Top Banner
28

Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Jan 02, 2016

Download

Documents

Lauren Bowen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Standard Penyambungan PE Butt Fusion
Page 2: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

BUTT FUSION

Page 3: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Standard yang dapat digunakan :

DVS 2207-1:1995 (Jerman)

UNI 10520:1997 (Italia/Uni Eropa)

POP 003:2009 (Australia)

ASTM D2657-97 & TR-33:2006 PPI (Amerika Serikat)

WIS 4-32-08 (Inggris)

ISO 21307:2009 E

Page 4: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

Page 5: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

A. Panas Heater plate (t 0C) mengikuti grafik berikut

220 0C

215

210

205

200

5 10 15 20 25 30 35 40 45 50 tebal [mm]

B. Tekanan Pemanasan (P1) Tekanan pemanasan mengikuti rumus sebagai berikut :

P = Ps . π . e . (D – e)

A . cos α/2

Dimana : D = Diameter luar pipa [mm] e = tebal pipa [mm] α = sudut penyambungan [0] = untuk penyambungan pipa sudutnya 00

A = total luas permukaan tekan piston [mm2] Ps = Tekanan spesifik FUSION = 1,5 [bar]

Khusus untuk penggerak manual, yang digunakan rumus berikut :

P = (D – e) . e . π x Ps

Dimana Ps = 0,015 [kg/mm2]

FASE 1 PEMANASAN AWAL

α

[bar]

Page 6: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

C. Waktu Pemanasan

Pemanasan dilakukan hingga muncul bead. Standard bead mengikuti tabel berikut :

aTebal (e) [mm]

Lebar/tinggi bibir (a) [mm]

… 4,5 0,5

4,5 ~ 7 1,0

7 ~ 12 1,5

12 ~ 19 2,0

19 ~ 26 2,5

26 ~ 37 3,0

37 ~ 50 3,5

50 ~ 70 4,0

Catatan : Yang dimaksud a adalah seperti gambar berikut :

Page 7: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 2 PEMANASAN A. Tekanan (P2) Tekanan pada fase ini mengikuti ketentuan-

ketentuan berikut :

P2 = P1 / 7,5 [bar]

B. Waktu Pemanasan (T2) Waktu pemanasan pada fase ini mengikuti

ketentuan-ketentuan berikut :

T2 = 10s [detik]

FASE ANTARA FASE 2 DAN FASE 3

Setelah fase 2, sesegera mungkin heater diangkat untuk masuk ke fase 3. Lama waktu yang diizinkan untuk proses ini tidak boleh melebihi ketentuan ber-dasarkan tabel berikut :

Tebal (e) [mm]

T3 [detik]

… 4,5 ... 5

4,5 ~ 7 5 ~ 6

7 ~ 12 6 ~ 8

12 ~ 19 8 ~ 10

19 ~ 26 10 ~ 12

26 ~ 37 12 ~ 16

37 ~ 50 16 ~ 20

50 ~ 70 20 ~ 25

Page 8: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 3 PENGELASAN DAN PENDINGINAN A. Awal Fase Sebelum mencapai tekanan puncak fase ini, dibutuhkan waktu tententu yang lamanya :

Tebal (e) [mm]

T4 [detik]

… ~ 4,5 ... ~ 5

4,5 ~ 7 5 ~ 6

7 ~ 12 6 ~ 8

12 ~ 19 8 ~ 10

19 ~ 26 10 ~ 12

26 ~ 37 12 ~ 16

37 ~ 50 16 ~ 20

50 ~ 70 20 ~ 25

B. Waktu Pemanasan (T5) dan Tekanan (P5) Waktu pemanasan tekanan pada fase ini meng- ikuti ketentuan-ketentuan berikut :

Tebal (e) [mm]

T5 [menit]

… ~ 4,5 ... ~ 6

4,5 ~ 7 6 ~ 10

7 ~ 12 10 ~ 16

12 ~ 19 16 ~ 24

19 ~ 26 24 ~ 32

26 ~ 37 32 ~ 45

37 ~ 50 45 ~ 60

50 ~ 70 60 ~ 80

Page 9: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

Page 10: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Panas Heater plate (t) mengikuti rumus berikut

t = (215 ± 5) [ºC]

Tekanan pemanasan (P1) mengi-kuti rumus sebagai berikut : P1 =

Ps . π . e . (D – e) A . cos α/2

Dimana : Ps = 0,15 [N/mm2]

t = (225 240) [ºC]

PARAMETER

Pemanasan dilakukan hingga muncul bead. Standard bead mengikuti rumus berikut :

a = 0,5 + 0,1e [mm]

Tekanan (P2) pada fase pema-nasan mengikuti rumus berikut :

P2 = P1 / 7,5 [N/mm²]

Waktu (T2) pada fase pemanasan mengikuti rumus berikut :

T2 = 12e ± e [detik]

Waktu (T3) yang diizinkan untuk proses pengangkatan plat pema-nas mengikuti rumus berikut:

T3 = 4 + 0,3e [detik]

[N/mm²]

e 20mm e 20mm

FORMULA

Page 11: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Tekanan pengelasan (P5) mengi-kuti rumus sebagai berikut : P5 = P1

PARAMETER

Waktu pengelasan (T5) mengikuti rumus berikut :

T5 = 3 ± e [menit]

Waktu untuk mencapai tekanan pengelasan (T4) maksimal mengi-kuti rumus sebagai berikut :

T4 = 4 + 0,4e [detik]

T5 = 10 [detik]

Tekanan pendinginan (P6) mengi-kuti rumus sebagai berikut :

P6 = 0 [N/mm²]

Waktu pendinginan (T6) mengikuti rumus berikut :

T6 = 1,5e [menit]

Tekanan pengelasan lanjut (P6) mengikuti rumus berikut :

P6 = P1 / 3 [N/mm²]

Waktu pengelasan lanjut (T6) mengikuti rumus berikut :

T6 = 3 ± e [menit]

e 20mm e 20mm

FORMULA

Page 12: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

PARAMETER

Tekanan pendinginan (P7) mengi-kuti rumus berikut :

P7 = 0 [N/mm²]

Waktu pendinginan (T7) mengikuti rumus berikut :

T7= 1,5e [menit]

Tebal minimum bead hasil penge-lasan mengikuti rumus berikut:

B = 3 ± 0,5e [mm]

Tebal maksimum bead hasil pengelasan mengikuto rumus berikut:

B = 5 + 0,75e [mm]

e 20mm e 20mm

FORMULA

Page 13: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

Page 14: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Panas Heater plate (t) mengikuti rumus berikut

t = (220 ± 15) [ºC]

Tekanan pemanasan (P1) mengi-kuti rumus sebagai berikut : P1 =

Ps . π . e . (D – e) A . cos α/2

Dimana : Ps = 175 ± 25 [kPa]

PARAMETER e 15mm e 15mm

Pemanasan dilakukan hingga muncul bead. Standard bead mengikuti rumus berikut :

a = 0,5 + 0,1e [mm]

Tekanan (P2) pada fase pema-nasan mengikuti rumus berikut :

P2 = 0

Waktu (T2) pada fase pemanasan mengikuti rumus berikut :

T2 = 15e [detik]

Waktu (T1) perkiaan yang dibu-tuhkan hingga muncul bead mengikuti rumus berikut :

T1 = 6e [detik]

FORMULA

Page 15: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Tekanan pengelasan dan pen-dinginan (P5) mengikuti rumus sebagai berikut :

P5 = P1

PARAMETER e 15mm e 15mm

Waktu pengelasan dan pen-dinginan (T5) mengikuti rumus berikut :

T5 = 10 + 0,5e [menit]

Waktu untuk mencapai tekanan pengelasan (T4) maksimal mengi-kuti rumus sebagai berikut :

T4 = 4 + 0,4e [detik]

T5 = 1,5e [menit]

Waktu (T3) yang diizinkan untuk proses pengangkatan plat pema-nas mengikuti rumus berikut:

T3 = 4 + 0,3e [detik]

Tebal minimum bead hasil penge-lasan mengikuti rumus berikut: B = 3 ± 0,5e [mm]

Tebal maksimum bead hasil pengelasan mengikuto rumus berikut:

B = 5 + 0,75e [mm]

FORMULA

Page 16: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

Page 17: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

PARAMETER FORMULA

Panas Heater plate (t) mengikuti rumus berikut

t = (400 450) [ºF]

Tekanan pemanasan (P1) mengikuti rumus sebagai berikut : P1 =

0,785 .(OD² - ID²) PI

A . cos α/2 + DF [psi]

Dimana : PI = 60 [psi] minimum = 75 [psi] optimum = 90 [psi] maksimum DF = 30 90 [psi]

Pemanasan dilakukan hingga muncul bead. Standard bead mengikuti tabel berikut :

OD Pipa [inci] Lebar bibir (a) [inci]

1.1/4 1/32 ~ 1/16

1.1/4 ~ 3 1/16

3 ~ 8 1/8 ~ 3/16

8 ~ 12 3/16 ~ 1/4

12 ~ 24 1/4 ~ 7/16

24 ~ 36 7/16

36 ~ 63 9/16

Tekanan pengelasan dan pendi-nginan (P5) mengikuti rumus sebagai berikut :

P5 = P1

Waktu pengelasan dan pendinginan (T5) mengikuti rumus berikut :

T5 = (30 ~ 90)OD [detik]

Page 18: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

Page 19: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Panas Heater plate (t) mengikuti rumus berikut

t = (230 +15/-5) [ºC]

Tekanan pemanasan (P1) mengi-kuti rumus sebagai berikut : P1 =

Ps . π . e . (D – e) A . cos α/2

Dimana : Ps = 15 ± 0,02 [MPa]

PARAMETER e 22mm e 22mm

Pemanasan dilakukan hingga muncul bead. Standard bead mengikuti rumus berikut :

a = 2 [mm]

Tekanan (P2) pada fase pema-nasan mengikuti rumus berikut :

a = 3 [mm]

P2 = 0 [MPa]

Waktu (T2) pada fase pemanasan mengikuti rumus berikut :

table 1 tabel 2

Waktu (T3) yang diizinkan untuk proses pengangkatan plat pema-nas mengikuti rumus berikut:

T3 = max. 10 [detik]

FORMULA

Page 20: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Tekanan pengelasan dan pen-dinginan (P5) mengikuti rumus sebagai berikut :

P5 = P1

PARAMETER

Waktu pengelasan dan pen-dinginan (T5) mengikuti rumus berikut :

table 1

Tekanan pendinginan (P6) mengi-kuti rumus berikut :

P6 = P1 / 6

Waktu pendinginan (T6) mengikuti rumus berikut :

tabel 2

e 22mm e 22mm

FORMULA

Tebal minimum bead hasil penge-lasan mengikuti rumus berikut:

Tebal maksimum bead hasil pengelasan mengikuto rumus berikut:

table 1 tabel 2

table 1 tabel 2

Page 21: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

TABEL 1

OD [mm]

SDR T2

[det] T5

[mnt]

B [mm] OD [mm]

SDR T2

[det] T5

[mnt]

B [mm]

min max min max

90 17 110 10 8 15 180 11 225 10 11 18

90 11 140 10 9 16 225 17 190 10 10 17

110 17 125 10 9 16 225 11 265 10 12 19

110 11 160 10 10 17 250 26 155 10 9 16

125 17 130 10 9 16 250 17 200 10 10 17

125 11 175 10 10 17 280 26 170 10 13 22

160 17 150 10 9 16 280 17 220 10 14 23

160 11 205 10 11 18 315 26 180 10 13 22

180 17 160 10 10 17 315 17 240 10 14 23

Page 22: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

TABEL 2

OD [mm]

SDR T2

[det] T6

[mnt] B [mm] OD

[mm]

SDR T2

[det] T6

[mnt] B [mm]

min max min max

250 11 285 15 15 24 560 26 275 15 15 24

280 11 315 15 16 25 560 17 380 15 17 26

315 11 345 15 17 26 560 11 570 20 22 31

355 26 195 10 13 22 630 26 300 15 16 25

355 17 260 15 15 24 630 17 420 15 18 27

355 11 385 15 18 27 630 11 635 25 23 32

400 26 215 10 14 23 710 26 335 15 16 25

400 17 285 15 15 24 710 17 465 20 19 28

400 11 425 20 18 27 800 26 370 15 17 26

450 26 235 10 14 23 800 17 515 20 20 29

450 17 315 15 16 25 900 26 405 20 18 27

450 11 470 20 19 28 900 17 570 20 22 31

500 26 250 10 15 24 1000 26 445 20 19 28

500 17 345 15 17 26 1000 17 630 25 23 32

500 11 515 20 20 29

Page 23: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

FASE 1 FASE 2 FASE 3

Pre

ssu

re

Time

Page 24: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Panas Heater plate (t) mengikuti rumus berikut

t = (200 ~ 245) [ºC]

Tekanan pemanasan (P1) mengi-kuti rumus sebagai berikut : P1 =

Ps . π . e . (D – e) A . cos α/2

Dimana : Ps = 0,17 ± 0,02 [MPa]

t = (225 240) [ºC]

PARAMETER

Pemanasan dilakukan hingga muncul bead. Standard bead mengikuti rumus berikut :

a = 0,5 + 0,1e [mm]

Tekanan (P2) pada fase pema-nasan mengikuti rumus berikut : P2 = 0 [MPA]

Waktu (T2) pada fase pemanasan mengikuti rumus berikut :

T2 = 11e ± e [detik]

Waktu (T3) yang diizinkan untuk proses pengangkatan plat pema-nas mengikuti rumus berikut:

T3 = 4 + 0,1e [detik]

[MPa]

e 20mm e 20mm

FORMULA

Low fusion High fusion 5mm e 70mm

Dimana : Ps = 0,52 ± 0,01 [MPa]

a = 0,15 + 0,1e [mm]

T2 = 10e + 60 [detik] T2 = 11e ± e [detik]

T3 = 8 + 0,1e [detik]

Page 25: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

PARAMETER

e 20mm e 20mm

FORMULA

Low fusion High fusion 5mm e 70mm

Tekanan pengelasan (P5) mengi-kuti rumus sebagai berikut : P5 = P1

Waktu pengelasan (T5) mengikuti rumus berikut :

T5 = 3 + e [detik]

Waktu untuk mencapai tekanan pengelasan (T4) maksimal mengi-kuti rumus sebagai berikut :

T4 = 2 + 0,4e [detik]

T5 = 3 + e [detik]

Tekanan pengelasan lanjut (P6) mengikuti rumus berikut :

P6 = P1 / 6,8 [MPa]

Waktu pengelasan lanjut (T6) mengikuti rumus berikut : T6= 3 + e [detik]

Tekanan pendinginan (P7) mengi-kuti rumus berikut :

P6 = 0 [MPa]

Waktu pendinginan (T6) mengikuti rumus berikut : T6= 3 + e [detik] T6= 0,43 e [detik]

Page 26: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

High fusione 20mm e20mm e 15mm e15mm e 22mm e22mm e 20mm e 20mm 5e70mm

Heater temperature Bead-up pressure Bead-up time Bead Heat soak pressure Heat soak time Max. change-over/heater plate removal time Max. time to achieve welding pressure Welding & cooling pressure Welding & cooling time Welding pressure Welding time 2nd Welding pressure 2nd Welding time Cooling pressure Cooling time Min. bead width after cooling Max. bead width after cooling

Parameter Jerman Italia/Uni Eropa Australia Amerika Inggris ISOKeteranganLow fusion

Page 27: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

Terima kasih atas perhatiannya

Page 28: Standard Penyambungan PE Butt Fusion

TERIMA KASIH