumen.

    Menurut Kim T Gordon ( 2006:12) salah satu strategi pemasaran yang

    cukup efektif dan banyak digunakan oleh perusahaan yaitu strategi

    pemasaran dari mulut ke mulut. Walaupun dianggap sebagai strategi

    pemasaran tradisional, namun cara ini cukup ampuh untuk meyakinkan

    para konsumen. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa 68% konsumen

    yang membeli produk, adalah orang yang mendapatkan informasi dari

    konsumen lain melalui penyebaran berita dari mulut ke mulut.

    Strategi pemasaran dari mulut ke mulut memang tidak pernah

    dilupakan oleh para pelaku bisnis. Karena pemasaran ini memberikan

    banyak kemudahan dalam membantu memasarkkan sebuah produk atau

    jasa. Dengan kekuatan rekomendasi pribadi dari rekan maupun orang

  • terdekat, ternyata dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap

    suatu produk. Tak heran jika dengan adanya pemasaran dari mulut ke

    mulut, dapat meningkatkan penjualan sampai dua kali lipat.

    Selain itu pemasaran dari mulut ke mulut juga tidak membutuhkan

    biaya, bisa dibilang ini adalah strategi pemasaran gratis yang sangat

    efektif. Terlebih lagi masyarakat Indonesia memiliki kebiasaan suka

    bersosialisasi dan berkumpul hanya untuk sekedar berbagi cerita, sehingga

    kesempatan untuk menyebarluaskan informasi sebuah produk atau jasa

    yang sering mereka gunakan sangat terbuka lebar. Hal ini akan

    menguntungkan BMT, sebab dengan adanya promosi dari mulut ke mulut

    akan memunculkan loyalitas nasabah terhadap produk BMT.

  • BAB III

    GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

    A. Sejarah Berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang

    Proses berdirinya BMT Sumber Mulia Tuntang bermula dari adanya

    program P3T (Penanggulangan Pengangguran Pekerja Terampil), yaitu suatu

    program penanggulangan pengangguran bagi para pemuda yang berpotensi

    tetapi belum mendapatkan pekerjaan. PINBUK (Pusat Inkubasi Usaha Kecil)

    Kabupaten Semarang sebagai lembaga yang memegang proyek tersebut

    mengarahkan sebagian dananya ke BMT dan sebagian lagi ke wirausaha

    mandiri. Pada bulan juli 1998 mulai dibicarakan rencana untuk mendirika

    BMT Sumber Mulia yang terletak di Jalan Raya Salatiga-Semarang Km.1.

    Lokasi tersebut dipilih karena Kesongo waktu itu belum ada lembaga

    keuangan lain yang begdiri dekat dengan pasar, dan adanya kemudahan

    transportasi.

    Pada tanggal 26 Agustus 1998 diadakan rapat pembentukan koperasi yang

    pertama dan dihadiri oleh 24 orang dengan mengundang pejabat-pejabat di

    Departemen Koperasi Semarang. Pada tanggal 2 September 1998 diajukan

    akta pendirian untuk memperoleh Hak Badan Hukum Koperasi. BMT Sumber

    Mulia disahkan sebagai unit usaha otonomi simpan pinjam oleh Menteri

    Koprasi dan Pembinaan Usaha Kecil dengan SK Nomor :

    095/BH/KPK.II.T/IV/1999. Pada tanggal 2 September 1998 BMT Sumber

    Mulia Tuntang, resmi melakulan kegiatan.

  • Tujuan pendirian BMT Sumber mulia Tuntang :

    a. Meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan lingkungan

    kerja pada umumnya.

    b. Menumbuhkan usaha-usaha produktif anggota dalam meningkatkan

    kesejahteraan kehidupan bermasyarakat.

    c. Mengembangkan sikap hemat dan mendorong kegiatan menabung.

    d. Menciptakan sumber pembiayaan dan menyediakan modal yang

    mudah dan cepat bagi anggota dan masyarakat pada umumnya dengan

    prinsip syari’ah Islam.

    e. Memperkuat posisi tawar-menawar, sikap amanah dan komunikasi

    yang efektif antar anggotanya.

    B. Visi dan Misi BMT “Sumber Mulia” Tuntang

    a. Visi

    Visi BMT Sumber Mulia Tuntang adalah membangun perekonomian

    umat dengan melaksanakan sistem ekonomi umat

    b. Misi

    Mewujudkan BMT yang profesional dengan prinsip-prinsip :

    1. Mutu pelayanan yang baik dengan resiko usaha yang minimal dan

    pengendalian maksimal.

    C. Memupuk modal melalui pemberdayaan masyarakat baik yang

    ekonomi kelas bawah maupun pemilik modal.

  • D. Mencari keuntungan melalui usaha-usaha yang halal dengan

    pendistribusian laba yang merata dan adil.

    E. Mentasyarufkan Zakat, infaq, dan shodaqoh kepada yang berhak.

    C. Struktur Organisasi

    Sebelum membahas lebih jauh mengenai struktur organisasi BMT Sumber

    Mulia Tuntang Kabupaten Semarang terlebih dahulu mengenai pengertian

    organisasi itu sendiri. ”Organisasi adalah suatu cara dalam mana kegiatan

    organisasi dialokasikan dan ditugaskan diantara para anggotanya agar tujuan

    organisasi dapat tercapai dengan efisien” (T. Hani Handoko, 2001: 167).

    Untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien maka perlu

    dibentuk struktur organisasi. Dengan adanya struktur organisasi, pembagian

    kerja, wewenang dan tanggung jawab tiap-tiap individu menjadi jelas. Struktur

    organisasi didefinisikan sebagai ”mekanisme-mekanisme formal dengan mana

    organisasi dikelola” (T. Hani Handoko, 2001: 169).

    Struktur organisasi merupakan hal yang penting bagi prusahaan agar tidak

    terjadi kesimpangsiuran dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

    Struktur organisasi yang baik akan berpengaruh dalam kelancaran kegiatan

    operasional suatu organisasi perusahaan dalam pencapaian tujuan. Perusahaan

    membutuhkan adanya struktur organisasi yang tepat dan jelas sebagai dasar

    untuk mempelajari aktifitas yang sebenarnya karena struktur organisasi

    merupakan diagram yang menunjukkan segi penting mengenai hubungan kerja

    yang menunjukkan tingkatan serta aliran tanggung jawab dan wewenang

    dalam suatu organisasi.

  • Demikian halnya dengan Baitul Maal Wattamwil Sumber Mulia Tuntang

    Kabupaten Semarang. Struktur organisasi dianggap perlu dalam rangka

    menjalankan usaha untuk mencapai tujuan, karena dengan struktur organisasi

    yang baik akan membawa keuntungan, antara lain :

    a. Perencanaan yang dibuat akan dapat dilaksanakan dengan baik dan

    tepat sasaran.

    b. Pelaksanaan kerja dapat lebih efisien dan menghemat waktu, biaya dan

    tenaga.

    c. Mempermudah pembagian kerja serta penempatan orang sesuai

    keahliannya.

    Penjelasan tugas masing-masing departemen dilakukan berdasarkan bagan

    struktur organisasi Baitul Maal Wattamwil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten

    Semarang.

  • Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi BMT Sumber Mulia Tuntang

    Rapat Anggota

    Bendahara Drs. Wibowo

    Ketua Ir. Pudjiono

    Sekertaris Bactiar Rofiq

    Rapat Anggota

    Rapat Anggota

    Kepala Bagian Operasional Sulitiyanto, SE

    Manager NanikAtiani,AMd

    Kasir / Teller Siti Nur Hasanah

    Pembiayaan Farida Susiani,SP

    Marketing Muhajir Ahsan M Ahmad Slamet M.Akrom Zulfa .Amd Syaful Hadi

    Pembukuan Sulistiyanto, SE

    Kepala Bagian Pembiayaan Farida Susiani, SP

  • Berdasarkan struktur di atas maka bentuk struktur organisasi yang

    digunakan Baitul Maal Wattamwil Tuntang Kabupaten Semarang adalah

    bentuk lini atau garis.

    Berikut ini dikemukakan penjelasan tentang tugas, wewenang dan

    tanggung jawab masing-masing :

    a. Rapat Anggota

    Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus koperasi dalam

    menjalankan tugas-tugasnya.

    b. Ketua

    Ketua mempunyai tugas dan tanggung jawab penuh terhadap kerja

    anggota yang lain.

    c. Sekretaris

    Sekretaris mempunyai tugas mencatat semua berkas, surat menyurat

    dan arsip penting lainnya.

    d. Bendahara

    Bendahara mempunyai tugas menerima, memeriksa dan menghitung

    uang dan mencocokkan dengan uang yang dipegang kasir.

    e. Dewan Syariah

    Dewan syariah mempunyai tugas sebagai pembimbing dan

    memutuskan apakah nasabah berhak mendapat pinjaman uang atau

    tidak.

    f. Dewan Ekonomi

  • Dewan ekonomi mempunyai tugas mengatur kebijakan ekonomi dan

    manajemen dalam organisasi.

    g. Manajer

    Manajer bertugas dan bertanggung jawab penuh atas kemajuan dan

    menjalankan fungsi-fungsi manajemen secara nyata.

    h. Kepala Bagian Organisasi

    Kepala Bagian Organisasi bertugas membuat semua hal yang

    berhubungan dengan administrasi keuangan dan lainnya.

    i. Kepala Bagian Pembiayaan

    Kepala Bagian Pembiayaan bertugas melakukan pembiayaan,

    membina nasabah dan bertanggung jawab terhadap pembiayaan yang

    disalurkan kepada anggota.

    D. Kelembagaan

    a. Pengurus

    Nama Jabatan

    Ir.H.Pudjiono Ketua

    H.M.Fauzi Arkan,Mag Sekretaris I

    Bachtiar Rofiq Sekretaris II

    Drs.Wibowo Bendahara

    Mangsuri, SE Pembantu Umum

    b. Pengawas

    Nama Jabatan

    H.Drs. Soliminudin,MM Ketua

  • Dimyati Anggota

    H.Ahmadi, Spdi Anggota

    c. Penasehat Syar’i

    Nama Jabatan

    K.H.Zaeri Rosyidi Ketua

    K.M. Baedlowi Anggota

    K.A.Mamsuri Anggota

    d. Karyawan / Pengelola

    Nama Jabatan Keterangan

    Nanik Atiani, Amd. Manajer Karyawan Tetap

    Sulistiyanto,SE. M Kabag. Operasional Karyawan Tetap

    Farida Susiani, SP. Kabag. Pemasaran Karyawan Tetap

    Muhajir Ahsan Maagribi Pemasaran Karyawan Tetap

    Siti Nur Hasanah Teler Karyawan Tetap

    Ahmad Slamet Penjaga/Pemasaran Karyawan Tetap

    M.Akrom Zulfa,Amd. Pemasaran Calon karyawan tetap

    Syaful Hadi Satpam/Pemasaran Calon karyawan tetap

    E. Produk

    1. Produk tabungan

    a. Si Rela

    Merupakan jenis produk simpanan yang paling diminati oleh masyarakat.

    Hal ini dikarenakan kemudahan pengambilan tabungan oleh nasabah. Produk

    Si Rela dapat diambil sewaktu-waktu dengan bagi hasil yang cukup

  • menguntungkan, tanpa adanya pemotongan untuk biaya administrasi. Dengan

    demikian, nasabah tidak perlu takut tabungan habis karena adanya potongan

    biaya administrasi.

    b. Si Suqur (Simpanan Qurban)

    Merupakan tabungan yang diperuntukkan bagi nasabah yang ingin

    melakukan kurban pada saat hari raya Idul Adha. Adanya tabungan kurban

    ini dapat memfasilitasi keinginan nasabah yang belum memiliki dana yang

    cukup untuk membeli hewan kurban. Si Suqur merupakan dana yang bisa

    diputar oleh bangk dengan jangka waktu yang elastis. Karena pengambilan

    simpanan qurban hanya dapat di lakukan menjelang hari raya qurban.

    c. Si Suka

    Merupan tabungan yang memiliki fungsi mirip dengan deposito.

    Dengan adanya Si Suka diharapkan masyarakat dapat mempercayakan

    dananya kepada BMT. Pada umumnya masyarakat memanfaatkan produk

    ini, karena adanya bagi hasil yang menarik, selain karena faktor keamanan.

    d. Simpanan Amanah

    Merupakan produk yang bisa memfasilitasi keinginan nasabah untuk

    menyalurkan dananya bagi masyarakat miskin. Dan yang masuk

    kesimpanan ini adalah zakat mal yang disisihkan oleh nasabah untuk

    menolong masyarakat miskin. BMT Sumber Mulia Tuntang data-data dari

    tiap kelurahan mengenai orang-orang yang sekiranya membutuhkan

    bantuan dana, baik untuk pendidikan maupun untuk kebutuhan konsumtif.

    2. Produk pembiayaan

  • a. Mudharabah

    Merupakan produk pembiayaan yang paling diminati oleh nasabah.

    Karena melalui pembiayaan ini, pengusaha bebas melakukan pengelolaan

    dana. Untuk nasabah yang sebagian besar adalah pedagang, adanya

    pembiayaan dengan sistem mudharabah ini memberikan manfaat yang

    sangat besar bagi mereka.

    b. Musyarakah

    Pembiayaan dengan akad musyarokah dalam praktiknya di BMT

    merupakan pembiayaan yang ditujukan bagi usaha dimana BMT ikut

    bertanggung jawab masalah manajemen yang terjadi dalam usaha yang

    dibiayai. Pengaplikasiannya ditujukan bagi peternak sapi dan usaha lain

    yang dirasa layak untuk diberi akad musyarokah.

    c. Bai’Bithaman Ajil

    Pembiayaan ini biasanya diakadkan untuk nasabah yang sedang

    membutuhkan modal untuk membeli barang-barang yang digunakan untuk

    memperlancar proses produksi.

    d. Qurdhul Hasan

    Merupakan pembiayaan yang diperuntuhkan untuk hal-hal yang

    bersifat konsumtif atau untuk mendidikan. Nasabah tidak diwajibkan

    membayar bagi hasil, melainkan hanya pokok pinjaman saja. Namun,

    meskipun nasabah mendapat keringanan, banyak diantara mereka yang

    tidak melakukan pengangsuran. Halini menyababkan dana untuk sektor

    pembiayaan qardhul hasan tidak dapat diputar untuk nasabah lain.

  • F. Sumber Daya Manusia

    1. Karyawan yang bekerja di BMT Sumber Mulia Tuntang memiliki tingkat

    pendidikan minimal D3.

    2. Setiap 3 bulan sekali dilakukan evaluasi kinerja untuk meningkatkan

    kualitas pelayanan kepada nasabah.

    3. Karyawan BMT mengikuti training-training yang diadakan oleh dekopin

    (Dewan Koperasi Indonesia)

    4. Pengadaan buku-buku tentang perkoperasian dan BMT untuk

    meningkatkan pengetahuan karyawan.

    G. Teknologi

    1. Penggunaan sistem komputerisasi yang dibuat khusus bagi lembaga

    keuangan (BMT) untuk mencatat transaksi.

    2. Penginstalan program-program untuk meningkatkan kinerja.

    H. Asset

    1. Penambahan kendaraan dinas untuk memperlancar sistem jembut bola.

    2. Adanya upaya untuk lebih dekat dengan nasabah dengan Pembangunan

    gedung baru BMT Sumber Mulia Tuntang.

    I. Wilayah Kerja

    Kantor BMT Sumber Mulia Kesongo Kecamatan Tuntang Kabupaten

    Semarang. Sedangkan wilayah kerja BMT Sumber Mulia Tuntang meliputi

    seluruh wilayah Kecamatan Tuntang, Bawen dan Salatiga.

  • BAB IV

    PEMBAHASAN

    A. Pembahasan

    Dalam bab IV ini berisi tentang data-data penelitian atas Baitul Maal

    Wattamwil Sumber Mulia Tuntang Kabupaten Semarang. Adapun

    pembahasan hasil penelitian ini berkaitan dengan strategi promosi dari mulut

    ke mulut yang diterapkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang. Analisis yang

    penulis lakukan secara tepat agar tujuan tercapai. Dalam menghadapi

    persaingan yang semakin ketat, baik persaingan dengan lembaga keuangan

    konvensional maupun lembaga keuangan syariah, untuk mempertahankan dan

    bila perlu meningkatkan jumlah nasabahnya, maka BMT Sumber Mulia

    Tuntang selalu berusaha untuk meningkatkan pelayanan kepada nasabahnya.

    Oleh karena itu, perbaikan dalam sistem pemasaran maupun inovasi-inovasi

    terbaru selalu dilakukan.

    Inovasi pemasaran yang dilakukan, meliputi aspek strategi promosi yang

    memiliki empat elemen, yakni produk, harga, tempat, dan promosi. Keempat

    elemen ini senantiasa diupayakan untuk memperbaiki pelayanan kepada

    masyarakat.

    1. Promosi

    Sistem promosi yang dilakukan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang adalah

    a. Mass Salling

  • Adanya majalah mitra koprasi merupakan sarana bagi BMT untuk

    menunjukkan eksistensinya dikalangan anggota koprasi lainnya. Hal

    ini bisa menjadi kegiatan periklanan yang efektif ketika ada orang

    yang membaca artikel mengenai BMT di majalah tersebut. BMT

    Sumber Mulia Tuntang juga memberikan brosur kepada nasabah untuk

    memperkenalkan produk-produk yang dimilikinya kepada masyarakat.

    Selain itu, BMT melakukan publisitas dengan menjadi sponsor

    tetap bagi cabang olah raga sepak bola di wilayah kesongo. Bentuk

    kepedulian BMT terhadap kualitas jasmani pemuda ini diwujudkan

    dengan memberikan kaos kepada para pemainnya. Bahkan, Karyawan

    BMT Sumber Mulia Tuntang juga mengikuti pertandingan sepak bola

    yang dijadwalkan 1 minggu sekali. Dengan demikian, para pemuda di

    Desa Kesongo banyak pula yang menjadi anggota BMT.

    Kedekatan Karyawan BMT dengan para pemuda ini membuahkan

    hasil dengan adanya peningkatan nasabah terutama dari para kelompok

    pemuda. Selain cara diatas, BMT menjadi sponsor tetap untuk acara

    tahunan seperti Lomba Baca Tulis Al Qur’an tingkat kecamatan dan

    lomba-lomba 17 Agustus yang sering diselenggarakan oleh desa.

    Selain untuk mewujudkan kepedulian BMT terhadap nasabah, hal ini

    juga merupakan ajang promosi bagi BMT.

    b. Public Relation

    BMT Sumber Mulia Tuntang memanfaatkan adanya pengaruh kyai

    yang masih sangat dominan di kalangan. Karena itulah, BMT

  • mengangkat para kyai yang berpengaruh untuk menjadi Dewan

    Syariah. Dengan adanya pengangkatan ini, secara otomatis para kyai

    menjadi pemasar BMT. Ketika adanya pengajian baik di tingkat RT,

    RW bahkan pengajian umum para kyai ini menghadirkan petugas

    BMT sebagai salah satu pengisi acara untuk menjelaskan keunggulan

    BMT dibandingkan dengan lembaga keuangan konvensional.

    c. Promosi penjualan

    BMT membagikan kalender kepada anggotanya, meskipun tidak

    seluruhnya. Pemasar dengan sistem ini dilakukan pada akhir tahun.

    Dan bagi penabung Si Suka yang memiliki deposito cukup besar diberi

    bingkisan untuk mempertahankan nasabah agar tidak mengalihkan

    dananya ke lembaga lain.

    d. Penjualan pribadi

    Promosi dengan sistem ini banyak dilakukan pada awal berdirinya

    BMT. Dengan adanya penjualan yang bersifat lansung, calon nasabah

    dapat lebih mengetahuhi secara mendalam tentang produk yang

    dimiliki oleh BMT, karena segala permasalahan yang menghalangi

    minat nasabah untuk menabung dapat langsung dicarikan jalan

    keluarnya oleh Karyawan BMT. Dengan semakin eksisnya BMT

    Sumber Mulia Tuntang, promosi BMT sering dilakukan oleh nasabah

    dengan sistem mulut ke mulut.

    Untuk memberikan kepuasan nasabah, BMT Sumber Mulia

    Tuntang memberikan pelayanan berupa penjemputan dana kepada

  • nasabah di rumah masing-masing, atau yang lebih dikenal dengan

    sistem jemput bola. Sistem ini diberlakukan agar masyarakat tidak lagi

    merasa ragu untuk mempercayakan dana yang dimilikinya kepada

    BMT.

    Ada 3 strategi promosi dari mulut ke mulut di BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang terdiri dari :

    1. Lakukan promosi kepada orang yang paling berpengaruh dalam satu

    komunitas, mengetahui tentang perkembangan produk terbaru, serta

    senang berbagi cerita kepada rekan atau kerabatnya mengenai hal-hal

    yang mereka ketahui. Sehingga semakin banyak orang yang

    mengetahui informasi mengenai BMT anda dan menyebarluaskan

    informasi tersebut kepada konsumen lain. Contohnya BMT Sumber

    Mulia Tuntang mengundang Kepala Desa dan perangkatnya dalam

    sosialisasi produk terbaru BMT.

    2. Memberikan pelayanan yang terbaik bagi setiap nasabah. Nasabah

    yang memperoleh kepuasan dari sebuah produk atau jasa, secara tidak

    langsung akan menginformasikan kelebihan produk atau jasa tersebut

    kepada orang lain. Sehingga kepercayaan mereka terhadap suatu

    produk akan meningkat, karena adanya rekomendasi dari teman atau

    kerabatnya. Contohnya BMT Sumber Mulia Tuntang memberikan

    hadiah atau souvenir kepada nasabah yang memiliki saldo 1.000.000,-

    3. Buatlah produk yang menarik, dengan demikian menarik para

    pencari berita untuk meliput produk anda. Dengan adanya liputan dari

  • berbagai media, dapat meningkatkan minat masyarakat untuk

    menyebarkan sebuah informasi. Dalam hal ini BMT Sumber Mulia

    Tuntang awalnya memberikan informasi kelebihan produknya melalui

    media dimana produk tersebut banyak hadiahnya. Jika sudah ada

    nasabah yang sudah datang ke BMT untuk menanyakan perihal produk

    tersebut. BMT menjelaskan secara lebih detil kepada nasabah, dengan

    demikian nasabah yang sudah mendapat informasi tersebut

    akanmenceritakan kepada orang lain. Sehingga masyarakat makin

    banyak yang ingin tahu. Maka dengan promosi dari mulut ke mulut

    semakin meluas. Contoh dalam produk simpasan suka rela (sirela)

    Namun disamping memberikan banyak keuntungan, promosi dari

    mulut ke mulut juga menjadi bom waktu bagi BMT yang tidak

    menjaga kualitas produknya. Karena masyarakat akan

    menyebarluaskan segala berita, baik kelebihan produk maupun

    kekurangan produk. Apabila ada nasabah yang kecewa dengan produk

    Anda, maka bukan mustahil lagi jika konsumen tersebut akan

    mengabarkan hal buruk tersebut kepada rekan dan kerabatnya.

    Beberapa kelemahan promosi dari mulut ke mulut di BMT Sumber

    Mulia Tuntang

    1. Jangkauan informasi kemasyarakat kurang luas karena hanya

    disekitar BMT Sumber Mulia Tuntang. Untuk jangkauan yang luas

    seperti antar kota tidak maksimal.

  • 2. Dalam produk yang ditawarkan BMT Sumber Mulia Tuntang

    kurang bagus maka promosi dari mulut ke mulut ini biasa

    mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat terhadap BMT

    Sumber Mulia Tuntang.

    3. Promosi dari mulut ke mulut ini, kadang informasinya tidak sesuai

    dengan apa yang diprodukkan oleh BMT Sumber Mulia Tuntang.

    Jika informasi kemasyarakat kurang tepat bisa menyebabkan

    masyarakat tidak berani jadi nasabah.

    Faktor-faktor yang mempengaruhi promosi dari mulut ke mulut

    yaitu :

    1. Kebanyakan nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang adalah

    pedagang yang berada di sekitar BMT, dengan kondisi yang

    demikian obrolan-obrolan pedagang akan mempercepat

    informasi yang berada di BMT Sumber Mulia Tuntang.

    2. Banyaknya nasabah yang kebanyakan adalah saudara dan juga

    tetangga maka informasi yang diperolehnya dari BMT Sumber

    Mulia Tuntang akan disalurkannya ke orang lain.

    Alasan menggunakan promosi dari mulut ke mulut di BMT

    Sumber Mulia Tuntang yaitu :

    1. Karena biaya promosi ini sangat sedikit tetapi menghasilkan

    hasil yang besar.

    2. BMT tidak harus membuat iklan atau brosur mengenai

    keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang.

  • 3. Petugas pemasaran BMT Sumber Mulia Tuntang tidak harus ke

    rumah-rumah untuk mendapatkan nasabah.

    B. Karakteristik Responden

    Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu

    data yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Caranya

    dengan menggunakan kuesioner yang dibagikan kepada 20 nasabah.

    Berdasarkan kuesioner tersebut dapat diidentifikasi karakteristik

    responden berdasarkan 12 hal yaitu jenis kelamin, status perkawinan,

    pendidikan terakhir, pekerjaan, lama menjadi nasabah BMT Sumber

    Mulia Tuntang, agama nasabah, umur, cara nasabah mengetahuhi

    keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang, kedatangan nasabah dalan

    sebulan, pelayanan karyawan, kepuasan nasabah terhadap BMT Sumber

    Mulia Tuntang, dan alasan responden memilih BMT Sumber Mulia

    Tuntang. Secara rinci karakteristik dari responden/nasabah dari BMT

    Sumber Mulia Tuntang adalah sebagai berikut :

    Tabel IV.I

    Tabel Jenis Kelamin Responden

    No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase

    1 Pria 5 25%

    2 Wanita 15 75%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (kuesioner)

  • Berdasarkan Tabel di atas dapat diketahuhi bahwa dari 20 nasabah

    BMT Sumber Mulia Tuntang yang menjadi responden terdiri dari 25%

    pria dan 75% wanita.

    Tabel IV.2

    Tabel Status Perkawinan Responden

    No Status Perkawinan Jumlah Prosentase

    1 Belum menikah 3 15%

    2 Sudah menikah 17 85%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (kuesioner)

    Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

    Sumber Mulia Tuntang status perkawinannya adalah sudah menikah

    sebesar 85% sedangkan yang belum menikah adalah 15%.

    Tabel IV.3

    Taraf Pendidikan Responden

    No Pendidikan Jumlah Prosentase

    1 SD 4 20%

    2 SMP 6 30%

    3 SMA 7 35%

    4 Perguruan Tinggi 2 10%

    5 Lain-lain 1 5%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (kuesioner)

  • Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

    Sumber Mulia Tuntang berpendidikan lulusan SMA sebanyak 35%

    kemudian lulusan SMP 30%, Lulusan SD sebanyak 20%, lulusan

    Perguruan Tinggi sebanyak 10% dan lain-lainnya (tidak sekolah) sebanyak

    5%.

    Tabel IV. 4

    Pekerjaan Responden

    No Pekerjaan Jumlah Prosentase

    1 PNS 1 5%

    2 Pegawai swasta 2 10%

    3 Pedagang 12 60%

    4 Lain-lain 5 25%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (kuesioner)

    Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi pekerjaan yang paling

    banyak adalah pedagang dengan prosentase 60% kemudian lain-lain

    (wiraswasta, ibu rumah tangga dan petani) sebesar 25%, pegawai swasta

    sebesar 10% dan yang paling sedikit adalah PNS sebesar 5%.

  • Tabel V.5

    Lama Menjadi Nasabah BMT Sumber Mulia Tuntang

    No Lama Jumlah Prosentase

    1 Kurang 1 Tahun 2 10%

    2 Antara 1-3 Tahun 5 25%

    3 Antara 4-6 Tahun 6 30%

    4 Lebih dari 7 Tahun 7 35%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (kuesioner)

    Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dilihat dari berapa lama menjadi nasabah

    BMT yang paling banyak adalah lebih dari 7 tahun dengan prosentase

    35%, kemudian antara 4-6 tahun sebesar 30%, kemudian antara 1-3 tahun

    sebesar 25% dan yang paling sedikit adalah kurang dari 1 tahun sebesar

    10%.

    Tabel IV.6

    Agama Responden

    No Agama Jumlah Prosentase

    1 Islam 14 70%

    2 Khatolik 2 10%

    3 Kristen 3 15%

    4 Lainnya 1 5%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (Kuesioner)

  • Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi agama yang paling

    banyak adalah agama Islam sebesar 70%, kemudian agama Kristen sebesar

    15%, agama Katolik 10% dan yang paling sedikit adalah lainnya (Hindu)

    5%.

    Tabel IV.7

    Umur Responden

    No Umur Jumlah Prosentase

    1 Kurang 19 tahun 2 10%

    2 Antara 20-29 tahun 2 10%

    3 Antara 30-39 tahun 10 50%

    4 Lebih dari 40 tahun 6 30%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer (kuesioner)

    Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

    Sumber Mulia Tuntang yang menjadi responden umur nasabah adalah

    sebagai berikut yang terbanyak antara umur 30-39 tahun sebesar 50%,

    kemudian umur di atas 40 tahun sebanyak 30% dan paling sedikit adalah

    ada dua responden yaitu kurang dari 19 tahun dan antara 20-29 tahun

    sebesar 10%

  • Tabel IV.8

    Cara Nasabah Mengetahui Keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang

    No Mengetahui BMT Jumlah Prosentase

    1 Keluarga 5 25%

    2 Teman 8 40%

    3 Tetangga 4 20%

    4 Marketing 1 5%

    5 Lain-lain 2 10%

    Total 20 100%

    Sumber= Data Primer (kuesioner)

    Tabel di atas menjelaskan bahwa kebanyakan nasabah BMT

    Sumber Mulia Tuntang yang menjadi responden mengetahui keberadaan

    BMT dari teman mereka sebesar 40%, kemudian keluarga 25%, kemudian

    tetangga sebesar 20%, lain-lain sebesar 10% dan yang paling sedikit

    adalah tenaga marketing yaitu sebesar 5%.

    Dari semua data yang diperoleh melalui responden maka promosi

    keberadaan BMT Sumber Mulia Tuntang sangat dipengaruhi oleh promosi

    dari mulut ke mulut. Dalam hal ini promosi dari mulut ke mulut melalui

    teman, keluarga dan juga tetangga jika diprosentase ada sebesar 85%.

    Dengan demikian promosi dari mulut ke mulut sangat dibutuhkan karena

    sangat efektif.

  • Table IV.9

    Kedatangan Responden Dalam Sebulan

    No Intensitas Kedatangan Dalam

    Sebulan

    Jumlah Prosentase

    1 1X 1 5%

    2 2X 3 15%

    3 3X 3 15%

    4 4X 6 30%

    5 5X 7 35%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer

    Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi kedatangan nasabah

    dalam sebulan. Yang paling banyak adalah 5X sebesar 35% kemudian

    kedatangan 4X dalam sebulan sebanyak 30%, kedatangan 3X dalam

    sebulan sebanyak 15%, kedatangan 2X dalam sebulan sebanyak 15% dan

    yang paling terakhir adalah kedatangan 1X dalam sebulan sebanyak 5%.

    Table IV.10

    Pelayanan Karyawan Di BMT

    No Pelayanan Karyawan Jumlah Prosentase

    1 Sangat bagus 3 15%

    2 Bagus 16 80%

    3 Kurang bagus 1 5%

    4 Tidak bagus 0 0%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer

  • Tabel di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dari segi pelayanan karyawan di BMT

    yang paling banyak adalah nasabah yang menjawab bagus sebanyak 80%

    kemudian yang menjawab sangat bagus sebanyak 15%, yang menjawab

    kurang bagus sebanyak 5% dan dari nasabah tidak ada yang menjawab

    tidak bagus.

    Table IV.11

    Kepuasan Nasabah Terhadap BMT Sumber Mulia Tuntang

    No Kepuasan Nasabah Jumlah Prosentase

    1 Sangat puas 5 25%

    2 Puas 12 60%

    3 Kurang puas 3 15%

    4 Tidak puas 0 0%

    Total 20 100%

    Sumber : Data Primer

    Data di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dilihat dari segi kepuasan nasabah BMT

    yang paling banyak adalah nasabah yang menyatakan puas sebanyak 60%

    kemudian nasabah yang menyatakan sangat puas sebanyak 25%, yang

    menyatakan kurang puas sebanyak 15% dan tidak ada yang menyatakan

    tidak puas 0%.

  • Table IV.12

    Alasan Responden Memilih BMT Sumber Mulia Tuntang

    No Alasan responden Jumlah Prosentase

    1 Rumahnya dekat 4 20%

    2 Tempat jualannya dekat 9 45%

    3 Percaya pelayanan BMT 6 30%

    4 Karena prasarananya lengkap 1 5%

    Total 20 100%

    Sumber : Data primer

    Data di atas menjelaskan bahwa nasabah BMT Sumber Mulia

    Tuntang yang menjadi responden dilihat dari alasan memilih menjadi

    nasabah BMT yang paling banyak adalah tempat jualannya dekat sebesar

    45% kemudian percaya akan pelayanan BMT sebanyak 30%, nasabah

    yang memilih rumahnya dekat sebesar 20% dan yang memilih

    prasarananya lengkap sebesar 5%.

  • BAB V

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan analisis tersebut, maka penulis dapat menarik kesimpulan

    sebagai berikut :

    1. Upaya BMT Sumber Mulia Tuntang dalam strategi promosi dari mulut

    ke mulut yaitu melakukan promosi kepada orang yang paling

    berpengaruh dalam satu komunitas serta membagi kepada rekan dan

    kerabatnya mengenai hal-hal yang mereka ketahui, sehingga semakin

    banyak orang yang mengetahui informasi BMT Sumber Mulia

    Tuntang. BMT Sumber Mulia Tuntang juga memberikan pelayanan

    yang terbaik bagi nasabah baik hadiah maupun souvenir dengan

    demikian secara tidak langsung dia menginformasikan kelebihan

    produk atau jasa kepada orang lain.

    2. Faktor-faktor yang mempengaruhi strategi promosi dari mulut ke

    mulut di BMT Sumber Mulia Tuntang adalah karena kebanyakan

    nasabah adalah pedagang yang berada di sekitar BMT Sumber Mulia

    Tuntang dengan kondisi yang demikian maka obrolan-obrolan

    pedagang akan sangat mempercepat informasi yang berada di BMT

    Sumber Mulia Tuntang. Selain itu diimbangi dengan pelayanan di

    BMT Sumber Mulia Tuntang yang semakin meningkat ke arah

  • professional lebih pelayanan dan juga para karyawan serta BMT

    Sumber Mulia Tuntang yang semakin ramah terhadap nasabah.

    3. Alasan mengapa BMT Sumber Mulia Tuntang memilih promsi dari

    mulut ke mulut, karena promosi ini mengeluarkan biaya yang sedikit,

    akan tetapi mendapatkan hasil yang sangat besar. BMT tidak harus

    membuat iklan atau brosur-brosur untuk menegetahui keberadaan

    BMT Sumber Mulia Tuntang dan petugas pemasaran tidak harus

    mendatangi ke rumah-rumah untuk mendapatkan nasabah.

    B. Saran

    Setelah mengadakan penelitian dan mengamati keadaan serta situasi di

    BMT Sumber Mulia Tuntang maka penulis memberikan saran yang dapat

    bermanfaat antara lain:

    1. Untuk meningkatkan dan memperkenalkan BMT Sumber Mulia

    Tuntang di kalangan masyarakat luas melalui peningkatan promosi

    berupa program hadiah atau pembagian bonus.

    2. Peningkatan pelayanan menurut adanya usaha untuk menciptakan dan

    memperluas jaringan, BMT Sumber Mulia Tuntang sebaiknya bekerja

    sama dengan semua pihak, lebih-lebih dengan kelompok pedagang

    kaki lima, kelompok pedagang lainnya serta bekerja sama juga dengan

    organisasi massa dan lembaga pemerintah. Harapan yang terkandung

    dalam jalinan kerjasama itu ialah produk yang ditawarkan oleh BMT

    Sumber Mulia Tuntang akan semakin dikenal, dan diterima sehingga

    masyarakat luas dapat menikmati manfaatnya.

  • 3. Mempertahankan nasabah yang menguntungkan, dengan cara

    menciptakan ikatan moril. Tetapi menghindari pula nasabah yang tidak

    menguntungkan, yaitu nasabah yang tergolong sebagai penunggak

    kredit terutama nasabah yang kreditnya termasuk kredit macet. Upaya

    mempertahankan nasabah yang baik, hendaknya dilakukan secara adil

    tanpa membeda-bedakan nsabah, sedangkan langkah yang ditempuh

    untuk menghindari nasabah yang gagal ialah mengadakan seleksi

    secara tepat agar dana yang disalurkan tepat pada sasaran, yakni usaha

    yang produkltif.

    4. Promosi dari mulut ke mulut akan sangat menguntungkan bagi BMT

    Sumber Mulia Tuntang akan tetapi produk yang di hasilkan oleh BMT

    Sumber Mulia Tuntang harus ada inovasi biar produk tersebut bisa

    mendatangkan nasabah yang lebih banyak.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Handoko, Hani, 1992. Manajemen Pemasaran. Yogyakarta: Liberty.

    Kim T, Gordon, 2006. Entrepreneur Magazin, http://thumbs.dreamstime.com.

    diakses 3 Agustus 2011

    Swastha, Basu, 1998. Pemasaran Modern. Jakarta: Erlangga.

    , 2001. Manajemen Penjualan.Yogyakarta: BPFE.

    ,1995. Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty.

    Kotler, Philip, 2002. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo.