Step 7 1. Alat Pelindung Diri (APD) A. Definisi APD Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang mempunyai kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaannya yang mengisolasi tenaga kerja dari bahaya tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa dan cara kerja yang aman APD yang dipakai memenuhi syarat enak dipakai,tidak mengganggu kerja memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya (Sartika,2005). Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, personal protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya. B. Dasar Hukum tentang APD 1. Undang-undang No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Step 7
1. Alat Pelindung Diri (APD)
A. Definisi APD
Alat Pelindung Diri (APD) adalah seperangkat alat yang mempunyai
kemampuan untuk melindungi seseorang dalam pekerjaannya yang mengisolasi
tenaga kerja dari bahaya tempat kerja. APD dipakai setelah usaha rekayasa dan
cara kerja yang aman APD yang dipakai memenuhi syarat enak dipakai,tidak
mengganggu kerja memberikan perlindungan efektif terhadap bahaya
(Sartika,2005).
Menurut OSHA atau Occupational Safety and Health Administration, personal
protective equipment atau alat pelindung diri (APD) didefinisikan sebagai alat
yang digunakan untuk melindungi pekerja dari luka atau penyakit yang
diakibatkan oleh adanya kontak dengan bahaya (hazards) di tempat kerja, baik
yang bersifat kimia, biologis, radiasi, fisik, elektrik, mekanik dan lainnya.
B. Dasar Hukum tentang APD
1. Undang-undang No.1 tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
a. Pasal 3 ayat (1) butir f: Dengan peraturan perundangan ditetapkan
syarat-syarat untuk memberikan APD
b. Pasal 9 ayat (1) butir c: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru tentang APD.
c. Pasal 12 butir b: Dengan peraturan perundangan diatur kewajiban
dan atau hak tenaga kerja untuk memakai APD.
d. Pasal 14 butir c: Pengurus diwajibkan menyediakan APD secara
cuma-cuma.
2. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.01/MEN/1981
Tentang Kewajiban Melapor Penyakit Akibat Kerja Pasal 4 ayat (3)
menyebutkan kewajiban pengurus menyediakan alat pelindung diri dan wajib
bagi tenaga kerja untuk menggunakannya untuk pencegahan penyakit akibat
kerja
3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.03/MEN/1982
Tentang Pelayanan Kesehatan Tenaga Kerja Pasal 2 butir I menyebutkan
memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan
makanan ditempat kerja
4. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.03/Men/1986
tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Di Tempat Kerja Yang Mengelola
Pestisida Pasal 2 ayat (2) menyebutkan tenaga kerja yang mengelola Pestisida
harus memakai alat-alat pelindung diri yang berupa pakaian kerja, sepatu
lars tinggi, sarung tangan, kacamata pelindung atau pelindung muka dan
pelindung pernafasan APD yang disediakan oleh pengusaha dan dipakai oleh
tenaga kerja harus memenuhi syarat pembuatan, pengujian dan sertifikat.
Tenaga kerja berhak menolak untuk memakainya jika APD yang disediakan
tidak memenuhi syarat.
C. Pertimbangan pemilihan APD
Faktor-faktor pertimbangan pemakaian APD:
1. Enak dan nyaman dipakai
2. Tidak mengganggu ketenangan kerja dan tidak membatasi ruang gerak
pekerja
3. Memberikan perlindungan yang efektif terhadap segala jenis bahaya/potensi
bahaya
4. Memenuhi syarat estetika
5. Memperhatikan efek samping penggunaan APD.
6. Mudah dalam pemeliharaan, tepat ukuran, tepat penyediaan, dan harga
terjangkau. (Anizar, 2009).
D. Penggolongan APD berdasarkan bagian tubuh yang dilindungi
Alat-alat proteksi diri beraneka ragam macamnya. Jika digolong-golongkan
menurut bagian-bagian tubuh yang dilindunginya, maka jenis alat-alat roteksi
diri dapat dilihat pada daftar sebagai berikut (Suma‘mur, 1976):
1. Kepala : pengikat rambut, penutup rambut, topi dari berbagai bahan.
2. Mata : kaca-mata dari berbagai gelas.
3. Muka : perisai muka.
4. Tangan dan jari-jari : sarung tangan.
5. Kaki : sepatu.
6. Alat pernapasan : respirator/masker khusus.
7. Telinga : sumbat telinga, tutup telinga.
8. Tubuh : pakaian kerja dan berbagai bahan.
E. Jenis-jenis APD
1. Alat pelindung kepala
Alat pelindung kepala adalah alat pelindung yang berfungsi untuk melindungi
kepala dari benturan, terantuk, kejatuhan atau terpukul benda tajam atau
benda keras yang melayang atau meluncur di udara, terpapar oleh radiasi panas,
api, percikan bahan-bahan kimia, jasad renik (mikro organisme) dan suhu yang
ekstrim. Jenis alat pelindung kepala terdiri dari helm pengaman (safety
helmet), topi atau tudung kepala, penutup atau pengaman rambut, dan lain-
lain (Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri). Macam-macam
alat pelindung kepala diantaranya adalah:
a. Topi Pelindung/Pengaman (Safety Helmet)
Melindungi kepala dari benda keras, pukulan dan benturan, terjatuh dan terkena
arus listrik.
b. Tutup Kepala
Melindungi kepala dari kebakaran, korosif, uap-uap, panas/dingin
c. Hats/cap
Melindungi kepala dari kotoran debu atau tangkapan mesin-mesin berputar
d. Topi Pengaman
Untuk penggunaan yang bersifat umum dan pengaman dari tegangan listrik yang
terbatas. Tahan terhadap tegangan listrik tinggi. Tanpa perlindungan terhadap
tenaga listrik,biasanya terbuat dari logam
2. Alat pelindung pernapasan
Berfungsi untuk melindungi organ pernapasan dengan cara menyalurkan udara
bersih dan sehat dan/atau menyaring cemaran bahan kimia, mikro-organisme,
partikel yang berupa debu, kabut (aerosol), uap, asap, gas/fume, dan
sebagainya. Untuk mencegah masuknya kotoran-kotoran dapat menggunakan
masker. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan masker yaitu:
a. Bagaimana menggunakan masker secara benar.
b. Macam dari kotoran debu yang perlu dihindari.
c. Lamanya menggunakan alat tersebut.
Alat Pelindung Pernafasan terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu:
1. Masker untuk melindungi debu atau partikel-partikel yang lebih besar yang
masuk kedalam pernafasan, dapat terbuat dari kain dengan ukuran pori-pori
tertentu.
2. Respirator berguna untuk melindungi pernafasan dari debu, kabut, uap logam,
asap, dan gas.Alat ini dapat dibedakan atas. alat ini dapat dibedakan atas:
a. Respirator pemurni udara Membersihkan udara dengan cara menyaring atau
menyerap kontaminan dengan toksinitas rendah sebelum memasuki sistem
pernafasan, alat ini pembersihnya terdiri dari filter untuk menangkap debu
diudara atau tabung kimia yang dapat menyerap gas, uap, dan kabut.
b. Respirator penyalur udara
Membersihkan aliran udara yang tidak terkontaminasi secara terus menerus
udara dapat dipompkana dari sumber yang jauh (dihubungkan dengan selang
tahan tekanantau dari persediaan yang potabel (seperti tabung yang berisi udara
bersih atau oksigen). Jenis ini biasa dikenal SCBA (Self contained breating
appatus) atau alat pernafasan mandiri digunakan untuk tempat kerja yang terdapat
gas beracun.
3. Alat pelindung telinga
a. Sumbat telinga (ear plug)
Ukuran, bentuk, dan posisi saluran telinga untuk tiap-tiap individu berbeda-beda
dan bahkan antar kedua telinga dari individu yang sama berlainan. Oleh
karena itu, sumbat telinga harus dipilih sesuai dengan ukuran, bentuk, posisi
saluran telinga pemakainya. Diameter saluran telinga berkisar antara 3-14 mm,
tetapi paling banyak 5-11 mm. Umumnya bentuk saluran telinga manusia
tidak lurus, walaupun sebagian kecil ada yang lurus. Sumbat telinga dapat
mengurangi bising sampai dengan 30 dB. Sumbat telinga dapat terbuat dari
kapas, plastik karet alami dan sintetik, menurut cara penggunannya,
dibedakan menjadi earplug sekali pakai (disposable earplug) yaitu sumbat telinga
yang digunkan untuk sekali pakai saja kemudian dibuang, misalnya sumbat
telinga dari kapas, kemudian cara penggunan yang lain yaitu earplug yang
dapat digunakan kembali (non disposable earplug) yang digunakan waktu
yang lama terbuat dari karet atau plastik cetak. Dalam pemakaiannya sumbat
telinga mempunyai kelebihan dan kekurangan.
Kelebihan:
1. Mudah dibawa karena ukurannya yang kecil.
2. Relatif lebih nyaman dipakai ditempat kerja yang panas.
3. Tidak membatasi gerak kepala.
4. Harga relative murah daripada tutup telinga (earmuff).
5. Dapat dipakai dengan efektif tanpa dipengaruhi oleh pemakaian kacamata,
tutup kelapa, anting-anting dan rambut.
Kekurangan:
1. Memerlukan waktu yang lebih lama dari tutup telingan untuk pemasangan
yang tepat.
2. Tingkat proteksinya lebih kecil dari tutup telinga.
3. Sulit untuk memonitor tenaga kerja apakah memakai APT karena sukar
dilihat oleh pengawas.
4. Hanya dapat dipakai oleh saluran telingan yang sehat.
5. Bila tangan yang digunakan untuk memasang sumbat telinga kotor, maka
saluran telinga akan mudah terkena infeksi karena iritasi.
b. Tutup telinga (ear muff)
Tutup telinga terdiri dari dua buah tudung untuk tutup telinga, dapat berupa
cairan atau busa yang berfungsi untuk menyerap suara frekuensi tinggi. Pada
pemakaian yang lama, sering ditemukan efektifitas telinga menurun yang
disebabkan oleh bantalan mengeras dan mengerut akibat reaksi bahan
bantalan dengan minyak kulit dan keringat. Tutup telinga digunakan untuk
mengurangi bising sampai dengan 40-50 dB dengan frekuensi 100-8000Hz.
Kelebihan dan kekurangan dari tutup telinga (earmuff) adalah:
Kelebihan:
1. Satu ukuran tutup telinga dapat digunakan oleh beberapa orang dengan
ukuran telinga yang berbeda.
2. Mudah dimonitor pemakaiannya oleh pengawas.
3. Dapat dipakai yang terkena infeksi (ringan).
4. Tidak mudah hilang.
Kekurangan:
1. Tidak nyaman dipakai ditempat kerja yang panas
2. Efektifitas dan kenyamanan pemakaiannya, dipengaruhi oleh pemakaian
kacamata, tutup kepala, anting-anting, rambut yang menutupi telinga
3. Tidak mudah dibawa atau disimpan
4. Dapat membatasi gerakan kepala pada ruang kerja yang agak sempit.
5. Harganya relatif lebih mahal dari sumbat telinga
4. Alat pelindung mata dan muka
Fungsi dari pelindung mata dan muka adalah melindungi mata dan muka
dari paparan bahan kimia berbahaya, paparan partikelpartikel yang melayang
di udara dan di badan air, percikan benda- benda kecil, panas, atau uap panas,
radiasi gelombang elektromagnetik yang mengion maupun yang tidak
mengion, pancaran cahaya, benturan atau pukulan benda keras atau benda
tajam. Diantaranya adalah:
a. Goggles
Goggles memberikan perlindungan lebih baik dari pada safety glasses karena
goggles terpasang dekat wajah. Karena goggles mengitari area mata, maka
goggles melindungi lebih baik pada situasi yang mungkin terjadi percikan
cairan, uap logam, uap, serbuk, debu, dan kabut.
b. Face shield
Face shield memberikan perlindungan wajah menyeluruh dan sering
digunakan pada operasi peleburan logam, percikan bahan kimia, atau partikel
yang melayang. Banyak face shield yang dapat digunakan bersamaan dengan
pemakaian hard hat. Walaupun face shield melindungi wajah, tetapi face
shield bukan pelindung mata yang memadai, sehingga pemakaian safety glasses
harus dilakukan dengan pemakaian face shield.
c. Masker wajah
Masker berfungsi untuk melindungi hidung dari zat-zat berbau menyengat dan
dari debu yang merugikan.
5. Alat pelindung kaki
Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Republik Indonesia
Nomor PER.08/MEN/VII/2010 Tentang Alat Pelindung Diri, alat pelindung
kaki berfungsi untuk melindungi kaki dari tertimpa atau berbenturan dengan
benda-benda berat, tertusuk benda tajam, terkena cairan panas atau dingin, uap
panas, terpajan suhu yang ekstrim, terkena bahan kimia berbahaya dan jasad
renik, dan tergelincir. Jenis pelindung kaki berupa sepatu keselamatan pada