SOSIALISASI KONGRES XXI PGRI KONGRES GURU INDONESIA Surabaya, 21 Juli 2013 Sulistiyo Ketua Umum PB PGRI
SOSIALISASI KONGRES XXI PGRI
KONGRES GURU INDONESIA
Surabaya, 21 Juli 2013Sulistiyo
Ketua Umum PB PGRI
Pelaksanaan Kongres XXI PGRI
• Tanggal 1 s.d. 5 Juli 2013• Gedung Istora Gelora Bungkarno Senayan,
Jakarta.• Tema: Peran Strategis PGRI sebagai Organisasi
Profesi Guru Indonesia dalam Mewujudkan Guru yang Bermartabat Menuju Pendidikan Bermutu.
KONGRES PGRI= KONGRES GURU INDONRSIA
1. PGRI lahir dalam Kongres Guru Indonesia I, maka Kongres Guru Indonesia sama dengan Kongres PGRI.
2. PGRI adalah Organisasi Profesi Guru Indonesia3. Hari kelahiran PGRI adalah Hari Guru Nasional4. Kode Etik Guru PGRI adalah Kode Etik Guru Indonesia5. Ikrar Guru PGRI adalah Ikrar Guru Indonesia6. Dewan Kehormatan Guru PGRI adal;ah Dewan
Klehormatan Guru Indonesia
Hasil 10 Keputusan
III. Laporan Pertanggtungjawaban Masa Bakti XXIV. Program Umum PGRI Masa Bakti XXIV. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PGRIVI. Kode Etik Guru IndonesiaVII. Pembinaan dan Pengembangan PTKVIII.Pernyataan Kongres XXIIX. Susunan dan Personalia PB PGRI Masa Bakti XXIX. Susunan dan Personalia Dewan Penasehat, Dewan
Pakar, Badan Pembina Bidang Usaha, DKGI, Pengurus Pusat LKBH PGRI, BPPLP, YPLP
AD dan ART PGRI
Jati Diri 1) Organisasi Profesi2) Organisasi Perjuangan3) Organisasi KetenagakerjaanSifat 4) Unitaristik5) Independen6) Nonpartisan
VISI PGRI
Visi : Terwujudnya PGRI sebagai Organisasi Guru Indonesia yang Tepercaya, Dinamis, Kuat, dan Bermartabat
Misi
1. Meningkatkan profesionalitas guru dan dosen.2. Memberikan perlindungan profesi, hukum, keselamatan dan
kesehatan kerja, serta hak atas kekayaan intelektual.3. Meningkatkan kesejahteraan guru, dosen, dan tenaga
kependidikan.4. Membangun kerjasama dengan pemerintah, pemerintah
daerah dan lembaga nonpemerintah.5. Mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu dan
terjangkau masyarakat.6. Mendorong layanan prima dalam pendidikan7. Menyukseskan pembangunan nasional
Fungsia. mewujudkan cita-cita Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan
Republik Indonesia, berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,
b. Berperan serta aktif mencapai tujuan nasional dalam mencerdaskan bangsa dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya,
c. Berperan serta mengembangkan sistem dan pelaksanaan pendidikan nasional,
d. mempertinggi kesadaran dan sikap guru, meningkatkan mutu dan kemampuan profesi guru dan tenaga kependidikan lainnya,
e. Menjaga, memelihara, memperjuangkan, membela, serta meningkatkan harkat dan martabat guru dan tenaga kependidikan melalui peningkatan kesejahteraan serta solidaritas anggota.
Kewenangan
a. menetapkan dan menegakkan kode etik guru;b. memberikan bantuan hukum kepada guru, dosen, dan tenaga
kependidikan;c. memberikan perlindungan profesi guru, dosen, dan tenaga
kependidikan;d. melakukan pembinaan dan pengembangan profesi guru,
dosen, dan tenaga kependidikan;e. melaksanakan sertifikasi guru bersama pemerintah dan
perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan;
f. memajukan pendidikan nasional.
Iuran
1) Setiap anggota baru wajib membayar uang pangkal satu kali selama menjadi anggota sebesar Rp. 20.000,00 (dua puluh ribu rupiah)
2) Uang pangkal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) pasal ini, diserahkan kepada pengurus PGRI Kabupaten/Kabupaten Administrasi dan/atau Kota/Kota Administrasi.
3) Setiap anggota wajib membayar uang iuran anggota minimal sebesar Rp 4.000,00 (empat ribu rupiah) setiap bulan.
Iuran4) Uang iuran anggota sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini
pendistribusiannya sebagai berikut :
10% Pengurus Besar PGRI Rp 400 (empat ratus rupiah)
20% Pengurus PGRI Provinsi Rp 800 (delapan ratus rupiah)
30% Pengurus PGRI Kab/Kota Rp 1.200 (seribu dua ratus rupiah)
40% Pengurus PGRI Cabang/Ranting
Rp 1.600 (seribu enam ratus rupiah)
Iuran
5) Berdasarkan keputusan konferensi kerja, Pengurus PGRI Kabupaten/Kabupaten Administrasi dan/atau Kota/Kota Administrasi dapat menambah besarnya iuran anggota menjadi lebih dari Rp 10.000,00 (sepuluh ribu rupiah) sesuai program organisasinya. Tambahan besaran iuran tidak didistribusi kepada badan pimpinan organisasi di atasnya.
6) Ketentuan pembayaran iuran anggota sebagaimana tersebut pada ayat (3) pasal ini mulai dilaksanakan 6 (enam) bulan setelah kongres.
Pembayaran Iuran Hasil Kongres XXI
• Semua keputusan mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan
• Khusus pembayaran iuran berdasarkan hasil kongres dilaksanakan mulai tanggal 1 Januari 2014.
• Iuran PGRI digunakan untuk membiayai kegiatan dan poerjuangan PGRI beserta alat kelengkapan organisasi.
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Besar PGRI)
Pengurus harian :1) Ketua Umum2) Ketua3) Ketua4) Ketua5) Ketua6) Ketua7) Ketua8) Ketua9) Sekretaris Jenderal10) Wakil Sekretaris Jenderal11) Wakil Sekretaris Jenderal12) Wakil Sekretaris Jenderal13) Wakil Sekretaris Jenderal14) Bendahara15) Wakil Bendahara
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Besar PGRI)
Sekretaris Departemen1. Organisasi dan Kaderisasi2. Pendidikan dan Pelatihan3. Penegakan Kode Etik 4. Advokasi, Bantuan Hukum, dan Perlindungan Profesi5. Pembinaan dan Pengembangan Profesi Guru, Dosen, dan Tenaga
Kependidikan6. Pembinaan Karir Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan7. Penelitian dan Pengabdian Masyarakat8. Kerjasama dan Pengembangan Usaha9. Kesejahteraan dan Ketenagakerjaan 10. Pemberdayaan Perempuan 11. Olahraga, Seni, dan Budaya 12. Pembinaan Mental dan Spiritual 13. Komunikasi dan Informasi 14. Hubungan Luar Negeri
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Provinsi)
Pengurus Harian 1) Ketua2) Wakil Ketua3) Wakil Ketua4) Wakil Ketua5) Wakil Ketua6) Sekretaris Umum7) Wakil Sekretaris Umum8) Wakil Sekretaris Umum9) Wakil Sekretaris Umum10) Bendahara11) Wakil Bendahara
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Provinsi)
Pengurus PGRI provinsi/daerah istimewa dapat dilengkapi paling banyak 14 (empat belas) sekretaris biro yang nama, susunan, serta fungsinya dapat mengacu pada susunan serta fungsi Departemen di Pengurus Besar PGRI atau disesuaikan dengan kondisi daerah, efektivitas serta efisiensi, dan atau bidang tugas yang terkait dengan program organisasi.
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Kabupaten/Kota)
1) Ketua2) Wakil Ketua3) Wakil Ketua4) Sekretaris5) Wakil Sekretaris6) Bendahara7) Wakil Bendahara
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Kabupaten/Kota)
Pengurus PGRI Kabupaten/Kabupaten Administrasi dan/ atau Kota/ Kota Administrasi dapat dilengkapi dengan paling banyak 14 (empat belas) bidang yang susunan serta fungsinya dapat mengacu pada susunan serta fungsi biro pada Pengurus PGRI Provinsi atau disesuaikan dengan kebutuhan PGRI Kabupaten/ Kabupaten Administrasi dan/ atau Kota/ Kota Administrasi.
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Cabang)
1) Ketua2) Wakil Ketua3) Sekretaris4) Wakil Sekretaris5) Bendahara
Pengurus PGRI Cabang/Cabang Khusus dapat dilengkapi paling banyak 14 (empat belas) seksi, yang nama, susunan serta fungsinya dapat mengacu pada nama, susunan serta fungsi bidang pada pengurus PGRI kabupaten/kota atau disesuaikan dengan kondisi di wilayahnya.
Badan Pimpinan Organisasi(Pengurus Ranting)
1) Ketua2) Wakil Ketua3) Sekretaris4) Bendahara5) Sebanyak-banyaknya empat orang anggota
pengurus
Setelah Kongres XXI PGRI, maka...
• Paling lambat 6 bulan dilaksanakan Konferensi PGRI Provinsi
• Setelah Konferensi PGRI Provinsi paling lambat diselenggarakan Konferensi PGRI Kabupaten dan Kota wilayah yang bersangkutan.
• Setelah enam bulan konferensi kabupaten dan kota, diselenggarakan Konferensi PGRI Kecamatan di wilayah yang bersangkutan.
Alat Kelengkapan Organisasi
• Dewan Penasehat• Dewan Pakar• Badan Pembina Bidang Usaha• Dewan Kehormatan Guru Indonesia• Lembaga Konsultasi bantuan Hukum• Badan Pembina Penyelenggaraan Lembaga
Pendidikan• Dewan Pembina Asosiasi Profesi• YPLP
KODE ETIK GURU INDONESIA1) Kode Etik Guru Indonesia merupakan norma dan etika yang
mengikat perilaku guru dalam pelaksanaan tugas keprofesionalan.
2) Ikrar Guru Indonesia merupakan penegasan kebulatan tekad anggota PGRI dalam penghayatan dan pengamalan Kode Etik Guru Indonesia.
3) Kode Etik dan Ikrar Guru Indonesia tercantum dalam naskah tersendiri.
4) Setiap anggota PGRI wajib memahami, menghayati, mengamalkan dan menjunjung tinggi Kode Etik Guru Indonesia dan Ikrar Guru Indonesia.
5) Tata cara penggunaan dan pengucapan Ikrar Guru Indonesia diatur lebih lanjut dalam ketentuan tersendiri.
Kode Etik Guru Indonesia
1. Kewajiban Guru2. Kewajiban Guru terhadap Peserta Didik3. Kewajiban Guru terhadap Orang Tua Peserta
Didik4. Kewajiban Guru terhadap Masyarakat5. Kewajiban Guru terhadap Rekan Sejawat6. Kewajiban Guru terhadap Profesi7. Kewajiban Guru terhadap Organisasi Profesinya8. Kewajiban Guru terhadap Pemerintah
Pembinaan dan Pengembangan PTK
1) Pengembangan Keprofesian dan Karier Guru2) Pembinaan Etika Profesi Guru3) Prinsip-prinsip dan Jenis-jenis Pengembangan
PTK
Materi Pertemuan Koordinasidg Mendikbud 30 April 2013
A. Persoalan Pendidikan:1. Ujian Nasional2. Kurikulum3. Anggaran Pendidikan4. BOS5. Guru PNS DPK
B. Bidang Pendidik dan Ketenaga Kependidikan
1. Sertifikasi2. Pembayaran Tunjangan Profesi Guru3. UKG dan UKA4. Pembayaran Tunjangan Fungsional5. NUPTK6. Inpassing7. Peningkatan Kualifiukasi SI/D48. Pendidikan dan pelatihan
9. Guru Swasta10.Guru Honorer11.Kepala sekolah, Wakil Kepala SMP12.Pengawas sekolah13.Penilik PNF14.Tenaga Administrasi Sekolah15.Organisasi profesi16.Revisi PP 74 Tahun 2008
Perubahan PP 74
• Beban mengajar 24 jam tatap muka (wali kelas, pembina keg ekstrakurikuler, kepala lab, perpus, pembimbing keg kesiswaan)
• Guru (honorer) yang diangkat oleh satuan pendidikan, diusulkan ikut sertifikasi
• Guru Swasta dan PNS DPK• Perlindungan hukum dan penegakan kode etik• Pengawas satuan pendidikan dan penilik pendidikan nonformal
BUP sama dg guru• Perbaikan sistem dan persyaratan kenaikan pangkat dan jabatan
guru• Persyaratan organisasi profesi guru
United StatesMalaysiaThailand
High IncomeIndonesia
United KingdomJapanChina
SingaporeVietnam
Lower middle incomeKorea, Rep.
Lao PDRMongolia
WorldLow & middle income
PhilippinesIndia
Cambodia
0 10 20 30 40 50 60
14151616171718181920
2224
30313131
3440
51
Sekolah Dasar
IndonesiaJapan
High IncomeUnited Kingdom
United StatesMalaysia
SingaporeChina
Korea, Rep.Mongolia
Lower middle incomeVietnamThailandLao PDR
WorldLow & middle income
CambodiaIndia
Philippines
0 5 10 15 20 25 30 35 40
1212
131414
151616
181919
2121
232424
2933
35
Sekolah Menengah
Sumber: EdStats, World Bank [Indonesia (2008), All others: 2004 – 2008]
Indonesia Kelebihan Jumlah Guru (Apa Benar?)2• Rasio Siswa-Guru (RSG) di Indonesia sangat mewah dibanding negara lain.• Jika diberlakukan standar RSG internasional, Indonesia kelebihan pasokan guru sebesar
20% atau sekitar 500.000 guru.
Opsi Kebijaka
n
Penataan kebijakan rekruitmen guru. 8
STATUS GURU DIKBUD: 2.925.676 (Apa benar?)
NO STATUS JUMLAH MASALAH REGULASI USUL BADAN
1. PNS 1.550.062 DISTRIBUSI, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS
2. GURU AGAMA 24.406 ADMINISTRASI, SERTIFIKASI, PEMBINAAN, PEMBERDAYAAN
3. PNS DPK 133.326 DISTRIBUSI, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS
4. GURU BANTU 9.454 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROSES PENGANGKATAN MENJADI PNS, SERTIFIKASI
PP 48, PP 43 (tertinggal oleh Pemda)
5. GURU HONDA 57.631 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROSES PENGANGKATAN MENJADI PNS, SERTIFIKASI
PP 48, PP 43(tertinggal oleh Pemda)
6. GTT 836.442 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS
4+5+6 903.527
7. GTY 314.355 PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN, PROFESIONALITAS
8. HONOR DI SEK. NEGRI
?? SERTIFIKASI, PENGANGKATAN, PEMBERDAYAAN, PEMBINAAN
RPP diterbitkan
9. SM 3T
KUALIFIKASI GURU 2011NO. JENJANG PENDIDIKAN JUMLAH %
1. S1/D4 1.471.884 50,312. S2 29.214 1,003. S3 65 0,002
MEMENUHI SYARAT SESUAI UU 14 TH 2005 1.501.163 51,31
4. D3 296.975 10,155. D2 520.551 17,796. D1 56.668 1,947. SMA/SEDERAJAT 550.319 18,81
BELUM MEMENUHI SYARAT SESUAI UU 14 TH 2005 1.424.513 48,69
KONDISI GURU MENURUT SEKOLAH DAN KUALIFIKASI
(Sumber: PMPTK, 2010)
MASA PENSIUN: PELUANG UNTUK MEMECAHKAN MASALAH KELEBIHAN DAN DISTRIBUSI GURU
18% guru akan
pensiun dalam 10
th kedepan
0
20,000
40,000
60,000
80,000
100,000
120,000
140,000
20 25 30 35 40 45 50 55 60
Swasta
Negeri
Sumber: SIMPTK2010
UMUR
N = 2.791.204
495.312
35
STATISTIK GURU MADRASAH(1. status kepegawaian)
9348 56302 60182 33249 159081
100739
205962 204997
91443
603141
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
RA/BA MI MTs MA JUMLAH
PNS
Bukan PNS
JUMLAH
Data diolah dari Bagian Perencanaan dan Data Ditjen Pendis, 2011
STATISTIK GURU MADRASAH (Apa Benar?)(2. kualifikasi akademik)
58236 99216
65095 24223
246770
51149 159329 193669
97047
501194
702 3719 6415 3422 14258
110087
262264 265179
124692
762222
0
100000
200000
300000
400000
500000
600000
700000
800000
900000
RA/BA MI MTs MA Total
< S1
S1
> S1
Jumlah
Usul PGRI: Bidang Pendidikan 1. Mendesak pemerintah untuk melakukan kajian dan
evaluasi otonomi pendidikan secara komprehensif dan melibatkan pakar pendidikan dan pihak terkait. Apakah msh perlu otonomi/desentralisasi atau sentralisasi. Atau dekonsentrasi?
2. Guru dikelola oleh unit utama. Badan Pengemb SDM Pendk Keb dan PMP dimaksimalkan sesuai kesepakan bersama antara Komisi X, Mendiknas, dan PB PGRI, serta sambutan presiden pada HGN 2010
3. Anggaran pendidikan agar dilaksanakan sesuai konstitusi, minimal 20% dari APBN dan APBD
Bidang Pendidikan (lanjutan)4. Pergantian kurikulum agar disiapkan dengan baik,
implementasinya dilaksanakan dengan benar, sosialisasi, diklat guru, pendampingan, dokumen kurikulum, buku guru, dan buku siswa
5. Perbaikan sistem pembayaran dana BOS, DAK, dan TPG (bersma gaji), subsidi tunjangan fungsional (bagi guru non-PNS), dan dana tambahan penghasilan bagi guru yg belum mendapat TPG.
6. Mendesak lahirnya peraturan ttg Penetapan Penghasilan Minimal Guru (Khususnya Guru Non-PNS) dan Pelaksanaannya (PP tentang PPK).
Agenda Prioritas PGRI: Peningkatan Profesi
1. Mendorong Peningkatan Kinerja Guru, Dosen, dan Tenaga Kependidikan
2. Mendorong Terwujudnya Peningkatan Profesionalisme Guru dan Dosen
3. Mendorong Peningkatan Kinerja Pejabat Birokrasi Pendidikan, KS, Pengawas Sekolah, dan Penilik NF.
4. Agar seluruh guru/dosen diuji kompetensinya (evaluasi guru, satuan pendidikan, pembinaan dari daerah, LPTK; pemetaan, pembinaan)
Usul PGRI: Guru TK
1. Penambahan pengangkatan guru PNS TK2. Perbanyak guru PNS DKP di TK Swasta3. Penambahan TK Negeri, bertahap minimal setiap kec 1
TK Negeri, selanjutnya setiap Desa 1 TK Negeri4. Ada anggaran untuk TK, dan anggaran peningkatan
kualifikasi guru tk ditambah, selesai thn 20155. Sertifikasi guru TK selesai 2015, thn 2016 semua
mendapat tunjangan profesi6. PP ttg Pegawai Tidak Tetap/Honorer (Penetapan
penghasilan minimal guru non-PNS)7. Diperlakukan setara dengan PNS dlm pembinaan
profesi dan pengakuan pengabdian
Usul PGRI: Pamong
1. Pamong setara dengan guru, persyaratan, hak, dan kewajibannya setara
2. Memperoleh pembinaan profesi dan kepegawaian.
3. Memperoleh kesejahteraan yang wajar4. Memperoleh perlindungan hukum5. Secara kepegawaian, setara dengan guru
PNS.
Usul PGRI: Tenaga Administrasi Sekolah
1. Pengangkatan CPNS TAS, khususnya tenaga honorer2. Pengangkatan TAS SD3. Penertiban Eselonisasi (disamakan SMP, SMA/SMK)4. Pengangkatan Tenaga Honorer TU sebagai Tenaga
Tidak Tetap, bagi mereka yang tak bisa sebagai CPNS, memperoleh penghasilan minimal dan perlakuan kepegawaian setara dengan PNS
5. Perpanjangan BUP TAS dari 56 menjadi 58.6. Penghargaan dan perlindungan.
Usul PGRI: Pustakawan dan Laboran
1. Pengangkatan CPNS Pustakawan dan Laboran2. Pembinanan kompetensi3. Pengangkatan Tenaga Honorer Pustakawan dan
Laboran sebagai Tenaga Tidak Tetap, bagi mereka yang tak bisa sebagai CPNS
4. Pustakawan dan Laboran honorer memperoleh penghasilan minimal
5. Perpanjangan BUP TAS dari 56 menjadi 58.6. Penghargaan dan perlindungan.
Usul PGRI: Guru Madrasah
1. Diperlakukan sama/setara dengan guru di bawah kemdikbud.
2. Guru madrasah yang non-PNS di madrasah swasta diperlakukan setara dengan guru PNS.
3. Guru madrasah non-PNS di madrasah negeri diperlakukan setara dengan PNS dan dapat mengikuti sertifikasi.
4. Guru madrasah non-PNS memperoleh penghasilan minimal .
Usul PGRI: Guru Swasta
1. Kontrak kerja guru swasta dg badan penyelenggara pendidikan
2. Pengangkatan sebagai CPNS atau guru tetap, termasuk PNS DPK
3. Subsidi tunjangan fungsional4. Sertifikasi dan memperoleh TPG5. Tunjangan khusus, bagi yg bekerja di daerah khusus6. Penetapan penghasilan minimal yang disubsidi dlm APBN7. Diperlakukan setara dengan PNS (pangkat, jabatan,
pembinaan profesi, dan pengakuan pengabdian)
Usul PGRI: Guru Honorer
1. Yang memenuhi syarat diangkat menjadi PNS2. Yang tidak memenuhi syarat tetapi dibutuhkan
diangkat menjadi PTT, dengan penghasilan minimal yang wajar
3. Mengikuti sertifikasi, memperoleh TPG4. Memperoleh subsidi tunjangan fungsional5. Secara kepegawaian diperlakukan setara
dengan guru PNS (pangkat, jabatan, pembinaan)
Usul PGRI: Kepala Sekolah
1. Kepala Sekolah adalah Guru yang Mendapat Tugas Tambahan
2. Standardisasi Sistem Seleksi dan Pengangkatan Kepala Sekolah
3. Evaluasi Sistem Mutasi Kepala sekolah4. Peningkatan Tunjangan Kepala Sekolah5. Pembinaan dan Pelatihan Manajemen dan
Kepemimpinan Sekolah
Uusul PGRI: Pengawas Sekolah dan Penilik PNF
1. Guru yang mendapat tugas tambahan2. Sistem pengangkatannya berbasis
mutu/profesionalitas3. BUP 60 tahun4. Disertifikasi dan memperoleh TPG5. Tunjangan Fungsional/Pendidikan yang lebih
besar dari guru6. Memperoleh bantuan transportasi7. Pembinaan dan Pelatihan
Usul PGRI: Birokrasi Pendidikan
1. Persyaratan, Prosedur Pengangkatan, dan Mutasi,
2. Kenaikan Tunjangan UPTD, dan Pejabat Pendidikan,
3. BUP 56 tahun menjadi 58 tahun, terlebih yang berasal dari guru,
4. Peningkatan Kinerja
Usul PGRI: Dosen
1. Pemenuhan kekurangan dan peningkatan kualitas
2. Beasiswa peningkatan kualifikasi3. Subsidi tunjangan fungsional bagi dosen
swasta4. Sertiifikasi dan tunjangan profesi selesai 2015
dan pembayaran TPG bersama gaji5. Dukungan biaya penelitian
Usul PGRI: Sertifikasi
1. Sertifikasi proses pemberian sertifikasi kepada guru yang memenuhi syarat dan bermakna pebaikan.
2. Guru yang diangkat sebelum tahun 2005 selesai tahun 2015.3. Guru yang diangkat setelah tahun 2005 sertifikasinya
dilakukan dengan cara yang sama dengan guru yang diangkat sebelum 2005
4. Pelaksanaannya adil dan 5. Guru honorer dapat mengikuti sertifikasi6. Pascasertifikasi diikuti dengan kegiatan pembinaan profesi7. TPG dibayar setiap bulan bersama gaji dengan tepat waktu
dan tepat jumlah.
Usul PGRI: Kenaikan Pangkat dan Jabatan Guru
1. Berbasis peningkatan kualitas, tetapi tidak mempersulit guru
2. Sebagai bagian sistem pembinaan pprofesi dan karir
3. Sesuai dengan tugas utama guru berdasarkan UU Guru dan Dosen. Guru tidak sama dengan doen
4. Diberikan penghargaan yang memadai5. Perlu perubahan Permen PAN dan RB No.
16/2009 dan Permendiknas No. 35.
Usul PGRI: NUPTK
1. Segera diterbitkan kembali, khususnya bagi guru yang memenuhi syarat.
2. Data dalam NUPTK digunakan untuk pembinaan, perlindungan, kesejahteraan, dan kepegawaian
3. Dialkukan untuk semua kementrian yang mengurusi guru
Usul PGRI: Dapodik
1. Data pendidikan kementrian tidak bagus, perlu pendataan ulang
2. Dapodik perlu disiapkan dengan baik, dan dilaksanakan dengan cermat.
3. Jika data itu belum menggabarkan kondisi riil dan sistem itu belum mampu mengakomodasi berbagai persoalan dan kondisi di lapangan, hendaknya tidak dijadikan dasar mengambil kebijakan, termasuk pemberian hak guru.
Usul PGRI:BOS
1. BOS mestinya biaya operasional sekolah2. Diberikan berdasarkan jumlah siswa dan rombongan
belajar.3. Diterima sekolah pada awal bulan kegiatan belajar
mengajar4. Diutamakan untuk wajib belajar, selanjutnya untuk
sekolah menengah.5. Ketentuan pemakaiannya sesuai kebutuhan sekolah6. Sistem pelaporannya sederhana dan berbasis
pemakaian riil/kejujuran.
Usul PGRI: UKG
1. Dilaksanakan untuk pemetaan kompetensi guru
2. Mengukur kompetensi guru secara komprehensif
3. Diikuti pendidikan dan pelatihan, bukan untuk menghukum dan mempersulit guru
4. Mendorong guru untuk meningkatkan kompetensi
Usul PGRI: Inpassing
1. Dilakukan sementara sebelum guru non-PNS memiliki jabatan dan pangkat yang setara atau sama dengan guru PNS.
2. Dilaksanakan dengan tepat waktu3. Permendiknas ttg inpassing diperbaiki.4. Sebagai dasar penetapan jabatan dan
pangkat awal guru non-PNS
Beberapa Hasil Perjuangan PGRI
1. Kenaikan pangkat dengan angka kredit2. Kenaikan gaji 1999, Rp 155.250,003. Guru ditetapkan sebagai jabatan profesi4. Kelahiran Ditjen PMPTK5. UU No. 14/2005 tentang Guru dan Dosen6. Permendiknas No 18/2007 7. PP No. 74 tentang Guru8. Tunjangan beras diganti uang
Beberapa Hasil Perjuangan Guru
9. Anggaran Pendidikan minimal 20% dari APBN dan APBD
10. Peningkatan Tunjangan Fungsional Guru.11. Pembayaran TPG.12. Pembayaran Tunjangan Khusus.13. Gaji guru minimal Rp 2.000.000,00.14. Pembayaran BOS SD-SMA tepat waktu.15. Juklak ttg Pengelolaan DAK awal tahun, 16. dll
PENGURUS BESARPERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
• Alamat: Jl. Tanah Abang III Nomor 24 Jakarta 10160, Indonesia
• Telepun: (021) 3841121, 3849856, Faks (021) 3446504
• Email : [email protected]• Website: www.pgri.or.id• Facebook: PB PGRI• Twitter: @PB_PGRI• MNS: *939#
Susunan dan Personalia PB PGRI Masa Bakti XXI
Ketua Umum : Dr. H. Sulistiyo, M.Pd.Ketua : Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd.Ketua : Dr. Sugito, M.SiKetua : H. Sahiri Hermawan, S.H., M.H.Ketua : Drs. H. Muh Asmin, M.Pd.Ketua : Prof. Dr. Ir. H. Nelson Pomalingo, M.Pd.Ketua : Prof. Dr. Sudarwin DanimKetua : Dr. Didi Suprijadi, M.M.
Sekretaris Jenderal : Dr. Qudrat Nugraha, M.Si.Wa. Sekjen : Dra. Dian Mahsunah, M.Pd.Wa. Sekjen : Dra. Hj. Farida Yusuf, M.Pd.Wa. Sekjen : Dr. Supardi, M.Pd.Wa. Sekjen : Dr. M. Hadi Tugur
Bendahara : Prof. Dr. Dede RosyadaWa. Bendahara : Dr. Fathiyati Murtado, M.Pd.
Sekretaris Departemen1. Organisasi Dan Kaderisasi : Drs. Giat Suwarno, M.M.2. Pendidikan Dan Pelatihan : Drs. Suharno M. Sajim3. Penegak Kode Etik : Dr. H. Muhir Subagja, M.M.4. Advokasi, Bantuan Hukum, &
Perlindungan Profesi: Drs. Sibro M, M.Pd.
5. Pembinaan Dan Pengembangan Profesi Guru, Dosen Dan Tenaga Kependidikan
: Dra. Hj. Rachmawaty Ar, M.M.
6. Pembinaan Karier Guru, Dosen Dan Tenaga Kependidikan
: Kadar, S.Pd., M.Pd.
7. Penelitian Dan Pengabdian Masyarat : Dr. Muh Abduhzen, M.Hum.8. Kerjasama Dan Pengembangan Usaha : Drs. Wahyo Pradono, M.M.9. Kesejahteraan Dan Ketenagakerjaan : Drs. M. Usman Tonda, S.H., M.Pd.10. Pemberdayaan Perempuan : Dra. Murniasih11. Olahraga, Seni Dan Budaya : Dr. Hj. Euis Karwati, M.Pd.12. Pembinaan Mental Dan Spiritual : Dr. H. Sastra Djuanda13. Komunikasi Dan Informasi : Dr. H. Basyaruddin Thoyib, M.Pd.14. Hubungan Luar Negeri : Drs. Warnoto, M.Pd.
Pernyataan Sikap Kongres XXI PGRI
1. Bidang Politik Nasional2. Bidang Pendidikan Nasional3. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pendidikan Nasional
1. Kaji ulang UN 2. Implementasi kurikulum 20133. Kaji ulang sistem penerimaan siswa dan
mahasiswa baru4. Evaluasi desentrasisasi pendidikan5. Deklarasi PGRI sebagai organisasi profesi guru
Indonesia
Pendidik dan Tenaga Kependidikan
1. Peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas guru
2. Guru dikelola dalam satu unit utama3. Menyelesaikan sertifikasi pada 20154. Memenuhi kebutuhan guru dan tenaga
kependidikan, termasuk TAS untuk SD/MI5. Memenuhi standar pelayanan minimal,
mengangkat guru swasta dan honorer yang memenuhi syarat sebagai PNS
Sekian, Terima Kasih.