STRATEGI PENGENDALIAN OPT OPTK PADA BAWANG PUTIH OPT PADA BAWA NG PUTIH DIREKTORAT PERLINDUNGAN HORTIKULTURA Jalan AUP Nomor 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 Telp. (021) 7819117, Email : [email protected] www.ditlin.hortikultura.pertanian.go.id Strategi pengendalian OPT dapat dibedakan menjadi dua, yakni pengendalian secara pre-emptif untuk mencegah serangan OPT, dan pengendalian secara responsif untuk menekan populasi OPT berdasarkan hasil monitoring. Pengendalian pre-emptif : • Pemilihan benih varietas tahan yang sehat dan bebas OPT, • Pencelupan benih selama 3-5 menit sebelum tanam dengan PGPR dosis 20 ml per liter air, • Penambahan Tricho-kompos 20 ton/ha, dan Pf (Pseudomonas fluorescens) 10 ml/L air dengan dosis 200 ml/tanaman untuk mengendalikan patogen tular tanah seperti layu fusarium dan busuk lunak. • Pemasangan perangkap likat kuning atau biru 40 buah/ha untuk menekan populasi thrips dan lalat penggorok daun. • Pemasangan perangkap lampu 16 unit/ha atau feromon sex 20 buah/ha untuk menekan populasi ulat bawang. Pengendalian responsif : • Memotong, mencabut, dan/atau memus- nahkan bagian tanaman yang terserang OPT sehingga tidak menyebar ke tanaman lain. • Menggunakan bahan pengendali yang ramah lingkungan sesuai dengan OPT sasaran. Tim Penyusun : Krisnanda Surya Dharma Ginting Tri Pamungkas I Gusti Ayu Widyastiti Shinta Ramadhani Heny Novriyanty Antoni Setiawan Penyunting : Nadra Illiyina Chalid Organisme Pengganggu Tumbuhan Karanti- na (OPTK) adalah semua OPT yang ditetap- kan oleh Menteri Pertanian untuk dicegah masuknya ke dalam dan tersebarnya di dalam wilayah NKRI. OPTK dapat dibagi menjadi dua kategori, yaitu OPTK A1 dan A2. OPTK A1 adalah OPTK yang belum ada di Indonesia, sedan- gkan OPTK A2 adalah OPTK yang sudah ada di wilayah Indonesia, tapi masih terbatas di wilayah tertentu. OPTK pada bawang putih yang perlu diwaspadai antara lain: OPTK A1: • Ditylenchus destructor (nematoda) • Ditylenchus dipsaci (nematoda) • Botrytis allii ≈ B. aclada (cendawan) • B. squamosa (cendawan) • Sclerotium varium (cendawan) • Penicillium expansum (cendawan) • Urocystis cepulae (cendawan) • Dickeya chrysanthemi (bakteri) • Erwinia rhapontici (bakteri) • Pseudomonas syringae pv. syringae (bakteri) • Xanthomonas axonopodis pv. allii (bakteri) • Candidatus phytoplasma (phytoplasma) • Rhizoglyphus echinopus (tungau) • Delia antiqua (lalat) • Helix aspersa (siput) OPTK A2: • Aphelenchoides fragariae (nematoda) • Liriomyza trifolii (serangga) • Macrophomina phaseolina (cendawan) • Puccinia allii (cendawan) • Stemphylium vesicarium (cendawan) • Sclerotium varium (cendawan) • Shallot yellow stripe potyvirus (SYSV) • Onion yellow dwarf virus (OYDV) • Tomato spotted wilt virus (Sumber: Permentan 31/PERMENTAN/KR.010/7/2018)