S(t) = W(t) * r(t) + n(t) (1)digilib.its.ac.id/public/ITS-Undergraduate-15056-Presentation-197105… · akustik (acoustic "Hardness"). Jadi suatu batuan yang mempunyai kecepatan besar

S(t) = W(t) * r(t) + n(t)

Trace Seismik

dimana : S(t) = trace seismik

W(t) = wavelet seismik

r(t) = Reflektivitas bumi (Koefisien

Refleksi), dan

n(t) = noise

* = Konvolusi

Trace seismik buatan yang berasal dari data sumur, didapatkan dari : (Sukmono, 2001)

.........(1)

Frekuensi

dominan 35 HzNoise

Secara fisis Koefesien Refleksi merupakan nilai besaran yang menunjukkan kontras IAdalam bumi dan batas antara 2 lapisan yang memiliki nilai AI yang berbeda, sehingga :(Sukmono, 2001).

dimana : KR = Koefesien Refleksi

IA = Impedansi Akustik ((ft/s)*(g/cc)).

= Densitas ( g/cc)

V = Kecepatan Gelombang (ft/s)

nn

nn

nnnn

nnnnn

IAIA

IAIA

vv

vvKR

1

1

11

11

Acoutic impedance secara fisis dapat diartikan sebagai kekerasanakustik ( acoustic "Hardness"). Jadi suatu batuan yang mempunyaikecepatan besar dapat dikatakan mempunyai kekerasan akustikyang besar.IA Batu Pasir > IA Batu LempungIA Oil Sand < IA Batu Lempung

.........(2)

Diagram Alir Peneltitan

Seismik 3D

Checkshot Correction

Well-Seismik Tie

Data Seismik 3D

Picking Horizon

Seismogram Sintetik

Extract Wavelet

Crossplot Analysis

Data Sumur

Initial Model

Model Inversi

Multi Atribute

Inverse Analysis

Slice Map

Multi Attribute Analysis

Pengumpulan Data

Analisa Ketebalan Tunning

Korelasi Tinggi

Ya/Tidak

Porositas dengan Impedansi

Zona Batu Pasir

Zona Batu Lempung

Didapatkan parameter yang sensitif untuk mendeterminasi litologiyakni porositas, Gamma-Ray dan AI (Acoustic Impedance).Identifikasi zona reservoir berada pada harga AI & Gamma-Ray yangrelatif rendah dengan porositas tinggi.

Crossplot Analysis