Top Banner
STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim mempunyai potensi di bidang kelautan yang cukup besar dan perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik. Salah satunya adalah ekosistem terumbu karang yang mempunyai banyak manfaat di bidang perikanan dan industri wisata. Berdasarkan citra satelit, diperkirakan luasan terumbu karang di Indonesia adalah 2.5 juta hektar. Dari total 1067 stasiun terumbu karang kategori jelek sebanyak 386 stasiun (36.18%), terumbu kategori cukup sebanyak 366 stasiun (34.3%), terumbu kategori baik sebanyak 245 stasiun (22.96%) dan kategori sangat baik sebesar 70 stasiun (6.56%). Secara umum, kondisi terumbu karang di wilayah selatan dan barat (terutama barat Sumatera) mempunyai kondisi yang jelek. Hal ini mungkin terkait dengan kondisi lingkungan yang ekstrim yaitu berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Selain itu, daerah- daerah tersebut juga merupakan lokasi yang rentan terhadap fenomena bleaching seperti yang terjadi di 2016. Di lain hal, penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (terutama dengan bom dan sianida) sering terjadi wilayah timur dan tengah. Di wilayah barat, masalah umum yang dihadapi adalah sedimentasi, penurunan kualitas perairan karena limbah domestik dan pemanfaatan lahan. Selain masalah umum tersebut, juga ada masalah khusus yang mungkin hanya PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFI LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA 1
8

STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

Apr 25, 2019

Download

Documents

vodung
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA

Indonesia sebagai negara maritim mempunyai potensi di bidang kelautan yang cukup besar dan perlu dikembangkan dan dikelola dengan baik. Salah satunya adalah ekosistem terumbu karang yang mempunyai banyak manfaat di bidang perikanan dan industri wisata. Berdasarkan citra satelit, diperkirakan luasan terumbu karang di Indonesia adalah 2.5 juta hektar.

Dari total 1067 stasiun terumbu karang kategori jelek sebanyak 386 stasiun (36.18%), terumbu kategori cukup sebanyak 366 stasiun (34.3%), terumbu kategori baik sebanyak 245 stasiun (22.96%) dan kategori sangat baik sebesar 70 stasiun (6.56%). Secara umum, kondisi terumbu karang di

wilayah selatan dan barat (terutama barat Sumatera) mempunyai kondisi yang jelek. Hal ini mungkin terkait dengan kondisi lingkungan yang ekstrim yaitu berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Selain itu, daerah-daerah tersebut juga merupakan lokasi yang rentan terhadap fenomena bleaching seperti yang terjadi di 2016. Di lain hal, penangkapan ikan yang tidak ramah lingkungan (terutama dengan bom dan sianida) sering terjadi wilayah timur dan tengah. Di wilayah barat, masalah umum yang dihadapi adalah sedimentasi, penurunan kualitas perairan karena limbah domestik dan pemanfaatan lahan. Selain masalah umum tersebut, juga ada masalah khusus yang mungkin hanya

PUSAT PENELITIAN OSEANOGRAFILEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

1

Page 2: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

TERUMBU KATEGORI JELEK SEBANYAK

386 STASIUN

(36.18%)

TERUMBU KATEGORI CUKUP SEBANYAK

366 STASIUN

(34.3%)

TERUMBU KATEGORI BAIK SEBANYAK

245 STASIUN

(22.96%)

DAN KATEGORI SANGAT BAIK SEBANYAK

70 STASIUN

(6.56%)

2

Page 3: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

terjadi di lokasi-lokasi tertentu saja, seperti di Kendari dan Tapteng terdapat fenomena Acanthaster planci yang banyak menyerang karang-karang bercabang.

Secara umum, trend kondisi tutupan karang hidup secara global mengalami penurunan utamanya karena pemanasan suhu permukaan air laut sehingga terjadi fenomena bleaching. Di Indonesia fenomena bleaching terakhir terjadi pada tahun 2015 dan 2016. Meskipun demikian, tidak semua wilayah Indonesia terkena bleaching yang parah. Dalam hal ini hanya beberapa lokasi yang tutupan karang hidupnya relatif stabil dan bahkan beberapa site mengalami sedikit kenaikan. Lokasi-lokasi tersebut diantaranya Pangkep, Spermonde, Ternate dan Biak.

Hal ini diduga lokasi-lokasi tersebut adalah tempat dimana aliran massa air mengalir secara kontinyu sehingga dapat mengurangi dampak dari peningkatan suhu permukaan air laut. Kemungkinan kedua adalah lokasi tersebut mungkin mengalami bleaching ringan dan kemudian karang mampu pulih kembali. Kemungkinan ketiga adalah daerah-daerah tersebut memang tidak mengalami kenaikan suhu permukaan air laut. seperti daerah lain yang terkena dampaknya. Hal yang dapat dilakukan pada saat terjadi bleaching adalah meminimalisir stressors yang ada di lokasi tersebut, seperti mengurangi aktivitas manusia di lokasi karena karang sedang dalam kondisi sangat rentan kerusakan.

3

Page 4: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

Indeks kesehatan terumbu karang adalah suatu nilai yang menggambarkan kondisi terumbu karang berdasarkan kondisi terkini, potensi pemulihan dan biomassa ikan. Dalam hal ini, kondisi terkini dan potensi pemulihan diihat dari tutupan karang hidup, rubble dan fleshy seaweed, sedangkan biomassa ikan yang dimaksud adalah ikan-ikan target yang berasosiasi dengan terumbu karang (carnivo-ra dan herbivora).

Berdasarkan data dari 18 lokasi, rata-rata nilai indeks kesehatan terumbu karang Indonesia adalah 5 dan masuk kategori sedang. Dalam

hal ini tutupan karang hidup masuk kategori sedang dengan tingkat pemulihan yang ting-gi, namun rendah biomassa ikan. Lokasi-lo-kasi yang masuk kategori sedang (4-7) ada-lah Batam, Belitung, Pangkep, Selayar, Buton Tengah, Buton Selatan, Buton, Kendari, Waka-tobi, Ternate dan Raja Ampat. Sedangkan yang masuk kategori rendah untuk nilai in-deksnya (1-3) adalah Nias, Lampung, Bintan, Makassar dan Biak. Rendahnya nilai indeks di lokasi-lokasi tersebut utamanya dikarenakan rendahnya persentase tutupan karang hidup dan biomassa ikan target.

INDEKS KESEHATAN TERUMBU KARANG

NO LOKASI TUTUPAN KARANG

POTENSI PEMULIHAN

BIOMASSA IKAN INDEKS KESEHATAN

1 Nias rendah rendah rendah 1

2 Bintan sedang rendah rendah 2

3 Batam tinggi tinggi rendah 6

4 Belitung tinggi tinggi rendah 6

5 Lampung rendah rendah rendah 2

6 Pangkep tinggi tinggi rendah 6

7 Spermonde sedang rendah rendah 2

8 Selayar sedang tinggi rendah 5

9 Kendari tinggi tinggi rendah 6

10 Buton Tengah sedang tinggi rendah 5

11 Buton Selatan tinggi tinggi rendah 6

12 Buton sedang tinggi rendah 5

13 Wakatobi sedang tinggi sedang 7

14 Sekotong rendah tinggi rendah 3

15 Maumere rendah tinggi rendah 3

16 Ternate tinggi tinggi rendah 6

17 Raja Ampat sedang rendah tinggi 6

18 Biak rendah tinggi rendah 3

4

Page 5: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

5

Page 6: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

Kajian ini diperuntukkan untuk mengelompokkan karang ke dalam kriteria-kriteria yang di buat berdasarkan ke-limpahannya di alam. Perhitungannya didasarkan pada ukuran koloni karang (SoC), frekuensi relatif (FR), domi-nansi relatif (DR) dan persentase tutupan karang hidup (HC). Dengan adanya pengelompokan ini, maka dapat diketahui statusnya yaitu apakah boleh dipanen atau ti-dak.

KAJIAN POTENSI STOK KARANG

Contoh Karang karang yang banyak diminati

CATEGORY INTERVAL SCALE WEIGHT VALUEFR FR ≤ 0.08 %

0.08% < FR ≤ 0.34%

0.34% < FR ≤ 1.40%

FR > 1.4%

1

2

3

4

2

2

2

2

2

4

6

8DR DR ≤ 0.07 %

0.07% < DR ≤ 0.28%

0.28% < DR ≤ 1.21%

DR > 1.21%

1

2

3

4

1

1

1

1

1

2

3

4SoC SoC ≤ 16.09cm

16.09cm< SoC ≤ 21.73cm

21.73cm < SoC ≤ 29.34cm

SoC > 29.34cm

1

2

3

4

1

1

1

1

1

2

3

4

HC HC ≤ 25 %

25% < HC≤ 50%

50% < HC ≤ 75%

HC > 75%

1

2

3

4

1

1

1

1

1

2

3

4

INTERVAL TV CRITERION ACTION TAKEN17 – 20

14 – 16

11 – 13

8 – 10

5 - 7

Very common

Common

Uncommon

Rare

Very Rare

Trading allowed

Trading allowed with caution

Trading limited

Trading strictly limited

Trading prohibited

Physogyra

Trachyphyllia

Blastomussa

Euphyllia

Catalaphyliia

Plerogyra6

Page 7: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

KERUSAKAN TERUMBU KARANG

Ada dua faktor utama penyebab kerusakan terumbu karang yaitu karena faktor anthropo-genik dan faktor alam. Faktor anthropogenik diataranya adalah penggunaan bom dan ra-cun sianida untuk menangkap ikan, pencema-

ran dan sedimentasi. Sedangkan karena faktor alam adalah fenomena bleaching, predator karang (Acanthaster planci) serta hama dan penyakit.

Bom ikan

Pemutihan karang Hama flatwormAcanthaster planci

Racun sianida Sedimentasi

7

Page 8: STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA - oseanografi.lipi.go.idoseanografi.lipi.go.id/haspen/booklet infografis digital.pdf · STATUS TERUMBU KARANG INDONESIA Indonesia sebagai negara maritim

Transplantasi karang merupakan teknik per-banyakan koloni karang dengan memanfaat-kan reproduksi aseksual secara fragmentasi. Transplantasi karang dapat digunakan untuk berbagai macam tujuan, misalnya untuk reha-bilitasi, restorasi, pengembangan objek wisata, perdagangan karang dan penelitian. Nilai posi-tif dari kegiatan transplantasi karang adalah untuk mengurangi pengambilan karang dari alam, untuk memenuhi kriteria sustainability, membuka lapangan usaha dan mendorong pelaku usaha untuk membudidayakan biota

yang masuk dalam daftar CITES. Beberapa keunggulan dari transplantasi karang adalah:• Karang tumbuh lebih cepat dan dapat di-

panen 6-12 bulan (tergantung jenis karang)• Karang hasil transplantasi mempunyai

bentuk yang seragam dan warna lebih baik• Tidak merusak dan mencemari lingkungan• Transplan karang dapat sebagai penyedia

larva karang terutama dari transplan indu-kan

• Transplan karang memperbaiki lingkungan sekitarnya

TRANSPLANTASI KARANG

Transplantasi di alam

Transplantasi dalam aquarium Transplantasi dalam aquarium

Transplantasi untuk restorasi

Transplantasi di alam

PENYUSUNTri Aryono HadiDr. GiyantoBayu PrayudhaMuhammad hafitzAgus budiyantoProf. Dr. Suharsono

8