Top Banner
1 BAB 1 SPESIFIKASI TEKNIS NAMA KEGIATAN : Pembangunan/Rehabilitasi Dan Pengawasan Fasilitas Gedung Pemerintah Dan Pemerintah Daerah NAMA PEKERJAAN : Rehabilitasi Pembangunan (Eks. Gedung SIOLA) LOKASI : No. Pekerjaan Spesifikasi Material Keterangan 1.5 Pekerjaan konstruksi baja Baja Baja yang berstandart SNI Ex. Krakatau Steel, Gunung Garuda, Hanil Jaya Steel 1.7 Pekerjaan waterproofing Dinding Basement Acrylic Polimer Gel+Fiber Reinforcement Ex. Masterguard, Sika Plat Atap Beton Acrylic Polimer Gel+Fiber Reinforcement Ex. Masterguard, Sika Kamar Mandi, Toilet Acrylic Polimer Gel+Fiber Reinforcement Ex. Masterguard, Sika 1.8 Floor Hardener 5kg / m2 warna natural non oxidizing metalic Ex. Fosroc, Sika 2 PEKERJAAN ARSITEKTUR 2.1 Pekerjaan kusen, pintu, jendela dan kaca Frame aluminium Pintu & jendela Uk 4" tebal 1,2 mm Powder Coating Ex Alexindo, Alkan, Indal Daun pintu Pintu Board WPC Ex. Duma, Angzdoor, Tulus, kaka 2.5 Pekerjaan kunci dan penggantung Hardware pintu Engsel Pintu, Handle + Kunci, Grendel Tanam, Ex. Solid, Griff, KEND, SES Door Closer Ex. Dorma, Griff, Geze Rolland 2.6 Pekerjaan kaca Kaca bening, kaca rayban, Kaca Tempered Ex. Asahimas, Mulia 2.7 Pekerjaan Penutup Lantai dan dinding Pasangan Keramik Dindingkamar mandi motif/warna 30 x 60 Ex Roman, Platinum Pekerjaan Keramik Lantai motif/warna granito Keramik lantai Uk. 60 x 60 Ex Roman, Platinum Pekerjaan Keramik Kamar mandi Motif Kasar /Warna Keramik lantai Uk 30 x 30 Ex Roman, Platinum Pekerjaan Keramik Lantai motif/warna Hospital Plint Ex Granito, Roman Pekerjaan Keramik Lantai motif/warna Plint Lantai Ex Roman, Platinum Pekerjaan KeramikLantai motif/warna Step Nosing Tangga Ex Roman, Platinum PekerjaanLantai vinyl Vinyl Hospital Ex Forbo, Gerfloor, Tajima
114

Spek-Tek Gedung Siola

Apr 14, 2016

Download

Documents

LukmAnari Hadi

sp
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Spek-Tek Gedung Siola

1 BAB 1

SPESIFIKASI TEKNIS

NAMA KEGIATAN : Pembangunan/Rehabilitasi Dan Pengawasan Fasilitas Gedung Pemerintah Dan Pemerintah Daerah

NAMA PEKERJAAN : Rehabilitasi Pembangunan (Eks. Gedung SIOLA) LOKASI :

No. Pekerjaan Spesifikasi Material Keterangan

1.5 Pekerjaan konstruksi baja

Baja Baja yang berstandart SNI

Ex. Krakatau Steel, Gunung

Garuda, Hanil Jaya Steel

1.7 Pekerjaan waterproofing

Dinding Basement Acrylic Polimer

Gel+Fiber Reinforcement Ex. Masterguard, Sika

Plat Atap Beton Acrylic Polimer

Gel+Fiber Reinforcement Ex. Masterguard, Sika

Kamar Mandi,

Toilet

Acrylic Polimer

Gel+Fiber Reinforcement Ex. Masterguard, Sika

1.8 Floor Hardener 5kg / m2 warna natural

non oxidizing metalic Ex. Fosroc, Sika

2 PEKERJAAN

ARSITEKTUR

2.1 Pekerjaan kusen, pintu,

jendela dan kaca

Frame aluminium

Pintu & jendela

Uk 4" tebal 1,2 mm

Powder Coating Ex Alexindo, Alkan, Indal

Daun pintu Pintu Board WPC Ex. Duma, Angzdoor, Tulus, kaka

2.5 Pekerjaan kunci dan

penggantung

Hardware pintu Engsel Pintu, Handle +

Kunci, Grendel Tanam, Ex. Solid, Griff, KEND, SES

Door Closer Ex. Dorma, Griff, Geze Rolland

2.6 Pekerjaan kaca

Kaca bening, kaca

rayban, Kaca Tempered Ex. Asahimas, Mulia

2.7 Pekerjaan Penutup Lantai

dan dinding

Pasangan Keramik

Dindingkamar

mandi motif/warna

30 x 60 Ex Roman, Platinum

Pekerjaan Keramik

Lantai motif/warna

granito

Keramik lantai Uk.

60 x 60 Ex Roman, Platinum

Pekerjaan Keramik

Kamar mandi

Motif Kasar

/Warna

Keramik lantai Uk 30 x

30 Ex Roman, Platinum

Pekerjaan Keramik

Lantai motif/warna Hospital Plint Ex Granito, Roman

Pekerjaan Keramik

Lantai motif/warna Plint Lantai Ex Roman, Platinum

Pekerjaan

KeramikLantai

motif/warna

Step Nosing Tangga Ex Roman, Platinum

PekerjaanLantai

vinyl Vinyl Hospital Ex Forbo, Gerfloor, Tajima

Page 2: Spek-Tek Gedung Siola

No. Pekerjaan Spesifikasi Material Keterangan

2.8 Pekerjaan plafond dan

ornamen

Ex. Knauf, Kalsiboard, Jaya

Board, Mulcindo

Ex. Knauf, Kalsiboard, Jaya

Board,

Ex. Kalsiboard, Hardie Panel,

Versaboard

Ex. Jaya Board, Knauff, Gyprock

Ex. Lokal

2.9 Pekerjaan pengecatan

interior Cat Tembok Interior

Ex. Nippon, Maxillite, Jotun,

Mowilex

Cat plafond interior Ex. Nippon, Maxillite, Jotun,

Mowilex

Cat Epoxy Ex. Propan, Fosroc, Sika

eksterior Cat Tembok Eksterior

Ex. Nippon Weatherbond,

Jotashield, Dulux Weathershield

Cat plafond eksterior Ex. Nippon Weatherbond, Jotun

Jotashield, Dulux Weathershield

Cat Epoxy Ex. Propan, Fosroc, Sika

acrylic paint Acrylic Stone Textura

Emulsion Paint Ex. SKK

Kusen, pintu ,

jendela Cat plamir (dasar) Lihat RKS

Cat warna

3

PEKERJAAN

MEKANIKAL

ELEKTRIKAL DAN

PLUMBING

3.1 Pekerjaan tata udara

Daikin , Mitshubisi, McQuay

3.2 Pekerjaan sanitasi,

drainase dan perpipaan

pipa air bersih

Poly Prophyline –PPR

Class PN 10

Ex. Vesbow, Westpex, ATP

Torro, Wavin

pipa air panas

Ex. Vesbow, Westpex, ATP

Torro, Wavin

pipa air bekas PVC Class AW (S 12.5) Ex. Wavin, Rucika, Pralon

pipa air kotor PVC Class AW 3”

Ex. Wavin, Rucika, Pralon

pipa air hujan PVC Class AW Ex. Wavin, Rucika, Pralon

Sambungan pipa

Lebih kecil dia 50

menggunakan Solevent

Cement

Ex. Wavin, Rucika, Pralon

Lebih besar dia 50

menggunakan Rubber-

ring and Spigot

Ex. Wavin, Rucika, Pralon

Valve Cast iron, Broze Ex. Toyo, Kitazawa

Booster pump

package

Jenis Pompa Booster

Pump Ex. Sanyo, DAB

Pompa Transfer Lihat Gambar Ex. Sanyo, DAB

Page 3: Spek-Tek Gedung Siola

No. Pekerjaan Spesifikasi Material Keterangan

Roof Tank

Bahan Plastik PE atau

Stainless Steel Anti

Lumut

Ex Induro, Profil Tank

Septic Tank Bio Filter atau buatan

Lokal.

Ex Lokal

3.3 Pekerjaan instalasi listrik

MDP, SDP, LOAD

PANEL

( Panel Tegangan

Rendah) Simetri, Panelindo Mas, Lokal

Seluruh

Perlengkapan

Panel

MCB, MCCB MG, ABB, GE

Shot Circuit, Eath Foult

o/u voltage protecyion SEG, MG

Fuse Socomec, Telemecanique

Selector Switch A-O-M K & N atau setara

Kwh Meter Fuji, Siemen

Conductor, Push Button,

Pilot Telemecanique atau setara

Amper, Volt, Frex, Watt GAE, Siemen

Kabel NYY, NYM,

NYFGBY NYM

Supreme, Kabelindo, Kabel

Metal, Voksel

UPS Ni Cadnium Com, Vektor, AROS, Eaton

Powerware, YPS, ICA

Kabel Tray Finish Galvanis Inter Rack, Lion Tray, Citra

Conduit, Tee Doos,

Cross Doos, dll Hight Impact Clipsal, EGA, Elpro

Trafo Trakindo,Schneider, BD

Genset

Alternator Leroysomer,

Stamford CAT, Deutz, Perkin

3.4 Pekerjaan tata cahaya

Rumah Lampu

Plat 0,6 mm Zinc Coated

White paint Ex Philips, SAKA, Artolite

Balk TLD Untuk Lampu Jenis jenis

Outbow Ex Philips, SAKA, Artolite

dilengkapi dg Reflector

Standart

Down Light PLC Standart IP20 komplit dg

IEC 598 Ex Philips, SAKA, Artolite

Baret TLE Standart IP54 komplit

karet packing Ex Philips, SAKA, Artolite

Exit Plastic acrilyc Ex Philips, SAKA, Artolite

Lampu LED, TL, PLC Ex Philips, Panasonic Osram

Saklar Dan Stop

Kontak+penutup Multi color Clipsal , Panasonic

Kabel NYY, NYM,

NYFGBY NYM

Supreme, Kabelindo, Kabel

Metal, Voksel

Page 4: Spek-Tek Gedung Siola

2 BAB 2

PERSYARATAN TEKNIS UMUM

2.1 LINGKUP PEKERJAAN

Persyaratan Teknis umum ini merupakan persyaratan dari segi teknis yang secara umum

berlaku untuk seluruh bagian pekerjaan dimana persyaratan ini bisa diterapkan untuk

Pembangunan Rehabilitasi (Eks. Gedung SIOLA)

1. Surabaya,yang meliputi :

1) Pekerjaan Persiapan

2) Pekerjaan Arsitektur

3) Pekerjaan Mekanikal, Elektrikal dan Plumbing

Secara lengkap seluruh jenis pekerjaan tersebut dapatdisesuaikan/ dilihat dan

tercantum pada Bill Of Quantity (BQ) dan BQ bersifat tidak mengikat.

2. Kecuali disebutkan secara khusus dalam dokumen-dokumen dimaksud berikut, lingkup

pekerjaan yang termasuk tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut :

1) Pengadaan tenaga kerja.

2) Pengadaan bahan/ material.

3) Pengadaan peralatan & alat bantu, sesuai dengan kebutuhan lingkup pekerjaan

yang ditugaskan.

4) Koordinasi dengan Kontraktor/ pekerja lain yang berhubungan dengan pekerjaan

pada bagian pekerjaan yang ditugaskan.

5) Penjagaan kebersihan, kerapian dan keamanan area kerja.

6) Pembuatan gambar pelaksanaan(as build drawing).

3. Persyaratan Teknis Umum ini menjadi satu kesatuan dengan Persyaratan Teknis

Pelaksanaan Pekerjaan dan secara bersama-sama merupakan persyaratan dari segi teknis

bagi seluruh pekerjaan sebagaimana diungkapkan dalam satu atau lebih dari dokumen-

dokumen berikut ini :

1) Gambar-gambar pelelangan/ pelaksanaan termasuk perubahannya,

2) Persyaratan teknis umum/ pelaksanaan pekerjaan/ bahan,

3) Rincian volume pekerjaan/ rincian penawaran,

4) Dokumen-dokumen pelelangan/ pelaksanaan yang lain.

4. Dalam hal dimana ada bagian dari Persyaratan Teknis Umum ini, yang tidak dapat

diterapkan pada bagian pekerjaan sebagaimana diungkapkan diatas, maka bagian

dari Persyaratan Teknis Umum tersebut dengan sendirinya dianggap tidak berlaku.

2.2 REFERENSI

1. Seluruh pekerjaan harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan-

persyaratan teknis yang tertera dalam persyaratan Normalisasi Indonesia (NI), Standar

Industri Indonesia (SII) dan Peraturan-peraturan Nasional maupun Peraturan-peraturan

setempat lainnya yang berlaku atau jenis-jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

- NI - 2 (1971) Peraturan Beton Bertulang Indonesia

- NI-(1983) Peraturan Perencanaan Bangunan Baja Indonesia (SKBI.1.3.55.1987)

- NI - 3 (1970) Peraturan Umum Untuk Bahan Bangunan Di Indonesia

- NI - 5Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

- NI - 8Peraturan Semen Portland Indonesia

- NI - 10Bata Merah Sebagai Bahan Bangunan

- Peraturan Plumbing Indonesia

- Peraturan Umum Instalasi Listrik

Page 5: Spek-Tek Gedung Siola

- Standart Industri Indonesia (SII)

- Standard Nasional Indonesia (SNI)

- ASTM, JIS dan lain sebagainya yang dianggap berhubungan dengan bagian-bagian

pekerjaan ini.

- Tata cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung (SK SNI T-15-1991-

03).

- Peraturan Perencanaan Tahan Gempa Indonesia untuk Gedung 1983.

- Pedoman Perencanaan untuk Struktur Beton Bertulang Biasa dan Struktur Tembok

Bertulang untuk Gedung 1983.

- Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982)-NI-3.

- Peraturan Portland Cement Indonesia 1972 (NI-8).

- Mutu dan Cara Uji Semen Portland (SII 0013-81).

- Mutu dan Cara Uji Agregat Beton (SII 0052-80).

- Baja Tulangan Beton (SII 0136-84).

- Peraturan Bangunan Nasional 1978.

- Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat.

- Petunjuk Perencanaan Struktur Bangunan untuk Pencegahan Bahaya Kebakaran pada

Bangunan Rumah dan Gedung (SKBI-2.3.53.1987 UDC:699.81:624.04).

Untuk pekerjaan-pekerjaan yang belum termasuk dalam standart- standart yang disebut

diatas, maupun standart-standart Nasional lainnya, maka diberlakukan standart-standart

Internasional yang berlaku atau pekerjaan-pekerjaan tersebut atau setidak-tidaknya

berlaku standart-standart Persyaratan Teknis dari Negara-negara asal bahan/ pekerjaan

yang bersangkutan dan dari produk yang ditentukan pabrik pembuatnya.

2. Dalam hal dimana ada bagian pekerjaan yang persyaratan teknisnya tidak diatur dalam

Persyaratan Teknis Umum/ Khususnya maupun salah satu dari ketentuan yang

disebutkandiatas, maka atas bagian pekerjaan tersebut Kontraktor harus mengajukan

salah satu dari persyaratan-persyaratan berikut ini guna disepakati oleh Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas untuk dipakai sebagai patokan persyaratan

teknis :

1) Standart/norma/kode/pedoman yang bisa diterapkan pada bagian pekerjaan

bersangkutan yang diterbitkan oleh Instansi/ Institusi/ Assosiasi Profesi/ Assosiasi

Produsen/ Lembaga Pengujian atau Badan-badan lain yang

berwenang/berkepentingan atau Badan-badan yang bersifat Internasional ataupun

Nasional dari Negara lain, sejauh bahwa atau hal tersebut diperoleh persetujuan dari

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

2) Brosur teknis dari produsen yang didukung oleh sertifikat dari Lembaga Pengujian

yang diakui secara Nasional/ Internasional.

2.3 KEAHLIAN DAN PERTUKANGAN

1. Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap seluruh pekerjaan beton sesuai dengan

ketentuan-ketentuan yang disyaratkan, termasuk kekuatan, toleransi dan penyelesaian.

2. Khusus untuk pekerjaan beton bertulang yang terletak langsung diatas tanah, harus

dibuatkan lantai kerja dari beton tak bertulang setebal minimum 5 cm atau seperti

tercantum pada gambar pelaksanaan.

3. Semua pekerjaan harus dilaksanakan oleh ahli-ahli atau tukang-tukang yang

berpengalaman dan mengerti benar akan pekerjaannya.

4. Semua pekerjaan yang dihasilkan harus mempunyai mutu yang sesuai dengan gambar dan

spesifikasi struktur.

5. Apabila Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas memandang perlu, untuk

melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang sulit dan atau khusus,Kontraktor harus meminta

Page 6: Spek-Tek Gedung Siola

nasihat/ petunjuk teknis dari tenaga ahli/ Lembaga yang ditunjuk Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas atas beban Kontraktor.

2.4 JENIS DAN MUTU BAHAN

2.4.1 Baru/ bekas.

Kecuali ditetapkan lain secara khusus, maka semua bahan yang dipergunakan dalam/ untuk

pekerjaan ini harus merupakan bahan yang baru, penggunaan bahan bekas dalam komponen

kecil maupun besar sama sekali tidak diperbolehkan/ dilarang digunakan.

2.4.2 Tanda Pengenal.

1. Dalam hal dimana pabrik/ produsen bahan mengeluarkan tanda pengenal untuk produk

bahan yang dihasilkannya, baik berupa cap/ merk dagang pengenal pabrik/ produsen

ataupun sebagai pengenal kwalitas/ kelas/ kapasitas, maka semua bahan dari pabrik/

produsen bersangkutan yang dipergunakan dalam pekerjaan ini harus mengandung

tanda pengenal tersebut.

2. Khususuntuk bahan pekerjaan instalasi (daya, penerangan, komunikasi, alarm, plumbing

dan lain-lain) kecuali ditetapkan oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas, bahan sejenis dengan fungsi yang berbeda harus diberi tanda pengenal yang

berbeda pula. Tanda pengenal ini dapat berupa warna atau tanda lain yang harus sesuai

dengan ketentuan dan persyaratan yang berlaku. Dalam hal ini harus dilaksanakan sesuai

petunjuk Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

2.4.3 Merk Dagang dan Kesetaraan.

1. Penyebutan sesuatu merk dagang bagi suatu bahan/ produk didalam persyaratan teknis,

secara umum harus dimengerti sebagai keharusan memakai produk tersebut.

2. Bilamana Produk yang dimaksudkan tidak ditemukan dipasaran maka Kontraktor dapat

mengajukan usulan material dengan kualitas setara.

3. Kecuali secara khusus dipersyaratkan lain, maka penggunaan bahan/ produk lain yang

dapat dibuktikan mempunyai kualitas penampilan yang setara dengan bahan/produk yang

memakai merk dagang yang disebutkan dapat diterima apabila sebelumnya telah diperoleh

persetujuan tertulis dari Direksi Pengawas atas ijin dari pemberi tugas tentang kesetaraan

tersebut.

4. Penggunaan bahan/ produk yang disetujui Direksi Pengawas sebagai "setara” tidak

dianggap sebagai perubahan pekerjaan dan karenanya perbedaan harga dengan bahan

produk yang disebutkan merk dagangnya akan diabaikan.

5. Sejauh bisa memenuhi persyaratan teknis yang ditetapkan, penggunaan produksi dalam

negeri lebih diutamakan.

2.4.4 Penggantian (Substitusi).

1. Kontraktor/ Supplier bisa mengajukan usulan untuk menggantikan sesuatu bahan/ produk

dengan sesuatu bahan/ produk lain dengan penampilan yang setaraf dengan yang

dipersyaratkan bilamana produk yang disyaratkan dalam RKS tidak ditemukan dipasaran.

2. Dalam persetujuan atau sesuatu penggantian (substitusi), perbedaan harga yang ada

dengan bahan/ produk yang dipersyaratkan akan diperhitungkan sebagai perubahan

pekerjaan dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Dalam hal dimana penggantian disebabkan karena kegagalan Kontraktor/ Supplier

untuk mendapatkan bahan/ produk seperti yang dipersyaratkan, maka perubahan

pekerjaan yang bersifat biaya tambah dianggap tidak ada.

b. Dalam hal dimana penggantian dapat disepakati oleh Direksi Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas sebagai masukan (input) baru

yang menyangkut nilai-nilai tambah, maka perubahan pekerjaan mengakibatkan

biaya tambah dapat diperkenankan.

Page 7: Spek-Tek Gedung Siola

2.4.5 Persetujuan Bahan.

1. Untuk menghindarkan penolakan bahan dilapangan, dianjurkan dengan sangat agar

sebelum sesuatu bahan/ produk akan dibeli/ dipesan/ diprodusir, terlebih dahulu

dimintakan persetujuan dari Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas atau

kesesuaian dari bahan/ produk tersebut pada persyaratan teknis, yang mana akan

diberikan dalam bentuk tertulis yang dilampirkan pada contoh/ brosur dari bahan/ produk

yang bersangkutan untuk diserahkan kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas Lapangan.

2. Penolakan bahan dilapangan karena diabaikannya prosedur diatas sepenuhnya

merupakan tanggung jawab Kontraktor/ Supplier, dan tidak dapat diberikan

pertimbangan keringanan apapun.

3. Adanya persetujuan tertulis dengan disertai contoh/ brosur seperti tersebut diatas tidak

melepaskan tanggung jawab Kontraktor/ Supplier dari kewajibannya dalam perjanjian

kerja ini untuk mengadakan bahan/ produk yang sesuaidengan persyaratannya, serta

tidak merupakan jaminan akan diterima/ disetujuinyaseluruh bahan/ produk tersebut

dilapangan, sejauh dapat dibuktikan bahwa tidak seluruh bahan/ produk yang digunakan

sesuai dengan contoh brosur yang telah disetujui.

2.4.6 Contoh Bahan/ Produk.

Pada waktu memintakan persetujuan atau bahan/ produk kepada Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas harus disertakan contoh dari bahan/ produk tersebut dengan ketentuan

sebagai berikut:

1. Jumlah contoh:

a. Untuk bahan/ produk bila tidak dapat diberikan sesuatu sertifikat pengujian

yang dapat disetujui/ diterima oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas sehingga oleh karenanya perlu diadakan pengujian, maka kepada

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas harus diserahkan sejumlah

bahan produk sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standart

prosedur pengujian, untuk dijadikan benda uji guna diserahkan pada Badan/

Lembaga Penguji yang ditunjuk oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas.

b. Untuk bahan/ produk yang dapat ditunjukkan sertifikat pengujian agar dapat

disetujui/ diterima oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas,

kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas harus

diserahkan3 (tiga) buah contoh yang masing-masing disertai dengan salinan

sertifikat pegujian yang bersangkutan.

2. Contoh yang disetujui.

a. Dari contoh yang diserahkan kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas atau contoh yang telah memperoleh persetujuan dari Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas harus dibuat suatu keterangan tertulis

mengenai persetujuannya dan disamping itu oleh Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas harus dipasangkan tanda pengenal persetujuannya pada

3 (tiga) buah contoh yang semuanya akan dipegang oleh Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

Bila dikehendaki, kontraktor/ supplier dapat meminta sejumlah set tambahan

dari contoh berikut tanda pengenal persetujuan dan surat keterangan persetujuan

untuk kepentingan dokumentasi sendiri.

Dalam hal demikian jumlah contoh yang harus diserahkan kepadaDireksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas harus ditambah seperlunya

sesuai dengan kebutuhan tambahan tersebut.

Page 8: Spek-Tek Gedung Siola

b. Pada waktu Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas sudah tidak lagi

membutuhkan contoh yang disetujui tersebut untuk pemeriksaan bahan produk

bagi pekerjaan, Kontraktor berhak meminta kembali contoh tersebut.

3. Waktu persetujuan contoh

a. Adalah tanggung jawab dari Kontraktor/ supplier untuk mengajukan contoh

pada waktunya, sedemikian sehingga pemberian persetujuan atas contoh

tersebut tidak akan menyebabkan keterlambatan pada jadwal pengadaan bahan.

b. Untuk bahan/ produk yang persyaratannya tidak dikaitkan dengan kesetarafan

pada suatu merk dagang tertentu, keputusan atau contoh akan diberikan oleh

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas dalam waktu tidak lebih dari

10 (sepuluh) hari kerja.

c. Dalam hal dimana persetujuan tersebut akan melibatkan keputusan tambahan

diluar persyaratan teknis (seperti penentuan model, warna, dll.), maka keseluruhan

keputusan akan diberikan dalam waktu tidak lebih dari 21 (dua puluh satu) hari

kerja.

d. Untuk bahan produk yang masih harus dibuktikan kesetarafannya dengan

sesuatu merk dagang yang disebutkan, keputusan atau contoh akan diberikan

oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas dalam waktu 21 (dua

puluh satu) hari kerja sejak dilengkapanya pembuktian kesetarafan.

e. Untuk bahan/ produk yang bersifat pengganti (substitusi), keputusan persetujuan

akan diberikan oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas

dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya dengan lengkap seluruh

bahan-bahan pertimbangan.

f. Untuk bahan/ produk yang bersifat peralatan/ perlengkapan ataupun produk lain

yang karena sifat/ jumlah/ harga penadaannya tidak memungkinkan untuk

diberikan contoh dalam bentuk bahan/ produk jadi permintaan persetujuan bisa

diajukan berdasarkan brosur dari produk tersebut, yang mana harus dilengkapi

dengan :

- Spesifikasi teknis lengkap yang dikeluarkan oleh pabrik/ produsen

- Surat-surat seperlunya dari agen/ importir, sesuai keagenan, surat jaminan

suku cadang dan jasa purna penjualan (after sales service) dan lain-lain.

- Katalog untuk warna, pekerjaan penyelesaian (finishing) dan lain-lain.

- Sertifikat pengujian, penetapan kelas dan dokumen-dokumen lain sesuai

petunjuk Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

g. Apabila setelah melewati waktu yang ditetapkan diatas, keputusan atau contoh

dari bahan/ produk yang diajukan belum diperoleh tanpa pemberitahuan tertulis

apapun dari Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas, maka dengan

sendirinya dianggap bahwa contoh yang diajukan telah disetujui oleh Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

2.4.7 Penyimpanan Bahan.

1. Persetujuan atas sesuatu bahan/ produk harusdiartikan sebagai perijinan untuk memasukkan

bahan/ produk tersebut dengan tetap berada dalam kondisi layak untuk dipakai.

Apabila selama waktu itu ternyata bahwa bahan/ produk menjadi tidak lagi layak untuk

pakai dalam pekerjaan, maka Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas berhak

untuk memerintahkan agar:

a. Bahan/Produk tersebut segera diperbaiki sehingga kembali menjadi layak untuk

dipakai.

b. Dalam hal dimana perbaikan tidak lagi mungkin untuk dilakukan,

maka bahan/produk tersebut agar segera dikeluarkan dari lokasi pekerjaan

dalam waktu 2 x 24 jam untuk diganti dengan bahan/ produk yang memenuhi

persyaratan.

Page 9: Spek-Tek Gedung Siola

2. Untuk bahan/ produk yang mempunyai umur pemakaian yang tertentu, maka kegiatan

penyimpanannya harus dikelompokkan menurut umur pemakaian bahan/ produk tersebut

yang mana harus dinyatakan dengan tanda pengenal dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Terbuat dari kaleng, kertas karton, atau material yang tidak akan rusak selama

penggunaan ini

b. Berukuran minimal 40 x 60 cm

c. Huruf berukuran minimum 10 cm dengan warna merah

d. Diletakkan ditempat yang mudah terlihat

3. Penyusunan bahan/ produk sejenis selama penyimpanan harus diatur sedemikian rupa,

sehingga bahan yang terlebih dulu masuk akan pula terlebih dulu dikeluarkan untuk

dipergunakan dalam pekerjaan.

2.5 PELAKSANAAN

2.5.1 Persiapan Pelaksanaan

1. Dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak ditanda-tanganinya Surat Perintah Kerja (SPK) oleh

kedua belah pihak, Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas sebuah "Network Plan” mengenai seluruh kegiatan yang perlu

dilakukan untuk melaksanakan pekerjaan ini dalam diagram yang

menyatakan pula urutan logis serta kaitan/hubungan antara seluruh kegiatan-kegiatan

tersebut, antara lain:

1) Kegiatan-kegiatan Kontraktor untuk/selama masa pengadaan/ pembelian serta

waktu pengiriman/pengangkutan dari :

a. Bahan, elemen, komponen dari pekerjaan maupun pekerjaan persiapan/

pembantu.

b. Peralatan dan perlengkapan untuk pekerjaan.

2) Kegiatan-kegiatan Kontraktor untuk/selama waktu fabrikasi, pemasangan dan

pembangunan.

3) Kegiatan pembuatan gambar-gambar kerja.

4) Kegiatan permintaan persetujuan atas bahan serta gambar kerja maupun rencana

kerja.

5) Penyampaian harga borongan dari masing-masing kegiatan tersebut.

6) Penyampaian jadwal untuk seluruh kegiatan tersebut.

2. Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas akan memeriksa rencana kerja

Kontraktor dan memberikan tanggapan atas hal tersebut dalam waktu 2 (dua) minggu.

3. Kontraktor harus memasukkan kembali perbaikan atau rencana kerja apabilaDireksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas meminta diadakannya

perbaikan/ penyempurnaan atas rencana kerja tersebut paling lambat 4 (empat) hari

sebelum dimulainya waktu pelaksanaan.

4. Kontraktor tidak dibenarkan memulai sesuatu pelaksanaan atau pekerjaan sebelum adanya

persetujuan dari Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas terhadap rencana

kerja tersebut, yang dituangkan dalam bentuk Ijin tahapan pelaksanaan pekerjaan (tertulis).

2.5.2 Gambar Kerja (Shop Drawing).

1. Untuk bagian-bagian pekerjaan dimana gambar pelaksanaan (Construction Drawing)

belum cukup memberikan petunjuk mengenai cara untuk mencapai keadaan

pelaksanaan, Kontraktor wajib untuk mempersiapkan gambar kerja yang secara

terperinci akan memperlihatkan cara pelaksanaan tersebut.

2. Format dari gambar kerja harus sesuai dengan petunjuk yang diberikan oleh Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

3. Gambar kerjaharus diajukandalam rangkap 3 (tiga)kepadaDireksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas untuk mendapatkan persetujuan.

Page 10: Spek-Tek Gedung Siola

4. Pengajuan gambar kerja tersebut diserahkan untuk disetujuioleh Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas sebelum pemesanan bahan atau pelaksanaan pekerjaan

dimulai.

2.5.3 Ijin Tahapan Pelaksanaan Pekerjaan.

Ijin tahapan pelaksanaan pekerjaan diajukan secara tertulis oleh kontraktor kepada Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas sebelum memulai pekerjaan, dengan dilampiri

gambar kerja yang sudah disetujui.

Ijin tahapan pelaksanaan pekerjaan yang telah disetujui tersebut, selanjutnya dipergunakan

sebagai pedoman bagi Kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan.

2.5.4 Rancangan tampilan pekerjaan / bahan (Mock Up).

Bila tahapan pekerjaan tersebut membutuhkan tersedianya contoh tampilan pekerjaan / bahan

atau dikehendaki oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas, maka Kontraktor

wajib menyediakan Rancangan tampilan pekerjaan / bahan (Mock Up) atas beban Kontraktor

sebelum tahapan pekerjaan dimulai.

2.5.5 Rencana Mingguan dan Bulanan.

1. Selambat-lambatnya pada setiap akhir minggu dalam masa dimana pelaksanaan pekerjaan

berlangsung, Kontraktor wajib untuk menyerahkan kepada Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas suatu rencana mingguan yang berisi rencana

pelaksanaan dari berbagai bagian pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam minggu

berikutnya.

2. Selambat-lambatnya pada minggu terakhir dari setiap bulan, Kontraktor wajib

menyerahkan kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas suatu rencana

bulanan yang menggambarkan dalam garis besarnya, berbagai rencana pelaksanaan dari

berbagai bagian pekerjaan yang direncanakan untuk dilaksanakan dalam bulan berikutnya.

3. Kelalaian Kontraktor untuk menyusun dan menyerahkan rencana mingguan maupun

bulanan dinilai samadengan kelalaian dalam melaksanakan perintah Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas dalam pelaksanaan pekerjaan.

4. Untuk memulai suatu bagian pekerjaan yang baru, Kontraktor diwajibkan untuk

memberitahu Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas mengenai hal tersebut

paling sedikit 2 x 24 jam sebelumnya.

2.5.6 Kualitas Pekerjaan.

Material, proses serta hasil pekerjaan harus sesuai dengan spesifikasi/peraturan/kaidah yang telah

ditetapkan.

2.5.7 Pengujian Hasil Pekerjaan.

1. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka semua pekerjaan akan diuji dengan

cara dan tolok ukur pengujian yang dipersyaratkan dalam referensi yang

ditetapkan dalam Persyaratan Teknis Umum ini.

2. Kecuali dipersyaratkan lain secara khusus, maka Badan/ Lembaga yang akan

melakukan pengajuan dipilih atas persetujuan Direksi, Tim Teknis dari Lembaga/

Badan Penguji milik Pemerintah atau yang diakui Pemerintah atau Badan lain yang oleh

Direksi,dianggap memiliki obyektivitas dan integritas yang menyakinkan.

3. Atau hal yang terakhir ini Kontraktor/ Supplier tidak berhak mengajukan sanggahan.

4. Semua biaya pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban

Kontraktor.

5. Dalam hal dimana Kontraktor tidak dapat menyetujui hasil pengujian dari Badan

Penguji yang ditunjuk oleh Direksi, Kontraktor berhak mengadakan pengujian tambahan

pada Lebaga/ Badan lain yang memenuhi persyaratan Badan Penguji seperti tersebut

diatas untuk mana seluruh pembiayaannya ditanggung sendiri oleh Kontraktor.

Page 11: Spek-Tek Gedung Siola

6. Apabila ternyata bahwa kedua hasil pengujian dari kedua Badan tersebut memberikan

kesimpulan yang berbeda, maka dapat dipilih untuk :

1) Memilih Badan/ Lembaga Penguji ketiga/berdasarkan kesepakatan bersama.

2) Melakukan pengujian ulang pada Badan/ Lembaga Penguji pertama atau kedua

dengan ketentuan tambahan sebagai berikut :

- Pelaksanaan pengujian ulang harus disaksikan Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas dan Kontraktor/ Supplier maupun wakil-

wakilnya.

- Pada pengujian ulang harus dikonfirmasikan penerapan dari alat-alat

penguji.

7. Hasil dari pengujian ulang harus dianggap final, kecuali bilamana kedua belah pihak

sepakat untuk menganggapnya demikian.

8. Apabila hasil pengujian ulang mengkonfirmasikan kesimpulan dari hasil pengujian yang

pertama, maka semua akibat langsung maupun tidak langsung dari adanya semua

pengulangan pengujian menjadi tanggungan Kontraktor/ Supplier.

9. Apabila hasil pengujian ulang menunjukkan ketidaktepatan kesimpulan dari hasil

pengujian yang pertama dan membenarkan kesimpulan dari hasil pengujian yang

kedua, maka :

1) 2 (dua) dari 3 (tiga) penguji yang bersangkutan, atas pilihan Kontraktor/ Supplier

akan diperlakukan sebagai pekerjaan tambah.

2) Atas segala penundaan pekerjaan akibat adanya penambahan/ pengulangan

pengujian akan diberikan tambahan waktu pelaksanaan pada bagian pekerjaan

bersangkutan dan bagian-bagian lain yang terkena akibatnya, penambahan

mana besarnya adalah sesuai dengan penundaan yang terjadi.

2.5.8 Penutupan Hasil Pelaksanaan Pekerjaan.

1. Sebelum menutup suatu bagian pekerjaan dengan bagian pekerjaan yang lain yang

mana akan secara visual menghalangi Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas untuk memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, Kontraktor wajib

melaporkan secara tertulis kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas

mengenai rencananya untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang akan menutupi

bagian pekerjaan tersebut, sedemikian rupa sehingga Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas berkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan pada

bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan pengerjaannya.

2. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan diatas, memberikan hak kepada

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas untuk dibelakang hari menuntut

pembongkaran kembali bagian pekerjaan yang menutupi tersebut, guna memeriksa hasil

pekerjaan yang terdahulu yang mana akibatnya sepenuhnya akan ditanggung oleh

Kontraktor.

3. Dalam hal dimana laporan telah disampaikan dan Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas tidak mengambil langkah-langkah untuk menyelesaikan

pemeriksaan yang dimaksudkan, maka setelah lewat dari 2 (dua) hari kerja sejak laporan

disampaikan, Kontraktor berhak melanjutkan pelaksanaan pekerjaan dan menganggap

bahwa Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas telah menyetujui bagian

pekerjaan yang ditutup tersebut.

4. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas

atau suatu pekerjaan tidak melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk melaksanakan

pekerjaan sesuai dengan Surat Perjanjian Kontraktor (SPP).

5. Walapun telah diperiksa dan disetujui, kepada Kontraktor masih dapat diperintahkan untuk

membongkar bagian pekerjaan yang menutupi bagian pekerjaan lain guna pemeriksaan

bagian pekerjaan yang tertutupi.

Page 12: Spek-Tek Gedung Siola

2.6 PENJELASAN RKS DAN GAMBAR

1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dan gambar detail maka gambar detail yang

diikuti.

2. Bila pada gambar terdapat perbedaan antara skala dan ukuran maka ukuran dengan angka

dalam gambar yang diikuti.

3. Bila terdapat perbedaan ukuran, jumlah serta bahan-bahan yang diperlukan, maka RKS

yang diikuti.

4. Bila Kontraktor meragukan perbedaan antara gambar-gambar yang ada dengan RKS, baik

tentang mutu bahan maupun konstruksi, maka Kontraktor wajib bertanya kepada Pengawas

secara tertulis.

5. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor harus meneliti kembali semua dokumen

yang ada untuk disesuaikan dengan Berita Acara Rapat Penjelasan (Aanwijzing).

6. Kekeliruan pelaksanaan akibat kelalaian hal-hal diatas menjadi tanggung jawab Kontraktor

2.7 KEAMANAN DAN PENJAGAAN

1. Untuk keamanan,Kontraktor diwajibkan mengadakan penjagaan dan pengamanan,

bukan saja terhadap pekerjaannya, tetapi juga bertanggung jawab atas keselamatan

penduduk sekitar, keamanan, kebersihan bangunan-bangunan, jalan-jalan, dan sarana

prasarana lainnya yang telah ada terhadap pelaksanaan pekerjaan ini.

2. Kontraktor berkewajiban menyelamatkan/ menjaga bangunan yang telah ada/ berada

disekitar lokasi, apabilabangunan yang telah ada mengalami kerusakan

akibat pekerjaan ini, maka Kontraktor berkewajiban untuk memperbaiki/membetulkan

sebagaimana mestinya.

3. Kontraktor harus menyediakan penerangan yang cukup dilapangan, terutama pada waktu

lembur, jika Kontraktor menggunakan aliran listrik dari bangunan/ komplek, diwajibkan

bagi Kontraktor untuk memasang meter sendiri untuk menetapkan sewa listrik yang

dipakai.

4. Kontraktor harus berusaha menanggulangi kotoran-kotoran serta debu yang ditimbulkan

akibat pelaksanaan pekerjaan agar tidak mengurangi kebersihan dan keindahan bangunan-

bangunan ataupun prasarana yang telah ada/ berada di sekitar lokasi.

5. Segala operasi yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan

sedemikian rupa sehingga tidak menimbulkan gangguan/ kerusakan terhadap ketentraman

dan kepemilikan penduduk sekitarmaupun infrastruktur yang digunakan, baik merupakan

kepemilikan perorangan atau umum, milik Pemberi Tugas ataupun milik pihak lain. Maka

Kontraktor harus membebaskan Pemberi Tugas dari segala tuntutan ganti rugi

sehubungan dengan hal tersebut diatas.

6. Kontraktor harus bertanggung jawab dengan mengganti atau memperbaiki kerusakan-

kerusakan pada jalan, jembatan maupun infrastruktur lainnya sebagai akibat dari lalu lalang

peralatan ataupun kendaraan yang dipergunakan untuk mengangkut bahan-bahan/

material guna keperluan proyek.

7. Kontraktor harus bertanggung jawab dengan memperbaiki kerusakan-

kerusakan pada kepemilikan penduduk sekitar lokasi pekerjaan sebagai akibat dari

operasional pelaksanaan pekerjaan.

8. Apabila Kontraktor memindahkan alat-alat pelaksanaan, mesin-mesin berat atau unit-unit

alat berat lainnya dari bagian-bagian pekerjaan, melalui jalan raya, jembatan maupun

infrastruktur lainnya yang dimungkinkan akan mengakibatkan kerusakan dan seandainya

Kontraktor akan membuat perkuatan-perkuatan atas infrastruktur tersebut, maka hal

tersebut harus terlebih dahulu diberitahukan kepada Pemberi Tugas dan Intansi yang

berwenang dan biaya yang ditimbulkan untuk perkuatan tersebut menjadi

tanggungan Kontraktor.

Page 13: Spek-Tek Gedung Siola

2.8 LAPORAN MINGGUAN DAN HARIAN

Kontraktor membuat laporan bulanan/harian tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan, Laporan

kemajuan pelaksanaan pekerjaan tersebut minimal menyampaikan mengenai semua keterangan

yang berhubungan dengan kejadianselama satu bulan pelaksanaan pekerjaan yang mencakup

mengenai:

1. Jumlah semua tenaga kerja yang digunakan dalam bulan ini.

2. Uraian kemajuan pekerjaan pada akhir bulan.

3. Semua bahan/barang perlengkapan yang telah masuk dan diterima di tempat pekerjaan.

4. Keadaan cuaca.

5. Kunjungan semua tamu yang berkaitan dengan proyek.

6. Kunjungan tamu-tamu lain.

7. Kejadian khusus.

8. Foto-foto berwarna ukuran kartu post sesuai petunjuk Direksi.

9. Pengesahan Pimpinan Proyek.

2.9 JAMINAN KESELAMATAN TENAGA KERJA

1. Kontraktor harus menjamin keselamatan kerja pekerja sesuai dengan yang ditentukan

dalam Peraturan Ketenagakerjaan atau persyaratan yang diwajibkan untuk setiap bidang

pekerjaan.

2. Kontraktor harus senantiasa menyediakan air minum dan air bersih ditempat pekerjaan

untuk para pekerjanya, serta air untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan selama masa

pelaksanaan dengan menggunakan/menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran

air tersendiri (guna perhitungan pembayaran pemakaian air) atau air sumur yang

bersih/jernih dan tawar. Bila kondisi air yang disediakan meragukan Direksi/Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawas, maka air tersebut harus diperiksakan pada laboratorium

dan Kontraktor harus menyediakan ketersediaan air penggantinya.

3. Apabila terjadi kecelakaan pada pekerja Kontraktor saat pelaksanaan, maka Kontraktor

harus segera mengambil tindakan yang perlu untuk keselamatan korban dengan biaya

pengobatan dan lain-lain menjadi tanggung jawab Kontraktor. Kejadian tersebut harus

segera dilaporkan pada Serikat Tenaga Kerja dan Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas.

4. Di lokasi pekerjaan harus selalu disediakan kotak obat-obatan untuk pertolongan pertama

yang selalu tersedia setiap saat dan berada di Direksi keet.

2.10 ALAT–ALAT PELAKSANAAN PENGUKURAN

Selama masa pelaksanaan, Kontraktor harus menyediakan/menyiapkan alat-alat, baik untuk

sarana pekerjaan maupun yang diperlukan untuk memenuhi kualitas hasil pekerjaan antara

lain pengaduk beton, pompa air, dan sebagainya. Penentuan semua titik duga letak

bangunan, siku-siku bangunan, maupun datar (water pass) dan tegak lurusnya bangunan

harus ditentukan dengan memakai alat ukur instrumen water pass atau theodolit.

2.11 SYARAT-SYARAT CARA PEMERIKSAAN BAHAN BANGUNAN

1. Kontraktor harus selalu memegang teguh disiplin kerja, dan tidak memperkerjakan tenaga

kerja yang tidak sesuai atau tidak mempunyai keahlian dalam tugas yang diserahkan

kepadanya.

2. Kontraktorwajib menjamin bahwa semua bahan bangunan dan perlengkapan yang

disediakan menurut kontrak dalam keadaan baru dan bahwa semua pekerjaan berkualitas

baik. Semua pekerjaan yang tidak sesuai dengan standar dapat ditolak/ tidak diterima oleh

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

Page 14: Spek-Tek Gedung Siola

2.12 PENGUJIAN HASIL PEKERJAAN

1. Dalam pengajuan penawaran, Kontraktor harus memperhitungkan semua biaya pengujian,

pemeriksaan berbagai bahan dan hasil pekerjaan, Kontraktor tetap bertanggung jawab atas

biaya-biaya pengiriman yang tidak memenuhi syarat-syarat (penolakan bahan) yang

dikehendaki oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

2. Kecuali dipersyaratkan lain, maka semua pekerjaan akan diuji dengan cara dan Tolok Ukur

Pengujian yang dipersyaratkan dan ditetapkan dalam Persyaratan Teknis.

3. Kecuali dipersyaratkan lain, maka Badan/ Lembaga yang akan melakukan Pengujian

dipilih atas persetujuan kedua pihak.

4. Semua Biaya Pengujian dalam jumlah seperti yang dipersyaratkan menjadi beban

Kontraktor.

2.13 PENUTUPAN HASIL PELAKSANAAN PEKERJAAN

1. Sebelum menutup suatu Bagian Pekerjaan dengan Bagian Pekerjaan yang lain, sehingga

secara visuil menghalangi Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas untuk

memeriksa bagian pekerjaan yang terdahulu, maka Kontraktor wajib melaporkan secara

tertulis kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawasmengenai rencananya

untuk melaksanakan bagian pekerjaan yang pertama tersebut, sehingga Direksi/ Konsultan

Manajemen Konstruksi/ Pengawasberkesempatan secara wajar melakukan pemeriksaan

pada bagian yang bersangkutan untuk dapat disetujui kelanjutan pekerjaannya.

2. Kelalaian Kontraktor untuk menyampaikan laporan tertulis diatas, memberikan hak kepada

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawasuntuk memerintahkan pembongkaran

kembali bagian pekerjaan yang menutupi tersebut, guna pemeriksaan Pekerjaan yang

terdahulu dengan resiko pembongkaran dan pemasangannya kembali menjadi tanggung

jawab Kontraktor.

3. Apabila laporan tertulis telah disampaikan (dibuktikan dengan tanda terima dari pihak

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas) dan Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawastidak mengambil langkah untuk menyelesaikan pemeriksaan tersebut

dalam jangka waktu 2 (dua) hari kerja sejak laporan disampaikan, maka Kontraktor berhak

melanjutkan pelaksanaan pekerjaan serta menganggap Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas telah menyetujui bagian pekerjaan yang ditutup tersebut.

4. Pemeriksaan dan persetujuan oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawasterhadap suatu pekerjaan, tidak melepaskan Kontraktor dari kewajibannya untuk

melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan atau Kontrak

Pekerjaan.

2.14 PEKERJAAN TIDAK BAIK

1. Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawasberhak mengeluarkan instruksi agar

Kontraktor membongkar pekerjaan apa saja yang telah ditutup / diselesaikan untuk

diperiksa, atau mengatur untuk mengadakan pengujian bahan atau pekerjaan, baik

pekerjaan yang sudah maupun yang belum dilaksanakan. Biaya untuk pekerjaan dan

sebagainya menjadi beban Kontraktor untuk disesuaikan dengan kontrak.

2. Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawasdiperbolehkan (secara adil)

mengeluarkan perintah yang menghendaki pemecatan tenaga kerja dari pekerjaan.

Page 15: Spek-Tek Gedung Siola

2.15 PEKERJAAN TAMBAH DAN KURANG

1. Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan rincian pekerjaan yang

diterimanya dan gambar detail yang telah disahkan Direksi, melaksanakan secara

keseluruhan atau dalam bagian-bagian menurut semua persyaratan teknis untuk

mendapatkan pekerjaan yang baik. Kontraktor selanjutnya wajib pula tanpa tambahan biaya

mengerjakan segala sesuatu demi kesempurnaan pekerjaan atau memakai bahan yang tepat,

walaupun satu dan lain hal tidak dicantumkan dengan jelas dalam gambar dan bestek.

2. Pekerjaan tambah dan kurang hanya dapat dikerjakan atas perintah atau persetujuan tertulis

dari Direksi. Selanjutnya perhitungan penambahan pengurangan pekerjaan dilakukan atas

dasar harga yang disetujui oleh kedua belah pihak, jika tidak tercantum dalam daftar harga

upah dan satuan pekerjaan.

3. Pekerjaan tambah dan kurang yang dikerjakan tanpa ijin tertulis Direksi adalah tidak sah

dan menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya.

2.16 PENYELESAIAN DAN PENYERAHAN

2.16.1 Dokumen Terlaksana.

1. Pada penyelesaian dari setiap pekerjaan, Kontraktor wajib menyusun Dokumen Terlaksana

yang terdiri dari :

a. Gambar-gambar terlaksana (as build drawings).

b. Spesifikasi Teknis Terlaksana dari pekerjaan sebagaimana yang telah dilaksanakannya.

2. Penyusunan Dokumen Terlaksana dikecualikan untuk pekerjaan tersebut dibawah ini:

a. Ornamental.

b. Pertamanan.

c. Finishing Arsitektur.

d. Pekerjaan Persiapan.

e. Supply bahan, Perlengkapan dan Peralatan kerja.

3. Dokumen Terlaksana dapat disusun berdasarkan :

a. Dokumen Pelaksanaan.

b. Gambar Perubahan Pelaksanaan.

c. Perubahan Spesifikasi Teknis.

d. Brosur Teknis yang telah diberi tanda pengenal khusus sesuai petunjuk Direksi

Pengawas.

4. Dokumen Terlaksana ini harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi Pengawas.

a. Khususnya untuk pekerjaan-pekerjaan dengan sistem jaringan bersaluran banyak yang

secara operasional membutuhkan identifikasi yang bersifat lokatif, Dokumen Terlaksana

ini harus dilengkapi dengan Daftar Instalasi / Peralatan / Perlengkapan yang

mengidentifikasikan lokasi dari masing-masing barang tersebut.

b. Kecuali dengan izin khusus dari Direksi Pengawas, Kontraktor harus membuat Dokumen

Terlaksana hanya untuk diserahkan kepada Direksi Pengawas. Kontraktor tidak

dibenarkan membuat / menyimpan salinan ataupun copy dari Dokumen Terlaksana tanpa

izin dari Direksi Pengawas.

2.16.2 Penyerahan

Pada waktu Penyerahan Pekerjaan, Kontraktor wajib menyerahkan :

1. 2 (dua) set Dokumen Terlaksana.

2. Untuk peralatan / perlengkapan :

a. 2 (dua) set Pedoman Operasi (Operation Manual) dan Pedoman Pemeliharaan

(Maintenance Manual).

b. Suku Cadang sesuai yang dipersyaratkan.

3. Untuk berbagai macam kunci :

a. Semua kunci orsinil.

b. Minimum 1 (satu) kunci duplikat.

Page 16: Spek-Tek Gedung Siola

c. Dilakukan pewarnaan / penomoran pada kunci

4. Dokumen-dokumen Resmi (seperti Surat Izin Tanda Pembayaran Cukai, Surat Fiskal Pajak

dan lain-lain).

5. Segala macam Surat Jaminan sesuai yang dipersyaratkan.

6. Surat pernyataan Pelunasan sesuai Petunjuk Direksi Pengawas.

Page 17: Spek-Tek Gedung Siola

3 BAB 3

PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1 PEKERJAAN PERSIAPAN

3.1.1 Direksi Keet (Bangunan Sementara).

1. Direksi keet walau tidak disebutkan dalam penawaran sudah menjadi kewajiban bagi

kontraktor untuk menyediakannya.

2. Sebelum memulai pelaksanaan pekerjaan ini,Kontraktor diharuskan menyediakan dan

menyiapkan ruang atau bangunan sementara berukuran 3,00 x 7,00 m untuk ruang rapat

dan 3,00 x 4,00 m untuk ruang Direksi. Bangunan Sementara ini harus dilengkapi dengan

Toilet/ WC dan kamar mandi (dilengkapi dengan bak air, closet, Septictank & Sumur

peresap) yang khusus dimanfaatkan oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas.

3. Kelengkapan Direksi Keet. Sebagai kelengkapan Direksi Keet guna penyelesaian

Administrasi dilapangan, maka sebelum pelaksanaan pekerjaan ini dimulai Kontraktor

harus terlebih dahulu melengkapi peralatan peralatan antara lain :

a. 1 (satu) soft board menempel didinding 2x1,20x2,40 m2

b. 1 (satu) buah meja rapat (sederhana) ukuran 1,20x4,80 m2

c. 12 (dua belas) buah kursi duduk ruang rapat

d. 1 (satu) white board (1,20 x 2,40 m2) dan peralatannya

e. 1(satu) rak/almari buku (sederhana)

f. 1 (satu) meja kerja/tulis dan kursi

g. 1 (satu) set kelengkapan PPPK (P3K)

h. 1 (satu) tabung Pemadam Api

i. 5 (lima) buah helm

j. Sarana dan prasarana listrik, telepon dan komunikasi.

4. Alat-alat yang harus senantiasa tersedia di proyek untuk setiap saat dapat digunakan oleh

Direksi Lapangan adalah :

a. 1 (satu) buah kamera (Camera Digital)

b. 1 (satu) buah alat ukur Schuitmaat

c. 1 (satu) buah alat ukur optik (theodolith/ waterpass)

d. 1 (satu) buah personal computer dan printer Inkjet A4

5. Di dalam direksi keet minimal harus dilengkapi dengan :

a. Gambar kerja baik itu gambar perencanaan ataupun shop drawing

b. Buku direksi yang berisi laporan atau catatan atau permintaan dari pihak Direksi

ataupun Kontraktor

c. Kotak P3K sebagai sarana untuk Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Selesai pelaksanaan proyek ini (Serah Terima ke I) semua Peralatan/ kelengkapan tersebut

dalam ayat ini menjadi milik Kontraktor

3.1.2 Kantor dan Gudang Kontraktor.

Dalam pelaksanaan pekerjaan ini Kontraktor dapat membuat kantor kontraktor, barak-barak

untuk pekerja atau gudang tempat penyimpanan bahan (Boukeet), yang sebelumnya telah

mendapat persetujuan dari pihak Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas

berkenaan dengan konstruksi atau penempatannya.

Semua Boukeet perlengkapan Kontraktor dan sebagainya, pada waktu pekerjaan berakhir

(serah terima kedua) harus dibongkar.

3.1.3 Sarana Kerja.

1. Kontraktor wajib memasukkan identifikasi tempat kerja bagi semua pekerjaan yang

dilakukan diluar lapangan sebelum pemasangan peralatan yang dimiliki serta jadwal

kerja.

Page 18: Spek-Tek Gedung Siola

2. Semua sarana kerja yang digunakan harus benar-benar baik dan memenuhi persyaratan

kerja sehingga memudahkan dan melancarkan kerja dilapangan.

3. Penyediaan tempat penyimpanan bahan/ material dilapangan harus aman dari segala

kerusakan hilang dan hal-hal dasar yang mengganggu pekerjaan lain yang sedang

berjalan.

4. Untuk menghindari kemacetan dan gangguan lain terhadap akses jalan yang timbul akibat

operasional pekerjaan, Kontraktor diharuskan menyediakan lahan untuk penyimpanan

bahan/ material selama pelaksanaan pekerjaan.

3.1.4 Pengaturan Jam Kerja dan Pengerahan Tenaga Kerja.

1. Kontraktor harus dapat mengatur sedemikian rupa dalam hal pengerahan tenaga kerja,

pengaturan jam kerja maupun penempatan bahan hendaknya di konsultasikan terlebih

dahulu dengan Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas lapangan. Khususnya

dalam pengerahan tenaga kerja dan pengaturan jam kerja dalam pelaksanaannya harus

sesuai dengan peraturan perburuhan yang berlaku.

2. Kecuali ditentukan lain, Kontraktor harus menyediakan akomodasi dan fasilitas-fasilitas

lain yang dianggap perlu misalnya (air minum, toilet yang memenuhi syarat-syarat

kesehatan dan fasilitas kesehatan lainnya seperti penyediaan perlengkapan PPPK yang

cukup serta pencegahan penyakit menular.)

3. Kontraktor harus membatasi daerah operasinya disekitar tempat pekerjaan dan harus

mencegah sedemikian rupa supaya para pekerjanya tidak melanggar wilayah bangunan-

bangunan lain yang berdekatan, dan Kontraktor harus melarang siapapun yang

tidak berkepentingan memasuki tempat pekerjaan.

4. Kontraktor diwajibkan memberi tahu tentang identitas pekerja yang melakukan aktivitas di

lokasi tersebut kepada user yang bersangkutan.

3.1.5 Perlindungan Terhadap Bangunan/Sarana Yang Ada.

1. Segala kerusakan yang timbul pada bangunan/konstruksi dan peralatan sekitarnya

menjadi tanggung jawab Kontraktor untuk memperbaikinya, bila kerusakan tersebut

jelas akibat pelaksanaan pekerjaan.

2. Kontraktor diwajibkan mengidentifikasikan keadaan bangunan ataupun prasarana lain di

sekitar lokasi sebelum memulai pekerjaan.

3. Selama pekerjaan berlangsung Kontraktor harus selalu menjaga kondisi jalan dan sarana

prasarana disekitar lokasi pekerjaan, hal tersebut menjadi tanggung jawab Kontraktor

terhadap kerusakan-kerusakan yang terjadi akibat pelaksanaan pekerjaan ini.

4. Kontraktor wajib mengamankan sekaligus melaporkan/ menyerahkan kepada pihak

yang berwenang bila nantinya menemukan benda-benda bersejarah

3.1.6 Pembersihan dan Penebangan Pohon-Pohonan.

1. Lapangan terlebih dahulu harus dibersihkan dari rumput, semak, akar-akar pohon.

2. Sebelum pekerjaan lain dimulai, lapangan harus selalu dijaga, tetap bersih dan rata.

3. Kontraktor tidak boleh membasmi, menebang atau merusak pohon-pohon atau pagar,

kecuali bila telah ditentukan lain atau sebelumnya diberi tanda pada gambar-gambar

yang menandakan bahwa pohon-pohon dan pagar harur disingkirkan. Jika ada sesuatu

hal yang mengharuskan Kontraktor untuk melakukan penebangan, maka ia harus

mendapat ijin dari Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

3.1.7 Penjagaan, Pemagaran Sementara, dan Papan Nama.

1. Kontraktor bertanggung jawab atas penjagaan, penerangan dan perlindungan terhadap

pekerjaannya yang dianggap penting selama pelaksanaan, dan sekaligus

menempatkan petugas keamanan untuk mengatur sirkulasi/ arus kendaraan keluar/

masuk proyek.

Page 19: Spek-Tek Gedung Siola

2. Sebelum Kontraktor mulai melaksanakan pekerjaannya, maka Kontraktor diwajibkan

terlebih dahulu memberi pagar pengaman pada sekeliling site pekerjaaan yang akan

dilakukan.

3. Pembuatan pagar pengaman dibuat jauh dari lokasi pekerjaan,sehingga tidak

mengganggu pelaksanaan pekerjaan yang sedang dilakukan, serta tempat penimbunan

bahan-bahan dan dibuat sedemikian rupa, sehingga dapat bertahan/kuat sampai pekerjaan

selesai dan tampak dari luar dapat menunjang estetika atas kawasan yang ada.

4. Syarat pagar pengaman :

a. Pagar dari seng gelombang finish cat berpola sesuai dengan pengarahan

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas dengan ketinggian minimal

180 cm.

b. Tiang dolken minimum berdiameter 10 cm, jarak pemasangan minimal 180 cm,

bagian yang masuk pondasi minimum 40 cm.

c. Rangka kayu Borneo ukuran 4 x 6 cm, dengan pemasangan 4 jalur menurut tinggi

pagar.

d. Pondasi cor beton setempat minimum penampang diameter 30cm dalam 50 cm

dari permukaan tanah setempat. Beton dengan adukan 1:3:5.

e. Pada pagar pengaman hendaknya diberi tanda atau petunjuk mengenai keberadaan

pekerjaan tersebut

f. Pagar diengkapi dengan pembuatan pintu akses dari bahan yang sama.

5. Selesai proyek semua bahan pagar adalah milik Kontraktor, untuk hal tersebut didalam

penyusunan penawaran hendaknya telah dipertimbangkan.

6. Sebelum memulai pelaksanaan, Kontraktor diwajibkan memasang papan nama Proyek

yang dibuat dan dilaksanakan sesuai dengan gambar rencana dan ketentuan yang telah

ditetapkan atas beban Kontraktor.

3.1.8 Pekerjaan Penyediaan Air dan Daya Listrik untuk Bekerja

1. Air untuk bekerja harus disediakan oleh Kontraktor dengan menggunakan/

menyambung pipa air yang telah ada dengan meteran air tersendiri (guna perhitungan

pembayaran pemakaian air oleh Kontraktor) atau air sumur yang bersih/jernih dan tawar

dengan membuat sumur pompa di tapak proyek atau disuplai dari luar lokasi

pekerjaan. Air harus bersih, bebas dari debu, bebas dari lumpur, minyak dan bahan-bahan

kimia lainnya yang merusak.Penyediaan air harus sesuai dengan petunjuk dan

persetujuan Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

2. Listrik untuk bekerja harus disediakan Kontraktor dan diperoleh dari sambungan

sementara PLN setempat selama masa pembangunan, atau penggunaan diesel untuk

pembangkit tenaga listrik hanya diperkenankan untuk penggunaan sementara atas

persetujuan Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas. Daya listrik juga

disediakan untuk suplai kantor Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas

Lapangan.

3. Segala biaya yang ditimbulkan atas pemakaian daya listrik dan air di atas adalah beban

Kontraktor.

3.1.9 Drainase Tapak.

1. Dengan mempertimbangkan keadaan topografi/kontur tanah yang ada di tapak,

Kontraktor wajib membuat saluran sementara yang berfungsi untuk pembuangan air

yang ada.

2. Arah aliran ditujukan ke daerah/permukaan yang terendah yang ada di tapak atau ke

saluran yang sudah ada di lingkungan daerah pembangunan.

3. Pembuatan saluran sementara harus sesuai petunjuk dan persetujuan Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

3.1.10 Mengadakan Pengukuran dan Pemasangan Bowplank.

1. Pengukuran Tapak Kembali.

Page 20: Spek-Tek Gedung Siola

a. Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi

pembangunan dengan dilengkapi keterangan-keterangan mengenai peil ketinggian

tanah, letak pohon, letak batas-batas tanah dengan alat-alat yang sudah ditera

kebenarannya.

b. Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dan keadaan lapangan yang

sebenarnya harus segera dilaporkan kepada Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas untuk dimintakan keputusannya.

c. Penentuan titik ketinggian dan sudut-sudut hanya dilakukan dengan alat-alat

waterpass/Theodolite yang ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.

d. Kontraktor harus menyediakan Theodolith/waterpass beserta petugas yang

melayaninya untuk kepentingan pemeriksaan Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas pelaksanaan proyek.

e. Pengukuran sudut siku dengan prisma atau barang secara azas Segitiga Phytagoras

hanya diperkenankan untuk bagian-bagian kecil yang disetujui oleh Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

f. Segala pekerjaan pengukuran dan persiapan termasuk tanggungan Kontraktor.

2. Tugu Patokan Dasar (Bench Mark)

a. Letak dan jumlah tugu patokan dasar ditentukan oleh Direksi.

b. Tugu patokan dasar dibuat dari beton berpenampang sekurang-kurangnya 20 x 20

cm, tertancap kuat kedalam tanah sedalam 1 meter dengann bagian yang menonjol

diatas muka tanah secukupnya untuk memudahkan pengukuran selanjutnya dan

sekurang-kurangnya setinggi 40 cm diatas tanah . Tugu patokan dasar harus

dilengkapi dengan titik ukur dari bahan logam dan diangkurkan ke beton.

c. Tugu patokan dasar dibuat permanen , tidak bias diubah , diberi tanda yang jelas dan

dijaga keutuhannya sampai ada instruksi tertulis dari Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas untuk membongkarnya.

d. Segala pekerjaan pembuatan dan pemasangan termasuk tanggungan kontraktor

e. Pada setiap tugu patok dasar harus tertera dengan jelas kode koordinat dan

ketinggian (elevasi) nya.

3. Pengukuran dan Titik Peil (0.00) Bangunan.

Kontraktor harus mengadakan pengukuran yang tepat berkenaan dengan

letak/kedudukan bangunan terhadap titik patok/pedoman yang telah ditentukan, siku

bangunan maupun datar (waterpas) dan tegak lurus bangunan harus ditentukan

dengan memakai alat waterpas instrument/ theodolith. Hal tersebut dilaksanakan untuk

mendapatkan tegel, langit-langit dan sebagainya dengan hasil yang baik dan siku.

Untuk mendapatkan titik peil harap disesuaikan dengan notasi-notasi yang tercantum

pada gambar rencana (Lay Out), dan bila terjadi penyimpangan atau tidak sesuainya

antara kondisi lapangan dan gambar Lay Out, Kontraktor harus melapor pada

Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

4. Pemasangan Bouplank.

a. Kontraktor bertanggung jawab atas ketepatan serta kebenaran persiapan bouplank/

pengukuran pekerjaan sesuai dengan referensi ketinggian, dan benchmark yang

diberikan Direksi secara tertulis, serta bertanggung jawab atau ketinggian, posisi,

dimensi, serta kelurusan seluruh bagian pekerjaan serta pengadaan peralatan,

tenaga kerja yang diperlukan.

b. Bilamana suatu waktu dalam proses pembangunan ternyata ada kesalahan dalam

hal tersebut diatas, maka hal tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor serta

wajib memperbaiki kesalahan tersebut dan akibat-akibatnya, kecuali bila kesalahan

tersebut disebabkan terdapat referensi tertulis dari Direksi/ Konsultan Manajemen

Konstruksi/ Pengawas.

Page 21: Spek-Tek Gedung Siola

c. Pengecekan pengukuran atau lainnya oleh Direksi atau wakilnya tidak

menyebabkan tanggung jawab Kontraktor menjadi berkurang.Kontraktor wajib

melindungi semua benchmark, dan lain-lain atau seluruh referensi dan realisasi

yang perlu pada pengukuran pekerjaan ini.

5. Bahan dan Pelaksanaan Bouplank

a. Tiang bowplank menggunakan kayu kruing ukuran 5/7 dipasang setiap jarak

2,00 m', sedangkan papan bouplank ukuran 2/20 cm dari kayu meranti diketam

halus dan lurus bagian atasnya dan dipasang datar (waterpas).

b. Pemasangan bowplank harus sekeliling bangunan dengan jarak 2,00 m1 dari as tepi

bangunan dengan patok-patok yang kuat, bouplank tidak boleh dilepas/dibongkar

dan harus tetap berdiri tegak pada tempatnya sehingga dapat dimanfaatkan

hingga pekerjaan mencapai tahapan trasram tembok bawah.

3.2 PEKERJAAN PEMBONGKARAN DAN PEMBERSIHAN

3.2.1 Lingkup Pekerjaan.

1. Bagian ini meliputi pekerjaan pembongkaran bangunan existing seperti yang tampak

pada daerah pembangunan. Termasuk dalam pekerjaan ini adalah pembongkaran yang

ditunjukkan Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas, serta pengamanan

atas jaringan-jaringan listrik dan lain-lain bila ada.Pengamanan barang hasil bongkaran

bangunan existing (yang masih dimanfaatkan atau bernilai )merupakan tanggung jawab

Kontraktor sebelum diserahkan kepada Pihak yang berwenang Sedangkan untuk material

yang tidak dapat dimaanfaatkan atau tidak bernilai, maka Kontraktor wajib melaksanakan

pembersihan dan pengangkutan bahan-bahan bongkaran tersebut keluar dari lapangan

pekerjaan.

2. Kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas

(tertulis), maka Kontraktor diwajibkan melaksanakan pembersihan dan pengangkutan

bahan- bahan bongkaran keluar dari lapangan pekerjaan.

3.2.2 Pelaksanaan

1. Sebelum memulai, Kontraktor harus mengumpulkan semua data mengenai kondisi-

kondisi yang ada disekitar lapangan pembangunan serta gambar-gambar dan izin-

izin yang diperlukan untuk bekerja.

2. Kontraktor juga harus mengajukan rencana, lokasi dan sistem pelaksanaan

pembongkaran kepada Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas, untuk

disetujui.

3. Terhadap semua sarana-sarana listrik maupun yang ada lainnya harus dilakukan

tindakan-tindakan pengamanan guna menjaga keutuhan fungsinya serta tidak akan

mengganggu kelancaran pemakaian yang ada dan mengadakan tindakan-tindakan yang

perlu guna menanggulangi hal ini tanpa membebani Pemberi Tugas.

4. Pelaksanaan pembongkaran dan pembersihan harus diatur sedemikian rupa sehingga

tidak akan menimbulkan pencemaran lingkungan dan kerusakan. Semua kerugian pihak

lain yang timbul karenanya akan menjadi tanggung jawab Kontraktor.

5. Semua sarana yang dapat dipakai lagi dan/atau ditambah/dikurangi harus terpasang

kembali sesuai dengan standar serta petunjuk Konsultan Manajemen Konstruksi/

Pengawas, hingga dapat berfungsi dengan baik. Keadaan sesudah selesai harus rapih dan

bersih serta siap untuk pekerjaan selanjutnya. Penggunaan bahan peledak untuk

pekerjaan pembongkaran tidak diizinkan.

3.2.3 Hasil Bongkaran

1. Semua bahan hasil bongkaran adalah milik Pemberi Tugas dan akan dimanfaatkan

kembali sesuai petunjuk/seijin Direksi yang nantinya dapat diperhitungkan sebagai

kopensasi biaya pembongkaran/pemasangan, atau pekerjaan tambahan lainnya, untuk hal

Page 22: Spek-Tek Gedung Siola

tersebut bahan hasil bongkaran yang berharga harus ditata supaya mudah didata, sedang

untuk bahan tidak berharga harus segera dibuang dan dikeluarkan dari lokasi pekerjaan

sesuai arahan Direksi/ Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas (tertulis).

2. Semua bahan hasil bongkaran dari elemen yang paling kecil maupun elemen besar yang

nantinya akan dipasang kembali, keseluruhannya harus didata sesuai persetujuan Direksi/

Konsultan Manajemen Konstruksi/ Pengawas.

Page 23: Spek-Tek Gedung Siola

4 BAB 4

PEKERJAAN TANAH

4.1 PEKERJAAN GROUTING DAN REPAIR BETON

4.1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada

pekerjaan Grouting dan Repair Beton Struktural.

b. Perbaikan akan dilakukan oleh tim khusus dari Kontraktor spesialis repair beton bila

terdeteksi adanya cacat pada struktur beton.

c. Metode perbaikan yang akan dilakukan akan tergantung dari jenis cacatnya.

4.1.2 Pekerjaan Yang Berhubungan

Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini antara lain:

• Pekerjaan Beton Struktur

• Pekerjaan Pasangan Keramik

• Pekerjaan Pasangan Homogenous Tile

• Pekerjaan Pasangan Marmer & Granite Alam

4.1.3 Pekerjaan Grouting

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada

pekerjaan:

− Dudukan pondasi mesin

− Pengisian angkur

− Bearing pad

b. Persyaratan Bahan

− Bahan Grouting menggunakan Ex. Sika Grout 215 / Fosroc Lockfix / BASF

Masterflow / setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

− Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.

c. Persyaratan Pelaksanaan

− Bagian permukaan beton dibersihkan dari kotoran (debu, oli dsbnya) terlebih dahulu.

− Campurkan bahan grout dan air dan diaduk.

− Bagian yang akan digrouting dipersiapkan dengan bekisting yang baik

− Aplikasikan bahan grout dengan cara menuangkan pada bagian yang akan digrout

− Sealing bagian bekisting dari kemungkinan kebocoran

4.1.4 Pekerjaan Repair Beton Struktur

4.1.4.1 Sambungan Beton Lama dan Baru

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada

pekerjaan:

− Penyambungan beton lama dan baru

− Plesteran dan acian

Page 24: Spek-Tek Gedung Siola

− Perekat untuk bahan patching dan repair mortar

b. Persyaratan Bahan

− Bahan bonding agent ex. Sika Bond NV /Fosroc Nittobond EP /BASF

Thorobond/setara yang disetujui Direksi Pengawas.

− Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.

c. Persyaratan Pelaksanaan

− 4-6 m2 memerlukan 1 kg bonding agent

− Disiram/kuas pada permukaan beton lama sebelum di cor beton baru.

− Untuk pelesteran dan acian, bonding agent dicampurkan pada adukan tersebut

4.1.4.2 Beton Kropos

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik pada

pekerjaan:

− Beton struktur kropos tanpa terlihat besi penulangan.

− Beton struktur kropos dengan besi penulangan terlihat.

b. Persyaratan Bahan

− Bahan penambal kropos beton yang dipakai Sika Sika grout 215/ Fosroc Patchroc-

Nitofil /BASF Masteremaco-Masterinject /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas

− Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.

c. Persyaratan Pelaksanaan

1. Bersihan daerah yang terjadi kropos, chipping apakah terlihat besi atau tidak, jika jika

tidak terlihat besinya ikuti langkah – langkah dibawah ini:

− Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan

permukaan yang padat.

− Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan bonding

agent, tunggu ± 30 menit.

− Tambal area yang terbuka dengan bahan penambal .

− Lakukan Curing area yang perlu diperbaiki.

2. Untuk beton keropos dengan tulangan yang terekspose, diajukan metode Pressure

Grouting /Injection (suntikan) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

− Lakukan hacking dan hilangkan beton keropos yang lepas sampai menemukan

permukaan yang padat.

− Bersihkan area dari kotoran-kotoran dan sisa-sisa beton, lalu basahi dengan bonding

agent.

− Untuk area yang cukup besar :Pasang bekisting dan cor kembali dengan Sikagrout 215

atau beton dengan mutu yang sama.

− Untuk area yang kecil, sempit dan rapat dengan tulangan, diajukan metode sebagai

berikut :

• Sediakan agregat 20mm dengan kawat ayam dipasang sekililing area yang akan

diperbaiki.

• Tutup dengan bekisting, sediakan selang grouting ( inlet dan outlet ).

• Tambal celah-celah pada bekisting dengan Plug bersetting cepat.

• Lakukan curing selama 1 hari.

• Lakukan suntikan dengan Sikagrout 215.

• Berikan tekanan 1-3 bar dan tahan selama beberapa menit.

• Selang grout dapat dipotong dan dilepaskan pada hari berikutnya.

Page 25: Spek-Tek Gedung Siola

4.1.4.3 Beton Retak

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik

pada pekerjaan:

• Retak-retak ringan <3mm

• Retak-retak sedang >3mm

b. Persyaratan Bahan

1. Retakan <3mm.

• Bahan penambal retak beton ringan yang dipakai Sika Sika grout 215/ Fosroc

Patchroc /BASF Masteremaco /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas

• Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.

2. Retakan >3mm

• Bahan penambal retak beton sedang yang dipakai Sika Sika grout 215/ Fosroc

Nitofil /BASF Masterinject /setara yang disetujui oleh Direksi Pengawas

• Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.

c. Persyaratan Pelaksanaan

1. Retakan <3mm.

• Bersihkan debu dan kotoran-kotoran pada daerah retak dan siram permukaan beton

dengan air

• Tambal retak pada beton dengan menggunakan Sikagrout 215

• Bahan Grout dapat dicampur hingga dapat mengalir (volume air sebanyak 4.25 lt

unutk 1 sak @25 kg) atau cukup agar bisa digunakan trowel (volume air sebanyak

2,75 liter untuk 1 sak @25 kg)

• Lakukan Curing dengan menggunakan Curing Coumpoun

2. Retakan >3mm

• Bersihkan daerah retak

• Lakukan pengeboran dan pemasangan selang suntikan sepanjang retakan dengan

jarak specing 200mm.

• Tambal retakan, terutama area –area sekeliling selang dengan Sikaset Accelerator.

• Setelah 1 hari curing, dilakukan suntikan melalui selang yang terpasang.

• Grouting menggunakan bahan SIKADUR-752 untuk daerah kering, untuk daerah

basah grouting menggunakan Sika Intraplast Z. Suntikan dilakukan dengan

tekanan yang stabil. Tekanan maksimum akan diberikan sekitar 1- 3 bar dan

ditahan selama 1 menit.

• Setelah selesai dilakukan suntikan, lepaskan selang injeksi, bersihkan permukaan.

4.1.4.4 Beton tidak rata atau gelembung/bunting pada permukaan beton (Kolom, Slab, Beam, Shearwall

dan Corewall ).

a. Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu

yang dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik

Page 26: Spek-Tek Gedung Siola

pada pekerjaan kondisi hasil pekerjaan beton yang tidak rata atau gelembung/bunting

pada permukaan beton (pada Kolom, Slab, Beam, Shearwall dan Corewall ).

b. Persyaratan Bahan

• Bahan repair yang dipakai adalah Sika Monotop 613 /setara yang disetujui oleh

Direksi Pengawas.

• Bahan penunjang lainnya sesuai rekomendasi produk.

c. Persyaratan Pelaksanaan

• Area yang cacat ditandai.

• Lakukakan hacking pada permukaan beton yang tidak rata.

• Ratakan dengan melakukan penambalan menggunakan Sika Monotop 613.

• Lakukan curing pada permukaan yang diperbaiki.

4.1.5 Pekerjaan Screed

4.1.5.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini dilakukan meliputi area seluruh lantai beton yang tidak rata/level dan rusak

sesuai dengan yang disebutkan /ditunjukkan dalam gambar atau sesuai petunjuk Direksi

Pengawas.

4.1.5.2 Persyaratan Bahan

Semen Portland (PC) yang bermutu I dan dari satu produk.Pasir bermutu baik dan air

pencampur/pelarut/pengencer yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

4.1.5.3 Persyaratan Pelaksanaan

a. Screeding lantai dilakukan bila dasar lantai yang merupakan beton plat lantai,

dibersihkan dari segala bongkaran, kotoran, debu dan bebas dari pengaruh pekerjaan

yang lain.

b. Bahan screeding merupakan campuran dari bahan PC dan pasir yang sudah diayak

halusdan dilarutkan dengan air.

c. Tebal screeding disesuaikan dengan finishing pelapis lantai yang ditunjukkan oleh

gambar rencana. Dan tergantung dari toleransi kerataan keseluruhan lantai beton.

d. Pekerjaan dilakukan secara sekaligus pada masing-masing lokasi pemasangan/ruangan.

e. Sebelum dilakukan screeding, alas/dasar lantai harus dibersihkan dengan air bersih.

f. Setelah dibersihkan, lalu disiram dengan cairan air semen maksimum ditunggu selama

20menit, setelah itu baru dilakukan pekerjaan screeding.

g. Permukaan lapisan screed harus dibasahi selama beberapa hari untuk kesempurnaan

pengeringan.

h. Untuk pemasangan bahan-bahan finishing lantai dapat dilakukan setelah screeding

benar benar kering atau setelah mendapat persetujuan Direksi Pengawas.

4.2 PEKERJAAN KONSTRUKSI BAJA

4.2.1 Lingkup Pekerjaan

Yang dimaksud pekerjaan konstruksi baja adalah semua pekerjaan konstruksi baja dan

pekerjaan baja lainnya yang tercantum dalam gambar rencana.

Termasuk didalam pekerjaan Konstruksi Baja ini antara lain adalah :

- Konstruksi baja lainnya untuk Bangunan Gedung.

- Konstruksi baja lainnya sesuai yang dimaksud gambar rencana

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan dari semua bahan, tenaga, peralatan, perlengkapan

serta pemasangan dari semua pekerjaan baja dan logam termasuk alat-alat atau benda-

benda/ material pendukung lainnya.

Page 27: Spek-Tek Gedung Siola

2. Pekerjaan baja dan logam harus dilaksanakan sesuai dengan keterangan-keterangan yang

tertera pada gambar rencana/detail, lengkap dengan penyangganya, alat untuk

memasang dan menyambungnya, pelat-pelat baja/ profil siku dan lain sebagainya.

3. Semua bagian harus mempunyai ukuran yang tepat, sehingga dalam pemasangannya

tidak memerlukan pengisi, kecuali kalau gambar detail menunjuk hal tersebut.

4. Semua detail dan hubungan harus dibuat dengan teliti dan diselesaikan dengan rapi,

dan dalam pelaksanaannya tidak hanya dari gambar-gambar kerja untuk memasang

pada tempatnya tetapi dimungkinkan untuk mengambil ukuran-ukuran sesungguhnya

ditempat pekerjaan terutama bagian-bagian yang terhalang oleh benda lain.

5. Pekerjaan harus bermutu kelas satu dalam segala hal, setiap bagian pekerjaan yang buruk

akan ditolak dan harus diganti apabila perlu. Pekerjaan yang selesai harus bebas dari

puntiran-puntiran,bengkokan-bengkokan dan sambungan-sambungan yang mengganggu.

4.2.2 Standar Yang Dipakai

Referensi Konstruksi Baja

- Peraturan Perencanaan Bangunan Baja (PPBBI-Mei 1984)

- American Institut of Steel Contruction (AISC)

- American Welding Society (AWS ) bahan-bahan las

- American Nastional Srandart Institut (ANSI)

- American Soceiety for Testing ang Material (ASTM) Spesificatin

- RKS dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan

4.2.3 Persyaratan Bahan

1. Bahan-bahan yang dipakai untuk pekerjaan-pekerjaan baja harus sudah disetujui oleh

Pengawas, tidak berkarat, bagian bagiannya dan lembaran-lembarannya tidak bengkok

dan cacat. Potongan-potongan (profil) mempunyai ukuran yang tepat sesuai dengan

dimensi yang tertera dalam gambar rencana baik bentuknya, tebal, ukuran berat.

2. Bahan baja yang digunakan/ dipasang harus dari jenis yang sama kualitasnya, dalam

hal ini dipakai baja jenis ST-38,

3. Toleransi luas penampang bahan baja ditetapkan maksimum 5 % dari luas untuk

rangka batang atau maksimum 5 % dari momen inersia (I)

4. Sebagai kawat las dipakai setaraf produksi “KOBE” atau “NIPPON STEEL” Jenis

kawat las yang akan digunakan harus sesuai dengan petunjuk-petunjuk dari pabrik

pembuat dan petunjuk-petunjuk Direksi. Elektroda-elektroda las harus diambil dari

GRADA-A (besi heavy coatee type) batang-batang elektroda yang dipakai diameternya

lebih besar atau sama dengan 6 mm (1/4 inch), dan batang-batang elektroda

harus dijaga agar selalu dalam keadaan kering.

5. Baut-baut yang digunakan harus baut hitam ulir (HTB) tak penuh dengan tegangan baut

dan tegangan las minimum adalah 1.400 kg/cm² atau minimal sama dengan mutu baja

yang digunakan (A-325 ASTM).

6. Pada konstruksi atap bangunan gedung, sambungan gording tidak harus menumpu

pada kuda-kuda/jurai atau tumpuan lainnya. Untuk itu sebelum pemasangan gording

dilaksanakan Kontraktor harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan Direksi/Pengawas.

7. Bahan baja ini kecuali ditunjuk atau dipersyaratan lain harus sesuai dengan NI 3-1970

4.2.4 Pengujian Bahan

4.2.5 Syarat-Syarat Pelaksanaan

4.2.5.1 Perancangan

1. Penawaran baja dalam berat (kg), sudah termasuk “wastage” akibat

pemotongan dan lain-lain dan diperhitungkan pada analisa harga satuan.

2. Standard

Kontraktor bertanggung jawab untuk menjamin perancang baja untuk pengerjaannya agar

sesuai dengan persyaratan-persyaratan ini sepenuhnya.

Page 28: Spek-Tek Gedung Siola

Kontraktor supaya menyiapkan salinan usulan standart yang akan dipakai, sebagai

pedoman bagi Direksi paling lambat 21 hari sebelum fabrikasi.

4.2.5.2 Perencanaan dan Pengawasan

1. Gambar Kerja.

Sebelum pekerjaan di pabrik dimulai, Kontraktor harus menyiapkan gambar-gambar

kerja (shop drawing) yang menunjukkan detail-detail lengkap dari semua komponen,

panjang serta ukuran las, jumlah, ukuran serta tempat baut-baut serta detail-detail lain

yang lazimnya diperlukan untuk fabrikasi.

2. Ukuran-ukuran

Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab terhadap semua ukuran

yang tercantum pada gambar kerja.

3. Kelurusan

Toleransi dari keseluruhan tidak lebih dari L/1000 untuk semua komponen.

4. Pemeriksaan dan lain-lain

Seluruh pekerjaan di pabrik harus merupakan pekerjaan yang berkualitas tinggi, seluruh

pekerjaan harus dilakukan dengan ketepatan sedemikian rupa sehingga

semua komponen dapat dipasang dengan tepat di lapangan.

Direksi mempunyai hak untuk memeriksa pekerjaan di pabrik pada saat yang

dikehendaki, dan tidak ada pekerjaan yang boleh dikirim ke lapangan sebelum

diperiksa dan disetujui Direksi/ Pengawas. Setiap pekerjaan yang kurang baik atau tidak

sesuai dengan gambar atau spesifikasi ini akan ditolak dan bila terjadi demikian, harus

diperbaiki dengan segera.

4.2.5.3 Pelaksanaan Dan Sistim Pemasangan.

1. Fabrikasi :

a. Sebelum memulai dengan pemotongan, penyambungan, dan pemasangan

Kontraktor harus memberitahukan secara tertulis tentang tempat, sistim

pengerjaan dan pemasangan kepada Direksi untuk mendapat persetujuannya.

b. Kontraktor harus terlebih dahulu menunjukkan kualitas pengelasan dan penghalusan

untuk dijadikan standart dalan pekerjaan tersebut.

c. Pekerjaan pengelasan konstruksi baja harus sesuai dengan gambar rencana dan harus

mengikuti prosedur yang berlaku seperti AWS atau AISC Spesification.

d. Kecuali ditunjuk sistim lain maka, dalam hal menghubungkan profil-profil,

plat-plat pengaku digunakan las listrik dengan alat pembakar yang standart dengan

ketentuan sebagai berikut :

1) Batang las (bahan untuk las) harus dibuat dari bahan yang campurannya sama

dengan bahan yang akan disambung.

2) Kekuatan sambungan dengan las (hasil pengelasan) harus sama kuat dengan

batang yang disambung.

3) Pemeriksaan kekuatan las harus dilakukan dengan persetujuan pengawas bila

dianggap perlu dan dapat dilakukan di laboratorium.

4) Kedudukan konstruksi baja yang segera akan di las harus menjamin situasi yang

paling aman bagi pengelas dan kualitas hasil pengelasan yang dilakukan.

5) Pada pekerjaan las, maka sebelum mengadakan las ulangan, baik bekas lapisan

pertama, maupun bidang-bidang benda kerja harus dibersihkan dari keras (slag)

dan kotoran lainnya.

6) Pada pekerjaan, dimana akan terjadi banyak lapisan las, maka lapisan yang

terdahulu harus dibersihkan dari keras (slag) dan percikan-percikan logam

sebelum memulai dengan lapisan las yang baru.

7) Lapisan las yang berpori-pori, rusak atau retak harus dibuang sama sekali.

8) Tempat pengelasan dan juga bidang konstruksi yang di las, harus terlindung dari

hujan/ angin kencang.

9) Cara pemotongan harus menggunakan mesin potong dilakukan dengan

membatasi sekecil mungkin .

Page 29: Spek-Tek Gedung Siola

10) Permukaan las terakhir harus digerinda sampai rata dan halus.

11) Kesalahan pemotongan maupun lubang yang terlalu besar tidak diperkenankan

ditutup dengan las, karena itu batang yang bersangkutan harus diganti dengan

yang baru.

e. Lubang-lubang Baut

Pembuatan lubang baut harus dilaksanakan di pabrik dan harus dikerjakan dengan

alat bor.Lubang baut harus lebih besar 2.0 mm dari pada diameter luar baut.

f. Sambungan

Untuk sambungan komponen konstruksi baja yang tidak dapat dihindarkan berlaku

ketentuan sebagai berikut :

1) Hanya diperkenankan satu sambungan.

2) Semua penyambung profil baja harus dilaksanakan dengan las tumpul/full

penetration butue weld.

g. Pemasangan Percobaan/Trial Erection

Bila dipandang perlu oleh Direksi/ Pengawas, Kontraktor wajib melaksanakan

pemasangan percobaan dari sebagian atau seluruh pekerjaan konstruksi. Komponen

yang tidak cocok atau yang tidak sesuai dengan gambar dan spesifikasi dapat ditolak

oleh Direksi dan pemasangan percobaan tidak boleh dibongkar tanpa persetujuan

Direksi.

2. Pemasangan/ Erection.

Baja dipasangkan, kecuali ditentukan lain oleh Direksi/ Manajemen Konstruksi 2 (dua)

hari setelah pengecoran.

a. Penguat Sementara.

Baja harus dipasang mati setelah sebagian besar struktur baja terpasang dan

disetujui ketepatan garis, vertikan dan horisontal.

Kontraktor supaya menyediakan penunjang-penunjang sementara (pembautan-

pembautan) bilamana diperlukan sampai pemasangan mati sesuai keputusan

Direksi/ Pengawas.

b. Pembautan

Ulir harus bebas setidak-tidaknya dua setengah putaran dari muka mur dalam keadaan

terpasang mati.

Kontraktor supaya menggunakan setidak-tidaknya satu cincin pada setiap mur dan

menyiapkan daftar mur, baut, dan cincin.

Kontraktor supaya menggunakan cincin baja keras untuk baut tegangan tinggi (HSB).

c. Adukan Pengisi (Grouting)

Kontraktor supaya memasang adukan pengisi dibawah pelat- pelat kolom dll.tempat

sesuai dengan gambar-gambar.

Penawaran harus sudah termasuk pekerjaan ini, bahan grouting yang digunakan

setaraf AM, Sika, Frosroksid.

3. Pengecatan

a. Semua bahan Konstruksi baja yang di expose / tampak harus di cat sampai akhir,

sedang baja yang tidak ditampakkan/expose cukup di cat dasar.

b. Cat dasar adalah cat zink chromate buatan Dana Paint atau setara sedangkan

sebagai cat akhir adalah Enamel Paint produk ex Mowilex, ICI, Kemton atau setara,

dan pengecatan dilakukan satu kali di pabrik dan satu kali di lapangan.

c. Baja yang akan ditanam dalam beton tidak boleh di cat.

d. Untuk lubang baut kekuatan tinggi/high strength bold permukaan baja tidak boleh

di cat.

e. Cat akhir adalah enamel paint buatan Mowilex, Kemton, ICI atau setaraf dan

pengecatan dilakukan 2 kali di lapangan, kecuali bila dinyatakan lain dalam

gambar atau spesifikasi arsitektur.

Page 30: Spek-Tek Gedung Siola

f. Dibagian bawah dari base plate dan/atau seperti yang tertera pada gambar harus di

grout dengan bahan setara “Master Flor 713 Grout”, dengan tebal minimum 2,5 cm.

g. Cara pemakaian harus sesuai spesifikasi pabrik.

4. Syarat-syarat Pengamanan Pekerjaan.

a. Bahan-bahan baja profil dihindarkan/dilindungi dari hujan dan lain-lain.

b. Baja yang sudah terpasang dilindungi dari kemungkinan cacat/rusak yang

diakibatkan oleh pekerjaan-pekerjaan lain.

c. 3. Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan

tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung

jawab Kontraktor.

d. 4. Penempatan pipa dan batang baja di work shop maupun dilapangan tidak boleh

langsung diatas tanah atau lantai, tetapi harus diatas balok-balok kayu yang

berjarak maksimum 2 m. Tanah atau lantai tersebut harus datar, padat merata dan

bebas dari genangan air.

5. Pemasangan Akhir/ Final Erection.

a. Alat-alat untuk pemasangan harus sesuai untuk pekerjaannya dan harus dalam

keadaan baik. Bila dijumpai bagian-bagian konstruksi yang tidak dapat dipasang atau

ditempatkan sebagaimana mestinya sebagai akibat dari kesalahanpabrikasi atau

perubahan bentuk yang disebabkan penanganan, maka keadaanitu harus segera

dilaporkan kepada Direksi disertai usulan cara perbaikannya

Cara perbaikan tersebut harus mendapat persetujuan dari Direksi sebelum dimulainya

pekerjaan tersebut.

Biaya tambahan yang timbul akibat pekerjaan perbaikan tersebut adalah menjadi

tanggungan Kontraktor.

Meluruskan pelat dan besi siku atau bentuk lainnya harus dilaksanakan dengan

persetujuan Direksi..

Pekerjaan baja harus kering sebagaimana mestinya, kantong air pada konstruksi

yang tidak terlindung dari cuaca harus diisi dengan bahan “waterproofing” yang

disetujui. Sabuk pengaman dan tali-tali harus digunakan oleh para pekerja pada saat

bekerja ditempat yang tinggi, disamping pengaman yang berupa “piatfrom”

atau jaringan (“net”).

b. Setiap komponen diberi kode/ marking sesuai dengan gambar pemasangan

sedemikian rupa sehingga memudahkan pemasangan.

c. Bagian profil baja harus diangkat dengan baik dan ikatan-ikatan sementara harus

digunakan untuk mencegah tegangan-tegangan yang melewati tegangan ijin.

Ikatan-ikatan itu dibiarkan sampai konstruksi selesai.

Sambungan-sambungan sementara dari baut harus diberikan kepada bagian

konstruksi untuk menahan beban mati, angin dan tegangan-tegangan selama

pembangunan.

d. Baut-baut, baut angker, baut hitam, baut kekuatan tinggi dan lain-lain harus

disediakan dan harus dipasang sebagaimana mestinya sesuai dengan gambar detail.

Baut kekuatan tinggi harus dikencangkan dengan kunci momen (torque wrench).

e. Pelat dasar kolom untuk kolom penunjang dan pelat perletakan untuk balok,

balok penunjang dan sejenis harus dipasang dengan luas perletakan penuh setelah

bagian pendukung ditempatkan secara baik dan tegak.

Daerah dibawah pelat harus diberi adukan lembab/ kering yang tidak susut dan

disetujui Direksi.

Penyimpangan kolom dari sumbu vertikal tidak boleh lebihdari 1/1500 dari tinggi

vertikal kolom.

Page 31: Spek-Tek Gedung Siola

4.2.6 Pengujian Pekerjaan

4.3 PEKERJAAN WATER PROOFING

4.3.1 Lingkup Pekerjaan

Yang termasuk pekerjaan ini adalah penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan peralatan dan alat-

alat bantu lainnya termasuk pengangkutannya yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan

ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam gambar, memenuhi uraian syarat-syarat dibawah ini

serta memenuhi spesifikasi dari pabrik yang bersangkutan.

Bagian yang di waterproofing :

− Pelat atap dan talang-talang beton.

− Daerah Toilet dan area basah pada tiap tiap lantai.

− Ground reservoir.

− Bagian-bagian lain yang dinyatakan dalam gambar.

4.3.2 Persyaratan Bahan

a. Waterproofing Atap

1. Bagian-bagian yang diberi waterproofing adalah pelat-pelat beton yang berfungsi

sebagai atap.

2. Lapisan waterproofing terbuat dari acrylic Polimer gel yang diperkuat dengan jaringan

serat kaca (fibre glass mat) merk SIKA, FOSROC, MASTERGUARD atau setara

kualitas yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

3. Ketebalan waterproofing minimal 1 mm untuk Traffigard dan diberi satu lapis fibre glass

mat.

4. Sebelum pemasangan dimulai, pemborong harus memastikan bahwa kemiringan plat

beton sudah cukup untuk mengalirkan air hujan ke pipa-pipa pembuangan (kemiringan

minimal 2 %)

5. Semua cara pemasangan, cara-cara pelapisan sampai dengan perlindungan permukaan

setelah pemasangan harus mengikuti petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan

pabrik/produsen.

6. Warna bahan waterproofing akan ditentukan kemudian oleh Perencana, dari pilihan

warna yang tersedia.

b. Waterproofing untuk ground water tank, basement, dsb.

1. Melingkupi pekerjaan kedap air di area ground water tank, basement dsb.

2. Penyekat-penyekat air (waterstop) dari PVC harus ditempatkan pada sambungan-

sambungan bangunan seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar. Kontraktor harus

menyiapkan semua penyekat-penyekat air termasuk lem PVC, semen, pasak, mur-mur

dan bahan penyambung lainnya

3. Lapisan waterproofing terbuat dari acrylic Polimer gel yang diperkuat dengan jaringan

serat kaca (fibre glass mat) merk SIKA, MASTERGUARD atau setara kualitas yang

disetujui oleh Direksi Pengawas.

4. Ketebalan waterproofing minimal 1 mm untuk dan diberi satu lapis fibre glass mat.

5. Water stop untuk stop cor.

6. Pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen.

c. Waterproofing pada sparing pipa pembuangan air.

1. Melingkupi pekerjaan sambungan, pertemuan pipa air hujan, kotor, bekas, bersih yang

berhubungan dengan lokasi kedap air.

Page 32: Spek-Tek Gedung Siola

2. Lapisan waterproofing terbuat dari acrylic Polimer gel yang diperkuat dengan jaringan

serat kaca (fibre glass mat) merk SIKA, MASTERGUARD atau setara kualitas yang

disetujui oleh Direksi Pengawas.

3. Ketebalan waterproofing minimal 1 mm untuk dan diberi satu lapis fibre glass mat.

4. Pemasangan harus mengikuti petunjuk yang dikeluarkan oleh pabrik/produsen.

4.3.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan

a. PUBI : Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia-1982 (NI - 3).

b. STM 828.

c. ASTME : TAPP I 803 dan 407.

Kontraktor tidak dibenarkan merubah standar dengan cara apapun tanpa ijin dari Direksi

Pengawas.

4.3.4 Pengujian Pekerjaan

4.4 PEKERJAAN FLOOR HARDENER

4.4.1 Lingkup Pekerjaan

1. Menyediakan tenaga kerja , bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu lainnya untuk

persiapan pelaksanakan pekerjaan dan selama berlangsungnya pekerjaan konstruksi agar

pekerjaan konstruksi menjadi berhasil yang baik dan sempurna.

2. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan finishing permukaan lantai beton dengan floor hardener

seperti tertera pada gambar.

4.4.2 Persyaratan Bahan

Floor hardener : Non oxidising metalic floor hardener

Merek : Sika /Fosroc/BASF setara kualitas yang disetujui Direksi Pengawas.

Curing Agent : Sesuai petunjuk produk

Coverage/dosage : 5 Kg/m2 (for heavy duty used).

Colours : Natural.

4.4.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan

1. Permukaan beton dasar yang akan di floor hardener harus cukup mengandung semen

untuk menghindari keretakan akan timbul pada pekerjaan floor hardener.

2. Waktu aplikasi

3. Pelaksanaan pekerjaan permukaan lantai dengan floor hardener mengikuti petunjuk cara

aplikasi produk dari produsen. Lebih disukai pekerjaan ini dilakukan oleh sub-kontraktor

aplikator yang telah mendapatkan sertifikasi dari produsen.

4. Joint cutting untuk expansion joint hanya dijinkan setelah mencapai umur pekerjaan floor

hardener min. 3 hari. Metode lain untuk pemutusan lantai di expasion joint bisa diajukan

dan pelaksanaannya dengan persetujuan perencana.

5. Penaburan Floor hardener:

Plat beton siap untuk ditaburi Floor Hardener apabila permukaanya ditekan dengan ibu

jari hanya akan meninggalkan bekas sedalam 3-5 mm saja, Taburkan Sika Chapdur secara

merata dengan tangan atau alat yang sesuai.

6. Pemadatan:

Tunggu sampai Floorhardener telah dilembabkan oleh kandungan air semen pada

permukaan beton ,gunakan mesin trowel finish dengan putaran rendah,dan dasar yang

benar- benar rata ( Flat ).

Page 33: Spek-Tek Gedung Siola

Catatan : jika kemudian permukaan yang ditrowel terlepas atau timbul banyak laitance,hal

ini berarti beton masih terlalu basah.

7. Penghalusan:

Segera setelah beton mulai mengeras ( Initial setting ) lakukan penghalusan dengan mesin

trowel finish dengan putaran baling baling logam yang lebih halus dengan posisi sudut

rendah.

Proses penghalusan akhir yang diperlukan dapat dilakukan kemudian dengan mesin

trowel dengan putaran yang tinggi.

8. Pengeringan:

Selama pengeringan lantai akan mampu menerima Beban manusia : 1-2 jam saja,

kendaraan ringan : 7-10 hari,kering sempurna : 28 hari dari waktu penghalusan.

Page 34: Spek-Tek Gedung Siola

4.5 PEKERJAAN KUSEN ALUMINIUM, DAUN PINTU, JENDELA DAN KACA

4.5.1 Pekerjaan Kusen Aluminium

4.5.1.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat

bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, sehingga dapat tercapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi seluruh kusen pintu, jendela dan louvre aluminium, seperti yang

dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

c. Pekerjaan ini dilakukan secara terpadu dengan pekerjaan kusen, pintu dan jendela,

pekerjaan kaca.

4.5.1.2 Persyaratan Bahan

a. Terbuat dari bahan Aluminium Framing System, dari produk dalam negeri ex. , Indalex,

Alexindo, YKK, berwarna yang memenuhi Aluminium extrusi sesuai SII extrusi 0695-82,

0649-82.

b. Bentuk ukuran profil kusen yang dipakai adalah 4” (4,4 x 10,2 cm) dan 3” (3,8 x 7,6 cm)

atau sesuai dalam gambar, dengan terlebih dahulu dibuatkan gambar detail rinci dalam

shop drawing yang disetujui Direksi / Pengawas.

c. Warna profil :

d. Untuk Kusen Aluminium warna Coklat optional sesuai design putih lapis powder coating

e. Untuk keseragaman warna disyaratkan, sebelum proses fabrikasi warna profil-profil harus

diseleksi secermat mungkin. Kemudian pada waktu fabrikasi unti-unit jendela, pintu, partisi

dan lain-lain, profil harus diseleksi lagi warnanya sehingga dalam tiap unit didapatkan

warna yang sama.

f. Bahan yang akan melalui proses fabrikasi harus diseleksi terlebih dahulu dengan seksama

sesuai dengan bentuk toleransi, ukuran, ketebalan, kesikuan, kelengkungan, pewarnaan

yang disyaratkan Direksi.

g. Persyaratan bahan yang digunakan harus memenuhi Rencana Kerja dan Syarat-syarat dari

pekerjaan aluminium serta memenuhi ketentuan-ketentuan dari pabrik yang bersangkutan.

h. Konstruksi kusen yang dikerjakan harus seperti yang ditunjukkan dalam detail gambar

termasuk bentuk dan ukurannya.

i. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap tekanan angin 120 kg/m2, untuk

setiap type dan harus disertai hasil test.

j. Kusen aluminium eksterior memiliki ketahanan terhadap air/kebocoran air, tidak terlihat

kebocoran signifikasi (air masuk ke dalam interior bangunan sampai tekanan 137 Pa

(positif) dengan jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 L/m2 min.

k. Nilai deformasi diijinkan maksimum 2 mm.

l. Pekerjaan mesin potong, mesin punch, drill, dan lain-lain harus sedemikian rupa sehingga

diperoleh hasil rakitan untuk unit-unit jendela, pintu dan partisi yang mempunyai toleransi

ukuran sebagai berikut :

m. untuk tinggi dan lebar 1 mm.

n. untuk diagonal 2 mm.

o. Accessories.

p. Sekrup dari galvanized kepala tertanam, weather strip dari vinyl, pengikat alat penggantung

yang dihubungkan dengan aluminium harus ditutup caulking dan sealant.

q. Sealant yang dipergunakan adalah ex. Dow Corning type 795 atau setara.

r. Angkur-angkur untuk rangka / kusen aluminium terbuat dari steel plate tebal 2-3 mm,

dengan lapisan zink tidak kurang dari 13 mikron sehingga tidak dapat bergerak / bergeser.

s. Handle, engsel, kunci maupun slot pintu dan jendela menggunakan kwalitas I dengan merk

: Solid / Dexxon / cannary. Untuk hak angin sikutan menggunakan casement.

Page 35: Spek-Tek Gedung Siola

4.5.1.3 Persyaratan Pelaksanaan

a. Sebelum memulai pelaksanaan Kontraktor diwajibkan meneliti gambar-gambar dan kondisi

di lapangan, terutama ukuran dan peil lubang bukaan dinding. Kontraktor diwajibkan

membuat contoh jadi (mock-up) untuk semua detail sambungan dan profil aluminium yang

berhubungan dengan sistem konstruksi bahan lain dan dimintakan persetujuan dari Direksi

/ Pengawas.

b. Kontraktor wajib mengajukan mockup profil untuk mendapatkan persetujuan dari Direksi

Pengawas.

c. Proses fabrikasi harus sudah berjalan dan siap lebih dulu sebelum pekerjaan lapangan

dimulai. Proses ini harus didahului dengan pembuatan shop drawing atas petunjuk

manajemen Konstruksi, meliputi gambar denah, lokasi, merk, kualitas, bentuk, ukuran.

Kontraktor juga diwajibkan untuk membuat perhitungan-perhitungan yang mendasari

sistem dan dimensi profil aluminium terpasang, sehingga memenuhi persyaratan yang

diminta/berlaku. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas kehandalan pekerjaan ini.

d. Semua frame / kosen baik untuk jendela, pintu dan dinding partisi, dikerjakan secara

fabrikasi dengan teliti sesuai dengan ukuran dan kondisi lapangan agar hasilnya dapat

dipertanggung jawabkan.

e. Pemotongan aluminium hendaknya dijauhkan dari material besi untuk menghindarkan

penempelan debu besi pada permukaannya. Disarankan untuk mengerjakannya pada tempat

yang aman dengan hati-hati tanpa menyebabkan kerusakan pada permukaannya.

f. Pengelasan dibenarkan menggunakan non-activated gas (argon) dari arah bagian dalam

agar sambungannya tidak tampak oleh mata. Pengelasan harus rapi untuk memperoleh

kualitas dan bentuk yang sesuai dengan gambar.

g. Akhir bagian kosen harus disambung dengan kuat dan teliti dengan sekrup, rivet, stap dan

harus cocok.

h. Angkur-angkur untuk rangka / kosen aluminium terbuat dari steel plate setebal 2-3 mm dan

ditempatkan pada interval 600 mm.

i. Penyekrupan harus dipasang tidak terlihat dari luar dengan sekrup anti karat, sedemikian

rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air dan memenuhi syarat kekuatan

terhadap air sebesar 1.000 kg/cm2. Celah antara kaca dan sistem kosen aluminium harus

ditutup oleh sealant.

j. Untuk fitting hardware dan reinforcing materials yang mana kosen aluminium akan

bertemu dengan besi, tembaga atau lainnya maka permukaan metal yang bersangkutan

harus diberi lapisan chromium untuk menghindari timbulnya korosi.

k. Toleransi pemasangan kosen aluminium disatu sisi dinding adalah 10-25 mm yang

kemudian diisi dengan beton ringan / grout.

l. Khusus untuk pekerjaan jendela geser aluminium, kehorizontalan rel mutlak diperhatikan

sebelum rangka kosen terpasang. Permukaan bidang dinding horizontal yang melekat pada

ambang bawah dan atas harus waterpass (pelubangan dinding).

m. Untuk memperoleh kekedapan terhadap kebocoran udara terutama pada ruang yang

dikondisikan, hendaknya ditempatkan mohair dan jika perlu dapat digunakan synthetic

rubber atau bahan dari synthetic resin. Penggunaan ini dilakukan pada swing door dan

double door.

n. Sekeliling tepi kosen yang terlihat berbatasan dengan dinding agar diberi sealant supaya

kedap air dan suara.

o. Tepi bawah ambang kosen exterior agar dilengkapi flashing untuk penahan air hujan.

4.5.2 Pekerjaan Daun Pintu

4.5.2.1 Lingkup Pekerjaan

a. Menyediakan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya untuk

melaksanakan pekerjaan seperti dinyatakan dalam gambar dengan hasil yang baik dan

sempurna.

b. Pekerjaan pemasangan daun fabrikan type WPC dipasang pada seluruh detail sesuai yang

dinyatakan / ditunjukkan dalam gambar.

Page 36: Spek-Tek Gedung Siola

4.5.2.2 Persyaratan Bahan

a. Daun pintu menggunakan produk fabrikan type WPC board (Wood Plastic Composite),

dengan model Router + Kaca atau sesuai dengan gambar detail kusen / daun pintu.

b. Merk: Duma Door, AngzDoor, Tulus Door, Kaka.

c. Finishing daun pintu menggunakan melamin lacquer atau semi duco sesuai dengan pilihan

Perencana.

4.5.2.3 Persyaratan Pelaksanaan

a. Sebelum pelaksanaan Kontraktor wajib menyerahkan contoh-contoh bahan/material yang

digunakan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuannya.

b. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar-gambar

yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang-lubang), termasuk mempelajari

bentuk, pola, lay-out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detail-detail sesuai

gambar.

4.5.3 Pekerjaan Kaca

4.5.3.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan-bahan, biaya, peralatan dan alat-alat

bantu yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini, hingga dapat tercapai hasil

pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan ini meliputi kaca daun pintu, kaca daun jendela, kaca mati.

c. Pekerjaan ini berkaitan dengan (Pekerjaan Kosen, Pintu dan Jendela).

4.5.3.2 Persyaratan Bahan

a. Umum

• Kaca adalah benda yang terbuat dari bahan glass yang pipih pada umumnya mempunyai

ketebalan yang sama, mempunyai sifat tembus cahaya, diperoleh dari proses

pengambangan (Float Glass). Kedua permukaannya rata, licin dan bening.

b. Khusus

• Digunakan lembaran kaca Tempred T.12mm produk ASAHIMAS. Kaca tebal

minimum 12 mm, atau sesuai perhitungan, digunakan untuk pemasangan dinding kaca

pada daerah Interior dan seluruh pintu kaca Frame, kecuali hal khusus lain seperti

dinyatakan dalam gambar.

c. Toleransi

• Panjang-Lebar; ukuran panjang dan lebar tidak boleh melampaui toleransi seperti yang

ditentukan oleh pabrik, yaitu toleransi panjang dan lebar kira-kira 2 mm.

• Kesikuan; kaca lembaran yang berbentuk segi empat harus mempunyai sudut siku serta

tepi potongan yang rata dan lurus. Toleransi kesikuan maksimum yang diperkenankan

adalah 1,5 mm per meter panjang.

• Ketebalan; ketebalan kaca lembaran yang digunakan tidak boleh melampaui toleransi

yang ditentukan pabrik, yaitu maksimum 0.3 mm.

d. Ketebalan semua kaca terpasang harus mengikuti standard perhitungan dari pabrik

bersangkutan, yang antara lain mempertimbangkan penggunaannya pada bangunan, luas /

ukuran bidang kaca (cutting size), maupun tekanan positif dan negatif yang akan bekerja

pada bidang kaca. Perhitungan ini harus disetujui Direksi Pengawas.

e. Cacat-cacat yang diperbolehkan harus sesuai dengan ketentuan dari pabrik:

• Kaca yang digunakan harus bebas dari gelembung (ruang-ruang yang berisi gas yang

terdapat pada kaca).

• Kaca yang digunakan harus bebas dari komposisi kimia yang dapat mengganggu

pandangan.

• Kaca harus bebas dari keretakan (garis-garis pecah pada kaca baik sebagian atau seluruh

tebal kaca).

Page 37: Spek-Tek Gedung Siola

• Kaca harus bebas dari gumpilan tepi (tonjolan pada sisi panjang dan lebar kearah

luar/masuk).

• Harus bebas dari benang (string) dan gelombang (wave); benang adalah cacat garis

timbul yang tembus pandang, sedang gelombang adalah permukaan kaca yang berobah

dan mengganggu pandangan.

• Harus bebas dari bintik-bintik (spots), awan (cloud) dan goresan (scratch).

• Bebas awan (permukaan kaca yang mengalami kelainan kebeningan).

• Bebas goresan (luka garis pada permukaan kaca).

• Bebas lengkungan (lembaran kaca yang bengkok).

f. Mutu kaca lembaran yang digunakan mutu AA (AA Grade Quality).

g. Semua bahan kaca sebelum dan sesudah terpasang harus mendapat persetujuan Direksi

Pengawas.

h. Sisi-sisi kaca yang tampak maupun yang tidak tampak akibat pemotongan, harus digurinda

/ dihaluskan.

4.5.3.3 Persyaratan Pelaksanaan

a. Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan syarat-

syarat pekerjaan dalam buku ini, serta ketentuan yang digariskan / disyaratkan oleh pabrik

bersangkutan.

b. Pekerjaan ini memerlukan keakhlian dan ketelitian

c. Semua bahan yang akan dipasang harus disetujui oleh Direksi/Pengawas.

d. Bahan yang telah terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi tanda

agar mudah diketahui.

e. Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, serta diharuskan menggunakan alat-alat pemotong

kaca khusus, menjadi lembaran kaca dengan ukuran tertentu (cutting size).

f. Pemasangan kaca-kaca dalam sponing rangka kayu pada pintu panil sesuai dengan

persyaratan, digunakan lis-lis kayu. Pemasangan kaca-kaca dalam pintu kaca rangka

aluminium harus sesuai dengan persyaratan.

g. Tepi kaca pada sambungan dan antara dengan kayu diberi sealant untuk menutupi rongga-

rongga yang terjadi. Sealant yang digunakan adalah sesuai dengan persyaratan pabrik.

Tidak diperkenankan sealant mengenai kaca terpasang lebih dari 0,5 cm dari batas garis

sambungan dengan kaca.

h. Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan retak dan

pecah pada sealant / tepinya, bebas dari segala noda dan bekas goresan.

4.5.4 Pekerjaan Kunci-Engsel-Penggantung (Hardwares)

4.5.4.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi pengadaan tenaga kerja, bahan - bahan, peralatan dan alat - alat bantu

lainnya yang di perlukan dalam pelaksanaan, hingga dapat tercapai hasil pekerjaan yang

bermutu baik dan sempurna.

4.5.4.2 Persyaratan Bahan

Produk Kend/Solid/Griff/SES/setara kualitas yang disetujui Direksi Pengawas.

a. Pengunci Pintu: Lockcase, Handle, Backplate, Striking plate, dan cylinder

b. Pengunci pintu toilet: Lockcase, Handle, Backplate, Striking plate, dan cylinder dengan

knop.

c. Pengunci pintu shaft: menggunakan flush ring & secure lock.

d. Engsel pintu: 3 engsel perdaun pintu ukuran 5”.

e. Grendel tanam pintu double: flush bolt dipasang pada sisi dalam.

f. Door closer: hold open arm-ex Griff/Dorma/Geze Rolland/ setara kualitas yang disetujui

Direksi Pengawas.

g. Pengunci Jendela: Rambuncis/Grendel tanam

h. Engsel Jendela: friction stay/engsel

i. Warna-warna finishing hardwares akan ditentukan kemudian.

Page 38: Spek-Tek Gedung Siola

4.5.4.3 Persyaratan Pelaksanaan

Semua “Hardware” yang digunakan harus sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam buku

spesifikasi teknis.Bila terjadi perubahan / penggantian hardware akibat dari pemilihan merk,

kontraktor harus nelaporkan hal tersebut untuk mendapatkan persetujuan.

1. Semua kunci – kunci tanam terpasang dengan kuat pada rangka daun pintu dipasang

setinggi 90 cm dari lantai atau sesuai petunjuk direksi.

2. Untuk engsel pintu dipasang minimal 3 buah untuk setiap daun, menggunakan sekrup

kembang dengan warna yang sama dengan warna engsel. Jumlah engsel yang dipasang

harus diperhitungkan menurut bebab berat daun pintu, tiap engsel memikul maksimal 20

kg.

3. Engsel diatas dipasang kurang dari 28 cm (as) dari permukaan atas pintu, engsel bawah

dipasang 32 cm (as) dari permukaan bawah pintu, engsel ditengah dipasang ditengah

antara kedua engsel tersebut.

4. Pemasangan lock case, handle harus rapi, lurus dan sesuai dengan letak posisi yang telah

ditentukan oleh direksi. Apabila hal tersebut tidak tercapai, kontraktor wajib

memperbaiki tanpa tambahan biaya.

5. Seluruh perangkat kunci harus bekerja dengan baik, untuk itu harus dilakukan pengujian

secara kasar dan halus.

6. Tanda pengenal anak kunci harus dipasang sesuai dengan pintunya.

7. Kontraktor wajib membuat shop drawing (gambar detail pelaksanaan).

4.5.4.4 Persyaratan Penerimaan Hasil Pekerjaan

1. Pemborong wajib mengganti semua bahan yang rusak. Perbaikan harus dilaksanakan

sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu pekerjaan finishing lainnya.

2. Kerusakan yang bukan disebabkan oleh tindakan pemilik pada waktu pekerjaan

dilaksanakan, maka pemborong wajib memperbaiki sampai dinyatakan dapat diterima

oleh direksi. Biaya yang timbul untuk pekerjaan perbaikan menjadi tanggung jawab

pemborong.

3. Pemborong wajib mengadakan perlindungan terhadap pekerjaan yang telah dilaksanakan

terhadap kerusakan kerusakan. Selama 3 x 24 jam sesudah pekerjaan pintu dan jendela

selesai terpasang, permukaannya dihindarkan dari pengaruh pekerjaan lain dan dilindungi

terhadap kemungkinan cacat pada permukaannya.

4. Pemborong memenuhi ketentuan dan persyaratan mutu dan pelaksanaan, sesuai dengan

pengarahan serta persetujuan Direksi Pengawas.

5. Pada saat diserah terimakan anak kunci deiserahkan lengkap 3 set, masing-masing

memiliki tag name yang menjelaskan lokasi kunci dan korespondensi dengan cylinder

nya.

4.6 PEKERJAAN PASANGANKERAMIK LANTAI DAN DINDING

4.6.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan bahan, peralatan dan alat alat bantu yang

dibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

Pekerjaan lantai dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai petunjuk Perencana.

4.6.2 Pekerjaan Yang Berhubungan

Pekerjaan yang berhungungan dengan pekerjaan ini adalah:

a. Pekerjaan Plesteran dan Screeding

b. Pekerjaan Pasangan Bata

c. Pekerjaan Waterproofing

4.6.3 Standar Dan Persyaratan

Standard dan peryaratan yang dipakai peraturan peraturan Keramik Indonesia

Page 39: Spek-Tek Gedung Siola

• NI 19

• PVBB 1970

• PVBI 1982.

Semen Portland harus memenuhi NI 8, pasir dan air harus memenuhi syarat syarat yang ditentukan

dalam PVBB 1970 (NI 3) dan PBI 1971 (NI 2) dan ASTM.

4.6.4 Pekerjaan Pasangan Keramik Dinding

4.6.4.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu

yangdibutuhkan dalam terlaksananya pekerjaan ini untuk mendapatkan hasil yang baik.

Pekerjaan dinding keramik ini meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan dalam

gambar atau sesuai petunjuk Perencana.

4.6.4.2 Persyaratan Bahan.

a. Bahan :

Keramik dinding :

1. Jenis :Glaze Keramik tile ex. Roman/ Platinum atau setara kualitas yang disetujui oleh

Direksi Pengawas.

2. Finishing Permukaan : Berglazuur.

3. Bahan pengisi siar : ex. MU/AM/Lemkra atau setara kualitas disetujui oleh Direksi

Pengawas.

4. Bahan perekat : mortar semen biasa.

5. Warna/texture : akan ditentukan kemudian

6. Ukuran : 20x30cm atau Sesuai yang tertera pada gambar.

Lis keramik dinding/Listello:

1. Jenis : Glaze Keramik tile ex. Roman/ Platinum atau setara kualitas

yang disetujui oleh Direksi Pengawas.

2. Finishing Permukaan : Berglazuur.

3. Bahan pengisi siar : ex. MU/AM atau setara kualitas disetujui oleh Direksi

Pengawas.

4. Bahan perekat : mortar semen biasa.

5. Warna/texture : akan ditentukan kemudian

6. Ukuran : sesuai yang tertera pada gambar.

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan Keramik

Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.

c. Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam, warna yang tidak

seragam akan ditolak.

d. Bahan-bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan

contoh-contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana.

e. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis-operatif dari pabrik

sebagai informasi bagi Perencana.

f. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk

menyelesaikan/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari

jenisnya dan harus disetujui Perencana.

4.6.4.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan.

a. Sebelum dimulai pekerjaan diwajibkan Kontraktor membuat shop drawing mengenai pola

keramik.

b. Pada permukaan dinding beton/bata merah yang ada keramik dapat langsung diletakkan

dengan menggunakan perekat spesi 1 PC : 3 pasir, diaduk baik memakai larutan cement,

jumlah pemakaian adalah 10% dari berat semen yang dipakai dengan tebal adukan tidak lebih

dari 1,5 cm atau bahan perekat khusus, dengan memperhatikan sehingga mendapatkan

ketebalan dinding seperti tertera pada gambar. Penggunaan produk perekat siap pakai lebih

disarankan.

Page 40: Spek-Tek Gedung Siola

c. Pemasangan dinding dan plint dilakukan setelah alas dari lantai Keramik sudah selesai

dengan baik dan sempurna serta disetujui Direksi (antara lain lantai screed, kering dari lantai

screed = min. 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan Keramik dilaksanakan.

Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.

d. Keramik yang dipasang adalah yang telah diseleksi dengan baik, warna. motip tiap keramik

harus sama tidak boleh retak, gompal atau cacat lainnya.

e. Pemotongan keramik harus menggunakan alat potong khusus untuk ini, sesuai petunjuk

pabrik.

f. Sebelum keramik dipasang, keramik terlebih dahulu harus diremdam air sampai jenuh.

g. Pola keramik harus memperhatikan ukuran/letak dan semua peralatan yan akan terpasang

didinding : exhaust an, panel, stop kontak, lemari gantung dan lain-lain yang tertera didalam

gambar.

h. Ketinggian peil tepi atas pola keramik disesuaikan gambar.

i. Awal pemasangan keramik pada dinding dan kemana sisa ukuran harus ditentukan, harus

dibicarakan terlebih dahulu dengan Pengawas sebelum pekerjaan pemasangan dimulai.

j. Bidang dinding keramik harus benar-benar rata, garis-garis siar harus benar-benar lurus. Siar

arah horizontal pada dinding yang berbeda ketinggian peil lantainya harus merupakan satu

garis lurus.

k. Keramik harus disusun menurut garis-garis lurus dengan siar sebesar 4-5 mm setiap

perpotongan siar harus membentuk dua garis tegak lurus. Siar-siar keramik diisi dengan

bahan pengisi siar sehingga membentuk setengah lingkaran seperti yang disebutkan dalam

persyaratan bahan dan warnanya akan ditentukan kemudian.

l. Pembersihan permukaan ubin dari sisa-sisa adukan semen hanya boleh dilakukan dengan

menggunakan cairan pembersih khusus untuk keramik.

m. Naad-naad pada pemasangan keramik harus diisi dengan bahan grout.

n. Grouting

• Keramik diberi grout ketika Keramik sudah terpasang dengan tepat, setelah naat

dibersihkan dari kotoran / pencemaran dengan menggunakan compresor (ditiup)

• Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan.

• Ketika grout sudah mengeras, basahi Keramik dengan air dan akhirnya poles dengan

kain.

4.6.5 Pekerjaan Pasangan Keramik Lantai

4.6.5.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu lainnya

untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan yang bermutu baik.

b. Pasangan lantai keramik tiles ini dipasang pada seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkan

dalam gambar, berikut plint dan nosing tangga.

4.6.5.2 Persyaratan Bahan

a. Lantai keramik dan step nosing yang digunakan :

1. Jenis : Glaze Ceramic Tile ex. Roman/Platinum atau setara kualitas

sesuai persetujuan Direksi Pengawas.

2. Daya serap : 1%

3. Kekerasan :Minimum 6 skala Mohs.

4. Kekuatan tekan : Minimum 900 kb per cm2.

5. Daya tanah lengkung : Minimum 350 kg/cm2.

6. Mutu : tingkat 1 (satu), extruded single firing, tahan asam dan basa.

7. Chemical Resistance : Konsisten terhadap PVBB 1970(ni-3) pasal 33D ayat 17-23

8. Bahan pengisi : AM/MU/Lemkra Grout

9. Bahan perekat : Adukan spesi 1PC:3 pasir pasang

ditambah bahan perkeat/Carofix 2 atau produk AM

10. Warna : Akan ditentukan kemudian.

Page 41: Spek-Tek Gedung Siola

b. Pengendalian seluruh pekerjaan ini harus sesuai dengan peraturan-peraturan ASTM, peraturan

keramik Indonesia (NI-19), PVBB 1970 dan PVBI 1982.

c. Semen Portland harus memenuhi NI-8, pasir dan air harus memenuhi syarat-syarat yang

ditentukan dalam PVBB 1970 (NI-3) dan PBI 1971 (NI-2) dan ASTM.

d. Warna akan ditentukan kemudian. Masing-masing warna harus seragam, warna yang tidak

seragam akan ditolak.

e. Bahan bahan yang dipakai, sebelum dipasang terlebih dahulu harus diserahkan contoh

contohnya untuk mendapatkan persetujuan dari Perencana.

f. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuan dan persyaratan teknis operatif dari pabrik

sebagai informasi bagi Perencana.

g. Material lain yang tidak terdapat pada daftar tersebut tetapi dibutuhkan untuk

menyelesaikan/penggantian pekerjaan dalam bagian ini, harus baru, kualitas terbaik dari

jenisnya dan harus disetujui Perencana.

4.6.5.3 Syarat-Syarat Pelaksanaan.

a. Sebelum dimulai pekerjaan diwajibkan Kontraktor membuat shop drawing mengenai pola

keramik.

b. Keramik yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, cacat dan ternoda.

c. Adukan pasangan/pengikat dengan aduk campuran 1PC:3 pasir pasang dan ditambah bahan

perekat seperti yang disyaratkan atau dapat pula digunakan acian PC murni dan ditambah

bahan perekat.

d. Pemasangan Lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai Keramik sudah selesai dengan

baik dan sempurna serta disetujui Direksi (antara lain lantai screed, kering dari lantai screed =

min. 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan Keramik dilaksanakan. Kering

sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia 28 hari.

e. Bahan keramik sebelum dipasang harus direndam dalam air bersih (tidak mengandung asam

alkali) sampai jenuh,

f. Hasil pemasangan lantai keramik harus merupakan bidang permukaan yang benar-benar rata,

tidak bergelombang, dengan memperhatikan kemiringan didaerah basah dan teras.

g. Pola, arah dan awal pemasangan lantai keramik harus sesuai gambar detail atau sesuai

petunjuk Perencana.

h. Jarak antara unit-unit pemasangan keramik satu sama lain (siar-siar) harus sama lebarnya,

maximum 3 mm, yang membentuk garis-garis sejajar dan lurus yang sama lebar dan sama

dalamnya, untuk siar-siar yang berpotongan membentuk sudut siku yangsaling berpotongan

tegak lurus sesamanya.

i. Siar-siar diisi dengan bahan pengisi siar yang bermutu baik, dari bahan seperti yang telah

disyaratkan diatas. Warna keramik yang dipasang.

j. Pemotongan untui-unit keramik tiles harus menggunakan alat pemotong keramik khusus

sesuai persyaratan dari pabrik.

k. Keramik yang sudah terpasang harus dibersihkan dari segala macam noda pada permukaan

keramik, hingga betul-betul bersih.

l. Keramik yang terpasang dihindarkan dari sentuhan/beban selama 3 x 24 jam dan dilindungi

dari kemungkinan cacat akibat dari pekerjaan itu.

m. Keramik plint terpasang siku terhadap lantai, dengan memperhatikan siar-siarnya bertemu siku

dengan siar lantai dan dengan ketebalan siar yang sama pula.

n. Grouting

• Keramik diberi grout ketika Keramik sudah terpasang dengan tepat, setelah naat

dibersihkan dari kotoran / pencemaran dengan menggunakan compresor (ditiup)

• Bersihkan grout yang berlebih dan buat bentuk naat sesuai yang diinginkan.

• Ketika grout sudah mengeras, basahi Keramik dengan air dan akhirnya poles dengan kain.

Page 42: Spek-Tek Gedung Siola

4.6.6 Persediaan Untuk Perawatan

a. Kontraktor wajib menyerahkan kepada Direksi Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan

kepada Pemberi tugas, minimal 2 (dua) dos dari tiap warna, ukuran dan jenis keramik yang

dipakai.

b. Keramik-keramik tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat

yang pada didalamnya. Keramik ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh

pemberi tugas.

4.7 PEKERJAAN PASANGAN HOMOGENOUS TILE

4.7.1 Lingkup Pekerjaan

Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang

dibutuhkan untuk keperluan dalam pelaksanaannya pekerjaan ini sehingga diperoleh hasil

pekerjaan yang baik, dilakukan meliputi seluruh detail yang disebutkan/ditunjukkaan dalam

gambar (lantai, dinding dan plint).

4.7.2 Pekerjaan Yang Berhubungan

a. Pekerjaan yang berhungungan dengan pekerjaan ini adalah:

b. Pekerjaan Plesteran dan Screeding

c. Pekerjaan Pasangan Bata

d. Pekerjaan Waterproofing

4.7.3 Standard Dan Persyaratan

Standard dan persyaratan yang dipakai.

• ANSI : American National Standard Institute, USA

• A108.1 Instalation of glazed wall tile, ceramic mosaic tile, quarry and power tile with

portland cement mortar.

• A108.5 Ceramic tile installed in the dry-set portland cement mortar or latex, portland

cement mortar.

• A108.6 Installation of ceramic tile with chemical resistant, water cleanable tile, setting

and grouting epoxy.

• A118.3 Chemical resistant, water cleanable, tile setting epoxy.

• A118.4 Latex Portland cement mortar.

4.7.4 Persyaratan Bahan

Jenis : Homogenous Tile ex. Niro, Granito, Gelaisi atau setara yang disetujui

Direksi Pengawas.

Finish permukaan : Halus (polish) kecuali lantai toilet (unpolish)

Bahan perekat : Mortar flex MU-450,PM410(exterior&wet interior),PM420

(interior),AM 30

Warna & ukuran : Ukuran sesuai yang tertera pada gambar, warna dan motif akan

ditentukan kemudian.

4.7.5 Persyaratan Pelaksanaan

a. Persetujuan

� Contoh bahan

� Guna persetujuan Sireksi pengawas Kontraktor harus menyerahkan contoh-contoh

semua bahan yang akan dipakai; Homogenous Tile, bahan-bahan additive untuk adukan

dan bahan untuk tile grouts.

� Mockup/Contoh Pemasangan

� Sebelum mulai pemasangan, kontraktor harus membuat contoh pemasangan yang

memperlihatkan dengan jelas pola pemasangan, warna dan groutingnya, Mock-up yang

telah disetujui akan dijadikan standard minimal untuk pemasangan Homogenous Tile.

Page 43: Spek-Tek Gedung Siola

� Brosur product

� Untuk kebutuhan penentuan bahan material oleh Direksi/Perencana, Kontraktor harus

menyediakan brosur bahan guna pemilihan jenis bahan yang akan digunakan.

b. Pemasangan lantai dan plint dilakukan setelah alas dari lantai Homogenous TileT sudah

selesai dengan baik dan sempurna serta disetujui Direksi Pengawas (antara lain lantai screed,

kering dari lantai screed = min. 7 hari, waterproofing dan lain-lain) baru pemasangan

Homogenous Tile dilaksanakan. Kering sempurna dari lantai beton adalah minimum berusia

28 hari.

c. Homogenous Tile yang terpasang harus dalam keadaan baik, tidak retak, tidak cacat dan tidak

bernoda dan sebelum dipasang Homogenous Tile harus direndam terlebih dahulu kedalam

air.

d. Bidang pemasangan harus merupakan bidang yang benar-benar rata dan sebelum pemasangan

Homogenous Tile , dibagian bawah Homogenous Tile perlu diberi pasir atau plastik lembaran

dan bahan lain untuk menghindari terjadinya Homogenous Tile pecah.

e. Homogenous tile dipasang dengan menggunakan bahan perekat, naad serapat mungkin,

maksimum 1 mm. Pada bagian-bagian yang dipasang vertikal harus diperkuat dengan kaitan-

kaitan dari pelat baja st. steel yang dipaku kuat kepada dinding.

f. Setelah homogenous tile harus sama membentuk garis lurus bidang permukaan lantai harus

rata dan waterpass serta tidak ada bagian-bagian yang bergelombang celah-celah antara

masing-masing unit dicor dengan air semen kental yang diberi cat warna sama dengan

granitnya, dilakukan sedemikian rupa sehingga seluruh celah terisi padat.

g. Setelah itu dipoles dengan mesin poles sehingga betul-betul rata dan dikilapkan dengan wax

khusus untuk keperluan tersebut atau rubbing compound.

h. Pemotongan homogenous tile harus dilakukan dengan baik dan rapi, dikerjakan oleh orang-

orang yang ahli untuk itu dengan menggunakan mesin pemotong homogenous tile. Bahan-

bahan yang dapat mengakibatkan noda-noda pada lantai seperti minyak, residu, teak oil dan

lain-lain harus dijauhkan dari permukaan lantai.

4.7.6 Persediaan Untuk Perawatan

6.1. Kontraktor harus menyerahkan kepada Direksi Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan

kepada Pemberi tugas, minimal 2 (dua) m2-dos dari tiap warna, ukuran dan jenis homogenous tile

yang dipakai.

6.2. Homogenous Tile tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas yang

ada didalamnya. Homogenuos Tile ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh

Pemberi Tugas.

4.8 PEKERJAAN PLAFOND KALSIBOARD

4.8.1 Lingkup Pekerjaan

a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu

yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan sehingga dapat dicapai hasil pekerjaan yang

bermutu baik dan sempurna.

b. Pekerjaan pemasangan plafond & list plafond Kalsiboard diarea basah, teritisan, ruang

terbuka atau sesuai dengan yang disebutkan / ditunjukkan dalam gambar dan sesuai petunjuk

Direksi Pengawas.

4.8.2 Pekerjaan yang Berhubungan

Pekerjaan yang berhubungan dengan pekerjaan ini antara lain:

• Pekerjaan pasangan dinding bata & plesteran

• Pekerjaan Fire fighting

• Pekerjaan Elektrikal

• Pekerjaan HVAC

Page 44: Spek-Tek Gedung Siola

4.8.3 Standard dan Persyaratan

Seluruh pekerjaan ini wajib memenuhi standard dan peryaratan:

• SNI 03-1741-1989 untuk Plafond

• ASTM E119 untuk Plafond

• ASTM C363 u/ Rangka Plafond

4.8.4 Persyaratan Bahan

a. Penutup Plafond Kalsiboard

1. Bahan penutup plafond GRC/Kalsiboard/Versaboard yang digunakan adalah dengan tebal

6 mm atau ukuran lain, sesuai yang disebutkan pada gambar untuk itu.

2. Kalsiboard yang digunakan Kalsiboard ex Eternit Gresik atau setara kualitas lengkap

dengan acessories nya.

3. Kalsiboard dipasang tanpa sambungan (flush joint )dimana sambungan pertemuan adalah

yang dalam pengerjaanya dipasang dengan join compound khusus untuk

GRC/Kalsiboard/Versaboard dan cotton tape.

4. Cornice yang dipakai sesuai dengan yang tercantum pada gambar.

5. Bahan penyambungan adalah cotton tape, compound GRC A+ B10 atau Kalsi Compound

PD-INT.

b. Rangka Plafond

1. Rangka plafond terbuat dari metal furring/ besi hollow yang merupakan produk yang

direkomendasi oleh produsen.

2. Bilamana rangka plafond terbuat dari besi hollow maka material tersebut sebelum

dipasang harus sudah difinish dengan cat primer anti karat Zincrhomate tau di galvanized

sesuai dengan yang tertera pada gambar.

3. Rangka merupakan 'grid' yang terdiri dari profil profil yang terdiri atas profil utama

(maintee), profil penghubung (cross tee) dan lis lis tepi dengan gesper pengatur

ketinggian.

4. Penggantung rangka plafon terbuat dari besi bulat diameter 6 mm yang dilengkapi dengan

mur dan klem, penggantung-penggantung terikat kuat pada beton, dinding atau rangka

baja yang ada. Dan jarak penggantung sesuai dengan gambar.

4.8.5 Persyaratan Pelaksanaan

a. Pengukuran kembali dan Shop Drawing

1. Desain dan produk dari sistem langit-langit harus mendapat persetujuan dari Direksi

Pengawas.

2. Sebelum melaksanakan pekerjaan, Kontraktor diwajibkan untuk meneliti gambar gambar

yang ada dan kondisi dilapangan (ukuran dan lubang), termasuk mempelajari bentuk, pola

lay out/penempatan, cara pemasangan, mekanisme dan detil detil sesuai gambar.

3. Diwajibkan kepada Kontraktor untuk membuat shop drawing sesuai

ukuran/bentuk/mekanisme kerja yang telah ditentukan oleh Perencana.

4. Bilamana diinginkan, Kontraktor wajib membuat mock up sebelum pekerjaan dimulai dan

dipasang.

b. Rangka Plafond

5. 5.2.1. Semua batang profil untuk rangka langit langit telah diseleksi dengan baik, lurus

dan rata. Tidak ada bagian yang bengkok atau melengkung atau cacat cacat lainnya. Semua

bahan yang akan dipasang harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi Pengawas.

6. 5.2.2. Seluruh rangka langit langit digantung pada plat beton atas balok kawat

penggantung seperti telah disebutkan diatas.

7. 5.2.3. Kawat penggantung dikaitkan pada pelat besi yang dipaku dengan paku ramset

ke plat beton/balok beton.

8. 5.2.4. Setelah seluruh rangka langit langit terpasang, seluruh permukaan harus rata,

lurus dan waterpass. Tidak ada bagian yang bergelombang dan batang batang rangka harus

saling tegak lurus.

Page 45: Spek-Tek Gedung Siola

c. Sebelum pemasangan, penimbunan bahan/material yang lain ditempat pekerjaan harus

diletakkan pada ruang/tempat dengan sirkulasi udara yang baik, tidak terkena cuaca langsung

dan terlindung dari kerusakan dan kelembaban.

d. Harus diperhatikan semua sambungan dalam pemasangan klos klos, baut, angker angker dan

penguat lain yang diperlukan hingga terjamin kekuatannya dengan memperhatikan/menjaga

kerapihan terutama untuk bidang bidang tampak tidak boleh ada lubang lubang atau cacat bekas

penyetelan.

e. Pemasangan langit-langit tidak boleh menyimpang dari ketentuan gambar rencana untuk itu.

f. Urutan dan tata kerja harus mengikuti persyaratan dan ketentuan dari Produsen.

g. Semua rangka harus terpasang siku, tegak, rata sesuai peil dalam gambar dan lurus (tidak

melebihi batas toleransi kemiringan yang diizinkan dari masing masing bahan yang digunakan).

h. Perhatikan semua sambungan dengan material lain, sudut sudut pertemuan dengan bidang lain.

Bilamana tidak ada kejelasan dalam gambar. Kontraktor wajib menanyakan hal ini kepada

Perencana.

i. Semua ukuran modul yang diatur berkaitan dengan modul lantai dan langit langit.

j. Penutupan sambungan Kalsiboard

5.10.1. Setelah plafon GRC/ Kalsi/ Versaboard terpasang dengan rapi, sebelum dipasang cotton

tape (perban), dempul dulu memakai compound GRC A plus B10 atau Kalsi Compound PD-INT

dengan memenuhi nat sambungan, tunggu hingga benar-benar kering atau -+ 6-7 jam.

5.10.2. Setelah kering pasang cotton tape dengan compon satu lapis memakai casting plaster,

compound A-plus, atau kasting yang biasa Anda gunakan.

5.10.3. Setelah kering ulangi pelapisan compon 1-2 kali sampai permukaan halus dan rata lalu

diampelas.

k. Pada beberapa tempat tertentu harus dibuat manhole/access panel dilangit-langit yang bisa

dibuka, tanpa merusak Kalsiboard disekelilingnya, untuk keperluan pemeriksaan /

pemeliharaan M & E. Dan ukuran manhole minimal 60cm x 60cm.

l. Setelah pemasangan, Kontraktor wajib memberikan perlindungan terhadap benturan benturan,

benda benda lain dan kerusakan akibat kelalaian pekerjaan, semua kerusakan yang timbul

adalah tanggung jawab Kontraktor sampai pekerjaan selesai.

4.9 PEKERJAAN PENGECATAN

4.9.1 Lingkup Pekerjaan

1. Pekerjaan ini meliputi pengadaan bahan-bahan, peralatan, tenaga untuk melaksanakan

pekerjaan pengecatan pada seluruh permukaan plesteran bata, beton, GRC, gypsum, baja /

metal termasuk pipa-pipa serta permukaan-permukaan lain yang ditentukan dalam gambar

rencana maupun rincian anggaran biaya.

2. Pengecatan semua permukaan dan area yang pada gambar tidak disebutkan secara khusus,

dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawas maupun

penyempurnaan / pengulangan cat karena belum rata, berubah warna & sebab-sebab lainnya

menjadi tanggung jawab kontraktor.

3. Pengecatan semua permukaan dan area yang pada gambar tidak disebutkan secara khusus,

dengan warna dan bahan yang sesuai dengan petunjuk Direksi Pengawasmaupun

penyempurnaan / pengulangan cat karena belum rata, berubah warna & sebab-sebab lainnya.

4.9.2 Standar Dan Persyaratan

1. Seluruh pekerjaan harus sesuai dengan standard sebagai berikut :

- NI – 3 – 1970

- NI – 4 – 1972

- ASTM D – 3363 (powder coating)

Page 46: Spek-Tek Gedung Siola

- A 153 (galvanizing)

2. Pemborong harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis pada bidang bidang

transparant ukuran 30x60 cm. Dan pada bidang bidang tersebut harus dicantumkan dengan

jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis lapisan (dari cat dasar s/d lapisan akhir).

3. Semua bidang contoh tersebut diperhatikan kepada Direksi Pengawas dan Perencana. Jika

contoh contoh tersebut telah disetujui secara tertulis oleh Perencana dan Direksi Lapangan,

barulah pemborong melanjutkan dengan pembuatan mock up seperti tercantum diatas.

4. Sebelum pengecatan dimulai, Pemborong harus melakukan pengecatan pada satu bidang

untuk tiap warna dan jenis cat yang diperlukan. Bidang bidang tersebut akan dijadikan

contoh pilihan warna, texture, material dan cara pengerjaan. Bidang bidang yang akan

dipakai sebagai mock up ini akan ditentukan oleh Direksi Pengawas.

5. Jika masing masing bidang tersebut telah disetujui oleh Direksi Pengawas dan Perencana,

bidang bidang ini akan dipakai sebagai standard minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.

4.9.3 Pengecatan Dinding Dan Plafond

4.9.3.1 Persyaratan Bahan

a. Cat dinding dan plafond bagian luar bangunan (Exterior) dan ruang basah (toilet).

• Cat yang digunakan Vinyl Acrylic dengan kemampuan tahan cuaca dan jamur ex Dulux /

Jotun/ Mowilex/ Setara kualitas disetujui oleh Direksi Pengawas.

• Tanpa plamir

• Tahap 1: Alkali resistant primer, 1 Lapis.

• Tahap 2: Acrylic wall filler, 1 Lapis

• Tahap 3: Cat akhir : Wheather shied dengan minimal 2 kali pengecatan.

• Warna akan ditentuka Kemudian.

b. Cat dinding dan Plafond bagian dalam bangunan (Interior)

• Cat yang digunakan cat Maxillite/Jotun/ Mowilex/setara kualitas yang disetujui Direksi

Pengawas.

• Dilaksanakan pada permukaan tembok bagian dalam, dinding atau plafond/plafond beton

ekspose dengan urutan pengecatan sebagai berikut :

• Tahap 1: Alkali resistant primer, 1 Lapis

• Tahap 2: Undercoat : Acrylic wall filler, 1 Lapis

• Tahap 3: Cat akhir : Acrylic emulsion paint 2 kali pengecatan.

4.9.3.2 Persyaratan Pelaksanaan

a. Yang termasuk pekerjaan cat dinding/ plafond/ Beton expose adalah pengecatan seluruh

plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian yang lain yang ditentukan gambar.

b. Sebelum dinding plamur, plesteran sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak

dan pemborong meminta persetujuan kepada Perencana.

c. Pekerjaan plamur dilaksanakan dengan pisau plamur dari plat baja tipis dan lapisan plamur

dibuat setipis mungkin sampai membentuk bidang yang rata.

d. Sesudah 7 hari plamur terpasang kemudian dibersihkan dengan bulu ayam sampai bersih

betul. Selanjutnya dinding dicat dengan menggunakan roller.

e. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah minimum 2 (dua) lapis dengan kekentalan

sama setiap jenisnya.

f. lapisan pengecatan dinding dalam terdiri dari 1 (satu) lapis alkali resistance sealer yang

dilanjutkan dengan 2 (dua) lapis dengan kekentalan cat sebagai berikut :

• Lapis I encer (tambahkan 20% air)

• Lapis II kental.

g. Untuk warna-warna yang jenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan

nomor pencampuran (batch number) yang sama.

h. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak

ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

Page 47: Spek-Tek Gedung Siola

4.9.4 Pengecatan Kayu Dengan Melamine Lacquer

4.9.4.1 Persyaratan Bahan

a. Bahan material cat melamine lacquer ex. Impra/Lignalac/Setara kualitas yang disetujui oleh

Direksi Pengawas.

b. Wood Filler, Stain, Base Coat dan Top Coat : ex IMPRA atau produk lain yang setara.

c. Thinner dengan kualitas no. 1 sesuai rekomendasi Produk

d. Warna dari melamic adalah ditentukan dalam Tabel/Skema Material yang ditunjukkan oleh

Perencana.

e. Tingkat kilap dari melamic adalah SEMI GLOSS (tidak terlalu mengkilap).

f. Kontraktor wajib membuat contoh/sample melamic di atas material yang akan dipakai

dalam proyek ini dan diajukan dan disetujui Direksi Pengawas, Perencana dan Pemberi

Tugas.

4.9.4.2 Persyaratan Pelaksanaan

a. Melamic harus dilaksanakan oleh tenaga-tenaga yang trampil dalam pekerjaan ini dan

pekerjaan ini harus dipimpin oleh seorang mandor yang betul-betul ahli dan berpengalaman.

b. Sebelum pekerjaan finishing mellamic / polyurethane dimulai harus dipastikan

bahwatersedia ventilasi / sirkulasi udara bersih dalam ruangan yang akan dicat.

c. Permukaan kayu yang retak-retak, lubang-lubang atau bercelah harus digosok dengan

amplas kayu, dicat dasar di dempul kemudian diamplas kembali sehingga benar-benar halus

permukaannya.

d. Permukaan plywood veneer sebaiknya diamplas secukupnya agar serat kayu pada lembaran

veneer tidak habis dan serat masih terlihat baik.

e. Setiap mata kayu yang besarnya lebih dari 1 cm harus dipotong dan diganti dengan kayu

yang mulus, atau permukaannya diperbaiki dengan potongan kayu.

f. Mata kayu yang besarnya kurang dari 1 cm cukup diberi 2 lapis plamir yang tipis.

g. Setiap lubang paku dan lubang-lubang atau cacat-cacat lainnya harus didempul.

h. Semua permukaan kayu/plywood yang hendak di-melamic dibersihkan dari debu

minyakdan kotoran yang mungkin melekat disitu.

i. Sesudah betul-betul bersih, digosok dengan amplas kayu, agar supaya seluruh

permukaankayu rata dan licin, tidak lagi terdapat serat kayu yang tidak rata pada permukaan

kayutersebut.

j. Apabila seluruh permukaan kayu/plywood sudah licin, pori-pori kayu harus ditutup dengan

wood filler secukupnya dengan menggunakan kape, sampai pori-pori tertutup sempurna.

k. Permukaan kayu yang telah diplamur dengan wood filler tersebut, dihaluskan dengan

amplas Duco yang halus, kemudian debu amplas tersebut dibersihkan.

l. Pembuatan wood filler dilakukan dengan mencampurkan 10 bagian sanding sealerdengan

talk secukupnya, wood filler diaplikasikan dengan kape sampai pori pori tertutup sempurna

dengan diamplas Duco yang halus untuk setiap lapisan.

m. Pewarna dipakai dngan daya sebar sesuai warna yang dikenhendaki perliter satu lapis.

n. Sanding sealer sebagi cat dasar dicampur dengan hardener serta diencerkan dengan thinner

sesuai dengan rekomendasi produk

o. Perbandingan campuran asalah 10 bagian sanding sealer + 1 bagian hardener + Thinner

secukupnya. Dibutuhkan 2 3 lapis cat dasar setiap lapisan harus diamplas sempurna

sehingga siperoleh permukaan yang halus dan rata.

p. Cat akhir dipakai Melamic doff disemprot lapis 1 dengan rata dan sempurna dan amplas

sempurna kemudian semprot lapis ke 2 dan yang terakhir lapis 3 adalah bagian finished

tidak perlu diamplas. Warna akan ditentukan kemudian oleh Perencana.

Page 48: Spek-Tek Gedung Siola

4.9.5 Pengecatan Besi Dan Kayu Dengan Semi Duco

4.9.5.1 Persyaratan Bahan

Produk cat menggunakan produk Nippe/Suzuki/Avian/Emco/Setara yang disetujui oleh Direksi

Pengawas.

Pengecatan untuk besi dengan urut-urutan sebagai berikut :

1. Cat dasar : Zinc chromate primer, ketebalan 40 mikron.

2. Cat akhir : High quality synthetic enamel gloss ketebalan 2x30 mikron.

4.9.5.2 Persyaratan Pelaksanaan

a. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pengecatan seluruh bagian bagian besi pagar beserta

pintunya, pintu pintu besi talang talang dan pekerjaan besi lain ditentukan dalam gambar.

b. Pekerjaan cat dilakukan setelah bidang yang akan dicat , selesai diamplas halus dan bebas

debu, oli dn lain lain.

c. Sebagai lapisan dasar anti karat dipakai sebagai cat dasar 1 kali. Sambungan las dan ujung

ujung yang tajam diberi "touch up" dengan dua lapis setelah itu lapisan tebal 40 micron

diulaskan.

d. Setelah kering sesudah 8 jam, dan diamplas kembali maka disemprot 1 lapis. Setelah 16

jam mengering baru lapisan akhir disemprot 3 lapis.

e. Pengecatan dilakukan dengan menggunakan semprot dengan compressor 3 lampis.

f. Setelah pengecatan selesai, bidang cat harus licin, utuh, mengkilap, tidak ada gelembung

gelembung dan dijaga terhadap pengotoran pengotoran.

4.9.6 Pengecatan Acrylic Stone Textura Emulsion Paint

4.9.6.1 Persyaratan Bahan

• Acrylic Stone Textura Emulsion PaintCat dinding bagian luar bangunan (Exterior)

mengunakan Coatings Stone.

• Cat yang digunakan SKKdengan kemampuan tahan cuaca dan jamur ex SKK Setara

kualitas disetujui oleh Direksi Pengawas.

• Tanpa plamir

• Tahap 1: Pembersihan Dinding existing, 1 Lapis.

• Tahap 2: Penutupan dinding existing dengan semen Filler, 1 Lapis

• Tahap 3: Cat akhir :Penyemprotan dinding dengan spray dengan texture stone dengan

minimal 2 kali pengecatan.

• Warna akan ditentuka Kemudian.

4.9.6.2 Persyaratan Pelaksanaan

i. Yang termasuk pekerjaan cat dindingAcrylic Stone Textura Emulsion Paintadalah

pengecatan seluruh plesteran bangunan dan/atau bagian-bagian yang lain yang ditentukan

gambar.

j. Sebelum dinding sudah harus betul-betul kering, tidak ada retak-retak dan pemborong

meminta persetujuan kepada Perencana.

k. Pekerjaan Penutupan dinding existing dengan semen Filler dilaksanakan sampai

membentuk bidang yang rata.

l. Lapisan pengecatan untuk dinding luar adalah minimum 2 (dua) lapis denganmenghasilan

Textur yang sesuai.

m. Untuk warna-warna yang jenis, kontraktor diharuskan menggunakan kaleng-kaleng dengan

nomor pencampuran (batch number) yang sama.

n. Setelah pekerjaan cat selesai, bidang dinding merupakan bidang yang utuh, rata, licin, tidak

ada bagian yang belang dan bidang dinding dijaga terhadap pengotoran-pengotoran.

Page 49: Spek-Tek Gedung Siola

4.9.7 Persediaan Untuk Perawatan

1. Kontraktor wajib menyerahkan kepada Direksi Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan

kepada Pemberi tugas, minimal 2kg untuk cat besi dan 2 galon uncuk cat acrylic-vinyl acrylic

emulsion dari tiap warna dan jenis cat yang dipakai.

2. Kaleng-kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan dengan jelas identitas cat

yang pada didalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan untuk perawatan, oleh pemberi

tugas.

Page 50: Spek-Tek Gedung Siola

SPESIFIKASI TEKNIS DAN PERSYARATAN

PEMASANGAN PEKERJAAN

MEKANIKAL DAN ELEKTRIKAL

Page 51: Spek-Tek Gedung Siola

1 BAB I

2 PEKERJAAN TATA UDARA

1.1.0 LINGKUP PEKERJAAN

Pekerjaan instalasi ini meliputi seluruh pekerjaan pengadaan dan pemasangan instalasi Tata

Udara (Air Conditioning), Ventilasi Mekanis (Mechanical Ventilation) secara lengkap termasuk

semua perlengkapan dan sarana penunjangnya, sehingga diperoleh suatu instalasi yang lengkap

dan baik serta diuji dengan seksama dan siap dipergunakan.

Lingkup pekerjaan instalasi ini secara garis besarnya adalah sebagai berikut:

- Pengadaan dan pemasangan semua peralatan Air Conditioning seperti : Split

duck,Standing Floor, Fan, Thermostat, Control dll.

- Pengadaan dan pemasangan seluruh instalasi pipa refrigerant, pipa dan Condensate.

- Pengadaan dan pemasangan interlock system instalasi tata udara dan ventilasi.

- Untuk Ducting Kondisi di lapangan sudah terpasang.

- Pengadaan dan pemasangan sumber daya listrik bagi instalasi ini seperti kabel pada panel

AC.

- Melaksanakan pekerjaan Testing Adjusting dan Balancing ( TAB ) dari semua instalasi yang

terpasang, sehingga instalasi bekerja dengan sempurna, sesuai dengan kriteria-kriteria design.

- Pengadaan pemasangan semua pekerjaan sipil yang diperlukan untuk instalasi ini seperti yang

tercantum dan diuraikan dalam dokumen ini.

- Mendidik petugas-petugas yang ditunjuk oleh pemilik mengenai cara-cara menjalankan dan

memelihara instalasi ini, sehingga petugas tersebut betul-betul dapat menjalankan dan

memelihara instalasi dengan benar.

- Menyerahkan gambar-gambar, buku petunjuk cara menjalankan dan memelihara serta data

teknis lengkap peralatan instalasi yang terpasang.

- Mengadakan pemeliharaan instalasi ini secara berkala selama masa pemeliharaan.

- Memberikan garansi terhadap mesin/peralatan yang terpasang.

- Melakukan pekerjaan atau ketentuan lain yang tercantum dalam dokumen ini secara

addendumnya.

1.2.0 SPLIT UNIT AIR COOLED DAN STANDING AIR COOLED

1. Lingkup pekerjaan

Pemasangan dan pengadaan SPLIT UNIT AIR COOLED DAN STANDING AIR

COOLEDDan yang terdiri atas Indoor Unit dan Outdoor Unit Ex. DAIKIN , MITSHUBISI,

MCQUAYberikut Perpipaan refrigerant dari unit tersebut. Kapasitas masing-masing unit

sebagai tertera dalam pada lembar gambar rencana.

Page 52: Spek-Tek Gedung Siola

2. Umum

Spesifikasi teknik yang diuraikan berikut ini adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus

dipenuhi.Sedang ketentuan spesifik dari kemampuan unit (performance) dapat dilihat pada

lembar gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

3. Spesifikasi Teknis

a. Unit AC SPLIT DUCT HIGH STATICmemakai Refrigerant R410 yang bekerja

pada saturated discharge temperature kira-kira 40 ºC, 50 ºC (105 ºF). Kapasitas unit

berdasarkan

- Udara pendingin kondensor 35 ºC.

- Kapasitas 200.000 btu/h

- Max 50.400 Kcal/h

- Power Max 25,1 kW

- Indoor dan outdoor unit dalam satu merk

b. Unit AC FLOOR STANDING INVENTER 6 PK (60000 btu/h)memakai Refrigerant

R410 yang bekerja pada saturated discharge temperature kira-kira 40 ºC, 50 ºC (105 ºF).

Kapasitas unit berdasarkan

- Udara pendingin kondensor 35 ºC.

- Kapasitas 52.500s/d 60.000 btu/h

- Power Max 5,4 kW

- Indoor dan outdoor unit dalam satu merk

c. Outdoor Unit

Kompresor dari jenis “Hermetically Sealed scroll Type ”automatic reversible oil pump,

crankcase heater untuk pngaturan kelarutan minyak selama shutt down. Casing dari

outdoor unit harus waterproof galvanized steel yang difinish memakai baked enamel.

Semua pipa suction hendaknya diisolasi dengan “close fitting celculer insulation”.

Masing-masing unit dilengkapi dengan factor wired panel control pengaman terhadap

overload, pembatas arus. Control pengaman terdiri atas low pressure switch, high

pressure switch, oil pressure safety switch, compressor motor protector, heater control

relay.

Fan dari condesing unit adalah propeller dengan hubungan langsung dan dilengkapi

dengan pelindung pengaman.

Page 53: Spek-Tek Gedung Siola

d. Indoor Unit

- Fan harus dari tipe Forwad dan harus sudah di balanced secara statis dan dynamic di

pabrik pembuatnya.

- Filter Air Conditioning harus dilengkapi dengan Filter dari type washable.

e. Peralatan Pengaturan

Suatu room thermostat yang dilengkapi dengan switch Off, Fan, Cool dan room temperatur

setting akan memfungsikan unit beroperasi.

1.3.0 SPLIT AIR DUCT DAN STANDING FLOOR.

1. Umum

Air Condition yang dimaksud adalah air condition yang mengharuskan system pendingin yang kontinu

dan terjamin sehingga memperoleh temperatur, kelembaban, aliran udara dan kebersihan udara seperti

yang diinginkan.

2. Spesifikasi Teknis

a. Jenis Split Air Duct High Static dengan kapasitas pendingin ±200.000 BTU/h.

b. Jenis AC Standing Floor dengan kapasitas pendingin ± 52.500 s/d 60.000 BTU/h

c. Noise level maximum 60 s/d 70 dB untuk Split Air Duct High Static dan Noise level

maximum 50 s/d 60 dB

3. Jenis Freon

Jenis Freon yang digunakan adalah freon R 410

4. Panel ( body ) Indoor Unit

a. Panel ( body ) indoor terbuat dari bahan galvanized steel

b. Indoor unit dilengkapi panel tersendiri

5. Kompressor dan Sirkuit pendingin

a. Jenis kompressor adalah Scroll hermetic Compressor, yang dilengkapi dengan proteksi

listrik terpadu . Kompressor terpasang pada frame dilengkapi material anti vibrasi.

b. Sistem pendingin dilengkapi Thermostatic expantion valve, liquid dan moiture indicator,

filter dryer dan liquid receiver.

c. Sistem pendingin juga dilengkapi dengan sensor dan switch untuk pengaman terhadap

tekanan tinggi kompressor.

6. Evaporator

a. Koil pendingin terdiri dari tabung tembaga dan alumunium fin

b. Dilengkapi direct drive centrifugal fan

c. Dilengkapi filter udara yang dapat dibersihkan/ dicuci

d. Dilengkapi receiver penampung air Kondensasi

e. Dilengkapi sensor suhu , kelembaban untuk udara Return

Page 54: Spek-Tek Gedung Siola

7. Outdoor unit

a. Kabinet terbuat dari bahan Alumunium, yang tahan terhadap cuaca luar

b. Koil condensing terdiri dari tabung tembaga dan alumunium fin

1.4.0 FAN

1. Lingkup pekerjaan

Seperti yang tercantum dalam gambar perencanaan kontraktor melakukan pengadaan dan

pemasangan peralatan ventilasi ( Fan ) lengkap alat bantu, serta menyerahkan dalam keadaan

baik dan siap dipergunakan.

2. Umum

Spesifikasi teknis adalah sebagai kebutuhan dasar yang harus diikuti, sedang ketentuan spesifikasi

terhadap type, kemampuan peralatan, kelengkapan lain dapat dilihat pada lembar gambar rencana.

a. Fan yang akan dipasang harus sudah mendapatkan sertifikat, sesuai standar yang berlaku

dinegara dimana fan tersebut diproduksi , yang mengacu pada AMCA standard 210 – 4 di

Amerika.

b. Sound power level mempunyai noise level yang rendah max 60 dB

3. Spesifikasi Teknis

a. Propeller fan

- Fan dari type propeller untuk dinding maupun ceilling, kecuali bila dinyatakan

ceilling fan dari type centrifugal seperti ditunjuk dalam gambar

- Untuk fan dinding yang berhubungan dengan luar lengkap dengan automatic shutter

dari jenis allumunium.

- Untuk fan dinding dengan kapitas besar dan static pressure tinggi fangka fan dari baja

yang dicat anti karat dengan impeller dari alumunium.

- Rangka untuk dudukan fan pada dinding bata dibuat bahan dari kayu jati dengan

baut yang tahan karat.

1.5.0 PEKERJAAN DUCTING

1.5.1 Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk butir ini adalah pengadaan dan pemasangan (termasuk fabrikasi)

dan Sebagian Menggunakan Ducting yang sudah ada, Kontraktor harus melakukan

Pengecekan Ducting Tersebut Sebelum di lakukan Pengadaan AC Split Duct, Untuk

pekerjaan ducting lengkap dengan isolasi/tanpa isolasi, damper, grilles, register, berikut alat-alat

Page 55: Spek-Tek Gedung Siola

bantu yang menunjang pekerjaan tersebut seperti ditunjukkan dalam gambar rencana yang

melengkapi dokumen ini.

Publikasi, stadard yang digunakan.

- ASHRAE, the Guide and Data Book

- SMACNA (Sheet Metal and Air Conditioning Contractors National Association).

1.5.2 Umum

1. Jika tidak diterangkan secara khusus istilah ducting secara umum berarti pekerjaan duct,

fitting, damper, support dan lain-lain komponen /accessories yang diperlukan untuk

melengkapi instalasi ini.

2. Jalur-jalur ducting yang terlihat pada gambar rencana adalah gambar dasar yang

menunjukkan route dan ukuran ducting.

3. Kontraktor wajib menyesuaikan dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-

jalur instalasi lainnya, berikut detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan

mendapatkan persetujuan dan Direksi/ Konsulat sebelum dilaksanakan.

4. Ukuran seperti yang ditunjukan pada gambar adalah ukuran bersih dan penampang laluan

udara. Jika diperlukan lining penampang harus diperbesar sesuai ketebalan lining.

5. Bahan duct dari BJLS merk Lokform atau yang setaraf tipe Lokform.

6. Konsultasi Duct.

a. Konstruksi duct adalah untuk low velocity (lowpressure duct) dengan static pressure di

dalam duct sampai 3 “WG.

b. Kontruksi duct harus mengikuti standard SMACNA kecuali kalau ditentukan hal-hal

yang harus dipenuhi diluar standard tersebut.

c. Semua sambungan melintang duct untuk ukuran di atas 24” harus memakai sambungan

flens dari besi siku dengan memakai rubber packing tebal 2 mm.

d. Hubungan antara dimensi duct dengan pemakaian sheet metal adalah sebagai berikut:

Ukuran sisi terpanjang Galvanized sheet metal

Sampai dengan 12” BJLS 50

13 sampai 30” BJLS 60

31 sampai 54” BJLS 80

54” ke atas BJLS 100

e. Semua sambungan ducting (sambungan flange, slip joint, pitsburg loct seam, dan lain-

lain) harus betul-betul rapat udara dengan menggunakan sealant yang mencegah

terjadinya kebocoran udara.

f. Percabangan (take off) harus mamakai splitter damper yang diatur dan dikunci pada

kedudukannya.

Page 56: Spek-Tek Gedung Siola

g. Reducer (transition), kemiringan duct harus dibuat tidak lebih dari 14º.

h. Lubang pengetesan.

Pada mainsupply dan return duct harus dibuat lobang pengetesan untuk mengukur

temperatur serta static dan velocity pressure.

i. Penguatan duct.

Semua duct yang berukuran lebih dari 20” permukaannya harus dibuat cross broken

(patah silang).

j. Penggantungan duct.

Cara penggntungan duct harus sedemikian rupa sehingga praktis tidak terjadi lendutan-

lendutan, getaran-getaran dan deformasi.

k. Persyaratan penggantungan harus mengikuti:

Ukuran

Jarak

Duct

Penggantung

Trapezebes

i

Siku

s / d

18”

Iron rod

~0~5/16”

25 x 25 x 3 2 mm

19” s/d

30”

Iron rod

~0~5/16”

25 x 25 x 3 2 mm

31” s/d

32”

Iron rod ~0~3 /

8”

30 x 30 x 3 1.5 mm

43” s/d

60”

Iron rod ~0~1 /

2”

30 x 30 x 3 1.5 mm

l. Elbow, dibuat sesuai gambar spesifikasi atau gambar detail.

m. Semua elbow harus dari type full radius elbow, jari-jari dalam (RT) sama dengan lebar

duct. Untuk keadaan dimana harus menggunakan short radius elbow (RT lebih kecil dari

lebar duct) harus memakai turning vanes. Turning vanes jumlah dan posisinya ditentukan

dengan chart logaritma atas dasar (RT)/(RH). Untuk elbow tegak lurus harus memakai

guide vanes double thickness, sesuai gambar detail. Untuk mengikat konstruksi

penggnatung ke beton dipergunakan ramset/dynabolt.

n. Sambungan flexible

• Pemborong harus memasang sambungan flexible connection dari bahan sheet glass

cloth tebal 0,65 mm atau lebih, fire resistant ke duct yang masuk/keluar dari fan,

indoor unit.

• Panjang flexible connection tak lebih dari 20 cm, dan tidak menimbulkan kebocoran

pada sambungan.

• Cara pemasangan harus dalam satu garis lurus sedemikian rupa, sehingga tidak

menyebabkan pengecilan luas penampang.

Page 57: Spek-Tek Gedung Siola

1.5.3 Grille, Register, Diffuser

Diffuser, Grille harus terbuat dari bahan ex. lokal. Pemasangan grille ke plafond harus memakai

rubber sponge tebal 6 mm. Merk ex Lokal

1. Grille terdiri atas blade yang horizontal dan vertical serta adjustable (dapat diatur arahnya).

2. Louver adalah grille dengan blade yang posisi bladenya fix dan dengan sudut 45º yang

penggunaannya untuk pengambilan/pembuangan udara keluar bangunan dan kemungkinan

terkena air hujan.

3. Warna untuk grille dengan warna Putih.

4. Damper dan diffuser adalah galvanized iron sheet BJLS 80 type : “Opposedblade damper”.

Finishing : dicat hitam. Konstruksi hendaknya cukup kaku dan tidak bergetar karena aliran

udara, serta dapat dikunci pada kedudukan yang dikehendaki.

5. Plenum

a. Plenum sesuai dengan FCU yang akan di pasang dan material sesuai dengan ketentuan

Spesifikasi Ducting.

b. Seluruh sisi plenum harus diperkuat dengan besi siku 30 x 30 x 3 dan kalau perlu

memakai bracing pada sisi yang paling panjang.

1.6.0 PEKERJAAN PERPIPAAN

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan pada butir ini adalah pengadaan dan pemasangan instalasi pemipaan

lengkap dengan fitting-fitting, alat-alat bantu, dengan isolasi atau tanpa isolasi sesuai seperti

yang ditunjukkan pada gambar rencana yang melengkapi dokumen ini.

2. Umum

Seperti apa yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur pipa yang tercantum adalah

gambar dasar yang menunjukkan route dan ukuran pipa. Pemborong wajib menyesuaikan

dengan keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-jalur instalasi lainnya, berikut

detail atau potongan-potongan yang diperlukan dan mendapat persetujuan dar Direksi

sebelum dilaksanakan.

3. Konstruksi Pemipaan Refrigerant & Drain

a. Menyediakan dan memasang instalasi pemipaan untuk seluruh system AC, (refrigerant

dan/ kondesasi) termasuk fitting-fitting dan alat-alat bantu).

b. Hendaknya semua pipa refrigerant harus dikerjakan secara hati-hati dan sebaik mungkin,

sebelum dipasang semua bagian harus sudah bersih, kering dan bebas dari debu dan

kotoran dan hendaknya dipasang sependek mungkin.

c. Pipa tembaga dari jenis K yang dehydranted dan sealed. Diameter pipa yang dipakai

harus disesuaikan kembali dengan kapasitas pendingin mesin dan panjang ekivalen pipa.

Page 58: Spek-Tek Gedung Siola

d. Perbedaan tinggi antara condensing dan evaporator dan panjang pipa tidak melebihi yang

ditentukan oleh pabrik pembuat.

e. Sambungan pipa memakai solder perak dengan meniupkan gas mulia seperti nitrogen

kering ke dalam pipa yang sedang disambung untuk menghindarkan terbentuknya kerak

oksida di dalam pipa.

f. Solder lunak “tinlead 95-5” dapat dipergunakan kecuali pada pipa discharge gas panas.

g. Pipa refrigerant harus disangga dan digantung dengan baik untuk mencegah melentur dan

meneruskan getaran mesin kepada bangunan.

h. Suatu alat pengering refrigerant (filter drier) denagn kapasitas yang cukup serta “sight

glass moisture indicator” harus dipasang pada bagian “liquid line” setiap pipa terpasang,

sight glass harus dilengkapi dengan tutup pelindung, filter drier harus menurut ARI

Standard 710, hendaknya jenis full low replaceable care.

i. Strainer hendaknya dipasang dalam jaringan refrigerant sebelum pemasukan tiap

thermostatic expansion valve.

j. Pipa drain menggunakan Pipa PVC klas AW dengan diameter 20 mm.

1.7.0 PEKERJAAN ISOLASI

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk isolasi ini adalah pengadaan dan pemasangan isolasi untuk pipa, ducting dan

peralatan yang ditentukan, lengkap dengan material lainnya yang menunjang bagi keperluan isolasi ini.

- Isolasi luar (ducting) : glasswool tebal 1” atau 1 ½ “, density 2 lb/cuft, thermal

cond. 0,26 Btu/h.

- Isolasi dalam (ducting) : glasswool, tebal 1”/plenum 2”,density 3 lb/cuft thermal

cond. 0,26 Btu/h

- Isolasi pipa refrigerant : Isolasi material EPDM closed cell elastomeric tebal ¾ “ &

kondesial density 5,4 lbs/cuft, konduktivitas panas thermal

2,26 Btu/bqft/ºF/hr (warna hitam).

- Allumunium foil : double sided reinforced fire resistant.

- Adhesive tape : adhesive alumunium foil, fire resistant.

2. Isolasi luar

- Ducting supply dan return yang berada di bawah roof (atap) diisolasi dengan ketebalan

2”.

- Ducting supply dan return yang tidak berada roof (atap) diisolasi dengan ketebalan 1”.

- Ducting yang aliran udaranya bersuhu sama dengan udara sekitarnya tidak perlu diisolasi.

- Ducting yang berhubungan dengan udara luar diisolasi ketebalan 2”.

- Cara melekatkan isolasi dengan memakai adhesive klip dan tidak dibenarkan memakai

tali plastic (lihat gambar detail).

Page 59: Spek-Tek Gedung Siola

- Sambungan antara dengan overlap 3”.

- Selanjutnya dibalut dengan alumunium foil dengan sambungan antara overlap 3”.

- Semua sambungan alumunium foil menggunakan alumunium foil adhesive tape, sehingga

betul-betul kedap udara.

3. Isolasi dalam (duct dan plenum)

Isolasi dalam untuk duct dan plenum baik supply maupun return adalah dimaksudkan untuk

menurunkan noise level yang ditimbulkan oleh peralatan, duct, fitting, dan lain sebagainya

sehingga tercapai NC ruang yang dikendaki.

Ukuran ducting dan plenum yang ditunjukkan dalam gambar adalah ukuran lobang laluan

udara setelah diisolasi dalam.

Isolasi dalam arti ducting adalah fibre glass tebal 1” atau 2” seperti yang ditunjukkan dalam

gambar dan dari jenis yang khusus untuk isolasi dalam dimana salah satu sisi dilapisi dengan

black neoprane compound atau dilapis dengan glass cloth fire resistant.

Isolasi dalam dari plenum sama seperti dengan isolasi dalam dari ducting, dengan

kekecualian tebal isolasi 2” untuk plenum supply dan 1” untuk plenum return.

1.8.0 PEKERJAAN LISTRIK

1. Lingkup pekerjaan

Lingkup pekerjaan untuk elektrikal/kontrol ini adalah pengadaan dan pemasangan seluruh

instalasi listrik (termasuk motor listrik) pengkabelan, panel-panel dan instrumentasi kontrol

seperti yang ditunjukkan pada gambar-gambar rencana/diagram yang melengkapi dokumen

ini.

2. Umum

Seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana, jalur-jalur kabel dan perletakan panel

seperti yang tercantum adalah gambar dasar yang menunjukkan route, lokasi panel dan

perletakan instrument kontrol.

Pemborong wajib menyesuaikan enagn keadaan setempat (shop drawing) dan dengan jalur-

jalur instalsi lainnya berikut detail-detail yang diperlukan untuk mendapatkan persetujuan

Direksi.

Pemborong wajib mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku yang dikeluarkan oleh :

- Perusahaan Listrik Negara (PLN).

- Lembaga Masalah Ketenagaan (LMK).

- Dinas Pemadam Kebakaran.

- Lembaga Pengujian Bahan.

- Dinas Keselamtan Kerja.

Page 60: Spek-Tek Gedung Siola

3. Spesifikasi teknis

a. Panel

- Semua komponen-komponen yang dipergunakan untuk panel tenaga dan panel-panel

kontrol harus buatan MG atau ABB atau setaraf yang disetujui Direksi.

- Panel-panel tenaga harus dibuat dari pelat besi setebal 2 mm, dilengkapi dengan

kunci Yale atau setaraf pengecatan dengan cat bakar dan powder coating minimum 2

kali. Warna finishing ditentukan kemudian.

- Panel-panel yang bukan berasal langsung dari produk peralatan tertentu yaitu panel-

panel yaitu yang dirakit disini haruslah berasal dari lebih kecil dari 3 ohn, diukur

setelah minimal tidak hujan 2 (dua) hari.

b. Panel Pembagi

- Panel pembagi harus dilengkapi dengan pilot lamp R-S-T, voltmeter serta

ampermeter dengan selector switch untuk 3 phase, plat nama untuk peralatan.

c. Wiring

- Wiring untuk instalasi listrik dan control harus dipasang dalam metal conduit JIS

standard (Maruichi, National atau Pusan).

- Wiring digram hendaknya disesuaikan enagn kebutuhan peralatan AC yang

bersangkutan.

- Kabel yang dipasang di dalam tanah, jenis NYFGBY harus dipasang sekurang-

kurangnya sedalam 75 cm dengan pasir sebagai alas dan pelindung, kemudian

dilindungi dengan batu pelindung sebelum diurug kembali.

- Ditiap tarikan kabel tidak boleh ada sambungan.

- Menghubungkan kabel pada terminal harus menggunakan “kabel schoen”.

Pemasangan “kabel schoen” harus menggunakan timah pateri lalu dipres hydraulis.

- Ukuran-ukuran lebih kecil cukup dengan tang press tangan.

- Setiap kabel yang menuju terminal peralatan harus dilindungi memakai metal flexible

conduit.

- Kabel yang dipasang pada dinding luar harus memakai metal conduit dan diklem

rapike dinding memakai klem pipa.

- Kabel-kabel yang digantung pada pelat beton harus memakai klem penggantung dan

wire rod yang diramset ke beton.

- Kabel yang dapat digunakan adalah buatan Kabel metal atau 4 besar.

1.9.0 PEKERJAAN LAIN-LAIN

1. Pondasi

Page 61: Spek-Tek Gedung Siola

- Semua pondasi beton yang diperlukan untuk outdoor unit, panel-panel listrik termasuk

dalam pekerjaan pemborong AC.

- Pemborong AC harus menyediakan dan memasang (sesuai dengan gambar rencana, atau

gambar kerja yang disetujui) semua dudukan (support) atau penggantung (hanger) untuk

mesin-mesin, alat-alat, pipa kabel dan duct yang diperlukan.

- Semua penggantung harus dipasang pada balok atau pada rangka baja dan harus

berkonsultasi dengan Direksi dan Pemborong Sipil.

- Pemborong AC harus menjamin bahwa instalasi yang dipasangnya tidak akan

menyebabkan penerusan suara dan getaran (vibration & noise transmission) ke dalam

ruangan-ruangan yang dihuni.

2. Pengecatan

- Untuk pengantungan/penyangga harus dicat meni dan setelah itu dicat dengan cat

alumunium.

- Semua equipment, disebabkan gangguan cuaca atau gangguan setempat atau karat yang

merusak sebagian atau seluruh cat aslinya, harus dicat lagi dengan warna yang sesuai

secara keseluruhan atau warna yang diminta Direksi.

- Cat dasar, dan finishing dari merk ICI atau yang setaraf yang dapat disetujui.

1.10.0 PENGUJIAN (TESTING, ADJUSTING & BALANCING)

1. Lingkup Pekerjaan

Lingkup pekerjaan ini adalah pelaksanaan testing, adjusting, Flasing dan balancing untuk

seluruh system tata udara dan ventilasi mekanis sehingga didapatkan besaran-besaran

pengukuran yang sesuai seperti yang terlihat dalam gambar-gambar rencana sehingga system

betul-betul dapat berfungsi dengan baik dan sesuai dengan rencana.

2. Umum

Pelaksanaan TAB (testing adjusting dan balancing) secara mendasar maksimal harus mengikuti

standard yang berlaku secara umum seperti standard NEBB, ASHRAE dan SMACNA dengan

menggunakan peralatan-peralatan ukur yang memenuhi untuk pelaksanaan TAB tersebut.

Page 62: Spek-Tek Gedung Siola

3. Peralatan Ukur

Minimal peralatan ukur seperti di bawah ini harus disiapkan oleh kontraktor yang bersangkutan antara

lain :

a. Pengukuran laju udara

- Anemometer dan sejenisnya.

- Hood untuk mengukur udara di diffuser.

b. Pengukuran temperatur udara/air

- Sling psychrometric.

- Thermometer.

c. Pengukuran listrik

- Voltmeter.

- Ampermeter / Tang – Ampere.

4. Pelaksanaan TAB

- Secara detil TAB harus dilaksanakan terhadap seluruh system dan bagian-bagiannya,

sehingga didapatkan besaran-besaran pengukuran yang sesuai atau mendekati besaran

yang ditentukan dalam rencana.

- Dalam pelaksanaan TAB, disamping pengukuran yang dilakukan terhadap besaran-

besaran yang ditentukan dalam design, juga diwajibkan melaksanakan pengukuran

terhadap besaran-besaran yang tidak tercantum dalam gambar rencana, tapi besaran ini

sangat diperlukan dalam penentuan kondisi dan kemampuan peralatan dan juga sebagai

data-data yang diperlukan bagi pihak maintenance dan operation.

- Semua pelaksanaan TAB maupun pengukuran-pengukuran terhadap besaran-besaran

lainnya yang tidak tercantum dalam gambar rencana harus dituangkan dalam satu laporan

yang bentuknya (formnya) sudah disetujui oleh pengawas.

- Pelaksanaan TAB dilakukan oleh tenaga engineernyang betul-betul sudah berpengalaman

dalam pelaksanaan TAB ini.

- Dalam pelaksanaan TAB, harus selalu didampingi oleh tenaga pengawas, dimana hasil-

hasil pengukuran dan pengamatan yang dilakukan juga disaksikan oleh pengawas

tersebut dan dalam laporannya ikut menandatangani.

- Sebelum melaksanakan TAB, Kontraktor harus membuat suatu rencana kerja, mengenai

prosedure pelaksanaan TAB untuk masing-masing bagian pekerjaan, dan prosedure ini

agar dibicarakan dengan pihak MK untuk mendapatkan persetujuannya.

Page 63: Spek-Tek Gedung Siola

1.11.0 PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi.Kontraktor memungkinkan untuk mengajukan

salah satu dari daftar bahan dan peralatan sesuai daftar di bawah ini. Pemborong baru bisa

mengganti peralatan dari produk lain yang setaraf dengan produk-produk tersebut di bawah ini

dan harus ada persetujuan resmi tertulis dari Pemberi Tugas.

Adapun produk, bahan dan peralatan pada dasarnya harus sesuai dengan daftar material dan di

lengkapi COO (certificate of origin), Buku Manual dan Jaminan Garansi dari Pabrik.

Page 64: Spek-Tek Gedung Siola

SPESIFIKASI TEKNIS (ELEKTRIKAL)

1. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1.1. PERATURAN DAN PERSYARATAN

Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan

Instalasi Listrik Tegangan Rendah, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari

penyediaan bahan sampai pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan

jaminan.

1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua persyaratan yang ada

seperti :

a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000

b. VDE, ISO, LMK, SNI, dan peraturan lain yang terkait dengan pekerjaan instalasi listrik

2. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti :

a. Persyaratan Umum.

b. Spesifikasi Teknis.

c. Gambar Rencana.

d. Bill of item

e. Berita Acara Aanwijzing.

3. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara.

4. Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :

a. Penerangan dalam dan luar bangunan.

b. Outlet listrik dan Outlet StopKontak, Outlet Tenaga.

c. Telephone, Fire Alarm, Sound System, Call Car

d. CCTV dan LAN Lokal Area Network

e. Air conditioning, Exhaust fan, dan ventilasi.

f. Pompa transfer, Pompa Booster.

g. Pemadam Kebakaran

h. Dan peralatan lainya yang memerlukan daya listrik

5. Persyaratan Kontraktor Listrik.

Kontraktor pelaksana harus mempunyai Sertifikat AKLI Konsuilyang masih berlaku.

6. Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana core yang

ketiga merupakan jaringan pertanahan disatukan ke panel listrik. Sedangkan instalasi dari panel

pembagi menggunakan 4 core kabel.

7. Semua panel listik harus diberi pertanahan dengan kawat BC

8. Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung anti karat.

Page 65: Spek-Tek Gedung Siola

9. Sistem tegangan 220 V / 380 V, 3 phase, 50 Hz, instalasi penerangan dan stop kontak 220 V – 1

phase – 50 Hz.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN LISTRIK

Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera dalam spesifikasi ini, namun

Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan yang tertera di dalam

gambar – gambar perencanaan dan dokumen tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara

Aanwijzing.

1. Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan.

2. Menyediakan dan memasang Panel-panel :

- Panel AC Lt. 4

- Panel PP Lt 4,5,6,7,8

- Panel Stop Kontak Lt. 4

- Seluruh instalasi pertanahan ( Panel Listrik,).

- Pemasangan Instalasi Kabel Feder NYY dan NYFGBY untuk Panel.

3. Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk kabel feeder dan instalasi.

4. Menyediakan dan memasang :

a. Semua armature lampu penerangan dalam dan luar bangunan.

b. Armature lampu penerangan Taman dan Jalan

c. Tiang lampu luar lengkap pondasi, bracket, Fuse/ MCB dan pengecatan.

5. Membuat gambar kerja/ Shopdrawing dan menyerahkan As Built drawing

6. Melakukan pengetesan dan training

7. Melaksanakan mengurus surat jaminan Instalasi sesuai aturan yang berlaku

1.3. PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN

Syarat-syarat dasar / umum bahan dan peralatan adalah sebagai berikut :

Apabila ternyata kapasitas dari komponen, material atau peralatan, yang disyaratkan dalam RKS ini

sudah tidak ada dipasaran , maka Kontraktor boleh memilih kapasitas yang lebih besar , dengan

merk yang sama dari yang diminta dengan syarat :

- Mengajukan persetujuan kepada Pemberi Tugas.

- Tidak menyebabkan system menjadi lebih sulit.

- Tidak menyebabkan penambahan bahan.

- Tidak menyebabkan penambahan ruang.

- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.

- Tidak menurunkan kualitas pekerjaan.

1.4. SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN

1. Kabel Listrik

a. Kabel Instalasi Penerangan dan Outlet.

- Kelas tegangan 1000 volt dan 600 / 1000 volt.

Page 66: Spek-Tek Gedung Siola

- Inti penghantar tembaga.

- Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.

- Jenis kabel : NYM dan lain-lain sesuai gambar rencana.

- Merek kabel Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Voksel.

b. Kabel Feeder

- Kelas kabel 1000 volt

- Inti penghantar tembaga.

- Isolasi PVC, Sheated.

- Jenis Kabel NYY dan NYFGBY (Bukan Twisted Cable).

c. Kabel Grounding

- Inti tembaga.

- Jenis kabel BC atau NYA.

2. Pipa dan Fitting

a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan exhaus fan dilaksanakan dalam

pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit PVC untuk dalam bangunan, kecuali untuk

feeder dalam trench

b. Sparing menggunakan pipa galvanis yang ukurannya 2 tingkat di atas diameter kabel

instalasi.

c. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa flexible jenis

PVC.

d. Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, penyambungan, harus

menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, elbouw, T-doos, croos-doos dan

diberi warna untuk memudahkan maintenance.

e. Pemasangan Instalasi Listrik tidak dibenarkan bersamaan dengan pemasangan sparing

kabel.

f. Semua sambungan menggunakan terminal.

3. Cable tray, rak kabel dan hanger.

a. cable tray dan cable ladder

- Bahan terbuat dari perforated steel plate yang dihotdeep.

- Bahan support dari besi siku yang dicat.

- Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.

- Gantungan memakai besi beton Ø 10mm”.

- Setiap jarak 200 cm diberi tulangan penguat

b. Rak kawat dan hanger

1) Pada shaft riser

Terpasang rak kabel bentuk cable ladder, bahan stell plate hot deep

- Bahan support dari besi siku yang dicat.

- Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.

- Gantungan memakai besi beton Ø 100”.

- Setiap jarak 100 cm diberi tulangan penguat

� Hanger

Page 67: Spek-Tek Gedung Siola

- Untuk instalasi satu atau dua jalur digunakan hanger dari bahan besi plat yang

diklem setiap jarak 100 cm. Gantungan ke plat dengan ikatan ramset atau

fischerplug.

- Mur baut dan besi plat.

- Semua bahan besi plat harus dimeni dan dicat

4. Alat Bantu instalasi

a. Bak control dan tutupnya dari beton bertulang untuk pertanahan.

b. Pasir urug, sirtu dan tanah urug.

c. Pondasi beton cor untuk tiang lampu halaman / taman.

5. Saklar dan stop kontak

a. Mekanisme saklar dengan rating 10 A – 250 volt dengan warna dasar putih, jenis

pasangan recessmounted atau surfacemounted. Dalam suplai sakelar harus lengkap

dengan box tempat dudukannya dari bahan metal.

b. Stop kontak standard dengan ratting 10 A – 250 volt. 2 kutub ditambah 1 untuk

pentanahan. Stop kontak tenaga dengan rating 16 A – 380 volt. 3 atau 4 kutub ditambah 1

untuk pentanahan. Dalam suplai stop kontak harus lengkap dengan box tempat

dudukannya dari bahan metal jenis pasangan recessmounted atau surfacemounted.

Khusus stop kontak UPS diberi tanda atau dicat(warna akan ditentukan kemudian), guna

membedahkan pemilihan power UPS pada saat operasional

6. Armature Lampu

a. Down Light.

• Bahan kotak lampu aluminium, sedangkan reflector menggunakan mirror reflector.

• Diameter 154 mm.

• Terminal Grounding pada badan.

• Baut expose dengan kepala khusus.

• Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm2.

b. Bola Lampu mengunakan lampu LED ex Phillips, Panasonic

7. Panel listrik

Untuk pekerjaan panel listrik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Panel

Berfungsi untuk menerima daya listrik dari KWH meter PLN dan Generator set dengan

system Interlock. Main Breaker,MCCB dan MCB sebagai pengaman sesuai dengan

gambar rencana.

b. Umum.

- Tegangan kerja : 220 volt / 380 volt – 1 phase – 50 Hz. Dan 220 volt / 380 volt – 3

phase – 50 Hz

- Interupting capacity untuk main breaker 50 kA

- Jenis panel indoor freestanding lengkap dengan pintu.

- Lalu lintas feeder : * menggunakan kabel tanah tpye NYFGBY

* dalam gedung menggunakan kabel NYm

Page 68: Spek-Tek Gedung Siola

- Setiap incoming yang bersumber dari PLN harus dilengkapi dengan Arrester :

• Untuk panel utama ( LVMDP ) harus dilengkapi Arrester 100 KA.

• Untuk panel distribusi UPS harus dilengkapi Arrester 15 KA,

- Gambar detail harus dibuat oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan pengawas

sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan.

c. Pemutusan Daya

- Rated breaking capacity pada 220 volt / 380 volt – 1 fase / 3 fase – AC tidak kurang

dari 18 kA.

- Release harus mengandung :

• Under Voltage relay disisi PLN.

• Thermal overload release.

• Magnetic short circuit release ( mempunyai setting range ).

d. Rumah panel dan Busbar.

- Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peralatan dengan penempatan

yang cukup secara elektris dan fisik.

- Pemasangan semua komponen harus dapat dicapai dari bagian depan dengan mudah.

- Rumah panel type Free Standing dari besi pelat dengan tebal tidak kurang dari 2 mm,

sedang type wall mounted tebal plat tidak kurang dari 12 mm.

- Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pengolahan pembersihan

sejenis “ Phospatizing treatment “ atau sejenisnya. Bagian dalam dan luar harus

mendapat paling sedikit satu lapis cat penahan karat. Untuk lapisan akhir cat finish

bagian luar power coating.

- Ruang dalam panel harus cukup luas ,untuk memudahkan kerja, dan dilengkapi

ventilasi bagian sisi panel .

- Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih hitam dan

digrafir sesuai kebutuhan.

- Semua pengkabelan di dalam panel harus rapih terdiri atas kabel-kabel berwarna,

mudah diusut dan memudahkan dalam pemeliharaan.

- Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan PUIL. Bahan dari

tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang dipasang pada pole-pole

isolator dengan kekuatan dan jarak sesuai ketentuan untuk menahan tekanan dan

mekanis pada level hubung singkat.

- Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua terminal kabel atau

busbar lainnya tidak menyebabkan lekukan yang tidak wajar. Busbar harus di cat

secara standart untuk membedakan fasa-fasanya.

- Batang penghubung antara busbar dengan breaker harus mempunyai penampang

yang cukup dengan rating arus tidak kurang dari 125% dari rating Breaker.

- Pada sambungan- sambungan busbar harus diberi bahan pelindung (Tinned).

- Ujung kabel harus memakai sepatu kabel, dan sarung kabel berwarna sesuai

standard.

e. Instrument dan peralatan penunjuk lainnya.

Page 69: Spek-Tek Gedung Siola

1. Instrument dan peralatan penunjuk ( Ampere, Volt, Frekuensi, Cos Ø, killo watt )

menggunakan type analog

2. pilot lamp, tipe LED

3. Kwh meter dauble tarif lengkap current transformer.

1.5. PERSYARATAN PEMASANGAN

1. Persyaratan Instalasi dan Peralatan

a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah mendapat Surat

Perintah Kerja ( SPK ). Dan bisa mengajukan usul-usul kepada Konsultan Pengawas, apa

yang perlu diatur kembali agar semua instalasi maupun peralatan dapat ditempatkan dan

bekerja sempurna.

− Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah pengukuran,

meneliti peil – peil dalam proyek menurut keadaan sebenarnya.

− Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data kepada

Konsultan pengawas.

− Membuat photo dokumentasi pada prestasi phisik 0%- 25% - 50% - 75% dan 100 %.

b. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah, potongan dan detail

sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat persetujuan dari Konsultan

Pengawas.

c. Kontraktor harus selalu kordinasi dengan kontraktor lain, sehingga pemasangan instalasi

dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi chrosing.

d. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau dipasang

harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

2. Pemasangan Instalasi dan Peralatan.

a. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang dalam plat beton pelindung pipa

lengkap fitting-fitting.

b. Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi terpasang sebagai berikut :

i. Untuk 1 dan 2 jalur kabel saja, instalasi di klem ke plat beton atau di klem dengan

pelindung conduit.

ii. Untuk jalur kabel lebih dari 5 jalur instalasi harus lewat kabel tray tanpa conduit.

c. Untuk saklar dan stop kontak, instalasi terpasang recessedmounted ke kolom atau tembok.

Sakelar terpasang 150 cm di atas lantai kecuali untuk peralatan tertentu.Untuk stop kontak

30 cm di atas lantai

d. Dalam shaft riser instalasi feeder terpasang dan diklem ke rak kabel shaft riser setiap jarak

150 cm.

e. Di halaman instalasi terpasang sebagai berikut :

- Feeder dan instalasi lampu penerangan luar terpasang minimal 60 cm di bawah

permukaan tanah.

- Sedangkan untuk feeder yang melintas jalan terpasang 80 cm dibawah permukaan tanah

dengan menggunakan pelindung pipa galvanis.

Page 70: Spek-Tek Gedung Siola

f. Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung terminal 3 M kemudian

doos tersebut ditutup.

g. Akhir dari instalasi exhaust fan berupa saklar.

h. Pemasangan angkur harus dikerjakan sebelum pengecoran dan diikat ke dalam besi beton.

Dapat juga dilakukan dengan tembakan ramset atau fischerplug.

i. Rack riser atau rak kabel atau cable tray bersama penggantung dimur baut ke angkur.

j. Setiap belokan kabel terutama fedder yang besar harus diperhatikan radiusnya, minimal R

= 30 D dimana D adalah diameter kabel.

k. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan di tengah jalan kecuali

pada tempat penyambungan.

l. Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.

m. Armature lampu

- TL Led 14 watt terpasang rata dengan penggantung pada plat duckatau Plafon.

- Barret lamp, bracket lamp, terpasang surface mounted ke plat duck beton atau plafond

dengan di sekrup atau mur baut pada 2 tempat.

- LED 14 Watt terpasang rata dengan plafond dengan di sekrup atau dimur baut pada 2

tempat.

- Down light terpasang rata plafond dengan di sekrup atau mur baut pada 2 tempat.

3. Gali Urug

a. Kontraktor listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai dengan

spesifikasi yang diminta.

b. Bilamana ada Chrosing/tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus dibuat

gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan mendapat

persetujuan dari Konsultan Perencana / Konsultan Pengawas.

c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian pelaksanaan menjadi tanggung jawab kontraktor.

d. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu sampai padat.

e. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus diperbaiki

kembali oleh kontraktor listrik.

4. Pentanahan

Semua instalasi, peralatan listrik harus diberi pentanahan. System pentanahan baik peralatan

electronik, motor pompa, panel litrik, Genset dan sebagainya minimal 5 Ohm

1.6. PENGUJIAN DAN TESTING

1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh hasil yang akurat,

Bila diperlukan peralatan dapat diminta oleh Konsultan Pengawas untuk diuji ke Laboratorium.

2. Tahap – tahap pengujian adalah sebagai berikut :

a. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji system kerjanya

sesuai spesifikasi yang disyaratkan.

b. Semua penerangan lampu dalam ruang harus diuji dengan lux meter.

c. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dan tidak terjadi kesalahan sambung

Page 71: Spek-Tek Gedung Siola

d. Pengujian dilakukan bersama konsultan pengawas dan dibuat berita acara hasil test.

1.7. PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

1. Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara Proyek disertai lampiran-lampiran sebagai berikut :

a. Menyerahkan as built drawing pekerjaan listrik .

b. Penyerahan surat pernyataan jaminan instalasi listrik.( Akli, Konsuil)

c. Menyerahkan Brossure, operation dan maintenance manual.

d. Menyerahkan hasil pengetesan.

2. Setelah menyerahkan tahap I, Kontraktor wajib melaksanakan masa pemeliharaan secara Cuma-

Cuma selama jangka waktu sesuai yang ditentukan pada persyaratan umum, bahwa seluruh

instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan baik dan bekerja sempurna. Kerusakan karena

kesalahan pemasangan atau peralatan harus diperbaiki dan bila perlu diganti baru.

3. Setelah menyelesaikan tahap I, Kontraktor wajib melakukan masa jaminan selama 12 bulan atas

semua peralatan yang dipasangnya tetap bekerja sempurna.

4. Setelah menyerahkan tahap I, Kontraktor wajib melatih dan membantu mengoperasikan instalasi

dan peralatan yang terpasang

1.8. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

Page 72: Spek-Tek Gedung Siola

DAFTAR ISI

SPESIFIKASI TEKNIS LIFT (ELEVATOR)

1. Lingkup Pekerjaan

2. Persyaratan Umum

2.1. Waktu Pelaksanan

2.2. Material

2.3. Proses Pengolahan

2.4. Contoh Barang

2.5. Tenaga Pelaksana

2.6 Pengamanan

2.7. Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan

2.8. Jaminan dan Kualitas

3 PERSYARATAN KHUSUS

3.1. Gambar Kerja (Shop Drawing)

3.2. Ketentuan Gambar Kerja

3.3. Surat-surat Keterangan dari Pelaksana

3.4. Pendidikan Operator

3.5. Penggunaan Sementara

3.6 Pemeliharaan dan Pelayanan

4. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN ELEVATOR (LIFT)

4.1 Lift Penumpang (Passenger Lift)

4.2. Lift Service

5. PERLENGKAPAN KERETA

6. PERLENGKAPAN HOIST WAY

7. SIGNALS

8. STANDARD SAFETY FEATURES (ELEVATOR)

9. DATA KERETA ELEVATOR

10. KELENGKAPAN ELEVATOR

11. DATA PERALATAN DI SHAFT

12. SAFETY DEVICE

13. PEMASANGAN

14. TESTING DAN COMMISIONING

15. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

16 FORM

17. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

17.1 Umum

Page 73: Spek-Tek Gedung Siola

17.2 Daftar Material

17.3 Penyebutan Merk/Produk Pabrik

17.4 Produk Pabrik

Page 74: Spek-Tek Gedung Siola

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN LIFT (ELEVATOR).

1. Lingkup Pekerjaan

1.1. Pengadaan dan pemasangan Lift Penumpang , Lift Services dan lengkap beserta

accessoriesEX, HYUNDAI DAN SIGMA. di lengkapi COO (Certificate of Origin)

dan Kartu Garansi dari pihak Pabrik.

1.2 Mempersiapkan Approval dokumen, yang disetujui yang didalamnya tertuang

seluruh spesifikasi teknis secara detail dan material finished, gambar kerja dan

Brosur .

1.3 Mengadakan perbaikan pada instalasi lain apabila pada pemasangan tiap-tiap unit

elevator dan Escalator terjadi kerusakan tanpa penambahan biaya.

1.4 Pengadaan dan pemasangan Automatic Rescue Device (ARD) Lift ,Fire

Emergency Return (FER), Emergency Power Operation (EPO), dengan kapasitas

yang sesuai standar pabrik pembuat dan lengkap dengan accessories.

1.5 Pengadaan dan pemasangan fireman switch lift lengkap beserta accessoriesnya.

1.6 Penarikan/ penyediaan daya dari sumber daya yang telah disediakan pada

setiap ruang mesin ke panel masing-masing Elevator.

1.7 Pengadaan dan pemasangan propeller Exhaust wall Fan yang sesuai dengan

kebutuhan masing-masing ruang mesin lift sehingga didapatkan temperatur ruang

maximum 38 deg. C . Khusus untuk ruang panel kontrol , jika temperatur

dibutuhkan dibawah 35 deg.C , maka harus disediakan unit AC yang besarnya

sesuai dengan kebutuhan.

1.8 Mengadakan pengujian sebelum penyerahan pekerjaan terhadap semua peralatan

Elevator antara lain : Kecepatan car, alat-alat control automatic, pembukaan dan

penutupan pintu car, landing car, alat-alat pengaman, peralatan pada kondisi

darurat dan lain-lain sampai dinyatakan elevator siap pakai untuk dipakai oleh

Pemilik.

1,9 Penyelesaian finishing pintu, dinding pada tombol operation maupun pada

indicator penunjuk dan lain-lain yang ada hubungan pekerjaan elevator.

1.10 Membuat atau melengkapi dudukan buffer lift yang diperlukan termasuk

memberikan tambahan pada kondisi pit yang sudah ada bila diperlukan.

1.11 Pemborong harus mengurus dan memberikan surat izin pemasangan dan izin laik

pakai dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).

1.12 Pemborong harus mengkoordinasikan dengan pemborong fire fighting dalam hal

rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran (DPK) untuk fire lift, sehingga fire lift

berfungsi sesuai standard dari DPK yang berlaku.

1.13 Harga penawaran sudah termasuk Pada Point 1.11 dan Point 1.12

Page 75: Spek-Tek Gedung Siola

2 2. Persyaratan Umum

2.1 Waktu Pelaksanaan Lamanya waktu pelaksanaan pengadaan dan pemasangan

termasuk testing dan commisioming disesuaikan dengan master skedul secara

keseluruhan.

2.2 Material a. Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan

adalah baru dan bebas dari defective material improver material, poor

workmanship dan menjamin terhadap kualuitas sesuai dengan tujuan spesifikasi.

b. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti

dengan yang sesuai dalam jangka waktu secepatnya yang akan ditentukan lebih

lanjut oleh Direksi/ MK/ Perencana seluruh biaya yang timbul akibat penggantian

material/peralatan menjadi tanggungan/beban Kontraktor.

2.3 Gambar-gambar dan Spesifikasi Gambar-gambar dan spesifikasi merupakan suatu

kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Lokasi/kedudukan yang tepat dari

cage, machine, control panel dan lain-lain harus diperiksa dan disesuaikan dengan

ukuran-ukuran yang diberikan oleh pabrik pembuat. Gambar kerja harus selalu

berada di lapangan (site) dan Pemborong harus menyerahkan gambar

pelaksanaan yang terpasang (as built drawing) di kertas kalkir dan cetakan

sebanyak 4 (empat) set ke Pemberi Tugas pada saat serah terima I (pertama).

2.4. Contoh Barang Kontraktor wajib memberikan contoh-contoh barang yang akan

digunakan dalam pelaksanaan, jika tidak harus dapat memberikan brosur secara

lengkap dan jelas dan tertulis tentang bahan-bahan dari unit material. Bila bahan-

bahan tersebut diragukan kualitasnya akan dikirim ke kantor penyelidikan bahan-

bahan atas biaya Kontraktor. Semua bahan-bahan yang akan dipasang harus

mendapat persetujuan Direksi Lapangan, bila ternyata terdapat bahan-bahan yang

ditolak karena tidak memenuhi spesifikasi/kualitas, maka bahan-bahan tersebut

harus sudah tidak berada lagi di site dalam jangka waktu 3 (tiga) hari setelah

penolakan.

2.5. Tenaga Pelaksana Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh semua

orang/tenagatenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour) agar dapat memberikan

hasil kerja yang terbaik. Dalam pelaksanaan pekerjaan diwajibkan mengadakan

koordinasi dengan pemborong lain yang mengerjakan pekerjaan struktur,

elektrikal, mekanikal, interior dan sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya

kesalahan-kesalahan dalam pemasangan dapat diperkecil/dihilangkan.

2.6. Pengamanan Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan bahan/peralatan-

peralatan untuk instalasi dari pencurian atau kerusakan.Bahan-bahan/peralatan

yang hilang atau rusak harus diganti oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya.

Page 76: Spek-Tek Gedung Siola

2.7. Jaminan Pengujian dan Surat Keterangan Kontraktor menjamin bahwa peralatan

akan bekerja dengan memuaskan dalam semua kondisi. Untuk hal itu bersedia

memberikan jaminan tertulis dengan masa jaminan 1 (satu) tahun setelah

penandatanganan Berita Acara Serah Terima I (Pertama) Pekerjaan.Sebelum

pekerjaan dinyatakan selesai (diserahkan harus diadakan percobaan-percobaan

baik dengan atau tanpa beban dan sekaligus mengadakan pensetan level

pemberhentian, sehingga syarat-syarat leveling clearance yang diinginkan dapat

dipenuhi dengan baik.Pengujian dilakukan sampai pihak Pemberi Tugas

menyatakan cukup / memuaskan. Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) copy

(termasuk yang asli) Buku Operation Manual Maintenance, Repair Shop Manual,

Part Catalogue dan Description Equipment Brosure yang sesuai. Selain yang

tersebut diatas (buku dalam bahasa asing) juga harus disediakan 2 set dalam

bentuk bahasa Indonesia secara singkat dan jelas. Kontraktor harus dapat

mengadakan surat-surat keterangan lain yang diperlukan dari Jawatan

Keselamatan Kerja setempat, sehingga diperoleh syarat-syarat yang diperlukan

untuk boleh beroperasinya unit Elevator. Semua biaya yang perlu untuk

pengadaan surat-surat, jaminan, pengujian dan surat-surat keterangan ditanggung

oleh Kontraktor.

2.8. Jaminan Kualitas a. Jenis yang dipergunakan adalah product Jepang Korea China

atau Setara yang disetujui. b. Kontraktor harus merupakan agen tunggal resmi

yang ditunjuk oleh pabrik, dan harus berpengalaman, memahami dan mampu

melaksnakan pekerjaan serta telah memiliki izin instalatur lift harus bisa bekerja

sama dengan pihak lain, berdisiplin dalam ikut serta melaksanakan proyek ini.

3. Persyaratan Khusus

3.1 Gambar Kerja (Shop Drawing) Kontraktor harus membuat rencana kerja lengkap

dan menyerahkan gambargambar kerja brosur dan data-data dari peralatan

serluruh sistem yang diterima dari pabrik pembuatannya, guna mendapatkan

persetujuan dari MK, Konsultan dan Pemilik.Pelaksana harus memenuhi syarat-

syarat dan ketentuan yang berlaku di Indonesia atau standard International.

3.2 Ketentuan Gambar Kerja Gambar kerja dan rencana kerja dengan keterangan-

keterangannya yang perlu disetujui Direksi dan ahli meliputi : a. Peralatan dalam

ruang mesin : Letak peralatan-peralatannya Hubungan-hubungan kerjanya dari tiap

peralatan dengan alat-alat lain Diagram beban-bebannya Setelah persetujuan,

dalam hal ini sebelum daftar spesifikasi material kontraktor diharuskan

menyerahkan shop drawing untuk disetujui MK atau Perencana dan berkoordinasi

dengan pekerjaan sipil. b. Bracket pemegang rel : Konstruksi Bracket , Bahan-

Page 77: Spek-Tek Gedung Siola

bahan pengikat Posisi serta jarak dari setiap bracket c. Perlengkapan control :

Posisi stop button pengoperasian car Posisi indicator

3.3 Surat-surat Keterangan dari Pelaksana a. Surat keterangan lengkap dengan syarat

jaminan tahan api dari alat-alat sistem elevator yang berfungsi sebagai lift

kebakaran. b. Surat keterangan lengkap referensi sistem elevator yang dulu pernah

dibangun. c. Surat-surat keterangan lengkap mengenai surat-surat lisensi dan ijin-

ijin untuk pemasangan.

3.4 Pendidikan Operator Pendidikan operator kepada pegawai pemilik proyek minimum

10 orang meliputi : a. Proses pengamanan keselamatan b. Pengelolaan masing-

masing tiap alat-alat sistem c. Produser pemeliharaan secara rutin.

3.5 Penggunaan Sementara Tidak diperkenankan pemakaian sementara sebelum

seluruh pekerjaan proyek selesai, kecuali dengan ijin tertulis oleh Konsultan

Pengawas dan Owner.

3.6 Pemeliharaan dan Pelayanan a. Jaminan pemeliharaan dan perbaikan kembali

selama 6 (enam) bulan setelah selesai serah terima I (pertama) pekerjaan

dilaksanakan. b. Pemeliharaan dan pemeriksaan rutin tidak kurang dari tiap dua

minggu sekali oleh orang yang berkompetent dengan pembetulan-pembetulan

penyetelan-penyetelan, pembersihan-pembersihan semua peralatan. Selain itu

Kontraktor harus melakukan penggantian peralatan tanpa ada penambahan biaya

apabila terjadi kerusakan sampai dengan peralatan tersebut berfungsi kembali

secara baik.

3.7 Adapun produk, bahan dan peralatan pada dasarnya harus sesuai dengan daftar

material dan di lengkapi COO (certificate of origin), Buku Manual dan Jaminan

Garansi dari Pabrik.

3.8 Jangka waktu Pengadaan dan pemasangan Lift maksimal 5 Bulan sejak

pendatangan kontrak serta menyerahkan Schedul Pengadaan dan pemasangan

Lift dan Escalator Kepada Konsultan Pengawas dan Direksi.

Page 78: Spek-Tek Gedung Siola

4. SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN ELEVATOR ( LIFT )

4.1 LIFT PENUMPANG ( PASSENGER LIFT )

� Kapasitas : 1000 KG / 15 ORANG

� Kecepatan Minimal : 90 MPM

� Penggerak : AC variable voltage, variabel frequency (AC VVVF)

� Operation : Duplex collective with attendent

� Jumlah : 2 Unit ( Passenger Lift )

� No. stop / opening :8 Stop / opening dan 8 Stop / opening.

� Ukuran shaft : Sesuai gambar perencanaan

� Type pintu : Single speed centre opening door

� Lebar pintu : 900 mm (Kondisi Existing)

� Tinggi pintu : 2100 mm (Kondisi Existing)

� Over head : 4830 mm (Kondisi Existing)

� Hoistway Size : 2470 mm x 2640 mm (Kondisi Existing)

� Car Size minimal: 1600 mm x 1500 mm

� Pit depth : Sesuai gambar perancanaan

� Power : 380 / 220 Volt, 3 , 50 hz

� Motor : AC Minimal ± 6.2kW.

Standard Safety Features ( Elevator):

• Handrail guard switch

• Broken drive chain switch

• Skirt switches

• Emergency Stop button & stard Switch

• Pit disconnected Switch

• Broken step chain (link) switchesCar arrival gong

• Step up thrust switch

• Magnitic brake Over / Under speed switch

• Over Load relay

• Comb plate switch

• Hold handrail sign. S

• tep demarcatin lines.

5. Perlengkapan Kereta :

• Ceiling / Lighting : Sesuai Approved by owner

• Car Door : Hairline Steel

Page 79: Spek-Tek Gedung Siola

• Front Return Walls : Hairline Steel

• Side Rear Wallls : Hairline Steel

• Transom Panel lantai type cal : Sesuai Approved by owner

• Entrance column : Hairline Steel

• Kick Plates : Hairline Steel

• Floor : granite tile motif Sesuai Approved by owner

• Ventilation : Blower tipe fan & vent hole

• Emergency Light : Provided

• Interphone dan sound system : Provided in machine room, control operation

6. Perlengkapan Hoist Way Landing Door :

• Hairline Steel

• Transom Panel : Hairline Steel

• Car Door lantai Lobby : Hairline Steel

• Car Door lantai Typical : Hairline Steel

• Transom dan Jam Lt Lobby : Hairline Steel

• Jamb : Hairline Steel Landing Sell : Sesuai Approved by owner

7. Signals

• Car Operation Panel : Sesuai Approved by owner

• Transom Panel : Sesuai Approved by owner

• Car Door lantai Lobby : Sesuai Approved by owner

• Car Door lantai Typical : Sesuai Approved by owner

• Transom dan Jam Lt Lobby : Sesuai Approved by owner

• Jamb : Sesuai Approved by owner

• Landing Sell : Sesuai Approved by owner

8. Standard Safety Features ( Elevator)

• Automatic bypass (75% loading)

• Over load device

• Safety edge

• Fire emergency return

• Emergency stop switch

• Car arrival gong

• Emergency car lighting

• Up & down indicator arrows

• Door photo cell Rencana

Page 80: Spek-Tek Gedung Siola

• Automatic Resque Device

• Supervisory panel di ruang control

• Manhole (car) switch

• Pit Switch

• Maintenance switch (didalam & diluar car)

• Nuisance call cancellation (menghapus panggilan semu, berdasarkan proteksi

dari beban)

• Non reverse phase sequence protection

• Lampu diatas dan dibawah car lift , berikut kawat pengaman & stop kontak.

• Rope ditandai untuk tanda dilantai mana car lift berada.

• Fire controle switch in glass fronted boxes marked “ Fire Switch”

• Control elevator hendaknya terdiri dari komponen electronik yang dilengkapi

dengan peralatan pengatur operasi dengan microprossesor kecuali Relay

penggerak utama.

9. DATA KERETA ELEVATOR.

9.1. Rangka kereta elevator.

• Terbuat atas profil baja yang dicat anti karat.

• Pada rangka ini terdapat paling sedikit 4 buah sliding type guide shoes, dimana 2

buah terletak pada bagian atas kereta dan yang lain pada bagian bawah kereta

tepat diGuide Rail.

• Guide shoe yang dipakai adalah type Rpller.

• Setiap guide shoes harus dilengkapi dengan system pelumas sendiri .

• Pada rangka bagian bawah yang merupakan tempat tumpuan lantai kereta ,

harus terdapat bantalan karet.

9.2 .Lantai kereta.

• Terbuat dari baja yang dicat anti karat dan dilapisi dengan heavy duty tile Warna

ditentukan kemudian.

• Bagian bawahnya dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

• Ukuran dan kekuatan dari lantai ini harus sesuai dengan kapasitas angkut

elevator.

9.3 Dinding kereta elevator..

• Dinding dalam konstrukisinya harus sedemikian rupa sehingga mudah dipasang

atau dilepas.

• Pada bagian luarnya harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

Page 81: Spek-Tek Gedung Siola

9.4 Langit- langit Kereta Elevator.

• Ketinggian langit – langit kereta elevator tidak kurang dari 2300 mm dimana

terdapat pintu darurat yang hanya bias dibuka dari atas kereta dan dilengkapi

safety switch sehingga lift tidak beroperasi selama pintu tersebut terbuka.

• Terdapat lampu untuk penerangan normal dan penerangan darurat dengan

sumberdaya dari batere type NI-CAD dry cell lengkap dengan automatic

chargernya.

• Jenis lampu adalah type Flouraescent light ing circular milky white acrylic cover .

Terdapat Exhaust Fan dan exhaust grille yang terletak diats kereta.

• Pada bagian atas harus dilapisi dengan suatu bahan peredam suara.

9.5. Pintu Kereta Elevator.

• Terdiri dari 2 panel Automatic Centre Opening dengan dimensi seperti gambar.

Penggerak pintu kereta adalah motor listrik yang dilengkapi dengan alat pengatur

kecepatan.

• Pada bagian dalamnya harus dilapisi dengan bahan peredam suara.

9.6. Car Opening Panel.

• Terbuat dari stainless Steel Plate finish.

• Pushbutton yang dipakai merupakan soft touch button yang menyala bila

tersentuh.

• Terdiri dari peralatan sebagai berikut:

Pushbutton untuk setiap lantai.

Pushbutton untuk membuka pintu kereta.

Pushbutton untuk menutup pintu kereta.

Pushbutton untuk emergency stop. O

N-Off switch untuk lampu penerangan

ON-Off switch untuk Exhaust Fan

Key switch untuk independent operation.

Lampu tanda kelebihan penumpang yang dilengkapi dengan buzzer.

Pushbutton untuk intercom

Plat nama dari pabrik pembuat

Tulisan kapasitas lift penumpang.

Page 82: Spek-Tek Gedung Siola

9.7. Pintu Lift dan Pintu Shaft.

• Lift harus dilengkapi dengan system pintu yang bekerja secara otomatis.

• Pintu harus mempunyai mekanisme kerja membuka dan menutu pintu secara

otomatis dengan bantuan motor listrik dan bekerja tanpa suara , tanpa getaran

atau kejutan.

• Pintu kereta dan pintu shaft harus membuka dan menutup secara serempak,

sesaat setelah kereta lift dating disuatu lantai dan sesaat sebelum kereta lift

bergerak meninggalkan lantai.

• Pada saat lift bergerak , pintu kereta tidak boleh dapat dibuka dari dalam kabin,

meskipun tombol pembuka ditekan.

• Pada saat lift bergerak , motor listrik penggerak pintu harus memberikan torsi

yang cukup kuat pada daun pintu, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa

dari dalam kabin.

• Pada sat tidak ada sumber daya listrik, pintu – pintu harus harus dapat dibuka

secara paksa dengan tangan dari dalam kabin dan dari luar shaft.

• Setiap pintu shaft harus dilengkapi dengan suatu system interlock jenis elektro

mechanical, untuk mencegah pintu dibuka secara paksa, kecuali dengan kunci

khusus yang disediakan untuk melepas system interlock tersebut.

• Sistem interlock electro mechanical pada pintu shaft tersebut harus dapat dibuka

dari kabin, pada saat lift berhenti pada suatu lantai.

• Sistem interlock harus dibuat sedemikian rupa sehingga dapat dilepas dari dalam

kabin, pada saat tidak ada sumber daya listrik.

• Pintu lift harus dilengkapi dengan “safety edge” yang terpasang dari ujung atas

sampai ujung bawah panel pintu, apabila peralatan ini menyentuh orang atau

benda pada saat pintu sedang menutup, maka pintu kereta dan pintu shaft

secara otomatis harus kembali pada posisi membuka penuh, pintu baru akan

menutup kembali secara otomatis, setelah melampaui waktu yang ditentukan.

10. DATA PERALATAN DI SHAFT.

10.1 Magnetic Landing device.

• Untuk memberhentikan kereta elevator pada setiap lantai yang dituju dengan

toleransi maksimum sebesar 5 mm dari level lantai yang bersangkutan.

10.2 Landing Door.

• Mempunyai type dan dimensi yang sama dengan pintu keretanya.

• Dilengkapi dengan wide jamb.

• Terbuat dari Stainless steel . Dilengkapi dengan kunci pembuka secara manual

dan interlock secara electris dan mekanis serta dilengkapi dengan alat penutup

otomatis dengan weigth closer.

Page 83: Spek-Tek Gedung Siola

10.3 Door Sills dan Toe Guards.

Terletak dibawah pintu, terbuat dari extruded Alluminium natural color, yang didudukan

pada beton yang telah disediakan.

10.4 Hall Button.

• Hanya ada satu buah disetiap lantai:

� Untuk lantai yang paling bawah hanya terdapat satu Pushbutton untukoperasi

kearah atas.

� Untuk lantai yang paling atas hanya terdapat satu pushbutton untuk operasiϖ

ke arah bawah

� Untuk lantai yang lainnya terdapat 2 pushbutton untuk operasi ke arah atasϖ

dan bawah. Pushbutton merupakan Soft touch button yang menyala bila

ditekan.

10.5. Car Position Indicator.

• Dilengkapi dengan Hall Lantern dan gong yang hanya menyala dan berbunyi

pada saat kedatangan kereta.

11. SAFETY DEVICE.

11.1. Pengaman terhadap kelebihan penumpang , dimana secara otomatis akan

membunyikan buzzer yang diletakkan di car board.

11.2. Pengaman terhadap kelebihan perjalanan, apabila pengaman ini bekerja maka

panel kontrol akan mematikan mesin penggerak dan baru dapat dijalankan

kembali bila secara manual posisi kereta dikembalikan ke kedudukan normal.

Pembatas yang ada yaitu :

• Level 6 cm dibawah level lantai terbawah, dan

• Level 10 cm di atas level lantai teratas.

11.3. Pengaman terhadap ketegangan rope. Apabila pengaman ini bekerja, maka panel

kontrol akan mematikan mesin penggerak.

11.4. Pengaman terhadap kelebihan kecepatan , apabila terjadi kelebihan kecepatan

maka : Centrifugal switch yang ada di speed governor akan menyebabkan panel

kontrol mematikan mesin penggerak. Safety gear sebanyak empat buah yang

terletak dibagian bawah dari pengibang berat dan kereta akan mengadakan

pengereman di rail dan microswitch yang ada disana akan menyebabkan panel

kontrol mematikan mesin penggerak.

11.5. Pengaman pada pintu kereta elevator, berupa : Door safety edge sebanyak 2

buah, akan bekerja bila tersentuh

Page 84: Spek-Tek Gedung Siola

11.6. Pengaman Lift pada saat sumber daya listrik PLN terputus: Pada saat sumber

daya utama dari PLN terputus, kereta lift secara tiba-tiba akan berhenti, pada saat

demikian lampu darurat didalam kereta harus menyala secara otomatis, system

intercom dan bell alarm harus tetap berfungsi, dengan mendapat sumber daya

dari battery.

Secepatnya setelah menerima daya listrik dari Diesel Generating Set Emergency,

semua lift dapat bekerja kembali secara normal.

Pemindahan rangkian dari jaringan listrik PLN ke Diesel Genset dilakukan secara

otomatis di panel utama listrik.

Bila sumber utama PLN telah terhubung kembali , maka rangkian kembali

berfungsi secara normal seperti semula.

11.7. Pengaman bila terjadi kebakaran. Dilantai dasar (main enterance) harus

disediakan dan dipasang saklar khusus untuk petugas – petugas pemadam

kebakaran dengan tulisan dalam bahasa Indonesia “ SAKLAR KEBAKARAN”.

Untuk mengoperasikan saklar tersebut tidak boleh menggunakan kunci dan harus

diletakkan didalam kotak besi yang mempunyai panel depan terbuat dari stainless

steel hairline finish dan tutup kaca yang mudah dipecah.

Saklar ini harus diberi tulisan yang jelas untuk kedudukan “On atau Off”.

Dengan mendudukan salar pada posisi “ON” , maka lift akan bekerja sebagai

berikut: Semua panggilan lift dan permintaan lantai akan dibatalkan, dan tidak ada

panggilan atau permintaan baru terdaftar.

Sistem kerja lift akan berubah dari kontrol secara kolectif menjadi tidak kolectif.

Tanpa melihat arah gerak nya, lift secara otomatis akan bergerak turun ke lantai

dasar, tanpa berhenti di lantai-lantai lainnya.

Setelah membuka pintu dilantai dasar, lift akan berhenti bekerja.

Untuk selanjutnya pengoperasian lift tersebut hanya dapat dilakukan dari dalam

kereta dan lift tidak akan melanyani panggilan dari luar kereta/lantai.

11.8 Pemasangan Emergecy Call ke ruang Security dan keruang Teknisi.

12. PEMASANGAN

12.1 Mesin Pengangkat Elevator

a. Mesin pengangkat dari Elevator adalah jenis mesin traksi yang digerakkan dengan

tenaga listrik arus bolak-balik (alternatinç current AC) Keseluruhannya merupakan

suatu unit yang harus didudukan secara kuat pada satu dudukan mesin yang

terbuat dari profil baja dan menumpu balok bangunan (bukan pada alat beton).

Dudukan baja tersebut harus balok bangunan (bukan pada flat beton).Dudukan

baja tersebut harus disediakan oleh Pelaksana Pekerjaan.

Page 85: Spek-Tek Gedung Siola

b. Motor harus dari jenis yang baik untuk dapat bekerja kontinu di daerah tropik dan

harus sesuai dengan standard negara dimana mesin lift dibuat. Terminal Kontrol

listrik pada motor harus beban dari timbulnya loncatan bunga api untuk semua

kondisi beban dan kecepatan.

c. Setiap motor harus bekerja pada sistem tegangan PLN 380 Volt, 3 , 5Hz dengan

memakai perendam getaran untuk mencegah rambatan getaran struktur

bangunan dan konduit kabel listrik untuk motor harus mengguna-kan flexible

conduit berlapis galvanized.

12.2. Rem

a. Sistem rem harus menggunakan sistem pelepasan rem dengan arus bolakbalik

atau arus searah.

b. Sistem pemberhentian/ rem harus direncanakan untuk dapat bekerja pada

kapasitas diatas kapasitas normalnya dan sangguh memegang dan

memberitahukan Elevator pada kondisi yang paling berat/ sukar.

c. Sirkuit sistem kontrol rem harus saling mengunci (interlock) secara elektrik

dengan sirkuit kontrol motor traksi dan harus direncanakan dan diatur sehingga

rem hanya bekerja untuk memegang kabin elevator pada saat berhenti sehingga

pemberhentian Elevator dapat dilakukan secara halus.

d. Dua buah sepatu rem harus disediakan dan harus bekerja tanpa menimbulkan

suara keras.

e. Disetiap mesin Elevator harus disediakan satu alat yang diperuntukkan untuk

melepas rem secara manual pada saat darurat.

12.3. Katrol / Sheaves

Kawat penggantung harus dibuat secara teliti dan terbuat dari besi cop yang

terbaik, beban dari cacat dan dibentuk sedemikian sehingga tidak terjadi slip pada

gulungan kawat baja serta tidak dapat menyebabkan kawat penggantung menjadi

aus pada semua kondisi beban.

12.4. Kawat Penggantung (Ropes)

a. Kawat penggantung terbuat dari baja berpilah sesuai dengan persyaratan pabrik

dengan jenis dan ukuran yang memberikan umum pemakaian yang panjang dan

bekerja dengan baik.

b. Semua kawat penggantung kabin Elevator dan counter weight harus dipasang

secara vertikal dan diatur sedemikian sehingga beban terbagi secara merata

sepanjang kawat penggantung kabin lift dan counterweight.

c. Diameter minimum dari rope yang dipakai disesuaikan dengan kapasitas lift

secara standard.

Page 86: Spek-Tek Gedung Siola

d. Sertifikat rope/kawat penggantung harus diserahkan kepada pemilik sebelum

pelaksanakan.

12.5. Rel Penuntun (Guides Rails)

a. Rel penuntun untuk kabin lift dan counterweight harus terbuat dari Profil baja T

dengan lebar flange, sesuai standard pabrik.

b. Rel penuntun yang dipasang harus mempunyai kekuatan yang cukup untuk

menahan tekanan yang dapat ditimbulkan karena cukup untuk menahan rel

darurat bekerja ataupun adanya beban yang tidak simetris.

c. Rel penuntun harus dipasang dan diperpanjang sampai dengan ujung teratas dari

overhead shaft dan sampai dasar pit dan diikatkan pada struktur bangunan

dengan bracket yang direkomendasikan oleh pabrik.

d. Pemasangan rel harus dibuat sedemikian sehingga tidak ada goncangan atau

goyangan yang terasa oleh penumpang didalam kabin Elevator selama

perjalanan.

e. Panjang bracket dari rel penuntun harus disesuaikan dengan jarak rel sampai

dinding shaft pada gambar rencana akan terlihat perbedaan lebar dari shaft

Elevator secara vertikal dikarenakan tebal dinding beton yang mengecil secara

beraturan kearah atas.

12.6. Conterweight

a. Elevator harus diseimbangkan dengan sistem counter weight untuk bekerja

secara ekonomi dan halus.

b. Counterweigh harus terbuat dari balok besi tiang yang dipasang tersusun pada

rangka baja sedemikian sehingga mudah untuk menambah atau mengurangi

berat counterweight tanpa mengganggu kawat penggantungnya.

c. Counterweight tersebut harus mampu memberikan keseimbangan sebesar berat

kabin lift kosong ditambah 40% sampai dengan 45% berat beban maksimum

yang diizinkan.

d. Sisi atas dan bawah dari rangka counterweigh harus dilengkapi dengan sepatu

penuntun berbentuk "U" (sliding guide) yang dapat diatur.

12.7. Posisi Car

Kontraktor harus memasang kedudukan car/kereta dengan lintasan tegak lurus

dari keduduka paling bawah sampai kedudukan paling atas.Pengukuran posisi

car tidak hanya dilakukan satu sisi saja melainkan setiap sisi car guna

mendapatkan posisi yang tepat. Untuk penyetelan kedudukan car pada setiap

leve mana level lantai harus lurus tepat dengan level car penyetelan dilakukan

berkali-kali baik dengan beban maupun tidak menggunakan beban. Batas

Page 87: Spek-Tek Gedung Siola

kelonggaran sistem ini tidak boleh menggunakan lebih dari 6 mm untuk service

Elevator pada beban maksimum dan 3 mm untuk Elevator penumpang pada

beban maksimum.

12.8. Pemasangan Pintu Car

Pemasangan pintu harus dilakukan secara cermat baik posisi tutupan maupun

pembukaan.Pintu car harus dapat terbuka penuh dengan lancar dan dapat

tertutup dengan rapat. Pemasangan rel dudukan pintu harus disesuaikan dengan

level lantai rel harus tetap bersih dan lurus. Kelonggaran maximum antara daun

pintu dan rangka pintu yang menempel pada dinding tidak boleh lebih dari 5 mm.

12.9. Pemasangan Buffer

Pemasangan buffer harus tepat pada posisi dimana counter weight dan car

bekerja Kedudukan buffer harus dilengkapi dengan plat pengikat setebal 15 mm

dimana kedudukan unit buffer pada struktur dilengkapi baut pengikat/ angkur

sebanyak 4 buah -buffer. Buffer yang dipakai dari jenis Oil Buffer dimana pada

bagian atasnya diberikan Karet setebal 5mm. Untuk setiap lift minimum

dipergunakan 4 buah buffer ditempatkan pada masingmasing 2 buah buffer pada

Car dan Counter Weight.

12.10. Pemasangan Mesin

Kedudukan mesin Elevator harus pada posisi yang tepat dimana hal tersebut

berkaitan dengan posisi tali pengangkat car yang harus dipasang secara center,

kedudukan tali pengikat pada fully pembantu harus dapat disetel naik dan turut

guna penyetelan bila terjadi perubahan level car pada level lantai.Untuk

kedudukan mesinnya harus dapat disetel dengan gerak horizontal sedangkan

dudukan mesin harus rigit, kokoh dibuat atau diangker pada dinding atau lantai

pada ruang mesin.

12.11. Panel Kontrol

Pemasangan panel kontrol harus disesuaikan dengan situasi ruang mesin Panel

kontrol, harus cukup ventilasi punya ruang gerak untuk maintenance.Panel kontrol

harus dilengkapi kunci pengaman dan intercom guna untuk pemberitahuan pada

operator bila terjadi kemacetan dalam car. Panel kontrol ini dari jenis free

standing close type dengan lubang ventilasi secukupnya. Semua komponen

kontrol harus dapat bekerja dengan baik pada temperatur 35 deg.C dan RH

maximum 95 % Box panel terbuat dari plat baja tebal min. 2 mm dengan rangka

penguat dan di Cat anti karat. Semua kabel yang masuk/keluar panel dilengkapi

dengan Cable gland.Selain tersebut di atas juga disediakan remote panel kontrol

berupa supervisor panel guna memonitor seluruh elevator yang ada, Untuk

Page 88: Spek-Tek Gedung Siola

dialokasikan pada ruang kontrol lantai satu. Isian sistem kontrol minimum meliputi

seperti yang terlihat pada gambar perencanaan

13. Testing dan Commisioning

Testing dan commisioning harus dilakukan kontraktor sebelum dilakukan

penyerahan pertama untuk mendapatkan hasil yang maksimal sesuai persyaratan

dan lingkup pekerjaannya.Biaya untuk pekerjaan tersebut diatas tanggungan

Kontraktor termasuk biaya perijinan dari DEPNAKER.

Pekerjaan pengujian yang harus dipenuhi minimal adalah sebagai berikut :

13.1 Pengujian terhadap pengamanan sambungan rantai

13.2 Handrail inlet safety device diperlukan untuk mengontrol jalannya handrail

dalam balustrade.

13.3 Panel kontrol terhadap bekerjanya peralatan maupun circuit relay-relay

automatic circuit breaker serta terminasi dari sistem pengkabelan.

13.4 Terminasi terhadap instalasi pada motor.

13.5 Pelan-pelan sisi serta segment gigi pelat sisi untuk kelancarannya serta

pemberian bahan pelumas pada beberapa bagian dari segment gigi poros

motor dan lain-lain.

13.6 Menjamin hingga berfungsinya peralatan dengan baik dan sempurna.

13.7 Kontraktor dalam hal ini harus memberikan training operation kepada Tes

Engineering Pemilik proyek dan untuk waktu serta kesediaannya akan

ditentukan kemudian bersama Pemilik Proyek/ Perencana/ MK.

14. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

14.1 Masa Jaminan Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin

akan bekerja dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup

pekerjaan ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa

penyerahan pekerjaan tersebut.

14.2 Pemeliharaan Masa pemeliharaan ditetapkan minimal 180 (seratus delapan puluh)

hari kalender sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai Berita

Acara.Pemborong harus memperbaiki segala kerusakankerusakan atau

kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya pelaksanaan dan

atau bahan-bahan yang digunakan.Pekerjaan perbaikan ini harus segera

dikerjakan oleh Pemborong pada peringatan pertama dari Direksi.Kontraktor

harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh

pelaksanaan pekerjaan ini. Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau

pekerjaan perbaikan kurang sempurna, maka manajemen Konstruksi dapat

meminta orang lain untuk memperbaiki atau mengganti dengan biaya

Pemborong. Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan

Page 89: Spek-Tek Gedung Siola

atau kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka

pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.

14.3 Serah Terima Pekerjaan Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan

diserahkan untuk pertama kalinya pada waktu seperti tersebut diatas.

Pemberitahuan penyerahan pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh

Pemborong dengan menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan

menyebutkan tanggal penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu

sebelum penyerahan yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika

pekerjaan telah memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima

pekerjaan tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam

Berita Acara Penyerahan Pertama.

15. Form yang harus diisi oleh setiap peserta tender Lift (Elevator), berdasarkan

produk.

COUNTRY OF ORIGINAL & NEW BRAND :

15.1. SpesifikasI Teknis Umum:

• Type product :…………………………………………….

• Kapasitas :…………………………………………….

• Kecepatan :…………………………………………….

• Penggerak :…………………………………………….

• Operation :…………………………………………….

• Jumlah :…………………………………………….

• No. Stop Opening :…………………………………………….

• Ukuran Shaft :…………………………………………….

• Type pintu :…………………………………………….

• Lebar pintu :…………………………………………….

15.2. Spesifikasi teknis khusus :

� Daya motor Penggerak : …………………………………..

� Pit depth : …………………………………..

� Over head : …………………………………..

� Material : …………………………………..

� Peralatan Pengaman : …………………………………..

� Dan lainlain sesuai spesifikasi teknis : …………………………………..

15.3. Perlengkapan Kereta :

• Ceiling / Lighting : ……………………………………..

• Car Door : ……………………………………..

• Front Return Walls : ………………………………………

• Side Rear Wallls : ……………………………………..

• Transom Panel lantai type cal : ……………………………………..

Page 90: Spek-Tek Gedung Siola

• Entrance column : ………………………………………..

• Type product :…………………………………………….

• Kapasitas :…………………………………………….

• Kecepatan :…………………………………………….

• Penggerak :…………………………………………….

• Operation :…………………………………………….

• Jumlah :…………………………………………….

• No. Stop Opening :…………………………………………….

• Ukuran Shaft :…………………………………………….

• Type pintu :…………………………………………….

• Lebar pintu :…………………………………………….

• Tinggi pintu :…………………………………………….

• Kick Plates : ………………………………………

• Floor : …………………………………..

• Ventilation : …………………………………..

• Emergency Light : ……………………………………

• Interphone dan sound system : …………………………………..

14.4. Perlengkapan Hoist Way

• Landing Door : ………………………………………

• Transom Panel : …………………………………………

• Car Door lantai Lobby : …………………………………..

• Car Door lantai Typical : …………………………………..

• Transom dan Jam Lt Lobby Jamb Landing Sell :

…………………………………..

14.5. Signals

• Car Operation Panel : …………………………………..

• Transom Panel : …………………………………..

• Car Door lantai Lobby : …………………………………..

• Car Door lantai Typical : …………………………………..

• Transom dan Jam Lt Lobby : …………………………………..

• Jamb : …………………………………..

• Landing Sell : …………………………………..

Page 91: Spek-Tek Gedung Siola

16. PERSYARATAN BAHAN / MATERIAL

16.1. Umum

Semua material yang disuplai dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan

material tersebut oleh cocok untuk dipasang di daerah tropis.Material-material

haruslah dari produk dengan kualitas baik dari produksi terbaru. Untuk

materialmaterial yang disebut dibawah ini maka Pemilik harus menjamin bahwa

barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan surat order

pengiriman dari dealer/agen/pabrik.

Pemborong harus bersedia mengganti material yang tidak disetujui karena

menyimpang dari spesifikasi atau hal lainnya, dimana penggantian tersebut

tanpa biaya ekstra.

16.2 Daftar Material

Untuk semua material yang ditawarkan maka Pemborong wajib mengisi daftar

material yang menyebutkan merk, type, kelas lengkap dengan brosur/katalog

yang turut dilampirkan pada waktu tender.Tabel daftar material ini diutamakan

untuk komponen-komponen yang berupa barang-barang produksi pabrik.

16.3. Penyebutan Merk/Produk

Pabrik Apabila pada spesifikasi teknis ini atau pada gambar disebutkan

beberapa merk tertentu atau kelas mutu (quality preformance) dari material atau

komponen tertentu terutama untuk material yang dalam taraf mutu/pabrik yang

disebutkan itu.Apabila nanti selama proyek berjalan terjadi bahwa material yang

disebutkan pada tabel material tak dapat diadakan oleh Pemborong yang

diakibatkan oelh sesuatu alasan kuat yang dapat diterima Pemilik, MK, maka

dapat dipikirkan penggantian merk/type dengan suatu sanksi tertentu kepada

Pemborong.

16.4. Produk Pabrik

No ITEM KETERANGAN MERK

1 Lift Passenger Jumlah: Sesuai Gambar

Kap. : 1000kg / 15 Org

Speed : Min. 90 mpm

- SIGMA

- HYUNDAI

Page 92: Spek-Tek Gedung Siola
Page 93: Spek-Tek Gedung Siola

SPESIFIKASI TEKNIS PERALATAN ESCALATOR

� Kapasitas Minimal : 9000 Orang perjam

� Kecepatan Minimal : 30m/min atau 0,5m/s

� Handraill Height : 930mm

� Sudut Kemiringan : 30° s/d 35° (sesuai Kondisi Lapangan)

� Penggerak : AC variable voltage, variabel frequency (AC VVVF)

� Operation :Key Switch Operation Revesible System.

� Power : 380 / 220 Volt, 3 , 50 hz

� Motor : Minimal 9 kW / Unit

� Escalator dilengkapi sensor hemat energy.

Standard Safety Features ( Escalator):

• Driving chain safety device

• Step Roller safety device

• Step chain safety device

• Skirt guard safety device

• Emergency Stop button & stard Switch

• Pemasangan safety Railling around escalator

PELAKSANAAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN

PEMASANGAN UNITESCALATOR

pelaksanaan untuk pekerjaan pengadaan dan pemasangan unit escalator adalah

sebagai berikut :

1. PEKERJAAN PEMASANGAN UNIT ESCALATOR

Pekerjaan pemasangan escalator dapat dimulai setelah :

a. Unit escalator sudah masuk ke lokasi proyek

b. Hoistway escalator telah selesai pengerjaannya.

Adapun beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh kontraktor sipil dalam

pembuatan hoistway escalator, antara lain :

a. Ukuran bersih hoistway escalator dan ketegak lurusnya.

b. Kedalaman pit escalator.

c. Tempat dudukan escalator (reaction force)

d. Hoisting hook untuk pengangkatan escalator

Page 94: Spek-Tek Gedung Siola

Ukuran / dimensi dari hal tersebut diatas telah tercantum dalam shop drawing

escalator.

Pekerjaan Pemasangan Escalator :

Transportasi ke void escalator.

pengangkatan unit untuk di letakkan ditempat yang paling dekat dengan lobang

dengan menggunakan Hand Pallet dan Pallet kotak atau dengan menggunakan

forklift.

Joint Frame dan Rail

Pekerjaan penyambungan potongan frame dan rail escalator menjadi satu

sebelum diletakkan di pit escalator.peralatan yang harus disediakan yaitu joice,

hand pallet, kunci – kunci, peralatan pengelasan.

Wiring dan Koneksi Kabel

Koneksi safety device dan panel escalator serta pemasangan kabel – kabel

Erection Frame

Peletakkan Unit Escalator ke dalam void / pit escalator dengan menggunakan

Chain block yang diletakkan di hook yang disediakan oleh gedung

Plumb / Centering

Proses pengukuran level escalator terhadap finishing floor untuk dipakai sebagai

ukuran pemasangan bracket.

Pemasangan Bracket

Pekerjaan Pemasangan bracket untuk dudukan kaca escalator serta outside

deck

Pemasangan Out Side

Adalah Cover Frame yang dipasang pada sisi luar kaca escalator

Pemasangan Kaca

Pemasangan Kaca escalator dengan posisi menumpang pada bracket.

Pemasangan Handrail

Pemasangan karet pegangan untuk penumpang yang naik di escalator.

Page 95: Spek-Tek Gedung Siola

Pemasangan Inside Deck dan Skirt Guard

Pemasangan Cover Frame yang dipasang pada sisi dalam kaca escalator dan

pemasangan dinding pembatas step sisi kanan kiri bagian dalam escalator

Testing

Pelaksanaan pengetesan escalator dengan secara bertahap dengan langkah

pertama escalator dijalankan manual, maintenant,baru sesudahnya dapat

dijalankan secara normal.

Pemasangan Step

Adalah pemasangan seluruh step ( pijakan kaki penumpang escalator ) sebelum

pelaksanaan running test.

Tes commisioning & Ijin Depnaker

Page 96: Spek-Tek Gedung Siola

PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMBONGKARAN

LIFT &ESCALATOR

LINGKUP KERJA :

I. PEKERJAAN

1 Pembongkaran Elevator (Lift)

Item Yang dibongkar Meliputi:

Mesin Lift

Machine Room

Panel

Kereta Lift

Saklar Pintu

Counterweight

Safety device

Lift Hall

2 Pembersihan Bongkaran elevator

3 Pengangkutan Elevator Keluar (Disposal Area) / lokasi yang ditunjuk pemberi

tugas

II. URAIAN UMUM

1. Sebelum melakasanakan persiapan pekerjaan, kontraktor harus menghubungi

bagian Mechanical I Electrical untuk mendapatkan petunjuk dalam

pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan selalu berkoordinasi untuk

kelancaran pekerjaan.

2. Kontraktor harus bergerak dibidang Perawatan Lift Barang atau Lift

Penumpang.

3. Kotraktor harus mempunyai tenaga ahli yang selalu siap di lapangan untuk

konsultasi dengan pemberi tugas.

4. Sebelum melaksanakan pekerjaan ini Kontraktor yang ditunjuk harus

menghubungi bagian Mechanicall Electrical untuk menyampaikan rencana

kegiatan pekerjaan dan metode kerja dan mendapatkan pengarahan. Selama

pekerjaan berlangsung, Kontraktor harus tetap berkoordinasi dengan pihak

Konsultan Pengawas.

S. Kontraktor harus menyiapkan dan menggunakan peralatan dan material yang

berkualitas baik yang penggunaannya telah disetujui pengawas.

Page 97: Spek-Tek Gedung Siola

6. Semua hasil pekerjaan bongkaran di inventaris dan diserahkan kepada pemilik

serta dilakukan Pengangkutan Lift dan Elevator Keluar (Disposal Area) / lokasi

yang ditunjuk pemberi tugas

7. Kegiatan pekerjaan dilapangan tidak boleh mengganggu kegiatan operasional di

sekitar lokasi pekerjaan.

8. Semua rincian volume dan RKS adalah mengikat dan harus

dilaksanakan.

II. SYARAT - SYARAT KONTRAKTOR :

1. Kontraktor harus bergerak di bidang perawatan dan perbaikan Lift dan Lift

Penumpang.

2. Kontraktor harus dapat menyediakan tenaga ahli dan teknisi handal sesuai

dengan rencana kerja dan syarat yang telah ditetapkan.

IV. KESELAMATAN KERJA

1. Kontraktor wajib memperhatikan keselamatan dan kesehatan para pekerjanya

dilapangan, serta wajib mengasuransikan keselamatan kerja bagi seluruh

pekerja.

2. Kontraktor wajib menggunakan hemet.rompi reflektor,safety shoes dan

Perlengkapan safety lainnya

3. Kontraktor wajib mematuhi rambu - rambu peringatan dan markajalan.

4. Kontraktor wajib mematuhi batas kecepatan berkendaraan di dalam

Terminal.

5. Kontraktor wajib memberi prioritas kepada lalu lintas alat-alat berat.

6. Kontraktor wajib mematuhi peraturan dan ketentuan bagi kegiatan

khusus di dalam terminal.

7. Daerah lokasi pekerjaan yang tidak termasuk dalam scope pekerjaan dan

telah diserahkan kepada kontraktor agar dipelihara dan dikembalikan

kedalam kondisi asalnya

V. Lain-lain:

a. DaIam melaksanakan pekerjaan dilapangan kontraktor

hams berkoordinasi dengan pengawas pekerjaan untuk kelancaran

pekerjaan.

Page 98: Spek-Tek Gedung Siola

b. SegaIa kerusakan dan kecelakaan yang terjadi akibat dari pekerjaan

ini menjadi tanggungjawab Kontraktor.

c. DaIam melaksanakan pekerjaan Kontraktor hams

memperhatikan keselamatan para Pekerja dilapangan (Standard K-3).

d. Jenis pekerjaan yang belum tercantum dalam RKS dan gambar rencana

tetapi erat kaitannya dengan pekerjaan ini, maka kontraktor wajib

menginformasikan dan berkoordinasi dengan pengawas serta jika

diperlukan wajib melaksanakan pekerjaan tersebut.

e. Setelah selesai pelaksanaan pekerjaan, kotraktor wajib menyerahkan

laporan akhir hasil kegiatan proyek.dan lokasi/tempat kerja harus segera

dirapihkan dan dibersihkan dari semua kotoran dan sampah sisa pekerjaan.

Page 99: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

DAFTAR ISI

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE FIGHTING

1. Lingkup Pekerjaan

1.1 Pengetesan peralatan utama sistem Fire Hydrant dan Sprinkler 1.2 Pengetesan peralatan dari sistem dan instalasi/pemipaan 1.3 Pengetesan peralatan pemadam kebakaran Sistem prinkler 1.4 Pengetesan serta pelaksanaan pekerjaan lainnya yang terkait 1.5 Pengetesan fixtures kebakaran

1.6 Melakukan finishing ceiling ruang-ruang kerja dan pemasangan kembali sampai rapi

1.7 Mengurus proses perijinan serta persyaratan lain 1.8 Membuat Standard Operation and Prosedure (SOP) 1.9 Mengadakan Testing and Commissioning 2. Penjelasan Persyaratan Teknis Umum

2.1 Waktu Pelaksanaan

2.2 Material 2.3 Gambar-gambar dan Spesifikasi 2.4 Gambar-gambar Perencanaan 2.5 Gambar Kerja (Shop Drawing) 2.6 Gambar Pelaksanaan 2.7 Contoh-contoh Barang 2.8 Tenaga Pelaksanaan

2.9 Pengamanan 2.10 Koordinasi 2.11 I z i n 2.12 Korelasi Pekerjaan 2.13 Sub Kontraktor 2.14 Pengawas Lapangan

2.15 Laporan Instalasi 2.16 Pembersihan Lapangan 2.17 Petunjuk Operasi 2.18 Surat Keterangan 2.19 Data Suku Cadang

3. Penjelasan Persyaratan Teknis Khusus Fire Fighting

3.1. Peraturan-peraturan / Persyaratan

3.2. Material / Bahan yang dipakai 3.3. Pengujian 3.3.1 Pengujian Sistem Pembuangan. 3.3.2 Pengujian Instalasi Sistem Distribusi 3.3.3 Kerusakan dan Kegagalan Uji 3.4. Sistem Pemipaan

3.4.1 Sistem Penyambungan Pipa 3.4.2 Pemasangan Fixtures, Fitting dan sebagainya

Page 100: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

3.4.3 Penggantung / Penumpu Pipa 3.4.4 Valve – valve 3.4.5 Pipa-pipa Dalam Tanah

3.4.6 Pengecatan 4. Penjelasan Spesifikasi Teknis Peralatan Utama

4.1 Fire Fighting System Pump 4.2 Jockey Pump: 4.3 Electric Hydrant & Sprikler Fire Pump 4.4 FIRE PUMP CONTROLLER PENGGERAK ELECTRIC FIRE PUMP

4.5 Diesel Fire Hydrant Pump 4.6 FIRE PUMP CONTROLLER PENGGERAK DIESEL ENGINE 4.7 Panel Kontrol dan Pengaturan system 4.8 Wet Sprinkler Control Valve Set 4.9 Fire Hydrant Box 4.10 Hydrant Pillar

4.11 Seamese Connection:

4.12 Fire Hose Cabinet 4.13 Hydrant Check Valve 4.14 Hydrant Main Valve 4.15 Landing Valve 4.16 Air Realese Valve 4.17 Pressure Reducing Valve Assy 4.18 Pressure Gauge (PG)

4.19 Sight Glass 4.20 Peralatan Bantu Pompa (Accessories)

5. Testing commissioning dan Pengujian 5.1 Pengujian 5.2 Testing dan commissioning 5.3 SERVICE DAN MAINTENANCE

5.4 Service Dan Perawatan Teratur. 6. MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

6.1 Masa Jaminan 6.2 Masa Pemeliharaan 6.3 Serah Terima Pekerjaan 7. PERSYARATAN BAHAN DAN MATERIAL

7.1 Umum 7.2 Daftar material 7.3 Penyebutan Merk / Produk Pabrik 7.4 Daftar Material

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN FIRE FIGHTING

1. LINGKUP PEKERJAAN

Page 101: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

Bagian-bagian pekerjaan yang menjadi Lingkup tugas dan pelaksanaan kerja

dilapangan pada paket pekerjaan Hydrant adalah :

1.1 Pengetesan &Pengecekan dari sistem dan instalasi/pemipaan, riser, vertikal

dan horizontal pipe dari seluruh pemipaan Hydrant pada gedung Siola .

1.2 Pengetesan & Pengecekan pemadam kebakaran sebagaimana tertera dalam

gambar perancangan antara lain seperti :

- Kotak Hydran lengkap dengan katup, slang, alarm push button, alarm

lamp & hom, Pillar hydran dan Kotak Hydran halaman.

- Sambungan untuk Dinas Kebakaran.

1.3 Pengetesan & Pengecekan pekerjaan lainnya yang terkait antara lain :

- Instalasi listrikyang berhubungan, Pengecatan, pembobokan dan

perapiannya kembali, Start up, pengujian dan commissioning

- Alat Pemadam Api Ringan dll.

1.4 Pengetesan &Pengecekan fixtures kebakaran seperti Fire Hydrant Box (HB),

Hydrant Pillar (HP), Seamese Connection (SC) .

1.5 Mengadakan Testing and Commissioning terhadap seluruh sistem Fire

Hydrant, hingga berfungsi dengan baik.

2 PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS

2.1.Waktu PelaksanaanPengetesan & Pengecekan dan pemeliharaan

disesuaikan dengan tahap-tahap pembangunan sesuai dengan jadwal yang

telah ditentukan.

2.2. Gambar-gambar dan Spesifikasi Gambar-gambar dan spesifikasi

perencanaan-perencanaan ini merupakan satu kesatuan dan tidak dipisah-

pisahkan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang

diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan hanya

dinyatakan dalam salah satu gambar perencanaan atau spesifikasi

perencanaan saja.Kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada

biaya tambahan. 2

Page 102: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

KELENGKAPAN GAMBAR.

Demborong wajib memberikan gambar layout dari letak pompa-pompa,

hydrant box, posisi sparing/lubang pipa ke reservoir air dan lain-lain shop

drawing) gambar - gambar tersebut terlebih dahulu harus disetujui oleh

pihak Pemberi Tugas, sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai.

2.6. Gambar Pelaksanaan

Kontraktor harus membuat gambar instalasi secara mendetail setelah

Pengetesan & Pengecekan, juga harus menyerahkan Gambar

Pelaksanaan (As Built Drawing) yang meliputi denah, instalasi yang

terpasang, detail pemasangan, detail peralatan dari seluruh instalasi diatas

/ digambar di kertas kalkir. Pelaksanaan pemasangan harus memenuhi

syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plumbing

Indonesia tahun 2000. As built drawing dibuatkan sejumlah 1 (satu) set

kalkir 3 (tiga) set blue print.

2.8 Tenaga Pelaksanaan

Semua pekerjaan harus dilaksanakan dengan baik oleh orang/tenaga-

tenaga ahli dalam bidangnya (Skilled Labour), agar dapat memberikan hasil

kerja yang terbaik dan rapi.

Untuk pelaksanaan khusus, Pemborong harus memberikan surat

pernyataan yang membuktikan bahwa tukang-tukangnya yang

melaksanakan pekerjaan tersebut memang mempunyai pengalaman dan

kecakapan.

2.9 Pengamanan Kontraktor bertanggung jawab atas pencegahan

bahan/peralatan-peralatan untuk instalasi ini dari pendurian atau

kerusakan.Bahan-bahan/peralatanperalatan yang hilang atau rusak harus

diganti oleh Kontraktor tersebut tanpa tambahan biaya.

22.11 I z i n

a. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk

melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Pemborong atas

tanggungan dan biaya Pemborong.

Page 103: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

b. Semua pemeriksaan, pengujian laik pakai dari Dinas Pemadam

Kebakaran (DPK) dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya

yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan

oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong.

c. Pemborong harus bertanggung jawab atas penggunaan alat-alat yang

dipatentkan, kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang

diperlu-kan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan surat pernyataan

mengenai hal ini.

d. Pemborong harus menyerahkan izin atau keterangan resmi dari pihak

yang berwajib yang diperolehnya mengenai instalasi proyek ini kepada

Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk ini.

2.12 Korelasi Pekerjaan

a. Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang ada dilakukan oleh pihak

lain Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan

gambar-gambar pekerjaan ini bilamana ada kepada pihak yang

melaksanakannya.

b. Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mesin dilakukan oleh

Pemborong. Pemborong harus memberikan data-data, ukuran-ukuran,

gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang

memerlukannya.

c. Semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan dilakukan

oleh pihak lain. Pemborong wajib memberikan data-data dan

gambargambar yang diperlukan kepada pihak lain yang

mengerjakannya.

d. Semua penarikan pipa air termasuk pipa air bersih, pipa hydrant yang

tidak tercantum dalam gambar-gambar dan spesifikasi dilakukan oleh

pihak lain, Pemborong harus berkoordinasi dan memberikan data-data,

ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lainnya yang

mengerjakannya.

Page 104: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

e. Semua fasilitas listrik, air, saniter darurat hendaknya diusahakan oleh

Pemborong. Pemborong harus berkoordinasi dengan pihak lainnya

untuk menanggulangi persoalan ini.

2.14 Pengawas Lapangan

a. Seluruh pekerjaan yang dicakup dalam instalasi ini harus diawasi oleh

seorang yang cukup berpengalaman. Ia bertanggung jawab penuh atas

segala pekerjaan instalasi pada proyek ini.

b. Nama, perincian pengalaman kerja, struktur organisasi Pengawas

Lapangan hendaknya diberikan oleh Pemborong kepada MK untuk

dimintakan persetujuannya.

c. Bilamana ternyata menurut pendapat pihak MK, Konsultan atau pihak

yang berwenang Pengawas Lapangan yang ditunjuk itu kurang cakap

memimpin maka Pemborong harus menggantinya dengan orang lain.

2.15 Laporan Instalasi

a. Pemborong harus memberikan contoh semua bahan-bahan yang akan

dipergunakannya kepada MK, Konsultan atau pihak yang ditunjuk untuk

dimintakan persetujuan tertulis pemasangannya.

b. Dengan mencantumkan secara lengkap merk, type, spesifikasi dari

semua contoh bahan yang diajukan.

c. Pemborong harus membuat jadwal/ schedule waktu yang terperinci untuk

setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada MK, Konsultan atau pihak

yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya.

Pemborong harus mengadakan :

1. Buku Laporan Harian

2. Buku Laporan Mingguan

3. Buku Laporan Bulanan lengkap dengan Photo.

4. Izin kerja lembur/ hari libur.

d. Pemborong harus melaporkan hasil kemajuan pekerjaannya setiap

minggu serta perbandingannya dengan jadwal yang telah tersusun.

e. Bilamana terjadi perbedaan, harus disertakan juga alasan-alasan serta

cara-cara penanggulangannya.

Page 105: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

f. Bagi setiap tahap-tahap instalasi yang telah selesai dikerjakannya,

Pemborong harus mendapatkan pernyataan tertulis dari pihak MK,

Konsultan dan pihak yang ditunjuk bahwa tahap instalasi ini telah selesai

dikerjakan sesuai dengan persyaratan yang ada.

g. Tahap-tahap instalasi ini ditentukan kemudian berdasarkan jadwal

perincian waktu yang diserahkan oleh Pemborong.

h. Di dalam setiap pelaksanaan pengujian, balancing dan "trial run" sistem

instalasi ini haruslah pula dihadiri pihak MK, Konsultan, Ahli dan wakil

pemberi tugas, serta pihak-pihak lain yang bersangkutan. Untuk ini

hendaklah diberikan pula sertifikat pernyataan hasil pengujian oleh yang

berwenang memberikannya.

2.16 Pembersihan Lapangan

a. Lapangan yang dipergunakan harus setiap hari setelah selesai bekerja

dibersihkan oleh Pemborong. Pemborong hendaknya menghubungi

pihak- pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan.

b. Segera setelah Kontrak selesai maka Pemborong harus memindahkan

semua sisa bahan pekerjaannya dan peralatannya kecuali yang masih

diperlukan selama pemeliharaan.

2.17. Petunjuk Operasi

a. Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Pemborong harus

menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan petunjuk operasi dan

cara-cara perawatan dari mesin-mesin terpasang di bawah Kontrak ini

dalam bahasa Indonesia.

b. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemilik sebanyak 3 (tiga)

set dan kepada Konsultan 1 (satu) set.

c. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan antara lain : Instruction

Manual, Instalation Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction,

Traoble Shooting Instruction dan brosur-brosur harus asli.

d. Pemborong harus memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi

dan perawatan kepada Pemilik, hendaknya dipasang dalam suatu kaca

Page 106: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

berbingkai dan ditempelkan di dinding dalam ruang mesin utama atau

tempat lain yang ditunjuk oleh MK.

e. Pemborong harus memberikan pendidikan praktek mengenai operasi dan

perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh

Pemilik/ MK secara cuma-cuma sampai cakap menjalankan tugasnya.

f. Kontrator harus memberikan surat garansi atas peralatan-peralatan utama

kepada Pemberi Tugas.

2.18. Surat Keterangan Kontraktor harus memberikan Surat Keterangan/

sertifikat / Rekomendasi dari Dinas Pemadam Kebakaran daerah yang

menunjukkan bahwa unit tersebut dapat dipergunakan terutama pada

pekerjaan sistem instalasi pemadam kebakaran.

2.19. Data Suku Cadang Kontraktor harus menjamin dengan Surat Jaminan

adanya suku cadang yang mudah diperoleh pada peralatan-peralatan yang

sekiranya akan mengalami gangguan atau kerusakan dalam waktu yang

pendek, baik peralatan utama maupun peralatan penunjang.

5. Testing commissioning dan Pengujian

5.1 Pengujian .

5.1.1 Pengujian Sistem Pembuangan.

a. Seluruh sistem pemipaan air harus mempunyai lubang-lubang yang

dapat ditutup (plugged) agar seluruh sistem tersebut dapat diisi dengan

air

b. Sistem tersebut harus dapat menahan air yang diisikan seperti tersebut

Apabila Pengawas menginginkan pengujian lain disamping pengujian

diatas, Pemborong harus melakukannya tambahan biaya dan menjadi

tanggungan Pemborong.

5.1.2 Pengujian Instalasi Sistem Distribusi

a. Sebelum dilakukan pengujian terhadap pemipaan ke seluruh jaringan

distribusi air , Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian

secara parsial terhadap peralatan utama (pompa-pompa, panel listrik

Page 107: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

dan panel kontrol, pressure tank dll), Pengujian yang harus dilakukan

minimum antara lain :

� Debit aliran air , Putaran pompaθ

� Tekanan pompa , Arus kerja motor

Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Pengawas/ MK

untuk diminta persetujuannya.

b. Bersama-sama Perencana dan Pengawas/MK, Pemilik Proyek dan

Perencana, Pemborong diwajibkan untuk melakukan pengujian

terhadap performasi peralatan utama dengan sistem yang telah

difungsikan secara penuh. Pengujian ini meliputi :

� Kapasitas pompa , Arus Kerja Motor

� Tekanan air pada fixture terjauh dan lain-lain.

Hasil pengujian ini harus dicatat dan dilaporkan kepada Perencana dan

Pengawas / MK untuk dimintakan persetujuannya.

Pengujian harus mengikuti prosedur NFPA 20 pada kondisi Valve

tertutup

Head pompa 101 ~ 140 %, pada kapasitas 150 % kapasitas normal,

Head pompa 65 % dari Head pompa normal.

5.1.3 Kerusakan dan Kegagalan Uji

Apabila pada waktu pemeriksaan atau pengujian ternyata ada kerusakan

atau kegagalan dari suatu bagian dari instalasi atau bahan dari instalasi,

maka Pemborong harus mengganti bagian atau bahan yang rusak atau

gagal tersebut dan pemeriksaan / pengujian dilakukan lagi sampai

memuaskan Pengawas

5.2 TESTING DAN COMISIONING

5.2.1 Umum

a. Kontraktor instalasi ini harus melakukan semua pengujian dan

pengukuran yang dianggap perlu untuk mengetahui apakah

keseluruhan instalasi dapat bertungsi dengan baik dan telah

memenuhi semua persyaratan yang diminta.

Page 108: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

b. Semua bahan dan perlengkapan yang diperlukan untuk mengadakan

pengujian tersebut merupakan tanggung jawab Kontraktor.

c. Pemeriksaan dan pengujian akhir sistem dilakukan oleh Konsultan

Pengawas pelaksana pembangunan gedung (yang ditunjuk oleh pemilik

gedung) dan oleh petugas dari pemilik gedung tersebut. Untuk tim

penpuji dari pihak Kontraktor harus tim bukan yanq memasanq

peralatan yanq akan diuji.

5.2.2 Peralatan Pengujian

Peralatan uji minimum yang harus disediakan Kontraktor adalah :

� Pompa angin untuk uji tekanan pipa keseluruhan

� Pengukur tekanan yang sesuai

� Barometer untuk mengukur tekanan selama masa uji tekanan

hidrostatik

� Tachometer untuk mengukur putaran motor dan pompa

� Flometer untuk mengukur laju aliran air

b. Semua peralatan ini harus mempunyai sertifikat hasil kalibrasi yang

dikeluarkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika.

5.2.3 Metode Pengujian Dan Hasil Pengujian

a. Setelah menyelesaikan setiap bagian pekerjaan, Kontraktor harus

menyerahkan 2 (dua) salinan hasil uji (tes intern) dan metode pengujian

kepada Direksi. Kontraktor memberikan waktu 7 (tujuh) had kepada

Direksi untuk melakukan mencocokkan hasil uji di lapangan dan

Kontraktor memperiihatkan cara pengujian dan cara beroperasinya

sistem.

b. Apabila pihak Direksi melihat adanya perbedaan hasil uji dan hasil

peninjauan lapangan, Kontraktor harus melakukan uji ulang tanpa biaya

tambahan.

c. Waktu pengujian harus disesuaikan dengan skedul yang ada pada

Direksi.

Page 109: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

5.2.4 Peralatan Kontrol Kontraktor harus mengkalibrasi semua peralatan kontrol,

menyelaraskan set point semua switches dan alarm sesuai dengan

spesifikasi. Hasil uji harus diserahkan ke Direksi.

5.3 SERVICE DAN MAINTENANCE

5.3.1 Umum

a. Pengetesan & Pengecekanpekerjaan ini adalah material, peralatan,

alat bantu, tenaga kerja dan ongkos-ongkos tambahan yang

diperlukan untuk service dan maintenance pada semua sistem, mesin-

mesin dan peralatan yang disupplai dan dipasang, di bawah kontrak ini

selama periode maintenance maupun untuk service dan maintenace

sesudah masa tersebut.

b. Semua pekerjaan yang dilakukan seperti yang diterangkan disini harus

sesuai dengan material yang terbaik, praktek teknis dan harus sesuai

dengan spesifikasi.

c. Selama masa pemeliharaan, Kontraktor mengganti dan atau memasang

semua bagian-bagian yang cacat atau rusak dad mesin-mesin atau

peralatan tanpa biaya tambahan.

d. Untuk service dan maintenance sesudah periode maintenance, semua

biaya termasuk sebagai service, perawatan, penggantian atau

perbaikan bagianbagian yang rusak juga material yang dipakai

(sebagaimana terdaftar di sini) mate rial-material tambahan dan

penggunaan peralatan dianggap sudah termasuk di datam harga yang

ditawarkan untuk service dan maintenance sesudah periode

maintenance

5.3.2 Kerapihan Kerja Dan Material

a. Kontraktor harus memberitahukan ke pemilik dimana ada kerusakan

pada komponen peralatan atau material yang dilihat

b. Kontraktor harus menyediakan seorang engineer yang terdaftar dan

atau mempunyai ijin dengan bidang Elektrikal/Plambing, seperti yang

Page 110: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

disyaratkan oleh pihak yang berwenang untuk melaksanakan semua

pekerjaan. Biaya penyediaan seorang Engineer termasuk dalam biaya

yang berhubungan dengan pihak yang berwenang sudah harus

termasuk yang diajukan dalam kontrak ini serta biaya untuk

maintenance

5.3.3 Pengawasan

a. Kontraktor harus mempunyai pengawas yang bertugas untuk service,

perawatan dan perbaikan atau penggantian dari pekerjaan yang harus

dilaksanakan seperti yang disebut dalam spesifikasi. Untuk pekerjaan

yang dilaksanakan dengan mengikuti peraturan lokal yang ada, orang

yang melakukan pengawasan harus mempunyai ijin atau terdaftar

pada badan yang bersangkutan.

b. Pengawas juga harus benar-benar sanggup dan bertanggung jawab

dalam mengawasi service, maintenance dan perbaikan dari semua

jenis mesin dan peralatan, serta merupakan pegawai langsung dad

Kontraktor dan disetujui oleh Direksi

5.3.4 Lingkup Pekerjaan

a. Semua mesin dan peralatan yang terdiri dari sistem yang dipasang dan

peralatan tambahan yang diadakan dan dipasang yang termasuk dalam

kontrak ini harus diservice dan dipelihara sesuai dengan

kebutuhan/rekomendasi yang ditetapkan oleh pabriknya dan juga

sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku.

b. Pekerjaan Kontraktor meliputi persiapan service lengkap dan jadwal

maintenance menyeluruh. Untuk memenuhi kebutuhan seluruh

pekerjaan, selama dan sesudah periode pemeliharaan, jadwal ini harus

diajukan kepada Konsultan untuk diperiksa sesudah penunjukkan

Pembororng.Jadwal untuk diperiksa Konsuttan harus termasuk dalam

Operating dan Maintenance Instruction dan daftar komponen yang

terperinci dalam kontrak.

Page 111: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

c. Kontraktor harus memberitahukan ke Pemilik dimana ada kerusakan

pada komponen peralatan atau material yang dilihat pada waktu

pemeriksaan rutin dan harus segera memperbaikinya.

d. Kontraktor harus menyediakan seorang engineer yang terdaftar dan

atau mempunyai izin dengan bidang Elektrikal/Plambing, seperti yang

dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang untuk melaksanakan

semuapekerjaan. Biaya penyediaan seorang Engineer termasuk biaya

yang berhubungan dengan pihak yang berwenang sudah harus

termasuk yang diajukan.

5.4 Service Dan Perawatan Teratur.

5.4.1 Umum

Kontraktor harus memeriksa dan menservice seluruh pabrik, mesin-

mesin dan peralatan dan semua instalasi yang dipasangnya, paling

tidak sekali sebulan, kecuali jika diperintahkan lain oleh pemilik.

a. Selama pemeriksaan yang teratur, dia harus :

� Memeriksa kemampuan secara lengkap siste

� Melatih semua operator dad pihak pemilik yang bertanggung

jawab terhadap operasi dari sistem dalam hubungannya

dengan metode operation prosedur maintenance yang betul.

� Mambuat laporan tertulis ke pemilik semua kekurangan,

cacat atau kerusakan yang dijumpai. Laporan semacam ini

harus menyebutkan sebab-sebab dari kerusakan tersebut

dan harus memasukkan perkiraan biaya untuk perbaikannya.

� Membuat catatan dalam sebuah buku (LOG BOOK), yang

berisi keterangan dari semua perawatan atau perbaikan yang

dilakukan dan semua masukan awal.

� Membuat laporan tertulis ke pemilik tentang semua pekerjaan

yang sesuai dengan jadwal service dan maintenace seperti

yang dispesifikasikan.

Page 112: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

5.4.2 Material yang habis terpakai

Kontraktor harus menyediakan material yang habis terpakai

bilamana dibutuhkan, selama masa pemeliharaan yaitu sebagai

berikut :

� Semua oli dan grease yang diperlukan untuk melumas

compressor,

� Bantalan fan, bantalan motor, pivot dan bagian-bagian

bergerak yang lain.

� Semua carbon brushes yang diperlukan untuk mengganti

semua contact point listrik

� Pada switch gear, motor stater gear, electric control gear dan

relay listrik. Semua sekering yang putus,

Semua bahan kimia yang dibutuhkan.

Biaya untuk penyediaan material ini tidak boleh diajukan terpisah

oleh Kontraktor, tetapi sudah termasuk dalam kontak dan

maintenance.

6 MASA JAMINAN, PEMELIHARAAN DAN SERAH TERIMA

6.1 Masa Jaminan

Semua pekerjaan instalasi maupun peralatannya harus dijamin akan bekerja

dengan sempurna. Semua pekerjaan yang masuk dalam lingkup pekerjaan

ini harus diberi masa jaminan selama 1 (satu) tahun setelah masa

penyerahan pekerjaan tersebut.

6.2 Masa Pemeliharaan

Masa pemeliharaan ditetapkan minimal 180 (seratus delapan puluh) hari

kalender sejak tanggal penyerahan pertama pekerjaan dengan disertai

Berita Acara.Pemborong harus memperbaiki segala kerusakan-kerusakan

atau kekurangan-kekurangan yang disebabkan kurang sempurnanya

pelaksanaan dan atau bahan-bahan yang digunakan.

Page 113: Spek-Tek Gedung Siola

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya Spesifikasi Teknis M & E

Perencanaan Pembangunan Gedung Siola dan Tunjungan Surabaya FH - 21

Pekerjaan perbaikan ini harus segera dikerjakan oleh Pemborong pada

peringatan pertama dari Direksi.Kontraktor harus memperbaiki segala

kerusakan-kerusakan yang diakibatkan oleh pelaksanaan pekerjaan ini.

Jika Pemborong melalaikan peringatan ini atau pekerjaan perbaikan kurang

sempurna, maka Manajemen Konstruksi dapat meminta orang lain untuk

memperbaiki atau mengganti dengan biaya Pemborong.

Setelah jangka waktu pemeliharaan ini berlalu dan segala kerusakan atau

kekurangan itu telah diselesaikan dengan baik oleh Pemborong, maka

pekerjaan dapat diserahkan untuk kedua kalinya.

6.3 Serah Terima Pekerjaan

Pekerjaan tersebut harus selesai seluruhnya dan diserahkan untuk pertama

kalinya pada waktu seperti tersebut diatas. Pemberitahuan penyerahan

pekerjaan, harus dinyatakan secara tertulis oleh Pemborong dengan

menyebutkan secara tertulis oleh Pemborong dengan menyebutkan tanggal

penyerahan yang dikehendaki, dalam waktu 1 minggu sebelum penyerahan

yang dikehendaki kepada Manajemen Konstruksi. Jika pekerjaan telah

memenuhi syarat, maka Manajemen Konstruksi akan menerima pekerjaan

tersebut untuk yang pertama kali, dinyatakan secara tertulis dalam Berita

Acara Penyerahan Pertama.

Page 114: Spek-Tek Gedung Siola

SPESIFIKASI MATERIAL

KEGIATAN : Pembangunan/Rehabilitasi Dan Pengawasan Fasilitas Gedung Pemerintah Dan Pemerintah Daerah

PEKERJAAN : Pembangunan Gedung Type A ( GEDUNG SIOLA )

No Merk Keterangan

Pekerjaan Elektrikal dan Elektronik

1 Circuit Breaker and accessories MG,schneider, GE, setara MCCB, MCB

2 Panel Maker Simetri, Panelindo Mas, Lokal Plat Powder Coating

3 Armature Lampu Artolite, Philips, setara Trafo & Tube ex. Philips

4 Outlet Saklar, Stop Kontak MK,Clipsal, Panasonic setara Standart

5 Exhaust Fan Panasonic, KDK, setara Type Ceilling

6 Shot Circuit, Eath Foult o/u voltage protecyion SEG, MG

7 Fuse Socomec, Telemecanique

8 Selector Switch A-O-M K & N atau setara

9 Kwh Meter Fuji, Siemen

10 Conductor, Push Button, Pilot Telemecanique atau setara

11 Amper, Volt, Frex, Watt GAE, Siemen

6 Kabel Instalasi penerangan Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Voksel NYM

7 Kabel Instalasi sound system Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Voksel NYMHY

8 Kabel Instalasi sound telephone Supreme, Kabelindo, Kabel Metal, Voksel ITC

9 Kabel Instalasi CCTV Belden, setara RG - 59

10 Kabel Instalasi Data Systimax, setara UTP Cat - 6

11 Kabel Instalasi Fire Alarm Belden, Supreme, Kabelindo,setara STP AWG. NYA

12 Kabel Feeder Superme, Metal, Kabelindo, Yunitomo NYFGBY, NYY

13 Kabel Tray Inter Rack, Lion Tray, Citra Plat finishing UCP

14 Head lightning protection Viking, setara Type V3

15 Sound system Philips, Bosch, setara Standart

16 PABX System Panasonic, setara Standart

17 Outlet Telephone MK, ABB,Clipsal,setara Standart

18 Pesawat telephone Panasonic, setara Standart

19 Camera CCTV CNB, GANEBO,setara Fixed Dome Camera

20 Outlet Data Systimax, setara Cat - 6

21 Peralatan Data Systimax, setara Cat - 6

22 19" Wallmounting Rack Fortuna, ABBA Double door

23 MCFA Fire Alarm Appron, Edwards, setara Semi Addressable

24 Fixed ROR Detector, Heat Detector Appron, Edwards, setara Standart

25 Alarm bell, Manual Call Point, Appron, Edwards, setara Standart

26 Uninterruptible Power Supply System GE, Laplase, Import

27 Projector Sanyo,Acer, Phillip, Thosiba High peformance projector

28 Bola Lampu LED Philips, Panasonic, setara

Pekerjaan Mekanikal

1 Pompa Hydrant Thorisima,Ebara, Grundfos, setara Centrifugal End Suction

2 Pompa Jockey Ebara, Grundfos, setara Centrifugal End Suction

3 Septic Tank Toyo, Bio med, setara Bio Filter

4 Valve - valve Toyo, Kitz, setara Gate, Check, Strainer

5 Water Level Control Omron, MG Type Stick

6 Pipa Air bersih Bakrie, Spindo, setara GIP

7 Pipa Hydrant Bakrie, Spindo, setara Black Steel Pipe

8 Pillar Hydrant Protector, Hozeki, Ozeki, setara Two Way Valve

9 Indoor Hydrant Box Protector, Hozeki, Ozeki, setara Type B

10 Fire Extinguser Protector, Hozeki, Ozeki, setara Type Powder, kap. 4 kg

11 Tandon Atas Lokal Stenlist

12 Roof Drain Batur, Amal Jaya, setara Cast Iron

13 Pipa PVC Wavin, Rucika, setara Klas AW

14 Pipa Refrigrant Denji, Croneen field Tembaga

15 Air Conditioning Daikin , Mitshubisi, McQuay Split Duck

16 Lift (Elevator) Hyundai,Sigma 1000 kg 15 Org /90mms

17 Excalator Hyundai,Sigma Sudut <30 - <35

18 Genset 650 KVA Prime Power Perkins UK, Dutch, setara Sylent type

Item Pekerjaan