Top Banner
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Stoikiometri merupakan ilmu perbandingan kuantitatif atau perbandingan pengukuran antara unsur kimia yang satu dengan unsur kimia yang lainnya. Stoikiometri erat kaitannya dengan perhitungan kimia, sehingga dalam percobaan stoikiometri reaksi dan neraca massa kali ini, akan dibahas mengenai zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia baik yang berbentuk larutan maupun yang berbentuk endapan, yang berpatok pada penerapan asas-asas stoikiometri yaitu persamaan kimia. Pada percobaan ke-1 dilakukan titrasi larutan CaO dengan dan Na 2 CO 3 yang berfungsi untuk menetukan perubahan warna yang terjadi pada larutan, sedangkan pada larutan kedua dilakukan percobaan pembentukan NaOH yang bertujuan untuk menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na 2 Co 3 pada larutan, dan menentukan densitas rafinat dan konsentrasi produk. Percobaan ini bertujuan untuk memahami stoikiometri pada reaksi dan penerapan neraca massa sederhana. 1.2 Prinsip Percobaan dilakukan berdasarkan persamaan reaksi, stoikiometri reaksi dan penerapan neraca massa sederhana. 1.3 Tujuan 1. Mempelajari dan memahami pengertian stoikiometri reaksi dan istilah- istilah yang terkait. 2. Melatih melakukan perhitungan neraca massa sederhana. 3. Menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na 2 CO 3 .
32

Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

Jul 18, 2015

Download

Documents

Arya Wulandari

Arya WUlandari 2311081030
Teknik Kimia UNJANI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 1/32

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stoikiometri merupakan ilmu perbandingan kuantitatif atau perbandingan

pengukuran antara unsur kimia yang satu dengan unsur kimia yang lainnya.

Stoikiometri erat kaitannya dengan perhitungan kimia, sehingga dalam percobaan

stoikiometri reaksi dan neraca massa kali ini, akan dibahas mengenai zat-zat yang

terlibat dalam reaksi kimia baik yang berbentuk larutan maupun yang berbentuk 

endapan, yang berpatok pada penerapan asas-asas stoikiometri yaitu persamaan

kimia. Pada percobaan ke-1 dilakukan titrasi larutan CaO dengan dan Na2CO3

yang berfungsi untuk menetukan perubahan warna yang terjadi pada larutan,

sedangkan pada larutan kedua dilakukan percobaan pembentukan NaOH yang

bertujuan untuk menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na2Co3 pada larutan,

dan menentukan densitas rafinat dan konsentrasi produk. Percobaan ini bertujuan

untuk memahami stoikiometri pada reaksi dan penerapan neraca massa sederhana.

1.2 Prinsip

Percobaan dilakukan berdasarkan persamaan reaksi, stoikiometri

reaksi dan penerapan neraca massa sederhana.

1.3 Tujuan 

1. Mempelajari dan memahami pengertian stoikiometri reaksi dan istilah-

istilah yang terkait.

2. Melatih melakukan perhitungan neraca massa sederhana.

3. Menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na2CO3.

Page 2: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 2/32

 

2

4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada saat titrasi.

5.Menentukan densitas rafinat, konsentrasi NaOH produk atas dan volume

produk atas.

6. Menentukan berat kering produk bawah ( ekstrak ) .

7. Menentukan kadar rafinat dan ekstrak 

Page 3: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 3/32

 

3

BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1  Persamaan Reaksi 

Persamaan reaksi adalah persamaan yang menunjukan perubahan zat yang

terjadi selama reaksi kimia berlangsung. Untuk menuliskan persamaan reaksi

kimia secara benar dan tepat, digunakan hukum Lavoisier, yakni hukum ketetapan

massa yang berbunyi jumlah massa zat sebelum reaksi harus sama dengan jumlah

massa sesudah reaksi. Cara menuliskan reaksi kimia :

1. Tulis zat sebelum bereaksi ( pereaksi atau reaktan ).

2. Tulis tanda panah

3. Tulis zat yang terbentuk sesudah reaksi , yang disebut reatan atau hasil produk.

Contoh : Gas amoniak direaksikan dengan gas oksigen akan menghasilkan gas

nitrogen dan uap air.

 

Zat-zat di sebelah kiri anak panah ( NH3 dan O2 ) disebut zat reaktan dan zat-zat

di sebelah kanan arah panah ( N2 dan H2O ) disebut hasil reaksi.

Penulisan persamaan reaksi dilengkapi dengan penulisan wujud zat-zat

reaktan dan produk. Singkatan wujud zat dari zat-zat dalam persamaan reaksi

adalah : padat (s), cair (l), gas (g), dan larutan (aq). Sehingga penulisan reaksi

diatas menjadi :

 

Di samping menuliskan wujud zat pada zat reaktan dan produk, jumlah

atom sebelum dan sesudah reaksi harus sama (sesuai hukum Lavoisier). Untuk 

Page 4: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 4/32

 

4

menyamakan jumlah atom sebelah kiri anak panah dengan di sebelah kanan anak 

panah, persamaan reaksi harus sama dengan koefisien reaksi.

Cara mencari koefisien reaksi

Mencari koefisien reaksi dari :

 

Langkah-langkah mencari koefisiennya adalah sebagai berikut :

1. Banyaknya atom tiap unsur sebelum dan sesudah reaksi harus sama.

2. Memperhatikan terlebih dahulu banyaknya atom yang tidak sama untuk 

masing-masing unsur.

3. Perhatikan unsur N :

- Sebelum reaksi ada 1 atom N

- Sesudah reaksi ada 2 atom N

Supaya jumlah atom N disebelah kiri dan kanan sama, maka pada ruas kiri

dikalikan 4, dan disebelah kanan dikalikan 2, maka reaksi diatas dapat ditulis :

 

-  Perhatikan unsur H :

-Sebelum reaksi ada 12 atom H.

-Sesudah reaksi ada 2 atom H.Supaya jumlah atom H disebelah kiri dan kanan sama, maka disebelah kanan

dikalikan 6, sehingga reaksi dapat ditulis :

 

-  Perhatikan unsur O :

-Sebelum reaksi ada 2 atom O.

-Sesudah reaksi ada 6 atom O

Page 5: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 5/32

 

5

Supaya jumlah atom O di sebelah kiri dan kanan sama, maka disebelah kiri

dikalikan 3, sehingga reaksi dapat ditulis :

 

2.2 Stoikiometri Reaksi

Kata stoikiometri berasal dari bahasa Yunani yaitu  stoicheon yang artinya

unsur dan  metron yang berarti mengukur. Seorang ahli Kimia Perancis,  Jeremias

 Benjamin Richter  (1762-1807) adalah orang yang pertama kali meletakkan

prinsip-prinsip dasar stoikiometri. Menurutnya stoikiometri adalah ilmu tentang

pengukuran perbandingan kuantitatif atau pengukuran perbandingan antar unsur

kimia yang satu dengan yang lain. Stoikiometri erat kaitannya dengan perhitungan

kimia. Untuk menyelesaikan soal-soal perhitungan kimia digunakan asas-asas

stoikiometri yaitu antara lain persamaan kimia dan konsep mol.

2.2.1 Konsep Mol 

Bilangan Avogadro

22 1 1atomH atomO molekulH O  

1 mol =23

6,022 10 x partikel

22 1 1molH molO molH O  

23 23 23

2(2 6, 022 10 ) (6, 022 10 ) (6, 022 10 ) x x H x O x H O  

2.2.2 Pengukuran Mol Atom-Atom 

Dalam suatu reaksi kimia, atom-atom atau molekul akan bergabung dalam

perbandingan angka yang bulat. Telah dijelaskan bahwa satu mol terdiri dari

Page 6: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 6/32

 

6

6,022 x 1023

partikel. Angka ini tidaklah dipilih secara sembarangan, melainkan

merupakan jumlah atom dalam suatu sampel dari tiap elemen yang mempunyai

massa dalam gram yang jumlah angkanya sama dengan massa atom elemen

tersebut ,misalnya massa atom dari karbon adalah 12,011, maka 1 mol atom

karbon mempunyai massa 12,011g. Demikian juga massa atom dari oksigen

adalah 15,9994, jadi 1 mol atom oksigen mempunyai massa 15,9994g 

1 mol C = 12,011g

C

1 mol O = 15,9994g

O

Maka keseimbanganlah yang menjadi alat kita untuk mengukur mol. Untuk 

mendapat satu mol dari tiap elemen, yang kita perlukan adalah melihat massa

atom dari elemen tersebut. Angka yang didapat adalah jumlah dari gram elemen

tersebut yang harus kita ambil untuk mendapatkan 1 mol elemen tersebut.

2.3 Neraca Massa

Neraca massa adalah cabang dari ilmu hitungan yang mempelajari

kesetimbangan dari suatu massa dalam sebuah sistem. Neraca massa mengarah

pada Hukum Kekekalan Massa yang berbunyi di alam ini jumlah total massa

adalah kekal, tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Tujuan dari perhitungan

neraca massa adalah penentuan laju alir dan komposisi pada aliran proses. Neraca

massa dibagi menjadi 2 jenis yakni :

1. Integral

Pada neraca massa jenis integral, digunakan kota hitam yang fokus pada

karakter sistem. Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus

diidentifikasi batasan sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem dengan mudah

dapat diidentifikasi.

Page 7: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 7/32

 

7

2. Diferensial

Neraca massa diferensial berfokus pada detail yang terjadi dalam sistem

(yang juga mempengaruhi karakteristik menyeluruh). Untuk membuat suatu

neraca massa diferensial, pada awalnya perlu diidentifikasi detail yang ada dalam

sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan senyawa kimia apa saja yang terlibat

di dalamnya perlu dengan jelas diketahui. 

Persamaan dasar neraca massa dibagi menjadi 3 bagian yaitu :

1. Neraca massa sistem tanpa reaksi keadaan tunak ( steady state ).

a. Hukum kekekalan massa untuk seluruh massa aliran ( neraca total )

[massa semua aliran masuk] = [massa semua aliran keluar]

b. Hukum kekekalan massa untuk setiap komponen penyusun aliran ( neraca

komponen) :

[massa setiap komponen masuk] = [massa keluar komponen tersebut]

2. Neraca massa sistem tanpa reaksi keadaan tak tunak (transient) melibatkan

penimbunan massa (akumulasi), ataupun pengosongan (depletion) sistem yang

ditinjau. Neraca berikut ini berlaku untuk total maupun komponen.

[massa masuk] = [massa keluar] + [penimbunan pengosongan massa dalam

sistem]

3. Neraca massa sistem dengan reaksi keadaan tunak.

a.total : [massa masuk] = [massa keluar]

b.jumlah massa suatu komponen masuk belum tentu sama dengan massa yang

keluar

c.komponen reaktan : [massa masuk] = [massa keluar] + [massa habis bereaksi]

d.komponen produk :

Page 8: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 8/32

 

8

[massa masuk] + [massa terbentuk dari reaksi] = [massa keluar]

e.untuk keadaan tak tunak, kita perlu memperhatikan penimbunan atau

pengosongan massa.

3.1.1 Persamaan Hubungan Pendukung

Penyelesaian masalah neraca massa seringkali memerlukan persamaan

tambahan yang bukan neraca massa. Persamaan tersebut dicari dari pustaka atau

ditetapkan untuk memenuhi rancangan.

a. Persamaan keadaan, yaitu hubungan antara tekanan, temperatur, volum dan

 jumlah suatu gas. Contoh : persamaan gas ideal dan persamaan gas Red Ich-

Kwong.

b. Kesetimbangan fasa, yaitu hubungan antara komposisi fasa uap dan komposisi

fasa cair suatu campuran banyak komponen yang tergantung pada temperatur

dan tekanan K-Value dalam kesetimbangan fasa hidrokarbon.

c. Kesetimbangan reaksi, yaitu hubungan antara derajat kelangsungan suatu reaksi

kesetimbangan dengan temperatur reaksi dan konsentrasi senyawa-senyawa

pada awal reaksi. Hubungan ini sering dinyatakan dalam konstanta

kesetimbangan reaksi.

d. Informasi yang ditetapkan untuk memenuhi keinginan rancangan, misalnya :

1) Persentasi distilat dibandingkan umpan.

2) Spesifikasi keluaran sistem

Page 9: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 9/32

 

9

BAB III

HASIL PERCOBAAN

3.1 Hasil percobaan penentuan kadar CaO dan Na2Co3

Percobaan 1 : Penentuan Kadar CaO dan Na2CO3 

NoCaO+

EDTA+

murexide

Perubahan

Warna

Kadar

CaO

Konsentrasi

1

Awal Akhir

19,021% 0,02716 MPink 

KeruhUngu

2

Na2CO3+

HCl+

metil

 jingga

Perubahan

Warna

Kadar

Na2CO3 

Konsentrasi

Orange Pink 123,49

%0,2796 M

Tabel 3.1 Perubahan Warna dan kadar pada CaO dan Na2CO3 

3.2 Hasil percobaan 2 pembentukan NaOH

No Produk Keterangan Jumlah

1 Rafinat

Densitas 1,005 gr/mL

Kadar NaOH 2,17%

2 Ekstrak 

Kandungan

 

Berat kering

 

Tabel 3.2 Penentuan rafinat dan ekstrak 

Page 10: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 10/32

 

10

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari percobaan 1 diperoleh hasil yaitu CaO yang dititrasi dengan EDTA

dan indikator murexide yang semula berwarna pink keruh berubah menjadi warna

ungu begitu pula pada titrasi Na2CO3 dengan HCl semula sebelum dititrasi dengan

HCl warna awal larutan ini adalah orange karena diberi indikator metil jingga,

kemudian setelah dititrasi warnanya berubah menjadi warna pink. Perubahan

warna ini dapat terjadi karena larutan sudah mencapai titik ekivalen, sehingga

warnanya berubah ketika titik itu sudah tercapai. Pada titrasi CaO dengan EDTA,

perubahan warna yang dihasilkan adalah pink keruh menjadi ungu, hal ini

dikarenakan hampir semua ion Ca2+

berkompleks dengan EDTA, Ca bereaksi

dengan EDTA sehingga warna yang ditimbulkan dari reaksi ini larutan akan

berwarna kuat yaitu ungu , hal ini dikarenakan kesetimbangan Dan kadar CaO

yang didapat yaitu 19,021%, berarti kandungan CaO yang terdapat dalam larutan, jumlahnya sangat sedikit. Hal ini dikarenakan sampel CaO yang digunakan

memiliki berat yang kecil yaitu 2 gram sehingga CaO yang larutnya pun sedikit.

Untuk melakukan pengukuran zat terlarut dalam volume larutan, maka dilakukan

titrasi, karena titrasi ini dilakukan untuk mengetahui massa yang terlarut dalam

larutan namun dalam skala yang kecil. Pada percobaan titrasi antara Na2CO3,

Na2CO3 yang dititrasi dengan HCl dan indikator metil jingga. Larutan yang

semula berwarna awal orange berubah warna menjadi pink, hal ini menunjukan

bahwa titik ekivalen sudah tercapai dan sehingga menunjukan warna yang muda.

Pada CaO, molaritas yang didapat adalah 0,02716 M, sedangkan pada Na2CO3 

adalah 0,2796 M. Molaritas Na2CO3 memiliki nilai yang lebih besar daripada

CaO, hal ini menandakan bahwa jumlah zat terlarut dalam Na2CO3 lebih banyak 

terkandung dalam larutan.

Dari percobaan 2 dapat diketahui bahwa volume awal rafinat yang semula

360 mL kemudian menurun hingga 340 mL, hal ini dapat disebabkan karena

Page 11: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 11/32

 

11

adanya rafinat yang masih terkandung pada ekstrak dan adanya zat-zat pengotor

yang terdapat pada rafinat, sehingga volume rafinatnya berkurang. Ekstrak yang

diperoleh setelah proses pengeringan adalah 44,64 gram. Hal ini menunjukan

bahwa NaOH banyak terdapat dalam ekstrak yang menyebabkan NaOH

terkandung dalam larutan.

Page 12: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 12/32

 

12

BAB V

KESIMPULAN

1. Perubahan warna pada proses titrasi menunjukan titik ekivalen yang telah

adanya titik ekivalen2. Ion logam (Ca2+

) akan berkompleks dengan EDTA

sehingga menghasilkan warna yang kuat.

3. Na2Co3 dan CaO menghasilkan endapan NaOH

4. Densitas NaOH pada rafinat 1,005 gr/mL

5. Ekstrak yang diperoleh setelah proses pengeringan adalah 44,64 gram.

Liat dari pembahasannya,.,,,

DAFTAR PUSTAKA

Page 13: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 13/32

 

13

1. FRITZ and SCHENK. 1979. Quantitative Analytical Chemistry. 4th ed. Allyn

and Bacon .Inc. Boston

2. Sutresna, Nana. 2007. Cerdas Belajar Kimia. Edisi Pertama. Bandung:

Gravindo Media Pratama

3. Winarti, Wiwik. 1995. Kimia I. Surakarta: Pabelan

LAMPIRAN A

Page 14: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 14/32

 

14

DATA PERCOBAAN

Tabel A.1 Data percobaan

LAMPIRAN B

No Percobaan Keterangan Jumlah

1

Penentuan kadar

CaO danNa2CO3 

Berat CaO yang digunakan 2 gram

Berat Na2CO3 yang digunakan 3 gram

Berat EDTA yang digunakan 0,02 M

Molaritas HCl yang digunakan 0,2 M

Pelarut (aquades) 250 mL

Titrasi ke- 1 CaO + EDTA +

murexide 37,5 mLTitrasi ke- 2 CaO + EDTA +

murexide 32,4 mL

Titrasi ke -1 Na2CO3 + HCl+ metil

 jingga 33,2 mL

Titrasi ke-2 Na2CO3 + HCl +metil

 jingga 34,7 mL

2Pembentukan

NaOH

Berat CaO yang digunakan 15 gram

Berat Na2CO3 yang digunakan 10 gram

Pelarut (aquades) 360 mL

Waktu pengadukan 12 menit

Berat Picnometer 27,7 gram

Berat Picnometer + air 54,3 gram

Berat Picnometer + rafinat 54,5 gram

Berat Kertas saring 0,8 gram

Berat rafinat basah+kertas 71,3 gr

Berat rafinat kering + loyang 143,6 gram

Berat rafinat kering+ loyang

(pengeringan ke-1) 140 gram

Berat rafinat kering+ loyang

(pengeringan ke-2) 121,18 gram

Page 15: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 15/32

 

15

CONTOH PERHITUNGAN

Percobaan 1 ( Menghitung kadar CaO dan Na2Co3 )

B.1.1 Menghitung jumlah padatan EDTA dengan konsentrasi 0,02 M yang

dilarutkan pada 250 mL pelarut.

Diketahui : M EDTA = 0,02 M

Pelarut = 250 mL

Mr = 372,24

Ditanyakan : berat padatan EDTA yang diambil

Jawab

 

 

= 1,8612 gram

B.1.2 Menghitung volume HCl yang harus diambil pada 250 mL

Diketahui : Pelarut = 250 mL

Mr = 0,2 M

% HCl = 37 %

Densitas HCl = 1,19 gr/mol

Volume pelarut = 1000 mL

Ditanyakan :a) Molaritas HCl pekat

Page 16: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 16/32

 

16

b) Volume HCl yang diambil

Jawab

 

Maka HCl yang harus dipipet

V1 * M1 = V2 * M2

V1 * 12,06 = 250 * 0,2

 

V1 = 4,14 mL

B.1.3 Menghitung konsentrasi Na2CO3 yang dititrasi dengan HCl

Diketahui : Volume EDTA yang dihabiskan pada titrasi 1 = 37,5 mL

Volume EDTA yang dihabiskan pada titrasi 2 = 32,4 mL

Volume sampel = 25 mL

Molaritas HCl = 0,2 M

Ditanyakan : Konsentrasi Na2CO3 setelah dititrasi

Jawab :

 

 

= 34,95 mL

Page 17: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 17/32

 

17

 

B.1.4 Menghitung konsentrasi CaO dengan EDTA

Diketahui : Volume CaO yang dihabiskan pada titrasi 1 = 33,2 mL

Volume CaO yang dihabiskan pada titrasi 2 = 34,7 mL

Volume sampel = 25 mL

Molaritas EDTA = 0,02 M

Ditanyakan : Konsentrasi CaO setelah dititrasi

Jawab :

 

 

= 33,95 mL

 

B.1.5 Menghitung kadar CaO

Page 18: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 18/32

 

18

Diketahui : M EDTA = 0,02 M

Vol rata-rata EDTA = 34,95 mL

BM CaO = 56 g/mol

Vol larutan = 250 mL

Berat CaO = 2 gr

Vol sampel = 25 mL

Ditanyakan : % CaO

Jawab

 

B.1.6 Menghitung kadar Na2CO3 

Diketahui : N HCl = 0,2 N

Vol rata-rata HCl = 34,95 mL

BM Na2CO3 = 106 g/mol

Vol larutan = 250 mL

Berat Na2CO3 = 3 gr

Vol sampel = 25 mL

Page 19: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 19/32

 

19

Ditanyakan : % Na2CO3 

Jawab

 

 

Percobaan 2 Pembentukan NaOH

B.2.1 Kalibrasi Picnometer

Diketahui : Berat piknometer kosong + air = 54,3 gr

Berat piknometer kosong = 27,7 gr

Densitas air = 0,998 gr /ml

Berat Picnometer+rafinat = 54,5 gr

Ditanyakan : a) volume piknometer

b) berat rafinat

c) densitas rafinat

Jawab

a) Berat air = (Berat piknometer kosong+air) – Berat piknometer kosong

= 54,3 gr – 27,7 gr

= 26,6 gr

Page 20: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 20/32

 

20

b) Berat rafinat = (berat piknometer + rafinat) – (berat kosong piknometer)

= 54,5 gr – 27,7 gr

= 26,8 gr

 

B.2.2 Menghitung kandungan dan berat NaOH dalam rafinat dan ekstrak 

Reaksi antara CaO dengan Na2CO3 

 

 

 

 

Dari reaksi :

 

1 mol CaO = 1 mol Ca(OH)2 

Page 21: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 21/32

 

21

0,2678 mol CaO = 0,2678 mol Ca(OH)2 

Reaksi antara Ca(OH)2 dan Na2CO3 adalah :

 

Awal : 0,2678 0,0943 - -

Bereaksi: 0,0943 0,0943 0,1886 0,0943

Seimbang: 0,1735 - 0,1886 0,0943

Berat CaO akhir setelah bereaksi = sisa mol Ca(OH)2 * BM

= 0,1735 mol * 56 gr / mol

= 9,8112 gr

berat NaOH = sisa mol NaOH *BM

= 0,1886 mol * 40 gr/mol

= 7,544 gram

  Massa NaOH di Rafinat

Yield / massa rafinat yang diperoleh = 26,8gram

  

 

 

  Berat NaOH di Ekstrak kering

Yield/ massa NaOH ekstrak kering = 44,64 gram

 

 

 

Page 22: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 22/32

 

22

LAMPIRAN C

PROSEDUR PERCOBAAN

C.1 Alat

1. Gelas kimia 500 mL

2 . Buret

3. Erlenmeyer 250 mL

4. Pipet tetes

5. Gelas ukur

6. Statif 

7. Batang pengaduk 

8. Spatula

9. Corong

10. Neraca teknis

11. Picnometer

12. Pengaduk bermotor

13. Pipet volume

C.2 Bahan

1. CaO

2. Na2CO3

3. Aquades

4. EDTA

Page 23: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 23/32

 

23

5. Indikator murexide

6. HCl

7. Indikator metil jingga

C.3 Cara Kerja

Percobaan 1 ( Penentuan kadar CaO dan Na2CO3 )

1. Sejumlah 2 gram CaO dan 3 gram soda abu (Na2CO3) dilarutkan dengan air

dalam labu takar yang berlainan sehingga diperoleh larutan yang masing-

masing memiliki volume 250 mL.

2 gr CaO 3 gr Na2CO3 dilarutkan oleh air sampai tanda batas.

2. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung CaO sebanyak 25 mL, kemudian

dititrasi menggunakan EDTA 0,02 M dengan indikator murexide. Lakukan

titrasi duplo, amati volume EDTA yang dihabiskan untuk mentitrasi CaO.

Mencatat perubahan warna yang terjadi

CaO dipipet 25 mL lalu beri larutan dititrasi amati warnanya

indikator murexide

Page 24: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 24/32

 

24

3. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung Na2CO3 sebanyak 25 mL,

kemudian dititrasi menggunakan HCl 0,2 M dengan indikator metil jingga.

Lakukan titrasi duplo, amati volume HCl yang dihabiskan untuk mentitrasi

Na2CO3. Mencatat perubahan warna yang terjadi

Na2CO3 dipipet 25 mL lalu beri indikator metil jingga larutan dititrasi

amati warnanya

Percobaan 2 ( reaksi pembentukan NaOH )

1. Menyiapkan padatan 15 gram CaO dalam gelas kimia 400 mL dengan jumlah

tertentu (M1).

2. Menuangkan air kedalam gelas kimia tersebut dan diendapkan selama waktu

tertentu (V1) .

Aaquades dituangkan pada gelas kimia larutan diendapkan

Page 25: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 25/32

 

25

3. Mengaduk campuran dalam gelas kimia menggunakan pengaduk bermotor dan

mengendapkan larutan CaO selama 12 menit.

Larutan diaduk 12 menit larutan diendapkan

12 menit

4. Memasukkan padatan 10 gram Na2CO3 dalam jumlah tertentu (M2) kedalam

gelas kimia tersebut.

Memasukan 10 gr Na2CO3 

5. Melakukan pengadukan selama waktu tertentu (T1) dilanjutkan dengan

pengendapan selama waktu (T2) untuk memisahkan produk atas dan bawah.

Larutan diaduk selama 12 menit diendapkan

6. Menentukan densitas produk atas, konsentrasi NaOH produk atas dan volume

produk atas.

Page 26: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 26/32

 

26

LAMPIRAN D

KUIS

1. Sebutkan prinsip , tujuan, prosedur kerja !

Prinsip : Percobaan dilakukan berdasarkan persamaan reaksi, stoikiometri reaksi

dan penerapan neraca massa sederhana. 

Tujuan : 

1. Mempelajari dan memahami pengertian stoikiometri reaksi dan istilah-

istilah yang terkait.

2. Melatih melakukan perhitungan neraca massa sederhana.

3. Menghitung kadar dan konsentrasi CaO dan Na2O3.

4. Mengamati perubahan warna yang terjadi pada reaksi.

5. Menentukan densitas rafinat, konsentrasi NaOH produk atas dan

volume produk atas.

6. Menentukan berat kering produk bawah ( ekstrak ) .

7. Menentukan kadar rafinat dan ekstrak.

Prosedur kerja :

Alat

1. Gelas kimia 500 mL

2 . Buret

3. Erlenmeyer 250 mL

4. Pipet tetes

Page 27: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 27/32

 

27

5. Gelas ukur

6. Statif 

7. Batang pengaduk 

8. Spatula

9. Corong

10. Neraca teknis

11. Picnometer

12. Pengaduk bermotor

13. Pipet volume

Bahan

1. CaO

2. Na2CO3 

3. Aquades

4. EDTA

5. Indikator murexide

6. HCl

7. Indikator metil jingga

Page 28: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 28/32

 

28

Cara kerja

Percobaan 1 ( Penentuan kadar CaO dan Na2CO3 )

1. Sejumlah 2 gram CaO dan 3 gram soda abu (Na2CO3) dilarutkan dengan air

dalam labu takar yang berlainan sehingga diperoleh larutan yang masing-

masing memiliki volume 250 mL.

2 gr CaO 3 gr Na2CO3 dilarutkan oleh air sampai tanda batas.

2. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung CaO sebanyak 25 mL, kemudian

dititrasi menggunakan EDTA 0,02 M dengan indikator murexide. Lakukan

titrasi duplo, amati volume EDTA yang dihabiskan untuk mentitrasi CaO.

Mencatat perubahan warna yang terjadi

CaO dipipet 25 mL lalu beri larutan dititrasi amati warnanya

indikator murexide

3. Mempipet 25 mL larutan yang mengandung Na2CO3 sebanyak 25 mL,

kemudian dititrasi menggunakan HCl 0,2 M dengan indikator metil jingga.

Lakukan titrasi duplo, amati volume HCl yang dihabiskan untuk mentitrasi

Na2CO3. Mencatat perubahan warna yang terjadi

Page 29: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 29/32

 

29

Na2CO3 dipipet 25 mL lalu beri indikator metil jingga larutan dititrasi

amati warnanya

Percobaan 2 ( reaksi pembentukan NaOH )

1. Menyiapkan padatan 15 gram CaO dalam gelas kimia 400 mL dengan jumlah

tertentu (M1).

2. Menuangkan air kedalam gelas kimia tersebut dan diendapkan selama waktu

tertentu (V1) .

Aaquades dituangkan pada gelas kimia larutan diendapkan

3. Mengaduk campuran dalam gelas kimia menggunakan pengaduk bermotor dan

mengendapkan larutan CaO selama 12 menit.

Page 30: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 30/32

 

30

Larutan diaduk 12 menit larutan diendapkan

12 menit

4. Memasukkan padatan 10 gram Na2CO3 dalam jumlah tertentu (M2) kedalam

gelas kimia tersebut.

Memasukan 10 gr Na2CO3 

5. Melakukan pengadukan selama waktu tertentu (T1) dilanjutkan dengan

pengendapan selama waktu (T2) untuk memisahkan produk atas dan bawah.

Larutan diaduk selama 12 menit diendapkan

6. Menentukan densitas produk atas, konsentrasi NaOH produk atas dan volume

produk atas.

2. Apa yang dimaksud dengan reaktan pembatas, konversi, reaktan berlebih, dan

perolehan ?

a. Reaktan pembatas adalah reaktan yang jumlah stoikiometrinya paling kecil.

b. Reaktan berlebih adalah reaktan yang melebihi reaktan pembatas.

Page 31: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 31/32

 

31

c. Konversi adalah bagian dari reaktan atau zat tertentu pada umpan yang berubah

menjadi hasil (produk)

d. Perolehan menyatakan berat atau mol total hasil dibagi dengan berat atau mol

reaktan semula.

3

Reaksi :

 

 

Diketahui :

 

 

Dari reaksi :

 

Mol Ca(OH)2 = Mol CaO

= 0.357 mol

 

Mula-mula : 0.714 0.283

Reaksi : 0.283 0.283 0.566 0.283

Setimbang : 0.431 0 0.566 0.283

 

 

Page 32: Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa

5/16/2018 Stoikiometri Reaksi dan Neraca Massa - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/stoikiometri-reaksi-dan-neraca-massa 32/32

 

32