Top Banner
BAB I ALAT UKUR MASSA A. Neraca Ohaus Tiga Lengan Gambar 1. Neraca Ohaus Tiga Lengan 1. Spesifikasi Neraca Ohaus a. Ketelitian : 0,01 gram b. Skala tiap lengan: 1) Lengan depan dengan skala maksmial 10gram dengan skala 0, 1, 2, 3,...10 gram, dan tiap skal masih dibagi lagi menjadi skala lebih kecil yaitu 0,1 gram 2) Lengan tengah dengan skala maksmial 500 gram dengan skala 0, 100, 200 ... 500 gram 3) Lengan kedua dengan sala maksimal 100 gram dengan skala 0, 10, 20 ...100 gram. 1
39

spesifikasi alat-alat ukur

Jan 05, 2016

Download

Documents

latifatu anisa

spesifikasi alat-alat ukur dari prodi pendidikan fisika unniversitas muammadiyahh metro
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: spesifikasi alat-alat ukur

BAB I

ALAT UKUR MASSA

A. Neraca Ohaus Tiga Lengan

Gambar 1. Neraca Ohaus Tiga Lengan

1. Spesifikasi Neraca Ohaus

a. Ketelitian : 0,01 gram

b. Skala tiap lengan:

1) Lengan depan  dengan skala maksmial 10gram dengan skala 0, 1, 2,

3,...10 gram, dan tiap skal masih dibagi lagi menjadi skala lebih

kecil yaitu 0,1 gram 

2) Lengan tengah dengan  skala maksmial 500 gram dengan skala 0,

100, 200 ... 500 gram 

3) Lengan kedua dengan sala maksimal  100 gram dengan skala 0, 10,

20 ...100 gram.

2. Penggunaan Alat

a. Setiap lengan jangan  lupa berada pada skala 0

b. Kalibrasi terlebih dahulu,   dengan cara  memutar skrup knop pemutar

kalibrasi di bagian belakang, sampai  seimbang atau jarum penunjuk

1

Page 2: spesifikasi alat-alat ukur

menunjukkan anka titik nol, hal ini dilakukan agar pengukrannya lebih

tepat. 

c. Meletakakn benda yang diukur massanya 

d. Menggeser skalanya mulai dari lengan yang besar dan jangan sampai

melebihi titik nol , baru skala yang kecil sampai menunjukkan

keseimbangan di titik nol ( dua garis sejajar)

e. Membaca hasil pengukuran dengan menjumlahkan setipa skala mulai

dari yang besar hingga yang kecil agar lebih mudah seperti contoh di

bawah ini.

3. Bagian- bagian Neraca Ohaus Tiga Lengan

a. Tempat beban yang digunakan untuk menempatkan benda yang akan

diukur.

b. Tombol kalibrasi yang digunakan untuk mengkalibrasi neraca ketika

neraca tidak dapat digunakan untuk mengukur.

c. Lengan neraca untuk neraca 3 lengan berarti terdapat tiga lengan dan

untuk neraca 4 lengan terdapat 4 lengan

d. Pemberat atau anting yang diletakan pada masing-masing lenagn yang

dapat digeser-geser dan sebagai petunjuk asil pengukuran.

e. Titik 0 atau garis kesetimbnagan, yang digunakan untuk menentukan

titik kesetimbangan.

2

Page 3: spesifikasi alat-alat ukur

B. Neraca Digital

Gambar 2. Neraca Digital

1. Spesifikasi Neraca Ohaus Empat lengan

Neraca digital berfungsi untuk membantu mengukur berat serta

cara kalkulasi secare otomatis harganya dengan harga dasar satuan banyak

kurang. Cara kerja neraca digital hanya bisa mengeluarkan label, ada juga

yang hanya timbul ditampilkan layar LCDnya. Neraca digital lebih akurat,

presisi, akuntable (bisa menyimpan hasil dari setiap penimbangan).

2. Penggunaan Alat

a. Pastikan bahwa timbangan sudah menyala.

b. Pastikan timbangan menunjukan angka “nol” (jika tidak perllu

dikoreksi).

c. Letakkan benda yang massanya akan diukur pada piringan tempat

benda.

d. Baca skala yang tertera pada display digital sesuai skala satuan

timbangan tersebut.

3

Page 4: spesifikasi alat-alat ukur

e. Untuk pengukuran yang sensitivitasnya tinggi perlu menunggu 30

menit, karena hanya dapat bekerja pada batas temperatur yang

ditetapkan.

3. Bagian- bagian Neraca Digital

a. Tempat penyimpanan objek

b. Hasil Penimbangan

C. Neraca Pegas

Gambar 3. Neraca Pegas

1. Spesifikasi Neraca pegas

Neraca pegas mempunyai dua baris skala, yaitu skalaN (newton)

dan g (gram). Untuk menimbang beban (benda),atur terlebih dahulu skala

0 (nol) dengan cara memutarsekrup pengatur skala. Setelah itu gantungkan

benda pada pengait neraca. Selanjutnya, baca hasil pengukuran. Kelebihan

menimbang beban dengan neraca pegas yaitudalam sekali menimbang

benda dapat diketahui massa dan berat benda sekaligus. Batas ketelitian

atau nilai skala terkecil  pada dinamometer berbeda-beda, namun biasanya

yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1 N.

4

Page 5: spesifikasi alat-alat ukur

2. Penggunaan Alat

a. Kalibrasi

Adapun cara pengkalibrasi dinamometer adalah dengan cara

memutar sekrup yang ada di bagian atas dinamometer tanpa beban

hingga garis penunjuk skala menunjukan pada skala nol.

b. Cara Pengukuran

Adapun cara pengukurannya, yaitu: Gantungkan benda yang akan

diukur massanya pada pengait yang terdapat di bagian bawah pegas.

Setelah keadaan sistem tenang, lihat skala yang ditunjukan oleh

penunjuk skala.

c. Cara Membaca

Cara membaca neraca pegas ini sama halnya seperti penggunaan

alat ukur mistar yaitu melihat angka yang ditunjukan oleh penunjuk

skala. Batas ketelitian atau nilai skala terkecil  pada dinamometer

berbeda-beda, namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium

adalah 0,1 N.

3. Bagian- bagian Neraca pegas

a. Gantungan :sebagai tempat untukmemegang dinamometer tersebut

agar tidak mengganggu proses pengukuran.

b. Penunjuk skala : bagian yang berfungsi untuk menunjukkan skala

(hasil pengukuran)

c. Pegas : bagian dari dinamometer (neraca pegas) yang sangat vital.

5

Page 6: spesifikasi alat-alat ukur

d. Skala  : harga yang tertera dalam dinamometer (neraca pegas) yang

menunjukkan hasil pengukuran

e. Pengait: sebagai tempat dimana benda diletakkan.

D. Neraca Dua Lengan

Gambar 4. Neraca Dua lengan

1. Spesifikasi Neraca pegas

Neraca ohaus dua lengan ini memiliki skala utama dan skla nonius. Skla

utamanya adalah 0 sampai 9 garam dan skala noniusnya adala 0 sampai 0,9

gram.

2. Bagian- bagian Neraca pegas

a. Lengan depan

b. Lengan belakang

c. System magnetic

d. Penggeser anak

timbangan

e. Venier

f. Kait

g. Skala

h. Lekuk

i. Wadah

j. Alas

6

Page 7: spesifikasi alat-alat ukur

E. Neraca 4 Lengan

Gambar 5. neraca 4 lengan

7

Page 8: spesifikasi alat-alat ukur

BAB II

ALAT UKUR PANJANG

A. Mistar

Gambar 6. mistar

1. Spesifikasi Mistar

a. Skala terkecil: 1 mm/ 1cm

b. Ketelitian :0,5 mm

2. Penggunaan Alat

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat

tegak lurus dengan skala mistar yang dibaca.

B. Jangka Sorong Digital

8

Page 9: spesifikasi alat-alat ukur

Gambar 7. Jangka Sorong Digital

1. Spesifikasi Jangka Sorong Digital

a. Skala tetap pada jangka sorong disebut skala dasar (SD) dengan batas

skala 10 cm.

b. Skala geser pada Jangka Sorong disebut skala pembantu (SP) dengan

batas skala10 mm.

c. Kegunaan Jangka Sorong: Digunakan untuk mengukur panjang, lebar,

tebal, atau pun kedalaman benda/zat .

d. Ketelitian Jangka Sorong: Paling tidak ada 2 jenis jangka sorong,

yakni jangka sorong yang memiliki ketelitian 0,05 mm dan yang

memiliki ketelitian 0,1 mm.

2. Penggunaan Alat

Cara menggunakan jangka sorong ini sangat mudah, tingal

mengapitnya di antara rahang tetap dan rahang geser dan layar digital

akan menampilkan hasil pengukuran dengan akurat.

C. Jangka Sorong Analog

9

Page 10: spesifikasi alat-alat ukur

Gambar 8. Jangka Sorong

1. Spesifikasi Jangka Sorong Analog

a. Ketelitian : 0,05 mm atau 0,005 cm

b. Skala terkecil : 0,01 cm

c. Kegunaan Jangka Sorong

1) untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit

2) untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa

lubang (pada   pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur

2. Penggunaan Alat

Adapun penggunaan jangka sorong, adalah sebagai berikut :

a. Mengukur Diameter Luar Benda

Cara mengukur diameter, lebar atau ketebalan benda: Putarlah

pengunci ke kiri, buka rahang, masukkan benda ke rahang bawah

jangka sorong, geser rahang agar rahang tepat pada benda, putar

pengunci ke kanan.

b. Mengukur Diameter Dalam Benda

Cara mengukur diameter bagian dalam sebuah pipa atau

tabung: Putarlah pengunci ke kiri, masukkan rahang atas ke dalam

benda ,geser agar rahang tepat pada benda, putar pengunci ke kanan.

c. Mengukur Kedalaman Benda

10

Page 11: spesifikasi alat-alat ukur

Cara mengukur kedalaman benda: Putarlah pengunci ke kiri,

buka rahang sorong hingga ujung lancip menyentuh dasar tabung,

putar pengunci ke kanan.

3. Bagian- Bagian Jangka Sorong Analog

a. Rahang Dalam

Rahang dalam digunakan untuk mengukur sisi luar dari suatu

benda.terdiri atas rahang tetap dan rahang geser.

b. Rahang luar

Rahang luar diguanakan untuk mengukur sisi dalam dari suatu benda.

Terdiri atas rahang tetap ddan rahang geser.

c. Depth Probe

Depth probe digunakan untuk mengukur kedalaman dari suatu benda.

d. Skala Utama (dalam cm)

D. Mikrometer Skrup

Gambar 9. Mikrometer Skrup

1. Spesifikasi Mikrometer Skrup

11

Page 12: spesifikasi alat-alat ukur

a. Kegunaan mikrometer sekrup: Alat ini biasanya difungsikan untuk

mengukur diameter benda-benda berukuran milimeter atau beberapa

centimeter saja.

b. Ketelitian mikrometer sekrup: Micrometer sekrup hanya ada satu

macam, yakni yang berketelitian 0.01 mm.

c. Batas ukur : 25 mm

2. Penggunaan Alat

a. putar bidal (pemutar) berlawanan arah dengan arah jarum jam

sehingga

b. Ruang antara kedua rahang cukup untuk ditempati benda yang akan

diukur.

c. Letakkan benda di antara kedua rahang.

d. Putar bidal (pemutar) searah jam sehingga saat poros hampir

menyentuh benda, pemutaran dilakukan dengan menggunakan roda

bergigi agar poros tidak menekan benda. Dengan memutar roda berigi

ini, putaran akan berhenti segera setelah poros menyentuh benda. Jika

sampai menyentuh benda yang diukur, pengukuran menjadi tidak

teliti.

e. Putar sekrup penggeser hingga terdengar bunyi klik satu kali.

f. Baca hasil pengukuran pada skala utama dan skala nonius dengan

rumus : H = (skala utama x 0,5 mm) + (skala nonius x 0,01 mm)

3. Bagian- bagian Mikrometer Skrup

12

Page 13: spesifikasi alat-alat ukur

a. Bimgkai (frame) bingkai ini berbentuk c terbuat dari bahan logam

yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah

untuk meminimalakn peregangan dan pengerutan yang mengganggu

pengukuran.

b. Landasan (Anvil) landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda

diletakan diantara anvil dan spindle (gelendong).

c. Spindle merupakan silinder yang dapat digerakakn menuju landasan.

d. Pengunci (lock) berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak

bergerak ketika mngukur benda.

e. Sleeve tempat skala utama.

f. Timble tempat skala nonius berada.

g. Retchet Knob

E. Spherometer

Gambar10. Spherometer

1. Spesifikassi alat

13

Page 14: spesifikasi alat-alat ukur

Spherometer digunakan untuk mengukur kelengkungan

permukaan. Spherometer terdiri dari mikrometer sekrup berulir ke tripod

kecil dengan skala vertikal diikat. Kepala sekrup memiliki disk lulus

digunakan untuk mengukur putaran fraksional dari sekrup. Skala vertikal

digunakan untuk mengukur tinggi atau kedalaman kelengkungan

permukaan. Pembagian skala vertikal berada di 1 mm, yang merupakan

pitch dari benang sekrup. Kepala sekrup yang lulus ke dalam 100 divisi.

Spherometer terdiri dari scrup yang bergerak ditengah-tengah dan

mempunyai 3 kaki yang ujungnya merupakan titik sudut sama. sisi atasnya

berbentuk piringan berbentuk lingkaran melekat pada scrup dan

pembagian skalanya pada pinggir piringan,batang skala sejajar dengan

skrup. Pada spherometer yang baru, skala utama dimulai dari 0,5 mm

dengan skala utama dimulai dari 0,5 mm dengan skala terkecil 0,005 mm.

Namun, pada spherometer yang lama skala terkecilnya adalah 0,001 mm.

2. Penggunaan Alat

Saat spherometer diletakkan pada lensa (permukaannya lengkung)

maka pada skrup pusat akan berputar naik atau turun sesuai dengan

kelengkungan yang dimiliki lensa tersebut. sedangkan 3 kaki yang sama

sisi lainnya memantapkan posisi spherometer pada lensa agar tidak mudah

bergeser. Pada saat skup pusat berputar mengikuti lengkungan lensa, maka

piringan yang terletak pada kepala skup akan ikut berputar. Sehingga

dapat terbaca skala kelengkungan lensa dengan memperhatikan skala yang

ada dipinggir piringan dengan skala 0 – 10,0 m ke atas jika lensa yang

diuku lengkung ke atas dan 0 – 10,0 ke bawah jika lensa yang diukur 14

Page 15: spesifikasi alat-alat ukur

lengkung ke bawah dan ditambah dengan skala piringan yang bernilai

0,01 m. 

3. Bagian-bagian Spherometer

Secar umum spherometer terdiri dari:

a. Meja berkaki tiga (biasanya terbuat dari logam). Jika dihubungkan

dengan garis, maka ketiga kaki tersebut membentuk segitiga sama sisi.

b. Sekrup yang terletak padda lubang ditengah-tengah meja kcil berkaki

tiga.

c. Pangkal sekrup

d. Pemutar sekrup

e. Piringan spherometer yang memiliki 100 skala, berbentuk lingkaran,

dan melekat pada sekrup. Satu putaran piringan menyebabkan naik

atau turun 1 mm.

f. Skala utama (dalam mm) berupa batang yang letaknya sejajar dengan

sekrup. Skala ini sebagai indeks untuk membaca skala pada piringan

spherometer dan juga untuk menandai benyaknya putaran penu sekrup.

F. Meteran

15

Page 16: spesifikasi alat-alat ukur

Gambar 11. Meteran

1. Spesifikasi Meteran

Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bisa disebut juga

sebagai Roll Meter ialah alat ukur panjang yang bisa digulung, dengan

panjang 25 – 50 meter. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0,5

mm. Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang. Meteran juga berguna

untuk mengukur sudut, membuat sudut siku-siku, dan juga dapat dipakai

untuk membuat lingkaran. Pada ujung pita dilengkapi dengan pengait dan

diberi magnet agar lebih mudah ketika sedang melakukan pengukuran, dan

pita tidak lepas ketika mengukur.

2. Penggunaan Alat

Cara pemakaian / pengukurannya tinggal merentangkan meteran

ini dari ujung yang satu ke ujung yang berbeda yaknik ke objek yang akan

diukur. Akan tetapi untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat alangkah

baiknya bila dilakukan oleh dua orang, orang pertama memegang ujung

awal meteran dititik yang pertama dan meletakkannya tepat di angka nol

pada meteran dan orang yang kedua memegang rol meter menuju ke titik

16

Page 17: spesifikasi alat-alat ukur

pengukuran lainnya, lalu tarik meteran selurus mungkin dan letakkan

meteran di titik yang di tuju dan baca angka pada meteran yang tepat

dititik yang dituju. Teknik ini memiliki keterbatasan pada pengontrolan

besar sudut yang di dapatkan dari hasil pengukuran dari kedua titik.

3. Bagian- Bagian Meteran

a. Kotak meteran

b. Meteran/Pita besi tipis

c. Plat stainless pada ujung titik meteran.

d. Gantungan pada kotak meteran.

G. Altimeter

Gambar 12. Altimeter

1. Spesifikasi Altimeter

Altimeter adalahh alat untuk mengukur ketinggian suatu titiik dari

permukaan laut. Biasanya digunakan sebagai navigasi dalam penerbangan,

pendakian, dan kegiatan yang berhubbungan dengan ketinggian.

Altiimeterr bekerja dengan beberapa prinsip

17

Page 18: spesifikasi alat-alat ukur

a. Tekanan udara ( yang paling umum digunakan)

b. Magnet bumi ( dengan sudut inclinasi)

c. Gelombang (ultra sonic maupun infra merah, dan lainnya)

2. Penggunaan Alat

a. Pengukuran dimulai pada titik yang telah diketahui

ketinggiannya, misalnya : titik  tinggi, titik trianggulasi dan lain-

lain. Ketinggian yang diketahui misalnya :mempunyai nilai 1200m.

b. Set alat sesuai dengan ketinggian yang telah diketahui

(1200m). Cara mengesetalat yaitu :

1) putar knob (warna hitam) ke kanan s.d. jarum kecil yang berada

di atas(diantara tanda – dan +) berada di tengah-tengah.

2) putar baud dengan menggunakan obeng (–) s.d. jarum penunjuk

bergerak ke angka 1200m.

3) setelah selesai kunci alat tersebut dengan cara memutar knob

(warnahitam) ke kiri s.d. mentok (jarum kecil yang berada di atas

diantara tanda – dan + posisinya berada tidak di tengah.

c. Pengukuran harus membentuk loop (pengukuran tertutup),

yaitu : pengukurandimulai dari titik trianggulasi (1200m)

kemudian bergerak ke titik-titik ukur setelah itu kembali lagi ke titik

trianggulasi (1200m). Tujuan dari pengukuranlooping yaitu agar

datanya bisa di koreksi.

18

Page 19: spesifikasi alat-alat ukur

d. Cara menggunakan altimeter, yaitu : putar knob (warna

hitam) ke kanan s.d. jarum kecil yang berada di atas (diantara

tanda – dan +) berada di tengah-tengah.

e. Setelah jarum tersebut berada di tengah, baca hasil

pengukuran yang ditunjukkanoleh jarum penunjuk (jarum yang

panjang). Alat ini mempunyai ketelitian 2m ( 1strip / 1 bagian garis

mempunyai nilai 2m. Jika beda tinggi antara 2 titik <2m,maka nilai

kedua titik tersebut mempunyai nilai yang sama.

Setelah selesai kunci kembali alat tersebut dengan cara memutar knob

(warna hitam) ke kiri s.d.mentok.

f. Alat ini mempunyai kesalahan pengukuran + 5m (jika

pengukurannya baik).Kesalahan pengukuran tersebut bisa

diperkecil dengan cara dikoreksi dengankoreksi temperatur, koreksi

tekanan udara, waktu dll).

g. Dalam 1 loop pengukuran dengan menggunakan alat

altimeter ini sebaiknya tidak lebih dari 2 jam.8

19

Page 20: spesifikasi alat-alat ukur

BAB II

ALAT UKUR WAKTU

A. Stopwatch Analog

Gambara 13. Stopwatch Analog

1. Spesifikasi

Stopwatch memiliki ketelitian 0,1 sekon.

2. Penggunaan Alat20

Page 21: spesifikasi alat-alat ukur

Cara menggunakan jam sukat dengan memulai menekan tombol di

atas dan berhenti sehingga suatu waktu detik ditampilkan sebagai waktu

yang berlalu. Kemudian dengan menekan tombol yang kedua pengguna

dapat menyetel ulang jam sukat kembali ke nol. Tombol yang kedua juga

digunakan sebagai perekam waktu.

3. Bagian-Bagian Stopwatch

a. Tombol start berfungsi sebagai tombol untuk memulai pengukuran

waktu.

b. Tombol stop berfungsi sebagai tombol untuk mengakhiri pengukuran

waktu.

c. Tombol reset berfungsi mengkalibrasi sebelum pengukuran dan

pembuat posisi jarum menunjukkan angka nol.

d. Jarum penunjuk menit berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan

dalam menit.

e. Jarum penunjuk detik berfungsi untuk menunjukkan hasil pembacaan

dalam detik.

B. Stopwatch Digital

Gambar 13. Stopwatch Digital

21

Page 22: spesifikasi alat-alat ukur

1. Spesifikasi alat

Mempunyai tingkat ketelitian 0,01 sekon

2. Penggunaan Stopwatch Digital

a. Menyiapkan stopwatch yang digunakan untuk mengukur.

b. Memastikan stopwatch dalam keadaan nol atau dalam keadaan

terkalibrasi.

c. Menekan tombol start untuk memulai pengukuran, maka waktu

berjalan seperti yang ditunjukkan angka pada stopwatch digital.

d. Menekan tombol stop untuk mengakhiri pengukuran.

e. Membaca hasil pengukuran.

f. Untuk mengulangi pengukuran maka menekan tombol reset dan jarum

akan kembali ke nol kemudian ulangi langkah 1 s/d 5.

3. Bagian-Bagian Stopwatch Digital

a.  Layar/monitor sebagai media penampilan pembacaan atau hasil

pengukuran secara elektrik berupa angka-angka.

b. Tombol start/stop untuk memulai pengukuran (tombol start) dan untuk

mengakhiri pengukuran (tombol stop).

c. Tombol kalibrasi (reset) sebagai tombol untuk mengkalibrasi ke angka

nol.

d. Pada stopwatch digital ada juga stopwatch yang terdapat tombol

untuk mereplay hasil pengukuran yang telah dilakukan.

22

Page 23: spesifikasi alat-alat ukur

BAB IV

ALALT UKUR SUHU

A. Termometer

Gambar 14. Termometer

1. Spesifikasi

Sebuah thermometer biasanya terdiri dari sebuah pipa kaca berongga

yang berisi zat cair ( alcohol atau air raksa ), dan bagian atas cairan

adalah ruang hampa udara.

23

Page 24: spesifikasi alat-alat ukur

BAB V

ALAT UKUR LAINNYA

A. PH Meter

Gamabar 15. PH meter

1. Spesifikasi

24

Page 25: spesifikasi alat-alat ukur

pH meter adalah suatu alat yang menggukur tingkat keasaman atau

kebasa-an pada suatu benda dengan menggunakan skala pH dari 0 hingga

14.

2. Penggunaan PH Meter

Cara kerja alat ini dengan mencelupkan kedalam air yang akan di

uji (dengan berkisar antara 5 cm), dengan sendirinya alat tersebut akan

mengukur secara otomatis. Pada saat saat pertama dicelubkan, alat tersebut

masih berubah berubah ukuran, maka daripada itu alat tersebut dicelupkan

berkisar antara 2 hingga 3 menit sampai alat digital tersebut hingga stabil

untuk mengukurnya.

B. Soil and Moisture Tester

Gambar 16. Soil and Moisture Tester

1. Spesifikasi

a. Fungsi :alat uji pH dan kelembaban atau kadar air pada tanah.

b. Kisaran :pH: 3-8 pH

25

Page 26: spesifikasi alat-alat ukur

C. Hygrometer

Gambar 17. Hygrometer

1. Spesifikasi

Hygrometer adalah alat untuk mengukur kelembapan udara.

2. Cara penggunaan

Cara penggunaannya dengan meletakkan di tempat yang

akandiukur kelembabannya, kemudian tunggu dan bacalah skalanya. skala

kelembabanbiasanya ditandai dengan huruf h dan kalau suhu dengan

derajat celcius. Ada bentuk higrometer lama yakni berbentuk bundar atau

berupa termometer yangdipasang didinding. Cara membacanya juga sama,

bisa dilihat pada raksanya ditermometer satu yang untuk mengukur

kelembaban dan satu lagi yang mengukur suhu.yang bundar ya dibaca

skalanya.Perlu diperhatikan pada saat pengukuran dengan hygrometer

selama pembacaanharuslah diberi aliran udara yang berhembus kearah alat

tersebut, ini dapat dilakukandengan mengipasi alat tersebut dengan secarik

kertas atau kipas. Sedangkan pada slink, alatnya harus diputar.

26

Page 27: spesifikasi alat-alat ukur

D. Hydrometer

Gambar 18. Hydrometer

1. Spesifikasi

Hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur

massa jenis suatu zat cair.

2. Penggunaan

a. Menyiapkan hidrometern dan zat cair yang akan di ukur massa

jenisnya dalam suatu tabung.

b. Pastikan hidrometer bersih dan telah terkalibrasai

c. Memasukkan hidrometer kedalam tabung yang berisi zat cair yang

akan diukur massa jenisnya dengan hati-hati untuk menghindari

pembentukan gelembung udara dan usahakan hidrometer dalam

keadaan tegak lurus agar mempermudah dalam pembacaan.

d. Kemudian membaca hasil pengukuran yang tertera pada skala.

E. Barometer

27

Page 28: spesifikasi alat-alat ukur

Gambar 19. Barometer Logam

Gambar 20. Barometer Raksa

1. Spesifikasi

Barometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur

tekanan udara. Barometer raksa menggunakan raksa sebagai pengukur

tekanan. Pada dasarnya, barometer ini adalah pipa kaca yang panjangnya

sekitar 1 meter. Ujung atasnya tertutup. Ujung bawahnya terbuka. Pipa

sebagian berisi raksa. Bagian atas pipa hampa udara, bagian bawah

tercelup ke dalam bejana berisi raksa. Perbedaaan tinggi raksa di dalam

pipa itu dengan permukaan raksa di dalam bejana menjadi ukuran tekanan

atmosfer. Sedangkan, pada barometer logam menggunakan logam yang

28

Page 29: spesifikasi alat-alat ukur

berintikan ruang hampa yang terbuat dari logam. Jika logam berongga

mendapat tekanan dari luar, logam akan mengempis. Pengempisan logam

akan memutar jarum skala, sehingga tekanan udaranya dapat terbaca.

Makin besar tekanan udara makin besar pula pengempisan logam.

Akibatnya, perputaran jarum skala makin besar.

29