EVALUASI MANAJEMEN PROGRAM PUSKESMAS TEMPURAN KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG PERIODE BULAN JANUARI – MARET 2013 DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT KEPANITERAAN KLINIK ILMU KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG Oleh: Maria Priska Erlan 030.08.154 Mikael Stevan J 030.08.161 Tri Mustikawati 030.08.242 Fikiawati triana 030.06.091 Henny Wijaya 030.08.119 Nurfira Fatimah 030.07.195 I Putu Eka D. S. 030.07.109 Fildzah Dini Safitri 030.06.092 0
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
EVALUASI MANAJEMEN PROGRAM PUSKESMAS TEMPURAN
KECAMATAN TEMPURAN KABUPATEN MAGELANG
PERIODE BULAN JANUARI – MARET 2013
DISUSUN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT KEPANITERAAN KLINIK
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG
Oleh:
Maria Priska Erlan 030.08.154 Mikael Stevan J 030.08.161
Tri Mustikawati 030.08.242 Fikiawati triana 030.06.091
Jumlah seluruh peserta aktif KB 1 6 2 1 14 14 XXVI
Cakupan pelayanan prausila dan usila 4 8 2 1 24 24 XX
T2PM yang memenuhi syarat sanitasi 5 9 2 1 28 28 XVIII
Rumah sehat 6 10 1 1 16 16 XXIV
Penduduk yang memanfaatkan jamban 1 11 3 1 36 36 XI
Rumah yang memiliki SPAL 1 10 2 1 22 22 XXI
Cakupan suspek TB paru 5 12 1 1 17 17 XXIII
Penemuan kasus TB BTA+ 6 15 2 1 42 42 IX
Cakupan balita dengan pneumonia yang
ditemukan
6 15 2 1 42 42 VIII
Desa UCI 4 10 3 1 52 52 II
DPT3 1 8 3 1 27 27 XIX
HB2 1 9 3 1 30 30 XV
HB3 1 9 3 1 30 30 XVI
Rumah tangga sehat 6 8 2 1 28 28 XVII
Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah 5 7 4 1 48 48 IV
Penyuluhan HIV AIDS di sekolah 5 7 4 1 48 48 V
Penyuluhan HIV AIDS dan NAPZA oleh
petugas
6 7 4 1 52 52 III
Pembinaan dokter kecil 3 5 4 1 32 32 XIII
UKGS tahap 3 4 5 4 1 44 44 VII
52
Pelayanan gangguan jiwadi sarana
kesehatan umum
6 9 2 1 30 30 XIV
IV.4. Urutan prioritas masalah
Berdasarkan metoden Hanlon kuantitatif, maka prioritas masalah yang didapat
adalah :
1. Cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan
2. Desa UCI
3. Penyuluhan HIV/AIDS dan Napza oleh petugas
4. Penyuluhan P3 NAPZA di sekolah
5. Penyuluhan HIV/AIDS di sekolah
6. Cakupan pemeriksaan kesehatan siswa SD dan setingkat oleh tenaga kesehatan dan
terlatih
7. UKGS tahap 3
8. Cakupan balita dengan pneumonia yang ditemukan
9. Penemuan kasus TB BTA (+)
10. Cakupan Kn1
11. Penduduk yang memanfaatkan jamban
12. Cakupan kunjungan bumil K4
13. Pembinaan dokter kecil
14. Pelayanan gangguan jiwa di sarana kesehatan umum
15. Jumlah bayi yang menapatkan imunisasi HB 2
16. Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi HB 3
17. Rumah tangga sehat
18. T2PM yang memenuhi syarat sanitasi
19. Jumlah bayi yang mendapatkan imunisasi DPT 3
20. Cakupan pelayanan prausila dan usila
21. Rumah yang memiliki SPAL
22. Cakupan kunjungan neonatus Kn3
23. Cakupan suspek TB paru
24. Rumah Sehat
25. Cakupan pelayanan kesehatan remaja
26. Jumlah seluruh peserta aktif KB
53
BAB V
ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
V.1 KEGIATAN/INDIKATOR KEGIATAN YANG BERMASALAH
Berdasarkan prioritas masalah yang sudah dibahas pada bab sebelumnya, maka
ditemukan masalah dengan urutan prioritas nomor satu adalah cakupan pertolongan
persalinan oleh tenaga kesehatan.
Berdasarkan kesepakatan dengan kepala Puskesmas Tempuran, maka diambil
sebagai pembahasan adalah cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan.
Berdasarkan perhitungan tersebut digunakan hasil cakupan pertolongan persalinan
oleh tenaga kesehatan sebesar 94,76%. Sedangkan target yang ditetapkan oleh Dinas
Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2013 adalah sebesar 95%. Dengan demikian,
dapat disimpulkan bahwa pencapaian cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga
kesehatan pada bulan Januari hingga Maret 2013 belum mencapai target yang telah
ditentukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang tahun 2012.
54
V.2 INVENTARISASI PENYEBAB MASALAH
Terdapat beberapa hal yang mendasari timbulnya kesenjangan antara target
hasil yang ditetapkan dengan hasil nyata yang dicapai dapat disebabkan oleh berbagai
faktor. Salah satu metode yang digunakan untuk menentukan penyebab masalah
adalah dengan membuat diagram fish bone dengan menggunakan data yang telah
diolah selama 3 bulan terakhir. Cara menganalisis penyebab masalah digunakan
pendekatan sistem yang meliputi input, proses, output, outcome, serta environment.
Sehingga dapat ditemukan dan disimpulkan hal-hal yang menyebabkan munculnya
permasalahan.
Kemungkinan penyebab masalah berdasarkan pendekatan sistem:
INPUT KELEBIHAN KEKURANGAN
1.Man - Terdapat 13 bidan desa
- 651 kader
- 3 Dokter
- 16 Dukun bayi
- Kurangnya
pendekatan bidan
desa kepada
masyarakat agar ibu
yang akan bersalin
melakukan
persalinanan pada
tenaga kesehatan.
- Bidan desa kurang
memberikan
penjelasan mengenai
P4K kepada kader,
dan ibu yang bersalin
2.Money - Sumber dana
55
persalinan dari
JAMPERSAL
3.Method - Melalui program
Posyandu dan
pemberian motivasi
pada ibu hamil untuk
melakukan persalinan
ke tenaga kesehatan.
- Diberikannya metode
Kohort untuk
mengikuti
perkembangan
kehamilan dan
persalinan ibu hamil.
- Terdapatnya sistem
pencatatan mengenai
cakupan pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan di
buku register.
- Terdapatnya program
P4K
- Tidak ada penyuluhan
berkelompok secara
berkala terhadap
penduduk
- Pemberian
pengetahuan tentang
kehamilan dan
rencana pertolongan
persalinan.
4.Material - Terdapat 76 posyandu
dan kelas ibu hamil.
- 11 Desa memiliki PKD
- Tidak semua
posyandu memiliki
ruangan pemeriksaan
(ANC)
5.Machine - Terdapat peralatan
dasar pemeriksaan
kehamilan dan
persiapan persalinan (
partus set dan hecting
-
56
set)
- Buku kesehatan ibu dan
anak (KIA)
- Data Kohort ibu
bersalin
- Terdapatnya Stiker P4K
PROSES KELEBIHAN KEKURANGAN
P1 (perencanaan) - Terdapat jadwal rutin
posyandu setiap sebulan
sekali ( K1-K4)
- Terdapat penjadwalan
tentang hari perkiraan lahir
( HPL) bagi ibu hamil.
- Terdapatnya kantong
persalinan
- Pencatatan ibu hamil,
persalianan dan data bayi di
buku Kohort
- Terdapatnya program P4K
P2 (pelaksanaan) - Sosialisasi kepada ibu
untuk melakukan
persalinan dengan
tenaga kesehatan.
- Ibu yang akan bersalin
yang lokasinya dekat
dengan fasilitas
- Masih banyak ibu
yang melakukan
persalinan di bidan
praktek swasta dan
persalinan di luar
wilyah cakupan kerja
puskesmas Tempuran
57
kesehatan datang
melakukan persalinan
P3 (pengawasan, penilaian,
pengendalian)
- Terdapat laporan
bulanan mengenai
cakupan persalinan
oleh tenaga
kesehatan.
- Dilakukan pelaporan
masalah yang ditemui
kader ke bidan desa
sebulan sekali.
- Koordinasi antar bidan
atau kader
- Kurangnya koordinasi
dan komunikasi
pelaporan persalinan
oleh tenaga kesehatan
- Tidak tercatatnya data
ibu yang bersalin
yang baru datang atau
meninggalkan desa
yang berada dalam
cakupan wilayah
kerja puskesmas
Tempuran.
- Keterlambatan dalam
pencatatan pelaporan
hasil kegiatan.
LINGKUNGAN KELEBIHAN KEKURANGAN
- Pengetahuan ibu hamil
untuk melakukan
persalinan dengan
tenaga kesehatan
sudah cukup baik.
- Kepercayaan
masyarakat untuk
melakukan persalinan
di bidan desa sudah
baik.
- Sebagian ibu hamil
ada yang melakukan
persalinan di bidan
praktek swasta dan di
pelayanan kesehatan
yang berada di luar
wilayah cakupan
kerja puskesmas
tempuran.
58
- Pengetahuan kader
mengenai manfaat
persalinan oleh
tenaga kesehatan
cukup baik.
59
KEMUNGKINAN PENYEBAB MASALAH
1. Kurangnya pendekatan bidan desa kepada masyarakat agar ibu yang akan bersalin
pada cakupan wilayah kerja Puskesmas Tempuran melakukan persalinanan pada
tenaga kesehatan di daerah cakupan wilayah kerja tersebut sehingga pembuatan
laporan ke puskesmas tetap berlangsung
2. Bidan desa kurang memberikan penjelasan mengenai P4K kepada ibu yang bersalin.
3. Tidak ada penyuluhan berkelompok secara berkala terhadap penduduk yang dapat
memotivasi para ibu hamil maupun yang akan hamil untuk melakukan pertolongan
persalinan kepada tenaga kesehatan yang terlatih.
4. Pemberian pengetahuan tentang kehamilan dan rencana pertolongan persalinan hanya
diberikan kepada ibu-ibunya saja, tidak ada pendekatan yang dilakukan kepada
keluarga ibu yang hamil atau akan hamil.
5. Tidak semua posyandu memiliki ruangan pemeriksaan (ANC)
6. Kurangnya koordinasi dan komunikasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan
persalinan oleh tenaga kesehatan antara bidan desa, bdan praktek swasta, dan pihak
rumah sakit.
7. Tidak tercatatnya data ibu yang bersalin yang baru datang atau meninggalkan desa
yang berada dalam cakupan wilayah kerja puskesmas Tempuran.
8. Keterlambatan dalam pencatatan pelaporan hasil kegiatan.
9. Sebagian ibu hamil ada yang melakukan persalinan di bidan praktek swasta dan di
pelayanan kesehatan yang berada di luar wilayah cakupan kerja puskesmas tempuran.
60
61
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
tenaga kesehatan
sebesar (94,76 %]
dari target 95 %
INPUT MAN
MONEY
MACHINE
- Kurangnya pendekatan bidan desa agar ibu yang akan
bersalin melakukan persalinan pada tenaga kesehatan di
daerah cakupan wilayah kerja puskesmas Tempuran
- Bidan desa kurang memberikan penjelasan mengenai P4K
pada kader dan ibu bersalin
-METHODE
LINGKUNGAN
Sebagian ibu hamil ada yang melakukan persalinan di bidan praktek swasta dan di pelayanan kesehatan yang berada di luar
wilayah cakupan kerja puskesmas tempuran.
P1P3
P2
PROSES
- Kurangnya koordinasi dan
komunikasi dalam sistem
pencatatan dan pelaporan
persalinan oleh tenaga
kesehatan
- Keterlambatan dalam
pencatatan pelaporan hasil
kegiatan
- Tidak tercatatnya data ibu yang
bersalin yang baru datang atau
meninggalkan desa yang berada
dalam wilayah kerja puskesmas
Tempuran
- Tidak ada penyuluhan kelompok secara berkala
- Pemberian pengetahuan tentang kehamilan dan rencana pertolongan persalinan terbatas hanya kepada ibu-ibunya saja
- Masih banyak ibu yang melakukan
persalinan di bidan praktek swasta
dan persalinan di luar wilyah cakupan
kerja puskesmas Tempuran
MATERIAL- Tidak semua
posyandu memiliki ruangan pemeriksaan (ANC)
V.4. KONFIRMASI PENYEBAB MASALAH YANG PALING MUNGKIN
Setelah konfirmasi dengan kordinator program kesehatan yaitu bidan koordinator dan
dosen pembimbing, dan kepala Puskesmas Tempuran, maka penyebab masalah yang paling
mungkin antara lain:
1. Kurangnya pendekatan bidan desa kepada masyarakat agar ibu yang akan bersalin
pada cakupan wilayah kerja Puskesmas Tempuran melakukan persalinanan pada
tenaga kesehatan di daerah cakupan wilayah kerja tersebut sehingga pembuatan
laporan ke puskesmas tetap berlangsung
2. Bidan desa kurang memberikan penjelasan mengenai P4K kepada kader dan ibu yang
bersalin
3. Tidak ada penyuluhan berkelompok secara berkala terhadap penduduk yang dapat
memotivasi para ibu hamil maupun yang akan hamil untuk melakukan pertolongan
persalinan kepada tenaga kesehatan yang terlatih.
4. Pemberian pengetahuan tentang kehamilan dan rencana pertolongan persalinan hanya
diberikan kepada ibu-ibunya saja, tidak ada pendekatan yang dilakukan kepada
keluarga ibu yang hamil atau akan hamil.
5. Tidak semua posyandu memiliki ruangan pemeriksaan (ANC)
6. Kurangnya koordinasi dan komunikasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan
persalinan oleh tenaga kesehatan antara bidan desa, bidan praktek swasta, dan pihak
rumah sakit.
7. Tidak tercatatnya data ibu yang bersalin yang baru datang atau meninggalkan desa
yang berada dalam cakupan wilayah kerja puskesmas Tempuran.
8. Keterlambatan pencatatan pelaporan hasil kegiatan.
9. Sebagian ibu hamil ada yang melakukan persalinan di bidan praktek swasta dan di
pelayanan kesehatan yang berada di luar wilayah cakupan kerja puskesmas tempuran.
BAB VI
62
ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
VI.1. Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah melakukan analisis penyebab paling mungkin masalah Cakupan pertolongan
persalinan oleh tenanga kesehatan di kecamatan Tempuran, maka langkah selanjutnya yaitu
menyusun alternatif pemecahan masalah tersebut.
Tabel 21. Alternatif pemecahan masalah
NO PENYEBAB MASALAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
1. Kurangnya pendekatan bidan
desa agar ibu yang akan
bersalin melakukan
persalinan pada tenaga
kesehatan di daerah cakupan
wilayah kerja puskesmas
Tempuran
Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil
yang akan bersalin, ibu yang hamil dan ibu yang
berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada
bidan desa setempat
2. Bidan desa kurang
memberikan penjelasan
mengenai P4K pada ibu
bersalin
Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu
hamil untuk memberikan informasi mengenai P4K
dan setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
3. Tidak ada penyuluhan
kelompok secara berkala
Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil
yang akan bersalin, ibu yang hamil dan ibu yang
berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada
bidan desa setempat
4. Pemberian pengetahuan
tentang kehamilan dan
rencana pertolongan
persalinan terbatas hanya
kepada ibu-ibunya saja
Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil
yang akan bersalin, ibu yang hamil dan ibu yang
berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada
bidan desa setempat
5 Tidak semua posyandu
memiliki ruangan
Disediakannya tempat untuk ruang pemeriksaan.
63
pemeriksaan (ANC)
6. Kurangnya koordinasi dan
komunikasi dalam sistem
pencatatan dan pelaporan
persalinan oleh tenaga
kesehatan antara bidan desa,
bidan praktek swasta, dan
pihak rumah sakit.
Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi
yang baik dan serarah antara tenaga kesehatan tentang
pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu
yang bersalin pada tenaga kesehatan desa
setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat
7. Tidak tercatatnya data ibu
yang bersalin yang baru
datang atau meninggalkan
desa yang berada dalam
cakupan wilayah kerja
puskesmas Tempuran.
Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi
yang baik dan serarah antara tenaga kesehatan tentang
pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu
yang bersalin pada tenaga kesehatan desa
setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat
8. Keterlambatan pelaporan
pencatatan hasil kegiatanMemerlukan adanya koordinasi serta komunikasi
yang baik dan serarah antara tenaga kesehatan tentang
pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu
yang bersalin pada tenaga kesehatan desa
setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat.
9. Sebagian ibu hamil ada yang
melakukan persalinan di
bidan praktek swasta dan di
pelayanan kesehatan yang
berada di luar wilayah
cakupan kerja puskesmas
tempuran.
Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi
yang baik dan terarah antara tenaga kesehatan tentang
pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu
yang bersalin pada tenaga kesehatan desa
setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat
64
VI.2. PENGGABUNGAN ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH
``
65
Kurangnya pendekatan bidan desa agar ibu yang akan bersalin melakukan persalinan pada tenaga kesehatan di daerah cakupan wilayah kerja puskesmas Tempuran
Kurangnya koordinasi dan komunikasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan persalinan oleh tenaga kesehatan antara bidan desa, bidan praktek swasta, dan pihak rumah sakit.
Tidak ada penyuluhan kelompok secara berkala
Sebagian ibu hamil ada yang melakukan persalinan di bidan praktek swasta dan di pelayanan kesehatan yang berada di luar wilayah cakupan kerja puskesmas Tempuran.
Keterlambatan pencatatan pelaporan hasil kegiatan.
Tidak tercatatnya data ibu yang bersalin yang baru datang atau meninggalkan desa yang berada dalam cakupan wilayah kerja puskesmas Tempuran
Pemberian pengetahuan tentang kehamilan dan rencana pertolongan persalinan terbatas hanya kepada ibu-ibunya saja
Bidan desa kurang memberikan
penjelasan mengenai P4K pada ibu
bersalin
Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil yang akan bersalin, ibu yang hamil dan ibu yang berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada bidan desa setempat
Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu hamil untuk memberikan informasi mengenai P4K dan setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi yang baik dan serarah antara tenaga kesehatan tentang pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu yang bersalin pada tenaga kesehatan desa setempat,yang baru datang dan meninggalkan meninggalkan desa setempat
Diberikan sanksi berupa teguran dan rapat kerja apabila terdapat keterlambatan dari tenaga kesehatan dalam pelaporan hasil kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan tenaga kesehatan
Tidak terdapatnya ruang pemeriksaan
untuk ibu hamil (ANC)
Disediakannya tempat untuk ruang
pemeriksaan.
M x I x VC
Daftar Alternatif Pemecahan Masalah:
1. Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil yang akan bersalin, ibu yang
hamil dan ibu yang berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai persalinan oleh
tenaga kesehatan yang terlatih pada bidan desa setempat
2. Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu hamil untuk memberikan
informasi mengenai P4K dan setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
3. Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi yang baik dan serarah antara tenaga
kesehatan tentang pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu yang bersalin
pada tenaga kesehatan desa setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat
4. Diberikan sanksi berupa teguran apabila terdapat keterlambatan dari tenaga kesehatan
dalam pelaporan hasil kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan dan kedisiplinan
tenaga kesehatan
5. Disediakannya ruang untuk tempat pemeriksaan.
VI.3 Penentuan Prioritas Alternatif Pemecahan Masalah
Setelah menemukan alternatif pemecahan masalah, maka selanjutnya dilakukan
penetuan prioritas alternatif pemecahan masalah. Penentuan prioritas alternatif pemecahan
masalah dapat dilakukan dengan menggunakan metode Matriks:
Keterangan:
Magnitude (M)
Artinya besarnya penyebab masalah yang dapat diselesaikan, semakin besar atau banyak
penyebab masalah dapat diselesaikan maka akan semakin efektif.
Skor untuk magnitude
1 = Tidak magnitude2 = Kurang magnitude3 = Cukup magnitude
66
4 = magnitude5 = Sangat magnitude
Importancy (I)
Artinya pentingnya penyelesaian masalah, semakin penting cara penyelesaian dalam
mengatasi penyebab masalah maka akan semakin efektif.
Skor Untuk Impotancy
1 = Tidak penting
2 = Kurang penting
3 = Cukup penting
4 = Penting
5 = Sangat penting
Vunerability (V)
Artinya sensitifitas cara penyelesaian masalah, semakin sensitive maka akan semakin
efektif.
Skor untuk vunerability:
1. Tidak sensitif
2. Kurang sensitif
3. Cukup sensitif
4. sensitif
5. Sangat sensitif
Cost (C)
Artinya biaya.
Skor untuk (cost):
1 = Sangat Murah
2 = Murah
3 = Cukup murah
67
4 = Mahal
5 = Sangat Mahal
Penyelesaian masalahNilai Kriteria Hasil Akhir
UrutanM I V C (M.I.V)/C
Dilakukan penyuluhan secara berkala
pada ibu hamil yang akan bersalin, ibu
yang hamil dan ibu yang berencana untuk
hamil beserta keluarga mengenai
persalinan oleh tenaga kesehatan yang
terlatih pada bidan desa setempat
5 5 4 2 50 I
Bidan desa dapat memanfaatkan program
kelas ibu hamil untuk memberikan
informasi mengenai P4K dan setiap ibu
hamil yang hadir diberikan brosur P4K
2 4 4 3 10,6 IV
Memerlukan adanya koordinasi serta
komunikasi yang baik dan serarah antara
tenaga kesehatan tentang pencatatan dan
pelaporan persalinan mengenai ibu yang
bersalin pada tenaga kesehatan desa
setempat,yang baru datang dan
meninggalkan meninggalkan desa
setempat
5 4 4 3 26,6 II
Diberikan sanksi berupa teguran apabila
terdapat keterlambatan dari tenaga
kesehatan dalam pelaporan hasil kegiatan
untuk meningkatkan kepatuhan dan
kedisiplinan tenaga kesehatan
2 4 3 2 12 III
Disediakannya tempat untuk pemeriksaan 2 4 3 3 8 V
68
Dari hasil metode (m.i.v)/c yang dilakukan, didapatkan urutan prioritas penyelesaian masalah
yang paling efektif dan efisien yaitu:
1. Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil yang akan bersalin, ibu yang
hamil dan ibu yang berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai persalinan
oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada bidan desa setempat
2. Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi yang baik dan serarah antara
tenaga kesehatan tentang pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu yang
bersalin pada tenaga kesehatan desa setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat
3. Diberikan sanksi berupa teguran apabila terdapat keterlambatan dari tenaga
kesehatan dalam pelaporan hasil kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan dan
kedisiplinan tenaga kesehatan
4. Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu hamil untuk memberikan
informasi mengenai P4K dan setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
5. Disediakannya tempat ruang pemeriksaan
69
VI.4 POA (Plan of Action)
N
o.
Kegiatan Tujuan Sasaran Lokasi Pelaksana Waktu Dana Metode Tolok ukur
1. Dilakukan penyuluhan
secara berkala pada ibu
hamil yang akan
bersalin, ibu yang
hamil dan ibu yang
berencana untuk hamil
beserta keluarga
mengenai persalinan
oleh tenaga kesehatan
yang terlatih pada
bidan desa setempat
Agar semua
ibu hamil, ibu
yang akan
hami, serta
keluarganya
mengetahui
pentingnya
pertolongan
persalinan
oleh tenaga
kesehatan
Ibu hamil,
ibu yang
akan
hamil dan
keluarga
Puskesm
as, balai
desa,
rumah
kader
Petugas
kesehatan,
kordinator
KIA
Setiap
bulan
sekali
Dana
Operasional
Puskesmas
Peyuluhan Semakin
banyaknya
masyarakat
yang
mengetahui
tentang
pentingnya
pertolongan
persalinan oleh
tenaga
kesehatan
2. Adanya koordinasi
serta komunikasi yang
baik dan serarah antara
tenaga kesehatan
tentang pencatatan dan
pelaporan persalinan
Agar
terdapatnya
koordinasi
mengenai
pelaporan dan
pencatatan
Tenaga
kesehatan
Puskesm
as
Tempura
n
Tenaga
kesehatan
Setiap
bulan
sekali
Dana
operasiona
l
Puskesma
s
Rapat
kerja
Tercapainya
koordinasi yang
baik mengenai
pencatatan dan
pelaporan
pertolongan
70
mengenai ibu yang
bersalin pada tenaga
kesehatan desa
setempat,yang baru
datang dan
meninggalkan
meninggalkan desa
setempat
pertolongan
persalinan
oleh tenaga
kesehatan di
wilayah
cakupan kerja
Puskesmas
Tempuran
persalinan oleh
tenaga
kesehatan di
wilayah
cakupan kerja
Puskesmas
Tempuran
3. Pemberian sanksi
berupa teguran apabila
terdapat keterlambatan
dari tenaga kesehatan
dalam pelaporan hasil
kegiatan untuk
meningkatkan
kepatuhan dan
kedisiplinan tenaga
kesehatan
Agar tidak
terjadi
keterlambatan
dalam
pelaporan
hasil kegiatan
Koordinat
or
pemegang
program
Puskesm
as
Tenaga
Kesehatan
Satu
bulan
sekali
Dana
operasiona
l
Puskesma
s
Pengawas
an
Adanya laporan
hasil kegiatan
setiap bulan
sesuai dengan
jadwal yang
telah ditentukan
4.Bidan desa dapat
Agar Ibu
hamil
Ibu hamil Balai
desa
Koordinator
KIA
Satu
bulan
Dana
operasional
Penyuluha
n
Agar Ibu hamil
mengetahui dan
71
memanfaatkan program
kelas ibu hamil untuk
memberikan informasi
mengenai P4K dan
setiap ibu hamil yang
hadir diberikan brosur
P4K
mendapatkan
pengetahuan
yang cukup
mengenai
P4K
setempat sekali Puskesmas memahami
mengenai
pentingnya P4K
5Disediakannya tempat
untuk ruang
pemeriksan
Agar dapat
dilakukan
pemeriksaan
yang baik dan
benar secara
menyeluruh
Ibu hamil Posyandu Kader dan
bidan
Setiap
posyandu
dilaksana
kan
Dana
operasional
Puskesmas
Penyediaa
n tempat
fasilitas
Agar kesahatan
ibu hamil dan
janin terpantau
setiap bulannya
VI. 5 Gann Chart
No
.Kegiatan
April Mei Juni Juli Agustus
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil
yang akan bersalin, ibu yang hamil dan ibu yang
berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai
72
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada
bidan desa setempat.
2.
Koordinasi serta komunikasi yang baik dan serarah
antara tenaga kesehatan tentang pencatatan dan
pelaporan persalinan mengenai ibu yang bersalin pada
tenaga kesehatan desa setempat,yang baru datang dan
meninggalkan meninggalkan desa setempat
3.
Pemberian sanksi berupa teguran apabila terdapat
keterlambatan dari tenaga kesehatan dalam pelaporan
hasil kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan dan
kedisiplinan tenaga kesehatan.
4.Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu
hamil untuk memberikan informasi mengenai P4K dan
setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
5.Penyediaan tempat untuk ruang pemeriksaan
No Kegiatan September Oktober November Desember
73
.1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1.
Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil
yang akan bersalin, ibu yang hamil dan ibu yang
berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai
persalinan oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada
bidan desa setempat.
2.
Koordinasi serta komunikasi yang baik dan serarah
antara tenaga kesehatan tentang pencatatan dan
pelaporan persalinan mengenai ibu yang bersalin pada
tenaga kesehatan desa setempat,yang baru datang dan
meninggalkan meninggalkan desa setempat
3.
Pemberian sanksi berupa teguran apabila terdapat
keterlambatan dari tenaga kesehatan dalam pelaporan
hasil kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan dan
kedisiplinan tenaga kesehatan.
4.Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu
hamil untuk memberikan informasi mengenai P4K dan
setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
74
5.Penyediaan tempat untuk ruang pemeriksaan
75
BAB VII
PENUTUP
VII.1 KESIMPULAN
Pada wilayah cakupan puskesmas tempuran ,program KIA pada indikator skor
pencapaian ssaran cakupan persalinan oleh tenaga kesehatan bedasarkan hasil
kuesioner yang dilakukan pada tanggal 30 januari 2013 didapatkan semua ibu hamil
telah melakukan persalinan dengan tenaga kesehatan ,akan tetapi pencapaiannya
masih kurang yaitu sebesar 94,76% . hal ini menunjukka bahwa persalinan yang
dibantu tenaga kesehatan adalah masalah karena skor pencapaiannya kurang dari
target. Angka ini memperlihatkan bahwa skor pencapaian program pokok Puskesmas
Tempuran bagian KIA menganai persalinan yang dibantu tenaga kesehatan masih
dibawah target dari dinas kesehatan kabupaten magelang yaitu 95%. Dari hasil analisa
kemungkinan penyebab masalah yang paling mungkin adalah :
1. Kurangnya pendekatan bidan desa kepada masyarakat agar ibu yang akan bersalin
pada cakupan wilayah kerja Puskesmas Tempuran melakukan persalinanan pada
tenaga kesehatan di daerah cakupan wilayah kerja tersebut sehingga pembuatan
laporan ke puskesmas tetap berlangsung
2. Bidan desa kurang memberikan penjelasan mengenai P4K kepada ibu yang bersalin
3. Tidak ada penyuluhan berkelompok secara berkala terhadap penduduk yang dapat
memotivasi para ibu hamil maupun yang akan hamil untuk melakukan pertolongan
persalinan kepada tenaga kesehatan yang terlatih.
4. Pemberian pengetahuan tentang kehamilan dan rencana pertolongan persalinan hanya
diberikan kepada ibu-ibunya saja, tidak ada pendekatan yang dilakukan kepada
keluarga ibu yang hamil atau akan hamil.
5. Penyediaan tempat untuk ruang pemeriksaan.
6. Kurangnya koordinasi dan komunikasi dalam sistem pencatatan dan pelaporan
persalinan oleh tenaga kesehatan antara bidan desa, bdan praktek swasta, dan pihak
rumah sakit.
7. Tidak tercatatnya data ibu yang bersalin yang baru datang atau meninggalkan desa
yang berada dalam cakupan wilayah kerja puskesmas Tempuran.
8. Keterlambatan pencatatan pelaporan hasil kegiatan.
74
9. Sebagian ibu hamil ada yang melakukan persalinan di bidan praktek swasta dan di
pelayanan kesehatan yang berada di luar wilayah cakupan kerja puskesmas tempuran.
Sedangkan prioritas alternative pemecahan masalah yang didapat adalah :
1. Dilakukan penyuluhan secara berkala pada ibu hamil yang akan bersalin, ibu yang
hamil dan ibu yang berencana untuk hamil beserta keluarga mengenai persalinan
oleh tenaga kesehatan yang terlatih pada bidan desa setempat
2. Memerlukan adanya koordinasi serta komunikasi yang baik dan serarah antara
tenaga kesehatan tentang pencatatan dan pelaporan persalinan mengenai ibu yang
bersalin pada tenaga kesehatan desa setempat,yang baru datang dan meninggalkan
meninggalkan desa setempat
3. Diberikan sanksi berupa teguran apabila terdapat keterlambatan dari tenaga
kesehatan dalam pelaporan hasil kegiatan untuk meningkatkan kepatuhan dan
kedisiplinan tenaga kesehatan
4. Bidan desa dapat memanfaatkan program kelas ibu hamil untuk memberikan
informasi mengenai P4K dan setiap ibu hamil yang hadir diberikan brosur P4K
5. Penyediaan tempat untuk ruangan pemeriksaan.
VII.2. SARAN
Saran yang penulis usulkan untuk masalah ini adalah :
1. Bagi puskesmas tempuran
Penanggung jawab program KIA, diharapkan mampu meningkatkan pengawasan dan
koordinasi terhadap P4K
2. Bagi bidan desa
Mampu berkoordinasi dengan bidan praktek swasta, pihak rumah sakit , dan kader
dalam upaya pencatatan dan pelaporan jumlah ibu bersalin secara akurat.
74
Menggerakkan dan meningkatkan pengetahuan kader-kader desa untuk membantu
melakukan penyuluhan kepada warga desa setempat mengenai pentingnya P4K.
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
1. Notoatmodjo, Soekidjo, Ilmu Kesehatan Masyarakat Prinsip-prinsip Dasar. Jakarta :
PT Rineka Cipta. 2003
2. Sudigdo S. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Klinis. Edisi ke 2. Jakarta : CV Sagung
Seto, 2002
3. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. Laporan Pencapaian Millenium