Top Banner
LAPORAN STATISTIK KINERJA INDUSTRI INDONESIA Update April 2016 www.indoanalisis.co.id
20

Statistik kinerja industri indonesia

Jul 28, 2016

Download

Documents

IndoAnalisis

Laporan ini berisi statistik kinerja berbagai sektor industri di Indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Statistik kinerja industri indonesia

LAPORAN STATISTIK

KINERJA INDUSTRI

INDONESIA Update April 2016

www.indoanalisis.co.id

Page 2: Statistik kinerja industri indonesia
Page 3: Statistik kinerja industri indonesia

BAB I PERTUMBUHAN INDUSTRI

Grafik 1.1. PDB dan Pertumbuhan PDB Indonesia, 2010 - 2016 Grafik 1.2. Pertumbuhan Industri Tanaman Pangan, 2010 - 2016 Grafik 1.3. Pertumbuhan Industri Tanaman Holtikultura, 2010 - 2016 Grafik 1.4. Pertumbuhan Industri Tanaman Perkebunan, 2010 - 2016 Grafik 1.5. Pertumbuhan Industri Peternakan, 2010 - 2016 Grafik 1.6. Pertumbuhan Industri Kehutanan dan Penebangan Kayu, 2010 - 2016 Grafik 1.7. Pertumbuhan Industri Perikanan, 2010 - 2016 Grafik 1.8. Pertumbuhan Industri Pertambangan Minyak dan Gas Bumi, 2010 - 2016 Grafik 1.9. Pertumbuhan Industri Pertambangan Biji Logam, 2010 - 2016

Grafik 1.10. Pertumbuhan Industri Pengolahan Batubara dan Pengilangan Minyak, 2010 - 2016

Grafik 1.11. Pertumbuhan Industri Makanan dan Minuman, 2010 - 2016 Grafik 1.12 Pertumbuhan Industri Pengolahan Tembakau, 2010 - 2016

Grafik 1.13. Pertumbuhan Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, 2010 - 2016

Grafik 1.14. Pertumbuhan Industri Kulit, Brang dari Kulit, dan Alas Kaki, 2010 - 2016

Grafik 1.15. Pertumbuhan Industri Pengolahan Kayu, Bambu, Rotan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.16. Pertumbuhan Industri Pengolahan Kertas, Barang dari Kertas, Percetakan, dan Reproduksi Media Rekaman, 2010 - 2016

Grafik 1.17. Pertumbuhan Industri Kimia, Farmasi, dan Obat Tradisional, 2010 - 2016

Grafik 1.18. Pertumbuhan Industri Karet, Barang dari Karet, dan Plastik, 2010 - 2016

Grafik 1.19. Pertumbuhan Industri Bahan Galian Non Logam, 2010 - 2016

Grafik 1.20. Pertumbuhan Industri Logam Dasar, 2010 - 2016

Grafik 1.21. Pertumbuhan Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik, 2010 - 2016

Grafik 1.22. Pertumbuhan Industri Mesin dan Perlengkapan, 2010 - 2016

Grafik 1.23. Pertumbuhan Industri Alat Angkutan, 2010 - 2016

Grafik 1.24. Pertumbuhan Industri Furnitur, 2010 - 2016

Grafik 1.25. Pertumbuhan Industri Pengadaan Gas dan Produksi Es, 2010 - 2016

Grafik 1.26. Pertumbuhan Industri Perdagangan Mobil, Sepeda Motor, dan Reparasinya, 2010 - 2016

Grafik 1.27. Pertumbuhan Industri Perdagangan Besar dan Eceran, Tanpa Mobil dan Sepeda Motor, 2010 - 2016

Grafik 1.28. Pertumbuhan Industri Transportasi Darat, 2010 - 2016

Grafik 1.29. Pertumbuhan Industri Transportasi Laut, 2010 - 2016

Grafik 1.30. Pertumbuhan Industri Transportasi Sungai, Danau, dan Penyebrangan, 2010 - 2016

Grafik 1.31. Pertumbuhan Industri Penyediaan Makanan Minuman, Restoran, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.32. Pertumbuhan Industri Jasa Perantara Keuangan, Perbankan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.33. Pertumbuhan Industri Asuransi dan Dana Pensiun, 2010 - 2016

Grafik 1.34. Pertumbuhan Industri Jasa, Konsultasi Perusahaan, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 1.35. Pertumbuhan Industri Administrasi Pemerintahan, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib, 2010 - 2016

Grafik 1.36. Pertumbuhan Industri Jasa Pendidikan, 2010 - 2016

Grafik 1.37. Pertumbuhan Industri Jasa Kesehatan dan Sejenisnya, 2010 - 2016

LAPORAN STATISTIK

KINERJA INDUSTRI INDONESIA

Page 4: Statistik kinerja industri indonesia
Page 5: Statistik kinerja industri indonesia

BAB II PERTUMBUHAN INVESTASI

Grafik 2.1. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Tanaman Pangan & Perkebunan, 2010 – 2015

Grafik 2.2. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Peternakan, 2010 – 2015

Grafik 2.3. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kehutanan, 2010 – 2015

Grafik 2.4. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perikanan, 2010 – 2015

Grafik 2.5. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Pertambangan, 2010 – 2015

Grafik 2.6. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Makanan, 2010 – 2015

Grafik 2.7. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Tekstil, 2010 – 2015

Grafik 2.8. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Barang dari Kulit dan Alas Kaki, 2010 – 2015

Grafik 2.9. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kayu, 2010 – 2015

Grafik 2.10. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kertas dan Percetakan, 2010 – 2015

Grafik 2.11. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kimia dan Farmasi, 2010 – 2015

Grafik 2.12. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Karet & Plastik, 2010 – 2015

Grafik 2.13. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Logam, Mesin, & Elektronik, 2010 – 2015

Grafik 2.14. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kedokteran, Optik, & Jam, 2010 – 2015

Grafik 2.15. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Kendaraan Bermotor & Alat Transportasi Lain, 2010 – 2015

Grafik 2.16. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Listrik, Gas, & Air, 2010 – 2015

Grafik 2.17. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Konstruksi, 2010 – 2015

Grafik 2.18. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perdagangan & Reparasi, 2010 – 2015

Grafik 2.19. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Hotel & Restoran, 2010 – 2015

Grafik 2.20. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Transportasi, Gudang, & Komunikasi, 2010 – 2015

Grafik 2.21. Nilai Investasi dan Jumlah Proyek untuk Industri Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran, 2010 – 2015

BAB III PERTUMBUHAN EKSPOR IMPOR HASIL PERTANIAN

Grafik 3.1. Volume dan Nilai Ekspor Biji Kopi, 2005 – 2016

Grafik 3.2. Volume dan Nilai Impor Biji Kopi, 2005 – 2016

Grafik 3.3. Volume dan Nilai Ekspor Biji Coklat, 2005 – 2016

Grafik 3.4. Volume dan Nilai Impor Biji Coklat, 2005 – 2016

Grafik 3.5. Volume dan Nilai Ekspor Udang, 2005 – 2016

Grafik 3.6. Volume dan Nilai Impor Udang, 2005 – 2016

Grafik 3.7. Volume dan Nilai Ekspor Rempah-rempah, 2005 – 2016

Grafik 3.8. Volume dan Nilai Impor Rempah-rempah, 2005 – 2016

Grafik 3.9. Volume dan Nilai Ekspor Teh, 2005 – 2016

Grafik 3.10. Volume dan Nilai Impor Teh, 2005 – 2016

Grafik 3.11. Volume dan Nilai Ekspor Tembakau, 2005 – 2016

Grafik 3.12. Volume dan Nilai Impor Tembakau, 2005 – 2016

Grafik 3.13. Volume Ekspor dan Impor Ikan dan lain-lain, 2005 – 2016

Grafik 3.14. Volume Ekspor dan Impor Bahan Nabati, 2005 – 2016

Grafik 3.15. Volume Ekspor dan Impor Buah-buahan, 2005 – 2016

Grafik 3.16. Volume Ekspor dan Impor Sayur-sayuran, 2005 – 2016

Grafik 3.17. Volume Ekspor dan Impor Damar, 2005 – 2016

Page 6: Statistik kinerja industri indonesia
Page 7: Statistik kinerja industri indonesia

BAB IV PERTUMBUHAN EKSPOR IMPOR HASIL INDUSTRI

Grafik 4.1. Volume dan Nilai Ekspor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016

Grafik 4.2. Volume dan Nilai Impor Tekstil dan Produk Tekstil, 2005 – 2016

Grafik 4.3. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit, 2005 – 2016

Grafik 4.4. Volume dan Nilai Impor Minyak Sawit, 2005 – 2016

Grafik 4.5. Volume dan Nilai Ekspor Produk Logam Dasar, 2005 – 2016

Grafik 4.6. Volume dan Nilai Impor Produk Logam Dasar, 2005 – 2016

Grafik 4.7. Volume dan Nilai Ekspor Produk Kayu Olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.8. Volume dan Nilai Impor Produk kayu olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.9. Volume dan Nilai Ekspor Bahan kimia, 2005 – 2016

Grafik 4.10. Volume dan Nilai Impor Bahan kimia, 2005 – 2016

Grafik 4.11. Volume dan Nilai Ekspor Kertas dan barang dari kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.12. Volume dan Nilai Impor Kertas dan barang dari kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.13. Volume dan Nilai Ekspor Karet Olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.14. Volume dan Nilai Impor Karet Olahan, 2005 – 2016

Grafik 4.15. Volume Ekspor Furnitur, 2005 – 2016

Grafik 4.16. Volume Impor Furnitur, 2005 – 2016

Grafik 4.17. Volume Ekspor Bahan Kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.18. Volume Impor Bahan Kertas, 2005 – 2016

Grafik 4.19. Volume Ekspor Pupuk, 2005 – 2016

Grafik 4.20. Volume Impor Pupuk, 2005 – 2016

Grafik 4.21. Volume Ekspor Makanan Ternak, 2005 – 2016

Grafik 4.22. Volume Impor Makanan Ternak, 2005 – 2016

BAB V KINERJA INDUSTRI MOBIL

Grafik 5.1. Produksi Mobil Berdasarkan Kategori, 2005 – 2016

Grafik 5.2. Volume Eskpor Mobil, 2005 – 2016

Grafik 5.3. Volume Impor Mobil, 2005 – 2016

Grafik 5.4. Penjualan Mobil di Indonesia, 1993 – 2016

Grafik 5.5. Penjualan Mobil Toyota, 2008 – 2016

Grafik 5.6. Penjualan Mobil Daihatsu, 2008 – 2016

Grafik 5.7. Penjualan Mobil Honda, 2008 – 2016

Grafik 5.8. Penjualan Mobil Suzuki, 2008 – 2016

Grafik 5.9. Penjualan Mobil Mitsubishi, 2008 – 2016

Grafik 5.10. Penjualan Mobil Nissan, 2008 – 2016

Grafik 5.11. Penjualan Mobil Isuzu, 2008 – 2016

Grafik 5.12. Penjualan Mobil Mazda, 2008 – 2016

Grafik 5.13. Penjualan Mobil Chevrolet, 2008 – 2016

Grafik 5.14. Penjualan Mobil KIA, 2008 – 2016

Grafik 5.15. Penjualan Mobil BMW, 2008 – 2016

Grafik 5.16. Penjualan Mobil Hyundai, 2008 – 2016

Grafik 5.17. Penjualan Mobil Ford, 2008 – 2016

Grafik 5.18. Penjualan Mobil Mercedes Benz, 2008 – 2016

Grafik 5.19. Penjualan Mobil Peugeot, 2008 – 2016

Grafik 5.20. Penjualan Mobil Hino, 2008 – 2016

Grafik 5.21. Penjualan Mobil UD Trucks, 2009 – 2016

Page 8: Statistik kinerja industri indonesia
Page 9: Statistik kinerja industri indonesia

BAB VI KINERJA INDUSTRI SEPEDA MOTOR

Grafik 6.1 Produksi Motor di Indonesia, 1996 – 2016

Grafik 6.2. Penjualan Motor di Indonesia, 1996 – 2016

Grafik 6.3. Penjualan Motor di Pasar Dalam Negeri, 1996 – 2016

Grafik 6.4. Market Share Penjualan Motor di Indonesia, 2014 - 2016

Grafik 6.5. Penjualan Motor di Pasar Ekspor, 1996 – 2016

Grafik 6.6. Penjualan Motor Honda, 2008 – 2016

Grafik 6.7. Penjualan Motor Yamaha, 2008 – 2016

Grafik 6.8. Penjualan Motor Suzuki, 2008 – 2016

Grafik 6.9. Penjualan Motor Kawasaki, 2008 – 2016

Grafik 6.10. Penjualan Motor TVS, 2008 – 2016

BAB VII KINERJA INDUSTRI ALAT BERAT

Grafik 7.1. Produksi Alat Berat di Indonesia, 2006 – 2015

Grafik 7.2. Penjualan Alat Berat di Indonesia, 1990 – 2015

Grafik 7.3. Pangsa Pasar Alat Berat Komatsu, Hitachi, Caterpilar, dan Kobelco, 2009 – 2015

Grafik 7.4. Penjualan Alat Berat Komatsu, 2000 – 2016

BAB VIII KINERJA INDUSTRI BATUBARA

Grafik 8.1. Pertumbuhan Industri Pertambangan Batubara dan Lignit, 2010 - 2016

Grafik 8.2. Volume Produksi Batubara, 2000 – 2015

Grafik 8.3. Volume Ekspor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 8.4. Nilai Ekspor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 8.5. Volume Impor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 8.6. Nilai Impor Batubara, 2005 – 2016

Grafik 8.7. Volume Penjualan Batubara Dalam Negeri, 2000 – 2015

Grafik 8.8. Konsumsi Batubara Pembangkit Listrik, 2003 – 2015

Grafik 8.9. Harga Batubara Acuan, Januari 2009 – April 2016

Grafik 8.10. Sumber Daya dan Cadangan Batubara, 2004 – 2014

BAB IX KINERJA INDUSTRI TEMBAGA

Grafik 9.1. Volume Ekspor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 9.2. Nilai Ekspor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 9.3. Volume Impor Biji Tembaga, 2005 – 2016

Grafik 9.4. Nilai Impor Biji Tembaga, 2005 – 2016

BAB X KINERJA INDUSTRI NIKEL

Grafik 10.1. Volume Ekspor Biji Nikel, 2005 – 2016

Grafik 10.2. Nilai Ekspor Biji Nikel, 2005 – 2016

Grafik 10.3. Volume Impor Biji Nikel, 2005 – 2016

Grafik 10.4. Nilai Impor Biji Nikel, 2005 – 2016

Page 10: Statistik kinerja industri indonesia
Page 11: Statistik kinerja industri indonesia

BAB XI KINERJA INDUSTRI PEMBANGKIT LISTRIK

Grafik 11.1. Pertumbuhan Industri Ketenagalistrikan, 2010 - 2016

Grafik 11.2. Kebutuhan Tambahan Pembakit Listrik dari PLN, 2015 - 2019

Grafik 11.3. Kebutuhan Tambahan Pembakit Listrik dari Independent Power Plant (IPP), 2015 - 2019

Grafik 11.4. Proyeksi Penjualan Energi Listrik PLN Berdasarkan Segmen Pelanggan, 2015 - 2024

Grafik 11.5. Kebutuhan Dana Investasi Pembangkit Listrik PLN & IPP, 2015 - 2024

BAB XII KINERJA INDUSTRI SEMEN

Grafik 12.1. Volume Ekspor Semen, 2005 – 2016

Grafik 12.2. Nilai Ekspor Semen, 2005 – 2016

Grafik 12.3. Volume Impor Semen, 2005 – 2016

Grafik 12.4. Nilai Impor Semen, 2005 – 2016

Grafik 12.5. Konsumsi Semen di Indonesia, 2010 - 2016

Grafik 12.6. Konsumsi Semen di Jawa, 2010 - 2016

Grafik 12.7. Konsumsi Semen di Sumatera, 2010 - 2016

Grafik 12.8. Konsumsi Semen di Kalimantan, 2010 - 2016

Grafik 12.9. Konsumsi Semen di Sulawesi, 2010 - 2016

Grafik 12.10. Konsumsi Semen di Nusa Tenggara, 2010 - 2016

Grafik 12.11. Konsumsi Semen di Maluku & Irian Jaya, 2010 - 2016

Grafik 12.12. Penjualan Semen Tonasa, 2010 - 2016

BAB XIII KINERJA INDUSTRI PARIWISATA

Grafik 13.1. Jumlah Wisatawan Manca Negara yang Masuk Ke Indonesia, 2008 – 2016

Grafik 13.2. Jumlah Kedatangan Wisatawan Manca Negara Menurut Bandara, 2014 - 2016

Grafik 13.3. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Ngurah Rai, 2010 – 2016

Grafik 13.4. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Soekarno Hatta, 2010 – 2016

Grafik 13.5. Jumlah Kedatangan Wisatawan di Bandara Batam, 2010 – 2016

Grafik 13.6. Sepuluh Negara Terbaik Berdasarkan Indeks Pariwisata di Dunia, 2015

Grafik 13.7. Posisi dan Indeks Nilai Pariwisata Indonesia, 2015

BAB XIV KINERJA INDUSTRI PROPERTI

Grafik 14.1. Pertumbuhan Industri Real Estate, 2010 - 2016

Grafik 14.2. Faktor yang Mempengaruhi Penjualan Properti Residensial, 2011 – 2015

Grafik 14.3. Sumber Pembiayaan Properti Residensial oleh Developer, 2012 – 2015

Grafik 14.4. Sumber Pembiayaan Properti Residensial oleh Developer Berdasarkan Dana Sendiri, 2012 – 2015

Grafik 14.5. Cara Pembiayaan Properti Residensial oleh Konsumen, 2012 – 2015

Grafik 14.6. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Perkantoran di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Grafik 14.7. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Apartemen di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Grafik 14.8. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Lahan Industri di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Grafik 14.9. Tingkat Penjualan dan Harga Jual Rata-rata Ritel Perbelanjaan di Wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi, 2014 - 2015

Page 12: Statistik kinerja industri indonesia
Page 13: Statistik kinerja industri indonesia

BAB XV KINERJA INDUSTRI HOTEL

Grafik 15.1. Pertumbuhan Industri Penyediaan Akomodasi, Hotel, dan Sejenisnya, 2010 - 2016

Grafik 15.2. Jumlah Hotel Bintang, 2009 – 2015

Grafik 15.3. Jumlah Hotel Bintang Berdasarkan Propinsi, 2015

Grafik 15.4. Jumlah Kamar di Hotel Bintang, 2009 – 2015

Grafik 15.5. Jumlah Kamar di Hotel Bintang Berdasarkan Provinsi, 2015

Grafik 15.6. Jumlah Rata-rata Tamu Per Hari di Hotel Bintang, 2009 – 2015

Grafik 15.7. Jumlah Rata-rata Tamu di Hotel Bintang Berdasarkan Provinsi, 2015

Grafik 15.8. Jumlah Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015

Grafik 15.9. Jumlah Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain Berdasarkan Provinsi, 2015

Grafik 15.10. Jumlah Kamar di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015

Grafik 15.11. Jumlah Kamar di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain Berdasarkan provinsi, 2015

Grafik 15.12. Jumlah Rata-rata Tamu Per hari di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain, 2009 – 2015

Grafik 15.13. Jumlah Rata-rata Tamu Per Hari di Hotel Non Bintang dan Penginapan Lain Berdasarkan Provinsi, 2015

Grafik 15.14. Tingkat Hunian Rata-rata di Hotel Bintang Per Bulan, Januari 2012 – Februari 2016

BAB XVI KINERJA INDUSTRI PENERBANGAN

Grafik 16.1. Pertumbuhan Industri Transportasi Udara, 2010 - 2016

Grafik 16.2. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Dalam Negeri Berdasarkan Bandara, 2006 – 2016

Grafik 16.3. Jumlah Penumpang yang Berangkat pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 16.4. Jumlah Penumpang yang Datang Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 16.5. Jumlah Pesawat yang Berangkat Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 16.6. Jumlah Pesawat yang Datang Pada Penerbangan Dalam Negeri, 2009 – 2016

Grafik 16.7. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Internasional Berdasarkan Bandara, 2006 – 2016

Grafik 16.8. Jumlah Penumpang yang Berangkat Pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2016

Grafik 16.9. Jumlah Penumpang yang Datang pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2016

Grafik 16.10. Jumlah Pesawat yang Berangkat pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2016

Grafik 16.11. Jumlah Pesawat yang Datang pada Penerbangan Internasional, 2009 – 2016

BAB XVII KINERJA INDUSTRI KERETA API

Grafik 17.1. Pertumbuhan Industri Transportasi Kereta Api, 2010 - 2016

Grafik 17.2. Jumlah Penumpang Kereta Api di Berdasarkan Wilayah, 2006 – 2016

Grafik 17.3. Jumlah Barang yang Melalui Kereta Api Berdasarkan Wilayah, 2006 – 2016

BAB XVIII KINERJA INDUSTRI PELAYARAN

Grafik 18.1. Jumlah Barang Dalam Negeri yang Dibongkar di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Grafik 18.2. Jumlah Barang Dalam Negeri yang Dimuat di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Grafik 18.3. Total Keberangkatan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Grafik 18.4. Total Kedatangan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2015

Grafik 18.5. Total Kedatangan Penumpang dari Pelayaran Dalam Negeri di 5 Pelabuhan Utama, 2006-2016

Page 14: Statistik kinerja industri indonesia
Page 15: Statistik kinerja industri indonesia

BAB IXX KINERJA INDUSTRI PERBANKAN UMUM

Grafik 19.1. Perkembangan Aset Bank Umum, 2005 – 2016

Grafik 19.2. Jumlah Bank Umum Berdasarkan Pengelompokan Total Aset, 2007 – 2016

Grafik 19.3. Suku Bunga Rata-rata Kredit Bank Umum Kepada Pihak Bukan Bank, 2011 – 2016

Grafik 19.4. Perkembangan Jumlah Bank Umum, 2005 – 2016

Grafik 19.5. Perkembangan Jumlah Kantor Bank Umum, 2005 – 2016

Grafik 19.6. Jumlah BPR Berdasarkan Pengelompokan Total Aset, 2006 – 2016

Grafik 19.7. Posisi Kredit Investasi Perbankan Menurut Sektor Ekonomi, 2010 – 2016

Grafik 19.8. Posisi Kredit Modal Kerja Perbankan Menurut Sektor Ekonomi, 2010 – 2016

BAB XX KINERJA INDUSTRI PERBANKAN SYARIAH

Grafik 20.1. Jumlah Bank Syariah, 2006 – 2016

Grafik 20.2. Perkembangan Aset Perbankan Syariah, 2006 – 2016

Grafik 20.3. Aktiva Produktif Perbankan Syariah, 2006 – 2016

Grafik 20.4. Tingkat Bagi Hasil Rata-rata DPK Bank Syariah, 2006 – 2016

Grafik 20.5. Tingkat Margin Rata-rata Pembiayaan Berdasarkan Sektor Ekonomi, 2006 – 2016

Grafik 20.6. Tingkat Margin Rata-rata Pembiayaan Berdasarkan Jenis Penggunaan, 2006 – 2016

Grafik 20.7. Pembiayaan Perbankan Syariah berdasarkan Jenisnya, 2006 – 2016

Grafik 20.8. Pembiayaan Perbankan Syariah berdasarkan Sektor Ekonomi, 2006 – 2016

Grafik 20.9. Komposisi DPK Perbankan Syariah, 2007 – 2016

BAB XXI KINERJA INDUSTRI ASURANSI KONVENSIONAL

Grafik 21.1. Premi Asuransi Konvensional Berdasarkan Jenis Asuransi, 2002 – 2015

Grafik 21.2. Komposisi Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 21.3. Klaim Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2002 – 2015

Grafik 21.4. Komposisi Klaim Premi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 21.5. Rasio Klaim Premi dengan Premi Asuransi Konvensional, 2002 – 2015

Grafik 21.6. Rasio Klaim Premi dengan Premi Asuransi Konvensional Berdasarkan jenis Asuransi, 2015

Grafik 21.7. Total Aset Industri Asuransi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2002 – 2015

Grafik 21.8. Komposisi Total Aset Industri Asuransi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 21.9. Total Investasi Industri Asuransi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2002 – 2015

Grafik 21.10. Komposisi Total Investasi Industri Asuransi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 21.11. Rasio Total Investasi dengan Total Aset Industri Asuransi, 2002 – 2015

Grafik 21.12. Portfolio Investasi Industri Asuransi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2002 – 2015

Grafik 21.13. Komposisi Portfolio Investasi Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Page 16: Statistik kinerja industri indonesia
Page 17: Statistik kinerja industri indonesia

BAB XXII KINERJA INDUSTRI ASURANSI SYARIAH

Grafik 22.1. Premi Asuransi Syariah berdasarkan Jenis Asuransi, 2006 – 2015

Grafik 22.2. Komposisi Premi Asuransi Syariah berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 22.3. Total Klaim Asuransi Islam Berdasarkan Jenis Asuransi, 2006 – 2015

Grafik 22.4. Komposisi Total Klaim Asuransi Islam Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 22.5. Total Aset Asuransi Islam Berdasarkan Jenis Asuransi, 2006 – 2015

Grafik 22.6. Komposisi Total Aset Asuransi Islam Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

Grafik 22.7. Total Investasi Asuransi Islam Berdasarkan Jenis Asuransi, 2006 - 2015

Grafik 22.8. Komposisi Total Investasi Asuransi Islam Berdasarkan Jenis Asuransi, 2015

BAB XXII KINERJA INDUSTRI TELEKOMUNIKASI

Grafik 23.1. Pertumbuhan Industri Informasi dan Komunikasi, 2010 - 2016

Grafik 23.2. Jumlah Pengguna Internet di Indonesia, 1998 - 2015

Grafik 23.3. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perorangan, 2012 - 2015

Grafik 23.4. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perumahan 2012 - 2015

Grafik 23.5. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Segmen Pasar Perusahaan, 2012 - 2015

Grafik 23.6. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Broadband, 2012 - 2015

Grafik 23.7. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Selular, 2012 - 2015

Grafik 23.8. Jumlah Pelanggan PT Telekomunikasi Indonesia Untuk Kategori Pelanggan Tetap, 2012 - 2015

Grafik 23.9. Pendapatan PT Telekomunikasi Indonesia Berdasarkan Segmen Pasar, 2012 - 2015

Grafik 23.10. Jumlah Pelanggan Seluler PT Indosat Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 -2015

Grafik 23.11. Jumlah Pelanggan Tetap PT Indosat Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 – 2015

Grafik 23.12. Pendapatan PT Indosat Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 – 2015

Grafik 23.13. Pendapatan PT XL Axiata Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 – 2015

Grafik 23.14. Pendapatan Seluler XL Berdasarkan Jenis Pendapatan, 2012 - 2015

Grafik 23.15. Jumlah Pelanggan PT XL Axiata Berdasarkan Jenis Pembayaran, 2012 – 2015

Page 18: Statistik kinerja industri indonesia
Page 19: Statistik kinerja industri indonesia

2014 2015 2016*

Penjualan (Unit) Market Share Penjualan (Unit) Market Share Penjualan (Unit) Market Share

Honda 5.051.100 64,16% 4.453.888 68,73% 655.734 67,73%

Yamaha 2.371.082 30,12% 1.798.630 27,76% 267.100 27,59%

Suzuki 275.067 3,49% 109.882 1,70% 26.770 2,76%

Kawasaki 165.371 2,10% 115.008 1,77% 17.355 1,79%

TVS 9.575 0,12% 2.747 0,04% 1.234 0,13%

64,16%

30,12%

3,49%

2,10% 0,12%

Honda

Yamaha

Suzuki

Kawasaki

TVS68,73%

27,76%

1,70%

1,77% 0,04%

Honda

Yamaha

Suzuki

Kawasaki

TVS67,73%

27,59%

2,76%

1,79%

0,13%

Honda

Yamaha

Suzuki

Kawasaki

TVS

2014 2015 2016

Grafik 6.4. Market Share Penjualan Motor di Indonesia, 2014 - 2016

Tabel Market Share Penjualan Motor di Indonesia, 2014 - 2016

Sumber: IndoAnalisis Research, diolah dari AISI (Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia) dan sumber lainnya Keterangan: * Sampai Februari 2016

CONTOH ISI

Page 20: Statistik kinerja industri indonesia

www.indoanalisis.co.id

Multika Building 2nd Floor - Suite 207 Jl. Mampang Prapatan Raya Kav. 71 – 73 Jakarta Selatan 12790 - Indonesia Phone: 021 5050 2048 Email: [email protected] www.indoanalisis.co.id