Top Banner

of 86

Standar Kti

Oct 06, 2015

Download

Documents

KurniawanIndra

STANDAR KTI
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

PENDAHULUANPenulisan karya ilmiah merupakan salah satu ciri pokok kegiatan perguruan tinggi. Karya ilmiah adalah karya tulis atau bentuk lainnya yang yang telah diakui dengan bidang ilmu pengetahuan, teknologi atau seni yang ditulis dikerjakan sesuai dengan tata cara ilmiah, dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah disepakati atau ditetapkan. Melalui pembuatan karya tulis ilmiah, anggota masyarakat akademik pada perguruan tinggi dapat mengkomonikasikan informasi baru, gagasan kajian dan/atau hasil penelitian. Untuk pelaporan karya ilmiah diperlukan suatu pedoman tentang pembuatan karya ilmiah, khususnya karya ilmiah tertulis. Pedoman penulisan karya ilmiah ini memberikan petunjuk tentang cara menulis karya ilmiah yang merupakan hasil penelitian dari para mahasiswa.

Untuk memperoleh keseragaman dalam penulisan tugas akhir baik dalam bentuk usulan penelitian dan hasil penelitian bagi mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu dalam bentuk karya tulis ilmiah, sedapat mungkin disesuaikan dengan pedoman ini.Isi pedoman penulisan karya ilmiah ini dibagi dalam 4 bagian : 1. Usulan penelitian penelitian (proposal)2. Laporan Hasil Penelitian Karya Tulis

3. Tata cara penulisan

4. LampiranPEDOMAN PENULISAN

USULAN PENELITIAN (PROPOSAL)Usulan penelitian dalam pedoman ini dikelompokkan menjadi 3 macam: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

Bagian Awal

Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:

(i) Halaman Sampul

(ii) Lembar Persetujuan Pembimbing

(iii) Daftar Isi

Bagian IntiBagian ini berisi inti dari usulan penelitian yang meliputi:BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat PenelitianBAB II KAJIAN PUSTAKA (yang berhubungan dengan variabel penelitian)

A. Konsep Tentang

B. Kerangka Pikir PenelitianC. Hipotesis Penelitian (jika ada)BAB III METODE PENELITIANA. Jenis dan Rancangan PenelitianB. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Populasi.dan Sampel

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

E. Teknik Pengumpulan DataF. Analisis Data

Bagian Akhir

(iv) Daftar Rujukan

(v) Lampiran-lampiranPenjelasan Mengenai Bagian Awal Usulan Penelitian ( Proposal)

(i) Halaman Sampul

Sampul dapat dilihat pada lampiran la, lb, lc, 1d. Halaman sampul berisi: judul secara lengkap, kata usulan penelitian, nama dan nomor induk mahasiswa (NIM). Lambang (Logo) Poltekkes Kemenkes Palu, dengan diameter 4 cm, diikuti dengan nama lengkap Poltekkes Kemenkes Palu, Jurusan, Prodi dan waktu (tahun). Semua huruf dicetak dengan huruf kapital. Komposisi huruf dan tata letak masing-masing bagian diatur secara sistematis, rapi dan sesuai. Ukuran yang digunakan adalah 12-16. contoh halaman sampul dapat dilihat pada lampiran 1a, 1b, 1c, dan 1d.(ii) Lembar Persetujuan Pembimbing

Lembar persetujuan memuat persetujuan dari para pembimbing. Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: a. Teks proposal telah disetujui untuk diuji oleh Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan/Program Studi (Prodi), Kebidanan/Program Studi (Prodi), kesehatan lingkungan, dan Gizi.

b. Nama Mahasiswa dan NIMc. Tanggal, bulan, tahun

d. Tanda tangan, nama pembimbing dan NIPe. Dan diketahui oleh ketua jurusan/ketua program studi. Contoh lembar persetujuan dapat dilihat pada lampiran 2a.(iii) Lembar Pengesahan PengujiLembar pengesahan Penguji oleh Tim penguji, dan Ketua Jurusan/Ketua Program Studi. Pengesahan ini diberikan setelah diadakan perbaikan/penyempurnaan proposal oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh para penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam Lembar Pengesahan Penguji dicantumkan :

a. Teks Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan/Program Studi (Prodi), Kebidanan/Program Studi (Prodi), kesehatan lingkungan, dan Gizi pada tanggal...

b. Nama Mahasiswa dan NIM

c. Tanggal, bulan, tahun

d. Tanda tangan dan Nama Penguji dan NIP

e. Dan diketahui oleh Ketua Jurusan/Ketua Program Studi. Contoh lembar Pengesahan Penguji dapat lihat pada lampiran 2b.

(iv) Daftar isi

Daftar isi yang dimaksud untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi proposal dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat langsung suatu BAB dan Sub Judul. Dalam Daftar isi tertera urutan Judul, Sub Judul dan anak Sub Judul disertai nomor halaman.Penjelasan Mengenai Bagian Inti Usulan Penelitian ( Proposal)Bagian ini berisi inti dari usulan penelitian yang meliputi:BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab pertama dari proposal yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat: A. Latar Belakang Masalah Dalam latar belakang dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian terdahulu, kesimpulan seminar dan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.

B. Rumusan MasalahPerumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersirat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.

Perumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut, dan subyek penelitian. Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.

Contoh:

Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan mahasiswa Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka dalam muta kuliah komunitas?Atau Bagaimanakah gambaran tingkat kecerdasan mahasiswa Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu ditinjau dari prestasi belajar mereka dalam mata kuliah komunitas?C. Tujuan PenelitianTujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai penelitian. Isi dan rumusan: tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirumuskan dengan rnenggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Contohnya:Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya hubungan antara tingkat kecerdasan mahasiswa jurusan keperawatan prodi keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka dalam mata kuliah komunitas.

Atau tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran tingkat kecerdasan mahasiswa jurusan keperawatan prodi keperawatan Palu ditinjau dari prestasi belajar mereka dalam mata kuliah komunitas.

D. Manfaat Penelitian.Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.BAB II KAJIAN PUSTAKADalam kegiatan ilmiah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat andalkan. Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam BAB II (Kajian pustaka).

Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang obyek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan dalam BAB I. Untuk dapat memberikan deskripsi teoritis terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam. Bahan- bahan kajian pustaka dapat diangkat dari sumber seperti jurnal penelitian, disertasi, tesis, skripsi, karya tulis ilmiah, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan hasil seminar dan diskusi ilmiah, terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.

Pada bagian akhir kajian pustaka dalam proposal perlu ada bagian tersendiri yang berisi penjelasan tentang pandangan atau kerangka berfikir yang digunakan peneliti berdasarkan teori-teori yang dikaji.Hipotesis penelitian (jika ada)

Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratif dan deskriptis tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, sub-bab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam proposal.

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti rnelakukan pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipoptesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya. Namun secara teknis, hipotesis penelitian dicantumkan dalam BAB I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara masalah yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuknya yang ringkas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau koreksional. Artinya dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan antara variabel, melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan Contoh: Ada hubungan yang positif antara tingkat kecerdasan mahasiswa jurusan keperawatan prodi keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka dalam kuliah komunitas. Jika rumusan dalam bentuk perbedaan menjadi mahasiswa tingkat kecerdasannya tinggi memiliki prestasi belajar yang lebih tinggi dalam kuliah komunitas dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang.

Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: 1. menyatakan pertautan antara dua atau lebih, 2. diterangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, 3. dirumuskan singkat, padat, dan jelas serta, 4. dapat diuji secara empiris.BAB III METODE PENELITIANPokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak mencakup: A. Jenis dan Rancangan penelitianPenjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimen selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.Pada penelitian non eksperimen, bahasan dalam sub bab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari tujuan dan sifatnya: apakah penelitian eksploratif, deskriptif, eksplanatoris, survei atau penelitian historis, korelasional, dan komparatif kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabe-veriabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut.B. Tempat dan Waktu penelitian Waktu penelitian harus disebutkan kapan (tanggal/bulan/tahun) rencana pelaksanaan penelitian dan bertempat dimana (nama instansi/lokasi/unit).C. Populasi dan sampel. Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan mengambil sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya adalah keseluruhan anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subyek penelitian, terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survei, subyek data lazim disebut sebagai responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subyek tergantung pada cara pengambilan datanya.Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara tepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif.D. Variabel penelitian dan definisi operasinal Variabel penelitian disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti serta telah menetapkan jenis variabelnya yaitu variabel independen dan variabel dependen. Semua variabel dan istilah-istilah yang akan digunakan diberikan definisi secara operasional yang dibuat oleh peneliti apa maksud dari hal tersebut pada penelitian yang akan dilakukannya dan bukan menggunakan definisi teoritik. E. Teknik pengumpulan data

Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan dat. Jika menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan izin penelitian, menemui pejabat yang berwenang dan hal lain yang sejenis tidak perlu dijelaskan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian. Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya.Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan, harus disebutkan secara cermat spesifik teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.F. Analisis data

Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya. Ada dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonparametrik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya bukan kecanggihannya.

Penjelasan Mengenai Bagian Akhir Usulan Penelitian ( Proposal)Pada bagian akhir ini termuat:1. Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan ini adalah harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya bahan pustaka hanya digunakan sebagai bahan bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan kedalam daftar rujukan. Sebaiknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks proposal harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara penulisan daftar rujukan akan dibahas pada bagian teknik penulisan dalam pedoman ini. Contoh penulisan dapat dilihat pada lampiran 3.2. Lampiran-lampiran

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk proposal, misalnya surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus statistik yang digunakan (bila perlu), jadwal penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka arab.PEDOMAN PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH

Penulisan laporan hasil penelitian (Karya Tulis Ilmiah) dalam pedoman ini dikelompokkan menjadi 3 macam: bagian awal, bagian inti dan bagian akhir.

Bagian Awal Hal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:

(i) Halaman Judul

(ii) Lembar Persetujuan Pembimbing

(iii) Lembar Persetujuan Dan Pengesahan

(iv) Abstrak

(v) Kata Pengantar Daftar Isi

(vi) Daftar Tabel

(vii) Daftar Gambar (viii) Daftar Lampiran

Bagian Inti

Bagian ini berisi inti dari usulan penelitian yang meliputi:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat PenelitianBAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Tentang .B. Kerangka Pikir

C. Hipotesis Penelitian (jika ada)

BAB III METODE PENELITIANA. Jenis dan Rancangan PenelitianB. Populasi san Sampel

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

D. Teknik Pengumpulan Data

E. Analisis Data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. HasilB. Pembahasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanB. SaranBagian AkhirPada bagian akhir ini termuat :

A. Daftar rujukan, B. Pernyataan keaslian tulisan, C. Riwayat hidup dan lampiran-lampiranPenjelasan Mengenai Bagian Awal Penulisan Karya Tulis IlmiahHal-hal yang termasuk dalam bagian awal adalah:(i) Halaman Judul

Halaman judul formatnya hampir sama dengan halaman sampul. Halaman judul memuat: 1. Judul penelitian, secara lengkap yang diketik dengan huruf kapital. 2.Teks Karya Tulis Ilmiah. Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Pendidikan Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan/Kebidanan/Kesehatan Lingkungan/Gizi3. Nama diketik dengan huruf kecil kecuali huruf-huruf pertama dan nomor induk mahasiswa (NIM).

4. Logo Poltekkes Kemenkes Palu dengan diameter 4 cm. 5. Nama lengkap Poltekkes Kemenkes Palu, Jurusan/Prodi (bagi .jurusan yang memiliki Prodi), diketik dengan huruf kapital. 6. Tahun lulus ujian. Contoh halaman judul dapat dilihat pada lampiran 6.(ii) Lembar Persetujuan Pembimbing

Hal-hal yang dicantumkan dalam lembar persetujuan pembimbing adalah: 1. Teks Karya Tulis Ilmiah Ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan Keperawatan/prodi/Kebidanan/ kesehatan lingkungan/Gizi. 2. Nama Mahasiswa dan NIM3. Tanggal, Bulan, Tahun, Tanda tangan.

4. Nama Pembimbing dan NIP.

5. Mengetahui Ketua Jurusan/Kaprodi. Contoh lembar persetujuan Pembimbing dapat lihat dalam lampiran 7a.

(iii) Lembar Pengesahan Tim Penguji

Lembar Pengesahan ini diberikan setelah diadakan penyempurnaan/perbaikan oleh mahasiswa yang bersangkutan sesuai dengan saran-saran yang diberikan oleh Tim Penguji pada saat berlangsungnya ujian. Dalam lembar Pengesahan Tim Penguji memuat: 1. Teks Karya Tulis Ilmiah telah dipertahankan di depan Tim Penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan keperawatan/prodi/Kebidanan/kesehatan lingkungan/Gizi pada tanggal, Bulan dan Tahun. 2. Nama Mahasiswa dan NIM 3. Tim Penguji, Penguji 1, Penguji 2, Penguji 3 4. Tanda tangan, Nama Lengkap Tim Penguji, dan NIP5. Mengetahui Direktur Poltekkes Kemenkes Palu dan Menyetujui Ketua Jurusan/Kaprodi. Contoh lembar persetujuan Pembimbing dapat lihat dalam lampiran 7b,(iv) Abstrak

Sistematika penulisan abstrak adalah sebagai berikut :

1. Pada bagian atas abstrak ditulis Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan/Prodi. Kata Karya Tulis Ilmiah ditulis setelah judul dan diakhiri dengan koma, diikuti dengan nama Program studi/jurusan tidak boleh disingkat, nama Poltekkes Kemenkes Palu dan diakhiri dengan titik. Kemudian dicantumkan nama dosen pembimbing I dan II tanpa gelar akademik.2. Nama Penulis dan tahun lulus.3. Judul diketik dengan huruf kecil (kecuali huruf-huruf pertama dan setiap kata) dan diakhiri dengan titik. Kata abstrak ditulis di tengah halaman dengan huruf kapital, simetris di batas atas bidang pengetikan dan tanpa tanda titik. Setelah kata Abstrak ditulis Jumlah halaman awal, halaman isi, tabel, dan lampiran. Dalam teks abstrak disajikan secara padat inti KTI yang mencakup latar belakang, tujuan, masalah yang diteliti metode yang digunakan, populasi dan sampel, hasil yang diperoleh, kesimpulan yang ditarik dan Saran yang diajukan (kalau ada). Setelah teks abstrak dicantumkan kata kunci dan jumlah daftar rujukan yang ditempatkan dibagian paling akhir. Kata kunci diperlukan untuk komputerisasi sistem informasi ilmiah.Teks di dalam abstrak diketik dengan spasi sunggal (satu spasi) dan panjangnya tidak lebih dari satu halaman kertas ukuran kuarto. Contoh abstrak dapat dilihat pada lampiran 8.(v) Kata Pengantar

Dalam kata pengantar dicantumkan ucapan terima kasih penulis yang ditujukan kepada orang, lembaga, organisasi atau pihak-pihak lain yang telah membantu dalam mempersiapkan, melaksanakan dan menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Tulisan kata pengantar diketik dengan huruf kapital, simetris dibatas atas pengetikan dan tanpa tanda titik. Teks kata pengantar diketik dengan spasi (dua spasi). Panjang teks tidak lebih dari dua halaman kertas ukuran kuarto. Pada bagian akhir teks (dipojok kanan bawah) dicantumkan kata Penulis tanpa menyebut nama orang,(vi) Daftar Isi

Daftar isi yang yang dimaksud untuk memberikan gambaran secara menyeluruh tentang isi Karya Tulis Ilmiah dan sebagai petunjuk bagi pembaca yang ingin melihat langsung satu BAB dan Sub Judul. Dalam daftar ini tertera urutan judul, sub judul dan anak sub judul disertai nomor halamannya. Contoh daftar dapat dilihat pada lampiran 9.(vii) Daftar Tabel/Gambar

Daftar tabel memuat nomor tabel, Judul tabel, serta nomor untuk setiap tabel. Judul tabel sama dengan judul tabel yang terdapat di dalam teks. Judul tabel yang memerlukan lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal (1 spasi). Antara judul tabel yang satu dengan yang lainnya diberi jarak dua spasi. Contoh daftar tabel dapat dilhat pada lampiran 10a, 10b.(viii) Daftar Lampiran

Daftar lampiran memuat nomor lampiran, judul lampiran, serta halaman tempat lampiran itu berada. Judul lampiran yang lebih dari satu baris diketik dengan spasi tunggal. Antara judul lampiran yang satu dengan yang lainny-a diberi jarak 2 spasi. Contoh lampiran dapat dilihat pada lampiran 11.Penjelasan Mengenai Bagian Inti Penulisan Karya Tulis IlmiahBagian ini berisi inti Karya Tulis Ilmiah yang meliputi:BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan adalah bab pertama dari Karya Tulis Ilmiah yang mengantarkan pembaca untuk dapat menjawab pertanyaan apa yang diteliti, untuk apa dan mengapa penelitian itu dilakukan. Oleh karena itu, bab pendahuluan ini pada dasarnya memuat:

1. Latar Belakang MasalahDalam bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan baik kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti. Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ihniah ataupun pengalaman/pengalaman pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti. Dengan demikian, masalah yang dipilih untuk diteliti mendapat landasan berpijak yang lebih kokoh.2. Rumusan masalahPerumuan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat pertanyaan-pertanyaan yang hendak dicarikan jawabannya. Perumusan masalah merupakan pernyataan yang lengkap dan rinci rnengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah.Perumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variable-variabel tersebut, dan subyek penelitian. Selain itu rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.Contoh: Apakah terdapat hubungan antara tingkat kecerdasan mahasiswa Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu dengan Prestasi Belajar mereka dalamMata Kuliah Perawatan Komunitas?

Atau Bagaimanakah gambaran Tingkat Kecerdasan Mahasiswa Jurusan Keperawatan Prodi Keperawctan Palu ditinjau dari Prestasi Belajar mereka dalam Mata Kuliah Perawatan Komunitas?3. Tujuan PenelitianTujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah penelitian dirurnuskan derigan menggunakan kalimat tanya, sedangkan rumusan tujuan penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Contoh: Tujuan penelitian ini adalah diketahunya besarnya hubungan antara tingkat kecerdasan mahasiswa jurusan keperawatan prodi keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka dalam mata kuliahperawatan komunitas.

Atau tujuan penelitian ini adalah diketahuinya gambaran tingkat kecerdasan mahasiswa jurusan keperawatan prodi keperawatan Palu ditinjau dari prestasi belajar mereka dalam mata kuliah perawatan komunitas.4. Manfaat Penelitian.Pada bagian ini ditunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas dengan kata lain, uraian dalam subbab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipiiih memang layak untuk dilakukan.BAB II KAJIAN PUSTAKA

Dalam kegiatan ilmiah dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu masalah haruslah menggunakan pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argurnentasi.

Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulankesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenaranya. Namun secara teknis, dicantumkan, dalam BAB I (Bab Pendahuluan) agar hubungan antara yang diteliti dan kemungkinan jawabannya menjadi lebih jelas. Atas dasar inilah maka di dalam latar belakang masalah sudah harus ada paparan tentang kajian pustaka yang relevan dalam bentuk yang ringkas.

Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau koreksional. Artinya dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan melainkan telah ditunjukkan sifat hubungan atau keadaan perbedaan itu.Contoh: Ada hubungan yang positif antara tingkat kecerdasan mahasiswa Jurus-an keperawatan prodi keperawatan Palu dengan prestasi belajar mereka dalam mata kuliah perawatan komunitas. Jika rumusan dalam bentuk perbedaan menjadi mahasiswa yang tingkat kecerdasannya tinggi memiliki preslasi belajar yang iebih tinggi dalam mata kuliah perawatan komunitas dibandingkan dengan yang tingkat kecerdasannya sedang. Rumusan hipotesis yang baik hendaknya: 1. Menyatakan pertautan antara dua atau lebih variabel. 2. dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan, 3. Dirumuskan secara singkat, padat, dan jelas serta, 4. dapat diuji secara empiris. Dalam mengkaji persoalan hal ini di maksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan. Sebelum mengajukan hipotesis penelitian wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam BAB II (Kajian Pustaka).

Kajian pustaka memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang obyek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah di ajukan dalam BAB I. untuk dapat memberikan deskripsi tertentu terhadap variabel yang diteliti, maka diperlukan adanya kajian teori yang mendalam, bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian disertasi, tesis, skripsi, karya tulis ilmiah, laporan penelitian, buku teks, makalah, laporan hasil seminar dan diskusi ilmiah. Terbitan-terbitan resmi pemerintah dan lembaga-lembaga lain. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber Kepustakaan sekunder dapat dipergunakan sebagai penunjang.Pada bagian akhir kajian pustaka dalam Karya Tulis Ilmiah perlu ada bagian tersendiri yang berisi penjelasan tentang pandangan atau kerangka berfikir yang digunakan penelirti berdasrkan teori-teori yang dikaji.Hipotesis Penelitian (jika ada)

Tidak semua penelitian kunatitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksplosif dan deskriptis tidak membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, sub-sub hipotesis penelitian tidak harus ada dalam Karya Tulis Ilmiah.BAB III METODE PENELITIAN

Pokok-pokok bahasan yang terdapat dalam bab metode penelitian paling tidak mencakup 1. Jenis dan rancangan penelitianPenjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu diberikan untuk setiap jenis penelitian. Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang sesuai dengan karakteristik vatiabel dan tujuan penelitian. Selain penelitian eksperimen, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat. Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimen selalu mengacu pada hipotesis yang akan diuji.

Pada penelitian non eksperimen, bahasan dalam sub bab rancangan penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dan tujuan dan sifatnya apakah penelitian eksploratif, deskriptif, eksplanatoris, survei, penelitian historis, korelational, dan komparatif kausal. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula variabe-veriabel yang dilibatkan dalam penelitian beserta sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut. 2. Waktu dan Tempat PenelitianWaktu penelitian harus disebutkan kapan (tanggal/bulan/tahun) rencana pelaksanaan penelitian dan bertempat dimana (nama instansi/lokasi/unit)3. Populasi dan sampel.Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilaikukan mengambil sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetkpi jika sasarannya adalah keseluruhan anggota populasi, akan lebih cocok digunakan istilah subyek terutama dalam penelitian eksperimental. Dalam survei, subyek data disebut sebagai responden dan dalam penelitian kualitatif disebut informan atau subyek tergantung pada cara pengambilan datanya.

Penjelasan yang akurat tentang karakteristik populasi penelitian perlu diberikan agar besarnya sampel dan cara pengambilannya dapat ditentukan secara cepat. Tujuannya adalah agar sampel yang dipilih benar-benar representatif. 4. Variabel penelitian dan Definisi operasional.Variabel penelitian disesuaikan dengan variabel yang akan diteliti serta telah menetapkan jenis variabelnya yaitu variabel independen dan variabel dependen. Semua variabel dan istilah-istilah yang akan digunakan diberikan defenisi serta operasional yang dibuat oleh peneliti apa maksud dari hal tersebut pada penelitian yang akan dilakukannya dan bukan menggunakan definisi teoritik.5. Teknik pengumpulan data. Bagian ini menguraikan langkah-langkah yang ditempuh dan teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data. Jika menggunakan orang lain sebagai pelaksana pengumpulan data, perlu dijelaskan cara pemilihan serta upaya mempersiapkan mereka untuk menjalankan tugas. Proses mendapatkan ijin penelitian, menemui pejabat yang berwenang dan hal lain yang sejenis tidak perlu dijelaskan, walaupun tidak dapat dilewatkan dalam proses pelaksanaan penelitian. Pada bagian ini dikemukakan instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel yang diteliti. Sesudah itu barulah dipaparkan prosedur pengembangan instrumen pengumpulan data atau pemilihan alat dan bahan yang akan digunakan dalam penelitian. Dengan cara ini akan terlihat instrumen yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi isinya.

Hal lain yang perlu diungkapkan dalam instrumen penelitian adalah cara pemberian skor atau kode terhadap masing-masing butir pertanyaan/pernyataan, harus disebutkan secara cermat spesifik teknis dari alat yang digunakan dan karakteristik bahan yang dipakai.6. Analisis data. Pada bagian ini diuraikan jenis analisis statistik yang digunakan. Dilihat dari metodenya, ada dua jenis statistik yang dapat dipilih. Yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat statistik parametrik dan statistik nonpararnetrik.

Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu yang pokok untuk diperhatikan dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya bukan kevanggiliannya.BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Penelitian

Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi uraian tentang karakteristik masing-masing variabel, bagian kedua uraian tentang hasil pengujian hipotesis. Materi yang disajikan dalam bab IV dari karya tulis ilmiah adalah temuan-temuan yang penting dari -variabel yang diteliti dan hendaknya dituangkan secara singkat namun bermakna. Rumus-rumus dan perhitungan yang digunakan untuk menghasilkan temuan-temuan tersebut diletakkan dalam lampiran.

Temuan penelitian yang sudah disajikan dalarn bentuk angka-angka statistik, tabel ataupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan tentang hal tersebut masih diperlukan, namun bahasan pada tahap ini perlu dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi (intrepretasi) peneliti.

2. Pembahasan

Pembahasan atas ternuan-temuan penelitian yang telah dikemukakan di dalam bab IV mempunyai arti penting bagi keseluruhan kegiatan penelitian. Tujuan pembahasan adalah: 1. menjawab masalah penelitian, atau menunjukkan bagaimana tujuan penelitian dicapai, 2. menafsirkan temuan-temuan penelitian, 3. mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah mapan, 4. menjelaskan implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-ternuan penelitian.Dalam menjawab masalah penelitian atau tujuan penelitian, harus disimpulkan secara eksplisit hasil-hasil yang diperoleh. Sementara itu, penafsiran terhadap temuan penelitian dilakukan dengan menggunakan logika dan teori-teori yang ada. Pengintegrasian temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang sudah ada dilakukan dengan jalan menjelaskan temuan-temuan penelitian dalam konteks hasanah ilmiah yang lebih luas. Hal ini dilakukan dengan membandingkan temuan-temuan penelitian yang diperoleh dengan teori dan temuan empiris lainnya yang relevan. Hal ini tidak berarti mengulang uraian yang telah ada di dalam Bab II.

Membandingkan dengan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan penelitian lain yang relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap basil penelitian. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila didukung oleh hasil penelitian orang lain. Namun sebaliknya tidak hanya hasil penelitian yang mendukung penelitian saja dibahas dalam bagian ini.BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir dari KTI ini dimuat dua hal pokok yaitu kesimpulan dan saran.1. Kesimpulan

Isi kesimpulan penelitian lebih bersifat konseptual dan harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara subtantif dengan temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Kesimpulan yang ditarik dari hasil pembahasan, namun yang benar-benar relevan dan mampu memperkaya temuan ilmiah penelitian yang diperoleh.Kesimpulan penelitian merangkum semua hasil penelitian yang telah diuraikan secara lengkap dalam bab IV. Tata cara urutannyapun hendaknya sama dengan yang ada di dalam bab IV. Dengan demikian konsistensi isi dan tata urutan rumusan masalah, tujuan penelitian, hasil yang diperoleh dan kesimpulan penelitian tetap terpelihara.

2. Saran

Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian, pembahasan dan kesimpulan hasil penelitian. Saran hendaknya tidak keluar dari batasan-batasan lingkup dan implikasi penelitian.

Saran yang baik dapat dilihat dari rumusan yang bersifat rinci dan operasional. Artinya, jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakannya. Disamping itu, saran yyang diajukan hendaknya lebih spesifik. Saran dapat ditujukan kepada Poltekkes Kemenkes Palu, lembaga pemerintah atau swasta atau pihak lain yang dianggap layak. Penjelasan Mengenai Penulisan Bagian Akhir Karya Tulis Ilmiah

Pada bagian akhir ini termuat: 1. Daftar Rujukan

Bahan pustaka yang dimasukkan ke dalam daftar rujukan ini adalah harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan hacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan kedalam daftar rujukan. Sebaiknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam teks KTI harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara penulisan daftar rujukan akan dibahas bagian teknik penulisan dalam pedoman ini.

2. Lampiran-Lampiran:1. Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan bahwa isi Karya Tulis Ilmiah yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang dlakukan sebagai hasil tulisan atau pikiran sendiri. Pengambil alihan karya orang untuk diakui sebagai karya sendiri merupakan tindak kecurangan yang lazim di sebut plagiat. Penulis karya ilmiah harus menghindarkan diri dari tindak kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian tulisan dapat dilihat pada lampiran 12.

2. Riwayat Hidup

Riwayat hidup penulis karya ilmiah hendaknya disajikan secara naratif dan menggunakan sudut pandang orang ketiga (bukan menggunakan kata saya atau kami). Hal-hal yang perlu dimuat dalam riwayat hidup adalah nama lengkap penulis, tempat dan tanggal lahir, riwayat pendidikan, pengalaman berorganisasi yang relevan, dan informasi tentang prestasi yang pernah diraih selama belajar di perguruan tinggi ataupun pada waktu duduk di bangku sekolah dasar dan menengah. Yang sudah berkeluarga dapat mencantumkan nama suami/istri dan putra-putrinya. Riwayat hidup diketik dengan spasi tunggal (satu spasi).

Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang penting untuk Karya Tulis Ilmiah. Misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil penelitian, rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data penelitian, dan lampiran lain yang dianggap perlu. Untuk mempermudah pemanfaatannya setiap lampiran harus diberi nomor urut lampiran dengan menggunakan angka arab.PEDOMANTEKNIK PENULISAN RUJUKAN KEPUSTAKAANBagian berisi petunjuk yang berkaitan dengan cara merujuk dan menulis daftar rujukan, tabel dan gambar, bahasa dan ejaan, serta pencetakan dan penjilidan.

Cara Merujuk

Perujukan dilakukan dengan menggunakan nama akhir dan tahun di antara tanda kurung. Jika ada dua penulis, rujukan dilakukan dengan cara menyebut nama kedua penulis tersebut. Jika penulisnya lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dkk. Jika nama penulis tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya. Rujukan dari dua sumber atau lebih yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan dalam satu tanda kurung dengan titik koma sebagai tanda pemisahnya.Cara Merujuk Kutipan LangsungKutipan yang berisi kurang dari 40 kata ditulis di antara tanda kutip (".) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama, dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung. Lihat contoh berikut.

Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.Contoh :Soebronto (1990:123) menyimpulkan "ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar".

Nama penulis disebut bersama dengan tahun penerbit dan nomor halaman. Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah" ada hubungan yang erat antara faktor ekonomi dengan kemajuan belajar" (Soebronto. 1990:123) ada kutipan dalam kutipan, digunakan tanda kutip tunggal (' ..).

Contoh:

Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah terdapat kecenderungan. Semakin banyak campur tangan pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan didaerah perkotaan (Soewignyo, 1991:101).

Kutipan 40 Kata atau Lebih

Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului, ditulis 1,2 cm dan garis tepi sebelah kiri dan kanan dan diketik dengan spasi tunggal. Nomor halaman juga harus ditulis.Contoh :

Smith (1990:276) menarik kesimpulan sebagai berikut.

..dstKutipan Sebagian Dihilangkan

Apabila dalam mengutip langsung ada kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti dengan tiga titik.Contoh :

Semua pihak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah... diharapkan melaksanakan kurikulum baru" (Klanan, 1995:278)

Apabila ada kalimat yang dibuang, maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.Contoh:

Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain .... Yang dimaksud gerak manipulatif antara lain menangkap bola, menendang bola dan menggambar" (Asim, 1995:315).Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung

Kutipan yang disebut secara tak langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip dan terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya. Jika memungkinkan nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut.Nama penulis disebut terpadu dalam teks.

Contoh:

Salimin (1990:13) tidak menduga bahwa mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.

Nama penulis disebut dalam kurung bersama tahun penerbitnya.Contoh :

mahasiswa tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin, 1990:13).Cara Menulis Daftar Rujukan/ Pustaka

Daftar rujukan merupakan daftar yang berisi buku, makalah, artikel atau bahan lain yang dikutip baik secara langsung maupun tidak langsung. Bahan-bahan yang dibaca akan tetapi tidak dikutip tidak dicantumkan dalam daftar rujukan, sedangkan semua bahan yang dikutip secara langsung ataupun tidak langsung dalam teks harus dicantumkan dalam daftar rujukan. Pada dasarnya, unsur yang ditulis dalam daftar rujukan secara berturut-turut meliputi 1) nama penulis dengan urutan nama akhir, nama tengah tanpa gelar akademik, 2) tahun penerbit, 3) Judul termasuk anak judul (subjudul), 4) nama penerbit, 5). Kota tempat penerbit.

Nama penulis yang terdiri dari dua bagian ditulis dengan urutan: nama akhir diikuti koma nama awal (disingkat atau tidak disingkat tetapi harus konsisten dalam satu karya ilmiah), diakhiri dengan titik. Apabila sumber yang dirujuk ditulis oleh tim, semua nama penulisnya harus dicantumkan dalam daftar rujukan.

Rujukan Dari Buku

Tahun penerbitan ditulis setelah nama penulis, diakhiri dengan titik. Judul buku ditulis dengan huruf miring, dengan huruf besar pada awal setiap kata, kecuali kata hubung. Nama penerbit dipisahkan dengan titik dua (:) dan tempat penerbitanContoh :Dekker, N. 1992. Pancasita Sebagai Ideologi Bangsa: dari pilihan satu-satunya ke Satu-satunya Azas. FPIPS IKIP MalangStrunk, W. Jr. & White, E.B.. 1979. The Elemen Of Style (31d ed). Macmillan : New York.Jika ada beberapa buku yang dijadikan sumber ditulis oleh orang yang sama dan diterbitkan dalam tahun yang sama pula, data tahun penerbitan diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya yang urutannya ditentukan secara kronologis atau berdasarkan abjad judul buku-bukunya.

Contoh:

Cornet, L. & Weeks, K. 1985a. Career Ledder Plans: Trends and Emerging Issues- 1985. Career Ladder Clearinghouse: Atlanta, GA.Cornet, L. & Weeks, K. 1985b. Career Ledder Plans: Trends and Emerging Issues- 1985. Career Ladder Clearinghouse: Atlanta, GA.Rujukan Dari Buku Yang Berisi Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Seperti menulis rujukan dari buku ditambah dengan tulisan (Ed ) jika ada satu editor dan (Eds), jika editornya lebih dari satu, di antara nama penulis dan tahun penerbitan

Contoh:

Aminuddin (Ed.). 1990. Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. HISKI Komisariat Malang dan YA3: Malang.Latheridge, S. & Cannon, C.R. (Eds.). 1980. Bilingual Education: teaching English as a Second Languange. Praeger: New York.

Rujukan Dari Artikel Dalam Buku Kumpulan Artikel (Ada Editornya)

Nama penulis artikel di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa cetak miring. Nama editor ditulis seperti menulis nama biasa, diberi -keterangan (Ed.) bila hanya satu editor, dan (Eds.) bila lebih dari satu editor. Judul buku kumpulannya ditulis dengan huruf miring, dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.Contoh:

Hasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.) Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25) HISKI Komisariat Malang dan YA3: Malang.Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal

Nama penulis ditulis paling depan diikuti dengan tahun dan judul artikel yang ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap awal kata. Nama jurnal ditulis dengan cetak miring, dan huruf awal dari setiap katanya ditulis dengan huruf besar kecuali kata hubung. Bagian akhir berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa, nomor (dalam kurung, dan nomor halaman dari artikel tersebut.

Contoh:

Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33-47.

Rujukan Dari Artikel Dalam Jurnal dari CD-ROM

Penulisannya di daftar rujukan sama dengan rujukan dari artikel dalam jurnal cetak dengan penyebutan CD-ROMnya dalam kurungContoh :

Krashen, S., Long, M. & Scarce11a, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acguisition. TESOL Quarteily, 13:573 (CD-ROM: TESOL Quarterly-Digital, 1997).

Rujukan Dari Artikel dalam Majalah atau Koran

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti oleh tanggal, bulan, dan tahun (jika ada). Judul artikel ditulis dengan cetak biasa, dan huruf besar pada setiap huruf awal kata, kecuali kata hubung. Nama majalah ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dan dicetak miring. Nomor halaman disebutkan pada bagian akhir. Contoh:

Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos. Hlm. 6.Rujukan dari Koran Tanpa Penulis

Nama koran ditulis di bagian awal. Tanggal, bulan, dan tahun ditulis setelah nama koran, kemudian judul ditulis dengan huruf kecil kecuali huruf pertama setiap kata, dicetak miring dan diikuti dengan nomor halaman.

Contoh:Jawa Pos. 22 April, 1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3

Rujukan dari Dokumen Resmi Pemerintah yang Diterbitkan oleh Suatu Penerbit Tanpa Penulis dan Tanpa LembagaJudul atau nama dokumen ditulis di bagian awal dengan cetak miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, nama penerbit dan kota penerbitContoh :

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya: Jakarta.Rujukan dari Lembaga yang ditulis Atas Nama Lembaga Tersebut

Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul karangan yang dicetak miring, nama lembaga yang bertanggungjawab atas penerbitan karangan tersebut, tempat penerbitan.

Contoh:

Pusat pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan: JakartaRujukan Berupa Karya Terjemahan

Nama penulis asli ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, narna penerjernah, tahun terjemahan, nama penerbit terjemahan dan nama -tempat penerbitan.

Contoh:

Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan. Terjernahan oleh Arief Furchan. 1982. Usaha Nasional: Surabaya.Rujukan berupa KTI, Skripsi, Tesis, atau Disertasi.

Nama penulis ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul KTI, Skripsi, Tesis, atau Disertasi ditulis dengan cetak biasa, diikuti dengan pernyataan KTI, Skripsi, Tesis, atau Disertasi tidak dipublikasikan, nama kota tempat perguruan tinggi, nama fakultas serta nama perguruan tinggi.

ContohPanggaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Inggris di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Pacasarjana IKIP Malang.Rujukan Berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,Penataran, atau Lokakarya

Nama penulis ditulis paling depan, dilanjutkan dengan tahun, judul makalah ditulis dengan cetak miring, kemudian diikuti pernyataan "makalah disajikan dalam...., nama pertemuan, lembaga penyelenggaraan, tempat penyelenggaraan, dan tanggal serta bulannya.Contohnya,Karim, Z 1987, Tatakota di Negara-negara Berkembang, makalah disajikan dalam seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1 - 2 September.Rujukan dari Internet Berupa Karya Individual

Nama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara

berturut-turut, tahun, judul karya tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.

Contoh, Hitchcock, S., Carr, L. & Haii, W. 1996. A Survey of STM Online Journals. 1990 - 95: the calm before the strom, (Online). (http://journal.ecs.sotonac.uk/survey/isurvev.html, diakses 12 Juni 1996.Rujukan dari Internet berupa Artikel dari JurnalNama penulis ditulis seperti rujukan dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut tahun, judul artikel, nama jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), volume dan nomor, dan diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung. Contoh:

Griffith , A.I. 1993. Coordinating Family and School: Mothering for schooling. Education Policy Analysis Archives. (Online), Vol. 3, No. 1 (http://olam.ed.asu.edu /, diakses 12 Febraari 1997. Kunaidi. 1998. Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2000)

Rujukan Dari Internet Berupa Bahan Diskusi

Nama penulis ditulis seperti rujukan dan bahan cetak, diikuti secara berturut-turut tanggal, bulan, tahun, topik bahan diskusi, nama bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan diakhiri dengan alamat e-mail rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, diantara tanda kurung.Contoh :

Wilson, D. 20 November 1995. Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List, (Online), ([email protected], diakses 22 November 1995).

Rujukan Dari Internet Berupa E-mail Pribadi

Pengirim (jika ada) dan disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik isi bahan (dicetak miring), nama yang dikirimi disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirimi).

Contoh:

Davis, A. ([email protected]). 10 Juni 1996. Learning to Use Web Authoring Tools. E-mail kepada Alison Hunter (huntera @ usq.edu.au).Naga, Dali S. ([email protected]). 1 Oktober 1997. Artikel untuk JIP. E-mail kepada Ali Saukah ([email protected]).

PEDOMAN PENGGUNAAN

TABEL DAN GAMBAR

Penulisan Tabel

Penggunaan tabel dapat dipandang sebagai salah satu cara yang sistematis untuk data statistik dalam kolom dan lajur, sesuai dengan klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.

Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide, memasukkan terlalu banyak data dalam suatu tabel dapat mengurangi nilai penyajian. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada menggunakan sedikit tabel isinya terlalu padat. Tabel yang baik harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubunganya secara efektif.Jika suatu tabel cukup besar (lebih dari setengah halaman), maka harus .tempatkan pada halaman tersendiri; dan jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman) sebaiknya diintegrasikan dengan teks.

Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabeI) dan ditempatkan diatas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan kata lanjutan Tabel. pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas table. Hanya huruf pertama kata tabel yang ditulis dengan menggunakan huruf besar. Kata "tabel" ditulis di pinggir, diikuti nomor dan judul tabel. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi. Judul tabel tanpa diakhiri tanda titik. Berilah jarak 2 spasi antara teks sebelum tabel dan sesudah tabel. Nomor tabel ditulis dengan angka Arab sebagai identitas tabel yang menunjukkan bab tempat tabel itu dimuat dan nomor urutnya dalam bab yang bersangkutan. Dengan demikian untuk setiap bab nomor urut tabel dimulai dari nomor 1Contoh:

Tabel 4.1 Tingkat Motivasi berprestasi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Tahun 2008

Nomor tabel ini menunjukkan bahwa tabel yang berjudul Tingkat motivasi Berprestasi Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Tahun 2008 terletak pada BAB IV nomo urut pertama.

Garis yang paling atas dari tabel diletakkan 2 spasi di bawah nama tabel. Kolom pengepalaan (heading), dan deskripsi tentang ukuran dan unit atau unit data harus dicantumkan. Istilah-istilah seperti nomor, persen, frekuensi dituliskan dalam bentuk singkatan/lambang: No, %, dan f. data yang terdapat dalam tabel ditulis dengan menggunakan spasi tunggal. Garis yang digunakan jika dipandang lebih mudah membaca tabel tetapi garis vertikal di bagian kiri, tengah dan kanan tabel tidak diperlukan.

Tabel yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor halaman tabel asli dibawah tabel dengan jarak 2 spasi dari garis horizontal terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, Gunakan simbol-simbol tertentu dan tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.Contoh:

Tabel 3.1 Keterlibatan Lulusan dalam ProgramKegiatanPPbPanPIRTSRTSR

%%%%%%%

Seminar (90,0 %)57,8654031,146,151,9Ttd

Penataran (78,9 %)3,3 21,150,031,157,628,810,0

Lokakarya (70,0%)34,434,422,28,953,340.7Ttd

Kursus (38,9)6,76,75,5Ttd66,727,8Ttd

Kegiatran lain (13,3%)14,424,414,46,4Ttd3.1Ttd

Catatan

P= PesertaTSR= tidak selalu relevan

Pb= PembicaraTP.= Tidak Relevan

Pan= PanitiaTtd= tidak tersedia data

PI= Peran lain

*Angka-angka dalam kurung menunjukkan persentase lulusan yang memberikan jawaban

Penyajian Gambar

Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, bagan, gambar lainya. Gambar dapat menyajikan data dalarn bentuk-bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami. Gambar tidak harus dimaksudkan untuk mernbangun deskripsi, tetapi dimaksudkan untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik. Beberapa pedoman penggunaan gambar dapat dikemukakan seperti berikut:

1. Judul gambar ditempatkan di bawah gambar, bukan di atasnya. Cara penulisan judul gambar sama dengan penulisan judul tabel.2. Gambar harus sederhana untuk dapat menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai penjelasan

3. Gambar harus digunakan hemat. Terlalu banyak gambar dapat mengurangi nilai penyajian data.

4. Gambar yang memakan tempat lebih dari setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri

5. Penyebutan adanya gambar seharusnya mendahului gambar

6. Garnbar diacu dengan menggunakan angka, bukan dengan menggunakan kata gambar di atas atau gambar di bawah.

7. Gambar dinomori dengan menggunakan angka arab seperti pada penomoran tabel.

Contoh:Gambar 2.1 Distribusi Sumber Air Kepala Keluarga Dusun III Desa Tulo Kec. Dolo Kabupaten DonggalaPEDOMAN PENGGUNAAN

BAHASA DAN TANDA BACAA. Penggunaan Bahasa

Penulisan karya ilmiah hendaknya menggunakan bahasa yang jelas, tepat, dan lugas. Kejelasan dan ketepatan isi dapat diwujudkan dengan menggunakan kata dan istilah yang jelas dan tepat, kalimat yang tidak berbelit-belit dan struktur paragraf yang runut. Kelugasan dan keformalan gaya bahasa diwujudkan dengan menggunakan kalimat pasif, kata-kata yang tidak emotif, dan tidak berbunga-bunga. Hindarilah penggunaan kata seperti saya atau kami atau kita. Jika terpaksa menyebutkan kegiatan yagng dilakukan oleh penulis sendiri, istilah yang di pakai bukan kami atau saya, melainkan penulis atau peneliti. Namun istilah penulis atau peneliti seyogyanya digunakan sesedikit mungkin.

B. Penulisan Tanda Baca

Penulisan tanda baca, data dan huruf mengikuti Pedoman Umum Ejaan Indonesia yang Disempurnakan, Pedoman Pembentukan Istilah dan Kamus.

PEDOMAN

PENCETAKAN DAN PENJILIDANCara pencetakan berikut ini berlaku untuk semua Jurusan dan prodi pada Poltekkes Kemenkes Palu A. Pencetakan1. Kertas Bidang Pengetikan dan Naskah Akhir Kertas yang digunakan adalah jenis kuarto (A4), ukuran 21 cm x 29,7 cm, minimal 70 gram. Bidang pengetikan berjarak 4 cm dari tepi atas dan kiri kertas, 3 cm dari tepi kanan dan bawah kertas (lihat lampiran 4 dan 5).2. Jenis Huruf

Karya hendaknya diketik dengan komputer, menggunakan program dengan jenis huruf (font) Times New Roman atau sejenisnya.

3. Ukuran Huruf

Bagian-bagian suatu bab untuk karya tulis ilmiah menggunakan ukuran huruf yang berbeda seperti berikut:12 point judul bab, judul sub bab, teks induk, abstrak, lampiran, daftar rujukan. 10 point kutipan blok, catatan akhir, catatan kaki, indeks, header, footer, 4. Modus Huruf

Penggunaan huruf normal, miring (italic), tebal (bold) dan garis bawah (underline) sebagai berikut:(i) Normal

Teks induk, abstrak, kata-kata kunci, tabel, gambar, bagan, catatan, lampiran.

(ii) Miring (italic)Digunakan untuk mencetak kata yang menggunakan: Kata non lndonesia (bahasa asing dan bahasa daerah)

Istilah yang belum lazim

Bagian penting

Judul buku, jurnal, makalah dan surat kabar dalam teks utarna dalam daftar rujukan

(iii) Tebal /boldDigunakan untuk mencetak kata : Judul Bab

Judul subbab (heading)

Bagian-bagian dari suatu contoh dicetak bold-italic; perhatikan contoh berikut Amir anak Amat sedang belajar di Akademi Perawat

(iv) Garis bawah (underline)

Garis bawah (underline) tidak boleh dipergunakan, kecuali hal-hal khusus yang amat khusus. Pada teks yang dicetak dengan huruf times New Roman, garis diganti dengan huruf miring (italic).

(v) Spasi

Hasil karya tulis ilmiah dicetak dengan spasi 2 (ganda), kecuali gambar, grafif, lampiran, tabel dan daftar rujukan dicetak dengan spasi tunggal. Jarak antara akhir judul bab dan awal teks adalah 3 spasi, jarak antara subjudul dengan awal teks berikutnya 2 spasi, jarak antara paragraf yang sama dengan jarak antar baris yaitu 2 spasi. Jarak teks pustaka 1 spasi, jarak antara satu sumber pustaka dengan sumber pustaka lain dalam daftar rujukan 2 spasi. contoh lihat pada lampiran 8(vi) Paragraf dan penomoran

Awal paragraf dimulai 1,2 cm dari tepi kiri bidang pengetikan. Sesudahnya baca titik, titik dua, titik koma dan koma, hendaknya diberi satu ketukan kosong.

Lambang-lambang huruf Yunani yang tidak dapat ditulis dengan komputer hendaknya ditulis tangan secara rapi dengan tinta hitam. Bilangan hendaknya ditulis angka, kecuali pada permulaan kalimat. Bagian awal karya tulis ilmiah angka romawi kecil di tengah bagian bawah, sedangkan nomor halaman pada bagian ini dan bagian penutup KTI dengan angka Arab di kanan atas, kecuali nomor halaman bab baru yang ditulis di tengah bagian sudut kanan atas, melanjutkan nomor halaman sebelumnya. Contoh dapat dilihat pada lampiran 13

B. Penjilidan

Ketentuan mengenai penjilidan yang dikemukakan di sini berlaku untuk KTI mahasiswa. KTI harus dijilid dengan menggunakan karton tebal. Pada punggung KTI hendaknya dimuat nama penulis dan judul. Contoh dapat dilihat pada lampiran 14. KTI dijilid sebanyak 10 eksemplar (1 untuk perpustakaan Poltekkes Kemenkes Palu, 1 untuk tempat penelitian, 3 untuk penguji (bila diminta), 2 Pembimbing (bila diminta), 2 Perpustakaan Daerah dan 1 untuk peneliti). Halaman sampul harus dicetak dengan tinta kuning emas. Warna sampul KTI untuk jurusan keperawatan warna Hijau, Kebidanan Biru, Kesehatan lingkungan warna ungu, dan Gizi Hijau Lumut. Dalam setiap awal bab dan lampiran diberi pembatas dengan bertuliskan sama dengan bab dan lampiran dan diberi logo Poltekkes Kemenkes Palu dan menggunakan warna sesuai jurusan. Contoh pembatas antar bab dan lampiran dapat dilihat pada lampiran 15a s/l5g.

C. Pernyataan Keaslian Tulisan

Pernyataan keaslian tulisan berisi ungkapan bahwa isi KTI yang ditulisnya bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang diaku sebagai hasil tulisan atau pemikiran sendiri. Pengambilalihan karya orang lain untuk diaku sebagai karya sendiri merupakan tindakan kecurangan yang lazim disebut plagiat. Penulis harus menghindarkan diri dari kecurangan ini. Contoh pernyataan keaslian penulisan dapat dilihat pada lampiran 12.

Lampiran Ia: Contoh Halaman Sampul Usulan Penelitian (Jurusan )

EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAPPENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMURARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDIProposal PenelitianolehDesi Puspita SariNIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALUJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2014Lampiran Ib : Contoh Halaman Sampul Usul Penelitian (Jurusan Yang Memiliki Prodi)EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAPPENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMURARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDI

Proposal PenelitianOlehDesi Puspita SariNIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALUJURUSAN KEPERAWATAN

PRODI KEPERAWATAN POSO 2014Lampiran Ic : Contoh Halaman Sampul Usul Penelitian (Jurusan Yang Memiliki Prodi)EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAPPENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMURARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDI

Proposal PenelitianOlehDesi Puspita SariNIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALUJURUSAN KEBIDANAN PROGRAM KHUSUS

RS. UMUM POSO 2014Lampiran Id : Contoh Halaman Sampul Usul Penelitian (Jurusan Yang Memiliki Prodi)EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAPPENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMURARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDI

Proposal PenelitianOlehDesi Puspita SariNIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALUJURUSAN KEPERAWATAN

PRODI KEPERAWATAN PALU

2014Lampiran 2a

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGProposal ini telah disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan/Prodi.Nama :

NIM :

Palu,

Pembimbing I,(Nama Lengkap)

NIP

Palu,

Pembimbing II,

(Nama Lengkap) NIP

MengetahuiKetua Jurusan/Kaprodi

(Nama lengkap)Nip. ..............Lampiran 2b

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJIProposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan/Prodi.. pada tanggalNama :

NIM :

Palu,

Penguji 1,(Narna Lengkap)

NIP

Palu,

Penguji 2,

(Nama Lengkap)

NIP

Palu,

Penguji 3,

(Nama Lengkap)

NIP

MengetahuiKetua Jurusan/Kaprodi

(Narna lengkap)

Nip. ..............Lampiran 3 Contoh Daftar Rujukan

DAFTAR RUJUKAN

Aminuddin (Ed.). 1990 Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa dan Sastra. HISKL Malang dan YA3: Malang.Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. Tanpa. tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.Terjemahan oleh Arief Furchan 1982. Usaha Nasional: Surabaya.Dekker, N. 1992. Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa: dari pilihan satu-satunya ke Satu-satunya Azas. FPIPS IKIP MalangHasan, M.Z. 1990. Karakteristik Penelitian Kualitatif. Dalam Aminuddin (Ed.) Pengembangan Penelitian Kualitatif claim Bidang Bahasa dan Sastra (hlm. 12-25) HISKI Komisariat Malang dan YA3: Malang.Hanafi, A. 1989. Partisipasi dalam Siaran Pedesaan dan Pengadopsian Inovasi. Forum Penelitian, 1 (1): 33-47.Huda, M. 13 November, 1991. Menyiasati Krisis Listrik Musirn Kering. Jawa Pos, hlm. 6.

Krashen, S., Long, M. & Scarcella, R. 1979. Age, Rate and Eventual Attainment in Second Language Acguisition. TESOT_ Quarterly, 13:573 (CD-ROM: TESOL Quarterly-Digital, 1997).

Karim, Z. 1987. Tatakota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam seminar Tatakota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1 - 2 September.

Kunaidi. 1998. Pengukuran bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id, diakses 20 Januari 2008).

Panggaribuan, T. 1992. Perkembangan Kompetensi Kewacanaan Pembelajaran Bahasa Trigg:is di LPTK. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Program Pacasarjarta IKIP Malang.

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 1990. PT. Armas Duta Jaya: Jakarta.

Lampiran 4 : Ukuran Bidang Pengetikan

Lampiran 5: Jarak Antar Baris dan Pengetikan Teks

4 spasi dari tepi atas

BAB III

METODE PENELITIAN

3 spasi

A. Rancangan Penelitian

*....................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

B. Populasi Dan Sampel *....................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

C. Populasi Dan Sampel *....................................................................................................

...............................................................................................................................

...............................................................................................................................

Keterangan

= Huruf pertama 1,2 cm dari tepi kiri / 6 ketukan kosong

Lampiran 6 : Contoh Halaman Judul Karya Tulis Ilmiah (Jurusan)

EFEKTIFITAS METODE AERASI MULTIPLE TRAY TERHADAPPENURUNAN KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMURARTESIS DI KELURAHAN SIRANINDI

KARYA TULIS ILMIAH Diajukan sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program Pendidikan Diploma III Kesehatan Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan Kesehatan LingkunganOleh

Desi Puspita SariNIM. P07120104049

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALUJURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN 2014Lampiran 7a : contoh lembar persetujuan pembimbing.LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBINGKarya Tulis Ilmiah ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji Poltekkes Depkes Palu Jurusan/ProdiNama :

NIM :

Palu,

Pembimbing I(Nama Lengkap) NIP

Palu,

Pembimbing II

(Nama Lengkap) NIP.....

Menyetujui,

Ketua Jurusan.(Nama lengkap)

NIP.....................Lampiran 7b : LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Karya Tulis Ilmiah ini telah dipertahankan di depan Tim penguji Poltekkes Kemenkes Palu Jurusan/Prodi..Nama :

NIM :

Tim Penguji ........................................, Penguji 1

(Nama Lengkap)NIP.............................................................,

Penguji 2(Nama Lengkap)

NIP.............................................................,

Penguji 3

(Nama Lengkap)

NIP.....................Mengetahui ,Direktur Poltekkes Kemenkes Palu (Nama lengkap)NIP........Menyetujui,Ketua Jurusan..

(Nama lengkap)NIP........

Lampiran 8

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU

JURUSAN KEPERAWATAN PRODI KEPERAWATAN PALU

Riadi,Rahmad. 2008. Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Tingkat II Politeknik Kesehatan Depkes Palu Jurusan Keperawatan Prodi Keperawatan Palu Tentang Prosedural Memandikan Pasien Ditempat Tidur. Karya Tulis Ilmiah Prodi Keperawatan Palu Jurusan Keperawatan Poltekkes Depkes Palu. Pembimbing: (1) Amyadin (2) Geneveva P.ABSTRAK

Jumlah halaman + halaman isi + tabel lampiran (xi + 30 halaman + 3 tabel + 7 lampiran

Memandikan pasien memberikan salah sate kesempatan bagi perawat untuk mengenal pasiennya, mengamati keadaan fisik dan emosionalnya, dan untuk menengetahui apakah hal-hal itu ada kaitannya dengan keadaan dan kesehatannya dengan keadaan kesehatannya dan keluasan mandi klien dan metode yang digunakan berdasarkan pada kemampuan fisik klien dan kebutuhan tingkat higiene yang diperlukan mandi di tempat tidur yang engkap di perlukan bagi klien dengan ketergantungan total dan memerlukan perawatan higienis total.Tujuan daiam penelitian ini Untuk mengetahui garnbaran pengetahuan dan kap mahasiswa tingkat II Politeknik Kesehatan Palu Jurusan Kepearwatan Prodi Keperawatan Pahl tentang prosedural mernandikan oasien di tempat tidur.

Penentianmerupakan jenis penelitian deskriptif dengan jurnlah sampel 73 dengan menggunakan metode acak sederhana (simple random sampling) yaitu Lengan mengundi anggota populasi (lottery technigve)

Hasil penelitian didapatkan responden yang memiliki pengetahuan baik tentang prosedur memandikan pasien di tempat tidur sebanyak 58,9% sedangkan1,7-ang berpengetahuan kurang baik sebanyak 41,1%. Responden yang merniliki sikapi tentang prosedur mernandikan pasien di tempat tidur sebanyak 56,2% sedangkan berpengetahuan kurang baik sebanyak 43,8%.

Bagi institusi pendidikan agar lebih memberikan waktu belajar kepada mahasiswa baik konsep maupun ketrampilan mnelaksanakan prosedur mernandikan agar dapat membentuk sikap yang positif pada diri mahasiswa.

Kata Kunci : Pengetahuan, Sikap, Memandikan

Daftar Rujukan : 30 (2008-2014)

Lampiran 9 Contoh Daftar Isi KTI yang peringkat Judul Subbabnya Ditandai dengan huraf yang berbeda

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii

LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI iii

ABSTRAK/INTISARI iv

KATA PENGANTAR ...................................vDAFTAR ISI vi

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR LAMPIRAN viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ,............................................................ 1

B. Rumusan Masalah .......................................................... 2

C. Tujuan Penelitian ................................................3D. Manfaat Penelitian......................................................4BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Dasar Tentang .............................................1. Pengertian....2. Penyebab.....................................................

B. Konsep Dasar Tentang .....................................................................1. Pengertian.......................................................................BAB III METODE PENELIT IAN

A. Rancangan penelitian ...................................................B. Populasi dan sampel ....................................................BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................B. Pembahasan .............................................................BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan ..........................................................B. Saran ........................................................Daftar kujukan.........................................................................................................Lampiran

Lampiran 10a: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel

1.1 Distribusi umur responder ............................................................................. 3

1.2 Distribusi Pekeljaan responder .......................................................................5

3.1 Distribusi tingkat Pendidikan responder ....................................................12

4.1 Distribusi tingkat Pendidikan responder ....................................................30dst

Lampiran 10b: Contoh Daftar GambarDAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar

1.1 Distribusi umur responden 3

1.2 Distribusi Pekerjaan responden 5

3.1 Distribusi tingkat Pendidikan responden..................................................... 12 4.1 Distribusi tingkat Pendidikan responden ........................................................30

dst

Lampiran 11: Contoh Daftar LampiranDAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuesioner Penelitian

2. Jadwal Kegiatan Penelitian

3. Surat Ijin Penelitian

4. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

5. Master Tabel

6. Analisis Hasil Uji Coba Instrumen

7. Hasii Perhitungan univariat

8. dstLampiran 12 Contoh Pernyataan Keaslian TulisanPERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama

:

NIM

:

Jurusan/Prodi :Menyatakan dengan sebenarnya bahwa KTI yang saya tulis ini benar-ber karya saya sendiri bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya aku sebagai hasil tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan KTI ini hasil jiplakan, maim saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Palu,

Yang membuat pernyataanTanda tanganNama terang

Lampiran 13 Contoh Penomoran KTIBAB III (penngkat 1)

A. (peringkat 2)

B.

1. (Peringkat 3)

2. .................

3. .................

a. (Peringkat 4)

b. .....................c. ..........................1) (Peringkat 5)

a) (Peringkat 6)

(1) (Peringkat 7)

(a) (Peringkat 8)

C. (peringkat 2)

1. (Peringkat 3)

a. (Peringkat 4)

1) (Peringkat 5)

2)

a) (Peringkat 6)

(1) (Peringkat 7)

(a) (Peringkat 8)

Dan seterusnya

Lampiran 15 a

Lampiran 15b

Lampiran 15c

Lampiran 15d

Lampiran 15e

Lampiran 15f

2 cm

Tempat nomor

Halaman

3 cm

3 cm

Batas

Pengetikan

2 cm

4 cm

4cm

Tempat

Nomor Halaman

Nama

Tahun Lulus

Judul Penelitaian

86

_1479628438.xls