STANDART OPERASIONAL PROSEDUR RAWAT JALAN KUSTA PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMUR DINAS KESEHATAN UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAH Jl. Sumberglagah – Pacet – Mojokerto Telp (0321) 690441 Fax (0321) 690137
STANDART OPERASIONAL PROSEDUR RAWAT JALAN KUSTA
PEMERINTAH PROPINSI JAWA TIMURDINAS KESEHATAN
UPT RUMAH SAKIT KUSTA SUMBERGLAGAHJl. Sumberglagah – Pacet – Mojokerto Telp (0321) 690441 Fax (0321) 690137
Email : [email protected]
Rumah Sakit KustaSumberglagah
STANDAR PELAYANAN MEDIS KUSTA
No. Dokumen
445/01/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/2
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit Kusta
Sumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tata cara / proses penyusunan buku standar pelayanan medis
yang berlaku di sistem rawat jalan Kusta RS Kusta Sumberglagah
TUJUAN : Sebagai acuan /pedoman dalam memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar profesi.
KEBIJAKAN : 1. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 436 tahun 1999 tentang Berlakunya Standar Pelayanan Medis di Rumah Sakit.
2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit.
3. Staf Medik Fungsional terlibat dalam penyusunan standar 4. pelayanan medis5. Staf Medik Fungsional dalam pelayanan terhadap penderita 6. sesuai dengan standar pelayanan medis
PETUGAS : 1. Staf Medis Fungsional2. Koordinator Pokja Fungsional
PROSEDUR : 1) Sebagai acuan adalah Buku Pedoman Nasional Pemberantasan Penyakit Kusta DEPKES RI DIRJEN Pengendalian Penyakit Dan Penyehatan Lingkungan
2) Rapat Medis Fungsional dengan membahas mekanisme protap lama yang tidak lagi mencakup penanganan kasus penyakit yang ada di RS Kusta Sumberglagah. Dan final rapat diputuskan setiap medis membuat SPM untuk setiap jenis pelayanan (kasus penyakit,masa perawatan dan terapi )dan diserahkan kepada Ketua Komite Medis untuk dilakukan evaluasi serta dilakukan revisi sesuai dengan kemampuan dan fasilitas yang tersedia di RS Kusta Sumberglagah Mojokerto.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
STANDAR PELAYANAN MEDIS KUSTA
No. Dokumen445/01/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman2/2
: 3) Setelah selesai konsep dipresentasikan kembali ke Rapat Komite Medik untuk dikoreksi bersama dengan staf medis dan penanggung jawab Depo Farmasi.
4) Selanjutnya diserahkan kembali Ke Koordinator Pokja Fungsional untuk dikoreksi ulang.
5) Selesai dikoreksi ,diserahkan kembali kepada Komite Medik untuk dilakukan pembetulan dan dibukukan .
6) Diterbitkan Surat Keputusan Kepala UPT untuk memberlakukan buku tersebut sebagai buku standar pelayanan medis di Rumah Sakit Sumberglagah Mojokerto.
7) Buku yang sudah ditandatangani oleh Kepala UPT Rumah Sakit Sumberglagah Mojokerto diperbanyak dan dibagikan ke setiap sistem pelayanan /instansi pelayanan medis yang ada.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PELAYANAN KEPERAWATAN INDIKASI RAWAT INAP
No. Dokumen445/02/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tata cara / proses pelayanan medis yang berlaku di sistem
rawat jalan kusta pada pasien dengan indikasi rawat inap yaitu pasien yang memerlukan penanganan, perawatan dan pengawasan tenaga medis dan paramedis
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah - langkah melakukan penanganan atau perawatan sehingga pasien mendapat pelayanan sesuai dengan Standard Pelayanan Medis
KEBIJAKAN : 1. Staf Medik Fungsional dalam pelayanan terhadap penderita 2. sesuai dengan SOAP penanganan medis3. Perawat Rawat Jalan dalam pelayanan terhadap penderita
indikasi rawat inap sesuai dengan asuhan keperawatan
PETUGAS : 1. Staf Medis 2. Manager Sistem Rawat Jalan 3. Perawat Rawat Jalan Umum
PROSEDUR : Dokter di rawat jalan kusta memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan keluhan utama pasien 2. Memeriksa pasien secara klinis 3. Memberikan advice :
a. Pemeriksaan penunjang baik lab/pun Radiologi jika dianggap perlu
b. Konsultasi kepada dokter ahli jika dianggap perlu
4. Menentukan diagnosa akhir pasien5. Menentukan pasien indikasi rawat inap baik secara
medis /pun permintaan pasien6. Memberikan terapi sesuai dengan SPM
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PELAYANAN KEPERAWATAN INDIKASI RAWAT INAP
No. Dokumen445/02/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman
Prosedur : 7. Menyelesaikan administrasi medis yang terkait dengan pasien yaitu status rawat Inap
8. Perawat di rawat jalan kusta memberikan asuhan pelayanan keperawatan sesuai dengan urutan :a. Memesan ruang rawat inap b. Memberikan status rawat inap kepada dokter rawat
jalan c. Perawat rawat jalan menanyakan nama, alamat, umur
dan keluhan utamad. Pemeriksaan fisik : tensi, nadi, suhu, POD untuk pasien
reaksi.e. Mencatat advice dokter di lembar perawat status
pasienf. Melaksanakan instruksi sesuai advis dokterg. Memindahkan pasien ke ruang rawat inaph. Melaksanakan tindakan perawatan sesuai dengan KU
penderitai. Kerjasam dengan unit penunjang :
laboratorium,radiologi. fisio terapi, & depo farmasi
Adapun indikasi pasien MRS :1. Pasien dengan reaksi berat2. Pasien dengan luka yang memerlukan perawatan
khusus3. Pasien dengan rencana tindakan operasi4. Pasien kusta dengan komplikasi
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PERAWATAN LUKA STATIS
No. Dokumen445/03/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Suatu tindakan perawatan luka yang dilakukan pada
penderita yg mengalami luka pada daerah tungkai bawah 1/3 bawah oruris
TUJUAN : 1. Membantu kesembuhan pasien2. Mencegah melebarnya luka
KEBIJAKAN : 1. Staf Medik Fungsional dalam pelayanan terhadap penderita sesuai dengan SOAP penanganan medis
2. Perawat Rawat Jalan dalam pelayanan terhadap penderita sesuai dengan asuhan keperawatan
PETUGAS : 1. Staf Medis 2. Manager Sistem Rawat Jalan 3. Perawat Rawat Jalan Kusta4.Dokter di rawat jalan kusta memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan keluhan utama pasien 2. Memeriksa pasien secara klinis 3. Memberikan advice :
a. Pemeriksaan penunjang baik lab/pun Radiologi jika dianggap perlu
b. Konsultasi kepada dokter ahli jika dianggap perlu4. Menentukan diagnosa akhir pasien5. Memberikan terapi sesuai dengan SPM
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PERAWATAN LUKA STATIS
No. Dokumen445/03/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman
PROSEDUR : a. Pasien diberitahu, pasien disuruh duduk santai berhadapan dengan petugas
b. Petugas memakai sarung tanganc. Luka dibersihkan dengan PZ.d. Jaringan yang nocrotik dinekrotomie. Bila perlu cuci dengan perhidrolf. Kompres luka dengan kanamicin PZg. Balut luka dengan verban atau diplesterh. Alat-alat dibersihkan
Bak instrumen rawat luka statis steril berisi :a. Pinset anatomi sterilb. Pinset chirurgio sterilc. Gunting lurus atau bengkokd. Kasa sterile. Alkohol 70%f. Gunting plesterg. Cairan PZh. Gentian violeti. Bengkokj. Sarung tangank. Verban atau plester
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN PASIEN BARU KUSTA
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/2
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien di rawat
jalan kusta yang baru ditemukan dg tanda kusta dan belum pernah mendapat pengobatan MDT sebelumnya
TUJUAN : Untuk menentukan diagnosa dan pemberian terapi
KEBIJAKAN : Staf Medik Fungsional dalam pelayanan terhadap penderita sesuai dengan SOAP penanganan medis
PETUGAS : 1. Staf Medis 2. Manager Sistem Rawat Jalan 3. Perawat Rawat Jalan Kusta
PROSEDUR Dokter di rawat jalan kusta memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan pasien yaitu anamnase
a. Keluhan utama : rasa baal, adanya bercak putih, bercak merah infiltrat (bercak tebal)
b. Keluhan tambahan : parastesia, demam, nyeri sendi dll
c. Riwayat perjalanan penyakit : berapa lama ,pengobatan yang didapat, reaksi bentol-bentol merah dll.
d. Riwayat kontak dengan penderita kusta (keluarga)e. Penyakit lain yang diderita pada saat inif. Riwayat penyakit dulu terutama penyakit yang berat
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN PASIEN BARU KUSTA
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman2/2
: 2. Memeriksa pasien secara klinis :a. Harus dilakukan di ruangan yang cukup terang,
paling baik cahaya sinar matahari tidak langsung.b. Diperiksa pada seluruh permukaan kulit (dari depan
atas sampai bawah dan dari belakang atas sampai bawah)
c. Pertama-tama pasien diberitahu kemudian pemeriksa melihat kelainan kulit dari jarak jauh kemudian dari dekat.
d. Setelah ditemukan adanya kelainan kulit, maka kelainan kulit ditest ada tidaknya anestesi (test raba menggunakan kapas yang diruncingkan)
e. Pemeriksaan kelainan syaraf tepi:1) Syaraf
auricularis magnusPasien disuruh menengok kekiri kemudian pemeriksa meraba adanya penebalan syaraf atau tidak demikian sebaliknya.
2) Syaraf ulnarisa) Tangan kanan pemeriksa memegang lengan
kanan bawah penderita dengan posisi siku sedikit ditekuk sehingga lengan penderita dalam keadaan relax
b) Dengan jari telunjuk tengah kiri pemeriksaan mencari nervus ulnaris disulcus ulnaris yaitu pada lekukan diantara tonjolan tulang siku dan tonjolan kecil dibagian medial.
c) Dengan memberi tekanan ringan N. ulnaris ulnaris digulirkan halus dirasakan dan ada tidaknya penebalan syaraf, demikian juga pada lengan kiri penderita.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN POD
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/6
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Suatu pemeriksaan yang dilakukan pada pasien kusta baru
atau pasien yang sudah RFT
TUJUAN : 1. Mencegah kecacatan atau membatasi cacat yang sudah ada
2. Menentukan penggobatan reaksi
KEBIJAKAN : 1. Staf Medik Fungsional dalam pelayanan terhadap penderita kusta baru atau pasien yang sudah RFT sesuai dengan SOAP penanganan medis
2. Perawat Rawat Jalan dalam pelayanan terhadap penderita kusta baru atau pasien yang sudah RFT sesuai dengan asuhan keperawatan
PETUGAS : 1.Staf Medis 2.Manager Sistem Rawat Jalan 3.Perawat Rawat Jalan Kusta
PROSEDUR : Persiapan pemeriksaan fungsi syaraf1. Siapkan ferm POD, jangan
lupa menulis tanggal pemeriksaan 2. Siapkan ballpen yang ringan
untuk test rasa raba3. Penderita diminta duduk
dengan santai berhadap dengan pemeriksa4. Periksalah secara berurutan
dari kepala sampai kaki agar tidak ada yang terlewatkan.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN POD
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman2/6
Cara pemeriksaan fungsi syaraf1. Mata
a. Penderita diminta memejamkan matab. Dilihat dari depan/samping apakah mata menutup
dengan sempurna (tidak ada celah)Bagi mata yang menutup tidak rapat, diukur lebar celahnya, lalu diotak. Mis : lagephthalmus ya/tidakII. Anggota Badan Bagian Atas
2. Memeriksa syaraf ulnarisa. Tangan kanan pemeriksa memegang lengan bawah
penderita dengan posisi siku sedikit ditekuk sehingga lengan penderita dalam keadaan rilax
b. Dengan jari telunjuk tengah kiri pemeriksa mencari nerus n. Ulnaris disulcus ulnaris yaitu pada lekukan diantara tenjelan tulang dan tenjelan kecil dibagian medial (epicendilus medialis)
c. Dengan memberi tekanan ringan ulnaris digulir halus sambil melihat mimik/reaksipendita tanpak kesakitan atau tidak kemudian dengan prosedur yang sama memeriksa n. Ulnaris kiri (tangan kiri pemeriksa memegang lengan kiri penderita dan tangan kanan pemeriksa meraba N. ulnaris kiri penderita dst.)
3. Memeriksa kekuatan ibu jaria. Tangan kanan
pemeriksa memegang jari telunjuk sampai kelingking tangan kanan penderita agar telapak tangan penderita menghadap keatas, dan dalam posisi ekstensi
b. Dengan tangan kiri pemeriksa membawa ujung jari pasien untuk ditegakan ke atas sehingga tegak lurus terhadap telapak tangan pasien (seakan-akan menunjuk kearah hidung) dan pasien diminta untuk mempertahankan posisi
c. Dengan jari telunjuk dan tangan kiri pemeriksa menekan pangkal ibu jari pasien yaitu dari bagian batas antara punggungan telapak tangan kearah menjauhi hidung/ke arah datangnya ibu jari.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN POD
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman3/6
Kesimpulan : - Bila tegak keatas (+) tahanan (+) kuat/K- Bila tegak keatas (+), tahanan (-) ………lemah
tahanan- Bila tegak keatas (=), gerak keatas terbatas ……….. Lemah gerak - Bila tegak keatas (-), hanya bergerak horisontal sejajar telapak tangan ……… lumpuh/Pdengan cara yang sama memeriksa ibu jari tangan kiri
4. Pemeriksaan kekuatan jari kelingkinga. Tangan kiri pemeriksa
memegang ujung jari : 2,3 dan 4 tangan kanan pasien dengan telapak tangan pasien menghadap keatas dan posisi ekstens (jari kelingking bebas bergerak tidak terhalang oleh tangan pemeriksa
b. Pasien diminta menggerakkan jari kelingking ke lateral ………… media (bukan kesamping - menutup ke arah jari manis)
c. Bila pasien dapat membuka dan menutup jari dengan sempurna, pasien diminta menjapit sehelai kertas yang diletakkan diantara jari manis dan jari kelingking tersebut, lalu pemeriksa menarik kertas tersebut sambil menilai dan tidaknya tahanan/jepitan terhadap kertas tersebut
Kesimpulan : - Bila tahanan (+) ………kuat/K- Bila menutup (+), tahanan (-) ………lemah
tahanan/LH- Bila menutup (-), gerak lateral media yang terbatas
…………lemah gerak/LG- Bila gerakan buka-tutup (-), hanya bisa bergerak ke
atas bawah ……..lumpuh/P5. Memeriksa kekuatan pergelangan tangan
a. Tangan kiri pemeriksa memegang punggung lengan bawah tangan kanan pasien
b. Pasien diminta menggerakan pergelangan tangan kanan atas dan ke bawah/ekstenssifleksi
c. Pasien diminta bertahan pada pada posisi ekstensi (keatas) lalu
dengan tangan kanan pemeriksa menekan tangan pasien kebawah kearah fleksi
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN POD
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman4/6
Kesimpulan : - Bila tahanan (+)
………. Kuat /k- Bila tahanan (-)
………..lt/lemah tahanan
- Bila gerakan fleksi-ekstensi (+) terbatas ……… lg/lemah gerak
- Bila gerakan ekstensi (-) ………….lumpuh/P
6. Pemeriksaan rasa rabaa. Alat : bolpen plastik yang ringanb. Cara : ujung bolpen diletakan secara ringan/lembut
pada titik-titik yang diperiksa dan segera diangkat kembali (dengan gaya berat tanpa tekanan)
c. Posisi pasien : tangan yang akan diperiksa diletakkan diatas meja/paha pasien atau belum pada tangan kiri pemeriksa sedemikian rupa, sehingga semua ujung jari tersanggah (tangan pemeriksa yang menyesuaikan diri dengan keadaan tangan pasien) misalnya claw hand
d. Pra pemeriksaan :1) Memeriksa penjelasan pada pasien apa yang
akan di lakukan padanya, dan memperagakan dengan menyentuhkan ujung bolpen pada lengannya
2) Bila penderita merasakan sentuhan tersebut diminta untuk menunjuk tempat sentuhan tersebut dengan jari tangan yang lain
3) Test diulangi sampai penderita mengerti dan kooperatif
e. Pemeriksaan sesungguhnya :1) Penderita diminta menututup mata atau
menoleh menjahui dari tangan yang diperiksa 2) Penderita diminta menunjuk tempat yang
terasa disentuh 3) Dengan ujung bolpen pemeriksa menyentuh
tangan penderita pada titik-titik sesuai dengan gambar pada POD
4) Usahakan pemeriksaan titik-titik tersebut tidak berurutan
5) Penyimpangan letak titik tersebut tidak berurutan (secara acak)
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN POD
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman5/6
Kesimpulan : - bila rasa (+)……….v - bila rasa (-) ……….x
7. Anggota badan bagian bawaha. Pemeriksaan N. peroneus oommunis
1) Penderita diminta duduk dengan kaki dalam keadaan relax
2) Pemeriksa berada dihadapan penderita dengan tangan kanan pemeriksa kaki kiri dan tangan kiri memeriksa kaki kanan
3) Pemeriksa dengan jari telunjuk dan tengah meraba caput fibula (di bawah lutut, tulang yang paling menonjol ke samping luar/lateral), N. Peroneus terletak persis di belakang caput fibula tersebut
4) Dengan tekanan yang ringan syaraf tersebut digulir bergantian kiri dan kanan sambil melihat mimik/reaksi penderita apakah kesakitan.
b. Pemeriksaan N. tibialis posteriorlokasi : di bawah belakang dan bawah dari mata kaki sebelah dalam (maleulus medialis) 1) Penderita masih dalam posisi duduk relax 2) Dengan jari telunjuk dan tengah pemeriksa
meraba nervus tibialis posterior pada bagian belakang dan bawah maleous medialis , lalu digulis santai sambil melihat mimik/ reaksi dari penderita
c. Pemeriksaan kekuatan kaki1) Penderita diminta mengangkat ujung kaki
dengan tumit tetap teletak dilantai / ekstensi maksimal (seperti berjalan dengan tumit)
2) Penderita diminta bertahan pada posisi ekstensi tersebut lalu pemeriksa dengan kedua tangan menekan yang punggungan kaki penderita kebawah / kelantai
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMERIKSAAN POD
No. Dokumen445/04/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman6/6
: Kesimpulan :- Bila tahanan (+) ………… kuat / k- Bila ekstensi (+), tahanan (-) ……… lemah
tahanan / i/t- Bila gerakan ekstensi terbatas ………… lemah
gerak /ig- Bila gerakan ekstensi (-) ………. Lumpuh / P
d. Pemeriksaan rasa raba kaki 1) Kaki kanan penderita diletakkan pada paha
kiri, usahakan telapak kaki mengadap keatas 2) Tangan kiri pemeriksa menyanggah ujung jari
kaki penderita 3) Cara pemeriksaan sama seperti pada rasa
raba tangan, titik-titik yang diperkirasa sesuai dengan form pod
4) Pada daerah yang menebal boleh sedikit menekan dengan cekungan berdiameter 1 cm
5) Jarak penyimpangan yang bisa diterima maximal 2,5 cm
Kesimpulan:- Bila rasa (+) …………….v- Bila rasa (+) …………… x
Rumah Sakit KustaSumberglagah
KONSULTASI DOKTER AHLI
No. Dokumen445/05/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Rujukan kasus pasien kepada dokter spesialis sesuai
dengan kompetensi keilmuan
TUJUAN : Tertangani pasien dengan tepat ,akurat & mencegah prognosa dubois et malam kepada pasien
KEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan Kusta
2. Staff Medis Spesialis 3. Perawat Rawat Jalan Kusta4. Koordinator Rawat Jalan Kusta5.
PROSEDUR : 1. Setelah medis melakukan pemeriksaan fisik & perlu konsultasi dengan dokter spesialis ,medis menginformasikan kepada pasien & keluarga
2. Medis memberi advice tertulis dan lisan kepada perawat untuk konsultasi ke dokter spesialis
3. Pasien ditempatkan di ruang tunggu pasien4. Jika dokter spesialis datang pada jam di luar pelayanan
rawat jalan maka diinformasikan ke keluarga & pasien dengan keputusan:a. Pasien pulang/b. Pasien menunggu di Ruang Tungguc. Senin ( jam 14.00-15.00 ): Dr Sahudi Spesialis
Bedah Kepala Leherd. Selasa,Kamis,& Sabtu (jam 12.00- 13.00) :Dr
M.Jumali Sp.PDe. Senin & Kamis ( jam 10.00-11.00 ) :Dr Heru
Rustiadi Sp.Sf. Selasa,Kamis ,& Sabtu ( jam 10.00 s/ 14.00) : Dr
Jaenah Karim Sp.Rehab.Medik
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PERSIAPAN PASIEN PRE OPERASI REKONTRUKSI
No. Dokumen445/05/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/2
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Persiapan pasien pre. Operasi rekonstruksi kusta adalah
suatu proses yang harus dipersiapkan dan dipenuhi sebelum operasi rekonstruksi kusta dilaksanakan
TUJUAN : 1. Mencegah cacat lebih lanjut2. Mengoreksi cacat yang ada semaksimal mungkin3. Melatih dan menguatkan otot yang dipindahkan
KEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staf Medis
2. Manager Sistem Rawat Jalan 3. Perawat Rawat Jalan Kusta
PROSEDUR 1. Pasien berada di Ruang Rehabilitasi Medik2. Pasien yang akan dioperasi rekonstruksi harus
memenuhi persyaratan:a. Pemeriksaan BTA negatif atau penderita RFTb. Penderita tidak mengalami reaksi dan atau neuritis,
minimal 6 bulan sebelumnyac. Sendi-sendi yang terlibat dalam operasi harus
mempunyai ROM normal (lemas)d. Otot yang hendak dipakai sebagai motor tendon
(donor) e. Kekuatannya normalf. Cacat yang terjadi sudah menetap atau lebih dari 6
bulan Operasi tangan dan 12 bulan untuk operasi kaki
3. Petugas fisioterapi melakukan anamnesa pasien4. Petugas fisioterapi melakukan pengukuran sendi
menggunakan goniometer5. Petugas fisioterapi melakukan pemeriksaan kecacatan
dan kekuatan donor otot yang akan dijadikan transfer6. Pasien menjalani tindakan bedah orthopaedi
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PERSIAPAN PASIEN PRE OPERASI REKONTRUKSI
No. Dokumen445/05/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman2/2
: 7. Doker Bedah Orthopaedi memberi advis fisioterapi
memberi terapi latihan8. Dokter Ruangan melakukan visite dan memberikan
advis kepada Fisioterapi untuk memberikan terapi latihan
9. Kepala Ruangan melaporkan kepada Fisioterapis untuk melakukan terapi latihan
10. Fisoterapi menegakkan diagnosa Fisioterapi, merencanakan program
Dan memilih peralatan terapi11. Fisioterapi melaksanakan program terapi latihan12. Fisioterapi mengevaluasi program terapi latihan13. Fisioterapi melaksanakan Rekam Medik pasien14. Fisioterapi memberikan penyuluhan kepada pasien dan
keluarga perihal terapi latihan dirumah15. Melaporkan berakhirnya program Fisioterapi kepada
dokter, kepala ruangan kusta
Rumah Sakit KustaSumberglagah
KONSULTASI REHABILITASI MEDIK RAWAT JALAN NON KUSTA
No. Dokumen445/06/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Proses pemberian petunjuk untuk memecahkan masalah
fisioterapi dan masalah tehnik terapi latihan agar pasien dapat melakukan terapi latihan yang tepat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal .
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan konsultasi Fisioterapi bagi pasien rawat jalan non kusta .
KEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staf Medis
2. Manager Sistem Rawat Jalan 3. Perawat Rawat Jalan Kusta4. Petugas Fisioterapi
PROSEDUR 1. Pasien datang ke poli rawat jalan Non Kusta dilayani oleh dokter jaga.
2. Setelah selesai pemeriksaan dokter memberi pengobatan dan tindakan sesuai dengan diagnosa.
3. Apabila pasien memerlukan konsultasi Fisoterapi , maka dokter . perawat Rawat Jalan Non Kusta berkoordinasi dengan Ahli Fisoterapi.
4. Pasien tetap berada di ruang Rawat Jalan Non Kusta5. Ahli Fisioterapi melakukan pencatatan identitas di
status pasien.6. Ahli Fisioterapi melakukan Anamnesa Fisioterapi7. Ahli Fisioterapi melakukan latihan / penggunaan alat
Fisioterapi8. Ahli Fisioterapi menuliskan terapi latihan diajarkan pada
pasien dan menjelaskan cara terapi latihan untuk pasien di rumah .
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMBERSIHAN RUANGAN RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/07/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Merupakan suatu proses pembersihan ruangan dari debu,
sampah dan kotoran lain.
TUJUAN : Sebagai acuan penerapan langkah-langkah melakukan pemebrsihan ruangan
KEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Manager Sistem Rawat Jalan
2. Perawat Rawat Jalan Kusta3. House Keeping4. Cleaning service
PROSEDUR 1. Pembersihan secara rutin :a. Kaca ruangan dan meja di lap untuk menghilangkan
debub. Lantai disapu dengan menggunakan sapu ijukc. Ruangan diberi larutan pembersiah lantai yang
bersifat densifektan untuk menghilangkan kumand. Ruangan di pel dengan menggunakan kain pel.
2. Gebyorana. Kaca ruangan dibersihkan dari debu .b. Ruangan dibasahi dengan airc. Ruangan diberi sabun, dan disikat dengan penyikat
lantaid. Meja dan kaca dilap denganlap basahe. Setelah bersih disiram kembali dengan air untuk
menghilangkan busa sabunf. Ruangan dikeringkan dengan menggunakan lap
kering dan bersih 3. Peralatan :
a. Alat Kebersihanb. Larutan pembersih
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Rumah Sakit KustaSumberglagah No. Dokumen
445/08/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Pemeriksaan tambahan yang diperlukan oleh pasien untuk
membantu diagnosa medis
TUJUAN : Penegakan diagnosa lebih tepat & akurat
KEBIJAKAN : PETUGAS : Staff Medis Rawat JalanKusta
PROSEDUR : 1. Setelah medis melakukan pemeriksaan fisik & dirasa perlu pemeriksaan lab/pun radiologi,medis menginformasikan kepada pasien & keluarga
2. Medis menulis permintaan pemeriksaan penunjang di lembar permintaan lab/pun radiologi
3. Penulisan permintaan pemeriksaan penunjang ditulis di status pasien
Rumah Sakit KustaSumberglagah
INJEKSI OBAT DI RUANG RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/09/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Memberikan obat yang diperlukan oleh pasien baik
IV,IM,SC
TUJUAN : Terapi untuk pasien
KEBIJAKAN :
PETUGAS : 1. Staff Medis Rawat Jalan 2. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : 1. Setelah medis melakukan pemeriksaan fisik & perlu injeksi,medis menginformasikan kepada pasien & keluarga
2. Medis memberi advice kepada perawat untuk injeksi 3. Perawat menyiapkan obat injeksi,spuit & needle yang
diperlukan4. Perawat melakukan desinfeksi dengan kapas yang
telah diberi Alkohol 70 % di tempat injeksi5. Obat diinjeksi sesuai advice medis 6. Spuit dan needle dibuang di sampah medis.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
KONSULTASI DOKTER SPESIALIS
No. Dokumen445/10/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Rujukan kasus pasien kepada dokter spesialis sesuai
dengan kompetensi keilmuan
TUJUAN : Tertangani pasien dengan tepat ,akurat & mencegah prognosa dubois et malam kepada pasien
KEBIJAKAN :
PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan 2. Staff Medis Spesialis
PROSEDUR : 1. Setelah medis melakukan pemeriksaan fisik & perlu konsultasi dengan dokter spesialis ,medis menginformasikan kepada pasien & keluarga
2. Medis memberi advice tertulis dan lisan kepada perawat untuk konsultasi ke dokter spesialis
3. Pasien ditempatkan di ruang tunggu pasien4. Jika dokter spesialis datang pada jam di luar pelayanan
rawat jalan maka diinformasikan ke keluarga & pasien dengan keputusan:
Pasien pulang/ Pasien menunggu di Ruang Tunggu Senin ( jam 14.00-15.00 ): Dr Sahudi Spesialis
Bedah Kepala Leher Selasa,Kamis,& Sabtu (jam 12.00- 13.00) :Dr
M.Jumali Sp.PD Senin & Kamis ( jam 10.00-11.00 ) :Dr Heru
Rustiadi Sp.S Selasa,Kamis ,& Sabtu ( jam 10.00 s/ 14.00) : Dr
Jaenah Karim Sp.Rehab.Medik
Rumah Sakit KustaSumberglagah
TINDAKAN BEDAH MINOR RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/11/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tindakan operasi kecil oleh medis terhadap pasien rawat jalan
tanpa melalui prosedural sistem kamar bedah
TUJUAN : Pasien tertangani dengan aman , nyaman dan efisinsi pelayanan
KEBIJAKAN : Tindakan Bedah Minor Rawat Jalan
PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan 2. Staff Medis Spesialis 3. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : Dokter di rawat jalan memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan identitas pasien yang masuk kepada keluarga
/pasien sendiri2. Menanyakan keluhan utama pasien 3. Memeriksa pasien secara klinis 4. Memberikan advice :
Pemeriksaan penunjang baik lab/pun Radiologi jika dianggap perlu
Konsultasi kepada dokter ahli jika dianggap perlu5. Menentukan diagnosa akhir pasien6. Memberikan terapi berupa tindakan operasi minor sesuai
dengan SPM & menginformasikan kepada pasien serta keluarga secara inform concent
7. Perawat mengantar pasien ke ruang tindakan8. Medis memberi advice ke perawat untuk persiapan alat &
obat tindakan minor9. Medis melakukan tindakan minor sesuai Protap Tindakan
Minor rawat jalan didampingi perawat
Rumah Sakit KustaSumberglagah
TINDAKAN EKG DI RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/12/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tindakan merekam jantung dengan alat EKG terhadap
pasien rawat jalan
TUJUAN : Pasien tertangani dengan aman & akurat
KEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan
2. Staff Medis Spesialis 3. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : Dokter di rawat jalan memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan identitas pasien yang masuk kepada
keluarga /pasien sendiri2. Menanyakan keluhan utama pasien 3. Memeriksa pasien secara klinis 4. Memberikan advice pemeriksaan penunjang EKG
kepada pasien & keluarga5. Pasien ditidurkan di bed periksa6. Perawat minta ijin untuk membuka pakaian
pasien( perawat wanita untuk pasien wanita & perawat laki-laki untuk pasien laki-laki)
7. EKG dikerjakan sesuai dengan tata cara pemeriksaaan EKG
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PEMASANGAN UROCATETER PASIEN RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/13/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tata cara memasang urocatheter pasien
TUJUAN : Pasien tertangani dengan tepat & akuratKEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan
2. Perawat Rawat JalanPROSEDUR : Dokter di rawat jalan memberikan pelayanan medis sesuai
dengan urutan :1. Menanyaka
n identitas pasien yang masuk kepada keluarga /pasien sendiri
2. Menanyakan keluhan utama pasien
3. Memeriksa pasien secara klinis
4. Memberikan advice untuk memasang urocateter
5. Pasien dibawa ke ruang tindakan oleh perawat
6. Perawat menyiapkan bak instrumen steril berisi :a) Cairan PZ,spuit 15 ccb) Bengkok c) Sarung tangand) Verban atau plestere) K Y jelly
7. Pasien diminta tidur di bed periksa
8. Perawat memakai sarung tangan & membuka urocateter kemudian menghubungkan dengan urobag
9. Perawat mengolesi tangan bersarung tangan dengan KY jelly dan memasukkan urocatheter secara perlahan ke dalam orifisium uretrae externum
10. Perawat memfiksasi balon kateter dengan cairan PZ 20 cc
11. Perawat membersihkan peralatan
Rumah Sakit KustaSumberglagah
AFF WIRING PASIEN RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/14/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tata cara melakukan aff wiring pasien
TUJUAN : Pasien tertangani dengan tepat & akurat
KEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan
2. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : Dokter di rawat jalan memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan identitas pasien yang masuk kepada
keluarga /pasien sendiri2. Menanyakan keluhan utama pasien 3. Memeriksa pasien secara klinis 4. Memberikan advice untuk melakukan aff wiring5. Pasien dibawa ke ruang tindakan oleh perawat6. Perawat menyiapkan peralatan dan pasien7. Perawat melepas wiring di tempat/ extremitas yang
diadvice medis 8. Perawat membersihkan peralatan
Rumah Sakit KustaSumberglagah
AFF GIPS PASIEN RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/15/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tata cara melakukan aff gips pasien
TUJUAN : Pasien tertangani dengan tepat & akuratKEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan
2. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : Dokter di rawat jalan memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan identitas pasien yang masuk kepada
keluarga /pasien sendiri2. Menanyakan keluhan utama pasien 3. Memeriksa pasien secara klinis 4. Memberikan advice untuk melakukan aff gips5. Pasien dibawa ke ruang tindakan oleh perawat6. Perawat menyiapkan peralatan dan pasien7. Perawat melepas gips di tempat/ extremitas yang
diadvice medis 8. Perawat membersihkan peralatan
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PERMINTAAN OBAT OBATAN KE APOTEK
No. Dokumen445/16/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Permintaan tertulis unit kepada Depo Farmasi tentang
kebutuhan obat-obatan pasien yang ditangani di rawat jalandan kebutuhan bahan habis pakai penunjang pelayanan.
TUJUAN : Koordinasi yang jelas pemenuhan kebutuhan pasien dan ruangan.
KEBIJAKAN : Efisiensi dan efektifitas penggunaan obat dan bahan habis pakai
PROSEDUR : A. Resep1. Resep permintaan obat – obatan ditulis oleh
Dokter2. Permintaan obat-obatan kebutuhan pasien
ditulis oleh kepala ruangan , wakil kepala ruangan dan kepala jaga
3. Baik resep atau permintaan obat-obatan ditulis lengkap nama bahan ,obat,satuan jumlah yang diminta ,nama pasien, umur alamat.
B. Permintaan bahan habis pakai ruangan 1. Kebutuhan bahan habis pakai ditulis di buku
permintaan dengan mengetahui kepala ruangan atau waka. Ruangan.
2. Buku permintaan dibawa ke farmasi dan mengambil bahannya.
3. Koordinator pengambilan obat dilakukan oleh petugas asisten perawat yang sudah ditunjuk.
4. Laporan pemakaian bahan habis pakai dilakukan setiap bulan .
5. Pengendalian obat-obatan habis pakai tanggungjawab Kepala ruangan ,waka ru.
Rumah Sakit KustaSumberglagah
ALUR PASIEN RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/17/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/2
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Proses alur pelayanan yang diberlakukan pada pasien di
rawat jalan
TUJUAN : Pasien tertangani dengan tepat & akuratKEBIJAKAN : PETUGAS : Staff Medis Umum Rawat Jalan
Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR 1) Pasien mendaftar di Medical Record untuk registrasi dan pembayaran karcis poli dengan ketentuan sbb:Jam Buka poli :Senen – Kamis : 06.30 - 13.30Jum’at : 06.30 – 10.30Sabtu : 06.30 – 12.30Tarip : Gratis
2) Status pasien yang sudah melewati administrasi medical record dibawa oleh petugas medical record ke ruang medis
3) Pasien menunggu panggilan masuk ke ruang medis sesuai nomor urut yang ada
4) Pasien diperiksa oleh medis yang bertugas sesuai SOP Pelayanan Medis Rawat Jalan
5) Pasien diberlakukan :a. Rawat jalanb. Rawat inapc. Konsul ke dokter ahlid. Fisioterapie. Poli gigi untuk indikasi : reaksi & kasus gigif. Rujukan kembali untuk pasien rawat jalan dari
daerah( Kabupaten Kota ) contoh kasus : Terapi reaksi,terapi MDT,rawat luka khronis
Rumah Sakit KustaSumberglagah
ALUR PASIEN RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/17/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman2/2
: g. Konsul Gizih. Protesai. Konsul ke bedah rekontruksi
6) Untuk pasien rawat jalan dari daerah ( Kabupaten Kota )
Rumah Sakit KustaSumberglagah
RUJUKAN KEMBALI RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/18/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Tata cara pasien rawat jalan yang akan dirujuk kembali ke
Puskesmas Kabupaten Kota
TUJUAN : Pasien tertangani dengan tepat & akuratKEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Staff Medis Umum Rawat Jalan
2. Staff Medis Spesialis 3. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : Dokter di rawat jalan memberikan pelayanan medis sesuai dengan urutan :1. Menanyakan identitas pasien yang masuk kepada
keluarga /pasien sendiri2. Menanyakan keluhan utama pasien 3. Memeriksa pasien secara klinis 4. Memberikan advice untuk dirujuk ke rumah sakit lain
kepada pasien & keluarga karena alasan medis & sarana di Rumah Sakit Kusta Sumberglagah kurang memadai
5. Pasien dibuatkan surat rujukan oleh medis6. Kasus ambulatoir yang dirujuk dapat pasien pulang terlebih
dahulu dengan lampiran surat rujukan yang telah dibuat
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PENULISAN RESEP RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/19/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004Pengertian : Penulisan terapi obat pada status pasien di form terapi yang
tersedia
Tujuan : Resep dapat terbaca dengan baik
Kebijakan : Petugas : Staff Medis Rawat Jalan Kusta
Prosedur : 1. Nama obat ,dosis & cara pemakaian harus jelas tertulis dan terbaca oleh perawat rawat jalan kusta di ststus pasien pada form terapi
2. Nama,umur alamat pasien harus sesuai dengan status pasien
3. Penulisan resep diketik di komputer oleh perawat rawat jalan kusta dengan sistem biling farmasi
4. Petugas farmasi mengantar obat dengan respon time 5 menit
Rumah Sakit KustaSumberglagah
PENULISAN RESEP RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/20/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Penanganan syok yang disebabkan reaksi alergen dengan
antibodi yang akan mempengaruhi organ lain
TUJUAN : Pasien tertangani dengan tepat ,cepat & akuratKEBIJAKAN : PETUGAS : 1. Manager Sistem Rawat Jalan
2. Perawat Rawat Jalan
PROSEDUR : 1. Penderita :Ditelentangkan pada dasar yang agak kerasKaki ditinggikan sekitar 30 – 40 derajatBila penderita tidak sadar,lakukan trias gerakan :
a) Kepala diektensib) Mandibula didorong ke depanc) Mulut dibuka
Bila penderita apneu,segera lakuakan ventilasi buatan & bantu dg O2 murni (100 %)Bila jalan napas napas tersumbat akibat edema laring,dipasang intubasi trakeaBila terjadi cardiac arrest lakukan kompresi jantung 15 x dg kecepatan 80 - 100 x/menit diikuti 2x ventilasiDiberi cairan / cairan kristaloid
2. Medikamentosa :Obat pertama :
a) Adrenalin 3 – 5 cc IV larutan 1:10.000b) Adrenalin IM / SK 0,3 – 0,5 cc larutan 1:10.000Bila keaadaan ringan,ulangi setiap 5 – 10 mnt
3. Adrenalin intra kardiak bila ada bendungan venaObat alternatif :Aminopilin bila ada bronkospasme,dosis 5 – 6 mg/kg perinfus selama 20 mnt dilanjutkan 0,4 – 0,9 mg/kg/jamKortikisteroid/hidrokortison IV 100 – 200 mgAntihistamin IV
ORIENTASI MEDIS BARU DI RAWAT JALAN KUSTA
Rumah Sakit KustaSumberglagah No. Dokumen
445/21/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Pengenalan medis baru di sistem rawat jalan mulai dari
SOP,alur yang harus dilalui,strategi map rawat jalan
TUJUAN : Medis baru paham dan dapat mengaplikasikan IPTEK kedokteran di sistem rawat jalan
KEBIJAKAN :
PETUGAS : 1. Manager Sistem Rawat Jalan 2. Medis Rawat Jalan Kusta
PROSEDUR : 1. Medis baru diperkenalkan pegawai yang terkait langsung dengan pelayanan rawat jalan kusta
2. Medis baru diberikan sekilas pandang mengenai : SOP,alur yang harus dilalui,strategi map rawat jalan
3. Hari berikutnya medis baru diminta secara langsung mengamati proses yang terjadi di sistem rawat jalan kusta & menanyakan langsung kepada manajer rawat jalan yang belum dipahami
4. ( selama 3 hari )
Rumah Sakit KustaSumberglagah
ORIENTASI MEDIS BARU DI RAWAT JALAN KUSTA
No. Dokumen445/22/101.14/PK/2009
No. Revisi Halaman1/1
SISTEM RAWAT JALAN KUSTA
Tanggal Terbit 30 Desember 2009
Kepala UPT Rumah Sakit KustaSumberglagah
dr Nanang KoesnartedjoPembina Tingkat I
NIP. 19560727 199003 1 004PENGERTIAN : Pengenalan perawat dan bidan baru di sistem rawat jalan kusta
mulai dari SOP,alur yang harus dilalui,strategi map rawat jalan
TUJUAN : Perawat dan bidan baru paham dan dapat mengaplikasikan IPTEK asuhan keperawatan di sistem rawat jalan
KEBIJAKAN :
PETUGAS : 1. Manager Sistem Rawat Jalan 2. Koordinator Rawat Jalan Kusta
PROSEDUR : 1. Perawat/bidan baru diperkenalkan pegawai yang terkait langsung dengan pelayanan rawat jalan
2. Perawat/bidan baru diberikan sekilas pandang mengenai : SOP,alur yang harus dilalui,strategi map rawat jalan
3. Hari berikutnya perawat/bidan baru diminta secara langsung mengamati proses yang terjadi di sistem rawat jalan & menanyakan langsung kepada manajer rawat jalan yang belum dipahami
4. ( selama 3 hari )